Interaksi sosial adalah proses dasar pembentukan masyarakat manusia. Terdapat dua jenis proses sosial yang timbul dari interaksi, yaitu proses sosial asosiatif dan disosiatif. Proses asosiatif mencakup kerja sama, akomodasi, dan asimilasi untuk memperkuat integrasi sosial, sementara proses disosiatif meliputi persaingan, kontravensi, dan konflik yang dapat mengancam kesatuan s
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
(D). Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial
1. BAB 1
INTERAKSI SEBAGAI PROSES SOSIAL
A.Proses Sosial dan Interaksi Sosial
B.Faktor-Faktor Pendorong Interaksi Sosial
C.Status dan Peranan Individu dalam Interaksi
Sosial
D.Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial
2. PETA KONSEP INTERAKSI SOSIAL
Kehidupan Bersama Manusia
dapat dilihat dari
Segi Statis
Struktur Sosial
Segi Dinamis
Proses Sosial
Terjadi karena
Interaksi Sosial
BentukFaktor Pendorong
• Imitasi
• Sugesti
• Identifikasi
• Simpati
• Empati
Asosiatif :
• Akomodasi
• Asimilasi
• Akulturasi
• Kerja sama
Disasosiatif :
• Kompetisi
• Kontravensi
• Konflik
Syarat
• Kontak Sosial
• Komunikasi
3. D. BENTUK-BENTUK INTERAKSI SOSIAL
2 (dua) proses sosial yang
timbul akibat Interaksi Sosial,
yaitu :
a.Proses Sosial Asosiatif
b.Proses Sosial Disasosiatif
4. a. Proses Sosial Asosiatif
Adalah proses sosial yang menuju terbentuknya
persatuan dan mendorong terbentuknya
pranata (Institusi), lembaga atau organisasi
sosial.
Asosiatif
Kerja sama
Akomodasi
Asimilasi
Akulturasi
Bentuk Asosiatif :
5. Kerja sama
Adalah usaha bersama antar individu, antar
kelompok atau antar individu dan kelompok.
• 4 Bentuk Pelaksanaan Kerja sama :
Kerja Sama
Bargaining
Cooptation
Coalition / Koalisi
Joint Venture
6. • Bargaining (Tawar-menawar) :
Perjanjian pertukaran barang atau jasa
antara dua organisasi atau lebih.
Contoh :
Pemerintah Indonesia dengan Thailand,
yaitu Indonesia menukarkan minyak
bumi dengan beras dari Thailand.
7. • Cooptation (Kooptasi) :
Proses penerimaan unsur-unsur baru dalam
kepemimpinan dalam suatu organisasi sebagai
suatu cara untuk menghindari terjadinya
keguncangan dalam organisasi yang bersangkutan.
Contoh :
Pemerintah Indonesia sekarang membuat UU anti
korupsi dan KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi)
untuk menghindari keguncangan akibat korupsi.
8. • Coalition (Koalisi) :
Kombinasi antara dua organisasi atau lebih
yang mempunyai tujuan-tujuan sama.
Contoh :
Koalisi beberapa partai di lembaga legislatif
untuk mencalonkan Presiden.
9. • Joint Venture :
kerja sama antara beberapa organisasi dalam
mengusahakan proyek-proyek tertentu.
Contoh :
Joint Venture antara Indonesia dan Amerika
dalam pengeboran minyak di Cepu.
10. AKOMODASI
Adalah suatu proses yang
mengacu pada usaha-usaha
manusia untuk meredakan atau
menyelesaikan pertentangan
tanpa menghancurkan lawan.
11. • Tujuan Akomodasi :
a. Mendapatkan titik temu dari beberapa
pendapat untuk menghasilkan solusi.
b. Meredam perselisihan untuk sementara.
c. Berusaha mengadakan kerja sama antar
kelompok yang berbeda sosial, budaya dan
psikologis.
d. Mengusahakan penyatuan antar kelompok
yang berselisih.
12. • Bentuk- bentuk akomodasi :
Akomodasi
Koersi
Kompromi
Arbitrasi
Mediasi
Konsiliasi
Toleransi
Stale Mate
Ajudikasi
Segregasi
Eliminasi
Konversi
13. • Koersi :
Bentuk akomodasi yang prosesnya melalui paksaan
fisik maupun psikologis. Dalam Koersi ada pihak
yang lemah dan ada pihak yang kuat.
Contoh : Perbudakan, Penjajahan dan lain-lain.
14. • Kompromi :
Bentuk akomodasi yang terjadi karena pihak
yang bersengketa saling mengurangi tuntutanya
agar tercapai kesepakatan.
Contoh : Penyelesaian ganti rugi
15. • Arbitrasi :
Bentuk akomodasi dengan menggunakan jasa pihak ketiga
karena pihak yang bersengketa tidak mampu menyelesaikan
persengketaan. (Pihak ketiga ini ditunjuk oleh yang bersengketa
atau merupakan pihak berwenang).
Contoh : PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) membantu
penyelesaiannya dua negara yang sedang berselisih, yaitu Israel
dan Palestina.
16. • Mediasi :
Hampir mirip dengan arbitrasi, hanya saja pihak
ketiganya netral dan tidak bisa memutuskan. Ia
hanya bisa mengusahakan jalan damai.
Contoh :
17. • Konsiliasi :
Suatu usaha untuk mempertemukan keinginan-
keinginan dari pihak yang berselisih untuk
mencapai mufakat.
Contoh :
Mempertemukan tersangka, pelapor dan
pengacara masing-masing pihak yang
bersengketa.
18. • Toleransi :
Bentuk Akomodasi yang terjadi tanpa
persetujuan formal. Kadang-kadang toleransi
timbul secara tidak sadar dan spontan akibat
reaksi alamiah individu.
Contoh :
Orang memperlambat laju sepeda motornya jika
melewati Masjid saat Shalat Jum’at.
19. • Stale Mate
Terjadi ketika pihak-pihak yang bertikai memiliki
kekuatan yang seimbang sehingga pada akhirnya
pertikaian berhenti pada titik tertentu.
Contoh :
Amerika Serikat dan Uni Soviet pada waktu
perang nuklir.
20. • Ajudikasi :
Yaitu Penyelesaian pertikaian melalui pengadilan
• Segregasi :
Masing-masing yang bertikai memisahkan diri dan
saling menghindar dalam rangka mengurangi
ketegangan.
• Eliminasi :
Pengunduran diri salah satu pihak yang bersengketa
karena mengalah.
• Konversi :
Penyelesaian pertikaian dimana salah satu pihak
bersedia mengalah dan mau menerima syarat yang
diajukan pihak lain.
21. ASIMILASI
Upaya untuk mengurangi perbedaan antar individu
atau antar kelompok guna menghasilkan suatu
kesepakatan berdasarkan kepentingan dan tujuan
bersama.
Syarat Asimilasi :
1. Sejumlah kelompok memiliki kebudayaan yang
berbeda.
2. Terjadinya pergaulan antar individu/kelompok.
3. Kebudayaan masing-masing kelompok mengalami
perubahan dan penyesuaian.
22. Faktor pendukung terjadinya Asimilasi :
1. Sikap toleransi antar kelompok yang berbeda
kebudayaan.
2. Kesempatan yang berimbang dalam bidang
ekonomi.
3. Sikap menghargai dan menghormati orang
lain beserta kebudayaanya.
4. Sikap terbuka dari golongan yang berkuasa
dalam masyarakat.
5. Persamaan unsur budaya secara universal.
6. Terjadinya perkawinan campuran.
7. Mempunyai musuh yang sama.
23. Faktor penghalang Asimilasi :
1. Terisolasinya kehidupan suatu golongan.
2. Kurangnya pengetahuan tentang kebudayaan
baru.
3. Adanya prasangka buruk terhadap budaya baru.
4. Adanya perasaan bahwa kebudayaan kelompok
tertentu lebih tinggi dari kebudayaan kelompok
lainya.
5. Adanya perbedaan ciri-ciri fisik, seperti tinggi
badan, warna kulit atau warna rambut.
6. Golongan minoritas mengalami gangguan dari
golongan mayoritas.
24. AKULTURASI
Adalah hasil perpaduan dua kebudayaan
berbeda yang membentuk suatu
kebudayaan baru dengan tidak
menghilangkan ciri-ciri kebudayaan
masing-masing.
27. Kontravensi
Suatu proses yang berada antara persaingan dan
pertentangan. (Perasaan tidak suka yang
disembunyikan atau kebencian maupun
keraguan terhadap kepribadian seseorang)
• Kontravensi biasanya bersifat rahasia.
• Dalam kontravensi lawan tidak diserang secara
fisik tetapi secara psikologis, sehingga menjadi
tidak tenang dan resah.
28. 5 Contoh Bentuk Kontravensi :
a. Umum : Penolakan, Perlawanan, perbuatan
menghalang-halangi, protes, gangguan,
mengacaukan rencana pihak lain.
b. Sederhana : Menyangkal pernyataan orang
lain di muka umum, memaki-maki dengan
surat kaleng atau di medsos (tanpa
menyebutkan nama).
c. Intensif : Menghasut atau menyebar desas-
desus atau gosip yang tidak baik.
d. Rahasia : Membocorkan rahasia dan
berkhianat.
e. Taktis : Provokasi, Intimidasi dan teror.
29. KONFLIK
Proses sosial yang terjadi ketika pihak
yang satu berusaha menyingkirkan
pihak lawan dengan cara
menghancurkan atau membuat tidak
berdaya.
• Konflik menyerang secara fisik dan
psikologis seseorang.
30. Ada 6 Bentuk Konflik :
1. Konflik Pribadi : Perselisihan antara dua
orang pribadi karena sesuatu hal. Misalnya,
Kakak beradik yang berebut harta warisan.
2. Konflik Antar kelompok : Perselisihan antar
kelompok karena memperebutkan sesuatu.
Misalnya, pertentangan dua ormas untuk
memperebutkan pengelolaan lahan parkir.
3. Koflik Rasial : Pertentangan antar Ras.
Biasanya terjadi jika ras yang satu merupakan
golongan minoritas. Misalnya, Orang kulit
hitam yang dipinggirkan oleh orang kulit
putih.
31. 4. Konflik Antar kelas sosial : Perselisihan karena
adanya perbedaan kepentingan. Misalnya, Konflik
majikan dan buruh/pembantu. Majikan ingin memberi
gaji kecil, sebaliknya bruh/pembantu ingin gajinya besar.
5. Konflik Politik : Perselisihan antar kelompok politik
karena berbeda pandangan atau pendapat. Misalnya,
Konflik antar partai politik menjelang Pemilu.
6. Konflik Internasional : Perselisihan yang disebabkan
kepentingan hubungan antar negara. Misalnya, Konflik
Palestina dengan Israel.
32. LATIHAN
1. Menurut Gillin dan Gillin, Proses sosial
dibedakan atas ..... Dan .....
2. Berdasarkan pelaksanaanya, kerjasama
terdiri dari ?
3. Apakah tujuan akomodasi ?
4. Bagaimana Eliminasi dapat terjadi ?
5. Apakah perbedaan Kompetisi, Kontravensi
dan Konflik ?