Dokumen tersebut membahas tentang sejarah, pengertian, fungsi, prinsip, bentuk, syarat pendirian, jenis, perangkat anggota, sisa hasil usaha, dan pembubaran koperasi.
3. Sejarah Koperasi
• Koperasi didirikan di Indonesia oleh R. Aria
Wiriatmadja di Purwokerto, Jawa Tengah pada tahun
1876. Koperasi dipelopori oleh Drs.Mohammad Hatta
yang juga dikenal sebagai Bapak Koperasi Indonesia.
• Pada tanggal 12 Juli 1947, pergerakan koperasi di
Indonesia mengadakan kongres koperasi pertama atas
dorongan Bung Hatta di Tasikmalaya yang kemudian di
tetapkan sebagai hari koperasi Indonesia. Kemudian,
pada tahun 1927 keluar peraturan No.91 tahun 1927
tentang “Perkumpulan Koperasi Bumi Putera”
4. Pengertian Koperasi
Koperasi menurut Undang-Undang No. 25 tahun 1992
adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau
badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya
berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan
ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan.
Koperasi didirikan dengan tujuan memajukan kesejahteraan
anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya
serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional
dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan
makmur berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
1945.
5. Fungsi dan Peran Koperasi
• Membangun dan mengembangkan potensi dan
kemampuan ekonomi anggota dan masyarakat;
• berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi
kualitas kehidupan manusia dan masyarakat;
• memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar
kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dengan
koperasi sebagai sokogurunya;
• berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan
perekonomian nasional yang merupakan usaha bersama
berdasar atas asas kekeluargaan dan demokrasi
ekonomi.
6. Prinsip-Prinsip Koperasi
• keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka;
• pengelolaan dilakukan secara demokratis;
• pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil
sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-
masing anggota;
• pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal;
• kemandirian;
• pendidikan perkoperasian;
• kerja sama antarkoperasi.
7. Bentuk-Bentuk Koperasi
Koperasi Primer
• Koperasi yang dibentuk oleh sekumpulah
individu
Koperasi Sekunder
• Koperasi yang dibentuk oleh sekumpulan
koperasi primer
8. Syarat Pendirian Koperasi
• Koperasi primer didirikan oleh sekurang-
kurangnya 20 orang.
• Koperasi sekunder didirikan oleh sekurang-
kurangnya 3 koperasi.
• Pendirian kedua jenis koperasi tersebut dilakukan
dengan akta pendirian yang memuat Anggaran
Dasar.
10. Perangkat Anggota Koperasi
• Rapat Anggota
Rapat Anggota merupakan pemegang kekuasaan tertinggi
dalam koperasi yang dihadiri oleh anggota koperasi yang
pelaksanaannya diatur dalam Anggaran Dasar.
• Pengurus
Pengurus merupakan pemegang kuasa rapat Anggota.
Pengurus bertanggung jawab mengenai segala kegiatan
pengelolaan koperasi dan usahanya kepada Rapat Anggota
atau Rapat Anggota Luar Biasa.
• Pengawas
Pengawas bertanggung jawab kepada Rapat Anggota.
Persyaratan untuk dapat dipilih dan diangkat sebagai
anggota Pengawas ditetapkan dalam Anggaran Dasar.
11. Sisa Hasil Usaha (SHU)
• Menurut Pasal 45 Ayat (1) UU No.25 Tahun 1992, Sisa
Hasil Usaha merupakan pendapatan koperasi yang
diperoleh dalam satu tahun buku dikurangi biaya, dan
kewajiban lainnya termasuk pajak dalam tahun buku
yang bersangkutan.
• Rumus penghitungan SHU
SHU = Penjualan bersih – HPP – beban usaha +
(pendapatan di luar usaha – beban di luar usaha)
• Contoh penghitungan SHU
12. Pembubaran Koperasi
Pembubaran koperasi dapat dilakukan berdasarkan :
• Keputusan Rapat Anggota
• Keputusan Pemerintah, apabila :
▫ terdapat bukti bahwa Koperasi yang bersangkutan
tidak memenuhi ketentuan Undang-undang tentang
Perkoperasian
▫ kegiatannya bertentangan dengan ketertiban umum
dan atau kesusilaan
▫ kelangsungan hidupnya tidak dapat lagi diharapkan