Resume ini membahas tentang ekonomi mikro islami dengan menjelaskan konsep pasar dan harga dalam mekanisme pasar berdasarkan teori permintaan dan penawaran. Dibahas pula kontribusi ekonomi muslim klasik dan sejarah perkembangan ekonomi di Eropa."
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Â
Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)
1. RESUME
EKONOMI MIKRO ISLAMI
DOSEN PENGAMPU : M.SOBAR,S.EI.,M.Sc
Disusun oleh:
ROBIST HIDAYAT
20140730106
EKONOMI DAN PERBANKAN ISLAM
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2015
2. 2
KATA PENGANTAR
Assalamuâalaikum warahmatullahi wabarakatuh
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, karena berkat karunia dan
rahmat yang diberikan sehingga penulis bisa menyelesaikan penyusunan tugas RESUME BUKU
EKONOMI MIKRO ISLAMI . Dan semoga Shalawat serta salam selalu terlimpahkan kepada
Nabi Muhammad SAW, karena berkat beliaulah sehingga umat manusia bisa menghirup
kebebasan dari zaman kegelapan.
Terima kasih penulis ucapkan kepada Dosen Mata Kuliah EKONOMI MIKRO
ISLAMI Bapak M. SOBAR S.EI.,M.,Sc karena memberikan tugas ini. Dengan memberikan tugas
ini dalam bentuk resume, penulis berharap penulisan resume ini menambah ilmu untuk semua
pihak baik itu kalangan dosen, mahasiswa dan masyarakat umum lainnya.
Penulis juga menyadari banyak sekali kesalahan baik itu disengaja maupun tidak,
oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun, agar pada penyusunan
selanjutnya, penulis bisa membuat resume yang lebih baik lagi.
Wassalamuâalaikum wa rahmatullahi wa barakatuh
Yogyakarta,23 september 205
Robist
3. 3
BAB 1
PENDAHULUAN: PASAR DAN HARGA
BAGIAN 1
PENDAHULUAN
Ekonomi dalam kajian keilmuan dapat dikelompokkan ke dalam ekonomi mikro dan
ekonomi makro. Ekonomi mikro mempelajari bagaimana perilaku tiap-tiap individu dalam setiap
unit ekonomi, yang dapat berperan sebagai konsumen, pekerja, investor, pemilik tanah, atau
resources yang lain, ataupun perilaku dari sebuah industry. Pembahasan ekonomi mikro
konvensional didasarkan pada perilaku individu-individu yang secara nyata terjadi disetiap unit
ekonomi. Karena tidak adanya batasan syariah yang digunakan , maka perilaku dari setiap
individu dalam unit ekonomi tersebut akan bertindak dan berperilaku sesuai dengan norma dan
aturan menurut persepsinya masing-masing.
Berbeda dengan ekonomi mikro konvensional, dalam pembahasan mikro islami,
factor moral atau norma yg terangkum dalam tatanan syariah akan ikut menjadi variable yg
penting dan perlu dijadikan sebagai alat analisis. Ekonomi mikro islami menjelaskan bagaimana
sebuah keputusan di ambil oleh setiap unit, ekonomi dengan memasukan batasan-batasan syariah
sebagai variable yang utama. Dalam ekonomi mikro islami , kita menganggap bahwa basic
ekonomi (variable-variabel ekonomi).
A. Manfaat dan Batasan Teori Ekonomi Mikro Islami
Seperti halnya science, ilmu ekonomi juga memfokuskan pada explanation
dan prediction dari fenomena yang ada , mengapa, sebagai contoh, apa yang dilakukan
oleh manajemen pada sebuah industry yang Melakukan pemutusan hubungan kerja ketika
adanya perubahan harga pada barang-barang yg dibutuhkan pd proses produksi.
4. 4
Dalam pembahasan mikro ekonomi islami, segala pembahasan yg ditunjukan
untuk melakukan explanation dan prediction didasarkan pd teori. Teori dibangun untuk
menerangkan dari fenomena yg terjadi dalam suatu waktu dengan menggunakan hokum-
hukum dasar dan beberapa asumsi yg terpenuhi. Dengan asumsi tersebut , teori dapat
digunakan untuk menerangkan bagaimana industry tersebut memilih dan menentukan
komposisi tenaga kerja, modal, barang-barang pendukung proses produksi, dan
penentuan jumlah output.
Teori ekonomi juga berfungsi untuk memprediksi dampak dari adanya
perubahan satu variable terhadap variable lainnya. Sebagai contoh, bagaimana teori
ekonomi ini dapat menerangkan kepada kita tentang peningkatan dan penurunan output
sebagai dampak dari adanya kenaikan dan penurunan variable ekonomi lain.
B. Scince of Economics Versus Doctrine of Economics
Ilmu ekonomi positif adalah ilmu ekonomi normative, dan ekonomi
normative adalah ekonmi positif. Artinya segala ekonomi posistif hakikatnya adalah ilmu
ekonomi normative. Mengapa demikian ? dalam literature konvensional, kita mengenal
bahwa ilmu ekonomi positif membahas atau mempelajari tentang apa dan bagaimana
masalah-masalah ekonomi sebenarnya diselesaikan. Sedangkan ekonomi normative
membahas tentang apa yg seharusnya permasalahn ekonomi diselesaikan. Faktanya ,
permasalahan ekonomi selalu dijelaskan dan diselesaikan dengan menggunakan beberapa
asumsi yang sekiranya sesuai dengan kenyataannya.
Ekonomi islam tidak terjebak untuk memperdebatkan antara normative dan
positif. Ekonomi islami memandang bahwa permasalahan ekonomi dapat dikelompokkan
kedalam dua hal yaitu ilmu ekonomi dan doktrin ilmu ekonomi. Lebih lanjut ,
Muhammad baqirr as-sadr mengatakan bahwa ekonomi islam adalah sebuah ajaran atau
doktrin dari bukannya ilmu murni (science), karena apa yang terkandung dalam ekonomi
islam bertujuan memberikan solusi hidup yang paling baik , sedangkan ilmu ekonomi
hanya akan mengantarkan kita kepada pemahaman bagaimana ekonomi berjalan.
5. 5
Dari sudut pandang ilmu fiqh, kegiatan ekonomi bukanlah termasuk bab
ibadah mahdhah, melainkan bab muâamalah .oleh karena itu berlalu kaidah fiqh, yakni
suatu perkara muamalah pada dasarnya diperkenankan (halal) untuk dijalankan. Ilmu
ekonomi islam adalah sebuah system ekonomi yang menjelaskan segala fenomena
tentang perilaku pilihan dan pengambilan keputusan dalam setiap unit ekonomi dengan
memasukkan tata aturan syariah sebagai variable independen .
C. Mengapa Belajar Mikro Ekonomi Islami
1. Pasar, fungsi dan ekuilibrium
Pasar adalah tempat atau keadaan yang mempertemukan antara
permintaan (pembeli) atau penawaran (penjual) untuk setiap jenis barang, jasa atau
sumber daya. Pembeli meliputi konsumen yg membuttuhkan barang dan jasa.
Sedangkan bagi industry membutuhkan tenaga kerja ,modal, dan barang baku
produksi baik untuk memproduksi barang dan jasa. Penjual termasuk juga untuk
industry menawarkan hasil produksi atau jasa yang diminta oleh pembeli , pekerja
menjual tenaga dan keahliannya, pemilik lahan menyewakan atau menjual asetnya ,
sedangkan pemilik modal menawarkan pembagian keuntungan dari kegiatan bisnis
tertentu, secara umum semua orang atau industry akan berperan ganda, yaitu pembeli
dan penjual.
2. permasalahn ekonomi (islami versus konvensional)
Ekonomi konvensional mendefinisikan bahwa ilmu ekonomi lahir dari
adanya tujuan untuk mengalokasikan dan menggunakan sumber daya yang langka.
Karena sumber daya yg terbatas maka kemampuan untuk memproduksi barang dan
jasa juga terbatas: tidak ada orang yg dapat menggunakan waktunya di atas 24 jam
sehari, tidak ada orang yg dapat mengeluarkan pendapatan melebihi dari yang ia
miliki. Karena kelangkaan inilah , kemudian setiap individu akan dihadapkan pada
berbagai pilihan tentang apa yg harus di produksi , bagaimana memproduksi untuk
6. 6
siapa, bagaimana membagi produksi dari waktu ke waktu serta mempertahankan dan
menjaga tingkat pertumbuhan produksi tersebut.
Baqir as-sadr berpendapat bahwa sumber daya hakikatnya
melimpah dan tidak terbatas. Pendapat ini didasari oleh dalil yg menyatakan bahwa
alam semesta ini diciptakan oleh allah dengan ukuranyg setepat-tepatnya. Dengan
demikian karena segala sesuatu sudah terukur dengan sempurna.
BAGIAN 2
KONTRIBUSI EKONOM MUSLIM KLASIK
Para pemikir klasik muslim tidak terjebak untuk mengotak ngatik berbagai
macam ilmu tersebut seperti dilakukan oleh para pemikir saat ini. Mereka melihat
ilmu-ilmu tersebut sebagai âayat-ayat allahâ yg bertebaran di seluruh alam ,dalam
pandangan mereka , ilmu-ilmu itu walaupun sepintas terlihat berbeda-beda dan
bermacam-macam jenisnya. Namun pada hakikatnya berasal dari sumber yang satu.
Yakni dari yang maha menggetahui seluruh alam semesta. Oleh karena itu ,tidak
mengherankan bila para pemikir bila para pemikir klasik muslim menguasai berbagai
macam bidang ilmu , ibn sina(980-1037M) , sebagai contoh selain terkenal sebagai
ahli kedokteran, juga sebagai ahli filsafat. Bhkan ia juga mendalami psikologi daan
music. Al-ghazali (450H/1058M-505H/1111M), selain banyak membahas masalah-
masalah fikih(hukum),ilmu kalam(teologi), dan tasawuf, beliau juga banyak
membahas masalah filsafat, pendidikan, psikologi, ekonomi , dan pemerintahan.
7. 7
BAGIAN 3
GAMBARAN UMUM PENENTUAN HARGA DALAM MEKANISME
PASAR(TEORI PERMINTAAN DAN PENAWARAN)
A. MEKANISME PASAR
Objek dari ilmu ekonomi adalah konsumen, produsen dan government .
dimana kesemua objek tersebut akan dipertemukan dalam mekanisme pasar, baik
pasar tenaga kerja ,pasar barang ataupun pasar modal. Dengan kata lain
,mekanisme pasar adalah terjadinya interaksi antara permintaan danpenawaran yg
akan menentukan tingkat harga tertentu. Suatu pola ekonomi yg dialami oleh
suatu zaman sangatlah tergantung dari peradapan yg berlaku . peradapan yg
memandang dan tumbuh dari dunia pertanian tidak menjamin system
perdaganganjuga akan tumbuh dan berkembang. Sedangkan peradapan yg tumbuh
dan berkembang dari duniaperdagangan memungkinkan mendorong
terwujudnyadan terpenuhinya system pertanian maupun industry.
SEJARAH EKONOMI DI EROPA
Menurut Heilbroner , factor-faktor yg mendorong terjadinya perubahan â
perubahan di eropa sehingga masyarakat pasar timbul,antara lain:
1. PEDAGANG KELILING
âorang-orang ini adalah rombongan kecil orang bersenjata yg
menjelajahi jalan-jalan abad pertengahan ,pimpinan tenttara dan akhirnya
khalifah-khalifah yg membawa barangâŠ. Mereka menempuh perjalanan jauh
sepanjang benua eropa bahkan sebagian berasal dari india dan negeri arab ,
untuk menjual barang-barang yg dibawanya dari satu kota ke kota lainnya
8. 8
2. URBANISASI
âsalah satu akibat sampingan yg penting dari perdagangan keliling ini
,adalah terjadinya arus urbanisasi yg lambat dalam pertengahan ini yang
menyebabkan timbulnya kota-kota baru.
3. PERANG SALIB
âperang salib menyebabkan terjadinya hubungan antara dua dunia yg
sangat berlainan. Dunia yg satu adalah masyarakat eropa yg lamban , enggan
terhadap perdagangan dan pendapatnya yg naĂŻf tentang dunia usaha
:sedangkan pada pihak lain dijumpai masyarakat.
4. PERUBAHAN SUASANA KEHIDUPAN BERAGAMA
Ada tenaga pendobrak yg kuat, tetapi tak terlihat yg berpengaruh atas
kehidupan intelektual ,kepercayaan dan sikap masyarakat eropa. Salah satuyg
amat penting aalah perubahan dalam suasana keagamaan karena perlakunya
terhadap konsep untung dan riba akhirnya gereja memperoleh posisi komando
dalam kehidupan ekonomi.
Selain keempat factor ini, heilbroner masih memaparkan beberapa
factor-faktor penting lainnya yg turut berperan dalam evolusi masyarkat pasar
dieropa barat. Demikian ketika orang-orang eropa abad pertengahan masih
sibukbertani dengan system feudal. System perdagangan barter dan
pandangan hidup yg memandang laba sebagai dosa,masyarakat muslim hidup
dalam perekonomian yg jauh bergairah ,dengan system perdagangan yg sudah
termonetisasi. Heilbroner memang hanya mengemukakan fakta sejarah perang
salib dan sejarah perekonomian masyarakat eropa. Ia tidak mempelajari lebih
lanjut sejarah perekonomian umat muslim pada masa âmasa
keemasannya,namun ia telah membuat kesimpulan yg baik dan penting yaitu
bahwa pandangan agama yang dinamis.
9. 9
PASAR :PEMIKIRAN ILMUWAN MUSLIM
Berikut ini dijelaskan pemikiran ekonomi islami dalam membahas
teori permintaan dan penawaran.
ANTARA PERMINTAAN DAN PENAWARAN
Didunia perdagangan arab.yaitu pada masa zaman kenabian ,sudah ada
pemikiran yg menjadi kesepakatan bersama bahwa tinggi rendahnya
permintaan terhadap barang komoditas ditentukan oleh harga barang yg
bersangkutan. Abu yusuf tercatat sebagai ulama yang mulai menyingung
mekanisme pasar. Ia misalnya memerhatikan peningkatan dan penurunan
produksi dalam kaitannya dengan perubahan harga.
Harga
P1 A
P2 B
0
Q1 Q2 jumlah
Fenomena yg terjadi pada masa itu adalah pada saat adanya kelangkaan barang
maka harga cenderung akan tinggi . sedangkan pada saat barang tersebut melimpah ,harga
cenderung untukturun atau lebih rendah. Fenomena umum inilah yg kemudian di kritisi
abu yusuf.
10. 10
Dalam literature ,fenomenayg berlaku pada masa abu yusuf dapat dijelaskan dalam
teori permintaan . Dimana hubungan harga dan kuatintas dapat di formulasikan sebagai
berikut :
D = Q =f(P)
Formulasikan ini menunjukan bahwa pengaruh harga terhadap jumlah permintaan
suatu komoditi adalah negative , apabila P maka Q ,begitusebaliknya . dari formulasi ini
kita dapat simpulkan bahwa hukum permintaan mengatakan bila harga komoditi naik
maka akan direspons oleh penurunan jumlah komoditi yg dibeli.
Abu yusuf
âkadang-kadang makanan berlimpah, tetapi tetap mahal dan kadang-kadang
makanan sangat sedikit tetap murahâ
11. 11
harga
C
p3
D
p4
0 Q4 Q3 jumlah
Menurut abu yusuf , dapat saja harga-harga tetap mahal (p3) ketika persediaan barang
melimpah (Q3) sementara harga akan murah walaupun persediaan barang berkurang (Q3).
Pernyataan abu yusuf ini, mengkritisi pendapat umum yang mengatakan harga berbanding terbalik
dengan jumlah persediaan barang.
Dari pernyataan tersebut tampaknya abu yusuf menyangkal pendapat umum
mengenai hubungan terbalik antara persediaan barang(supply) dan harga karena pada
kenyataan harga tidak bergantung pada permintaan saja, tetapi bergantung pada
kekuatan penawaran.
12. 12
Dalam sebuah formulasi yang sederhana , hubungan antara harga dengan
jumlah komoditi dapat dilihat dibawah ini:
S = Q = f(p)
B. AL-GHAZALI : keseimbangan penawaran dan permintaan
Pada kesempatan lain,al-ghazali juga secara eksplisit menjelaskan
mengenai perdagangan regional:
âselanjutnya praktik-praktik ini terjadi di berbagai kota dan Negara .
orang-orang melakukan perjalanan ke berbagai tempat untuk mendapatkan alat-
alat makanan dan membawa ke tempat lain. Urusan ekonomi orang akhirnya di
organisasikan ke kota-kota dimana tidak seluruh makanan dibutuhkan. Keadaan
inilah yang pada gilirannya menimbulkan kebutuhan terhadap alat transportasi,
terciptalah kelas perdagangan regional dalam masyarakat. Motifnya tentu saja
mencari keuntungan .para pedagang ini bekerja keras memenuhi kebutuhan orang
lain dan mendapatkan keuntungan dan keuntungan ini akhirnya dimakan oleh
orang lain jugaâ
Al-ghazali tidak menolak kenyataan bahwa keuntungan yang menjadi
motif perdagangan.
13. 13
Ket : pada tingkat tingkat harga p1, jumlah barang yg ditawarkan oleh
penjual adalah sebesar QS2,sementara jumlah barang yg diminta adalah hanya
sebesar Qd1. Dengan demikian sang petani tidak mendapatkan cukup pembeli
untuk mendapatkan tambahan pemeli, maka sang petani menurunkan harga jual
produksinya dari p1 menjadi p*sehingga jumlah pembelinya naik dari Qd1
menjadi Q*
14. 14
Ket : pada mulanya harga yang diminta oleh petani adalah sebesar p1. Pada
harga ini jumlah permintaan dan penawaran terhadap produk petani tersebut
adalah sebesar Q1. Dengan menurunkan jumlah permintaan dari Q1 menjadi
hanya sebesar Q2,(yakni dengan menggeserkan kurva permintaan D1 ke kiri
bawah menjadi kurva D2) maka tingkat harga akan turun pula dari p1menjadi p2.
dengan demikian harga dapat diturunkan dengan menurangi permintaan.
15. 15
BAB 2
RANCANG BANGUN EKONOMI ISLAM
BAGIAN 1
MENGAPA HARUS ADA EKONOMI ISLAM
Revolusi ilmu pengetahuan yg terjadi di eropa barat sejak abad ke-16 masehi
menyebabkan pamor dan kekuasaan institusi gereja (agama kristen) di benua
tersebut menurun drastis. Hal ini terjadi karena dogma yg dipegang dan diajarkan
oleh tokoh-tokoh gereja pada abad tersebut jelas-jelas bertentangan dengan fakta-
fakta yang dihasilkan oleh ilmu pengetahuan. Akibatnya terjadi proses
sekularisasi di dunia eropa-barat dalam segala bidang, termasuk dalam ilmu
pengetahuan .agama,tuhan, nilai-nilai dan norma secara drastis dikeluarkan dari
struktur pemikiran para ilmuwan.
Produkpemikiran dan ilmu pengetahuan yg dihasilkan pun mengalami
nasib yg sama. Ilmu menjadi tersekularisasi dan dibebaskan dari nilai-nilai. Dari
paradigma inilah ( sekularisasi, fragmentasi, dan kebebasnilaian pengetahuan)
ilmu pengetahuan modern dibangun . termasuk ilmu ekonomi konvensional.
( istilah ilmu ekonomi konvensional kita gunakan untuk mengacu pada ilmu
ekonomi yg didasarkan pada paradigma di atas). Paradigma ini sebenarnya sudah
dikritik oleh banyak imuwan no-muslim. Dengan fakta-fakta seperti ini, akan
menjadi ironi bagi ilmuwan muslim jika menerima begitu saja ilmu ekonomi
konvensional tanpa menelaahnya terlebih dahulu, sementara ilmuwan non muslim
sendiri pun sudah ramai-ramai mengkritik.
A. EKONOMI ISLAM : perbedaan sudut pandang
16. 16
Dalam tataran paradigma seperti ini, ekonom-ekonom muslim tidak
menghadapi masalah perbedaan pendapat yg berarti. Nmun, ketik mereka
diminta untuk menjelaskan apa dan bagaimanakah konsep ekonomi islam itu.
Mulai muncullah perbedaan pendapat. Sampai saat ini , pemikiran ekonom-
ekonom muslim kontemporer dapat diklasifikasikansetidaknya tiga mazhab
,yakni:
1. Mazhab Baqir as-sadr
2. Mazhab mainstream ; dan
3. Mazhab Alternaatif-kritis
MAZHAB BAQIR AS-SADR
Mazhab ini dipelopori oleh baqir as-sadr dengan bukunya yang
fenomenal iqtishaduna (ekonomi kita). Mazhab ini berpendapat bahwa ilmu
ekonomi tidak pernah bisa sejalan dengan islam . ekonomi tetap ekonomi,dan
islam tetapislam keduanya tidak akan pernah dapat disatukan karena
keduanya berasal dari filosofi yang saling kontradiktif . yg satu anti islam ,yg
lainnya islam. Mazhab baqir berpendapat bahwa masalah ekonomi muncul
karena adanya distribusi yg tidak merata dan adil sebagai akibat sistem
ekonomi yg memperbolehkan eksploitasi pihak yg kuat terhadap pihak yg
lemah.
MAZHAB MAINSTREAM
Mazhab kedua ini justru setuju bhwa masalah ekonomi
muncul karena sumber daya yang terbatas yang dihadapkan pd keinginan
manusia yg tidak terbatas. Memang benar misalnya, bahwa total permintaan
dan penawaran beras di seluruh dunia berada pada titik ekuilibrium. Dengan
demikian , pandangan mazhab ini tentang maslah ekonomi hampir tidak ada
bedanya dengan pandangan ekonomi konvensional. Kelangkaan sumber
dayalah yg menjadi penyebab munculnya masalah konomi. Bila ddemikian,
dimanakah letak perbedaan mzhab mainstream ini dengan ekonomi
17. 17
konvensional ? yaitu terletak dalam cara menyelesaikan masalah tersebut.
Dilema sumber daya yg terbatas versus keinginan yg tak terbatas memaksa
mnusia untuk melalukan pilihan-pilihan atas keinginannya.
MAZHAB ALTERNATIF-KRITIS
Mazhab ini adalah sebuah mazhab yg kritis, mereka
berpendapat bahwa analisis kritis bukan saja harus dilakukan terhadap
sosialisme dan kapitalisme ,tetapi juga terhadap ekonomi islam itu sendiri.
Mereka yakin bahwa islam pasti benar ,tetapi ekonmi islam belum teentu
benar karena ekonomi islam adalah tafsiran manusia.
BAGIAN 2
PRINSIP-PRINSIP UMUM EKONOMI ISLAM
A. NILAI-NILAI UNIVERSAL : TEORI EKONOMI
18. 18
Nilai-nilai ini menjadi dasar inspirasi untuk membangun teori
âteori ekonomi islam. Rinciannya :
TAUHID (keesaan Tuhan)
Tauhid merupakan fondasi ajaran islam . dengan tauhid
manusia menyaksikan bahwa âtiada sesuatu pun yg layak disembah
selain allahâ karena allah adalah pencipta alam semsta dan isinya.
ADL(Keadilan)
Manusia sebagai khalifah dimuka bumi ini harus mmelihara
hukum allah dibumi dan menjamin bahwa pemakaian segala sumber
daaya diarahkan untuk ksejahteraan manusia. Supaya semua
mendapatkan manfaat daripadanya secara adil dan baik.
NUBUWWAH(Kenabian)
Karena rahman,rahim dan kbijaksanaan allah. Manusia tidak
dibiarkan begitu saja didunia tanpa bimbingan. Karena itu diutuslah
para nabi dan rasul untukmenyampaikan petunjuk dari allah kepada
manusia tentang bagaimana hidup yg baik dan benar di dunia.
1. Siddiq
Harus menjadi visi hidup setiapmuslim ,karena hidup
kitaberasal dari yg maha benar.
2. Amanah
Menjadi misi hidup setiap muslim. Sifat ini akan
membbentuk kredibilitas yg tinggi dan sikap penuh tanggung
jawab.
3. Fathanah
Sifat ini dapat dipandang sebagai strategi hidup setiap
muslim,kita harus mengoptimalkan segala potensi yg telah
diberikan olehnya.
19. 19
4. Tabligh
Sifat ini merupakan taktik hidup hidup muslim. Sifat ini
bila sudah mendarah daging pd setiap muslim
KHILAFAH (pemerintahan)
Dalam islam , pemerintah memainkan peranan kecil , tetpi
sangat penting dalam perkonomian
MAâAD (hasil)
Pandangan duniayg khas dari seorang muslim tentang
dunia dan akhirat dapat dirumuskan sebagai dunia ladang akhirat.
B. PRINSIP-PRINSIP DERIVATIF: CIRI-CIRI SISTEM EKONOMI
ISLAM
Multitype ownership (kepemilikan multijenis)
Nilai tauhid dan nilai adil melahirkn konsep ini .dalam konsep
kapitalisme,prinsip umum kepemilikan yg berlaku adalah kepemilikn
swasta.
Freedom to act (kebebasan bertindak /berusaha)
Pelaku-pelaku ekonomi dan bisnis menjadikan nabi sebagai
teladan dan model dalam melaksanakn aktivitasnya.
Social justice (keadilan sosial)
Gabungan nilai khilafah dan nilai maâad melahirkan prinsip
keadilan sosial. Dalam islam, pemerintah bertanggung jawab
20. 20
menjamin pemenuhan kebutuhan dasar rakyatny dan menciptakan
keseimbangan sosial antara yg kaya dan miskin.
C. AKHLAK : PERILAKU ISLAMI DALAM PEREKONOMIAN
Harus ada manusia yg berperilaku ,berakhlak, secara
profesional dalam bidang ekonomi, baik dia itu dalam posisi sebagai
produsen ,konsumen,pengusaha,karyawan,atau sebagai pejabat
pmerintah. Karena teori yg unggul dan sistem-sistem ekonomi yg
sesuai syariah sama sekali bukan jaminan bahwa perekonomianumat
islam akan otomatis maju.
21. 21
BAB 3
ASUMSI RASIONALITAS DALAM EKONOMI ISLAM
A. Asumsi Rasionalitas
Asumsi rasionalitas adalah anggapan bahwa manusia berperilaku secara
rasional (masuk akal), dan tidak akan sengaja membuat keputusan yang akan
menjadikan mereka lebih buruk. Ada 2 jenis rasionalitas, yaitu :
1. Self interest rationality (rasionalitas kepentingan pribadi)
Asumsi bahwa individu mengejar banyak tujuan, bukan hanya memperbanyak
kekayaan secara moneter.
2. Present-aim rationality
Asumsi bahwa manusia menyesuaikan preferensinya dengan sejumlah
aksioma. Dalam definisi present-aim yang penting adalah bagaimanan mencapai
tujuan dengan efisien tanpa mempermasalahkan tujuannya.
B. Aksioma-aksioma Pilihan Rasional
Terdapat tiga sifat dasar, yaitu :
1. Kelengkapan (Completeness)
Jika individu dihadapkan pada dua situasi, maka ia dapat menentukannya
secara pasti terhadap kemungkinan yang ada.
2. Transitivitas (Transitivity)
Asumsi ini menyatakan bahwa pilihan individu bersifat konsisten secara
internal.
3. Kontinuitas (Continuity)
Jika bagi seseorang âA lebih disukai daripada Bâ, maka situasi-situasi
yang secara cocok âmendekati Aâ, harus juga lebih disukai daripada B.
22. 22
C. Asumsi-asumsi lainnya tentang Preferensi
1. Kemonotonan yang Kuat
Bahwa lebih banyakk berarti lebih baik. Asumsi ini dapat diganti dengan
yang lebih lemah yakni (local Nonsatiation).
2. Local Nonsatiation
Asumsi ini menyatakan bahwa seseorang dapat selalu berbuat lebih baik,
sekecil apapun, bahkan bila ia hanya menikmati sedikt perubahan saja dalam
âkeranjang konsumsinyaâ.
3. Konveksitas Ketat
Asumsi ini menyatakan bahwa seseorang lebih menyukai yang rata-rata
daripada yang ekstrem.
BAGIAN 2
PERSPEKTIF ISLAM TENTANG ASUMSI RASIONALITAS
A. Perluasan Konsep Rasionalitas (untuk Transitivitas)
Pertama, kita berpendapat asumsi dari self interest rationality adalah
bahwa individu mengejar banyak tujuan, bukan hanya memperbanyak
kekayaan secara moneter.
Kedua, kita berpendapat bahwa teori modern tentang kepuasan
rasional tidak disepakati secara universal.
Dalam islam terdapat dua cara untuk mendistribusikan pendapatan,
iuran wajib (zakat) dan iuran sukarela (infaq).
1. Persyaratan Transitivitas
Andaikan seseorang dihadapkan pada pilihan antara A dan B, ia
memilih A, bila dihadapkan pada pilihan B dan C, ia memilih B.
Dihadapkan pada pilihan antara C dan A, ia memilih C. Pilihan ini
kelihatannya intransitif karena kita melihat bahwa hanya memiliki tiga
23. 23
alternatif, yaitu A,B, dan C. Tetapi kita dapat merinci alternatifnya,
dengan rumus :
Simbol Alternatif
Ab Memilih A jika B merupakan satu-satunya alternatif
yang ada
Ba Memilih B jika A merupakan satu-satunya alternatif
yang ada
Bc Memilih B jika C merupakan satu-satunya alternatif
yang ada
Cb Memilih C jika B merupakan satu-satunya alternatif
yang ada
Ca Memilih C jika A merupakan satu-satunya alternatif
yang ada
Ac Memilih A jika C merupakan satu-satunya alternatif
yang ada
Utilitas dan Infak (Sedekah)
Kini mari kita berlanjut pada utilitas farhan yang merasa lebih baik jika ia
membelanjakan uangnya untuk infak (sedekah). Mari kita mendefinisikan fungsi utilitasnya
sebagai Uf = U(Mf,Mz), di mana:
Uf = utilitas Farhan
Mf = uang yang dimiliki oleh Farhan
Mz = uang yang dimiliki oleh zahid
24. 24
Slope kurva utilitas Farhan negatif karena menurut Farhan, infak adalah hal yang baik.
Slope negatif juga bearti bahwa farhan mengurangi pendapatannya agar pendapatan Zahid
bertambah. Berapa jumlah pendapatan yang bersedia di serahkan oleh Farhan tergantung
pada budget line. Titik A adalah solusi optimal untuk farhan.
Penjelasan lebih lanjut akan dibahas pada Bab XI, Bagian 4.1.
Menurut Farhan, infak adalah hal yang baik sehingga Farhan bersedia mengeluarkan
uangnya sebagai infak sebagai sehingga Zaid mendapatkan tambahan pendapatan sebesar yang
di berikan oleh Farhan. Besarnya pendapatan ini ditentukan oleh kemiringan budget line.
B. Perluasan Spektrum Utilitas (untung Strong Monotonicity & Local
Nonsatiation)
Dalam perspektif Islam, lebih banyak tidak selalu bearti lebih baik. Asumsi
âlebih banyak lebih baikâ hanya benar jika kita harus memelih antara X halal dan Y halal.
tidak benar jika harus memilih antara X halal Y haram, atau X haram dan Y halal, X
haram dan Y haram. Nilai Islam tentang halal dan haram membuat kita harus memperluas
sprektum utilitas.
26. 26
Kini kita dapat menggabarkan empat tepi fungsi utilitas:
Melonggarkan Persyaratan Kontinuitas (untuk kontinuitas)
Mari kita asumsikan bahwa permintaan Y haram dalam keadaan darurat. Anda
dapat membanyangkan permintaan terhadap daging babi jika tidak ada makanan lain
yang tersedia.permintaan terhadap babi ini bukan merupakan permintaan yang kontinu,
melainkan diskrit. Karena itu, permintaan adalah permintaan titik (point demand)
27. 27
berapapun harga daging babi pada saat itu, permintaannya Qp, yakni sejumlah tertentu
daging babi untuk memenuhi kebutuhan kelangsungan hidup.
Perluasan Horison Waktu
Perspektif Islam tentang waktu tidak dibatasi hanya pada masa kini. Islam
memandang waktu sebagai horison. Karena itu, analisi statis sebagaimana di krnal oleh
ekonom-ekonom klasik tidak memadai untuk menerangkan perilaku ekonomi dalam
perspektif Islam.
Dalam perspektis Islam, waktu sangat penting dan bernilai. Nilai waktu tergantung
pada bagaimana seseorang memanfaatkan waktunya. Semakin produktif seseorang
memanfaatkan waktunya. Semakin produktif seseorang memanfaatkan waktunya,
semakin banyak nilai yang di perolehnya bagi setiap orang, sehari adalah 24 jam, tetapi
nilai waktunya akan berbeda-beda. Tentu saja, kita dapat mengukur nilai ini secara
moneter.
Ide ini justru merupakan kebalikan dari konsep nilai waktu uang (time value of
money). Dalam Islam waktulah yang bernilai, sementra uang tidak memiliki nilai waktu.
Haruskah barang-barang di masa depan didiskon ? Ya. Ekonom secara khas mendiskon
beragam barang-barang yang di beli dan di jual di pasar, yang di sebut komoditas. Islam
tidak keberatan mengenai hal ini. Namun, benar pula bahwa kadangkala ekonom
melangkah lebih jauh dalam mendiskonto. Meraka mendiskonto ketika seharusnya
mereka tidak melakukannya.
Komoditas yang seharusnya tidak didiskon
Keberatan pertama bukan ditujakan kepada teori metode harga pasar, tetapi di
tujukan kepada cara-cara penerapan metode tersebut dalam praktik. Menurut teori
tersebut, setiap komoditi seharusnya didiskon pada tempat diskonto masing-masing
komoditasnya. Tetapi dalam praktiknya semua komoditas secra umum di kumpulkan
kemudian didiskon pada tingkat yang sama. Biasanya, semua komoditas didiskon pada
tingkat yang disebut sebagai tingkat bunga ârill,â yang merupakan rerata tertimbang dari
28. 28
masing masing tingkat bunga dari berbagai komoditas (weighted average of the own
interest of various commodities).
Pikirkanlah tentang sumberdaya langka yang tidak dapat di reproduksi, yang sama
sekali tidak dapat di produksi. Sumber daya langka tidak dapat diubah menjadi sumber
daya masa depan dalam jumlah yang lebih besar, dan karenanya sumber-sumber daya ini
memiliki tingkat diskon tersendiri sebesar 0 atau sekitarnya. Ekonom lainnya, Derek
Parfits, yakin bahwa kesejahteraan seharusnya tidak didiskon. John Broome
berkesimpulan bahwa penyelamat jiwa juga seharusnya tidak didiskon.
Keberatan kedua adalah bahwa pada banyak proyek, sebagian besar dari pihak yang
berkepentingan tidak ter wakili dalam pasar. Banyak proyek yang akan berdampak pada
generasi mendatang pada abad-abad atau melenium ke depan. Ahli-ahli ekonomi
menganjurkan beberapa komoditas yang seharusnya tidak didiskon. Uang bukanlah
komoditas. Lalu apa yang dapat kita katakan bila uang didiskon?
Time value of money mengatakan bahwa $ 1 hari ini mempunyai nilai yang lebih
besar dari pada $ 1 besok karena $ 1 hari ini dapat diinvestasikan untuk mendapatkan
return yang positif. Di sinilah letak keselahannya. Investasi selalu memiliki dua
kemungkinan: untung atau rugi. Karenanya return dapat saja positif, dapat pula negatif.
Maka mengapa rumusnya menjadi FV = PV (1 + r) n? Bukankah ini hanya merupakan
bentuk lain dari rumus pertumbuhan penduduk Pt = Po (1 +g)t yang diadopsi kedalam
ilmu ekonomi?
29. 29
APENDIKS BAB 3
ASUMSI RASIONALITAS DALAM EKONOMI ISLAMI
(MATERI INTERMEDIATE)
Asumsi Rasiontalitas dalam Ilmu Ekonomi
Utility teory
Menjadidasar ilmuekonomisehinggamenjadisangatpentinguntukmemahamiperkembangan
teoriutilitasbesertaaksiomanya.
Dalambab 1
misalnyadijelaskanbagaimanaalurpembentukankurvapermintaandanpenawaran (lihat box 1.1).
selanjutnya dijelaskan dalam
bab 3, bab 4, danbab 5.
Tanpa memahami teoriutilitas, maka kitatidak dapat
melanjutkanpembahasanilmuekonomiketingkat yang lebihtinggi.Dari
teoriutilitasinikitamelangkahpadateorioptimal choicedenganmemasukkanbudget
constraintdalampembahaasan.Teorikonsumsidibangundiataslandasanoptimal choice, begitu pula
teoriproduksidibangundiataslandasan yang persissamadenganperspektiflain.
Biladalamteorikonsumsipilihanbarangnyaadalahbarang-baranguntukdikonsumsisemisalmakanan,
pakaian, dansejenisnya, makadalamteoriproduksipilihanbarangnyaadalahbarang-barang yang
akandigunakanuntukberproduksisemisal modal, tenagakerjadansejenisnya.
Optimal choicediperolehdenganduapendekatanyaitu :
1. Maksimalkanutilitasdenganjumlahanggarantertentu (lihatgambar 4.9 padabab 4 bagian 3), atau
30. 30
2. Minimalkananggaranuntukmendapatkantingkatutilitastertentu (lihatgambar 4.10 padabab 4
bagian 3)
Itusebabnyailmuekonomisering kali didefinisikansebagai:
âIlmu yang mempelajariperilakkumanusiauntukmemanfaatkansumberdaya yang
terbatas(limited resources)untukmencapaitingkatkepuasasetinggi-tingginya(unlimited wants)â.
Dalamperkembangannya, teoriutilitastelahberkembangsangatjauh yang
dapatdigambarkansebagaiberikut:
1. Teorikonsumsiindividu
Iniadalahteorikonsumsiklasik yang dibangundengantigaaksiomautama :
a. Kelengkapan(completeness)
b. Transitivitas(transitivity)
c. Kontinuitas(continuity)
2. Teorikonsumsi multi-individudenganketidakpastian
Iniadalahteorikonsumsi yang
dibangundenganmenambahknsatuaksiomaatastigaaksiomautamayaituaksiomaindepen
densisehinggamenjadi:
a. Kelengkapan(completeness)
b. Transivitas(transitivity)
c. Kontinuitas(continuity)
d. Independensi(independence)
Penambahanaksiomakeempat, dalambahasamudahnya,
memasukkanunsurketidakpastian (uncertainly) kedalamteorikonsumsi
individual.Unsurketidakpastianitu juga disebutsebagaistate-dependent
commoditiesyaitupreferensiseseorangterhadapsuatubarang juga ditentukanolehsituasi
yang sedangdihadapinya, misalnya âsayalebihmenyukaisegelas air
kelapadinginbilacuacasedangpanasterikâ, atau
âsayalebihmenyukaisecangkirjahehangatbilacuacasedangdinginâ.
Von Neuman Morgenstern (VNM) melangkahlebihjauh.
Merekamengembangkanteoribarudenganmemasukkanberapabesarkemungkinanterjad
31. 31
inyasuatuperistiwa.TeoriinidisebutExpected
UtilityTheorydenganmenghitungprobabilitasnya.Katakanlahkemungkinanterjadinyah
ujan 40%, dankemungkinantidakhujan (terikmatahari) 60%.Teoriexpected utility
yang dikembangkan VMN inimemberikanlandasanuntukGame
Theorykarenakitadapatmengukurkemungkinanreaksi orang lain.
Selanjutnyadikembangkanstrategiuntukmengantisipasireaksi orang laintersebut.
3. Teorikonsumsi Multi-individudengan (ketidakpastian) informasi yang
tidaksempurnadantidaklengkap.
Dalamteoriinidibedakanantaraincomplete information (tidaklengkap)
danimperfect information (tidaksempurna).Harsanyimendefinisikanperfect
informationdancomplete informationadalah: âThus, in games with perfect
information, all players will have full information at every stage of the game about
all moves made at earlier stages, including both personal moves and chance moves.â
âthus, in complete information games, all players will have is based on the
amount of information the players will have full information about the basic
mathematical structure od the game as just defined.â
BAGIAN 1
TEORI KONSUMSI INDIVIDUAL
Iniadalahteoriekonomi yang paling
dasardanmenjadilandasanpengembanganberbagaiteoriekonomilainnya.
Teoriinimemilikitigasifatdasar:
1. Kelengkapan(completeness)
Sifatinibermaknaseseorangselalu âkutahu yang
kumauâ.Dalambahasainggrisinibermaknaseseorangmemiliki âcomplete trust or
confidence in somethingâdalamistilah yang lebih popular
disebutâfaithâ.Dalambahasafikihnya âyakin, keyakinan, iman, amantuâ.
32. 32
Dalamsituasiapapunseorangindividuselaludapatmenentukansecarapastiapa yang
diinginkannya. Misalnyajikaiadihadapkanpadasituasi A dan B,
makaiaselaludapatmenentukanpilihannyasalahsatudariketigakemungkinan:
ï· A lebihdisukaidaripada B
ï· B lebihdisukaidaripada A
ï· A dan B keduanyasama-samadisukai
Secaralebih formal matematis, kalimatdiatasdapatdirumuskansebagaiberikut:
katakanlahseorangindividumenghadapisuatupilihankonsumsi S, denganbarang x dan y.
untuksetiapđ„, y, ⏠S.
ï· đ„~ y berartikonsumensama-samamenyukaikeduanya(indifferent)
ï· đ„> y berartikonsumenlebihmenyukai x daripada y (strictly prefers)
ï· đ„ â„ yberartikonsumenlebihmenyukai x daripada y atau paling tidaksama-
samamenyukaikeduanya(weakly prefers).
Untuksemuađ, y, ⏠S selaluadađ â„ y atau y â„ đ (ataukeduanya).
2. Transitivitas(transitivity)
Sifatinibermaknaseseorangselalu âteguhpendirian, tidakmencla-
mencleâ.Dalambahasafiqihnya âistiqomahâ.
Jikabagiseseorang âA lebihdisukaidaripada Bâ dan B lebihdisukaidaripada Câ
makabaginya âA haruslebihdisukaidaripada
Câ.Asumsiinimenyatakanbahwapilihanindividubersifatkonsistensecara internal.
Secaralebih formal matematis, kalimatdiatasdapatdirumuskansebagaiberikut :
Katakanlahseorangindividumenghadapisuatupilihankonsumsi S, denganbarang x
dany. untuksetiapđ„, y, ⏠S.
ï· đ„ ~ y berartikonsumensama-samamenyukaikeduanya(indifferent)
ï· đ„> y berartikonsumenlebihmenyukai x daripada y (strictly prefers)
ï· đ„ â„ yberartikonsumenlebihmenyukai x daripada y atau paling tidaksama-
samamenyukaikeduanya(weakly prefers).
33. 33
Untuksemuađ, y, ⏠S selaluadađ â„ y atau y â„ đdan y â„ z maka x â„ z.
Pilihanrasionaladalahpilihan yang memenuhiduasifatdasaryaitu âkutahu yang
kumauâ dantidak âmenclamencleâ.Secaralebih formal, pilihanrasionaladalahpilihan yang
memenuhisifat completeness dan transitivity.Secaramatematisdisebutkan.
â„ pada x dikatakanrasionalbila:
Untuksemuađ, y, ⏠S makaselaluadađ â„ y atau y â„ đ (ataukeduanya).
Dan
Untuksemuađ, y, z ⏠S, jikađ â„ y dan y â„ đ maka đ â„ z.
Rationality adalah proses memaksimalkankepuasan(utility
maximation).SedangkanMoralityadalah âproses
memaksimalkankepuasandenganbarangtertentu(contrained utility
maximization).Dalamekonomiislam, kitamemasukkanbatasanbahwa proses
memaksimalkankepuasanharusmempertimbangkankaidah-kaidahsyariah, makakita pun
membahasteoriekonomiislam. Pendekataninidibangunatasdualandasan :
a. Hadits
b. Kaidahfiqh
3. Kontinuitas (continuity)
Sifatinibermakna âtakadarotan, akarpunjadiâ.Dalambahasafiqhnya âman la
yyudrakukulluhu, la yutrakukulluhuâ (jikatidakdapatmelakukandapatmelakukan yang
baiksepenuhnya, janganmeningglakanbaikseluruhnya).
34. 34
TidakKontinuitas Kontinuitas
âsungguhmatiakujadi
penasaran
Sampaimati pun akan
Kuperjuangkanâ
(Penasaran, RhomaIrama)
âSungguhmatiakujadi
Penasaran
Kalaubukandia,
adiknya pun boleh jugaâ
Secaralebih formal matematis, kalimatdiatasdapatdirumuskansebagaiberikut.
Katakanlahseorangindividumenghadapisuatupilihankonsumsi S, denganbarang x dan y.
untuksetiap x, y, Ï” S
ï· x ~ y berartikonsumensama-samamenyukaikeduanya (indifferent)
ï· x ~ y berartikonsumenlebihmenyukai x daripada y (strictly prefers)
ï· x â„ y berartikonsumenlebihmenyukaix daripada y atau paling tidaksama-
samamenyukaikeduanya (weakly prefers)
Jikax = limnââ{xn}, y = limnââ{yn},
danxnâ„ ynuntuksemuanmakax â„ y.
35. 35
A. MenggambarKurvaUtilitas
Gambar Ap. 3.1.Utility Functions danIndifference Curves
Diperlukanduaasumsitambahanselaintigasifatutama, yaitu:
1. Lebihbanyaklebihdisukai (More is better than less)
Bilatitik (2,3) memilikisegalasesuatu yang dimilikititik (2,2) dan juga memiliki 1
unit x2 lebihbanyak, makatitik (2,3) lebihdisukaidaripadatitik (2,2). Secara formal
dikatakanbahwa (2,3) â„ (2,2).
2. Convexity
Bilakitamenentukanduatitik, katakana xdany, padasatukurvautilitas,
kemudianmenariksatugarislurusantaraduatitiktersebut, makatitik-titik yang berada di
X2
4 (2,3)
> (2,2) ~ (4,1)
3
2
U= 6
1
U= 4
X1
1 2 3 4
36. 36
garislurusitupastimemberikantingkatutilitas yang lebihtinggidaripadatingkatutilitas di
duatitikxdany, misalnyatitikz.
x
Good B
z
y U1 U2
Good A
Gambar Ap. 3.2.Ordinal Utility Functions
Secara formal kalimatdiatasdapatditulisulangmenjadisebagaiberikut.
Jika x ~ y makaα x + (1 - α) y ℠x, dimana 1 > α > 0, atausecaralebihumum
Jika x ~ y maka α x + ÎČ y â„ x, di mana 1 > α > 0 dan 1> ÎČ > 0
37. 37
B. MenggambarKurva Isoquant
Pertama, x1 barangkitadefinisikansebagaitenagakerja yang akan
âdikonsumsiâ olehsuatupabrik, danbarang x2 kitadefinisikansebagai modal kerja yang
akan âdikonsumsiâ olehpabriktersebut. Kedua, tingkatkepuasan U
kitadefinisikansebagaitingkat âkepuasanberproduksiâ.
Makadenganperubahandefinisiitukitadapatmenggunakanseluruhaksiomadanasumsi yang
telahkitagunakanuntukteoriproduksi.Biladalamteorikonsumsikurvaindifferenadalahkurva
yang memberikantingkatutilitaskonsumsi yang sama,
makadalamteoriproduksikurvainidisebutkurva isoquant yaitukurva yang
memberikantingkatkuantitasproduksi yang sama.
Gambar Ap. 3.3.Isoquant Curve adalah âIndifference Curveâ dalamTeoriPorduksi
X2
4 (2,3)
> (2,2) ~ (4,1)
3
2
U= 6
1
U= 4
X1
1 2 3 4
38. 38
Denganperubahandefinisiterhadapbarang X1dan X2, makadalamteoriproduksiBudget
Linememilikinama lain yaituIsocost.
I1 I2 I3
Good Y
Qy
Qx Good X
Gambar Ap. 3.4.Isocostadalah âBudget Lineâ dalamTeoriProduksi
C. MenggambarKurvaKonsumsi Intertemporal
Denganmenggunakangambar yang sama. Pertama, barang
x1kitadefinisikansebagaibarang yang dikonsumsisaatini, danbarang
x2kitadefinisikansebagaibarang yang akandikonsumsi di masa mendatang.
Biladalamteorikonsumsisatuwaktukurva indifferent adalahkurva yang
memberikantingkatutilitaskonsumsi yang samapadasaatinisaja, makadalamteorikonsumsi
intertemporal kurvainiadalahkurva yang memberikantingkatutilitaskonsumsi yang
samapadasaatinidanpadasaatmendatang.
Dalamteorikonsumsi I1, I2, I3
adalahindifferent curves.
Dalamteotiproduksi I1, I2, I3
adalahisoquant curves.
Dalamteorikosumsigarislurusadalah
budget line.
Dalamteoriproduksigarislurusadalah
isocost.
39. 39
BAGIAN 2
TEORI KONSUMSI DENGAN KETIDAKPATIAN
Definisi dan coleman (1987) tentang rationality dan morality. Rationality adalah
proses memaksimalkan kepuasan (utility maximization). Sedangkan morality adalah proses
memaksimalkan kepuasan dengan batasan tertentu (constrained utility maximization).
3 sifat utama teori konsumsi dan menambahkan 1 sifat unsur ketidakpastian:
1. Kelengkapan (completeness)
2. Transivitas (transivity)
3. Kontinuitas (continuity)
4. Independent (independence).
dengan memasukkan beberapa besar kemungkinan terjadinya suatu peristiwa. Teori ini
disebut Expected Utility Theorydengan menghitung probabilitasnya. Teori expected utility yang
dikembangkan VMN ini memberikan landasan untuk dua hal baru dalam teori konsumsi:
1. Landasan game theory
2. Landasan pendekatan Kardinal atas utilitas.
GAME THEORY
secara ringkas guru besar ekonomi Yale University, Dirk Bergemann, menyampaikan
perkembangan game theory debagai berikut:
1. Pada tahun 1920-30
a. E. Zermelo (1913) membahas tentang permainan catur, mengantisipasi langkah
yang akan dilakukan oleh lawan.
b. E.Borel (1913) membahas tentang mixed strategi. Mixed strategi adalah
permainan tebak-tebakan sampai akhir, dalam bahasa inggrisnya âkeep them
guessingâ.
40. 40
2. Pada tahun 1940-50an
a. J.v. Neuman (1928)membahas tentang zero sum yaitu permainan dimana
pemenang dapat hadiah +5 dan yang kalah hilang -5, permainan ini adalah
permainan bahagia diatas penderitaan orang lain.
b. J.v. Neuman dan O. Morgenstern (1944) menulis theory of games and behavior:
axiomatic expected utility, zero sum game, cooperative game theory. Dalam
cooperative game ada 2 pertanyaan dasar:
i. Dengan siapa harus berkoalisi agar menang?
ii. Bagaiman cara berbagi hadiah ketika menang?
c. J. Nash (1950) Non Zero Sum Game.
MulanyaNabiDaud as
memutuskanpemilikkambingsupayamenyerahkanternaknyakepadapemilikkebunse
bagaigantirugidisebabkanternaknyamemasukidanmerusakkankebunitu.
NabiSulaiman as yang mendengarkeputusanbapaknyamenyelanya:
âWahaibapakku, menurutpandanganku, keputusanitusepatutnyaberbunyi;
kambing-kambingitudipinjamkankepadapemilikkebununtukdipelihara,
diambilhasilnyadandimanfaatkanbagikeperluannya.
âPemilikkambingharusmemulihkankembalikebun yang telahrusakitu.
Manakalakebunitutelahkembalisepertisemula,
makapemilikkambingmendapatkankembalikambingnya,
danpemilikkebunmendapatkembalikebunnya. Dengancarademikianmasing-
masingpihaktidakada yang
mendapatkeuntunganataumenderitakerugianlebihdaripadasepatutnya.â Pendapat
yang dikemukakanNabiSulaiman saw disetujuikeduapihak.
LucedanRaiffamemberikancontohsehari-hari yang dikenalsebagaiBattle of
Sexes.Katakanlahadasepasangsuamiistri. Sang suamisukamenontonsepakbola,
sang istrisukamenonton drama musikal.Terjadiperdebatan, sang
suamimengajakistrinyamenontonsepakbola,
41. 41
sedangkanistrinyameyakinkansuaminyamenonton drama musikal.
Diatasitusemua, bagimereka yang pentingnontonbersama. Sang
suamilebihsukamenontonbersamaistrinya drama
musikaldaripadanontonsendiriansepakbola. Sang istri juga
lebihsukamenontonsepakbolabersamasuaminyadaripadanontonsendirian drama
musikal. Keadaanini yang kitasebutnon zero sum game.
Dalam film âA Beautiful Mindâ yang menceritakankisah John Nash, digambarkanketika
Nash berada di kedaiminum, danadabeberapagadiscantik. Nash berpikirbahwasemua orang yang
ada di kedaiminumituinginmendekatigadis paling cantik. Namunsemua juga ragu-
raguuntukmendekatigadisitu. Dalamanalisis Nash, siapa yang beranimendekatigadis paling
cantikitu, dialah yang akanmenjadipacarnya, karena yang lain masihterusdalamkeragu-raguan.
Nash berpendapat, seorangindividuakanmelakukanaksisesuaidengankeyakinannyatentangaksiapa
yang akandilakukanlawanmainnya. Setiappemainakanmelakukanaksi yang optimal
bagidirinyamasing-masingdenganmempertimbangkanaksi optimal apa yang
akandilakukanlawanmainnya. Inilah yang disebutNash Equilibrium.
Secaralebih formal Nash Equilibriumdidefinisikansebagai:
âIf there is a set of strategies with the property that no player can benefit by changing
her strategy while the other players keep their strategies unchanged, then that set of strategies
and the corresponding payoffs constitute the Nash Equilibrium.â
Dalam Bahasa yang lebihmudahNash Equilibrium didefinisikansebagai:
âA concept of game theory where the optimal outcome of a game is one where no player
has an incentive to deviate from his or her chosen stategy after considering an opponentâs
choise. Overall, individual can receive no incremental benefit from changing action, assuming
other players remain constant in their strategies. A game may have multiple Nash equilibria or
none at all.â
42. 42
Dalam Bahasa sehari-hari, âPerhitungandengancermat, kemudianlakukandenganyakinâ.
DalambahasafikihnyaâFa idzaazzamtafatawakkal ala Allahâ (Bulatkantekad,
kemudianberserahdirilahpada Allah).
3. Padatahun 1960-an
a. R. Selten (1965, 1975) membahastentangdynamic games dansubgame perfect
equilibrium. Bila Nash membahas âone-shot gameâ. Permainansatu kali main,
makaSweltenmembahaspermainan yang dilakukanberulang kali (repeated games),
sehinggaanalisisnyadinamis.
Dalamanalisis yang dinamisinilahkemudianSeltenmerumuskansubgame perfect
equilibrium (subgame perfect Nash equilibrium). Biladalamsetiappermainan (kitasebut subgame)
pemainmelakukan Nash equilibrium, makasecarakeseluruhanpermainanakansubgame perfect
equilibrium.Dalam Bahasa aslinya, Selten (1965) merumuskan :
âA Nash equilibrium is subgame perfect if the playersâ strategies constitute a Nash
equilibrium in every subgameâ
Dalam Bahasa mudahnya, âkalaumaujadijuarakompetisisepak bola,
gakusahkelewatjauhmikirnpertandingankesekian-kesekianlah. Menanginajasetiappertandingan,
ntar juga bakalanjadijuaraâ. Bilasetiap game dilakukandengansungguh-sungguhsesuai Nash
equilibrium, makatidakperlukhawatir. Dalam Bahasa fikihnyaâFa
idzafaraghtafanshabwailarabbikafarghabâ (Makaapabilakamutelahselesai (darisesuatuurusan),
kerjakanlahdengansungguh-sungguh (urusan) yang lain).
b. J. Harsanyi (1967, 1968) membahastentanggames of incomplete information.
Cobabayangkankalaukitaharusmendugaa-dugareaksilawan main kita,
padahalkitasamasekalitidakmengenalnya.
Harsanyimembedakanantara Incomplete Information (Tidaklengkap) danInperfect
Information (TidakSempurna) Games. Antara Complete InformationdanPerfect Information.
43. 43
DalamImperfect Information Game, para pemainsalingmengenal,
dapatmendugastrategiapa yang akandigunakanlawan main, preferensilawan main.
Jadiinformasitentanglawan main telahlengkap (complete)
namuntidaksempurnasehinggakitadapatmenduga-dugastrategiapa yang akandigunakan.
DalamistilahHarsanyi: informasitentang âpersonal movesâ dan âchance movesâ pada masa
lalutidakdiketahuisempurna. Dalam Bahasa sehari-seharinya âSayakenal, tapitidakkenaldekat.â
Harsanyimendefinisikanperfect information adalah :
âThus, in games with perfect information, all players will have full information at every
stage of the game about all moves made at earlier stage, including both personal moves and
chance moves.â
DalamIncomplete Information Game,
pemainatausalahsatupemaintidakmengenalkarakterlawanmainnyadalamartiandisepakatisehinggas
ulitmenebakstateginya, preferensinya. DalamistilahHarsanyi, karakterdisebutsebagaiâbasic
mathematical structure of the gameâ. Dalam Bahasa sehari-harinya âSayatidakkenalâ.
Harsanyimendefinisikancomplete information adalah:
âThis, in complete information games, all aplayers will have is based on the amount of
information the player will have full information about the basic mathematical structure of the
game as just defined.â
4. Padatahun 1970-anmerupakanfasepertamaditerapkannyagame theory (daninformation
economics) dalamberbagaibidangkajianekonomi. Berikutinidisajikanduacontohklasikgame
theory.
a. Prisonersâ Dilemma.
Konsepprisonersâ dilemma dikembangkanpertama kali oleh Merrill Flood dan Melvin
Dresher darilembagariset RAND Corporation yang kemudiandirumuskansecara formal
olehahlimatematika Albert Tucker dari Princeton University.
44. 44
Katakanlahadadua orang penjahat yang telahtertangkapdandipenjara di duasel yang
terpisah. Pemisahanseliniuntukmencegahadanyakerjasama (Cooperative
game)bohongbersamadiantara para penjahat.
Tanpapengakuanmereka,
penyidiktelahmempunyaicukupbuktiuntukmenuntutmerekaancamanpenjaramasing â
masingsatutahun.
Kalausalahsatumengaku, maka yang
mengakuakanbebasdariancamanpenjarakarenabertindaksebagaijustice collaborator. Sebaliknya
yang tidakmengakuakandipenjara 20 tahun.
Kalausama-samamengaku, makamasing-masingakandipenjara5 tahun.
Dalamnon-cooperative game dimanamasing-
masingpenjahatinginmenyelamatkandirinyamasing-masing, makastrategidominant
adalahmengaku. Yang dimaksudstrategidominant adalahterserahapa pun yang dilakukanpenjahat
yang lainnya, denganmengakuiaakanselamatdari 20 tahunpenjara. Tinggalmenunggunasibaja.
Bilaternyatapenjahatlainnyatidakmengaku, makaiabebas. Bilapenjahatlainnyamengaku,
makaiadipenjara 5 tahun, jauhlebihsedikitdibandingkan 20 tahun.
Namundalamcooperative game dimanamasing-
masingpenjahattelahdisumpahmatidanyakinbetulpenjahatlainnyatidakakanmengaju,
makadominanstrategiadalahtidakmengakusehinggamerekahanyadipenjarasatutahun.
45. 45
b. Big Monkey and Little Monkey
Masihingatpermainangamsutjari? Jempoladalahgajah, telunjukadalah orang,
kelingkingadalahsemut. Padasaat yang bersamaankeduapermainmengeluarkanjaripilihannya
(decide simultaneously). Setiap kali permainan, setiap kali itu pula ketikamenduga-
dugaaksilawan main. Masihingatmixed trategy? âKeep them guessingâ?
Sekarangcobaingatperbedaannyadenganpermainangamsutjariâtit for
tat?â.Ketigajaridikeluarkansejakawalketiganya. Jari yang
telahdisentuholehlawantidakdapatdigunakanlagi,
sehinggaakhirnyatinggalsatujarimelawansatujari. Bilalawan main tidakmelakukankesalahan,
hampirpastipemain yang jalandulu(decides first) akankalahatau paling tidakseri. Hal
inikarenapemain yang jalanlebihdulumemilikilebihsedikitpilihan.
Katakanlahadaduaekormonyet, Big Monkey (BM, Moge, MonyetGede) dan Little
Monkey (LM, Mocil, Monyetkecil). Karenabadannya yang besar, Mogemenghabiskan 2
kalorimemanjatpohonkelapa,
sedangkanMocilkarenabadannyakeciltidakmenghabiskankaloriapapun (nolkalori). Katakanlah
pula setiapmemanjatsetiapmonyetakanmemetiksatukelapa yang mengandung 10 kalori.
Monyetakanmenjatuhkankelapanyaketanah, kemudianturundaripohon,
selanjutnyamakankelapatersebut.
46. 46
JikaMogememanjatpohon:
Mogeakandapat 10 kaloridikurangi 4 kalori yang
dimakanMocilsebelumMogeturundaripohon, sehinggaMogeakandapat 6 kalori.
JikaMocilmemanjatpohon:
Mocilakandapat 10 kaloridikurangi 9 kalori yang
akandimakanMogesebelumMocilturundaripohon, sehinggaMocilakandapat 1 kalori.
JikaMogedanMocilmemanjatpohon:
Mogedapat 7 kalorikarenabadannya yang besar, sedangkanMocildapat 3 kalori.
Dalampermainanâtit for tatâ dimanaMogememutuskanaksinyalenihdulu:
ï· Mogememilikiduapilihanw(wait, menunggu) danc (climb, memanjat)
ï· Mocilmemilikiempatpilihanselaluw, selaluc, mengikutiaksiMoge, kebalikanaksiMoge.
ï· BilaMogemenunggu (W), Mocilakanmanjat (C), Mogedapat 9 kalori.
ï· Bila Moge (C), Mocilakanmenunggu (W), Mogedapat 4 kalori (10 kaloridikurangi 4
kalori yang dimakanMocilsebelumMogeturun, dikuranglagi 2 kalori yang
habisuntukmanjat)
ï· Dari 2 pilihanitu, pilihanterbaikMogeadalahmenunggu (W)
Pilihanitumerupakan yang terbaikyaituapabilamogemanjat, mocilmenunggu (cw)
Strategiini (w dancw) disebutstrategiresponterbaik (best response)
yaituterserahapapunaksipihaklain,iniadalahpilihanterbaik.
Solusidimanasetiappemainmelakukan best reponse, disebut Nash
Equilibrium.Dalampermainansimultan, maka mixed strategimerupakanstrategi optimal.
47. 47
ï· Mogeakanmemilihmemanjatataumenunggudenganprobabilitas 0,5.
ï· Mociltetappilihanterbaiknyaadalahaksikebalikandarimoge (c,w) dan (w,c),
tapimasalahnyasekarangmocilharusmemilihaksinyasebelumiamelihataksimoge.
Salah satucarauntukmenentukanstrategiterbaikadalahdenganmembuangstrategidominan.
Perhatikangambardibawahini:
ï· Mociltidakakanpernahmemilih(w,w) karenahasilnya nihil
ï· Mociltidakakanmemilih (c,c) karenahasilnya, 3 kalori, lebihkecildaripada (c,w)yang akan
member Mocil 4 kalori
ï· Mogepunyaduapilihan w atau c. mogetidakakanmemilih c karenahasilnya, 4 kalori,
lebihkecildaripada w yang akan member Moge 9 kalori
ï· Jadipilihanterbaikadalahw,c yang akan member (9, 1) yaitu 9 kaloribuatMogedan 1
kaloribuatmocil.
BAGIAN 3
TEORI KONSUMSI DENGAN INFORMASI LENGKAP
Bankirdanpengusahasering kali memilikicarapandang yang
berbedauntuksuatukeadaanbisnis yang samakarenamemilikiinformasi yang berbeda. Duabentuk
yang paling lazimtimbulakibatadanyaasymmetric informationiniadalahadverse
selectiondanmoral hazard.Perbedaanpandanganantara banker danpengusahayang
dalambahasakerennyadisebutprincipal-agent problems, yang
dalamperbankansyariahdiatasidengansistembagihasil.
A. Adverse Selection
Sistembagihasilperbankansyariah yang dimaksudkanuntukmengatasi principal-agent
problems (shahibul mal â mudarib), juga tidaklepasdaripilihan yang salah (adverse
selection).Pengusaha yang mengetahuibisnisnyamemilikirisk adjusted return yang tinggitentu
lebih memilih kredit perbankan konvesional yang memberikan kepastian tingkat suku bunga.
48. 48
Pengusahaakanmenghindarisistembagihasilperbankansyariahuntukmenghindaribebanbagihasil
yang lebihbesardibandingkanbebansukubungakredit. Akibatnyahanyapengusaha-pengusaha yang
memilikiresikobisnis yang lebihbesarataumemiliki return yang lebihkecilsaja yang datangke
bank syariahuntukpembiayaandengansistembagihasil. Persoalanini yang
kemudiandimitigasiolehperbankansyariah Indonesia denganduakonsepbagihasil.Pertama, two
step financing yaitu bank syariahmemberikanpembiayaankepadakoperasi/multi
finance/bprsdengansistembagihasil.Selanjutnyapembiayaantersebutakandisalurkankepada end
users dengansistem fixed installments. Jadi bank syariahberbagihasildarisesuatu yang
dapatdiprediksidenganakurat.Kedua, short term financing based on job orderyaitu bank syariah
memberikan fasilitas kelonggaran tarik yang
dapatdicairkanbilaadasuratperintahkerjadaripemberikerja. Atasdasar SPK itulah bank
syariahmemperhitungkanrisiko,jangkawaktudanperkiraanretunnya. Jadi bank
syariahpadadasarnyahanyamelakukanpembiayaanbagihasilbilabisnis yang
dibiayainyadapatdiprediksidenganakurat.
B. Moral Hazard
Bentukkeduaasymmetric information yang lazimditemuiadalahmoral hazard.Bilaadverse
selection (salahpilih) timbulakibatadanyainformasi yang tersembunyi(hIdden information),
makamoral hazardtimbulakibatadanyaperbuatan yang tersembunyi (hidden
actions).Seorangpengusaha yang baikdanjujur, mendapatkucurankreditdari
bank.Selamabertahun-tahunnasabahmenjagareputasinyasebagainasabah yang
baik.Begitupercanya banker terhadapnasabah, membuat banker terlenadalammelakukan
monitoring yang
seharusnyatetapdilakukan.Memahamibeberapatindakannyatidakdimonitordenganseharusnyaoleh
bank, nasabahmulaimenggunakankredit yang diterimauntukkegiatan lain yang
tidaksesuaidenganpermohonankreditnya. perlahantapipastidengansemakinlemahnya monitoring
bank, pengusahamenggunakankredit yang diterimanyauntukkegiatanbisnisbaru yang
risikonyalebihbesar. Dalamkeuangansyariah, keharusanadanyatransaksiriilsebagaidasar
49. 49
(underlying)suatutransaksikeuangandimaksudkanuntukmeminimalkan moral
hazard.Adanyakeharusanunderlying transactioninimemaksa bank
untukmemastikanpenggunaankreditsesuaidengan proposal yang
diajukanpengusaha.Penyimpanganpenggunaankredit (side streamingataumisused
)dapatdiminimalkan
B. Moral Hazard
Bentukkeduaasymmetric information yang lazim di temuiadalahmoral
hazard.Bilaadverse selection (salahpilih) timbulakibatadanyainformasi yang
tersembunyi(hiden information)makamoral hazardtimbulakibatadanyaperbuatan yang
tersembunyi(hidden actions).
Katakana sajaseorangpengusahabaikdanjujur, mendapatkucurankreditdari
bank.Selamabertahun â
tahunnasabahmenjagareputasinyasebaganasabahbaik.Begitupercayanya banker
terhadapnasabahini, membuat banker terlenadalammelakukan monitoring yang
seharusnyatetap di lakukan.Bank
merasanyamandenganketetapanpembayaranangsurankreditnya.Memahamibeberapatindak
annyatidakdimonitordenganseharusnyaoleh bank, nasabhinimulaimenggunakankredit
yang diterimauntukkegiatan lain yang tidaksesuaidenganpermohonankreditnya.
Perlahantapi past sejalandengansemakinlemahnya monitoring bank,
pengusahainimenggunakankredit yang diterimanyauntukkegiatanbisnis yang baru yang
risikonyalebihbesar.Sub-prime crisismerupakansalahsatucontohteranyarmoral hazard.
Nama nambesarsepertiGinnie Mae, Fannie Mae, Freddie Mae, Salomon Brothers,
Lehman Brothers telahmembuatbanyak investor
terlenauntukmenilaisecarawajarrisikoinvestasimereka.
51. 51
BAB 4
TEORI KONSUMSI ISALAM
BAGIAN 1
A. Fungsikesejahteraan, Maximize danUtilitasOleh Imam Al-Ghazali
Seorangulamabesar, Imam Al-Ghazali yang lahirpadatahun
450/1058,telahmembeerikansumbangan yang
besardalampengembangandanpemikirandalamduiiaislam. Salah satu yang
patutkitabahasdalambabiniadalahfungsikesejahteraansosialislambegitu juga
tentangpandangannyatentangperanaktivitasekonomisecaraumum.
Menurut Al-Ghazali, kesejahteraan (maslahah)
darisuatumasyarakattergantungkepadapencariandanpemeliharaan lima tujuandasar : (1)
agama (aldien), (2) hidupataujiwa (nafs); (3) keluargaatauketurunan (nasl); (4)
hartaataukekayaan (maal); dan (5) intelekatauakal (aql).
Iamenitikberatkanbahwasesuaituntunanwahyu, âkebaikanduniainidanakhirat (maslahat
al-din wa al-dunya) merupakantujuanutamanya.â
Iamendefinisikanaspekekonomidarifungsikesejahteraansosialnyadalamkerangkahi
erarkiutilitasindividudansosial yang tripartimeliputi: kebutuhan (daruriat);
kesenanganataukenyamanan (hajat);dankemewahan (tashinaat) â
sebuahklasifikasipeninggalantradisiAristetolian, yang disebutolehseorangsarjanasebagai
âkebutuhan ordinalâ (kebutuhandasar, kebutuhanterhadapbarang-barang âeksternal,â
danterhadapbarang-barangpsikis).
Kuncipemeliharaandarikelimatujuandasariniterletakpadakegiatantingkatanpertama,
yaitukebutuhansepertimakanan, pakaiandanperumahan.Namundemikian,
Ghazalimenyadaribahwakebutuhan-
kebutuhandemikiancenderungfleksibelmengikutiwaktudantempatdandapatmenyangkutke
butuhan-kebutuhansosiopsikologis.Kelompokkebutuhankedua
52. 52
âterdiridarisemuakegiatandanhal-hal yang tidak vital bagi lima fondasitersebut,
tetapidibutuhkanuntukmenghilangkanrintangandankesukarandalamhidup.âKelompokketi
ga âmencakupkegiatan-kegiatandanhal-hal yang lebihjauhdarisekedarkenyamanansaja;
meliputihal-hal yang melengkapi, menerangiataumenghiasihidup.â
Tambahan pula, Al- Ghazali memandang perkembangan ekonomi sebagai
bagiandaritugas-tugaskewajibansosial(fardalkifayah) yang sudahditetapkan Allah;
jikahal-halinitidakdipenuhi, kehidupandunaakanruntuhdankemanusiaanakanbinasa. Dan
iabershikerasbahwapencarianhal-haliniharusdilakukansecaraefisien,
karenaperbuatandemikianmerupakanbagiandaripemenuhantugaskeagamaandariseseorang.
Selanjutnya, iamengidentifikasitiga alas an mengapaseseorangharusmelakukanaktivitas-
aktivitasekonomi: (1) mencukupikebutuhanhidup yang bersangkutan; (2)
mensejahterakankeluarga; dan (3) membantu orang lain yang membutuhkan.
Tidakterpenuhnyatigakegiataninidapat âdipersalahkanâ menurut agama.
Ghazalimengkritikmereka yang
usanyahanyaterbatasuntukmemenuhitingkatansubsistendalamhidupnya:
âJikaseseorangtetaptinggalpadatingkatansubsisten (saad al ramaq)
danmenjadisangatlemH, angkakematianakanmenigkat,
semuapekerjaandankerajinanalkanberhenti,
danmasyarakatakanbinasa.Selanjutnya, agama akanhancur,
karenakehidupanduniaadalahpersiapanbagikehidupanakhiratâ
Olehkarenaitu,
seandainyakehidupansubsistenmerupakansuatunorma,
usahaproduktifmanusiaakanmerugi, danmenambahkerugian spiritual masyarakat.
JelaslahbahwaGhazalitidakhanyamenyadarikeninginanmanusiaunt
ukmengumpulkankekayaan, tetapi juga kebutuhannyauntukpersiapandimasadepan.
Namundemikian, iamemperingatkanbahwajikasemangat âselaluinginlebihâ
53. 53
inimenjuruskepadakeserakahandanpengejarannafsupribadi, makahalitupantasdikutuk.
Dalampengertianinilahiamemandangkekayaansebagai âujianterbesar.â
BAGIAN 2
FUNGSI UTILITAS
Dalamtingkatkepuasaan (utilitynfunction)
digambarkanolehkurvaindiferen (indifferencurva).Biasanya yang
digambarkanadalahutility functionantaraduabarang (ataujasa) yang
keuanyamemangdisukaiolehkonsumen.
Dalammembangunteoriutility function,
digunakantigaaksiomapilihanrasional.
1. Completenes
Aksiomainimengatakanbahwasetiapindividuselaludapatmenentukankeadaan
mana yang lebihdisukainyadiantaraduakeadaan.Bila A dan B adalahduakeadaan yang
berbeda,
makaindividuselaludapatmenentukansecaratepatsatudiantaratigakemungkinanini:
ï· A lebihdisukaidaripada B
ï· B lebihdisukaidaripada A
ï· A dan B sama-samamenariknya
2. Transitivity
Aksiomainimenjelaskanbahwajikaseorangindividumangatakan
:Alebihdisukaidaripada Bâ dan âB lebihdisukaidaripada C,â
makaiapastiakanmengatakanbahwa âA lebihdisukaidaripada C.â
54. 54
aksioamainisebenarnyauntukmemastikanadanyakonsistensi internal di
dalamdiriindividudalammengambilkeputusan.
Bahwa A lebih disukai daripada C. Aksioma ini sebenarnya untuk memasikan adanya
konsisensi internal didalam diri individu dalam mengambil keputusan.
3. Continuity
Aksioma ini menjelaskan bahwa jika seorang individu mengatakan bahwa A lebih
disukai daripada B, maka keadaan yang mendekati A pasti juga lebih disukai daripada B.
Ketiga asumsi ini dapat kita terjemahkan kedalam bentuk geometris yang selanjutnya
lebih sering kita kenal dengan kurva indiferen (selanjutnya kita tulis IC). IC adalah sebuah kurva
yang melambangkan tingkat kepuasan konstan, atau sebagai tempat kedudukan masing-masing
titik yang melambangkan kombinasi dua macam komoditas (atau berbagai macam komoditas)
yang memberikan tingkat kepuasan yang sama. Utility map untuk dua barang inilah yang
digambarkan dengan grafik dua dimensi dengan sumbu x sebagai barang yang disukai dan
sumbu y sebagai barang lain yang juga disukai
Semua kombinasi titik pada kurva indifference yang sama memiliki tingkat kepuasan
yang sama. Gambar 4.2 menunjukan bahwa titik A,B,C berada pada tingkat indiference yang
sama sehingga tingkat kepuasan pada titik A sama dengan tingkat kepuasan pada titik B atau C
yaitu pada U1, sedangkan titik D dan E memberikan tingkat kepuasan yang sama yaitu pada U2.
55. 55
Kombinasi Jumlah Barang X Jumlah Barang Y
A
B
C
D
E
2 unit
3 unit
5 unit
3 unit
4 unit
3 unit
2 unit
1 unit
5 unit
4 unit
Kombinasi titik yang berada pada kurva indiference yang sama memberikan tingkat
kepuasan yang sama, sedangkan bila berada pada kurva indiference yang berbeda maka memiliki
tingkat kepuasan yang berbeda pula. Dari gambar 4.2. dapat diketahui bahwa titik A,B dan C
memberikan tingkat kepuasan yang sama, sedangkan titik D dan E memberikan tingkat kepuasan
yang lebih tinggi dari pada titik A,B dan C.
Konsekuensi dari adanya aksioma konsistensi dalam pilihan konsumen, maka antara
kurva indiference yang berbeda tidak boleh berpotongan. Jika kurva tersebut berpotongan berarti
terjadi pelanggaran terhadap aksioma utility, yaitu tidak adanya konsistensi telah terjadi. Sebagai
contoh, perhatikan gambar dibawah ini:
56. 56
Kombinasi titik S,Q dan R memberikan tingkat kepuasan yang sama, yaitu pada kurva
indeference U1. Kombinasi pada titik P,Q dan T memberikan tingkat kepuasan yang sama yaitu
pada kurva indeference U2. Dari kedua pernyataan diatas terlihat bahwa titik Q berada pada
kurva indeference U1 dan U2. Yang berarti tidak adanya konsistens tingkat kepuasan pada titik Q,
yang berarti pula telah melanggar aksioma ke 2 dari utility.
A. Tingkat Substitusi Marginal
Karena pilihan mesti dihadapkan pada alternatif penggunaan komuditas lain,
maka perlu sekiranya kita mempelajari seorang konsumen bersedia untuk menukar
suatu komoditas dengan komuditas lainnya melalui kajian lebih rinci dari kurva IC
ini. Tingkat kesediaan untuk menukar komoditas dengan komoditas lain inilah yang
dalam literatur konvnsional kita kenal dengan tingkat substitusi marginal x untuk y,
atau MRSxy.
Dapat kita tuliskan sebagai berikut:
đđ đ đđ =
â đ
â đ„
=
đœđąđđđâ đąđđđĄ đ đŠđđđ đđđđđąđđđđ
đœđąđđđâ đđđđđđđâđđ đ đđĄđą đąđđđĄ đ„
Untuk lebih memperjelas perhitungan tingkat MRS ini disetiap titik dapat kita
ilustrasikan pada gambar 4.4. dibawah ini :
57. 57
Perhitungan nilai MRS pada gambar 4.4 diatas adalah jumlah kompensasi
pengurangan jumlah unit barang y yang dikonsumsi untuk mendapatkan penambahan
konsumsi satu unit barang x. Kalau kita perhatikan nilai MRS dari kiri ke kanan,
maka dapat kita simpulkan bahwa nilai MRS akan semakin berkurang. nilai ciri
tambahan yang dimiliki oleh kurva IC yaitu tingkat substitusi yang semakin
berkurang.
B. Barang Halal, Haram, dan analisis kurva indeference
Seperti yang telah dibahas pada bab III tentang teori rasionalis dalam islam,
karena tidak semua komoditas mempunyai sifat yang sama, yakni ada yang haram
dan halal, maka kita tidak dapat memberikan pengertian yang sama terhadap bentuk
dan fungsi dari kurva indeference. Seperti diketahui IC dan garis anggaran digunakan
untuk menganalisis pilihan seorang konsumen atas dua macam komoditas
kesejahteraan konsumen akan meningkat jika ia mengkonsumsi lebih banyak barang
yang bermanfaat, halal dan mengurangi mengonsumsi barang yang buruk atau haram.
Dalam islam sudah jelas dan cukup rinci mengklasifikasi mana barang yang halal dan
yang buruk. Islam juga melarang untuk menghalalkan apa yang sudah ditetapkan
haram dan mengharamkan apa apa yang sudah menjadi halal.
Untuk menerangkan bagaimana kurva indiference dibentuk dari berbagai
komoditas yang telah memisahkan antara halal dan haram dari komoditas dapat kita
lihat pada gambar dibawah ini :
58. 58
C. Increasing utility
Semakin tinggi indifference curve berarti semakin banyak barang yang dapat
dikonsumsi, yang berarti semakin tinggi tingkat kepuasan konsumen. Secara grafis
tingkat utilitas yang lebih tinggi digambarkan dengan utility function yang letaknya
disebelah kanan atas. Bagi konsumen, semakin ke kanan atas utility function semakin
baik. Bentu utility function yang convex (cembung terhadap titik 0) menunjukan
adanya diminishing marginal rate of substitution. Bahasa mudahnya, kepuasan yang
di dapat dari mengonsumsi piring pertama soto ayam, piring kedua, ketiga dan
seterusnya.
Dalam islam cara pikir ini juga ditemukan. Dalam konsep islam diakui bahwa
yang lebih banyak (tentunya yang halal) lebih baik. Secara grafis utility function
antara dua barang (atau jasa) yang halal digambarkan sebagaimana lazimnya.
Dalamkonsepislamsangatpentingadanyapembagianjenisbarang (ataujasa) antara yang
haram dan yang halal. Olehkarenaitu, sangatpentingbagikitauntukmenggambarkanhalinidalam
utility function. Dalamgrafikini, pergerakan utility function
kekiriatasmenunjukkansemakinbanyakbarang halal yang dikonsumsidansemakinsedikitbarang
haram yang dikonsumsi. Semakinbanyakbarang yang halal berartimenambah utility
59. 59
sedangkansemakinsedikitbarang yang haram berartimengurangi disutility.
Keadaaniniakanmemberikantingkatkepuasan yang lebihtinggi.
D. Budget Constraint
Segalakeinginanpastiadakonstrain yang membatasinya,
tentubatasanituakansangatdipengaruhiolehkemampuandanusaha yang
dikeluarkanuntukmendapatkankonstrain yang lebihtinggi.
Dalamteorikonsumsihadistentangcita-
citadansegalamacamhambataninibisakitagunakanuntukmenerangkantentangbatasanseseor
angdalammemaksimalkan utility konsumsinya. Selainfaktornormakonsumsidalamislam,
keinginanuntukmemaksimalkan utility function ditentukan juga olehberapadan yang
tersediauntukmembelikeduajenisbarangtersebut. Batasaninidisebut budget constraint.
Secaramatematisditulis:
I = Pâ X + PᔧY
Dari persamaan di atasdapatdiketahuikombinasijumlahbarang X danbarang Y yang
dapatdikonsumsi. Garis yang menghubungkantitik A, B, C, D, dan E
disebutdenganbudget line.
60. 60
Kombinasititikdibawah budget line menunjukkanjumlahdana yang
digunakanuntukmengonsumsibarang X danbarang Y danjumlah dana yang
digunakantersebutlebihkecildaripadajulah dana yang tersedia (daerah yang diarsir).
BAGIAN 3
OPTIMAL SOLUTION
Konsumen yang
rasionalselaluberusahamenggapaipreferensitertinggidarisegenappeluangdanmanfaat yang
tersedia. Konsumen yang rasionalberartikonsumen yang memilihsuatukombinasikomoditas yang
akanmemberikantingkatutilitas paling besar. Utilitasdisini juga meliputimaslahatdanmadharat
yang ditimbulkandarimengonsumsikomoditastersebut.
Untukmencapaitingkatoptimalisasikonsumen,
seorangkonsumendibatasiolehgarisanggarandaripendapatannyaatauberbagaikomoditas yang
dapatdibelinya. Secaramatematisoptimisasikonsumendapatdiformulasikansebagaiberikut:
Utilitas marginal x
harga x
=
Utilitas marginal y
harga y
Utilitas marginal x
Utilitas marginal y
=
harga x
harga y
MUâ
MUᔧ
=
Pâ
Pᔧ
61. 61
Dengandemikian,
kepuasanmaksimumseorangkonsumenterjadipadatitikdimanaterjadipersinggunganantarakurvaind
ifferencedenganbudget line. Konsumenakanmemaksimalkanpilihannyadenganduacara:
1. Memaksimalkanutility functionpadabudget linetertentu
Padakurva IC dan ICâ, anggaran yang tersediauntukmengonsumsibarang halal x
dan y belumsepenuhnyadimanfaatkanataumasihadanyaanggaran yang idle. Titik A
merupakantitikekuilibriumdaritingkatkepuasan optimal yang dapatdicapaiolehkonsumen.
Padatitikinikurva ICâ yang
mempunyaitingkatkepuasantertinggibersinggungandengangarisanggaran(budget line).
2. Meminimalkanbudget linepadautility functiontertentu
Untukmengonsumsibarang x dan y dengantingkatkepuasan yang sama,
seseorangkonsumenmempunyaibeberapaalternatifgarisanggaran yang dibutuhkan.
Dengandemikian, optimalisasikonsumenakanterbentukberadapadabudget line paling
keciluntukmendapatkankepuasan yang sama.
A. Corner Solution untuk Pilihan Halal-Haram
Pilihan antara barang halal dan barang haram dapat digambarkan dengan utility
functionyang mangkuknya terbuka ke arah kiri atas, bila kita gambarkan sumbu X sebagai
62. 62
barang haram, dan sumbu Y sebagai barang halal, seperti pada gambar 4.11. Pergerakan
utility functionke kiri atas menunjukkan semakin banyak barang halal yang dikonsumsi dan
semakin sedikit barang haram yang dikonsumsi. Semakin banyak barang yang halal berarti
menambah utilitysedangkan semakin sedikit barang yang haram berarti mengurangi
disutility1. Keadaan ini akan memberikan tingkat kepuasan yang lebih tinggi.
Bentuk utility functionyang demikian tidak memungkinkan terjadinya persinggungan
(tangency)antara utility functiondengan budget line. Keadaan ini terjadi karena Marginal
rate of Substitution(MRS) untuk barang halal selalu lebih kecil dibandingkan slope budget
line, maka pilihan optimal bagi konsumen adalah mengalokasikan seluruh incomenya untuk
membeli barang halal. Jadi berbeda dengan bentuk indifference curve barang halal-halal
yang convex dan slope-nya negatif, yaitu turun dari kiri atas ke kanan bawah. Sedangkan
indifferencecurvebarang halal-haram dengan sumbu X sebagai barang haram dan sumbu Y
sebagai barang halal, bentuknya corvex dan slopenya positif yaitu naik dari kiri bawah ke
kanan atas.
Konsumen meningkatkan utilitnya dengan terus mengurangi konsumsi barang haram
untuk mendapatkan lebih banyak barang halal, sampai pada titik di mana ia tidak dapat lagi
melakukannya yaitu pada saat seluruh incomenya habis digunakan untuk membeli barang
halal. Ini yang disebut corner solution.
1 Tentu saja diasumsikan bahwa mengonsumsi barang haram adalah suatu hal yang tidak disukai,
sedangkan mengonsumsi barang halal adalah suatu hal yang disukai.
63. 63
Corner solution dapat juga terjadi pada pilihan barang halal X dan barang halal Y,
jika MRS barang-barang halal tersebut selalu lebih kecil atau selalu lebih besar
dibandingkan slope budget linenya. Misalnya, Corner solutionterjadi untuk barang yang
perfect substitution. Bentuk utility function untuk dua barang yang perfect
substitutionadalah berupa garis lurus, sehingga tidak ada kemungkinan terjadi
persinggungan (tangency) dengan budget line.Untuk kasus perfect substitutions, diminishing
rates of MRS tidak terpenuhi. Bila slope utility function lebih curam dibandingkan slope
budget line-nya, maka corner solution akan terjadi pada garis sumbu horizontal X.
Sedangkan bila slope utility function lebih landai dibandingkan slope budget line-nya, maka
corner solution akan terjadi pada garis sumbu vertikal Y.
64. 64
Corner solution tidak hanya terjadi pada keadaan halal-haram atau perfect substitution
saja, ia juga dapat terjadi pada indifference curve yang ânot strongly convexâ. Secara grafis
hal ini digambarkan dengan bentuk kurva convex yang kecembungannya begitu tipis
sehingga hampir menyerupai garis lurus. Jadi dalam hal ini diminishing rates of MRS
terpenuhi yaitu utility function yang berbentuk convex dari kiri atas ke kanan bawah.
Namun, karena slope-nya dimulai di kiri atas dengan slope yang lebih kecil dari slope
budget line-nya, maka kedua slope itu tidak pernah bersinggungan.
65. 65
BAB 5
TEORI PERMINTAAN ISLAMI
BAGIAN 1
A. PENDAHULUAN
Permintaan barang, bahwa faktor harga dari komoditas merupakan variabel dependen
yang akan menentukan berapa jumlah komoditas yang bersangkutan diminta oleh
konsumen. Dengan berdasar padaa yang kita tempuh dalam merumuskan kurva indifference
(IC) kita dapat merumuskan pula hubungan antara kuantitas pembelian optimum suatu
produk dengan harga relatif dari barang relatif dari barang tersebut melalui diagram yang
memamparkan kurva harga konsumsi. Bila kurva harga-konsumsi ini kita trunkan maka kita
dapat merumuskan kurva permintaan (demand curve).
BAGIAN 2
KURVA PERMINTAAN BARANG HALAL
Kurvapermintaanditurunkandarititik-titikpersingunganantaraindifference curve
denganbudget line. Katakanlahseorangkonsumenmempunyaipendapatan I = Rp. 1 juta per bulan,
danmenghadapipilihanuntukmengonsumsibarang X danbarang Y yang keduanyaadalahbarang
halal. Katakan pula hargabarang X, Px = Rp 100 ribu, danhargabarang Y, Py = Rp. 200. Titik A,
Aâ, Aâ menunjukankonsumsiseluruhnyadialokasikanpadabarang X, dantitik B
menunjukankonsumsiseluruhnyadialokasikanpadabarang Y.
Kita dapatmembuatbudget line denganmenarikgarislurusdiantaraduatitik :
Ko
mbinasi
In
come
P
x
P
y
X
= I/Px
X
= I/Py
X
at
tangency
66. 66
A 1.
000.000
1
00.000
2
00.000
1
0
0 3
B 1.
000.000
1
00.000
2
00.000
0 5 3
Bilaterjadipenurunanharga X menjadiPx = Rp. 50 ribu, maka kaki budget line
padasumbu X akanbertambahpanjang. Perpanjangna kaki di sudut X
inimembuktikanbahwaketikaharga X
turunmakaprefensikonsumenuntukmenaikkanpembelianterhadapkomoditas X meningkat. Karena
yang berubahadalahhargadarisalahsatukomoditasmakaprefensihargauntukkomoditas Y
tidakberpengaruhsehinggatitikperpotongansumbu Y tidakberubah,
sedangkantitikperpotongansumbu X berubah.
Ko
mbinasi
In
come
P
x
P
y
X
= I/Px
X
= I/Py
X
at
tangency
Aâ 1.
000.000
5
0.000
2
00.000
2
0
0 4
B 1.
000.000
5
0.000
2
00.000
0 5 4
Bilaharga X menjadiPx = Rp.25 ribu, maka kaki budget line padasumbu X
akansemakinpanjang. Titikpotongansumbu Y tidakberubah,
sedangkantitikpotongandengansumbu X berubah.
67. 67
Ko
mbinasi
In
come
P
x
P
y
X
= I/Px
X
= I/Py
X
at
tangency
Aâ 1.
000.000
2
5.000
2
00.000
4
0
0 5
B 1.
000.000
2
5.000
2
00.000
0 5 5
Dengansimulasiharga X, kitasekarangmendapatkankurva yang
menggambarkanantarahargajumlahbarang X yang diminta.
Harga X Jumlah X (X padasaat tangency/ataujumlah optimal X)
100.000 3
50.000 4
25.000 5
Semakintinggiharga, semakinsedikitjumlahbarang yang diminta.
Dengandemikian, kitamendapatkan slope kurvapermintaan yang negatifuntukbarang halal,
sebagaimanalazimnyakurvapermintaandalamekonomikonvensional.
68. 68
Gambar 5.1 penurunankurvapermintaa, barang X halal danbarang Y
halal
Barang X danbarang Y adalahbarang halal. Apabilaterjadiperubahanhargabarang X (Px),
dimana Px1 <Px2 ËPx3, dan income tetap, maka (I/Px1)Ë(I/Px2) Ë (I/Px3), sehingga Qx1 Ë Qx2 Ë
Qx3.
A. KurvaPermintaanBarang Halal dalamPilihan Halal-Haram
Dalamhalpilihan yang dihadapiadalahantarabarang halal danbarang haram,
makaoptimal solusion-nyadadalahcorner solusion.
Katakanlahseorangkonsumenmempunyaipendapatan I = Rp 1 juta per bulan,
danmenghadapipilihanuntukmengonsumsibarang halal X danbarang haram Y. katakan
pula hargabarang X Px = Rp 100 ribu, danhargabarang Y Py = Rp 200 ribu. Titik A, Aâ,
Aâ menunjukkankonsumsiseluruhnyadialokasikanpadabarang X, dantitik B
69. 69
menunjukkankonsumsiseluruhnyadialokasikanpadabarangY. simulasipenurunanharga
juga dilakukandariRp 100 ribuketingkatPx = Rp 50 ribudanPx = Rp 25 ribu :
Px1 = Rp 100 ribu
Ko
mbinasi
In
come
P
x (X
halal)
P
y (Y
haram)
X
= I/Px
X
= I/Py
X
at
solution
A 1.
000.000
1
00.000
2
00.000
1
0
0 1
0
B 1.
000.000
1
00.000
2
00.000
0 5 1
0
Px2 = Rp 50 ribu
Ko
mbinasi
In
come
P
x
P
y
X
= I/Px
X
= I/Py
X
at
tangency
Aâ 1.
000.000
5
0.000
2
00.000
2
0
0 20
B 1.
000.000
5
0.000
2
00.000
0 5 20
70. 70
Px3 = Rp 25 ribu
Ko
mbinasi
In
come
P
x
P
y
X
= I/Px
X
= I/Py
X
at
tangency
Aâ 1.
000.000
2
5.000
2
00.000
4
0
0 40
B 1.
000.000
2
5.000
2
00.000
0 5 40
Denganmengasumsikanperubahanhanyapadabarang X,
makakitamemilikitigatipegarisanggaran yang berbeda. Padaharga X samadenganRp 100
ribubudget line beradapada BL1, sedangpadaharga X sebesarRp 50 ribu budget line beradapada
BL2 demikian juga ketikaharga X beradapada level Rp25 ribumakabudget line menjadi BL3.
Gambar 5.2penurunankurvapermintaan, barang X halal danbarang Y haram
71. 71
Padagambar 5.2, dapatdisimpulkanbahwaoptimal solution untukkomoditas halal-
haram beradapadatitikdimanabarang haram yang dikonsumsiberadapada level 0 (nol).
Senadadenganperintahislamtentangpelaranganuntukmencampuradukkanbarang haram danbarang
halal.
Apabilaterjadiperubahanpadahargabarang X dimana Px3Ë Px2 Ë Px1dan income
tetap, maka: (I/Px3) Ë (I/Px2) Ë (I/Px1), sehingga Qx3 Ë Qx2 Ë Qx1.
Pilihan halal X & haram Y Pilihan halal X & haram Y
Harga X
Jumlah X
(X pada corner
solution/jumlah
optimal X)
Harga X
Jumlah X
(X pada
tangency/jumlah
optimal X)
100.000
50.000
25.000
10
20
40
100.000
50.000
25.000
3
4
5
Semakintinggiharga, semakinsedikitjumlahbarang yang diminta. Dengandemikian,
kitadapatkan slope kurvapermintaan yang negatifuntukbarang halal X danbarang haram Y.
perbedaannyaterletakpadakecuramankurvaataudalamistilahekonominyapasaelastisitasharga.
PenurunanhargadariRp 100 ribukeRp 50 ribumeningkatkanpermintaanbarang X dari 10 ke 20
(bandingkandenganpilihan halal X & halal Y yang hanyadari 3 ke 4). PenurunandariRp 50
ribukeRp 25 ribumeningkatkanpermintaanbarang X dari 20 ke 40 ((bandingkandenganpilihan
halal X & halal Y yang hanyadari 4 ke 5).
72. 72
B. KeadaanDaruratTidak Optimal
Optimal solutionadalahcorner solution,
yaitumengalokasikanseluruhpendapatankitauntukmengonsumsibarang halal.
Olehkarenaitu, dalampilihanbarang halal-haram, optimal solution
selaluterjadicorner solution, yaitumengonsumsibarang halal seluruhnya,
makasetiapkeadaandarurat/keadaan yang secaraterpaksaharusmengonsumsibarang haram,
pastilahbukancorner solution danolehkarenanyapastibukan optimal solution.
Keadaandaruratselalubukankeadaan optimal.
Sub-optimal keadaan darurat dengan jelas terlihat bila kita mebandingkan titik DP
dengan titik Qx (U2). Optimal solution untuk tingkat utility U2 adalah corner solution pada
tingkat QxF. Boleh karena tingkat U2 lebih baik dibandingkan tingkat utilityU1, jelaslah titik DP
sub-optimal dibanding Qx(U2).
Gambar 5.3
73. 73
Supply barang X terbatas di mana kondisi jumlah maksimum pada QxF (Qx pada full
capacity), sehingga kurva U3 tidak dapat dicapai. Pada darurat point (DP) terdapat barang Y.
Jelas di sini bahwa darurat point (DP) bukanlah solusi yang bukan merupakan titik
persinggungan. DP selalu tidak optimal. Apabila U2> U1, maka U2 optimal. Pada U2, tidak ada
permintaan terhadap barang haram Y.
C. Permintaan Barang Haram dalam Keadaan Darurat
Darurat didefinisikan sebagai suatu keadaan yang mengancam keselamatan jiwa.
Oleh karena itu, sifat darurat itu sendiri adalah sementara maka permintaan barang haram pun
hanya isidentil. Secara matematis keadaan ini digambarkan dengan fungsi yang discrete, bukan
fungsi yang kontinyu.
Gambar 5.4
Demand terhadap barang haram Y pada darurat point bukan merupakan fungsi
dari harga Y. Ini adalah point demand (Dy). Penggunaan konsep darurat adalah terbatas dan
harus sesuai dengan syariah. Pada titik DP jumlah permintaan barang haram Y adalah sejumlah
Qy. Dengan bantuan garis 45o sebagai cermin, kita dapat menurunkan permintaan barang haram
74. 74
Y, yaitu pada titik koordinat (Qy,Py). Jadi permintaan barang haram Y berbentuk Titik
Permintaan (Demand Point) Dy.
Permintan barang haram Y bukan merupakan kurva permintaan fungsi dari harga
Y. Sebuah kurva adalah kumpulan dari titik-titik, atau garis yang menghubungkan antara dua
titik. Sedangkan permintaan barang haram Y dalam keadaan darurat seperti kisah jatuhnya
pesawat terbang, maka permintaan akan daging bangaki manusia hanya berlaku pada keadaan
darurat itu saja. Tidak dapat kita katakan bahwa bila telah lima hari tidak makan, maka
permintaan akan daging bangkai manusia hanya berlaku pada keadaan darurat itu saja. Tidak
dapat kita kataan bahwa bila telah lima hari tidak makan, maka permintaan akan daging bangkai
manusia sejumlah satu setengah kilogram. Dalam ilmu ekonomi, hal ini berarti tidak memenuhi
satu satu daritiga aksioma atau postulat yang pertama dan kedua terpenuhi. Namun,aksioma
ketiga tidak terpenuhi. Itu sebabnya, kita pun tidak terpenuhi. Itu sebabnya, kita pun tidak dapat
mengatakan bahwa fungsi permintaan barang Y berbentuk garis vertikal pada titik Qy, atau
dalam istilah ekonomi disebut perfectly inelastic. Permintaan barang haram Y bukan merupakan
fungsi dari harga Y, bukan merupakan fungsi yang kontinyu, bukan pula berbentuk kurva.Ia
adalah Demand Point (Titik Permintaan).
BAGIAN 3
KONSUMSI INTER-TEMPORAL KONVENSIONAL
Secara nyata perilaku konsumsi kita bergantung juga dengan ekspetasi atau harapan dan
kebutuhan konsumsi di masa depan. Yang dimaksud dengan konsumsi inter-temporal adalah
konsumsi yang dilakukan dalam dua waktu, yaitu masa sekarang (periode pertama) dan massa
yang akan datang (periode kedua). Dalam ekonomi konvensional, pendapatan adalah
penjumlahan konsumsi dan tabungan.Atau secar sistematis ditulis :
Y = C + S
di mana: Y = pendapatan
75. 75
C = konsumsi
S = tabungan
Misalnya pendapat , konsumsi, saving pada periode pertama adalah Y1, C1, S1,
dan pendapatan, konsumsi, dan savung pada periode kedua adalah Y2, C2, dan S2, maka
persamaan di atasdapat dituliskan sebagai berikut :
Pendapatan pada periode pertama adalah :
Y1 = C1 + S1
Pendapatan pada periode kedua adalah:
Y2 = C2 + S2
Apabila konsumsi di periode pertama lebih kecil daripada pendapatan, maka akan terjadi
saving dan konsumsi di periode kedua semakin besar.
Y1 = C1 + S1, dan C1< Y1
Y2 = C2 + S2
= (C2 + S1) + S2
Bila kita mengasumsikan konsumsi periode satu (c1) dan dua (c2) ditentukan oleh
besarnya nominal uang (m) yang ada di tangan maka (c1) di penuhi oleh (m1) dan (c2) dipenuhi
oleh (m2). Maka apabila kita asumsikan sejumlah uang yang tersedia pada periode pertama dan
kedua dialokasikan sepenuhnya untuk konsumsi pada periode satu dan dua serta tidak ada bunga
atau value added dari volume uang untuk periode kedua (m2) maka budget constraint untuk
mengonsumsi pada periode satu dan dua dapat kita lihat pada gambar 5.5 di bawah ini.
76. 76
Gambar 5.5
Apabila pendapat dari sejumlah nominal uamg kita definisikan ke dalam dua
kelompok : konsumsi dan saving. Maka berdasar persamaan di atas dapat diketahui bahwa
semakin besar konsumsi pada periode kedua C2 . apabila tidak ada perubahankonsumsi dan
tidak ada peminjaman atau bunga dan keuntungan investasi maka baik periode 1 maupun periode
2, maka jumlah konsumsi yang terjadi pada periode 1 adalah C1 = m1 dan periode 2 adalah C2 =
m2. Namun, apabila adapeminjaman yang dilakukan pada periode 1 dan pinjaman tersebut
digunakan untuk menambah konsumsi C1,maka jumlah barang yang di konsumsi pada periodeC1
= m1 + â (m2-C2)
77. 77
Gambar 5.6
Pada gambar di atas menunjukkan bahwa besarnya konsumsi juga dipengaruhi
oleh posisi konsumen, apakah mengeluarkan pengeluaran yang berbeda di antara periode atau
tidak. Pada prinsipnya perilaku konsumen di mana terjadi selisih antara pendapatan dengan
jumlah uang yang digunakan untukkonsumsi, dapat dibagi menjdi 3:
1. Lender, di mana jumlah konsumsi lebih kecil daripada pendapatn.
2. Borrower, di mana jumlah konsumsi lebih besar daripada pendapatan.
3. Polonius Point, di mana jumlahkonsumsi sama dengan jumlah pendapatan.
Ketiga tipe konsumen seperti yang disebut di atas dapat kita lustrasikan seperti yang tampak
pada gambar 5.7 di bawah ini.
Gambar 5.7
BAGIAN 4
KONSUMSI INTER-TEMPORAL DALAM ISLAM
Bagian ini merujuk pad Monster Kahf5 yang berusaha mengembangkan pemikiran
tental hal ini, dengan memulai membuay asumsi sebagai berikut:
78. 78
1. Islam dilaksanakan oleh masyarakat
2. Zakat hukumnya wajib
3. Tidak ada riba dalam perekonomian
4. Mudarabah wujud dalam perekonomian
5. Pelaku bersikap rasional dengan memaksimalkan kemaslahatan
Berlakunya beberapa instrument dalam ekonomi islam tentu berdampak pula kepada
perubahan perilaku konsumsi bila tanpa instrument ekonomi islam tersebut. Beberapa instrument
yang dapat mempegaruhi volume jumlah uang yang dialokasikan untuk konsumsi baik pada
periode satu atau dua meliputi;
ï· Zakat; pengenaan zakat pada periode 1 (Z1) akan mengurangi m1 yang
dialokasikan untuk C1. Bila tidak ada tabungan atau peminjaman pada periode 1
maka final spending (m1 = FS = C1 + Z1) sama dengan m1.
ï· Infak atau Shadaqah; pengeluaran infak atau shadaqah pada periode 1 akan
mengurangi m1 yang dialokasikan untuk C1. Tidak ada tabungan atau
peminjaman pada periode 1 maka final spending sama dengan m1.
ï· Rate Of Profit atau pendapatan bagi hasil; apabila pada periode 1 ada sebagian
spending perode 2 (FS2) sama dengan m2 ditambah dengan jumlah m1 yang
ditabung ditambah dengan rate of profit (rp)
Secara grafis, hal ini seharusnya digambarkan dengan tiga dimensi. Namun, untuk
kemudahan penyajian grafis, yaitu dengan dua dimensi, maka persamaan ini disederhanakn
menjadi;
Y = FS + S
79. 79
Penyederhanaan ini memungkinkan kita untuk menggunakan alat analisis grafis yang
biasa digunakan dalam teori konsumsi, yaitu memaksimalkan gungsi utilitas dengan garis
pendapatan tertentu, atau meminimalkan budget kine dengan utility function tertentu.
A. Hubungan Terbalik Riba dengan Sedekah
Sekarang bayangkanlah suatu keadaan dimana :
1. Orang tidak mau bekerja mencari pendapatan;
2. Praktik riba menjadi tradisi di masyarakat;
3. Zakat wajib dilaksanakan;
Dalam keadaan ini berarti sumber pendapatan masyarakat hanya dari riba saja,
dan tidak ada sumber pendapat lain.
Kasus 1
Budget line YY menunjukkan keadaan dimana:
1. Orang tidak mau memakan riba yang juga berarti tambahan pendapatannya nihil.
2. Orang tidak mengeluarkan zakat atas hartanya. Bila ia telah mengeluarkan zakatnya
ketika menerima pendapatan, maka ia tidak mengeluarkan zakat lagi pada periode
pertama.
kasus 2
budget line YY menunjukkan dimana:
1. Orang mau memakan riba yang juga berarti tambahan pendapatannya psitif.
2. Orang tidak mengeluarkan riba zakat atas hartanya, dalam hal ini zakat atas kenaikan
hartanya akibat riba.
80. 80
Titik optimal terjadi pada persinggungan budget line dengan indifference
curve, yaitu pada titik R, dimana tingkat konsumsi dan infaknya adalah sebesar FS.
Dibandingkan dengan kasus 1 yang tidak ada riba, maka kasus 2 ini menghasilkan
tingkat FS yang lebih kecil daripada FS (FSâ < FS). Jadi dengan dibolehkannya riba
ternyata terjadi penurunan final spending. Dengan kata lain, kompenen konsumsi
cenderung fixed untuk tingkat pendapatan tertentu, sedangkan komponen infak cenderung
variable untuk tingkat pendapatan tertentu. Sehingga kita mendapatkan terbalik antara riba
dan infak: infak = f (Riba)
Semakin besar riba, semakin kecil infak; semakin kecil riba, semakin besar infak.
Kasus 3
Budget line YY menunjukkan keadaan dmana:
1. Orang tidak mau memakan riba dan tidak juga mau bekerja mencari pendapatan
sehingga tambahan pendapatannya nihil.
2. Orang harus mengeluarkan zakat atas hartanya, dalam hal pendapatan periode
pertama yang diimpan saja.
Dibandingkan dengan kasus 1 dan kasus 2, maka kasus 3 ini tngkat
indifference curve-nya berada pada tingkat yang paling rendah. Hal ini wajar saja,
karena dengan tidak bekerja dan tidak memakan riba berarti ia tidak mendapat
pendapatan apapun baik yang halal maupun yang haram.
Logikanyasebagaiberikut.Bagi orang yang tidakmempunyaisumberpendapatanapa pun
sedangkaniasadarbahwaiaharusmengeluarkanzakatnyaketikamencapaiwaktunya (haul),
makaiamempunyaiempatpilihan :
1. Mempertahankantingkatkonsumsinya, misalnyapadatingkat C1,
sehinggajumlahobjekzakatnyaadalah Y-C1 â infak1 = S1, danjumlahzakatnyaadalah Z1 = zS1
81. 81
2. Meningkatkantingkatkonsumsinyamenjadi C2 di mana C2 = C1 +c,c> 0 sehingga C2 > C1
;jumlahobjekzakatnyaadalah Y-C1 â infak1 = S2 ,danjumlahzakatnyaadalah Z2 = zS2.
Olehkarena C2 >C1 ,maka S2 < S1 dan Z2< Z1 . bilastrategiini yang digunakan, maka orang
akanberadapadatingkatkonsumsi yang lebihtinggidanmembayar zakat yang lebihkecil.
3. Meningkatkantingkatinfaknyamenjadi infak2 di mana infak2 = infak1 + inf, inf> 0 sehingga
infak2 >infak1 ;jumlahobjekzakatnyaadalah Y â C1 â infak2 = S3 ,danjumlahzakatnyaadalah
Z3 = zS3. Olehkarena infak2 > infak1, maka S3 < S1 dan Z3 < Z1 .bilastrategiini yang
digunakan, maka orang
akanmemilihuntukmemperbesarinfaknyauntukmenghindarikewajiban zakat
karenadenganberinfak, hartanyatidaklagimencapainisab.
B. HubunganTerbalik Saving Ratio dengan Final Spending
Untukmelihatantarasavingdanfinal spending, kitaakanmelihatpada
final spending dalamperiodepertamadanperiodekedua. Total final spending
padaduaperiodetersebutadalahfinal spending periodetertentuditambahfinal spending
periodekedua, atausecaramatematis:
FS = FS(t=1) + FS(t=2)
Di mana:
FS(t=1) = Y - S1
FS(t=2) = S1 - zS1
10
zS1adalahbesarnya zakat padaperiodekedua, zakat
padaperiodeduahanyadidasarkanpadadasarnyajumlahtabunganpadaperiodepertama S1.
82. 82
Karena S1 = sY1
Makadapatditulis :
FStotal = FS(t=1) + FS(t=2)
= (Y1 â S1) + (S1 â zS1)
= (Y1 â sY1) + (sY1 â zsY1)
= Y1 (1 â zs)
Secaragrafishalinidapatdigambarkandengankurva Ys1, Ys2, dan Ys3.Kemiringan (slope)
darikurvatersebuttidakberbedayaituâ{(1-s)/1}.
C. Investasikan Tabungan
Apalahartinyatabunganbilatidakdiinvestasikan.Iahanyamenjadiseonggokharta yang tidakberguna.
Islam tdakmenyukaiadanyatindakanpenimbunanharta yang sia-siaini. Di
83. 83
satupihakislammemberikandisinsentifterhadap saving yang tidak di investasikan.
Konsekuensilogisdariinvestasiadalahmunculnyapeluanguntukuntungdanrugi.
Katakanalahseorangmempunyaiharta (wealth, W) sebesarRp 100
juta.Hartainidapatdigunakanseluruhnyauntukinvestasiatausebagainya.Tingkat
pemanfaatanhartainisebutsaja âVâ.bilaseluruhnyadiinvestasikanmaka v = 1,
sedangkanbilatidakada yang diinvestasikanmaka v = 0
Dengan v = 1, katakanalahtingkatreturnnya, r = 50% atau R = Rp
50juta. Biladiasumsikanskalausahatidakberpengaruhpadatingkat return yaitutetap 50% ,bila v =
0,5 makareturnnya R = Rp 25 juta.
Biladalammenginvestasikanhartanya.Iatidakmelakukannyasendiri,
misalnyamelaluikerjasamabagihasilmudharaabah, makareturn
iniakandibagihasilkanberdasarkannisbah.â Secaramatematisdapatditulis:
Y = (ÏR) vW
Di mana:
Y = pendapatan
Ï = nisbahbagihasil
v = tingkatpemanfaatanharta
W = harta yang ditabung
Semakinbesarpemanfaatanharta (v), semakinbesar pula pendapatan
(Y).
84. 84
Jelasnyabila v < 1, makakonsumenakanberadapadatingkatindifference curve yang
lebihrenda. Dengan kata lain bilatidakseluruh saving digunakanuntukinvestasi,
makakonsumenakanberadapadatingkatkesejahteraan yang lebihrendah.
Jadidengan argument ilmuekonomi,
kitaberusahamenjelaskanbahwasalahsatumaksudlaranganpenimbunanharta yang diaturdalamsurat
at-takasuradalahuntukmeningkatkankesejahteraanmanusiaitusendiri
Bagaimanadampakpendapatankeuntungandaritabungan yang
diinvestaikanterhadapperilakukonsumsipadaperiode 1 danperiode2 ?
Untukmempermudahanalisisinikitaasumsikanbarang yang dikonsumsiadalahbarang
normal dantidakadaperubahanhargamakabesarnyakonsumsipadaperiode 1 C1 adalahjumlah
nominal uangpadaperiode 1 m1 dikurangidenganjumlahtabungan yang diinvestasikan S1.Kita
asumsikan juga tingkatnisbahbagihasiladalah Ï dankeuntunganinvestasiadalah R
makajumlahkeuntungandarihasilinvestasitersebutadalah ÏR
danuntukmempermudahkitatuliskansajarate of profit daritabungantersebutadalah ÏR = rp (S1).
Makajumlahkonsumsipadaperiode 2 adalah:
C2 = m2 + (m1-c1) + rp(S1) S1 = (m1 â c1)
C2 = m2 + (m1 â c1) + rp (m1 â c1)
C2 = m2 + (1 + rp) (m1 â c1)
Denganmenginvestasikantabungansehinggamendapatkanrate of return sebesar rpS1,
makatingkatkepuasanindividumeningkatdariIC1 menjadi IC2.Demikian juga,
Meningkatnyapendapatanpadaperiode 2 makaakanberdampakpadaberputarnyagarisbudget
line searahjarum jam sehinggatitik optimal untukkonsumsipadaperiode 2
85. 85
beradapadatitikpersinggunganantara BL2 dengan IC2 sedangkanapabilatabungan yang
adatidakdiinvestasikanmakagarisindifference akanberadapadagaris IC1dantentunyapadagaris IC1
akanmemberikantingkatkepuasan yang lebihrendah (konsumsiperiode 2lebihrendahdariC2
Demikianlahkenapaislammelarangmembiarkan asset yang menganggur, danmendorong
agar setiapkekayaan yang adapadakitauntukdiinvestasikandisektor riil.
86. 86
BAB 6
TEORI PRODUKSI ISLAM
BAGIAN 1
PENDAHULUAN
Dalam bab IV dan bab V, kita telah membahas bagaimana keputusan-keputusan yang
harus diambil oleh konsumen: bagaimana memilih dari serangkaian luas barang dan jasa yang
ada dalam kendala harga dan pendapatan.
Perilaku perusahaan dalam literatur konvensional, teori produksi ditujukan untuk
memberikan pemahaman tentang perilaku perusahaan tentang perilaku perusahaan dalam
membeli dan menggunakan masukan (input) untuk produksi dan menjual keluaran atau produk.
Seperti halnya dalam teori konsumsi, dalam teori produksi juga memberikan penjelasan perilaku
produsen dalam memaksimalkan keuntungannya maupun mengoptimalkan efisiensi produksinya.
Memaksimalkan keutungan atau efisiensi produksi tidak akan terlepas dari dua hal; yakni
struktur biaya produksi dan revenue yang didapat. Sehingga untuk memberikan pemahaman
yang lebih dan dapat juga untuk membedakan konsep syariah dan implikasinya dalam teori
produksi, maka dalam buku ini juga akan dibahas tentang dampak pemberlakuan sistem bunga
atau revenue sharing ataupun profit sharing terhadap struktur biaya atau revenue. Sedang dalam
kenyataannya, sering kali seorang produsen beroperasi dari berbagai macam modal, ada yang
berasal dari qard (pinjaman tanpa konpensasi), syirkah (sebagian menggunakan modal dari pihak
lain), ada yang berasal dari pinjaman bank yang berbasis bunga, dan lain-lain. Tentunya
pembahsan teori produksi tanpa memperhatikan struktur permodalan dan struktur keluaran
menjadikan teori ini kurang relevan dengan kenyataan.
Ekonomi islam yang cukup concern dengan teori produksi adalah imam Al-Ghazali.
Beliau telah menguraikan faktor-faktor produksi dan fungsi produksi dalam kehidupan manusia.
87. 87
Dalam uraiannya baliau sering menggunakan kata kasab dan islah. Yang berarti usaha fisik yang
dikerahkan manusia dan yang kedua adalah upaya manusia untuk mengelola dan mengubah
sumber-sumber daya yang tersedia agar mempunyai manfaat ynag leih tinggi. Al-Ghazali
memberikan perhatian yang cukup besar ketika menggambarkan bemacam raga aktivitas
produksi menurut kepentingan sosialnya dan menitikberatkan perlunya kerjasama dan kordinasi.
Fokus utamannya adalah tentang jenis aktivitas ynag sesuai dengan dasar-dasar etos kerja islam.
Produksi Barang-Barang Kebutuhan Dasar sebagai Kewajiban Sosial
Kita telah menyinggumg di atas bahwa Al-Ghazali menganggap pencaharian ekonomi
sebagai bagian dari ibadah individu. Produksi barang-barang kebutuhan dasar secara khusus
dipandang sebagai kewajiban sosial (fard al kifayah). Jika sekelompok orang sudah
berkecimpung dalam memproduksi barang-barang tersebut dalam jumlah yang sudah mencukupi
kebutuhan masyarakat,, maka kewajiban keseluruhan masyarakat sudah terpenuhi. Namun, jika
tidak ada seorang pun yang melibatkan diri dalam kegiatan tersebut atau jika jumlah yang
diproduksi tidak mencukupi, maka semua orang akan dimintai pertanggung jawabannya di
akhirat. Pada pokoknya,negara harus bertanggung jawab dalam menjamin bahwa barang-barang
kebutuhan pokok diproduksi dalam jumlah yang cukup. Al-Ghazali beralasan bahwa
sesungguhnya ketidak seimbangan yang menyangkut barang-barang kebutuhan pokok akan
cenderung menciptakan kondisi kerusakan dalam masyarakat.
BAGIAN 2
FUNGSI PRODUKSI
Produksi adalah sebuah proses yang telah terlahir di muka bumi ini semenjak manusia
menghuni planet ini. Sesungguhnya produksi lahir dan tumbuh dari menyatunya manusia dengan
alam. Maka untuk menyatukan antara manusia dan alam ini, Allah telah menetapkan bahwa
manusia berperan sebagai khalifah. Bumi adalah lapangan dan medan, sedang manusia adalah
pengelola segala apa yang terhampar di muka bumi untuk dimaksimalkan fungsi dan
kegunaannya. Apa yang diungkapkan oleh para ekonom tentang modal da sistem tidak akan
keluar dari unsur kerja atau upaya manusia. Sistem atau aturan tidak lain adalah perencanaan
88. 88
dan arahan. Sedangkan modal (oleh Yusuf qordhawi) dalam bentuk alat dan prasarana diartikan
sebagai hasil kerja yang disimpan dengan demikian, faktor utama yang dominan dalam produksi
adalah kualitas dan kuantitas manusia (labor), sistem atau prasarana yang kemudian kita sebut
sebagai teknologi da modal (segala sesuatu dari hasil kerja yang disimpan). Satu yang tidak
boleh dan harus dihindari oleh manusia adalah berbuat kerusakan di muka bumi. Dengan
demikian, segala macam kegiatan ekonomi yang diajukan untuk mencari keuntungan tanpa
berakibat pada peningkatan utilityatau nilai guna resources tidak disukai dalam islam. Nilai
universal lain dalam ekonomi islam tentang produksi adalah adanya perintah untuk mencari
sumber-sumber yang halal dan aik bagi produksi dan memproduksi dan memanfaatkan output
produksi pada jalan kebaikan dan tidak menzalimi pihak lain. Dengan demikian, penentuan input
dan output dari produksi haruslah sesuai dengan hukum islam dan tidak mengarahkan kepada
kerusakan.
Untuk dapat memahami lebi jauh tentang teori produksi ini, pertama yang harus kita
ketahui adalah definisi dan makna dari fungsi produksi. Fungsi produksi menggambarkan
hubungan antara jumlah input dan output (yang berupa barang ataupun jasa) yang dapat
dihasilkan dalam satu waktu periode..
A production function describes the relationship between the quantity of ouyput
obtainable per period of time1
Q=f (xa1,xb1,xc1,....,xn),
di manaxa1,xb1,xc1,....,xn menunjukkan jumlah dari kombinasi input dan Q menunjukkan
produksi. Dalam kenyataanya, tidak semua input tersebut juga berbeda.contohnya modal atau
teknologi sering kali di asumsikan tetap untuk jangka waktu pendek, sedangkan labor cenderung
mudah berubah walau dalam jangka pendek. Untuk lebih mempermudah analisis, dalam
pembahasan teori produksi ini kita akan mengasumsikan bahwa modal (capital) dan teknologi
dalam jangka pendek diasumsikan tetap.
Karena semua input yang digunakan mengandung biaya, maka prinsip dari produk
adalah bagaimana produksi dapat berjalan sehingga mampu mencapai tingkat yang paling