3. Memahami MUHAMMADIYAH sebagai suatu
GERAKAN (movement/harakah) , dapat
dilakukan dengan 4 sudut pandang :
Sudut Pandang HISTORIS
Sudut Pandang IDEOLOGIS
Sudut Pandang ORGANISATORIS
Sudut Pandang PRAKSIS impirik
3
4. Makna GERAKAN
Aksi terorganisasi yang mengandung aspek-aspek
keyakinan, pengetahuan, kelembagaan, dan
pelaku untuk mencapai tujuan tertentu (menolak
atau melakukan perubahan).
SIFAT GERAKAN : Dinamisasi, Revitalisasi
dan Rekonstruksi.
4
5. Segi Bahasa : PENGIKUT MUHAMMAD, yaitu Nabi Muhammad
SAW., Rasulullah.
Segi Istilah : Organisasi Islam yang didirikan oleh KH.Ahmad
Dahlan dengan maksud agar ummat Islam di Indonesia
melaksanakan ajaran Islam sesuai dengan yang dituntunkan
oleh Nabi Muhammad SAW.
Menurut AD Muhammadiyah: Gerakan Islam, Dakwah amar
ma’ruf nahi munkar dan tajdid, yang bersumber pada Al-Quran
dan As-Sunnah, yang didirikan di Kauman Yogyakarta pada
tanggal 8 Dzulhijjah 1330 H bertepatan dengan 18 Nopember
1912 oleh KHA. Dahlan.
Menurut Kepribadian Muhammadiyah, adalah suatu
persyarikatan yang merupakan GERAKAN ISLAM. Maksud
GERAKnya ialah : “Da’wah Amar Ma’ruf Nahi Munkar” yang
ditujukan kepada dua bidang perseorangan dan masyarakat.
5
6. “Agama” : Makna Teknis Terminologis dalam
Bahasa Indonesia untuk memaknai kata “AD
DIIN”.
Agama: Apa yang disyari’atkan Allah dengan
perantaraan Nabi-nabi-Nya, berupa perintah-
perintah dan larangan-larangan, serta petunjuk-
petunjuk untuk kebaikan manusia di dunia dan
akhirat. [HPTM, h.276].
6
7. Agama Islam Yang dibawa oleh Nabi Muhammad
saw: Apa yang diturunkan Allah di dalam al-Qur’an
dan yang disebut dalam as-Sunnah yang shahih,
berupa perintah-perintah dan larangan-larangan serta
petunjuk untuk kebaikan manusia di dunia dan
akhirat. [HPT, h.276].
7
8. BERSIFATGERAKAN ISLAM [al harokah al
Islamiyah]
BERSIFATGERAKAN DAKWAH ISLAM [al
harokah al Dakwah al Islamiyah]
BERSIFATGERAKANTAJDID [al harokah al
Tajdid]
8
9. Adalah ORGANISASI atau
PERSYARIKATAN, yang mengasaskan segala
Hakikat, Tujuan, Visi, misi, program kerja dan
amal usahanya kepada AJARAN AGAMA ISLAM
yang di bawa oleh Nabi Muhammad SAW
sebagaimana termaktub dalam Al QUR’AN dan
AS SUNNAH AL MAQBULLAH, untuk
mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar-
benarnya.
Dasar pengamalan Islam Dalam Muhammadiyah
adalah: Al-Qur’an dan as-Sunnah dengan
menggunakan akal pikiran sesuai dengan jiwa
ajaran Islam. 9
10. Muhammadiyah adalah hasil konkret dari
telaah dan pendalaman [taddabur] KHA.
Dahlan terhadap Al Qur’an Al Karim. [tafsir
realitas, tafsir implementatif].
Gerakan Muhammadiyah hendak berusaha
untuk menampilkan WAJAH ISLAM dalam
wujud yang riil, konkret, dan nyata, yang dapat
dihayati, dirasakan, dan dinikmati oleh ummat
sebagai “rahmatan lil’alamin.”
10
11. MUHAMMADIYAH adalah Grand STRATEGI DAKWAH KHA.Dahlan
untuk melakukan PERUBAHAN SOSIAL, dengan TAKTIK membangun
AMAL USAHA yang riil.
” Dakwah Bil Khair ada oreintasi DAKWAH ISLAM YANG
BERKEMAJUAN, setiap langkah Muhammadiyah diselenggarakan
adalah untuk dakwah, namun dakwah Muhammadiyah harus ditafsir
ulang juga selain berbentuk tabligh, pendidikan, sosial dan kesehatan.”
TAFSIR ULANG dalam konteks: DAKWAH yg MEMBEBASKAN,
DAKWAH yg MENCERAHKAN, dan DAKWAH yg MEMBANGUN DAYA
[pemberdayaan potensi ummat].
Q.s. Ali Imron 104 yang memuat Dakwah Bil Khair yang dirangkai dengan
Amar Ma’ruf dan Nahi Munkar. Perlu kembali membangun konsep
Dakwah Bil Khair sebagai dakwah peradaban mengajak kepada
kemajuan, pencerdasan dan pencerahan serta pemberdayaan, dan tidak
hanya mengedepankan Amar Ma’ruf Nahi Munkar saja. Atau hanya
mengedepankan Nahi Munkar saja” [Din Syamsuddin]
11
12. GERAKAN TAJDID Muhammadiyah adalah BENTUK lain dari
TAFSIR PERUBAHAN SOSIAL MUHAMMADIYAH
Tajdid berarti perubahan ke arah yang lebih baik.
Gerakan tajdid merupakan usaha-usaha yang dilakukan oleh
segolongan ummat untuk memperbaiki pelbagai bidang
kehidupan manusia.
Tajdid bukan berarti merubah yang sudah baku dalam konteks
dalil yg qath’iy. Prinsip-prinsip dasar dalam agama Islam tidak
boleh ditambah-tambah seperti dalam bidang akidah.
Tajdid juga berarti memperbaharui sesuatu. Ia berarti kita
berusaha kembali kepada agama Islam yang sebenar seperti
penghayatan yang berlaku pada zaman nabi salallahualaihi
wasalam.
12
13. Sebagai gerakan tajdid (pembaruan), Muhammadiyah mengembangkan semangat
ijtihad, serta menjauhi sikap taklid. Istilah tajdid pada dasarnya bermakna
pembaruan, inovasi, restorasi, modernisasi dan sebagainya. Tajdid mengandung
pengertian bahwa kebangkitan Muhammadiyah adalah dalam usaha memperbarui
pemahaman umat Islam tentang agamanya, mencerahkan hati dan pikirannya
dengan jalan mengenalkan kembali ajaran Islam sesuai dengan dasar al-Qur'an dan
al-Sunnah [A. Syafi'i Ma'arif, 1996].
Sebagai gerakan tajdid, Muhammadiyah dituntut untuk selalu mampu membuat
semua langkah yang ditempuhnya tetap segar, kreatif, inovatif, dan responsif
mengikuti perkembangan zaman. Muhammadiyah diharapkan dapat selalu berdiri di
hadapan sejarah, dalam arti selalu berada di tengah-tengah perkembangan
masyarakat. Dengan cara demikian, Muhammadiyah mampu
melakukan interpretasi terhadap ajaran Islam secara dinamis dan kontekstual.
Ketika bicara tentang tajdid masa kini, Amien Rais mengajukan lima paket tajdîd atau
pembaruan yang saling berkaitan dan harus senantiasa dilakukan Muhammadiyah.
Kelima paket tajdîd tersebut adalah: tanzhîf al-aqîdah (purifikasi akidah), tajdîd al-
nizhâm (pembaruan sistem, organisasi), taktsîr al-kawâdir
(kaderisasi, Memperbanyak kader), tajdîd etos Muhammadiyah, dan tajdîd
kepemimpinan.
13
14. Dalam konsep Tajdid, Muhammadiyah dalam
posisi tengah, ada wilayah Tajdid yang berarti
reformasi/ purifikasi/ dalam aqidah dan tajdid
yang berarti moderinisasi dalam muamalah.
Perlu kehati-hatian dan Kecermatan dalam
pelaksanaannya,:
“purifikasi jika memasuki wilayah
muamalah, ujungnya jadi Jumud.”
“Bila modernisasi masuk ke wilayah
Aqidah, inilah mungkin yang disebut
liberal.” [Din Syamsuddin, sm.]
14
15. P
R
O
G
R
A
M
K
E
G
I
A
T
A
N
MENANAM KEYAKINAN – MEMPERDALAM PEMAHAMAN
MENINGKATKAN PENGAMALAN – DA’WAH AMAR MA’RUF
MEMPERDALAM KAJIAN ISLAM UNTUK MENDAPAT
KEMURNIAN DAN KEBENARAN AJARAN ISLAM
MENINGKATKAN SEMANGAT IBADAH – JIHAD & AMAL SHOLIH
MEMPERBARUHI DAN MEMAJUKAN PENDIDIKAN
MENINGKATKAN KUALITAS KESEHATAN
MENGEMBANGKAN UKHUWAH DAN KERJASAMA
DALAM BERBAGAI BIDANG
MEMELIHARA KEUTUHAN UMAT MUHAMMADIYAH
MEMBINA KUALITAS UMAT MUHAMMADIYAH
MENGEMBANGKAN SARANA UNTUK GERAKAN
MENINGKATKAN SUMBER DAYA MANUSIA
KELUARGA MUHAMMADIYAH
16. KADER Persyarikatan/di AMAL USAHA
BER -USWATUN HASANAH
Taat & LOYAL TERHADAP PERSYARIKATAN
AKTIF di KEGIATAN MUHAMMADIYAH
DIMANA IA BERADA
DAPAT MENJADI CONTOH MASYARAKAT
PIMPINAN/Pimpinan
AMAL USAHA
MUHAMMADIYAH
TAAT DAN LOYAL TERHADAP PERSYARIKATAN
MEMILIKI SIFAT AMANAH
MENCIPTAKAN KONDISI YANG KONDUSIF
DI LINGKUNGAN SEKOLAH
MEMPERTEBAL UKHUWAH
DAPAT MENJADI ANUTAN /Uswah SESUAI
TUNTUNAN ISLAM
Anggota /GURU/
KARYAWAN/PEGAWAI
MUHAMMADIYAH
17. MUHAMMADIYAH DIANTARA
KERAGAMAN KULTUR MUSLIM
MODERAT KULTUR INDONESIA
MUHAMMADIYAH
ISLAM FUNDAMENTALIS
YORDANIA
MESIR
MODERAT KULTUR NON INDONESIA
ARAB YAMAN
INDIA PAKISTAN
EKSTRIM LIBERAL
ISLAM LIBERAL (1970)
JIL (2000)