1. PERUBAHAN AKTIFITAS YANG
DIAKIBATKAN OLEH POLA TATA RUANG
PASCA GEMPA BUMI DI KLATEN
Study Kasus : Tangkisan Pos
Kec. Jogonalan Klaten
DI KERJAKAN OLEH :
BAGUS ARDIAN .ST
NIM : L4B005154
2. PENDAHULUAN
Gempa bumi yang terjadi di kota klaten pada bulan
mei 2006 mengakibatkan banyak sekali perubahan
terutama pola tata ruang pada perkampungan
tradisional menuju kepada perumahan yang sehat dan
ramah lingkungan, hal ini disebabkan karena
meningkatnya kebutuhan manusia akan tempat
tinggal dan juga beberapa kegiatan bantuan
rekonstruksi rumah maupun bantuan dana
lingkungan yang didasarkan pemikiran tentang rumah
sederhana tahan gempa yang ramah lingkungan,
perubahan pola tata ruang berakibat juga terhadap
aktifitas tiap-tiap individu di rumah tinggalnya.
3. LINGKUP PEMBAHASAN
Pembahasan ini difokuskan di daerah desa
Tangkisan Pos kec. jogonalan klaten karena disini
banyak kegiatan yang berkaitan dengan
rekonstruksi pasca gempa
4. LINGKUP PEMBAHASAN
DESA TANGKISAN POS
DUKUH TANGKISAN POS
Wilayah untuk pembahasan
berada di dukuh tangkisan pos
dan dipersempit lagi untuk
wilayah Rt. 09 Wilayah Rt. 09
5. Kabupaten Klaten dengan luas wilayah 96,4575 Ha.
Dibatasi oleh DATA GEOGRAFIS
:
- Sebelah Timur
: Desa Gondangan
- Sebelah Barat
: Desa Somopuro
- Sebelah Selatan
: Desa Titang
6. DATA KOMPOSISI PENDUDUK
No Mata Pencaharian Jumlah Jiwa
1 Petani Pemilik 118
2 Petani Penggarap / Buruh Tani 112
3 Pedagang 27
4 Buruh 102
5 Pertukangan 21
6 Pegawai Negeri 27
7 Guru 25
8 Jasa 5
9 ABRI 9
10 Migran / kerja diluar daerah 39
Jumlah 485
7. DATA JUMLAH RUMAH TINGGAL
No Kondisi Tempat tinggal Jumlah
1 371 Unit
Permanen
28
2 Unit
Semi permanent
17
3 Unit
Non permanent
410
3 Unit
Memiliki sambungan listrik
414
4 Unit
Memiliki sambungan air bersih
201
5 Unit
Memiliki jamban pribadi
8. DATA REKONSTRUKSI
Rumah Permanen
P2KP-Rekompak = 20 Rumah
P2KP-JRF = 105 Rumah
T-Shelter
P2KP-Rekompak = 10 T-Shelter
IOM-JRF = 50 T-Shelter
Bantuan Lingkungan
Jalan Aspal = 1 Km
Talud = 600 M
MCK = 3 MCK
Makadam = 200 M
Sarana Publik
Balai Kelurahan = 1 Unit
Balai Pertemuan = 1 Unit
Fasilitas Olah Raga = 3 Unit
15. 1. Terjadi perubahan pola tata ruang di lingkup hunian
2. Perubahan konsep bentuk traditional menjadi konsep bentuk
modern
3. Perubahan teknologi yang mengarah kepada rumah tahan
gempa
4. Perubahan tata guna lahan tiap-tiap lingkup hunian
5. Perubahan alur pola pergerakan di tiap lingkup hunian
6. Perubahan orientasi dan fasade bangunan
7. Penambahan tempat tinggal berdasarkan KK
8. Perubahan pola pikir masyarakat menuju kearah rumah sehat
dan penggunaan bahan bangunan yang ramah lingkungan
9. Perubahan aktifitas manusia yang ada di tingkat huniannya
baik itu karena perubahan mata pencaharian juga karena
orientasi bangunan
17. Kelurahan Tangkisan Pos Kec Jogonalan Klaten merupakan
daerah yang terkena dampak akibat bencana alam gempa bumi
Terjadi perubahan pola tata ruang dan fungsi dari bangunan
yang diakibatkan dari bencana gempa bumi
Selain itu juga mempengaruhi pola pergerakan tiap-tiap
individu yang berada di lingkup rumah tinggalnya
Perubahan pola tata ruang dan fungsi bangunan yang ada
diakibatkan kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi baik dari
pemerintah maupun dari NGO yang peduli terhadap korban
bencana gempa bumi
Perubahan tersebut juga berindikasi bahwa semakin
meningkatnya kebutuhan rumah tinggal yang layak, sehat,
ramah lingkungan dan tahan gempa dari masyarakat
Pola tata ruang yang ada mempengaruhi pergerakan aktifitas
dari penghuni di lingkup hunianya
19. Terjadinya becana gempa bumi di klaten menyebabkan
perubahan orientasi bangunan dan kebutuhan akan hunian
Orientasi bangunan yang sekarang ini berdampak pada
perubahan pola tata ruang di tiap-tiap huniannya
Perubahan pola tata ruang yang ada dipengaruhi oleh banyaknya
KK yang ada di lingkup huniannya selain itu juga dipegaruhi oleh
tingkat kerusakan hunian
Perubahan pola tata ruang yang terjadi mengindikasikan semakin
meningkatnya kebutuhan manusia akan pemenuhan tempat
tinggal yang layak
Pola tata ruang yang ada juga mempengaruhi aktifitas dari
manusia yang ada sehingga menyebabkan terjadinya perubahan
pola pergerakan manusia yang ada di lingkup huniannya
Perubahan aktifitas di tiap-tiap hunian berakibat terjadinya
perubahan alur pergerakan di tiap-tiap hunian
20. POKOK PERMASALAHAN
Terjadinya perubahan pola tata ruang
yang ada di tiap-tiap hunian yang
mempengaruhi perubahan aktifitas
pergerakan manusia di lingkup huniannya
21. TUJUAN PENELITIAN
Untuk meneliti bahwa perubahan pola tata
ruang di lingkup hunian manusia
mempengaruhi alur pergerakan maupun
aktifitas di tiap-tiap hunian
22. MANFAAT PENELITIAN
Secara teoritis dapat memberikan masukan dan informasi
mengenai konsep perancangan kota yang berkaitan dengan
perkembangan dan penataan suatu kota
Secara empiris, pemahaman tentang pengaruh perubahan pola
tata ruang terhadap aktifitas dan alur pergerakan di tiap hunian
sehingga bisa menjadikan acuan dan arahan terhadap
perkembangan dan penataan suatu kota
23. METODE PENELITIAN
Metode Penelitian Kuantitatif Posifistik
Jenis Variabel :
Variable Independen : indikatornya luas bangunan, luas dasaran,
orientasi bangunan dan komposisi bangunan
Variable Dependen : indikatornya luas bangunan dan aktifitas
dari pengguna hunian yang ada spasca gempa bumi klaten
24. METODE PENGUMPULAN DATA
Pengamatan ( Observasi ) : Pengamatan tentang karakteristik
ruang spatialnya maupun fisiknya, data yang diperoleh berupa
peta dan foto kondisi fisik lapangan
Melihat, mempelajari dan menganalisa kondisi fisik bangunan
sebelum dan sesudah gempa, baik itu luas bangunan, komposisi
bangunan, alur pergerakan dan juga aktifitas manusianya
Survei dengan wawancara dan questioner : wawancara ini dibatasi
lingkup penelitian dengan lebih mendalam topik yang di kandung
dalam survei tersebut, wawancara berkaitan dengan program
pemerintah tentang rekonstruksi pasca gempa, kondisi
lingkungan dan aktifitas sebelum dan sesudah gempa, tentang
monografi dan geografi desa, lingkungan administratif desa