SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 16
“PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI
NASIONAL”
Mata Kuliah “ PENDIDIKAN PANCASILA “
Dosen Pengampu : Gunawan Wibisono Sh Msi
Disusun Oleh
Aziz asyidik wirodat
43113110093
PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN
BISNIS UNIVERSITAS MERCU BUANA
2014
43113110093 AZIZ asyidik wirodat
PEMBAHASAN
A.Pengertian Asal Mula Pancasila
Pancasila sebagai dasar filsafat serta ideologi bangsa dan negara Indonesia,
bukan terbentuk secara otodidak serta bukan hanya diciptakan oleh seseorang
sebagaimana yang terjadi pada ideologi-ideologi lain di dunia, namun terbentuknya
Pancasila melalui proses yang cukup panjang dalam sejarah bangsa Indonesia.
Secara Kausalitas Pancasila sebelum disyahkan menjadi dasar filsafat negara
nilai-nilainya telah ada serta berasal dari bangsa Indonesia sendiri yang berupa nilai
adat istiadat, kebudayaan, serta religious. Kemudian para pendiri Negara Indonesia
merumuskan secara musyawarah mufakat dalam sidang BPUPKI I, sidang Panitia
Sembilan yang kemudian menghasilkan Piagam Jakarta yang memuat Pancasila
yang peetama, kemudian dibahas lagi dalam sidang BPUPKI II. Setelah kemerdekaan
Indonesia sebelum sidang resmi PPKI Pancasila sebagai calon dasar pada filsafat
negara dibahas serta disempurnakan kembali dan akhirnya tanggal 18 Agustus 1945
disahkan oleh PPKI sebagi dasar filsafat Negara Republik Indonesia.
Secara kuasalitas asal mula Pancasila dibedakan atas dua macam yaitu: asal
mula yang langsung dan asal mula yang tidak langsung.
sebelum disyahkan menjadi dasar filsafat negara nilai-nilainya telah ada serta
berasal dari bangsa Indonesia sendiri yang berupa nilai adat istiadat, kebudayaan,
serta religious. Kemudian para pendiri Negara Indonesia merumuskan secara
musyawarah mufakat dalam sidang BPUPKI I, sidang Panitia Sembilan yang
kemudian menghasilkan Piagam Jakarta yang memuat Pancasila yang peetama,
kemudian dibahas lagi dalam sidang BPUPKI II. Setelah kemerdekaan Indonesia
sebelum sidang resmi PPKI Pancasila sebagai calon dasar pada filsafat negara
dibahas serta disempurnakan kembali dan akhirnya tanggal 18 Agustus 1945
disahkan oleh PPKI sebagi dasar filsafat Negara Republik Indonesia.
Secara kuasalitas asal mula Pancasila dibedakan atas dua macam yaitu: asal
mula yang langsung dan asal mula yang tidak langsung.
a. Asal Mula yang Langsung
Pengertian asal mula secara ilmiah filsafati dibedakan atas empat macam
yaitu:Kausa Materialis, Kausa Formalis, Kausa Efficient dan Kausa Finalis
43113110093 AZIZ asyidik wirodat
(Bagus,1991:158). Teori ini dikebangkan oleh Aristoteles, Pancasila adalah
asal mula yang langsung terjadinya Pancasila sebagai dasar filsafat Negara
yaitu asal mula yang sesudah dan menjelang Proklamasi Kemerdekaan yaitu
sejak dirumuskan oleh para pendiri Negara sejak sidang BPUPKI I, Panitia
Sembilan, sidang BPUPKI II serta sidang PPKI sampai pengesahannya.
Rincian asal mula langsung Pancasila menurut Notonagoro:
1) Asal mula bahan (Kausa Materialis)
Bangsa Indonesia adalah sebagai asal nilai-nilai Pancasila, merupakan
unsur-unsur Pancasila yang berupa nilai adat istiadat serta religious yang
terdapat dikehidupan bangsa Indonesia. Dengan demikian Pancasila
adalah pada bangsa Indonesia sendiri yang terdapat dalam kepribadian
dan pandangan hidup.
2) Asal mmula bentuk (Kausa Formalis)
Sebagaimana telah dirumuskan dalam UUD 1945. Maka asal mula
bentuk Pancasila adalah Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta serta anggota
BPUPKI lainnya merumuskan dan membahas Pancasila terutama dalam
hal bentuk, rumusan, dan nama Pancasila.
3) Asal mula karya (Kausa Effisien)
Yaitu asal mula yang menjadikan Pancasila dari calon dasar Negara
yang sah, setelah dilakukan pembahasan baik dalam sidang-sidang
BPUPKI, Panitia Sembilan.
4) Asal mula tujuan (Kausa Finalis)
Tujuannya adalah untuk dijadikan sebagai dasar Negara. Oleh karena itu
para anggota BPUPKI dan Panitia Sembilan termasuk Soekarno dan Hatta,
yang sebelumnya ditetapkan oleh PPKI. Juga berfungsi sebagai kausa
sambungan karena yang merumuskan dasar filsafat Negara.
b. Asal mula yang tidak langsung.
Secar kuasalitas yaitu asal mula sebelum prokalamasi kemerdekaan.
Berarti terdapat dalam adat-istiadat, kebudayaan, dan agama bangsa
Indonesia. Dengan demikian ada kepribadian dalam pandangan hidup sehari-
hari. Maka asal mula tidak langsung pancasila bilamana dirinci adalah sebagai
berikut :
43113110093 AZIZ asyidik wirodat
1) Unsur-unsur Pancasila tersebut sebelum dirumuskan, nilai-nilainya yaitu
nilai Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan, dan Nilai Keadilan.
2) Nilai-nilai tersebut terkandung dalam pandangan hidup masyarakat
Indonesia, dan menjadi pedoman dalam memecahkan problema kehidupan
bangsa Insonesia.
3) Jadi pada hakikatnya bangsa Indonesia sendiri sebagai “Kausa Materialis”.
c. Bangsa Indonesia ber-Pancasila dalam “Tri Prakara”
Bahwa Pancasila sebelum disahkan oleh PPKI sebagai Dasar Filsafat
Negara Indonesia secara Yurisdis, dalam kenyataannya unsu-unsur seperti
atat-istiadat, kebudayaan dan religious telah melekat dalam kehidupan sehari-
hari. Kemudian unsur-unsur tersebut disahkan pada tanggal 18 Agustus 1945.
Berdasarkan Pengertian tersebut maka pada hakekatnya bangsa Indonesia
ber-Pancasila dalam Tiga asas atau ‘Tri Prakara’ yang isinya :
Pertama: Bahwa unsur-unsur Pancasila sebelum disahkan menjadi dasar
filsafat Negara filsafat secara Negara yurisdis sudah dimiliki
oleh bangsa Indonesia sebagai asas-asas dalam adat-istiadat
dan kebudayaan dalam arti luas (Pancasila Asas Kebudayaan).
Kedua: Pancasila telah terdapat pada bangsa Indonesia sebagai asas-
asas dalam agama-agama / nilai-nilai Religius (Pancasila Asas
Religius)
Ketiga: Unsur-unsur tadi kemudian diolah, dibahas dan dirumuskan
secara saksama oleh para pendiri Negara dalam sidang
PBUPKI, Panitia ‘Sembilan’. Setelah bangsa Indonesia merdeka
rumusan pancasila tersebut Kemudian disahkan oleh PPKI
sebagai dasar Filsafat Nega Indonesia dan terwujudlah
Pancasila sebagai asas kenegaraan (Pancasila Asas
Kenegaraan).
B. Kedudukan dan Fungsi Pancasila
Pancasila sebagai dasar Negara memiliki pengertian yang berbeda dengan
fungsi Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia, demikian pula
berkaitan dengan kedudukan dan fungsi Pancasila yang lainnya.
43113110093 AZIZ asyidik wirodat
Sebagai titik sentral pembahasan adalah kedudukan dan fungsi pancasila
sebagai dasar Negara Republik Indonesia. Namun perlu dipahami asal mulanya
adalah digali dari unsur-unsur yang berupa nilai-nilai yang terdapat pada bangsa
Indonesia sendiri yang berupa pandangan hidup bangsa Indonesia. Oleh karena itu
kedudukan dan fungsi pancasila dapat dipahami melalui uraian berikut:
1. Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa
Manusia sebagai mahluk ciptaan tuhan yang maha esa, dalam perjuangan
untukmencapai kehidupan yang lebih sempurna, senantiasa memerlukan nilai-
nilai luhur yang di junjungnya sebagai suatu pandangan hidup. Nilai-nilai luhur
yaitu merupakan tolok ukur kebaikan yang berkenaan dengan hal-hal yang
bersifat mendasar dan abadi dalam hidup manusia, seperti cita-cita yang hendak
dicapainya dalam hidup manusia.
Pandangan hidup hidup berfungsi sebagai kerangka acuan baik untuk menata
kehidupan diri pribadi maupun dalam interaksi antar manusia dalam masyarakat
serta dalam alam sekitarnya.
Pandangan hidup bangsa dapat disebut sebagai ideologi bangsa(nasional),
dan pandangan hidup Negara dapat disebut sebagai ideologi Negara. Dalam
proses penjabaran dalam kehidupan modern antara pandangan hidup bangsa
memiliki hubungan yang bersifat timbale balik. Yang tercermin dalam kehidupan
Negara yaitu Pemerintah terikat oleh kewajiban konstitusional yaitu kewajiaban
Pemerintah dan penyelenggara Negara untuk memelihara budi pekerti
kemanusiaan yang luhur dan memegang teguh cita-cita moral (Darmodiharjo,
1996:35)
Pandangan hidup
masyarakat
Pandangan hidup bangsa
(ideologi nasional)
Pandangan hidup negara
(ideologi negara)
Hubungan Timbal
balik
43113110093 AZIZ asyidik wirodat
Pandangan yang ada pada msyarakat yang ada dalam masyarakat Indonesia
tersebut semakin menjelma menjadi pandangan hidup bangsa yang telah trintis
sejak zaman Sriwijaya, majapahit kemudian Sumpah Pemuda 1982. Kemudian
diangkat dan dirumuskan oleh para pendiri Negara dalam sidang BPUPKI,
Panitia Sembilan, dan PPKI. Maka Pancasila disepakati sebagai Pandangan
Hidup Negara dan sekaligus sebagai Ideologi Negara.
Dengan suatu pandangan hidup yang jelas maka bangsa Indonesia akan
memiliki pegangan dan pedoman ke arah mana tujuan yang ingin dicapainya.
Dengan suatu pandangan hidup yang diyakininya bangsa Indonesia akan
mampu membendung dan memecahkan berbagai masalah polotik, social
budaya, ekonomi, hukum, hankam dan persoalan lainnya.dalam gerak
masyarakat yang semakin maju.
Dengan demiakian pandangan hidup Pancasila bagi bangsa Indonesia yang
Bhinneka Tunggal Ika tersebut harus meupakan asas persatuan bangsa
sehingga tidak boleh mematikan keanekaragaman.
Sebagai inti sari dari nilai bufaya masyarakat Indonesia, maka pancasila
merupakan cita-cita moral bangsa yang memberikan pedoman kekuatan
rohaniah bagi bangsa untuk berprilaku luhur dalam kehidupan sehari
dalambermasyarakarat,berbangsa dan bernegara.
2. Pancasila sebagai Dasar Negara Republik Indonesia
Pancasila dalam kedudukannya ini sering disebut sebagai ddasar Filsafat
atau dasar Falsafah Negara(Philosofische Gronsliag) dari Negara, ideology
Negara atau (Staatsidee). Dalam pengertian ini pancasila merupakan suatu
dasar nilai serta norma untuk mengatur pemeintahan Negara atau pancasila
merupakan suatu dasar untuk mengatur penyelenggaraan Negara. Maka
Pancasila merupakan sumber dari segala sumber Hukum, Pancasila merupakan
sumber kaidah Hukum Negara yang secara konstitusional mengatur Negara
Replublik Indonesia beserta seluruh unsur-unsurnya yaitu rakyat, wilayah, serta
pemerintah Negara. Dalam kedudukannya sebagai dasar Negara, Pancasila
mempunyai kekuatan mengikat secara hokum.
Sebagai sumber dari segala sumber hukum atau sebagai sumber tertib
hukum Indonesia maka Pancasila tercantum dalam pembukaan UUD 1945,
kemudian dijabarkan dalam pokok-pokok pikiran, meliputi suasana kebatinan
43113110093 AZIZ asyidik wirodat
dari UUD 1945 yang pada akhirnya dijabarkan dalam pasal UUD 1945, serta
hukum positif lainnya. Kedudukan Pancasila sebagai dasar Negara tersebut
dapat dirincian sebagai berikut :
a) Pancasila sebagai dasar Negara adalah merupakan sumber dari segala
sumber Indonesia. Dengan demikian pancasila merupakan asas kerohanian
tertib hukum yang dalam pembukaan UUD 1945 dijelmakan lebih lanjut ke
dalam empat pokok pikiran.
b) Meliputi suasana kebatinan (Geistlichenhintergrund) dari UUD 1945.
c) Mewujudkan cita-cita hukum bagi hukum dasar Negara (tertulis maupun tidak
tertulis).
d) Mengandung norma yang mengharuskan UUD mengandung isi yang
mewajibkan pemerintah dan penyelenggara Negara memegang teguh cita-
cita moral rakyat yang luhur. Hal ini sebagaimana tercantum dalam pokok
pikiran keempat “….negara berdasarkan atas Ketuhanan yang Maha Esa,
menurut dasar kemanusiaan yang adik dan beradab.”
e) Merupakan sumber semangat bagi UUD 1945, bagi penyelenggara Negara,
para pelaksana pemerintah. Hal ini dapat dipahami karena semangat adalah
sangat penting bagi pelaksana dan penyelengara Negara. Dengan
semangat yang bersumber pada asas kerohanian Negara sebagai
pandangan hidup bangsa, Maka dinamika masyarakat dan Negara akan
tetap diliputi dan diarahkan asas kerohanian Negara.
3. Pancasila sebagai ideology Bangsa dan Negara Indonesia
Sebagai suatu ideologi bagsa dan negara indonesia maka pancasila pada
hakikatnya bukan hanya merupakan hasil perenungn atau pemikiran seseorang
ataru kelompok orang sebagaimana ideologi-ideologi lain didunia, namun
pancasila diangkat dari nilai-nilai adat-istiadat, kebudayaan serta Religius yang
terdapat dalam pandangan hidup masyarakat indonesia Sebelum membentuk
Negara, dengan lain perkataan unsur-unsur yang merupakan materi (bahan)
pancasila tidak lain diangkat dari pandangan hidup masyarakat Indonesia
sendiri, sehingga bangsa ini merupakan kausa materialis (bahan materi)
pancasila.
43113110093 AZIZ asyidik wirodat
Unsusr-unsur pancasila tersebut kenmudian diangkat dan dirumuskan oleh
para pendiri Negara,sehingga pancasila berkedudukan sebagai dasar Negara
dan ideology bangsa dan Negara Indonesia. Dengan demikian pancasila
sebagai ideology bangsa dan Negara Indonesia berakar pada pandangan
hidup dan budaya bangsa, dan bukannya mengangkat atau pengambil ideology
dari bangsa lain. Oleh karena Ciri khas pancasila itu memiliki kesesuaian
dengan bangsa Indonesia.
a) Pengertian Ideologi
Istilah ideology berasal dari kata “idea” berate “gagasan, konsep,
pengertian dasar, cita-cita” dan “logos” berarti “ ilmu”. Kata “idea” berasal
dari kata bahasa yunani “eidos” artinya “bentuk”. Disamping kata itu ada
kata “idein” yang artinya “melihat” , maka secara harfiah ideology berarti
ilmu pengertian-pengertian dasar, dalam pengertian sehari-hari ”idea”
disama artikan dengan “cita-cita”. Cita-cita yang maksud adalah cita-cita
yang bersifat tetap dan harus dicapai yang sebernarnya dapat
merupakan satu kesatuan. Dengan demikan dapat disimpulkan ideology
mencangkup pengertian tentang idea-idea, pengertian dasar, gagasan
dan cita-cita.
Pengertian “ideology” secara umum dapat dikatakan sebagai
kumpulan gagasan-gagasan, ide-ide, keyakinan, serta kepercayaan
yang menyeluruh yang menyangkut:
a. Bidang politik (termasuk didalamnya bidang pertahanan dan
keamanan)
b. Bidang social
c. Bidang kebudayaan
d. Bidang keagamaan (Soejoyo Soemargono, Ideologi Pancasila
sebagai Penjelmaan Filsafat Pancasila dan pelaksanaannya dalam
masyarakat Kita Dewasa ini, suatu makalah diskusi dosen Falkutas
Filsafat, hal.8).
maka ideology Negara dalam arti cita-cita Negara atau cita-cita yang
menjadi basis bagi suatu teori atau sistem kenegaraan untuk seluruh
rakyat dan bangsa yang bersangkutan pada hakekatnya merupakan
asaas kerohanian yang antara lain :
43113110093 AZIZ asyidik wirodat
a. Memiliki derajat yang tertinggi sebagai nilai hidup kebangsaan dan
kenegaraan.
b. Oleh hal itu mewujudkan suatu asas kerohanian, pandangan dunia,
pandangan hidup, pedoman hidup, pegangan hidup yang dipelihara,
dikembangakan, diamalkan, dilestarikan kepada generasi
berikutnya, diperjuangkan serta dipertahankan dengan kesediaan
berkkorban (Notonegoro, Pancasila Yurisdis Kenegaraan, tanpa
tahun, hal.2,3).
b) Ideologi Terbuka serta Ideologi Tertutup
Ideology sebagai Suatu sistem pemikiran( system of thought), maka
ideology terbuka merupakan suatu pemikiran terbuka. Padahal ideology
tertutup merupakan suatu metode pemikiran tertutup. Beserta seperti itu
ada menjadi identitas ideology tertutup. bahwa atas nama ideology
dibenarkan pengorbanan-pengorbanan yang dibebankan kepada
masyarakat. Langsung berlaku identitas ideology tertutup yaitu bahwa
betapapun besarnya perbedaan antara tuntutan berbagai ideology yang
memungkinkan hidup dalam masyarakat itu, akan selalu ada tuntutan
mutlak bahwa orang harus taat kepada ideology tersebut.
Identitas ideology terbuka yaitu bahwa nilai-nilai serta cita-citanya
tidak dipaksakan dari luar, melainkan digali serta diambil dari harta
kekayaan rohani, moral, dan budaya masyarakat itu sendiri. Sebab hal
itu ideology terbuka yaitu milik seluruh rakyat serta masyarakat dalam
menemukan “dirinya”, “kepribadiannya” didalam ideology tersebut.
Kecuali itu sifat ideology terbuka juga senantiasa berkembanng seiring
dengan perkembangan aspirasi, pemikiran serta akselerasi dari
masyarakat dalam mewujudkan cita-citanya untuk hidup berbangsa
dalam mencapai harkat dan martabat kemanusiaan.
c) Ideologi Partikulr dan Ideologi Komprehensif
Manheim membedakan dua jenis rupa kategori ideology secara
sosiologis, yaituideologi bersifat particular dan ideology yang bersifat
koherensif. Kategori pertama diartikan seperti suatu keyakinan-
keyakinan yang tertumpuk secara sistematis serta terkait erat dengan
kepentingan suatu kelas social tertentu dalam masrakat (mahendra,
43113110093 AZIZ asyidik wirodat
1999). Kategori kedua diartikan seperti suatu metode pemikiran
menyeluruh mengenai semua aspek kehidupan social.
Berdasarkan perlihatan Manheim seperti disebutkan oleh Yusril Ihza
Mahendra, sampai ideology Pancasila memiliki identitas menyeluruh,
yaitu tidak terpihak pada golongan tertentu telih-lebih ideology Pancasila
yang dikembangkan dari nilai-nilai yang ada pada realitas bangsa
Indonesia itu mampu mengakomodasikan berbagai ideologisme yang
berkembang dalam masyarakat yang sifatnya majemuk tersebut.
d) Hububungan antara Filsafat dan Ideologi
Permasalahan ideology merupakan permasalahan yang di samping
berkadar kefilsafatan cita-cita dan normative dan sekaligus prakstis
karena menyangkut operasionalisasi, strategi, serta dokrin. Ideology
tidak hanya menuntut misalnya agar setiap warga nrgara bertindak adil,
saling tolong menolong, menghormati antar sesame manusia, lebih
mengutamakan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi atau
kepentingan golongan dan lainnya, melainkan ideology akan menuntut
ketaatan konkrit, harus melaksanakan ini serta itu, bahkan seringkali
menuntut dengan mutlak orang harus bersikap serta bertindak tertentu.
Makna Ideologi bagi Bangsa dan Negara
Negara sebagai lembaga kemasyarakatan, sebagai organisasi hidup manusia
senantiasa memiliki cita-cita harapan, ide-ide serta pemikiran yang secara bersama
merupakan suatu orientasi yang bersifat dasar bagi semua tindakan dalam hidup
kenegaraan.
Pada hakikatnya ideology adalah merupkan hasil refleksi manusia berkat
kemampuannya mengadakan distansi terhadap dunia kehidupannya. Maka terdapat
suatu yang bermetode ideology bersifat dialektis antara ideology dengan masyarakat
Negara. Sebab itu agar benar-benar ideology mampu menampung aspirasi para
pendukungnya untuk mencapai tujuan dalam bermasyarakat berbangsa serta
bernegara maka ideology tersebut seharusnya bersifat dinamis, terbuka, antisipasif
yang senantiasa mampu mengadaptasikan dirinya dengan perkembangan zaman.
Pancasila sebagai Ideologi yang reformatif, Dinamis, dan Terbuka
Hal ini dimaksudkan bahwa Ideology Pancasila adalah bersifat actual, dinamis,
antisipasif, serta senantiasa mampu mneyesuaikan dengan perkembangan zaman,
43113110093 AZIZ asyidik wirodat
ilmu pengetahuan dan teknologi serta dinamika perkembangan aspirasi masyarakat.
Keterbukaan ideology Pancasila bukan berarti mengubah nilai-nilai dasar yang
terkandung di dalamnya, namun mengeksplisitkan wawasannya secara lebih konkrit,
sehingga memiliki kemampuan yang reformatif untuk mencegah maslah-masalah
actual yang senantiasa berkembang seiring dengan aspirasi rakyat.
Nilai-nilai yang terkandung dalam ideologi pancasila sebagai ideologi terbuka :
 Nilai dasar, hakikat kelima sila pancasila yaitu ketuhanan kemanusiaan,
persatuan, kerakyatan, dan keadilan. Yang merupakan esensi nilai-nilai Pancasila
bersifat universal, sehingga dalam nilai dasar tersebut terkandung cita-cita, tujuan,
serta nilai yang baik dan benar yang tertuang dalamm Pembukaan UUD 1945.
 Nilai instrumental, merupakan arahan, kebijakan, stategi, sasaran serta lembaga
pelaksanaannya. Misalnya, Garis-Garis Besar Haluan Negara yang lima
tahunsenantiasa disesuaikan dengan perkembangan zamanserta spirasi
masyaraka, undang-undang, departemen-departemen sebagai lembaga
pelaksanaannya. Aspek ini senantiasa dilakukan perubahan (reformatif).
 Nilai praktis, merupakan realisasi nilai-nilai instrumental dalam realisasi
pengalaman yang bersifat nyata dikehidupan sehari-hari (lihat BP-7 Pusat.1994.8).
Maka penjabaran nilai Pancasila berkembang serta dapt dilakukan perubahan dan
perbaikan sesuai dengan perkembangan pengetahuan dan teknologi.
Secara structural Pancasila sebagai ideology terbuka memiliki tiga dimensi :
1. Dimensi Idealistis, nilai dasar yang tekandung dalam Pancasila bersifat
sistematis, ssional, serta menyeluruh yaitu hakikat nilai yang terkandung dalam
sila Pancasila “Ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan”.
2. Dimensi Normatif, nilai yang terkandung dalam Pancasila perlu dijabarkan
dalam metode norma. Terkandung dalam Pembukaan UUD 1945 yang
merupakan norma tertib hokum tertinggi dalam Negara Indonesia serta
merupakan Staatsfundamentalnornm (pokok kaidah Negara yang fundamental).
3. Dimensi Realitis, ideology harus mampu mencerminkan realitas yang hidup
serta berkembang dalam masyarakat. Beserta sebagai itu Pancasila sebagai
ideology terbuka tidak bersifat “utopis” yang hanya berisi ide-ide bersifat
mengawang, melainkan bersifat “realities” artinya mampu dijabarkan dalam
segala aspek kehidupan nyata.
43113110093 AZIZ asyidik wirodat
C.PERBANDINGAN IDEOLOGI PANCASILA DENGAN
PAHAM IDEOLOGI BESAR LAINNYA DI DUNIA
1. Ideologi Pancasila
Ideologi Pancasila mendasarkan pada hakikat sifat kodrat manusia sebagai
makhluk individu dan makhluk sosial. Ideologi Pancasila mengakui kebebasan
dan kemerdekaan individu yang berarti tetap mengakui dan menghargai
kebebasan individu lain.
2. Negara Pancasila
Berdasarkan ciri khas proses dalam rangka membentuk suatu negara.
Maka bangsa Indonesia mendirikan suatu negara memiliki suatu karakteristik,
ciri khas tertentu yang karena ditentukan oleh keanekaragaman, sifat dan
karakternya. Maka bangsa ini mendirikan suatu negara berdasarkan Filsafat
Pancasila, yaitu suatu Negara Persatuan, Negara Kebangsaan serta Negara
yang bersifat Integralistik.
a) Paham Negara Persatuan
Merupakan kesatuan unsur-unsur yang membentuknya berupa
rakyat, wilayah, dan kedaulatan pemerintah.
 Bhineka Tunggal Ika
Hakikat makna Bhineka Tunggal Ika yang memberikan suatu
pengertian bahwa meskipun bangsa dan negara Indonesia terdiri
atas bermacam-macam suku bangsa yang memiliki adat istiadat,
kebudayaan serta karakter yang berbeda, memiliki agama yang
berbeda dan terdiri dari beribu kepulauan wilayah nusantara
Indonesia, namun keseluruhannya merupakan suatu persatuan yaitu
persatuan bangsa dan negara Indonesia.
b) Paham Negara Kebangsaan
Manusia membentuk suatu persekutuan hidup yang disebut bangsa,
dan bangsa yang hidup dalam suatu wilayah tertentu serta memiliki
tujuan tertentu maka pengertian ini disebut sebagai negara.
 Hakikat Bangsa
Pada hakikatnya merupakan suatu penjelmaan dari sifat kodrat
manusia dalam merealisasikan harkat dan martabat
kemanusiaannya.Namun, bangsa bukanlah suatu totalitas kelompok
masyarakat yyang menenggelamkan hak-hak individu sebagaimana
terjadi pada bangsa sosialis komunis.
 Teori Kebangsaan
Dalam tumbuh berkembangnya suatu bangsa atau juga disebut
sebagai ‘Nation’ Terdapat berbagai macam teori besar di dalam
suatu bangsa, diantaranya :
43113110093 AZIZ asyidik wirodat
o Teori Hans Kohn
Bangsa terbentuk karena persamaan bahasa, ras, agama,
peradaban, wilayah, negara dan kewarganegaraan. Suatu bangsa
tumbuh dan berkembang dari anasir serta akar yang terbentuk melalui
suatu proses sejarah.”
o Teori Kebangsaan Ernest Renan
Pokok pikiran bangsa adalah sebagai berikut :
• Bangsa adalah suatu jiwa, asas kerohanian.
• Bangsa adalah solidaritas besar, hasil sejarah.
• Bangsa bukan sesuatu yang abadi.
• Wilayah dan ras bukan penyebab timbulnya bangsa.
o Teori Geopolitik Frederich Ratzel
“Negara merupakan suatu organisme yang hidup yang memiliki
hubungan wilayah geografis dengan bangsa.”
o Negara Kebangsaan Pancasila
Pancasila bersifat mejemuk tunggal. Unsur-unsur yang membentuk
nasionalisme Indonesia adalah sebagai berikut :
• Kesatuan Sejarah
• Kesatuan Nasib
• Kesatuan Kebudayaan
• Kesatuan Wilayah
• Kesatuan Asas Kerohanian
c) Paham Negara Integralistik
Pancasila sebagai asas kerohanian bangsa dan negara Indonesia
pada hakikatnya merupakan suatu asas kebersamaan, asas
kekeluargaan serta religius. Dalam pengertian ini, Indonesia dengan
keanekaragamannya membentuk suatu kesatuan integral sebagai
suatu bangsa yang merdeka.
Berdasarkan pengertian paham integralistik tersebut maka rincian
pandangannya adalah sebagai berikut :
1) Negara merupakan suatu susunan masyarakat yang
integral.
2) Semua golongan bagian, bagian dan anggotanya
berhubungan erat satu dengan lainnya.
3) Semua golongan, bagian dan anggotanya merupakan
persatuan masyarakat yang organis
4) Yang terpenting dalam kehidupan bersama adalah
perhimpunan bangsa seluruhnya.
5) Negara tidak memihak kepada sesuatu golongan, tidak
menganggap kepentingan seseorang sebagai pusat.
6) Negara tidak menganggap kepentingan seseorang sebagai
pusat.
43113110093 AZIZ asyidik wirodat
7) Negara tidak hanya menjamin kepentingan seseorang atau
golongannya Saja.
8) Negara menjamin kepentingan manusia seluruhnya sebagai
suatu kesatuan integral.
9) Negara menjamin keselamatan hidup bangsa seluruhnya.
10)
d) Negara Pancasila adalah Negara Kebangsaan Yang Berketuhanan
Yang Maha Esa
Setiap individu yang hidup dalam suatu bangsa adalah sebagai
makhluk Tuhan. Maka, bangsa dan negara sebagai totalitas yang
integral adalah berketuhanan, demikian pula setiap warganya juga
berKetuhanan Yang Maha Esa.Negara wajib memelihara budi pakerti
yang luhur dari setiap warga Negara pada umumnya dan para
penyelenggara Negara khususnya, berdasarkan nilai-nilai Pancasila.
1) Hakikat Ketuhanan Yang Maha Esa
Hakikat Ketuhanan Yang Maha Esa secara ilmiah filosofis
mengandung makna terdapat kesesuaian hubungan sebab
akibat antara Tuhan, manusia dan negara Yng merupakan dasar
untuk memimpin cita-cita kenegaraan untuk menyelenggarakan
yang baikbagi masyarakat dan penyelenggara negara.
2) Hubungan Negara dan Agama
Negara pada hakikatnya merupakan suatu persekutuan
hidup bersama sebagai penjelmaan sifat kodrat manusia
sebagai makhluk individu dan makhluk sosial. Oleh karena itu
sifat dasar kodrat manusia tersebut merupakan sifat dasar
negara, sehingga negara sebagai manifestasi kodrat manusia
secara horizontal dalam hubungan dengan manusia lain untuk
mencapai tujua bersama. Oleh karena itu, negara memiliki
sebab akibat langsung dengan manusia karena manusia adalah
sebgaai pendiri negara. Hubungan ini sangat ditentukan oleh
dasar ontologis setiap individu.
 Hubungan Negara dan Agama Menurut Pancasila
Hubungan menurut Pancasila adalah sebagai berikut :
a. Negara berdasarkan Ketuhan Yang Maha Esa
b. Bangsa Indonesia sebagai bangsa yang Berketuhanan yang
Maha Esa dengan konsekuensi setiap warga memiliki hak untuk
memeluk dan menjalankan ibadah sesuai agama masing-
masing.
c. Tidak mengakui atheisme dan sekularisme.
d. Tidak mengizinkan pertentangan agama, golongan agama, inter
serta antar pemeluk agama tertentu.
e. Tidak ada tempat bagi pemaksaan agama tertentu.
43113110093 AZIZ asyidik wirodat
f. Memberikan toleransi terhadap pemeluk agama lain yang
menjalankan ibadah.
g. Segala peraturan harus sesuai dengan Ketuhanan Yang Maha
Esa.
h. Negara merupakan berkah rahmat Tuhan Yang Maha Esa.
 Hubungan Negara dan Agama Menurut Paham Theokrasi
Negara menyatu dengan agama, pemerintahan dijalankan
berdasarkan firman-firman Tuhan, segala tata kehidupan dalam
masyarakat, bangsa dan negara didasarkan atas firman Tuhan.
• Negara Theokrasi Langsung
Doktrin dan ajaran yang berkembang dalam negara
Theokrasi langsung sebagai upaya memperkuat dan
meyakinkan rakyat terhadap kekuasaan Tuhan dalam negara.
• Negara Theokrasi Tidak Langsung
Bukan Tuhan sendiri yang memerintah dalam negara,
melainkan Kepala Negara atau Raja yang memerintah negara
atas kehendak Tuhan.
43113110093 AZIZ asyidik wirodat
DAFTAR PUSTAKA
Kaelan, 2010, Pendidikan Pancasila, Paradigma, Yogyakarta.

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Sejarah lahirnya pancasila sebagai ideologi dan dasar negara
Sejarah lahirnya pancasila sebagai ideologi dan dasar negaraSejarah lahirnya pancasila sebagai ideologi dan dasar negara
Sejarah lahirnya pancasila sebagai ideologi dan dasar negara
Ketut Swandana
 
ANNISA NUUR SAFITRI
ANNISA NUUR SAFITRIANNISA NUUR SAFITRI
ANNISA NUUR SAFITRI
Afi Safitri
 
Makalah pancasila sebagai dasar negara republik indonesia
Makalah pancasila sebagai dasar negara republik indonesiaMakalah pancasila sebagai dasar negara republik indonesia
Makalah pancasila sebagai dasar negara republik indonesia
munziraja
 
Makalah Pancasila
Makalah PancasilaMakalah Pancasila
Makalah Pancasila
uliecha
 

Was ist angesagt? (20)

Pancasila sebagai nilai dasar fundamental bagi bangsa (tugas pancasila smt1)
Pancasila sebagai nilai dasar fundamental bagi bangsa (tugas pancasila smt1)Pancasila sebagai nilai dasar fundamental bagi bangsa (tugas pancasila smt1)
Pancasila sebagai nilai dasar fundamental bagi bangsa (tugas pancasila smt1)
 
Pancasila
PancasilaPancasila
Pancasila
 
Kedudukan pancasila
Kedudukan pancasilaKedudukan pancasila
Kedudukan pancasila
 
Makalah pancasila sebagai ideologi terbuka Republik Indonesia
Makalah pancasila sebagai ideologi terbuka Republik IndonesiaMakalah pancasila sebagai ideologi terbuka Republik Indonesia
Makalah pancasila sebagai ideologi terbuka Republik Indonesia
 
Ppt pend. pancasila kel.3
Ppt pend. pancasila kel.3Ppt pend. pancasila kel.3
Ppt pend. pancasila kel.3
 
Sejarah lahirnya pancasila sebagai ideologi dan dasar negara
Sejarah lahirnya pancasila sebagai ideologi dan dasar negaraSejarah lahirnya pancasila sebagai ideologi dan dasar negara
Sejarah lahirnya pancasila sebagai ideologi dan dasar negara
 
Makalah pancasila sebagai ideologi negara
Makalah pancasila sebagai ideologi negaraMakalah pancasila sebagai ideologi negara
Makalah pancasila sebagai ideologi negara
 
Pwerpoint pancasila sebagai_ideologi_terbuka
Pwerpoint pancasila sebagai_ideologi_terbukaPwerpoint pancasila sebagai_ideologi_terbuka
Pwerpoint pancasila sebagai_ideologi_terbuka
 
ANNISA NUUR SAFITRI
ANNISA NUUR SAFITRIANNISA NUUR SAFITRI
ANNISA NUUR SAFITRI
 
Makalah Pancasila Sebagai Dasar Negara
Makalah Pancasila Sebagai Dasar NegaraMakalah Pancasila Sebagai Dasar Negara
Makalah Pancasila Sebagai Dasar Negara
 
Makalah Pancasila Sebagai Ideologi Negara
Makalah Pancasila Sebagai Ideologi NegaraMakalah Pancasila Sebagai Ideologi Negara
Makalah Pancasila Sebagai Ideologi Negara
 
PANCASILA SEBAGAI DASAR DAN IDEOLOGI NEGARA
PANCASILA SEBAGAI DASAR DAN IDEOLOGI NEGARAPANCASILA SEBAGAI DASAR DAN IDEOLOGI NEGARA
PANCASILA SEBAGAI DASAR DAN IDEOLOGI NEGARA
 
Pancasila ppt
Pancasila pptPancasila ppt
Pancasila ppt
 
Pppancasila
PppancasilaPppancasila
Pppancasila
 
Pancasila sebagai dasar negara
Pancasila sebagai dasar negaraPancasila sebagai dasar negara
Pancasila sebagai dasar negara
 
Pkn kelas 8 pancasila
Pkn kelas 8   pancasilaPkn kelas 8   pancasila
Pkn kelas 8 pancasila
 
Makalah pendidikan pancasila (kajian nilai nilai pancasila)
Makalah pendidikan pancasila (kajian nilai nilai pancasila)Makalah pendidikan pancasila (kajian nilai nilai pancasila)
Makalah pendidikan pancasila (kajian nilai nilai pancasila)
 
Makalah pancasila sebagai dasar negara republik indonesia
Makalah pancasila sebagai dasar negara republik indonesiaMakalah pancasila sebagai dasar negara republik indonesia
Makalah pancasila sebagai dasar negara republik indonesia
 
Makalah Pancasila
Makalah PancasilaMakalah Pancasila
Makalah Pancasila
 
Pancasila sebagai dasar negara
Pancasila sebagai dasar negaraPancasila sebagai dasar negara
Pancasila sebagai dasar negara
 

Andere mochten auch

Pancasila Sebagai Ideologi Nasional
Pancasila Sebagai Ideologi NasionalPancasila Sebagai Ideologi Nasional
Pancasila Sebagai Ideologi Nasional
Zara Neur
 
Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa indonesia
Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa indonesiaPancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa indonesia
Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa indonesia
Yabniel Lit Jingga
 
PANCASILA DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA
PANCASILA DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIAPANCASILA DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA
PANCASILA DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA
Muhamad Yogi
 
2. ruang vektor dan ruang vektor bagian
2. ruang vektor dan ruang vektor bagian2. ruang vektor dan ruang vektor bagian
2. ruang vektor dan ruang vektor bagian
pujirahayustat13
 
pengantar pendidikan pancasila
pengantar pendidikan pancasilapengantar pendidikan pancasila
pengantar pendidikan pancasila
Rudi Wicaksana
 
Ppt pancasila sebagai etika politik
Ppt pancasila sebagai etika politikPpt pancasila sebagai etika politik
Ppt pancasila sebagai etika politik
Suci Lintiasri
 
Pancasila dalam sejarah perjuangan bangsa indonesia
Pancasila dalam sejarah perjuangan bangsa indonesiaPancasila dalam sejarah perjuangan bangsa indonesia
Pancasila dalam sejarah perjuangan bangsa indonesia
Unique Hartianti
 
Relasi Rekursi : Definisi, Contoh, Jenis Relasi Rekursi
Relasi Rekursi : Definisi, Contoh, Jenis Relasi RekursiRelasi Rekursi : Definisi, Contoh, Jenis Relasi Rekursi
Relasi Rekursi : Definisi, Contoh, Jenis Relasi Rekursi
Onggo Wiryawan
 
DINAMIKA PELAKSANAAN PANCASILA DARI KEMERDEKAAN SAMPAI ORDE LAMA
DINAMIKA PELAKSANAAN PANCASILA DARI KEMERDEKAAN SAMPAI ORDE LAMADINAMIKA PELAKSANAAN PANCASILA DARI KEMERDEKAAN SAMPAI ORDE LAMA
DINAMIKA PELAKSANAAN PANCASILA DARI KEMERDEKAAN SAMPAI ORDE LAMA
Faisal Husaini
 
Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa (p2)
Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa (p2)Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa (p2)
Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa (p2)
ahmad sururi
 

Andere mochten auch (20)

Pancasila Sebagai Ideologi Negara
Pancasila Sebagai Ideologi NegaraPancasila Sebagai Ideologi Negara
Pancasila Sebagai Ideologi Negara
 
Pancasila Sebagai Ideologi Nasional
Pancasila Sebagai Ideologi NasionalPancasila Sebagai Ideologi Nasional
Pancasila Sebagai Ideologi Nasional
 
Ruang vektor
Ruang vektorRuang vektor
Ruang vektor
 
Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa indonesia
Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa indonesiaPancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa indonesia
Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa indonesia
 
PANCASILA DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA
PANCASILA DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIAPANCASILA DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA
PANCASILA DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA
 
2. ruang vektor dan ruang vektor bagian
2. ruang vektor dan ruang vektor bagian2. ruang vektor dan ruang vektor bagian
2. ruang vektor dan ruang vektor bagian
 
Tugas pancasila sebagai etika politik
Tugas  pancasila sebagai etika politikTugas  pancasila sebagai etika politik
Tugas pancasila sebagai etika politik
 
pengantar pendidikan pancasila
pengantar pendidikan pancasilapengantar pendidikan pancasila
pengantar pendidikan pancasila
 
Ppt pancasila sebagai etika politik
Ppt pancasila sebagai etika politikPpt pancasila sebagai etika politik
Ppt pancasila sebagai etika politik
 
Pancasila dalam sejarah perjuangan bangsa indonesia
Pancasila dalam sejarah perjuangan bangsa indonesiaPancasila dalam sejarah perjuangan bangsa indonesia
Pancasila dalam sejarah perjuangan bangsa indonesia
 
Relasi Rekursi : Definisi, Contoh, Jenis Relasi Rekursi
Relasi Rekursi : Definisi, Contoh, Jenis Relasi RekursiRelasi Rekursi : Definisi, Contoh, Jenis Relasi Rekursi
Relasi Rekursi : Definisi, Contoh, Jenis Relasi Rekursi
 
DINAMIKA PELAKSANAAN PANCASILA DARI KEMERDEKAAN SAMPAI ORDE LAMA
DINAMIKA PELAKSANAAN PANCASILA DARI KEMERDEKAAN SAMPAI ORDE LAMADINAMIKA PELAKSANAAN PANCASILA DARI KEMERDEKAAN SAMPAI ORDE LAMA
DINAMIKA PELAKSANAAN PANCASILA DARI KEMERDEKAAN SAMPAI ORDE LAMA
 
Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa (p2)
Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa (p2)Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa (p2)
Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa (p2)
 
Pancasila sebagai ideologi
Pancasila sebagai ideologiPancasila sebagai ideologi
Pancasila sebagai ideologi
 
Pancasila sebagai etika politik
Pancasila sebagai etika politikPancasila sebagai etika politik
Pancasila sebagai etika politik
 
Pancasila Sebagai Ideologi Nasional
Pancasila Sebagai Ideologi NasionalPancasila Sebagai Ideologi Nasional
Pancasila Sebagai Ideologi Nasional
 
Pancasila dalam konteks ketatanegaraan Indonesia
Pancasila dalam konteks ketatanegaraan IndonesiaPancasila dalam konteks ketatanegaraan Indonesia
Pancasila dalam konteks ketatanegaraan Indonesia
 
Pancasila sebagai sistem etika
Pancasila sebagai sistem etikaPancasila sebagai sistem etika
Pancasila sebagai sistem etika
 
Macam macam ideologi
Macam macam ideologi Macam macam ideologi
Macam macam ideologi
 
PANCASILA DALAM KONTEKS SEJARAH PERJUANGAN BANGSA
PANCASILA DALAM KONTEKS SEJARAH PERJUANGAN BANGSAPANCASILA DALAM KONTEKS SEJARAH PERJUANGAN BANGSA
PANCASILA DALAM KONTEKS SEJARAH PERJUANGAN BANGSA
 

Ähnlich wie pendidikan pancasila “PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NASIONAL”

kedudukan__fungsi_pancasila-1 (1).pptx
kedudukan__fungsi_pancasila-1 (1).pptxkedudukan__fungsi_pancasila-1 (1).pptx
kedudukan__fungsi_pancasila-1 (1).pptx
MellyAnita
 
Pancasila dalam arus sejarah bangsa Indonesia.pptx
Pancasila dalam arus sejarah bangsa Indonesia.pptxPancasila dalam arus sejarah bangsa Indonesia.pptx
Pancasila dalam arus sejarah bangsa Indonesia.pptx
AyudiPermana
 
pancasila implementasinya (2012)
pancasila  implementasinya (2012)pancasila  implementasinya (2012)
pancasila implementasinya (2012)
suher lambang
 
Makalah pancasila sebagai ideologi negara
Makalah pancasila sebagai ideologi negaraMakalah pancasila sebagai ideologi negara
Makalah pancasila sebagai ideologi negara
Septian Muna Barakati
 
Pancasila sebagai ideologi
Pancasila sebagai ideologiPancasila sebagai ideologi
Pancasila sebagai ideologi
Bambang Aryanto
 
PPT Pancasila Dalam Arus kajian Sejarah Bangsa Indonesia.pptx
PPT Pancasila Dalam Arus kajian Sejarah Bangsa Indonesia.pptxPPT Pancasila Dalam Arus kajian Sejarah Bangsa Indonesia.pptx
PPT Pancasila Dalam Arus kajian Sejarah Bangsa Indonesia.pptx
MuhammadDwiRefansyah1
 

Ähnlich wie pendidikan pancasila “PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NASIONAL” (20)

Kedudukan dan fungsi pancasila
Kedudukan dan fungsi pancasilaKedudukan dan fungsi pancasila
Kedudukan dan fungsi pancasila
 
Kedudukan fungsi_pancasila
Kedudukan  fungsi_pancasilaKedudukan  fungsi_pancasila
Kedudukan fungsi_pancasila
 
kedudukan__fungsi_pancasila-1 (1).pptx
kedudukan__fungsi_pancasila-1 (1).pptxkedudukan__fungsi_pancasila-1 (1).pptx
kedudukan__fungsi_pancasila-1 (1).pptx
 
Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara
Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negaraPancasila sebagai ideologi bangsa dan negara
Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara
 
Materi Pembelajaran PP VIII-Bab 1.pptx
Materi Pembelajaran PP VIII-Bab 1.pptxMateri Pembelajaran PP VIII-Bab 1.pptx
Materi Pembelajaran PP VIII-Bab 1.pptx
 
Materi Pembelajaran PP VIII-Bab 1.pptx
Materi Pembelajaran PP VIII-Bab 1.pptxMateri Pembelajaran PP VIII-Bab 1.pptx
Materi Pembelajaran PP VIII-Bab 1.pptx
 
Bab i kd iv pancasila sebagai ideologi terbuka
Bab i kd iv pancasila sebagai ideologi terbukaBab i kd iv pancasila sebagai ideologi terbuka
Bab i kd iv pancasila sebagai ideologi terbuka
 
Pancasila dalam arus sejarah bangsa Indonesia.pptx
Pancasila dalam arus sejarah bangsa Indonesia.pptxPancasila dalam arus sejarah bangsa Indonesia.pptx
Pancasila dalam arus sejarah bangsa Indonesia.pptx
 
Perumusan Pancasila.pptx
Perumusan Pancasila.pptxPerumusan Pancasila.pptx
Perumusan Pancasila.pptx
 
Pendidikan Pancasila
Pendidikan PancasilaPendidikan Pancasila
Pendidikan Pancasila
 
Makalah pancasila
Makalah pancasilaMakalah pancasila
Makalah pancasila
 
Filsafat pancasila
Filsafat pancasilaFilsafat pancasila
Filsafat pancasila
 
Tugas Pancasila dan Kewarganegaraan
Tugas Pancasila dan KewarganegaraanTugas Pancasila dan Kewarganegaraan
Tugas Pancasila dan Kewarganegaraan
 
pancasila implementasinya (2012)
pancasila  implementasinya (2012)pancasila  implementasinya (2012)
pancasila implementasinya (2012)
 
Makalah pancasila sebagai ideologi negara
Makalah pancasila sebagai ideologi negaraMakalah pancasila sebagai ideologi negara
Makalah pancasila sebagai ideologi negara
 
Pancasila sebagai ideologi
Pancasila sebagai ideologiPancasila sebagai ideologi
Pancasila sebagai ideologi
 
Pancasila
PancasilaPancasila
Pancasila
 
Klp1 kwn
Klp1 kwnKlp1 kwn
Klp1 kwn
 
PPT Pancasila Dalam Arus kajian Sejarah Bangsa Indonesia.pptx
PPT Pancasila Dalam Arus kajian Sejarah Bangsa Indonesia.pptxPPT Pancasila Dalam Arus kajian Sejarah Bangsa Indonesia.pptx
PPT Pancasila Dalam Arus kajian Sejarah Bangsa Indonesia.pptx
 
Presentation1.pptx
Presentation1.pptxPresentation1.pptx
Presentation1.pptx
 

Mehr von Wirodat Az (8)

Biaya modal ppt ok
Biaya modal ppt okBiaya modal ppt ok
Biaya modal ppt ok
 
Business Markets and Business Buyer Behavior @aziz_asw
Business Markets and Business Buyer Behavior @aziz_aswBusiness Markets and Business Buyer Behavior @aziz_asw
Business Markets and Business Buyer Behavior @aziz_asw
 
SPT( SURAT PEMBERITAHUAN)
SPT( SURAT PEMBERITAHUAN)SPT( SURAT PEMBERITAHUAN)
SPT( SURAT PEMBERITAHUAN)
 
Akuntansi " persediaan "
Akuntansi " persediaan "Akuntansi " persediaan "
Akuntansi " persediaan "
 
motivasi karyawan
motivasi karyawan motivasi karyawan
motivasi karyawan
 
Presentasi pendanaan bab-16 kel09 azizasw
Presentasi pendanaan bab-16 kel09 azizaswPresentasi pendanaan bab-16 kel09 azizasw
Presentasi pendanaan bab-16 kel09 azizasw
 
Tugas akhir akuntansi
Tugas akhir akuntansiTugas akhir akuntansi
Tugas akhir akuntansi
 
Modal persentation etik umb
Modal persentation etik umbModal persentation etik umb
Modal persentation etik umb
 

Kürzlich hochgeladen

Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
AlfandoWibowo2
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 

Kürzlich hochgeladen (20)

Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.pptLingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 

pendidikan pancasila “PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NASIONAL”

  • 1. “PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NASIONAL” Mata Kuliah “ PENDIDIKAN PANCASILA “ Dosen Pengampu : Gunawan Wibisono Sh Msi Disusun Oleh Aziz asyidik wirodat 43113110093 PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MERCU BUANA 2014
  • 2. 43113110093 AZIZ asyidik wirodat PEMBAHASAN A.Pengertian Asal Mula Pancasila Pancasila sebagai dasar filsafat serta ideologi bangsa dan negara Indonesia, bukan terbentuk secara otodidak serta bukan hanya diciptakan oleh seseorang sebagaimana yang terjadi pada ideologi-ideologi lain di dunia, namun terbentuknya Pancasila melalui proses yang cukup panjang dalam sejarah bangsa Indonesia. Secara Kausalitas Pancasila sebelum disyahkan menjadi dasar filsafat negara nilai-nilainya telah ada serta berasal dari bangsa Indonesia sendiri yang berupa nilai adat istiadat, kebudayaan, serta religious. Kemudian para pendiri Negara Indonesia merumuskan secara musyawarah mufakat dalam sidang BPUPKI I, sidang Panitia Sembilan yang kemudian menghasilkan Piagam Jakarta yang memuat Pancasila yang peetama, kemudian dibahas lagi dalam sidang BPUPKI II. Setelah kemerdekaan Indonesia sebelum sidang resmi PPKI Pancasila sebagai calon dasar pada filsafat negara dibahas serta disempurnakan kembali dan akhirnya tanggal 18 Agustus 1945 disahkan oleh PPKI sebagi dasar filsafat Negara Republik Indonesia. Secara kuasalitas asal mula Pancasila dibedakan atas dua macam yaitu: asal mula yang langsung dan asal mula yang tidak langsung. sebelum disyahkan menjadi dasar filsafat negara nilai-nilainya telah ada serta berasal dari bangsa Indonesia sendiri yang berupa nilai adat istiadat, kebudayaan, serta religious. Kemudian para pendiri Negara Indonesia merumuskan secara musyawarah mufakat dalam sidang BPUPKI I, sidang Panitia Sembilan yang kemudian menghasilkan Piagam Jakarta yang memuat Pancasila yang peetama, kemudian dibahas lagi dalam sidang BPUPKI II. Setelah kemerdekaan Indonesia sebelum sidang resmi PPKI Pancasila sebagai calon dasar pada filsafat negara dibahas serta disempurnakan kembali dan akhirnya tanggal 18 Agustus 1945 disahkan oleh PPKI sebagi dasar filsafat Negara Republik Indonesia. Secara kuasalitas asal mula Pancasila dibedakan atas dua macam yaitu: asal mula yang langsung dan asal mula yang tidak langsung. a. Asal Mula yang Langsung Pengertian asal mula secara ilmiah filsafati dibedakan atas empat macam yaitu:Kausa Materialis, Kausa Formalis, Kausa Efficient dan Kausa Finalis
  • 3. 43113110093 AZIZ asyidik wirodat (Bagus,1991:158). Teori ini dikebangkan oleh Aristoteles, Pancasila adalah asal mula yang langsung terjadinya Pancasila sebagai dasar filsafat Negara yaitu asal mula yang sesudah dan menjelang Proklamasi Kemerdekaan yaitu sejak dirumuskan oleh para pendiri Negara sejak sidang BPUPKI I, Panitia Sembilan, sidang BPUPKI II serta sidang PPKI sampai pengesahannya. Rincian asal mula langsung Pancasila menurut Notonagoro: 1) Asal mula bahan (Kausa Materialis) Bangsa Indonesia adalah sebagai asal nilai-nilai Pancasila, merupakan unsur-unsur Pancasila yang berupa nilai adat istiadat serta religious yang terdapat dikehidupan bangsa Indonesia. Dengan demikian Pancasila adalah pada bangsa Indonesia sendiri yang terdapat dalam kepribadian dan pandangan hidup. 2) Asal mmula bentuk (Kausa Formalis) Sebagaimana telah dirumuskan dalam UUD 1945. Maka asal mula bentuk Pancasila adalah Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta serta anggota BPUPKI lainnya merumuskan dan membahas Pancasila terutama dalam hal bentuk, rumusan, dan nama Pancasila. 3) Asal mula karya (Kausa Effisien) Yaitu asal mula yang menjadikan Pancasila dari calon dasar Negara yang sah, setelah dilakukan pembahasan baik dalam sidang-sidang BPUPKI, Panitia Sembilan. 4) Asal mula tujuan (Kausa Finalis) Tujuannya adalah untuk dijadikan sebagai dasar Negara. Oleh karena itu para anggota BPUPKI dan Panitia Sembilan termasuk Soekarno dan Hatta, yang sebelumnya ditetapkan oleh PPKI. Juga berfungsi sebagai kausa sambungan karena yang merumuskan dasar filsafat Negara. b. Asal mula yang tidak langsung. Secar kuasalitas yaitu asal mula sebelum prokalamasi kemerdekaan. Berarti terdapat dalam adat-istiadat, kebudayaan, dan agama bangsa Indonesia. Dengan demikian ada kepribadian dalam pandangan hidup sehari- hari. Maka asal mula tidak langsung pancasila bilamana dirinci adalah sebagai berikut :
  • 4. 43113110093 AZIZ asyidik wirodat 1) Unsur-unsur Pancasila tersebut sebelum dirumuskan, nilai-nilainya yaitu nilai Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan, dan Nilai Keadilan. 2) Nilai-nilai tersebut terkandung dalam pandangan hidup masyarakat Indonesia, dan menjadi pedoman dalam memecahkan problema kehidupan bangsa Insonesia. 3) Jadi pada hakikatnya bangsa Indonesia sendiri sebagai “Kausa Materialis”. c. Bangsa Indonesia ber-Pancasila dalam “Tri Prakara” Bahwa Pancasila sebelum disahkan oleh PPKI sebagai Dasar Filsafat Negara Indonesia secara Yurisdis, dalam kenyataannya unsu-unsur seperti atat-istiadat, kebudayaan dan religious telah melekat dalam kehidupan sehari- hari. Kemudian unsur-unsur tersebut disahkan pada tanggal 18 Agustus 1945. Berdasarkan Pengertian tersebut maka pada hakekatnya bangsa Indonesia ber-Pancasila dalam Tiga asas atau ‘Tri Prakara’ yang isinya : Pertama: Bahwa unsur-unsur Pancasila sebelum disahkan menjadi dasar filsafat Negara filsafat secara Negara yurisdis sudah dimiliki oleh bangsa Indonesia sebagai asas-asas dalam adat-istiadat dan kebudayaan dalam arti luas (Pancasila Asas Kebudayaan). Kedua: Pancasila telah terdapat pada bangsa Indonesia sebagai asas- asas dalam agama-agama / nilai-nilai Religius (Pancasila Asas Religius) Ketiga: Unsur-unsur tadi kemudian diolah, dibahas dan dirumuskan secara saksama oleh para pendiri Negara dalam sidang PBUPKI, Panitia ‘Sembilan’. Setelah bangsa Indonesia merdeka rumusan pancasila tersebut Kemudian disahkan oleh PPKI sebagai dasar Filsafat Nega Indonesia dan terwujudlah Pancasila sebagai asas kenegaraan (Pancasila Asas Kenegaraan). B. Kedudukan dan Fungsi Pancasila Pancasila sebagai dasar Negara memiliki pengertian yang berbeda dengan fungsi Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia, demikian pula berkaitan dengan kedudukan dan fungsi Pancasila yang lainnya.
  • 5. 43113110093 AZIZ asyidik wirodat Sebagai titik sentral pembahasan adalah kedudukan dan fungsi pancasila sebagai dasar Negara Republik Indonesia. Namun perlu dipahami asal mulanya adalah digali dari unsur-unsur yang berupa nilai-nilai yang terdapat pada bangsa Indonesia sendiri yang berupa pandangan hidup bangsa Indonesia. Oleh karena itu kedudukan dan fungsi pancasila dapat dipahami melalui uraian berikut: 1. Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa Manusia sebagai mahluk ciptaan tuhan yang maha esa, dalam perjuangan untukmencapai kehidupan yang lebih sempurna, senantiasa memerlukan nilai- nilai luhur yang di junjungnya sebagai suatu pandangan hidup. Nilai-nilai luhur yaitu merupakan tolok ukur kebaikan yang berkenaan dengan hal-hal yang bersifat mendasar dan abadi dalam hidup manusia, seperti cita-cita yang hendak dicapainya dalam hidup manusia. Pandangan hidup hidup berfungsi sebagai kerangka acuan baik untuk menata kehidupan diri pribadi maupun dalam interaksi antar manusia dalam masyarakat serta dalam alam sekitarnya. Pandangan hidup bangsa dapat disebut sebagai ideologi bangsa(nasional), dan pandangan hidup Negara dapat disebut sebagai ideologi Negara. Dalam proses penjabaran dalam kehidupan modern antara pandangan hidup bangsa memiliki hubungan yang bersifat timbale balik. Yang tercermin dalam kehidupan Negara yaitu Pemerintah terikat oleh kewajiban konstitusional yaitu kewajiaban Pemerintah dan penyelenggara Negara untuk memelihara budi pekerti kemanusiaan yang luhur dan memegang teguh cita-cita moral (Darmodiharjo, 1996:35) Pandangan hidup masyarakat Pandangan hidup bangsa (ideologi nasional) Pandangan hidup negara (ideologi negara) Hubungan Timbal balik
  • 6. 43113110093 AZIZ asyidik wirodat Pandangan yang ada pada msyarakat yang ada dalam masyarakat Indonesia tersebut semakin menjelma menjadi pandangan hidup bangsa yang telah trintis sejak zaman Sriwijaya, majapahit kemudian Sumpah Pemuda 1982. Kemudian diangkat dan dirumuskan oleh para pendiri Negara dalam sidang BPUPKI, Panitia Sembilan, dan PPKI. Maka Pancasila disepakati sebagai Pandangan Hidup Negara dan sekaligus sebagai Ideologi Negara. Dengan suatu pandangan hidup yang jelas maka bangsa Indonesia akan memiliki pegangan dan pedoman ke arah mana tujuan yang ingin dicapainya. Dengan suatu pandangan hidup yang diyakininya bangsa Indonesia akan mampu membendung dan memecahkan berbagai masalah polotik, social budaya, ekonomi, hukum, hankam dan persoalan lainnya.dalam gerak masyarakat yang semakin maju. Dengan demiakian pandangan hidup Pancasila bagi bangsa Indonesia yang Bhinneka Tunggal Ika tersebut harus meupakan asas persatuan bangsa sehingga tidak boleh mematikan keanekaragaman. Sebagai inti sari dari nilai bufaya masyarakat Indonesia, maka pancasila merupakan cita-cita moral bangsa yang memberikan pedoman kekuatan rohaniah bagi bangsa untuk berprilaku luhur dalam kehidupan sehari dalambermasyarakarat,berbangsa dan bernegara. 2. Pancasila sebagai Dasar Negara Republik Indonesia Pancasila dalam kedudukannya ini sering disebut sebagai ddasar Filsafat atau dasar Falsafah Negara(Philosofische Gronsliag) dari Negara, ideology Negara atau (Staatsidee). Dalam pengertian ini pancasila merupakan suatu dasar nilai serta norma untuk mengatur pemeintahan Negara atau pancasila merupakan suatu dasar untuk mengatur penyelenggaraan Negara. Maka Pancasila merupakan sumber dari segala sumber Hukum, Pancasila merupakan sumber kaidah Hukum Negara yang secara konstitusional mengatur Negara Replublik Indonesia beserta seluruh unsur-unsurnya yaitu rakyat, wilayah, serta pemerintah Negara. Dalam kedudukannya sebagai dasar Negara, Pancasila mempunyai kekuatan mengikat secara hokum. Sebagai sumber dari segala sumber hukum atau sebagai sumber tertib hukum Indonesia maka Pancasila tercantum dalam pembukaan UUD 1945, kemudian dijabarkan dalam pokok-pokok pikiran, meliputi suasana kebatinan
  • 7. 43113110093 AZIZ asyidik wirodat dari UUD 1945 yang pada akhirnya dijabarkan dalam pasal UUD 1945, serta hukum positif lainnya. Kedudukan Pancasila sebagai dasar Negara tersebut dapat dirincian sebagai berikut : a) Pancasila sebagai dasar Negara adalah merupakan sumber dari segala sumber Indonesia. Dengan demikian pancasila merupakan asas kerohanian tertib hukum yang dalam pembukaan UUD 1945 dijelmakan lebih lanjut ke dalam empat pokok pikiran. b) Meliputi suasana kebatinan (Geistlichenhintergrund) dari UUD 1945. c) Mewujudkan cita-cita hukum bagi hukum dasar Negara (tertulis maupun tidak tertulis). d) Mengandung norma yang mengharuskan UUD mengandung isi yang mewajibkan pemerintah dan penyelenggara Negara memegang teguh cita- cita moral rakyat yang luhur. Hal ini sebagaimana tercantum dalam pokok pikiran keempat “….negara berdasarkan atas Ketuhanan yang Maha Esa, menurut dasar kemanusiaan yang adik dan beradab.” e) Merupakan sumber semangat bagi UUD 1945, bagi penyelenggara Negara, para pelaksana pemerintah. Hal ini dapat dipahami karena semangat adalah sangat penting bagi pelaksana dan penyelengara Negara. Dengan semangat yang bersumber pada asas kerohanian Negara sebagai pandangan hidup bangsa, Maka dinamika masyarakat dan Negara akan tetap diliputi dan diarahkan asas kerohanian Negara. 3. Pancasila sebagai ideology Bangsa dan Negara Indonesia Sebagai suatu ideologi bagsa dan negara indonesia maka pancasila pada hakikatnya bukan hanya merupakan hasil perenungn atau pemikiran seseorang ataru kelompok orang sebagaimana ideologi-ideologi lain didunia, namun pancasila diangkat dari nilai-nilai adat-istiadat, kebudayaan serta Religius yang terdapat dalam pandangan hidup masyarakat indonesia Sebelum membentuk Negara, dengan lain perkataan unsur-unsur yang merupakan materi (bahan) pancasila tidak lain diangkat dari pandangan hidup masyarakat Indonesia sendiri, sehingga bangsa ini merupakan kausa materialis (bahan materi) pancasila.
  • 8. 43113110093 AZIZ asyidik wirodat Unsusr-unsur pancasila tersebut kenmudian diangkat dan dirumuskan oleh para pendiri Negara,sehingga pancasila berkedudukan sebagai dasar Negara dan ideology bangsa dan Negara Indonesia. Dengan demikian pancasila sebagai ideology bangsa dan Negara Indonesia berakar pada pandangan hidup dan budaya bangsa, dan bukannya mengangkat atau pengambil ideology dari bangsa lain. Oleh karena Ciri khas pancasila itu memiliki kesesuaian dengan bangsa Indonesia. a) Pengertian Ideologi Istilah ideology berasal dari kata “idea” berate “gagasan, konsep, pengertian dasar, cita-cita” dan “logos” berarti “ ilmu”. Kata “idea” berasal dari kata bahasa yunani “eidos” artinya “bentuk”. Disamping kata itu ada kata “idein” yang artinya “melihat” , maka secara harfiah ideology berarti ilmu pengertian-pengertian dasar, dalam pengertian sehari-hari ”idea” disama artikan dengan “cita-cita”. Cita-cita yang maksud adalah cita-cita yang bersifat tetap dan harus dicapai yang sebernarnya dapat merupakan satu kesatuan. Dengan demikan dapat disimpulkan ideology mencangkup pengertian tentang idea-idea, pengertian dasar, gagasan dan cita-cita. Pengertian “ideology” secara umum dapat dikatakan sebagai kumpulan gagasan-gagasan, ide-ide, keyakinan, serta kepercayaan yang menyeluruh yang menyangkut: a. Bidang politik (termasuk didalamnya bidang pertahanan dan keamanan) b. Bidang social c. Bidang kebudayaan d. Bidang keagamaan (Soejoyo Soemargono, Ideologi Pancasila sebagai Penjelmaan Filsafat Pancasila dan pelaksanaannya dalam masyarakat Kita Dewasa ini, suatu makalah diskusi dosen Falkutas Filsafat, hal.8). maka ideology Negara dalam arti cita-cita Negara atau cita-cita yang menjadi basis bagi suatu teori atau sistem kenegaraan untuk seluruh rakyat dan bangsa yang bersangkutan pada hakekatnya merupakan asaas kerohanian yang antara lain :
  • 9. 43113110093 AZIZ asyidik wirodat a. Memiliki derajat yang tertinggi sebagai nilai hidup kebangsaan dan kenegaraan. b. Oleh hal itu mewujudkan suatu asas kerohanian, pandangan dunia, pandangan hidup, pedoman hidup, pegangan hidup yang dipelihara, dikembangakan, diamalkan, dilestarikan kepada generasi berikutnya, diperjuangkan serta dipertahankan dengan kesediaan berkkorban (Notonegoro, Pancasila Yurisdis Kenegaraan, tanpa tahun, hal.2,3). b) Ideologi Terbuka serta Ideologi Tertutup Ideology sebagai Suatu sistem pemikiran( system of thought), maka ideology terbuka merupakan suatu pemikiran terbuka. Padahal ideology tertutup merupakan suatu metode pemikiran tertutup. Beserta seperti itu ada menjadi identitas ideology tertutup. bahwa atas nama ideology dibenarkan pengorbanan-pengorbanan yang dibebankan kepada masyarakat. Langsung berlaku identitas ideology tertutup yaitu bahwa betapapun besarnya perbedaan antara tuntutan berbagai ideology yang memungkinkan hidup dalam masyarakat itu, akan selalu ada tuntutan mutlak bahwa orang harus taat kepada ideology tersebut. Identitas ideology terbuka yaitu bahwa nilai-nilai serta cita-citanya tidak dipaksakan dari luar, melainkan digali serta diambil dari harta kekayaan rohani, moral, dan budaya masyarakat itu sendiri. Sebab hal itu ideology terbuka yaitu milik seluruh rakyat serta masyarakat dalam menemukan “dirinya”, “kepribadiannya” didalam ideology tersebut. Kecuali itu sifat ideology terbuka juga senantiasa berkembanng seiring dengan perkembangan aspirasi, pemikiran serta akselerasi dari masyarakat dalam mewujudkan cita-citanya untuk hidup berbangsa dalam mencapai harkat dan martabat kemanusiaan. c) Ideologi Partikulr dan Ideologi Komprehensif Manheim membedakan dua jenis rupa kategori ideology secara sosiologis, yaituideologi bersifat particular dan ideology yang bersifat koherensif. Kategori pertama diartikan seperti suatu keyakinan- keyakinan yang tertumpuk secara sistematis serta terkait erat dengan kepentingan suatu kelas social tertentu dalam masrakat (mahendra,
  • 10. 43113110093 AZIZ asyidik wirodat 1999). Kategori kedua diartikan seperti suatu metode pemikiran menyeluruh mengenai semua aspek kehidupan social. Berdasarkan perlihatan Manheim seperti disebutkan oleh Yusril Ihza Mahendra, sampai ideology Pancasila memiliki identitas menyeluruh, yaitu tidak terpihak pada golongan tertentu telih-lebih ideology Pancasila yang dikembangkan dari nilai-nilai yang ada pada realitas bangsa Indonesia itu mampu mengakomodasikan berbagai ideologisme yang berkembang dalam masyarakat yang sifatnya majemuk tersebut. d) Hububungan antara Filsafat dan Ideologi Permasalahan ideology merupakan permasalahan yang di samping berkadar kefilsafatan cita-cita dan normative dan sekaligus prakstis karena menyangkut operasionalisasi, strategi, serta dokrin. Ideology tidak hanya menuntut misalnya agar setiap warga nrgara bertindak adil, saling tolong menolong, menghormati antar sesame manusia, lebih mengutamakan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi atau kepentingan golongan dan lainnya, melainkan ideology akan menuntut ketaatan konkrit, harus melaksanakan ini serta itu, bahkan seringkali menuntut dengan mutlak orang harus bersikap serta bertindak tertentu. Makna Ideologi bagi Bangsa dan Negara Negara sebagai lembaga kemasyarakatan, sebagai organisasi hidup manusia senantiasa memiliki cita-cita harapan, ide-ide serta pemikiran yang secara bersama merupakan suatu orientasi yang bersifat dasar bagi semua tindakan dalam hidup kenegaraan. Pada hakikatnya ideology adalah merupkan hasil refleksi manusia berkat kemampuannya mengadakan distansi terhadap dunia kehidupannya. Maka terdapat suatu yang bermetode ideology bersifat dialektis antara ideology dengan masyarakat Negara. Sebab itu agar benar-benar ideology mampu menampung aspirasi para pendukungnya untuk mencapai tujuan dalam bermasyarakat berbangsa serta bernegara maka ideology tersebut seharusnya bersifat dinamis, terbuka, antisipasif yang senantiasa mampu mengadaptasikan dirinya dengan perkembangan zaman. Pancasila sebagai Ideologi yang reformatif, Dinamis, dan Terbuka Hal ini dimaksudkan bahwa Ideology Pancasila adalah bersifat actual, dinamis, antisipasif, serta senantiasa mampu mneyesuaikan dengan perkembangan zaman,
  • 11. 43113110093 AZIZ asyidik wirodat ilmu pengetahuan dan teknologi serta dinamika perkembangan aspirasi masyarakat. Keterbukaan ideology Pancasila bukan berarti mengubah nilai-nilai dasar yang terkandung di dalamnya, namun mengeksplisitkan wawasannya secara lebih konkrit, sehingga memiliki kemampuan yang reformatif untuk mencegah maslah-masalah actual yang senantiasa berkembang seiring dengan aspirasi rakyat. Nilai-nilai yang terkandung dalam ideologi pancasila sebagai ideologi terbuka :  Nilai dasar, hakikat kelima sila pancasila yaitu ketuhanan kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan. Yang merupakan esensi nilai-nilai Pancasila bersifat universal, sehingga dalam nilai dasar tersebut terkandung cita-cita, tujuan, serta nilai yang baik dan benar yang tertuang dalamm Pembukaan UUD 1945.  Nilai instrumental, merupakan arahan, kebijakan, stategi, sasaran serta lembaga pelaksanaannya. Misalnya, Garis-Garis Besar Haluan Negara yang lima tahunsenantiasa disesuaikan dengan perkembangan zamanserta spirasi masyaraka, undang-undang, departemen-departemen sebagai lembaga pelaksanaannya. Aspek ini senantiasa dilakukan perubahan (reformatif).  Nilai praktis, merupakan realisasi nilai-nilai instrumental dalam realisasi pengalaman yang bersifat nyata dikehidupan sehari-hari (lihat BP-7 Pusat.1994.8). Maka penjabaran nilai Pancasila berkembang serta dapt dilakukan perubahan dan perbaikan sesuai dengan perkembangan pengetahuan dan teknologi. Secara structural Pancasila sebagai ideology terbuka memiliki tiga dimensi : 1. Dimensi Idealistis, nilai dasar yang tekandung dalam Pancasila bersifat sistematis, ssional, serta menyeluruh yaitu hakikat nilai yang terkandung dalam sila Pancasila “Ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan”. 2. Dimensi Normatif, nilai yang terkandung dalam Pancasila perlu dijabarkan dalam metode norma. Terkandung dalam Pembukaan UUD 1945 yang merupakan norma tertib hokum tertinggi dalam Negara Indonesia serta merupakan Staatsfundamentalnornm (pokok kaidah Negara yang fundamental). 3. Dimensi Realitis, ideology harus mampu mencerminkan realitas yang hidup serta berkembang dalam masyarakat. Beserta sebagai itu Pancasila sebagai ideology terbuka tidak bersifat “utopis” yang hanya berisi ide-ide bersifat mengawang, melainkan bersifat “realities” artinya mampu dijabarkan dalam segala aspek kehidupan nyata.
  • 12. 43113110093 AZIZ asyidik wirodat C.PERBANDINGAN IDEOLOGI PANCASILA DENGAN PAHAM IDEOLOGI BESAR LAINNYA DI DUNIA 1. Ideologi Pancasila Ideologi Pancasila mendasarkan pada hakikat sifat kodrat manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial. Ideologi Pancasila mengakui kebebasan dan kemerdekaan individu yang berarti tetap mengakui dan menghargai kebebasan individu lain. 2. Negara Pancasila Berdasarkan ciri khas proses dalam rangka membentuk suatu negara. Maka bangsa Indonesia mendirikan suatu negara memiliki suatu karakteristik, ciri khas tertentu yang karena ditentukan oleh keanekaragaman, sifat dan karakternya. Maka bangsa ini mendirikan suatu negara berdasarkan Filsafat Pancasila, yaitu suatu Negara Persatuan, Negara Kebangsaan serta Negara yang bersifat Integralistik. a) Paham Negara Persatuan Merupakan kesatuan unsur-unsur yang membentuknya berupa rakyat, wilayah, dan kedaulatan pemerintah.  Bhineka Tunggal Ika Hakikat makna Bhineka Tunggal Ika yang memberikan suatu pengertian bahwa meskipun bangsa dan negara Indonesia terdiri atas bermacam-macam suku bangsa yang memiliki adat istiadat, kebudayaan serta karakter yang berbeda, memiliki agama yang berbeda dan terdiri dari beribu kepulauan wilayah nusantara Indonesia, namun keseluruhannya merupakan suatu persatuan yaitu persatuan bangsa dan negara Indonesia. b) Paham Negara Kebangsaan Manusia membentuk suatu persekutuan hidup yang disebut bangsa, dan bangsa yang hidup dalam suatu wilayah tertentu serta memiliki tujuan tertentu maka pengertian ini disebut sebagai negara.  Hakikat Bangsa Pada hakikatnya merupakan suatu penjelmaan dari sifat kodrat manusia dalam merealisasikan harkat dan martabat kemanusiaannya.Namun, bangsa bukanlah suatu totalitas kelompok masyarakat yyang menenggelamkan hak-hak individu sebagaimana terjadi pada bangsa sosialis komunis.  Teori Kebangsaan Dalam tumbuh berkembangnya suatu bangsa atau juga disebut sebagai ‘Nation’ Terdapat berbagai macam teori besar di dalam suatu bangsa, diantaranya :
  • 13. 43113110093 AZIZ asyidik wirodat o Teori Hans Kohn Bangsa terbentuk karena persamaan bahasa, ras, agama, peradaban, wilayah, negara dan kewarganegaraan. Suatu bangsa tumbuh dan berkembang dari anasir serta akar yang terbentuk melalui suatu proses sejarah.” o Teori Kebangsaan Ernest Renan Pokok pikiran bangsa adalah sebagai berikut : • Bangsa adalah suatu jiwa, asas kerohanian. • Bangsa adalah solidaritas besar, hasil sejarah. • Bangsa bukan sesuatu yang abadi. • Wilayah dan ras bukan penyebab timbulnya bangsa. o Teori Geopolitik Frederich Ratzel “Negara merupakan suatu organisme yang hidup yang memiliki hubungan wilayah geografis dengan bangsa.” o Negara Kebangsaan Pancasila Pancasila bersifat mejemuk tunggal. Unsur-unsur yang membentuk nasionalisme Indonesia adalah sebagai berikut : • Kesatuan Sejarah • Kesatuan Nasib • Kesatuan Kebudayaan • Kesatuan Wilayah • Kesatuan Asas Kerohanian c) Paham Negara Integralistik Pancasila sebagai asas kerohanian bangsa dan negara Indonesia pada hakikatnya merupakan suatu asas kebersamaan, asas kekeluargaan serta religius. Dalam pengertian ini, Indonesia dengan keanekaragamannya membentuk suatu kesatuan integral sebagai suatu bangsa yang merdeka. Berdasarkan pengertian paham integralistik tersebut maka rincian pandangannya adalah sebagai berikut : 1) Negara merupakan suatu susunan masyarakat yang integral. 2) Semua golongan bagian, bagian dan anggotanya berhubungan erat satu dengan lainnya. 3) Semua golongan, bagian dan anggotanya merupakan persatuan masyarakat yang organis 4) Yang terpenting dalam kehidupan bersama adalah perhimpunan bangsa seluruhnya. 5) Negara tidak memihak kepada sesuatu golongan, tidak menganggap kepentingan seseorang sebagai pusat. 6) Negara tidak menganggap kepentingan seseorang sebagai pusat.
  • 14. 43113110093 AZIZ asyidik wirodat 7) Negara tidak hanya menjamin kepentingan seseorang atau golongannya Saja. 8) Negara menjamin kepentingan manusia seluruhnya sebagai suatu kesatuan integral. 9) Negara menjamin keselamatan hidup bangsa seluruhnya. 10) d) Negara Pancasila adalah Negara Kebangsaan Yang Berketuhanan Yang Maha Esa Setiap individu yang hidup dalam suatu bangsa adalah sebagai makhluk Tuhan. Maka, bangsa dan negara sebagai totalitas yang integral adalah berketuhanan, demikian pula setiap warganya juga berKetuhanan Yang Maha Esa.Negara wajib memelihara budi pakerti yang luhur dari setiap warga Negara pada umumnya dan para penyelenggara Negara khususnya, berdasarkan nilai-nilai Pancasila. 1) Hakikat Ketuhanan Yang Maha Esa Hakikat Ketuhanan Yang Maha Esa secara ilmiah filosofis mengandung makna terdapat kesesuaian hubungan sebab akibat antara Tuhan, manusia dan negara Yng merupakan dasar untuk memimpin cita-cita kenegaraan untuk menyelenggarakan yang baikbagi masyarakat dan penyelenggara negara. 2) Hubungan Negara dan Agama Negara pada hakikatnya merupakan suatu persekutuan hidup bersama sebagai penjelmaan sifat kodrat manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial. Oleh karena itu sifat dasar kodrat manusia tersebut merupakan sifat dasar negara, sehingga negara sebagai manifestasi kodrat manusia secara horizontal dalam hubungan dengan manusia lain untuk mencapai tujua bersama. Oleh karena itu, negara memiliki sebab akibat langsung dengan manusia karena manusia adalah sebgaai pendiri negara. Hubungan ini sangat ditentukan oleh dasar ontologis setiap individu.  Hubungan Negara dan Agama Menurut Pancasila Hubungan menurut Pancasila adalah sebagai berikut : a. Negara berdasarkan Ketuhan Yang Maha Esa b. Bangsa Indonesia sebagai bangsa yang Berketuhanan yang Maha Esa dengan konsekuensi setiap warga memiliki hak untuk memeluk dan menjalankan ibadah sesuai agama masing- masing. c. Tidak mengakui atheisme dan sekularisme. d. Tidak mengizinkan pertentangan agama, golongan agama, inter serta antar pemeluk agama tertentu. e. Tidak ada tempat bagi pemaksaan agama tertentu.
  • 15. 43113110093 AZIZ asyidik wirodat f. Memberikan toleransi terhadap pemeluk agama lain yang menjalankan ibadah. g. Segala peraturan harus sesuai dengan Ketuhanan Yang Maha Esa. h. Negara merupakan berkah rahmat Tuhan Yang Maha Esa.  Hubungan Negara dan Agama Menurut Paham Theokrasi Negara menyatu dengan agama, pemerintahan dijalankan berdasarkan firman-firman Tuhan, segala tata kehidupan dalam masyarakat, bangsa dan negara didasarkan atas firman Tuhan. • Negara Theokrasi Langsung Doktrin dan ajaran yang berkembang dalam negara Theokrasi langsung sebagai upaya memperkuat dan meyakinkan rakyat terhadap kekuasaan Tuhan dalam negara. • Negara Theokrasi Tidak Langsung Bukan Tuhan sendiri yang memerintah dalam negara, melainkan Kepala Negara atau Raja yang memerintah negara atas kehendak Tuhan.
  • 16. 43113110093 AZIZ asyidik wirodat DAFTAR PUSTAKA Kaelan, 2010, Pendidikan Pancasila, Paradigma, Yogyakarta.