3. Pendekatan eksistensial ini muncul
untuk menolak pandangan deterministik
dari sifat manusia yang dianut oleh
psikoanalisis ortodoks dan behaviorisme
radikal
4. PANDANGAN TENTANG MANUSIA
Pendekatan Eksistensial menekankan pada
pemahaman tentang apa artinya menjadi
manusia eksistensial.
Menjadi seseorang menyiratkan
bahwa kita menemukan dan membuat rasa
keberadaan
5. Proposisi I : Kapasitas untuk Kesadaran Diri
Proposisi II : Kebebasan dan Tanggung Jawab
Proposisi III : Berjuang untuk Identitas dan
Hubungan dengan Lainnya
Keberanian untuk Ada
Pengalaman Kesendirian
Pengalaman Hubungan
Berjuang untuk Identitas Kita
6. Proposisi IV : Pencarian Makna
Masalah Membuang Nilai Lama
Ketidakberartian
Menciptakan Makna Baru
Proposisi V : Kecemasan sebagai Kondisi
Hidup
Proposisi VI : Kesadaran Kematian dan
ketidakberadaan
Lanjutan...
7. 1. Tujuan Terapi
Terapi eksistensial bertujuan membantu
klien menghadapi kecemasan dan terlibat
dalam aksi yang didasarkan pada tujuan
otentik menciptakan penghidupan yang
layak
2. Fungsi dan Peran Terapis
Untuk membantu klien datang ke
pemahaman baru dan pilihan
Mengundang klien untuk menerima
tanggung jawab pribadi.
8. 3. Pengalaman Klien pada Terapi
Klien dalam terapi eksistensial jelas didorong
untuk mengambil keputusan serius mereka
sendiri
Aspek lain dari pengalaman menjadi klien
dalam terapi eksistensial adalah
menghadapi kekhawatiran utama daripada
mengatasi masalah segera.
9. 4. Hubungan antara Terapis dengan Klien
Terapis eksistensial memberikan keunggulan
pusat hubungan mereka dengan klien.
Inti dari hubungan terapeutik adalah rasa
hormat, terapis eksistensial berbagi reaksi
mereka untuk klien dengan perhatian yang
tulus dan empati sebagai salah satu cara
memperdalam hubungan terapeutik.
10. Fase Awal Konseling
Terapis membantu klien dalam mengidentifikasi
dan mengklarifikasi asumsi mereka tentang
dunia.
Fase Tengah Konseling
Klien didorong untuk lebih meneliti sumber dan
otoritas nilai mereka sekarang.
Fase Terakhir Konseling
Berfokus pada membantu orang mengambil apa
yang mereka pelajari tentang diri mereka sendiri
dan memasukkannya ke dalam tindakan.
11. Kekuatan perspektif adalah fokus pada
pilihan yang tersedia dan jalur menuju
pertumbuhan pribadinya.
Orang yang menghadapi krisis
perkembangan, pengalaman kesedihan dan
kehilangan, menghadapi kematian, atau
menghadapi keputusan besar dalam hidup.
Orang-orang yang merasa terasing dari
harapan masyarakat saat ini, atau bagi
mereka yang sedang mencari makna dalam
hidup mereka
12. Pendekatan ini berfokus pada klien yang
signifikan seperti asumsi tanggung jawab
pribadi, membuat komitmen untuk
memutuskan dan bertindak, dan memperluas
kesadaran mereka tentang situasi mereka
saat ini.
13. Dalam konseling kelompok eksistensial,
anggota datang untuk berdamai dengan ayat
eksistensi: bahwa kehidupan dapat
dibatalkan oleh kematian, keberhasilan yang
genting, bahwa kita bertekad untuk bebas,
bahwa kita bertanggung jawab, bahwa kita
harus membuat pilihan dalam menghadapi
keraguan dan ketidakpastian.
14. Kekuatan Dari Perspektif Keanekaragaman
Kekuatan dari pendekatan eksistensial adalah
bahwa hal itu memungkinkan klien untuk
memeriksa sejauh mana perilaku mereka
sedang dipengaruhi oleh kondisi sosial dan
budaya.
Kekurangan Dari Perspektif Keanekaragaman
Masalah potensial dalam teori eksistensial
adalah bahwa hal itu sangat terfokus pada
asumsi filosofis penentuan nasib sendiri, yang
mungkin tidak memperhitungkan faktor-faktor
yang kompleks
15.
16. Sebagai manusia, menurut pandangan
eksistensialis, kita mampu untuk kesadaran
diri, yang merupakan kapasitas berbeda yang
memungkinkan kita untuk mencerminkan dan
untuk memutuskan.
Tugas kita adalah untuk menciptakan
kehidupan yang memiliki makna dan tujuan.
Sebagai manusia, kita unik karena kita
berusaha menuju penciptaan tujuan dan nilai-
nilai yang memberi makna pada hidup. Apapun
artinya hidup kita, telah dikembangkan melalui
kebebasan dan komitmen untuk membuat
pilihan dalam menghadapi ketidakpastian.
Hinweis der Redaktion
Manusia mengada diindikasikan dengan ucapan verbal, dia baru bisa mencari belum “mengada”, ciri orang yg belum eksistensial masih mempertanyakan ke eksistensialnya/tujuan hidupnya padahal ia mengetahui tujuan hidup manusia seperti apa. “apa yg harus saya lakukan?’ posisi sendiri (terisolir) belum “mengada”. Seseorang akan terus mencari makna hidupnya hingga ia mengetahui/menemukannya.
Mati cemas surga/neraka apakah yg dilakukan sudah yg terbaik/tidak.
Fase hidupnya menemukan makna itulah pilihan hidupnya.
Bisa menjawab pertanyaan yg ada pada dirinya dengan dirinya sendiri dapat diin
Bisa menjawab pertanyaan yg ada pada dirinya dengan dirinya sendiri tanpa bantuan dari orang lain dapat diindikasikan bahwa seseorang sudah menemukan makna dalam hidupnya setelah itu ia bisa mengambil pilihan. Menjaga makna hidup tetap konsisten yaitu dengan cara bertanggung jawab atas pilihan hidupnya (makna hidupnya), lakukan tanggung jawab tersebut selama hidup kita, tanggung jawab terbesar kpd Tuhan, muslim (sholat dsb)