theory of justice iniadalah salah satu pembahasan dalam filsafat hukum. teori keadilan yang digagas sejumlah pakar tentu mengalami perkembangan sehingga terdapat pemahaman yang berbeda mengenai takaran keadilan itu sendiri
2. AristotelesAristoteles
• Ahli yang pertama merumuskan keadilan
“some of the earliest thinking about justice is found in
Aristotle”
• Tulisannya “nicomachean ethics”
• Mengemukakan “corrective justice” dan
“distributive justice”
• konsep keadilan “goods might be distributed
according needs or desert or moral virtue, etc”
3. John RawlsJohn Rawls
A Theory of Justice
• konsep keadilan :
1. The maximisation of liberty, subject only to such constraints
as are essential for the protection of liberty itself
2. Equality for all, both in the basic liberties of social life and
also in distribution of all other forms of social goods, subject
only the exception that inequalities may be permitted if they
produce the greatest possible benefit for those least well off
in given scheme of inequality
3. “fair equality of opportunity” and the elimination of all
inequalities of opportunity based on birth or wealth.
4. John RawlsJohn Rawls
• Perbedaan dengan Utilitarian
1. Utilitarians can accept inequalities, social arrangements in which
some benefit at the expense of others, provided benefits esceed
the cost, so that the outcome is the maximisation of overall
wellfare level (the greatest happinest of the greatest number)
2. While utilitarians defend liberty and political rights, they are no
objection to limiting liberty or stricting political rights, provided
doing so would promote greater well being
3. Rawls conception of benefits is different from utilitarianism, which
is concerned with welfare. Rawls by contrast, defines benefits in
terms of “primary goods”, liberty and opportunity, income and the
bases of self respect.
5. John RawlsJohn Rawls
Political Liberalism
• perbaikan dari tulisan “A Theory of Justice”
• Menerima “fact of reasonable pluralism”
• menekankan “fact of oppression”
• Merumuskan empat tahap, dimana dua
diantaranya merupakan prinsip yang
terkait dengan institusi dan kebijakan pada
demokrasi konstitusional
6. John RawlsJohn Rawls
• Tahapan dalam Political Liberalism :
1.“original position”, followed by constitusional,
legislative, and judicial stages
• A constitutional ”sine qua non” for a
constitutional democracy
2. Incorporated onlu at thge legislative
stage and then only insofar as it is
accepted by citizens
7. John RawlsJohn Rawls
• Dualisme konsep atas demokrasi
konstitusional :
1. What the “people” will initially as a “higher
law”
2. What subsequently emanates from legislative
bodies
8. Robert NozickRobert Nozick
mengkritik Rawls terutama pada prinsip
perbedaan (difference principle)
Nozick : prinsip kebebasan menuntut
tidak ada pembatasan pada hak
kepemilikan individual.
Teorinya disebut "entitlement theory"
atau "landasan hak".
9. Implementasi di IndonesiaImplementasi di Indonesia
Pandangan mengenai keadilan dalam
hukum yang berlaku di Negara ini
berdasarkan pada Pancasila yang
merupakan dasar Negara.
sila ke-2 “Kemanusiaan yang adil dan
beradab” dan sila ke-5 berbunyi “Keadilan
Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”.
10. Contoh kasusContoh kasus
• Nenek Minah, warga dusun Sidoarjo, Desa
Darmakradenan, kecamatan Ajibarang,
Banyumas, Jawa Tengah yang ketika
memanen kedelai, ia memetik tiga buah
kakao yang sudah ranum untuk disemai
sebagai bibit di tanah garapannya. Nenek
minah sudah minta maaf fan mengembalikan
ketiga kakao. Akibat perbuatannya, nenek
Minah yang buta huruf diganjar satu bulan 15
hari penjara dengan masa percobaan tiga
bulan.
11. Contoh kasusContoh kasus
Kasus pencuri sandal jepit dengan pelaku
siswa SMK di Palu. Ia mengaku mencuri
sandal jepit milik Briptu Ahmad Rusdi dan
Briptu Simson Sipayung, anggota Brimob
Polda Sulteng pada Mei 2011. Pelaku
diancam hukuman lima tahun penjara
12. Kasus pencurian sandal jepit diangkat menjadi
salah satu headline media asing seperti di
Singapura dan Washington Post di Amerika
Serikat, judul beritanya antara lain :
“Indonesia Protest With Flip-Flop”
“Indonesia have new symbol for injustice :
sandals”
“Indonesia dump flip-flops at police station in
symbol of frustation over uneven justice”
“Indonesia fight injustice with sandals”
13. Analisis kasusAnalisis kasus
Berdasar definisi Justice Rawls :
“Equality for all, both in the basic liberties of
social life and also in distribution of all other
forms of social goods”
Kedua kasus diatas merupakan salah satu
bentuk penerapan hukum dengan prinsip
kesamaan seperti yang diutarakan Rawls
14. Analisis kasusAnalisis kasus
Namun jika dikaitkan dengan sila ke-2 :
Mengembangkan sikap tenggang rasa.
Tidak semena-mena terhadap orang lain.
Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.
Serta sila ke-5 :
Mengembangkan perbuatan-perbuatan yang luhur yang
mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan gotong-
royong
Bersikap adil
Maka kedua kasus diatas masuk kategori tidak adil, karena jika
menilik nilai kerugiannya semestinya kasus tersebut bisa
diselesaikan di luar pengadilan sesuai prinsip kekeluargaan
dan kemanusiaan.
15. Restorative JusticeRestorative Justice
suatu pendekatan yang lebih menitik-
beratkan pada kondisi terciptanya keadilan
dan keseimbangan bagi pelaku tindak pidana
serta korbannya sendiri
keadilan yang merestorasi, apa yang
sebenarnya direstorasi? Di dalam proses
peradilan pidana konvensional dikenal adanya
restitusi atau ganti rugi terhadap korban,
sedangkan restorasi memiliki makna yang
lebih luas. Restorasi meliputi pemulihan
hubungan antara pihak korban dan pelaku
16. Restorative JusticeRestorative Justice
Pemulihan hubungan ini bisa didasarkan atas
kesepakatan bersama antara korban dan pelaku.
Pihak korban dapat menyampaikan mengenai
kerugian yang dideritanya dan pelaku pun diberi
kesempatan untuk menebusnya, melalui
mekanisme ganti rugi, perdamaian, kerja sosial,
maupun kesepakatan-kesepakatan lainnya
Kenapa hal ini menjadi penting? Karena proses
pemidanaan konvensional tidak memberikan
ruang kepada pihak yang terlibat, dalam hal ini
korban dan pelaku untuk berpartisipasi aktif
dalam penyelesaian masalah mereka
17. Kesimpulan dan SaranKesimpulan dan Saran
Keadilan yang disampaikan Rawls ataupun Nozick
perlu disesuaikan dengan kondisi terkini, karena
hukum itu berdiri diatas perilaku manusia, bukan
teks, masyarakat tidak menjadi tertib dan teratur
secara substansial disebabkan karena kehadiran
hukum, melainkan karena perilaku substansial
para anggota masyarakat disitu (Satjipto Raharjo)
Keadilan memang harus ditegakkan tetapi perlu
diperhatikan pula faktor materiil dalam kasus
tersebut, sehingga tidak terjadi overcriminalization