SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 204
RESUME
EKONOMI MIKRO ISLAMI
DOSEN PENGAMPU : M.SOBAR,S.EI.,M.Sc
Disusun oleh:
ROBIST HIDAYAT
20140730106
EKONOMI DAN PERBANKAN ISLAM
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2015
2
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, karena berkat karunia dan
rahmat yang diberikan sehingga penulis bisa menyelesaikan penyusunan tugas RESUME BUKU
EKONOMI MIKRO ISLAMI . Dan semoga Shalawat serta salam selalu terlimpahkan kepada
Nabi Muhammad SAW, karena berkat beliaulah sehingga umat manusia bisa menghirup
kebebasan dari zaman kegelapan.
Terima kasih penulis ucapkan kepada Dosen Mata Kuliah EKONOMI MIKRO
ISLAMI Bapak M. SOBAR S.EI.,M.,Sc karena memberikan tugas ini. Dengan memberikan tugas
ini dalam bentuk resume, penulis berharap penulisan resume ini menambah ilmu untuk semua
pihak baik itu kalangan dosen, mahasiswa dan masyarakat umum lainnya.
Penulis juga menyadari banyak sekali kesalahan baik itu disengaja maupun tidak,
oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun, agar pada penyusunan
selanjutnya, penulis bisa membuat resume yang lebih baik lagi.
Wassalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh
Yogyakarta,23 september 205
Robist
3
BAB 1
PENDAHULUAN: PASAR DAN HARGA
BAGIAN 1
PENDAHULUAN
Ekonomi dalam kajian keilmuan dapat dikelompokkan ke dalam ekonomi mikro dan
ekonomi makro. Ekonomi mikro mempelajari bagaimana perilaku tiap-tiap individu dalam setiap
unit ekonomi, yang dapat berperan sebagai konsumen, pekerja, investor, pemilik tanah, atau
resources yang lain, ataupun perilaku dari sebuah industry. Pembahasan ekonomi mikro
konvensional didasarkan pada perilaku individu-individu yang secara nyata terjadi disetiap unit
ekonomi. Karena tidak adanya batasan syariah yang digunakan , maka perilaku dari setiap
individu dalam unit ekonomi tersebut akan bertindak dan berperilaku sesuai dengan norma dan
aturan menurut persepsinya masing-masing.
Berbeda dengan ekonomi mikro konvensional, dalam pembahasan mikro islami,
factor moral atau norma yg terangkum dalam tatanan syariah akan ikut menjadi variable yg
penting dan perlu dijadikan sebagai alat analisis. Ekonomi mikro islami menjelaskan bagaimana
sebuah keputusan di ambil oleh setiap unit, ekonomi dengan memasukan batasan-batasan syariah
sebagai variable yang utama. Dalam ekonomi mikro islami , kita menganggap bahwa basic
ekonomi (variable-variabel ekonomi).
A. Manfaat dan Batasan Teori Ekonomi Mikro Islami
Seperti halnya science, ilmu ekonomi juga memfokuskan pada explanation
dan prediction dari fenomena yang ada , mengapa, sebagai contoh, apa yang dilakukan
oleh manajemen pada sebuah industry yang Melakukan pemutusan hubungan kerja ketika
adanya perubahan harga pada barang-barang yg dibutuhkan pd proses produksi.
4
Dalam pembahasan mikro ekonomi islami, segala pembahasan yg ditunjukan
untuk melakukan explanation dan prediction didasarkan pd teori. Teori dibangun untuk
menerangkan dari fenomena yg terjadi dalam suatu waktu dengan menggunakan hokum-
hukum dasar dan beberapa asumsi yg terpenuhi. Dengan asumsi tersebut , teori dapat
digunakan untuk menerangkan bagaimana industry tersebut memilih dan menentukan
komposisi tenaga kerja, modal, barang-barang pendukung proses produksi, dan
penentuan jumlah output.
Teori ekonomi juga berfungsi untuk memprediksi dampak dari adanya
perubahan satu variable terhadap variable lainnya. Sebagai contoh, bagaimana teori
ekonomi ini dapat menerangkan kepada kita tentang peningkatan dan penurunan output
sebagai dampak dari adanya kenaikan dan penurunan variable ekonomi lain.
B. Scince of Economics Versus Doctrine of Economics
Ilmu ekonomi positif adalah ilmu ekonomi normative, dan ekonomi
normative adalah ekonmi positif. Artinya segala ekonomi posistif hakikatnya adalah ilmu
ekonomi normative. Mengapa demikian ? dalam literature konvensional, kita mengenal
bahwa ilmu ekonomi positif membahas atau mempelajari tentang apa dan bagaimana
masalah-masalah ekonomi sebenarnya diselesaikan. Sedangkan ekonomi normative
membahas tentang apa yg seharusnya permasalahn ekonomi diselesaikan. Faktanya ,
permasalahan ekonomi selalu dijelaskan dan diselesaikan dengan menggunakan beberapa
asumsi yang sekiranya sesuai dengan kenyataannya.
Ekonomi islam tidak terjebak untuk memperdebatkan antara normative dan
positif. Ekonomi islami memandang bahwa permasalahan ekonomi dapat dikelompokkan
kedalam dua hal yaitu ilmu ekonomi dan doktrin ilmu ekonomi. Lebih lanjut ,
Muhammad baqirr as-sadr mengatakan bahwa ekonomi islam adalah sebuah ajaran atau
doktrin dari bukannya ilmu murni (science), karena apa yang terkandung dalam ekonomi
islam bertujuan memberikan solusi hidup yang paling baik , sedangkan ilmu ekonomi
hanya akan mengantarkan kita kepada pemahaman bagaimana ekonomi berjalan.
5
Dari sudut pandang ilmu fiqh, kegiatan ekonomi bukanlah termasuk bab
ibadah mahdhah, melainkan bab mu’amalah .oleh karena itu berlalu kaidah fiqh, yakni
suatu perkara muamalah pada dasarnya diperkenankan (halal) untuk dijalankan. Ilmu
ekonomi islam adalah sebuah system ekonomi yang menjelaskan segala fenomena
tentang perilaku pilihan dan pengambilan keputusan dalam setiap unit ekonomi dengan
memasukkan tata aturan syariah sebagai variable independen .
C. Mengapa Belajar Mikro Ekonomi Islami
1. Pasar, fungsi dan ekuilibrium
Pasar adalah tempat atau keadaan yang mempertemukan antara
permintaan (pembeli) atau penawaran (penjual) untuk setiap jenis barang, jasa atau
sumber daya. Pembeli meliputi konsumen yg membuttuhkan barang dan jasa.
Sedangkan bagi industry membutuhkan tenaga kerja ,modal, dan barang baku
produksi baik untuk memproduksi barang dan jasa. Penjual termasuk juga untuk
industry menawarkan hasil produksi atau jasa yang diminta oleh pembeli , pekerja
menjual tenaga dan keahliannya, pemilik lahan menyewakan atau menjual asetnya ,
sedangkan pemilik modal menawarkan pembagian keuntungan dari kegiatan bisnis
tertentu, secara umum semua orang atau industry akan berperan ganda, yaitu pembeli
dan penjual.
2. permasalahn ekonomi (islami versus konvensional)
Ekonomi konvensional mendefinisikan bahwa ilmu ekonomi lahir dari
adanya tujuan untuk mengalokasikan dan menggunakan sumber daya yang langka.
Karena sumber daya yg terbatas maka kemampuan untuk memproduksi barang dan
jasa juga terbatas: tidak ada orang yg dapat menggunakan waktunya di atas 24 jam
sehari, tidak ada orang yg dapat mengeluarkan pendapatan melebihi dari yang ia
miliki. Karena kelangkaan inilah , kemudian setiap individu akan dihadapkan pada
berbagai pilihan tentang apa yg harus di produksi , bagaimana memproduksi untuk
6
siapa, bagaimana membagi produksi dari waktu ke waktu serta mempertahankan dan
menjaga tingkat pertumbuhan produksi tersebut.
Baqir as-sadr berpendapat bahwa sumber daya hakikatnya
melimpah dan tidak terbatas. Pendapat ini didasari oleh dalil yg menyatakan bahwa
alam semesta ini diciptakan oleh allah dengan ukuranyg setepat-tepatnya. Dengan
demikian karena segala sesuatu sudah terukur dengan sempurna.
BAGIAN 2
KONTRIBUSI EKONOM MUSLIM KLASIK
Para pemikir klasik muslim tidak terjebak untuk mengotak ngatik berbagai
macam ilmu tersebut seperti dilakukan oleh para pemikir saat ini. Mereka melihat
ilmu-ilmu tersebut sebagai “ayat-ayat allah” yg bertebaran di seluruh alam ,dalam
pandangan mereka , ilmu-ilmu itu walaupun sepintas terlihat berbeda-beda dan
bermacam-macam jenisnya. Namun pada hakikatnya berasal dari sumber yang satu.
Yakni dari yang maha menggetahui seluruh alam semesta. Oleh karena itu ,tidak
mengherankan bila para pemikir bila para pemikir klasik muslim menguasai berbagai
macam bidang ilmu , ibn sina(980-1037M) , sebagai contoh selain terkenal sebagai
ahli kedokteran, juga sebagai ahli filsafat. Bhkan ia juga mendalami psikologi daan
music. Al-ghazali (450H/1058M-505H/1111M), selain banyak membahas masalah-
masalah fikih(hukum),ilmu kalam(teologi), dan tasawuf, beliau juga banyak
membahas masalah filsafat, pendidikan, psikologi, ekonomi , dan pemerintahan.
7
BAGIAN 3
GAMBARAN UMUM PENENTUAN HARGA DALAM MEKANISME
PASAR(TEORI PERMINTAAN DAN PENAWARAN)
A. MEKANISME PASAR
Objek dari ilmu ekonomi adalah konsumen, produsen dan government .
dimana kesemua objek tersebut akan dipertemukan dalam mekanisme pasar, baik
pasar tenaga kerja ,pasar barang ataupun pasar modal. Dengan kata lain
,mekanisme pasar adalah terjadinya interaksi antara permintaan danpenawaran yg
akan menentukan tingkat harga tertentu. Suatu pola ekonomi yg dialami oleh
suatu zaman sangatlah tergantung dari peradapan yg berlaku . peradapan yg
memandang dan tumbuh dari dunia pertanian tidak menjamin system
perdaganganjuga akan tumbuh dan berkembang. Sedangkan peradapan yg tumbuh
dan berkembang dari duniaperdagangan memungkinkan mendorong
terwujudnyadan terpenuhinya system pertanian maupun industry.
SEJARAH EKONOMI DI EROPA
Menurut Heilbroner , factor-faktor yg mendorong terjadinya perubahan –
perubahan di eropa sehingga masyarakat pasar timbul,antara lain:
1. PEDAGANG KELILING
“orang-orang ini adalah rombongan kecil orang bersenjata yg
menjelajahi jalan-jalan abad pertengahan ,pimpinan tenttara dan akhirnya
khalifah-khalifah yg membawa barang
. Mereka menempuh perjalanan jauh
sepanjang benua eropa bahkan sebagian berasal dari india dan negeri arab ,
untuk menjual barang-barang yg dibawanya dari satu kota ke kota lainnya
8
2. URBANISASI
“salah satu akibat sampingan yg penting dari perdagangan keliling ini
,adalah terjadinya arus urbanisasi yg lambat dalam pertengahan ini yang
menyebabkan timbulnya kota-kota baru.
3. PERANG SALIB
“perang salib menyebabkan terjadinya hubungan antara dua dunia yg
sangat berlainan. Dunia yg satu adalah masyarakat eropa yg lamban , enggan
terhadap perdagangan dan pendapatnya yg naĂŻf tentang dunia usaha
:sedangkan pada pihak lain dijumpai masyarakat.
4. PERUBAHAN SUASANA KEHIDUPAN BERAGAMA
Ada tenaga pendobrak yg kuat, tetapi tak terlihat yg berpengaruh atas
kehidupan intelektual ,kepercayaan dan sikap masyarakat eropa. Salah satuyg
amat penting aalah perubahan dalam suasana keagamaan karena perlakunya
terhadap konsep untung dan riba akhirnya gereja memperoleh posisi komando
dalam kehidupan ekonomi.
Selain keempat factor ini, heilbroner masih memaparkan beberapa
factor-faktor penting lainnya yg turut berperan dalam evolusi masyarkat pasar
dieropa barat. Demikian ketika orang-orang eropa abad pertengahan masih
sibukbertani dengan system feudal. System perdagangan barter dan
pandangan hidup yg memandang laba sebagai dosa,masyarakat muslim hidup
dalam perekonomian yg jauh bergairah ,dengan system perdagangan yg sudah
termonetisasi. Heilbroner memang hanya mengemukakan fakta sejarah perang
salib dan sejarah perekonomian masyarakat eropa. Ia tidak mempelajari lebih
lanjut sejarah perekonomian umat muslim pada masa –masa
keemasannya,namun ia telah membuat kesimpulan yg baik dan penting yaitu
bahwa pandangan agama yang dinamis.
9
PASAR :PEMIKIRAN ILMUWAN MUSLIM
Berikut ini dijelaskan pemikiran ekonomi islami dalam membahas
teori permintaan dan penawaran.
ANTARA PERMINTAAN DAN PENAWARAN
Didunia perdagangan arab.yaitu pada masa zaman kenabian ,sudah ada
pemikiran yg menjadi kesepakatan bersama bahwa tinggi rendahnya
permintaan terhadap barang komoditas ditentukan oleh harga barang yg
bersangkutan. Abu yusuf tercatat sebagai ulama yang mulai menyingung
mekanisme pasar. Ia misalnya memerhatikan peningkatan dan penurunan
produksi dalam kaitannya dengan perubahan harga.
Harga
P1 A
P2 B
0
Q1 Q2 jumlah
Fenomena yg terjadi pada masa itu adalah pada saat adanya kelangkaan barang
maka harga cenderung akan tinggi . sedangkan pada saat barang tersebut melimpah ,harga
cenderung untukturun atau lebih rendah. Fenomena umum inilah yg kemudian di kritisi
abu yusuf.
10
Dalam literature ,fenomenayg berlaku pada masa abu yusuf dapat dijelaskan dalam
teori permintaan . Dimana hubungan harga dan kuatintas dapat di formulasikan sebagai
berikut :
D = Q =f(P)
Formulasikan ini menunjukan bahwa pengaruh harga terhadap jumlah permintaan
suatu komoditi adalah negative , apabila P maka Q ,begitusebaliknya . dari formulasi ini
kita dapat simpulkan bahwa hukum permintaan mengatakan bila harga komoditi naik
maka akan direspons oleh penurunan jumlah komoditi yg dibeli.
Abu yusuf
“kadang-kadang makanan berlimpah, tetapi tetap mahal dan kadang-kadang
makanan sangat sedikit tetap murah”
11
harga
C
p3
D
p4
0 Q4 Q3 jumlah
Menurut abu yusuf , dapat saja harga-harga tetap mahal (p3) ketika persediaan barang
melimpah (Q3) sementara harga akan murah walaupun persediaan barang berkurang (Q3).
Pernyataan abu yusuf ini, mengkritisi pendapat umum yang mengatakan harga berbanding terbalik
dengan jumlah persediaan barang.
Dari pernyataan tersebut tampaknya abu yusuf menyangkal pendapat umum
mengenai hubungan terbalik antara persediaan barang(supply) dan harga karena pada
kenyataan harga tidak bergantung pada permintaan saja, tetapi bergantung pada
kekuatan penawaran.
12
Dalam sebuah formulasi yang sederhana , hubungan antara harga dengan
jumlah komoditi dapat dilihat dibawah ini:
S = Q = f(p)
B. AL-GHAZALI : keseimbangan penawaran dan permintaan
Pada kesempatan lain,al-ghazali juga secara eksplisit menjelaskan
mengenai perdagangan regional:
“selanjutnya praktik-praktik ini terjadi di berbagai kota dan Negara .
orang-orang melakukan perjalanan ke berbagai tempat untuk mendapatkan alat-
alat makanan dan membawa ke tempat lain. Urusan ekonomi orang akhirnya di
organisasikan ke kota-kota dimana tidak seluruh makanan dibutuhkan. Keadaan
inilah yang pada gilirannya menimbulkan kebutuhan terhadap alat transportasi,
terciptalah kelas perdagangan regional dalam masyarakat. Motifnya tentu saja
mencari keuntungan .para pedagang ini bekerja keras memenuhi kebutuhan orang
lain dan mendapatkan keuntungan dan keuntungan ini akhirnya dimakan oleh
orang lain juga”
Al-ghazali tidak menolak kenyataan bahwa keuntungan yang menjadi
motif perdagangan.
13
Ket : pada tingkat tingkat harga p1, jumlah barang yg ditawarkan oleh
penjual adalah sebesar QS2,sementara jumlah barang yg diminta adalah hanya
sebesar Qd1. Dengan demikian sang petani tidak mendapatkan cukup pembeli
untuk mendapatkan tambahan pemeli, maka sang petani menurunkan harga jual
produksinya dari p1 menjadi p*sehingga jumlah pembelinya naik dari Qd1
menjadi Q*
14
Ket : pada mulanya harga yang diminta oleh petani adalah sebesar p1. Pada
harga ini jumlah permintaan dan penawaran terhadap produk petani tersebut
adalah sebesar Q1. Dengan menurunkan jumlah permintaan dari Q1 menjadi
hanya sebesar Q2,(yakni dengan menggeserkan kurva permintaan D1 ke kiri
bawah menjadi kurva D2) maka tingkat harga akan turun pula dari p1menjadi p2.
dengan demikian harga dapat diturunkan dengan menurangi permintaan.
15
BAB 2
RANCANG BANGUN EKONOMI ISLAM
BAGIAN 1
MENGAPA HARUS ADA EKONOMI ISLAM
Revolusi ilmu pengetahuan yg terjadi di eropa barat sejak abad ke-16 masehi
menyebabkan pamor dan kekuasaan institusi gereja (agama kristen) di benua
tersebut menurun drastis. Hal ini terjadi karena dogma yg dipegang dan diajarkan
oleh tokoh-tokoh gereja pada abad tersebut jelas-jelas bertentangan dengan fakta-
fakta yang dihasilkan oleh ilmu pengetahuan. Akibatnya terjadi proses
sekularisasi di dunia eropa-barat dalam segala bidang, termasuk dalam ilmu
pengetahuan .agama,tuhan, nilai-nilai dan norma secara drastis dikeluarkan dari
struktur pemikiran para ilmuwan.
Produkpemikiran dan ilmu pengetahuan yg dihasilkan pun mengalami
nasib yg sama. Ilmu menjadi tersekularisasi dan dibebaskan dari nilai-nilai. Dari
paradigma inilah ( sekularisasi, fragmentasi, dan kebebasnilaian pengetahuan)
ilmu pengetahuan modern dibangun . termasuk ilmu ekonomi konvensional.
( istilah ilmu ekonomi konvensional kita gunakan untuk mengacu pada ilmu
ekonomi yg didasarkan pada paradigma di atas). Paradigma ini sebenarnya sudah
dikritik oleh banyak imuwan no-muslim. Dengan fakta-fakta seperti ini, akan
menjadi ironi bagi ilmuwan muslim jika menerima begitu saja ilmu ekonomi
konvensional tanpa menelaahnya terlebih dahulu, sementara ilmuwan non muslim
sendiri pun sudah ramai-ramai mengkritik.
A. EKONOMI ISLAM : perbedaan sudut pandang
16
Dalam tataran paradigma seperti ini, ekonom-ekonom muslim tidak
menghadapi masalah perbedaan pendapat yg berarti. Nmun, ketik mereka
diminta untuk menjelaskan apa dan bagaimanakah konsep ekonomi islam itu.
Mulai muncullah perbedaan pendapat. Sampai saat ini , pemikiran ekonom-
ekonom muslim kontemporer dapat diklasifikasikansetidaknya tiga mazhab
,yakni:
1. Mazhab Baqir as-sadr
2. Mazhab mainstream ; dan
3. Mazhab Alternaatif-kritis
MAZHAB BAQIR AS-SADR
Mazhab ini dipelopori oleh baqir as-sadr dengan bukunya yang
fenomenal iqtishaduna (ekonomi kita). Mazhab ini berpendapat bahwa ilmu
ekonomi tidak pernah bisa sejalan dengan islam . ekonomi tetap ekonomi,dan
islam tetapislam keduanya tidak akan pernah dapat disatukan karena
keduanya berasal dari filosofi yang saling kontradiktif . yg satu anti islam ,yg
lainnya islam. Mazhab baqir berpendapat bahwa masalah ekonomi muncul
karena adanya distribusi yg tidak merata dan adil sebagai akibat sistem
ekonomi yg memperbolehkan eksploitasi pihak yg kuat terhadap pihak yg
lemah.
MAZHAB MAINSTREAM
Mazhab kedua ini justru setuju bhwa masalah ekonomi
muncul karena sumber daya yang terbatas yang dihadapkan pd keinginan
manusia yg tidak terbatas. Memang benar misalnya, bahwa total permintaan
dan penawaran beras di seluruh dunia berada pada titik ekuilibrium. Dengan
demikian , pandangan mazhab ini tentang maslah ekonomi hampir tidak ada
bedanya dengan pandangan ekonomi konvensional. Kelangkaan sumber
dayalah yg menjadi penyebab munculnya masalah konomi. Bila ddemikian,
dimanakah letak perbedaan mzhab mainstream ini dengan ekonomi
17
konvensional ? yaitu terletak dalam cara menyelesaikan masalah tersebut.
Dilema sumber daya yg terbatas versus keinginan yg tak terbatas memaksa
mnusia untuk melalukan pilihan-pilihan atas keinginannya.
MAZHAB ALTERNATIF-KRITIS
Mazhab ini adalah sebuah mazhab yg kritis, mereka
berpendapat bahwa analisis kritis bukan saja harus dilakukan terhadap
sosialisme dan kapitalisme ,tetapi juga terhadap ekonomi islam itu sendiri.
Mereka yakin bahwa islam pasti benar ,tetapi ekonmi islam belum teentu
benar karena ekonomi islam adalah tafsiran manusia.
BAGIAN 2
PRINSIP-PRINSIP UMUM EKONOMI ISLAM
A. NILAI-NILAI UNIVERSAL : TEORI EKONOMI
18
Nilai-nilai ini menjadi dasar inspirasi untuk membangun teori
–teori ekonomi islam. Rinciannya :
TAUHID (keesaan Tuhan)
Tauhid merupakan fondasi ajaran islam . dengan tauhid
manusia menyaksikan bahwa “tiada sesuatu pun yg layak disembah
selain allah” karena allah adalah pencipta alam semsta dan isinya.
ADL(Keadilan)
Manusia sebagai khalifah dimuka bumi ini harus mmelihara
hukum allah dibumi dan menjamin bahwa pemakaian segala sumber
daaya diarahkan untuk ksejahteraan manusia. Supaya semua
mendapatkan manfaat daripadanya secara adil dan baik.
NUBUWWAH(Kenabian)
Karena rahman,rahim dan kbijaksanaan allah. Manusia tidak
dibiarkan begitu saja didunia tanpa bimbingan. Karena itu diutuslah
para nabi dan rasul untukmenyampaikan petunjuk dari allah kepada
manusia tentang bagaimana hidup yg baik dan benar di dunia.
1. Siddiq
Harus menjadi visi hidup setiapmuslim ,karena hidup
kitaberasal dari yg maha benar.
2. Amanah
Menjadi misi hidup setiap muslim. Sifat ini akan
membbentuk kredibilitas yg tinggi dan sikap penuh tanggung
jawab.
3. Fathanah
Sifat ini dapat dipandang sebagai strategi hidup setiap
muslim,kita harus mengoptimalkan segala potensi yg telah
diberikan olehnya.
19
4. Tabligh
Sifat ini merupakan taktik hidup hidup muslim. Sifat ini
bila sudah mendarah daging pd setiap muslim
KHILAFAH (pemerintahan)
Dalam islam , pemerintah memainkan peranan kecil , tetpi
sangat penting dalam perkonomian
MA’AD (hasil)
Pandangan duniayg khas dari seorang muslim tentang
dunia dan akhirat dapat dirumuskan sebagai dunia ladang akhirat.
B. PRINSIP-PRINSIP DERIVATIF: CIRI-CIRI SISTEM EKONOMI
ISLAM
Multitype ownership (kepemilikan multijenis)
Nilai tauhid dan nilai adil melahirkn konsep ini .dalam konsep
kapitalisme,prinsip umum kepemilikan yg berlaku adalah kepemilikn
swasta.
Freedom to act (kebebasan bertindak /berusaha)
Pelaku-pelaku ekonomi dan bisnis menjadikan nabi sebagai
teladan dan model dalam melaksanakn aktivitasnya.
Social justice (keadilan sosial)
Gabungan nilai khilafah dan nilai ma’ad melahirkan prinsip
keadilan sosial. Dalam islam, pemerintah bertanggung jawab
20
menjamin pemenuhan kebutuhan dasar rakyatny dan menciptakan
keseimbangan sosial antara yg kaya dan miskin.
C. AKHLAK : PERILAKU ISLAMI DALAM PEREKONOMIAN
Harus ada manusia yg berperilaku ,berakhlak, secara
profesional dalam bidang ekonomi, baik dia itu dalam posisi sebagai
produsen ,konsumen,pengusaha,karyawan,atau sebagai pejabat
pmerintah. Karena teori yg unggul dan sistem-sistem ekonomi yg
sesuai syariah sama sekali bukan jaminan bahwa perekonomianumat
islam akan otomatis maju.
21
BAB 3
ASUMSI RASIONALITAS DALAM EKONOMI ISLAM
A. Asumsi Rasionalitas
Asumsi rasionalitas adalah anggapan bahwa manusia berperilaku secara
rasional (masuk akal), dan tidak akan sengaja membuat keputusan yang akan
menjadikan mereka lebih buruk. Ada 2 jenis rasionalitas, yaitu :
1. Self interest rationality (rasionalitas kepentingan pribadi)
Asumsi bahwa individu mengejar banyak tujuan, bukan hanya memperbanyak
kekayaan secara moneter.
2. Present-aim rationality
Asumsi bahwa manusia menyesuaikan preferensinya dengan sejumlah
aksioma. Dalam definisi present-aim yang penting adalah bagaimanan mencapai
tujuan dengan efisien tanpa mempermasalahkan tujuannya.
B. Aksioma-aksioma Pilihan Rasional
Terdapat tiga sifat dasar, yaitu :
1. Kelengkapan (Completeness)
Jika individu dihadapkan pada dua situasi, maka ia dapat menentukannya
secara pasti terhadap kemungkinan yang ada.
2. Transitivitas (Transitivity)
Asumsi ini menyatakan bahwa pilihan individu bersifat konsisten secara
internal.
3. Kontinuitas (Continuity)
Jika bagi seseorang “A lebih disukai daripada B”, maka situasi-situasi
yang secara cocok “mendekati A”, harus juga lebih disukai daripada B.
22
C. Asumsi-asumsi lainnya tentang Preferensi
1. Kemonotonan yang Kuat
Bahwa lebih banyakk berarti lebih baik. Asumsi ini dapat diganti dengan
yang lebih lemah yakni (local Nonsatiation).
2. Local Nonsatiation
Asumsi ini menyatakan bahwa seseorang dapat selalu berbuat lebih baik,
sekecil apapun, bahkan bila ia hanya menikmati sedikt perubahan saja dalam
“keranjang konsumsinya”.
3. Konveksitas Ketat
Asumsi ini menyatakan bahwa seseorang lebih menyukai yang rata-rata
daripada yang ekstrem.
BAGIAN 2
PERSPEKTIF ISLAM TENTANG ASUMSI RASIONALITAS
A. Perluasan Konsep Rasionalitas (untuk Transitivitas)
Pertama, kita berpendapat asumsi dari self interest rationality adalah
bahwa individu mengejar banyak tujuan, bukan hanya memperbanyak
kekayaan secara moneter.
Kedua, kita berpendapat bahwa teori modern tentang kepuasan
rasional tidak disepakati secara universal.
Dalam islam terdapat dua cara untuk mendistribusikan pendapatan,
iuran wajib (zakat) dan iuran sukarela (infaq).
1. Persyaratan Transitivitas
Andaikan seseorang dihadapkan pada pilihan antara A dan B, ia
memilih A, bila dihadapkan pada pilihan B dan C, ia memilih B.
Dihadapkan pada pilihan antara C dan A, ia memilih C. Pilihan ini
kelihatannya intransitif karena kita melihat bahwa hanya memiliki tiga
23
alternatif, yaitu A,B, dan C. Tetapi kita dapat merinci alternatifnya,
dengan rumus :
Simbol Alternatif
Ab Memilih A jika B merupakan satu-satunya alternatif
yang ada
Ba Memilih B jika A merupakan satu-satunya alternatif
yang ada
Bc Memilih B jika C merupakan satu-satunya alternatif
yang ada
Cb Memilih C jika B merupakan satu-satunya alternatif
yang ada
Ca Memilih C jika A merupakan satu-satunya alternatif
yang ada
Ac Memilih A jika C merupakan satu-satunya alternatif
yang ada
Utilitas dan Infak (Sedekah)
Kini mari kita berlanjut pada utilitas farhan yang merasa lebih baik jika ia
membelanjakan uangnya untuk infak (sedekah). Mari kita mendefinisikan fungsi utilitasnya
sebagai Uf = U(Mf,Mz), di mana:
Uf = utilitas Farhan
Mf = uang yang dimiliki oleh Farhan
Mz = uang yang dimiliki oleh zahid
24
Slope kurva utilitas Farhan negatif karena menurut Farhan, infak adalah hal yang baik.
Slope negatif juga bearti bahwa farhan mengurangi pendapatannya agar pendapatan Zahid
bertambah. Berapa jumlah pendapatan yang bersedia di serahkan oleh Farhan tergantung
pada budget line. Titik A adalah solusi optimal untuk farhan.
Penjelasan lebih lanjut akan dibahas pada Bab XI, Bagian 4.1.
Menurut Farhan, infak adalah hal yang baik sehingga Farhan bersedia mengeluarkan
uangnya sebagai infak sebagai sehingga Zaid mendapatkan tambahan pendapatan sebesar yang
di berikan oleh Farhan. Besarnya pendapatan ini ditentukan oleh kemiringan budget line.
B. Perluasan Spektrum Utilitas (untung Strong Monotonicity & Local
Nonsatiation)
Dalam perspektif Islam, lebih banyak tidak selalu bearti lebih baik. Asumsi
”lebih banyak lebih baik” hanya benar jika kita harus memelih antara X halal dan Y halal.
tidak benar jika harus memilih antara X halal Y haram, atau X haram dan Y halal, X
haram dan Y haram. Nilai Islam tentang halal dan haram membuat kita harus memperluas
sprektum utilitas.
25
26
Kini kita dapat menggabarkan empat tepi fungsi utilitas:
Melonggarkan Persyaratan Kontinuitas (untuk kontinuitas)
Mari kita asumsikan bahwa permintaan Y haram dalam keadaan darurat. Anda
dapat membanyangkan permintaan terhadap daging babi jika tidak ada makanan lain
yang tersedia.permintaan terhadap babi ini bukan merupakan permintaan yang kontinu,
melainkan diskrit. Karena itu, permintaan adalah permintaan titik (point demand)
27
berapapun harga daging babi pada saat itu, permintaannya Qp, yakni sejumlah tertentu
daging babi untuk memenuhi kebutuhan kelangsungan hidup.
Perluasan Horison Waktu
Perspektif Islam tentang waktu tidak dibatasi hanya pada masa kini. Islam
memandang waktu sebagai horison. Karena itu, analisi statis sebagaimana di krnal oleh
ekonom-ekonom klasik tidak memadai untuk menerangkan perilaku ekonomi dalam
perspektif Islam.
Dalam perspektis Islam, waktu sangat penting dan bernilai. Nilai waktu tergantung
pada bagaimana seseorang memanfaatkan waktunya. Semakin produktif seseorang
memanfaatkan waktunya. Semakin produktif seseorang memanfaatkan waktunya,
semakin banyak nilai yang di perolehnya bagi setiap orang, sehari adalah 24 jam, tetapi
nilai waktunya akan berbeda-beda. Tentu saja, kita dapat mengukur nilai ini secara
moneter.
Ide ini justru merupakan kebalikan dari konsep nilai waktu uang (time value of
money). Dalam Islam waktulah yang bernilai, sementra uang tidak memiliki nilai waktu.
Haruskah barang-barang di masa depan didiskon ? Ya. Ekonom secara khas mendiskon
beragam barang-barang yang di beli dan di jual di pasar, yang di sebut komoditas. Islam
tidak keberatan mengenai hal ini. Namun, benar pula bahwa kadangkala ekonom
melangkah lebih jauh dalam mendiskonto. Meraka mendiskonto ketika seharusnya
mereka tidak melakukannya.
Komoditas yang seharusnya tidak didiskon
Keberatan pertama bukan ditujakan kepada teori metode harga pasar, tetapi di
tujukan kepada cara-cara penerapan metode tersebut dalam praktik. Menurut teori
tersebut, setiap komoditi seharusnya didiskon pada tempat diskonto masing-masing
komoditasnya. Tetapi dalam praktiknya semua komoditas secra umum di kumpulkan
kemudian didiskon pada tingkat yang sama. Biasanya, semua komoditas didiskon pada
tingkat yang disebut sebagai tingkat bunga “rill,” yang merupakan rerata tertimbang dari
28
masing masing tingkat bunga dari berbagai komoditas (weighted average of the own
interest of various commodities).
Pikirkanlah tentang sumberdaya langka yang tidak dapat di reproduksi, yang sama
sekali tidak dapat di produksi. Sumber daya langka tidak dapat diubah menjadi sumber
daya masa depan dalam jumlah yang lebih besar, dan karenanya sumber-sumber daya ini
memiliki tingkat diskon tersendiri sebesar 0 atau sekitarnya. Ekonom lainnya, Derek
Parfits, yakin bahwa kesejahteraan seharusnya tidak didiskon. John Broome
berkesimpulan bahwa penyelamat jiwa juga seharusnya tidak didiskon.
Keberatan kedua adalah bahwa pada banyak proyek, sebagian besar dari pihak yang
berkepentingan tidak ter wakili dalam pasar. Banyak proyek yang akan berdampak pada
generasi mendatang pada abad-abad atau melenium ke depan. Ahli-ahli ekonomi
menganjurkan beberapa komoditas yang seharusnya tidak didiskon. Uang bukanlah
komoditas. Lalu apa yang dapat kita katakan bila uang didiskon?
Time value of money mengatakan bahwa $ 1 hari ini mempunyai nilai yang lebih
besar dari pada $ 1 besok karena $ 1 hari ini dapat diinvestasikan untuk mendapatkan
return yang positif. Di sinilah letak keselahannya. Investasi selalu memiliki dua
kemungkinan: untung atau rugi. Karenanya return dapat saja positif, dapat pula negatif.
Maka mengapa rumusnya menjadi FV = PV (1 + r) n? Bukankah ini hanya merupakan
bentuk lain dari rumus pertumbuhan penduduk Pt = Po (1 +g)t yang diadopsi kedalam
ilmu ekonomi?
29
APENDIKS BAB 3
ASUMSI RASIONALITAS DALAM EKONOMI ISLAMI
(MATERI INTERMEDIATE)
Asumsi Rasiontalitas dalam Ilmu Ekonomi
Utility teory
Menjadidasar ilmuekonomisehinggamenjadisangatpentinguntukmemahamiperkembangan
teoriutilitasbesertaaksiomanya.
Dalambab 1
misalnyadijelaskanbagaimanaalurpembentukankurvapermintaandanpenawaran (lihat box 1.1).
selanjutnya dijelaskan dalam
bab 3, bab 4, danbab 5.
Tanpa memahami teoriutilitas, maka kitatidak dapat
melanjutkanpembahasanilmuekonomiketingkat yang lebihtinggi.Dari
teoriutilitasinikitamelangkahpadateorioptimal choicedenganmemasukkanbudget
constraintdalampembahaasan.Teorikonsumsidibangundiataslandasanoptimal choice, begitu pula
teoriproduksidibangundiataslandasan yang persissamadenganperspektiflain.
Biladalamteorikonsumsipilihanbarangnyaadalahbarang-baranguntukdikonsumsisemisalmakanan,
pakaian, dansejenisnya, makadalamteoriproduksipilihanbarangnyaadalahbarang-barang yang
akandigunakanuntukberproduksisemisal modal, tenagakerjadansejenisnya.
Optimal choicediperolehdenganduapendekatanyaitu :
1. Maksimalkanutilitasdenganjumlahanggarantertentu (lihatgambar 4.9 padabab 4 bagian 3), atau
30
2. Minimalkananggaranuntukmendapatkantingkatutilitastertentu (lihatgambar 4.10 padabab 4
bagian 3)
Itusebabnyailmuekonomisering kali didefinisikansebagai:
“Ilmu yang mempelajariperilakkumanusiauntukmemanfaatkansumberdaya yang
terbatas(limited resources)untukmencapaitingkatkepuasasetinggi-tingginya(unlimited wants)”.
Dalamperkembangannya, teoriutilitastelahberkembangsangatjauh yang
dapatdigambarkansebagaiberikut:
1. Teorikonsumsiindividu
Iniadalahteorikonsumsiklasik yang dibangundengantigaaksiomautama :
a. Kelengkapan(completeness)
b. Transitivitas(transitivity)
c. Kontinuitas(continuity)
2. Teorikonsumsi multi-individudenganketidakpastian
Iniadalahteorikonsumsi yang
dibangundenganmenambahknsatuaksiomaatastigaaksiomautamayaituaksiomaindepen
densisehinggamenjadi:
a. Kelengkapan(completeness)
b. Transivitas(transitivity)
c. Kontinuitas(continuity)
d. Independensi(independence)
Penambahanaksiomakeempat, dalambahasamudahnya,
memasukkanunsurketidakpastian (uncertainly) kedalamteorikonsumsi
individual.Unsurketidakpastianitu juga disebutsebagaistate-dependent
commoditiesyaitupreferensiseseorangterhadapsuatubarang juga ditentukanolehsituasi
yang sedangdihadapinya, misalnya “sayalebihmenyukaisegelas air
kelapadinginbilacuacasedangpanasterik”, atau
“sayalebihmenyukaisecangkirjahehangatbilacuacasedangdingin”.
Von Neuman Morgenstern (VNM) melangkahlebihjauh.
Merekamengembangkanteoribarudenganmemasukkanberapabesarkemungkinanterjad
31
inyasuatuperistiwa.TeoriinidisebutExpected
UtilityTheorydenganmenghitungprobabilitasnya.Katakanlahkemungkinanterjadinyah
ujan 40%, dankemungkinantidakhujan (terikmatahari) 60%.Teoriexpected utility
yang dikembangkan VMN inimemberikanlandasanuntukGame
Theorykarenakitadapatmengukurkemungkinanreaksi orang lain.
Selanjutnyadikembangkanstrategiuntukmengantisipasireaksi orang laintersebut.
3. Teorikonsumsi Multi-individudengan (ketidakpastian) informasi yang
tidaksempurnadantidaklengkap.
Dalamteoriinidibedakanantaraincomplete information (tidaklengkap)
danimperfect information (tidaksempurna).Harsanyimendefinisikanperfect
informationdancomplete informationadalah: “Thus, in games with perfect
information, all players will have full information at every stage of the game about
all moves made at earlier stages, including both personal moves and chance moves.”
“thus, in complete information games, all players will have is based on the
amount of information the players will have full information about the basic
mathematical structure od the game as just defined.”
BAGIAN 1
TEORI KONSUMSI INDIVIDUAL
Iniadalahteoriekonomi yang paling
dasardanmenjadilandasanpengembanganberbagaiteoriekonomilainnya.
Teoriinimemilikitigasifatdasar:
1. Kelengkapan(completeness)
Sifatinibermaknaseseorangselalu “kutahu yang
kumau”.Dalambahasainggrisinibermaknaseseorangmemiliki “complete trust or
confidence in something”dalamistilah yang lebih popular
disebut“faith”.Dalambahasafikihnya “yakin, keyakinan, iman, amantu”.
32
Dalamsituasiapapunseorangindividuselaludapatmenentukansecarapastiapa yang
diinginkannya. Misalnyajikaiadihadapkanpadasituasi A dan B,
makaiaselaludapatmenentukanpilihannyasalahsatudariketigakemungkinan:
 A lebihdisukaidaripada B
 B lebihdisukaidaripada A
 A dan B keduanyasama-samadisukai
Secaralebih formal matematis, kalimatdiatasdapatdirumuskansebagaiberikut:
katakanlahseorangindividumenghadapisuatupilihankonsumsi S, denganbarang x dan y.
untuksetiapđ‘„, y, € S.
 đ‘„~ y berartikonsumensama-samamenyukaikeduanya(indifferent)
 đ‘„> y berartikonsumenlebihmenyukai x daripada y (strictly prefers)
 đ‘„ ≄ yberartikonsumenlebihmenyukai x daripada y atau paling tidaksama-
samamenyukaikeduanya(weakly prefers).
Untuksemua𝒙, y, € S selaluada𝒙 ≄ y atau y ≄ 𝒙 (ataukeduanya).
2. Transitivitas(transitivity)
Sifatinibermaknaseseorangselalu “teguhpendirian, tidakmencla-
mencle”.Dalambahasafiqihnya “istiqomah”.
Jikabagiseseorang “A lebihdisukaidaripada B” dan B lebihdisukaidaripada C”
makabaginya “A haruslebihdisukaidaripada
C”.Asumsiinimenyatakanbahwapilihanindividubersifatkonsistensecara internal.
Secaralebih formal matematis, kalimatdiatasdapatdirumuskansebagaiberikut :
Katakanlahseorangindividumenghadapisuatupilihankonsumsi S, denganbarang x
dany. untuksetiapđ‘„, y, € S.
 đ‘„ ~ y berartikonsumensama-samamenyukaikeduanya(indifferent)
 đ‘„> y berartikonsumenlebihmenyukai x daripada y (strictly prefers)
 đ‘„ ≄ yberartikonsumenlebihmenyukai x daripada y atau paling tidaksama-
samamenyukaikeduanya(weakly prefers).
33
Untuksemua𝒙, y, € S selaluada𝒙 ≄ y atau y ≄ 𝒙dan y ≄ z maka x ≄ z.
Pilihanrasionaladalahpilihan yang memenuhiduasifatdasaryaitu “kutahu yang
kumau” dantidak “menclamencle”.Secaralebih formal, pilihanrasionaladalahpilihan yang
memenuhisifat completeness dan transitivity.Secaramatematisdisebutkan.
≄ pada x dikatakanrasionalbila:
Untuksemua𝒙, y, € S makaselaluada𝒙 ≄ y atau y ≄ 𝒙 (ataukeduanya).
Dan
Untuksemua𝒙, y, z € S, jika𝒙 ≄ y dan y ≄ 𝒛 maka 𝒙 ≄ z.
Rationality adalah proses memaksimalkankepuasan(utility
maximation).SedangkanMoralityadalah “proses
memaksimalkankepuasandenganbarangtertentu(contrained utility
maximization).Dalamekonomiislam, kitamemasukkanbatasanbahwa proses
memaksimalkankepuasanharusmempertimbangkankaidah-kaidahsyariah, makakita pun
membahasteoriekonomiislam. Pendekataninidibangunatasdualandasan :
a. Hadits
b. Kaidahfiqh
3. Kontinuitas (continuity)
Sifatinibermakna “takadarotan, akarpunjadi”.Dalambahasafiqhnya “man la
yyudrakukulluhu, la yutrakukulluhu” (jikatidakdapatmelakukandapatmelakukan yang
baiksepenuhnya, janganmeningglakanbaikseluruhnya).
34
TidakKontinuitas Kontinuitas
”sungguhmatiakujadi
penasaran
Sampaimati pun akan
Kuperjuangkan”
(Penasaran, RhomaIrama)
“Sungguhmatiakujadi
Penasaran
Kalaubukandia,
adiknya pun boleh juga”
Secaralebih formal matematis, kalimatdiatasdapatdirumuskansebagaiberikut.
Katakanlahseorangindividumenghadapisuatupilihankonsumsi S, denganbarang x dan y.
untuksetiap x, y, Ï” S
 x ~ y berartikonsumensama-samamenyukaikeduanya (indifferent)
 x ~ y berartikonsumenlebihmenyukai x daripada y (strictly prefers)
 x ≄ y berartikonsumenlebihmenyukaix daripada y atau paling tidaksama-
samamenyukaikeduanya (weakly prefers)
Jikax = limn→∞{xn}, y = limn→∞{yn},
danxn≄ ynuntuksemuanmakax ≄ y.
35
A. MenggambarKurvaUtilitas
Gambar Ap. 3.1.Utility Functions danIndifference Curves
Diperlukanduaasumsitambahanselaintigasifatutama, yaitu:
1. Lebihbanyaklebihdisukai (More is better than less)
Bilatitik (2,3) memilikisegalasesuatu yang dimilikititik (2,2) dan juga memiliki 1
unit x2 lebihbanyak, makatitik (2,3) lebihdisukaidaripadatitik (2,2). Secara formal
dikatakanbahwa (2,3) ≄ (2,2).
2. Convexity
Bilakitamenentukanduatitik, katakana xdany, padasatukurvautilitas,
kemudianmenariksatugarislurusantaraduatitiktersebut, makatitik-titik yang berada di
X2
4 (2,3)
> (2,2) ~ (4,1)
3
2
U= 6
1
U= 4
X1
1 2 3 4
36
garislurusitupastimemberikantingkatutilitas yang lebihtinggidaripadatingkatutilitas di
duatitikxdany, misalnyatitikz.
x
Good B
z
y U1 U2
Good A
Gambar Ap. 3.2.Ordinal Utility Functions
Secara formal kalimatdiatasdapatditulisulangmenjadisebagaiberikut.
Jika x ~ y makaα x + (1 - α) y ≄ x, dimana 1 > α > 0, atausecaralebihumum
Jika x ~ y maka α x + ÎČ y ≄ x, di mana 1 > α > 0 dan 1> ÎČ > 0
37
B. MenggambarKurva Isoquant
Pertama, x1 barangkitadefinisikansebagaitenagakerja yang akan
“dikonsumsi” olehsuatupabrik, danbarang x2 kitadefinisikansebagai modal kerja yang
akan “dikonsumsi” olehpabriktersebut. Kedua, tingkatkepuasan U
kitadefinisikansebagaitingkat “kepuasanberproduksi”.
Makadenganperubahandefinisiitukitadapatmenggunakanseluruhaksiomadanasumsi yang
telahkitagunakanuntukteoriproduksi.Biladalamteorikonsumsikurvaindifferenadalahkurva
yang memberikantingkatutilitaskonsumsi yang sama,
makadalamteoriproduksikurvainidisebutkurva isoquant yaitukurva yang
memberikantingkatkuantitasproduksi yang sama.
Gambar Ap. 3.3.Isoquant Curve adalah “Indifference Curve” dalamTeoriPorduksi
X2
4 (2,3)
> (2,2) ~ (4,1)
3
2
U= 6
1
U= 4
X1
1 2 3 4
38
Denganperubahandefinisiterhadapbarang X1dan X2, makadalamteoriproduksiBudget
Linememilikinama lain yaituIsocost.
I1 I2 I3
Good Y
Qy
Qx Good X
Gambar Ap. 3.4.Isocostadalah “Budget Line” dalamTeoriProduksi
C. MenggambarKurvaKonsumsi Intertemporal
Denganmenggunakangambar yang sama. Pertama, barang
x1kitadefinisikansebagaibarang yang dikonsumsisaatini, danbarang
x2kitadefinisikansebagaibarang yang akandikonsumsi di masa mendatang.
Biladalamteorikonsumsisatuwaktukurva indifferent adalahkurva yang
memberikantingkatutilitaskonsumsi yang samapadasaatinisaja, makadalamteorikonsumsi
intertemporal kurvainiadalahkurva yang memberikantingkatutilitaskonsumsi yang
samapadasaatinidanpadasaatmendatang.
Dalamteorikonsumsi I1, I2, I3
adalahindifferent curves.
Dalamteotiproduksi I1, I2, I3
adalahisoquant curves.
Dalamteorikosumsigarislurusadalah
budget line.
Dalamteoriproduksigarislurusadalah
isocost.
39
BAGIAN 2
TEORI KONSUMSI DENGAN KETIDAKPATIAN
Definisi dan coleman (1987) tentang rationality dan morality. Rationality adalah
proses memaksimalkan kepuasan (utility maximization). Sedangkan morality adalah proses
memaksimalkan kepuasan dengan batasan tertentu (constrained utility maximization).
3 sifat utama teori konsumsi dan menambahkan 1 sifat unsur ketidakpastian:
1. Kelengkapan (completeness)
2. Transivitas (transivity)
3. Kontinuitas (continuity)
4. Independent (independence).
dengan memasukkan beberapa besar kemungkinan terjadinya suatu peristiwa. Teori ini
disebut Expected Utility Theorydengan menghitung probabilitasnya. Teori expected utility yang
dikembangkan VMN ini memberikan landasan untuk dua hal baru dalam teori konsumsi:
1. Landasan game theory
2. Landasan pendekatan Kardinal atas utilitas.
GAME THEORY
secara ringkas guru besar ekonomi Yale University, Dirk Bergemann, menyampaikan
perkembangan game theory debagai berikut:
1. Pada tahun 1920-30
a. E. Zermelo (1913) membahas tentang permainan catur, mengantisipasi langkah
yang akan dilakukan oleh lawan.
b. E.Borel (1913) membahas tentang mixed strategi. Mixed strategi adalah
permainan tebak-tebakan sampai akhir, dalam bahasa inggrisnya “keep them
guessing”.
40
2. Pada tahun 1940-50an
a. J.v. Neuman (1928)membahas tentang zero sum yaitu permainan dimana
pemenang dapat hadiah +5 dan yang kalah hilang -5, permainan ini adalah
permainan bahagia diatas penderitaan orang lain.
b. J.v. Neuman dan O. Morgenstern (1944) menulis theory of games and behavior:
axiomatic expected utility, zero sum game, cooperative game theory. Dalam
cooperative game ada 2 pertanyaan dasar:
i. Dengan siapa harus berkoalisi agar menang?
ii. Bagaiman cara berbagi hadiah ketika menang?
c. J. Nash (1950) Non Zero Sum Game.
MulanyaNabiDaud as
memutuskanpemilikkambingsupayamenyerahkanternaknyakepadapemilikkebunse
bagaigantirugidisebabkanternaknyamemasukidanmerusakkankebunitu.
NabiSulaiman as yang mendengarkeputusanbapaknyamenyelanya:
“Wahaibapakku, menurutpandanganku, keputusanitusepatutnyaberbunyi;
kambing-kambingitudipinjamkankepadapemilikkebununtukdipelihara,
diambilhasilnyadandimanfaatkanbagikeperluannya.
“Pemilikkambingharusmemulihkankembalikebun yang telahrusakitu.
Manakalakebunitutelahkembalisepertisemula,
makapemilikkambingmendapatkankembalikambingnya,
danpemilikkebunmendapatkembalikebunnya. Dengancarademikianmasing-
masingpihaktidakada yang
mendapatkeuntunganataumenderitakerugianlebihdaripadasepatutnya.” Pendapat
yang dikemukakanNabiSulaiman saw disetujuikeduapihak.
LucedanRaiffamemberikancontohsehari-hari yang dikenalsebagaiBattle of
Sexes.Katakanlahadasepasangsuamiistri. Sang suamisukamenontonsepakbola,
sang istrisukamenonton drama musikal.Terjadiperdebatan, sang
suamimengajakistrinyamenontonsepakbola,
41
sedangkanistrinyameyakinkansuaminyamenonton drama musikal.
Diatasitusemua, bagimereka yang pentingnontonbersama. Sang
suamilebihsukamenontonbersamaistrinya drama
musikaldaripadanontonsendiriansepakbola. Sang istri juga
lebihsukamenontonsepakbolabersamasuaminyadaripadanontonsendirian drama
musikal. Keadaanini yang kitasebutnon zero sum game.
Dalam film “A Beautiful Mind” yang menceritakankisah John Nash, digambarkanketika
Nash berada di kedaiminum, danadabeberapagadiscantik. Nash berpikirbahwasemua orang yang
ada di kedaiminumituinginmendekatigadis paling cantik. Namunsemua juga ragu-
raguuntukmendekatigadisitu. Dalamanalisis Nash, siapa yang beranimendekatigadis paling
cantikitu, dialah yang akanmenjadipacarnya, karena yang lain masihterusdalamkeragu-raguan.
Nash berpendapat, seorangindividuakanmelakukanaksisesuaidengankeyakinannyatentangaksiapa
yang akandilakukanlawanmainnya. Setiappemainakanmelakukanaksi yang optimal
bagidirinyamasing-masingdenganmempertimbangkanaksi optimal apa yang
akandilakukanlawanmainnya. Inilah yang disebutNash Equilibrium.
Secaralebih formal Nash Equilibriumdidefinisikansebagai:
“If there is a set of strategies with the property that no player can benefit by changing
her strategy while the other players keep their strategies unchanged, then that set of strategies
and the corresponding payoffs constitute the Nash Equilibrium.”
Dalam Bahasa yang lebihmudahNash Equilibrium didefinisikansebagai:
“A concept of game theory where the optimal outcome of a game is one where no player
has an incentive to deviate from his or her chosen stategy after considering an opponent’s
choise. Overall, individual can receive no incremental benefit from changing action, assuming
other players remain constant in their strategies. A game may have multiple Nash equilibria or
none at all.”
42
Dalam Bahasa sehari-hari, “Perhitungandengancermat, kemudianlakukandenganyakin”.
Dalambahasafikihnya“Fa idzaazzamtafatawakkal ala Allah” (Bulatkantekad,
kemudianberserahdirilahpada Allah).
3. Padatahun 1960-an
a. R. Selten (1965, 1975) membahastentangdynamic games dansubgame perfect
equilibrium. Bila Nash membahas “one-shot game”. Permainansatu kali main,
makaSweltenmembahaspermainan yang dilakukanberulang kali (repeated games),
sehinggaanalisisnyadinamis.
Dalamanalisis yang dinamisinilahkemudianSeltenmerumuskansubgame perfect
equilibrium (subgame perfect Nash equilibrium). Biladalamsetiappermainan (kitasebut subgame)
pemainmelakukan Nash equilibrium, makasecarakeseluruhanpermainanakansubgame perfect
equilibrium.Dalam Bahasa aslinya, Selten (1965) merumuskan :
“A Nash equilibrium is subgame perfect if the players’ strategies constitute a Nash
equilibrium in every subgame”
Dalam Bahasa mudahnya, “kalaumaujadijuarakompetisisepak bola,
gakusahkelewatjauhmikirnpertandingankesekian-kesekianlah. Menanginajasetiappertandingan,
ntar juga bakalanjadijuara”. Bilasetiap game dilakukandengansungguh-sungguhsesuai Nash
equilibrium, makatidakperlukhawatir. Dalam Bahasa fikihnya“Fa
idzafaraghtafanshabwailarabbikafarghab” (Makaapabilakamutelahselesai (darisesuatuurusan),
kerjakanlahdengansungguh-sungguh (urusan) yang lain).
b. J. Harsanyi (1967, 1968) membahastentanggames of incomplete information.
Cobabayangkankalaukitaharusmendugaa-dugareaksilawan main kita,
padahalkitasamasekalitidakmengenalnya.
Harsanyimembedakanantara Incomplete Information (Tidaklengkap) danInperfect
Information (TidakSempurna) Games. Antara Complete InformationdanPerfect Information.
43
DalamImperfect Information Game, para pemainsalingmengenal,
dapatmendugastrategiapa yang akandigunakanlawan main, preferensilawan main.
Jadiinformasitentanglawan main telahlengkap (complete)
namuntidaksempurnasehinggakitadapatmenduga-dugastrategiapa yang akandigunakan.
DalamistilahHarsanyi: informasitentang “personal moves” dan “chance moves” pada masa
lalutidakdiketahuisempurna. Dalam Bahasa sehari-seharinya “Sayakenal, tapitidakkenaldekat.”
Harsanyimendefinisikanperfect information adalah :
“Thus, in games with perfect information, all players will have full information at every
stage of the game about all moves made at earlier stage, including both personal moves and
chance moves.”
DalamIncomplete Information Game,
pemainatausalahsatupemaintidakmengenalkarakterlawanmainnyadalamartiandisepakatisehinggas
ulitmenebakstateginya, preferensinya. DalamistilahHarsanyi, karakterdisebutsebagai“basic
mathematical structure of the game”. Dalam Bahasa sehari-harinya “Sayatidakkenal”.
Harsanyimendefinisikancomplete information adalah:
“This, in complete information games, all aplayers will have is based on the amount of
information the player will have full information about the basic mathematical structure of the
game as just defined.”
4. Padatahun 1970-anmerupakanfasepertamaditerapkannyagame theory (daninformation
economics) dalamberbagaibidangkajianekonomi. Berikutinidisajikanduacontohklasikgame
theory.
a. Prisoners’ Dilemma.
Konsepprisoners’ dilemma dikembangkanpertama kali oleh Merrill Flood dan Melvin
Dresher darilembagariset RAND Corporation yang kemudiandirumuskansecara formal
olehahlimatematika Albert Tucker dari Princeton University.
44
Katakanlahadadua orang penjahat yang telahtertangkapdandipenjara di duasel yang
terpisah. Pemisahanseliniuntukmencegahadanyakerjasama (Cooperative
game)bohongbersamadiantara para penjahat.
Tanpapengakuanmereka,
penyidiktelahmempunyaicukupbuktiuntukmenuntutmerekaancamanpenjaramasing –
masingsatutahun.
Kalausalahsatumengaku, maka yang
mengakuakanbebasdariancamanpenjarakarenabertindaksebagaijustice collaborator. Sebaliknya
yang tidakmengakuakandipenjara 20 tahun.
Kalausama-samamengaku, makamasing-masingakandipenjara5 tahun.
Dalamnon-cooperative game dimanamasing-
masingpenjahatinginmenyelamatkandirinyamasing-masing, makastrategidominant
adalahmengaku. Yang dimaksudstrategidominant adalahterserahapa pun yang dilakukanpenjahat
yang lainnya, denganmengakuiaakanselamatdari 20 tahunpenjara. Tinggalmenunggunasibaja.
Bilaternyatapenjahatlainnyatidakmengaku, makaiabebas. Bilapenjahatlainnyamengaku,
makaiadipenjara 5 tahun, jauhlebihsedikitdibandingkan 20 tahun.
Namundalamcooperative game dimanamasing-
masingpenjahattelahdisumpahmatidanyakinbetulpenjahatlainnyatidakakanmengaju,
makadominanstrategiadalahtidakmengakusehinggamerekahanyadipenjarasatutahun.
45
b. Big Monkey and Little Monkey
Masihingatpermainangamsutjari? Jempoladalahgajah, telunjukadalah orang,
kelingkingadalahsemut. Padasaat yang bersamaankeduapermainmengeluarkanjaripilihannya
(decide simultaneously). Setiap kali permainan, setiap kali itu pula ketikamenduga-
dugaaksilawan main. Masihingatmixed trategy? ”Keep them guessing”?
Sekarangcobaingatperbedaannyadenganpermainangamsutjari“tit for
tat?”.Ketigajaridikeluarkansejakawalketiganya. Jari yang
telahdisentuholehlawantidakdapatdigunakanlagi,
sehinggaakhirnyatinggalsatujarimelawansatujari. Bilalawan main tidakmelakukankesalahan,
hampirpastipemain yang jalandulu(decides first) akankalahatau paling tidakseri. Hal
inikarenapemain yang jalanlebihdulumemilikilebihsedikitpilihan.
Katakanlahadaduaekormonyet, Big Monkey (BM, Moge, MonyetGede) dan Little
Monkey (LM, Mocil, Monyetkecil). Karenabadannya yang besar, Mogemenghabiskan 2
kalorimemanjatpohonkelapa,
sedangkanMocilkarenabadannyakeciltidakmenghabiskankaloriapapun (nolkalori). Katakanlah
pula setiapmemanjatsetiapmonyetakanmemetiksatukelapa yang mengandung 10 kalori.
Monyetakanmenjatuhkankelapanyaketanah, kemudianturundaripohon,
selanjutnyamakankelapatersebut.
46
JikaMogememanjatpohon:
Mogeakandapat 10 kaloridikurangi 4 kalori yang
dimakanMocilsebelumMogeturundaripohon, sehinggaMogeakandapat 6 kalori.
JikaMocilmemanjatpohon:
Mocilakandapat 10 kaloridikurangi 9 kalori yang
akandimakanMogesebelumMocilturundaripohon, sehinggaMocilakandapat 1 kalori.
JikaMogedanMocilmemanjatpohon:
Mogedapat 7 kalorikarenabadannya yang besar, sedangkanMocildapat 3 kalori.
Dalampermainan“tit for tat” dimanaMogememutuskanaksinyalenihdulu:
 Mogememilikiduapilihanw(wait, menunggu) danc (climb, memanjat)
 Mocilmemilikiempatpilihanselaluw, selaluc, mengikutiaksiMoge, kebalikanaksiMoge.
 BilaMogemenunggu (W), Mocilakanmanjat (C), Mogedapat 9 kalori.
 Bila Moge (C), Mocilakanmenunggu (W), Mogedapat 4 kalori (10 kaloridikurangi 4
kalori yang dimakanMocilsebelumMogeturun, dikuranglagi 2 kalori yang
habisuntukmanjat)
 Dari 2 pilihanitu, pilihanterbaikMogeadalahmenunggu (W)
Pilihanitumerupakan yang terbaikyaituapabilamogemanjat, mocilmenunggu (cw)
Strategiini (w dancw) disebutstrategiresponterbaik (best response)
yaituterserahapapunaksipihaklain,iniadalahpilihanterbaik.
Solusidimanasetiappemainmelakukan best reponse, disebut Nash
Equilibrium.Dalampermainansimultan, maka mixed strategimerupakanstrategi optimal.
47
 Mogeakanmemilihmemanjatataumenunggudenganprobabilitas 0,5.
 Mociltetappilihanterbaiknyaadalahaksikebalikandarimoge (c,w) dan (w,c),
tapimasalahnyasekarangmocilharusmemilihaksinyasebelumiamelihataksimoge.
Salah satucarauntukmenentukanstrategiterbaikadalahdenganmembuangstrategidominan.
Perhatikangambardibawahini:
 Mociltidakakanpernahmemilih(w,w) karenahasilnya nihil
 Mociltidakakanmemilih (c,c) karenahasilnya, 3 kalori, lebihkecildaripada (c,w)yang akan
member Mocil 4 kalori
 Mogepunyaduapilihan w atau c. mogetidakakanmemilih c karenahasilnya, 4 kalori,
lebihkecildaripada w yang akan member Moge 9 kalori
 Jadipilihanterbaikadalahw,c yang akan member (9, 1) yaitu 9 kaloribuatMogedan 1
kaloribuatmocil.
BAGIAN 3
TEORI KONSUMSI DENGAN INFORMASI LENGKAP
Bankirdanpengusahasering kali memilikicarapandang yang
berbedauntuksuatukeadaanbisnis yang samakarenamemilikiinformasi yang berbeda. Duabentuk
yang paling lazimtimbulakibatadanyaasymmetric informationiniadalahadverse
selectiondanmoral hazard.Perbedaanpandanganantara banker danpengusahayang
dalambahasakerennyadisebutprincipal-agent problems, yang
dalamperbankansyariahdiatasidengansistembagihasil.
A. Adverse Selection
Sistembagihasilperbankansyariah yang dimaksudkanuntukmengatasi principal-agent
problems (shahibul mal – mudarib), juga tidaklepasdaripilihan yang salah (adverse
selection).Pengusaha yang mengetahuibisnisnyamemilikirisk adjusted return yang tinggitentu
lebih memilih kredit perbankan konvesional yang memberikan kepastian tingkat suku bunga.
48
Pengusahaakanmenghindarisistembagihasilperbankansyariahuntukmenghindaribebanbagihasil
yang lebihbesardibandingkanbebansukubungakredit. Akibatnyahanyapengusaha-pengusaha yang
memilikiresikobisnis yang lebihbesarataumemiliki return yang lebihkecilsaja yang datangke
bank syariahuntukpembiayaandengansistembagihasil. Persoalanini yang
kemudiandimitigasiolehperbankansyariah Indonesia denganduakonsepbagihasil.Pertama, two
step financing yaitu bank syariahmemberikanpembiayaankepadakoperasi/multi
finance/bprsdengansistembagihasil.Selanjutnyapembiayaantersebutakandisalurkankepada end
users dengansistem fixed installments. Jadi bank syariahberbagihasildarisesuatu yang
dapatdiprediksidenganakurat.Kedua, short term financing based on job orderyaitu bank syariah
memberikan fasilitas kelonggaran tarik yang
dapatdicairkanbilaadasuratperintahkerjadaripemberikerja. Atasdasar SPK itulah bank
syariahmemperhitungkanrisiko,jangkawaktudanperkiraanretunnya. Jadi bank
syariahpadadasarnyahanyamelakukanpembiayaanbagihasilbilabisnis yang
dibiayainyadapatdiprediksidenganakurat.
B. Moral Hazard
Bentukkeduaasymmetric information yang lazimditemuiadalahmoral hazard.Bilaadverse
selection (salahpilih) timbulakibatadanyainformasi yang tersembunyi(hIdden information),
makamoral hazardtimbulakibatadanyaperbuatan yang tersembunyi (hidden
actions).Seorangpengusaha yang baikdanjujur, mendapatkucurankreditdari
bank.Selamabertahun-tahunnasabahmenjagareputasinyasebagainasabah yang
baik.Begitupercanya banker terhadapnasabah, membuat banker terlenadalammelakukan
monitoring yang
seharusnyatetapdilakukan.Memahamibeberapatindakannyatidakdimonitordenganseharusnyaoleh
bank, nasabahmulaimenggunakankredit yang diterimauntukkegiatan lain yang
tidaksesuaidenganpermohonankreditnya. perlahantapipastidengansemakinlemahnya monitoring
bank, pengusahamenggunakankredit yang diterimanyauntukkegiatanbisnisbaru yang
risikonyalebihbesar. Dalamkeuangansyariah, keharusanadanyatransaksiriilsebagaidasar
49
(underlying)suatutransaksikeuangandimaksudkanuntukmeminimalkan moral
hazard.Adanyakeharusanunderlying transactioninimemaksa bank
untukmemastikanpenggunaankreditsesuaidengan proposal yang
diajukanpengusaha.Penyimpanganpenggunaankredit (side streamingataumisused
)dapatdiminimalkan
B. Moral Hazard
Bentukkeduaasymmetric information yang lazim di temuiadalahmoral
hazard.Bilaadverse selection (salahpilih) timbulakibatadanyainformasi yang
tersembunyi(hiden information)makamoral hazardtimbulakibatadanyaperbuatan yang
tersembunyi(hidden actions).
Katakana sajaseorangpengusahabaikdanjujur, mendapatkucurankreditdari
bank.Selamabertahun –
tahunnasabahmenjagareputasinyasebaganasabahbaik.Begitupercayanya banker
terhadapnasabahini, membuat banker terlenadalammelakukan monitoring yang
seharusnyatetap di lakukan.Bank
merasanyamandenganketetapanpembayaranangsurankreditnya.Memahamibeberapatindak
annyatidakdimonitordenganseharusnyaoleh bank, nasabhinimulaimenggunakankredit
yang diterimauntukkegiatan lain yang tidaksesuaidenganpermohonankreditnya.
Perlahantapi past sejalandengansemakinlemahnya monitoring bank,
pengusahainimenggunakankredit yang diterimanyauntukkegiatanbisnis yang baru yang
risikonyalebihbesar.Sub-prime crisismerupakansalahsatucontohteranyarmoral hazard.
Nama nambesarsepertiGinnie Mae, Fannie Mae, Freddie Mae, Salomon Brothers,
Lehman Brothers telahmembuatbanyak investor
terlenauntukmenilaisecarawajarrisikoinvestasimereka.
50
Dalamkeuangansyariah, keharusanadanyatransaksi rill
sebagaidasar(underlying)suatutransaksikeuangandimaksudkandenganmeminimalkanmora
l hazard.Keharusanadanyaunderlyingtransactioninimemaksa bank
untukmemastikanpengguanaankreditsesuaidengan yang proposal yang
diajukanpengusaha.Penyimpanganpenggunakankredit(side streaming atau
misused)dapatdiminimalkan.
51
BAB 4
TEORI KONSUMSI ISALAM
BAGIAN 1
A. Fungsikesejahteraan, Maximize danUtilitasOleh Imam Al-Ghazali
Seorangulamabesar, Imam Al-Ghazali yang lahirpadatahun
450/1058,telahmembeerikansumbangan yang
besardalampengembangandanpemikirandalamduiiaislam. Salah satu yang
patutkitabahasdalambabiniadalahfungsikesejahteraansosialislambegitu juga
tentangpandangannyatentangperanaktivitasekonomisecaraumum.
Menurut Al-Ghazali, kesejahteraan (maslahah)
darisuatumasyarakattergantungkepadapencariandanpemeliharaan lima tujuandasar : (1)
agama (aldien), (2) hidupataujiwa (nafs); (3) keluargaatauketurunan (nasl); (4)
hartaataukekayaan (maal); dan (5) intelekatauakal (aql).
Iamenitikberatkanbahwasesuaituntunanwahyu, “kebaikanduniainidanakhirat (maslahat
al-din wa al-dunya) merupakantujuanutamanya.”
Iamendefinisikanaspekekonomidarifungsikesejahteraansosialnyadalamkerangkahi
erarkiutilitasindividudansosial yang tripartimeliputi: kebutuhan (daruriat);
kesenanganataukenyamanan (hajat);dankemewahan (tashinaat) –
sebuahklasifikasipeninggalantradisiAristetolian, yang disebutolehseorangsarjanasebagai
“kebutuhan ordinal” (kebutuhandasar, kebutuhanterhadapbarang-barang “eksternal,”
danterhadapbarang-barangpsikis).
Kuncipemeliharaandarikelimatujuandasariniterletakpadakegiatantingkatanpertama,
yaitukebutuhansepertimakanan, pakaiandanperumahan.Namundemikian,
Ghazalimenyadaribahwakebutuhan-
kebutuhandemikiancenderungfleksibelmengikutiwaktudantempatdandapatmenyangkutke
butuhan-kebutuhansosiopsikologis.Kelompokkebutuhankedua
52
“terdiridarisemuakegiatandanhal-hal yang tidak vital bagi lima fondasitersebut,
tetapidibutuhkanuntukmenghilangkanrintangandankesukarandalamhidup.”Kelompokketi
ga “mencakupkegiatan-kegiatandanhal-hal yang lebihjauhdarisekedarkenyamanansaja;
meliputihal-hal yang melengkapi, menerangiataumenghiasihidup.”
Tambahan pula, Al- Ghazali memandang perkembangan ekonomi sebagai
bagiandaritugas-tugaskewajibansosial(fardalkifayah) yang sudahditetapkan Allah;
jikahal-halinitidakdipenuhi, kehidupandunaakanruntuhdankemanusiaanakanbinasa. Dan
iabershikerasbahwapencarianhal-haliniharusdilakukansecaraefisien,
karenaperbuatandemikianmerupakanbagiandaripemenuhantugaskeagamaandariseseorang.
Selanjutnya, iamengidentifikasitiga alas an mengapaseseorangharusmelakukanaktivitas-
aktivitasekonomi: (1) mencukupikebutuhanhidup yang bersangkutan; (2)
mensejahterakankeluarga; dan (3) membantu orang lain yang membutuhkan.
Tidakterpenuhnyatigakegiataninidapat “dipersalahkan” menurut agama.
Ghazalimengkritikmereka yang
usanyahanyaterbatasuntukmemenuhitingkatansubsistendalamhidupnya:
“Jikaseseorangtetaptinggalpadatingkatansubsisten (saad al ramaq)
danmenjadisangatlemH, angkakematianakanmenigkat,
semuapekerjaandankerajinanalkanberhenti,
danmasyarakatakanbinasa.Selanjutnya, agama akanhancur,
karenakehidupanduniaadalahpersiapanbagikehidupanakhirat”
Olehkarenaitu,
seandainyakehidupansubsistenmerupakansuatunorma,
usahaproduktifmanusiaakanmerugi, danmenambahkerugian spiritual masyarakat.
JelaslahbahwaGhazalitidakhanyamenyadarikeninginanmanusiaunt
ukmengumpulkankekayaan, tetapi juga kebutuhannyauntukpersiapandimasadepan.
Namundemikian, iamemperingatkanbahwajikasemangat “selaluinginlebih”
53
inimenjuruskepadakeserakahandanpengejarannafsupribadi, makahalitupantasdikutuk.
Dalampengertianinilahiamemandangkekayaansebagai “ujianterbesar.”
BAGIAN 2
FUNGSI UTILITAS
Dalamtingkatkepuasaan (utilitynfunction)
digambarkanolehkurvaindiferen (indifferencurva).Biasanya yang
digambarkanadalahutility functionantaraduabarang (ataujasa) yang
keuanyamemangdisukaiolehkonsumen.
Dalammembangunteoriutility function,
digunakantigaaksiomapilihanrasional.
1. Completenes
Aksiomainimengatakanbahwasetiapindividuselaludapatmenentukankeadaan
mana yang lebihdisukainyadiantaraduakeadaan.Bila A dan B adalahduakeadaan yang
berbeda,
makaindividuselaludapatmenentukansecaratepatsatudiantaratigakemungkinanini:
 A lebihdisukaidaripada B
 B lebihdisukaidaripada A
 A dan B sama-samamenariknya
2. Transitivity
Aksiomainimenjelaskanbahwajikaseorangindividumangatakan
:Alebihdisukaidaripada B” dan “B lebihdisukaidaripada C,”
makaiapastiakanmengatakanbahwa “A lebihdisukaidaripada C.”
54
aksioamainisebenarnyauntukmemastikanadanyakonsistensi internal di
dalamdiriindividudalammengambilkeputusan.
Bahwa A lebih disukai daripada C. Aksioma ini sebenarnya untuk memasikan adanya
konsisensi internal didalam diri individu dalam mengambil keputusan.
3. Continuity
Aksioma ini menjelaskan bahwa jika seorang individu mengatakan bahwa A lebih
disukai daripada B, maka keadaan yang mendekati A pasti juga lebih disukai daripada B.
Ketiga asumsi ini dapat kita terjemahkan kedalam bentuk geometris yang selanjutnya
lebih sering kita kenal dengan kurva indiferen (selanjutnya kita tulis IC). IC adalah sebuah kurva
yang melambangkan tingkat kepuasan konstan, atau sebagai tempat kedudukan masing-masing
titik yang melambangkan kombinasi dua macam komoditas (atau berbagai macam komoditas)
yang memberikan tingkat kepuasan yang sama. Utility map untuk dua barang inilah yang
digambarkan dengan grafik dua dimensi dengan sumbu x sebagai barang yang disukai dan
sumbu y sebagai barang lain yang juga disukai
Semua kombinasi titik pada kurva indifference yang sama memiliki tingkat kepuasan
yang sama. Gambar 4.2 menunjukan bahwa titik A,B,C berada pada tingkat indiference yang
sama sehingga tingkat kepuasan pada titik A sama dengan tingkat kepuasan pada titik B atau C
yaitu pada U1, sedangkan titik D dan E memberikan tingkat kepuasan yang sama yaitu pada U2.
55
Kombinasi Jumlah Barang X Jumlah Barang Y
A
B
C
D
E
2 unit
3 unit
5 unit
3 unit
4 unit
3 unit
2 unit
1 unit
5 unit
4 unit
Kombinasi titik yang berada pada kurva indiference yang sama memberikan tingkat
kepuasan yang sama, sedangkan bila berada pada kurva indiference yang berbeda maka memiliki
tingkat kepuasan yang berbeda pula. Dari gambar 4.2. dapat diketahui bahwa titik A,B dan C
memberikan tingkat kepuasan yang sama, sedangkan titik D dan E memberikan tingkat kepuasan
yang lebih tinggi dari pada titik A,B dan C.
Konsekuensi dari adanya aksioma konsistensi dalam pilihan konsumen, maka antara
kurva indiference yang berbeda tidak boleh berpotongan. Jika kurva tersebut berpotongan berarti
terjadi pelanggaran terhadap aksioma utility, yaitu tidak adanya konsistensi telah terjadi. Sebagai
contoh, perhatikan gambar dibawah ini:
56
Kombinasi titik S,Q dan R memberikan tingkat kepuasan yang sama, yaitu pada kurva
indeference U1. Kombinasi pada titik P,Q dan T memberikan tingkat kepuasan yang sama yaitu
pada kurva indeference U2. Dari kedua pernyataan diatas terlihat bahwa titik Q berada pada
kurva indeference U1 dan U2. Yang berarti tidak adanya konsistens tingkat kepuasan pada titik Q,
yang berarti pula telah melanggar aksioma ke 2 dari utility.
A. Tingkat Substitusi Marginal
Karena pilihan mesti dihadapkan pada alternatif penggunaan komuditas lain,
maka perlu sekiranya kita mempelajari seorang konsumen bersedia untuk menukar
suatu komoditas dengan komuditas lainnya melalui kajian lebih rinci dari kurva IC
ini. Tingkat kesediaan untuk menukar komoditas dengan komoditas lain inilah yang
dalam literatur konvnsional kita kenal dengan tingkat substitusi marginal x untuk y,
atau MRSxy.
Dapat kita tuliskan sebagai berikut:
𝑀𝑅𝑆 𝑋𝑌 =
∆ 𝑌
∆ đ‘„
=
đœđ‘ąđ‘šđ‘™đ‘Žâ„Ž 𝑱𝑛𝑖𝑡 𝑌 𝑩𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑟𝑘𝑱𝑟𝑎𝑛𝑔
đœđ‘ąđ‘šđ‘™đ‘Žâ„Ž 𝑝𝑒𝑛𝑎𝑚𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑠𝑎𝑡𝑱 𝑱𝑛𝑖𝑡 đ‘„
Untuk lebih memperjelas perhitungan tingkat MRS ini disetiap titik dapat kita
ilustrasikan pada gambar 4.4. dibawah ini :
57
Perhitungan nilai MRS pada gambar 4.4 diatas adalah jumlah kompensasi
pengurangan jumlah unit barang y yang dikonsumsi untuk mendapatkan penambahan
konsumsi satu unit barang x. Kalau kita perhatikan nilai MRS dari kiri ke kanan,
maka dapat kita simpulkan bahwa nilai MRS akan semakin berkurang. nilai ciri
tambahan yang dimiliki oleh kurva IC yaitu tingkat substitusi yang semakin
berkurang.
B. Barang Halal, Haram, dan analisis kurva indeference
Seperti yang telah dibahas pada bab III tentang teori rasionalis dalam islam,
karena tidak semua komoditas mempunyai sifat yang sama, yakni ada yang haram
dan halal, maka kita tidak dapat memberikan pengertian yang sama terhadap bentuk
dan fungsi dari kurva indeference. Seperti diketahui IC dan garis anggaran digunakan
untuk menganalisis pilihan seorang konsumen atas dua macam komoditas
kesejahteraan konsumen akan meningkat jika ia mengkonsumsi lebih banyak barang
yang bermanfaat, halal dan mengurangi mengonsumsi barang yang buruk atau haram.
Dalam islam sudah jelas dan cukup rinci mengklasifikasi mana barang yang halal dan
yang buruk. Islam juga melarang untuk menghalalkan apa yang sudah ditetapkan
haram dan mengharamkan apa apa yang sudah menjadi halal.
Untuk menerangkan bagaimana kurva indiference dibentuk dari berbagai
komoditas yang telah memisahkan antara halal dan haram dari komoditas dapat kita
lihat pada gambar dibawah ini :
58
C. Increasing utility
Semakin tinggi indifference curve berarti semakin banyak barang yang dapat
dikonsumsi, yang berarti semakin tinggi tingkat kepuasan konsumen. Secara grafis
tingkat utilitas yang lebih tinggi digambarkan dengan utility function yang letaknya
disebelah kanan atas. Bagi konsumen, semakin ke kanan atas utility function semakin
baik. Bentu utility function yang convex (cembung terhadap titik 0) menunjukan
adanya diminishing marginal rate of substitution. Bahasa mudahnya, kepuasan yang
di dapat dari mengonsumsi piring pertama soto ayam, piring kedua, ketiga dan
seterusnya.
Dalam islam cara pikir ini juga ditemukan. Dalam konsep islam diakui bahwa
yang lebih banyak (tentunya yang halal) lebih baik. Secara grafis utility function
antara dua barang (atau jasa) yang halal digambarkan sebagaimana lazimnya.
Dalamkonsepislamsangatpentingadanyapembagianjenisbarang (ataujasa) antara yang
haram dan yang halal. Olehkarenaitu, sangatpentingbagikitauntukmenggambarkanhalinidalam
utility function. Dalamgrafikini, pergerakan utility function
kekiriatasmenunjukkansemakinbanyakbarang halal yang dikonsumsidansemakinsedikitbarang
haram yang dikonsumsi. Semakinbanyakbarang yang halal berartimenambah utility
59
sedangkansemakinsedikitbarang yang haram berartimengurangi disutility.
Keadaaniniakanmemberikantingkatkepuasan yang lebihtinggi.
D. Budget Constraint
Segalakeinginanpastiadakonstrain yang membatasinya,
tentubatasanituakansangatdipengaruhiolehkemampuandanusaha yang
dikeluarkanuntukmendapatkankonstrain yang lebihtinggi.
Dalamteorikonsumsihadistentangcita-
citadansegalamacamhambataninibisakitagunakanuntukmenerangkantentangbatasanseseor
angdalammemaksimalkan utility konsumsinya. Selainfaktornormakonsumsidalamislam,
keinginanuntukmemaksimalkan utility function ditentukan juga olehberapadan yang
tersediauntukmembelikeduajenisbarangtersebut. Batasaninidisebut budget constraint.
Secaramatematisditulis:
I = Pₓ X + PᔧY
Dari persamaan di atasdapatdiketahuikombinasijumlahbarang X danbarang Y yang
dapatdikonsumsi. Garis yang menghubungkantitik A, B, C, D, dan E
disebutdenganbudget line.
60
Kombinasititikdibawah budget line menunjukkanjumlahdana yang
digunakanuntukmengonsumsibarang X danbarang Y danjumlah dana yang
digunakantersebutlebihkecildaripadajulah dana yang tersedia (daerah yang diarsir).
BAGIAN 3
OPTIMAL SOLUTION
Konsumen yang
rasionalselaluberusahamenggapaipreferensitertinggidarisegenappeluangdanmanfaat yang
tersedia. Konsumen yang rasionalberartikonsumen yang memilihsuatukombinasikomoditas yang
akanmemberikantingkatutilitas paling besar. Utilitasdisini juga meliputimaslahatdanmadharat
yang ditimbulkandarimengonsumsikomoditastersebut.
Untukmencapaitingkatoptimalisasikonsumen,
seorangkonsumendibatasiolehgarisanggarandaripendapatannyaatauberbagaikomoditas yang
dapatdibelinya. Secaramatematisoptimisasikonsumendapatdiformulasikansebagaiberikut:
Utilitas marginal x
harga x
=
Utilitas marginal y
harga y
Utilitas marginal x
Utilitas marginal y
=
harga x
harga y
MUₓ
MUᔧ
=
Pₓ
Pᔧ
61
Dengandemikian,
kepuasanmaksimumseorangkonsumenterjadipadatitikdimanaterjadipersinggunganantarakurvaind
ifferencedenganbudget line. Konsumenakanmemaksimalkanpilihannyadenganduacara:
1. Memaksimalkanutility functionpadabudget linetertentu
Padakurva IC dan IC’, anggaran yang tersediauntukmengonsumsibarang halal x
dan y belumsepenuhnyadimanfaatkanataumasihadanyaanggaran yang idle. Titik A
merupakantitikekuilibriumdaritingkatkepuasan optimal yang dapatdicapaiolehkonsumen.
Padatitikinikurva IC” yang
mempunyaitingkatkepuasantertinggibersinggungandengangarisanggaran(budget line).
2. Meminimalkanbudget linepadautility functiontertentu
Untukmengonsumsibarang x dan y dengantingkatkepuasan yang sama,
seseorangkonsumenmempunyaibeberapaalternatifgarisanggaran yang dibutuhkan.
Dengandemikian, optimalisasikonsumenakanterbentukberadapadabudget line paling
keciluntukmendapatkankepuasan yang sama.
A. Corner Solution untuk Pilihan Halal-Haram
Pilihan antara barang halal dan barang haram dapat digambarkan dengan utility
functionyang mangkuknya terbuka ke arah kiri atas, bila kita gambarkan sumbu X sebagai
62
barang haram, dan sumbu Y sebagai barang halal, seperti pada gambar 4.11. Pergerakan
utility functionke kiri atas menunjukkan semakin banyak barang halal yang dikonsumsi dan
semakin sedikit barang haram yang dikonsumsi. Semakin banyak barang yang halal berarti
menambah utilitysedangkan semakin sedikit barang yang haram berarti mengurangi
disutility1. Keadaan ini akan memberikan tingkat kepuasan yang lebih tinggi.
Bentuk utility functionyang demikian tidak memungkinkan terjadinya persinggungan
(tangency)antara utility functiondengan budget line. Keadaan ini terjadi karena Marginal
rate of Substitution(MRS) untuk barang halal selalu lebih kecil dibandingkan slope budget
line, maka pilihan optimal bagi konsumen adalah mengalokasikan seluruh incomenya untuk
membeli barang halal. Jadi berbeda dengan bentuk indifference curve barang halal-halal
yang convex dan slope-nya negatif, yaitu turun dari kiri atas ke kanan bawah. Sedangkan
indifferencecurvebarang halal-haram dengan sumbu X sebagai barang haram dan sumbu Y
sebagai barang halal, bentuknya corvex dan slopenya positif yaitu naik dari kiri bawah ke
kanan atas.
Konsumen meningkatkan utilitnya dengan terus mengurangi konsumsi barang haram
untuk mendapatkan lebih banyak barang halal, sampai pada titik di mana ia tidak dapat lagi
melakukannya yaitu pada saat seluruh incomenya habis digunakan untuk membeli barang
halal. Ini yang disebut corner solution.
1 Tentu saja diasumsikan bahwa mengonsumsi barang haram adalah suatu hal yang tidak disukai,
sedangkan mengonsumsi barang halal adalah suatu hal yang disukai.
63
Corner solution dapat juga terjadi pada pilihan barang halal X dan barang halal Y,
jika MRS barang-barang halal tersebut selalu lebih kecil atau selalu lebih besar
dibandingkan slope budget linenya. Misalnya, Corner solutionterjadi untuk barang yang
perfect substitution. Bentuk utility function untuk dua barang yang perfect
substitutionadalah berupa garis lurus, sehingga tidak ada kemungkinan terjadi
persinggungan (tangency) dengan budget line.Untuk kasus perfect substitutions, diminishing
rates of MRS tidak terpenuhi. Bila slope utility function lebih curam dibandingkan slope
budget line-nya, maka corner solution akan terjadi pada garis sumbu horizontal X.
Sedangkan bila slope utility function lebih landai dibandingkan slope budget line-nya, maka
corner solution akan terjadi pada garis sumbu vertikal Y.
64
Corner solution tidak hanya terjadi pada keadaan halal-haram atau perfect substitution
saja, ia juga dapat terjadi pada indifference curve yang “not strongly convex”. Secara grafis
hal ini digambarkan dengan bentuk kurva convex yang kecembungannya begitu tipis
sehingga hampir menyerupai garis lurus. Jadi dalam hal ini diminishing rates of MRS
terpenuhi yaitu utility function yang berbentuk convex dari kiri atas ke kanan bawah.
Namun, karena slope-nya dimulai di kiri atas dengan slope yang lebih kecil dari slope
budget line-nya, maka kedua slope itu tidak pernah bersinggungan.
65
BAB 5
TEORI PERMINTAAN ISLAMI
BAGIAN 1
A. PENDAHULUAN
Permintaan barang, bahwa faktor harga dari komoditas merupakan variabel dependen
yang akan menentukan berapa jumlah komoditas yang bersangkutan diminta oleh
konsumen. Dengan berdasar padaa yang kita tempuh dalam merumuskan kurva indifference
(IC) kita dapat merumuskan pula hubungan antara kuantitas pembelian optimum suatu
produk dengan harga relatif dari barang relatif dari barang tersebut melalui diagram yang
memamparkan kurva harga konsumsi. Bila kurva harga-konsumsi ini kita trunkan maka kita
dapat merumuskan kurva permintaan (demand curve).
BAGIAN 2
KURVA PERMINTAAN BARANG HALAL
Kurvapermintaanditurunkandarititik-titikpersingunganantaraindifference curve
denganbudget line. Katakanlahseorangkonsumenmempunyaipendapatan I = Rp. 1 juta per bulan,
danmenghadapipilihanuntukmengonsumsibarang X danbarang Y yang keduanyaadalahbarang
halal. Katakan pula hargabarang X, Px = Rp 100 ribu, danhargabarang Y, Py = Rp. 200. Titik A,
A’, A” menunjukankonsumsiseluruhnyadialokasikanpadabarang X, dantitik B
menunjukankonsumsiseluruhnyadialokasikanpadabarang Y.
Kita dapatmembuatbudget line denganmenarikgarislurusdiantaraduatitik :
Ko
mbinasi
In
come
P
x
P
y
X
= I/Px
X
= I/Py
X
at
tangency
66
A 1.
000.000
1
00.000
2
00.000
1
0
0 3
B 1.
000.000
1
00.000
2
00.000
0 5 3
Bilaterjadipenurunanharga X menjadiPx = Rp. 50 ribu, maka kaki budget line
padasumbu X akanbertambahpanjang. Perpanjangna kaki di sudut X
inimembuktikanbahwaketikaharga X
turunmakaprefensikonsumenuntukmenaikkanpembelianterhadapkomoditas X meningkat. Karena
yang berubahadalahhargadarisalahsatukomoditasmakaprefensihargauntukkomoditas Y
tidakberpengaruhsehinggatitikperpotongansumbu Y tidakberubah,
sedangkantitikperpotongansumbu X berubah.
Ko
mbinasi
In
come
P
x
P
y
X
= I/Px
X
= I/Py
X
at
tangency
A’ 1.
000.000
5
0.000
2
00.000
2
0
0 4
B 1.
000.000
5
0.000
2
00.000
0 5 4
Bilaharga X menjadiPx = Rp.25 ribu, maka kaki budget line padasumbu X
akansemakinpanjang. Titikpotongansumbu Y tidakberubah,
sedangkantitikpotongandengansumbu X berubah.
67
Ko
mbinasi
In
come
P
x
P
y
X
= I/Px
X
= I/Py
X
at
tangency
A” 1.
000.000
2
5.000
2
00.000
4
0
0 5
B 1.
000.000
2
5.000
2
00.000
0 5 5
Dengansimulasiharga X, kitasekarangmendapatkankurva yang
menggambarkanantarahargajumlahbarang X yang diminta.
Harga X Jumlah X (X padasaat tangency/ataujumlah optimal X)
100.000 3
50.000 4
25.000 5
Semakintinggiharga, semakinsedikitjumlahbarang yang diminta.
Dengandemikian, kitamendapatkan slope kurvapermintaan yang negatifuntukbarang halal,
sebagaimanalazimnyakurvapermintaandalamekonomikonvensional.
68
Gambar 5.1 penurunankurvapermintaa, barang X halal danbarang Y
halal
Barang X danbarang Y adalahbarang halal. Apabilaterjadiperubahanhargabarang X (Px),
dimana Px1 <Px2 ˂Px3, dan income tetap, maka (I/Px1)˂(I/Px2) ˂ (I/Px3), sehingga Qx1 ˂ Qx2 ˂
Qx3.
A. KurvaPermintaanBarang Halal dalamPilihan Halal-Haram
Dalamhalpilihan yang dihadapiadalahantarabarang halal danbarang haram,
makaoptimal solusion-nyadadalahcorner solusion.
Katakanlahseorangkonsumenmempunyaipendapatan I = Rp 1 juta per bulan,
danmenghadapipilihanuntukmengonsumsibarang halal X danbarang haram Y. katakan
pula hargabarang X Px = Rp 100 ribu, danhargabarang Y Py = Rp 200 ribu. Titik A, A’,
A” menunjukkankonsumsiseluruhnyadialokasikanpadabarang X, dantitik B
69
menunjukkankonsumsiseluruhnyadialokasikanpadabarangY. simulasipenurunanharga
juga dilakukandariRp 100 ribuketingkatPx = Rp 50 ribudanPx = Rp 25 ribu :
Px1 = Rp 100 ribu
Ko
mbinasi
In
come
P
x (X
halal)
P
y (Y
haram)
X
= I/Px
X
= I/Py
X
at
solution
A 1.
000.000
1
00.000
2
00.000
1
0
0 1
0
B 1.
000.000
1
00.000
2
00.000
0 5 1
0
Px2 = Rp 50 ribu
Ko
mbinasi
In
come
P
x
P
y
X
= I/Px
X
= I/Py
X
at
tangency
A’ 1.
000.000
5
0.000
2
00.000
2
0
0 20
B 1.
000.000
5
0.000
2
00.000
0 5 20
70
Px3 = Rp 25 ribu
Ko
mbinasi
In
come
P
x
P
y
X
= I/Px
X
= I/Py
X
at
tangency
A” 1.
000.000
2
5.000
2
00.000
4
0
0 40
B 1.
000.000
2
5.000
2
00.000
0 5 40
Denganmengasumsikanperubahanhanyapadabarang X,
makakitamemilikitigatipegarisanggaran yang berbeda. Padaharga X samadenganRp 100
ribubudget line beradapada BL1, sedangpadaharga X sebesarRp 50 ribu budget line beradapada
BL2 demikian juga ketikaharga X beradapada level Rp25 ribumakabudget line menjadi BL3.
Gambar 5.2penurunankurvapermintaan, barang X halal danbarang Y haram
71
Padagambar 5.2, dapatdisimpulkanbahwaoptimal solution untukkomoditas halal-
haram beradapadatitikdimanabarang haram yang dikonsumsiberadapada level 0 (nol).
Senadadenganperintahislamtentangpelaranganuntukmencampuradukkanbarang haram danbarang
halal.
Apabilaterjadiperubahanpadahargabarang X dimana Px3˃ Px2 ˃ Px1dan income
tetap, maka: (I/Px3) ˂ (I/Px2) ˂ (I/Px1), sehingga Qx3 ˂ Qx2 ˂ Qx1.
Pilihan halal X & haram Y Pilihan halal X & haram Y
Harga X
Jumlah X
(X pada corner
solution/jumlah
optimal X)
Harga X
Jumlah X
(X pada
tangency/jumlah
optimal X)
100.000
50.000
25.000
10
20
40
100.000
50.000
25.000
3
4
5
Semakintinggiharga, semakinsedikitjumlahbarang yang diminta. Dengandemikian,
kitadapatkan slope kurvapermintaan yang negatifuntukbarang halal X danbarang haram Y.
perbedaannyaterletakpadakecuramankurvaataudalamistilahekonominyapasaelastisitasharga.
PenurunanhargadariRp 100 ribukeRp 50 ribumeningkatkanpermintaanbarang X dari 10 ke 20
(bandingkandenganpilihan halal X & halal Y yang hanyadari 3 ke 4). PenurunandariRp 50
ribukeRp 25 ribumeningkatkanpermintaanbarang X dari 20 ke 40 ((bandingkandenganpilihan
halal X & halal Y yang hanyadari 4 ke 5).
72
B. KeadaanDaruratTidak Optimal
Optimal solutionadalahcorner solution,
yaitumengalokasikanseluruhpendapatankitauntukmengonsumsibarang halal.
Olehkarenaitu, dalampilihanbarang halal-haram, optimal solution
selaluterjadicorner solution, yaitumengonsumsibarang halal seluruhnya,
makasetiapkeadaandarurat/keadaan yang secaraterpaksaharusmengonsumsibarang haram,
pastilahbukancorner solution danolehkarenanyapastibukan optimal solution.
Keadaandaruratselalubukankeadaan optimal.
Sub-optimal keadaan darurat dengan jelas terlihat bila kita mebandingkan titik DP
dengan titik Qx (U2). Optimal solution untuk tingkat utility U2 adalah corner solution pada
tingkat QxF. Boleh karena tingkat U2 lebih baik dibandingkan tingkat utilityU1, jelaslah titik DP
sub-optimal dibanding Qx(U2).
Gambar 5.3
73
Supply barang X terbatas di mana kondisi jumlah maksimum pada QxF (Qx pada full
capacity), sehingga kurva U3 tidak dapat dicapai. Pada darurat point (DP) terdapat barang Y.
Jelas di sini bahwa darurat point (DP) bukanlah solusi yang bukan merupakan titik
persinggungan. DP selalu tidak optimal. Apabila U2> U1, maka U2 optimal. Pada U2, tidak ada
permintaan terhadap barang haram Y.
C. Permintaan Barang Haram dalam Keadaan Darurat
Darurat didefinisikan sebagai suatu keadaan yang mengancam keselamatan jiwa.
Oleh karena itu, sifat darurat itu sendiri adalah sementara maka permintaan barang haram pun
hanya isidentil. Secara matematis keadaan ini digambarkan dengan fungsi yang discrete, bukan
fungsi yang kontinyu.
Gambar 5.4
Demand terhadap barang haram Y pada darurat point bukan merupakan fungsi
dari harga Y. Ini adalah point demand (Dy). Penggunaan konsep darurat adalah terbatas dan
harus sesuai dengan syariah. Pada titik DP jumlah permintaan barang haram Y adalah sejumlah
Qy. Dengan bantuan garis 45o sebagai cermin, kita dapat menurunkan permintaan barang haram
74
Y, yaitu pada titik koordinat (Qy,Py). Jadi permintaan barang haram Y berbentuk Titik
Permintaan (Demand Point) Dy.
Permintan barang haram Y bukan merupakan kurva permintaan fungsi dari harga
Y. Sebuah kurva adalah kumpulan dari titik-titik, atau garis yang menghubungkan antara dua
titik. Sedangkan permintaan barang haram Y dalam keadaan darurat seperti kisah jatuhnya
pesawat terbang, maka permintaan akan daging bangaki manusia hanya berlaku pada keadaan
darurat itu saja. Tidak dapat kita katakan bahwa bila telah lima hari tidak makan, maka
permintaan akan daging bangkai manusia hanya berlaku pada keadaan darurat itu saja. Tidak
dapat kita kataan bahwa bila telah lima hari tidak makan, maka permintaan akan daging bangkai
manusia sejumlah satu setengah kilogram. Dalam ilmu ekonomi, hal ini berarti tidak memenuhi
satu satu daritiga aksioma atau postulat yang pertama dan kedua terpenuhi. Namun,aksioma
ketiga tidak terpenuhi. Itu sebabnya, kita pun tidak terpenuhi. Itu sebabnya, kita pun tidak dapat
mengatakan bahwa fungsi permintaan barang Y berbentuk garis vertikal pada titik Qy, atau
dalam istilah ekonomi disebut perfectly inelastic. Permintaan barang haram Y bukan merupakan
fungsi dari harga Y, bukan merupakan fungsi yang kontinyu, bukan pula berbentuk kurva.Ia
adalah Demand Point (Titik Permintaan).
BAGIAN 3
KONSUMSI INTER-TEMPORAL KONVENSIONAL
Secara nyata perilaku konsumsi kita bergantung juga dengan ekspetasi atau harapan dan
kebutuhan konsumsi di masa depan. Yang dimaksud dengan konsumsi inter-temporal adalah
konsumsi yang dilakukan dalam dua waktu, yaitu masa sekarang (periode pertama) dan massa
yang akan datang (periode kedua). Dalam ekonomi konvensional, pendapatan adalah
penjumlahan konsumsi dan tabungan.Atau secar sistematis ditulis :
Y = C + S
di mana: Y = pendapatan
75
C = konsumsi
S = tabungan
Misalnya pendapat , konsumsi, saving pada periode pertama adalah Y1, C1, S1,
dan pendapatan, konsumsi, dan savung pada periode kedua adalah Y2, C2, dan S2, maka
persamaan di atasdapat dituliskan sebagai berikut :
Pendapatan pada periode pertama adalah :
Y1 = C1 + S1
Pendapatan pada periode kedua adalah:
Y2 = C2 + S2
Apabila konsumsi di periode pertama lebih kecil daripada pendapatan, maka akan terjadi
saving dan konsumsi di periode kedua semakin besar.
Y1 = C1 + S1, dan C1< Y1
Y2 = C2 + S2
= (C2 + S1) + S2
Bila kita mengasumsikan konsumsi periode satu (c1) dan dua (c2) ditentukan oleh
besarnya nominal uang (m) yang ada di tangan maka (c1) di penuhi oleh (m1) dan (c2) dipenuhi
oleh (m2). Maka apabila kita asumsikan sejumlah uang yang tersedia pada periode pertama dan
kedua dialokasikan sepenuhnya untuk konsumsi pada periode satu dan dua serta tidak ada bunga
atau value added dari volume uang untuk periode kedua (m2) maka budget constraint untuk
mengonsumsi pada periode satu dan dua dapat kita lihat pada gambar 5.5 di bawah ini.
76
Gambar 5.5
Apabila pendapat dari sejumlah nominal uamg kita definisikan ke dalam dua
kelompok : konsumsi dan saving. Maka berdasar persamaan di atas dapat diketahui bahwa
semakin besar konsumsi pada periode kedua C2 . apabila tidak ada perubahankonsumsi dan
tidak ada peminjaman atau bunga dan keuntungan investasi maka baik periode 1 maupun periode
2, maka jumlah konsumsi yang terjadi pada periode 1 adalah C1 = m1 dan periode 2 adalah C2 =
m2. Namun, apabila adapeminjaman yang dilakukan pada periode 1 dan pinjaman tersebut
digunakan untuk menambah konsumsi C1,maka jumlah barang yang di konsumsi pada periodeC1
= m1 + ∆ (m2-C2)
77
Gambar 5.6
Pada gambar di atas menunjukkan bahwa besarnya konsumsi juga dipengaruhi
oleh posisi konsumen, apakah mengeluarkan pengeluaran yang berbeda di antara periode atau
tidak. Pada prinsipnya perilaku konsumen di mana terjadi selisih antara pendapatan dengan
jumlah uang yang digunakan untukkonsumsi, dapat dibagi menjdi 3:
1. Lender, di mana jumlah konsumsi lebih kecil daripada pendapatn.
2. Borrower, di mana jumlah konsumsi lebih besar daripada pendapatan.
3. Polonius Point, di mana jumlahkonsumsi sama dengan jumlah pendapatan.
Ketiga tipe konsumen seperti yang disebut di atas dapat kita lustrasikan seperti yang tampak
pada gambar 5.7 di bawah ini.
Gambar 5.7
BAGIAN 4
KONSUMSI INTER-TEMPORAL DALAM ISLAM
Bagian ini merujuk pad Monster Kahf5 yang berusaha mengembangkan pemikiran
tental hal ini, dengan memulai membuay asumsi sebagai berikut:
78
1. Islam dilaksanakan oleh masyarakat
2. Zakat hukumnya wajib
3. Tidak ada riba dalam perekonomian
4. Mudarabah wujud dalam perekonomian
5. Pelaku bersikap rasional dengan memaksimalkan kemaslahatan
Berlakunya beberapa instrument dalam ekonomi islam tentu berdampak pula kepada
perubahan perilaku konsumsi bila tanpa instrument ekonomi islam tersebut. Beberapa instrument
yang dapat mempegaruhi volume jumlah uang yang dialokasikan untuk konsumsi baik pada
periode satu atau dua meliputi;
 Zakat; pengenaan zakat pada periode 1 (Z1) akan mengurangi m1 yang
dialokasikan untuk C1. Bila tidak ada tabungan atau peminjaman pada periode 1
maka final spending (m1 = FS = C1 + Z1) sama dengan m1.
 Infak atau Shadaqah; pengeluaran infak atau shadaqah pada periode 1 akan
mengurangi m1 yang dialokasikan untuk C1. Tidak ada tabungan atau
peminjaman pada periode 1 maka final spending sama dengan m1.
 Rate Of Profit atau pendapatan bagi hasil; apabila pada periode 1 ada sebagian
spending perode 2 (FS2) sama dengan m2 ditambah dengan jumlah m1 yang
ditabung ditambah dengan rate of profit (rp)
Secara grafis, hal ini seharusnya digambarkan dengan tiga dimensi. Namun, untuk
kemudahan penyajian grafis, yaitu dengan dua dimensi, maka persamaan ini disederhanakn
menjadi;
Y = FS + S
79
Penyederhanaan ini memungkinkan kita untuk menggunakan alat analisis grafis yang
biasa digunakan dalam teori konsumsi, yaitu memaksimalkan gungsi utilitas dengan garis
pendapatan tertentu, atau meminimalkan budget kine dengan utility function tertentu.
A. Hubungan Terbalik Riba dengan Sedekah
Sekarang bayangkanlah suatu keadaan dimana :
1. Orang tidak mau bekerja mencari pendapatan;
2. Praktik riba menjadi tradisi di masyarakat;
3. Zakat wajib dilaksanakan;
Dalam keadaan ini berarti sumber pendapatan masyarakat hanya dari riba saja,
dan tidak ada sumber pendapat lain.
Kasus 1
Budget line YY menunjukkan keadaan dimana:
1. Orang tidak mau memakan riba yang juga berarti tambahan pendapatannya nihil.
2. Orang tidak mengeluarkan zakat atas hartanya. Bila ia telah mengeluarkan zakatnya
ketika menerima pendapatan, maka ia tidak mengeluarkan zakat lagi pada periode
pertama.
kasus 2
budget line YY menunjukkan dimana:
1. Orang mau memakan riba yang juga berarti tambahan pendapatannya psitif.
2. Orang tidak mengeluarkan riba zakat atas hartanya, dalam hal ini zakat atas kenaikan
hartanya akibat riba.
80
Titik optimal terjadi pada persinggungan budget line dengan indifference
curve, yaitu pada titik R, dimana tingkat konsumsi dan infaknya adalah sebesar FS.
Dibandingkan dengan kasus 1 yang tidak ada riba, maka kasus 2 ini menghasilkan
tingkat FS yang lebih kecil daripada FS (FS’ < FS). Jadi dengan dibolehkannya riba
ternyata terjadi penurunan final spending. Dengan kata lain, kompenen konsumsi
cenderung fixed untuk tingkat pendapatan tertentu, sedangkan komponen infak cenderung
variable untuk tingkat pendapatan tertentu. Sehingga kita mendapatkan terbalik antara riba
dan infak: infak = f (Riba)
Semakin besar riba, semakin kecil infak; semakin kecil riba, semakin besar infak.
Kasus 3
Budget line YY menunjukkan keadaan dmana:
1. Orang tidak mau memakan riba dan tidak juga mau bekerja mencari pendapatan
sehingga tambahan pendapatannya nihil.
2. Orang harus mengeluarkan zakat atas hartanya, dalam hal pendapatan periode
pertama yang diimpan saja.
Dibandingkan dengan kasus 1 dan kasus 2, maka kasus 3 ini tngkat
indifference curve-nya berada pada tingkat yang paling rendah. Hal ini wajar saja,
karena dengan tidak bekerja dan tidak memakan riba berarti ia tidak mendapat
pendapatan apapun baik yang halal maupun yang haram.
Logikanyasebagaiberikut.Bagi orang yang tidakmempunyaisumberpendapatanapa pun
sedangkaniasadarbahwaiaharusmengeluarkanzakatnyaketikamencapaiwaktunya (haul),
makaiamempunyaiempatpilihan :
1. Mempertahankantingkatkonsumsinya, misalnyapadatingkat C1,
sehinggajumlahobjekzakatnyaadalah Y-C1 – infak1 = S1, danjumlahzakatnyaadalah Z1 = zS1
81
2. Meningkatkantingkatkonsumsinyamenjadi C2 di mana C2 = C1 +c,c> 0 sehingga C2 > C1
;jumlahobjekzakatnyaadalah Y-C1 – infak1 = S2 ,danjumlahzakatnyaadalah Z2 = zS2.
Olehkarena C2 >C1 ,maka S2 < S1 dan Z2< Z1 . bilastrategiini yang digunakan, maka orang
akanberadapadatingkatkonsumsi yang lebihtinggidanmembayar zakat yang lebihkecil.
3. Meningkatkantingkatinfaknyamenjadi infak2 di mana infak2 = infak1 + inf, inf> 0 sehingga
infak2 >infak1 ;jumlahobjekzakatnyaadalah Y – C1 – infak2 = S3 ,danjumlahzakatnyaadalah
Z3 = zS3. Olehkarena infak2 > infak1, maka S3 < S1 dan Z3 < Z1 .bilastrategiini yang
digunakan, maka orang
akanmemilihuntukmemperbesarinfaknyauntukmenghindarikewajiban zakat
karenadenganberinfak, hartanyatidaklagimencapainisab.
B. HubunganTerbalik Saving Ratio dengan Final Spending
Untukmelihatantarasavingdanfinal spending, kitaakanmelihatpada
final spending dalamperiodepertamadanperiodekedua. Total final spending
padaduaperiodetersebutadalahfinal spending periodetertentuditambahfinal spending
periodekedua, atausecaramatematis:
FS = FS(t=1) + FS(t=2)
Di mana:
FS(t=1) = Y - S1
FS(t=2) = S1 - zS1
10
zS1adalahbesarnya zakat padaperiodekedua, zakat
padaperiodeduahanyadidasarkanpadadasarnyajumlahtabunganpadaperiodepertama S1.
82
Karena S1 = sY1
Makadapatditulis :
FStotal = FS(t=1) + FS(t=2)
= (Y1 – S1) + (S1 – zS1)
= (Y1 – sY1) + (sY1 – zsY1)
= Y1 (1 – zs)
Secaragrafishalinidapatdigambarkandengankurva Ys1, Ys2, dan Ys3.Kemiringan (slope)
darikurvatersebuttidakberbedayaitu–{(1-s)/1}.
C. Investasikan Tabungan
Apalahartinyatabunganbilatidakdiinvestasikan.Iahanyamenjadiseonggokharta yang tidakberguna.
Islam tdakmenyukaiadanyatindakanpenimbunanharta yang sia-siaini. Di
83
satupihakislammemberikandisinsentifterhadap saving yang tidak di investasikan.
Konsekuensilogisdariinvestasiadalahmunculnyapeluanguntukuntungdanrugi.
Katakanalahseorangmempunyaiharta (wealth, W) sebesarRp 100
juta.Hartainidapatdigunakanseluruhnyauntukinvestasiatausebagainya.Tingkat
pemanfaatanhartainisebutsaja ‘V’.bilaseluruhnyadiinvestasikanmaka v = 1,
sedangkanbilatidakada yang diinvestasikanmaka v = 0
Dengan v = 1, katakanalahtingkatreturnnya, r = 50% atau R = Rp
50juta. Biladiasumsikanskalausahatidakberpengaruhpadatingkat return yaitutetap 50% ,bila v =
0,5 makareturnnya R = Rp 25 juta.
Biladalammenginvestasikanhartanya.Iatidakmelakukannyasendiri,
misalnyamelaluikerjasamabagihasilmudharaabah, makareturn
iniakandibagihasilkanberdasarkannisbah.” Secaramatematisdapatditulis:
Y = (πR) vW
Di mana:
Y = pendapatan
π = nisbahbagihasil
v = tingkatpemanfaatanharta
W = harta yang ditabung
Semakinbesarpemanfaatanharta (v), semakinbesar pula pendapatan
(Y).
84
Jelasnyabila v < 1, makakonsumenakanberadapadatingkatindifference curve yang
lebihrenda. Dengan kata lain bilatidakseluruh saving digunakanuntukinvestasi,
makakonsumenakanberadapadatingkatkesejahteraan yang lebihrendah.
Jadidengan argument ilmuekonomi,
kitaberusahamenjelaskanbahwasalahsatumaksudlaranganpenimbunanharta yang diaturdalamsurat
at-takasuradalahuntukmeningkatkankesejahteraanmanusiaitusendiri
Bagaimanadampakpendapatankeuntungandaritabungan yang
diinvestaikanterhadapperilakukonsumsipadaperiode 1 danperiode2 ?
Untukmempermudahanalisisinikitaasumsikanbarang yang dikonsumsiadalahbarang
normal dantidakadaperubahanhargamakabesarnyakonsumsipadaperiode 1 C1 adalahjumlah
nominal uangpadaperiode 1 m1 dikurangidenganjumlahtabungan yang diinvestasikan S1.Kita
asumsikan juga tingkatnisbahbagihasiladalah π dankeuntunganinvestasiadalah R
makajumlahkeuntungandarihasilinvestasitersebutadalah πR
danuntukmempermudahkitatuliskansajarate of profit daritabungantersebutadalah πR = rp (S1).
Makajumlahkonsumsipadaperiode 2 adalah:
C2 = m2 + (m1-c1) + rp(S1) S1 = (m1 – c1)
C2 = m2 + (m1 – c1) + rp (m1 – c1)
C2 = m2 + (1 + rp) (m1 – c1)
Denganmenginvestasikantabungansehinggamendapatkanrate of return sebesar rpS1,
makatingkatkepuasanindividumeningkatdariIC1 menjadi IC2.Demikian juga,
Meningkatnyapendapatanpadaperiode 2 makaakanberdampakpadaberputarnyagarisbudget
line searahjarum jam sehinggatitik optimal untukkonsumsipadaperiode 2
85
beradapadatitikpersinggunganantara BL2 dengan IC2 sedangkanapabilatabungan yang
adatidakdiinvestasikanmakagarisindifference akanberadapadagaris IC1dantentunyapadagaris IC1
akanmemberikantingkatkepuasan yang lebihrendah (konsumsiperiode 2lebihrendahdariC2
Demikianlahkenapaislammelarangmembiarkan asset yang menganggur, danmendorong
agar setiapkekayaan yang adapadakitauntukdiinvestasikandisektor riil.
86
BAB 6
TEORI PRODUKSI ISLAM
BAGIAN 1
PENDAHULUAN
Dalam bab IV dan bab V, kita telah membahas bagaimana keputusan-keputusan yang
harus diambil oleh konsumen: bagaimana memilih dari serangkaian luas barang dan jasa yang
ada dalam kendala harga dan pendapatan.
Perilaku perusahaan dalam literatur konvensional, teori produksi ditujukan untuk
memberikan pemahaman tentang perilaku perusahaan tentang perilaku perusahaan dalam
membeli dan menggunakan masukan (input) untuk produksi dan menjual keluaran atau produk.
Seperti halnya dalam teori konsumsi, dalam teori produksi juga memberikan penjelasan perilaku
produsen dalam memaksimalkan keuntungannya maupun mengoptimalkan efisiensi produksinya.
Memaksimalkan keutungan atau efisiensi produksi tidak akan terlepas dari dua hal; yakni
struktur biaya produksi dan revenue yang didapat. Sehingga untuk memberikan pemahaman
yang lebih dan dapat juga untuk membedakan konsep syariah dan implikasinya dalam teori
produksi, maka dalam buku ini juga akan dibahas tentang dampak pemberlakuan sistem bunga
atau revenue sharing ataupun profit sharing terhadap struktur biaya atau revenue. Sedang dalam
kenyataannya, sering kali seorang produsen beroperasi dari berbagai macam modal, ada yang
berasal dari qard (pinjaman tanpa konpensasi), syirkah (sebagian menggunakan modal dari pihak
lain), ada yang berasal dari pinjaman bank yang berbasis bunga, dan lain-lain. Tentunya
pembahsan teori produksi tanpa memperhatikan struktur permodalan dan struktur keluaran
menjadikan teori ini kurang relevan dengan kenyataan.
Ekonomi islam yang cukup concern dengan teori produksi adalah imam Al-Ghazali.
Beliau telah menguraikan faktor-faktor produksi dan fungsi produksi dalam kehidupan manusia.
87
Dalam uraiannya baliau sering menggunakan kata kasab dan islah. Yang berarti usaha fisik yang
dikerahkan manusia dan yang kedua adalah upaya manusia untuk mengelola dan mengubah
sumber-sumber daya yang tersedia agar mempunyai manfaat ynag leih tinggi. Al-Ghazali
memberikan perhatian yang cukup besar ketika menggambarkan bemacam raga aktivitas
produksi menurut kepentingan sosialnya dan menitikberatkan perlunya kerjasama dan kordinasi.
Fokus utamannya adalah tentang jenis aktivitas ynag sesuai dengan dasar-dasar etos kerja islam.
Produksi Barang-Barang Kebutuhan Dasar sebagai Kewajiban Sosial
Kita telah menyinggumg di atas bahwa Al-Ghazali menganggap pencaharian ekonomi
sebagai bagian dari ibadah individu. Produksi barang-barang kebutuhan dasar secara khusus
dipandang sebagai kewajiban sosial (fard al kifayah). Jika sekelompok orang sudah
berkecimpung dalam memproduksi barang-barang tersebut dalam jumlah yang sudah mencukupi
kebutuhan masyarakat,, maka kewajiban keseluruhan masyarakat sudah terpenuhi. Namun, jika
tidak ada seorang pun yang melibatkan diri dalam kegiatan tersebut atau jika jumlah yang
diproduksi tidak mencukupi, maka semua orang akan dimintai pertanggung jawabannya di
akhirat. Pada pokoknya,negara harus bertanggung jawab dalam menjamin bahwa barang-barang
kebutuhan pokok diproduksi dalam jumlah yang cukup. Al-Ghazali beralasan bahwa
sesungguhnya ketidak seimbangan yang menyangkut barang-barang kebutuhan pokok akan
cenderung menciptakan kondisi kerusakan dalam masyarakat.
BAGIAN 2
FUNGSI PRODUKSI
Produksi adalah sebuah proses yang telah terlahir di muka bumi ini semenjak manusia
menghuni planet ini. Sesungguhnya produksi lahir dan tumbuh dari menyatunya manusia dengan
alam. Maka untuk menyatukan antara manusia dan alam ini, Allah telah menetapkan bahwa
manusia berperan sebagai khalifah. Bumi adalah lapangan dan medan, sedang manusia adalah
pengelola segala apa yang terhampar di muka bumi untuk dimaksimalkan fungsi dan
kegunaannya. Apa yang diungkapkan oleh para ekonom tentang modal da sistem tidak akan
keluar dari unsur kerja atau upaya manusia. Sistem atau aturan tidak lain adalah perencanaan
88
dan arahan. Sedangkan modal (oleh Yusuf qordhawi) dalam bentuk alat dan prasarana diartikan
sebagai hasil kerja yang disimpan dengan demikian, faktor utama yang dominan dalam produksi
adalah kualitas dan kuantitas manusia (labor), sistem atau prasarana yang kemudian kita sebut
sebagai teknologi da modal (segala sesuatu dari hasil kerja yang disimpan). Satu yang tidak
boleh dan harus dihindari oleh manusia adalah berbuat kerusakan di muka bumi. Dengan
demikian, segala macam kegiatan ekonomi yang diajukan untuk mencari keuntungan tanpa
berakibat pada peningkatan utilityatau nilai guna resources tidak disukai dalam islam. Nilai
universal lain dalam ekonomi islam tentang produksi adalah adanya perintah untuk mencari
sumber-sumber yang halal dan aik bagi produksi dan memproduksi dan memanfaatkan output
produksi pada jalan kebaikan dan tidak menzalimi pihak lain. Dengan demikian, penentuan input
dan output dari produksi haruslah sesuai dengan hukum islam dan tidak mengarahkan kepada
kerusakan.
Untuk dapat memahami lebi jauh tentang teori produksi ini, pertama yang harus kita
ketahui adalah definisi dan makna dari fungsi produksi. Fungsi produksi menggambarkan
hubungan antara jumlah input dan output (yang berupa barang ataupun jasa) yang dapat
dihasilkan dalam satu waktu periode..
A production function describes the relationship between the quantity of ouyput
obtainable per period of time1
Q=f (xa1,xb1,xc1,....,xn),
di manaxa1,xb1,xc1,....,xn menunjukkan jumlah dari kombinasi input dan Q menunjukkan
produksi. Dalam kenyataanya, tidak semua input tersebut juga berbeda.contohnya modal atau
teknologi sering kali di asumsikan tetap untuk jangka waktu pendek, sedangkan labor cenderung
mudah berubah walau dalam jangka pendek. Untuk lebih mempermudah analisis, dalam
pembahasan teori produksi ini kita akan mengasumsikan bahwa modal (capital) dan teknologi
dalam jangka pendek diasumsikan tetap.
Karena semua input yang digunakan mengandung biaya, maka prinsip dari produk
adalah bagaimana produksi dapat berjalan sehingga mampu mencapai tingkat yang paling
Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)
Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)
Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)
Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)
Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)
Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)
Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)
Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)
Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)
Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)
Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)
Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)
Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)
Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)
Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)
Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)
Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)
Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)
Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)
Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)
Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)
Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)
Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)
Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)
Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)
Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)
Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)
Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)
Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)
Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)
Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)
Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)
Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)
Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)
Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)
Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)
Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)
Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)
Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)
Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)
Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)
Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)
Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)
Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)
Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)
Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)
Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)
Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)
Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)
Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)
Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)
Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)
Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)
Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)
Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)
Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)
Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)
Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)
Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)
Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)
Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)
Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)
Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)
Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)
Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)
Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)
Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)
Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)
Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)
Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)
Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)
Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)
Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)
Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)
Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)
Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)
Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)
Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)
Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)
Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)
Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)
Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)
Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)
Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)
Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)
Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)
Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)
Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)
Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)
Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)
Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)
Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)
Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)
Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)
Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)
Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)
Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)
Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)
Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)
Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)
Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)
Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)
Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)
Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)
Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)
Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)
Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)
Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)
Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)
Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)
Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)
Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)
Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)
Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)
Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)
Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

Weitere Àhnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Bagian 4 realisme dan anti - realisme
Bagian 4   realisme dan anti - realismeBagian 4   realisme dan anti - realisme
Bagian 4 realisme dan anti - realisme
Nanda Reda
 
Mikro ekonomi islam
Mikro ekonomi islamMikro ekonomi islam
Mikro ekonomi islam
Ridwan Munir
 
Distorsi Pasar Dalam Perspektif Ekonomi Islam
Distorsi Pasar Dalam Perspektif Ekonomi IslamDistorsi Pasar Dalam Perspektif Ekonomi Islam
Distorsi Pasar Dalam Perspektif Ekonomi Islam
ade orreo
 
Makalah leasing( fiqih muamalat)
Makalah leasing( fiqih muamalat)Makalah leasing( fiqih muamalat)
Makalah leasing( fiqih muamalat)
Taufik Rahman
 
PPT MIKRO (Teori Perilaku Konsumen)
PPT MIKRO (Teori Perilaku Konsumen)PPT MIKRO (Teori Perilaku Konsumen)
PPT MIKRO (Teori Perilaku Konsumen)
Indra Jaya
 
Aliran aliran makro ekonomi
Aliran aliran makro ekonomiAliran aliran makro ekonomi
Aliran aliran makro ekonomi
Yuca Siahaan
 
Bab 5 ekonomi makro dan mikro
Bab 5 ekonomi makro dan mikroBab 5 ekonomi makro dan mikro
Bab 5 ekonomi makro dan mikro
kawidian_putri
 
ANALISIS KESEIMBANGAN EKONOMI
ANALISIS KESEIMBANGAN EKONOMIANALISIS KESEIMBANGAN EKONOMI
ANALISIS KESEIMBANGAN EKONOMI
Biyah Djauhar
 

Was ist angesagt? (20)

Bagian 4 realisme dan anti - realisme
Bagian 4   realisme dan anti - realismeBagian 4   realisme dan anti - realisme
Bagian 4 realisme dan anti - realisme
 
BMP ESPA4221
BMP ESPA4221BMP ESPA4221
BMP ESPA4221
 
Filsafat ekonomi ppt
Filsafat ekonomi pptFilsafat ekonomi ppt
Filsafat ekonomi ppt
 
Mikro ekonomi islam
Mikro ekonomi islamMikro ekonomi islam
Mikro ekonomi islam
 
Distorsi Pasar Dalam Perspektif Ekonomi Islam
Distorsi Pasar Dalam Perspektif Ekonomi IslamDistorsi Pasar Dalam Perspektif Ekonomi Islam
Distorsi Pasar Dalam Perspektif Ekonomi Islam
 
Akuntansi biaya bab 12 . menghitung biaya semi variabel tertinggi terendah
Akuntansi biaya bab 12 . menghitung biaya semi variabel tertinggi terendahAkuntansi biaya bab 12 . menghitung biaya semi variabel tertinggi terendah
Akuntansi biaya bab 12 . menghitung biaya semi variabel tertinggi terendah
 
Makalah leasing( fiqih muamalat)
Makalah leasing( fiqih muamalat)Makalah leasing( fiqih muamalat)
Makalah leasing( fiqih muamalat)
 
keseimbangan IS-LM
keseimbangan IS-LMkeseimbangan IS-LM
keseimbangan IS-LM
 
Mekanisme pasar dalam islam
Mekanisme pasar dalam islamMekanisme pasar dalam islam
Mekanisme pasar dalam islam
 
penawaran dalam ekonomi islam
penawaran dalam ekonomi islampenawaran dalam ekonomi islam
penawaran dalam ekonomi islam
 
Makalah mikro islam
Makalah mikro islamMakalah mikro islam
Makalah mikro islam
 
Analisis keseimbangan pasar barang
Analisis keseimbangan pasar barangAnalisis keseimbangan pasar barang
Analisis keseimbangan pasar barang
 
04 ekonomi mikro rancang bangun ekonomi islam
04 ekonomi mikro     rancang bangun ekonomi islam04 ekonomi mikro     rancang bangun ekonomi islam
04 ekonomi mikro rancang bangun ekonomi islam
 
PPT MIKRO (Teori Perilaku Konsumen)
PPT MIKRO (Teori Perilaku Konsumen)PPT MIKRO (Teori Perilaku Konsumen)
PPT MIKRO (Teori Perilaku Konsumen)
 
Perbedaan ekonomi kapitalisme, sosialisme dan islam
Perbedaan ekonomi kapitalisme, sosialisme dan islamPerbedaan ekonomi kapitalisme, sosialisme dan islam
Perbedaan ekonomi kapitalisme, sosialisme dan islam
 
Aliran aliran makro ekonomi
Aliran aliran makro ekonomiAliran aliran makro ekonomi
Aliran aliran makro ekonomi
 
Bab 5 ekonomi makro dan mikro
Bab 5 ekonomi makro dan mikroBab 5 ekonomi makro dan mikro
Bab 5 ekonomi makro dan mikro
 
Chapter 3 model consistent expectations (Scarth)
Chapter 3 model consistent expectations (Scarth)Chapter 3 model consistent expectations (Scarth)
Chapter 3 model consistent expectations (Scarth)
 
Perhitungan dan akuntansi bai salam
Perhitungan dan akuntansi bai salamPerhitungan dan akuntansi bai salam
Perhitungan dan akuntansi bai salam
 
ANALISIS KESEIMBANGAN EKONOMI
ANALISIS KESEIMBANGAN EKONOMIANALISIS KESEIMBANGAN EKONOMI
ANALISIS KESEIMBANGAN EKONOMI
 

Andere mochten auch (8)

Tugas resume ekonomi mikro
Tugas resume ekonomi mikroTugas resume ekonomi mikro
Tugas resume ekonomi mikro
 
MAKALAH TEORI PERMINTAAN OLEH BIYAH DJAUHAR
MAKALAH TEORI PERMINTAAN OLEH BIYAH DJAUHARMAKALAH TEORI PERMINTAAN OLEH BIYAH DJAUHAR
MAKALAH TEORI PERMINTAAN OLEH BIYAH DJAUHAR
 
teori konsumsi Dalam Perspektif islam
teori konsumsi Dalam Perspektif islamteori konsumsi Dalam Perspektif islam
teori konsumsi Dalam Perspektif islam
 
106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter
106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter
106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter
 
Perbankan Syariah
Perbankan SyariahPerbankan Syariah
Perbankan Syariah
 
Jual beli murabahah, salam dan istishna
Jual beli murabahah, salam dan istishnaJual beli murabahah, salam dan istishna
Jual beli murabahah, salam dan istishna
 
Teori konsumsi islami
Teori konsumsi islamiTeori konsumsi islami
Teori konsumsi islami
 
pasar uang dan pasar barang
pasar uang dan pasar barangpasar uang dan pasar barang
pasar uang dan pasar barang
 

Ähnlich wie Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

02 ekonomi mikro pendahulan tentang ekonomi mikro
02 ekonomi mikro    pendahulan tentang ekonomi mikro02 ekonomi mikro    pendahulan tentang ekonomi mikro
02 ekonomi mikro pendahulan tentang ekonomi mikro
Nurdin Al-Azies
 
93020 1-529345368802
93020 1-52934536880293020 1-529345368802
93020 1-529345368802
Rus Pan
 
Sistem ekonomi islam kel 7
Sistem ekonomi islam kel 7Sistem ekonomi islam kel 7
Sistem ekonomi islam kel 7
NofiTriyanti
 

Ähnlich wie Resume emi robist hidayat epi b(20140730106) (20)

02 ekonomi mikro pendahulan tentang ekonomi mikro
02 ekonomi mikro    pendahulan tentang ekonomi mikro02 ekonomi mikro    pendahulan tentang ekonomi mikro
02 ekonomi mikro pendahulan tentang ekonomi mikro
 
Sejarh pemikir ekonomi fuqaha
Sejarh pemikir ekonomi fuqahaSejarh pemikir ekonomi fuqaha
Sejarh pemikir ekonomi fuqaha
 
Sistem ekonomi islam dialetika antara thesis, antitesis dan plagiatis
Sistem ekonomi islam dialetika antara thesis, antitesis dan plagiatisSistem ekonomi islam dialetika antara thesis, antitesis dan plagiatis
Sistem ekonomi islam dialetika antara thesis, antitesis dan plagiatis
 
Makala filsafat ekonomi abdurrahman halik
Makala filsafat ekonomi abdurrahman halikMakala filsafat ekonomi abdurrahman halik
Makala filsafat ekonomi abdurrahman halik
 
Ekonomi Mikro Islam (Miftah'll Everafter)
Ekonomi Mikro Islam (Miftah'll Everafter)Ekonomi Mikro Islam (Miftah'll Everafter)
Ekonomi Mikro Islam (Miftah'll Everafter)
 
M1 11-38
M1 11-38M1 11-38
M1 11-38
 
KELOMPOK 1 MIKRO PRODI AKUNTANSI TAHUN 2023.pptx
KELOMPOK 1 MIKRO PRODI AKUNTANSI TAHUN 2023.pptxKELOMPOK 1 MIKRO PRODI AKUNTANSI TAHUN 2023.pptx
KELOMPOK 1 MIKRO PRODI AKUNTANSI TAHUN 2023.pptx
 
KELOMPOK 1 MIKRO PRODI AKUNTANSI TAHUN 2023.pptx
KELOMPOK 1 MIKRO PRODI AKUNTANSI TAHUN 2023.pptxKELOMPOK 1 MIKRO PRODI AKUNTANSI TAHUN 2023.pptx
KELOMPOK 1 MIKRO PRODI AKUNTANSI TAHUN 2023.pptx
 
Resensi Islamic Economics, Theory and Practice, Prof. Muhammad Abdul Mannan
Resensi Islamic Economics, Theory and Practice, Prof. Muhammad Abdul MannanResensi Islamic Economics, Theory and Practice, Prof. Muhammad Abdul Mannan
Resensi Islamic Economics, Theory and Practice, Prof. Muhammad Abdul Mannan
 
MAKALAH Perbedaan Ekonomi Islam dan Ekonomi Kontemporer2.doc
MAKALAH Perbedaan Ekonomi Islam dan Ekonomi Kontemporer2.docMAKALAH Perbedaan Ekonomi Islam dan Ekonomi Kontemporer2.doc
MAKALAH Perbedaan Ekonomi Islam dan Ekonomi Kontemporer2.doc
 
MAKALAH Perbedaan Ekonomi Islam dan Ekonomi Kontemporer2.doc
MAKALAH Perbedaan Ekonomi Islam dan Ekonomi Kontemporer2.docMAKALAH Perbedaan Ekonomi Islam dan Ekonomi Kontemporer2.doc
MAKALAH Perbedaan Ekonomi Islam dan Ekonomi Kontemporer2.doc
 
TUGAS AKHIR MIKRO KEL12.pdf
TUGAS AKHIR MIKRO KEL12.pdfTUGAS AKHIR MIKRO KEL12.pdf
TUGAS AKHIR MIKRO KEL12.pdf
 
Overview ekonomi islam & Hukum islam
Overview ekonomi islam &  Hukum islamOverview ekonomi islam &  Hukum islam
Overview ekonomi islam & Hukum islam
 
93020 1-529345368802
93020 1-52934536880293020 1-529345368802
93020 1-529345368802
 
kuliah_xi_ekonomi_dalam_islam_ok.ppt
kuliah_xi_ekonomi_dalam_islam_ok.pptkuliah_xi_ekonomi_dalam_islam_ok.ppt
kuliah_xi_ekonomi_dalam_islam_ok.ppt
 
Ekonomi Syariah
Ekonomi SyariahEkonomi Syariah
Ekonomi Syariah
 
Norma ekonomi syariah
Norma ekonomi syariahNorma ekonomi syariah
Norma ekonomi syariah
 
Sistem ekonomi islam kel 7
Sistem ekonomi islam kel 7Sistem ekonomi islam kel 7
Sistem ekonomi islam kel 7
 
Kelompok 6 Tugas ppt bab 1-11 Pengantar Ekonomi Mikro-1.pdf
Kelompok 6 Tugas ppt bab 1-11 Pengantar Ekonomi Mikro-1.pdfKelompok 6 Tugas ppt bab 1-11 Pengantar Ekonomi Mikro-1.pdf
Kelompok 6 Tugas ppt bab 1-11 Pengantar Ekonomi Mikro-1.pdf
 
Prinsip – prinsip ekonomi dan metodologi ilmu ekonomi
Prinsip – prinsip ekonomi dan metodologi ilmu ekonomiPrinsip – prinsip ekonomi dan metodologi ilmu ekonomi
Prinsip – prinsip ekonomi dan metodologi ilmu ekonomi
 

KĂŒrzlich hochgeladen

DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
armanamo012
 
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
langkahgontay88
 
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah okebsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
galuhmutiara
 
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh CityAbortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
jaanualu31
 
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotecAbortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Riyadh +966572737505 get cytotec
 
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanianpresentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
HALIABUTRA1
 
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxBAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
Frida Adnantara
 
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh ImplementasiPengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
GustiAdityaR
 
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get CytotecAbortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Riyadh +966572737505 get cytotec
 

KĂŒrzlich hochgeladen (20)

DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
 
Cara memulai bisnis/usaha baru bagi wirausaha
Cara memulai bisnis/usaha baru bagi wirausahaCara memulai bisnis/usaha baru bagi wirausaha
Cara memulai bisnis/usaha baru bagi wirausaha
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
 
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptxMOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
 
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).pptIntroduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
 
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
 
Memahami Terkait Perilaku Konsumen untuk bisnis
Memahami Terkait Perilaku Konsumen untuk bisnisMemahami Terkait Perilaku Konsumen untuk bisnis
Memahami Terkait Perilaku Konsumen untuk bisnis
 
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah okebsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
 
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.pptKarakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
 
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh CityAbortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
 
Review Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaan
Review Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaanReview Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaan
Review Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaan
 
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotecAbortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
 
Slide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdf
Slide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdfSlide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdf
Slide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdf
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
 
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanianpresentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
 
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxBAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
 
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh ImplementasiPengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
 
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxWAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
 
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get CytotecAbortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
 

Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)

  • 1. RESUME EKONOMI MIKRO ISLAMI DOSEN PENGAMPU : M.SOBAR,S.EI.,M.Sc Disusun oleh: ROBIST HIDAYAT 20140730106 EKONOMI DAN PERBANKAN ISLAM FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2015
  • 2. 2 KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, karena berkat karunia dan rahmat yang diberikan sehingga penulis bisa menyelesaikan penyusunan tugas RESUME BUKU EKONOMI MIKRO ISLAMI . Dan semoga Shalawat serta salam selalu terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, karena berkat beliaulah sehingga umat manusia bisa menghirup kebebasan dari zaman kegelapan. Terima kasih penulis ucapkan kepada Dosen Mata Kuliah EKONOMI MIKRO ISLAMI Bapak M. SOBAR S.EI.,M.,Sc karena memberikan tugas ini. Dengan memberikan tugas ini dalam bentuk resume, penulis berharap penulisan resume ini menambah ilmu untuk semua pihak baik itu kalangan dosen, mahasiswa dan masyarakat umum lainnya. Penulis juga menyadari banyak sekali kesalahan baik itu disengaja maupun tidak, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun, agar pada penyusunan selanjutnya, penulis bisa membuat resume yang lebih baik lagi. Wassalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh Yogyakarta,23 september 205 Robist
  • 3. 3 BAB 1 PENDAHULUAN: PASAR DAN HARGA BAGIAN 1 PENDAHULUAN Ekonomi dalam kajian keilmuan dapat dikelompokkan ke dalam ekonomi mikro dan ekonomi makro. Ekonomi mikro mempelajari bagaimana perilaku tiap-tiap individu dalam setiap unit ekonomi, yang dapat berperan sebagai konsumen, pekerja, investor, pemilik tanah, atau resources yang lain, ataupun perilaku dari sebuah industry. Pembahasan ekonomi mikro konvensional didasarkan pada perilaku individu-individu yang secara nyata terjadi disetiap unit ekonomi. Karena tidak adanya batasan syariah yang digunakan , maka perilaku dari setiap individu dalam unit ekonomi tersebut akan bertindak dan berperilaku sesuai dengan norma dan aturan menurut persepsinya masing-masing. Berbeda dengan ekonomi mikro konvensional, dalam pembahasan mikro islami, factor moral atau norma yg terangkum dalam tatanan syariah akan ikut menjadi variable yg penting dan perlu dijadikan sebagai alat analisis. Ekonomi mikro islami menjelaskan bagaimana sebuah keputusan di ambil oleh setiap unit, ekonomi dengan memasukan batasan-batasan syariah sebagai variable yang utama. Dalam ekonomi mikro islami , kita menganggap bahwa basic ekonomi (variable-variabel ekonomi). A. Manfaat dan Batasan Teori Ekonomi Mikro Islami Seperti halnya science, ilmu ekonomi juga memfokuskan pada explanation dan prediction dari fenomena yang ada , mengapa, sebagai contoh, apa yang dilakukan oleh manajemen pada sebuah industry yang Melakukan pemutusan hubungan kerja ketika adanya perubahan harga pada barang-barang yg dibutuhkan pd proses produksi.
  • 4. 4 Dalam pembahasan mikro ekonomi islami, segala pembahasan yg ditunjukan untuk melakukan explanation dan prediction didasarkan pd teori. Teori dibangun untuk menerangkan dari fenomena yg terjadi dalam suatu waktu dengan menggunakan hokum- hukum dasar dan beberapa asumsi yg terpenuhi. Dengan asumsi tersebut , teori dapat digunakan untuk menerangkan bagaimana industry tersebut memilih dan menentukan komposisi tenaga kerja, modal, barang-barang pendukung proses produksi, dan penentuan jumlah output. Teori ekonomi juga berfungsi untuk memprediksi dampak dari adanya perubahan satu variable terhadap variable lainnya. Sebagai contoh, bagaimana teori ekonomi ini dapat menerangkan kepada kita tentang peningkatan dan penurunan output sebagai dampak dari adanya kenaikan dan penurunan variable ekonomi lain. B. Scince of Economics Versus Doctrine of Economics Ilmu ekonomi positif adalah ilmu ekonomi normative, dan ekonomi normative adalah ekonmi positif. Artinya segala ekonomi posistif hakikatnya adalah ilmu ekonomi normative. Mengapa demikian ? dalam literature konvensional, kita mengenal bahwa ilmu ekonomi positif membahas atau mempelajari tentang apa dan bagaimana masalah-masalah ekonomi sebenarnya diselesaikan. Sedangkan ekonomi normative membahas tentang apa yg seharusnya permasalahn ekonomi diselesaikan. Faktanya , permasalahan ekonomi selalu dijelaskan dan diselesaikan dengan menggunakan beberapa asumsi yang sekiranya sesuai dengan kenyataannya. Ekonomi islam tidak terjebak untuk memperdebatkan antara normative dan positif. Ekonomi islami memandang bahwa permasalahan ekonomi dapat dikelompokkan kedalam dua hal yaitu ilmu ekonomi dan doktrin ilmu ekonomi. Lebih lanjut , Muhammad baqirr as-sadr mengatakan bahwa ekonomi islam adalah sebuah ajaran atau doktrin dari bukannya ilmu murni (science), karena apa yang terkandung dalam ekonomi islam bertujuan memberikan solusi hidup yang paling baik , sedangkan ilmu ekonomi hanya akan mengantarkan kita kepada pemahaman bagaimana ekonomi berjalan.
  • 5. 5 Dari sudut pandang ilmu fiqh, kegiatan ekonomi bukanlah termasuk bab ibadah mahdhah, melainkan bab mu’amalah .oleh karena itu berlalu kaidah fiqh, yakni suatu perkara muamalah pada dasarnya diperkenankan (halal) untuk dijalankan. Ilmu ekonomi islam adalah sebuah system ekonomi yang menjelaskan segala fenomena tentang perilaku pilihan dan pengambilan keputusan dalam setiap unit ekonomi dengan memasukkan tata aturan syariah sebagai variable independen . C. Mengapa Belajar Mikro Ekonomi Islami 1. Pasar, fungsi dan ekuilibrium Pasar adalah tempat atau keadaan yang mempertemukan antara permintaan (pembeli) atau penawaran (penjual) untuk setiap jenis barang, jasa atau sumber daya. Pembeli meliputi konsumen yg membuttuhkan barang dan jasa. Sedangkan bagi industry membutuhkan tenaga kerja ,modal, dan barang baku produksi baik untuk memproduksi barang dan jasa. Penjual termasuk juga untuk industry menawarkan hasil produksi atau jasa yang diminta oleh pembeli , pekerja menjual tenaga dan keahliannya, pemilik lahan menyewakan atau menjual asetnya , sedangkan pemilik modal menawarkan pembagian keuntungan dari kegiatan bisnis tertentu, secara umum semua orang atau industry akan berperan ganda, yaitu pembeli dan penjual. 2. permasalahn ekonomi (islami versus konvensional) Ekonomi konvensional mendefinisikan bahwa ilmu ekonomi lahir dari adanya tujuan untuk mengalokasikan dan menggunakan sumber daya yang langka. Karena sumber daya yg terbatas maka kemampuan untuk memproduksi barang dan jasa juga terbatas: tidak ada orang yg dapat menggunakan waktunya di atas 24 jam sehari, tidak ada orang yg dapat mengeluarkan pendapatan melebihi dari yang ia miliki. Karena kelangkaan inilah , kemudian setiap individu akan dihadapkan pada berbagai pilihan tentang apa yg harus di produksi , bagaimana memproduksi untuk
  • 6. 6 siapa, bagaimana membagi produksi dari waktu ke waktu serta mempertahankan dan menjaga tingkat pertumbuhan produksi tersebut. Baqir as-sadr berpendapat bahwa sumber daya hakikatnya melimpah dan tidak terbatas. Pendapat ini didasari oleh dalil yg menyatakan bahwa alam semesta ini diciptakan oleh allah dengan ukuranyg setepat-tepatnya. Dengan demikian karena segala sesuatu sudah terukur dengan sempurna. BAGIAN 2 KONTRIBUSI EKONOM MUSLIM KLASIK Para pemikir klasik muslim tidak terjebak untuk mengotak ngatik berbagai macam ilmu tersebut seperti dilakukan oleh para pemikir saat ini. Mereka melihat ilmu-ilmu tersebut sebagai “ayat-ayat allah” yg bertebaran di seluruh alam ,dalam pandangan mereka , ilmu-ilmu itu walaupun sepintas terlihat berbeda-beda dan bermacam-macam jenisnya. Namun pada hakikatnya berasal dari sumber yang satu. Yakni dari yang maha menggetahui seluruh alam semesta. Oleh karena itu ,tidak mengherankan bila para pemikir bila para pemikir klasik muslim menguasai berbagai macam bidang ilmu , ibn sina(980-1037M) , sebagai contoh selain terkenal sebagai ahli kedokteran, juga sebagai ahli filsafat. Bhkan ia juga mendalami psikologi daan music. Al-ghazali (450H/1058M-505H/1111M), selain banyak membahas masalah- masalah fikih(hukum),ilmu kalam(teologi), dan tasawuf, beliau juga banyak membahas masalah filsafat, pendidikan, psikologi, ekonomi , dan pemerintahan.
  • 7. 7 BAGIAN 3 GAMBARAN UMUM PENENTUAN HARGA DALAM MEKANISME PASAR(TEORI PERMINTAAN DAN PENAWARAN) A. MEKANISME PASAR Objek dari ilmu ekonomi adalah konsumen, produsen dan government . dimana kesemua objek tersebut akan dipertemukan dalam mekanisme pasar, baik pasar tenaga kerja ,pasar barang ataupun pasar modal. Dengan kata lain ,mekanisme pasar adalah terjadinya interaksi antara permintaan danpenawaran yg akan menentukan tingkat harga tertentu. Suatu pola ekonomi yg dialami oleh suatu zaman sangatlah tergantung dari peradapan yg berlaku . peradapan yg memandang dan tumbuh dari dunia pertanian tidak menjamin system perdaganganjuga akan tumbuh dan berkembang. Sedangkan peradapan yg tumbuh dan berkembang dari duniaperdagangan memungkinkan mendorong terwujudnyadan terpenuhinya system pertanian maupun industry. SEJARAH EKONOMI DI EROPA Menurut Heilbroner , factor-faktor yg mendorong terjadinya perubahan – perubahan di eropa sehingga masyarakat pasar timbul,antara lain: 1. PEDAGANG KELILING “orang-orang ini adalah rombongan kecil orang bersenjata yg menjelajahi jalan-jalan abad pertengahan ,pimpinan tenttara dan akhirnya khalifah-khalifah yg membawa barang
. Mereka menempuh perjalanan jauh sepanjang benua eropa bahkan sebagian berasal dari india dan negeri arab , untuk menjual barang-barang yg dibawanya dari satu kota ke kota lainnya
  • 8. 8 2. URBANISASI “salah satu akibat sampingan yg penting dari perdagangan keliling ini ,adalah terjadinya arus urbanisasi yg lambat dalam pertengahan ini yang menyebabkan timbulnya kota-kota baru. 3. PERANG SALIB “perang salib menyebabkan terjadinya hubungan antara dua dunia yg sangat berlainan. Dunia yg satu adalah masyarakat eropa yg lamban , enggan terhadap perdagangan dan pendapatnya yg naĂŻf tentang dunia usaha :sedangkan pada pihak lain dijumpai masyarakat. 4. PERUBAHAN SUASANA KEHIDUPAN BERAGAMA Ada tenaga pendobrak yg kuat, tetapi tak terlihat yg berpengaruh atas kehidupan intelektual ,kepercayaan dan sikap masyarakat eropa. Salah satuyg amat penting aalah perubahan dalam suasana keagamaan karena perlakunya terhadap konsep untung dan riba akhirnya gereja memperoleh posisi komando dalam kehidupan ekonomi. Selain keempat factor ini, heilbroner masih memaparkan beberapa factor-faktor penting lainnya yg turut berperan dalam evolusi masyarkat pasar dieropa barat. Demikian ketika orang-orang eropa abad pertengahan masih sibukbertani dengan system feudal. System perdagangan barter dan pandangan hidup yg memandang laba sebagai dosa,masyarakat muslim hidup dalam perekonomian yg jauh bergairah ,dengan system perdagangan yg sudah termonetisasi. Heilbroner memang hanya mengemukakan fakta sejarah perang salib dan sejarah perekonomian masyarakat eropa. Ia tidak mempelajari lebih lanjut sejarah perekonomian umat muslim pada masa –masa keemasannya,namun ia telah membuat kesimpulan yg baik dan penting yaitu bahwa pandangan agama yang dinamis.
  • 9. 9 PASAR :PEMIKIRAN ILMUWAN MUSLIM Berikut ini dijelaskan pemikiran ekonomi islami dalam membahas teori permintaan dan penawaran. ANTARA PERMINTAAN DAN PENAWARAN Didunia perdagangan arab.yaitu pada masa zaman kenabian ,sudah ada pemikiran yg menjadi kesepakatan bersama bahwa tinggi rendahnya permintaan terhadap barang komoditas ditentukan oleh harga barang yg bersangkutan. Abu yusuf tercatat sebagai ulama yang mulai menyingung mekanisme pasar. Ia misalnya memerhatikan peningkatan dan penurunan produksi dalam kaitannya dengan perubahan harga. Harga P1 A P2 B 0 Q1 Q2 jumlah Fenomena yg terjadi pada masa itu adalah pada saat adanya kelangkaan barang maka harga cenderung akan tinggi . sedangkan pada saat barang tersebut melimpah ,harga cenderung untukturun atau lebih rendah. Fenomena umum inilah yg kemudian di kritisi abu yusuf.
  • 10. 10 Dalam literature ,fenomenayg berlaku pada masa abu yusuf dapat dijelaskan dalam teori permintaan . Dimana hubungan harga dan kuatintas dapat di formulasikan sebagai berikut : D = Q =f(P) Formulasikan ini menunjukan bahwa pengaruh harga terhadap jumlah permintaan suatu komoditi adalah negative , apabila P maka Q ,begitusebaliknya . dari formulasi ini kita dapat simpulkan bahwa hukum permintaan mengatakan bila harga komoditi naik maka akan direspons oleh penurunan jumlah komoditi yg dibeli. Abu yusuf “kadang-kadang makanan berlimpah, tetapi tetap mahal dan kadang-kadang makanan sangat sedikit tetap murah”
  • 11. 11 harga C p3 D p4 0 Q4 Q3 jumlah Menurut abu yusuf , dapat saja harga-harga tetap mahal (p3) ketika persediaan barang melimpah (Q3) sementara harga akan murah walaupun persediaan barang berkurang (Q3). Pernyataan abu yusuf ini, mengkritisi pendapat umum yang mengatakan harga berbanding terbalik dengan jumlah persediaan barang. Dari pernyataan tersebut tampaknya abu yusuf menyangkal pendapat umum mengenai hubungan terbalik antara persediaan barang(supply) dan harga karena pada kenyataan harga tidak bergantung pada permintaan saja, tetapi bergantung pada kekuatan penawaran.
  • 12. 12 Dalam sebuah formulasi yang sederhana , hubungan antara harga dengan jumlah komoditi dapat dilihat dibawah ini: S = Q = f(p) B. AL-GHAZALI : keseimbangan penawaran dan permintaan Pada kesempatan lain,al-ghazali juga secara eksplisit menjelaskan mengenai perdagangan regional: “selanjutnya praktik-praktik ini terjadi di berbagai kota dan Negara . orang-orang melakukan perjalanan ke berbagai tempat untuk mendapatkan alat- alat makanan dan membawa ke tempat lain. Urusan ekonomi orang akhirnya di organisasikan ke kota-kota dimana tidak seluruh makanan dibutuhkan. Keadaan inilah yang pada gilirannya menimbulkan kebutuhan terhadap alat transportasi, terciptalah kelas perdagangan regional dalam masyarakat. Motifnya tentu saja mencari keuntungan .para pedagang ini bekerja keras memenuhi kebutuhan orang lain dan mendapatkan keuntungan dan keuntungan ini akhirnya dimakan oleh orang lain juga” Al-ghazali tidak menolak kenyataan bahwa keuntungan yang menjadi motif perdagangan.
  • 13. 13 Ket : pada tingkat tingkat harga p1, jumlah barang yg ditawarkan oleh penjual adalah sebesar QS2,sementara jumlah barang yg diminta adalah hanya sebesar Qd1. Dengan demikian sang petani tidak mendapatkan cukup pembeli untuk mendapatkan tambahan pemeli, maka sang petani menurunkan harga jual produksinya dari p1 menjadi p*sehingga jumlah pembelinya naik dari Qd1 menjadi Q*
  • 14. 14 Ket : pada mulanya harga yang diminta oleh petani adalah sebesar p1. Pada harga ini jumlah permintaan dan penawaran terhadap produk petani tersebut adalah sebesar Q1. Dengan menurunkan jumlah permintaan dari Q1 menjadi hanya sebesar Q2,(yakni dengan menggeserkan kurva permintaan D1 ke kiri bawah menjadi kurva D2) maka tingkat harga akan turun pula dari p1menjadi p2. dengan demikian harga dapat diturunkan dengan menurangi permintaan.
  • 15. 15 BAB 2 RANCANG BANGUN EKONOMI ISLAM BAGIAN 1 MENGAPA HARUS ADA EKONOMI ISLAM Revolusi ilmu pengetahuan yg terjadi di eropa barat sejak abad ke-16 masehi menyebabkan pamor dan kekuasaan institusi gereja (agama kristen) di benua tersebut menurun drastis. Hal ini terjadi karena dogma yg dipegang dan diajarkan oleh tokoh-tokoh gereja pada abad tersebut jelas-jelas bertentangan dengan fakta- fakta yang dihasilkan oleh ilmu pengetahuan. Akibatnya terjadi proses sekularisasi di dunia eropa-barat dalam segala bidang, termasuk dalam ilmu pengetahuan .agama,tuhan, nilai-nilai dan norma secara drastis dikeluarkan dari struktur pemikiran para ilmuwan. Produkpemikiran dan ilmu pengetahuan yg dihasilkan pun mengalami nasib yg sama. Ilmu menjadi tersekularisasi dan dibebaskan dari nilai-nilai. Dari paradigma inilah ( sekularisasi, fragmentasi, dan kebebasnilaian pengetahuan) ilmu pengetahuan modern dibangun . termasuk ilmu ekonomi konvensional. ( istilah ilmu ekonomi konvensional kita gunakan untuk mengacu pada ilmu ekonomi yg didasarkan pada paradigma di atas). Paradigma ini sebenarnya sudah dikritik oleh banyak imuwan no-muslim. Dengan fakta-fakta seperti ini, akan menjadi ironi bagi ilmuwan muslim jika menerima begitu saja ilmu ekonomi konvensional tanpa menelaahnya terlebih dahulu, sementara ilmuwan non muslim sendiri pun sudah ramai-ramai mengkritik. A. EKONOMI ISLAM : perbedaan sudut pandang
  • 16. 16 Dalam tataran paradigma seperti ini, ekonom-ekonom muslim tidak menghadapi masalah perbedaan pendapat yg berarti. Nmun, ketik mereka diminta untuk menjelaskan apa dan bagaimanakah konsep ekonomi islam itu. Mulai muncullah perbedaan pendapat. Sampai saat ini , pemikiran ekonom- ekonom muslim kontemporer dapat diklasifikasikansetidaknya tiga mazhab ,yakni: 1. Mazhab Baqir as-sadr 2. Mazhab mainstream ; dan 3. Mazhab Alternaatif-kritis MAZHAB BAQIR AS-SADR Mazhab ini dipelopori oleh baqir as-sadr dengan bukunya yang fenomenal iqtishaduna (ekonomi kita). Mazhab ini berpendapat bahwa ilmu ekonomi tidak pernah bisa sejalan dengan islam . ekonomi tetap ekonomi,dan islam tetapislam keduanya tidak akan pernah dapat disatukan karena keduanya berasal dari filosofi yang saling kontradiktif . yg satu anti islam ,yg lainnya islam. Mazhab baqir berpendapat bahwa masalah ekonomi muncul karena adanya distribusi yg tidak merata dan adil sebagai akibat sistem ekonomi yg memperbolehkan eksploitasi pihak yg kuat terhadap pihak yg lemah. MAZHAB MAINSTREAM Mazhab kedua ini justru setuju bhwa masalah ekonomi muncul karena sumber daya yang terbatas yang dihadapkan pd keinginan manusia yg tidak terbatas. Memang benar misalnya, bahwa total permintaan dan penawaran beras di seluruh dunia berada pada titik ekuilibrium. Dengan demikian , pandangan mazhab ini tentang maslah ekonomi hampir tidak ada bedanya dengan pandangan ekonomi konvensional. Kelangkaan sumber dayalah yg menjadi penyebab munculnya masalah konomi. Bila ddemikian, dimanakah letak perbedaan mzhab mainstream ini dengan ekonomi
  • 17. 17 konvensional ? yaitu terletak dalam cara menyelesaikan masalah tersebut. Dilema sumber daya yg terbatas versus keinginan yg tak terbatas memaksa mnusia untuk melalukan pilihan-pilihan atas keinginannya. MAZHAB ALTERNATIF-KRITIS Mazhab ini adalah sebuah mazhab yg kritis, mereka berpendapat bahwa analisis kritis bukan saja harus dilakukan terhadap sosialisme dan kapitalisme ,tetapi juga terhadap ekonomi islam itu sendiri. Mereka yakin bahwa islam pasti benar ,tetapi ekonmi islam belum teentu benar karena ekonomi islam adalah tafsiran manusia. BAGIAN 2 PRINSIP-PRINSIP UMUM EKONOMI ISLAM A. NILAI-NILAI UNIVERSAL : TEORI EKONOMI
  • 18. 18 Nilai-nilai ini menjadi dasar inspirasi untuk membangun teori –teori ekonomi islam. Rinciannya : TAUHID (keesaan Tuhan) Tauhid merupakan fondasi ajaran islam . dengan tauhid manusia menyaksikan bahwa “tiada sesuatu pun yg layak disembah selain allah” karena allah adalah pencipta alam semsta dan isinya. ADL(Keadilan) Manusia sebagai khalifah dimuka bumi ini harus mmelihara hukum allah dibumi dan menjamin bahwa pemakaian segala sumber daaya diarahkan untuk ksejahteraan manusia. Supaya semua mendapatkan manfaat daripadanya secara adil dan baik. NUBUWWAH(Kenabian) Karena rahman,rahim dan kbijaksanaan allah. Manusia tidak dibiarkan begitu saja didunia tanpa bimbingan. Karena itu diutuslah para nabi dan rasul untukmenyampaikan petunjuk dari allah kepada manusia tentang bagaimana hidup yg baik dan benar di dunia. 1. Siddiq Harus menjadi visi hidup setiapmuslim ,karena hidup kitaberasal dari yg maha benar. 2. Amanah Menjadi misi hidup setiap muslim. Sifat ini akan membbentuk kredibilitas yg tinggi dan sikap penuh tanggung jawab. 3. Fathanah Sifat ini dapat dipandang sebagai strategi hidup setiap muslim,kita harus mengoptimalkan segala potensi yg telah diberikan olehnya.
  • 19. 19 4. Tabligh Sifat ini merupakan taktik hidup hidup muslim. Sifat ini bila sudah mendarah daging pd setiap muslim KHILAFAH (pemerintahan) Dalam islam , pemerintah memainkan peranan kecil , tetpi sangat penting dalam perkonomian MA’AD (hasil) Pandangan duniayg khas dari seorang muslim tentang dunia dan akhirat dapat dirumuskan sebagai dunia ladang akhirat. B. PRINSIP-PRINSIP DERIVATIF: CIRI-CIRI SISTEM EKONOMI ISLAM Multitype ownership (kepemilikan multijenis) Nilai tauhid dan nilai adil melahirkn konsep ini .dalam konsep kapitalisme,prinsip umum kepemilikan yg berlaku adalah kepemilikn swasta. Freedom to act (kebebasan bertindak /berusaha) Pelaku-pelaku ekonomi dan bisnis menjadikan nabi sebagai teladan dan model dalam melaksanakn aktivitasnya. Social justice (keadilan sosial) Gabungan nilai khilafah dan nilai ma’ad melahirkan prinsip keadilan sosial. Dalam islam, pemerintah bertanggung jawab
  • 20. 20 menjamin pemenuhan kebutuhan dasar rakyatny dan menciptakan keseimbangan sosial antara yg kaya dan miskin. C. AKHLAK : PERILAKU ISLAMI DALAM PEREKONOMIAN Harus ada manusia yg berperilaku ,berakhlak, secara profesional dalam bidang ekonomi, baik dia itu dalam posisi sebagai produsen ,konsumen,pengusaha,karyawan,atau sebagai pejabat pmerintah. Karena teori yg unggul dan sistem-sistem ekonomi yg sesuai syariah sama sekali bukan jaminan bahwa perekonomianumat islam akan otomatis maju.
  • 21. 21 BAB 3 ASUMSI RASIONALITAS DALAM EKONOMI ISLAM A. Asumsi Rasionalitas Asumsi rasionalitas adalah anggapan bahwa manusia berperilaku secara rasional (masuk akal), dan tidak akan sengaja membuat keputusan yang akan menjadikan mereka lebih buruk. Ada 2 jenis rasionalitas, yaitu : 1. Self interest rationality (rasionalitas kepentingan pribadi) Asumsi bahwa individu mengejar banyak tujuan, bukan hanya memperbanyak kekayaan secara moneter. 2. Present-aim rationality Asumsi bahwa manusia menyesuaikan preferensinya dengan sejumlah aksioma. Dalam definisi present-aim yang penting adalah bagaimanan mencapai tujuan dengan efisien tanpa mempermasalahkan tujuannya. B. Aksioma-aksioma Pilihan Rasional Terdapat tiga sifat dasar, yaitu : 1. Kelengkapan (Completeness) Jika individu dihadapkan pada dua situasi, maka ia dapat menentukannya secara pasti terhadap kemungkinan yang ada. 2. Transitivitas (Transitivity) Asumsi ini menyatakan bahwa pilihan individu bersifat konsisten secara internal. 3. Kontinuitas (Continuity) Jika bagi seseorang “A lebih disukai daripada B”, maka situasi-situasi yang secara cocok “mendekati A”, harus juga lebih disukai daripada B.
  • 22. 22 C. Asumsi-asumsi lainnya tentang Preferensi 1. Kemonotonan yang Kuat Bahwa lebih banyakk berarti lebih baik. Asumsi ini dapat diganti dengan yang lebih lemah yakni (local Nonsatiation). 2. Local Nonsatiation Asumsi ini menyatakan bahwa seseorang dapat selalu berbuat lebih baik, sekecil apapun, bahkan bila ia hanya menikmati sedikt perubahan saja dalam “keranjang konsumsinya”. 3. Konveksitas Ketat Asumsi ini menyatakan bahwa seseorang lebih menyukai yang rata-rata daripada yang ekstrem. BAGIAN 2 PERSPEKTIF ISLAM TENTANG ASUMSI RASIONALITAS A. Perluasan Konsep Rasionalitas (untuk Transitivitas) Pertama, kita berpendapat asumsi dari self interest rationality adalah bahwa individu mengejar banyak tujuan, bukan hanya memperbanyak kekayaan secara moneter. Kedua, kita berpendapat bahwa teori modern tentang kepuasan rasional tidak disepakati secara universal. Dalam islam terdapat dua cara untuk mendistribusikan pendapatan, iuran wajib (zakat) dan iuran sukarela (infaq). 1. Persyaratan Transitivitas Andaikan seseorang dihadapkan pada pilihan antara A dan B, ia memilih A, bila dihadapkan pada pilihan B dan C, ia memilih B. Dihadapkan pada pilihan antara C dan A, ia memilih C. Pilihan ini kelihatannya intransitif karena kita melihat bahwa hanya memiliki tiga
  • 23. 23 alternatif, yaitu A,B, dan C. Tetapi kita dapat merinci alternatifnya, dengan rumus : Simbol Alternatif Ab Memilih A jika B merupakan satu-satunya alternatif yang ada Ba Memilih B jika A merupakan satu-satunya alternatif yang ada Bc Memilih B jika C merupakan satu-satunya alternatif yang ada Cb Memilih C jika B merupakan satu-satunya alternatif yang ada Ca Memilih C jika A merupakan satu-satunya alternatif yang ada Ac Memilih A jika C merupakan satu-satunya alternatif yang ada Utilitas dan Infak (Sedekah) Kini mari kita berlanjut pada utilitas farhan yang merasa lebih baik jika ia membelanjakan uangnya untuk infak (sedekah). Mari kita mendefinisikan fungsi utilitasnya sebagai Uf = U(Mf,Mz), di mana: Uf = utilitas Farhan Mf = uang yang dimiliki oleh Farhan Mz = uang yang dimiliki oleh zahid
  • 24. 24 Slope kurva utilitas Farhan negatif karena menurut Farhan, infak adalah hal yang baik. Slope negatif juga bearti bahwa farhan mengurangi pendapatannya agar pendapatan Zahid bertambah. Berapa jumlah pendapatan yang bersedia di serahkan oleh Farhan tergantung pada budget line. Titik A adalah solusi optimal untuk farhan. Penjelasan lebih lanjut akan dibahas pada Bab XI, Bagian 4.1. Menurut Farhan, infak adalah hal yang baik sehingga Farhan bersedia mengeluarkan uangnya sebagai infak sebagai sehingga Zaid mendapatkan tambahan pendapatan sebesar yang di berikan oleh Farhan. Besarnya pendapatan ini ditentukan oleh kemiringan budget line. B. Perluasan Spektrum Utilitas (untung Strong Monotonicity & Local Nonsatiation) Dalam perspektif Islam, lebih banyak tidak selalu bearti lebih baik. Asumsi ”lebih banyak lebih baik” hanya benar jika kita harus memelih antara X halal dan Y halal. tidak benar jika harus memilih antara X halal Y haram, atau X haram dan Y halal, X haram dan Y haram. Nilai Islam tentang halal dan haram membuat kita harus memperluas sprektum utilitas.
  • 25. 25
  • 26. 26 Kini kita dapat menggabarkan empat tepi fungsi utilitas: Melonggarkan Persyaratan Kontinuitas (untuk kontinuitas) Mari kita asumsikan bahwa permintaan Y haram dalam keadaan darurat. Anda dapat membanyangkan permintaan terhadap daging babi jika tidak ada makanan lain yang tersedia.permintaan terhadap babi ini bukan merupakan permintaan yang kontinu, melainkan diskrit. Karena itu, permintaan adalah permintaan titik (point demand)
  • 27. 27 berapapun harga daging babi pada saat itu, permintaannya Qp, yakni sejumlah tertentu daging babi untuk memenuhi kebutuhan kelangsungan hidup. Perluasan Horison Waktu Perspektif Islam tentang waktu tidak dibatasi hanya pada masa kini. Islam memandang waktu sebagai horison. Karena itu, analisi statis sebagaimana di krnal oleh ekonom-ekonom klasik tidak memadai untuk menerangkan perilaku ekonomi dalam perspektif Islam. Dalam perspektis Islam, waktu sangat penting dan bernilai. Nilai waktu tergantung pada bagaimana seseorang memanfaatkan waktunya. Semakin produktif seseorang memanfaatkan waktunya. Semakin produktif seseorang memanfaatkan waktunya, semakin banyak nilai yang di perolehnya bagi setiap orang, sehari adalah 24 jam, tetapi nilai waktunya akan berbeda-beda. Tentu saja, kita dapat mengukur nilai ini secara moneter. Ide ini justru merupakan kebalikan dari konsep nilai waktu uang (time value of money). Dalam Islam waktulah yang bernilai, sementra uang tidak memiliki nilai waktu. Haruskah barang-barang di masa depan didiskon ? Ya. Ekonom secara khas mendiskon beragam barang-barang yang di beli dan di jual di pasar, yang di sebut komoditas. Islam tidak keberatan mengenai hal ini. Namun, benar pula bahwa kadangkala ekonom melangkah lebih jauh dalam mendiskonto. Meraka mendiskonto ketika seharusnya mereka tidak melakukannya. Komoditas yang seharusnya tidak didiskon Keberatan pertama bukan ditujakan kepada teori metode harga pasar, tetapi di tujukan kepada cara-cara penerapan metode tersebut dalam praktik. Menurut teori tersebut, setiap komoditi seharusnya didiskon pada tempat diskonto masing-masing komoditasnya. Tetapi dalam praktiknya semua komoditas secra umum di kumpulkan kemudian didiskon pada tingkat yang sama. Biasanya, semua komoditas didiskon pada tingkat yang disebut sebagai tingkat bunga “rill,” yang merupakan rerata tertimbang dari
  • 28. 28 masing masing tingkat bunga dari berbagai komoditas (weighted average of the own interest of various commodities). Pikirkanlah tentang sumberdaya langka yang tidak dapat di reproduksi, yang sama sekali tidak dapat di produksi. Sumber daya langka tidak dapat diubah menjadi sumber daya masa depan dalam jumlah yang lebih besar, dan karenanya sumber-sumber daya ini memiliki tingkat diskon tersendiri sebesar 0 atau sekitarnya. Ekonom lainnya, Derek Parfits, yakin bahwa kesejahteraan seharusnya tidak didiskon. John Broome berkesimpulan bahwa penyelamat jiwa juga seharusnya tidak didiskon. Keberatan kedua adalah bahwa pada banyak proyek, sebagian besar dari pihak yang berkepentingan tidak ter wakili dalam pasar. Banyak proyek yang akan berdampak pada generasi mendatang pada abad-abad atau melenium ke depan. Ahli-ahli ekonomi menganjurkan beberapa komoditas yang seharusnya tidak didiskon. Uang bukanlah komoditas. Lalu apa yang dapat kita katakan bila uang didiskon? Time value of money mengatakan bahwa $ 1 hari ini mempunyai nilai yang lebih besar dari pada $ 1 besok karena $ 1 hari ini dapat diinvestasikan untuk mendapatkan return yang positif. Di sinilah letak keselahannya. Investasi selalu memiliki dua kemungkinan: untung atau rugi. Karenanya return dapat saja positif, dapat pula negatif. Maka mengapa rumusnya menjadi FV = PV (1 + r) n? Bukankah ini hanya merupakan bentuk lain dari rumus pertumbuhan penduduk Pt = Po (1 +g)t yang diadopsi kedalam ilmu ekonomi?
  • 29. 29 APENDIKS BAB 3 ASUMSI RASIONALITAS DALAM EKONOMI ISLAMI (MATERI INTERMEDIATE) Asumsi Rasiontalitas dalam Ilmu Ekonomi Utility teory Menjadidasar ilmuekonomisehinggamenjadisangatpentinguntukmemahamiperkembangan teoriutilitasbesertaaksiomanya. Dalambab 1 misalnyadijelaskanbagaimanaalurpembentukankurvapermintaandanpenawaran (lihat box 1.1). selanjutnya dijelaskan dalam bab 3, bab 4, danbab 5. Tanpa memahami teoriutilitas, maka kitatidak dapat melanjutkanpembahasanilmuekonomiketingkat yang lebihtinggi.Dari teoriutilitasinikitamelangkahpadateorioptimal choicedenganmemasukkanbudget constraintdalampembahaasan.Teorikonsumsidibangundiataslandasanoptimal choice, begitu pula teoriproduksidibangundiataslandasan yang persissamadenganperspektiflain. Biladalamteorikonsumsipilihanbarangnyaadalahbarang-baranguntukdikonsumsisemisalmakanan, pakaian, dansejenisnya, makadalamteoriproduksipilihanbarangnyaadalahbarang-barang yang akandigunakanuntukberproduksisemisal modal, tenagakerjadansejenisnya. Optimal choicediperolehdenganduapendekatanyaitu : 1. Maksimalkanutilitasdenganjumlahanggarantertentu (lihatgambar 4.9 padabab 4 bagian 3), atau
  • 30. 30 2. Minimalkananggaranuntukmendapatkantingkatutilitastertentu (lihatgambar 4.10 padabab 4 bagian 3) Itusebabnyailmuekonomisering kali didefinisikansebagai: “Ilmu yang mempelajariperilakkumanusiauntukmemanfaatkansumberdaya yang terbatas(limited resources)untukmencapaitingkatkepuasasetinggi-tingginya(unlimited wants)”. Dalamperkembangannya, teoriutilitastelahberkembangsangatjauh yang dapatdigambarkansebagaiberikut: 1. Teorikonsumsiindividu Iniadalahteorikonsumsiklasik yang dibangundengantigaaksiomautama : a. Kelengkapan(completeness) b. Transitivitas(transitivity) c. Kontinuitas(continuity) 2. Teorikonsumsi multi-individudenganketidakpastian Iniadalahteorikonsumsi yang dibangundenganmenambahknsatuaksiomaatastigaaksiomautamayaituaksiomaindepen densisehinggamenjadi: a. Kelengkapan(completeness) b. Transivitas(transitivity) c. Kontinuitas(continuity) d. Independensi(independence) Penambahanaksiomakeempat, dalambahasamudahnya, memasukkanunsurketidakpastian (uncertainly) kedalamteorikonsumsi individual.Unsurketidakpastianitu juga disebutsebagaistate-dependent commoditiesyaitupreferensiseseorangterhadapsuatubarang juga ditentukanolehsituasi yang sedangdihadapinya, misalnya “sayalebihmenyukaisegelas air kelapadinginbilacuacasedangpanasterik”, atau “sayalebihmenyukaisecangkirjahehangatbilacuacasedangdingin”. Von Neuman Morgenstern (VNM) melangkahlebihjauh. Merekamengembangkanteoribarudenganmemasukkanberapabesarkemungkinanterjad
  • 31. 31 inyasuatuperistiwa.TeoriinidisebutExpected UtilityTheorydenganmenghitungprobabilitasnya.Katakanlahkemungkinanterjadinyah ujan 40%, dankemungkinantidakhujan (terikmatahari) 60%.Teoriexpected utility yang dikembangkan VMN inimemberikanlandasanuntukGame Theorykarenakitadapatmengukurkemungkinanreaksi orang lain. Selanjutnyadikembangkanstrategiuntukmengantisipasireaksi orang laintersebut. 3. Teorikonsumsi Multi-individudengan (ketidakpastian) informasi yang tidaksempurnadantidaklengkap. Dalamteoriinidibedakanantaraincomplete information (tidaklengkap) danimperfect information (tidaksempurna).Harsanyimendefinisikanperfect informationdancomplete informationadalah: “Thus, in games with perfect information, all players will have full information at every stage of the game about all moves made at earlier stages, including both personal moves and chance moves.” “thus, in complete information games, all players will have is based on the amount of information the players will have full information about the basic mathematical structure od the game as just defined.” BAGIAN 1 TEORI KONSUMSI INDIVIDUAL Iniadalahteoriekonomi yang paling dasardanmenjadilandasanpengembanganberbagaiteoriekonomilainnya. Teoriinimemilikitigasifatdasar: 1. Kelengkapan(completeness) Sifatinibermaknaseseorangselalu “kutahu yang kumau”.Dalambahasainggrisinibermaknaseseorangmemiliki “complete trust or confidence in something”dalamistilah yang lebih popular disebut“faith”.Dalambahasafikihnya “yakin, keyakinan, iman, amantu”.
  • 32. 32 Dalamsituasiapapunseorangindividuselaludapatmenentukansecarapastiapa yang diinginkannya. Misalnyajikaiadihadapkanpadasituasi A dan B, makaiaselaludapatmenentukanpilihannyasalahsatudariketigakemungkinan:  A lebihdisukaidaripada B  B lebihdisukaidaripada A  A dan B keduanyasama-samadisukai Secaralebih formal matematis, kalimatdiatasdapatdirumuskansebagaiberikut: katakanlahseorangindividumenghadapisuatupilihankonsumsi S, denganbarang x dan y. untuksetiapđ‘„, y, € S.  đ‘„~ y berartikonsumensama-samamenyukaikeduanya(indifferent)  đ‘„> y berartikonsumenlebihmenyukai x daripada y (strictly prefers)  đ‘„ ≄ yberartikonsumenlebihmenyukai x daripada y atau paling tidaksama- samamenyukaikeduanya(weakly prefers). Untuksemua𝒙, y, € S selaluada𝒙 ≄ y atau y ≄ 𝒙 (ataukeduanya). 2. Transitivitas(transitivity) Sifatinibermaknaseseorangselalu “teguhpendirian, tidakmencla- mencle”.Dalambahasafiqihnya “istiqomah”. Jikabagiseseorang “A lebihdisukaidaripada B” dan B lebihdisukaidaripada C” makabaginya “A haruslebihdisukaidaripada C”.Asumsiinimenyatakanbahwapilihanindividubersifatkonsistensecara internal. Secaralebih formal matematis, kalimatdiatasdapatdirumuskansebagaiberikut : Katakanlahseorangindividumenghadapisuatupilihankonsumsi S, denganbarang x dany. untuksetiapđ‘„, y, € S.  đ‘„ ~ y berartikonsumensama-samamenyukaikeduanya(indifferent)  đ‘„> y berartikonsumenlebihmenyukai x daripada y (strictly prefers)  đ‘„ ≄ yberartikonsumenlebihmenyukai x daripada y atau paling tidaksama- samamenyukaikeduanya(weakly prefers).
  • 33. 33 Untuksemua𝒙, y, € S selaluada𝒙 ≄ y atau y ≄ 𝒙dan y ≄ z maka x ≄ z. Pilihanrasionaladalahpilihan yang memenuhiduasifatdasaryaitu “kutahu yang kumau” dantidak “menclamencle”.Secaralebih formal, pilihanrasionaladalahpilihan yang memenuhisifat completeness dan transitivity.Secaramatematisdisebutkan. ≄ pada x dikatakanrasionalbila: Untuksemua𝒙, y, € S makaselaluada𝒙 ≄ y atau y ≄ 𝒙 (ataukeduanya). Dan Untuksemua𝒙, y, z € S, jika𝒙 ≄ y dan y ≄ 𝒛 maka 𝒙 ≄ z. Rationality adalah proses memaksimalkankepuasan(utility maximation).SedangkanMoralityadalah “proses memaksimalkankepuasandenganbarangtertentu(contrained utility maximization).Dalamekonomiislam, kitamemasukkanbatasanbahwa proses memaksimalkankepuasanharusmempertimbangkankaidah-kaidahsyariah, makakita pun membahasteoriekonomiislam. Pendekataninidibangunatasdualandasan : a. Hadits b. Kaidahfiqh 3. Kontinuitas (continuity) Sifatinibermakna “takadarotan, akarpunjadi”.Dalambahasafiqhnya “man la yyudrakukulluhu, la yutrakukulluhu” (jikatidakdapatmelakukandapatmelakukan yang baiksepenuhnya, janganmeningglakanbaikseluruhnya).
  • 34. 34 TidakKontinuitas Kontinuitas ”sungguhmatiakujadi penasaran Sampaimati pun akan Kuperjuangkan” (Penasaran, RhomaIrama) “Sungguhmatiakujadi Penasaran Kalaubukandia, adiknya pun boleh juga” Secaralebih formal matematis, kalimatdiatasdapatdirumuskansebagaiberikut. Katakanlahseorangindividumenghadapisuatupilihankonsumsi S, denganbarang x dan y. untuksetiap x, y, Ï” S  x ~ y berartikonsumensama-samamenyukaikeduanya (indifferent)  x ~ y berartikonsumenlebihmenyukai x daripada y (strictly prefers)  x ≄ y berartikonsumenlebihmenyukaix daripada y atau paling tidaksama- samamenyukaikeduanya (weakly prefers) Jikax = limn→∞{xn}, y = limn→∞{yn}, danxn≄ ynuntuksemuanmakax ≄ y.
  • 35. 35 A. MenggambarKurvaUtilitas Gambar Ap. 3.1.Utility Functions danIndifference Curves Diperlukanduaasumsitambahanselaintigasifatutama, yaitu: 1. Lebihbanyaklebihdisukai (More is better than less) Bilatitik (2,3) memilikisegalasesuatu yang dimilikititik (2,2) dan juga memiliki 1 unit x2 lebihbanyak, makatitik (2,3) lebihdisukaidaripadatitik (2,2). Secara formal dikatakanbahwa (2,3) ≄ (2,2). 2. Convexity Bilakitamenentukanduatitik, katakana xdany, padasatukurvautilitas, kemudianmenariksatugarislurusantaraduatitiktersebut, makatitik-titik yang berada di X2 4 (2,3) > (2,2) ~ (4,1) 3 2 U= 6 1 U= 4 X1 1 2 3 4
  • 36. 36 garislurusitupastimemberikantingkatutilitas yang lebihtinggidaripadatingkatutilitas di duatitikxdany, misalnyatitikz. x Good B z y U1 U2 Good A Gambar Ap. 3.2.Ordinal Utility Functions Secara formal kalimatdiatasdapatditulisulangmenjadisebagaiberikut. Jika x ~ y makaα x + (1 - α) y ≄ x, dimana 1 > α > 0, atausecaralebihumum Jika x ~ y maka α x + ÎČ y ≄ x, di mana 1 > α > 0 dan 1> ÎČ > 0
  • 37. 37 B. MenggambarKurva Isoquant Pertama, x1 barangkitadefinisikansebagaitenagakerja yang akan “dikonsumsi” olehsuatupabrik, danbarang x2 kitadefinisikansebagai modal kerja yang akan “dikonsumsi” olehpabriktersebut. Kedua, tingkatkepuasan U kitadefinisikansebagaitingkat “kepuasanberproduksi”. Makadenganperubahandefinisiitukitadapatmenggunakanseluruhaksiomadanasumsi yang telahkitagunakanuntukteoriproduksi.Biladalamteorikonsumsikurvaindifferenadalahkurva yang memberikantingkatutilitaskonsumsi yang sama, makadalamteoriproduksikurvainidisebutkurva isoquant yaitukurva yang memberikantingkatkuantitasproduksi yang sama. Gambar Ap. 3.3.Isoquant Curve adalah “Indifference Curve” dalamTeoriPorduksi X2 4 (2,3) > (2,2) ~ (4,1) 3 2 U= 6 1 U= 4 X1 1 2 3 4
  • 38. 38 Denganperubahandefinisiterhadapbarang X1dan X2, makadalamteoriproduksiBudget Linememilikinama lain yaituIsocost. I1 I2 I3 Good Y Qy Qx Good X Gambar Ap. 3.4.Isocostadalah “Budget Line” dalamTeoriProduksi C. MenggambarKurvaKonsumsi Intertemporal Denganmenggunakangambar yang sama. Pertama, barang x1kitadefinisikansebagaibarang yang dikonsumsisaatini, danbarang x2kitadefinisikansebagaibarang yang akandikonsumsi di masa mendatang. Biladalamteorikonsumsisatuwaktukurva indifferent adalahkurva yang memberikantingkatutilitaskonsumsi yang samapadasaatinisaja, makadalamteorikonsumsi intertemporal kurvainiadalahkurva yang memberikantingkatutilitaskonsumsi yang samapadasaatinidanpadasaatmendatang. Dalamteorikonsumsi I1, I2, I3 adalahindifferent curves. Dalamteotiproduksi I1, I2, I3 adalahisoquant curves. Dalamteorikosumsigarislurusadalah budget line. Dalamteoriproduksigarislurusadalah isocost.
  • 39. 39 BAGIAN 2 TEORI KONSUMSI DENGAN KETIDAKPATIAN Definisi dan coleman (1987) tentang rationality dan morality. Rationality adalah proses memaksimalkan kepuasan (utility maximization). Sedangkan morality adalah proses memaksimalkan kepuasan dengan batasan tertentu (constrained utility maximization). 3 sifat utama teori konsumsi dan menambahkan 1 sifat unsur ketidakpastian: 1. Kelengkapan (completeness) 2. Transivitas (transivity) 3. Kontinuitas (continuity) 4. Independent (independence). dengan memasukkan beberapa besar kemungkinan terjadinya suatu peristiwa. Teori ini disebut Expected Utility Theorydengan menghitung probabilitasnya. Teori expected utility yang dikembangkan VMN ini memberikan landasan untuk dua hal baru dalam teori konsumsi: 1. Landasan game theory 2. Landasan pendekatan Kardinal atas utilitas. GAME THEORY secara ringkas guru besar ekonomi Yale University, Dirk Bergemann, menyampaikan perkembangan game theory debagai berikut: 1. Pada tahun 1920-30 a. E. Zermelo (1913) membahas tentang permainan catur, mengantisipasi langkah yang akan dilakukan oleh lawan. b. E.Borel (1913) membahas tentang mixed strategi. Mixed strategi adalah permainan tebak-tebakan sampai akhir, dalam bahasa inggrisnya “keep them guessing”.
  • 40. 40 2. Pada tahun 1940-50an a. J.v. Neuman (1928)membahas tentang zero sum yaitu permainan dimana pemenang dapat hadiah +5 dan yang kalah hilang -5, permainan ini adalah permainan bahagia diatas penderitaan orang lain. b. J.v. Neuman dan O. Morgenstern (1944) menulis theory of games and behavior: axiomatic expected utility, zero sum game, cooperative game theory. Dalam cooperative game ada 2 pertanyaan dasar: i. Dengan siapa harus berkoalisi agar menang? ii. Bagaiman cara berbagi hadiah ketika menang? c. J. Nash (1950) Non Zero Sum Game. MulanyaNabiDaud as memutuskanpemilikkambingsupayamenyerahkanternaknyakepadapemilikkebunse bagaigantirugidisebabkanternaknyamemasukidanmerusakkankebunitu. NabiSulaiman as yang mendengarkeputusanbapaknyamenyelanya: “Wahaibapakku, menurutpandanganku, keputusanitusepatutnyaberbunyi; kambing-kambingitudipinjamkankepadapemilikkebununtukdipelihara, diambilhasilnyadandimanfaatkanbagikeperluannya. “Pemilikkambingharusmemulihkankembalikebun yang telahrusakitu. Manakalakebunitutelahkembalisepertisemula, makapemilikkambingmendapatkankembalikambingnya, danpemilikkebunmendapatkembalikebunnya. Dengancarademikianmasing- masingpihaktidakada yang mendapatkeuntunganataumenderitakerugianlebihdaripadasepatutnya.” Pendapat yang dikemukakanNabiSulaiman saw disetujuikeduapihak. LucedanRaiffamemberikancontohsehari-hari yang dikenalsebagaiBattle of Sexes.Katakanlahadasepasangsuamiistri. Sang suamisukamenontonsepakbola, sang istrisukamenonton drama musikal.Terjadiperdebatan, sang suamimengajakistrinyamenontonsepakbola,
  • 41. 41 sedangkanistrinyameyakinkansuaminyamenonton drama musikal. Diatasitusemua, bagimereka yang pentingnontonbersama. Sang suamilebihsukamenontonbersamaistrinya drama musikaldaripadanontonsendiriansepakbola. Sang istri juga lebihsukamenontonsepakbolabersamasuaminyadaripadanontonsendirian drama musikal. Keadaanini yang kitasebutnon zero sum game. Dalam film “A Beautiful Mind” yang menceritakankisah John Nash, digambarkanketika Nash berada di kedaiminum, danadabeberapagadiscantik. Nash berpikirbahwasemua orang yang ada di kedaiminumituinginmendekatigadis paling cantik. Namunsemua juga ragu- raguuntukmendekatigadisitu. Dalamanalisis Nash, siapa yang beranimendekatigadis paling cantikitu, dialah yang akanmenjadipacarnya, karena yang lain masihterusdalamkeragu-raguan. Nash berpendapat, seorangindividuakanmelakukanaksisesuaidengankeyakinannyatentangaksiapa yang akandilakukanlawanmainnya. Setiappemainakanmelakukanaksi yang optimal bagidirinyamasing-masingdenganmempertimbangkanaksi optimal apa yang akandilakukanlawanmainnya. Inilah yang disebutNash Equilibrium. Secaralebih formal Nash Equilibriumdidefinisikansebagai: “If there is a set of strategies with the property that no player can benefit by changing her strategy while the other players keep their strategies unchanged, then that set of strategies and the corresponding payoffs constitute the Nash Equilibrium.” Dalam Bahasa yang lebihmudahNash Equilibrium didefinisikansebagai: “A concept of game theory where the optimal outcome of a game is one where no player has an incentive to deviate from his or her chosen stategy after considering an opponent’s choise. Overall, individual can receive no incremental benefit from changing action, assuming other players remain constant in their strategies. A game may have multiple Nash equilibria or none at all.”
  • 42. 42 Dalam Bahasa sehari-hari, “Perhitungandengancermat, kemudianlakukandenganyakin”. Dalambahasafikihnya“Fa idzaazzamtafatawakkal ala Allah” (Bulatkantekad, kemudianberserahdirilahpada Allah). 3. Padatahun 1960-an a. R. Selten (1965, 1975) membahastentangdynamic games dansubgame perfect equilibrium. Bila Nash membahas “one-shot game”. Permainansatu kali main, makaSweltenmembahaspermainan yang dilakukanberulang kali (repeated games), sehinggaanalisisnyadinamis. Dalamanalisis yang dinamisinilahkemudianSeltenmerumuskansubgame perfect equilibrium (subgame perfect Nash equilibrium). Biladalamsetiappermainan (kitasebut subgame) pemainmelakukan Nash equilibrium, makasecarakeseluruhanpermainanakansubgame perfect equilibrium.Dalam Bahasa aslinya, Selten (1965) merumuskan : “A Nash equilibrium is subgame perfect if the players’ strategies constitute a Nash equilibrium in every subgame” Dalam Bahasa mudahnya, “kalaumaujadijuarakompetisisepak bola, gakusahkelewatjauhmikirnpertandingankesekian-kesekianlah. Menanginajasetiappertandingan, ntar juga bakalanjadijuara”. Bilasetiap game dilakukandengansungguh-sungguhsesuai Nash equilibrium, makatidakperlukhawatir. Dalam Bahasa fikihnya“Fa idzafaraghtafanshabwailarabbikafarghab” (Makaapabilakamutelahselesai (darisesuatuurusan), kerjakanlahdengansungguh-sungguh (urusan) yang lain). b. J. Harsanyi (1967, 1968) membahastentanggames of incomplete information. Cobabayangkankalaukitaharusmendugaa-dugareaksilawan main kita, padahalkitasamasekalitidakmengenalnya. Harsanyimembedakanantara Incomplete Information (Tidaklengkap) danInperfect Information (TidakSempurna) Games. Antara Complete InformationdanPerfect Information.
  • 43. 43 DalamImperfect Information Game, para pemainsalingmengenal, dapatmendugastrategiapa yang akandigunakanlawan main, preferensilawan main. Jadiinformasitentanglawan main telahlengkap (complete) namuntidaksempurnasehinggakitadapatmenduga-dugastrategiapa yang akandigunakan. DalamistilahHarsanyi: informasitentang “personal moves” dan “chance moves” pada masa lalutidakdiketahuisempurna. Dalam Bahasa sehari-seharinya “Sayakenal, tapitidakkenaldekat.” Harsanyimendefinisikanperfect information adalah : “Thus, in games with perfect information, all players will have full information at every stage of the game about all moves made at earlier stage, including both personal moves and chance moves.” DalamIncomplete Information Game, pemainatausalahsatupemaintidakmengenalkarakterlawanmainnyadalamartiandisepakatisehinggas ulitmenebakstateginya, preferensinya. DalamistilahHarsanyi, karakterdisebutsebagai“basic mathematical structure of the game”. Dalam Bahasa sehari-harinya “Sayatidakkenal”. Harsanyimendefinisikancomplete information adalah: “This, in complete information games, all aplayers will have is based on the amount of information the player will have full information about the basic mathematical structure of the game as just defined.” 4. Padatahun 1970-anmerupakanfasepertamaditerapkannyagame theory (daninformation economics) dalamberbagaibidangkajianekonomi. Berikutinidisajikanduacontohklasikgame theory. a. Prisoners’ Dilemma. Konsepprisoners’ dilemma dikembangkanpertama kali oleh Merrill Flood dan Melvin Dresher darilembagariset RAND Corporation yang kemudiandirumuskansecara formal olehahlimatematika Albert Tucker dari Princeton University.
  • 44. 44 Katakanlahadadua orang penjahat yang telahtertangkapdandipenjara di duasel yang terpisah. Pemisahanseliniuntukmencegahadanyakerjasama (Cooperative game)bohongbersamadiantara para penjahat. Tanpapengakuanmereka, penyidiktelahmempunyaicukupbuktiuntukmenuntutmerekaancamanpenjaramasing – masingsatutahun. Kalausalahsatumengaku, maka yang mengakuakanbebasdariancamanpenjarakarenabertindaksebagaijustice collaborator. Sebaliknya yang tidakmengakuakandipenjara 20 tahun. Kalausama-samamengaku, makamasing-masingakandipenjara5 tahun. Dalamnon-cooperative game dimanamasing- masingpenjahatinginmenyelamatkandirinyamasing-masing, makastrategidominant adalahmengaku. Yang dimaksudstrategidominant adalahterserahapa pun yang dilakukanpenjahat yang lainnya, denganmengakuiaakanselamatdari 20 tahunpenjara. Tinggalmenunggunasibaja. Bilaternyatapenjahatlainnyatidakmengaku, makaiabebas. Bilapenjahatlainnyamengaku, makaiadipenjara 5 tahun, jauhlebihsedikitdibandingkan 20 tahun. Namundalamcooperative game dimanamasing- masingpenjahattelahdisumpahmatidanyakinbetulpenjahatlainnyatidakakanmengaju, makadominanstrategiadalahtidakmengakusehinggamerekahanyadipenjarasatutahun.
  • 45. 45 b. Big Monkey and Little Monkey Masihingatpermainangamsutjari? Jempoladalahgajah, telunjukadalah orang, kelingkingadalahsemut. Padasaat yang bersamaankeduapermainmengeluarkanjaripilihannya (decide simultaneously). Setiap kali permainan, setiap kali itu pula ketikamenduga- dugaaksilawan main. Masihingatmixed trategy? ”Keep them guessing”? Sekarangcobaingatperbedaannyadenganpermainangamsutjari“tit for tat?”.Ketigajaridikeluarkansejakawalketiganya. Jari yang telahdisentuholehlawantidakdapatdigunakanlagi, sehinggaakhirnyatinggalsatujarimelawansatujari. Bilalawan main tidakmelakukankesalahan, hampirpastipemain yang jalandulu(decides first) akankalahatau paling tidakseri. Hal inikarenapemain yang jalanlebihdulumemilikilebihsedikitpilihan. Katakanlahadaduaekormonyet, Big Monkey (BM, Moge, MonyetGede) dan Little Monkey (LM, Mocil, Monyetkecil). Karenabadannya yang besar, Mogemenghabiskan 2 kalorimemanjatpohonkelapa, sedangkanMocilkarenabadannyakeciltidakmenghabiskankaloriapapun (nolkalori). Katakanlah pula setiapmemanjatsetiapmonyetakanmemetiksatukelapa yang mengandung 10 kalori. Monyetakanmenjatuhkankelapanyaketanah, kemudianturundaripohon, selanjutnyamakankelapatersebut.
  • 46. 46 JikaMogememanjatpohon: Mogeakandapat 10 kaloridikurangi 4 kalori yang dimakanMocilsebelumMogeturundaripohon, sehinggaMogeakandapat 6 kalori. JikaMocilmemanjatpohon: Mocilakandapat 10 kaloridikurangi 9 kalori yang akandimakanMogesebelumMocilturundaripohon, sehinggaMocilakandapat 1 kalori. JikaMogedanMocilmemanjatpohon: Mogedapat 7 kalorikarenabadannya yang besar, sedangkanMocildapat 3 kalori. Dalampermainan“tit for tat” dimanaMogememutuskanaksinyalenihdulu:  Mogememilikiduapilihanw(wait, menunggu) danc (climb, memanjat)  Mocilmemilikiempatpilihanselaluw, selaluc, mengikutiaksiMoge, kebalikanaksiMoge.  BilaMogemenunggu (W), Mocilakanmanjat (C), Mogedapat 9 kalori.  Bila Moge (C), Mocilakanmenunggu (W), Mogedapat 4 kalori (10 kaloridikurangi 4 kalori yang dimakanMocilsebelumMogeturun, dikuranglagi 2 kalori yang habisuntukmanjat)  Dari 2 pilihanitu, pilihanterbaikMogeadalahmenunggu (W) Pilihanitumerupakan yang terbaikyaituapabilamogemanjat, mocilmenunggu (cw) Strategiini (w dancw) disebutstrategiresponterbaik (best response) yaituterserahapapunaksipihaklain,iniadalahpilihanterbaik. Solusidimanasetiappemainmelakukan best reponse, disebut Nash Equilibrium.Dalampermainansimultan, maka mixed strategimerupakanstrategi optimal.
  • 47. 47  Mogeakanmemilihmemanjatataumenunggudenganprobabilitas 0,5.  Mociltetappilihanterbaiknyaadalahaksikebalikandarimoge (c,w) dan (w,c), tapimasalahnyasekarangmocilharusmemilihaksinyasebelumiamelihataksimoge. Salah satucarauntukmenentukanstrategiterbaikadalahdenganmembuangstrategidominan. Perhatikangambardibawahini:  Mociltidakakanpernahmemilih(w,w) karenahasilnya nihil  Mociltidakakanmemilih (c,c) karenahasilnya, 3 kalori, lebihkecildaripada (c,w)yang akan member Mocil 4 kalori  Mogepunyaduapilihan w atau c. mogetidakakanmemilih c karenahasilnya, 4 kalori, lebihkecildaripada w yang akan member Moge 9 kalori  Jadipilihanterbaikadalahw,c yang akan member (9, 1) yaitu 9 kaloribuatMogedan 1 kaloribuatmocil. BAGIAN 3 TEORI KONSUMSI DENGAN INFORMASI LENGKAP Bankirdanpengusahasering kali memilikicarapandang yang berbedauntuksuatukeadaanbisnis yang samakarenamemilikiinformasi yang berbeda. Duabentuk yang paling lazimtimbulakibatadanyaasymmetric informationiniadalahadverse selectiondanmoral hazard.Perbedaanpandanganantara banker danpengusahayang dalambahasakerennyadisebutprincipal-agent problems, yang dalamperbankansyariahdiatasidengansistembagihasil. A. Adverse Selection Sistembagihasilperbankansyariah yang dimaksudkanuntukmengatasi principal-agent problems (shahibul mal – mudarib), juga tidaklepasdaripilihan yang salah (adverse selection).Pengusaha yang mengetahuibisnisnyamemilikirisk adjusted return yang tinggitentu lebih memilih kredit perbankan konvesional yang memberikan kepastian tingkat suku bunga.
  • 48. 48 Pengusahaakanmenghindarisistembagihasilperbankansyariahuntukmenghindaribebanbagihasil yang lebihbesardibandingkanbebansukubungakredit. Akibatnyahanyapengusaha-pengusaha yang memilikiresikobisnis yang lebihbesarataumemiliki return yang lebihkecilsaja yang datangke bank syariahuntukpembiayaandengansistembagihasil. Persoalanini yang kemudiandimitigasiolehperbankansyariah Indonesia denganduakonsepbagihasil.Pertama, two step financing yaitu bank syariahmemberikanpembiayaankepadakoperasi/multi finance/bprsdengansistembagihasil.Selanjutnyapembiayaantersebutakandisalurkankepada end users dengansistem fixed installments. Jadi bank syariahberbagihasildarisesuatu yang dapatdiprediksidenganakurat.Kedua, short term financing based on job orderyaitu bank syariah memberikan fasilitas kelonggaran tarik yang dapatdicairkanbilaadasuratperintahkerjadaripemberikerja. Atasdasar SPK itulah bank syariahmemperhitungkanrisiko,jangkawaktudanperkiraanretunnya. Jadi bank syariahpadadasarnyahanyamelakukanpembiayaanbagihasilbilabisnis yang dibiayainyadapatdiprediksidenganakurat. B. Moral Hazard Bentukkeduaasymmetric information yang lazimditemuiadalahmoral hazard.Bilaadverse selection (salahpilih) timbulakibatadanyainformasi yang tersembunyi(hIdden information), makamoral hazardtimbulakibatadanyaperbuatan yang tersembunyi (hidden actions).Seorangpengusaha yang baikdanjujur, mendapatkucurankreditdari bank.Selamabertahun-tahunnasabahmenjagareputasinyasebagainasabah yang baik.Begitupercanya banker terhadapnasabah, membuat banker terlenadalammelakukan monitoring yang seharusnyatetapdilakukan.Memahamibeberapatindakannyatidakdimonitordenganseharusnyaoleh bank, nasabahmulaimenggunakankredit yang diterimauntukkegiatan lain yang tidaksesuaidenganpermohonankreditnya. perlahantapipastidengansemakinlemahnya monitoring bank, pengusahamenggunakankredit yang diterimanyauntukkegiatanbisnisbaru yang risikonyalebihbesar. Dalamkeuangansyariah, keharusanadanyatransaksiriilsebagaidasar
  • 49. 49 (underlying)suatutransaksikeuangandimaksudkanuntukmeminimalkan moral hazard.Adanyakeharusanunderlying transactioninimemaksa bank untukmemastikanpenggunaankreditsesuaidengan proposal yang diajukanpengusaha.Penyimpanganpenggunaankredit (side streamingataumisused )dapatdiminimalkan B. Moral Hazard Bentukkeduaasymmetric information yang lazim di temuiadalahmoral hazard.Bilaadverse selection (salahpilih) timbulakibatadanyainformasi yang tersembunyi(hiden information)makamoral hazardtimbulakibatadanyaperbuatan yang tersembunyi(hidden actions). Katakana sajaseorangpengusahabaikdanjujur, mendapatkucurankreditdari bank.Selamabertahun – tahunnasabahmenjagareputasinyasebaganasabahbaik.Begitupercayanya banker terhadapnasabahini, membuat banker terlenadalammelakukan monitoring yang seharusnyatetap di lakukan.Bank merasanyamandenganketetapanpembayaranangsurankreditnya.Memahamibeberapatindak annyatidakdimonitordenganseharusnyaoleh bank, nasabhinimulaimenggunakankredit yang diterimauntukkegiatan lain yang tidaksesuaidenganpermohonankreditnya. Perlahantapi past sejalandengansemakinlemahnya monitoring bank, pengusahainimenggunakankredit yang diterimanyauntukkegiatanbisnis yang baru yang risikonyalebihbesar.Sub-prime crisismerupakansalahsatucontohteranyarmoral hazard. Nama nambesarsepertiGinnie Mae, Fannie Mae, Freddie Mae, Salomon Brothers, Lehman Brothers telahmembuatbanyak investor terlenauntukmenilaisecarawajarrisikoinvestasimereka.
  • 50. 50 Dalamkeuangansyariah, keharusanadanyatransaksi rill sebagaidasar(underlying)suatutransaksikeuangandimaksudkandenganmeminimalkanmora l hazard.Keharusanadanyaunderlyingtransactioninimemaksa bank untukmemastikanpengguanaankreditsesuaidengan yang proposal yang diajukanpengusaha.Penyimpanganpenggunakankredit(side streaming atau misused)dapatdiminimalkan.
  • 51. 51 BAB 4 TEORI KONSUMSI ISALAM BAGIAN 1 A. Fungsikesejahteraan, Maximize danUtilitasOleh Imam Al-Ghazali Seorangulamabesar, Imam Al-Ghazali yang lahirpadatahun 450/1058,telahmembeerikansumbangan yang besardalampengembangandanpemikirandalamduiiaislam. Salah satu yang patutkitabahasdalambabiniadalahfungsikesejahteraansosialislambegitu juga tentangpandangannyatentangperanaktivitasekonomisecaraumum. Menurut Al-Ghazali, kesejahteraan (maslahah) darisuatumasyarakattergantungkepadapencariandanpemeliharaan lima tujuandasar : (1) agama (aldien), (2) hidupataujiwa (nafs); (3) keluargaatauketurunan (nasl); (4) hartaataukekayaan (maal); dan (5) intelekatauakal (aql). Iamenitikberatkanbahwasesuaituntunanwahyu, “kebaikanduniainidanakhirat (maslahat al-din wa al-dunya) merupakantujuanutamanya.” Iamendefinisikanaspekekonomidarifungsikesejahteraansosialnyadalamkerangkahi erarkiutilitasindividudansosial yang tripartimeliputi: kebutuhan (daruriat); kesenanganataukenyamanan (hajat);dankemewahan (tashinaat) – sebuahklasifikasipeninggalantradisiAristetolian, yang disebutolehseorangsarjanasebagai “kebutuhan ordinal” (kebutuhandasar, kebutuhanterhadapbarang-barang “eksternal,” danterhadapbarang-barangpsikis). Kuncipemeliharaandarikelimatujuandasariniterletakpadakegiatantingkatanpertama, yaitukebutuhansepertimakanan, pakaiandanperumahan.Namundemikian, Ghazalimenyadaribahwakebutuhan- kebutuhandemikiancenderungfleksibelmengikutiwaktudantempatdandapatmenyangkutke butuhan-kebutuhansosiopsikologis.Kelompokkebutuhankedua
  • 52. 52 “terdiridarisemuakegiatandanhal-hal yang tidak vital bagi lima fondasitersebut, tetapidibutuhkanuntukmenghilangkanrintangandankesukarandalamhidup.”Kelompokketi ga “mencakupkegiatan-kegiatandanhal-hal yang lebihjauhdarisekedarkenyamanansaja; meliputihal-hal yang melengkapi, menerangiataumenghiasihidup.” Tambahan pula, Al- Ghazali memandang perkembangan ekonomi sebagai bagiandaritugas-tugaskewajibansosial(fardalkifayah) yang sudahditetapkan Allah; jikahal-halinitidakdipenuhi, kehidupandunaakanruntuhdankemanusiaanakanbinasa. Dan iabershikerasbahwapencarianhal-haliniharusdilakukansecaraefisien, karenaperbuatandemikianmerupakanbagiandaripemenuhantugaskeagamaandariseseorang. Selanjutnya, iamengidentifikasitiga alas an mengapaseseorangharusmelakukanaktivitas- aktivitasekonomi: (1) mencukupikebutuhanhidup yang bersangkutan; (2) mensejahterakankeluarga; dan (3) membantu orang lain yang membutuhkan. Tidakterpenuhnyatigakegiataninidapat “dipersalahkan” menurut agama. Ghazalimengkritikmereka yang usanyahanyaterbatasuntukmemenuhitingkatansubsistendalamhidupnya: “Jikaseseorangtetaptinggalpadatingkatansubsisten (saad al ramaq) danmenjadisangatlemH, angkakematianakanmenigkat, semuapekerjaandankerajinanalkanberhenti, danmasyarakatakanbinasa.Selanjutnya, agama akanhancur, karenakehidupanduniaadalahpersiapanbagikehidupanakhirat” Olehkarenaitu, seandainyakehidupansubsistenmerupakansuatunorma, usahaproduktifmanusiaakanmerugi, danmenambahkerugian spiritual masyarakat. JelaslahbahwaGhazalitidakhanyamenyadarikeninginanmanusiaunt ukmengumpulkankekayaan, tetapi juga kebutuhannyauntukpersiapandimasadepan. Namundemikian, iamemperingatkanbahwajikasemangat “selaluinginlebih”
  • 53. 53 inimenjuruskepadakeserakahandanpengejarannafsupribadi, makahalitupantasdikutuk. Dalampengertianinilahiamemandangkekayaansebagai “ujianterbesar.” BAGIAN 2 FUNGSI UTILITAS Dalamtingkatkepuasaan (utilitynfunction) digambarkanolehkurvaindiferen (indifferencurva).Biasanya yang digambarkanadalahutility functionantaraduabarang (ataujasa) yang keuanyamemangdisukaiolehkonsumen. Dalammembangunteoriutility function, digunakantigaaksiomapilihanrasional. 1. Completenes Aksiomainimengatakanbahwasetiapindividuselaludapatmenentukankeadaan mana yang lebihdisukainyadiantaraduakeadaan.Bila A dan B adalahduakeadaan yang berbeda, makaindividuselaludapatmenentukansecaratepatsatudiantaratigakemungkinanini:  A lebihdisukaidaripada B  B lebihdisukaidaripada A  A dan B sama-samamenariknya 2. Transitivity Aksiomainimenjelaskanbahwajikaseorangindividumangatakan :Alebihdisukaidaripada B” dan “B lebihdisukaidaripada C,” makaiapastiakanmengatakanbahwa “A lebihdisukaidaripada C.”
  • 54. 54 aksioamainisebenarnyauntukmemastikanadanyakonsistensi internal di dalamdiriindividudalammengambilkeputusan. Bahwa A lebih disukai daripada C. Aksioma ini sebenarnya untuk memasikan adanya konsisensi internal didalam diri individu dalam mengambil keputusan. 3. Continuity Aksioma ini menjelaskan bahwa jika seorang individu mengatakan bahwa A lebih disukai daripada B, maka keadaan yang mendekati A pasti juga lebih disukai daripada B. Ketiga asumsi ini dapat kita terjemahkan kedalam bentuk geometris yang selanjutnya lebih sering kita kenal dengan kurva indiferen (selanjutnya kita tulis IC). IC adalah sebuah kurva yang melambangkan tingkat kepuasan konstan, atau sebagai tempat kedudukan masing-masing titik yang melambangkan kombinasi dua macam komoditas (atau berbagai macam komoditas) yang memberikan tingkat kepuasan yang sama. Utility map untuk dua barang inilah yang digambarkan dengan grafik dua dimensi dengan sumbu x sebagai barang yang disukai dan sumbu y sebagai barang lain yang juga disukai Semua kombinasi titik pada kurva indifference yang sama memiliki tingkat kepuasan yang sama. Gambar 4.2 menunjukan bahwa titik A,B,C berada pada tingkat indiference yang sama sehingga tingkat kepuasan pada titik A sama dengan tingkat kepuasan pada titik B atau C yaitu pada U1, sedangkan titik D dan E memberikan tingkat kepuasan yang sama yaitu pada U2.
  • 55. 55 Kombinasi Jumlah Barang X Jumlah Barang Y A B C D E 2 unit 3 unit 5 unit 3 unit 4 unit 3 unit 2 unit 1 unit 5 unit 4 unit Kombinasi titik yang berada pada kurva indiference yang sama memberikan tingkat kepuasan yang sama, sedangkan bila berada pada kurva indiference yang berbeda maka memiliki tingkat kepuasan yang berbeda pula. Dari gambar 4.2. dapat diketahui bahwa titik A,B dan C memberikan tingkat kepuasan yang sama, sedangkan titik D dan E memberikan tingkat kepuasan yang lebih tinggi dari pada titik A,B dan C. Konsekuensi dari adanya aksioma konsistensi dalam pilihan konsumen, maka antara kurva indiference yang berbeda tidak boleh berpotongan. Jika kurva tersebut berpotongan berarti terjadi pelanggaran terhadap aksioma utility, yaitu tidak adanya konsistensi telah terjadi. Sebagai contoh, perhatikan gambar dibawah ini:
  • 56. 56 Kombinasi titik S,Q dan R memberikan tingkat kepuasan yang sama, yaitu pada kurva indeference U1. Kombinasi pada titik P,Q dan T memberikan tingkat kepuasan yang sama yaitu pada kurva indeference U2. Dari kedua pernyataan diatas terlihat bahwa titik Q berada pada kurva indeference U1 dan U2. Yang berarti tidak adanya konsistens tingkat kepuasan pada titik Q, yang berarti pula telah melanggar aksioma ke 2 dari utility. A. Tingkat Substitusi Marginal Karena pilihan mesti dihadapkan pada alternatif penggunaan komuditas lain, maka perlu sekiranya kita mempelajari seorang konsumen bersedia untuk menukar suatu komoditas dengan komuditas lainnya melalui kajian lebih rinci dari kurva IC ini. Tingkat kesediaan untuk menukar komoditas dengan komoditas lain inilah yang dalam literatur konvnsional kita kenal dengan tingkat substitusi marginal x untuk y, atau MRSxy. Dapat kita tuliskan sebagai berikut: 𝑀𝑅𝑆 𝑋𝑌 = ∆ 𝑌 ∆ đ‘„ = đœđ‘ąđ‘šđ‘™đ‘Žâ„Ž 𝑱𝑛𝑖𝑡 𝑌 𝑩𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑟𝑘𝑱𝑟𝑎𝑛𝑔 đœđ‘ąđ‘šđ‘™đ‘Žâ„Ž 𝑝𝑒𝑛𝑎𝑚𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑠𝑎𝑡𝑱 𝑱𝑛𝑖𝑡 đ‘„ Untuk lebih memperjelas perhitungan tingkat MRS ini disetiap titik dapat kita ilustrasikan pada gambar 4.4. dibawah ini :
  • 57. 57 Perhitungan nilai MRS pada gambar 4.4 diatas adalah jumlah kompensasi pengurangan jumlah unit barang y yang dikonsumsi untuk mendapatkan penambahan konsumsi satu unit barang x. Kalau kita perhatikan nilai MRS dari kiri ke kanan, maka dapat kita simpulkan bahwa nilai MRS akan semakin berkurang. nilai ciri tambahan yang dimiliki oleh kurva IC yaitu tingkat substitusi yang semakin berkurang. B. Barang Halal, Haram, dan analisis kurva indeference Seperti yang telah dibahas pada bab III tentang teori rasionalis dalam islam, karena tidak semua komoditas mempunyai sifat yang sama, yakni ada yang haram dan halal, maka kita tidak dapat memberikan pengertian yang sama terhadap bentuk dan fungsi dari kurva indeference. Seperti diketahui IC dan garis anggaran digunakan untuk menganalisis pilihan seorang konsumen atas dua macam komoditas kesejahteraan konsumen akan meningkat jika ia mengkonsumsi lebih banyak barang yang bermanfaat, halal dan mengurangi mengonsumsi barang yang buruk atau haram. Dalam islam sudah jelas dan cukup rinci mengklasifikasi mana barang yang halal dan yang buruk. Islam juga melarang untuk menghalalkan apa yang sudah ditetapkan haram dan mengharamkan apa apa yang sudah menjadi halal. Untuk menerangkan bagaimana kurva indiference dibentuk dari berbagai komoditas yang telah memisahkan antara halal dan haram dari komoditas dapat kita lihat pada gambar dibawah ini :
  • 58. 58 C. Increasing utility Semakin tinggi indifference curve berarti semakin banyak barang yang dapat dikonsumsi, yang berarti semakin tinggi tingkat kepuasan konsumen. Secara grafis tingkat utilitas yang lebih tinggi digambarkan dengan utility function yang letaknya disebelah kanan atas. Bagi konsumen, semakin ke kanan atas utility function semakin baik. Bentu utility function yang convex (cembung terhadap titik 0) menunjukan adanya diminishing marginal rate of substitution. Bahasa mudahnya, kepuasan yang di dapat dari mengonsumsi piring pertama soto ayam, piring kedua, ketiga dan seterusnya. Dalam islam cara pikir ini juga ditemukan. Dalam konsep islam diakui bahwa yang lebih banyak (tentunya yang halal) lebih baik. Secara grafis utility function antara dua barang (atau jasa) yang halal digambarkan sebagaimana lazimnya. Dalamkonsepislamsangatpentingadanyapembagianjenisbarang (ataujasa) antara yang haram dan yang halal. Olehkarenaitu, sangatpentingbagikitauntukmenggambarkanhalinidalam utility function. Dalamgrafikini, pergerakan utility function kekiriatasmenunjukkansemakinbanyakbarang halal yang dikonsumsidansemakinsedikitbarang haram yang dikonsumsi. Semakinbanyakbarang yang halal berartimenambah utility
  • 59. 59 sedangkansemakinsedikitbarang yang haram berartimengurangi disutility. Keadaaniniakanmemberikantingkatkepuasan yang lebihtinggi. D. Budget Constraint Segalakeinginanpastiadakonstrain yang membatasinya, tentubatasanituakansangatdipengaruhiolehkemampuandanusaha yang dikeluarkanuntukmendapatkankonstrain yang lebihtinggi. Dalamteorikonsumsihadistentangcita- citadansegalamacamhambataninibisakitagunakanuntukmenerangkantentangbatasanseseor angdalammemaksimalkan utility konsumsinya. Selainfaktornormakonsumsidalamislam, keinginanuntukmemaksimalkan utility function ditentukan juga olehberapadan yang tersediauntukmembelikeduajenisbarangtersebut. Batasaninidisebut budget constraint. Secaramatematisditulis: I = Pₓ X + PᔧY Dari persamaan di atasdapatdiketahuikombinasijumlahbarang X danbarang Y yang dapatdikonsumsi. Garis yang menghubungkantitik A, B, C, D, dan E disebutdenganbudget line.
  • 60. 60 Kombinasititikdibawah budget line menunjukkanjumlahdana yang digunakanuntukmengonsumsibarang X danbarang Y danjumlah dana yang digunakantersebutlebihkecildaripadajulah dana yang tersedia (daerah yang diarsir). BAGIAN 3 OPTIMAL SOLUTION Konsumen yang rasionalselaluberusahamenggapaipreferensitertinggidarisegenappeluangdanmanfaat yang tersedia. Konsumen yang rasionalberartikonsumen yang memilihsuatukombinasikomoditas yang akanmemberikantingkatutilitas paling besar. Utilitasdisini juga meliputimaslahatdanmadharat yang ditimbulkandarimengonsumsikomoditastersebut. Untukmencapaitingkatoptimalisasikonsumen, seorangkonsumendibatasiolehgarisanggarandaripendapatannyaatauberbagaikomoditas yang dapatdibelinya. Secaramatematisoptimisasikonsumendapatdiformulasikansebagaiberikut: Utilitas marginal x harga x = Utilitas marginal y harga y Utilitas marginal x Utilitas marginal y = harga x harga y MUₓ MUᔧ = Pₓ Pᔧ
  • 61. 61 Dengandemikian, kepuasanmaksimumseorangkonsumenterjadipadatitikdimanaterjadipersinggunganantarakurvaind ifferencedenganbudget line. Konsumenakanmemaksimalkanpilihannyadenganduacara: 1. Memaksimalkanutility functionpadabudget linetertentu Padakurva IC dan IC’, anggaran yang tersediauntukmengonsumsibarang halal x dan y belumsepenuhnyadimanfaatkanataumasihadanyaanggaran yang idle. Titik A merupakantitikekuilibriumdaritingkatkepuasan optimal yang dapatdicapaiolehkonsumen. Padatitikinikurva IC” yang mempunyaitingkatkepuasantertinggibersinggungandengangarisanggaran(budget line). 2. Meminimalkanbudget linepadautility functiontertentu Untukmengonsumsibarang x dan y dengantingkatkepuasan yang sama, seseorangkonsumenmempunyaibeberapaalternatifgarisanggaran yang dibutuhkan. Dengandemikian, optimalisasikonsumenakanterbentukberadapadabudget line paling keciluntukmendapatkankepuasan yang sama. A. Corner Solution untuk Pilihan Halal-Haram Pilihan antara barang halal dan barang haram dapat digambarkan dengan utility functionyang mangkuknya terbuka ke arah kiri atas, bila kita gambarkan sumbu X sebagai
  • 62. 62 barang haram, dan sumbu Y sebagai barang halal, seperti pada gambar 4.11. Pergerakan utility functionke kiri atas menunjukkan semakin banyak barang halal yang dikonsumsi dan semakin sedikit barang haram yang dikonsumsi. Semakin banyak barang yang halal berarti menambah utilitysedangkan semakin sedikit barang yang haram berarti mengurangi disutility1. Keadaan ini akan memberikan tingkat kepuasan yang lebih tinggi. Bentuk utility functionyang demikian tidak memungkinkan terjadinya persinggungan (tangency)antara utility functiondengan budget line. Keadaan ini terjadi karena Marginal rate of Substitution(MRS) untuk barang halal selalu lebih kecil dibandingkan slope budget line, maka pilihan optimal bagi konsumen adalah mengalokasikan seluruh incomenya untuk membeli barang halal. Jadi berbeda dengan bentuk indifference curve barang halal-halal yang convex dan slope-nya negatif, yaitu turun dari kiri atas ke kanan bawah. Sedangkan indifferencecurvebarang halal-haram dengan sumbu X sebagai barang haram dan sumbu Y sebagai barang halal, bentuknya corvex dan slopenya positif yaitu naik dari kiri bawah ke kanan atas. Konsumen meningkatkan utilitnya dengan terus mengurangi konsumsi barang haram untuk mendapatkan lebih banyak barang halal, sampai pada titik di mana ia tidak dapat lagi melakukannya yaitu pada saat seluruh incomenya habis digunakan untuk membeli barang halal. Ini yang disebut corner solution. 1 Tentu saja diasumsikan bahwa mengonsumsi barang haram adalah suatu hal yang tidak disukai, sedangkan mengonsumsi barang halal adalah suatu hal yang disukai.
  • 63. 63 Corner solution dapat juga terjadi pada pilihan barang halal X dan barang halal Y, jika MRS barang-barang halal tersebut selalu lebih kecil atau selalu lebih besar dibandingkan slope budget linenya. Misalnya, Corner solutionterjadi untuk barang yang perfect substitution. Bentuk utility function untuk dua barang yang perfect substitutionadalah berupa garis lurus, sehingga tidak ada kemungkinan terjadi persinggungan (tangency) dengan budget line.Untuk kasus perfect substitutions, diminishing rates of MRS tidak terpenuhi. Bila slope utility function lebih curam dibandingkan slope budget line-nya, maka corner solution akan terjadi pada garis sumbu horizontal X. Sedangkan bila slope utility function lebih landai dibandingkan slope budget line-nya, maka corner solution akan terjadi pada garis sumbu vertikal Y.
  • 64. 64 Corner solution tidak hanya terjadi pada keadaan halal-haram atau perfect substitution saja, ia juga dapat terjadi pada indifference curve yang “not strongly convex”. Secara grafis hal ini digambarkan dengan bentuk kurva convex yang kecembungannya begitu tipis sehingga hampir menyerupai garis lurus. Jadi dalam hal ini diminishing rates of MRS terpenuhi yaitu utility function yang berbentuk convex dari kiri atas ke kanan bawah. Namun, karena slope-nya dimulai di kiri atas dengan slope yang lebih kecil dari slope budget line-nya, maka kedua slope itu tidak pernah bersinggungan.
  • 65. 65 BAB 5 TEORI PERMINTAAN ISLAMI BAGIAN 1 A. PENDAHULUAN Permintaan barang, bahwa faktor harga dari komoditas merupakan variabel dependen yang akan menentukan berapa jumlah komoditas yang bersangkutan diminta oleh konsumen. Dengan berdasar padaa yang kita tempuh dalam merumuskan kurva indifference (IC) kita dapat merumuskan pula hubungan antara kuantitas pembelian optimum suatu produk dengan harga relatif dari barang relatif dari barang tersebut melalui diagram yang memamparkan kurva harga konsumsi. Bila kurva harga-konsumsi ini kita trunkan maka kita dapat merumuskan kurva permintaan (demand curve). BAGIAN 2 KURVA PERMINTAAN BARANG HALAL Kurvapermintaanditurunkandarititik-titikpersingunganantaraindifference curve denganbudget line. Katakanlahseorangkonsumenmempunyaipendapatan I = Rp. 1 juta per bulan, danmenghadapipilihanuntukmengonsumsibarang X danbarang Y yang keduanyaadalahbarang halal. Katakan pula hargabarang X, Px = Rp 100 ribu, danhargabarang Y, Py = Rp. 200. Titik A, A’, A” menunjukankonsumsiseluruhnyadialokasikanpadabarang X, dantitik B menunjukankonsumsiseluruhnyadialokasikanpadabarang Y. Kita dapatmembuatbudget line denganmenarikgarislurusdiantaraduatitik : Ko mbinasi In come P x P y X = I/Px X = I/Py X at tangency
  • 66. 66 A 1. 000.000 1 00.000 2 00.000 1 0 0 3 B 1. 000.000 1 00.000 2 00.000 0 5 3 Bilaterjadipenurunanharga X menjadiPx = Rp. 50 ribu, maka kaki budget line padasumbu X akanbertambahpanjang. Perpanjangna kaki di sudut X inimembuktikanbahwaketikaharga X turunmakaprefensikonsumenuntukmenaikkanpembelianterhadapkomoditas X meningkat. Karena yang berubahadalahhargadarisalahsatukomoditasmakaprefensihargauntukkomoditas Y tidakberpengaruhsehinggatitikperpotongansumbu Y tidakberubah, sedangkantitikperpotongansumbu X berubah. Ko mbinasi In come P x P y X = I/Px X = I/Py X at tangency A’ 1. 000.000 5 0.000 2 00.000 2 0 0 4 B 1. 000.000 5 0.000 2 00.000 0 5 4 Bilaharga X menjadiPx = Rp.25 ribu, maka kaki budget line padasumbu X akansemakinpanjang. Titikpotongansumbu Y tidakberubah, sedangkantitikpotongandengansumbu X berubah.
  • 67. 67 Ko mbinasi In come P x P y X = I/Px X = I/Py X at tangency A” 1. 000.000 2 5.000 2 00.000 4 0 0 5 B 1. 000.000 2 5.000 2 00.000 0 5 5 Dengansimulasiharga X, kitasekarangmendapatkankurva yang menggambarkanantarahargajumlahbarang X yang diminta. Harga X Jumlah X (X padasaat tangency/ataujumlah optimal X) 100.000 3 50.000 4 25.000 5 Semakintinggiharga, semakinsedikitjumlahbarang yang diminta. Dengandemikian, kitamendapatkan slope kurvapermintaan yang negatifuntukbarang halal, sebagaimanalazimnyakurvapermintaandalamekonomikonvensional.
  • 68. 68 Gambar 5.1 penurunankurvapermintaa, barang X halal danbarang Y halal Barang X danbarang Y adalahbarang halal. Apabilaterjadiperubahanhargabarang X (Px), dimana Px1 <Px2 ˂Px3, dan income tetap, maka (I/Px1)˂(I/Px2) ˂ (I/Px3), sehingga Qx1 ˂ Qx2 ˂ Qx3. A. KurvaPermintaanBarang Halal dalamPilihan Halal-Haram Dalamhalpilihan yang dihadapiadalahantarabarang halal danbarang haram, makaoptimal solusion-nyadadalahcorner solusion. Katakanlahseorangkonsumenmempunyaipendapatan I = Rp 1 juta per bulan, danmenghadapipilihanuntukmengonsumsibarang halal X danbarang haram Y. katakan pula hargabarang X Px = Rp 100 ribu, danhargabarang Y Py = Rp 200 ribu. Titik A, A’, A” menunjukkankonsumsiseluruhnyadialokasikanpadabarang X, dantitik B
  • 69. 69 menunjukkankonsumsiseluruhnyadialokasikanpadabarangY. simulasipenurunanharga juga dilakukandariRp 100 ribuketingkatPx = Rp 50 ribudanPx = Rp 25 ribu : Px1 = Rp 100 ribu Ko mbinasi In come P x (X halal) P y (Y haram) X = I/Px X = I/Py X at solution A 1. 000.000 1 00.000 2 00.000 1 0 0 1 0 B 1. 000.000 1 00.000 2 00.000 0 5 1 0 Px2 = Rp 50 ribu Ko mbinasi In come P x P y X = I/Px X = I/Py X at tangency A’ 1. 000.000 5 0.000 2 00.000 2 0 0 20 B 1. 000.000 5 0.000 2 00.000 0 5 20
  • 70. 70 Px3 = Rp 25 ribu Ko mbinasi In come P x P y X = I/Px X = I/Py X at tangency A” 1. 000.000 2 5.000 2 00.000 4 0 0 40 B 1. 000.000 2 5.000 2 00.000 0 5 40 Denganmengasumsikanperubahanhanyapadabarang X, makakitamemilikitigatipegarisanggaran yang berbeda. Padaharga X samadenganRp 100 ribubudget line beradapada BL1, sedangpadaharga X sebesarRp 50 ribu budget line beradapada BL2 demikian juga ketikaharga X beradapada level Rp25 ribumakabudget line menjadi BL3. Gambar 5.2penurunankurvapermintaan, barang X halal danbarang Y haram
  • 71. 71 Padagambar 5.2, dapatdisimpulkanbahwaoptimal solution untukkomoditas halal- haram beradapadatitikdimanabarang haram yang dikonsumsiberadapada level 0 (nol). Senadadenganperintahislamtentangpelaranganuntukmencampuradukkanbarang haram danbarang halal. Apabilaterjadiperubahanpadahargabarang X dimana Px3˃ Px2 ˃ Px1dan income tetap, maka: (I/Px3) ˂ (I/Px2) ˂ (I/Px1), sehingga Qx3 ˂ Qx2 ˂ Qx1. Pilihan halal X & haram Y Pilihan halal X & haram Y Harga X Jumlah X (X pada corner solution/jumlah optimal X) Harga X Jumlah X (X pada tangency/jumlah optimal X) 100.000 50.000 25.000 10 20 40 100.000 50.000 25.000 3 4 5 Semakintinggiharga, semakinsedikitjumlahbarang yang diminta. Dengandemikian, kitadapatkan slope kurvapermintaan yang negatifuntukbarang halal X danbarang haram Y. perbedaannyaterletakpadakecuramankurvaataudalamistilahekonominyapasaelastisitasharga. PenurunanhargadariRp 100 ribukeRp 50 ribumeningkatkanpermintaanbarang X dari 10 ke 20 (bandingkandenganpilihan halal X & halal Y yang hanyadari 3 ke 4). PenurunandariRp 50 ribukeRp 25 ribumeningkatkanpermintaanbarang X dari 20 ke 40 ((bandingkandenganpilihan halal X & halal Y yang hanyadari 4 ke 5).
  • 72. 72 B. KeadaanDaruratTidak Optimal Optimal solutionadalahcorner solution, yaitumengalokasikanseluruhpendapatankitauntukmengonsumsibarang halal. Olehkarenaitu, dalampilihanbarang halal-haram, optimal solution selaluterjadicorner solution, yaitumengonsumsibarang halal seluruhnya, makasetiapkeadaandarurat/keadaan yang secaraterpaksaharusmengonsumsibarang haram, pastilahbukancorner solution danolehkarenanyapastibukan optimal solution. Keadaandaruratselalubukankeadaan optimal. Sub-optimal keadaan darurat dengan jelas terlihat bila kita mebandingkan titik DP dengan titik Qx (U2). Optimal solution untuk tingkat utility U2 adalah corner solution pada tingkat QxF. Boleh karena tingkat U2 lebih baik dibandingkan tingkat utilityU1, jelaslah titik DP sub-optimal dibanding Qx(U2). Gambar 5.3
  • 73. 73 Supply barang X terbatas di mana kondisi jumlah maksimum pada QxF (Qx pada full capacity), sehingga kurva U3 tidak dapat dicapai. Pada darurat point (DP) terdapat barang Y. Jelas di sini bahwa darurat point (DP) bukanlah solusi yang bukan merupakan titik persinggungan. DP selalu tidak optimal. Apabila U2> U1, maka U2 optimal. Pada U2, tidak ada permintaan terhadap barang haram Y. C. Permintaan Barang Haram dalam Keadaan Darurat Darurat didefinisikan sebagai suatu keadaan yang mengancam keselamatan jiwa. Oleh karena itu, sifat darurat itu sendiri adalah sementara maka permintaan barang haram pun hanya isidentil. Secara matematis keadaan ini digambarkan dengan fungsi yang discrete, bukan fungsi yang kontinyu. Gambar 5.4 Demand terhadap barang haram Y pada darurat point bukan merupakan fungsi dari harga Y. Ini adalah point demand (Dy). Penggunaan konsep darurat adalah terbatas dan harus sesuai dengan syariah. Pada titik DP jumlah permintaan barang haram Y adalah sejumlah Qy. Dengan bantuan garis 45o sebagai cermin, kita dapat menurunkan permintaan barang haram
  • 74. 74 Y, yaitu pada titik koordinat (Qy,Py). Jadi permintaan barang haram Y berbentuk Titik Permintaan (Demand Point) Dy. Permintan barang haram Y bukan merupakan kurva permintaan fungsi dari harga Y. Sebuah kurva adalah kumpulan dari titik-titik, atau garis yang menghubungkan antara dua titik. Sedangkan permintaan barang haram Y dalam keadaan darurat seperti kisah jatuhnya pesawat terbang, maka permintaan akan daging bangaki manusia hanya berlaku pada keadaan darurat itu saja. Tidak dapat kita katakan bahwa bila telah lima hari tidak makan, maka permintaan akan daging bangkai manusia hanya berlaku pada keadaan darurat itu saja. Tidak dapat kita kataan bahwa bila telah lima hari tidak makan, maka permintaan akan daging bangkai manusia sejumlah satu setengah kilogram. Dalam ilmu ekonomi, hal ini berarti tidak memenuhi satu satu daritiga aksioma atau postulat yang pertama dan kedua terpenuhi. Namun,aksioma ketiga tidak terpenuhi. Itu sebabnya, kita pun tidak terpenuhi. Itu sebabnya, kita pun tidak dapat mengatakan bahwa fungsi permintaan barang Y berbentuk garis vertikal pada titik Qy, atau dalam istilah ekonomi disebut perfectly inelastic. Permintaan barang haram Y bukan merupakan fungsi dari harga Y, bukan merupakan fungsi yang kontinyu, bukan pula berbentuk kurva.Ia adalah Demand Point (Titik Permintaan). BAGIAN 3 KONSUMSI INTER-TEMPORAL KONVENSIONAL Secara nyata perilaku konsumsi kita bergantung juga dengan ekspetasi atau harapan dan kebutuhan konsumsi di masa depan. Yang dimaksud dengan konsumsi inter-temporal adalah konsumsi yang dilakukan dalam dua waktu, yaitu masa sekarang (periode pertama) dan massa yang akan datang (periode kedua). Dalam ekonomi konvensional, pendapatan adalah penjumlahan konsumsi dan tabungan.Atau secar sistematis ditulis : Y = C + S di mana: Y = pendapatan
  • 75. 75 C = konsumsi S = tabungan Misalnya pendapat , konsumsi, saving pada periode pertama adalah Y1, C1, S1, dan pendapatan, konsumsi, dan savung pada periode kedua adalah Y2, C2, dan S2, maka persamaan di atasdapat dituliskan sebagai berikut : Pendapatan pada periode pertama adalah : Y1 = C1 + S1 Pendapatan pada periode kedua adalah: Y2 = C2 + S2 Apabila konsumsi di periode pertama lebih kecil daripada pendapatan, maka akan terjadi saving dan konsumsi di periode kedua semakin besar. Y1 = C1 + S1, dan C1< Y1 Y2 = C2 + S2 = (C2 + S1) + S2 Bila kita mengasumsikan konsumsi periode satu (c1) dan dua (c2) ditentukan oleh besarnya nominal uang (m) yang ada di tangan maka (c1) di penuhi oleh (m1) dan (c2) dipenuhi oleh (m2). Maka apabila kita asumsikan sejumlah uang yang tersedia pada periode pertama dan kedua dialokasikan sepenuhnya untuk konsumsi pada periode satu dan dua serta tidak ada bunga atau value added dari volume uang untuk periode kedua (m2) maka budget constraint untuk mengonsumsi pada periode satu dan dua dapat kita lihat pada gambar 5.5 di bawah ini.
  • 76. 76 Gambar 5.5 Apabila pendapat dari sejumlah nominal uamg kita definisikan ke dalam dua kelompok : konsumsi dan saving. Maka berdasar persamaan di atas dapat diketahui bahwa semakin besar konsumsi pada periode kedua C2 . apabila tidak ada perubahankonsumsi dan tidak ada peminjaman atau bunga dan keuntungan investasi maka baik periode 1 maupun periode 2, maka jumlah konsumsi yang terjadi pada periode 1 adalah C1 = m1 dan periode 2 adalah C2 = m2. Namun, apabila adapeminjaman yang dilakukan pada periode 1 dan pinjaman tersebut digunakan untuk menambah konsumsi C1,maka jumlah barang yang di konsumsi pada periodeC1 = m1 + ∆ (m2-C2)
  • 77. 77 Gambar 5.6 Pada gambar di atas menunjukkan bahwa besarnya konsumsi juga dipengaruhi oleh posisi konsumen, apakah mengeluarkan pengeluaran yang berbeda di antara periode atau tidak. Pada prinsipnya perilaku konsumen di mana terjadi selisih antara pendapatan dengan jumlah uang yang digunakan untukkonsumsi, dapat dibagi menjdi 3: 1. Lender, di mana jumlah konsumsi lebih kecil daripada pendapatn. 2. Borrower, di mana jumlah konsumsi lebih besar daripada pendapatan. 3. Polonius Point, di mana jumlahkonsumsi sama dengan jumlah pendapatan. Ketiga tipe konsumen seperti yang disebut di atas dapat kita lustrasikan seperti yang tampak pada gambar 5.7 di bawah ini. Gambar 5.7 BAGIAN 4 KONSUMSI INTER-TEMPORAL DALAM ISLAM Bagian ini merujuk pad Monster Kahf5 yang berusaha mengembangkan pemikiran tental hal ini, dengan memulai membuay asumsi sebagai berikut:
  • 78. 78 1. Islam dilaksanakan oleh masyarakat 2. Zakat hukumnya wajib 3. Tidak ada riba dalam perekonomian 4. Mudarabah wujud dalam perekonomian 5. Pelaku bersikap rasional dengan memaksimalkan kemaslahatan Berlakunya beberapa instrument dalam ekonomi islam tentu berdampak pula kepada perubahan perilaku konsumsi bila tanpa instrument ekonomi islam tersebut. Beberapa instrument yang dapat mempegaruhi volume jumlah uang yang dialokasikan untuk konsumsi baik pada periode satu atau dua meliputi;  Zakat; pengenaan zakat pada periode 1 (Z1) akan mengurangi m1 yang dialokasikan untuk C1. Bila tidak ada tabungan atau peminjaman pada periode 1 maka final spending (m1 = FS = C1 + Z1) sama dengan m1.  Infak atau Shadaqah; pengeluaran infak atau shadaqah pada periode 1 akan mengurangi m1 yang dialokasikan untuk C1. Tidak ada tabungan atau peminjaman pada periode 1 maka final spending sama dengan m1.  Rate Of Profit atau pendapatan bagi hasil; apabila pada periode 1 ada sebagian spending perode 2 (FS2) sama dengan m2 ditambah dengan jumlah m1 yang ditabung ditambah dengan rate of profit (rp) Secara grafis, hal ini seharusnya digambarkan dengan tiga dimensi. Namun, untuk kemudahan penyajian grafis, yaitu dengan dua dimensi, maka persamaan ini disederhanakn menjadi; Y = FS + S
  • 79. 79 Penyederhanaan ini memungkinkan kita untuk menggunakan alat analisis grafis yang biasa digunakan dalam teori konsumsi, yaitu memaksimalkan gungsi utilitas dengan garis pendapatan tertentu, atau meminimalkan budget kine dengan utility function tertentu. A. Hubungan Terbalik Riba dengan Sedekah Sekarang bayangkanlah suatu keadaan dimana : 1. Orang tidak mau bekerja mencari pendapatan; 2. Praktik riba menjadi tradisi di masyarakat; 3. Zakat wajib dilaksanakan; Dalam keadaan ini berarti sumber pendapatan masyarakat hanya dari riba saja, dan tidak ada sumber pendapat lain. Kasus 1 Budget line YY menunjukkan keadaan dimana: 1. Orang tidak mau memakan riba yang juga berarti tambahan pendapatannya nihil. 2. Orang tidak mengeluarkan zakat atas hartanya. Bila ia telah mengeluarkan zakatnya ketika menerima pendapatan, maka ia tidak mengeluarkan zakat lagi pada periode pertama. kasus 2 budget line YY menunjukkan dimana: 1. Orang mau memakan riba yang juga berarti tambahan pendapatannya psitif. 2. Orang tidak mengeluarkan riba zakat atas hartanya, dalam hal ini zakat atas kenaikan hartanya akibat riba.
  • 80. 80 Titik optimal terjadi pada persinggungan budget line dengan indifference curve, yaitu pada titik R, dimana tingkat konsumsi dan infaknya adalah sebesar FS. Dibandingkan dengan kasus 1 yang tidak ada riba, maka kasus 2 ini menghasilkan tingkat FS yang lebih kecil daripada FS (FS’ < FS). Jadi dengan dibolehkannya riba ternyata terjadi penurunan final spending. Dengan kata lain, kompenen konsumsi cenderung fixed untuk tingkat pendapatan tertentu, sedangkan komponen infak cenderung variable untuk tingkat pendapatan tertentu. Sehingga kita mendapatkan terbalik antara riba dan infak: infak = f (Riba) Semakin besar riba, semakin kecil infak; semakin kecil riba, semakin besar infak. Kasus 3 Budget line YY menunjukkan keadaan dmana: 1. Orang tidak mau memakan riba dan tidak juga mau bekerja mencari pendapatan sehingga tambahan pendapatannya nihil. 2. Orang harus mengeluarkan zakat atas hartanya, dalam hal pendapatan periode pertama yang diimpan saja. Dibandingkan dengan kasus 1 dan kasus 2, maka kasus 3 ini tngkat indifference curve-nya berada pada tingkat yang paling rendah. Hal ini wajar saja, karena dengan tidak bekerja dan tidak memakan riba berarti ia tidak mendapat pendapatan apapun baik yang halal maupun yang haram. Logikanyasebagaiberikut.Bagi orang yang tidakmempunyaisumberpendapatanapa pun sedangkaniasadarbahwaiaharusmengeluarkanzakatnyaketikamencapaiwaktunya (haul), makaiamempunyaiempatpilihan : 1. Mempertahankantingkatkonsumsinya, misalnyapadatingkat C1, sehinggajumlahobjekzakatnyaadalah Y-C1 – infak1 = S1, danjumlahzakatnyaadalah Z1 = zS1
  • 81. 81 2. Meningkatkantingkatkonsumsinyamenjadi C2 di mana C2 = C1 +c,c> 0 sehingga C2 > C1 ;jumlahobjekzakatnyaadalah Y-C1 – infak1 = S2 ,danjumlahzakatnyaadalah Z2 = zS2. Olehkarena C2 >C1 ,maka S2 < S1 dan Z2< Z1 . bilastrategiini yang digunakan, maka orang akanberadapadatingkatkonsumsi yang lebihtinggidanmembayar zakat yang lebihkecil. 3. Meningkatkantingkatinfaknyamenjadi infak2 di mana infak2 = infak1 + inf, inf> 0 sehingga infak2 >infak1 ;jumlahobjekzakatnyaadalah Y – C1 – infak2 = S3 ,danjumlahzakatnyaadalah Z3 = zS3. Olehkarena infak2 > infak1, maka S3 < S1 dan Z3 < Z1 .bilastrategiini yang digunakan, maka orang akanmemilihuntukmemperbesarinfaknyauntukmenghindarikewajiban zakat karenadenganberinfak, hartanyatidaklagimencapainisab. B. HubunganTerbalik Saving Ratio dengan Final Spending Untukmelihatantarasavingdanfinal spending, kitaakanmelihatpada final spending dalamperiodepertamadanperiodekedua. Total final spending padaduaperiodetersebutadalahfinal spending periodetertentuditambahfinal spending periodekedua, atausecaramatematis: FS = FS(t=1) + FS(t=2) Di mana: FS(t=1) = Y - S1 FS(t=2) = S1 - zS1 10 zS1adalahbesarnya zakat padaperiodekedua, zakat padaperiodeduahanyadidasarkanpadadasarnyajumlahtabunganpadaperiodepertama S1.
  • 82. 82 Karena S1 = sY1 Makadapatditulis : FStotal = FS(t=1) + FS(t=2) = (Y1 – S1) + (S1 – zS1) = (Y1 – sY1) + (sY1 – zsY1) = Y1 (1 – zs) Secaragrafishalinidapatdigambarkandengankurva Ys1, Ys2, dan Ys3.Kemiringan (slope) darikurvatersebuttidakberbedayaitu–{(1-s)/1}. C. Investasikan Tabungan Apalahartinyatabunganbilatidakdiinvestasikan.Iahanyamenjadiseonggokharta yang tidakberguna. Islam tdakmenyukaiadanyatindakanpenimbunanharta yang sia-siaini. Di
  • 83. 83 satupihakislammemberikandisinsentifterhadap saving yang tidak di investasikan. Konsekuensilogisdariinvestasiadalahmunculnyapeluanguntukuntungdanrugi. Katakanalahseorangmempunyaiharta (wealth, W) sebesarRp 100 juta.Hartainidapatdigunakanseluruhnyauntukinvestasiatausebagainya.Tingkat pemanfaatanhartainisebutsaja ‘V’.bilaseluruhnyadiinvestasikanmaka v = 1, sedangkanbilatidakada yang diinvestasikanmaka v = 0 Dengan v = 1, katakanalahtingkatreturnnya, r = 50% atau R = Rp 50juta. Biladiasumsikanskalausahatidakberpengaruhpadatingkat return yaitutetap 50% ,bila v = 0,5 makareturnnya R = Rp 25 juta. Biladalammenginvestasikanhartanya.Iatidakmelakukannyasendiri, misalnyamelaluikerjasamabagihasilmudharaabah, makareturn iniakandibagihasilkanberdasarkannisbah.” Secaramatematisdapatditulis: Y = (πR) vW Di mana: Y = pendapatan π = nisbahbagihasil v = tingkatpemanfaatanharta W = harta yang ditabung Semakinbesarpemanfaatanharta (v), semakinbesar pula pendapatan (Y).
  • 84. 84 Jelasnyabila v < 1, makakonsumenakanberadapadatingkatindifference curve yang lebihrenda. Dengan kata lain bilatidakseluruh saving digunakanuntukinvestasi, makakonsumenakanberadapadatingkatkesejahteraan yang lebihrendah. Jadidengan argument ilmuekonomi, kitaberusahamenjelaskanbahwasalahsatumaksudlaranganpenimbunanharta yang diaturdalamsurat at-takasuradalahuntukmeningkatkankesejahteraanmanusiaitusendiri Bagaimanadampakpendapatankeuntungandaritabungan yang diinvestaikanterhadapperilakukonsumsipadaperiode 1 danperiode2 ? Untukmempermudahanalisisinikitaasumsikanbarang yang dikonsumsiadalahbarang normal dantidakadaperubahanhargamakabesarnyakonsumsipadaperiode 1 C1 adalahjumlah nominal uangpadaperiode 1 m1 dikurangidenganjumlahtabungan yang diinvestasikan S1.Kita asumsikan juga tingkatnisbahbagihasiladalah π dankeuntunganinvestasiadalah R makajumlahkeuntungandarihasilinvestasitersebutadalah πR danuntukmempermudahkitatuliskansajarate of profit daritabungantersebutadalah πR = rp (S1). Makajumlahkonsumsipadaperiode 2 adalah: C2 = m2 + (m1-c1) + rp(S1) S1 = (m1 – c1) C2 = m2 + (m1 – c1) + rp (m1 – c1) C2 = m2 + (1 + rp) (m1 – c1) Denganmenginvestasikantabungansehinggamendapatkanrate of return sebesar rpS1, makatingkatkepuasanindividumeningkatdariIC1 menjadi IC2.Demikian juga, Meningkatnyapendapatanpadaperiode 2 makaakanberdampakpadaberputarnyagarisbudget line searahjarum jam sehinggatitik optimal untukkonsumsipadaperiode 2
  • 85. 85 beradapadatitikpersinggunganantara BL2 dengan IC2 sedangkanapabilatabungan yang adatidakdiinvestasikanmakagarisindifference akanberadapadagaris IC1dantentunyapadagaris IC1 akanmemberikantingkatkepuasan yang lebihrendah (konsumsiperiode 2lebihrendahdariC2 Demikianlahkenapaislammelarangmembiarkan asset yang menganggur, danmendorong agar setiapkekayaan yang adapadakitauntukdiinvestasikandisektor riil.
  • 86. 86 BAB 6 TEORI PRODUKSI ISLAM BAGIAN 1 PENDAHULUAN Dalam bab IV dan bab V, kita telah membahas bagaimana keputusan-keputusan yang harus diambil oleh konsumen: bagaimana memilih dari serangkaian luas barang dan jasa yang ada dalam kendala harga dan pendapatan. Perilaku perusahaan dalam literatur konvensional, teori produksi ditujukan untuk memberikan pemahaman tentang perilaku perusahaan tentang perilaku perusahaan dalam membeli dan menggunakan masukan (input) untuk produksi dan menjual keluaran atau produk. Seperti halnya dalam teori konsumsi, dalam teori produksi juga memberikan penjelasan perilaku produsen dalam memaksimalkan keuntungannya maupun mengoptimalkan efisiensi produksinya. Memaksimalkan keutungan atau efisiensi produksi tidak akan terlepas dari dua hal; yakni struktur biaya produksi dan revenue yang didapat. Sehingga untuk memberikan pemahaman yang lebih dan dapat juga untuk membedakan konsep syariah dan implikasinya dalam teori produksi, maka dalam buku ini juga akan dibahas tentang dampak pemberlakuan sistem bunga atau revenue sharing ataupun profit sharing terhadap struktur biaya atau revenue. Sedang dalam kenyataannya, sering kali seorang produsen beroperasi dari berbagai macam modal, ada yang berasal dari qard (pinjaman tanpa konpensasi), syirkah (sebagian menggunakan modal dari pihak lain), ada yang berasal dari pinjaman bank yang berbasis bunga, dan lain-lain. Tentunya pembahsan teori produksi tanpa memperhatikan struktur permodalan dan struktur keluaran menjadikan teori ini kurang relevan dengan kenyataan. Ekonomi islam yang cukup concern dengan teori produksi adalah imam Al-Ghazali. Beliau telah menguraikan faktor-faktor produksi dan fungsi produksi dalam kehidupan manusia.
  • 87. 87 Dalam uraiannya baliau sering menggunakan kata kasab dan islah. Yang berarti usaha fisik yang dikerahkan manusia dan yang kedua adalah upaya manusia untuk mengelola dan mengubah sumber-sumber daya yang tersedia agar mempunyai manfaat ynag leih tinggi. Al-Ghazali memberikan perhatian yang cukup besar ketika menggambarkan bemacam raga aktivitas produksi menurut kepentingan sosialnya dan menitikberatkan perlunya kerjasama dan kordinasi. Fokus utamannya adalah tentang jenis aktivitas ynag sesuai dengan dasar-dasar etos kerja islam. Produksi Barang-Barang Kebutuhan Dasar sebagai Kewajiban Sosial Kita telah menyinggumg di atas bahwa Al-Ghazali menganggap pencaharian ekonomi sebagai bagian dari ibadah individu. Produksi barang-barang kebutuhan dasar secara khusus dipandang sebagai kewajiban sosial (fard al kifayah). Jika sekelompok orang sudah berkecimpung dalam memproduksi barang-barang tersebut dalam jumlah yang sudah mencukupi kebutuhan masyarakat,, maka kewajiban keseluruhan masyarakat sudah terpenuhi. Namun, jika tidak ada seorang pun yang melibatkan diri dalam kegiatan tersebut atau jika jumlah yang diproduksi tidak mencukupi, maka semua orang akan dimintai pertanggung jawabannya di akhirat. Pada pokoknya,negara harus bertanggung jawab dalam menjamin bahwa barang-barang kebutuhan pokok diproduksi dalam jumlah yang cukup. Al-Ghazali beralasan bahwa sesungguhnya ketidak seimbangan yang menyangkut barang-barang kebutuhan pokok akan cenderung menciptakan kondisi kerusakan dalam masyarakat. BAGIAN 2 FUNGSI PRODUKSI Produksi adalah sebuah proses yang telah terlahir di muka bumi ini semenjak manusia menghuni planet ini. Sesungguhnya produksi lahir dan tumbuh dari menyatunya manusia dengan alam. Maka untuk menyatukan antara manusia dan alam ini, Allah telah menetapkan bahwa manusia berperan sebagai khalifah. Bumi adalah lapangan dan medan, sedang manusia adalah pengelola segala apa yang terhampar di muka bumi untuk dimaksimalkan fungsi dan kegunaannya. Apa yang diungkapkan oleh para ekonom tentang modal da sistem tidak akan keluar dari unsur kerja atau upaya manusia. Sistem atau aturan tidak lain adalah perencanaan
  • 88. 88 dan arahan. Sedangkan modal (oleh Yusuf qordhawi) dalam bentuk alat dan prasarana diartikan sebagai hasil kerja yang disimpan dengan demikian, faktor utama yang dominan dalam produksi adalah kualitas dan kuantitas manusia (labor), sistem atau prasarana yang kemudian kita sebut sebagai teknologi da modal (segala sesuatu dari hasil kerja yang disimpan). Satu yang tidak boleh dan harus dihindari oleh manusia adalah berbuat kerusakan di muka bumi. Dengan demikian, segala macam kegiatan ekonomi yang diajukan untuk mencari keuntungan tanpa berakibat pada peningkatan utilityatau nilai guna resources tidak disukai dalam islam. Nilai universal lain dalam ekonomi islam tentang produksi adalah adanya perintah untuk mencari sumber-sumber yang halal dan aik bagi produksi dan memproduksi dan memanfaatkan output produksi pada jalan kebaikan dan tidak menzalimi pihak lain. Dengan demikian, penentuan input dan output dari produksi haruslah sesuai dengan hukum islam dan tidak mengarahkan kepada kerusakan. Untuk dapat memahami lebi jauh tentang teori produksi ini, pertama yang harus kita ketahui adalah definisi dan makna dari fungsi produksi. Fungsi produksi menggambarkan hubungan antara jumlah input dan output (yang berupa barang ataupun jasa) yang dapat dihasilkan dalam satu waktu periode.. A production function describes the relationship between the quantity of ouyput obtainable per period of time1 Q=f (xa1,xb1,xc1,....,xn), di manaxa1,xb1,xc1,....,xn menunjukkan jumlah dari kombinasi input dan Q menunjukkan produksi. Dalam kenyataanya, tidak semua input tersebut juga berbeda.contohnya modal atau teknologi sering kali di asumsikan tetap untuk jangka waktu pendek, sedangkan labor cenderung mudah berubah walau dalam jangka pendek. Untuk lebih mempermudah analisis, dalam pembahasan teori produksi ini kita akan mengasumsikan bahwa modal (capital) dan teknologi dalam jangka pendek diasumsikan tetap. Karena semua input yang digunakan mengandung biaya, maka prinsip dari produk adalah bagaimana produksi dapat berjalan sehingga mampu mencapai tingkat yang paling