SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 40
ELEKTROMAGNETIKA I




                   Modul 02
     ANALISIS VEKTOR DAN
      SISTEM KOORDINAT


27 November 2012                               1
Materi :
   2.1   Analisis Vektor dan Fasor
   2.2   Sistem Koordinat
   2.3   Transformasi Koordinat
   2.4   Integral Vektor
2.1 Analisis Vektor

 Skalar : Besaran yang hanya memiliki nilai
     Contoh : Temperatur, laju, jarak, dll
 Vektor : Besaran yangmemiliki nilai dan arah
    Contoh : Medan listrik, medan magnet,
             Gaya, kecepatan, posisi,
             percepatan, dll
Notasi Vektor A ditulis dengan A atau



dengan
      adalah besar vektor A atau
      panjang vektor A
       adalah unit vektor A atau
       vektor satuan searah A
Vektor satuan atau unit vektor menya-
takan arah vektor, besarnya satu
2.2 Sistem Koordinat
   Lebih mudah menuangkan konsep vektor
    menggunakan sistem koordinat
   Tiga sistem koordinat :
       - Koordinat Cartesius
       - Koordinat Silinder
       - Koordinat Bola
Koordinat Cartesius
Koordinat Cartesius tersusun atas tiga
sumbu koordinat yang saling tegak lurus
masing-masing sumbu x, y, dan z
      z

                 adalah vektor satuan searah
                 sumbu x, sumbu y, dan
             y   Sumbu z

  x
Koordinat Cartesius

       z       Dalam koord. Cartesius
               sembarang vektor A
               ditulis

           y

           Ax, Ay, Az adalah komponen
   x
           vektor A dalam arah sb x,
           sb y, dan sb z
Koordinat Cartesius
Besar vektor A ditulis



Unit vektor A atau vektor satuan
searah A ditulis
Contoh
   Tulis dan Gambarkan Vektor A berpangkal di
    (0,0,0) dan memiliki komponen 2 ke arah x,
    3 ke arah y, dan 4 ke arah z.

    Tulis dan Gambarkan Vektor B berpangkal di
    (3,0,0) dan memiliki komponen 1 ke arah x, -2
    ke arah y, dan 4 ke arah z.


Diambil dari Hand Out EE2823 Elektromagnetika I (Koredianto Usman, Ir., M.Sc).
Gambar kedua Vektor tsb

                                 z


                                           A
                                      A


              B                            4




                                  2                         y

                                       3




                     x




Diambil dari Hand Out EE2823 Elektromagnetika I (Koredianto Usman, Ir., M.Sc).
Contoh 2

Titik A terletak dalam koordinat Carte-
sius (3,4,5), semua koordinat dalam
meter.
Tentukan :
 Gambar vektor posisi A
 Penulisan vektor posisi A
 Besar vektor A
 Unit vektor searah A
Elemen perpindahan, luas dan volume
pada Koordinat Cartesius
Elemen kecil perpindahan (displacement
infinitesimal) :


           z
                          P2
                                   Lihat jarak P1 ke P2
               dz
                    P1 dy dx
                               y

       x
Elemen kecil luas
  Elemen kecil luas dalam bidang yz

  Elemen kecil luas dalam bidang xz

  Elemen kecil luas dalam bidang xy


Elemen kecil volume
Koordinat Silinder
              Dalam koord. Silinder
              sembarang vektor A
              ditulis

    z

               A , A , Az adalah kompo-
               nen vektor A dalam arah
               sb , sb , dan sb z
Contoh

  Gambarkan vektor berikut pada sistem koordinat
  silinder
       A= 3a + 2a + az berpangkal di M(2, 0, 0)
       B= 3a + 2a + az berpangkal di N(2, /2, 0)




Diambil dari Hand Out EE2823 Elektromagnetika I (Koredianto Usman, Ir., M.Sc).
Gambar vektor tsb
                                  z




                                                                 B

                                            az       2a


                         az



                                                 N        3a           y
                     M
                                      2a

                              A



                3a


            x




Diambil dari Hand Out EE2823 Elektromagnetika I (Koredianto Usman, Ir., M.Sc).
   Meskipun vektor A dan B memiliki komponen yang
    sama, namun keduanya menunjuk ke arah berbeda
    karena titik pangkal yang berbeda.
   Dalam sistem koordinat kartesian, pembaca dengan
    mudah melihat bahwa vektor A ekivalen dengan 3ax
    +2ay + az. Dan vektor B ekivalen dengan –2ax + 3ay
    + az.




Diambil dari Hand Out EE2823 Elektromagnetika I (Koredianto Usman, Ir., M.Sc).
Elemen kecil perpindahan, luas, dan volume
pada Koordinat Silinder
                  Elemen kecil perpin-
                  dahan :


                  Elemen kecil volume
     dz



          d   d
Elemen kecil perpindahan, luas, dan volume
pada Koordinat Silinder
    Elemen kecil luas
Koordinat Bola

     z           Vektor A ditulis :



                 Ar, A , A adalah kompo-
                 nen vektor A dalam arah
                 sb r , sb , dan sb
                  y


 x
Contoh
 Gambarkan vektor berikut pada sistem koordinat bola
    A= 3ar + a + 2a berpangkal di M(2, /2, 0)
    B= 3ar + a + 2a berpangkal di N(2, /2, /2)




Diambil dari Hand Out EE2823 Elektromagnetika I (Koredianto Usman, Ir., M.Sc).
Gambar Vektor tsb
                              z




                                                 2a
                                                      3ar
                                         N                       y
                       M          2a                         B
                                             a
                       a
              3ar
               x

                             A


Diambil dari Hand Out EE2823 Elektromagnetika I (Koredianto Usman, Ir., M.Sc).
   Meskipun vektor A dan B memiliki komponen yang
     sama, namun keduanya menunjuk ke arah berbeda
     karena titik pangkal yang berbeda.
    Dalam sistem koordinat kartesian, pembaca dengan
     mudah melihat bahwa vektor A ekivalen dengan:
     3ax +2ay - az. Dan vektor B ekivalen dengan –2ax
     + 3ay - az.




Diambil dari Hand Out EE2823 Elektromagnetika I (Koredianto Usman, Ir., M.Sc).
Elemen kecil perpindahan, luas, dan volume
pada Koordinat Bola
  Elemen vektor perpindahan


  Elemen vektor luas



  Elemen volume
2.3 Transformasi Koordinat
1. Kartesius (x,y,z) ke Silinder ( ,   ,z)

 (x, y, z)   (ρ, , z)
Contoh 1
Ubahlah vektor A=3 ax+ 4 ay + 5 az dengan
pangkal di (0,1,0) ke koordinat silinder dgn
pangkal yang sama.
Contoh 2

Titik P terletak pada koord. kartesian
(3, 4, 5), dan Vektor B = xax+yay terletak
pada bidang kartesian xy.
Tentukan :
 Koordinat titik P pada sistem koordinat
  Silinder
 Vektor B dalam koord. Silinder
 Vektor B pada titik x=3 dan y=4
2. Silinder ( ,         ,z) ke Kartesius (x,y,z)

  ( ,   ,z)   (x,y,z)
Contoh
Vektor A= 3a +4a +5az berada pada sistem
koordinat silinder dengan titik pangkal di
(10, /2,0)
Tentukan penulisan vektor ini pada sistem
koordinat kartesian
Transformasi Koordinat
3. Kartesius (x,y,z) ke Bola (r, , )
Contoh

Titik P terletak pada koord. kartesian (3, 4, 5),
dan Vektor E = (xax+yay+zaz)/(x2+y2+z2)3/2
Tentukan :
 Koordinat titik P pada sistem koordinat
   Bola
 Vektor E dalam koord. Bola
Transformasi Koordinat
4. Bola (r,θ, ) ke Kartesius (x,y,z)
Contoh
   Vektor A=3ar+5a +4a berada pada sistem
    koordinat bola dengan titik pangkal di (10, /2,0)
   Tentukan penulisan vektor ini pada sistem
    koordinat kartesian
2.4 Integral
 Definisi Integral Garis




 dengan l adalah panjang lintasan a sampai b

               A(li)

                li      b

    a
Contoh
    Cari integral garis dari vektor A=yax-xay melalui garis
    parabola y=x2 dari titik (-1,1) sampai titik (2,4)
                               y
                           4                y=x2




                               1


                     -1                 2              x

Diambil dari Hand Out EE2823 Elektromagnetika I (Koredianto Usman, Ir., M.Sc).
Integral garis lintasan tertutup
 Contoh
       Tentukan usaha W yang dilakukan oleh


       untuk memindahkan benda dari A(0,0) ke
       B(2,4) melalui lintasan parabola:



       kemudian kembali lagi ke A(0,0) melalui
       lintasan garis lurus.

Diambil dari Hand Out EE2823 Elektromagnetika I (Koredianto Usman, Ir., M.Sc).
Integral Garis (Vektor Konservatif)
 Contoh
   Tentukan usaha W yang dilakukan oleh
                    F=xax
   untuk memindahkan material dari A(0,0) ke B(2,4)
   melalui lintasan garis lurus kemudian kembali lagi
   ke A(0,0) melalui lintasan parabola y=x2
          Jika                     maka F disebut medan
                                   konservatif.


Diambil dari Hand Out EE2823 Elektromagnetika I (Koredianto Usman, Ir., M.Sc).
Integral Permukaan
  Konsep Vektor Permukaan:

                                                          dS

                                                 ai     bi


      dS                  = vektor permukaan.
      Arah                : Tegak lurus permukaan
      Besar               : Sama dengan luas permukaan
                                  yang diwakilinya.
Diambil dari Hand Out EE2823 Elektromagnetika I (Koredianto Usman, Ir., M.Sc).
Integral Permukaan
  Konsep Vektor Permukaan diperlukan dalam menghitung
  total flux vektor yang menembus suatu permukaan
         F              dSi-1 dSi                         F
                                  dSi+1 F                          dSi


                                    ai     bi



   Fluks medan vektor F menembus dSi adalah :



Diambil dari Hand Out EE2823 Elektromagnetika I (Koredianto Usman, Ir., M.Sc).
Contoh
   Tentukan Total Flux F yang menembus permukaan
    kubus jika F adalah:




    dan permukaan kubus dibatasi oleh
          x=[0,1]
          y=[0,1]
          z=[0,1]

Diambil dari Hand Out EE2823 Elektromagnetika I (Koredianto Usman, Ir., M.Sc).

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Transformasi Fourier Waktu Kontinyu
Transformasi Fourier Waktu KontinyuTransformasi Fourier Waktu Kontinyu
Transformasi Fourier Waktu Kontinyuyusufbf
 
Pertemuan 9 transformasi koordinat
Pertemuan 9   transformasi koordinatPertemuan 9   transformasi koordinat
Pertemuan 9 transformasi koordinatSenat Mahasiswa STIS
 
Rangkaian RC dan RL (Tanpa Sumber)
Rangkaian RC dan RL (Tanpa Sumber)Rangkaian RC dan RL (Tanpa Sumber)
Rangkaian RC dan RL (Tanpa Sumber)Pamor Gunoto
 
laporan praktikum eldas penyearah setengah gelombang dan gelombang penuh
laporan praktikum eldas penyearah setengah gelombang dan gelombang penuhlaporan praktikum eldas penyearah setengah gelombang dan gelombang penuh
laporan praktikum eldas penyearah setengah gelombang dan gelombang penuhsintaKikiAprilia
 
sharing belajar OP Am elektronika dasar
sharing belajar OP Am elektronika dasarsharing belajar OP Am elektronika dasar
sharing belajar OP Am elektronika dasarRinanda S
 
Rangkaian Listrik Resonansi
Rangkaian Listrik ResonansiRangkaian Listrik Resonansi
Rangkaian Listrik ResonansiFauzi Nugroho
 
Medan elektromagnetik 2
Medan elektromagnetik 2Medan elektromagnetik 2
Medan elektromagnetik 2sinta novita
 
Persamaan diferensial biasa: persamaan diferensial orde-kedua
Persamaan diferensial biasa: persamaan diferensial orde-keduaPersamaan diferensial biasa: persamaan diferensial orde-kedua
Persamaan diferensial biasa: persamaan diferensial orde-keduadwiprananto
 
pemodelan state space
pemodelan state spacepemodelan state space
pemodelan state spaceRumah Belajar
 
Lalporan Pembangkit gelombang segitiga
Lalporan Pembangkit gelombang segitigaLalporan Pembangkit gelombang segitiga
Lalporan Pembangkit gelombang segitigaAbdurrochman Soewarno
 
Laporan praktikum
Laporan praktikumLaporan praktikum
Laporan praktikumayu purwati
 
Matching impedance
Matching impedanceMatching impedance
Matching impedanceampas03
 

Was ist angesagt? (20)

Transformasi Fourier Waktu Kontinyu
Transformasi Fourier Waktu KontinyuTransformasi Fourier Waktu Kontinyu
Transformasi Fourier Waktu Kontinyu
 
Medan vektor
Medan vektorMedan vektor
Medan vektor
 
Hukum kirchoff
Hukum kirchoffHukum kirchoff
Hukum kirchoff
 
Pertemuan 9 transformasi koordinat
Pertemuan 9   transformasi koordinatPertemuan 9   transformasi koordinat
Pertemuan 9 transformasi koordinat
 
Rangkaian RC dan RL (Tanpa Sumber)
Rangkaian RC dan RL (Tanpa Sumber)Rangkaian RC dan RL (Tanpa Sumber)
Rangkaian RC dan RL (Tanpa Sumber)
 
Modul 2 pd linier orde n
Modul 2 pd linier orde nModul 2 pd linier orde n
Modul 2 pd linier orde n
 
laporan praktikum eldas penyearah setengah gelombang dan gelombang penuh
laporan praktikum eldas penyearah setengah gelombang dan gelombang penuhlaporan praktikum eldas penyearah setengah gelombang dan gelombang penuh
laporan praktikum eldas penyearah setengah gelombang dan gelombang penuh
 
sharing belajar OP Am elektronika dasar
sharing belajar OP Am elektronika dasarsharing belajar OP Am elektronika dasar
sharing belajar OP Am elektronika dasar
 
Rangkaian Listrik Resonansi
Rangkaian Listrik ResonansiRangkaian Listrik Resonansi
Rangkaian Listrik Resonansi
 
Analisis vektor
Analisis vektorAnalisis vektor
Analisis vektor
 
Medan elektromagnetik 2
Medan elektromagnetik 2Medan elektromagnetik 2
Medan elektromagnetik 2
 
Deret Fourier
Deret FourierDeret Fourier
Deret Fourier
 
Mosfet
MosfetMosfet
Mosfet
 
Persamaan diferensial biasa: persamaan diferensial orde-kedua
Persamaan diferensial biasa: persamaan diferensial orde-keduaPersamaan diferensial biasa: persamaan diferensial orde-kedua
Persamaan diferensial biasa: persamaan diferensial orde-kedua
 
pemodelan state space
pemodelan state spacepemodelan state space
pemodelan state space
 
Lalporan Pembangkit gelombang segitiga
Lalporan Pembangkit gelombang segitigaLalporan Pembangkit gelombang segitiga
Lalporan Pembangkit gelombang segitiga
 
Laporan praktikum
Laporan praktikumLaporan praktikum
Laporan praktikum
 
3 Vektor Posisi
3 Vektor Posisi3 Vektor Posisi
3 Vektor Posisi
 
Matching impedance
Matching impedanceMatching impedance
Matching impedance
 
Makalah osiloskop
Makalah osiloskopMakalah osiloskop
Makalah osiloskop
 

Andere mochten auch

Andere mochten auch (17)

Analisis vektor
Analisis vektorAnalisis vektor
Analisis vektor
 
2 Analisis Vektor
2 Analisis Vektor2 Analisis Vektor
2 Analisis Vektor
 
6 Divergensi dan CURL
6 Divergensi dan CURL6 Divergensi dan CURL
6 Divergensi dan CURL
 
Modul 01 introd. to elmag I
Modul 01 introd. to elmag IModul 01 introd. to elmag I
Modul 01 introd. to elmag I
 
Integral Permukaan
Integral PermukaanIntegral Permukaan
Integral Permukaan
 
Sejarah perkembangan optik
Sejarah perkembangan optikSejarah perkembangan optik
Sejarah perkembangan optik
 
Tokoh-Tokoh Fisika Setiap Periode Perkembangan
Tokoh-Tokoh Fisika Setiap Periode PerkembanganTokoh-Tokoh Fisika Setiap Periode Perkembangan
Tokoh-Tokoh Fisika Setiap Periode Perkembangan
 
Gelombang Elektromagnetik
Gelombang ElektromagnetikGelombang Elektromagnetik
Gelombang Elektromagnetik
 
Aljabar linear-1
Aljabar linear-1Aljabar linear-1
Aljabar linear-1
 
127453138 kalkulus-vektor
127453138 kalkulus-vektor127453138 kalkulus-vektor
127453138 kalkulus-vektor
 
5 analisis nilai sekarang
5 analisis nilai sekarang5 analisis nilai sekarang
5 analisis nilai sekarang
 
Analisis vektor
Analisis vektorAnalisis vektor
Analisis vektor
 
Divergensi
DivergensiDivergensi
Divergensi
 
Pertemuan 8 bentuk koordinat
Pertemuan 8   bentuk koordinatPertemuan 8   bentuk koordinat
Pertemuan 8 bentuk koordinat
 
Optika Fisis
Optika Fisis Optika Fisis
Optika Fisis
 
Materi kalkulus 2
Materi kalkulus 2Materi kalkulus 2
Materi kalkulus 2
 
Laporan Praktikum Rangkaian Seri Paralel
Laporan Praktikum Rangkaian Seri ParalelLaporan Praktikum Rangkaian Seri Paralel
Laporan Praktikum Rangkaian Seri Paralel
 

Ähnlich wie Modul 02 analisis vektor dan sistem koord

Modul 1 medan elektromagnetik
Modul 1 medan elektromagnetikModul 1 medan elektromagnetik
Modul 1 medan elektromagnetikKira R. Yamato
 
Fismat 1 17 feb 2017
Fismat 1 17 feb 2017Fismat 1 17 feb 2017
Fismat 1 17 feb 2017agusroma dhon
 
topik1analisisvektor-140911004300-phpapp02.pdf
topik1analisisvektor-140911004300-phpapp02.pdftopik1analisisvektor-140911004300-phpapp02.pdf
topik1analisisvektor-140911004300-phpapp02.pdfGaungPradana2
 
Vektor (pertemuan 1)
Vektor (pertemuan 1)Vektor (pertemuan 1)
Vektor (pertemuan 1)Ana Sugiyarti
 
Determinan Matrik
Determinan MatrikDeterminan Matrik
Determinan Matrikbagus222
 
Tugas matematika peminatan 1
Tugas matematika peminatan 1Tugas matematika peminatan 1
Tugas matematika peminatan 1nico popo
 
Bab ii pembahasan a. persamaan schrodinger pada gerak partikel b
Bab ii pembahasan a. persamaan schrodinger pada gerak partikel bBab ii pembahasan a. persamaan schrodinger pada gerak partikel b
Bab ii pembahasan a. persamaan schrodinger pada gerak partikel bMuhammad Ali Subkhan Candra
 
Diktat fisika-dasar
Diktat fisika-dasarDiktat fisika-dasar
Diktat fisika-dasarMario Yuven
 
Vektor (jimmy, teknik kimia, itn malang)
Vektor (jimmy, teknik kimia, itn malang)Vektor (jimmy, teknik kimia, itn malang)
Vektor (jimmy, teknik kimia, itn malang)jimmy roring
 
Matematika Vektor Kelompok2
Matematika Vektor Kelompok2Matematika Vektor Kelompok2
Matematika Vektor Kelompok2XI Akuntansi 3
 

Ähnlich wie Modul 02 analisis vektor dan sistem koord (20)

Modul 1 medan elektromagnetik
Modul 1 medan elektromagnetikModul 1 medan elektromagnetik
Modul 1 medan elektromagnetik
 
Fismat 1 17 feb 2017
Fismat 1 17 feb 2017Fismat 1 17 feb 2017
Fismat 1 17 feb 2017
 
topik1analisisvektor-140911004300-phpapp02.pdf
topik1analisisvektor-140911004300-phpapp02.pdftopik1analisisvektor-140911004300-phpapp02.pdf
topik1analisisvektor-140911004300-phpapp02.pdf
 
VEKTOR.pptx
VEKTOR.pptxVEKTOR.pptx
VEKTOR.pptx
 
OPERASI VEKTOR.pptx
OPERASI VEKTOR.pptxOPERASI VEKTOR.pptx
OPERASI VEKTOR.pptx
 
Bab 2 vektor
Bab 2  vektorBab 2  vektor
Bab 2 vektor
 
Vektor
VektorVektor
Vektor
 
Vektor plpg
Vektor plpgVektor plpg
Vektor plpg
 
Vektor
Vektor Vektor
Vektor
 
PPT VEKTOR.ppt
PPT VEKTOR.pptPPT VEKTOR.ppt
PPT VEKTOR.ppt
 
Vektor (pertemuan 1)
Vektor (pertemuan 1)Vektor (pertemuan 1)
Vektor (pertemuan 1)
 
Determinan Matrik
Determinan MatrikDeterminan Matrik
Determinan Matrik
 
Vektor
VektorVektor
Vektor
 
Tugas matematika peminatan 1
Tugas matematika peminatan 1Tugas matematika peminatan 1
Tugas matematika peminatan 1
 
Bab ii pembahasan a. persamaan schrodinger pada gerak partikel b
Bab ii pembahasan a. persamaan schrodinger pada gerak partikel bBab ii pembahasan a. persamaan schrodinger pada gerak partikel b
Bab ii pembahasan a. persamaan schrodinger pada gerak partikel b
 
Diktat fisika-dasar
Diktat fisika-dasarDiktat fisika-dasar
Diktat fisika-dasar
 
P3_VEKTOR DAN SKALAR.pptx
P3_VEKTOR DAN SKALAR.pptxP3_VEKTOR DAN SKALAR.pptx
P3_VEKTOR DAN SKALAR.pptx
 
VEKTOR
VEKTORVEKTOR
VEKTOR
 
Vektor (jimmy, teknik kimia, itn malang)
Vektor (jimmy, teknik kimia, itn malang)Vektor (jimmy, teknik kimia, itn malang)
Vektor (jimmy, teknik kimia, itn malang)
 
Matematika Vektor Kelompok2
Matematika Vektor Kelompok2Matematika Vektor Kelompok2
Matematika Vektor Kelompok2
 

Modul 02 analisis vektor dan sistem koord

  • 1. ELEKTROMAGNETIKA I Modul 02 ANALISIS VEKTOR DAN SISTEM KOORDINAT 27 November 2012 1
  • 2. Materi :  2.1 Analisis Vektor dan Fasor  2.2 Sistem Koordinat  2.3 Transformasi Koordinat  2.4 Integral Vektor
  • 3. 2.1 Analisis Vektor Skalar : Besaran yang hanya memiliki nilai Contoh : Temperatur, laju, jarak, dll Vektor : Besaran yangmemiliki nilai dan arah Contoh : Medan listrik, medan magnet, Gaya, kecepatan, posisi, percepatan, dll
  • 4. Notasi Vektor A ditulis dengan A atau dengan adalah besar vektor A atau panjang vektor A adalah unit vektor A atau vektor satuan searah A Vektor satuan atau unit vektor menya- takan arah vektor, besarnya satu
  • 5. 2.2 Sistem Koordinat  Lebih mudah menuangkan konsep vektor menggunakan sistem koordinat  Tiga sistem koordinat : - Koordinat Cartesius - Koordinat Silinder - Koordinat Bola
  • 6. Koordinat Cartesius Koordinat Cartesius tersusun atas tiga sumbu koordinat yang saling tegak lurus masing-masing sumbu x, y, dan z z adalah vektor satuan searah sumbu x, sumbu y, dan y Sumbu z x
  • 7. Koordinat Cartesius z Dalam koord. Cartesius sembarang vektor A ditulis y Ax, Ay, Az adalah komponen x vektor A dalam arah sb x, sb y, dan sb z
  • 8. Koordinat Cartesius Besar vektor A ditulis Unit vektor A atau vektor satuan searah A ditulis
  • 9. Contoh  Tulis dan Gambarkan Vektor A berpangkal di (0,0,0) dan memiliki komponen 2 ke arah x, 3 ke arah y, dan 4 ke arah z.  Tulis dan Gambarkan Vektor B berpangkal di (3,0,0) dan memiliki komponen 1 ke arah x, -2 ke arah y, dan 4 ke arah z. Diambil dari Hand Out EE2823 Elektromagnetika I (Koredianto Usman, Ir., M.Sc).
  • 10. Gambar kedua Vektor tsb z A A B 4 2 y 3 x Diambil dari Hand Out EE2823 Elektromagnetika I (Koredianto Usman, Ir., M.Sc).
  • 11. Contoh 2 Titik A terletak dalam koordinat Carte- sius (3,4,5), semua koordinat dalam meter. Tentukan :  Gambar vektor posisi A  Penulisan vektor posisi A  Besar vektor A  Unit vektor searah A
  • 12. Elemen perpindahan, luas dan volume pada Koordinat Cartesius Elemen kecil perpindahan (displacement infinitesimal) : z P2 Lihat jarak P1 ke P2 dz P1 dy dx y x
  • 13. Elemen kecil luas  Elemen kecil luas dalam bidang yz  Elemen kecil luas dalam bidang xz  Elemen kecil luas dalam bidang xy Elemen kecil volume
  • 14. Koordinat Silinder Dalam koord. Silinder sembarang vektor A ditulis z A , A , Az adalah kompo- nen vektor A dalam arah sb , sb , dan sb z
  • 15. Contoh Gambarkan vektor berikut pada sistem koordinat silinder A= 3a + 2a + az berpangkal di M(2, 0, 0) B= 3a + 2a + az berpangkal di N(2, /2, 0) Diambil dari Hand Out EE2823 Elektromagnetika I (Koredianto Usman, Ir., M.Sc).
  • 16. Gambar vektor tsb z B az 2a az N 3a y M 2a A 3a x Diambil dari Hand Out EE2823 Elektromagnetika I (Koredianto Usman, Ir., M.Sc).
  • 17. Meskipun vektor A dan B memiliki komponen yang sama, namun keduanya menunjuk ke arah berbeda karena titik pangkal yang berbeda.  Dalam sistem koordinat kartesian, pembaca dengan mudah melihat bahwa vektor A ekivalen dengan 3ax +2ay + az. Dan vektor B ekivalen dengan –2ax + 3ay + az. Diambil dari Hand Out EE2823 Elektromagnetika I (Koredianto Usman, Ir., M.Sc).
  • 18. Elemen kecil perpindahan, luas, dan volume pada Koordinat Silinder Elemen kecil perpin- dahan : Elemen kecil volume dz d d
  • 19. Elemen kecil perpindahan, luas, dan volume pada Koordinat Silinder Elemen kecil luas
  • 20. Koordinat Bola z Vektor A ditulis : Ar, A , A adalah kompo- nen vektor A dalam arah sb r , sb , dan sb y x
  • 21. Contoh Gambarkan vektor berikut pada sistem koordinat bola A= 3ar + a + 2a berpangkal di M(2, /2, 0) B= 3ar + a + 2a berpangkal di N(2, /2, /2) Diambil dari Hand Out EE2823 Elektromagnetika I (Koredianto Usman, Ir., M.Sc).
  • 22. Gambar Vektor tsb z 2a 3ar N y M 2a B a a 3ar x A Diambil dari Hand Out EE2823 Elektromagnetika I (Koredianto Usman, Ir., M.Sc).
  • 23. Meskipun vektor A dan B memiliki komponen yang sama, namun keduanya menunjuk ke arah berbeda karena titik pangkal yang berbeda.  Dalam sistem koordinat kartesian, pembaca dengan mudah melihat bahwa vektor A ekivalen dengan: 3ax +2ay - az. Dan vektor B ekivalen dengan –2ax + 3ay - az. Diambil dari Hand Out EE2823 Elektromagnetika I (Koredianto Usman, Ir., M.Sc).
  • 24. Elemen kecil perpindahan, luas, dan volume pada Koordinat Bola Elemen vektor perpindahan Elemen vektor luas Elemen volume
  • 25. 2.3 Transformasi Koordinat 1. Kartesius (x,y,z) ke Silinder ( , ,z) (x, y, z) (ρ, , z)
  • 26. Contoh 1 Ubahlah vektor A=3 ax+ 4 ay + 5 az dengan pangkal di (0,1,0) ke koordinat silinder dgn pangkal yang sama.
  • 27. Contoh 2 Titik P terletak pada koord. kartesian (3, 4, 5), dan Vektor B = xax+yay terletak pada bidang kartesian xy. Tentukan :  Koordinat titik P pada sistem koordinat Silinder  Vektor B dalam koord. Silinder  Vektor B pada titik x=3 dan y=4
  • 28. 2. Silinder ( , ,z) ke Kartesius (x,y,z) ( , ,z) (x,y,z)
  • 29. Contoh Vektor A= 3a +4a +5az berada pada sistem koordinat silinder dengan titik pangkal di (10, /2,0) Tentukan penulisan vektor ini pada sistem koordinat kartesian
  • 30. Transformasi Koordinat 3. Kartesius (x,y,z) ke Bola (r, , )
  • 31. Contoh Titik P terletak pada koord. kartesian (3, 4, 5), dan Vektor E = (xax+yay+zaz)/(x2+y2+z2)3/2 Tentukan :  Koordinat titik P pada sistem koordinat Bola  Vektor E dalam koord. Bola
  • 32. Transformasi Koordinat 4. Bola (r,θ, ) ke Kartesius (x,y,z)
  • 33. Contoh  Vektor A=3ar+5a +4a berada pada sistem koordinat bola dengan titik pangkal di (10, /2,0)  Tentukan penulisan vektor ini pada sistem koordinat kartesian
  • 34. 2.4 Integral Definisi Integral Garis dengan l adalah panjang lintasan a sampai b A(li) li b a
  • 35. Contoh Cari integral garis dari vektor A=yax-xay melalui garis parabola y=x2 dari titik (-1,1) sampai titik (2,4) y 4 y=x2 1 -1 2 x Diambil dari Hand Out EE2823 Elektromagnetika I (Koredianto Usman, Ir., M.Sc).
  • 36. Integral garis lintasan tertutup Contoh Tentukan usaha W yang dilakukan oleh untuk memindahkan benda dari A(0,0) ke B(2,4) melalui lintasan parabola: kemudian kembali lagi ke A(0,0) melalui lintasan garis lurus. Diambil dari Hand Out EE2823 Elektromagnetika I (Koredianto Usman, Ir., M.Sc).
  • 37. Integral Garis (Vektor Konservatif) Contoh Tentukan usaha W yang dilakukan oleh F=xax untuk memindahkan material dari A(0,0) ke B(2,4) melalui lintasan garis lurus kemudian kembali lagi ke A(0,0) melalui lintasan parabola y=x2 Jika maka F disebut medan konservatif. Diambil dari Hand Out EE2823 Elektromagnetika I (Koredianto Usman, Ir., M.Sc).
  • 38. Integral Permukaan Konsep Vektor Permukaan: dS ai bi dS = vektor permukaan. Arah : Tegak lurus permukaan Besar : Sama dengan luas permukaan yang diwakilinya. Diambil dari Hand Out EE2823 Elektromagnetika I (Koredianto Usman, Ir., M.Sc).
  • 39. Integral Permukaan Konsep Vektor Permukaan diperlukan dalam menghitung total flux vektor yang menembus suatu permukaan F dSi-1 dSi F dSi+1 F dSi ai bi Fluks medan vektor F menembus dSi adalah : Diambil dari Hand Out EE2823 Elektromagnetika I (Koredianto Usman, Ir., M.Sc).
  • 40. Contoh  Tentukan Total Flux F yang menembus permukaan kubus jika F adalah: dan permukaan kubus dibatasi oleh x=[0,1] y=[0,1] z=[0,1] Diambil dari Hand Out EE2823 Elektromagnetika I (Koredianto Usman, Ir., M.Sc).