SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 28
Oleh
baharuddin
Pengertian
Salep adalah sediaan setengah
padat yang mudah dioleskan
dan digunakan sebgai obat
luar (FI Ed III).
Peraturan pembuatan salep
1. zat-zat yang dapat larut dalam campuran lemak,
dilarutkan kedalamnya jika perlu dengan
pemanasan.
2. bahan-bahan yang larut dalam air jika tidak ada
peraturan lain dilarutkan terlebih dahulu
kedalamnya asalkan jumlah air yang digunakan
dapat diserap oleh basis salep dan jumlah yang
dipakai dikurangi dari basis salep.
3. bahan-bahan yang sukar/sebagian dapat
larut dalam lemak dan air harus
disebukkan lebih dahulu kemudian
diayak dengan pengayak N0. 60.
4. Salep - salep yang dibuat dengan
mencairkan campurannya harus
degerus sampai dingin.
Persyaratan salep
1. Pemerian : tidak boleh tengik.
2. Kadar : untuk salap yang mengandung obat
keras dan narkotika kadar bahan obat tidak
lebih dari 10%.
3. dasar salep : kecuali dinyatakan lain digunakan
Vaselin album. Tetapi terdapat juga beberapa dasar
salep lain seperti: vaselin flavum, adepslanae,
unguentum simplex, lanolin.
4. Homegenitas : jika dioleskan pada
sekeping kaca harus
menunjukkan
susunan yang
homegen.
5. Penandaan : pada etiket tertera
“OBAT LUAR”
Kwalitas dasar salep yang baik
Stabil, tidak terpengaruh oleh suhu.
Lunak, halus dan homogen
Mudah dipakai
Dasar salap cocok
Dapat terdistribusi dengan merata
Penggolongan salep
1. Menurut konsistensinya
• Unguenta : mempunyai konsistensi seperti
mentega, tidak mencair pada suhu
biasa.
• Cream : mengandung banyak air, mudah diserap
kulit dan dicuci dengan air.
• Pasta : mengandung lebih dari 50% zat padat,
suatu salep tebal.
• Cerata : mengandung persentase lilin yang
tinggi sehingga konsistensinya
lebih keras.
• Gelones/jelly : lebih halus, terdiri atas campuran
sederhana dari minyak dan lemak
dengan titik lebur rendah.
• Cerata : mengandung persentase
lilin yang tinggi ehingga
konsistensinya lebih keras.
• Gelones/jelly : lebih halus, terdiri atas
campuran sederhana dari
minyak dan lemak
dengan titik lebur rendah.
2. Menurut sifat farmakologi/terapeutik
• Salep epidermis: Melindungi kulit dengan menghasilkan
efek lokal. Dasr salep yang dipakai senyawahidrokarbon.
• Salep endodermis: bahan obat yang menembus ke dalam
kulit, digunakan untuk melunakkan kulit. Dasar salep
yang dipakai minyak lemak.
• Salep diadermik : menembus ke dalam tubuh melalui
kulit dan mencapai efek yang diinginkan. Mis: salep yang
mengandung senyawa Merkuri iodide, belladonnae.
3. Menurut dasar salepnya
Salep hidrofobik : salep yang tidak suka air dan
dasar salepnya berlemak. Mis:
campuran minyak lemak dan
malam.
Salep hidrofilik : salep yang suka air biasanya tipe
M/A
Pembagian dasar salep (Formularium Nasional)
Dasar salep 1 (dasar salep senyawa
hidrokarbon)
Dasar salep 2 (dasar salep serap)
Dasar salep 3 (dasar salep dapat dicuci
dengan air)
Dasar salep 4 (dasar salep yang dapat larut
dalam air)
Cara pembuatan salep ditinjau dari zat berkhasiat
utamanya:
1. Zat padat
a) Camphora : dilarutkan dalam dasr salep yang
sudah dicairkan, jika ada minyak lemak
dilarutkan kedalamnya, jika bersama-sama
dengan menthol, salol, thimol harus dicampurkan
lebih dahulu, jika berupa zat tunggal dilarutkan
dengan eter atau alkohol.
Contoh resep yang mengandung camphora
1. R/ camphora 0,5
Cera alba 5
Vaselin alba ad 10
m.f. ungut
S.u.e
Pro: Andy
2. R/ camphora 0,5
Ol. sesami 5
Vaselin alba ad 10
m.f. ungut
S.u.e
Pro: Andy
3. R/ camphora 0,5
Menthol 5
Vaselin alba ad 10
m.f. ungut
S.u.e
Pro: Andy
4. R/ camphora 0,5
Vaselin alba ad 10
m.f. ungut
S.u.e
Pro: Andy
b. Pellidol: dilarutkan bersama-sama dengan
dasar salepnya yang sudah dicairkan.
R/ pellidol 0.5
Cera alba 5
Vaselin alba ad 10
m.f. ungut
S.u.e
Pro: Andy
c. Iodium: dilarutkan kedalam larutan pekat KI atau NaI,
dilarutkan dengan etanol 95% baru
ditambah dasar salepnya.
1. R/ Iodium 0,3
KI q.s
Lanolin 5
Vaselin ad 10
m.f. ungut
S.u.e
Pro : Marwan
1. R/ Iodium 0,3
Lanolin 5
Vaselin ad 10
m.f. ungut
S.u.e
Pro : Marwan
2. Zat padat larut dalam air
a. Protargol: ditaburkan di atas permukaan air sama banyak
dan diamkan selama 15 menit di tempat gelap,
jika terdapat gliserin dilarutkan dengan gliserin
dulu baru ditambahkan air.
1. R/ protargol 0,2
Adesp lanae 5
Vaselin ad 10
m.f. ungut
S.u.e
Pro : Minda
2. R/ protargol 0,2
Glyserin 1
Lanolin 5
Vaselin ad 10
m.f. ungut
S.u.e
Pro : Minda
b. Colargol : dikerjakan seperti protargol.
c. Fonol : walaupun mudah larut dalam air,
tetapi tidak boleh dilarutkan
karena mengiritasi kulit.
Bahan-bahan yang larut dalam air tetapi tidak
boleh dilarutkam :
* Argentum nitrat. * Zink sulfas
* Fenol * Antibiotic
* Oleum iecoril aselli
3. Bahan-bahan yang ditambahkan terahir pada massa salep
a. Icthiol: jika
ditambahkan sewaktu
massa salep panas maka
akan terjadi pemisahan
R/ icthiol 1
Vaselin ad 10
m.f. ungut
S.u.e
Pro : sarah
b.Balsam-balsem dan
minyak menguap
c. Air : karena
berfungsi sebagai
pendingin dan
mencegah
permukaan mortar
menjadi licin.
d. Gliserin: ditambahkan
sedikit demi sedikit
karena tidak mudah
diserap dasar salep.
R/ antistin 0,2
Balsum peruvianum 0,5
Vaselin ad 10
m.f. ungut
S.u.e
Pro : sarah
R/ antistin 0,2
Ol. Anisi gtt III
Vaselin ad 10
m.f. ungut
S.u.e
Pro : sarah
5. Zat-zat yang tidak larut dalam air
a. Belerang (tidak
bolek diayak)
b.Acidum boricum
(diambil yang
pulveretum)
c. ZnO ( diayak
dengan ayakan
NO 100/ B 40)
R/ sufur 1,5
Vaselin ad 10
m.f. ungut
S.u.e
Pro : sarah
R/ acid boric 0,5
ZnO 1,5
Vaselin ad 10
m.f. ungut
S.u.e
Pro : Dedy
5. Zat Cair
a. Air: jika aqua calcis bercampur
dengan minyak lemak maka
akan terjadi reaksi penyabunan
sehingga harus ditambahkan
sedikit demi sedikit kemudian
dikocok dalam botol.
b. Cairan / Ekstrak kental: …………
ditambahkan sedikit demi
sedikit.
c. Ekstrak siccum : dilarutkan
dalam air dan berat air
dikurangi dari dari dasar salep.
d. Ekstrak liquidum : diteteskan
terakhir sedikit-demi sedikit
R/ ol. Lini 5
Aquq calcis 7,5
As. Oleat crud 0,5
m.f. linimet
S.u.e
Pro : Dedy
6. Bahan-bahan laina) Hydragyrum: digerus
dengan adepslanae
dalam lumping dingin.
b) Napthol : dapat larut
dalam sapo kulinus, jika
tidak ada sapo
dikerjakan seperti
pembuatan camphora.
c) Bentonit : tambahkan
sedikit demi sedikit ke
dalam air hangat.
R/ Naptholum 0.75
Sapo kalinus1,50
Cera flava 3,50
Adepslanae ad 10
m.f. linimet
S.u.e
Pro : Dedy
Sediaan setengah padat yang
sering di buat di laboratorium
1. Pasta
adalah sediaan semi padat (massa lembek) yang
mengandung satu atau lebih bahan obat yang
ditujukan untuk pemakaian topical.
• Biasanya bahan padatnya lebih besar dari 50%.
• Dasar salep yang sering dipakai adalah vaselin.
Lanolin, adepslanae, ungut simplex.
• Pasta gigi digunakan untuk pelekatan pada selaput
lendir agar memperoleh efek lokal.
2. Cremores (krim)
• adalah sediaan semi padat berupa emulsi yang
mengandung satu atau lebih bahan obat
terlarut/terdispersi dalam bahan dasar yang sesuai.
Biasanya mengandung air tidak kurang dari 60%.
• Ada 2 tipe yakni A/M dan M/A.
• stabilitas emulsi akan rusak jika system campuran
terganggu oleh perubahan suhu dan perubahan
komposisi.
• Sebagai bahan pengemulsi krim dapat dipakai
emulgide, adaepslanae, cetaceum, PEG, sabun,
dan polisorbat.
• Bahan pengawet yang sering digunakan adalah
metil paraben (nipagin) 0,12 – 0,18%. Propil
paraben (nipasol) 0,02 – 0,05%.
• Cara pembuatan krim: bagian lemak dilebur
diatas tangas air kemidian tahbahkan bagian
airnya dengan zat pengemulsi, aduk sampai
terjadi campuran yang berbentuk krim.
3. Linimentum
• adalah sediaan cair atau kental mengandung
analgetik dan zat yang mempunyai rubefacient atau
melemaskan otot atau menghangatkan digunakan
sebagai obat luar yang dioleskan pada kulit.
• Bahan dasar yang dipakai lanolin, emulgide.
• Cara penyimpanan: pada botol berwarna bermulut
kecil di tempat sejuk.
• Pada etiket harus tertera “ OBAT LUAR”

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Farmasetika: Salep1
Farmasetika: Salep1Farmasetika: Salep1
Farmasetika: Salep1marwahhh
 
Laporan sirup
Laporan sirupLaporan sirup
Laporan sirupsisabihi
 
Farmasetika: Salep2
Farmasetika: Salep2Farmasetika: Salep2
Farmasetika: Salep2marwahhh
 
30435971 farmasi-fisika-kelarutan
30435971 farmasi-fisika-kelarutan30435971 farmasi-fisika-kelarutan
30435971 farmasi-fisika-kelarutanYaumil Fajri
 
Metode pembuatan tablet.
Metode pembuatan tablet.Metode pembuatan tablet.
Metode pembuatan tablet.Pharmacist
 
Macam-Macam Sediaan Larutan
Macam-Macam Sediaan LarutanMacam-Macam Sediaan Larutan
Macam-Macam Sediaan LarutanYulinda Kartika
 
Laporan resmi emulsi iecoris aselli
Laporan resmi emulsi iecoris aselliLaporan resmi emulsi iecoris aselli
Laporan resmi emulsi iecoris aselliKezia Hani Novita
 
Laporan farmasi fisika kerapatan bobot jenis zat cair
Laporan farmasi fisika kerapatan bobot jenis zat cairLaporan farmasi fisika kerapatan bobot jenis zat cair
Laporan farmasi fisika kerapatan bobot jenis zat cairMina Audina
 
Laporan formulasi tablet pembuatan tablet salut gula
Laporan formulasi tablet pembuatan tablet salut gulaLaporan formulasi tablet pembuatan tablet salut gula
Laporan formulasi tablet pembuatan tablet salut gulaHani Ani
 

Was ist angesagt? (20)

ppt gel
ppt gelppt gel
ppt gel
 
Farmasetika: Salep1
Farmasetika: Salep1Farmasetika: Salep1
Farmasetika: Salep1
 
Emulsi Farmasi
Emulsi FarmasiEmulsi Farmasi
Emulsi Farmasi
 
Laporan sirup
Laporan sirupLaporan sirup
Laporan sirup
 
SALEP, KRIM, DAN PASTA
SALEP, KRIM, DAN PASTASALEP, KRIM, DAN PASTA
SALEP, KRIM, DAN PASTA
 
Farmasetika: Salep2
Farmasetika: Salep2Farmasetika: Salep2
Farmasetika: Salep2
 
Kuliah formulasi dasar 2
Kuliah formulasi dasar 2Kuliah formulasi dasar 2
Kuliah formulasi dasar 2
 
TABLET
TABLETTABLET
TABLET
 
Suspensi
SuspensiSuspensi
Suspensi
 
Sediaan krim
Sediaan krimSediaan krim
Sediaan krim
 
Pill
PillPill
Pill
 
30435971 farmasi-fisika-kelarutan
30435971 farmasi-fisika-kelarutan30435971 farmasi-fisika-kelarutan
30435971 farmasi-fisika-kelarutan
 
Metode pembuatan tablet.
Metode pembuatan tablet.Metode pembuatan tablet.
Metode pembuatan tablet.
 
Larutan ( solution )
Larutan ( solution )Larutan ( solution )
Larutan ( solution )
 
Macam-Macam Sediaan Larutan
Macam-Macam Sediaan LarutanMacam-Macam Sediaan Larutan
Macam-Macam Sediaan Larutan
 
Laporan resmi emulsi iecoris aselli
Laporan resmi emulsi iecoris aselliLaporan resmi emulsi iecoris aselli
Laporan resmi emulsi iecoris aselli
 
Sediaan liquid 1
Sediaan liquid 1Sediaan liquid 1
Sediaan liquid 1
 
Laporan farmasi fisika kerapatan bobot jenis zat cair
Laporan farmasi fisika kerapatan bobot jenis zat cairLaporan farmasi fisika kerapatan bobot jenis zat cair
Laporan farmasi fisika kerapatan bobot jenis zat cair
 
Uji Disolusi
Uji DisolusiUji Disolusi
Uji Disolusi
 
Laporan formulasi tablet pembuatan tablet salut gula
Laporan formulasi tablet pembuatan tablet salut gulaLaporan formulasi tablet pembuatan tablet salut gula
Laporan formulasi tablet pembuatan tablet salut gula
 

Ähnlich wie Salep

Kelompok salep
Kelompok salepKelompok salep
Kelompok salepwidyafr
 
Sediaan semi solid
Sediaan semi solidSediaan semi solid
Sediaan semi solidDokter Tekno
 
Inkompatibilitas salep
Inkompatibilitas salepInkompatibilitas salep
Inkompatibilitas saleppujihartati5
 
Bentuk sediaan obat
Bentuk sediaan obatBentuk sediaan obat
Bentuk sediaan obat4nakmans4
 
Bentuk sediaan obat
Bentuk sediaan obatBentuk sediaan obat
Bentuk sediaan obat4nakmans4
 
PULVIS and PULVERS
PULVIS and PULVERSPULVIS and PULVERS
PULVIS and PULVERSDheyla23
 
Kuliah 2 farmakope
Kuliah 2 farmakopeKuliah 2 farmakope
Kuliah 2 farmakopeAbner D Nero
 
PPT KIMIA FARMASI.pptx
PPT KIMIA FARMASI.pptxPPT KIMIA FARMASI.pptx
PPT KIMIA FARMASI.pptxBryanDixon13
 
C&d padat cair semipadat steril
C&d padat cair semipadat sterilC&d padat cair semipadat steril
C&d padat cair semipadat sterilSofiaNofianti
 
MASALAH DAN SOLUSI COMPOUNDING AND DISPENSING SEDIAAN PADAT SEMIPADAT STERIL ...
MASALAH DAN SOLUSI COMPOUNDING AND DISPENSING SEDIAAN PADAT SEMIPADAT STERIL ...MASALAH DAN SOLUSI COMPOUNDING AND DISPENSING SEDIAAN PADAT SEMIPADAT STERIL ...
MASALAH DAN SOLUSI COMPOUNDING AND DISPENSING SEDIAAN PADAT SEMIPADAT STERIL ...SofiaNofianti
 
Kelompok 5_Shampo.pptx
Kelompok 5_Shampo.pptxKelompok 5_Shampo.pptx
Kelompok 5_Shampo.pptxnabilaaulia62
 
MATERI KELAS XI (LARUTAN).pptx
MATERI KELAS XI (LARUTAN).pptxMATERI KELAS XI (LARUTAN).pptx
MATERI KELAS XI (LARUTAN).pptxnurulwahyuni41
 
BENTUK SEDIAAN OBAT - SHOFA WIJDAN.pptx
BENTUK SEDIAAN OBAT - SHOFA WIJDAN.pptxBENTUK SEDIAAN OBAT - SHOFA WIJDAN.pptx
BENTUK SEDIAAN OBAT - SHOFA WIJDAN.pptxssuserbb0b09
 
P12. Tingtur, Ekstrak & Infus.pdf
P12. Tingtur, Ekstrak & Infus.pdfP12. Tingtur, Ekstrak & Infus.pdf
P12. Tingtur, Ekstrak & Infus.pdfssuser90246b
 
3304694 bentuk sediaan
3304694 bentuk sediaan3304694 bentuk sediaan
3304694 bentuk sediaanrahmanobita
 

Ähnlich wie Salep (20)

Kuliah formulasi dasar 1
Kuliah formulasi dasar 1Kuliah formulasi dasar 1
Kuliah formulasi dasar 1
 
Kelompok salep
Kelompok salepKelompok salep
Kelompok salep
 
Kuliah fts csp salep2013
Kuliah fts csp salep2013Kuliah fts csp salep2013
Kuliah fts csp salep2013
 
Sediaan semi solid
Sediaan semi solidSediaan semi solid
Sediaan semi solid
 
Laporan resmi unguentum
Laporan resmi unguentumLaporan resmi unguentum
Laporan resmi unguentum
 
Inkompatibilitas salep
Inkompatibilitas salepInkompatibilitas salep
Inkompatibilitas salep
 
Bentuk sediaan obat
Bentuk sediaan obatBentuk sediaan obat
Bentuk sediaan obat
 
Bentuk sediaan obat
Bentuk sediaan obatBentuk sediaan obat
Bentuk sediaan obat
 
PULVIS and PULVERS
PULVIS and PULVERSPULVIS and PULVERS
PULVIS and PULVERS
 
Kuliah 2 farmakope
Kuliah 2 farmakopeKuliah 2 farmakope
Kuliah 2 farmakope
 
PPT KIMIA FARMASI.pptx
PPT KIMIA FARMASI.pptxPPT KIMIA FARMASI.pptx
PPT KIMIA FARMASI.pptx
 
C&d padat cair semipadat steril
C&d padat cair semipadat sterilC&d padat cair semipadat steril
C&d padat cair semipadat steril
 
MASALAH DAN SOLUSI COMPOUNDING AND DISPENSING SEDIAAN PADAT SEMIPADAT STERIL ...
MASALAH DAN SOLUSI COMPOUNDING AND DISPENSING SEDIAAN PADAT SEMIPADAT STERIL ...MASALAH DAN SOLUSI COMPOUNDING AND DISPENSING SEDIAAN PADAT SEMIPADAT STERIL ...
MASALAH DAN SOLUSI COMPOUNDING AND DISPENSING SEDIAAN PADAT SEMIPADAT STERIL ...
 
Bentuk Sediaan.pptx
Bentuk Sediaan.pptxBentuk Sediaan.pptx
Bentuk Sediaan.pptx
 
Dermatoterapi fix
Dermatoterapi fixDermatoterapi fix
Dermatoterapi fix
 
Kelompok 5_Shampo.pptx
Kelompok 5_Shampo.pptxKelompok 5_Shampo.pptx
Kelompok 5_Shampo.pptx
 
MATERI KELAS XI (LARUTAN).pptx
MATERI KELAS XI (LARUTAN).pptxMATERI KELAS XI (LARUTAN).pptx
MATERI KELAS XI (LARUTAN).pptx
 
BENTUK SEDIAAN OBAT - SHOFA WIJDAN.pptx
BENTUK SEDIAAN OBAT - SHOFA WIJDAN.pptxBENTUK SEDIAAN OBAT - SHOFA WIJDAN.pptx
BENTUK SEDIAAN OBAT - SHOFA WIJDAN.pptx
 
P12. Tingtur, Ekstrak & Infus.pdf
P12. Tingtur, Ekstrak & Infus.pdfP12. Tingtur, Ekstrak & Infus.pdf
P12. Tingtur, Ekstrak & Infus.pdf
 
3304694 bentuk sediaan
3304694 bentuk sediaan3304694 bentuk sediaan
3304694 bentuk sediaan
 

Salep

  • 2. Pengertian Salep adalah sediaan setengah padat yang mudah dioleskan dan digunakan sebgai obat luar (FI Ed III).
  • 3. Peraturan pembuatan salep 1. zat-zat yang dapat larut dalam campuran lemak, dilarutkan kedalamnya jika perlu dengan pemanasan. 2. bahan-bahan yang larut dalam air jika tidak ada peraturan lain dilarutkan terlebih dahulu kedalamnya asalkan jumlah air yang digunakan dapat diserap oleh basis salep dan jumlah yang dipakai dikurangi dari basis salep.
  • 4. 3. bahan-bahan yang sukar/sebagian dapat larut dalam lemak dan air harus disebukkan lebih dahulu kemudian diayak dengan pengayak N0. 60. 4. Salep - salep yang dibuat dengan mencairkan campurannya harus degerus sampai dingin.
  • 5. Persyaratan salep 1. Pemerian : tidak boleh tengik. 2. Kadar : untuk salap yang mengandung obat keras dan narkotika kadar bahan obat tidak lebih dari 10%. 3. dasar salep : kecuali dinyatakan lain digunakan Vaselin album. Tetapi terdapat juga beberapa dasar salep lain seperti: vaselin flavum, adepslanae, unguentum simplex, lanolin.
  • 6. 4. Homegenitas : jika dioleskan pada sekeping kaca harus menunjukkan susunan yang homegen. 5. Penandaan : pada etiket tertera “OBAT LUAR”
  • 7. Kwalitas dasar salep yang baik Stabil, tidak terpengaruh oleh suhu. Lunak, halus dan homogen Mudah dipakai Dasar salap cocok Dapat terdistribusi dengan merata
  • 8. Penggolongan salep 1. Menurut konsistensinya • Unguenta : mempunyai konsistensi seperti mentega, tidak mencair pada suhu biasa. • Cream : mengandung banyak air, mudah diserap kulit dan dicuci dengan air. • Pasta : mengandung lebih dari 50% zat padat, suatu salep tebal. • Cerata : mengandung persentase lilin yang tinggi sehingga konsistensinya lebih keras. • Gelones/jelly : lebih halus, terdiri atas campuran sederhana dari minyak dan lemak dengan titik lebur rendah.
  • 9. • Cerata : mengandung persentase lilin yang tinggi ehingga konsistensinya lebih keras. • Gelones/jelly : lebih halus, terdiri atas campuran sederhana dari minyak dan lemak dengan titik lebur rendah.
  • 10. 2. Menurut sifat farmakologi/terapeutik • Salep epidermis: Melindungi kulit dengan menghasilkan efek lokal. Dasr salep yang dipakai senyawahidrokarbon. • Salep endodermis: bahan obat yang menembus ke dalam kulit, digunakan untuk melunakkan kulit. Dasar salep yang dipakai minyak lemak. • Salep diadermik : menembus ke dalam tubuh melalui kulit dan mencapai efek yang diinginkan. Mis: salep yang mengandung senyawa Merkuri iodide, belladonnae.
  • 11. 3. Menurut dasar salepnya Salep hidrofobik : salep yang tidak suka air dan dasar salepnya berlemak. Mis: campuran minyak lemak dan malam. Salep hidrofilik : salep yang suka air biasanya tipe M/A
  • 12. Pembagian dasar salep (Formularium Nasional) Dasar salep 1 (dasar salep senyawa hidrokarbon) Dasar salep 2 (dasar salep serap) Dasar salep 3 (dasar salep dapat dicuci dengan air) Dasar salep 4 (dasar salep yang dapat larut dalam air)
  • 13. Cara pembuatan salep ditinjau dari zat berkhasiat utamanya: 1. Zat padat a) Camphora : dilarutkan dalam dasr salep yang sudah dicairkan, jika ada minyak lemak dilarutkan kedalamnya, jika bersama-sama dengan menthol, salol, thimol harus dicampurkan lebih dahulu, jika berupa zat tunggal dilarutkan dengan eter atau alkohol.
  • 14. Contoh resep yang mengandung camphora 1. R/ camphora 0,5 Cera alba 5 Vaselin alba ad 10 m.f. ungut S.u.e Pro: Andy 2. R/ camphora 0,5 Ol. sesami 5 Vaselin alba ad 10 m.f. ungut S.u.e Pro: Andy
  • 15. 3. R/ camphora 0,5 Menthol 5 Vaselin alba ad 10 m.f. ungut S.u.e Pro: Andy 4. R/ camphora 0,5 Vaselin alba ad 10 m.f. ungut S.u.e Pro: Andy
  • 16. b. Pellidol: dilarutkan bersama-sama dengan dasar salepnya yang sudah dicairkan. R/ pellidol 0.5 Cera alba 5 Vaselin alba ad 10 m.f. ungut S.u.e Pro: Andy
  • 17. c. Iodium: dilarutkan kedalam larutan pekat KI atau NaI, dilarutkan dengan etanol 95% baru ditambah dasar salepnya. 1. R/ Iodium 0,3 KI q.s Lanolin 5 Vaselin ad 10 m.f. ungut S.u.e Pro : Marwan 1. R/ Iodium 0,3 Lanolin 5 Vaselin ad 10 m.f. ungut S.u.e Pro : Marwan
  • 18. 2. Zat padat larut dalam air a. Protargol: ditaburkan di atas permukaan air sama banyak dan diamkan selama 15 menit di tempat gelap, jika terdapat gliserin dilarutkan dengan gliserin dulu baru ditambahkan air. 1. R/ protargol 0,2 Adesp lanae 5 Vaselin ad 10 m.f. ungut S.u.e Pro : Minda 2. R/ protargol 0,2 Glyserin 1 Lanolin 5 Vaselin ad 10 m.f. ungut S.u.e Pro : Minda
  • 19. b. Colargol : dikerjakan seperti protargol. c. Fonol : walaupun mudah larut dalam air, tetapi tidak boleh dilarutkan karena mengiritasi kulit. Bahan-bahan yang larut dalam air tetapi tidak boleh dilarutkam : * Argentum nitrat. * Zink sulfas * Fenol * Antibiotic * Oleum iecoril aselli
  • 20. 3. Bahan-bahan yang ditambahkan terahir pada massa salep a. Icthiol: jika ditambahkan sewaktu massa salep panas maka akan terjadi pemisahan R/ icthiol 1 Vaselin ad 10 m.f. ungut S.u.e Pro : sarah
  • 21. b.Balsam-balsem dan minyak menguap c. Air : karena berfungsi sebagai pendingin dan mencegah permukaan mortar menjadi licin. d. Gliserin: ditambahkan sedikit demi sedikit karena tidak mudah diserap dasar salep. R/ antistin 0,2 Balsum peruvianum 0,5 Vaselin ad 10 m.f. ungut S.u.e Pro : sarah R/ antistin 0,2 Ol. Anisi gtt III Vaselin ad 10 m.f. ungut S.u.e Pro : sarah
  • 22. 5. Zat-zat yang tidak larut dalam air a. Belerang (tidak bolek diayak) b.Acidum boricum (diambil yang pulveretum) c. ZnO ( diayak dengan ayakan NO 100/ B 40) R/ sufur 1,5 Vaselin ad 10 m.f. ungut S.u.e Pro : sarah R/ acid boric 0,5 ZnO 1,5 Vaselin ad 10 m.f. ungut S.u.e Pro : Dedy
  • 23. 5. Zat Cair a. Air: jika aqua calcis bercampur dengan minyak lemak maka akan terjadi reaksi penyabunan sehingga harus ditambahkan sedikit demi sedikit kemudian dikocok dalam botol. b. Cairan / Ekstrak kental: ………… ditambahkan sedikit demi sedikit. c. Ekstrak siccum : dilarutkan dalam air dan berat air dikurangi dari dari dasar salep. d. Ekstrak liquidum : diteteskan terakhir sedikit-demi sedikit R/ ol. Lini 5 Aquq calcis 7,5 As. Oleat crud 0,5 m.f. linimet S.u.e Pro : Dedy
  • 24. 6. Bahan-bahan laina) Hydragyrum: digerus dengan adepslanae dalam lumping dingin. b) Napthol : dapat larut dalam sapo kulinus, jika tidak ada sapo dikerjakan seperti pembuatan camphora. c) Bentonit : tambahkan sedikit demi sedikit ke dalam air hangat. R/ Naptholum 0.75 Sapo kalinus1,50 Cera flava 3,50 Adepslanae ad 10 m.f. linimet S.u.e Pro : Dedy
  • 25. Sediaan setengah padat yang sering di buat di laboratorium 1. Pasta adalah sediaan semi padat (massa lembek) yang mengandung satu atau lebih bahan obat yang ditujukan untuk pemakaian topical. • Biasanya bahan padatnya lebih besar dari 50%. • Dasar salep yang sering dipakai adalah vaselin. Lanolin, adepslanae, ungut simplex. • Pasta gigi digunakan untuk pelekatan pada selaput lendir agar memperoleh efek lokal.
  • 26. 2. Cremores (krim) • adalah sediaan semi padat berupa emulsi yang mengandung satu atau lebih bahan obat terlarut/terdispersi dalam bahan dasar yang sesuai. Biasanya mengandung air tidak kurang dari 60%. • Ada 2 tipe yakni A/M dan M/A. • stabilitas emulsi akan rusak jika system campuran terganggu oleh perubahan suhu dan perubahan komposisi.
  • 27. • Sebagai bahan pengemulsi krim dapat dipakai emulgide, adaepslanae, cetaceum, PEG, sabun, dan polisorbat. • Bahan pengawet yang sering digunakan adalah metil paraben (nipagin) 0,12 – 0,18%. Propil paraben (nipasol) 0,02 – 0,05%. • Cara pembuatan krim: bagian lemak dilebur diatas tangas air kemidian tahbahkan bagian airnya dengan zat pengemulsi, aduk sampai terjadi campuran yang berbentuk krim.
  • 28. 3. Linimentum • adalah sediaan cair atau kental mengandung analgetik dan zat yang mempunyai rubefacient atau melemaskan otot atau menghangatkan digunakan sebagai obat luar yang dioleskan pada kulit. • Bahan dasar yang dipakai lanolin, emulgide. • Cara penyimpanan: pada botol berwarna bermulut kecil di tempat sejuk. • Pada etiket harus tertera “ OBAT LUAR”