SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 41
Downloaden Sie, um offline zu lesen
History and Evolution of
Earth’s Climate
KELOMPOK 2:
EVA NURHAYATI G251144071
KHAIRULLAH G251144081
KHARMILA SARI H G261130071
Materi 2
Klimatologi Fisik Global
Evolusi Iklim Bumi
KELOMPOK 2 :
EVA NURHAYATI G251144071
KHAIRULLAH G251144081
KHARMILA SARI H G261130071
Musim datang silih berganti
(anomali dan cuaca ekstrim )
Semua makhluk di muka
bumi harus bisa beradaptasi
Iklim dimasa lalu tidak pasive
dan invariable seperti yang
terlihat
Dengan memahami
keragaman iklim dimasa lalu
maka antisipasi iklim dimasa
depan akan meningkat
EVOLUSI IKLIM
1. Benarkah perubahan iklim sudah terjadi ?
2. Apa penyebab perubahan tersebut?
3. Bagaimana membuktikan perubahan tersebut?
Sejarah iklim
sangat
kompleks dan
tidak dialami
langsung oleh
manusia.
Kemampuan manusia
untuk mendefinisikan
dan mengukur
parameter iklim baru
beberapa abad
terakhir. Dengan
kuantitas sangat
rendah pada awal
Saat ini
perhatian
manusia tertuju
pada
perubahan
iklim dan apa
yang akan
terjadi di masa
depan (Proyeksi
iklim)
2
1
1
2 = Perubahan kecenderungan
= Variabilitas Iklim
kerap
jarang
3
3 = Perubahan frekwensi
Sumber : Prof. Irsal Las, Balitklimat
VARIABILITAS DAN PERUBAHAN
SKALA WAKTU GEOLOGI
HADEAN : 4,5-3,8 MTL
 Bumi terbentuk 4,54 milyar tahun yang lalu melalui akresi dari
 Bumi terbentuk 4,54 milyar tahun yang lalu melalui akresi dari
nebula matahari (Hidrogen dan Helium)
 Suhu bumi sangat panas (melelehkan logam siderofil = densitas
tinggi yang cenderung tenggelam ke dalam inti) karena terjadinya
proses fusi nuklir antara hidrogen dan helium.
 Sebagian besar permukan bumi meleleh karena vulkanisme ekstrim
dan sering bertabrakan dengan benda angkasa lain
 Pembentukan atmosfer pertama : Pelepasan gas vulkanik dari
nebula surya (hidrogen dan helium) diduga menciptakan atmosfer
pertama yang nyaris tidak beroksigen. Kombinasi dari angin
matahari dan panas bumi menghabiskan atmosfer ini
 Proses selesai dalam 10 – 20 juta tahun
 4.1 – 3,8 (akhir hadean) terjadi tumbukan meteorit yang intens
ARKEAN : 3,8 – 2,5 MTL
 Pembentukan bulan : Bumi muda tertabrak oleh protoplanet yang
 Pembentukan bulan : Bumi muda tertabrak oleh protoplanet yang
berukuran lebih kecil sehingga melontarkan mantel dan kerak bumi
ke luar angkasa dan membentuk bulan
 Pembentukan atmosfer kedua : Setelah terjadi tumbukan bumi
muda yang berbentuk cair melepaskan gas volatil dan gas-gas lain
yang dikeluarkan gunung berapi membentuk atmosfer kedua yang
kaya gas rumah kaca namun miskin oksigen dan lapisan ozon tipis.
 Pembentukan benua pertama : Kerak bumi (struktur bumi yang
berlapis-lapis) terbentuk ketika bumi mulai memadat. Suhu Mantel
bumi : 1600 C. Potongan-potongan kerak bumi membentuk inti
lempengan yang tumbuh menjadi benua.
 Pembentukan lautan : seiring dengan mulai mendinginnya bumi,
awan-awan mulai terbentuk akhirnya hujan menciptakan lautan.
 Awal mula kehidupan : manfaat terbentuknya atmosfer dan laut
adalah tersedianya kondisi yang dapat menunjang kehidupan.
PROTEROZOIKUM :
2,5 MTL – 542 JTL
 Bumi Bola salju pertama : Awal pembentukan matahari hanya memancarkan 70%
dari dayanya pada saaat ini, sehingga bumi pernah tertutup es secara total (2,3 MTL).
Evolusi alami menyebabkan matahari semakin terang sehingga bumi mulai hangat.
 Pembentukan atmosfer ketiga : sejak awal kehidupan bergantung pada fotosintesis.
Proses ini merubah CO2, H2O dan cahaya matahari menjadi O2. sehingga memperkaya
O2 di atmosfer. O2 terstimulasi oleh radiasi ultraviolet sehingga membentuk O3 yang
berkumpul dilapisan atas amosfer dan menyerap radiasi ultraviolet
 Pembentukan benua raksasa : sepanjang evolusi bumi ada saat ketika benua
bertabrakan dan membentuk benua raksasa yang kemudian pecah menjadi benua
baru. Sekitar 1000 JTL, benua paling besar terbentuk Rodinia, kemudian pecah
sekitar 800 JTL dan terbentuk benua raksasa lain pada 550 JTL yaitu Pannotia.
 Bumi bola salju kedua (716,5 – 635 JTL). Peristiwa ini diduga berhubungan dengan
pecahnya benua raksasa Rodinia dimana terjadi peningkatan aktivitas vulkanik yang
mengeluarkan banyak CO2 sehingga radiasi matahari diserap oleh atmosfer.
 Era Palaeozoikum : 542 – 251 JTL
 Terjadi radiasi adaptif yang membentuk banyak spesies baru, namun juga
terjadi kepunahan masal yang disebabkan oleh aktifitas gunung merapi
dan tumbukan meteor.
 Proses pecahnya rodinia dan panotia membentuk kerak samudra muda.
Karena kerak muda lebih panas dan kurang padat dibandingkan kerak
samudra tua, maka dasar laut akan naik akibatnya permukaan laut naik
dan sebagian kawasan benua berada di bawah permukaan laut.
 Suhu pada awal paleozoikum (kambrium : 542 – 490) lebih hangat dari
iklim saat ini namun pada akhir periode ordovisium (490 – 440)
mengalami zaman es yang singkat saat gletser menutupi kutub selatan.
Pada masa ini terjadi penurunan suhu air laut.
 Pada akhir palaeozoikum (300 – 180 JTL) benua-benua kecil yang
terbentuk akibat pecahnya panotia (akhir Proterozoikum) perlahan
bergerak dan membentuk benua raksasa Panggea
FANEROZOIKUM :
542 JTL – SEKARANG
FANEROZOIKUM :
542 JTL – SEKARANG
Era Mesozoikum : 251 -66 JTL
 Diawali oleh kepunahan perm trias yang membinasakan
dinosaurus dari muka bumi. Peristiwa ini disebabkan oleh
kombinasi letusan gunung berapi di trap siberia, tumbukan
asteroid, gasifikasi metana hidrat dan fluktuasi permukaan
laut.
 Pada 180 JTH panggea pecah menjadi laurasia dan gindwan.
 Pada akhir era mesozoikum 66 JTL sebuah asteroid besar
berukuran 1 km menumbuk bumi (semenanjung yucatan)
menyebabkan materi dan uap air terhempas ke atmosfer
sehingga menutupi cahaya matahari, menghambat
fotosintesis dan sebagian besar hewan raksasa akhirnya
binasa.
FANEROZOIKUM :
542 JTL – SEKARANG
Era Kenozoikum : 66 JTL – sekarang
Era Kenozoikum : 66 JTL – sekarang
Suhu rata-rata global : meningkat 0.74 oC selama
100 tahun terakhir (IPCC)
Tinggi muka air laut meningkat 10 – 25 cm
selama abad ke 20, pada abad ke 21 akan
meningkat 9 - 88 cm
Penyebabnya peningkatan sejak pertengahan
abad ke 20 kemungkinan di sebabkan
peningkatan Gas Rumah Kaca akibat aktifitas
manusia.
E
V
O
L
U
S
I
I
K
L
I
M
PENYEBAB DASAR PERUBAHAN IKLIM
1. Radiasi matahari yang diterima bumi
2. Orbit bumi
3. Distribusi benua
4. Konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer
RADIASI MATAHARI YANG DITERIMA BUMI
1. Jarak matahari : setiap perubahan jarak bumi dan matahari
1. Jarak matahari : setiap perubahan jarak bumi dan matahari
menimbulkan variasi terhadap penerimaan energi matahari.
2. Intensitas radiasi matahari : merupakan besar kecilnya sudut
datang sinar matahari pada permukaan bumi. Jumlah yang
diterima berbanding lurus dengan sudut besarnya sudut datang.
Sinar dengan sudut datang yang miring kurang memberikan energi
pada permukaan bumi disebabkan karena energinya tersebar
pada permukaan yang luas dan juga karena sinar tersebut harus
menempuh lapisan atmosphir yang lebih jauh ketimbang jika sinar
dengan sudut datang yang tegak lurus.
3. Panjang hari (sun duration) : ialah jarak dan lamanya antara
matahari terbit dan terbenam.
4. Pengaruh Atmosfer : sinar yang melalui atmosfer sebagian akan
diabsorpsi oleh gas-gas, partikel dan uap air, dipantulkan kembali,
dipancarkan dan sisanya diteruskan ke permukaan bumi.
EFEK UMPAN BALIK MEMPENGARUHI
PEMANASAN GLOBAL
1. Pengaruh CO2 : pemanasan awalnya menyebabkan lebih banyaknya air yang
menguap ke atmosfer. Uap air sendiri merupakan GRK, sehingga efek yang
dihasilkan akan lebih besar dibandingkan akibat CO2. Umpa balik ini dampaknya
perlahan karena CO2 memiliki usia yang panjang di atmosfer.
2. Pengaruh awan : dari atas memantulkan radiasi infra merah ke angkasa sehingga
meningkatkan pendinginan, jika dilihat dari bawah akan memantulkan radiasi if
ke permukaan sehingga meningkatkan pemanasan. Apakah efek netonya
menghasilkan pemanasan atau pendinginan?
3. Hilangnya kemampuan memantulkan cahaya (albedo) oleh es. Ketika suhu
global meningkat es yang berada di dekat kutub mencair . Bersamaan dengan
melelehnya es tersebut daratan atau air dibawahnya akan terbuka. Daratan/air
memiliki albedo leboh kecil dari es akibatnya akan menyerap lebih banyak radiasi
matahari. Hal ini akan menambah pemanasan dan menimbulkan lebih banyak
lagi es yang mencair. Menjadi suatu siklus yang berkelanjutan
4. Es yang meleleh juga akan melepaskan CH4
5. kemampuan lautan untuk menyerap karbon akan berkurang bila suhu laut
menghangat.
ORBIT BUMI
Pada tahun 1940, seorang ahli Astronomi
Pada tahun 1940, seorang ahli Astronomi
Milutin Milankovitch mengemukakan teori
tentang perubahan posisi bumi mengitari
matahari pada periode-periode tertentu yang
disebut Siklus Milankovitch.
Dalam teorinya Milankovitch menjelaskan
terdapat tiga perubahan posisi bumi mengitari
matahari dan menentukan besarnya radiasi
yang diterima bumi yaitu :
1. eksentrisitas orbit bumi (eccentricity)
dengan kurun waktu 100.000 tahun,
2. kemiringan sumbu bumi (obliquity) dengan
kurun waktu 41.000 tahun,
3. presisi sumbu rotasi bumi (precession)
dengan kurun waktu 23.000 tahun
DISTRIBUSI BENUA
KONSENTRASI GAS RUMAH KACA DI ATMOSFER
reconstructed from antarctic and Greenland ice, direct atmospheric measurements
(red and magenta lines). (Siegenthaler et al., 2005a; Spahni et al., 2005).
EVIDENCES FOR ANCIENT
CLIMATE CHANGE
PALEOCLIMATOLOGY
• Merupakan ilmu yang mempelajari perubahan iklim di masa
lampau biasanya berdasarkan rekonstruksi dari depositori
geologi dan biologi seperti sedimen laut dan danau, lapisan
es, batuan, ring kayu, dan sumber lainnya (Cronin 1999)
• Kajian Paleoclimatology dibutuhkan karena studi yang terkait
dengan iklim masa lalu dalam skala 10 tahunan (decadal)
hingga 100 tahunan (centenial) dan juga terkait tren kondisi
iklim terkini (current climate trends) tidak cukup untuk
memahami sepenuhnya tentang bagaimana dan mengapa
iklim di bumi berubah
• Paleoclimatology dapat dikombinasikan dengan simulasi
model komputer untuk pengujian hipotesis tentang penyebab
perubahan iklim
Lingkaran Cincin Kayu
Data dengan ketepatan paling tinggi
adalah berdasarkan analisis ring
pohon tahunan. Tebal dan struktur
dari ring pohon memberikan
beberapa informasi kondisi iklim
ketika ring pohon tersebut di
bentuk. Dengan mengkorelasikan
karakteristik ring pohon dengan
data kontemporer suhu dan curah
hujan maka dengan fungsi transfer
dapat dikonvert karakteristik ring
pohon kedalam informasi cuaca.
Jika fungsi transfer ini dapat
diverifikasi maka data ring pohon
ini dapat digunakan untuk estimasi
karakteristik iklim berbasis tahunan
untuk ratusan tahun yang lalu.
TREE RINGS
ICE CORE
Ice core sample taken
from drill. Photo by
Lonnie Thompson, Byrd
Polar Research Center
Sampling permukaan Taku
Glacier di Alaska. Ada Firn
semakin padat antara permukaan
salju dan es gletser biru.
Bagian panjang 19 cm dari
GISP 2 inti es dari 1.855 m
menunjukkan struktur
lapisan tahunan diterangi
dari bawah oleh sumber
serat optik. Bagian berisi
11 lapisan tahunan dengan
lapisan panas (arrowed)
terjepit di antara lapisan
musim dingin gelap.
GISP2 ice core at 1837 meters depth with clearly visible annual layers.
SEDIMEN DANAU DAN LAUT
Sumber data paleoclimatic lain yang cukup baik adalah data
sedimentasi di danau dan lautan. Fosil/zat dari beberapa
spesies yang terdapat pada sedimentasi laut dapat
dihubungkan dengan suhu permukaan laut. Contohnya sisa
isotop oksigen (16O)di sediman laut dalam dapat digunakan
sebagai indikasi dari masa air yang pasang ke lapisan es.
ISOTOPES YANG BIASA DIGUNAKAN DALAM
PENELITIAN DAN PEMODELAN IKLIM
Hydrogen-2 (2H atau
deuterium D) dan
oxygen-18 (18O)
merupakan isotop yang
banyak digunakan dalam
ilmu iklim modern
terutama dalam
pengukuran ice cores
yang diambil dari
Antartica dan
Greenland.
Element Isotope Abundance (%)
Hydrogen 1H 99.985
2H (deuterium) 0.015
3H (tritium) _*
Carbon 12C 98.89
13C 1.11
14C _*
Oxygene 16O 99.759
17O 0.037
18O 0.204
Radon 222Rn _*
o Iklim di masa lampau selama 420000 tahun
dapat diungkap melalui ice cores yang
diambil dari Antartica.
o Isotop dari Hydrogen (D) digunakan
sebagai proxy untuk suhu lokal dan Oxygen
(18O) untuk fluktuasi volume benua es,
sementara level kandungan dari dust,
sodium dan methane digunakan untuk
mengungkap kondisi alami lingkungan
disekitar lapisan es (ice sheets).
o Nilai δ untuk 18O dan D mewakili nilai
deviasi (part per thousand) dari sample
standar dari air lautan (ocean water) (Petit
et al. 2001).
o D didapat dari air es yang dicairkan,
sehingga mewakili kandungan molekul air
‘padat’ dari presipitasi (salju) diatas
permukaan glacier yang beku. Sedangkan
18O berasal dari gas oxygen (O2) yang
terperangkap di dalam ‘kantung udara’ di
dalam ice core.
o Dari udara yang terperangkap tersebut juga
dapat diukur kandungan CO2 dan CH4.
REKONSTRUKSI SUHU, CO2 DAN DEBU
REKONSTRUKSI CURAH HUJAN
Hasil rekonstruksi curah hujan di Lowa berdasarkan pohon berumur 300 tahun.
(Duvick and Blasing 1981
REKONSTRUKSI SUHU PERMUKAAN BUMI
Reconstructions Based
on Palaeoclimatic
Proxies
berbagai bukti
instrumental iklim
dan fakta-fakta
proxy variasi suhu
permukaan skala
besar rata-rata
selama 1,3 kyr
terakhir.
SKENARIO DAN PROYEKSI IKLIM (IPCC)
Pemanasan global yang disebabkan oleh gas-gas rumah kaca secara jelas
telah dan akan terus mempengaruhi iklim dunia. WWF Indonesia dan IPCC
(1999) telah melaporkan bahwa temperatur tahunan di Indonesia meningkat
sebesar 0,30C sejak tahun 1990.
Sebuah skenario perubahan iklim (WWF Indonesia dan IPCC, 1999)
memperkirakan bahwa temperatur akan meningkat antara 1.30C sampai
dengan 4.60C pada tahun 2100 dengan trend sebesar 0.10C–0.40C per tahun.
Susandi (2006) memproyeksikan kenaikan temperatur Indonesia akan
mencapai 3,50C pada tahun 2100, sementara temperatur global bumi akan
mencapai maksimum 6,20C pada tahun tersebut. Implikasi dari kenaikan
temperatur tersebut akan menaikkan muka air laut sebesar 100 cm pada
tahun 2100. Akumulasi kejadi ini akan mempengaruhi infrastruktur,
bangunan, dan kegiatan manusia saat ini dan mendatang.
Laporan IPCC (2007) :
Laporan IPCC (2007) :
Pada abad 20 bumi telah mengalami 2 kali periode penghangatan atmosfer yaitu :
1. 1910 - 1940 (0,35 oC)
2. 1970 - 2006 (0,55 oC).
Catatan : pada 1940 – 1970 suhu turun : 0.2 0C
Pada periode penghangatan pertama faktor alami dan akibat aktivitas manusia terjadi
secara bersamaan tapi pada periode penghangatan kedua faktor yang paling dominan
adalah akibat aktivitas manusia (era industri).
Penghangatan atmosfer karena peningkatan suhu udara akan mengakibatkan naiknya
kandungan uap air di atmosfer (terutama pada lintang rendah). Uap air tersebut akan
dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain karena adanya sirkulasi lautan dan
atmosfer (atmospheric and oceanic circulation) sehingga pada suatu wilayah
mendapatkan hujan berlebih tapi di tempat lain mengalami kekurangan hujan atau
kekeringan sehingga dapat dikatakan bahwa wilayah tersebut mengalami perubahan
iklim terutama perubahan pola hujan.
SKENARIO DAN PROYEKSI IKLIM (IPCC)
Berdasarkan data hujan observasi, kecenderungan hujan di muka
bumi pada tahun 1900-2005 menunjukkan adanya pergeseran
jumlah hujan (lebih basah/wetter atau kering/drier) dibeberapa
lokasi. Amerika Selatan dan Amerika Utara bagian Timur, Eropa
bagian Utara dan Asia bagian tengah dan utara mengalami
peningkatan jumlah hujan atau lebih basah, tetapi Sahel, Afrika
bagian Selatan, Mediterania dan Asia bagian selatan menjadi
lebih kering (IPCC, 2007). Di wilayah utara, presipitasi yang jatuh
pada saat sekarang umumnya lebih banyak yang berbentuk air
hujan daripada salju (IPCC, 2007).
SKENARIO DAN PROYEKSI IKLIM (IPCC)
Pemanasan terjadi antara 1910 – 1945 disebabkan oleh proses alami atau aktivitas manusia
Pemanasan setelah 1975 adalah akibat aktifitas manusia
SUHU RATA-RATA GLOBAL
PERDEBATAN
Tidak semua ilmuwan setuju dengan pemanasan global
Tidak semua ilmuwan setuju dengan pemanasan global
(apakah suhu benar-benar meningkat ?)
1. Apakah pemanasan global merupakan kontribusi
manusia atau memang siklus alami bumi-matahari?
2. Tiga perbedaan yang masih dipertanyakan (antara
model dan fakta lapangan)
 Pemanasan cenderung berhenti selama tiga dekade pada
pertengahan abad ke 20 (1940 – 1970) bahkan ada masa
pendinginan
 Total pemanasan selama abad 20 hanya separuh dari hasil
prediksi
 Lapisan troposfer tidak memanas secepat prediksi model.
Deskripsi masa lalu dari iklim bumi (Evolusi
Iklim) berguna untuk :
• Perspektif tentang perubahan iklim yang
dapat terjadi
• Petunjuk tentang bagaimana sistem iklim
bekerja
• Data untuk menguji teori dan model tentang
bagaimana perubahan iklim terjadi
KESIMPULAN
Faktor Pengendali Iklim
TERIMA KASIH

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Persebaran flora dan fauna di dunia & indonesia
Persebaran flora  dan fauna di dunia & indonesiaPersebaran flora  dan fauna di dunia & indonesia
Persebaran flora dan fauna di dunia & indonesia
Chan Maro
 
Pengelolaan dan pengembangan agroforestri
Pengelolaan dan pengembangan agroforestriPengelolaan dan pengembangan agroforestri
Pengelolaan dan pengembangan agroforestri
abdul samad
 
Perubahan Iklim dan Pemanasan Global
Perubahan Iklim dan Pemanasan GlobalPerubahan Iklim dan Pemanasan Global
Perubahan Iklim dan Pemanasan Global
nindya rizqianti
 

Was ist angesagt? (20)

Persebaran flora dan fauna di dunia & indonesia
Persebaran flora  dan fauna di dunia & indonesiaPersebaran flora  dan fauna di dunia & indonesia
Persebaran flora dan fauna di dunia & indonesia
 
Flora fauna
Flora faunaFlora fauna
Flora fauna
 
Cuaca& Iklim
Cuaca& IklimCuaca& Iklim
Cuaca& Iklim
 
Analisis kemampuan lahan
Analisis kemampuan lahanAnalisis kemampuan lahan
Analisis kemampuan lahan
 
Massa Udara & Klasifikasi Iklim 7 jan 2022.pptx
Massa Udara & Klasifikasi Iklim 7 jan 2022.pptxMassa Udara & Klasifikasi Iklim 7 jan 2022.pptx
Massa Udara & Klasifikasi Iklim 7 jan 2022.pptx
 
Siklus hidrologi
Siklus hidrologiSiklus hidrologi
Siklus hidrologi
 
Pengelolaan dan pengembangan agroforestri
Pengelolaan dan pengembangan agroforestriPengelolaan dan pengembangan agroforestri
Pengelolaan dan pengembangan agroforestri
 
Perubahan iklim
Perubahan iklimPerubahan iklim
Perubahan iklim
 
MITIGASI DAN ADAPTASI BENCANA ALAM
MITIGASI DAN ADAPTASI BENCANA ALAMMITIGASI DAN ADAPTASI BENCANA ALAM
MITIGASI DAN ADAPTASI BENCANA ALAM
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Banyumas
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten BanyumasRencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Banyumas
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Banyumas
 
Perubahan Iklim dan Pemanasan Global
Perubahan Iklim dan Pemanasan GlobalPerubahan Iklim dan Pemanasan Global
Perubahan Iklim dan Pemanasan Global
 
KLIMATOLOGI DASAR "ATMOSFER"
KLIMATOLOGI DASAR "ATMOSFER"KLIMATOLOGI DASAR "ATMOSFER"
KLIMATOLOGI DASAR "ATMOSFER"
 
Pendekatan Geografi
Pendekatan GeografiPendekatan Geografi
Pendekatan Geografi
 
Metode skoring
Metode skoringMetode skoring
Metode skoring
 
Geografi Pertanian: Tipe Pertanian, Potensi Degradasi Lahan, dan Konservasi L...
Geografi Pertanian: Tipe Pertanian, Potensi Degradasi Lahan, dan Konservasi L...Geografi Pertanian: Tipe Pertanian, Potensi Degradasi Lahan, dan Konservasi L...
Geografi Pertanian: Tipe Pertanian, Potensi Degradasi Lahan, dan Konservasi L...
 
Sustainable development fd-revised
Sustainable development fd-revisedSustainable development fd-revised
Sustainable development fd-revised
 
Bakul 2. sejarah klimatologi
Bakul 2. sejarah klimatologiBakul 2. sejarah klimatologi
Bakul 2. sejarah klimatologi
 
PPT Biosfer "persebaran flora dan fauna"
PPT Biosfer "persebaran flora dan fauna"PPT Biosfer "persebaran flora dan fauna"
PPT Biosfer "persebaran flora dan fauna"
 
RADIASI MATAHARI
RADIASI MATAHARIRADIASI MATAHARI
RADIASI MATAHARI
 
Dinamika atmosfer
Dinamika  atmosferDinamika  atmosfer
Dinamika atmosfer
 

Ähnlich wie Evolusi Iklim dan Bukti Perubahan Iklim

Proses pembentukan BUMI dan teori teorinya.ppt
Proses pembentukan BUMI dan teori teorinya.pptProses pembentukan BUMI dan teori teorinya.ppt
Proses pembentukan BUMI dan teori teorinya.ppt
mudrikmustafid2
 
power-point-geografi-sma-kelas pembentukan bumix.ppt
power-point-geografi-sma-kelas pembentukan bumix.pptpower-point-geografi-sma-kelas pembentukan bumix.ppt
power-point-geografi-sma-kelas pembentukan bumix.ppt
mudrikmustafid2
 
X 9 03-ajeng ramadhani gunawan
X 9 03-ajeng ramadhani gunawanX 9 03-ajeng ramadhani gunawan
X 9 03-ajeng ramadhani gunawan
ajengRG
 
ria aprillia
ria aprilliaria aprillia
ria aprillia
haznah07
 
Makalah perubahan iklim
Makalah perubahan iklimMakalah perubahan iklim
Makalah perubahan iklim
irham kajang
 
X 9 29-windy andini ekaputri
X 9 29-windy andini ekaputriX 9 29-windy andini ekaputri
X 9 29-windy andini ekaputri
windy_andini
 

Ähnlich wie Evolusi Iklim dan Bukti Perubahan Iklim (20)

Bumi
BumiBumi
Bumi
 
Proses pembentukan BUMI dan teori teorinya.ppt
Proses pembentukan BUMI dan teori teorinya.pptProses pembentukan BUMI dan teori teorinya.ppt
Proses pembentukan BUMI dan teori teorinya.ppt
 
Perubahan Iklim Natural
Perubahan Iklim Natural Perubahan Iklim Natural
Perubahan Iklim Natural
 
power-point-geografi-sma-kelas pembentukan bumix.ppt
power-point-geografi-sma-kelas pembentukan bumix.pptpower-point-geografi-sma-kelas pembentukan bumix.ppt
power-point-geografi-sma-kelas pembentukan bumix.ppt
 
Contoh makalah pemanasan global
Contoh makalah pemanasan globalContoh makalah pemanasan global
Contoh makalah pemanasan global
 
Geo kelayakan planet bumi untuk kehidupan, proses pembentukan bumi geo
Geo kelayakan planet bumi untuk kehidupan, proses pembentukan bumi geoGeo kelayakan planet bumi untuk kehidupan, proses pembentukan bumi geo
Geo kelayakan planet bumi untuk kehidupan, proses pembentukan bumi geo
 
Dinamika planet bumi dan pengaruhnya terhadap kehidupan manusia
Dinamika planet bumi dan pengaruhnya terhadap kehidupan manusiaDinamika planet bumi dan pengaruhnya terhadap kehidupan manusia
Dinamika planet bumi dan pengaruhnya terhadap kehidupan manusia
 
Fisika kd 3.10 dan 4.10
Fisika kd 3.10 dan 4.10Fisika kd 3.10 dan 4.10
Fisika kd 3.10 dan 4.10
 
Makalah wahid
Makalah wahidMakalah wahid
Makalah wahid
 
X 9 03-ajeng ramadhani gunawan
X 9 03-ajeng ramadhani gunawanX 9 03-ajeng ramadhani gunawan
X 9 03-ajeng ramadhani gunawan
 
Makalah wahid
Makalah wahidMakalah wahid
Makalah wahid
 
oseanografi
oseanografioseanografi
oseanografi
 
Contoh makalah pemanasan global
Contoh makalah pemanasan globalContoh makalah pemanasan global
Contoh makalah pemanasan global
 
Contoh makalah pemanasan global
Contoh makalah pemanasan globalContoh makalah pemanasan global
Contoh makalah pemanasan global
 
ria aprillia
ria aprilliaria aprillia
ria aprillia
 
Yudha a
Yudha aYudha a
Yudha a
 
Makalah perubahan iklim
Makalah perubahan iklimMakalah perubahan iklim
Makalah perubahan iklim
 
Ria
RiaRia
Ria
 
Mendeskripsikan dampak dan gerak edar sistem tata surya
Mendeskripsikan dampak dan gerak edar sistem tata suryaMendeskripsikan dampak dan gerak edar sistem tata surya
Mendeskripsikan dampak dan gerak edar sistem tata surya
 
X 9 29-windy andini ekaputri
X 9 29-windy andini ekaputriX 9 29-windy andini ekaputri
X 9 29-windy andini ekaputri
 

Mehr von Khairullah Khairullah

Mehr von Khairullah Khairullah (19)

Profil Suhu tanah di Daerah Tropis.pdf
Profil Suhu tanah di Daerah Tropis.pdfProfil Suhu tanah di Daerah Tropis.pdf
Profil Suhu tanah di Daerah Tropis.pdf
 
El Nino Pengertian dan Dampaknya
El Nino Pengertian dan DampaknyaEl Nino Pengertian dan Dampaknya
El Nino Pengertian dan Dampaknya
 
Memahami Informasi Iklim dan Agroklimatologi Cabai Hiyung
Memahami Informasi Iklim dan Agroklimatologi Cabai HiyungMemahami Informasi Iklim dan Agroklimatologi Cabai Hiyung
Memahami Informasi Iklim dan Agroklimatologi Cabai Hiyung
 
RISIKO LINGKUNGAN PERTANIAN TERHADAP PERUBAHAN IKLIM.pdf
RISIKO LINGKUNGAN PERTANIAN TERHADAP PERUBAHAN IKLIM.pdfRISIKO LINGKUNGAN PERTANIAN TERHADAP PERUBAHAN IKLIM.pdf
RISIKO LINGKUNGAN PERTANIAN TERHADAP PERUBAHAN IKLIM.pdf
 
POTRET PELAKSANAAN SIH3 DI KALIMANTAN SELATAN
POTRET PELAKSANAAN SIH3 DI KALIMANTAN SELATANPOTRET PELAKSANAAN SIH3 DI KALIMANTAN SELATAN
POTRET PELAKSANAAN SIH3 DI KALIMANTAN SELATAN
 
Pengolahan SPI (Standardized Precipitation Index )
Pengolahan SPI (Standardized Precipitation Index )Pengolahan SPI (Standardized Precipitation Index )
Pengolahan SPI (Standardized Precipitation Index )
 
Kepemimpinan pemuda milenial dalam pertanian
Kepemimpinan pemuda milenial dalam pertanianKepemimpinan pemuda milenial dalam pertanian
Kepemimpinan pemuda milenial dalam pertanian
 
Pengolahan data iklim
Pengolahan data iklimPengolahan data iklim
Pengolahan data iklim
 
Iklim ekstrem dan pertanian rawa lebak
Iklim ekstrem dan pertanian rawa lebakIklim ekstrem dan pertanian rawa lebak
Iklim ekstrem dan pertanian rawa lebak
 
Tungro wereng hijau dan hubungan dengan iklim
Tungro wereng hijau dan hubungan dengan iklimTungro wereng hijau dan hubungan dengan iklim
Tungro wereng hijau dan hubungan dengan iklim
 
Evapotranspirasi dan curah hujan
Evapotranspirasi dan curah hujanEvapotranspirasi dan curah hujan
Evapotranspirasi dan curah hujan
 
Kenyamanan termal dan iklim di Rumah Banjar
Kenyamanan termal dan iklim di Rumah BanjarKenyamanan termal dan iklim di Rumah Banjar
Kenyamanan termal dan iklim di Rumah Banjar
 
Bagaimana tipe hujan kalsel
Bagaimana tipe hujan kalsel Bagaimana tipe hujan kalsel
Bagaimana tipe hujan kalsel
 
Makalah interaksi iklim dan tanaman
Makalah interaksi iklim dan tanamanMakalah interaksi iklim dan tanaman
Makalah interaksi iklim dan tanaman
 
Bahan ajar ipb s2-agromet
Bahan ajar ipb s2-agrometBahan ajar ipb s2-agromet
Bahan ajar ipb s2-agromet
 
Kelompok 3 tugas_3b_analisa soi
Kelompok 3 tugas_3b_analisa soiKelompok 3 tugas_3b_analisa soi
Kelompok 3 tugas_3b_analisa soi
 
Khairullah tugas 1a kerapatan stasiun
Khairullah tugas 1a kerapatan stasiunKhairullah tugas 1a kerapatan stasiun
Khairullah tugas 1a kerapatan stasiun
 
PENGAMATAN FENOLOGI
PENGAMATAN FENOLOGIPENGAMATAN FENOLOGI
PENGAMATAN FENOLOGI
 
Normal Ketersediaan Air Tanah 1981-2010 di Kalimantan Selatan
Normal Ketersediaan Air Tanah 1981-2010 di Kalimantan SelatanNormal Ketersediaan Air Tanah 1981-2010 di Kalimantan Selatan
Normal Ketersediaan Air Tanah 1981-2010 di Kalimantan Selatan
 

Evolusi Iklim dan Bukti Perubahan Iklim

  • 1. History and Evolution of Earth’s Climate KELOMPOK 2: EVA NURHAYATI G251144071 KHAIRULLAH G251144081 KHARMILA SARI H G261130071 Materi 2 Klimatologi Fisik Global Evolusi Iklim Bumi KELOMPOK 2 : EVA NURHAYATI G251144071 KHAIRULLAH G251144081 KHARMILA SARI H G261130071
  • 2. Musim datang silih berganti (anomali dan cuaca ekstrim ) Semua makhluk di muka bumi harus bisa beradaptasi Iklim dimasa lalu tidak pasive dan invariable seperti yang terlihat Dengan memahami keragaman iklim dimasa lalu maka antisipasi iklim dimasa depan akan meningkat EVOLUSI IKLIM
  • 3. 1. Benarkah perubahan iklim sudah terjadi ? 2. Apa penyebab perubahan tersebut? 3. Bagaimana membuktikan perubahan tersebut? Sejarah iklim sangat kompleks dan tidak dialami langsung oleh manusia. Kemampuan manusia untuk mendefinisikan dan mengukur parameter iklim baru beberapa abad terakhir. Dengan kuantitas sangat rendah pada awal Saat ini perhatian manusia tertuju pada perubahan iklim dan apa yang akan terjadi di masa depan (Proyeksi iklim)
  • 4. 2 1 1 2 = Perubahan kecenderungan = Variabilitas Iklim kerap jarang 3 3 = Perubahan frekwensi Sumber : Prof. Irsal Las, Balitklimat VARIABILITAS DAN PERUBAHAN
  • 6. HADEAN : 4,5-3,8 MTL  Bumi terbentuk 4,54 milyar tahun yang lalu melalui akresi dari  Bumi terbentuk 4,54 milyar tahun yang lalu melalui akresi dari nebula matahari (Hidrogen dan Helium)  Suhu bumi sangat panas (melelehkan logam siderofil = densitas tinggi yang cenderung tenggelam ke dalam inti) karena terjadinya proses fusi nuklir antara hidrogen dan helium.  Sebagian besar permukan bumi meleleh karena vulkanisme ekstrim dan sering bertabrakan dengan benda angkasa lain  Pembentukan atmosfer pertama : Pelepasan gas vulkanik dari nebula surya (hidrogen dan helium) diduga menciptakan atmosfer pertama yang nyaris tidak beroksigen. Kombinasi dari angin matahari dan panas bumi menghabiskan atmosfer ini  Proses selesai dalam 10 – 20 juta tahun  4.1 – 3,8 (akhir hadean) terjadi tumbukan meteorit yang intens
  • 7. ARKEAN : 3,8 – 2,5 MTL  Pembentukan bulan : Bumi muda tertabrak oleh protoplanet yang  Pembentukan bulan : Bumi muda tertabrak oleh protoplanet yang berukuran lebih kecil sehingga melontarkan mantel dan kerak bumi ke luar angkasa dan membentuk bulan  Pembentukan atmosfer kedua : Setelah terjadi tumbukan bumi muda yang berbentuk cair melepaskan gas volatil dan gas-gas lain yang dikeluarkan gunung berapi membentuk atmosfer kedua yang kaya gas rumah kaca namun miskin oksigen dan lapisan ozon tipis.  Pembentukan benua pertama : Kerak bumi (struktur bumi yang berlapis-lapis) terbentuk ketika bumi mulai memadat. Suhu Mantel bumi : 1600 C. Potongan-potongan kerak bumi membentuk inti lempengan yang tumbuh menjadi benua.  Pembentukan lautan : seiring dengan mulai mendinginnya bumi, awan-awan mulai terbentuk akhirnya hujan menciptakan lautan.  Awal mula kehidupan : manfaat terbentuknya atmosfer dan laut adalah tersedianya kondisi yang dapat menunjang kehidupan.
  • 8. PROTEROZOIKUM : 2,5 MTL – 542 JTL  Bumi Bola salju pertama : Awal pembentukan matahari hanya memancarkan 70% dari dayanya pada saaat ini, sehingga bumi pernah tertutup es secara total (2,3 MTL). Evolusi alami menyebabkan matahari semakin terang sehingga bumi mulai hangat.  Pembentukan atmosfer ketiga : sejak awal kehidupan bergantung pada fotosintesis. Proses ini merubah CO2, H2O dan cahaya matahari menjadi O2. sehingga memperkaya O2 di atmosfer. O2 terstimulasi oleh radiasi ultraviolet sehingga membentuk O3 yang berkumpul dilapisan atas amosfer dan menyerap radiasi ultraviolet  Pembentukan benua raksasa : sepanjang evolusi bumi ada saat ketika benua bertabrakan dan membentuk benua raksasa yang kemudian pecah menjadi benua baru. Sekitar 1000 JTL, benua paling besar terbentuk Rodinia, kemudian pecah sekitar 800 JTL dan terbentuk benua raksasa lain pada 550 JTL yaitu Pannotia.  Bumi bola salju kedua (716,5 – 635 JTL). Peristiwa ini diduga berhubungan dengan pecahnya benua raksasa Rodinia dimana terjadi peningkatan aktivitas vulkanik yang mengeluarkan banyak CO2 sehingga radiasi matahari diserap oleh atmosfer.
  • 9.  Era Palaeozoikum : 542 – 251 JTL  Terjadi radiasi adaptif yang membentuk banyak spesies baru, namun juga terjadi kepunahan masal yang disebabkan oleh aktifitas gunung merapi dan tumbukan meteor.  Proses pecahnya rodinia dan panotia membentuk kerak samudra muda. Karena kerak muda lebih panas dan kurang padat dibandingkan kerak samudra tua, maka dasar laut akan naik akibatnya permukaan laut naik dan sebagian kawasan benua berada di bawah permukaan laut.  Suhu pada awal paleozoikum (kambrium : 542 – 490) lebih hangat dari iklim saat ini namun pada akhir periode ordovisium (490 – 440) mengalami zaman es yang singkat saat gletser menutupi kutub selatan. Pada masa ini terjadi penurunan suhu air laut.  Pada akhir palaeozoikum (300 – 180 JTL) benua-benua kecil yang terbentuk akibat pecahnya panotia (akhir Proterozoikum) perlahan bergerak dan membentuk benua raksasa Panggea FANEROZOIKUM : 542 JTL – SEKARANG
  • 10. FANEROZOIKUM : 542 JTL – SEKARANG Era Mesozoikum : 251 -66 JTL  Diawali oleh kepunahan perm trias yang membinasakan dinosaurus dari muka bumi. Peristiwa ini disebabkan oleh kombinasi letusan gunung berapi di trap siberia, tumbukan asteroid, gasifikasi metana hidrat dan fluktuasi permukaan laut.  Pada 180 JTH panggea pecah menjadi laurasia dan gindwan.  Pada akhir era mesozoikum 66 JTL sebuah asteroid besar berukuran 1 km menumbuk bumi (semenanjung yucatan) menyebabkan materi dan uap air terhempas ke atmosfer sehingga menutupi cahaya matahari, menghambat fotosintesis dan sebagian besar hewan raksasa akhirnya binasa.
  • 11. FANEROZOIKUM : 542 JTL – SEKARANG Era Kenozoikum : 66 JTL – sekarang Era Kenozoikum : 66 JTL – sekarang Suhu rata-rata global : meningkat 0.74 oC selama 100 tahun terakhir (IPCC) Tinggi muka air laut meningkat 10 – 25 cm selama abad ke 20, pada abad ke 21 akan meningkat 9 - 88 cm Penyebabnya peningkatan sejak pertengahan abad ke 20 kemungkinan di sebabkan peningkatan Gas Rumah Kaca akibat aktifitas manusia.
  • 13. PENYEBAB DASAR PERUBAHAN IKLIM 1. Radiasi matahari yang diterima bumi 2. Orbit bumi 3. Distribusi benua 4. Konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer
  • 14. RADIASI MATAHARI YANG DITERIMA BUMI 1. Jarak matahari : setiap perubahan jarak bumi dan matahari 1. Jarak matahari : setiap perubahan jarak bumi dan matahari menimbulkan variasi terhadap penerimaan energi matahari. 2. Intensitas radiasi matahari : merupakan besar kecilnya sudut datang sinar matahari pada permukaan bumi. Jumlah yang diterima berbanding lurus dengan sudut besarnya sudut datang. Sinar dengan sudut datang yang miring kurang memberikan energi pada permukaan bumi disebabkan karena energinya tersebar pada permukaan yang luas dan juga karena sinar tersebut harus menempuh lapisan atmosphir yang lebih jauh ketimbang jika sinar dengan sudut datang yang tegak lurus. 3. Panjang hari (sun duration) : ialah jarak dan lamanya antara matahari terbit dan terbenam. 4. Pengaruh Atmosfer : sinar yang melalui atmosfer sebagian akan diabsorpsi oleh gas-gas, partikel dan uap air, dipantulkan kembali, dipancarkan dan sisanya diteruskan ke permukaan bumi.
  • 15. EFEK UMPAN BALIK MEMPENGARUHI PEMANASAN GLOBAL 1. Pengaruh CO2 : pemanasan awalnya menyebabkan lebih banyaknya air yang menguap ke atmosfer. Uap air sendiri merupakan GRK, sehingga efek yang dihasilkan akan lebih besar dibandingkan akibat CO2. Umpa balik ini dampaknya perlahan karena CO2 memiliki usia yang panjang di atmosfer. 2. Pengaruh awan : dari atas memantulkan radiasi infra merah ke angkasa sehingga meningkatkan pendinginan, jika dilihat dari bawah akan memantulkan radiasi if ke permukaan sehingga meningkatkan pemanasan. Apakah efek netonya menghasilkan pemanasan atau pendinginan? 3. Hilangnya kemampuan memantulkan cahaya (albedo) oleh es. Ketika suhu global meningkat es yang berada di dekat kutub mencair . Bersamaan dengan melelehnya es tersebut daratan atau air dibawahnya akan terbuka. Daratan/air memiliki albedo leboh kecil dari es akibatnya akan menyerap lebih banyak radiasi matahari. Hal ini akan menambah pemanasan dan menimbulkan lebih banyak lagi es yang mencair. Menjadi suatu siklus yang berkelanjutan 4. Es yang meleleh juga akan melepaskan CH4 5. kemampuan lautan untuk menyerap karbon akan berkurang bila suhu laut menghangat.
  • 16. ORBIT BUMI Pada tahun 1940, seorang ahli Astronomi Pada tahun 1940, seorang ahli Astronomi Milutin Milankovitch mengemukakan teori tentang perubahan posisi bumi mengitari matahari pada periode-periode tertentu yang disebut Siklus Milankovitch. Dalam teorinya Milankovitch menjelaskan terdapat tiga perubahan posisi bumi mengitari matahari dan menentukan besarnya radiasi yang diterima bumi yaitu : 1. eksentrisitas orbit bumi (eccentricity) dengan kurun waktu 100.000 tahun, 2. kemiringan sumbu bumi (obliquity) dengan kurun waktu 41.000 tahun, 3. presisi sumbu rotasi bumi (precession) dengan kurun waktu 23.000 tahun
  • 18. KONSENTRASI GAS RUMAH KACA DI ATMOSFER reconstructed from antarctic and Greenland ice, direct atmospheric measurements (red and magenta lines). (Siegenthaler et al., 2005a; Spahni et al., 2005).
  • 20. PALEOCLIMATOLOGY • Merupakan ilmu yang mempelajari perubahan iklim di masa lampau biasanya berdasarkan rekonstruksi dari depositori geologi dan biologi seperti sedimen laut dan danau, lapisan es, batuan, ring kayu, dan sumber lainnya (Cronin 1999) • Kajian Paleoclimatology dibutuhkan karena studi yang terkait dengan iklim masa lalu dalam skala 10 tahunan (decadal) hingga 100 tahunan (centenial) dan juga terkait tren kondisi iklim terkini (current climate trends) tidak cukup untuk memahami sepenuhnya tentang bagaimana dan mengapa iklim di bumi berubah • Paleoclimatology dapat dikombinasikan dengan simulasi model komputer untuk pengujian hipotesis tentang penyebab perubahan iklim
  • 21. Lingkaran Cincin Kayu Data dengan ketepatan paling tinggi adalah berdasarkan analisis ring pohon tahunan. Tebal dan struktur dari ring pohon memberikan beberapa informasi kondisi iklim ketika ring pohon tersebut di bentuk. Dengan mengkorelasikan karakteristik ring pohon dengan data kontemporer suhu dan curah hujan maka dengan fungsi transfer dapat dikonvert karakteristik ring pohon kedalam informasi cuaca. Jika fungsi transfer ini dapat diverifikasi maka data ring pohon ini dapat digunakan untuk estimasi karakteristik iklim berbasis tahunan untuk ratusan tahun yang lalu. TREE RINGS
  • 22. ICE CORE Ice core sample taken from drill. Photo by Lonnie Thompson, Byrd Polar Research Center Sampling permukaan Taku Glacier di Alaska. Ada Firn semakin padat antara permukaan salju dan es gletser biru. Bagian panjang 19 cm dari GISP 2 inti es dari 1.855 m menunjukkan struktur lapisan tahunan diterangi dari bawah oleh sumber serat optik. Bagian berisi 11 lapisan tahunan dengan lapisan panas (arrowed) terjepit di antara lapisan musim dingin gelap. GISP2 ice core at 1837 meters depth with clearly visible annual layers.
  • 23. SEDIMEN DANAU DAN LAUT Sumber data paleoclimatic lain yang cukup baik adalah data sedimentasi di danau dan lautan. Fosil/zat dari beberapa spesies yang terdapat pada sedimentasi laut dapat dihubungkan dengan suhu permukaan laut. Contohnya sisa isotop oksigen (16O)di sediman laut dalam dapat digunakan sebagai indikasi dari masa air yang pasang ke lapisan es.
  • 24. ISOTOPES YANG BIASA DIGUNAKAN DALAM PENELITIAN DAN PEMODELAN IKLIM Hydrogen-2 (2H atau deuterium D) dan oxygen-18 (18O) merupakan isotop yang banyak digunakan dalam ilmu iklim modern terutama dalam pengukuran ice cores yang diambil dari Antartica dan Greenland. Element Isotope Abundance (%) Hydrogen 1H 99.985 2H (deuterium) 0.015 3H (tritium) _* Carbon 12C 98.89 13C 1.11 14C _* Oxygene 16O 99.759 17O 0.037 18O 0.204 Radon 222Rn _*
  • 25. o Iklim di masa lampau selama 420000 tahun dapat diungkap melalui ice cores yang diambil dari Antartica. o Isotop dari Hydrogen (D) digunakan sebagai proxy untuk suhu lokal dan Oxygen (18O) untuk fluktuasi volume benua es, sementara level kandungan dari dust, sodium dan methane digunakan untuk mengungkap kondisi alami lingkungan disekitar lapisan es (ice sheets). o Nilai δ untuk 18O dan D mewakili nilai deviasi (part per thousand) dari sample standar dari air lautan (ocean water) (Petit et al. 2001). o D didapat dari air es yang dicairkan, sehingga mewakili kandungan molekul air ‘padat’ dari presipitasi (salju) diatas permukaan glacier yang beku. Sedangkan 18O berasal dari gas oxygen (O2) yang terperangkap di dalam ‘kantung udara’ di dalam ice core. o Dari udara yang terperangkap tersebut juga dapat diukur kandungan CO2 dan CH4.
  • 27. REKONSTRUKSI CURAH HUJAN Hasil rekonstruksi curah hujan di Lowa berdasarkan pohon berumur 300 tahun. (Duvick and Blasing 1981
  • 29. Reconstructions Based on Palaeoclimatic Proxies berbagai bukti instrumental iklim dan fakta-fakta proxy variasi suhu permukaan skala besar rata-rata selama 1,3 kyr terakhir.
  • 30. SKENARIO DAN PROYEKSI IKLIM (IPCC) Pemanasan global yang disebabkan oleh gas-gas rumah kaca secara jelas telah dan akan terus mempengaruhi iklim dunia. WWF Indonesia dan IPCC (1999) telah melaporkan bahwa temperatur tahunan di Indonesia meningkat sebesar 0,30C sejak tahun 1990. Sebuah skenario perubahan iklim (WWF Indonesia dan IPCC, 1999) memperkirakan bahwa temperatur akan meningkat antara 1.30C sampai dengan 4.60C pada tahun 2100 dengan trend sebesar 0.10C–0.40C per tahun. Susandi (2006) memproyeksikan kenaikan temperatur Indonesia akan mencapai 3,50C pada tahun 2100, sementara temperatur global bumi akan mencapai maksimum 6,20C pada tahun tersebut. Implikasi dari kenaikan temperatur tersebut akan menaikkan muka air laut sebesar 100 cm pada tahun 2100. Akumulasi kejadi ini akan mempengaruhi infrastruktur, bangunan, dan kegiatan manusia saat ini dan mendatang.
  • 31. Laporan IPCC (2007) : Laporan IPCC (2007) : Pada abad 20 bumi telah mengalami 2 kali periode penghangatan atmosfer yaitu : 1. 1910 - 1940 (0,35 oC) 2. 1970 - 2006 (0,55 oC). Catatan : pada 1940 – 1970 suhu turun : 0.2 0C Pada periode penghangatan pertama faktor alami dan akibat aktivitas manusia terjadi secara bersamaan tapi pada periode penghangatan kedua faktor yang paling dominan adalah akibat aktivitas manusia (era industri). Penghangatan atmosfer karena peningkatan suhu udara akan mengakibatkan naiknya kandungan uap air di atmosfer (terutama pada lintang rendah). Uap air tersebut akan dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain karena adanya sirkulasi lautan dan atmosfer (atmospheric and oceanic circulation) sehingga pada suatu wilayah mendapatkan hujan berlebih tapi di tempat lain mengalami kekurangan hujan atau kekeringan sehingga dapat dikatakan bahwa wilayah tersebut mengalami perubahan iklim terutama perubahan pola hujan. SKENARIO DAN PROYEKSI IKLIM (IPCC)
  • 32. Berdasarkan data hujan observasi, kecenderungan hujan di muka bumi pada tahun 1900-2005 menunjukkan adanya pergeseran jumlah hujan (lebih basah/wetter atau kering/drier) dibeberapa lokasi. Amerika Selatan dan Amerika Utara bagian Timur, Eropa bagian Utara dan Asia bagian tengah dan utara mengalami peningkatan jumlah hujan atau lebih basah, tetapi Sahel, Afrika bagian Selatan, Mediterania dan Asia bagian selatan menjadi lebih kering (IPCC, 2007). Di wilayah utara, presipitasi yang jatuh pada saat sekarang umumnya lebih banyak yang berbentuk air hujan daripada salju (IPCC, 2007). SKENARIO DAN PROYEKSI IKLIM (IPCC)
  • 33. Pemanasan terjadi antara 1910 – 1945 disebabkan oleh proses alami atau aktivitas manusia Pemanasan setelah 1975 adalah akibat aktifitas manusia
  • 34.
  • 36.
  • 37.
  • 38. PERDEBATAN Tidak semua ilmuwan setuju dengan pemanasan global Tidak semua ilmuwan setuju dengan pemanasan global (apakah suhu benar-benar meningkat ?) 1. Apakah pemanasan global merupakan kontribusi manusia atau memang siklus alami bumi-matahari? 2. Tiga perbedaan yang masih dipertanyakan (antara model dan fakta lapangan)  Pemanasan cenderung berhenti selama tiga dekade pada pertengahan abad ke 20 (1940 – 1970) bahkan ada masa pendinginan  Total pemanasan selama abad 20 hanya separuh dari hasil prediksi  Lapisan troposfer tidak memanas secepat prediksi model.
  • 39. Deskripsi masa lalu dari iklim bumi (Evolusi Iklim) berguna untuk : • Perspektif tentang perubahan iklim yang dapat terjadi • Petunjuk tentang bagaimana sistem iklim bekerja • Data untuk menguji teori dan model tentang bagaimana perubahan iklim terjadi KESIMPULAN