SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 34
Page 1 of 34 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2021
Plastik dan Sampah:
Pantauan bulan Januari 2021
Oleh: Riza V. Tjahjadi
Dampak belum tuntasnya kontrak kerjasama antara pemerintah
daerah dan swasta dalam pengelolaan sampah di Riau;
kerjasama antar kota/ regional antara Tangsel dan Serang akan
tampil; Inovasi tentang plastik berbahan kentang
belum menuju industri?
2021 Goals oleh Plasticides
January 01, 2021
January 01, 2021
Kernyit dahi sejenak, ‘Yuk… atau?
Penjabaran Undang Undang No. 18 tanun 2008 tentang Pengelolaan
Sampah dalam analisis kajian seorang rekan dipandang telah bergeser
dari logika para perancang UU tersebut. Simak uraian ringkas di bawah:
Page 2 of 34 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2021
Latar belakangnya
Urusan teknis pendekatan pengurangan sampah diatur Pasal 11 (PP.
No.81 Tahun 2012), sebagai berikut:
Ayat (1): “Pengurangan sampah meliputi; a. pembatasan timbulan
sampah; b. pendauran ulang sampah; dan/atau c. pemanfaatan kembali
sampah.
Ayat (2): Pengurangan sampah sebagaimana dimaksud pada Ayat (1)
dilakukan dengan cara;
a. menggunakan bahan yang dapat digunakan ulang, bahan yang dapat
didaur ulang, dan/atau bahan yang mudah diurai oleh proses alam;
dan/atau c. mengumpulkan dan menyerahkan kembali sampah dari produk
dan/atau kemasan yang sudah digunakan.
Ayat (3): Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pengumpulkan dan
menyerahkan kembali sampah diatur dengan peraturan menteri yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup.
Dalam lampiran penjelasan ayat (1) huruf a. yang dimaksud dengan
“pembatasan timbulan sampah” adalah upaya meminimalisasi timbulan
sampah yang dilakukan sejak sebelum dihasilkan suatu produk dan/atau
kemasan produk sampai dengan saat berakhirnya kegunaan produk
dan/atau kemasan produk. Contoh implementasi pembatasan timbulan
sampah antara lain:
1. Penggunaan barang dan/atau kemasan yang dapat di daur ulang dan
mudah terurai oleh proses alam;
2. Membatasi penggunaan kantong plastik; dan/atau
3. Menghindari penggunaan barang dan/atau kemasan sekali pakai.
Huruf b. yang dimaksud dengan “pendauran ulang sampah” adalah upaya
memanfaatkan sampah menjadi barang yang berguna setelah melalui
suatu proses pengolahan terlebih dahulu.
Huruf c. yang dimaksud dengan “pemanfaatan kembali sampah” adalah
upaya mengguna ulang sampah sesuai dengan fungsi yang sama atau
fungsi yang berbeda dan/atau mengguna ulang bagian dari sampah yang
masih bermanfaat tanpa melalui suatu proses pengolahan terlebih dahulu.
Namun pengaturan mengenai konsep pengurangan sampah belum
dilengkapi dengan penjelasan norma, standar, prosedur dan kriteria
(NSPK) maka diperintahkan kepada kementerian lingkungan hidup untuk
merancang peraturan menteri. Lima bulan kemudian yakni pada tanggal 7
Agustus 2012 terhitung dari diterbitkan PP. No.81 Tahun 2012 Menteri
Lingkungan Hidup, Balthasar Kambuaya.
Jika dilihat dari aspek kebijakan maka KLH seharusnya menyusun arah
kebijakan terkait aspek pengurangan sampah antara lain, menyusun
pedoman mengenai strategi pembatasan timbulan sampah yang terkait
dengan sebelum menjadi sampah dan sesudah menjadi sampah. Selain
itu, diperlukan juga pedoman terkait dengan pola konsumsi terkait
Page 3 of 34 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2021
perubahan sosial, pemilihan teknologi dan kelembagaan pendaurulang
sampah, dan informasi dan teknologi pemanfaatan kembali sampah.
Saran
• Perlu mesinkronisasikan kembali strategi pembangunan TPS 3R dan
Bank Sampah, serta TPA di tempat-tempat yang telah ditentukan
berdasarkan peraturan perundangundangan persampahan.
• Perlu mengadvokasi kebijakan pengelolaan sampah sesuai dengan
konsep 3R melalui pendekatan pengurangan, pendekatan penanganan,
dan pendekatan pengelolaan terhadap sampah rumah tangga, sampah
sejenis sampah rumah tangga, dan sampah spesifik.
• Perlu membentuk sejenis kelompok kerja multipihak atau forum
pengelolaan sampah dalam upaya membangun komunikasi terkait dengan
transformasi penerapan teknologi 3R, desain kampanye untuk perubahan
sosial, sistem anggaran pengelolaan sampah, pembagian kewenangan
pusat dan daerah, kota dan desa dan penerapan konsep EPR.
Komentar saya (RVT)
Pada tanggal 7 Agustus 2012 terhitung dari diterbitkan PP. No.81 Tahun
2012 Menteri Lingkungan Hidup, Balthasar Kambuaya mengeluarkan
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 13 Tahun 2012 tentang
Pedoman Pelaksanaan Reduse, Reuse, dan Recycle Melalui Bank
Sampah.14 Dalam konteks Permen LH No, 13 Tahun 2012 ini agak
membingungkan yaitu kenapa kelembagaan bank sampah yang dipilih
menjadi model 3R sementara dalam konsep penangangan sampah tidak
disebut kelembagaan bank sampah tetapi TPS 3R, TPST, dan TPA.
Naah… Bisakah dikatakan bahwa bank sampah itu anak haram? Pusat
Daur Ulang (PDU), begitu juga?
Semoga aka ada klarifikasi dan kejelasan dari pemerintah.
CERITA MUNDU
MIKROPLASTIK DALAM SEAFOOD PERCEPAT
MENOPAUSE
January 05, 2021
” Ada tiga bahan berbahaya dalam mikroplastik yang menyebabkan
problem reproduksi, penurunan kualitas sperma manusia dan menapouse
dini,” Ungkap Eka Chlara Budiarti peneliti Mikroplastik Ecoton, Alumnus
Kimia Undip ini menyarankan untuk mengurangi konsumsi seafood yang
terkontaminasi mikroplastik Timbunan sampah plastik yang tak terurus di
sepanjang aliran bengawan Solo pada musim hujan akan terbawa ke
Page 4 of 34 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2021
muara dan mencemari pesisir utara Gresik, jika tak di kendalikan plastik
akan terdegradasi menjadi mikroplastik dan mencemari ikan, kerang dan
udang, mengancam keamanan pangan laut (seafood) yang dihasilkan
Gresik..
Sebagai wilayah pesisir dan muara sungai Bengawan Solo, Gresik
memiliki potensi perikanan yang luar biasa namun dengan pencemaran
sampah Plastik dan temuan ecoton adanya mikroplastik, akan
mengkontaminasi seafood dan mengancam kesehatan kosumen. 52%
sampah yang ada di lautan adalah sampah jenis Plastik dengan rincian
(Sampah popok bayi 21%, Tas Kresek 16%, bungkus plastik 5%, botol
plastik 1%, plastik lainya seperti Styrofoam, tali, senar dll mencapai 9%).
Dampaknya plastik-plastik ini menjadi santapan bagi biota-biota laut yang
menganggap plastik sebagai makanan mereka.
Mikroplastik merupakan serpihan plastik berukuran kecil dibawah 5 mm
hingga 1 mm yang berasal dari degradasi plastik ukuran besar (tas kresek,
sedotan, tali raffia, senar jarring, botol plastik dan bahan pembungkus
makanan dan minuman) sumber lainnya berasal dari butiran-butiran mikro
(mikrobeads)yang ada dalam pasta gigi, shampo, sabun lulur dan
kosmetik.
Ancaman Kesehatan Mikroplastik
Mikroplastik sangat berbahaya karena mengandung 3 bahan berbahaya
dalam proses pembuatannya, yaitu Bisphenol A (BPA) dalam bungkus
makanan berfungsi agar plastik keras, Alkylphenols digunakan dalam
berbagai aplikasi penghilang lemak (degreasers), adhesives, pengemulsi
(emulsifiers), kosmetik, dan produk-produk perawatan tubuh, Phthalates
adalah senyawa aditif membuat plastik menjadi fleksibel.
BPA mempengaruhi tingkat kesuburan dan diasosiasikan dengan disfungsi
seksual di antara laki-laki yang mengalami pajanan di tempat kerja. BPA
juga diasosiasikan dengan kanker payudara, prostat, kanker ovarium dan
kanker endometrium
Alkylphenols menyebabkan infertilitas pada laki-laki, jumlah sperma
rendah, dan mengganggu perkembangan prostat. Penelitian juga
menunjukkan pajanan okupasi yang dikaitkan dengan peningkatan risiko
kanker payudara pada laki-laki dan perempuan, Phthalates menurunkan
tingkat testosteron dan estrogen meningkatkan gangguan kehamilan dan
angka keguguran, anemia, toksemia, preeklampsia, menopause dini.
Stop Makan Plastik
“Ecoton mendorong kebijakan pemerintah di setiap kabupaten/kota yang
dilalui Bengawan solo untuk melarang penggunaan plastik sekali pakai
karena selama ini plastik sekali pakai seperti tas kresek, sachet,
Styrofoam, sedotan, popok, botol minum jumlahnya semakin meningkat
dan tidak bisa didaur ulang, ditambah lagi dengan tidak adanya tempat
Page 5 of 34 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2021
sampat sementara di tiap desa membuat masyarakat membuang
sampahnya ke Bengawan Solo,” Ungkap Tonis afrianto manager
Kampanye Ecoton, lebih lanjut Tonis juga mendorong masyarakat untuk
mengurangi dan menghentikan pemakaian plastik sekai pakai agar
sampah plastik tidak membunuh biota laut dan mengganggu kesehatan
manusia.
Popular posts from this blog
MIKROPLASTIK DI KALI SURABAYA BERSUMBER DARI PABRIK
KERTAS
April 26, 2020
Limbah Cair PT Mount Dream Indonesia Kali Surabaya berabad-abad
lamanya menghidupi Manusia untuk air minum, Sejak 70an air nya juga
dimanfaatkan sebagai bahan baku industri. Namun sayang industri
mengembalikan air olahan berupa limbah cair yang mencemari Kali
Surabaya. Industri Kertas menyumbangkan polusi terbesarnya di Kali
Surabaya, selain menghasilkan bahan organik, senyawa kimia beracun
dan logam berat, Limbah cair Pabrik kertas juga mengandung mikroplastik
(mikroplastik adalah serpihan plastik berukuran lebih kecil dari setengah
sentimeter) Mikroplastik yang dihasilkan oleh pabrik-pabrik kertas berupa
partikel film (lembaran), fiber (benang), fragmen (cuilan) . Bentuk fragmen
ini banyak dijumpai dalam limbah cair PT Adiprima Suraprinta dan PT
Mekabox. Tak kurang 5 pabrik kertas yang membuang limbah cairnya
langsung ke Kali Surabaya. 1. PT SUPARMA Tbk (Warugunung Surabaya)
2. PT SURABAYA MEKABOX (Bambe Gresik) 3. PT ADIPRIMA
SURAPRINTA (Sumengko Gresik) 4. PT MOUNT D
7 FAKTA POPOKISME SUNGAI BRANTAS
May 01, 2020
Brigade Evakuasi Popok (BEP_Beroperasi di Jembatan Dinoyo Kutorejo
Kabupaten Mojokerto - pemburu popok mengejar target musim kemarau.
Page 6 of 34 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2021
"Jika kemarau berakhir dan hujan datang maka sampah popok didasar
sungai akan tersapu hanyut ke laut Jawa" Ungkap Azis Kumendan BEP
Popokisme adalah faham atau kepercayaan menjadikan sungai sebagai
tempat pembuangan Popok, manusia penganut popokisme cenderung
mengabaikan pencemaran sungai dan menunggu kerusakan yang lebih
parah, sungguh mereka telah menjadi supporter kerusakan dimuka Bumi,
berikut 7 fakta mewabahnya Popokisme di Sungai Brantas Fakta Pertama
Sungai Brantas Jadi Tempat pembuangan sampah popok 1,5 Juta/Hari
sampah popok di Buang di sungai brantas dari 750 ribu bayi rata-rata
memakai 4 popok/hari. selain popok bayi BEP juga menemukan popok
orang dewasa dan popok/pembalut wanita). Dominasi Popok Bayi (98%),
Popok Dewasa (1,9%) dan sisanya pembalut wanita. Fakta Kedua Tidak
adanya SOP penanganan Sampah popok .
SHARE
1 COMMENT
READ MORE
"I want the leaders of developed countries to stop exporting plastic waste
to Indonesia"
May 01, 2020
Nina with 'Naruto' her lovely chicken Plastic waste from USA, Australia,
German, United Kingdom, Canada and another developed countries are
not being recycled through safe process in Indonesia. Most of plastic
wastes are dumped and burnt. I feel sad, and angry. because people who
pollute the environment will threaten their children and grandchildren life in
the future. https://www.thejakartapost.com/news/2019/07/13/why-do-you-
always-export-your-waste-to-my-country-indonesian-pre-teen-writes-to-
trump.html Ahmad Guevara, a journalist from CeritaMundu interviewed
Aeshnina Azzahra Aqilani (12 years old)
https://www.abc.net.au/news/2020-01-22/indonesian-activist-urges-scott-
morrison-to-halt-waste-exports/11885848 Middle school students
protesting against the leaders of developed countries such as Australia,
Germany, America and Canada who are known to export plastic waste to
Indonesia. On the sidelines of large-scale social restrictions in the line of
breaking the ch
#2021stopmakanplastik
https://javasatu.com/ecoton-ingatkan-masyarakat-diet-pemakaian-plastik-
sekali-pakai-2021-stop-makan-plastik/
Page 7 of 34 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2021
Usulan KPLHI diarahkan DLH DKI Ke Perum Pasar Jaya
Usulan KPLHI tentang sosialisasi kantong ramah lingkungan (KBRL) pada
pasar-pasar tradisional di Jakarta, yang diajukan pada bulan Oktober
2020, oleh DLH DKI diarahkan Kepada Perum Pasar Jaya DKI Jakarta.
Begitu inti surat tanggapan DLH DKI Jakarta pada akhir Desember 2020;
diinfokan melalui Whatsapp dan imil pada 4 Januari 2020.
Saya katakan kepada mitra supaya revisi proposal yang lebih elegan
strukturnya tetapi hingga akhir bulan Januari 2021 kami belum sempat
bertemu, berdiskusi dan membuat komitmen kepada Perum Pasar Jaya.
.
Page 8 of 34 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2021
Buku Panduan Instalasi Pembangkit Listrk Tenaga Surya
Implementasi Program TOSS di Kabupaten Ende
Sabtu, 9 Januari 2021 | 15:35 WIB | Humas EBTKE | Dibaca : 133
JAKARTA – Menyusuli keberhasilan Go Live Komersial Program Co-firing
oleh PJB di PLTU Paiton dan Pacitan, serta Indonesia Powerdi PLTU
Jerajang, PLTU Suralaya 1-4, PLTU Ketapang serta PLTU Sanggau, kali
ini PLTU Ropa berhasil melaksanakan reliability run cofiring dengan
memanfaatkan pelet Tempat Olah Sampah Setempat (TOSS). Pelet ini
berasal dari material sampah biomassa di Kabupaten Ende yang
diproduksi oleh masyarakat Ende sendiri. Sampah yang dijadikan pelet ini
berasal dari sampah bekas masak, dedaunan, sampah rumput dan organik
lainnya, yang diolah dan dicampur dengan batubara sehingga menjadi
pelet campuran bahan bakar, pelet ini juga bisa digunakan untuk
pengganti kayu bakar untuk memasak.
“Realisasi TOSS di Ende ini akan menjadi solusi untuk masalah sampah
yang didominasi oleh sampah biomassa yaitu sampah perkebunan,
pertanian, ranting-ranting dan sebagainya yang ada di Kota Ende. Melalui
program TOSS ini diharapkan perekonomian masyarakat di Kota Ende
bisa lebih maju, selain itu program cofiring ini untuk membantu Pemerintah
Pusat terutama untuk penurunan gas rumah kaca yang sudah menjadi
agenda nasional maupun internasional”, ujar Djafar H Achmad, Bupati
Ende pada acara Launching Teknologi TOSS Menjadi Bahan Baku Energi
Kerakyatan Tingkat Kabupaten Ende, yang digelar secara virtual hari ini
(Sabtu,9/1).
Djafar pun mengungkapkan, selain untuk Program Cofiring di PLTU Ropa,
TOSS juga sangat bermanfaat untuk perekonomian masyarakat karena
dapat menjadi pengganti bahan bakar memasak yang selama ini masih
menggunakan minyak tanah dan kayu bakar. Disamping itu melalui
program TOSS, Pemda Ende bersama masyarakat terus berinovasi untuk
dapat memodernisasi sistem barter antara sampah dengan pelet.
Dalam sambutannya, Direktur Jenderal EBTKE, Dadan Kusdiana
menyebutkan bahwa dalam tiga tahun ke depan, Nusa Tenggara Timur
akan menjadi salah satu daerah yang berkontribusi besar pada energi baru
dan energi terbarukan (EBT). Tak hanya komitmen kepastian regulasi,
juga akan difasilitasi percepatan-percepatan lainnya guna mendukung
keberlanjutan program TOSS ini oleh Kementerian ESDM.
“Pertama saya mengucapkan selamat dan ikut senang serta siap dalam
berkontribusi. Salut Kepada Pak Bupati dan masyarakat Ende, jauh dari
hiruk pikuk Jakarta namun sangat kreatif dan inovatif menciptakan
terobosan memanfaatkan kearifan lokal dan memaksimumkan kapasitas
setempat. Kita tidak bisa menolak perubahan zaman bahwa energI
Page 9 of 34 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2021
terbarukan ini akan terus didorong, sudah menjadi keputusan bersama dan
kita sudah mempunyai target untuk EBT 23% di tahun 2025”, pungkas
Dirjen Dadan.
Ia pun menjelaskan untuk membangun beberapa pembangkit EBT seperti
PLTP kemudian PLTA itu akan membutuhkan waktu lebih dari tiga tahun,
sehingga untuk mencapai target 23% di tahun 2025 cukup berat.
Diperlukan strategi untuk percepatan EBT. Dadan mewakili Kementerian
ESDM dalam hal ini sangat mengapresiasi upaya Tim TOSS Ende yang
terdiri dari Pemda Ende, Comestoarra,PLN UPK Flores, dan Organisasi
Nirlaba ACIL yang terus mendukung transisi energi melalui upaya
penyediaan energi yang berbasis energi terbarukan. Di mana salah satu
bagian program Green Booster PLN adalah co-firing pada PLTU eksisting
dengan menggunakan biomasa baik yang berbasis sampah, limbah
maupun biomasa yang berasal dari tanaman energi.
Susbstitusi energi merupakan upaya yang mudah, cepat dan murah.
Apalagi di masa pandemi covid ini, di mana demand penggunaan energi
turun dan ketersediaan dana untuk investasi juga terbatas, maka upaya
substitusi energi untuk jangka pendek dan menengah menjadi pilihan yang
smart bagaimana untuk mendorong EBT tanpa membebani PLN dan juga
Pemerintah dengan subsidi.
Cofiring biomasa pada PLTU bukanlah hal baru. Banyak negara-negara di
luar yang sudah berhasil meng”hijau”kan PLTUnya dengan program
cofiring biomasa, bahkan hingga 100% PLTU digantikan dengan biomasa.
Ke depan akan terus diupayakan untuk bisa mengurangi PLTU-PLTU
Eksisting untuk digantikan dengan pembangkit-pembangkit yang lebih
bersih. Tantangan terbesar untuk program co-firing dengan biomasa ini
adalah ketersediaan bahan baku yang berkelanjutan dan harga biomasa.
Untuk itu dalam jangka pendek ini, Ditjen EBTKE mendorong implementasi
dari co-firing ini menyesuaikan dengan ketersediaan feedstock di daerah
setempat, sehingga dapat mengurangi biaya transportasi yang
ujungnya bisa menekan harga dari feedstock.
Bahan baku yang digunakan untuk cofiring cukup beragam. Seperti PT.
PJB berhasil Go Live Komersial dengan sawdust, PT. Indonesia Power Go
Live dengan SRF dan sekam padi, PLTU Ketapang dan PLTU
Sanggau Go Live Komersial dengan dengan cangkang sawit, dan
sekarang PLTU Ropa dapat menggunakan pelet TOSS yang dibuat oleh
masyarakat Ende. Hal ini menunjukkan bahwa bahan baku biomassa
untuk cofiring PLTU sangatlah fleksibel dan dapat menyesuaikan dengan
potensi biomassa setempat dengan tetap memperhatikan standar teknis
dan kebutuhan pembangkit. Dengan demikian, pengusaha lokal dan
masyarakat setempat dapat terlibat aktif dalam kegiatan ini sehingga
mendukung terciptanya ekonomi listrik kerakyatan.
“Masih banyak hal yang harus kita siapkan untuk menyukseskan program
Page 10 of 34 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2021
co-firing biomasa ini secara berkelanjutan, karena kita tidak berharap
program ini hanya jalan sebentar, tapi harus berkelanjutan dan diharapkan
persentase dari campuran biomasanya juga terus bisa ditingkatkan. Untuk
itu sisi hulu penyediaan feedstocknya juga harus kita bangun dan
kembangkan dengan baik”, kata Dadan.
Untuk mendukung pelaksanaan program ini Ditjen EBTKE telah menyusun
rencana aksi dengan melibatkan berbagai pihak terkait, termasuk PLN dan
Pemerintah Daerah, antara lain:
1. Penyelesaian roadmap pengembangan cofiring biomassa termasuk
penentuan skala prioritas klaster PLTU;
2. Membentuk tim teknis yang bertugas untuk pendampingan dan
monitoring pada pelaksanaan implementasi komersial cofiring biomassa,
terutama terkait pasokan bahan baku dan skema bisnis;
3. Menyusun RSNI pelet biomassa dan bahan bakar jumputan padat. Saat
ini, proses akhir jajak pendapat RSNI pellet biomassa dan bahan bakar
jumputan padat telah selesai dilaksanakan pada akhir tahun 2020, SNI
segera diterbitkan di awal tahun 2021.
4. Menyusun Rpermen ESDM implementasi cofiring yang ditargetkan
selesai pada BO3 2021; dan
5. Membangun ekosistem listrik kerakyatan dengan melibatkan BUMDes2
serta meningkatkan bekerjasama dengan KL terkait lain dan Pemda untuk
menyukseskan program co-firing.
*DLP
ARTIKEL LAINNYA
© 2021 Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi
Gedung Slamet Bratanata
Jl. Pegangsaan Timur, No.1, Menteng Jakarta Pusat 10320 , Jakarta
Telepon 021-39830077, Fax 021-31901087
Email : ebtke@esdm.go.id
https://ebtke.esdm.go.id/post/2021/01/11/2765/implementasi.program.toss.di.kabupate
n.ende
Page 11 of 34 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2021
Page 12 of 34 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2021
Tumpukan Sampah di Pekanbaru Mulai Busuk-Berulat,
Pemkot Minta Warga Sabar
Raja Adil Siregar - detikNews
Senin, 11 Jan 2021 16:29 WIB
Foto: Kondisi tumpukan sampah di Pekanbaru, Senin (11/1/2021)
-(Raja Adil Siregar-detikcom) Pekanbaru -
Tumpukan sampah di Pekanbaru, Riau, yang berserakan sejak awal tahun
mulai membusuk hingga berulat. Pemkot Pekanbaru meminta masyarakat
bersabar.
"Mohon masyarakat bersabar. Kami sudah koordinasi dengan seluruh
OPD, camat dan lurah untuk selesaikan sampai prosesnya selesai.
Termasuk kemarin dibantu sama TNI, Polri dan masyarakat untuk menjaga
kebersihan lingkungan," kata Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup dan
Kebersihan Pekanbaru, Azhar, kepada wartawan, Senin (11/1/2021).
Baca juga:Sepekan Tak Diangkut, Tumpukan Sampah di Pekanbaru Mulai Berulat
Dia mengatakan sampah di Pekanbaru bertumpuk karena ada transisi
kontrak pihak ketiga untuk mengangkut sampah. Dia mengatakan lelang
belum tuntas.
"Jadi memang ada persoalan sampah di Pekanbaru. Perlu kami
sampaikan kalau masalah itu karena ada transisi lelang di DLHK," ujar
Azhar.
Azhar mengatakan kontrak dengan pihak ketiga untuk mengurus sampah
di Pekanbaru berakhir pada 31 Desember 2020. Hingga kini, belum lelang
belum tuntas.
Page 13 of 34 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2021
"Kontrak kita berakhir pada Desember lalu. Ini sedang proses lelang lagi
untuk 1 tahun ke depan, jadi masa transisi inilah yang bikin terjadi
tumpukan sampah," katanya.
Baca juga:Sempat Berkurang, Sampah Kembali Bertumpuk di Pinggir Jalan Pekanbaru
Dia berjanji masalah sampah bakal terus diangkut oleh tenaga yang ada di
DLHK Pekanbaru. Namun, katanya, pengangkutan sampah butuh waktu
karena jumlah pekerja yang terbatas.
"Soal sampah di Pekanbaru kita bagi jadi tiga zona. Satu zona dikelola
DLHK sendiri dan dua zona dikelola pihak ketiga, ini yang kita terkendala
saat ini sampai ada pemenang untuk kontrak," katanya.
Dia berharap lelang tuntas di Januari 2021. Azhar berjanji sampah di
Pekanbaru tak akan bertumpuk lagi di Februari 2021.
"Kira tetap fokus lelang, tetapi ini pertahun. Awal dulu kan 3 tahun dan
sekarang masa transisi berdampak pada masalah sampah di lapangan.
Mudah-mudahan nanti di awal Februari sudah ada pemenang lelang dan
bisa langsung kerja," jelasnya.
Baca juga:Anggota DPRD Riau Tak Setuju Sampah di Pekanbaru Dikelola Pihak
Ketiga
(ras/haf)
pekanbaru sampahtumpukan sampah
https://news.detik.com/berita/d-5329421/tumpukan-sampah-di-pekanbaru-
mulai-busuk-berulat-pemkot-minta-warga-sabar
Pesimistis; opini seorang rekan
Page 14 of 34 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2021
DPRD Dukung Pembangunan PLTSa di Cipeucang Meski
Ditolak Warga
By Irfan Murpratomo | 22 Januari 2021
KedaiPena.Com- Ketua Komisi IV DPRD Kota Tangerang Selatan
(Tangsel) Aldi Zuhri mendukung langkah Pemerintah Kota (Pemkot)
Tangsel membangun Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) di TPA
Cipeucang.
Hal tersebut Aldi Zuhri perlu dilakukan sekalipun pembangunan PLTSa
mengalami banyak penolakan dari warga setempat.
“Dasarnya, ya kan memang kita (Tangsel) gak ada tempat lain
pembuangan sampah, kemana-mana gak mau terima mau gak mau pake
PLTSa. Sudah begitu lahan kita gak punya, kemana-mana kita gak
diterima, sampah mau dibuang kemana? 1000 ton lagi, perhari,” ujar dia,
kepada KedaiPena.Com, Jumat, (22/1/2021).
Meski demikian, lanjut dia, pembangunan PLTSa tidak dilakukan dibibir
sungai. Hal itu, kata dia, mengacu Undang-Undang Nomor 32 tahun 2009
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (PPLH).
Ketua Komisi IV DPRD Kota Tangerang
Selatan (Tangsel) Aldi Zuhri | Foto:
KedaiPena.Com
“Kemungkinan lokasi
pembangunan PLTSa dekat TPA
Cipeucang mungkin. Itu kan
kemarin sampah numpuk disitu,
kalau itu sudah dikelola nanti jauh
dari situ,” kata dia.
Ia pun mengaku, belum mengetahui lokasi PLTSa. Terkait lokasi
pembangunan, lanjut dia, akan ditanyakan ketika Rapat Koordinasi
(Rakor).
“Saya kan baru baca beritanya nih, cuma waktu rakor saya katakan itu
memang harus pake teknologi, gak bisa cara tradisional dipungut satu-
satu,” sambung dia.
Dia menjelaskan DPRD mendukung penuh pembangunan PLTSa lantaran
sampah di Tangsel semakin hari semakin bertambah.
Page 15 of 34 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2021
“Meskipun sudah ekspor kerjasama dengan kota Serang, 350 ton, masih
bertambah lagi nantinya. Cipeucang juga berapa kali didemo, ditolak oleh
warga, beberapa kali kami jembatani ke DLH. Nah mangkanya solusinya
harus pake tenaga listrik,” tandasnya.
Laporan: Sulistyawan
DPRD Dukung Pembangunan PLTSa di Cipeucang Meski Ditolak Warga
https://www.kedaipena.com/dprd-dukung-pembangunan-pltsa-di-
cipeucang-meski-ditolak-warga/
DPRD Tangsel Dukung Pembangunan PLTSa di Cipeucang,
Valid ?
By Irfan Murpratomo | 24 Januari 2021
KedaiPena.Com – Ketua lembaga Masyarakat Bina Cinta Lingkungan (M-
BCL) mengatakan, dari 12 Kabupaten dan Kota belum ada yang bisa
menjalankan program Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa).
Hal ini kemudian menjadi aneh lantaran Ketua Komisi IV DPRD
Tangsel Adil Zuhri membuat pernyataan dan mendukung soal
kesiapan kota pimpinan Airin membangun Pembangkit Listrik Tenaga
Sampah (PLTSA) di Cipeucang sebelum adanya data valid.
“Karena besaran tipping fee hasil hitungan konsultan, feasibility study (FS)
nya berbeda-beda, berdasarkan volume sampah dan demografi setiap
lokasi masih terlalu memberatkan APBD masing-masing daerah. Jadi
sebaiknya Ketua komisi IV DPRD Tangsel jangan bikin
statement atau pernyataan apa-apa dulu. Sebelum pegang data dan
informasi lain yang valid,” jelasnya, Minggu, (24/1/2021).
Ilustrasi PLTSa | Foto: Istimewa
Syamsu menjelaskan, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) pusat
dan Pemkot Tangsel sudah melaksanakan Sounding market untuk beauty
Page 16 of 34 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2021
contest PLTSa Tangsel yang mengundang tidak kurang dari 300
perusahaan investasi, sudah 2,5 tahun yang lalu.
“Meski demikian tapi sampai sekarang pengumuman dan tahapan lelang
belum bisa dilaksanakan. Karna tipping fee masih menjadi beban berat
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD),” tandasnya.
Sebelumnya diberitakan Ketua Komisi IV DPRD Kota Tangerang
Selatan (Tangsel) Aldi Zuhri mendukung langkah Pemerintah Kota
(Pemkot) Tangsel membangun Pembangkit Listrik Tenaga Sampah
(PLTSa) di TPA Cipeucang.
Hal tersebut Aldi Zuhri perlu dilakukan sekalipun pembangunan
PLTSa mengalami banyak penolakan dari warga setempat.
Laporan: Sulistyawan
https://www.kedaipena.com/dprd-tangsel-dukung-pembangunan-pltsa-di-
cipeucang-valid/
Pemkot Serang Kerjasama dengan Tangsel Soal Sampah,
Diminta Tak Lupakan Ini
By Irfan Murpratomo | 26 Januari 2021
KedaiPena.Com- Perwakilan Aliansi Masyarakat Peduli TPSA
Cilowong, Ridho Dinata berharap, agar Pemkot Serang dapat
memberikan kompensasi kepada warga terkait kerjasama soal
sampah dengan kota Tangerang Selatan (Tangsel).
Hal tersebut disampaikan oleh Ridho Dinata saat menanggapi
kerjasama Pemkot Serang dengan Tangsel. Kota pimpinan Airin
Rachmi Diany akan mengirimkan sampah sekitar 400 ton per harinya
ke TPSA Cilowong, Kecamatan Taktakan, Kota Seramg.
“Kompensasi itu bisa didistribusikan ke Kecamatan Taktakan,
kemudian ke setiap kelurahan dengan melakukan pemberdayaan
masyarakat dan pembangunan infrastruktur,” ucap Ridho begitu
dirinya disapa, Selasa (26/1/2021).
Page 17 of 34 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2021
Wali Kota Serang Syafruddin
bersama Wali Kota Tangsel Airin
Rachmi Diany | Foto:
Istimewa
Menurutnya, kompensasi tersebut
tidak harus secara langsung
diberikan kepada masyarakat.
Akan tetapi langkah yang tepat,
menurut dia, dengan melakukan
pembangunan infrastruktur di
Kecamatan Taktakan, terutama
Kelurahan Cilowong dan
Cibendung.
Ia mengatakan, besaran anggaran
yang nantinya diterima oleh
Pemkot Serang dapat digunakan dengan sebaik mungkin.
Hal ini, lanjut dia, dapat menjadi peluang untuk menyelesaikan tata
kelola persampahan di Kota Serang dengan mengaktifkan kembali
Tempat Pengelolaan Sampah Reuse, Reduce, dan Recycle (TPS3R).
“Jadi selain dapat membangun infrastruktur, juga dapat
menyelesaikan persoalan tata kelola persampahan,” imbuhnya.
Sebelumnya, Wali Kota Serang, Syafrudin mengatakan ketika
terdapat masyarakat yang setuju dan tidak setuju sudah menjadi
suatu kewajaran.
“Wajar namanya masyarakat ada pro dan kontra. Berdasarkan
kajian-kajian nanti kalau nanti umpamanya membahayakan
masyarakat buat apa kita,” ujar Syafrudin, Senin (25/1/2021).
Selanjutnya, dirinya menyampaikan kerjasama terkait pengelolaan
sampah tersebut nantinya akan ditindaklanjuti dengan Perjanjian
Kerja Sama (PKS) antara Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota
Serang dan DLH Kota Tangerang Selatan,
“Jadi nanti perjanjian kerjasamanya dengan OPD,” tandasnya.
Laporan: Sulistyawan
https://www.kedaipena.com/pemkot-serang-kerjasama-dengan-tangsel-
soal-sampah-diminta-tak-lupakan-ini/
Page 18 of 34 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2021
Tanam Pohon Peduli sampah Plastik
[15/1 12.26] Riza V Vahyadi: Gerakan pakai plastik ramah lingkungan juga
donkkkkk.... SALING = sADAr LiNgKuNgAn
[15/1 12.27] Riza V Vahyadi: Lingkungan, pulihkan... Harga mati...
[15/1 13.06] Gunawan: Usul gerakan ini masuk dlm acara. PD saat acara
ini bagian publikasi
[15/1 13.49] Gunawan: Untuk kongkritnya :
Dengan hormat mengundang Bung Reza n Bung Candra pada
Sabtu, 16/1/2021
Pukul : 14.00
Tempat : PCC Balekembang
Agenda : Diskusi plastik ramah lingkungan
Gunawan
YAYASAN PADEPOKAN CILIWUNG
CONDET
Akta Notaris: Nomor 01 Tanggal 03 Agustus 2020
SK Menkumham RI Nomor : AHU- 0017210.AH.01.12.Tahun 2020
Jalan Kayu Manis RT 009 RW 05 No.37 Kel. Balekambang
Kec. Kramatjati Jakarta Timur, Indonesia 13530
Telp. 087872451915, 0895340946861, 081288831749
Nomor : 10/A/YPCC/I/2021 Jakarta, 25 Januari 2021
Klasifikasi : Biasa
Lampiran : -
Perihal : Undangan
Kepada Yth :
Bapak Riza V. Tjahjadi
Di Tempat
Assalammualaikum Wr.Wb.
Seiring salam serta doa semoga Bapak selalu dilimpahkan rahmat dan berkah oleh Allah
SWT dan kesuksesan dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.
Sehubungan dengan rencana kegiatan Penanaman Pohon dibantaran sungai Ciliwung dan
dalam rangka memperingati hari Penanaman Satu Juta Pohon dan Hari Lingkungan Hidup
Indonesia 2021, yang akan dilaksanakan oleh Padepokan Ciliwung Condet (PCC) bersama
Elemen Masyarakat Pencinta Lingkungan Hidup dan Masyarakat sekitarnya, kami dari
panitia mengharapkan kehadiran bapak pada pelaksanaan kegiatan tersebut yang akan
direncanakan pada :
Hari/Tanggal : Selasa, 26 Januari 2021
Waktu : 08.00 – 14.00
Tempat : Padepokan Ciliwung Condet Jl. Munggang Gg. H. Mursali Condet
RT 008/01 Kel. Balekambang Kramatjati Jakarta Timur.
Demikian surat undangan ini kami buat, atas perhatianmya kami ucapkan terima kasih.
Page 19 of 34 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2021
Hormat Kami,
Panitia Penanaman Pohon 2021
M.Y. Gunawan Abi Niagara
Ketua Panitia Sekretaris
Hari Penanaman Satu Juta Pohon dan Hari Lingkungan Hidup Indonesia
2021 oleh Padepokan Ciliwung Condet (PCC) beberapa ornop/ pokmas
Ciliwung Selasa 26 januari 2021
Tanam bibit pohon
Cendana, eeeh… ada
anakannya… So, tanam
dua bibit sekaligus
Page 20 of 34 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2021
Sisa sampah ketika banjir bandang pada 1 januari 2020 lalu
Presentasi oleh RVT
Page 21 of 34 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2021
Ketua KAWALI Jabar, Edvin Gunawan : INDONESIA
DARURAT SAMPAH..Jadi Ancaman Serius Bersama,
Dibutuhkan Solusi Dan Percepatan Penanganan Yang
Kongkrit
Ketua KAWALI Jabar, Edvin Gunawan : INDONESIA DARURAT
SAMPAH..Jadi Ancaman Serius Bersama, Dibutuhkan Solusi Dan
Percepatan Penanganan Yang Kongkrit
onlinenmn January 28, 2021 100 views
NMN, Bekasi – Kondisi Persampahan saat ini sangat memprihatinkan,
“Indonesia saat ini dalam kondisi darurat sampah”. Sampah menjadi
ancaman untuk kita semua, sangat minimnya kepedulian dan pengetahuan
tentang Pengelolaan sampah menjadi salah satu permasalahan tersendiri
sehingga menumpuk nya sampah di TPA.
Kondisi sampah Indonesia termasuk ke dalam 10 negara dengan jumlah
penduduk terbanyak di dunia. Banyaknya penduduk yang tinggal di
sebuah negara tentunya akan menimbulkan sejumlah persoalan,
diantaranya adalah produksi sampah dan pengolahannya.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyampaikan
bahwa produksi sampah nasional mencapai 175.000 ton per hari. Rata-
Page 22 of 34 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2021
rata satu orang penduduk Indonesia menyumbang sampah sebanyak
0.7kg per hari. Jika dikalkulasi dalam skala tahunan, Indonesia
menghasilkan sampah sebanyak 64juta ton.
Kota metropolitan dan kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Bandung,
Bekasi, Yogyakarta, Surabaya, adalah kontributor penyumbang sampah
terbesar. rata-rata produksi sampah harian di kota metropolitan (jumlah
penduduk lebih dari 1 juta jiwa) sebesar 1.300 ton dan kota besar (jumlah
penduduk 500 ribu – 1 juta jiwa) adalah sebesar 480 ton.
Menurut hasil studi di tahun 2008 yang dilakukan oleh KLHK, pola
pengelolaan sampah di Indonesia sebagian besar diangkut dan ditimbun di
TPA atau Tempat Pembuangan Akhir (69%). Sisanya sampah tersebut
dikubur (10%), dikompos dan didaur ulang (7%), dibakar (5%), dibuang ke
sungai (3%), dan sisanya tidak terkelola (7%). Dengan 69% sampah yang
dihasilkan hanya ditimbun di TPA dan produksi sampah harian mencapai
ratusan ribu ton, tidak heran kalau dalam waktu dekat tumpukan sampah
di Indonesia bisa menyaingi tinggi Candi Borobudur, Permasalahan lain
akan muncul ketika TPA sudah tidak lagi mampu menampung sampah-
sampah tersebut. Sampah akan tersebar di lingkungan tempat tinggal dan
bisa mencemari lingkungan. Lingkungan yang tercemar oleh pembuangan
sampah akhirnya akan kotor, kumuh, jorok, bau, dan kemudian akan
menimbulkan penyakit.
KLHK menyebutkan bahwa sumber sampah yang paling dominan berasal
dari rumah tangga (48%). 24% sampah berasal dari pasar tradisional dan
9% berasal dari kawasan komersial. Sisanya berasal dari fasilitas publik,
sekolah, kantor, jalan dan sebagainya. Jenis sampah yang paling banyak
dihasilkan adalah sampah organik (sisa makanan dan tumbuhan),
kemudian plastik dan kertas.
“(KAWALI Mendorong Kebijakan Pemerintah untuk Percepatan
Penanganan Sampah, Agar Pengelolaan sampah Menjadi Industri sampah
yang berbasis Ramah Lingkungan dengan Tehnologi Biomassa to Energy /
EBT).”
Edvin Gunawan, Ketua Koalisi KAWALI Indonesia Lestari Provinsi Jawa
Barat Sebagai Pemerhati lingkungan Mengatakan, “Saat ini berdasarkan
data yang kita ketahui, Jumlah timbunan sampah nasional pada 2020
mencapai 67,8 juta ton. “Jika kita tidak melakukan kebijakan dan upaya-
upaya yang luar biasa (extra ordinary effort) maka diperkirakan sampah
akan menjadi ancaman serius untuk indonesia. Penyelesaian nya harus
holistic dan dari hulu sampai dengan hilir.”
Edvin menambahkan “timbunan sampah Jakarta mencapai 7.702 ton per
hari di Tempat Penampungan Sampah Terpadu Bantargebang, Bekasi.
“Volume ini bakal terus bertambah seiring dengan pertumbuhan demografi
dan kegiatan ekonomi di Jakarta.” Jelas Edvin.
Page 23 of 34 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2021
“Produksi sampah di Jawa Barat mencapai 27.000 ton per hari. Belum
optimalnya pengurangan dan pengolahan sampah berpotensi
meningkatkan produksi sampah seiring bertambahnya jumlah penduduk.
Salah satu provinsi yang menyumbang sampah terbanyak adalah DKI
Jakarta,TPA DKI Jakarta letaknya berada di Provinsi jawa barat. Tidak
berjauhan dari lokasi tersebut ada TPA sumur batu untuk Kota bekasi
serta TPA Burangkeng untuk Masyarakat Kabupaten Bekasi.
TPA (TPST) Bantar Gebang yang dikelola oleh Pemerintah Provinsi DKI
Jakarta, beroperasi sejak tahun 1989, dengan luas lahan 113,15 hektare
yang terdiri dari landfill 81,40 hektare dan sarpras 23,30 hektare.” Ucap
Edvin
“TPA Sumur Batu terdiri atas 6 zona, 4 di antaranya sudah penuh.
sementara 2 zona tersisa dapat menampung sampah, tetapi akan penuh
dalam waktu beberapa bulan saja dikarenakan dalam sehari 700 hingga
900 ton sampah dibuang.”
“Tiap zona di TPA Sumur Batu seluas 3,5 hektare, sementara luas
keseluruhan TPA mencapai 21 hektare. Hanya Zona 5 dan Zona 6 yang
masih dapat menampung sampah.
Sekitar 1 km dari Sumur Batu, berdiri TPA Burangkeng, Kabupaten Bekasi,
seluas 11,6 ha.”
Edvin pun mengatakan, “TPA itu sendiri menyumbang Permasalahan,
apalagi Pengelolaan nya yang buruk, Dampak negatif tersebut adalah
dihasilkan timbulan gas dan lindi (air sampah-red) yang sangat berpotensi
merusak lingkungan. Risiko lingkungan ini muncul jika Instalasi
Pengolahan Air Limbah (IPAL-red) tidak mampu mengolah lindi sehingga
melebihi standard baku mutu serta lapisan dasar TPA yang tidak
memenuhi syarat dapat menyebabkan lindi merembes ke dalam tanah.
Dampak lain nya juga, resiko terhadap kesehatan yang sangat tinggi,
pencemaran udara, pencemaran air tanah, berkurangnya estetika
lingkungan dan pencemaran air permukaan yang disebabkan adanya
timbulan gas, aliran lindi, rembesan lindi pada tanah serta bau bahkan juga
yang mengalir ke sungai.”
“Belum lagi TPA / TPST yang sering kemasukan Limbah-Limbah
Berbahaya (B3), yang saat ini marak ditemukan limbah medis dimasa
pandemik Covid 19 seperti masker, jarum suntik, serta lain nya. Hal itu
juga butuh penertiban dan solusi yang kongkrit dari hulu sampai dengan
hilir (Holistic)” Ujar nya.
“Penanganan sampah yang Holistik sering di utarakan oleh Bunda Sri
Bebassari dengan 5 Aspek nya, kita sangat setuju dan mendukung beliau.
Aspek Hukum, Aspek Kelembagaan, Aspek Keuangan, Aspek Sosial dan
Page 24 of 34 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2021
Budaya, serta Aspek Teknologi. Kami banyak belajar dengan bunda terkait
dengan kebijakan dan penanganan serta solusi yang holistic, dan Juga
Tokoh Persampahan yaitu Pak Bagong Suyoto yang sangat luar biasa
memahami persampahan hingga saat ini”, Tambahnya.
“Untuk itu kami KAWALI Jawa Barat mendorong Pemerintah pusat,
Pemerintah Provinsi, maupun Pemerintah Daerah untuk saling bahu-
membahu memberikan solusi yang kongkrit dan melakukan percepatan
Penanganan Pengelolaan sampah nya, Dari hulu sampai dengan Hilir
dimulai dari gerakan masyarakat kepedulian di pemilahan sampai dengan
dibutuhkannya tekhnologi yang cepat untuk pengelolaan sampah agar
segera terselesaikan dan tidak menjadi ancaman serta keresahan kita
semua.
Edvin juga menyatakan, “Sampah Adalah Ancaman, Penanganan dan
Tata Kelola manajemen pengelolaan sampah yang kita liat saat ini gagal
untuk mengurangi jumlah sampah di TPA dengan segala permasalahan
nya, semakin dibiarkan maka akan semakin menggunung. Hampir semua
TPA penuh dan sudah tidak sanggup menampung sampah lagi.
Pemerintah harus segera ambil kebijakan dan langkah kongkrit untuk
percepatan solusi Persampahan. Kami mendukung tehnologi yang ramah
Lingkungan (EBT), TPA sudah seharus nya menjadi Industri Persampahan
dengan Tata kelola yang baik serta didukung oleh tekhnologi yang
berbasis Ramah Lingkungan agar tercipta dan berlangsungnya energi
yang Berkelajutan (Waste to Energy).”
Pengelolaan sampah Tekhnologi Biomassa menjadi energy dengan
Metode Gasifikasi Plasma merupakan jawaban dari percepatan
Penanggulangan sampah. Memang Pada Akhir nya semua harus
mengambil peran untuk menyelesaikan Permasalahan Sampah ini, dari
Hulu sampai dengan Hilir dengan Holistik,” Pungkas nya.
(CP)
https://www.onlinenmn.com/index.php/2021/01/28/ketua-kawali-jabar-
edvin-gunawan-indonesia-darurat-sampah-jadi-ancaman-serius-bersama-
dibutuhkan-solusi-dan-percepatan-penanganan-yang-kongkrit/
Page 25 of 34 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2021
Daun pisang utk kemasan maksi… Semoga lestari
ketersediaan daun pisang di negri sono
30 January 2021
Inovasi Mahasiswa ITS, Bikin Kantong Plastik Ramah
Lingkungan Berbahan Kentang
oleh Petrus Riski [Surabaya] di 30 January 2021
Mahasiswa Departemen Teknik Material dan Metalurgi, Institut Teknologi
Sepuluh Nopember [ITS] Surabaya membuat kantong plastik ramah
lingkungan dengan bahan utama kentang.
Inovasi plastik ramah lingkungan ini dilakukan Hamdan Kafi Magfuri,
mengingat dampak kantong plastik yang selama ini kita gunakan butuh
proses panjang terurai di alam.
Memanfaatkan kentang yang tidak lolos sortir untuk dijual di pasar,
kentang tersebut digiling halus untuk diambil sari patinya. Lalu diolah dan
dicampur plastisizer dan kitosan, dan dicetak pada cetakan lembaran.
Kantong plastik ini terurai dalam waktu 28 hari di dalam tanah, sehingga
tidak akan menimbulkan pencemaran lingkungan.
Page 26 of 34 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2021
Mahasiswa Departemen Teknik
Material dan Metalurgi, Institut
Teknologi Sepuluh Nopember
[ITS] Surabaya, Hamdan Kafi
Magfuri, memanfaatkan kentang
sebagai bahan dasar pembuatan
kantong plastik ramah lingkungan.
Inovasi plastik ramah lingkungan
dilakukan Hamdan mengingat
dampak plastik yang selama ini
kita gunakan butuh proses
panjang terurai di alam. Berbekal
riset sejumlah penelitian
sebelumnya, Hamdan fokus
memanfaatkan kentang yang
tersedia banyak di Indonesia
sebagai bahan utamanya
“Kentang merupakan komoditas terbesar di Indonesia. Dengan inovasi ini
tentunya akan menaikkan pendapatan petani kentang. Rencananya, petani
kentang pun dapat memproduksi sendiri plastik ramah lingkungan
tersebut,” imbuhnya.
Memanfaatkan kentang yang tidak lolos sortir untuk dijual di pasar,
Hamdan menggiling halus kentang itu untuk diambil sari patinya.
Selanjutnya, sari pati diendapkan beberapa hari hingga menghasilkan
endapan tepung. Kemudian, endapan ini dicampur plastisizer dan kitosan,
dicetak pada cetakan lembaran, serta dipanaskan selama setengah
sampai satu setengah jam pada suhu 120 derajat Celcius. Plastisizer
diperoleh dari glisoerol dan asam asetat, yang berfungsi untuk
mendapatkan sifat plastik, yakni memadatkan adonan.
“Kitosan diperoleh dari tepung kulit udang dan cangkang kepiting.
Fungsinya untuk menaikkan sifat mekanik plastik agar memiliki kekuatan
menahan beban,” terangnya.
Kentang yang dapat dijadikan sebagai bahan utama pembuatan kantong
plastik ramah lingkungan. Foto: Wikipedia/ZooFari – Own work/Public
Domain
Hamdan menjelaskan, plastik berbahan dasar kentang ini memiliki
karakteristik yang baik, yaitu memiliki kekuatan tarik sebesar 28 MPa.
Standar SNI mensyaratkan daya tarik sebesar 27 MPa. Plastik ini, kata
Hamdan, juga memiliki kemampuan yang sama dengan plastik
konvensional dalam hal menahan air.
Page 27 of 34 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2021
“Plastik berbahan sari pati kentang ini aman untuk makanan, karena tidak
mengeluarkan zat karbon seperti plastik pada umumnya,” lanjutnya.
Kantong plastik berbahan dasar sari pati kentang ini diklaim dapat terurai
dalam waktu 28 hari di dalam tanah, sehingga dipastikan tidak akan
menimbulkan pencemaran lingkungan. Penyimpanannya harus pada
tempat yang minim kontak langsung udara bebas. Selain aman bagi
lingkungan, sampah plastik ini juga dapat digunakan untuk pakan ternak
maupun pupuk tanaman.
“Harapannya, plastik ramah lingkungan ini dapat dirasakan oleh semakin
banyak masyarakat Indonesia,” ujarnya baru-baru ini.
Ilustrasi produk plastik mudah terdegradasi berbahan dasar kentang
gagasan mahasiswa ITS, Hamdan Kafi Magfuri. Sumber: Institut Teknologi
Sepuluh Nopember Surabaya
Plastik ramah lingkungan perlu dukungan
Direktur Eksekutif Koalisi Pemantau Plastik Ramah Lingkungan Indonesia
[KPPL-I], Puput TD Putra, mengapresiasi dan mendukung inovasi anak
bangsa yang mengembangkan plastik ramah lingkungan. Menurutnya,
inovasi ini harus didukung secara kebijakan dan investasi oleh pemerintah.
“Harus dipastikan kedepannya produk ini lulus uji kelayakan dan mendapat
label SNI Ecolabel,” terangnya, pertengahan Januari 2021.
Selama ini, plastik yang digunakan masyarakat untuk kemasan atau
kantong pembawa barang, masih konvensional, meski sudah ada produk
plastik yang biodegradable dan berlabel SNI Ecolabel. Pemerintah dan
dunia usaha, kata Puput, harus bersinergi mencari solusi mengenai
dampak yang ditimbulkan sampah plastik.
Pemerintah dan pengusaha harus mulai melihat dan memakai produk
plastik ramah lingkungan, sebagai solusi pengganti kemasan atau kantong
plastik konvensional.
“Di sisi lain, pemerintah dan pengusaha harus mempunyai konsep edukasi
untuk penyadaran ke publik atau konsumen.”
Flowchart pembuatan plastik biodegradable berbahan dasar kentang
gagasan mahasiswa ITS, Hamdan Kafi Magfuri. Sumber: Institut Teknologi
Sepuluh Nopember Surabaya
Selama pandemi corona, konsumsi plastik mengalami lonjakan. Ini
dikarenakan pola konsumsi masyarakat yang berubah, memanfaatkan
layanan pesan antar, maupun makanan dibawa pulang. Sedangkan
Page 28 of 34 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2021
pengolahan daur ulang sampah juga terdampak pandemi, yang
mengakibatkan sampah menumpuk.
Puput yang juga Ketua Umum Koalisi Kawali Indonesia Lestari [KAWALI],
mengajak masyarakat dan semua pihak untuk mendukung upaya
pengurangan sampah secara nasional, khususnya plastik. Penting sekali
untuk mengolah sampah mulai dari sumbernya, dan tidak membuang
sampah sembarangan.
“Pemerintah dan produsen juga harus merealisasikan program pengadaan
tempat sampah jenis tertentu di setiap pusat keramaian atau lingkungan.
Tujuannya, membiasakan masyarakat membuang sampah pada tempat
yang benar,” paparnya.
Aktivis lingkungan Ecoton melakukan aksi dan kampanye pengurangan
penggunaan plastik di Kali Mas Surabaya. Foto: Petrus Riski/Mongabay
Indonesia
Ancaman bernama plastik
Lembaga Kajian Ekologi dan Konservasi Lahan Basah [Ecoton],
mengeluarkan pernyataan agar di tahun 2021 masyarakat berhenti
“makan” plastik. Ini tidak lepas dari adanya kandungan mikroplastik dalam
air sungai, yang menjadi bahan baku air minum warga. Ecoton menyebut
masyarakat mengkonsumsi sekitar 1 gram plastik yang berasal dari air,
makanan, dan udara yang dihirup.
“Dalam plastik terkandung 7 bahan berbahaya, sehingga harus ada
regulasi pelarangan penggunaan plastik sekali pakai di kabupaten dan
kota yang dilalui Sungai Brantas dan Bengawan Solo,” ungkap Tonis
Afrianto, Manager Kampanye Ecoton.
Selain itu, produsen yang menghasilkan kemasan plastik harus turut
bertanggung jawab dengan menyediakan tempat khusus sampah. “Bila ini
tidak dilakukan, bisa jadi pesisir utara Jawa akan tergerus mikroplastik,”
imbuhnya.
Temuan mikroplastik oleh tim Ecoton di pesisir utara Jawa Timur, seperti
Surabaya, Gresik, Lamongan, dan Tuban, sama dengan temuan di Sungai
Brantas, Sungai Surabaya, dan Sungai Bengawan Solo. Mikroplastik
ukuran kurang dari 3 mm hingga 5 mm, tidak hanya ditemukan di air,
melainkan juga dalam tubuh biota air, seperti ikan, udang, dan kerang,
serta garam di pesisir Surabaya.
“Ini berdasarkan temuan banyak sampah plastik di ekosistem perairan,”
lanjutnya.
Page 29 of 34 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2021
Sampah plastik dibakar warga secara terbuka, berpotensi mencemari
lingkungan dan mengancam kesehatan masyarakat. Foto: Petrus
Riski/Mongabay Indonesia
World Economic Forum 2020 menyebutkan, hanya 39 persen masyarakat
mendapatkan layanan pengumpulan sampah. Sementara, 61 persen
masyarakat yang tidak mendapatkan layanan membuang sampah ke
sembarang tempat.
Selain itu, buruknya pengelolaan sampah oleh pemerintah daerah,
menurut World Economic Forum 2020, ditunjukkan dari data yang hanya
30 persen sampah domestik terkelola baik.
“Kami mengajak masyarakat diet plastik, atau beralih ke kemasan ramah
lingkungan yang dapat digunakan berulang,” pungkas Tonis.
https://www.mongabay.co.id/2021/01/30/inovasi-mahasiswa-its-bikin-
kantong-plastik-ramah-lingkungan-berbahan-kentang/
Kerjasama Kota Tangsel dan Serang Soal Sampah Dimulai Sekitar
Bulan Maret
By Irfan Murpratomo | 31 Januari 2021
KedaiPena.Com- Kerjasama antara Pemerintah Kota Tangerang Selatan
(Tangsel) dengan kota Serang soal pembuangan sampah 400 ton perhari
masih pendalam materi. Namun demikian, kerjasama tersebut bakal
terealisasi pada perkiraan bulan Maret 2021 ini.
Hal tersebut disampaikan oleh Pelaksana tugas (Plt) Sekretaris Daerah
(Sekda) Tangsel, Bambang Noertjahjo saat menyampaikan progres terkait
kerjasama antara kedua kota tersebut.
“Baru MoU ya baru mulai sekitar Maret atau April lah, tapi kan kita harus
pendalaman segala macem sampai nanti perjanjian kerjasama yang
penting cari polanya dulu,” kata Bambang, Minggu, (31/1/2021).
Pejabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Kota
Tangerang Selatan (Tangsel),
Bambang Noertjahjo | Foto: KedaiPena.Com
Bambang pun mengungkapkan,
nantinya ratusan ton sampah dari
wilayah kerjanya bakal dibuang ke
TPAS Cilowong, Kecamatan
Tattakan, Kota Serang.
“400 ton maksimal perhari, tapi
kan tentatif tergantung produksi
sampah perhari,” tandasnya.
Page 30 of 34 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2021
Sebelumnya diberitakan Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Airin
Rachmi Diany, mengatakan pihaknya melakukan kesepakatan bersama
dengan kota Serang terkait kerjasama antar daerah.
“Itu tidak hanya lingkungan hidup dan persampahan saja, ada beberapa
pointer yang tadi pak wali (Syafrudin, red) sampaikan, baik bidang
pendidikan, kesehatan, pekerjaan umum perumahan dan kawasan
permukiman, ketertiban umum, bidang sosial, tentang usaha mikro kecil
dan menengah serta yang lainnya. Tentu bisa apa yang menjadi potensi
terbaik di kota Serang,” ucap Airin begitu dirinya di sapa, Jumat
(22/1/2021).
Akan tetapi, menurut Airin, yang menjadi fokus utama ada di bidang
lingkungan hidup dan persampahan.
Sementara itu, Wali Kota Serang, Syafrudin, mengatakan terdapat 14
macam kesepakatan dalam kerjasama antar kota Serang dan Tangerang
Selatan, akan tetapi yang paling utama terkait permasalahan sampah.
“Kemudian yang paling utama yang akan dilakukan masalah persampahan
mungkin secepatnya MoU ditindaklanjuti dengan PKS antara LH dengan
LH. Yang mendesak ini masalah sampah,” ujar Syafrudin.
Selanjutnya, dirinya menyampaikan terkait hal teknis nanti akan tertera
pada perjanjian kerjasama (PKS), sedangkan untuk MoU ini hanya secara
umum.
Laporan: Sulistyawan
https://www.kedaipena.com/masih-pendalam-kerjasama-kota-tangsel-dan-
serang-soal-sampah-dimulai-sekitar-bulan-maret/
Page 31 of 34 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2021
Kang Pisman, Percontohan
Penutup
1. Pantauan menemukan adanya pola kerjasama antara pemerintah
daerah dan swasta dalam pengelolaan sampah memerlukan ketepatan
waktu dalam operasionalisasinya. Soal sampah menumpuk terbengkelai di
kota Pekanbaru di Provinsi Riau merupakan contoh yang buruk.
2. Pola kerjasama antar kota/ regional akan tampil pada pengelolaan
sampah yang akan dibuang yang berala dari kota Tangsel ke kota Serang;
keduanya dalam wilayah Banten. Operasionalisasinya akan tampak pada
bulan Maret mendatang.
3. Pantauan terus mengikuti arah dan temuan risetnya Ecoton:
Mikroplastik merupakan serpihan plastik berukuran kecil dibawah 5 mm
hingga 1 mm yang berasal dari degradasi plastik ukuran besar (tas kresek,
sedotan, tali raffia, senar jarring, botol plastik dan bahan pembungkus
makanan dan minuman) sumber lainnya berasal dari butiran-butiran mikro
(mikrobeads)yang ada dalam pasta gigi, shampo, sabun lulur dan
Page 32 of 34 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2021
kosmetik. Tetapi hal ancaman terhadap kesehatan belum saya kutipkan
karena saya masih menunggu hasil riset empirisnya - jika ada.
4. Terlalu mudah mengatakan Indonesia darurat sampah jika hanya
memantau dua (2) TPA dan besaran data nasional lantas mengatakan itu
masalah nasional. Hiperbola, melebih-lebihkan, begitulah. Coba
bandingkan dengan judul yang saya nyatakan dalam Pantauan Bulan Juli
2020: TPA Jabodetabek Sudah Darurat Perluasan Lokasi.
5. Inovasi tentang plastik berbahan kentang hendaknya didorong bersama
oleh para pihak agar bisa menuju kepada arah produksi massal. Jika tidak
maka sama saja dengan beberapa inovasi mengubah sampah plastik
menjadi bahan bakar minyak, tetapi mandek hanya sebagai inovasi saja,
Dan, pertimbangkan juga bahwa produksi kentang untuk pangan
hendaknya tidak terganggu oleh, andaikata, dimassalkan menjadi plastik
hayati kentang.
6. Sudah tiga belas (13) tahun UU Tahun 2008 tentang Pengelolaan
Sampah diundangkan tetapi hingga kini masih ada upaya membuat
contoh/ model pengelolaan sampah untuk dimplementasikan secara
nasional. Kang Pisman, namanya di Sukamiskin Bandung sebagai narasi
pendek Instagram Ditjen PSLB3 sebagai hasil pengamatan petugas ditjen
PLSB3 dan kantor Kemenkoves… Yaaah… semangat, semangat, ya.
Tangerang 2 Februari 2021
Baca juga
Plastik dan Sampah: Pantauan bulan Desember 2020
Oleh: Riza V. Tjahjadi
Sampah Kota Serang sedang uji coba Gen 5 tapi butuh Perwali, juga Perda
Sampah. KBRL Jakarta termasuk oxo dan nabati tapi mesti tahan air dan bisa
didaur guna; akan jadi tren nasional?
Plastik dan Sampah: Pantauan bulan November 2020
Oleh: Riza V. Tjahjadi
Dana Swakelola Tipe III, Limbah Medis Dibuang Sembarangan, Kantung Belanja
Berbahan Singkong
Plastik dan Sampah: Pantauan bulan Oktober 2020
Oleh: Riza V. Tjahjadi
Proponen daur ulang tetap hajar lajur Compostable
Page 33 of 34 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2021
Studi: material berbasis bio dan/ atau biodegradable yang tersedia di pasar
adalah sama beracunnya dengan plastik konvensional terkait dengan zat kimia
yang mereka miliki
Sosialisasikanlah Pergub DKI Jakarta No. 142 Thn 2019 Tentang Kewajiban ber-
KBRL siapa takut?
Plastik dan Sampah: Pantauan bulan September 2020
Oleh: Riza V. Tjahjadi
Plastik Alf*mart dan Ind*maret Bukan Plastik biodegradable?? Tidak Ramah
Lingkungan???
Food loss and waste must be reduced for greater food security and nvironmental
sustainability
Sampah Plastik lama untuk RDF, Sekilas
#Boycott 2020 World Cleanup Day and expose environment fraud by NGOs from
the Global North
Plastik dan Sampah: Pantauan bulan Agustus 2020
Oleh: Riza V. Tjahjadi
KLHK Terbitkan Peta Jalan Pengurangan Sampah oleh Produsen
Insinerator, promosi
Aksi Warga +62 Peduli Sampah
Aksi gerakan kurangi sampah laut (26 Agustus 2020)
Plastik dan Sampah: Pantauan bulan Juli 2020
Polluter Pays Principle, Kaji Kembali Daur Ulang dan TPA bermasalah
Bank Sampah dan Konsep yang utuh
TPA Tata Kelolanya belum disiplin dan jujur anggaran
Tiga Kota Dengan Pengelolaan Sampah Terbaik?
Plastik dan Sampah: Pantauan bulan Juni 2020
EPR Dipertanyakan Industri, TPA Jabodetabek Sudah Darurat Perluasan Lokasi
dan Soal Lainnya
Plastik dan Sampah: Semengitnya Industri Daur Ulang; TPA di Indonesia Mesti
Ditelaah Satu-satu
Covid19 Pemakaian Plastik Meningkat, Industri Daur Ulang
Nyungsep?
WFH 280420
Covid19 Sampah Plastik Meningkat, Konsumen ber-go_green
bingun.Pdf
Opini Riza V. Tjahjadi
#WorkfromHome 140420
Page 34 of 34 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2021
Riza V. Tjahjadi biotani@gmail.com biotani2001@tahoo.com
Anggota Pokja 1: Kebijakan, Monitoring & Evaluasi
Dewan Pengarah dan Pertimbangan Pengelolaan Sampah Nasional (DP3SN)
periode 2016 – saat ini,
dan secara pribadi membidani terbentuknya asosiasi industri hijau plastik
ramah lingkungan (AMIHN) pada 27 Februari 2019.
Laporan berkala ini sejak April; 2020 sepenuhnya adalah swadaya murni.

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Industri, Termasuk Plastik, Sudah Harus Hijau
Industri, Termasuk Plastik, Sudah Harus Hijau Industri, Termasuk Plastik, Sudah Harus Hijau
Industri, Termasuk Plastik, Sudah Harus Hijau Biotani & Bahari Indonesia
 
BANK SAMPAH PEKALONGAN
BANK SAMPAH PEKALONGANBANK SAMPAH PEKALONGAN
BANK SAMPAH PEKALONGANARI MUNANDAR
 
09 makalah-sampah-untuk-dies-th-20081
09 makalah-sampah-untuk-dies-th-2008109 makalah-sampah-untuk-dies-th-20081
09 makalah-sampah-untuk-dies-th-20081Asep Humaedi Aasseepp
 
Perda Kota Bandung tentang Pengurangan Kantong Plastik
Perda Kota Bandung tentang Pengurangan Kantong PlastikPerda Kota Bandung tentang Pengurangan Kantong Plastik
Perda Kota Bandung tentang Pengurangan Kantong PlastikSony Sonjaya
 
Proposal digester sampah megalab inovasi
Proposal digester sampah megalab inovasiProposal digester sampah megalab inovasi
Proposal digester sampah megalab inovasiYahyawan Triyana
 
Peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah komprehensif menuju zero waste
Peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah komprehensif menuju zero wastePeran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah komprehensif menuju zero waste
Peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah komprehensif menuju zero wasteazizah affandy
 
24843114 materi-pengelolaan-sampah
24843114 materi-pengelolaan-sampah24843114 materi-pengelolaan-sampah
24843114 materi-pengelolaan-sampahgerygerger
 
Analisis penempatan ruang tempat pembuangan akhir (tpa)
Analisis penempatan ruang tempat pembuangan akhir (tpa)Analisis penempatan ruang tempat pembuangan akhir (tpa)
Analisis penempatan ruang tempat pembuangan akhir (tpa)Rizki Gumilar
 
Plastik ramah lingkungan semestinya bebas cukai
Plastik ramah lingkungan semestinya bebas cukaiPlastik ramah lingkungan semestinya bebas cukai
Plastik ramah lingkungan semestinya bebas cukaiBiotani & Bahari Indonesia
 
Pemanfaatan sampah plastik
Pemanfaatan sampah plastikPemanfaatan sampah plastik
Pemanfaatan sampah plastikhangdusun
 
good governance dalam pengelolaan sampah
good governance dalam pengelolaan sampahgood governance dalam pengelolaan sampah
good governance dalam pengelolaan sampahRustan Amarullah
 

Was ist angesagt? (20)

Pelatihan berwirausaha sampah
Pelatihan berwirausaha sampahPelatihan berwirausaha sampah
Pelatihan berwirausaha sampah
 
Pelatihan mengelola sampah kawasan
Pelatihan mengelola  sampah kawasanPelatihan mengelola  sampah kawasan
Pelatihan mengelola sampah kawasan
 
Industri, Termasuk Plastik, Sudah Harus Hijau
Industri, Termasuk Plastik, Sudah Harus Hijau Industri, Termasuk Plastik, Sudah Harus Hijau
Industri, Termasuk Plastik, Sudah Harus Hijau
 
BANK SAMPAH PEKALONGAN
BANK SAMPAH PEKALONGANBANK SAMPAH PEKALONGAN
BANK SAMPAH PEKALONGAN
 
09 makalah-sampah-untuk-dies-th-20081
09 makalah-sampah-untuk-dies-th-2008109 makalah-sampah-untuk-dies-th-20081
09 makalah-sampah-untuk-dies-th-20081
 
Perda Kota Bandung tentang Pengurangan Kantong Plastik
Perda Kota Bandung tentang Pengurangan Kantong PlastikPerda Kota Bandung tentang Pengurangan Kantong Plastik
Perda Kota Bandung tentang Pengurangan Kantong Plastik
 
Kerja sama membentuk rukun warga bebas sampah
Kerja sama membentuk rukun warga bebas sampahKerja sama membentuk rukun warga bebas sampah
Kerja sama membentuk rukun warga bebas sampah
 
Plastik n sampah plastik pantau desember
Plastik n sampah plastik pantau desemberPlastik n sampah plastik pantau desember
Plastik n sampah plastik pantau desember
 
Proposal digester sampah megalab inovasi
Proposal digester sampah megalab inovasiProposal digester sampah megalab inovasi
Proposal digester sampah megalab inovasi
 
plastik n sampah n plastik pantau mei
plastik n sampah n plastik pantau meiplastik n sampah n plastik pantau mei
plastik n sampah n plastik pantau mei
 
Peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah komprehensif menuju zero waste
Peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah komprehensif menuju zero wastePeran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah komprehensif menuju zero waste
Peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah komprehensif menuju zero waste
 
24843114 materi-pengelolaan-sampah
24843114 materi-pengelolaan-sampah24843114 materi-pengelolaan-sampah
24843114 materi-pengelolaan-sampah
 
Analisis penempatan ruang tempat pembuangan akhir (tpa)
Analisis penempatan ruang tempat pembuangan akhir (tpa)Analisis penempatan ruang tempat pembuangan akhir (tpa)
Analisis penempatan ruang tempat pembuangan akhir (tpa)
 
Plastik ramah lingkungan semestinya bebas cukai
Plastik ramah lingkungan semestinya bebas cukaiPlastik ramah lingkungan semestinya bebas cukai
Plastik ramah lingkungan semestinya bebas cukai
 
Pemanfaatan sampah plastik
Pemanfaatan sampah plastikPemanfaatan sampah plastik
Pemanfaatan sampah plastik
 
PPT Pengelolaan sampah
PPT Pengelolaan sampahPPT Pengelolaan sampah
PPT Pengelolaan sampah
 
Bank sampah
Bank sampahBank sampah
Bank sampah
 
Pengelolaan Sampah
Pengelolaan Sampah Pengelolaan Sampah
Pengelolaan Sampah
 
good governance dalam pengelolaan sampah
good governance dalam pengelolaan sampahgood governance dalam pengelolaan sampah
good governance dalam pengelolaan sampah
 
perdes pengelolaan sampah
perdes pengelolaan sampahperdes pengelolaan sampah
perdes pengelolaan sampah
 

Ähnlich wie Plastik n sampah plastik pantau Januari 2021

Kiat dan strategi mengurangi pencemaran lingkingan dari sampah plastik dan li...
Kiat dan strategi mengurangi pencemaran lingkingan dari sampah plastik dan li...Kiat dan strategi mengurangi pencemaran lingkingan dari sampah plastik dan li...
Kiat dan strategi mengurangi pencemaran lingkingan dari sampah plastik dan li...Gus yudha
 
PENGETAHUAN SAMPAH PLASTIKppt
PENGETAHUAN SAMPAH PLASTIKpptPENGETAHUAN SAMPAH PLASTIKppt
PENGETAHUAN SAMPAH PLASTIKpptumafadzilia1
 
Plastik n Sampah Pantauan Agst 2022 revisi.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Agst  2022 revisi.pdfPlastik n Sampah Pantauan Agst  2022 revisi.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Agst 2022 revisi.pdfBiotani & Bahari Indonesia
 
Manajemen sampah zero
Manajemen sampah zeroManajemen sampah zero
Manajemen sampah zeroBeta Iriawan
 
PANDANGAN MASYARAKAT TERHADAP SAMPAH DITINJAU DARI SEGI REGULASI DAN EKONOMI
PANDANGAN MASYARAKAT TERHADAP SAMPAH  DITINJAU DARI SEGI REGULASI DAN EKONOMIPANDANGAN MASYARAKAT TERHADAP SAMPAH  DITINJAU DARI SEGI REGULASI DAN EKONOMI
PANDANGAN MASYARAKAT TERHADAP SAMPAH DITINJAU DARI SEGI REGULASI DAN EKONOMINovita Lessy
 
9. MATERI WORKSHOP PENGELOLAAN SAMPAH ORGANIK.pptx
9. MATERI WORKSHOP PENGELOLAAN SAMPAH ORGANIK.pptx9. MATERI WORKSHOP PENGELOLAAN SAMPAH ORGANIK.pptx
9. MATERI WORKSHOP PENGELOLAAN SAMPAH ORGANIK.pptxUsmanMauk1
 
KELOPAK. Sumber informasi Kelola Sampah dengan Bijak. Edisi Perdana Tahun 201...
KELOPAK. Sumber informasi Kelola Sampah dengan Bijak. Edisi Perdana Tahun 201...KELOPAK. Sumber informasi Kelola Sampah dengan Bijak. Edisi Perdana Tahun 201...
KELOPAK. Sumber informasi Kelola Sampah dengan Bijak. Edisi Perdana Tahun 201...Oswar Mungkasa
 
Is Mia Andina (20333010) - Permasalahan Sampah kota dan desa - Prodi EP UGK
Is Mia Andina (20333010) - Permasalahan Sampah kota dan desa - Prodi EP UGKIs Mia Andina (20333010) - Permasalahan Sampah kota dan desa - Prodi EP UGK
Is Mia Andina (20333010) - Permasalahan Sampah kota dan desa - Prodi EP UGKUGK
 
Tugas tik 12 ips 4
Tugas tik 12 ips 4Tugas tik 12 ips 4
Tugas tik 12 ips 4Mitha Ye Es
 

Ähnlich wie Plastik n sampah plastik pantau Januari 2021 (20)

Gagasan
GagasanGagasan
Gagasan
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
MATERI-1.ppt
MATERI-1.pptMATERI-1.ppt
MATERI-1.ppt
 
Kiat dan strategi mengurangi pencemaran lingkingan dari sampah plastik dan li...
Kiat dan strategi mengurangi pencemaran lingkingan dari sampah plastik dan li...Kiat dan strategi mengurangi pencemaran lingkingan dari sampah plastik dan li...
Kiat dan strategi mengurangi pencemaran lingkingan dari sampah plastik dan li...
 
PENGETAHUAN SAMPAH PLASTIKppt
PENGETAHUAN SAMPAH PLASTIKpptPENGETAHUAN SAMPAH PLASTIKppt
PENGETAHUAN SAMPAH PLASTIKppt
 
Plastik n Sampah Pantauan Maret 2023.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Maret 2023.pdfPlastik n Sampah Pantauan Maret 2023.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Maret 2023.pdf
 
Plastik n Sampah Pantauan Agst 2022 revisi.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Agst  2022 revisi.pdfPlastik n Sampah Pantauan Agst  2022 revisi.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Agst 2022 revisi.pdf
 
Plastik n Sampah Pantauan Juni 2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Juni 2022.pdfPlastik n Sampah Pantauan Juni 2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Juni 2022.pdf
 
Tugas PKM-K
Tugas PKM-K Tugas PKM-K
Tugas PKM-K
 
Manajemen sampah zero
Manajemen sampah zeroManajemen sampah zero
Manajemen sampah zero
 
Makalah isd 1 wahyu
Makalah isd 1 wahyuMakalah isd 1 wahyu
Makalah isd 1 wahyu
 
PANDANGAN MASYARAKAT TERHADAP SAMPAH DITINJAU DARI SEGI REGULASI DAN EKONOMI
PANDANGAN MASYARAKAT TERHADAP SAMPAH  DITINJAU DARI SEGI REGULASI DAN EKONOMIPANDANGAN MASYARAKAT TERHADAP SAMPAH  DITINJAU DARI SEGI REGULASI DAN EKONOMI
PANDANGAN MASYARAKAT TERHADAP SAMPAH DITINJAU DARI SEGI REGULASI DAN EKONOMI
 
Plastik n Sampah Pantauan Juli 2023.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Juli 2023.pdfPlastik n Sampah Pantauan Juli 2023.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Juli 2023.pdf
 
Plastik n Sampah Pantauan Mei 2023.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Mei 2023.pdfPlastik n Sampah Pantauan Mei 2023.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Mei 2023.pdf
 
9. MATERI WORKSHOP PENGELOLAAN SAMPAH ORGANIK.pptx
9. MATERI WORKSHOP PENGELOLAAN SAMPAH ORGANIK.pptx9. MATERI WORKSHOP PENGELOLAAN SAMPAH ORGANIK.pptx
9. MATERI WORKSHOP PENGELOLAAN SAMPAH ORGANIK.pptx
 
KELOPAK. Sumber informasi Kelola Sampah dengan Bijak. Edisi Perdana Tahun 201...
KELOPAK. Sumber informasi Kelola Sampah dengan Bijak. Edisi Perdana Tahun 201...KELOPAK. Sumber informasi Kelola Sampah dengan Bijak. Edisi Perdana Tahun 201...
KELOPAK. Sumber informasi Kelola Sampah dengan Bijak. Edisi Perdana Tahun 201...
 
Is Mia Andina (20333010) - Permasalahan Sampah kota dan desa - Prodi EP UGK
Is Mia Andina (20333010) - Permasalahan Sampah kota dan desa - Prodi EP UGKIs Mia Andina (20333010) - Permasalahan Sampah kota dan desa - Prodi EP UGK
Is Mia Andina (20333010) - Permasalahan Sampah kota dan desa - Prodi EP UGK
 
Tugas tik 12 ips 4
Tugas tik 12 ips 4Tugas tik 12 ips 4
Tugas tik 12 ips 4
 

Mehr von Biotani & Bahari Indonesia

april23 Plastik n Sampah Pantauan april 2023.pdf
april23 Plastik n Sampah Pantauan april 2023.pdfapril23 Plastik n Sampah Pantauan april 2023.pdf
april23 Plastik n Sampah Pantauan april 2023.pdfBiotani & Bahari Indonesia
 
Plastik n Sampah Pantauan Okt 2022 - Copy (2).pdf
Plastik n Sampah Pantauan Okt 2022 - Copy (2).pdfPlastik n Sampah Pantauan Okt 2022 - Copy (2).pdf
Plastik n Sampah Pantauan Okt 2022 - Copy (2).pdfBiotani & Bahari Indonesia
 

Mehr von Biotani & Bahari Indonesia (20)

Plastik n Sampah Pantauan April 2024.pdf
Plastik n Sampah Pantauan April 2024.pdfPlastik n Sampah Pantauan April 2024.pdf
Plastik n Sampah Pantauan April 2024.pdf
 
Plastik n Sampah Pantauan Maret 2024.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Maret 2024.pdfPlastik n Sampah Pantauan Maret 2024.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Maret 2024.pdf
 
Plastik n Sampah Pantauan Februari 2024.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Februari 2024.pdfPlastik n Sampah Pantauan Februari 2024.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Februari 2024.pdf
 
Plastik n Sampah Pantauan Januari 2024.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Januari 2024.pdfPlastik n Sampah Pantauan Januari 2024.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Januari 2024.pdf
 
Plastik n Sampah Pantauan Desember 2023.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Desember 2023.pdfPlastik n Sampah Pantauan Desember 2023.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Desember 2023.pdf
 
Plastik n Sampah Pantauan November 2023.pdf
Plastik n Sampah Pantauan November 2023.pdfPlastik n Sampah Pantauan November 2023.pdf
Plastik n Sampah Pantauan November 2023.pdf
 
Plastik n Sampah Pantauan Oktober 2023.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Oktober 2023.pdfPlastik n Sampah Pantauan Oktober 2023.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Oktober 2023.pdf
 
Plastik n Sampah Pantauan September 2023.pdf
Plastik n Sampah Pantauan September 2023.pdfPlastik n Sampah Pantauan September 2023.pdf
Plastik n Sampah Pantauan September 2023.pdf
 
Plastik n Sampah Pantauan Agustus 2023.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Agustus 2023.pdfPlastik n Sampah Pantauan Agustus 2023.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Agustus 2023.pdf
 
Plastik n Sampah Pantauan Juni 2023.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Juni 2023.pdfPlastik n Sampah Pantauan Juni 2023.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Juni 2023.pdf
 
Plastik n Sampah Pantauan Juni 2023.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Juni 2023.pdfPlastik n Sampah Pantauan Juni 2023.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Juni 2023.pdf
 
april23 Plastik n Sampah Pantauan april 2023.pdf
april23 Plastik n Sampah Pantauan april 2023.pdfapril23 Plastik n Sampah Pantauan april 2023.pdf
april23 Plastik n Sampah Pantauan april 2023.pdf
 
Plastik n Sampah Pantauan Feb 2023.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Feb 2023.pdfPlastik n Sampah Pantauan Feb 2023.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Feb 2023.pdf
 
Plastik n Sampah Pantauan Jan 2023.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Jan 2023.pdfPlastik n Sampah Pantauan Jan 2023.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Jan 2023.pdf
 
Plastik n Sampah Pantauan Des 2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Des  2022.pdfPlastik n Sampah Pantauan Des  2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Des 2022.pdf
 
Plastik n Sampah Pantauan Nov2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Nov2022.pdfPlastik n Sampah Pantauan Nov2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Nov2022.pdf
 
Plastik n Sampah Pantauan Okt 2022 - Copy (2).pdf
Plastik n Sampah Pantauan Okt 2022 - Copy (2).pdfPlastik n Sampah Pantauan Okt 2022 - Copy (2).pdf
Plastik n Sampah Pantauan Okt 2022 - Copy (2).pdf
 
Plastik n Sampah Pantauan Sept 2022 (1).pdf
Plastik n Sampah Pantauan Sept  2022 (1).pdfPlastik n Sampah Pantauan Sept  2022 (1).pdf
Plastik n Sampah Pantauan Sept 2022 (1).pdf
 
Plastik n Sampah Pantauan Juli 2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Juli 2022.pdfPlastik n Sampah Pantauan Juli 2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Juli 2022.pdf
 
Mei pantau plastik sampah.pdf
Mei pantau plastik sampah.pdfMei pantau plastik sampah.pdf
Mei pantau plastik sampah.pdf
 

Plastik n sampah plastik pantau Januari 2021

  • 1. Page 1 of 34 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2021 Plastik dan Sampah: Pantauan bulan Januari 2021 Oleh: Riza V. Tjahjadi Dampak belum tuntasnya kontrak kerjasama antara pemerintah daerah dan swasta dalam pengelolaan sampah di Riau; kerjasama antar kota/ regional antara Tangsel dan Serang akan tampil; Inovasi tentang plastik berbahan kentang belum menuju industri? 2021 Goals oleh Plasticides January 01, 2021 January 01, 2021 Kernyit dahi sejenak, ‘Yuk… atau? Penjabaran Undang Undang No. 18 tanun 2008 tentang Pengelolaan Sampah dalam analisis kajian seorang rekan dipandang telah bergeser dari logika para perancang UU tersebut. Simak uraian ringkas di bawah:
  • 2. Page 2 of 34 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2021 Latar belakangnya Urusan teknis pendekatan pengurangan sampah diatur Pasal 11 (PP. No.81 Tahun 2012), sebagai berikut: Ayat (1): “Pengurangan sampah meliputi; a. pembatasan timbulan sampah; b. pendauran ulang sampah; dan/atau c. pemanfaatan kembali sampah. Ayat (2): Pengurangan sampah sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) dilakukan dengan cara; a. menggunakan bahan yang dapat digunakan ulang, bahan yang dapat didaur ulang, dan/atau bahan yang mudah diurai oleh proses alam; dan/atau c. mengumpulkan dan menyerahkan kembali sampah dari produk dan/atau kemasan yang sudah digunakan. Ayat (3): Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pengumpulkan dan menyerahkan kembali sampah diatur dengan peraturan menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. Dalam lampiran penjelasan ayat (1) huruf a. yang dimaksud dengan “pembatasan timbulan sampah” adalah upaya meminimalisasi timbulan sampah yang dilakukan sejak sebelum dihasilkan suatu produk dan/atau kemasan produk sampai dengan saat berakhirnya kegunaan produk dan/atau kemasan produk. Contoh implementasi pembatasan timbulan sampah antara lain: 1. Penggunaan barang dan/atau kemasan yang dapat di daur ulang dan mudah terurai oleh proses alam; 2. Membatasi penggunaan kantong plastik; dan/atau 3. Menghindari penggunaan barang dan/atau kemasan sekali pakai. Huruf b. yang dimaksud dengan “pendauran ulang sampah” adalah upaya memanfaatkan sampah menjadi barang yang berguna setelah melalui suatu proses pengolahan terlebih dahulu. Huruf c. yang dimaksud dengan “pemanfaatan kembali sampah” adalah upaya mengguna ulang sampah sesuai dengan fungsi yang sama atau fungsi yang berbeda dan/atau mengguna ulang bagian dari sampah yang masih bermanfaat tanpa melalui suatu proses pengolahan terlebih dahulu. Namun pengaturan mengenai konsep pengurangan sampah belum dilengkapi dengan penjelasan norma, standar, prosedur dan kriteria (NSPK) maka diperintahkan kepada kementerian lingkungan hidup untuk merancang peraturan menteri. Lima bulan kemudian yakni pada tanggal 7 Agustus 2012 terhitung dari diterbitkan PP. No.81 Tahun 2012 Menteri Lingkungan Hidup, Balthasar Kambuaya. Jika dilihat dari aspek kebijakan maka KLH seharusnya menyusun arah kebijakan terkait aspek pengurangan sampah antara lain, menyusun pedoman mengenai strategi pembatasan timbulan sampah yang terkait dengan sebelum menjadi sampah dan sesudah menjadi sampah. Selain itu, diperlukan juga pedoman terkait dengan pola konsumsi terkait
  • 3. Page 3 of 34 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2021 perubahan sosial, pemilihan teknologi dan kelembagaan pendaurulang sampah, dan informasi dan teknologi pemanfaatan kembali sampah. Saran • Perlu mesinkronisasikan kembali strategi pembangunan TPS 3R dan Bank Sampah, serta TPA di tempat-tempat yang telah ditentukan berdasarkan peraturan perundangundangan persampahan. • Perlu mengadvokasi kebijakan pengelolaan sampah sesuai dengan konsep 3R melalui pendekatan pengurangan, pendekatan penanganan, dan pendekatan pengelolaan terhadap sampah rumah tangga, sampah sejenis sampah rumah tangga, dan sampah spesifik. • Perlu membentuk sejenis kelompok kerja multipihak atau forum pengelolaan sampah dalam upaya membangun komunikasi terkait dengan transformasi penerapan teknologi 3R, desain kampanye untuk perubahan sosial, sistem anggaran pengelolaan sampah, pembagian kewenangan pusat dan daerah, kota dan desa dan penerapan konsep EPR. Komentar saya (RVT) Pada tanggal 7 Agustus 2012 terhitung dari diterbitkan PP. No.81 Tahun 2012 Menteri Lingkungan Hidup, Balthasar Kambuaya mengeluarkan Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 13 Tahun 2012 tentang Pedoman Pelaksanaan Reduse, Reuse, dan Recycle Melalui Bank Sampah.14 Dalam konteks Permen LH No, 13 Tahun 2012 ini agak membingungkan yaitu kenapa kelembagaan bank sampah yang dipilih menjadi model 3R sementara dalam konsep penangangan sampah tidak disebut kelembagaan bank sampah tetapi TPS 3R, TPST, dan TPA. Naah… Bisakah dikatakan bahwa bank sampah itu anak haram? Pusat Daur Ulang (PDU), begitu juga? Semoga aka ada klarifikasi dan kejelasan dari pemerintah. CERITA MUNDU MIKROPLASTIK DALAM SEAFOOD PERCEPAT MENOPAUSE January 05, 2021 ” Ada tiga bahan berbahaya dalam mikroplastik yang menyebabkan problem reproduksi, penurunan kualitas sperma manusia dan menapouse dini,” Ungkap Eka Chlara Budiarti peneliti Mikroplastik Ecoton, Alumnus Kimia Undip ini menyarankan untuk mengurangi konsumsi seafood yang terkontaminasi mikroplastik Timbunan sampah plastik yang tak terurus di sepanjang aliran bengawan Solo pada musim hujan akan terbawa ke
  • 4. Page 4 of 34 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2021 muara dan mencemari pesisir utara Gresik, jika tak di kendalikan plastik akan terdegradasi menjadi mikroplastik dan mencemari ikan, kerang dan udang, mengancam keamanan pangan laut (seafood) yang dihasilkan Gresik.. Sebagai wilayah pesisir dan muara sungai Bengawan Solo, Gresik memiliki potensi perikanan yang luar biasa namun dengan pencemaran sampah Plastik dan temuan ecoton adanya mikroplastik, akan mengkontaminasi seafood dan mengancam kesehatan kosumen. 52% sampah yang ada di lautan adalah sampah jenis Plastik dengan rincian (Sampah popok bayi 21%, Tas Kresek 16%, bungkus plastik 5%, botol plastik 1%, plastik lainya seperti Styrofoam, tali, senar dll mencapai 9%). Dampaknya plastik-plastik ini menjadi santapan bagi biota-biota laut yang menganggap plastik sebagai makanan mereka. Mikroplastik merupakan serpihan plastik berukuran kecil dibawah 5 mm hingga 1 mm yang berasal dari degradasi plastik ukuran besar (tas kresek, sedotan, tali raffia, senar jarring, botol plastik dan bahan pembungkus makanan dan minuman) sumber lainnya berasal dari butiran-butiran mikro (mikrobeads)yang ada dalam pasta gigi, shampo, sabun lulur dan kosmetik. Ancaman Kesehatan Mikroplastik Mikroplastik sangat berbahaya karena mengandung 3 bahan berbahaya dalam proses pembuatannya, yaitu Bisphenol A (BPA) dalam bungkus makanan berfungsi agar plastik keras, Alkylphenols digunakan dalam berbagai aplikasi penghilang lemak (degreasers), adhesives, pengemulsi (emulsifiers), kosmetik, dan produk-produk perawatan tubuh, Phthalates adalah senyawa aditif membuat plastik menjadi fleksibel. BPA mempengaruhi tingkat kesuburan dan diasosiasikan dengan disfungsi seksual di antara laki-laki yang mengalami pajanan di tempat kerja. BPA juga diasosiasikan dengan kanker payudara, prostat, kanker ovarium dan kanker endometrium Alkylphenols menyebabkan infertilitas pada laki-laki, jumlah sperma rendah, dan mengganggu perkembangan prostat. Penelitian juga menunjukkan pajanan okupasi yang dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker payudara pada laki-laki dan perempuan, Phthalates menurunkan tingkat testosteron dan estrogen meningkatkan gangguan kehamilan dan angka keguguran, anemia, toksemia, preeklampsia, menopause dini. Stop Makan Plastik “Ecoton mendorong kebijakan pemerintah di setiap kabupaten/kota yang dilalui Bengawan solo untuk melarang penggunaan plastik sekali pakai karena selama ini plastik sekali pakai seperti tas kresek, sachet, Styrofoam, sedotan, popok, botol minum jumlahnya semakin meningkat dan tidak bisa didaur ulang, ditambah lagi dengan tidak adanya tempat
  • 5. Page 5 of 34 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2021 sampat sementara di tiap desa membuat masyarakat membuang sampahnya ke Bengawan Solo,” Ungkap Tonis afrianto manager Kampanye Ecoton, lebih lanjut Tonis juga mendorong masyarakat untuk mengurangi dan menghentikan pemakaian plastik sekai pakai agar sampah plastik tidak membunuh biota laut dan mengganggu kesehatan manusia. Popular posts from this blog MIKROPLASTIK DI KALI SURABAYA BERSUMBER DARI PABRIK KERTAS April 26, 2020 Limbah Cair PT Mount Dream Indonesia Kali Surabaya berabad-abad lamanya menghidupi Manusia untuk air minum, Sejak 70an air nya juga dimanfaatkan sebagai bahan baku industri. Namun sayang industri mengembalikan air olahan berupa limbah cair yang mencemari Kali Surabaya. Industri Kertas menyumbangkan polusi terbesarnya di Kali Surabaya, selain menghasilkan bahan organik, senyawa kimia beracun dan logam berat, Limbah cair Pabrik kertas juga mengandung mikroplastik (mikroplastik adalah serpihan plastik berukuran lebih kecil dari setengah sentimeter) Mikroplastik yang dihasilkan oleh pabrik-pabrik kertas berupa partikel film (lembaran), fiber (benang), fragmen (cuilan) . Bentuk fragmen ini banyak dijumpai dalam limbah cair PT Adiprima Suraprinta dan PT Mekabox. Tak kurang 5 pabrik kertas yang membuang limbah cairnya langsung ke Kali Surabaya. 1. PT SUPARMA Tbk (Warugunung Surabaya) 2. PT SURABAYA MEKABOX (Bambe Gresik) 3. PT ADIPRIMA SURAPRINTA (Sumengko Gresik) 4. PT MOUNT D 7 FAKTA POPOKISME SUNGAI BRANTAS May 01, 2020 Brigade Evakuasi Popok (BEP_Beroperasi di Jembatan Dinoyo Kutorejo Kabupaten Mojokerto - pemburu popok mengejar target musim kemarau.
  • 6. Page 6 of 34 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2021 "Jika kemarau berakhir dan hujan datang maka sampah popok didasar sungai akan tersapu hanyut ke laut Jawa" Ungkap Azis Kumendan BEP Popokisme adalah faham atau kepercayaan menjadikan sungai sebagai tempat pembuangan Popok, manusia penganut popokisme cenderung mengabaikan pencemaran sungai dan menunggu kerusakan yang lebih parah, sungguh mereka telah menjadi supporter kerusakan dimuka Bumi, berikut 7 fakta mewabahnya Popokisme di Sungai Brantas Fakta Pertama Sungai Brantas Jadi Tempat pembuangan sampah popok 1,5 Juta/Hari sampah popok di Buang di sungai brantas dari 750 ribu bayi rata-rata memakai 4 popok/hari. selain popok bayi BEP juga menemukan popok orang dewasa dan popok/pembalut wanita). Dominasi Popok Bayi (98%), Popok Dewasa (1,9%) dan sisanya pembalut wanita. Fakta Kedua Tidak adanya SOP penanganan Sampah popok . SHARE 1 COMMENT READ MORE "I want the leaders of developed countries to stop exporting plastic waste to Indonesia" May 01, 2020 Nina with 'Naruto' her lovely chicken Plastic waste from USA, Australia, German, United Kingdom, Canada and another developed countries are not being recycled through safe process in Indonesia. Most of plastic wastes are dumped and burnt. I feel sad, and angry. because people who pollute the environment will threaten their children and grandchildren life in the future. https://www.thejakartapost.com/news/2019/07/13/why-do-you- always-export-your-waste-to-my-country-indonesian-pre-teen-writes-to- trump.html Ahmad Guevara, a journalist from CeritaMundu interviewed Aeshnina Azzahra Aqilani (12 years old) https://www.abc.net.au/news/2020-01-22/indonesian-activist-urges-scott- morrison-to-halt-waste-exports/11885848 Middle school students protesting against the leaders of developed countries such as Australia, Germany, America and Canada who are known to export plastic waste to Indonesia. On the sidelines of large-scale social restrictions in the line of breaking the ch #2021stopmakanplastik https://javasatu.com/ecoton-ingatkan-masyarakat-diet-pemakaian-plastik- sekali-pakai-2021-stop-makan-plastik/
  • 7. Page 7 of 34 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2021 Usulan KPLHI diarahkan DLH DKI Ke Perum Pasar Jaya Usulan KPLHI tentang sosialisasi kantong ramah lingkungan (KBRL) pada pasar-pasar tradisional di Jakarta, yang diajukan pada bulan Oktober 2020, oleh DLH DKI diarahkan Kepada Perum Pasar Jaya DKI Jakarta. Begitu inti surat tanggapan DLH DKI Jakarta pada akhir Desember 2020; diinfokan melalui Whatsapp dan imil pada 4 Januari 2020. Saya katakan kepada mitra supaya revisi proposal yang lebih elegan strukturnya tetapi hingga akhir bulan Januari 2021 kami belum sempat bertemu, berdiskusi dan membuat komitmen kepada Perum Pasar Jaya. .
  • 8. Page 8 of 34 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2021 Buku Panduan Instalasi Pembangkit Listrk Tenaga Surya Implementasi Program TOSS di Kabupaten Ende Sabtu, 9 Januari 2021 | 15:35 WIB | Humas EBTKE | Dibaca : 133 JAKARTA – Menyusuli keberhasilan Go Live Komersial Program Co-firing oleh PJB di PLTU Paiton dan Pacitan, serta Indonesia Powerdi PLTU Jerajang, PLTU Suralaya 1-4, PLTU Ketapang serta PLTU Sanggau, kali ini PLTU Ropa berhasil melaksanakan reliability run cofiring dengan memanfaatkan pelet Tempat Olah Sampah Setempat (TOSS). Pelet ini berasal dari material sampah biomassa di Kabupaten Ende yang diproduksi oleh masyarakat Ende sendiri. Sampah yang dijadikan pelet ini berasal dari sampah bekas masak, dedaunan, sampah rumput dan organik lainnya, yang diolah dan dicampur dengan batubara sehingga menjadi pelet campuran bahan bakar, pelet ini juga bisa digunakan untuk pengganti kayu bakar untuk memasak. “Realisasi TOSS di Ende ini akan menjadi solusi untuk masalah sampah yang didominasi oleh sampah biomassa yaitu sampah perkebunan, pertanian, ranting-ranting dan sebagainya yang ada di Kota Ende. Melalui program TOSS ini diharapkan perekonomian masyarakat di Kota Ende bisa lebih maju, selain itu program cofiring ini untuk membantu Pemerintah Pusat terutama untuk penurunan gas rumah kaca yang sudah menjadi agenda nasional maupun internasional”, ujar Djafar H Achmad, Bupati Ende pada acara Launching Teknologi TOSS Menjadi Bahan Baku Energi Kerakyatan Tingkat Kabupaten Ende, yang digelar secara virtual hari ini (Sabtu,9/1). Djafar pun mengungkapkan, selain untuk Program Cofiring di PLTU Ropa, TOSS juga sangat bermanfaat untuk perekonomian masyarakat karena dapat menjadi pengganti bahan bakar memasak yang selama ini masih menggunakan minyak tanah dan kayu bakar. Disamping itu melalui program TOSS, Pemda Ende bersama masyarakat terus berinovasi untuk dapat memodernisasi sistem barter antara sampah dengan pelet. Dalam sambutannya, Direktur Jenderal EBTKE, Dadan Kusdiana menyebutkan bahwa dalam tiga tahun ke depan, Nusa Tenggara Timur akan menjadi salah satu daerah yang berkontribusi besar pada energi baru dan energi terbarukan (EBT). Tak hanya komitmen kepastian regulasi, juga akan difasilitasi percepatan-percepatan lainnya guna mendukung keberlanjutan program TOSS ini oleh Kementerian ESDM. “Pertama saya mengucapkan selamat dan ikut senang serta siap dalam berkontribusi. Salut Kepada Pak Bupati dan masyarakat Ende, jauh dari hiruk pikuk Jakarta namun sangat kreatif dan inovatif menciptakan terobosan memanfaatkan kearifan lokal dan memaksimumkan kapasitas setempat. Kita tidak bisa menolak perubahan zaman bahwa energI
  • 9. Page 9 of 34 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2021 terbarukan ini akan terus didorong, sudah menjadi keputusan bersama dan kita sudah mempunyai target untuk EBT 23% di tahun 2025”, pungkas Dirjen Dadan. Ia pun menjelaskan untuk membangun beberapa pembangkit EBT seperti PLTP kemudian PLTA itu akan membutuhkan waktu lebih dari tiga tahun, sehingga untuk mencapai target 23% di tahun 2025 cukup berat. Diperlukan strategi untuk percepatan EBT. Dadan mewakili Kementerian ESDM dalam hal ini sangat mengapresiasi upaya Tim TOSS Ende yang terdiri dari Pemda Ende, Comestoarra,PLN UPK Flores, dan Organisasi Nirlaba ACIL yang terus mendukung transisi energi melalui upaya penyediaan energi yang berbasis energi terbarukan. Di mana salah satu bagian program Green Booster PLN adalah co-firing pada PLTU eksisting dengan menggunakan biomasa baik yang berbasis sampah, limbah maupun biomasa yang berasal dari tanaman energi. Susbstitusi energi merupakan upaya yang mudah, cepat dan murah. Apalagi di masa pandemi covid ini, di mana demand penggunaan energi turun dan ketersediaan dana untuk investasi juga terbatas, maka upaya substitusi energi untuk jangka pendek dan menengah menjadi pilihan yang smart bagaimana untuk mendorong EBT tanpa membebani PLN dan juga Pemerintah dengan subsidi. Cofiring biomasa pada PLTU bukanlah hal baru. Banyak negara-negara di luar yang sudah berhasil meng”hijau”kan PLTUnya dengan program cofiring biomasa, bahkan hingga 100% PLTU digantikan dengan biomasa. Ke depan akan terus diupayakan untuk bisa mengurangi PLTU-PLTU Eksisting untuk digantikan dengan pembangkit-pembangkit yang lebih bersih. Tantangan terbesar untuk program co-firing dengan biomasa ini adalah ketersediaan bahan baku yang berkelanjutan dan harga biomasa. Untuk itu dalam jangka pendek ini, Ditjen EBTKE mendorong implementasi dari co-firing ini menyesuaikan dengan ketersediaan feedstock di daerah setempat, sehingga dapat mengurangi biaya transportasi yang ujungnya bisa menekan harga dari feedstock. Bahan baku yang digunakan untuk cofiring cukup beragam. Seperti PT. PJB berhasil Go Live Komersial dengan sawdust, PT. Indonesia Power Go Live dengan SRF dan sekam padi, PLTU Ketapang dan PLTU Sanggau Go Live Komersial dengan dengan cangkang sawit, dan sekarang PLTU Ropa dapat menggunakan pelet TOSS yang dibuat oleh masyarakat Ende. Hal ini menunjukkan bahwa bahan baku biomassa untuk cofiring PLTU sangatlah fleksibel dan dapat menyesuaikan dengan potensi biomassa setempat dengan tetap memperhatikan standar teknis dan kebutuhan pembangkit. Dengan demikian, pengusaha lokal dan masyarakat setempat dapat terlibat aktif dalam kegiatan ini sehingga mendukung terciptanya ekonomi listrik kerakyatan. “Masih banyak hal yang harus kita siapkan untuk menyukseskan program
  • 10. Page 10 of 34 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2021 co-firing biomasa ini secara berkelanjutan, karena kita tidak berharap program ini hanya jalan sebentar, tapi harus berkelanjutan dan diharapkan persentase dari campuran biomasanya juga terus bisa ditingkatkan. Untuk itu sisi hulu penyediaan feedstocknya juga harus kita bangun dan kembangkan dengan baik”, kata Dadan. Untuk mendukung pelaksanaan program ini Ditjen EBTKE telah menyusun rencana aksi dengan melibatkan berbagai pihak terkait, termasuk PLN dan Pemerintah Daerah, antara lain: 1. Penyelesaian roadmap pengembangan cofiring biomassa termasuk penentuan skala prioritas klaster PLTU; 2. Membentuk tim teknis yang bertugas untuk pendampingan dan monitoring pada pelaksanaan implementasi komersial cofiring biomassa, terutama terkait pasokan bahan baku dan skema bisnis; 3. Menyusun RSNI pelet biomassa dan bahan bakar jumputan padat. Saat ini, proses akhir jajak pendapat RSNI pellet biomassa dan bahan bakar jumputan padat telah selesai dilaksanakan pada akhir tahun 2020, SNI segera diterbitkan di awal tahun 2021. 4. Menyusun Rpermen ESDM implementasi cofiring yang ditargetkan selesai pada BO3 2021; dan 5. Membangun ekosistem listrik kerakyatan dengan melibatkan BUMDes2 serta meningkatkan bekerjasama dengan KL terkait lain dan Pemda untuk menyukseskan program co-firing. *DLP ARTIKEL LAINNYA © 2021 Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi Gedung Slamet Bratanata Jl. Pegangsaan Timur, No.1, Menteng Jakarta Pusat 10320 , Jakarta Telepon 021-39830077, Fax 021-31901087 Email : ebtke@esdm.go.id https://ebtke.esdm.go.id/post/2021/01/11/2765/implementasi.program.toss.di.kabupate n.ende
  • 11. Page 11 of 34 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2021
  • 12. Page 12 of 34 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2021 Tumpukan Sampah di Pekanbaru Mulai Busuk-Berulat, Pemkot Minta Warga Sabar Raja Adil Siregar - detikNews Senin, 11 Jan 2021 16:29 WIB Foto: Kondisi tumpukan sampah di Pekanbaru, Senin (11/1/2021) -(Raja Adil Siregar-detikcom) Pekanbaru - Tumpukan sampah di Pekanbaru, Riau, yang berserakan sejak awal tahun mulai membusuk hingga berulat. Pemkot Pekanbaru meminta masyarakat bersabar. "Mohon masyarakat bersabar. Kami sudah koordinasi dengan seluruh OPD, camat dan lurah untuk selesaikan sampai prosesnya selesai. Termasuk kemarin dibantu sama TNI, Polri dan masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan," kata Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Pekanbaru, Azhar, kepada wartawan, Senin (11/1/2021). Baca juga:Sepekan Tak Diangkut, Tumpukan Sampah di Pekanbaru Mulai Berulat Dia mengatakan sampah di Pekanbaru bertumpuk karena ada transisi kontrak pihak ketiga untuk mengangkut sampah. Dia mengatakan lelang belum tuntas. "Jadi memang ada persoalan sampah di Pekanbaru. Perlu kami sampaikan kalau masalah itu karena ada transisi lelang di DLHK," ujar Azhar. Azhar mengatakan kontrak dengan pihak ketiga untuk mengurus sampah di Pekanbaru berakhir pada 31 Desember 2020. Hingga kini, belum lelang belum tuntas.
  • 13. Page 13 of 34 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2021 "Kontrak kita berakhir pada Desember lalu. Ini sedang proses lelang lagi untuk 1 tahun ke depan, jadi masa transisi inilah yang bikin terjadi tumpukan sampah," katanya. Baca juga:Sempat Berkurang, Sampah Kembali Bertumpuk di Pinggir Jalan Pekanbaru Dia berjanji masalah sampah bakal terus diangkut oleh tenaga yang ada di DLHK Pekanbaru. Namun, katanya, pengangkutan sampah butuh waktu karena jumlah pekerja yang terbatas. "Soal sampah di Pekanbaru kita bagi jadi tiga zona. Satu zona dikelola DLHK sendiri dan dua zona dikelola pihak ketiga, ini yang kita terkendala saat ini sampai ada pemenang untuk kontrak," katanya. Dia berharap lelang tuntas di Januari 2021. Azhar berjanji sampah di Pekanbaru tak akan bertumpuk lagi di Februari 2021. "Kira tetap fokus lelang, tetapi ini pertahun. Awal dulu kan 3 tahun dan sekarang masa transisi berdampak pada masalah sampah di lapangan. Mudah-mudahan nanti di awal Februari sudah ada pemenang lelang dan bisa langsung kerja," jelasnya. Baca juga:Anggota DPRD Riau Tak Setuju Sampah di Pekanbaru Dikelola Pihak Ketiga (ras/haf) pekanbaru sampahtumpukan sampah https://news.detik.com/berita/d-5329421/tumpukan-sampah-di-pekanbaru- mulai-busuk-berulat-pemkot-minta-warga-sabar Pesimistis; opini seorang rekan
  • 14. Page 14 of 34 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2021 DPRD Dukung Pembangunan PLTSa di Cipeucang Meski Ditolak Warga By Irfan Murpratomo | 22 Januari 2021 KedaiPena.Com- Ketua Komisi IV DPRD Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Aldi Zuhri mendukung langkah Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel membangun Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) di TPA Cipeucang. Hal tersebut Aldi Zuhri perlu dilakukan sekalipun pembangunan PLTSa mengalami banyak penolakan dari warga setempat. “Dasarnya, ya kan memang kita (Tangsel) gak ada tempat lain pembuangan sampah, kemana-mana gak mau terima mau gak mau pake PLTSa. Sudah begitu lahan kita gak punya, kemana-mana kita gak diterima, sampah mau dibuang kemana? 1000 ton lagi, perhari,” ujar dia, kepada KedaiPena.Com, Jumat, (22/1/2021). Meski demikian, lanjut dia, pembangunan PLTSa tidak dilakukan dibibir sungai. Hal itu, kata dia, mengacu Undang-Undang Nomor 32 tahun 2009 Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (PPLH). Ketua Komisi IV DPRD Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Aldi Zuhri | Foto: KedaiPena.Com “Kemungkinan lokasi pembangunan PLTSa dekat TPA Cipeucang mungkin. Itu kan kemarin sampah numpuk disitu, kalau itu sudah dikelola nanti jauh dari situ,” kata dia. Ia pun mengaku, belum mengetahui lokasi PLTSa. Terkait lokasi pembangunan, lanjut dia, akan ditanyakan ketika Rapat Koordinasi (Rakor). “Saya kan baru baca beritanya nih, cuma waktu rakor saya katakan itu memang harus pake teknologi, gak bisa cara tradisional dipungut satu- satu,” sambung dia. Dia menjelaskan DPRD mendukung penuh pembangunan PLTSa lantaran sampah di Tangsel semakin hari semakin bertambah.
  • 15. Page 15 of 34 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2021 “Meskipun sudah ekspor kerjasama dengan kota Serang, 350 ton, masih bertambah lagi nantinya. Cipeucang juga berapa kali didemo, ditolak oleh warga, beberapa kali kami jembatani ke DLH. Nah mangkanya solusinya harus pake tenaga listrik,” tandasnya. Laporan: Sulistyawan DPRD Dukung Pembangunan PLTSa di Cipeucang Meski Ditolak Warga https://www.kedaipena.com/dprd-dukung-pembangunan-pltsa-di- cipeucang-meski-ditolak-warga/ DPRD Tangsel Dukung Pembangunan PLTSa di Cipeucang, Valid ? By Irfan Murpratomo | 24 Januari 2021 KedaiPena.Com – Ketua lembaga Masyarakat Bina Cinta Lingkungan (M- BCL) mengatakan, dari 12 Kabupaten dan Kota belum ada yang bisa menjalankan program Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa). Hal ini kemudian menjadi aneh lantaran Ketua Komisi IV DPRD Tangsel Adil Zuhri membuat pernyataan dan mendukung soal kesiapan kota pimpinan Airin membangun Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSA) di Cipeucang sebelum adanya data valid. “Karena besaran tipping fee hasil hitungan konsultan, feasibility study (FS) nya berbeda-beda, berdasarkan volume sampah dan demografi setiap lokasi masih terlalu memberatkan APBD masing-masing daerah. Jadi sebaiknya Ketua komisi IV DPRD Tangsel jangan bikin statement atau pernyataan apa-apa dulu. Sebelum pegang data dan informasi lain yang valid,” jelasnya, Minggu, (24/1/2021). Ilustrasi PLTSa | Foto: Istimewa Syamsu menjelaskan, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) pusat dan Pemkot Tangsel sudah melaksanakan Sounding market untuk beauty
  • 16. Page 16 of 34 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2021 contest PLTSa Tangsel yang mengundang tidak kurang dari 300 perusahaan investasi, sudah 2,5 tahun yang lalu. “Meski demikian tapi sampai sekarang pengumuman dan tahapan lelang belum bisa dilaksanakan. Karna tipping fee masih menjadi beban berat Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD),” tandasnya. Sebelumnya diberitakan Ketua Komisi IV DPRD Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Aldi Zuhri mendukung langkah Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel membangun Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) di TPA Cipeucang. Hal tersebut Aldi Zuhri perlu dilakukan sekalipun pembangunan PLTSa mengalami banyak penolakan dari warga setempat. Laporan: Sulistyawan https://www.kedaipena.com/dprd-tangsel-dukung-pembangunan-pltsa-di- cipeucang-valid/ Pemkot Serang Kerjasama dengan Tangsel Soal Sampah, Diminta Tak Lupakan Ini By Irfan Murpratomo | 26 Januari 2021 KedaiPena.Com- Perwakilan Aliansi Masyarakat Peduli TPSA Cilowong, Ridho Dinata berharap, agar Pemkot Serang dapat memberikan kompensasi kepada warga terkait kerjasama soal sampah dengan kota Tangerang Selatan (Tangsel). Hal tersebut disampaikan oleh Ridho Dinata saat menanggapi kerjasama Pemkot Serang dengan Tangsel. Kota pimpinan Airin Rachmi Diany akan mengirimkan sampah sekitar 400 ton per harinya ke TPSA Cilowong, Kecamatan Taktakan, Kota Seramg. “Kompensasi itu bisa didistribusikan ke Kecamatan Taktakan, kemudian ke setiap kelurahan dengan melakukan pemberdayaan masyarakat dan pembangunan infrastruktur,” ucap Ridho begitu dirinya disapa, Selasa (26/1/2021).
  • 17. Page 17 of 34 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2021 Wali Kota Serang Syafruddin bersama Wali Kota Tangsel Airin Rachmi Diany | Foto: Istimewa Menurutnya, kompensasi tersebut tidak harus secara langsung diberikan kepada masyarakat. Akan tetapi langkah yang tepat, menurut dia, dengan melakukan pembangunan infrastruktur di Kecamatan Taktakan, terutama Kelurahan Cilowong dan Cibendung. Ia mengatakan, besaran anggaran yang nantinya diterima oleh Pemkot Serang dapat digunakan dengan sebaik mungkin. Hal ini, lanjut dia, dapat menjadi peluang untuk menyelesaikan tata kelola persampahan di Kota Serang dengan mengaktifkan kembali Tempat Pengelolaan Sampah Reuse, Reduce, dan Recycle (TPS3R). “Jadi selain dapat membangun infrastruktur, juga dapat menyelesaikan persoalan tata kelola persampahan,” imbuhnya. Sebelumnya, Wali Kota Serang, Syafrudin mengatakan ketika terdapat masyarakat yang setuju dan tidak setuju sudah menjadi suatu kewajaran. “Wajar namanya masyarakat ada pro dan kontra. Berdasarkan kajian-kajian nanti kalau nanti umpamanya membahayakan masyarakat buat apa kita,” ujar Syafrudin, Senin (25/1/2021). Selanjutnya, dirinya menyampaikan kerjasama terkait pengelolaan sampah tersebut nantinya akan ditindaklanjuti dengan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Serang dan DLH Kota Tangerang Selatan, “Jadi nanti perjanjian kerjasamanya dengan OPD,” tandasnya. Laporan: Sulistyawan https://www.kedaipena.com/pemkot-serang-kerjasama-dengan-tangsel- soal-sampah-diminta-tak-lupakan-ini/
  • 18. Page 18 of 34 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2021 Tanam Pohon Peduli sampah Plastik [15/1 12.26] Riza V Vahyadi: Gerakan pakai plastik ramah lingkungan juga donkkkkk.... SALING = sADAr LiNgKuNgAn [15/1 12.27] Riza V Vahyadi: Lingkungan, pulihkan... Harga mati... [15/1 13.06] Gunawan: Usul gerakan ini masuk dlm acara. PD saat acara ini bagian publikasi [15/1 13.49] Gunawan: Untuk kongkritnya : Dengan hormat mengundang Bung Reza n Bung Candra pada Sabtu, 16/1/2021 Pukul : 14.00 Tempat : PCC Balekembang Agenda : Diskusi plastik ramah lingkungan Gunawan YAYASAN PADEPOKAN CILIWUNG CONDET Akta Notaris: Nomor 01 Tanggal 03 Agustus 2020 SK Menkumham RI Nomor : AHU- 0017210.AH.01.12.Tahun 2020 Jalan Kayu Manis RT 009 RW 05 No.37 Kel. Balekambang Kec. Kramatjati Jakarta Timur, Indonesia 13530 Telp. 087872451915, 0895340946861, 081288831749 Nomor : 10/A/YPCC/I/2021 Jakarta, 25 Januari 2021 Klasifikasi : Biasa Lampiran : - Perihal : Undangan Kepada Yth : Bapak Riza V. Tjahjadi Di Tempat Assalammualaikum Wr.Wb. Seiring salam serta doa semoga Bapak selalu dilimpahkan rahmat dan berkah oleh Allah SWT dan kesuksesan dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Sehubungan dengan rencana kegiatan Penanaman Pohon dibantaran sungai Ciliwung dan dalam rangka memperingati hari Penanaman Satu Juta Pohon dan Hari Lingkungan Hidup Indonesia 2021, yang akan dilaksanakan oleh Padepokan Ciliwung Condet (PCC) bersama Elemen Masyarakat Pencinta Lingkungan Hidup dan Masyarakat sekitarnya, kami dari panitia mengharapkan kehadiran bapak pada pelaksanaan kegiatan tersebut yang akan direncanakan pada : Hari/Tanggal : Selasa, 26 Januari 2021 Waktu : 08.00 – 14.00 Tempat : Padepokan Ciliwung Condet Jl. Munggang Gg. H. Mursali Condet RT 008/01 Kel. Balekambang Kramatjati Jakarta Timur. Demikian surat undangan ini kami buat, atas perhatianmya kami ucapkan terima kasih.
  • 19. Page 19 of 34 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2021 Hormat Kami, Panitia Penanaman Pohon 2021 M.Y. Gunawan Abi Niagara Ketua Panitia Sekretaris Hari Penanaman Satu Juta Pohon dan Hari Lingkungan Hidup Indonesia 2021 oleh Padepokan Ciliwung Condet (PCC) beberapa ornop/ pokmas Ciliwung Selasa 26 januari 2021 Tanam bibit pohon Cendana, eeeh… ada anakannya… So, tanam dua bibit sekaligus
  • 20. Page 20 of 34 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2021 Sisa sampah ketika banjir bandang pada 1 januari 2020 lalu Presentasi oleh RVT
  • 21. Page 21 of 34 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2021 Ketua KAWALI Jabar, Edvin Gunawan : INDONESIA DARURAT SAMPAH..Jadi Ancaman Serius Bersama, Dibutuhkan Solusi Dan Percepatan Penanganan Yang Kongkrit Ketua KAWALI Jabar, Edvin Gunawan : INDONESIA DARURAT SAMPAH..Jadi Ancaman Serius Bersama, Dibutuhkan Solusi Dan Percepatan Penanganan Yang Kongkrit onlinenmn January 28, 2021 100 views NMN, Bekasi – Kondisi Persampahan saat ini sangat memprihatinkan, “Indonesia saat ini dalam kondisi darurat sampah”. Sampah menjadi ancaman untuk kita semua, sangat minimnya kepedulian dan pengetahuan tentang Pengelolaan sampah menjadi salah satu permasalahan tersendiri sehingga menumpuk nya sampah di TPA. Kondisi sampah Indonesia termasuk ke dalam 10 negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Banyaknya penduduk yang tinggal di sebuah negara tentunya akan menimbulkan sejumlah persoalan, diantaranya adalah produksi sampah dan pengolahannya. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyampaikan bahwa produksi sampah nasional mencapai 175.000 ton per hari. Rata-
  • 22. Page 22 of 34 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2021 rata satu orang penduduk Indonesia menyumbang sampah sebanyak 0.7kg per hari. Jika dikalkulasi dalam skala tahunan, Indonesia menghasilkan sampah sebanyak 64juta ton. Kota metropolitan dan kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Bandung, Bekasi, Yogyakarta, Surabaya, adalah kontributor penyumbang sampah terbesar. rata-rata produksi sampah harian di kota metropolitan (jumlah penduduk lebih dari 1 juta jiwa) sebesar 1.300 ton dan kota besar (jumlah penduduk 500 ribu – 1 juta jiwa) adalah sebesar 480 ton. Menurut hasil studi di tahun 2008 yang dilakukan oleh KLHK, pola pengelolaan sampah di Indonesia sebagian besar diangkut dan ditimbun di TPA atau Tempat Pembuangan Akhir (69%). Sisanya sampah tersebut dikubur (10%), dikompos dan didaur ulang (7%), dibakar (5%), dibuang ke sungai (3%), dan sisanya tidak terkelola (7%). Dengan 69% sampah yang dihasilkan hanya ditimbun di TPA dan produksi sampah harian mencapai ratusan ribu ton, tidak heran kalau dalam waktu dekat tumpukan sampah di Indonesia bisa menyaingi tinggi Candi Borobudur, Permasalahan lain akan muncul ketika TPA sudah tidak lagi mampu menampung sampah- sampah tersebut. Sampah akan tersebar di lingkungan tempat tinggal dan bisa mencemari lingkungan. Lingkungan yang tercemar oleh pembuangan sampah akhirnya akan kotor, kumuh, jorok, bau, dan kemudian akan menimbulkan penyakit. KLHK menyebutkan bahwa sumber sampah yang paling dominan berasal dari rumah tangga (48%). 24% sampah berasal dari pasar tradisional dan 9% berasal dari kawasan komersial. Sisanya berasal dari fasilitas publik, sekolah, kantor, jalan dan sebagainya. Jenis sampah yang paling banyak dihasilkan adalah sampah organik (sisa makanan dan tumbuhan), kemudian plastik dan kertas. “(KAWALI Mendorong Kebijakan Pemerintah untuk Percepatan Penanganan Sampah, Agar Pengelolaan sampah Menjadi Industri sampah yang berbasis Ramah Lingkungan dengan Tehnologi Biomassa to Energy / EBT).” Edvin Gunawan, Ketua Koalisi KAWALI Indonesia Lestari Provinsi Jawa Barat Sebagai Pemerhati lingkungan Mengatakan, “Saat ini berdasarkan data yang kita ketahui, Jumlah timbunan sampah nasional pada 2020 mencapai 67,8 juta ton. “Jika kita tidak melakukan kebijakan dan upaya- upaya yang luar biasa (extra ordinary effort) maka diperkirakan sampah akan menjadi ancaman serius untuk indonesia. Penyelesaian nya harus holistic dan dari hulu sampai dengan hilir.” Edvin menambahkan “timbunan sampah Jakarta mencapai 7.702 ton per hari di Tempat Penampungan Sampah Terpadu Bantargebang, Bekasi. “Volume ini bakal terus bertambah seiring dengan pertumbuhan demografi dan kegiatan ekonomi di Jakarta.” Jelas Edvin.
  • 23. Page 23 of 34 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2021 “Produksi sampah di Jawa Barat mencapai 27.000 ton per hari. Belum optimalnya pengurangan dan pengolahan sampah berpotensi meningkatkan produksi sampah seiring bertambahnya jumlah penduduk. Salah satu provinsi yang menyumbang sampah terbanyak adalah DKI Jakarta,TPA DKI Jakarta letaknya berada di Provinsi jawa barat. Tidak berjauhan dari lokasi tersebut ada TPA sumur batu untuk Kota bekasi serta TPA Burangkeng untuk Masyarakat Kabupaten Bekasi. TPA (TPST) Bantar Gebang yang dikelola oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, beroperasi sejak tahun 1989, dengan luas lahan 113,15 hektare yang terdiri dari landfill 81,40 hektare dan sarpras 23,30 hektare.” Ucap Edvin “TPA Sumur Batu terdiri atas 6 zona, 4 di antaranya sudah penuh. sementara 2 zona tersisa dapat menampung sampah, tetapi akan penuh dalam waktu beberapa bulan saja dikarenakan dalam sehari 700 hingga 900 ton sampah dibuang.” “Tiap zona di TPA Sumur Batu seluas 3,5 hektare, sementara luas keseluruhan TPA mencapai 21 hektare. Hanya Zona 5 dan Zona 6 yang masih dapat menampung sampah. Sekitar 1 km dari Sumur Batu, berdiri TPA Burangkeng, Kabupaten Bekasi, seluas 11,6 ha.” Edvin pun mengatakan, “TPA itu sendiri menyumbang Permasalahan, apalagi Pengelolaan nya yang buruk, Dampak negatif tersebut adalah dihasilkan timbulan gas dan lindi (air sampah-red) yang sangat berpotensi merusak lingkungan. Risiko lingkungan ini muncul jika Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL-red) tidak mampu mengolah lindi sehingga melebihi standard baku mutu serta lapisan dasar TPA yang tidak memenuhi syarat dapat menyebabkan lindi merembes ke dalam tanah. Dampak lain nya juga, resiko terhadap kesehatan yang sangat tinggi, pencemaran udara, pencemaran air tanah, berkurangnya estetika lingkungan dan pencemaran air permukaan yang disebabkan adanya timbulan gas, aliran lindi, rembesan lindi pada tanah serta bau bahkan juga yang mengalir ke sungai.” “Belum lagi TPA / TPST yang sering kemasukan Limbah-Limbah Berbahaya (B3), yang saat ini marak ditemukan limbah medis dimasa pandemik Covid 19 seperti masker, jarum suntik, serta lain nya. Hal itu juga butuh penertiban dan solusi yang kongkrit dari hulu sampai dengan hilir (Holistic)” Ujar nya. “Penanganan sampah yang Holistik sering di utarakan oleh Bunda Sri Bebassari dengan 5 Aspek nya, kita sangat setuju dan mendukung beliau. Aspek Hukum, Aspek Kelembagaan, Aspek Keuangan, Aspek Sosial dan
  • 24. Page 24 of 34 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2021 Budaya, serta Aspek Teknologi. Kami banyak belajar dengan bunda terkait dengan kebijakan dan penanganan serta solusi yang holistic, dan Juga Tokoh Persampahan yaitu Pak Bagong Suyoto yang sangat luar biasa memahami persampahan hingga saat ini”, Tambahnya. “Untuk itu kami KAWALI Jawa Barat mendorong Pemerintah pusat, Pemerintah Provinsi, maupun Pemerintah Daerah untuk saling bahu- membahu memberikan solusi yang kongkrit dan melakukan percepatan Penanganan Pengelolaan sampah nya, Dari hulu sampai dengan Hilir dimulai dari gerakan masyarakat kepedulian di pemilahan sampai dengan dibutuhkannya tekhnologi yang cepat untuk pengelolaan sampah agar segera terselesaikan dan tidak menjadi ancaman serta keresahan kita semua. Edvin juga menyatakan, “Sampah Adalah Ancaman, Penanganan dan Tata Kelola manajemen pengelolaan sampah yang kita liat saat ini gagal untuk mengurangi jumlah sampah di TPA dengan segala permasalahan nya, semakin dibiarkan maka akan semakin menggunung. Hampir semua TPA penuh dan sudah tidak sanggup menampung sampah lagi. Pemerintah harus segera ambil kebijakan dan langkah kongkrit untuk percepatan solusi Persampahan. Kami mendukung tehnologi yang ramah Lingkungan (EBT), TPA sudah seharus nya menjadi Industri Persampahan dengan Tata kelola yang baik serta didukung oleh tekhnologi yang berbasis Ramah Lingkungan agar tercipta dan berlangsungnya energi yang Berkelajutan (Waste to Energy).” Pengelolaan sampah Tekhnologi Biomassa menjadi energy dengan Metode Gasifikasi Plasma merupakan jawaban dari percepatan Penanggulangan sampah. Memang Pada Akhir nya semua harus mengambil peran untuk menyelesaikan Permasalahan Sampah ini, dari Hulu sampai dengan Hilir dengan Holistik,” Pungkas nya. (CP) https://www.onlinenmn.com/index.php/2021/01/28/ketua-kawali-jabar- edvin-gunawan-indonesia-darurat-sampah-jadi-ancaman-serius-bersama- dibutuhkan-solusi-dan-percepatan-penanganan-yang-kongkrit/
  • 25. Page 25 of 34 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2021 Daun pisang utk kemasan maksi… Semoga lestari ketersediaan daun pisang di negri sono 30 January 2021 Inovasi Mahasiswa ITS, Bikin Kantong Plastik Ramah Lingkungan Berbahan Kentang oleh Petrus Riski [Surabaya] di 30 January 2021 Mahasiswa Departemen Teknik Material dan Metalurgi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember [ITS] Surabaya membuat kantong plastik ramah lingkungan dengan bahan utama kentang. Inovasi plastik ramah lingkungan ini dilakukan Hamdan Kafi Magfuri, mengingat dampak kantong plastik yang selama ini kita gunakan butuh proses panjang terurai di alam. Memanfaatkan kentang yang tidak lolos sortir untuk dijual di pasar, kentang tersebut digiling halus untuk diambil sari patinya. Lalu diolah dan dicampur plastisizer dan kitosan, dan dicetak pada cetakan lembaran. Kantong plastik ini terurai dalam waktu 28 hari di dalam tanah, sehingga tidak akan menimbulkan pencemaran lingkungan.
  • 26. Page 26 of 34 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2021 Mahasiswa Departemen Teknik Material dan Metalurgi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember [ITS] Surabaya, Hamdan Kafi Magfuri, memanfaatkan kentang sebagai bahan dasar pembuatan kantong plastik ramah lingkungan. Inovasi plastik ramah lingkungan dilakukan Hamdan mengingat dampak plastik yang selama ini kita gunakan butuh proses panjang terurai di alam. Berbekal riset sejumlah penelitian sebelumnya, Hamdan fokus memanfaatkan kentang yang tersedia banyak di Indonesia sebagai bahan utamanya “Kentang merupakan komoditas terbesar di Indonesia. Dengan inovasi ini tentunya akan menaikkan pendapatan petani kentang. Rencananya, petani kentang pun dapat memproduksi sendiri plastik ramah lingkungan tersebut,” imbuhnya. Memanfaatkan kentang yang tidak lolos sortir untuk dijual di pasar, Hamdan menggiling halus kentang itu untuk diambil sari patinya. Selanjutnya, sari pati diendapkan beberapa hari hingga menghasilkan endapan tepung. Kemudian, endapan ini dicampur plastisizer dan kitosan, dicetak pada cetakan lembaran, serta dipanaskan selama setengah sampai satu setengah jam pada suhu 120 derajat Celcius. Plastisizer diperoleh dari glisoerol dan asam asetat, yang berfungsi untuk mendapatkan sifat plastik, yakni memadatkan adonan. “Kitosan diperoleh dari tepung kulit udang dan cangkang kepiting. Fungsinya untuk menaikkan sifat mekanik plastik agar memiliki kekuatan menahan beban,” terangnya. Kentang yang dapat dijadikan sebagai bahan utama pembuatan kantong plastik ramah lingkungan. Foto: Wikipedia/ZooFari – Own work/Public Domain Hamdan menjelaskan, plastik berbahan dasar kentang ini memiliki karakteristik yang baik, yaitu memiliki kekuatan tarik sebesar 28 MPa. Standar SNI mensyaratkan daya tarik sebesar 27 MPa. Plastik ini, kata Hamdan, juga memiliki kemampuan yang sama dengan plastik konvensional dalam hal menahan air.
  • 27. Page 27 of 34 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2021 “Plastik berbahan sari pati kentang ini aman untuk makanan, karena tidak mengeluarkan zat karbon seperti plastik pada umumnya,” lanjutnya. Kantong plastik berbahan dasar sari pati kentang ini diklaim dapat terurai dalam waktu 28 hari di dalam tanah, sehingga dipastikan tidak akan menimbulkan pencemaran lingkungan. Penyimpanannya harus pada tempat yang minim kontak langsung udara bebas. Selain aman bagi lingkungan, sampah plastik ini juga dapat digunakan untuk pakan ternak maupun pupuk tanaman. “Harapannya, plastik ramah lingkungan ini dapat dirasakan oleh semakin banyak masyarakat Indonesia,” ujarnya baru-baru ini. Ilustrasi produk plastik mudah terdegradasi berbahan dasar kentang gagasan mahasiswa ITS, Hamdan Kafi Magfuri. Sumber: Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya Plastik ramah lingkungan perlu dukungan Direktur Eksekutif Koalisi Pemantau Plastik Ramah Lingkungan Indonesia [KPPL-I], Puput TD Putra, mengapresiasi dan mendukung inovasi anak bangsa yang mengembangkan plastik ramah lingkungan. Menurutnya, inovasi ini harus didukung secara kebijakan dan investasi oleh pemerintah. “Harus dipastikan kedepannya produk ini lulus uji kelayakan dan mendapat label SNI Ecolabel,” terangnya, pertengahan Januari 2021. Selama ini, plastik yang digunakan masyarakat untuk kemasan atau kantong pembawa barang, masih konvensional, meski sudah ada produk plastik yang biodegradable dan berlabel SNI Ecolabel. Pemerintah dan dunia usaha, kata Puput, harus bersinergi mencari solusi mengenai dampak yang ditimbulkan sampah plastik. Pemerintah dan pengusaha harus mulai melihat dan memakai produk plastik ramah lingkungan, sebagai solusi pengganti kemasan atau kantong plastik konvensional. “Di sisi lain, pemerintah dan pengusaha harus mempunyai konsep edukasi untuk penyadaran ke publik atau konsumen.” Flowchart pembuatan plastik biodegradable berbahan dasar kentang gagasan mahasiswa ITS, Hamdan Kafi Magfuri. Sumber: Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya Selama pandemi corona, konsumsi plastik mengalami lonjakan. Ini dikarenakan pola konsumsi masyarakat yang berubah, memanfaatkan layanan pesan antar, maupun makanan dibawa pulang. Sedangkan
  • 28. Page 28 of 34 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2021 pengolahan daur ulang sampah juga terdampak pandemi, yang mengakibatkan sampah menumpuk. Puput yang juga Ketua Umum Koalisi Kawali Indonesia Lestari [KAWALI], mengajak masyarakat dan semua pihak untuk mendukung upaya pengurangan sampah secara nasional, khususnya plastik. Penting sekali untuk mengolah sampah mulai dari sumbernya, dan tidak membuang sampah sembarangan. “Pemerintah dan produsen juga harus merealisasikan program pengadaan tempat sampah jenis tertentu di setiap pusat keramaian atau lingkungan. Tujuannya, membiasakan masyarakat membuang sampah pada tempat yang benar,” paparnya. Aktivis lingkungan Ecoton melakukan aksi dan kampanye pengurangan penggunaan plastik di Kali Mas Surabaya. Foto: Petrus Riski/Mongabay Indonesia Ancaman bernama plastik Lembaga Kajian Ekologi dan Konservasi Lahan Basah [Ecoton], mengeluarkan pernyataan agar di tahun 2021 masyarakat berhenti “makan” plastik. Ini tidak lepas dari adanya kandungan mikroplastik dalam air sungai, yang menjadi bahan baku air minum warga. Ecoton menyebut masyarakat mengkonsumsi sekitar 1 gram plastik yang berasal dari air, makanan, dan udara yang dihirup. “Dalam plastik terkandung 7 bahan berbahaya, sehingga harus ada regulasi pelarangan penggunaan plastik sekali pakai di kabupaten dan kota yang dilalui Sungai Brantas dan Bengawan Solo,” ungkap Tonis Afrianto, Manager Kampanye Ecoton. Selain itu, produsen yang menghasilkan kemasan plastik harus turut bertanggung jawab dengan menyediakan tempat khusus sampah. “Bila ini tidak dilakukan, bisa jadi pesisir utara Jawa akan tergerus mikroplastik,” imbuhnya. Temuan mikroplastik oleh tim Ecoton di pesisir utara Jawa Timur, seperti Surabaya, Gresik, Lamongan, dan Tuban, sama dengan temuan di Sungai Brantas, Sungai Surabaya, dan Sungai Bengawan Solo. Mikroplastik ukuran kurang dari 3 mm hingga 5 mm, tidak hanya ditemukan di air, melainkan juga dalam tubuh biota air, seperti ikan, udang, dan kerang, serta garam di pesisir Surabaya. “Ini berdasarkan temuan banyak sampah plastik di ekosistem perairan,” lanjutnya.
  • 29. Page 29 of 34 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2021 Sampah plastik dibakar warga secara terbuka, berpotensi mencemari lingkungan dan mengancam kesehatan masyarakat. Foto: Petrus Riski/Mongabay Indonesia World Economic Forum 2020 menyebutkan, hanya 39 persen masyarakat mendapatkan layanan pengumpulan sampah. Sementara, 61 persen masyarakat yang tidak mendapatkan layanan membuang sampah ke sembarang tempat. Selain itu, buruknya pengelolaan sampah oleh pemerintah daerah, menurut World Economic Forum 2020, ditunjukkan dari data yang hanya 30 persen sampah domestik terkelola baik. “Kami mengajak masyarakat diet plastik, atau beralih ke kemasan ramah lingkungan yang dapat digunakan berulang,” pungkas Tonis. https://www.mongabay.co.id/2021/01/30/inovasi-mahasiswa-its-bikin- kantong-plastik-ramah-lingkungan-berbahan-kentang/ Kerjasama Kota Tangsel dan Serang Soal Sampah Dimulai Sekitar Bulan Maret By Irfan Murpratomo | 31 Januari 2021 KedaiPena.Com- Kerjasama antara Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) dengan kota Serang soal pembuangan sampah 400 ton perhari masih pendalam materi. Namun demikian, kerjasama tersebut bakal terealisasi pada perkiraan bulan Maret 2021 ini. Hal tersebut disampaikan oleh Pelaksana tugas (Plt) Sekretaris Daerah (Sekda) Tangsel, Bambang Noertjahjo saat menyampaikan progres terkait kerjasama antara kedua kota tersebut. “Baru MoU ya baru mulai sekitar Maret atau April lah, tapi kan kita harus pendalaman segala macem sampai nanti perjanjian kerjasama yang penting cari polanya dulu,” kata Bambang, Minggu, (31/1/2021). Pejabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Bambang Noertjahjo | Foto: KedaiPena.Com Bambang pun mengungkapkan, nantinya ratusan ton sampah dari wilayah kerjanya bakal dibuang ke TPAS Cilowong, Kecamatan Tattakan, Kota Serang. “400 ton maksimal perhari, tapi kan tentatif tergantung produksi sampah perhari,” tandasnya.
  • 30. Page 30 of 34 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2021 Sebelumnya diberitakan Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Airin Rachmi Diany, mengatakan pihaknya melakukan kesepakatan bersama dengan kota Serang terkait kerjasama antar daerah. “Itu tidak hanya lingkungan hidup dan persampahan saja, ada beberapa pointer yang tadi pak wali (Syafrudin, red) sampaikan, baik bidang pendidikan, kesehatan, pekerjaan umum perumahan dan kawasan permukiman, ketertiban umum, bidang sosial, tentang usaha mikro kecil dan menengah serta yang lainnya. Tentu bisa apa yang menjadi potensi terbaik di kota Serang,” ucap Airin begitu dirinya di sapa, Jumat (22/1/2021). Akan tetapi, menurut Airin, yang menjadi fokus utama ada di bidang lingkungan hidup dan persampahan. Sementara itu, Wali Kota Serang, Syafrudin, mengatakan terdapat 14 macam kesepakatan dalam kerjasama antar kota Serang dan Tangerang Selatan, akan tetapi yang paling utama terkait permasalahan sampah. “Kemudian yang paling utama yang akan dilakukan masalah persampahan mungkin secepatnya MoU ditindaklanjuti dengan PKS antara LH dengan LH. Yang mendesak ini masalah sampah,” ujar Syafrudin. Selanjutnya, dirinya menyampaikan terkait hal teknis nanti akan tertera pada perjanjian kerjasama (PKS), sedangkan untuk MoU ini hanya secara umum. Laporan: Sulistyawan https://www.kedaipena.com/masih-pendalam-kerjasama-kota-tangsel-dan- serang-soal-sampah-dimulai-sekitar-bulan-maret/
  • 31. Page 31 of 34 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2021 Kang Pisman, Percontohan Penutup 1. Pantauan menemukan adanya pola kerjasama antara pemerintah daerah dan swasta dalam pengelolaan sampah memerlukan ketepatan waktu dalam operasionalisasinya. Soal sampah menumpuk terbengkelai di kota Pekanbaru di Provinsi Riau merupakan contoh yang buruk. 2. Pola kerjasama antar kota/ regional akan tampil pada pengelolaan sampah yang akan dibuang yang berala dari kota Tangsel ke kota Serang; keduanya dalam wilayah Banten. Operasionalisasinya akan tampak pada bulan Maret mendatang. 3. Pantauan terus mengikuti arah dan temuan risetnya Ecoton: Mikroplastik merupakan serpihan plastik berukuran kecil dibawah 5 mm hingga 1 mm yang berasal dari degradasi plastik ukuran besar (tas kresek, sedotan, tali raffia, senar jarring, botol plastik dan bahan pembungkus makanan dan minuman) sumber lainnya berasal dari butiran-butiran mikro (mikrobeads)yang ada dalam pasta gigi, shampo, sabun lulur dan
  • 32. Page 32 of 34 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2021 kosmetik. Tetapi hal ancaman terhadap kesehatan belum saya kutipkan karena saya masih menunggu hasil riset empirisnya - jika ada. 4. Terlalu mudah mengatakan Indonesia darurat sampah jika hanya memantau dua (2) TPA dan besaran data nasional lantas mengatakan itu masalah nasional. Hiperbola, melebih-lebihkan, begitulah. Coba bandingkan dengan judul yang saya nyatakan dalam Pantauan Bulan Juli 2020: TPA Jabodetabek Sudah Darurat Perluasan Lokasi. 5. Inovasi tentang plastik berbahan kentang hendaknya didorong bersama oleh para pihak agar bisa menuju kepada arah produksi massal. Jika tidak maka sama saja dengan beberapa inovasi mengubah sampah plastik menjadi bahan bakar minyak, tetapi mandek hanya sebagai inovasi saja, Dan, pertimbangkan juga bahwa produksi kentang untuk pangan hendaknya tidak terganggu oleh, andaikata, dimassalkan menjadi plastik hayati kentang. 6. Sudah tiga belas (13) tahun UU Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah diundangkan tetapi hingga kini masih ada upaya membuat contoh/ model pengelolaan sampah untuk dimplementasikan secara nasional. Kang Pisman, namanya di Sukamiskin Bandung sebagai narasi pendek Instagram Ditjen PSLB3 sebagai hasil pengamatan petugas ditjen PLSB3 dan kantor Kemenkoves… Yaaah… semangat, semangat, ya. Tangerang 2 Februari 2021 Baca juga Plastik dan Sampah: Pantauan bulan Desember 2020 Oleh: Riza V. Tjahjadi Sampah Kota Serang sedang uji coba Gen 5 tapi butuh Perwali, juga Perda Sampah. KBRL Jakarta termasuk oxo dan nabati tapi mesti tahan air dan bisa didaur guna; akan jadi tren nasional? Plastik dan Sampah: Pantauan bulan November 2020 Oleh: Riza V. Tjahjadi Dana Swakelola Tipe III, Limbah Medis Dibuang Sembarangan, Kantung Belanja Berbahan Singkong Plastik dan Sampah: Pantauan bulan Oktober 2020 Oleh: Riza V. Tjahjadi Proponen daur ulang tetap hajar lajur Compostable
  • 33. Page 33 of 34 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2021 Studi: material berbasis bio dan/ atau biodegradable yang tersedia di pasar adalah sama beracunnya dengan plastik konvensional terkait dengan zat kimia yang mereka miliki Sosialisasikanlah Pergub DKI Jakarta No. 142 Thn 2019 Tentang Kewajiban ber- KBRL siapa takut? Plastik dan Sampah: Pantauan bulan September 2020 Oleh: Riza V. Tjahjadi Plastik Alf*mart dan Ind*maret Bukan Plastik biodegradable?? Tidak Ramah Lingkungan??? Food loss and waste must be reduced for greater food security and nvironmental sustainability Sampah Plastik lama untuk RDF, Sekilas #Boycott 2020 World Cleanup Day and expose environment fraud by NGOs from the Global North Plastik dan Sampah: Pantauan bulan Agustus 2020 Oleh: Riza V. Tjahjadi KLHK Terbitkan Peta Jalan Pengurangan Sampah oleh Produsen Insinerator, promosi Aksi Warga +62 Peduli Sampah Aksi gerakan kurangi sampah laut (26 Agustus 2020) Plastik dan Sampah: Pantauan bulan Juli 2020 Polluter Pays Principle, Kaji Kembali Daur Ulang dan TPA bermasalah Bank Sampah dan Konsep yang utuh TPA Tata Kelolanya belum disiplin dan jujur anggaran Tiga Kota Dengan Pengelolaan Sampah Terbaik? Plastik dan Sampah: Pantauan bulan Juni 2020 EPR Dipertanyakan Industri, TPA Jabodetabek Sudah Darurat Perluasan Lokasi dan Soal Lainnya Plastik dan Sampah: Semengitnya Industri Daur Ulang; TPA di Indonesia Mesti Ditelaah Satu-satu Covid19 Pemakaian Plastik Meningkat, Industri Daur Ulang Nyungsep? WFH 280420 Covid19 Sampah Plastik Meningkat, Konsumen ber-go_green bingun.Pdf Opini Riza V. Tjahjadi #WorkfromHome 140420
  • 34. Page 34 of 34 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2021 Riza V. Tjahjadi biotani@gmail.com biotani2001@tahoo.com Anggota Pokja 1: Kebijakan, Monitoring & Evaluasi Dewan Pengarah dan Pertimbangan Pengelolaan Sampah Nasional (DP3SN) periode 2016 – saat ini, dan secara pribadi membidani terbentuknya asosiasi industri hijau plastik ramah lingkungan (AMIHN) pada 27 Februari 2019. Laporan berkala ini sejak April; 2020 sepenuhnya adalah swadaya murni.