SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 9
1




                                               BAB I

                                        PENDAHULUAN

A. Asal Usul Kemunculan Mu’tazilah

        Kaum Mu`tazilah merupakan sekelompok manusia yang pernah menggemparkan dunia
Islam selama lebih dari 300 tahun akibat fatwa-fatwa mereka yang menghebohkan, selama
waktu itu pula kelompok ini telahmenumpahkan ribuan darah kaum muslimin terutama
para ulama Ahlus Sunnah yang bersikukuh dengan pedoman mereka.

        Sejarah munculnya aliran Mu’tazilah oleh para kelompok pemuja aliran Mu’tazilah
tersebut muncul di kota Basrah (Iraq) pada abad ke 2 Hijriyah, tahun 105 - 110 H, tepatnya
pada masa pemerintahan khalifah Abdul Malik Bin Marwan dan khalifah Hisyam Bin
AbdulMalik. Pelopornya adalah seorang penduduk Bashrah mantan murid Al-Hasan Al-Bashri yang
bernama Washil bin ‘Atha Al-Makhzumi Al-Ghozzal.

        Secara umum, aliran Mu’tazilah melewati dua fase yang berbeda. Fase Abbasiyah (100 H - 237
M) dan fase Bani Buwaihi (334 H). Generasi pertama mereka hidup di bawah pemerintahan Bani
Umayah untuk waktu yang tidak terlalu lama. Kemudian memenuhi zaman awal Daulah Abbasiyah
dengan aktivitas, gerak, teori, diskusi dan pembelaan terhadap agama, dalam suasana yang dipenuhi oleh
pemikiran baru. Dimulai di Basrah. Kemudian di sini berdiri cabang sampai ke Baghdad. Orang-orang
Mu’tazilah Basrah bersikap hati-hati dalam menghadapi masalah politik, tetapi kelompok Mu’tazilah
Baghdad justru terlibat jauh dalam politik. Mereka ambil bagian dalam menyulut dan mengobarkan api
inquisisi bahwa “Al Qur’an adalah makhluk”.

        Memang pada awalnya Mu’tazilah menghabiskan waktu sekitar dua abad untuk tidak
mendukung sikap bermazhab, mengutamakan sikap netral dalam pendapat dan tindakan. Konon ini
merupakan salah satu sebab mengapa mereka disebut Mu’tazilah. Mu’tazilah tidak mengisolir diri dalam
menanggapi problematika imamah –sebagai sumber perpecahan pertama- tetapimengambil sikap tengah
dengan mengajukan teori “al manzilah bainal manzilatain”. Akan tetapi di bawah tekanan Asy’ariah
nampaknya mereka berlindung kepada Bani Buwaihi. 1
1
    Madkour, Ibrahim. 2009. Aliran dan Teori Filsafat Islam, penterjemah : Yudian
Wahyudi Asmin, Jakarta : PT. Bumi Aksara, hlm. 46-47
2



B. Penamaan “Mu’tazilah”

         Mu’tazilah, secara etimologis bermakna: orang-orang yang memisahkan diri.
Sebutan ini mempunyai suatu kronologi yang tidak bisa dipisahkan dengan sosok Al-
Hasan Al-Bashri, salah seorang imam di kalangan tabi’in. Asy-Syihristani berkata: (Suatu
hari) datanglah seorang laki-laki kepada Al-Hasan Al-Bashri seraya berkata: “Wahai imam
dalam agama, telah muncul di zaman kita ini kelompok yang mengkafirkan pelaku dosa
besar (di bawah dosa syirik). Dan dosa tersebut diyakini sebagai suatu kekafiran yang
dapat mengeluarkan pelakunya dari agama, mereka adalah kaum Khawarij. Sedangkan
kelompok yang lainnya sangat toleran terhadap pelaku dosa besar (di bawah dosa syirik),
dan dosa tersebut tidak berpengaruh terhadap keimanan. Karena dalam madzhab mereka,
suatu amalan bukanlah rukun dari keimanan dan kemaksiatan tidak berpengaruh terhadap
keimanan sebagaimana ketaatan tidak berpengaruh terhadap kekafiran, mereka adalah
Murji’ah umat ini. Bagaimanakah pendapatmu dalam permasalahan ini agar kami bisa
menjadikannya sebagai prinsip (dalam beragama)?”

         Al-Hasan Al-Bashri pun berpikir sejenak dalam permasalahan tersebut. Sebelum
beliau menjawab, tiba-tiba dengan lancangnya Washil bin Atha’ berseloroh: “Menurutku
pelaku dosa besar bukan seorang mukmin, namun ia juga tidak kafir, bahkan ia berada
pada suatu keadaan di antara dua keadaan, tidak mukmin dan juga tidak kafir.” Lalu ia
berdiri dan duduk menyendiri di salah satu tiang masjid sambil tetap menyatakan
pendapatnya tersebut kepada murid-murid Hasan Al-Bashri lainnya. Maka Al-Hasan Al-
Bashri berkata: “ ‫“ صاعتصصزل عنصصو ا وصاصصصل‬Washil telah memisahkan diri dari kita”, maka
                  ً”  ِ‫”لِ َتْ اَ اَ اَ اَ اَّ اَ ل‬
disebutlah dia dan para pengikutnya dengan sebutan Mu’tazilah. Pertanyaan itu pun
akhirnya dijawab oleh Al-Hasan Al-Bashri dengan jawaban Ahlussunnah Wal Jamaah:
“Sesungguhnya pelaku dosa besar (di bawah dosa syirik) adalah seorang mukmin yang
tidak sempurna imannya. Karena keimanannya, ia masih disebut mukmin dan karena dosa
besarnya ia disebut fasiq (dan keimanannya pun menjadi tidak sempurna).” 2




2
    Al Syahrastani, Al Milal wa Al Nihal, Beirut : Dar al Fikr, hlm. 47-48
3



            Versi lain dikemukakan oleh Al-Baghdadi. Ia mengatakan bahwa Wasil dan
temannya,Amr bin Ubaid bin Bab, diusir oleh Hasan Al Basri dari majelisnya karena
adanya pertikaian diantara mereka tentang masalah qadar dan orang yang berdosa
besar.Keduanya menjauhkan diri dari Hasan Al Basri dan berpendapat bahwa orang
yang berdosa besar itu tidak mukmin dan tidak pula kafir. Oleh karena itu golongan ini
dinamakanMu’tazilah.

            Versi lain dikemukakan Tasy Kubra Zadah yang menyatakan bahwa Qatadah bin
Da’mah pada suatu hari masuk mesjid Basrah dan bergabung dengan majelis Amr bin
Ubaid yang disangkanya adalah majlis Hasan Al Basri. Setelah mengetahuinya bahwa
majelis tersebut bukan majelis Hasan Al Basri, ia berdiri dan meninggalkan tempat
sambil berkata, ³ “ini kaum Mu’tazilah.” Sejak itulah kaum tersebut dinamakan
Mu’tazilah.Al-Mas’udi memberikan keterangan tentang asal-usul kemunculan Mu’tazilah
tanpa menyangkut-pautkan dengan peristiwa antara Washil dan Hasan Al Basri. Mereka
diberi nama Mu’tazilah, katanya, karena berpendapat bahwa orang yang berdosa bukanlah
mukmin dan bukan pula kafir, tetapi menduduki tempat diantara kafir dan mukmin (al-
manzilah bain al-manzilatain). 4

C.Gerakan Kaum Mu`tazilah

Gerakan kaum Mu`tazilah pada mulanya memiliki dua cabang yaitu :
    a. Di Basrah (Iraq) yang dipimpin oleh Washil Ibn Atha` dan Amr Ibn Ubaid dengan
           murid-muridnya, yaitu Ustman bin Ath Thawil , Hafasah bin Salim dll. Ini
           berlangsung pada permulaan abad ke 2 H. Kemudian pada awal abad ke 3 H wilayah
           Basrah dipimpin oleh Abu Huzail Al-Allah (wafat 235), kemudian Ibrahim bin
           Sayyar (211 H) kumudian tokoh Mu`tazilah lainnya.

    b. Di Bagdad (iraq) yang dipimpin dan didirikan oleh Basyir bin Al-Mu`tamar salah
           seorang pemimpin Basrah yang dipindah ke Bagdad kemudian mendapat dukungan
           dari kawan-kawannya, yaitu Abu Musa Al- Musdar, Ahmad bin Abi Daud dll.




3
    Abdul Rozak,Anwar ,Rosihoa. 2009. Ilmu Kalam, cet.iv, Bandung : CV. PustakaSetia,
Hlm.78
4
    Ibid
4



Inilah imam-imam Mu`tazilah di sekitar abad ke 2 dan ke 3 H. Di Basrah dan di Bagdad,
khalifah-khalifah Islam yang terang-terangan menganut dan mendukung aliran ini
adalah:


1. Yazid bin Walid (Khalifah Bani Umayyah yang berkuasa pada tahun 125-126 H)

2. Ma`mun bin Harun Ar-Rasyid (Khalifah Bani Abbasiah 198-218 H)

3. Al- Mu`tashim bin Harun Ar-Rasyid (Khalifah Bani Abbasiah 218-227 H)

4. Al- Watsiq bin Al- Mu`tashim (Khalifah Bani Abbasiah 227-232 H)

Diantara golongan ulama Mu`tazilah lainya adalah :

1. Utsman Al- Jahidz, pengarang kitab Al- Hewan (wafat 255 H)

2. Syarif Radhi (406 H)

3. Abdul Jabbar bin Ahmad yang terkenal dengan sebutan Qadhi`ul Qudhat.

4. Syaikh Zamakhsari pengarang tafsir Al- Kasysyaf (528 )

5. Ibnu Abil Hadad pengarang kitab Syarah Nahjul Balaghah (655)
5



                                                 BAB II

                                            PEMBAHASAN

         Abu Hasan Al- Kayyath berkata dalam kitabnya Al- Intisar “Tidak ada seorang pun
yang berhak mengaku sebagai penganut Mu`tazilah sebelum ia mengakui Al- Ushul Al-
Khamsah ( lima landasan pokok ) yaitu Tauhid, Al - ‘Adl, Al- Wa`du Wal Wai`id, Al-
Manzilah Baina Manzilatain, dan Al Amr bi Al Ma’ruf wa Al Nahi an Al Munkar.

1. Tauhid

         At-tauhid ( pengesaan Tuhan ) merupakan prinsip utama dan intisari
ajaranmu’tazilah. Sebenarnya, setiap mazhab teologis dalam islam memegang doktrin
ini.Namun bagi mu’tazilah ,tauhid memiliki arti yang spesifik. Tuhan harus disucikan dari
segala sesuatu yang dapat mengurangi arti kemahaesaannya.Untuk memurnikan keesaan
Tuhan, Mu’tazilah menolak konsep Tuhan memiliki sifat-sifat. Konsep ini bermula dari
founding father aliran ini, yakni Washil bin ‘Atho. Ia mengingkari bahwa mengetahui, berkuasa,
berkehendak, dan hidup adalah termasuk esensi Allah. Menurutnya, jika sifat-sifat ini diakui sebagai kekal-
azali, itu berarti terdapat “pluralitas yang kekal” dan berarti bahwa kepercayaan kepada Allah adalah dusta
belaka. Namun gagasan Washil ini tidak mudah diterima. Pada umumnya Mu’taziliyyah mereduksi sifat-
sifat Allah menjadi dua, yakni ilmu dan kuasa, dan menamakan keduanya sebagai sifat-sifat esensial.
Selanjutnya mereka mereduksi lagi kedua sifat dasar ini menjadi satu saja, yakni keesaan. 5

         Doktrin tauhid Mu’tazilah lebih lanjut menjelaskan bahwa Tuhan dapat dilihat dengan
mata kepala. Juga, keyakinan tidak ada satupun yang dapat menyamai Tuhan, begitupula
sebaliknya, Tuhan tidak serupa dengan makhluk-Nya. Tegasnya Mu’tazilah menolak
antropomorfisme. Penolakan terhadap paham antropomorfistik bukan semat-mata atas
pertimbanagan akal, melainkan memiliki rujukan yang yang sangat kuat di dalam Al qur’an yang
berbunyi (artinya) : 6 “ tidak ada satupun yang menyamainya .” ( Q.S.Assyura : 9 ).



5
    Sharif (ed). 2004. Aliran-aliran Filsafat Islam. Bandung : Nuansa Cendekia, hlm. 21
6
    Abdul Rozak,Anwar ,Rosihan.2009. Ilmu Kalam, cet.iv, Bandung : CV. Pustaka Setia,
hlm. 82
6



2. Al – ‘Adl

         Ajaran dasar Mu’tazilah yang kedua adalah al-adl, yang berarti Tuhan Maha Adil.
Adil ini merupakan sifat yang paling gamblang untuk menunjukkan kesempurnaan, karena Tuhan
Maha sempurna dia pasti adil. Faham ini bertujuan ingin menempatkan Tuhan benar-benar adil
menurut sudut pandang manusia. Tuhan dipandang adil apabila bertindak hanya yang baik
dan terbaik. Begitupula Tuhan itu adil bila tidak melanggar janjinya.

         Dengan demikian Tuhan terikat dengan janjinya. Merekalah golongan yang
mensucikan Allah daripada pendapat lawannya yang mengatakan : bahwa Allah telah
mentaqdirkan seseorang itu berbuat maksiat, lalu mereka di azab Allah, sedang
Mu’tazialah berpendapat, bahwa manusia adalah merdeka dalam segala perbuatan dan
bebas bertindak, sebab itu mereka di azab atas perbuatan dan tindakannya. Inilah yang
mereka maksud keadilan itu. 7

         Ajaran tentang keadilan berkaitan dengan beberapa hal, antara lain :

a. Perbuatan manusia. Manusia menurut Mu’tazilah melakukan dan menciptakan
      perbuatannya sendiri, terlepas dari kehendak dan kekuasaan Tuhan. Manusia benar-
      benar bebas untuk menentukan pilihannya. Tuhan hanya menyuruh dan menghendaki yang baik.
      Konsep ini memiliki konsekuensi logis dengan keadilan Tuhan, yaitu apapun yang akan diterima
      manusia di akhirat merupakan balasan perbuatannya di dunia.
b. Berbuat baik dan terbaik Maksudnya adalah kewajiaban Tuhan untuk berbuat baik,
      bahkan terbaik bagimanusia. Tuhan tidak mungkin jahat atau aniaya karena itu akan
      menimbulkan persepsi bahwa Tuhan tidak maha sempurna. Bahakan menurut
      Annazam, salah satu tokoh mu’tazilah konsep ini berkaiatan dengan kebijaksanaaan,
      kemurahan dan kepengasihan Tuhan.
c. Mengutus Rasul. Mengutus Rasul kepada manusia merupakan kewajiaban Tuhan
      karena alasan berikut ini : 1.Tuhan wajib berbuat baik kepada manusia dan hal itu tidak
      dapat terwujud kecuali dengan mengutus Rasul kepada mereka. 2.Al qur’an secara tegas
      menyatakan kewajiban Tuhan untuk belas kasih kepada manusia .Cara terbaik untuk
      maksud tersebut adalah dengan pengutusan rasul. 3.Tujuan di ciptakannya manusia adalah
      untuk beribadah kepadaNya dengan jalan mengutus rasul.


7
    Thahir Taib, Abd.Mu’in. 1986. Ilmu Kalam, Jakarta : Penerbit Widjaya, hlm.103
7



3. Al-Wa’ad wa al-Wa’id

           Ajaran ini berisi tentang janji dan ancaman. Tuhan yang Maha Adil tidak akan melanggar
janjinya dan perbuatan Tuhan terikat dan di batasi oleh janjinya sendiri. Ini sesuai dengan
prinsip keadilan. Ajaran ketiga ini tidak memberi peluang bagi Tuhan selain
menunaikan janjinya yaitu memberi pahala orang yang ta’at dan menyiksa orang yang
berbuat maksiat, ajaran ini tampaknya bertujuan mendorong manusia berbuat baik dan
tidak melakukan perbuatan dosa.

4. A l-Manzilah bain Al-Manzilatain

           Inilah ajaran yang mula-mula menyebabkan lahirnya mazhab mu’tazilah. Ajaran
ini terkenal dengan status orang mukmin yang melakukan dosa besar, seperti dalam
sejarah, khawarij menganggap orang tersebut kafir bahkan musyrik, sedangkan murji’ah
berpendapat bahwa orang itu tetap mukmin dan dosanya sepenuhnya di serahkan kepada Tuhan.

           Menurut pandangan Mu’tazilah orang islam yang mengerjakan dosa besar yang sampai matinya
belum taubat, orang itu di hukumi tidak kafir dan tidak pula mukmin, tetapi diantara keduanya. Mereka
itu dinamakan orangg fasiq, jadi mereka di tempatkan di suatu tempat diantara keduanya.9

5.    Al Amr bi Al Ma’ruf wa Al Nahi an Al Munkar

           Ajaran ini menekankan keberpihakan kepada kebenaran dan kebaikan. Ini
merupakan konsekuensi logis dari keimananan seseorang. Pengakuan keimanan harus
dibuktikan dengan perbuatan baik, diantaranya dengan menyuruh orang berbuat baik dan
mencegahnya dari kejahatan. Perbedaan mazhab Mu’tazilah dengan mazhab lain mengenai
ajaran kelima ini terletak pada tata pelaksanaanya. Menurut Mu’tazilah jika memang
diperlukan kekerasan dapat ditempuh untuk mewujudkan ajaran tersebut.




9
    Ibid
8



                                        BAB III
                                       PENUTUP

       Semua aliran dalam teologi Islam, baik Asy`ariah, Maturidiah, apalagi Mu`tazilah
sama-sama mempergunakan akal dalam menyelesaikan persoalan-persoalan teologi yang
timbul dikalangan umat Islam. Perbedaan yang terdapat antara aliran-aliran itu ialah
perbedaan dalam derajat kekuatan yang diberikan kepada akal. Kalau Mu`tazilah
berpendapat bahwa akal mempunyai daya yang kuat, Asy`ariah sebaliknya berpendapat
bahwa akal mempunyai daya yang lemah.

       Semua aliran itu berpegang kepda wahyu, dalam hal ini perbedaan yang terdapat
antara aliran-aliran itu hanyalah perbedaan dalam interpretasi mengenai teks ayat-ayat Al-
Quran dan hadist. Perbedaan dalam interpretasi inilah yang kemudian menimbulkan aliran-
aliran yang berlainan dalam kalangan umat Islam seperti yang tersebut diatas.
Mu`tazilah mempunyai lima ajaran dasar, perintah bernuat baik dan larangan berbuat jahat,
dianggap sebagai kewajiban bukan oleh kaum Mu`tazilah saja, tetapi oleh golongan-
golongan umat Islam lainnya.

       Aliran kaum Mu`tazilah dipandang sebagai aliran yang menyimpang dari ajaran
Islam, dan dengan demikian tak disenangi oleh sebagian umat Islam, terutama di
Indonesia. Pandangan demikian timbul karena kaum mu`tazilah dianggap tidak percaya
kepada wahyu dan hanya mengakui kebenaran yang diperoleh rasio. Namun, Sebagaimana
diketahui kaum Mu`tazilah tidak hanya memakai argumen rasional, tetapi juga memakai
ayat-ayat Al-Quran dan hadist untuk menahan pendirian mereka.
9



                               DAFTAR PUSTAKA

Madkour, Ibrahim. 2009. Aliran dan Teori Filsafat Islam, penterjemah : Yudian Wahyudi
         Asmin, Jakarta : PT. Bumi Aksara

Al Syahrastani, Al Milal wa Al Nihal, Beirut : Dar al Fikr

Departeman Agama RI. 1971. Al-qur’an dan Terjemahnya, Jakarta : Yayasan
     Penyelenggara Penterjemah Qur’an

Abdul Rozak,Anwar ,Rosihan. 2009. Ilmu Kalam, cet.iv, Bandung : CV. PustakaSetia

Sharif (ed). 2004. Aliran-aliran Filsafat Islam. Bandung : Nuansa Cendekia

Thahir   Taib,   Abd.Mu’in.     1986.    Ilmu   Kalam,       Jakarta   :   Penerbit   Widjaya

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Sejarah kelahiran ilmu kalam
Sejarah kelahiran ilmu kalamSejarah kelahiran ilmu kalam
Sejarah kelahiran ilmu kalamabdullahtamlikha
 
Makalah ilmu kalam
Makalah ilmu kalamMakalah ilmu kalam
Makalah ilmu kalamelmaryam
 
Aliran Jabariyah dan Aliran qadariyah
Aliran Jabariyah dan Aliran qadariyahAliran Jabariyah dan Aliran qadariyah
Aliran Jabariyah dan Aliran qadariyahRezaQyu RezaQta
 
Makalah ilmu kalam final!
Makalah ilmu kalam final!Makalah ilmu kalam final!
Makalah ilmu kalam final!Amadeus Alief
 
73 FIRQAH DALAM ISLAM
73 FIRQAH DALAM ISLAM73 FIRQAH DALAM ISLAM
73 FIRQAH DALAM ISLAMrahman rahman
 
2 islam agama rahmatan lil alamin
2 islam agama rahmatan lil alamin2 islam agama rahmatan lil alamin
2 islam agama rahmatan lil alaminayub99
 
Teologi Islam - Mutazilah
Teologi Islam - MutazilahTeologi Islam - Mutazilah
Teologi Islam - MutazilahIslamic Studies
 
Sejarah dan perkembangan ilmu kalam
Sejarah dan perkembangan ilmu kalamSejarah dan perkembangan ilmu kalam
Sejarah dan perkembangan ilmu kalamoonx
 
sejarah dan perkembangan ilmu tauhid
sejarah dan perkembangan ilmu tauhidsejarah dan perkembangan ilmu tauhid
sejarah dan perkembangan ilmu tauhidRoisMansur
 
Makalah paham ahlussunnah waljama
Makalah paham ahlussunnah waljamaMakalah paham ahlussunnah waljama
Makalah paham ahlussunnah waljamaRinoputra Stain
 
Sejarah dan Aliran Mutazilah
Sejarah dan Aliran MutazilahSejarah dan Aliran Mutazilah
Sejarah dan Aliran MutazilahIslamic Studies
 
Tauhid di indonesia
Tauhid di indonesiaTauhid di indonesia
Tauhid di indonesiaseiei akito
 
Mengenal Teologi Murjiah
Mengenal Teologi Murjiah Mengenal Teologi Murjiah
Mengenal Teologi Murjiah Islamic Studies
 

Was ist angesagt? (20)

Sejarah kelahiran ilmu kalam
Sejarah kelahiran ilmu kalamSejarah kelahiran ilmu kalam
Sejarah kelahiran ilmu kalam
 
Makalah ilmu kalam
Makalah ilmu kalamMakalah ilmu kalam
Makalah ilmu kalam
 
Aliran Asy'ariah
Aliran Asy'ariahAliran Asy'ariah
Aliran Asy'ariah
 
Aliran Jabariyah dan Aliran qadariyah
Aliran Jabariyah dan Aliran qadariyahAliran Jabariyah dan Aliran qadariyah
Aliran Jabariyah dan Aliran qadariyah
 
Makalah ilmu kalam final!
Makalah ilmu kalam final!Makalah ilmu kalam final!
Makalah ilmu kalam final!
 
Qadariah dan jabariah
Qadariah dan jabariahQadariah dan jabariah
Qadariah dan jabariah
 
73 FIRQAH DALAM ISLAM
73 FIRQAH DALAM ISLAM73 FIRQAH DALAM ISLAM
73 FIRQAH DALAM ISLAM
 
2 islam agama rahmatan lil alamin
2 islam agama rahmatan lil alamin2 islam agama rahmatan lil alamin
2 islam agama rahmatan lil alamin
 
Teologi Islam - Mutazilah
Teologi Islam - MutazilahTeologi Islam - Mutazilah
Teologi Islam - Mutazilah
 
Sejarah dan perkembangan ilmu kalam
Sejarah dan perkembangan ilmu kalamSejarah dan perkembangan ilmu kalam
Sejarah dan perkembangan ilmu kalam
 
Ilmu kalam
Ilmu kalamIlmu kalam
Ilmu kalam
 
sejarah dan perkembangan ilmu tauhid
sejarah dan perkembangan ilmu tauhidsejarah dan perkembangan ilmu tauhid
sejarah dan perkembangan ilmu tauhid
 
Makalah paham ahlussunnah waljama
Makalah paham ahlussunnah waljamaMakalah paham ahlussunnah waljama
Makalah paham ahlussunnah waljama
 
Aliran teologi islam
Aliran teologi islamAliran teologi islam
Aliran teologi islam
 
Tauhid
TauhidTauhid
Tauhid
 
Sejarah dan Aliran Mutazilah
Sejarah dan Aliran MutazilahSejarah dan Aliran Mutazilah
Sejarah dan Aliran Mutazilah
 
Ilmu kalam - Khawarij
Ilmu kalam - KhawarijIlmu kalam - Khawarij
Ilmu kalam - Khawarij
 
Tauhid di indonesia
Tauhid di indonesiaTauhid di indonesia
Tauhid di indonesia
 
Mengenal Teologi Murjiah
Mengenal Teologi Murjiah Mengenal Teologi Murjiah
Mengenal Teologi Murjiah
 
Kajian Historis Murjiah
Kajian Historis MurjiahKajian Historis Murjiah
Kajian Historis Murjiah
 

Ähnlich wie 69011339 makalah-mu-tazilah

Tauhid Dan Ilmu Kalam.pptx
Tauhid Dan Ilmu Kalam.pptxTauhid Dan Ilmu Kalam.pptx
Tauhid Dan Ilmu Kalam.pptxYoga495659
 
Makalah Studi Teologi Islam : Ahlussunnah Waljama'ah
Makalah Studi Teologi Islam : Ahlussunnah Waljama'ahMakalah Studi Teologi Islam : Ahlussunnah Waljama'ah
Makalah Studi Teologi Islam : Ahlussunnah Waljama'ah057SherliIsraniHukum
 
Kelompok Khawarij, Jabariyah, Qodariyah, Mu’tazilah, Syiah dan Murji’ah - Cop...
Kelompok Khawarij, Jabariyah, Qodariyah, Mu’tazilah, Syiah dan Murji’ah - Cop...Kelompok Khawarij, Jabariyah, Qodariyah, Mu’tazilah, Syiah dan Murji’ah - Cop...
Kelompok Khawarij, Jabariyah, Qodariyah, Mu’tazilah, Syiah dan Murji’ah - Cop...Zukét Printing
 
Kelompok Khawarij, Jabariyah, Qodariyah, Mu’tazilah, Syiah dan Murji’ah - Cop...
Kelompok Khawarij, Jabariyah, Qodariyah, Mu’tazilah, Syiah dan Murji’ah - Cop...Kelompok Khawarij, Jabariyah, Qodariyah, Mu’tazilah, Syiah dan Murji’ah - Cop...
Kelompok Khawarij, Jabariyah, Qodariyah, Mu’tazilah, Syiah dan Murji’ah - Cop...Zukét Printing
 
Hadlratus syaikh muhammad hasyim asy
Hadlratus syaikh muhammad hasyim asyHadlratus syaikh muhammad hasyim asy
Hadlratus syaikh muhammad hasyim asyNizam D'solace II
 
Tokoh - Tokoh Aswaja Secara Holistik .pdf
Tokoh - Tokoh Aswaja Secara Holistik  .pdfTokoh - Tokoh Aswaja Secara Holistik  .pdf
Tokoh - Tokoh Aswaja Secara Holistik .pdfZukét Printing
 
Tokoh - Tokoh Aswaja Secara Holistik.docx
Tokoh - Tokoh Aswaja Secara Holistik.docxTokoh - Tokoh Aswaja Secara Holistik.docx
Tokoh - Tokoh Aswaja Secara Holistik.docxZukét Printing
 
BUKU: Menyingkap aqidah Syiah Kecil
BUKU: Menyingkap aqidah Syiah KecilBUKU: Menyingkap aqidah Syiah Kecil
BUKU: Menyingkap aqidah Syiah KecilMarina Nawia
 
Pentakfiran dan Penyesatan Wahabi Terhadap Ummat
Pentakfiran dan Penyesatan Wahabi Terhadap UmmatPentakfiran dan Penyesatan Wahabi Terhadap Ummat
Pentakfiran dan Penyesatan Wahabi Terhadap UmmatMohammad Luqman Firmansyah
 
Kemunculan aliran aliran akidah
Kemunculan aliran aliran akidahKemunculan aliran aliran akidah
Kemunculan aliran aliran akidahakhmal ali
 
MAKALAH ASWAJA.docx
MAKALAH ASWAJA.docxMAKALAH ASWAJA.docx
MAKALAH ASWAJA.docxAhmadSukronM
 
MAKALAH_ASWAJA_KELOMPOK_6[1].docx
MAKALAH_ASWAJA_KELOMPOK_6[1].docxMAKALAH_ASWAJA_KELOMPOK_6[1].docx
MAKALAH_ASWAJA_KELOMPOK_6[1].docxAhmadSukronM
 
ilmu kalam.pptx
ilmu kalam.pptxilmu kalam.pptx
ilmu kalam.pptxWildanBmai
 

Ähnlich wie 69011339 makalah-mu-tazilah (20)

Tauhid Dan Ilmu Kalam.pptx
Tauhid Dan Ilmu Kalam.pptxTauhid Dan Ilmu Kalam.pptx
Tauhid Dan Ilmu Kalam.pptx
 
Rasionalisme mu'tazilah
Rasionalisme mu'tazilahRasionalisme mu'tazilah
Rasionalisme mu'tazilah
 
Makalah Studi Teologi Islam : Ahlussunnah Waljama'ah
Makalah Studi Teologi Islam : Ahlussunnah Waljama'ahMakalah Studi Teologi Islam : Ahlussunnah Waljama'ah
Makalah Studi Teologi Islam : Ahlussunnah Waljama'ah
 
Kelompok Khawarij, Jabariyah, Qodariyah, Mu’tazilah, Syiah dan Murji’ah - Cop...
Kelompok Khawarij, Jabariyah, Qodariyah, Mu’tazilah, Syiah dan Murji’ah - Cop...Kelompok Khawarij, Jabariyah, Qodariyah, Mu’tazilah, Syiah dan Murji’ah - Cop...
Kelompok Khawarij, Jabariyah, Qodariyah, Mu’tazilah, Syiah dan Murji’ah - Cop...
 
Kelompok Khawarij, Jabariyah, Qodariyah, Mu’tazilah, Syiah dan Murji’ah - Cop...
Kelompok Khawarij, Jabariyah, Qodariyah, Mu’tazilah, Syiah dan Murji’ah - Cop...Kelompok Khawarij, Jabariyah, Qodariyah, Mu’tazilah, Syiah dan Murji’ah - Cop...
Kelompok Khawarij, Jabariyah, Qodariyah, Mu’tazilah, Syiah dan Murji’ah - Cop...
 
Hadlratus syaikh muhammad hasyim asy
Hadlratus syaikh muhammad hasyim asyHadlratus syaikh muhammad hasyim asy
Hadlratus syaikh muhammad hasyim asy
 
Kaum Mu'tazillah
Kaum Mu'tazillahKaum Mu'tazillah
Kaum Mu'tazillah
 
Tokoh - Tokoh Aswaja Secara Holistik .pdf
Tokoh - Tokoh Aswaja Secara Holistik  .pdfTokoh - Tokoh Aswaja Secara Holistik  .pdf
Tokoh - Tokoh Aswaja Secara Holistik .pdf
 
Tokoh - Tokoh Aswaja Secara Holistik.docx
Tokoh - Tokoh Aswaja Secara Holistik.docxTokoh - Tokoh Aswaja Secara Holistik.docx
Tokoh - Tokoh Aswaja Secara Holistik.docx
 
BUKU: Menyingkap aqidah Syiah Kecil
BUKU: Menyingkap aqidah Syiah KecilBUKU: Menyingkap aqidah Syiah Kecil
BUKU: Menyingkap aqidah Syiah Kecil
 
Agama
AgamaAgama
Agama
 
Aliran muktazilah
Aliran muktazilahAliran muktazilah
Aliran muktazilah
 
Risalah Pengantar Memahami Aswaja
Risalah Pengantar Memahami AswajaRisalah Pengantar Memahami Aswaja
Risalah Pengantar Memahami Aswaja
 
Pentakfiran dan Penyesatan Wahabi Terhadap Ummat
Pentakfiran dan Penyesatan Wahabi Terhadap UmmatPentakfiran dan Penyesatan Wahabi Terhadap Ummat
Pentakfiran dan Penyesatan Wahabi Terhadap Ummat
 
1.aswj perdebatan makna dan eksistensi
1.aswj perdebatan makna dan eksistensi1.aswj perdebatan makna dan eksistensi
1.aswj perdebatan makna dan eksistensi
 
2 al-asyariyah
2 al-asyariyah2 al-asyariyah
2 al-asyariyah
 
Kemunculan aliran aliran akidah
Kemunculan aliran aliran akidahKemunculan aliran aliran akidah
Kemunculan aliran aliran akidah
 
MAKALAH ASWAJA.docx
MAKALAH ASWAJA.docxMAKALAH ASWAJA.docx
MAKALAH ASWAJA.docx
 
MAKALAH_ASWAJA_KELOMPOK_6[1].docx
MAKALAH_ASWAJA_KELOMPOK_6[1].docxMAKALAH_ASWAJA_KELOMPOK_6[1].docx
MAKALAH_ASWAJA_KELOMPOK_6[1].docx
 
ilmu kalam.pptx
ilmu kalam.pptxilmu kalam.pptx
ilmu kalam.pptx
 

Kürzlich hochgeladen

PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfwalidumar
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxmuhammadkausar1201
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptxHR MUSLIM
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 

Kürzlich hochgeladen (20)

PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 

69011339 makalah-mu-tazilah

  • 1. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Asal Usul Kemunculan Mu’tazilah Kaum Mu`tazilah merupakan sekelompok manusia yang pernah menggemparkan dunia Islam selama lebih dari 300 tahun akibat fatwa-fatwa mereka yang menghebohkan, selama waktu itu pula kelompok ini telahmenumpahkan ribuan darah kaum muslimin terutama para ulama Ahlus Sunnah yang bersikukuh dengan pedoman mereka. Sejarah munculnya aliran Mu’tazilah oleh para kelompok pemuja aliran Mu’tazilah tersebut muncul di kota Basrah (Iraq) pada abad ke 2 Hijriyah, tahun 105 - 110 H, tepatnya pada masa pemerintahan khalifah Abdul Malik Bin Marwan dan khalifah Hisyam Bin AbdulMalik. Pelopornya adalah seorang penduduk Bashrah mantan murid Al-Hasan Al-Bashri yang bernama Washil bin ‘Atha Al-Makhzumi Al-Ghozzal. Secara umum, aliran Mu’tazilah melewati dua fase yang berbeda. Fase Abbasiyah (100 H - 237 M) dan fase Bani Buwaihi (334 H). Generasi pertama mereka hidup di bawah pemerintahan Bani Umayah untuk waktu yang tidak terlalu lama. Kemudian memenuhi zaman awal Daulah Abbasiyah dengan aktivitas, gerak, teori, diskusi dan pembelaan terhadap agama, dalam suasana yang dipenuhi oleh pemikiran baru. Dimulai di Basrah. Kemudian di sini berdiri cabang sampai ke Baghdad. Orang-orang Mu’tazilah Basrah bersikap hati-hati dalam menghadapi masalah politik, tetapi kelompok Mu’tazilah Baghdad justru terlibat jauh dalam politik. Mereka ambil bagian dalam menyulut dan mengobarkan api inquisisi bahwa “Al Qur’an adalah makhluk”. Memang pada awalnya Mu’tazilah menghabiskan waktu sekitar dua abad untuk tidak mendukung sikap bermazhab, mengutamakan sikap netral dalam pendapat dan tindakan. Konon ini merupakan salah satu sebab mengapa mereka disebut Mu’tazilah. Mu’tazilah tidak mengisolir diri dalam menanggapi problematika imamah –sebagai sumber perpecahan pertama- tetapimengambil sikap tengah dengan mengajukan teori “al manzilah bainal manzilatain”. Akan tetapi di bawah tekanan Asy’ariah nampaknya mereka berlindung kepada Bani Buwaihi. 1 1 Madkour, Ibrahim. 2009. Aliran dan Teori Filsafat Islam, penterjemah : Yudian Wahyudi Asmin, Jakarta : PT. Bumi Aksara, hlm. 46-47
  • 2. 2 B. Penamaan “Mu’tazilah” Mu’tazilah, secara etimologis bermakna: orang-orang yang memisahkan diri. Sebutan ini mempunyai suatu kronologi yang tidak bisa dipisahkan dengan sosok Al- Hasan Al-Bashri, salah seorang imam di kalangan tabi’in. Asy-Syihristani berkata: (Suatu hari) datanglah seorang laki-laki kepada Al-Hasan Al-Bashri seraya berkata: “Wahai imam dalam agama, telah muncul di zaman kita ini kelompok yang mengkafirkan pelaku dosa besar (di bawah dosa syirik). Dan dosa tersebut diyakini sebagai suatu kekafiran yang dapat mengeluarkan pelakunya dari agama, mereka adalah kaum Khawarij. Sedangkan kelompok yang lainnya sangat toleran terhadap pelaku dosa besar (di bawah dosa syirik), dan dosa tersebut tidak berpengaruh terhadap keimanan. Karena dalam madzhab mereka, suatu amalan bukanlah rukun dari keimanan dan kemaksiatan tidak berpengaruh terhadap keimanan sebagaimana ketaatan tidak berpengaruh terhadap kekafiran, mereka adalah Murji’ah umat ini. Bagaimanakah pendapatmu dalam permasalahan ini agar kami bisa menjadikannya sebagai prinsip (dalam beragama)?” Al-Hasan Al-Bashri pun berpikir sejenak dalam permasalahan tersebut. Sebelum beliau menjawab, tiba-tiba dengan lancangnya Washil bin Atha’ berseloroh: “Menurutku pelaku dosa besar bukan seorang mukmin, namun ia juga tidak kafir, bahkan ia berada pada suatu keadaan di antara dua keadaan, tidak mukmin dan juga tidak kafir.” Lalu ia berdiri dan duduk menyendiri di salah satu tiang masjid sambil tetap menyatakan pendapatnya tersebut kepada murid-murid Hasan Al-Bashri lainnya. Maka Al-Hasan Al- Bashri berkata: “ ‫“ صاعتصصزل عنصصو ا وصاصصصل‬Washil telah memisahkan diri dari kita”, maka ً” ِ‫”لِ َتْ اَ اَ اَ اَ اَّ اَ ل‬ disebutlah dia dan para pengikutnya dengan sebutan Mu’tazilah. Pertanyaan itu pun akhirnya dijawab oleh Al-Hasan Al-Bashri dengan jawaban Ahlussunnah Wal Jamaah: “Sesungguhnya pelaku dosa besar (di bawah dosa syirik) adalah seorang mukmin yang tidak sempurna imannya. Karena keimanannya, ia masih disebut mukmin dan karena dosa besarnya ia disebut fasiq (dan keimanannya pun menjadi tidak sempurna).” 2 2 Al Syahrastani, Al Milal wa Al Nihal, Beirut : Dar al Fikr, hlm. 47-48
  • 3. 3 Versi lain dikemukakan oleh Al-Baghdadi. Ia mengatakan bahwa Wasil dan temannya,Amr bin Ubaid bin Bab, diusir oleh Hasan Al Basri dari majelisnya karena adanya pertikaian diantara mereka tentang masalah qadar dan orang yang berdosa besar.Keduanya menjauhkan diri dari Hasan Al Basri dan berpendapat bahwa orang yang berdosa besar itu tidak mukmin dan tidak pula kafir. Oleh karena itu golongan ini dinamakanMu’tazilah. Versi lain dikemukakan Tasy Kubra Zadah yang menyatakan bahwa Qatadah bin Da’mah pada suatu hari masuk mesjid Basrah dan bergabung dengan majelis Amr bin Ubaid yang disangkanya adalah majlis Hasan Al Basri. Setelah mengetahuinya bahwa majelis tersebut bukan majelis Hasan Al Basri, ia berdiri dan meninggalkan tempat sambil berkata, ³ “ini kaum Mu’tazilah.” Sejak itulah kaum tersebut dinamakan Mu’tazilah.Al-Mas’udi memberikan keterangan tentang asal-usul kemunculan Mu’tazilah tanpa menyangkut-pautkan dengan peristiwa antara Washil dan Hasan Al Basri. Mereka diberi nama Mu’tazilah, katanya, karena berpendapat bahwa orang yang berdosa bukanlah mukmin dan bukan pula kafir, tetapi menduduki tempat diantara kafir dan mukmin (al- manzilah bain al-manzilatain). 4 C.Gerakan Kaum Mu`tazilah Gerakan kaum Mu`tazilah pada mulanya memiliki dua cabang yaitu : a. Di Basrah (Iraq) yang dipimpin oleh Washil Ibn Atha` dan Amr Ibn Ubaid dengan murid-muridnya, yaitu Ustman bin Ath Thawil , Hafasah bin Salim dll. Ini berlangsung pada permulaan abad ke 2 H. Kemudian pada awal abad ke 3 H wilayah Basrah dipimpin oleh Abu Huzail Al-Allah (wafat 235), kemudian Ibrahim bin Sayyar (211 H) kumudian tokoh Mu`tazilah lainnya. b. Di Bagdad (iraq) yang dipimpin dan didirikan oleh Basyir bin Al-Mu`tamar salah seorang pemimpin Basrah yang dipindah ke Bagdad kemudian mendapat dukungan dari kawan-kawannya, yaitu Abu Musa Al- Musdar, Ahmad bin Abi Daud dll. 3 Abdul Rozak,Anwar ,Rosihoa. 2009. Ilmu Kalam, cet.iv, Bandung : CV. PustakaSetia, Hlm.78 4 Ibid
  • 4. 4 Inilah imam-imam Mu`tazilah di sekitar abad ke 2 dan ke 3 H. Di Basrah dan di Bagdad, khalifah-khalifah Islam yang terang-terangan menganut dan mendukung aliran ini adalah: 1. Yazid bin Walid (Khalifah Bani Umayyah yang berkuasa pada tahun 125-126 H) 2. Ma`mun bin Harun Ar-Rasyid (Khalifah Bani Abbasiah 198-218 H) 3. Al- Mu`tashim bin Harun Ar-Rasyid (Khalifah Bani Abbasiah 218-227 H) 4. Al- Watsiq bin Al- Mu`tashim (Khalifah Bani Abbasiah 227-232 H) Diantara golongan ulama Mu`tazilah lainya adalah : 1. Utsman Al- Jahidz, pengarang kitab Al- Hewan (wafat 255 H) 2. Syarif Radhi (406 H) 3. Abdul Jabbar bin Ahmad yang terkenal dengan sebutan Qadhi`ul Qudhat. 4. Syaikh Zamakhsari pengarang tafsir Al- Kasysyaf (528 ) 5. Ibnu Abil Hadad pengarang kitab Syarah Nahjul Balaghah (655)
  • 5. 5 BAB II PEMBAHASAN Abu Hasan Al- Kayyath berkata dalam kitabnya Al- Intisar “Tidak ada seorang pun yang berhak mengaku sebagai penganut Mu`tazilah sebelum ia mengakui Al- Ushul Al- Khamsah ( lima landasan pokok ) yaitu Tauhid, Al - ‘Adl, Al- Wa`du Wal Wai`id, Al- Manzilah Baina Manzilatain, dan Al Amr bi Al Ma’ruf wa Al Nahi an Al Munkar. 1. Tauhid At-tauhid ( pengesaan Tuhan ) merupakan prinsip utama dan intisari ajaranmu’tazilah. Sebenarnya, setiap mazhab teologis dalam islam memegang doktrin ini.Namun bagi mu’tazilah ,tauhid memiliki arti yang spesifik. Tuhan harus disucikan dari segala sesuatu yang dapat mengurangi arti kemahaesaannya.Untuk memurnikan keesaan Tuhan, Mu’tazilah menolak konsep Tuhan memiliki sifat-sifat. Konsep ini bermula dari founding father aliran ini, yakni Washil bin ‘Atho. Ia mengingkari bahwa mengetahui, berkuasa, berkehendak, dan hidup adalah termasuk esensi Allah. Menurutnya, jika sifat-sifat ini diakui sebagai kekal- azali, itu berarti terdapat “pluralitas yang kekal” dan berarti bahwa kepercayaan kepada Allah adalah dusta belaka. Namun gagasan Washil ini tidak mudah diterima. Pada umumnya Mu’taziliyyah mereduksi sifat- sifat Allah menjadi dua, yakni ilmu dan kuasa, dan menamakan keduanya sebagai sifat-sifat esensial. Selanjutnya mereka mereduksi lagi kedua sifat dasar ini menjadi satu saja, yakni keesaan. 5 Doktrin tauhid Mu’tazilah lebih lanjut menjelaskan bahwa Tuhan dapat dilihat dengan mata kepala. Juga, keyakinan tidak ada satupun yang dapat menyamai Tuhan, begitupula sebaliknya, Tuhan tidak serupa dengan makhluk-Nya. Tegasnya Mu’tazilah menolak antropomorfisme. Penolakan terhadap paham antropomorfistik bukan semat-mata atas pertimbanagan akal, melainkan memiliki rujukan yang yang sangat kuat di dalam Al qur’an yang berbunyi (artinya) : 6 “ tidak ada satupun yang menyamainya .” ( Q.S.Assyura : 9 ). 5 Sharif (ed). 2004. Aliran-aliran Filsafat Islam. Bandung : Nuansa Cendekia, hlm. 21 6 Abdul Rozak,Anwar ,Rosihan.2009. Ilmu Kalam, cet.iv, Bandung : CV. Pustaka Setia, hlm. 82
  • 6. 6 2. Al – ‘Adl Ajaran dasar Mu’tazilah yang kedua adalah al-adl, yang berarti Tuhan Maha Adil. Adil ini merupakan sifat yang paling gamblang untuk menunjukkan kesempurnaan, karena Tuhan Maha sempurna dia pasti adil. Faham ini bertujuan ingin menempatkan Tuhan benar-benar adil menurut sudut pandang manusia. Tuhan dipandang adil apabila bertindak hanya yang baik dan terbaik. Begitupula Tuhan itu adil bila tidak melanggar janjinya. Dengan demikian Tuhan terikat dengan janjinya. Merekalah golongan yang mensucikan Allah daripada pendapat lawannya yang mengatakan : bahwa Allah telah mentaqdirkan seseorang itu berbuat maksiat, lalu mereka di azab Allah, sedang Mu’tazialah berpendapat, bahwa manusia adalah merdeka dalam segala perbuatan dan bebas bertindak, sebab itu mereka di azab atas perbuatan dan tindakannya. Inilah yang mereka maksud keadilan itu. 7 Ajaran tentang keadilan berkaitan dengan beberapa hal, antara lain : a. Perbuatan manusia. Manusia menurut Mu’tazilah melakukan dan menciptakan perbuatannya sendiri, terlepas dari kehendak dan kekuasaan Tuhan. Manusia benar- benar bebas untuk menentukan pilihannya. Tuhan hanya menyuruh dan menghendaki yang baik. Konsep ini memiliki konsekuensi logis dengan keadilan Tuhan, yaitu apapun yang akan diterima manusia di akhirat merupakan balasan perbuatannya di dunia. b. Berbuat baik dan terbaik Maksudnya adalah kewajiaban Tuhan untuk berbuat baik, bahkan terbaik bagimanusia. Tuhan tidak mungkin jahat atau aniaya karena itu akan menimbulkan persepsi bahwa Tuhan tidak maha sempurna. Bahakan menurut Annazam, salah satu tokoh mu’tazilah konsep ini berkaiatan dengan kebijaksanaaan, kemurahan dan kepengasihan Tuhan. c. Mengutus Rasul. Mengutus Rasul kepada manusia merupakan kewajiaban Tuhan karena alasan berikut ini : 1.Tuhan wajib berbuat baik kepada manusia dan hal itu tidak dapat terwujud kecuali dengan mengutus Rasul kepada mereka. 2.Al qur’an secara tegas menyatakan kewajiban Tuhan untuk belas kasih kepada manusia .Cara terbaik untuk maksud tersebut adalah dengan pengutusan rasul. 3.Tujuan di ciptakannya manusia adalah untuk beribadah kepadaNya dengan jalan mengutus rasul. 7 Thahir Taib, Abd.Mu’in. 1986. Ilmu Kalam, Jakarta : Penerbit Widjaya, hlm.103
  • 7. 7 3. Al-Wa’ad wa al-Wa’id Ajaran ini berisi tentang janji dan ancaman. Tuhan yang Maha Adil tidak akan melanggar janjinya dan perbuatan Tuhan terikat dan di batasi oleh janjinya sendiri. Ini sesuai dengan prinsip keadilan. Ajaran ketiga ini tidak memberi peluang bagi Tuhan selain menunaikan janjinya yaitu memberi pahala orang yang ta’at dan menyiksa orang yang berbuat maksiat, ajaran ini tampaknya bertujuan mendorong manusia berbuat baik dan tidak melakukan perbuatan dosa. 4. A l-Manzilah bain Al-Manzilatain Inilah ajaran yang mula-mula menyebabkan lahirnya mazhab mu’tazilah. Ajaran ini terkenal dengan status orang mukmin yang melakukan dosa besar, seperti dalam sejarah, khawarij menganggap orang tersebut kafir bahkan musyrik, sedangkan murji’ah berpendapat bahwa orang itu tetap mukmin dan dosanya sepenuhnya di serahkan kepada Tuhan. Menurut pandangan Mu’tazilah orang islam yang mengerjakan dosa besar yang sampai matinya belum taubat, orang itu di hukumi tidak kafir dan tidak pula mukmin, tetapi diantara keduanya. Mereka itu dinamakan orangg fasiq, jadi mereka di tempatkan di suatu tempat diantara keduanya.9 5. Al Amr bi Al Ma’ruf wa Al Nahi an Al Munkar Ajaran ini menekankan keberpihakan kepada kebenaran dan kebaikan. Ini merupakan konsekuensi logis dari keimananan seseorang. Pengakuan keimanan harus dibuktikan dengan perbuatan baik, diantaranya dengan menyuruh orang berbuat baik dan mencegahnya dari kejahatan. Perbedaan mazhab Mu’tazilah dengan mazhab lain mengenai ajaran kelima ini terletak pada tata pelaksanaanya. Menurut Mu’tazilah jika memang diperlukan kekerasan dapat ditempuh untuk mewujudkan ajaran tersebut. 9 Ibid
  • 8. 8 BAB III PENUTUP Semua aliran dalam teologi Islam, baik Asy`ariah, Maturidiah, apalagi Mu`tazilah sama-sama mempergunakan akal dalam menyelesaikan persoalan-persoalan teologi yang timbul dikalangan umat Islam. Perbedaan yang terdapat antara aliran-aliran itu ialah perbedaan dalam derajat kekuatan yang diberikan kepada akal. Kalau Mu`tazilah berpendapat bahwa akal mempunyai daya yang kuat, Asy`ariah sebaliknya berpendapat bahwa akal mempunyai daya yang lemah. Semua aliran itu berpegang kepda wahyu, dalam hal ini perbedaan yang terdapat antara aliran-aliran itu hanyalah perbedaan dalam interpretasi mengenai teks ayat-ayat Al- Quran dan hadist. Perbedaan dalam interpretasi inilah yang kemudian menimbulkan aliran- aliran yang berlainan dalam kalangan umat Islam seperti yang tersebut diatas. Mu`tazilah mempunyai lima ajaran dasar, perintah bernuat baik dan larangan berbuat jahat, dianggap sebagai kewajiban bukan oleh kaum Mu`tazilah saja, tetapi oleh golongan- golongan umat Islam lainnya. Aliran kaum Mu`tazilah dipandang sebagai aliran yang menyimpang dari ajaran Islam, dan dengan demikian tak disenangi oleh sebagian umat Islam, terutama di Indonesia. Pandangan demikian timbul karena kaum mu`tazilah dianggap tidak percaya kepada wahyu dan hanya mengakui kebenaran yang diperoleh rasio. Namun, Sebagaimana diketahui kaum Mu`tazilah tidak hanya memakai argumen rasional, tetapi juga memakai ayat-ayat Al-Quran dan hadist untuk menahan pendirian mereka.
  • 9. 9 DAFTAR PUSTAKA Madkour, Ibrahim. 2009. Aliran dan Teori Filsafat Islam, penterjemah : Yudian Wahyudi Asmin, Jakarta : PT. Bumi Aksara Al Syahrastani, Al Milal wa Al Nihal, Beirut : Dar al Fikr Departeman Agama RI. 1971. Al-qur’an dan Terjemahnya, Jakarta : Yayasan Penyelenggara Penterjemah Qur’an Abdul Rozak,Anwar ,Rosihan. 2009. Ilmu Kalam, cet.iv, Bandung : CV. PustakaSetia Sharif (ed). 2004. Aliran-aliran Filsafat Islam. Bandung : Nuansa Cendekia Thahir Taib, Abd.Mu’in. 1986. Ilmu Kalam, Jakarta : Penerbit Widjaya