1. TIPE KELUARGA
1. Menurut Sussman (1974) & Maclin (1988)
a. Tipe keluarga tradisional
– Keluarga inti
– Pasangan inti
– Keluarga besar
– Keluarga “Dyad”
– “Single Parent”
– “Single Adult”
– Keluarga usila
2. b. Tipe keluarga non tradisional
Commune family
Pasangan yang memiliki anak tanpa
menikah
Orang tua (suami-istri) yang tidak ada
ikatan perkawinan dan anak hidup dalam
satu rumah tangga
“Homoseksual”
3. 2. Menurut Anderson Carter
a. Keluarga inti (Nuclear Family), terdiri dari
ayah, ibu dan anak-anak
b. Keluarga besar (Extended Family), adalah
keluarga inti ditambah dengan sanak
saudara, misalnya : nenek, kakek,
keponakan, saudara sepupu, paman, bibi dan
sebagainya.
c. Keluarga berantai (serial Family), terdiri dari
wanita dan pria yang menikah lebih dari satu
kali dan merupakan satu keluarga inti.
4. d. Keluarga duda/janda (Single Family),
adalah keluarga yang terjadi karena
perceraian atau kematian.
e. Keluarga berkomposisi (Composite),
adalah keluarga yang perkawinannya
berpoligami dan hidup secara bersama.
f. Keluarga kabitas (Cohabitation), adalah
dua orang menjadi satu tanpa pernikahan
tetapi membentuk suatu keluarga.
5. 3. Menurut Konteks Keilmuan dan pengelompokan
orang
a. Traditional nuclear keluarga inti ditetapkan
saksi-saksi legal dlm suatu perkawinan, satu atau
keduanya bekerja di luar rumah
b. Reconstituted nuclear pembentukan baru dari
keluarga inti melalui perkawinan kembali
c. Middle age atau aging couple suami bekerja,
istri di rumah atau keduanya bekerja di luar
rumah, anak-anak sudah meninggalkan rumah
6. d. Dyadic nuclear pasangan suami istri yg
sudah berumur dan tdk mempunyai anak.
Keduanya atau salah satunya bekerja di luar
rumah
e. Single parent
f. Dual career suami istri atau keduanya
orang karier tanpa anak
g. Commuter married pasangan suami aistri
atau keduanya sama-sama bekerja dan
tinggal terpisah pada jarak tertentu
h. Single adult
i. Cohabitating couple dua orang atau satu
pasangan yg bersama tanpa menikah
7. j. Three generation tiga generasi atau lebih
yg tinggal dalam satu rumah
k. Institusional anak-anak atau orang
dewasa tinggal dipanti
l. Communal = commune family
m. Group marriage satu rumah terdiri atas
orang tua dan keturunannya dlm satu
kesatuan keluarga
n. Unmarried parent and child ibu dan
anaknya yg pernikahannya tdk dikehendaki
dan kmd anaknya diadopsi
o. Extended family nuclear family and
anggota klg yg lain tinggal dalam satu
rumah dan berorientasi pada satu kepala
keluarga
8. Tahap III. Keluarga dengan anak pra sekolah
• Tahap ini dimulai saat kelahiran anak pertama
berusia 2,5 tahun dan berakhir saat anak
berusia 5 tahun.
9. Tugas perkembangan :
1. Memenuhi kebutuhan anggota keluarga
seperti kebutuhan tempat tinggal, privasi dan
rasa aman
2. Membantu anak untuk bersosialisasi
3. Beradaptasi dengan anak yang baru lahir
sementara kebutuhan anak yang lain juga
harus terpenuhi
4. Mempertahankan hubungan yang sehat baik
di dalam maupun di luar keluarga (keluarga
lain dan lingkungan sekitar)
10. 5. Pembagian waktu untuk individu, pasangan
dan anak (tahap paling repot)
6. Pembagian tanggung jawab anggota keluarga
7. Kegiatan dan waktu untuk stimulasi tumbang
anak
11. Tahap IV. Keluarga dengan anak sekolah
• Tahap ini dimuali saat anak masuk sekolah
pada usia 6 tahun dan berakhir pada usia 12
tahun.
• Pada tahap ini keluarga mencapai jumlah
anggota keluarga maksimal, shg keluarga
sangat sibuk
• Tahap ini orang tua perlu belajar berpisah
dengan anak memberi kesempatan pada anak
utk bersosialisasi baik aktivitas di sekolah
maupun di luar sekolah
12. Tugas perkembangan :
1. Membantu sosialisasi anak, tetangga, sekolah
dan lingkungan
2. Mempertahankan keintiman pasangan
3. Memenuhi kebutuhan dan biaya kehidupan
yang semakin meningkat, termasuk
kebutuhan untuk meningkatkan kesehatan
anggota keluarga
13. Tahap V. Keluarga dengan anak remaja
• Tahap ini dimulai anak pertama berusia 13
tahun dan biasanya berakhir sampai 6-7 tahun
kemudian, yaitu pada saat anak meninggalkan
rumah orang tuanya.
• Tujuan melepas anak remaja dan memberi
tanggung jawab serta kebebasan yang lebih
besar utk mempersiapkan diri menjadi lebih
dewasa
14. • Tahap ini tahapan yang paling sulit, krn
ortu melepas otoritasnya dan membimbing
anak utk bertanggung jawab (mempunyai
otoritas thd dirinya sendiri yang berkaitan
dengan peran dan fungsinya)
• Sering tjd konflik antara ortu dan anak
menciptakan komunikasi terbuka,
menghindari permusuhan dan kecurigaan shg
hubungan ortu dan remaja tetap harmonis
15. Tugas perkembangan :
1. Memberikan kebebasan yang seimbang
dengan tanggung jawab mengingat remaja yg
sudah bertambah dewasa dan meningkat
otonominya
2. Mempertahankan hubungan yang intim
dalam keluarga
3. Mempertahankan komunikasi terbuka antara
anak dan orang tua. Hindari perdebatan,
kecurigaan dan permusuhan
4. Perubahan sistem peran dan peraturan utk
tumbang keluarga
16. Tahap VI. Keluarga dengan anak dewasa
(pelepasan)
• Tahap ini dimulai saat anak pertama
meninggalkan rumah dan berakhir pada saat anak
terakhir meninggalkan rumah
• Lamanya tergantung jumlah anak dalam
keluarga
• Tujuan mengorganisasikan kembali keluarga
utk tetap berperan dalam melepas anak utk hidup
sendiri
• Keluarga mempersiapkan anak tertua utk
membentuk keluarga sendiri dan tetap membantu
anak terakhir utk lebih mandiri
17. Tugas perkembangan :
1. Memperluas keluarga inti menjadi keluarga
besar
2. Mempertahankan keintiman pasangan
3. Membantu ortu suami/istri yg sedang sakit
dan memasuki masa tua
4. Membantu anak utk menadiri di masyarakat
5. Pemantauan kembali peran dan kegiatan
rumah tangga
18. Tahap VII. Keluarga usia pertengahan
• Tahap ini dimulai saat anak terakhir
meninggalkan rumah dan berakhir saat
pensiun atau salah satu pasangan meninggal
• Beberapa pasangan fase ini dirasakan sulit
krn masalah lansia, perpisahan dengan anak
dan perasaan gagal sbg ortu
19. Tugas perkembangan :
1. Mempertahankan kesehatan
2. Mempertahankan hubungan yang
memuaskan dengan teman sebaya dan anakanak
3. Meningkatkan keakraban dengan pasangan
20. Tahap VIII. Keluarga usia lanjut
• Tahap ini dimulai saat salah satu pasangan
pensiun, berlanjut salah satu pasangan
meninggal sampai keduanya meninggal
• Proses lansia realitas yang tidak dapat
dihindari krn berbagai stressor dan kehilangan
yang harus dialami
• Stressor tsb berkurangnya pendapatan,
kehilangan berbagai hubungan sosial,
kehilangan pekerjaan, perasaan menurunnya
produktivitas dan fungsi kesehatan
21. Tugas perkembangan :
1. Mempertahankan suasana rumah yang
menyenangkan
2. Adaptasi dengan perubahan kehilangan
pasangan, teman, kekuatan fisik dan
pendapatan
3. Mempertahankan keakraban suami istri dan
saling merawat
4. Mempertahankan hubungan dengan anak
dan sosial masyarakat
5. Melakukan “life review”
22. Peran
• Dalam Bhs Indonesia Peran ;
– Seperangkat tingka laku yang diharapkan, dimiliki
oleh seseorang yang berkedudukan dalam
masyarakat
– Bagian yang dimainkan seoarang pemain atau
tindakan yang dilakukan oleh seseorang dalam suatu
peristiwa.
• Peranan
– Adalah merupakan tingkah laku yang diharapkan
oleh orang lain terhadap seseorang sesuai dengan
kedudukan dalam sistim, dimana dapat dipengaruhi
oleh keadaan setatus sosial baik dari profesi perawat
maupun profesi lain yang bersifat konstan
24. Pemberi Asuhan Keperawatan
• Pemberi pelayanan kep dengan
menggunakan proses kep sehingga dapat
ditentukan diagnosa kep agar dapat
direncanakan dan dilaksanakan tindakan
yang tepat sesuai dengan tingkat
kebutuhan dasar manusia,kemudian
dapat dievaluasi tingkat
perkembangannya
25. Sebagai Advokat Klien
• M’bantu klien atau keluarga dalam
m’interprestasikan berbagai informasi dari
pemberian pelayanan khususnya pengambilan
persetujua atas tindakan yang diberikan kepada
klien
• Juga dpt berperan m’tahankan dan pelindung
hak-2 klien,meliputi hak m’dpt pelayanan
sebaik-2nya,informasi tentang penyakitnya,hak
atas privasi,menentukan nasibnya sendiri dan
hak m’dpt ganti rugi atas kelalaian
26. Sebagai Edukator
• Membantu klien,klg atau masyarakat
meningkatkan tingkat pengetahuan
kesehatan,gejala suatu penyakit dan
tindakan yang diberikan sehingga terjadi
perubahan perilaku setelah diberikan
pendidikan kesehatan
27. Sebagai Koordinator
• Dengan mengarahkan,merencanakan serta
mengorganisasi pelayanan dari tim kesehatan
shg pemberian pelayanan kesehatan dapat
terarah sesuai dengan kebutuhan klien,klg atau
masyarakat
• Mengorganisir seluruh upaya kegiatan
pelayanan kesh masyarakat dan puskesmas
dalam mencapai tujuan kesh melalui kerja sama
dengan tim kesh lain shg tercipta keterpaduan
sistem pelyan kesh
28. Kolaborator
• Perawat bekerja sama melalui tim
kesehatan,seperti ;dokter, ahli gizi,
fisioterapi, dalam upaya mengidentifikasi
pelayanan keperawatan yang dibutuhkan
dengan diskusi, atau tukar pendapat
dalam penentuan bentuk pelayanan
selanjutnya
29. Sebagai Konsultan
• Tempat konsultasi terhadap masalah atau
tindakan yang tepat untuk
diberikan,sesuai permintaan
klien,klg/masyarakat terhadap tujuan
pelayanan kep yang diberikan
30. Pembaharu
• Sebagai pembaharu dapat dilakukan
dengan mengadakan perencanaan, kerja
sama, pembaharuan yang sistematis dan
terarah sesuai dengan metode pemberian
pelayanan