Dalam jangka panjang keberhasilan penanggulangan dan pemberantasan korupsi tidak hanya bergantung pada aspek penegakan hukum (law enforcement) belaka, namun juga ditentukan oleh aspek pendidikan.
2. introduction
Dalam jangka panjang keberhasilan
penanggulangan dan pemberantasan
korupsi tidak hanya bergantung pada
aspek penegakan hukum (law
enforcement) belaka, namun juga
ditentukan oleh aspek pendidikan.
3. Hakikat Pendidikan NILAI
Nilai
Suatu konsep yang berada dalam pikiran
manusia yang sifat – sifatnya tersembunyi.
Berhubungan dengan pandangan baik-buruk,
layak-tidak layak, dsb.
Sikap
Refleksi dari nilai yang dimiliki seseorang
4. Hakikat Pendidikan NILAI
Pendidikan Nilai
Proses penanaman perilaku
yang diharapkan kepada
pebelajar
Berperilaku sesuai dengan
pendangan yang di anggap
baik
Tidak bertentangan dengan
norma – norma yang berlaku.
Pendidikan Nilai = Pembentukan Sikap
5. TUJUAN PENDIDIKAN NILAI
pertama
Menerapkan pembentukan nilai pada
pebelajar,
kedua
Menghasilkan sikap yang
mencerminkan nilai,
ketiga
Membimbing prilaku yang konsisten
dengan nilai.
6. PENGERTIAN KORUPSI
Kata KORUPSI berasal dari bahasa
latin
Corruption, corrumpere
Yang berarti:
busuk, rusak,
menggoyahkan, memutar
balik, dan menyogok
7. PENGERTIAN KORUPSI
Secara harafiah
perilaku pejabat publik
(politikus/politisi maupun pegawai
negeri) yang secara tidak wajar dan
tidak legal memperkaya diri atau
memperkaya mereka yang dekat
dengannya dengan menyalah gunakan
kekuasaan publik yang dipercayakan
kepada mereka.
8. PENGERTIAN KORUPSI
UU No. 31 Tahun 1999
diubah dengan UU No. 20 Tahun 2001.
• korupsi adalah perilaku melawan
hukum
• melakukan perbuatan memperkaya
diri sendiri atau orang lain atau
suatu korporasi
• dapat merugikan keuangan Negara
atau perekonomian Negara.
11. TUJUAN UMUM PENDIDIKAN ANTI KORUPSI
1. Pembentukan pengetahuan dan
pemahaman mengenai bentuk korupsi
dan aspek-aspeknya.
2. Pengubahan persepsi dan sikap terhadap
korupsi.
3. Pembentukan keterampilan dan
kecakapan baru yang ditujukan untuk
melawan korupsi.
12. 1. pemahaman yang komprehensif tentang korupsi
2. Agar siswa kelak di kemudian hari tidak melakukan
korupsi penyakit mental.
3. Pencegahan atau preventif secara dini
4. Memperkuat dan pengamalan pendidikan agama dan PKn
dalam kehidupan di sekolah dan masyarakat.
5. Para siswa akan menjadi pemimpin bangsa di masa depan
6. Mendidik generasi penerus yang memiliki sifat jujur.
7. Mendidik siswa untuk mempunyai pola hidup tanggung
jawab dan hati-hati baik dalam ucapan maupun tindakan.
8. Sebagai upaya pendidikan ahklaq yang nyata dalam
kehidupan siswa di sekolah.
9. Selama ini masalah korupsi hanya ditangani secara
represif
TUJUAN KHUSUS
PENDIDIKAN ANTI KORUPSI
13. Strategi Pendidikan Anti Korupsi
Proses pembentukan sikap
1. Pola Pembiasaan
Pembentukan sikan melalui
pembiasaan.
2. Modeling
Pembentukan sikap melalui
proses asimilasi atau proses
pencontohan
14. Strategi Pendidikan Anti Korupsi
Model strategi
pembelajaran
pembentukan sikap
1. Model Konsiderasi
2. Model Pengembangan
Kognitif
17. 1. Apa, di mana korupsi itu, dan sebab-sebab
korupsi
2. Isu moral
3. Korupsi dan hak asasi manusia
4. Memerangi korupsi
5. Korupsi dan ekonomi pasar
6. Korupsi dan hukum
7. Korupsi dan masyarakat demokrasi
8. Hak dan kewajiban warga negara
9. Pemerintahan yang bersih dan berwibawa
10. Tata kelola pemerintahan yang baik
11. Peran siswa sekolah dakam memerangi
korupsi.
18. Media Pembelajaran
• Karikatur
• Audio
• Audio Visual
Sumber Belajar
Koran, majalah, buku, dan
sumber cetak lainnya
Media televisi, radio, dan
sumber elektonik lainnya
Internet
Orang dan lingkungan
20. KEUNTUNGAN PORTOFOLIO
1. Memperoleh informasi yg jelas dan berguna untuk
menentukan arah, fokus serta kemajuan yang sudah
dan ingin dicapai.
2. Bisa memperlihatkan skill yang dimilikinya dengan
jelas kepada berbagai pihak, misalnya guru, orang
tua, termasuk lapangan kerja.
3. Memperoleh kesempatan melakukan penilaian
secara individual dan imajinatif dalam
menggambarkan skill dan kemampuan siswa.
4. Memperoleh informasi yang jelas apakah pendekatan
yang digunakan selama ini sudah efektif.