SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 41
Laparatomi

Ayu Insafi Mulyantari
   130103100028
Pengertian
• Laparotomi adalah insisi melalui dinding
  perut atau abdomen (Samsi, C. 1999)
• Laparotomi merupakan penyayatan operasi
  melalui dinding abdominal midline atau
  flank untuk melakukan visualisasi organ di
  dalam abdominal (Boden 2005).
  Laparotomi dilakukan di situs lineas alaba
  (medianus) , paramedianus dan flank.
• Inspeksi organ dalam yang bias dilakuakan
  meliputi organ penernaan (lambung, usuu),
  hati, limpa, ginjal dan saluran reproduksi.
  Melalui eksplorasi laparotomi, penegakan
  atas pemeriksaan diagnostic klinik bisa
  dilakukan.
• Prosedur bedah laparotomi umumnya didukung
  dengan perawatan postoperative. Pengecekan
  tersebut di antara lain efek anastesi dan
  menyakinkan bahwa persembuhan luka berjalan
  dengan baik (Hoad 2006).
• Perawatan seperti pemberian antibiotic, terapi
  cairan, perawatan balutan, anti inflamasi akan
  membantu penyembuhan setelah operasi.
  Laparotomi akan berhasil jika didukung dengan
  persiapan , prosedur dan postoperative yang tepat.
Indikasi
• Tindakan laparotomi biasa dipertimbangkan
  atas indikasi appendicititis, hernia, kista
  ovarium, kanker servis, kanker
  ovarium, kanker tuba falopii, kanker
  uterus, kanker hati, kanker lambung, kanker
  kolon, kanker kandung kemih, kehamilan
  ektopik, mioma uteri, periontitis dan
  pankreas.
Jenis laparotomi
Jenis Laparotomi dalam Obstetri
• Seksio sesaria : pembedahan untuk
  melahirkan janin dengan mebuka dinding
  perut
• Terapi kehamilan abdominal
Persiapan Instrumen
Persiapan Instrumen
                • 7 handle with 15 blade
                  (deep knife) –
                  digunakan untuk cut
                  deep, delicate tissue.
                • 3 handle with 10 blade
                  (inside knife) –
                  digunakan untuk
                  superficial tissue.
                • 4 handle with 20 blade
                  (skin knife) – digunakan
                  untuk memotong kulit
Scissors/gunting
                   • Straight Mayo scissors –
                     disebut juga Suture
                     scissors.
                   • Curved Mayo scissors –
                     digunakan untuk
                     menggunting jaringan
                     berat (fascia, otot,
                     uterus, breast).
                   • Metzenbaum scissors –
                     digunakan untuk
                     mendilatasi jaringan.
Clamping and Occluding Instruments

Hemostat
                  • Hemostat digunakan
                    untuk menjepit pembuluh
                    darah atau jahitan.
                    Rahangnya bisa lurus atau
                    melengkung. Nama lain:
                    Crile, snap atau stat.
Klem Mosquito
                • Digunakan untuk
                  menjepit pembuluh
                  darah kecil.
                  Rahangnya bisa lurus
                  atau melengkung
Kelm Kelly
             • Digunakan untuk
               menjepit pembuluh
               yang lebih besar dan
               jaringan. Tersedia
               dalam ukuran pendek
               dan panjang. Nama
               lainnya: Rochester
               Pean.
Klem Burlisher
                 • Burlisher digunakan
                   untuk menjepit
                   pembuluh darah yang
                   dalam. Burlishers
                   memiliki dua cincin jari
                   tertutup. Burlishers
                   dengan cincin jari
                   terbuka disebut
                   hemostat amandel.
                   Nama lain: Schnidt
                   amandel forcep, Adson
                   forcep.
Right Angle
              • Digunakan untuk
                menjepit sulit
                dijangkau dan
                menempatkan jahitan
                di belakang atau di
                sekitarnya. Nama lain:
                Mixter
Grasiping and Holding Instruments
Allis
                 • Digunakan untuk
                   mengambil atau
                   memegang jaringan.
                   Tersedia dalam ukuran
                   pendek dan panjang.
                   "Judd-Allis" memegang
                   jaringan usus, sedangkan
                   "heavy Allis" memegang
                   jaringan payudara.
Babcock
          • Digunakan untuk
            memegang jaringan
            halus (usus, tabung
            ovarium, tuba).
            Tersedia dalam ukuran
            pendek dan panjang.
Kocher
         • Digunakan untuk
           memegang jaringan
           berat. Juga dapat
           digunakan sebagai
           penjepit. Rahang bisa
           lurus atau
           melengkung. Nama
           lain: Ochsner
Sponge Forcep   Backhaus towel clip
Pick ups, thumb forceps and tissue forceps
Retracting and Exposing Instruments

Deaver Retractor (manual)
                            • digunakan untuk menarik
                              kembali sayatan dalam
                              perut atau dada
Richardson


             digunakan untuk
             menarik sayatan
             dalam perut atau
             dada
Goulet   Weitlaner retractor
Alat penjahitan
                  • Plain Gut : Menyerap
                    dalam 5-10 hari.
                    kegunaan: jahitan
                    subcue, knot amandel
                  • Chromic : Menyerap
                    dalam 14-21 hari;
                    kegunaan: peritoneum,
                    organ internal
Alat Penjahitan (Non-Absorbable)
Teknik Laparotomi
Insisi
  Bila Insisi kulit
  dikerjakan melalui
  garis Langer's (-garis
  tranversal sejajar pada
  tubuh manusia) maka
  jaringan parut yang
  terbentuk adalah
  minimal
Jenis insisi
• Insisi pada garis tengah abdomen (mid-line
  incision)
• Insisi pada garis tranversal abdomen bagian
  bawah (Pfannenstiel incision)
• Insisi Gridiron (muscle-splitting incision)
Insisi Garis Tengah (Mid Line Incision)
• Paparan bidang pembedahan yang baik
• Dapat diperluas ke cephalad ( kearah kranial)
• Penyembuhan dan kosmetik tidak sebaik insisi
  tranversal
• Dipilih cara ini bila insisi tranversal diperkirakan
  tidak dapat memberikan paparan bidang
  pembedahan yang memadai
• Dipilih pada kasus gawat-darurat
Mid Line Incision
Mid Line Incision
                    • A. Pemotongan pada linea
                      alba dengan scalpel pada
                      insisi garis tengah
                    • B. Insisi diperdalam sehingga
                      memotong lemak subkutis,
                      anteror dan posterior sheath
                      dari m.rectus serta
                      peritoneum
                    • C. Membuka peritoneum
                      dengan scalpel secara hati-
                      hati dan terlihat usus kecil
                      yang menonjol dibalik insisi
                      peritoneum ; D. Insisi
                      peritoneum diperluas ke
                      cephalad dengan gunting
                      Mayo kearah umbilicus
Insisi Tranversal
Sering digunakan pada pembedahan obstetri dan ginekologi.
Insisi Traversal
Keuntungan                  Kerugian
• Jarang terjadi herniasi   • Daerah pemaparan
  pasca bedah                 (lapangan operasi) lebih
• Kosmetik lebih baik         terbatas
• Kenyamanan pasca bedah    • Tehnik relatif lebih sulit
  bagi pasien lebih baik    • Perdarahan akibat
                              pemisahan fascia dari
                              lemak lebih banyak
Jenis Insisi Traversal
• Insisi Pfannenstiel
• Insisi Maylard
• Insisi Cherney
Jenis Insisi Traversal
• Insisi Pfannenstiel : Kekuatan pasca bedah baik, Paparan
  bidang bedah kurang baik. Insisi kulit tranversal
  semilunar 2 cm suprasimfisis.
• Insisi Maylard : Paparan bidang bedah lebih baik
  dibanding pfannenstiel. Dibanding insisi midline, Nyeri
  pasca bedah kurang; Penyembuhan lebih kuat dan
  pelekatan minimal namun; Ekstensi ke bagian kranial
  sangat terbatas sehingga akses pada organ abdomen
  bagian atas sangat kurang.
• Insisi Cherney : Perbedaan dengan insisi maylard :
  pemotongan m.rectus dilakukan pada origo di simfisis
  pubis; Penyembuhan bedah dengan kekuatan yang baik
  dan paparan bidang pembedahan terbatas.
Perawatan pasca pembedahan
• Tindakan keperawatan post operasi :
  – Monitor kesadaran, tanda-tanda
    vital, CVP, intake dan output
  – Observasi dan catat sifat darai drain
    (warna, jumlah) drainage.
  – Dalam mengatur dan menggerakan posisi pasien
    harus hati-hati, jangan sampai drain tercabut.
  – Perawatan luka operasi secara steril.
Makan
• Pada pasien pasca pembedahan biasanya tidak
  diperkenankan menelan makanan sesudah pembedahan.
  makanan yang dianjurkan pada pasien post operasi
  adalah makanan tinggi protein dan vitamin C. Protein
  sangat diperlukan pada proses penyembuhan
  luka, sedangkan vitamin C yang mengandung
  antioksidan membantu meningkatkan daya tahan tubuh
  untuk pencegahan infeksi.
• pembatasan diit yang dilakukan adalah NPO (nothing
  peroral)
• Biasanya makanan baru diberikan jika: Perut tidak
  kembung, Peristaltik usus normal, Flatus positif, Bowel
  movement positif
Mobilisasi
• Biasanya pasien diposisikan untuk berbaring
  ditempat tidur agar keadaanya stabil.
  Biasanya posisi awal adalah terlentang, tapi
  juga harus tetap dilakukan perubahan posisi
  agar tidak terjadi dekubitus. Pasien yang
  menjalani pembedahan abdomen
  dianjurkan untuk melakukan ambulasi dini.
Komplikasi Pasca bedah
• Gangguan perfusi jaringan sehubungan dengan
  tromboplebitis.
  Pencegahan tromboplebitis yaitu latihan kaki
  post operasi, ambulatif dini.
• Infeksi
  Untuk menghindari infeksi luka yang paling
  penting adalah perawatan luka dengan
  memperhatikan aseptik dan antiseptik
• Kerusakan integritas kulit sehubungan dengan
  dehisensi luka atau eviserasi.
Upaya untuk mempercepat
penyembuhan luka
• Meningkatkan intake makanan tinggi
  protein dan vitamin C.
• Menghindari obat-obat anti radang seperti
  steroid.
• Pencegahan infeksi.
• Pengembalian Fungsi fisik.
Terimakasih 

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Pemeriksaan fisik thorax, pulmonalis, jantung
Pemeriksaan fisik thorax, pulmonalis, jantungPemeriksaan fisik thorax, pulmonalis, jantung
Pemeriksaan fisik thorax, pulmonalis, jantungVerar Oka
 
Ppt apendisitis ppt
Ppt apendisitis pptPpt apendisitis ppt
Ppt apendisitis pptkas mulyadi
 
1 05 209_pendekatan diagnosis limfadenopati(1)
1 05 209_pendekatan diagnosis limfadenopati(1)1 05 209_pendekatan diagnosis limfadenopati(1)
1 05 209_pendekatan diagnosis limfadenopati(1)Farhan Hady Danuatmaja
 
general anestesi.ppt
general anestesi.pptgeneral anestesi.ppt
general anestesi.pptdrfauzulna
 
Laporan Kasus Bedah Anak : Hernia Inguinalis Lateralis Dekstra Reponibilis
Laporan Kasus Bedah Anak : Hernia Inguinalis Lateralis Dekstra ReponibilisLaporan Kasus Bedah Anak : Hernia Inguinalis Lateralis Dekstra Reponibilis
Laporan Kasus Bedah Anak : Hernia Inguinalis Lateralis Dekstra ReponibilisTenri Ashari Wanahari
 
Pemeriksaan Jantung Pada Anak
Pemeriksaan Jantung Pada AnakPemeriksaan Jantung Pada Anak
Pemeriksaan Jantung Pada AnakSyscha Lumempouw
 
222312121 cara-menjahit-luka-jenis-benang-dan-jarum-jahit
222312121 cara-menjahit-luka-jenis-benang-dan-jarum-jahit222312121 cara-menjahit-luka-jenis-benang-dan-jarum-jahit
222312121 cara-menjahit-luka-jenis-benang-dan-jarum-jahitDafid Rozi
 
Parese nervus fasialis
Parese nervus fasialisParese nervus fasialis
Parese nervus fasialisfikri asyura
 
128974523 fimosis-parafimosis
128974523 fimosis-parafimosis128974523 fimosis-parafimosis
128974523 fimosis-parafimosiskas mulyadi
 
Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)
Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)
Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)fikri asyura
 
Muscle relaxants in anesthesia
Muscle relaxants in anesthesiaMuscle relaxants in anesthesia
Muscle relaxants in anesthesiaNur Hajriya
 
Laporan kolelitiasis
Laporan kolelitiasisLaporan kolelitiasis
Laporan kolelitiasisHerlan Boga
 
Status Dermatologikus
Status DermatologikusStatus Dermatologikus
Status Dermatologikuspeternugraha
 

Was ist angesagt? (20)

Pemeriksaan fisik thorax, pulmonalis, jantung
Pemeriksaan fisik thorax, pulmonalis, jantungPemeriksaan fisik thorax, pulmonalis, jantung
Pemeriksaan fisik thorax, pulmonalis, jantung
 
Ppt apendisitis ppt
Ppt apendisitis pptPpt apendisitis ppt
Ppt apendisitis ppt
 
1 05 209_pendekatan diagnosis limfadenopati(1)
1 05 209_pendekatan diagnosis limfadenopati(1)1 05 209_pendekatan diagnosis limfadenopati(1)
1 05 209_pendekatan diagnosis limfadenopati(1)
 
general anestesi.ppt
general anestesi.pptgeneral anestesi.ppt
general anestesi.ppt
 
Laporan Kasus Bedah Anak : Hernia Inguinalis Lateralis Dekstra Reponibilis
Laporan Kasus Bedah Anak : Hernia Inguinalis Lateralis Dekstra ReponibilisLaporan Kasus Bedah Anak : Hernia Inguinalis Lateralis Dekstra Reponibilis
Laporan Kasus Bedah Anak : Hernia Inguinalis Lateralis Dekstra Reponibilis
 
Pemeriksaan Jantung Pada Anak
Pemeriksaan Jantung Pada AnakPemeriksaan Jantung Pada Anak
Pemeriksaan Jantung Pada Anak
 
222312121 cara-menjahit-luka-jenis-benang-dan-jarum-jahit
222312121 cara-menjahit-luka-jenis-benang-dan-jarum-jahit222312121 cara-menjahit-luka-jenis-benang-dan-jarum-jahit
222312121 cara-menjahit-luka-jenis-benang-dan-jarum-jahit
 
Parese nervus fasialis
Parese nervus fasialisParese nervus fasialis
Parese nervus fasialis
 
Anatomi Urinaria
Anatomi UrinariaAnatomi Urinaria
Anatomi Urinaria
 
128974523 fimosis-parafimosis
128974523 fimosis-parafimosis128974523 fimosis-parafimosis
128974523 fimosis-parafimosis
 
Trauma abdomen
Trauma abdomenTrauma abdomen
Trauma abdomen
 
Hemoroid
HemoroidHemoroid
Hemoroid
 
Dasar dasar anatomi
Dasar dasar anatomiDasar dasar anatomi
Dasar dasar anatomi
 
Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)
Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)
Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)
 
Muscle relaxants in anesthesia
Muscle relaxants in anesthesiaMuscle relaxants in anesthesia
Muscle relaxants in anesthesia
 
Laporan kolelitiasis
Laporan kolelitiasisLaporan kolelitiasis
Laporan kolelitiasis
 
Ca mammae
Ca mammaeCa mammae
Ca mammae
 
6.2 fraktur cervical
6.2 fraktur cervical6.2 fraktur cervical
6.2 fraktur cervical
 
Status Dermatologikus
Status DermatologikusStatus Dermatologikus
Status Dermatologikus
 
ekg in indonesian
ekg in indonesianekg in indonesian
ekg in indonesian
 

Andere mochten auch

Andere mochten auch (20)

Exploratory laparotomy
Exploratory laparotomyExploratory laparotomy
Exploratory laparotomy
 
Exploratory laprotomy
Exploratory laprotomyExploratory laprotomy
Exploratory laprotomy
 
Laparotomy – opening and closing
Laparotomy – opening and closingLaparotomy – opening and closing
Laparotomy – opening and closing
 
Laparotomi
LaparotomiLaparotomi
Laparotomi
 
Surgical incisions
Surgical incisionsSurgical incisions
Surgical incisions
 
Abdominal incisions
Abdominal incisionsAbdominal incisions
Abdominal incisions
 
Ovarian cyst(gynec)
Ovarian cyst(gynec)Ovarian cyst(gynec)
Ovarian cyst(gynec)
 
Basics of laparoscopy by Dr.Mohsin Khan
Basics of laparoscopy by Dr.Mohsin KhanBasics of laparoscopy by Dr.Mohsin Khan
Basics of laparoscopy by Dr.Mohsin Khan
 
Surgicalincisions 150519180458-lva1-app6892
Surgicalincisions 150519180458-lva1-app6892Surgicalincisions 150519180458-lva1-app6892
Surgicalincisions 150519180458-lva1-app6892
 
Resuscitation & abdominal trauma
Resuscitation & abdominal trauma Resuscitation & abdominal trauma
Resuscitation & abdominal trauma
 
Persiapan operasi pengangkatan mioma uteri
Persiapan operasi pengangkatan mioma uteriPersiapan operasi pengangkatan mioma uteri
Persiapan operasi pengangkatan mioma uteri
 
Improving outcomes in emergency laparotomy
Improving outcomes in emergency laparotomyImproving outcomes in emergency laparotomy
Improving outcomes in emergency laparotomy
 
Abses leher dalam
Abses leher dalamAbses leher dalam
Abses leher dalam
 
HISTEROTOMI, SALPINGEKTOMI, HISTERORAPI, SEKSIO SESAREA
HISTEROTOMI, SALPINGEKTOMI, HISTERORAPI, SEKSIO SESAREAHISTEROTOMI, SALPINGEKTOMI, HISTERORAPI, SEKSIO SESAREA
HISTEROTOMI, SALPINGEKTOMI, HISTERORAPI, SEKSIO SESAREA
 
TOILET AND SUTURE
TOILET AND SUTURETOILET AND SUTURE
TOILET AND SUTURE
 
Anatomi fisiologi 1
Anatomi fisiologi 1Anatomi fisiologi 1
Anatomi fisiologi 1
 
Ovarian tumors and cysts
Ovarian tumors and cystsOvarian tumors and cysts
Ovarian tumors and cysts
 
Cyst
CystCyst
Cyst
 
INCISION AND DRAINAGE
INCISION AND DRAINAGEINCISION AND DRAINAGE
INCISION AND DRAINAGE
 
Komponen Tubuh Manusia
Komponen Tubuh ManusiaKomponen Tubuh Manusia
Komponen Tubuh Manusia
 

Ähnlich wie LAPAROTOMY

Rectal toucher KDM I by pangestu chaesar
Rectal toucher KDM I by pangestu chaesarRectal toucher KDM I by pangestu chaesar
Rectal toucher KDM I by pangestu chaesarPangestu S
 
Kerusakan jalan lahir
Kerusakan jalan lahirKerusakan jalan lahir
Kerusakan jalan lahirNova Ci Necis
 
Insisi abdomen pada anak
Insisi abdomen pada anak Insisi abdomen pada anak
Insisi abdomen pada anak satyadr25
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
Teknik Penjahitan Luka Episiotomi.pptx
Teknik Penjahitan Luka Episiotomi.pptxTeknik Penjahitan Luka Episiotomi.pptx
Teknik Penjahitan Luka Episiotomi.pptxBoyFirnando4
 
balut bidai.pptx
balut bidai.pptxbalut bidai.pptx
balut bidai.pptxtheokalvari
 
PR Presentasi.pptx
PR Presentasi.pptxPR Presentasi.pptx
PR Presentasi.pptxBonySimbolon
 
Pendekatan Anatomi pada Radikal Histerektomi.pptx
Pendekatan Anatomi pada Radikal Histerektomi.pptxPendekatan Anatomi pada Radikal Histerektomi.pptx
Pendekatan Anatomi pada Radikal Histerektomi.pptxphindomawardinata
 
Modul gastrostomy dho
Modul gastrostomy dhoModul gastrostomy dho
Modul gastrostomy dhoDewaHerryOka
 
Modul Gastrostomy DHO.pptx
Modul Gastrostomy DHO.pptxModul Gastrostomy DHO.pptx
Modul Gastrostomy DHO.pptxDewaHerryOka
 
Pemeriksaan Fisik Sistem Pernapasan'
Pemeriksaan Fisik Sistem Pernapasan'Pemeriksaan Fisik Sistem Pernapasan'
Pemeriksaan Fisik Sistem Pernapasan'Nola Hastuti
 
PEMBALUTAN & PEMBIDAIAN, pertolongan pertama
PEMBALUTAN & PEMBIDAIAN, pertolongan pertamaPEMBALUTAN & PEMBIDAIAN, pertolongan pertama
PEMBALUTAN & PEMBIDAIAN, pertolongan pertamafahtianurrosyida2
 

Ähnlich wie LAPAROTOMY (20)

Rectal toucher KDM I by pangestu chaesar
Rectal toucher KDM I by pangestu chaesarRectal toucher KDM I by pangestu chaesar
Rectal toucher KDM I by pangestu chaesar
 
Kerusakan jalan lahir
Kerusakan jalan lahirKerusakan jalan lahir
Kerusakan jalan lahir
 
Insisi abdomen pada anak
Insisi abdomen pada anak Insisi abdomen pada anak
Insisi abdomen pada anak
 
Bebat n bidai
Bebat n bidaiBebat n bidai
Bebat n bidai
 
BALUT DAN BIDAI
BALUT DAN BIDAIBALUT DAN BIDAI
BALUT DAN BIDAI
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
Teknik Penjahitan Luka Episiotomi.pptx
Teknik Penjahitan Luka Episiotomi.pptxTeknik Penjahitan Luka Episiotomi.pptx
Teknik Penjahitan Luka Episiotomi.pptx
 
Fraktur femur sinistra
Fraktur femur sinistraFraktur femur sinistra
Fraktur femur sinistra
 
Teknik operasi
Teknik operasiTeknik operasi
Teknik operasi
 
balut bidai.pptx
balut bidai.pptxbalut bidai.pptx
balut bidai.pptx
 
PR Presentasi.pptx
PR Presentasi.pptxPR Presentasi.pptx
PR Presentasi.pptx
 
Histerektomi postpartum
Histerektomi postpartumHisterektomi postpartum
Histerektomi postpartum
 
BERKHATAN (CIRCUMCISSION)
BERKHATAN (CIRCUMCISSION)BERKHATAN (CIRCUMCISSION)
BERKHATAN (CIRCUMCISSION)
 
Hirschprung-Disease-ppt.pdf
Hirschprung-Disease-ppt.pdfHirschprung-Disease-ppt.pdf
Hirschprung-Disease-ppt.pdf
 
Insisi
InsisiInsisi
Insisi
 
Pendekatan Anatomi pada Radikal Histerektomi.pptx
Pendekatan Anatomi pada Radikal Histerektomi.pptxPendekatan Anatomi pada Radikal Histerektomi.pptx
Pendekatan Anatomi pada Radikal Histerektomi.pptx
 
Modul gastrostomy dho
Modul gastrostomy dhoModul gastrostomy dho
Modul gastrostomy dho
 
Modul Gastrostomy DHO.pptx
Modul Gastrostomy DHO.pptxModul Gastrostomy DHO.pptx
Modul Gastrostomy DHO.pptx
 
Pemeriksaan Fisik Sistem Pernapasan'
Pemeriksaan Fisik Sistem Pernapasan'Pemeriksaan Fisik Sistem Pernapasan'
Pemeriksaan Fisik Sistem Pernapasan'
 
PEMBALUTAN & PEMBIDAIAN, pertolongan pertama
PEMBALUTAN & PEMBIDAIAN, pertolongan pertamaPEMBALUTAN & PEMBIDAIAN, pertolongan pertama
PEMBALUTAN & PEMBIDAIAN, pertolongan pertama
 

LAPAROTOMY

  • 2. Pengertian • Laparotomi adalah insisi melalui dinding perut atau abdomen (Samsi, C. 1999) • Laparotomi merupakan penyayatan operasi melalui dinding abdominal midline atau flank untuk melakukan visualisasi organ di dalam abdominal (Boden 2005). Laparotomi dilakukan di situs lineas alaba (medianus) , paramedianus dan flank.
  • 3. • Inspeksi organ dalam yang bias dilakuakan meliputi organ penernaan (lambung, usuu), hati, limpa, ginjal dan saluran reproduksi. Melalui eksplorasi laparotomi, penegakan atas pemeriksaan diagnostic klinik bisa dilakukan.
  • 4. • Prosedur bedah laparotomi umumnya didukung dengan perawatan postoperative. Pengecekan tersebut di antara lain efek anastesi dan menyakinkan bahwa persembuhan luka berjalan dengan baik (Hoad 2006). • Perawatan seperti pemberian antibiotic, terapi cairan, perawatan balutan, anti inflamasi akan membantu penyembuhan setelah operasi. Laparotomi akan berhasil jika didukung dengan persiapan , prosedur dan postoperative yang tepat.
  • 5. Indikasi • Tindakan laparotomi biasa dipertimbangkan atas indikasi appendicititis, hernia, kista ovarium, kanker servis, kanker ovarium, kanker tuba falopii, kanker uterus, kanker hati, kanker lambung, kanker kolon, kanker kandung kemih, kehamilan ektopik, mioma uteri, periontitis dan pankreas.
  • 7. Jenis Laparotomi dalam Obstetri • Seksio sesaria : pembedahan untuk melahirkan janin dengan mebuka dinding perut • Terapi kehamilan abdominal
  • 9. Persiapan Instrumen • 7 handle with 15 blade (deep knife) – digunakan untuk cut deep, delicate tissue. • 3 handle with 10 blade (inside knife) – digunakan untuk superficial tissue. • 4 handle with 20 blade (skin knife) – digunakan untuk memotong kulit
  • 10. Scissors/gunting • Straight Mayo scissors – disebut juga Suture scissors. • Curved Mayo scissors – digunakan untuk menggunting jaringan berat (fascia, otot, uterus, breast). • Metzenbaum scissors – digunakan untuk mendilatasi jaringan.
  • 11. Clamping and Occluding Instruments Hemostat • Hemostat digunakan untuk menjepit pembuluh darah atau jahitan. Rahangnya bisa lurus atau melengkung. Nama lain: Crile, snap atau stat.
  • 12. Klem Mosquito • Digunakan untuk menjepit pembuluh darah kecil. Rahangnya bisa lurus atau melengkung
  • 13. Kelm Kelly • Digunakan untuk menjepit pembuluh yang lebih besar dan jaringan. Tersedia dalam ukuran pendek dan panjang. Nama lainnya: Rochester Pean.
  • 14. Klem Burlisher • Burlisher digunakan untuk menjepit pembuluh darah yang dalam. Burlishers memiliki dua cincin jari tertutup. Burlishers dengan cincin jari terbuka disebut hemostat amandel. Nama lain: Schnidt amandel forcep, Adson forcep.
  • 15. Right Angle • Digunakan untuk menjepit sulit dijangkau dan menempatkan jahitan di belakang atau di sekitarnya. Nama lain: Mixter
  • 16. Grasiping and Holding Instruments Allis • Digunakan untuk mengambil atau memegang jaringan. Tersedia dalam ukuran pendek dan panjang. "Judd-Allis" memegang jaringan usus, sedangkan "heavy Allis" memegang jaringan payudara.
  • 17. Babcock • Digunakan untuk memegang jaringan halus (usus, tabung ovarium, tuba). Tersedia dalam ukuran pendek dan panjang.
  • 18. Kocher • Digunakan untuk memegang jaringan berat. Juga dapat digunakan sebagai penjepit. Rahang bisa lurus atau melengkung. Nama lain: Ochsner
  • 19. Sponge Forcep Backhaus towel clip
  • 20. Pick ups, thumb forceps and tissue forceps
  • 21. Retracting and Exposing Instruments Deaver Retractor (manual) • digunakan untuk menarik kembali sayatan dalam perut atau dada
  • 22. Richardson digunakan untuk menarik sayatan dalam perut atau dada
  • 23. Goulet Weitlaner retractor
  • 24. Alat penjahitan • Plain Gut : Menyerap dalam 5-10 hari. kegunaan: jahitan subcue, knot amandel • Chromic : Menyerap dalam 14-21 hari; kegunaan: peritoneum, organ internal
  • 27. Insisi Bila Insisi kulit dikerjakan melalui garis Langer's (-garis tranversal sejajar pada tubuh manusia) maka jaringan parut yang terbentuk adalah minimal
  • 28. Jenis insisi • Insisi pada garis tengah abdomen (mid-line incision) • Insisi pada garis tranversal abdomen bagian bawah (Pfannenstiel incision) • Insisi Gridiron (muscle-splitting incision)
  • 29. Insisi Garis Tengah (Mid Line Incision) • Paparan bidang pembedahan yang baik • Dapat diperluas ke cephalad ( kearah kranial) • Penyembuhan dan kosmetik tidak sebaik insisi tranversal • Dipilih cara ini bila insisi tranversal diperkirakan tidak dapat memberikan paparan bidang pembedahan yang memadai • Dipilih pada kasus gawat-darurat
  • 31. Mid Line Incision • A. Pemotongan pada linea alba dengan scalpel pada insisi garis tengah • B. Insisi diperdalam sehingga memotong lemak subkutis, anteror dan posterior sheath dari m.rectus serta peritoneum • C. Membuka peritoneum dengan scalpel secara hati- hati dan terlihat usus kecil yang menonjol dibalik insisi peritoneum ; D. Insisi peritoneum diperluas ke cephalad dengan gunting Mayo kearah umbilicus
  • 32. Insisi Tranversal Sering digunakan pada pembedahan obstetri dan ginekologi.
  • 33. Insisi Traversal Keuntungan Kerugian • Jarang terjadi herniasi • Daerah pemaparan pasca bedah (lapangan operasi) lebih • Kosmetik lebih baik terbatas • Kenyamanan pasca bedah • Tehnik relatif lebih sulit bagi pasien lebih baik • Perdarahan akibat pemisahan fascia dari lemak lebih banyak
  • 34. Jenis Insisi Traversal • Insisi Pfannenstiel • Insisi Maylard • Insisi Cherney
  • 35. Jenis Insisi Traversal • Insisi Pfannenstiel : Kekuatan pasca bedah baik, Paparan bidang bedah kurang baik. Insisi kulit tranversal semilunar 2 cm suprasimfisis. • Insisi Maylard : Paparan bidang bedah lebih baik dibanding pfannenstiel. Dibanding insisi midline, Nyeri pasca bedah kurang; Penyembuhan lebih kuat dan pelekatan minimal namun; Ekstensi ke bagian kranial sangat terbatas sehingga akses pada organ abdomen bagian atas sangat kurang. • Insisi Cherney : Perbedaan dengan insisi maylard : pemotongan m.rectus dilakukan pada origo di simfisis pubis; Penyembuhan bedah dengan kekuatan yang baik dan paparan bidang pembedahan terbatas.
  • 36. Perawatan pasca pembedahan • Tindakan keperawatan post operasi : – Monitor kesadaran, tanda-tanda vital, CVP, intake dan output – Observasi dan catat sifat darai drain (warna, jumlah) drainage. – Dalam mengatur dan menggerakan posisi pasien harus hati-hati, jangan sampai drain tercabut. – Perawatan luka operasi secara steril.
  • 37. Makan • Pada pasien pasca pembedahan biasanya tidak diperkenankan menelan makanan sesudah pembedahan. makanan yang dianjurkan pada pasien post operasi adalah makanan tinggi protein dan vitamin C. Protein sangat diperlukan pada proses penyembuhan luka, sedangkan vitamin C yang mengandung antioksidan membantu meningkatkan daya tahan tubuh untuk pencegahan infeksi. • pembatasan diit yang dilakukan adalah NPO (nothing peroral) • Biasanya makanan baru diberikan jika: Perut tidak kembung, Peristaltik usus normal, Flatus positif, Bowel movement positif
  • 38. Mobilisasi • Biasanya pasien diposisikan untuk berbaring ditempat tidur agar keadaanya stabil. Biasanya posisi awal adalah terlentang, tapi juga harus tetap dilakukan perubahan posisi agar tidak terjadi dekubitus. Pasien yang menjalani pembedahan abdomen dianjurkan untuk melakukan ambulasi dini.
  • 39. Komplikasi Pasca bedah • Gangguan perfusi jaringan sehubungan dengan tromboplebitis. Pencegahan tromboplebitis yaitu latihan kaki post operasi, ambulatif dini. • Infeksi Untuk menghindari infeksi luka yang paling penting adalah perawatan luka dengan memperhatikan aseptik dan antiseptik • Kerusakan integritas kulit sehubungan dengan dehisensi luka atau eviserasi.
  • 40. Upaya untuk mempercepat penyembuhan luka • Meningkatkan intake makanan tinggi protein dan vitamin C. • Menghindari obat-obat anti radang seperti steroid. • Pencegahan infeksi. • Pengembalian Fungsi fisik.