Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas sejarah penemuan sistem golongan darah oleh Karl Landsteiner pada tahun 1900 yang memungkinkan transfusi darah yang aman, serta penjelasan tentang sistem golongan darah ABO dan Rhesus beserta pemeriksaan laboratoriumnya.
2. (1900) golongan darah
26 sistem golongan darah
Paling penting: ABO
Rhesus
Karl Landsteiner
HISTORY
3. percobaan transfusi darah telah
dilakukan pada pasiennya sejak
beberapa ratus th lalu dan semua
pasien meninggal. Sampai 1901,
Austrian Karl Landsteiner menemukan
human blood groups, shg transfusi
darah dapat dilakukan dengan aman
Ia menemukan bahwa memcampurkan
darah dari 2 individu berbeda akan
menyebabkan blood clumping (darah
menggumpal). Eritrosit yang clumping
tersebut dapat hancur dan
menyebabkan reaksi toksik sehingga
menyebabkan kematian
4. Karl Landsteiner menyatakan blood clumping tsb
mrpk reaksi imunologi yang terjadi krn resipien
transfusi darah memiliki antibodi yang akan
menyerang darah dari donor
Karl Landsteinerberhasil menemukan blood types
and shg pemberiaan transfusi sesuai golongan
darah menjadi lebih aman. Ia memperoleh Nobel
Prize in Physiology or Medicine in 1930.
History of Blood Groups and Blood
Transfusions (Cont.)
5. What is blood made up of?
An adult human has about 4–6 liters of blood
circulating in the body.
Blood consists of several types of cells floating
around in a fluid called plasma.
The red blood cells (RBCs) contain
haemoglobin, a protein that binds oxygen. RBCs
transport oxygen to, and remove carbon dioxide
from the tissues.
The white blood cells fight infection.
The platelets help the blood to clot, if you get
a wound for example.
The plasma contains salts and various kinds of
proteins.
7. DASAR PENEMUAN GOLONGAN DARAH :
Adanya antigen yg
terdapat pada
permukaan eritrosit
Adanya zat anti
(antibodi) yg terdapat
dalam plasma/serum
8.
9. > 700 antigens
organized into 29
blood group systems
by the International
Society of Blood
Transfusion (ISBT).
10. Blood group A
If you belong to the blood
group A, you have A antigens
on the surface of your RBCs
and B antibodies in your
blood plasma.
Blood group B
If you belong to the blood
group B, you have B antigens
on the surface of your RBCs
and A antibodies in your
blood plasma.
AB0 blood grouping system
11. Blood group AB
If you belong to the blood group
AB, you have both A and B antigens
on the surface of your RBCs and no
A or B antibodies at all in your
blood plasma.
Blood group O
If you belong to the blood group O (null),
you have neither A or B antigens on the
surface of your RBCs but you have both A
and B antibodies in your blood plasma.
12. INKOMPATIBILITAS ABO
Terjadi pada ibu hamil
bergolongan darah O,
dan bayi nya bukan O
Antibodi ibu >>,
sehingga menyerang sel
darah bayi sehingga
terjadi proses hemolisis
bayi kuning
13. • The ABO gene is autosomal (the gene is not on either
sex chromosomes)
• The ABO gene locus is located on the chromosome 9.
• A and B blood groups are dominant over the O blood group
•Each person has two copies of genes coding for their ABO
blood group (one maternal and one paternal in origin)
ABO inheritance and genetics
14. AUTOSOMAL CHROMOSOME
Mustafa
Sara
one alleles from Mustafa and one
from Sara.
The alleles for Blood
group are in the same
place on the
chromosome 9. However
the genes have a
different code giving the
different blood group
A B
15. Golongan darah A : AA dan AO
Golongan darah B : BB dan BO
Golongan darah AB : AB
Golongan darah O
16. Menurut Mandel pembentukan antigen diawasi oleh gen maka segala sifatnya akan
diwariskan.
Gen A, B, O merupakan pasangan kromosom yang dapat mewariskan kepada
keturunannya.
Misalnya ;
Ayah gol. darah A , genotifnya AO dan Ibu gol. darah B, genotifnya BO
Kemungkinan anaknya;
Ayah
Ibu
A O
B AB BO
O AO OO
Ayah gol. darah AB , genotifnya AB dan Ibu gol. darah O, genotifnya OO
Kemungkinan anaknya;
Ayah
Ibu
A B
O AO BO
O AO BO
17. Ayah gol. darah A , genotifnya, AO dan Ibu gol. darah AB, genotifnya OO
Kemungkinan anaknya ;
AYAH
iBU
A O
A AA AO
B AB BO
19. GOLONGAN DARAH RHESUS
Ditemukan oleh ; Lansdsteiner dan Weiner
Faktor disingkat dengan Rh
Antigen rhesus ini berasal dari kera dinamakan Macaca rhesus , caranya jika se ekor
kelinci disuntikan dari darah kera, maka kelinci akan membentuk antibodi, kemudian antibodi
yang terbentuk digunakan untuk melakukan tes Rhesus pada manusia.
Kira-kira 85% ditemukan orang kulit putih di Amarika Serikat bersifat Rh – (neg) dan kulit
hitam dinegara yang sama lebih 91%.
Frekuensi terdapatnya faktor rhesus tdk sama untuk berbagai bangsa / suku, namun
nampaknya dimana-mana Rh + (pos), menunjukan persentase lebih tinggi daripada Rh
negatif.
Pada transfusi darah penting dikenali faktor rhesus pada pasien dan donor.
Antigen Rhesus ada 5 macam ;
Antigen Rh
D
C
c
E
e
Zat anti Rh
Anti D
Anti C
Anti c
Anti E
Anti e
20. Pewarisan golongan darah Rhesus menurut Hukum Mendel
Ayah Ibu
DD dd
Dd Dd Dd Dd
Semua Rh +
Ayah Ibu
Dd dd
Dd dd dd dd
Rh + Rh - Rh - Rh -
Peranan Faktor Rhesus Dalam Klinik
Seperti halnya dengan sistem ABO maka faktor rhesus juga mempunyai arti penting
dalam klinik.
21. • A person with Rh- blood can develop Rh antibodies
in the blood plasma if he or she receives blood from a
person with Rh+ blood, whose Rh antigens can trigger
the production of Rh antibodies.
•A person with Rh+ blood can receive blood from
a person with Rh- blood without any problems.
22. Dalam keadaan normal , serum atau plasma orang tidak mengandung anti Rh akan
tetapi orang dapat distimuler (dipacu) untuk membentuk antibodi rhesus , yaitu dgn
jalan ;
1. Transfusi
misal ; jika seorang perempuan Rh neg karena sesuatu hal harus ditolong dengan
trans
fusi dan kebetulan darah yg diterimanya berasal dari donor Rh pos sehingga
perem-
puan tersebut distimuler untuk membentuk anti Rh. Akibatnya serum darah
perempuan
yg semula bersih dari anti Rh, sekarang mengandung anti Rh.
Lebih-lebih jika transfusi dilakukan lebih dari sekali, maka banyak anti Rh akan
bertam
bah.
2. Perkawinan
Ayah Rhesus (+) Ibu Rhesus (-)
Bayi Pertama
Rhesus (+)
plasenta Eritrosit bayi masuk kedalam
Sirkulasi darah ibu terbantuk
Zat anti rhesus
Bayi ke dua dst
Rhesus (+)
Ikterus / Eritroblastosis fetalis / HDN
Kematian Janin dalam kandungan
23. Pemeriksaan Laboratorium pada
Reaksi Transfusi
1. Reaksi Transfusi:
- Reaksi Transfusi Hemolitik
- Reaksi Transfusi Non hemolitik
2. Transimisi Infeksi
3. dll: Hipokalsemia dan toksisitas sitrat
24. Reaksi Transfusi Hemolitik
Terjadi lisis eritrosit donor oleh antibodi dalam
plasma resipien
Etiologi
• - Inkompatibilitas ABO atau Rh
• - Penanganan unit darah yang tdk baik
• - Tercampur cairan infus
• - Kontaminasi oleh agen infeksi
Lab: Ulang uji kompatibilitas ABO dan Rh
terhadap darah donor dan resipien
25. Reaksi transfusi hemolitik lambat:
Reaksi antibodi dg antigen minor/irreguler
eritrosit donor
Harus dicurigai bil :
- Tjd ↓ Hb yang tidak dapat dijelaskan
- ikterik, gagal ginjal dan perub. Biokimiawi
- Tes antiglobulin langsung (direct
antiglobulin test) (+) atau ditemukan
alloantibodi pada sampel darah resipien
27. Reaksi Transfusi Non Hemolitik
Tidak menyebabkan kerusakan eritrosit
Reaksi Antibodi plasma resipien dengan antigen yg berasal
dari komposisi darah donor (leukosit/plasma protein)
Sering pada pasien dengan multiple transfusion
Manifestasi: urtikaria, reaksi febris, serum sickness,
oedem paru dan anafilaksis