1. Desain Grafis adalah kombinasi antara teks, gambar, angka, dan grafik yang membutuhkan pemikiran khusus untuk menghasilkan sesuatu yang berguna.
2. Seorang desainer grafis harus memiliki lima dimensi keilmuan seperti teknologi, seni, dan sosial budaya.
3. Sejarah desain grafis berawal dari lambang-lambang pada gua yang digunakan manusia purba untuk berburu.
2. Desain Grafis berasal dari 2 buah kata yaitu Desain dan
Grafis, kata Desain berarti proses atau perbuatan dengan
mengatur segala sesuatu sebelum bertindak atau
merancang.
Desain Grafis merupakan Kombinasi kompleks antara kata-
kata, gambar, angka, grafik, foto dan ilustrasi yang
membutuhkan pemikiran khusus sehingga mereka dapat
menghasilkan sesuatu yang khusus atau sangat berguna
dalam bidang gambar.
Desain Grafis adalah cabang ilmu dari seni Desain yang
dalam perkembangannya Desain Grafis dibantu oleh
komputer dalam mendesain sebuah object.
3. Seorang Desainer harus memiliki minimal 5 (lima) Dimensi Keilmuan yaitu :
1. Wawasan Teknologi
2. Wawasan Sains
3. Wawasan Seni
4. Wawasan Sosial Dan Budaya
5. Wawacan Filsafat Dan Etika
4. Pelacakan perjalanan sejarah desain grafis dapat ditelusuri
dari jejak peninggalan manusia dalam bentuk lambang-
lambang grafis (sign & simbol) yang berwujud gambar
(pictograf) atau tulisan (ideograf).
Manusia primitif sudah menggunakan coretan gambar di
dinding gua untuk kegiatan berburu binatang. Contohnya
seperti yang ditemukan di dinding gua Lascaux, Perancis.
Lambang/aksara sebagai alat komunikasi diawali oleh
bangsa Punesia (+ 1000 tahun SM), yang saat itu
menggunakan bentuk 22 huruf. Kemudian disempurnakan
oleh bangsa Yunani (+ 400 tahun SM) antara lain dengan
mengubah 5 huruf menjadi huruf hidup.
5. Desain yang menekankan fungsi tanpa keindahan / estetika
akan tidak menarik sehingga tidak komunikatif. Agar
menarik mata (eye catching) diperlukan pengetahuan
tentang unsur / komponen dalam desain grafis, antara lain :
Garis, bentuk, warna, tekstur dan cahaya ilustrasi / gambar
huruf / tipografi ruang (space)
Kesemua itu di komposisikan dengan prinsip desain antara
lain: Keseimbangan, keserasian / harmoni proporsi dan skala
irama kesatuan dan lain-lain.
6. 1. GARIS
Dalam kenyataan ‘garis’ itu tidaklah ada. Jika anda kira
rambut itu adalah garis, coba lihat dengan mikroskop,
rambut terlihat dan terdiri dari banyak sel dengan bentuk-
bentuk organis. Garis tercipta dari adanya perbedaan warna,
cahaya atau perbedaan jarak.
Dalam desain grafis, garis di definisikan sebagai sekumpulan
titik yang di deretkan memenjang.
Setiap jenis garis memiliki karakter dan suasana yang
berbeda, setiap garis menimbulkan kesan psikologis /
persepsi tersendiri. misal garis yang membentuk ‘S’. sering
dirasakan sesuatu yang lembut, halus dan gemulai.
7. 2. BENTUK
Bentuk disebut juga shape, dihasilkan dari garis-garis yang
tersusun sedemikian rupa. bentuk ada yang berbentuk 2
dimensi (dwimatra) dan 3 dimensi (trimarta).
Setiap bentuk mempunyai arti tersendiri.
tergantung budaya, geografis dan lain-lain
Contoh ; segitiga bisa melambangkan konsep trinitas (ayah,
ibu, anak) tetapi di mesir segitiga melambangkan simbol
feminimitas (kewanitaan)
8. 3. ILLUSTRASI
Gambar di desain grafis terbagi dari jenis :
a. MANUAL :
Manual / hand drawing / gambar tangan. dengan
menggunakan alat seperti pensil, air brush, kuas, cat, spidol
dll. cocok untuk pembuatan konsep, sketsa, ide karikatur,
komik, lukisan dll. Untuk memindahkan ke dalam format
digital perlu alat seperti scanner atau foto digital
9. b. COMPUTERIZED :
Menggunakan komputer, anda dapat membuat gambar
secara vektor (coreldraw) atau bitmap (adobe photohsop)
format vector yang terdiri dari koordinat-koordinat, cocok
untk pembuatan logo dan gambar dari line-art. format
bitmap terdiri dari pixel-pixel, cocok untuk foto
10. 4. WARNA
Setiap warna mempunyai karakteristik tersendiri. dengan warna kita dapat
mengkomunikasikan desain kita kepada audience secara efektif. Warna
adalah salah satu daya tarik dalam Dunia Desain Grafis, dimana warna –
warna yang soft akan menghasilkan kenyamanan tersendiri bagi mata yang
melihatnya.
Warna yang berdiri sendiri bukan merupakan warna yang di dapat melalui
hasil pencampuran beberapa warna. yang termasuk kategori warna primer
adalah :
Merah (Red)
Hijau (Green)
Biru (Blue)
11. 5. T E K S
Tipografi merupakan seni memilih dan menata huruf pada
ruang untuk menciptakan kesan khusus, sehingga akan
pembaca dapat membaca semaksimal mungkin
perkembangan tipografi mengalami perkembangan dari
cara manual / dengan tangan (hand drawn) hingga
menggunakan komputer. dengan komputer, penggunaan
tipografi menjadi lebih mudah dan lebih cepat dengan
pilihan huruf yang variatif. meski begitu dalam pemilihan
huruf / font harus diperhatikan karakter produk yang akan
di tonjolkan dan juga karakter segmen pasarnya.
12. 6. RUANG
engan ruang kita dapat merasakan jauh – dekat, tinggi –
rendah, panjang – pendek, kosong – padat, besar – kecil
dan lain-lain. Ukuran tersebut sifatnya relatif. ‘Besar’
menurut anda belum tentu sam adengan ‘Besar’ menurut
orang lain. ukuran-ukuran tersebut muncul karena ada
pembanding.
Dengan memanfaatkan fungsi ruang, desain kita terlihat
lebih mudah dicerna, fokus sehingga lebih komunikatif
dan menarik.
13. 1. ART DECO
Art Deco adalah sebuah gerakan desain yang populer dari
1920 hingga 1939. Gerakan ini, dalam pengertian tertentu,
adalah gabungan dari berbagai gaya dan gerakan pada
awal abad ke-20, termasuk Konstruksionisme, Kubisme,
Modernisme, Bauhaus, Art Nouveau, dan Futurisme.
Popularitasnya memuncak pada 1920-an, Art Deco murni
bersifat dekoratif. Pada masa itu, gaya ini dianggap
anggun, fungsional, dan ultra modern. yang
mempengaruhi seni dekoratif seperti arsitektur, desain
interior, dan desain industri, maupun seni visual seperti
misalnya fesyen, lukisan, seni grafis, dan film.
14. 2. SWISS STYLE
Swiss Style adalah gaya desain grafis yang muncul dan berkembang di
Swiss pada tahun 1950-an, gaya ini lebih menekankan kejelasan
informasi, komposisi yang objektif dan rasional serta penggunaan
tipografi yang dominan. Pada awalnya gaya ini sering disebut dengan
International TypographicStyle karena penggunaan tipografinya yang
lebih dominan.
Salah satu perintis Swiss style design yang sangat berpengaruh adalah
Josef Müller-Brockmann. Beliau merupakan desainer grafis Swiss yang
berperan besar dalam mempopulerkan penggunaan grid system dalam
desain grafis. Salah satu bukti peran besarnya, pada tahun 1958 – 1965
beliau mendirikan sekaligus menjadi co-editor jurnal tiga bahasa Neue
Grafik (New Graphic Design) yang menyebarkan prinsip Swiss design
secara internasional.
15. 3. FUTURISM
Gaya Futurism muncul di Italia pada tahun 1909, dimotori oleh Tomasso
Marineti. Gaya ini lebih mengacu pada pembaruan menyongsong
modernitas masa depan yang lebih optimis. Yang pada mulanya berkonsep
pada pergerakan sastra. Kemudian merasuk kedalam bidang kesenian
seperti : seni lukis, arsitektur, seni musik, seni patung dan desain.
Futurisme juga mempengaruhi gaya seni lain seperti art deco, surealisme,
dadaisme dan konstruktivisme. Filippo Tommaso Marinetti, Giacomo Balla,
Gino Severini, Fornunato Depero, Carra, dan Antonio Sant’Elia merupakan
seniman-seniman yang berpengaruh dalam gaya ini.
16. 4. CUBAN POSTER STYLE
Gaya Cuban Posters muncul di Kuba pada
sekitar tahun 1960-an, desain poster gaya
ini untuk kampanye yang bertema negara
solidaritas yang seideologi.
Cuban Posters menggunakan berbagai
macam variasi dari gaya pop-art,
psychedelia, dan folklore, menyuarakan
revolusi, rasisme sosialis. Poster kultural dan
politik dengan berbagai gaya visual.
17. 5. LATE MODERN STYLE
Latemodern di dominasi oleh inovasi-inovasi dari Amerika,
namun gaya ilustrasi ini terinspirasi dari Europan Avant
Grade yang modernist. Pada masa ini bidang periklanan
mencapai zaman keemasannya, teknik typesetting,
fotografi, tipografi dan printing yang modern telah banyak
digunakan sehingga menambah methodology prinsip-
prinsip dalam mendesain.
Karya-karya latemodern menjunjung prinsip simplicity dan
non-decorative, dan pada masa itu telah muncul teknik
gunting-tempel yang masih menjadi inoasi sampai saat ini.
Seniman-seniman latemodern adalah Paul Rand, Saul Bass
dan Lester Beall.
18. 6. CUBUISME STYLE
Kubisme adalah gaya desain yang memandang bahwa
semua bentuk terwujud dari benda-benda geometris
seperti kubus, bola, setigiga, kerucut dan silinder. Gaya ini
dimotori oleh Pablo Picasso dan Georges Braque ada
sekitar tahun 1900 – 1910. Dalam karya seni kubisme, benda
dipecahkan, dianalisis, dan diatur kembali dalam bentuk
abstrak—daripada menampilkan obyek dari satu sudut
pandang, seniman menampilkan subyek dari berbagai
sudut pandang untuk menjelaskan subyek dalam konteks
yang lebih besar.
19. 7. CONTEMPORY STYLE
Gaya ini adalah kumpulan gaya desain dari berbagai macam aliran-
aliran desain yang berkembang pada sekitar tahun 1965 hingga
sekarang. Desainer yang berpengaruh dalam gaya ini adalah
Gregory Cutshaw, Niklaus Toxier, Damia Mattew, Tibor Kalman,
Rubin Cordano dan Fabien Ferri.
Gaya Contemporary memiliki Tipografi yang semakin kreatif dan
inovatif, tipografi tidaklah lagi hanya sekedar tulisan tetapi sudah
menjadi bagian dari image. Permainan headline dan sub-headline