Menguraikan tentang dampak otonomi daerah terhadap pembangunan daerah dan investasi. Selain itu juga diuraikan tentang pentingnya promosi investasi dan region branding untuk meningkatkan investasi di daerah.
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
Otonomi daerah, pembangunan daerah, investasi dan region branding
1. OTONOMI DAERAH, PEMBANGUNAN
DAERAH, INVESTASI DAN REGION
BRANDING
SUGENG BUDIHARSONO
Bahan Kuliah Minggu ke-1 MK Promosi Investasi dan Region Branding, 2019
2. NILAI DASAR OTONOMI DAERAH
• Terdapat dua nilai dasar yang dikembangkan dalam
UUD 1945 berkenaan dengan pelaksanaan
desentralisasi dan otonomi daerah di Indonesia, yaitu:
– Nilai Unitaris, yang diwujudkan dalam pandangan bahwa
Indonesia tidak mempunyai kesatuan pemerintahan lain di
dalamnya yang bersifat negara ("Eenheidstaat"), yang
berarti kedaulatan yang melekat pada rakyat, bangsa dan
negara Republik Indonesia tidak akan terbagi di antara
kesatuan-kesatuan pemerintahan; dan
– Nilai dasar Desentralisasi Teritorial, dari isi dan jiwa
pasal 18 Undang-undang Dasar 1945 beserta penjelasannya
sebagaimana tersebut di atas maka jelaslah bahwa
Pemerintah diwajibkan untuk melaksanakan politik
desentralisasi dan dekonsentrasi di bidang ketatanegaraan.
3. DEFINISI OTONOMI DAERAH MENURUT UU NO 23/2014
• Otonomi Daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban
daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri
Urusan Pemerintahan dan kepentingan masyarakat
setempat dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.
• Desentralisasi adalah penyerahan Urusan Pemerintahan
oleh Pemerintah Pusat kepada daerah otonom berdasarkan
Asas Otonomi.
• Otonomi daerah ini dimaksudkan untuk memberikan
kewenangan pemerintah daerah dalam mengelola
daerahnya sendiri, termasuk juga dalam bidang
perekonomian, karena pemerintah daerah di anggap lebih
mengenal daerahnya masingmasing sehingga akan lebih bisa
mengembangkan daerahnya memalui otonomi daerag yang
di berikan. Disentralisasi pembangunan di pusatkan di
daerah-daerah di maksudkan untuk mengembangkan daerah
supaya lebih berkembang terutama di bidang perekonomian
daerah itu sendiri.
4. OTONOMI DAN GOOD GOVERNANCE
• Inti dari Otonomi Daerah adalah demokratisasi dan
pemberdayaan. Demokratisasi yang ingin dimunculkan adalah
dalam upaya mewujudkan good governance.
• Good governance (tata kelola yang baik) bisa juga
didefinisikan sebagai suatu penyelenggaraan manajemen
pembangunan, pemberdayaan, dan pelayanan yang sejalan
dengan demokrasi (pemerintahan dari, oleh, dan untuk
rakyat).
• Adanya UU tentang desentralisasi daerah pada tahun 1999
karena buruknya tata kelola, yang ditandai dengan:
– Dimensi kekuasaan oleh suatu pihak terhadap pihak
lainnya
– Terjadinya tindakan KKN; dan
– Rendahnya kinerja aparatur termasuk dalam pelayanan
kepada publik atau masyarakat di berbagai bidang.
5. GOOD GOVERNANCE AND ECONOMIC
GROWTH (ECONOMIC GOVERNANCE)
Good
Governance
Economic
Growth
Structure Conduct Performance
Organisasi dan
Kelembagaan
Strategi, Program dan
Kegiatan
Capaian outcome yang
berkelanjutan
Sumber: Budiharsono, 2017
6. INVESTASI
• Investasi adalah kegiatan penanaman modal pada berbagai
kegiatan ekonomi dengan harapan memperoleh keuntungan
di masa yang akan datang, yang terdiri dari investasi
finansial dan investasi non-finansial.
• Dalam arti ekonomi, investasi adalah pembelian barang yang
tidak dikonsumsi hari ini tetapi digunakan di masa depan
untuk menciptakan keuntungan. Di bidang keuangan,
investasi adalah aset moneter yang dibeli, dengan gagasan
bahwa aset tersebut akan memberikan penghasilan di masa
depan atau nantinya akan dijual dengan harga yang lebih
tinggi untuk mendapat untung.
• Menurut Keynes, keputusan investasi diambil dengan
membandingkan efisiensi modal marjinal (MEC) atau hasil
dengan tingkat suku bunga riil (r). Selama MEC lebih besar
dari r, investasi baru di pabrik, peralatan dan mesin akan
berlangsung.
7.
8. TEORI INVESTASI
Teori Neo Klasik menekankan pentingnya tabungan sebagai sumber
investasi. Investasi dipandang sebagai salah satu penggerak utama
pertumbuhan ekonomi dan pembangunan. Makin cepat perkembangan
investasi ketimbang laju pertumbuhan penduduk, makin cepat
perkembangan volume stok kapital rata-rata per tenaga kerja. Makin tinggi
rasio kapital per tenaga kerja cendrung makin tinggi kapasitas produksi per
tenaga kerja. Tokoh Neo Klasisk, Sollow dan Swan memusatkan
perhatiannya pada bagaimana pertumbuhan penduduk, akumulasi capital,
kemajuan teknologi dan output saling berinteraksi dalam proses
pertumbuhan ekonomi.
Teori Harrod-Domar. Harrod-Domar mempertahankan pendapat dari para
ahli ekonomi sebelumnya yang merupakan gabungan dari pendapat kaum
klasik dan Keynes, dimana beliau menekankan peranan pertumbuhan modal
dalam menciptkan pertumbuhan ekonomi. Teori Harrod-Domar
memandang bahwa pembentukan modal dianggap sebagai pengeluaran
yang akan menambah kemampuan suatu perekonomian untuk
menghasilkan barang dan atau jasa, maupun sebagai pengeluaran yang akan
menambah permintaan efektif seluruh masyarakat. Dimana apabila pada
suatu masa tertentu dilakukan sejumlah pembentukan modal, maka pada
masa berikutnya perekonomian tersebut mempunyai kemapuan utnuk
menghasilkan barang-barang dan atau jasa yang lebih besar.
9. JENIS INVESTASI
• Pertama investasi pemerintah, adalah investasi
yang dilakukan oleh pemerintah pusat maupun
pemerintah daerah. Pada umumnya investasi yang
dilakukan oleh pemerintah tidak dimaksudkan
untuk memperoleh keuntungan;
• Kedua investasi swasta, adalah investasi yang
dilakukan oleh sektor swasta nasional yaitu
Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) ataupun
investasi yang dilakukan oleh swasta asing atau
disebut Penanaman Modal Asing (PMA). Investasi
yang dilakukan swasta bertujuan untuk mencari
keuntungan dan memperoleh pendapatan serta
didorong oleh adanya pertambahan pendapatan.
10. JENIS-JENIS PMA
Investasi portofolio (portfolio investment), yakni investasi yang
melibatkan hanya aset-aset finansial saja, seperti obligasi dan saham,
yang didenominasikan atau ternilai dalam mata uang nasional.
Kegiatan-kegiatan investasi portofolio atau finansial ini biasanya
berlangsung melalui lembaga-lembaga keuangan seperti bank,
perusahaan dana investasi, yayasan pensiun, dan sebagainya.
• Investasi asing langsung (Foreign Direct Investment), merupakan
PMA yang meliputi investasi ke dalam aset-aset secara nyata berupa
pembangunan pabrik-pabrik, pengadaan berbagai macam barang
modal, pembelian tanah untuk keperluan produksi, dan sebagainya.
Wiranata (2004) berpendapat bahwa investasi asing secara langsung
dapat dianggap sebagai salah satu sumber modal pembangunan
ekonomi yang penting. Semua negara yang menganut sistem
ekonomi terbuka, pada umumnya memerlukan investasi asing,
terutama perusahaan yang menghasilkan barang dan jasa untuk
kepentingan ekspor. Di negara maju seperti Amerika, modal asing
(khususnya dari Jepang dan Eropa Barat) tetap dibutuhkan guna
memacu pertumbuhan ekonomi domestik, menghindari kelesuan
pasar dan penciptaan kesempatan kerja.
11. PROMOSI
• Promosi adalah upaya untuk memberitahukan atau menawarkan
produk atau jasa dengan tujuan menarik calon konsumen untuk
berinvestasi, membeli atau mengkonsumsinya.
• Tujuan Promosi adalah
– Menyebarkanluaskan informasi suatu produk kepada calon konsumen
yang potensial
– Mendapatkan konsumen baru dan untuk menjaga loyalitas konsumen
tersebut
– Menaikkan investasi/penjualan serta laba/keuntungan
– Membedakan dan mengunggulkan produknya dibandingkan dengan
produk kompetitor
– Branding atau membentuk citra produk di mata konsumen sesuai
dengan yang diinginkan
– Mengubah tingkah laku dan pendapat konsumen tentang suatu produk
• Jenis-jenis promosi:
– Secara fisik: pameran, bazar, festival, konser, dll
– Media Tradisional: koran, selebaran, dlsb
– Media Digital: website dlsb
12. NATION/REGION BRANDING
• Sebuah merek, menurut definisi klasik oleh American Marketing Association (1960),
adalah nama, istilah, tanda, simbol atau desain, atau kombinasi dari keduanya, yang
dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang atau jasa dari satu penjual atau
kelompok penjual dan untuk membedakan mereka dari pesaing. Sebuah merek lebih
dari sekedar nama; Ini adalah kumpulan gambar, makna, asosiasi dan pengalaman
yang kompleks di benak orang.
• Aaker (1996): sebuah merek adalah serangkaian multidimensi elemen fungsional,
emosional, relasional dan strategis yang secara kolektif menghasilkan serangkaian
asosiasi unik di benak masyarakat.
• Setiap negara memiliki nama dan gambar unik di benak orang baik di dalam maupun
di luar negeri, dan oleh karena itu sebuah negara memang memiliki merek. Sebuah
merek negara adalah jumlah keseluruhan dari semua persepsi suatu bangsa di benak
pemangku kepentingan internasional, yang mungkin mengandung beberapa elemen
berikut: orang, tempat, budaya, bahasa, sejarah, makanan, fashion, wajah terkenal
(selebriti), merek global dan sebagainya.
• Merek negara adalah konsep yang sama sekali berbeda yang mengacu pada citra
mental negara yang dipegang oleh orang asing. Jika dibandingkan dengan merek
komersial dari produk, ada lebih banyak perbedaan dibandingkan kesamaan.
• Tidak seperti merek komersial (Fan, 2005), banyak elemen dalam membangun
merek negara tidak berada dalam kendali mereka yang bergerak dalam manajemen
merek negara, mereka sulit berubah dalam jangka pendek.
13. BAHAN DISKUSI
• Bagaimana promosi investasi yang dilakukan
oleh negara atau daerah?
• Apakah negara Indonesia sudah menyadari
tentang pentingnya nation branding?
• Apakah daerah-daerah di Indonesia sudah
menyadari tentang pentingnya region
branding?