Akuntansi syariah adalah proses akuntansi berdasarkan prinsip-prinsip syariah dalam siklus dan pencatatannya, khususnya untuk transaksi seperti murabahah dan musyarakah. Prinsip utamanya adalah pertanggungjawaban, keadilan, dan kebenaran. Perbedaannya dengan akuntansi konvensional terletak pada tujuan, dasar, dan konsep modal serta laba.
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Perkenalan akuntansi syariah
1.
2. Apa sih Akuntansi Syariah Itu?
Prinsip Apa Saja Yang Digunakan
Akuntansi Syariah?
Perbedaan Akuntansi Syariah
dengan Akuntansi Konvensional?
3. Akuntansi syariah ialah proses akuntansi
yang berdasarkan pada prinsip-prinsip
syariah, baik dalam siklus akuntansi maupun
pencatatannya. Lebih jelasnya ialah suatu
proses akuntansi untuk transaksi-transaksi
syariah seperti murabahah, musyarakah,
mudharabah, dan lainnya.
5. Perbedaan Akuntansi Syariah Dengan Akuntansi Konvensional
Segi Tujuan
Akuntansi islam bertujuan menjaga harta yang merupakan
hujjah atau bukti ketika terjadi perselisihan, membantu
mengarahkan kebijaksanaan, merinci hasil-hasil usaha untuk
perhitungan zakat, penentuan hak-hak mitra bisnis dan
membantu menetapkan imbalan dan hukuman serta penilaian
evaluasi kerja dan motivasi.
Akuntansi konvensional menjelaskan menjelaskan
utang-piutang, untung-rugi, sentral moneter dan
membantu dalam mengambil ketetapan-ketetapan
manajemen.
6. Akuntansi Islam berdasarkan
pada nilai-nilai akidah dan
akhlak.
Akuntansi konvensional didasarkan pada
ordonansi atau peraturan-peraturan dan teori-
teori yang dibuat oleh manusia yang memiliki
sifat khilaf, lupa, keterbatasan ilmu dan
wawasan. Maka konsep itu labil dan tidak
permanen.
7. Modal dalam akuntansi
konvensional terbagi 2 yaitu
modal tetap (aktiva tetap) dan
modal yang beredar (aktiva
lancar).
Dalam akuntansi islam barang-
barang pokok menjadi harta
berrupa uang (cash) dan harta
berupa barang (stock) selanjutnya
barang dibagi menjadi barang
milik dan barang dagang.
8. Akuntansi konvensional mempraktekkan
teori pencadangan dan ketelitian dari
menanggung semua kerugian dalam
perhitungan, serta menyampaikan laba
yang bersifat mungkin.
Akuntansi islam sangat memperhatikan hal itu
dengan cara penentuan nilai atau harga dengan
berdasarkan nilai tukar yang berlaku serta
membentuk cadangan kemungkinan bahaya dan
resiko.
9. Akuntansi konvensional menerapkan prinsip
bahwa laba itu hanya ada ketika adanya jual
beli.
Akuntansi islam memakai aqidah bahwa laba itu
akan ada ketika adanya perkembangan dan
pertambahan pada nilai barang, baik yang telah
terjual maupun belum.