Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai dasar-dasar fotografi mulai dari pengertian fotografi, komponen kamera, teknik eksposur, komposisi, jenis lensa, dan pengaturan mode kamera. Topik-topik utama yang dibahas meliputi pengenalan sensor dan aperture, unsur-unsur komposisi, aturan pertiga, jenis lensa seperti lensa telefoto dan makro, serta pengaturan mode manual dan otomatis pada kamera.
6. PENGENALAN FOTOGRAFI
•Fotografi berasal dari kata photos yang artinya cahaya dan Graphos yang artinya melukis.
•Jadi Fotografi artinya melukis dengan cahaya.
•Tanpa cahaya, tidak akan ada fotografi.
•Seni fotografi pada dasarnya adalah melihat dan menyeimbangkan cahaya dengan lingkungan sekitar agar terekam lebih indah.
7. PENGENALAN FOTOGRAFI (lanjutan)
•Ilustrasi di samping menunjukkan alur perjalanan cahaya mulai dari objek sampai sensor (atau film pada kamera analog).
•Pertama, cahaya yang mengenai objek harus melewati lensa.
•Lensa terdiri dari beberapa lembar kaca yang bentuknya berbeda.
•Kemudian, aperture yang terletak di dalam lensa berperan sebagai pintu yang mengendalikan banyaknya cahaya yang dapat mencapai sensor.
8. PENGENALAN FOTOGRAFI (lanjutan)
•Pada kebanyakan kamera modern, shutter terletak di dalam body kamera, mengendalikan seberapa lama sensor terbuka untuk menangkap cahaya yang masuk.
•Sensor adalah bagian yang paling sensitif, berupa plat, berperan menyerap cahaya danmengubahnya menjadi pixel.
15. APERTURE / DIAFRAGMA
•Aperture yang terletak di dalam lensa berperan sebagai pintu yang mengendalikan banyaknya cahaya yang dapat mencapai sensor.
•Makin besar aperture berati makin besar juga cahaya yang masuk, begitu juga sebaliknya.
•F-Number adalah angka matematis yang menunjukkan diameter dari aperture.
•Inilah bagian terpenting untuk memahami bagaimana aperture dan exposure bekerja.
16. adalah beberapa faktor kombinasi dari berapa lama sensor menangkap
cahaya,
berapa banyak cahaya yang datang dan seberapa sensitif sensor terhadap cahaya.
Hal-hal ini berdasarkan pada 3 hal yaitu
•ukuran aperture,
•kecepatan shutter, dan
•ISO.
EXPOSURE
17. APERTURE / DIAFRAGMA (lanjutan)
•Jika masih bingung dengan perhitungan di atas, ada triknya:
–Semakin tinggi f-number = aperture mengecil = cahaya yang masuk sedikit.
–Semakin besar f-number = aperture membesar = cahaya banyak yang masuk.
18. Depth of Field = Fokus
Aperture juga mengontrol Depth of Field (DOF)
Sebuah aperture lebar (kecil #) akan memberikan DOF dangkal dan dapat digunakan untuk mengisolasi subjek.
DEPTH OF FIELD
20. SHUTTER
•Shutter mengendalikan seberapa lama sensor terbuka untuk menangkap cahaya yang masuk.
•Makin lama shutter terbuka akan semakin banyak cahaya yang ditangkap oleh sensor.
•Bila memotret objek yang sedang bergerak pada settingan fast-shutter speed maka hasilnya objek akan ‘membeku’ atau diam.
•Bila disetting slow-shutter maka objek akan terlihat bergerak.
21. ISO
•Kecepatan ISO adalah ukuran dari kecepatan film atau kada sensitifitasnya terhadap cahaya.
•Pada kamera digital ISO berpengaruh terhadap sensor, namun prinsipnya tetap sama.
•Berikut ini beberapa kecepatan ISO :
•ISO 50 100 200 400 800 1600 3200
22. ISO (lanjutan)
•Jika memotret di tempat kaya cahaya (outdoor), gunakan selalu ISO rendah.
•Kecepatan ISO rendah membutuhkan exposure yang lebih lama (slow), sedangkan ISO yang tinggi akan membutuhkan waktu exposure yang lebih singkat (fast).
•Semakin tinggi nilai ISO yang dipakai akan berpengaruh munculnya noise atau bintik pada foto.
23. Overexposure terjadi karena sensor terlalu banyak menangkap cahaya sehingga gambar/ foto
menjadi terlalu terang.
OVEREXPOSURE
24. Underexposure terjadi karena sensor terlalu sedikit menangkap cahaya sehingga gambar/ foto
menjadi gelap.
UNDEREXPOSURE
26. METERING MODE
•Sistem metering dalam kamera adalah mengukur jumlah cahaya dalam bingkai dan menentukan eksposur terbaik.
•Metering mode = mata kamera
35. THE ROLE OF THIRDS
•Garis imaginer dibagi menjadi tiga bagian yang sama secara horisontal dan vertikal.
•Terbagi menjadi "pertiga"
•Konsepnya adalah menempatkan subjek atau elemen pada salah satu garis imaginer, dan terutama pada atau dekat titik berpotongan, membuat foto lebih alami menarik bagi yang melihat.
54. PENGATURAN MODE KAMERA
Ketika memotret kita dihadapkan oleh beberapa pilihan pengaturan untuk pengambilan gambar yang ditawarkan oleh kamera. Yaitu pengaturan manual dan pengaturan otomatis.
55. •M—Manual mode; pada mode ini kita secara penuh mengendalikan dan memasukkan secara manual nilai settingan untuk aperture dan shutter speed.
•Av or A —Aperture priority; kita mengatur nilai aperture dan sisanya kamera menghitung sendiri shutter speed untuk hasil terbaik.
•Tv or S —Shutter priority; kita mengatur shutter speed, sisanya kamera menghitung nilai aperture.
•P—Program mode; pengaturan yang lebih rumit lagi. Kamera mengatur aperture dan shutter speed, tapi tidak mempengaruhi settingan ISO atau flash.
MANUAL MODE
56. •Auto —pengaturan serba otomatis, fotografer tinggal jepret.
•Portrait —bukaan aperture besar untuk memperpendek Depth Of Field.
•Landscape —bukaan aperture kecil untuk meningkatkan Depth Of Field.
•Sport —faster speed yang lebih cepat sehingga objek bergerak dapat jelas tertangkap.
•Night portrait —memotret di malah hari atau pada ruangan minim cahaya. (menggunakan cahaya dari flash).
•Macro —modus foto makro, untuk memotret objek / benda- benda kecil agar terlihat lebih jelas.
MANUAL MODE
59. LENSA
•Lensa merupakan bagian paling penting dalam sebuah kamera.
•Karena lensa sangatmenentukan hasil dari foto yang diambil.
•Tentu saja tidak mengenyampingkan teknikpemotretan dan skill/kemampuan sang fotografer.
60. LENSA (lanjutan)
•Parameter Milimeter
•Mata normal
•35 mm Full Frame Camera
•50 mm DSLR (Digital -Single Lens Reflect)
69. Semua kamera menyediakan fasilitas lensa standar, yaitu berukuran 50 mm.
Lensa inimenunjukan objek yang sebenarnya yang tampak pada mata kita.
Lensa ini cocokdigunakan untuk menangkap objek di mana pemotret sejajar dengan pandangan mata objek.
LENSA STANDAR
70. •Seperti pada namanya, lensa sudut lebar (wide lens) dapat menjangkau objek pemotretan lebih luas atau lebar.
•Lensa ini membuat objek yang ada di tengah jendela bidik terlihat lebih jauh dan kecil.
•Ada beberapa ukuran lensa sudut lebar, yaitu 17mm, 20mm, 24mm, 28mm dan 35mm.
•Lensa inicocok untuk memotret panorama, arsitektur dan suasana kemeriahan.
•Ada juga jenis lensa wideberukuran 14mm, 15mm dan 16mm, yang disebut
•fish eye. Lensa ini biasanya digunakan untuk memotret arsitektur atau pemandangan alam.
LENSA SUDUT LEBAR (WIDE LENS)
73. •Lensa ini membentuk ruang tajam (depth of field) yang sempit, sehinggaobjek menjadi lebih menonjol dari sekitarnya.
•Yang termasuk lensa teleadalah ukuran 70mm ke atas.
•Ukuran lensa ini baik pemotretan profil. Jugabaik untuk kroping komposisi yang tidak diinginkan dan membuat efek mengkaburkan pada lingkungan sekitar objek yang tidak menjadi pusat perhatian.
•Beberapa ukuran lensa tele adalah 135mm, 180mm, 300mm dan 400mm.
•Lensa inicocok untuk pemotretan model, panorama, olahraga dan jurnalistik.
LENSA TELE
75. •Lensa ini adalah gabungan dariketiga lensa diatas.
•Beberapa ukuranlensa zoom adalah 35- 70mm, 80-200mm, 137-200mm serta 70- 300mm.
LENSA ZOOM
76. •Lensa ini biasa digunakan untuk memotret benda- benda yang kecil seperti perhiasan, berlian, serangga,bunga dan sebagainya.
•Jenis ukuran lensa makro tidak sama pada setiapmerk kamera, ada yang 55mm, 60mm.
LENSA MACRO