Koperasi simpan pinjam adalah kumpulan orang yang menghimpun dana dari anggotanya untuk disalurkan kembali kepada anggota atau masyarakat umum. Koperasi ini mendapatkan dana dari iuran anggota dan sumber lain seperti pemerintah atau perbankan. Jenis koperasi yang berkembang saat ini antara lain koperasi produksi, konsumsi, simpan pinjam, dan serbaguna.
2. Pengertian Koperasi Simpan Pinjam
Koperasi: “suatu kumpulan orang-orang
yang mempunyai tujuan atau kepentingan
bersama”.asas kekeluargaan.
Koperasi simpan pinjam melakukan usaha
pembiayaan yaitu menghimpun dana dari
anggota kemudian menyalurkan kembali
dana tersebut kepada anggotanya atau
masyarakat umum.
3. Sumber-sumber Dana Koperasi
1. Dari para anggotanya: iuaran wajib, iuran
pokok, iuran sukarela.
2. Dari luar koperasi: badan pemerintah,
perbankan, lembaga swasta lainnya.
4. Jenis Koperasi
Jenis-jenis koperasi yang ada dan
berkembang saat ini adalah:
1.Koperasi Produksi
2.Koperasi Konsumsi
3.Koperasi Simpan Pinjam
4.dan Koperasi Serbaguna
5. Keuntungan Koperasi
a) Biaya bunga yang dibebankan kepeminjam
b) Biaya administrasi setiap kali transaksi
c) Hasil investasi di luar kegiatan koperasi.
6. Pendirian Koperasi
Pendirian lembaga koperasi, cukup sederhana,
yaitu:
minimal 20 orang yang membuat kesepakatan
dengan akte notaris
Didaftarkan ke kanwil Departemen Koperasi
untuk mendapatkan pengesahan
Ada susunan organisasi koperasi :rapat pengurus
mengangkat pengurus dan pengawas.
8. Pengertian Asuransi
“Perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan
mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada
tertanggung karena kerugian, kerusakan atau
kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau
tanggungjawab hukum kepada pihak ketiga yang
mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul
dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau untuk
memberikan suatu pembayaran yang didasarkan
atas meninggal atau hidupnya seseorang yang
dipertanggungkan”.
9. Jenis-jenis Asuransi
1. Dari segi fungsi
a) Asuransi kerugian: asuransi kebakaran, pengangkutan,
asuransi kendaraan motor, dll
b) Asuransi jiwa: asuransi berjangka, tabungan, seumur
hidup.
c) Reasuransi
2. Dari segi kepemilikannya
a) Asuransi milik pemerintah
b) Asuransi milik swasta nasional
c) Asuransi milik perusahaan asing
d) Asuransi milik campuran.
10. Keuntungan Asuransi
1. Bagi perusahaan asuransi
a) Keuntungan dari premi yang diberikan ke nasabah
b) Keuntungan dari hasil penyertaan modal di perusahaan lain
c) Keuntungan dari hasil bunga dari investasi di surat-surat
berharga
2. Bagi nasabah
a) Memberikan rasa aman
b) Merupakan simpanan yang pada saat jatuh tempo dapat
ditarik kembali.
c) Terhindar dari risiko kerugian atau kehilangan
d) Memperoleh penghasilan di masa yang akan datang.
e) Memperoleh penggantian akibar kerusakan atau kehilangan.
12. Prinsip-prinsip Asuransi
1) Insurable interest =>Merupakan hal
berdasarkan hukum untuk
mempertanggungkan suatu risiko
berkaitan dengan keuangan, yg diakui sah
secara hukum antara tertanggung dan
suatu yang dipertanggungkan dan dapat
menimbulkan hak dan kewajiban
keuangan secara hukum
13. 2. Utmost good faith atau “itikad baik” dalam
penetapan setiap suatukontrak haruslah
didasarkan kepada iktikad baik antara
tertanggung dan penanggung mengenai
seluruh informasi baik materi maupun
immateril.
Prinsip-prinsip Asuransi
14. Prinsip-prinsip Asuransi
3.Indemnity atau ganti rugi artinya
mengendalikan posisi keuangan
tertanggung setelah terjadi kerugian seperti
pada posisi sebelum terjadi kerugian
tersebut. Dalam hal ini tidak berlaku bagi
kontrak asuransi jiwa dan asuransi
kecelakaan karena prinsip ini didasarkan
kepada kerugian yang bersifat keuangan.
15. 4. Proximate cause adalah suatu sebab aktif,
efisien yang mengakibatkan terjadinya
suatu peristiwa secara berantai atau
berurutan dan intervensi kekuatan lain,
diawali dengan bekerja dengan aktif dari
suatu sumber baru dan independen.
1) Subrogation
2) Contribution
Prinsip-prinsip Asuransi
16. 5. Subrogation merupakan hak penanggung
yang telah memberikan ganti rugi kepada
tertanggung untuk menuntut pihak lain
yang mengakibatkan kepentingan
asuransinya mengalami suatu peristiwa
kerugian. Artinya dengan prinsip ini
penggantian kerugian tidak mungkin lebih
besar dari kerugian yang benar-benar
dideritanya
Prinsip-prinsip Asuransi
17. 6. Contribution suatu prinsip dimana
penanggung berhak mengajak
penanggung-penanggung lain yang
memiliki kepentingan yang sama untuk
ikut bersama membayar ganti rugi kepada
seseorang tertanggung, meskipun jumlah
tanggungan masing-masing penanggung
belum tentu sama besarnya.
Prinsip-prinsip Asuransi
18. Jenis-jenis Risiko
1. Risiko murni
2. Risiko spekulatif
3. Risiko individu
a) Risiko pribadi
b) Risiko harta
c) Risiko tanggung gugat
19. Jenis-jenis Risiko
1. Risiko murni, artinya bahwa ada ketidak
pastian terjadinya sesuatu kerugian atau
dengan kata lain hanya ada peluang
merugi dan bukan suatu peluang
keuntungan, contoh rumah mungkin akan
terbakar, mobil yang dikendarai mungkin
akan tertabrak atau kapal dan muatannya
akan tenggelam.
2. Risiko spekulatif
3. Risiko individu
20. 2. Risiko spekulatif, artinya risiko dengan
terjadinya dua kemungkinan, yaitu
peluang untuk mengalami kerugian
keuangan atau memperoleh keuntungan.
Dalam hal ini kemungkinan terjadi
kerugian atau keuntungan.
Jenis-jenis Risiko
21. Jenis-jenis Risiko
3. Risiko individu
a) Risiko pribadi, resiko kemampuan seseorang untuk
memperoleh keuntungan, akibat sesuatu hal seperti sakit,
kehilangan pekerjaan atau mati.
b) Risiko harta, resiko kehilangan harta apakah dicuri, hilang,
rusak yang menyebabkan kerugian keuangan
c) Risiko tanggung gugat, yaitu resiko yang disebabkan apabila
kita menanggung kerugian seseorang dan kita harus
membayarnya. Contohnya kelalaiam di jalan yang
menyebabkan orang lain tertabrak dan harus mengganti
kerugian tersebut.