Dokumen ini memberikan prosedur analisis kadar pati, glukosa, dan amilosa pada sampel. Sampel dihidrolisis dengan asam untuk menghasilkan glukosa, kemudian glukosa diukur menggunakan metode spektrofotometri. Kadar pati ditentukan berdasarkan kadar glukosa yang dihasilkan, sedangkan kadar amilosa diukur dengan metode iodin.
1. Analisis Kadar Pati
Ditimbang 3 g sampel, dimasukkan kedalam gelas piala 250 mL. Tambahkan 50 mL
alcohol 80% dan diaduk selama 1 jam. Suspensi disaring dengan kertas saring dan dicuci dengan
aquades sampai volume filtrate menjadi 250 mL. Residu dipindahkan dari kertas saring kedalam
Erlenmeyer dengan cara pencucian dengan 200 mL aquades, dan tambahkan 20 mL HCl 25%
lalu ditutup dengang pendingin balik. Dipanaskan diatas penangas air sampai mendidih selama
2,5 jam. Larutan didinginkan dan dinetralkan dengan NaOH 45% dan diencerkan sampai
volume 500 mL kemudian disaring. Filtrat di pipet 2 mL, ditambahkan 1 mL fenol 5% kemudian
di kocok. Ditambahkan asam sulfat pekat sebanyak 5 mL dan didiamkan selama 10 menit,
dikocok dan ditempatkan dalam penangas air selama 15 menit. Diukur absorbansinya pada
panjang gelombang 490 nm. Konsentrasi glukosa ditentukan berdasarkan persamaan antara
konsentrasi larutan glukosa standar dengan absorbansi pada λ 490 nm. Berat glukosa dikali
dengan factor 0,9 merupakan berat pati (kadar pati) ditentukan dengan menggunakan persamaan
berikut :
Kadar Pati =
2. Analisis Glukosa
Penentuan Kurva Standar
Dibuat larutan glukosa standar dengan konsentrasi 0, 10, 20, 30, 40, 50, 60, dan 70 ppm.
Masing – masing larutan glukosa standar tersebut dipipet 2 mL laalu dimasukkan kedalam
tabung reaksi. Ditambahkan 1 mL larutan fenol 5% kemudian dikocok. Ditambahkan 5 mL
H2SO4 pekat dan didiamkan selama 10 menit, lalu dikocok kemudian ditempatkan dalam
penangas air selama 15 menit. Diukur absorbansinya pada 490 nm. Ditentukan nilai persamaan
antara konsentrasi larutan glukosa standar dengan absorbansinya.
3. Amilosa
100 mg sampel + etanol 1 mL 95% dan 9 mL NaOH 1 N. Campuran dipanaskan dalam
air mendidih hingga berbentuk gel dan selanjutnya seluruh gel dipindahkan kedalam labu takar
100 mL. gel ditambahkan dengan air dan dikocok kemudian ditepatkan hingga 100 mL dan
ditambahkan dengan 1 mL asam asetat 1 N dan 2 mL larutan iod. Larutan ditepatkan hingga 100
ml, kemudian dikocok dan dibiarkan selama 20 menit. Intensitas warna biru diukur dengan
spektrofotometri pada λ 625 nm. Kadar amilosa diukur berdasarkan persamaan kurva standar.
Sumber
Analisis kadar pati ditentukan dengan metode hidrolisis asam menurut Apriyantono, A dkk,
1989. Analisis Pangan PAU, Pangan dan Gizi,, Institut Pertanian Bogor.
Hartati, N.S dan Prana, T.K. Analisis Kadar Pati dan Serat Kasar Tepung Beberapa Kultivar
Talas (Colocasia es culenta L. Schott). Puslit Bioteknologi LIPI, 2011.