1. Scientisme dan kultus keilmuan
NAMA : AZNIL VICTORIA
NIM : 17060464082
KELAS : 2017-B
2. SCIENTISME
Scientisme adalah istilah kepercayaan bahwa metode dan
pendekatan ilmiah dapat diterapkan untuk segala hal, dan
bahwa sains adalah cara pandang dunia yang paling
otoritatif atau paling berharga hingga menyingkirkan cara
pandang lainnya. Scientisme telah didefinisikan sebagai
"pandangan bahwa metode induktif sains adalah satu-
satunya sumber pengetahuan yang benar dan terutama
bahwa sains dapat menghasilkan pengetahuan mengenai
manusia dan masyarakat yang benar
3. Perkembangan sains bertolak dari pemikiran filsafat
yang bercorak rasional. Di mulai dari hasil-hasil
penemuan ilmiah di bidang astronomi dan mekanik
ditransformasikan menjadi sistem pemikiran yang
mampu merubah pandangan hidup, gambaran dunia
dan cita-cita masyarakat.
4. Penemuan-penemuan Copernicus, Kepler dan Galileo di
bidang astronomi, menggunakan jasa geometri dan
matematik, berhasil mengubah pandangan kaum intelektual
tentang pusat perputaran alam semesta. Sebelumnya
mereka mengikuti pandangan resmi gereja bahwa bumi
merupakan pusat peredaran alam semesta. Planet-planet di
angkasa raya, bulan dan matahari, semuanya beredar
mengelilingi bumi
5. Copernicus membuktikan melalui penelitian ilmiahnya
bahwa sesungguhnya bukan bumi, tetapi matahari yang
menjadi pusat perputaran alam semesta (Prosch 1971:9-47)
dampak penemuan ini ternyata besar dalam mengalihkan
kepercayaan orang terhadap agama dan menumbuhkan
pandangan dunia (worldview) baru yang serba ilmiah dan
rasional.
6. Kultus Keilmuan
Dalam KBBI pengertian kultus adalah bentuk
penghormatan resmi dalam agama. Upacara
keagamaan atau ibadah, sistem kepercayaan,
penghormatan yang sifatnya berlebih-lebihan kepada
orang, paham, benda. Kita belum mengenal
penggunaan istilah ini terkadang mendefinisikan kata
“berlebih-lebihan” sebagai perbuatan jahat untuk
menyembah iblis, benda benda ghaib yang
berhubungan dengan aliran sesat, dsb. Padahal
sebenarnya tidak, pengertian “berlebih-lebihan” yang
digunakan tidak dapat langsung diasumsikan secara
mutlak sebagai perbuatan tidak baik.
7. Kultus sendiri memiliki arti sebuah
praktek keagamaan yang bersifat
eksternal yang dilakukan secara
totalitas.