SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 18
PAPPER 
MERTABOLISME 
METABOLISME LIPID PADA TUMBUHAN 
OLEH: 
AWARI SUSANTI 
1320422015 
PROGRAM PASCASARJANA BIOLOGI 
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM 
UNIVERSITAS ANDALAS 
PADANG,2014
BAB I. PENDAHULUAN 
A. Latar Belakang 
Proses metabolisme mengasilkan senyawa-senyawa yang sangat 
diperlukan oleh tumbuhan, baik itu berupa metabolit primer maupun 
metabolit sekunder. Metabolit primer digunakan sebagai bahan penyusun 
struktur organel atau bagian-bagian dari sel lainnya. Sedangkan metabolit 
sekunder digunakan oleh tumbuhan untuk melindungi tumbuhan dari 
serangga-serangga, bakteri, jamur, dan jenis pathogen-patogen lainnya. 
Dalam proses metabolisme, terjadi dua rangkaian reaksi yaitu 
reaksi anabolisme dan reaksi katabolisme. Kedua rangkaian reaksi 
metabolisme tersebut saling berkaitan satu sama lain, energy yang 
dibebaskan dari rangkaian reaksi katabolisme digunakan untuk 
menggerakkan rangkaian reaksi anabolisme. (Ismed, 2013). 
B. Tujuan 
1. Mendalami materi Metabolisme Lipid Pada Tumbuhan 
2. Mengetahui proses terbentuknya Lipid Pada Tumbuhan
BAB II. PEMBAHASAN 
A. Metabolisme 
Metabolisme merupakan sekumpulan reaksi-reaksi kimia yang terjadi di 
dalam setiap sel hidup dan berlangsung secara terus-menerus untuk 
mensintesis senyawa-senyawa organic dalam tumbuhan. Hasil dari proses 
metabolisme disebut metabolit. Proses metabolisme mengasilkan senyawa-senyawa 
yang sangat diperlukan oleh tumbuhan, baik itu berupa metabolit 
primer maupun metabolit sekunder. 
Metabolit primer digunakan sebagai bahan penyusun struktur 
organel atau bagian-bagian dari sel lainnya. Sedangkan metabolit sekunder 
digunakan oleh tumbuhan untuk melindungi tumbuhan dari serangga-serangga, 
bakteri, jamur, dan jenis pathogen-patogen lainnya. Dalam 
proses metabolisme, terjadi dua rangkaian reaksi yaitu reaksi anabolisme 
dan reaksi katabolisme. Kedua rangkaian reaksi metabolisme tersebut 
saling berkaitan satu sama lain, energi yang dibebaskan dari rangkaian 
reaksi katabolisme digunakan untuk menggerakkan rangkaian reaksi 
anabolisme. (Ismed,2013). 
B. Klasifikasi Metabolisme 
Klasifikasi metabolisme terbagi mnjadi : 
1. Katabolisme 
Katabolisme merupakan proses penguraian zat untuk membebaskan 
energi kimia yang tersimpan dalam senyawa organik tersebut. Saat 
molekul terurai menjadi molekul yang lebih kecil terjadi pelepasan 
energi sehingga terbentuk energi panas. Bila pada suatu reaksi 
dilepaskan energi, reaksinya disebut reaksi eksergonik. Reaksi 
semacam itu disebut juga reaksi eksoterm. 
Katabolisme merupakan reaksi perombakan senyawa 
dengan molekul Kompleks untuk membentuk senyawa-senyawa 
dengan molekul yang lebih sederhana, serta menghasilkan energi. 
Proses katabolisme juga disebut sebagai proses pelepasan energi.
2. Anabolisme 
Anabolisme merupakan reaksi kebalikan dari katabolisme. Reaksi 
anabolisme membentuk senyawa dengan molekul-molekul 
sederhana menjadi senyawa dengan molekul yang lebih kompleks. 
Proses anabolisme ini membutuhkan energi, yang biasanya 
diperoleh dari energi yang dihasilkan pada proses katabolisme. 
Pada kloroplas terjadi transformasi energi, yaitu dari energi 
cahaya sebagai energi kinetik berubah menjadi energi kimia 
sebagai energi potensial, berupa ikatan senyawa organik pada 
glukosa. Dengan bantuan enzim-enzim, proses tersebut 
berlangsung cepat dan efisien. Bila dalam suatu reaksi memerlukan 
energi dalam bentuk panas reaksinya disebut reaksi endergonik. 
Reaksi semacam itu disebut reaksi endoterm. Kedua rangkaian 
reaksi tersebut berlangsung secara sistematis dan teratur. Proses 
kedua rangkaian reaksi metabolisme tersebut dapat dipercepat 
dengan adanya suatu katalisator berupa enzim. 
C. Metabolisme Pada Tumbuhan 
Pada tumbuhan ada dua metabolisme yaitu metabolisme primer dan 
sekunder. Proses metabolisme primer menghasilkan senyawa-senyawa 
yang digunakan dalam proses biosintesis sehari-hari, yaitu karbohidrat, 
protein, lemak dan asam nukleat. Sebaliknya proses metabolisme sekunder 
menghasilkan senyawa dengan aktivitas biologis tertentu seperti alkaloid, 
terpenoid, flavonoid, tannin dan steroid. Sedangkan Metabolit sekunder 
tidak memiliki fungsi khusus dalam pertumbuhan dan perkembangan 
tanaman. Senyawa-senyawa tersebut lebih dibutuhkan untuk eksistensi 
kelangsungan hidup tanaman itu di alam. 
Fungsi utama metabolit sekunder adalah melindungi tanaman dari 
serangan mikroba, contohnya tanaman akan membentuk fitoaleksin, 
senyawa khusus yang disintesis di sekitar sel yang terinfeksi, 
mempertahankan diri dari gangguan predator, untuk melawan gangguan 
herbivora yaitu dengan membentuk senyawa toksik yang menyebabkannya
menjadi beracun, perlindungan terhadap lingkungan, misalnya antosianin 
diproduksi untuk melindungi tanaman dari terpaan sinar UV, 
memenangkan persaingan dengan cara menghasilkan senyawa yang 
bersifat alelopati, beracun terhadap tanaman lain di sekitarnya, sebagai 
agen atraktan, menarik kehadiran serangga dan herbivora lain untuk 
membantu penyebaran biji. Senyawanya berupa pigmen yang membuat 
organ reproduksi berwarna cerah. (Hanani E, 2010). 
D. Lipid 
Lipid adalah golongan senyawa organik yang sangat heterogen yang 
menyusun jaringan tumbuhan dan hewan. Lipid merupakan golongan 
senyawa organik kedua yang menjadi sumber makanan, merupakan kira-kira 
40% dari makanan yang dimakan setiap hari. Lipida mempunyai sifat 
umum sebagai berikut: 
1. Tidak larut dalam air 
2. Larut dalam pelarut organik seperti benzena, eter, aseton, 
kloroform, dan karbontetraklorida. 
3. Mengandung unsur-unsur karbon, hidrogen, dan oksigen, kadang-kadang 
juga mengandung nitrogen dan fosfor bila dihidrolisis akan 
menghasilkan asam lemak. 
4. Berperan pada metabolisme tumbuhan dan hewan. 
Lipid disusun oleh sejumlah senyawa lemak yang tidak larut dalam 
air tetapi larut dalam pelarut organik seperti eter, aseton, kloroform dan 
benzena.Termasuk senyawa lipid adalah monogliserida, digliserida, 
fosfatida, serebrosida, sterol, terpen, asam lemak dll (Poedjiadi 1994; 
Zamora, 2005). 
Senyawa lipid dapat dibagi dalam 3 golongan besar yaitu : 
1. Lipida Sederhana 
Minyak dan lemak termasuk dalam golongan lipida sederhana. 
Minyak dan lemak yang telah dipisahkan dari jaringan asalnya
mengandung sejumlah kecil komponen selain trigliserida, yaitu: lipida 
kompleks (lesitin, sephalin, fosfatida lainnya, glikolipida), sterol yang 
berada dalam keadaan bebas atau terikat dengan asam lemak, asam 
lemak bebas, lilin, pigmen yang larut dalam lemak, dan hidrokarbon. 
Komponen tersebut mempengaruhi warna dan flavor produk. Lemak 
dan minyak terdiri dari trigliserida campuran, yang merupakan ester 
dari gliserol dan asam lemak rantai panjang. Minyak nabati terdapat 
dalam buah-buahan, kacang-kacangan, biji-bijian, akar tanaman, dan 
sayur-sayuran. 
Secara kimia yang diartikan dengan lemak adalah trigliserida 
dari gliserol dan asam lemak. Berdasarkan bentuk strukturnya 
trigliserida dapat dipandang sebagai hasil kondensasi ester dari satu 
molekul gliseril dengan tiga molekul asam lemak, sehingga senyawa 
ini sering juga disebut sebagai triasilgliserol. Jika ketiga asam lemak 
penyusun lemak itu sama disebut trigliserida paling sederhana. Tetapi 
jika ketiga asam lemak tersebut tidak sama disebut dengan trigliserida 
campuran. Pada umumnya trigliserida alam mengandung lebih dari 
satu jenis asam lemak. Trigliserida jika dihidrolisis akan 
menghasilkan 3 molekul asam lemak rantai panjang dan 1 molekul 
gliserol. 
2. Lipida Majemuk 
Lipida majemuk jika dihidrolisis akan menghasilkan gliserol , asam 
lemak dan zat lain. Secara umum lipida komplekss dikelompokkan 
menjadi dua, yaitu fosfolipida dan glikolipida. Fosfolipida adalah 
suatu lipida yang jika dihidrolisis akan menghasilkan asam lemak, 
gliserol, asam fosfat serta senyawa nitrogen. Contoh senyawa yang 
termasuk dalam golongan ini adalah lesitin dan sephalin. 
3. Sterol 
Sterol sering ditemukan bersama-sama dengan lemak. Sterol dapat 
dipisahkan dari lemak setelah penyabunan. Oleh karena sterol tidak 
tersabunkan maka senyawa ini terdapat dalam residu. Lebih dari 30 
jenis sterol telah dijumpai di alam, terdapat pada jaringan binatang
dan tumbuhan, ragi, jamur, tetapi jarang ditemukan dalam bakteri. 
Persenyawaan sterol yang terdapat dalam minyak terdiri dari 
kolesterol dan fitostrerol. Senyawa kolesterol umumnya terdapat 
dalam lemak hewani, sedangkan fitosterol terdapat dalam minyak 
nabati. 
E. Prores Pembentukan Minyak Pada Tumbuhan 
Kandungan minyak, baik pada tanaman, disintesis dari jalur biokimia yang 
sama yakni biosintesis asam lemak. Biosintesis asam lemak ini tidak jauh 
berbeda antara satu tanaman dengan tanaman lainnya, kecuali untuk jalur-jalur 
alternatif pembentukan asam lemak pada kondisi tertentu. 
Pembentukan minyak pada tanaman selalu ditandai dengan adanya 
akumulasi senyawa triasilgliserol (TAG) pada bagian-bagian tanaman, 
seperti biji dan buah. Berawal dari senyawa TAG inilah, berbagai bentuk 
lemak yang akan dirubah menjadi minyak disintesis. Bentuk lemak yang 
dihasilkan masing-masing tanaman akan berbeda-beda tergantung pada 
strukturnya yang didasarkan pada panjang rantai dan jumlah ikatan tak 
jenuhnya. 
Senyawa TAG umumnya ditemukan sebagai cadangan lemak atau 
minyak dan tergolong sebagai lipid non-polar (netral), yang 
membedakannya dari lipid membran polar. TAG tersusun atas tiga rantai 
asam lemak yang teresterifikasi melalui gugus hidroksil pada tulang 
punggung gliserolnya. Biosintesis TAG pada tanaman berlangsung di tiga 
tempat, yakni plastida, mitokondria, dan sistem endomembran. Meski 
substratnya dapat diganti, namun masing-masing kompartemen di sel 
tanaman ini memiliki jalur sintesis TAG yang independen. Salah satu jalur 
biokimia yang dikenal dan terkait dengan biosintesis TAG pada tanaman 
adalah jalur Kennedy. Jalur siklus Kennedy ini terdiri atas sejumlah 
tahapan asilasi serta penambahan gliserol-3-fosfat pada masing-masing 
gugus hidroksil dari senyawa gliserol tersebut (Kennedy, 1961 cit Yu et 
al., 2011). Tubuh lipid merupakan struktur lapisan tunggal yang 
diselubungi oleh membran dan protein yang melekat pada organel dengan
diameter sekitar 0.2-2.5 μm. Tubuh lipid ini umumnya terletak di 
sitoplasma pada hampir semua sel tanaman (Murphy, 2001 cit Yu et al., 
2011). Tubuh lipid pada tanaman tidak hanya berperan sebagai penyimpan 
cadangan lemak seluler, namun juga menyediakan energi simpan yang 
efektif selama proses perkecambahan benih. Plastoglobula adalah tubuh 
lipid yang ditemukan di dalam plastida yang mengandung TAG, senyawa 
metabolit dari golongan isoprenoid, dan protein (Brehelin et al., 2007 cit 
Yu et al., 2011). 
Senyawa triasilgliserol yang disimpan di dalam biji dan buah 
tanaman disintesis dari hasil fotosintat berupa molekul gula yang 
selanjutnya dikonversi menjadi sejumlah prekursor yang dibutuhkan 
dalam biosintesis asam lemak. Glikolisis, yang merupakan bagian dari 
jalur biosintesis karbohidrat, memainkan peranan penting dalam proses 
konversi ini (Gambar 1). Senyawa piruvat yang dihasilkan dari proses 
glikolisis akan dikonversi menjadi asetil ko-A oleh kompleks enzim 
piruvat dehidrogenase yang terdapat di plastida (Durrett et al., 2008). 
Gambar 1. Skema proses Metabolisme pada tumbuhan. (Ophardt,2003) 
Asetil ko-A yang dihasilkan dari piruvat selanjutnya diaktifkan 
menjadi malonil ko-A yang dikatalis oleh kompleks enzim asetil ko-A 
karboksilase (ACC) di plastida (Nikolau et al., 2003). Malonil ko-A yang 
dihasilkan oleh ACC menyusun donor karbon untuk masing-masing siklus 
lintasan biosintesis asam lemak (Gambar 2). Sebelum memasuki proses
biosintesisnya, gugus malonil ditransfer dari ko-A ke kofaktor protein 
yang disebut acyl carrier protein (ACP), yang merupakan substrat utama 
komplek enzim yang mensintesis asam lemak. Proses transfer ini dikatalis 
oleh enzim malonil ko-A:ACP S-maloniltransferase (MAT). 
Asam lemak dihasilkan melalui kompleks multisubunit yang dapat 
dengan mudah dipisahkan yang tersusun atas enzim monofungsional yang 
dikenal dengan enzim fatty acid sinthase (FAS). FAS menggunakan asetil 
ko-A sebagai unit awal dan malonil-ACP sebagai elongator. Malonil 
thioester selanjutnya memasuki rangkaian reaksi kondensasi dengan asetil 
ko-A dan akseptor asil-ACP. Reaksi kondensasi awal dikatalis oleh enzim 
3-ketoasil-ACP sintase tipe III (KAS III) dan menghasilkan 4:0-ACP. 
Kondensasi selanjutnya dikatalis oleh KAS I (isoform KAS B) yang dapat 
menghasilkan 16:0-ACP dan KAS II (KAS A) yang akhirnya 
memperpanjang rantai 16:0-ACP menjadi 18:0-ACP (Pidkowich et al., 
2007). 
Gambar 2. Skema lintasan biosintesis lipid pada tanaman. 
Reaksi tambahan dibutuhkan setelah masing-masing tahapan 
kondensasi untuk memperoleh asam lemak jenuh dengan dua karbon yang 
lebih panjang dibandingkan saat siklus awal yang dikatalis oleh sejumlah 
enzim seperti 3-ketoasil-ACP-reduktase (KAR), hidroksiasil-ACP-
dehidratase, dan enoil-ACP-reduktase (ENR) (Mou et al., 2000 cit Baud 
dan Lepiniec, 2010). Selama proses sintesisnya, gugus asil dihidrolisis 
oleh asil-ACP-thioesterase (Fat A dan Fat B) yang melepaskan asam 
lemak bebas. Tipe FatA melepaskan oleat dari ACP, sedangkan 
thioesterase FatB aktif dengan asil-ACP jenuh dan tidak jenuh (Mayer dan 
Shanklin, 2007). Asam lemak selanjutnya diaktifkan menjadi ester ko-A di 
bagian membran luar dari kloroplas oleh rantai panjang asil-koA-sintetase 
(LACS) sebelum dibawa ke retikulum endoplasma (Baud dan Lepiniec, 
2010). 
Kompleks FAS umumnya menghasilkan 18:0-ACP. Hanya saja, 
struktur stearat (18:0) ini jarang sekali dibawa dari plastida sehingga 
struktur ini jarang terakumulasi di dalam buah atau biji. Struktur asam 
lemak yang dibawa dari plastida ke RE sebagian besar berbentuk palmitat 
(16:0). Struktur 16:0-ACP inilah yang dilepaskan oleh mesin FAS sebelum 
dikonversi menjadi 18:0-ACP. 
Malonil-koA di sitosol digunakan untuk sintesis VLCFA (very-long- 
chain fatty acids), yakni asam lemak dengan 20 atau lebih atom 
karbon. VLCFA terdapat di sel tanaman dalam jumlah yang sangat banyak 
terutama pada permukaan daun dalam bentuk lapisan lilin dan pada 
komponen kutilkula dimana senyawa ini berperan dalam proses 
pertahanan terhadap xenobiotik (Yu et al., 2011). VLCFA adalah 
prekursor VLC-PUFA yang sangat penting bagi kesehatan dan gizi 
manusia (Das, 2006 cit Yu et al., 2011) yang hanya dapat dihasilkan oleh 
tanaman tingkat tinggi. 
Setelah dipisahkan dari ACP, asam lemak bebas dibawa dari 
plastida dan dikonversi menjadi asil ko-A. Asam lemak yang baru ini 
dapat diolah menjadi TAG pada biji dan buah yang sedang berkembang 
melalui beberapa cara, salah satunya melalui jalur Kennedy. Melalui jalur 
ini, dua rantai asil diesterifikasi dari asil ko-A menjadi gliserol-3-fosfat 
untuk membentuk asam fosfatidik (PA), yang selanjutnya beberapa 
senyawa fosfat tersebut akan dibuang sehingga terbentuk diasilgliserol 
(DAG). Dengan menggunakan asil ko-A sebagai donor asil, enzim
diasilgliserol asiltransferase (DAGT) akan mengkonversi DAG menjadi 
TAG (Durrett et al., 2008). 
Sebagai alternatif dari jalur Kennedy, asam lemak baru juga dapat 
bergabung pertama kali dengan lipid membran pada kantung plastida dan 
atau pada retikulum endoplasma. DAG dan fosfatidilkolin (PC) dapat 
saling bertukar tempat melalui aktivitas enzim kolinfosfotransferase, yang 
menggambarkan jalur khusus bagi laju asam lemak ke dalam dan ke luar 
PC. Beberapa hasil penelitian memperlihatkan adanya bukti yang 
menyatakan bahwa fungsi PC sebagai senyawa intermediat sangat penting 
dalam mendorong pembentukan TAG, terutama yang berasal dari tipe 
PUFA (polyunsaturated fatty acid). Menurut laporan Ohlrogge dan 
Jaworski (1997) dalam Durrett et al. (2008), diketahui bahwa adanya 
tambahan proses desaturasi oleat (18:1) yang berlangsung ketika oleat ini 
diesterifikasi menjadi PC. Hasil studi lainnya juga menunjukkan bahwa 
asam lemak yang baru dihasilkan dapat langsung diolah menjadi PC 
melalui mekanisme editing asil, dibandingkan melalui senyawa 
intermediat PA dan DAG (Bates et al., 2007). 
Rantai asil dari PC dapat diolah menjadi TAG melalui beberapa 
cara, yaitu: 
(a) konversi balik ke DAG dan 
(b) melalui proses konversi DAG ke TAG dengan menggunakan PC yang 
dikatalis oleh enzim fosfolipid diasilgliserol asiltransferase (PDAT) 
(Dahlqvist et al., 2000). 
Palmitat (16:0) dan stearat (18:0) adalah produk utama dari 
aktivitas enzim sintase asam lemak di plastida. Namun, asam lemak utama 
yang dibutuhkan oleh tanaman berupa senyawa C18, seperti oleat 
(18:1Δ9), linoleat (18:2Δ9, 12) dan linolenat (18:3Δ9, 12, 15). Ketiga jenis 
asam lemak ini berperan sebagai penyusun. Selain ketiga asam lemak ini, 
terdapat berbagai asam lemak jenis lain yang memiliki rantai karbon yang 
lebih panjang, jumlah ikatan ganda tak jenuh yang lebih banyak, dan
jumlah gugus hidroksil yang lebih banyak. Variasi asam lemak ini akan 
berkontribusi dalam munculnya mekanisme modifikasi cadangan lemak 
lain dalam sel tanaman (Aitzetmullera et al., 2003 cit Yu et al., 2011). 
Modifikasi asam lemak selama biosintesis lemak pada tanaman merupakan 
suatu proses krusial dalam membentuk cadangan asam lemak yang 
dibutuhkan oleh tubuh tanaman itu sendiri. 
F. Jalur Sintesis Tag 
Ketika TAG telah terbentuk di dalam RE, tepatnya di dalam sub-domain 
khusus organel (Shockey et al., 2006 cit Baud dan Lepiniec, 2010), TAG 
selanjutnya dibawa dan diakumulasikan ke struktur sub-seluler yang 
dikenal sebagai tubuh lipid (lipid body) atau tubuh minyak (oil body). 
Tubuh minyak merupakan organel berbentuk lonjong, dengan diameter 
antara 0.2-2.5 μm (tergantung pada spesies tanamannya), yang tersusun 
atas sebuah matriks TAG yang dikelilingi oleh sebuah lapisan tunggal 
fosfolipid. Pada lapisan ini, terdapat rantai alifatik yang berorientasi ke 
TAG yang berada di lumen dan gugus fosfat yang berada di sitosol (Yatsu 
dan Jacks, 1972 cit Baud dan Lepiniec, 2010). Tubuh minyak ini tumbuh 
dari domain mikro di dalam RE (Gambar. 3) (Baud dan Lepiniec, 2010). 
Gambar. 3 Jalur Sintesis Tag (Ramli et al., 2002)
G. Kandungan Lipid Pada Biji 
Penyimpanan asam lemak berbentuk minyak dan lemak dalam jumlah 
yang relatip besar dapat ditemukan sebagai bahan cadangan penting dalam 
buah dan bijibijian (Estiti, 1995). Cadangan ini tersimpan dalam 
endosperm atau perisperm dalam bentuk lipid dengan kandungan yang 
beragam. Persentase kandungan lipid beberapa biji-bijian pada Tabel 1. 
Tabel 1. Kandungan Lipid Pada Biji-bijian. 
Spesies 
Jaringan Cadangan 
Utama 
Kandungan 
Lipid 
Jagung Endosperma 5% 
Gandum Endosperma 2% 
Kapri Koletidon 2% 
Kacang Tanah Koletidon 40-50% 
Kedelai Koletidon 17% 
Jarak Endosperma 64% 
Bunga matahari Koletidon 45-50% 
Sumber : Salisbury dan Ross, 1995 
Kandungan Lipid pada Biji-bijian yang paling tinggi di peroleh 
dari biji tumbuhan jarak dengan kandungan lipid 64%, sedangkan 
kandungan lipid yang terendah di peroleh dari gandum dan kapri dengan 
kandungan lipid 2%. 
Adapun fungsi lipid pada tumbuhan yaitu sebagai komponen 
struktural membran, dengan jenis lemak yang terlibat gliserolipid, 
sphigolipid dan sterol. Sebagai senyawa penyimpan (storage compounds) 
dengan jenis senyawa trigliserida dan lilin. Untuk senyawa aktif dalam 
reaksi transfer elektron dengan adanya pigmen klorofil, ubuquinon dan 
plastoquinon. Sebagai fotofroteksi dengan adanya jenis lemak karotenoid. 
Jenis lemak tokoferol berfungsi untuk perlindungan terhadap kerusakan 
dari radikal bebas. Untuk jenis kutin suberin dan lilin yang merupakan 
asam lemak berantai panjang itu memiliki fungsi sebagai penyaringan dan
perlindungan air pada permukaan tanaman. Adapun fungsi-fungsi lain dari 
metabolisme lipid yaitu: 
1. Modifikasi protein ,penambahan dan penyambungan membran dengan 
jenis asam lemak utama 14 : 0 dan 16 : 0. 
2. Asilasi ,Prenilasi, Glikolisasi, Signaling Internal External dan Senyawa 
pertahanan dengan jenis-jenis lemak yang terlibat seperti phosphatidy 
linosytol, delicol, asam asisad, giberelin, minyak atsiri, komponen 
resin dan terpen. 
H. Biosintesis Asam Lemak. 
Asam lemak dibentuk oleh kondensasi berganda unit asetat dari asetil 
CoA. Sebagian besar reaksi sintetis asam lemak terjadi hanya di kloroplas 
daun serta di proplastid biji dan akar. Asam lemak yang disintesis di kedua 
organel ini terutama adalah asam palmitat dan asam oleat. Asetil CoA 
yang digunakan untuk membentuk lemak di kloroplas sering dihasilkan 
oleh piruvat dehidrogenase dengan menggunakan piruvat yang dibentuk 
pada glikolisis di sitosol. Sumber lain asetil CoA pada kloroplas beberapa 
tumbuhan adalah asetat bebas dari mikotondria. Asetat ini diserap oleh 
plastid dan diubah menjadi asetil CoA, untuk digunakan membentuk asam 
lemak dan lipid lainnya. (Salisbury dan Ross, 1995) 
Rangkuman reaksi sintetis asam lemak dengan contoh asam 
palmitat dapat diberikan sebagai berikut. 
8 asetil CoA+7ATP3+14 NADPH+14 H+ palmitil CoA + 7 CoA + 7 
ADP2- + 7 H2PO4- + 14 NADP+ + 7 H2O 
Pada reaksi sintesa asam lemak, enzim CoA dan protein pembawa 
asil (ACP) mempunyai peranan penting. Enzim-enzim ini berperan 
membentuk rantai asam lemak dengan menggabungkan secara bertahap 
satu gugus asetil turunan dari asetat dalam bentuk asetil CoA dengan
sebanyak n gugus malonil turunan dari malonat dalam bentuk malonil 
CoA, seperti ditunjukkan pada reaksi berikut. (Weete, 1980). 
Acetil CoA + n Malonil CoA + 2n ADPH + 2n H+ CH3(CH2- 
CH2)n CO CoA + n CO2 + n CoASH + 2n NADP+ + (n-1) H2O 
Sintesa asam lemak berlangsung bertahap dengan siklus reaksi 
perpanjangan rantai asam lemak hingga membentuk rantai komplit C16 
dan C18. Biosintesis pada tanaman terjadi di dalam plastida, selama 
biosintesis asam lemak serangkaian gugus reaksi berulang 
menggabungkan asetil CoA menjadi gugus asil 16 atau 18 atom karbon. 
Sintesis dan metabolisme lipid berlangsug di berbagai organel dan dalam 
beberapa kasus melibatkan pergerakan lipid dari satu seluler ke 
kompartemen yang lain.
BAB III KESIMPULAN 
Asam lemak dalam bentuk lemak dan minyak sebagai senyawa trigliserida 
umumnya terdapat pada biji-bijian. Lemak dan minyak yang tergolong 
lipid terdapat sebagai tumpukan bahan cadangan dan sumber energi. Asam 
lemak atau minyak diproduksi pada daun. Namun minyak dan lemak pada 
biji-bijian diproduksi dengan biosintesis karena lemak dan minyak yang 
tidak larut dalam air. 
Pada biji-bijian, lemak diproduksi dari asetil CoA dalam 
proplastid. Energi yang diperlukan untuk sintesis asam lemak yaitu 
elektron NADPH tersedia dari lintasan respirasi pentosa fosfat, dan ATP 
dari glikolisis piruvat. Sintesis asam lemak dari malonil ACP yang 
ditransfer dari malonil CoA hasil sintesis dari asetil CoA, berlangsung 
melalui pengulangan siklus pembentukan rantai asam lemak hingga 
memiliki jumlah atom karbon yang lengkap.
DAFTAR PUSTAKA 
Bates, p. D., j. B. Ohlrogge, and m. Pollard. 2007. Incorporation of newly 
synthesized fatty acids into cytosolic glycerolipids in pea leaves 
occurs via acyl editing. Journal of biological chemistry vol. 282 no. 
43: pp 31206-31216. 
Baud, s. And l. Lepiniec. 2010. Review: physiological and developmental 
regulation of seed oil production. Progress in lipid research. 
Doi:10.1016/j.plipres.2010.01.001. 
Dahlqvist, a., u. Stahl, m. Lenman, a. Banas, m. Lee, l. Sandager, and h. 
Ronne, and s. Stymne. 2000. Phospholipid diacylglycerol 
acyltransferase: an enzyme that catalyzes the acyl-coa-independent 
formation of triacylglycerol in yeast and plants. Proceeding of 
national academy of sciences vol. 97 no. 12: pp 6487-6492. 
Durrett, t. P. C. Benning, and j. Ohlrogge. 2008. Plant triacylglycerols as 
feedstocks for the production of biofuels. The plant journal vol. 54: 
pp 593–607. 
Estiti, B.H. 1995. Anatomi Tumbuhan Berbiji. Penerbit ITB Bandung, hal. 
247-255. Ebook. 
Mayer, k. M. And j. Shanklin. 2007. Identification of amino acid residues 
involved in substrate specificit y of plant acyl-acp thioesterases 
using a bioinformatics-guided approach. Bmc plant biology 7:1. 
Nikolau, b. J., j. B. Ohlrogge, and e. S. Wurtele. 2003. Plant biotin-containing 
carboxylases. Archives of biochemistry and biophysics 
vol. 414: pp 211–222. 
Ophardt, c. E. 2003. Overview of metabolism. Virtual chem book 
ofelmhurstcollege.Http://www.elmhurst.edu/~chm/vchembook/590 
0verviewmet.html. Diakses tanggal 24 Agustus 2014. 
Pidkowich, m. S., h. T. Nguyen, i. Heilmann, t. Ischebeck, and j. Shanklin. 
2007. Modulating seed β-ketoacyl-acyl carrier protein synthase ii 
level converts the composition of a temperate seed oil to that of a 
palm-like tropical oil. Proceeding of national academy of sciences 
vol. 104 no. 11: pp 4742-4747. 
Ramli, U. S., D. S. Baker, P. A. Quant, and J. L. Harwood. Control 
analysis of lipid biosynthesis in tissue cultures from oil crops 
shows that flux control is shared between fatty acid synthesis and 
lipid assembly. Biochemical Journal 364: pp 393–401.
Salisbury, F.B. dan C.W. Ross. 1995. Fisiologi Tumbuhan Jilid 2. 
Terjemahan dari Plant Physiology oleh D.R Lukman dan 
Sumaryono, Penerbit ITB Bandung, hal. 133-139. Ebook. 
Weete, J.D. 1980. Lipid Biochemistry. Prenum Press New York, pp. 1- 
129. 
Yu, w. L., w. Ansari, n. G. Schoepp, m. J. Hannon, s. P. Mayfield, and m. 
D. burkart. 2011. Modifications of the metabolic pathways of lipid 
and triacylglycerol production in microalgae. Microbial cell 
factories vol. 10 no. 91.

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Laporan Ekologi Tumbuhan "Persaingan Intraspesies Tanaman dan Interspesies Ta...
Laporan Ekologi Tumbuhan "Persaingan Intraspesies Tanaman dan Interspesies Ta...Laporan Ekologi Tumbuhan "Persaingan Intraspesies Tanaman dan Interspesies Ta...
Laporan Ekologi Tumbuhan "Persaingan Intraspesies Tanaman dan Interspesies Ta...
Biology Education
 
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Enzim
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 EnzimLaporan Biokimia ITP UNS SMT3 Enzim
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Enzim
Fransiska Puteri
 
Transkripsi, translasi dan replikasi
Transkripsi, translasi dan replikasiTranskripsi, translasi dan replikasi
Transkripsi, translasi dan replikasi
Afifi Rahmadetiassani
 

Was ist angesagt? (20)

Stomata
StomataStomata
Stomata
 
3. Morfologi Daun
3. Morfologi Daun3. Morfologi Daun
3. Morfologi Daun
 
Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)
 
Tanya Jawab Biologi Molekuler
Tanya Jawab Biologi MolekulerTanya Jawab Biologi Molekuler
Tanya Jawab Biologi Molekuler
 
Laporan Ekologi Tumbuhan "Persaingan Intraspesies Tanaman dan Interspesies Ta...
Laporan Ekologi Tumbuhan "Persaingan Intraspesies Tanaman dan Interspesies Ta...Laporan Ekologi Tumbuhan "Persaingan Intraspesies Tanaman dan Interspesies Ta...
Laporan Ekologi Tumbuhan "Persaingan Intraspesies Tanaman dan Interspesies Ta...
 
Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)
 
Penetapan potensial air jaringan
Penetapan potensial air  jaringanPenetapan potensial air  jaringan
Penetapan potensial air jaringan
 
Laporan Praktikum PEMBELAHAN SEL || Biologi Tanaman
Laporan Praktikum PEMBELAHAN SEL || Biologi TanamanLaporan Praktikum PEMBELAHAN SEL || Biologi Tanaman
Laporan Praktikum PEMBELAHAN SEL || Biologi Tanaman
 
Laporan Mikrobiologi - Teknik Pembuatan Medium
Laporan Mikrobiologi -  Teknik Pembuatan MediumLaporan Mikrobiologi -  Teknik Pembuatan Medium
Laporan Mikrobiologi - Teknik Pembuatan Medium
 
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Enzim
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 EnzimLaporan Biokimia ITP UNS SMT3 Enzim
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Enzim
 
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)
 
Uji Kelarutan Lemak
Uji Kelarutan LemakUji Kelarutan Lemak
Uji Kelarutan Lemak
 
morfologi tumbuhan-Batang
morfologi tumbuhan-Batangmorfologi tumbuhan-Batang
morfologi tumbuhan-Batang
 
Transkripsi, translasi dan replikasi
Transkripsi, translasi dan replikasiTranskripsi, translasi dan replikasi
Transkripsi, translasi dan replikasi
 
Metabolisme nitrogen.pptx amrul
Metabolisme nitrogen.pptx amrulMetabolisme nitrogen.pptx amrul
Metabolisme nitrogen.pptx amrul
 
Polisakarida
PolisakaridaPolisakarida
Polisakarida
 
Morfologi Batang
Morfologi BatangMorfologi Batang
Morfologi Batang
 
Laporan Mikrobiologi - Teknik Sterilisasi
Laporan Mikrobiologi -  Teknik SterilisasiLaporan Mikrobiologi -  Teknik Sterilisasi
Laporan Mikrobiologi - Teknik Sterilisasi
 
Protein
ProteinProtein
Protein
 
Laporan Mikrobiologi - Teknik Pewarnaan Mikroorganisme
Laporan Mikrobiologi -  Teknik Pewarnaan MikroorganismeLaporan Mikrobiologi -  Teknik Pewarnaan Mikroorganisme
Laporan Mikrobiologi - Teknik Pewarnaan Mikroorganisme
 

Andere mochten auch

Praktikum v fotosintesis (mawar)
Praktikum v fotosintesis (mawar)Praktikum v fotosintesis (mawar)
Praktikum v fotosintesis (mawar)
aris trea
 
LAPORAN PRAKTIKUM LABORATORIUM ANALISIS BAHAN PANGAN
LAPORAN PRAKTIKUM LABORATORIUM ANALISIS BAHAN PANGANLAPORAN PRAKTIKUM LABORATORIUM ANALISIS BAHAN PANGAN
LAPORAN PRAKTIKUM LABORATORIUM ANALISIS BAHAN PANGAN
chindest
 
Reaksi oksidasi asam lemak
Reaksi oksidasi asam lemakReaksi oksidasi asam lemak
Reaksi oksidasi asam lemak
Lisa Pinto
 
Hubungan Antara Berbagai Jalur Metabolisme
Hubungan Antara Berbagai Jalur MetabolismeHubungan Antara Berbagai Jalur Metabolisme
Hubungan Antara Berbagai Jalur Metabolisme
Dedi Kun
 
Biokimia oksidasi lipid
Biokimia   oksidasi lipidBiokimia   oksidasi lipid
Biokimia oksidasi lipid
Khayyu Hanifah
 
Metabolisme lipid1 2
Metabolisme lipid1 2Metabolisme lipid1 2
Metabolisme lipid1 2
tia29
 
Sejarah perkembangan administrasi publik di indonesia
Sejarah perkembangan administrasi publik di indonesiaSejarah perkembangan administrasi publik di indonesia
Sejarah perkembangan administrasi publik di indonesia
taufin
 

Andere mochten auch (20)

materi biokimia LIPID
materi biokimia LIPIDmateri biokimia LIPID
materi biokimia LIPID
 
LIPID
LIPIDLIPID
LIPID
 
Makalah fisiologi tumbuhan metabolisme sintesis karbohidrat dan lemak
Makalah fisiologi tumbuhan metabolisme sintesis karbohidrat dan lemakMakalah fisiologi tumbuhan metabolisme sintesis karbohidrat dan lemak
Makalah fisiologi tumbuhan metabolisme sintesis karbohidrat dan lemak
 
Lipids metabolism in plants
Lipids metabolism in plantsLipids metabolism in plants
Lipids metabolism in plants
 
Makalah "Lemak"
Makalah "Lemak"Makalah "Lemak"
Makalah "Lemak"
 
Praktikum v fotosintesis (mawar)
Praktikum v fotosintesis (mawar)Praktikum v fotosintesis (mawar)
Praktikum v fotosintesis (mawar)
 
Praktikum 3
Praktikum 3Praktikum 3
Praktikum 3
 
LAPORAN PRAKTIKUM LABORATORIUM ANALISIS BAHAN PANGAN
LAPORAN PRAKTIKUM LABORATORIUM ANALISIS BAHAN PANGANLAPORAN PRAKTIKUM LABORATORIUM ANALISIS BAHAN PANGAN
LAPORAN PRAKTIKUM LABORATORIUM ANALISIS BAHAN PANGAN
 
Laporan biokima bab 4
Laporan biokima bab 4Laporan biokima bab 4
Laporan biokima bab 4
 
Bahan Ajar "Lemak"
Bahan Ajar "Lemak"Bahan Ajar "Lemak"
Bahan Ajar "Lemak"
 
Reaksi oksidasi asam lemak
Reaksi oksidasi asam lemakReaksi oksidasi asam lemak
Reaksi oksidasi asam lemak
 
Hubungan Antara Berbagai Jalur Metabolisme
Hubungan Antara Berbagai Jalur MetabolismeHubungan Antara Berbagai Jalur Metabolisme
Hubungan Antara Berbagai Jalur Metabolisme
 
Lemak
LemakLemak
Lemak
 
Moraceae
MoraceaeMoraceae
Moraceae
 
Biokimia oksidasi lipid
Biokimia   oksidasi lipidBiokimia   oksidasi lipid
Biokimia oksidasi lipid
 
3 tahap respirasi
3 tahap respirasi3 tahap respirasi
3 tahap respirasi
 
Biokimia i lipid
Biokimia i lipidBiokimia i lipid
Biokimia i lipid
 
Metabolisme lipid1 2
Metabolisme lipid1 2Metabolisme lipid1 2
Metabolisme lipid1 2
 
Sejarah perkembangan administrasi publik di indonesia
Sejarah perkembangan administrasi publik di indonesiaSejarah perkembangan administrasi publik di indonesia
Sejarah perkembangan administrasi publik di indonesia
 
Bukti–Bukti Evolusi
Bukti–Bukti EvolusiBukti–Bukti Evolusi
Bukti–Bukti Evolusi
 

Ähnlich wie Metabolisme lipid pada tumbuhan

IDENTIFIKASI METABOLIT SEKUNDER PADA DAUN MENGKUDU
IDENTIFIKASI METABOLIT SEKUNDER PADA DAUN MENGKUDUIDENTIFIKASI METABOLIT SEKUNDER PADA DAUN MENGKUDU
IDENTIFIKASI METABOLIT SEKUNDER PADA DAUN MENGKUDU
CarlosEnvious
 
Metabolisme lipid pada buah kelapa sawit
Metabolisme lipid pada buah kelapa sawitMetabolisme lipid pada buah kelapa sawit
Metabolisme lipid pada buah kelapa sawit
awarisusanti
 
PPT-UEU-Farmakognosi-Pertemuan-8.ppt
PPT-UEU-Farmakognosi-Pertemuan-8.pptPPT-UEU-Farmakognosi-Pertemuan-8.ppt
PPT-UEU-Farmakognosi-Pertemuan-8.ppt
ymargo983
 
PPT-UEU-Farmakognosi-Pertemuan-8.ppt
PPT-UEU-Farmakognosi-Pertemuan-8.pptPPT-UEU-Farmakognosi-Pertemuan-8.ppt
PPT-UEU-Farmakognosi-Pertemuan-8.ppt
ymargo983
 

Ähnlich wie Metabolisme lipid pada tumbuhan (20)

Senyawa metabolit sekunder
Senyawa metabolit sekunderSenyawa metabolit sekunder
Senyawa metabolit sekunder
 
Bagian 1 metabolit sekunder
Bagian 1 metabolit sekunderBagian 1 metabolit sekunder
Bagian 1 metabolit sekunder
 
IDENTIFIKASI METABOLIT SEKUNDER PADA DAUN MENGKUDU
IDENTIFIKASI METABOLIT SEKUNDER PADA DAUN MENGKUDUIDENTIFIKASI METABOLIT SEKUNDER PADA DAUN MENGKUDU
IDENTIFIKASI METABOLIT SEKUNDER PADA DAUN MENGKUDU
 
1. Materi dan Energi.ppt
1. Materi dan Energi.ppt1. Materi dan Energi.ppt
1. Materi dan Energi.ppt
 
Tp ekstraksi bahan alam
Tp ekstraksi bahan alamTp ekstraksi bahan alam
Tp ekstraksi bahan alam
 
Pertemuan ke 14 METABOLIT sekunder an metabolit primer, jalur biosintesis, pe...
Pertemuan ke 14 METABOLIT sekunder an metabolit primer, jalur biosintesis, pe...Pertemuan ke 14 METABOLIT sekunder an metabolit primer, jalur biosintesis, pe...
Pertemuan ke 14 METABOLIT sekunder an metabolit primer, jalur biosintesis, pe...
 
METABOLISME KARBOHIDRAT TUMBUHAN| 1I | Dosen: Yayuk Putri Rahayu, S.Si, M.Si ...
METABOLISME KARBOHIDRAT TUMBUHAN| 1I | Dosen: Yayuk Putri Rahayu, S.Si, M.Si ...METABOLISME KARBOHIDRAT TUMBUHAN| 1I | Dosen: Yayuk Putri Rahayu, S.Si, M.Si ...
METABOLISME KARBOHIDRAT TUMBUHAN| 1I | Dosen: Yayuk Putri Rahayu, S.Si, M.Si ...
 
Metabolisme mikroorganisme
Metabolisme mikroorganisme Metabolisme mikroorganisme
Metabolisme mikroorganisme
 
RESISTENSI PERTAHANAN TANAMAN TERHADAP SERANGGA
RESISTENSI PERTAHANAN TANAMAN TERHADAP SERANGGARESISTENSI PERTAHANAN TANAMAN TERHADAP SERANGGA
RESISTENSI PERTAHANAN TANAMAN TERHADAP SERANGGA
 
Biokimia ii met umum
Biokimia ii met umumBiokimia ii met umum
Biokimia ii met umum
 
Makalah Botani Farmasi: 7. Metabolit Sekunder Tumbuhan | Kelas: 2H | Dosen: Y...
Makalah Botani Farmasi: 7. Metabolit Sekunder Tumbuhan | Kelas: 2H | Dosen: Y...Makalah Botani Farmasi: 7. Metabolit Sekunder Tumbuhan | Kelas: 2H | Dosen: Y...
Makalah Botani Farmasi: 7. Metabolit Sekunder Tumbuhan | Kelas: 2H | Dosen: Y...
 
biogas
biogasbiogas
biogas
 
Presentasi Farmakognosi
Presentasi FarmakognosiPresentasi Farmakognosi
Presentasi Farmakognosi
 
Metabolisme lipid pada buah kelapa sawit
Metabolisme lipid pada buah kelapa sawitMetabolisme lipid pada buah kelapa sawit
Metabolisme lipid pada buah kelapa sawit
 
Lipid
LipidLipid
Lipid
 
Makalah Botani Farmasi: 1. Metabolisme Sel Tumbuhan | Kelas: 2H | Dosen: Yayu...
Makalah Botani Farmasi: 1. Metabolisme Sel Tumbuhan | Kelas: 2H | Dosen: Yayu...Makalah Botani Farmasi: 1. Metabolisme Sel Tumbuhan | Kelas: 2H | Dosen: Yayu...
Makalah Botani Farmasi: 1. Metabolisme Sel Tumbuhan | Kelas: 2H | Dosen: Yayu...
 
Energi dalam-biologi
Energi dalam-biologiEnergi dalam-biologi
Energi dalam-biologi
 
PPT-UEU-Farmakognosi-Pertemuan-8.ppt
PPT-UEU-Farmakognosi-Pertemuan-8.pptPPT-UEU-Farmakognosi-Pertemuan-8.ppt
PPT-UEU-Farmakognosi-Pertemuan-8.ppt
 
PPT-UEU-Farmakognosi-Pertemuan-8.ppt
PPT-UEU-Farmakognosi-Pertemuan-8.pptPPT-UEU-Farmakognosi-Pertemuan-8.ppt
PPT-UEU-Farmakognosi-Pertemuan-8.ppt
 
METABOLISME.docx
METABOLISME.docxMETABOLISME.docx
METABOLISME.docx
 

Mehr von awarisusanti (19)

Bioremediasi
Bioremediasi Bioremediasi
Bioremediasi
 
Fitoremediasi
Fitoremediasi Fitoremediasi
Fitoremediasi
 
Biokimia khamir awari susanti
Biokimia khamir awari susantiBiokimia khamir awari susanti
Biokimia khamir awari susanti
 
Mekanisme Transport Na dan K
Mekanisme  Transport Na dan KMekanisme  Transport Na dan K
Mekanisme Transport Na dan K
 
Metabolisme heme
Metabolisme heme Metabolisme heme
Metabolisme heme
 
Transkripsi
TranskripsiTranskripsi
Transkripsi
 
Microsatelit
MicrosatelitMicrosatelit
Microsatelit
 
Hormon pertumbuhan
Hormon pertumbuhanHormon pertumbuhan
Hormon pertumbuhan
 
Aktifitas amilolitik dan produksi alkohol dari pati
Aktifitas amilolitik dan produksi alkohol dari patiAktifitas amilolitik dan produksi alkohol dari pati
Aktifitas amilolitik dan produksi alkohol dari pati
 
Metabolit sekunder hewan laut.
Metabolit sekunder hewan laut.Metabolit sekunder hewan laut.
Metabolit sekunder hewan laut.
 
Bioteknologi_GMO_S2_Awari_susanti.
Bioteknologi_GMO_S2_Awari_susanti.Bioteknologi_GMO_S2_Awari_susanti.
Bioteknologi_GMO_S2_Awari_susanti.
 
Biotek_Fermtasi Kopi_ppt_ s22014 awari susanti
Biotek_Fermtasi Kopi_ppt_ s22014 awari susantiBiotek_Fermtasi Kopi_ppt_ s22014 awari susanti
Biotek_Fermtasi Kopi_ppt_ s22014 awari susanti
 
Fermentasi Kopi_S2_Awari Susanti
Fermentasi Kopi_S2_Awari SusantiFermentasi Kopi_S2_Awari Susanti
Fermentasi Kopi_S2_Awari Susanti
 
Aktifitas amilolitik dan produksi alkohol dari pati awri
Aktifitas amilolitik dan produksi alkohol dari pati awriAktifitas amilolitik dan produksi alkohol dari pati awri
Aktifitas amilolitik dan produksi alkohol dari pati awri
 
Bioremediasi Bio Ling.
Bioremediasi Bio Ling.Bioremediasi Bio Ling.
Bioremediasi Bio Ling.
 
Biodiversity pasca
Biodiversity pascaBiodiversity pasca
Biodiversity pasca
 
Makalah resiliensi
Makalah resiliensiMakalah resiliensi
Makalah resiliensi
 
Perkembangan Resiliensi Peserta Didik
Perkembangan Resiliensi Peserta DidikPerkembangan Resiliensi Peserta Didik
Perkembangan Resiliensi Peserta Didik
 
Replikasi
ReplikasiReplikasi
Replikasi
 

Metabolisme lipid pada tumbuhan

  • 1. PAPPER MERTABOLISME METABOLISME LIPID PADA TUMBUHAN OLEH: AWARI SUSANTI 1320422015 PROGRAM PASCASARJANA BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS ANDALAS PADANG,2014
  • 2. BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proses metabolisme mengasilkan senyawa-senyawa yang sangat diperlukan oleh tumbuhan, baik itu berupa metabolit primer maupun metabolit sekunder. Metabolit primer digunakan sebagai bahan penyusun struktur organel atau bagian-bagian dari sel lainnya. Sedangkan metabolit sekunder digunakan oleh tumbuhan untuk melindungi tumbuhan dari serangga-serangga, bakteri, jamur, dan jenis pathogen-patogen lainnya. Dalam proses metabolisme, terjadi dua rangkaian reaksi yaitu reaksi anabolisme dan reaksi katabolisme. Kedua rangkaian reaksi metabolisme tersebut saling berkaitan satu sama lain, energy yang dibebaskan dari rangkaian reaksi katabolisme digunakan untuk menggerakkan rangkaian reaksi anabolisme. (Ismed, 2013). B. Tujuan 1. Mendalami materi Metabolisme Lipid Pada Tumbuhan 2. Mengetahui proses terbentuknya Lipid Pada Tumbuhan
  • 3. BAB II. PEMBAHASAN A. Metabolisme Metabolisme merupakan sekumpulan reaksi-reaksi kimia yang terjadi di dalam setiap sel hidup dan berlangsung secara terus-menerus untuk mensintesis senyawa-senyawa organic dalam tumbuhan. Hasil dari proses metabolisme disebut metabolit. Proses metabolisme mengasilkan senyawa-senyawa yang sangat diperlukan oleh tumbuhan, baik itu berupa metabolit primer maupun metabolit sekunder. Metabolit primer digunakan sebagai bahan penyusun struktur organel atau bagian-bagian dari sel lainnya. Sedangkan metabolit sekunder digunakan oleh tumbuhan untuk melindungi tumbuhan dari serangga-serangga, bakteri, jamur, dan jenis pathogen-patogen lainnya. Dalam proses metabolisme, terjadi dua rangkaian reaksi yaitu reaksi anabolisme dan reaksi katabolisme. Kedua rangkaian reaksi metabolisme tersebut saling berkaitan satu sama lain, energi yang dibebaskan dari rangkaian reaksi katabolisme digunakan untuk menggerakkan rangkaian reaksi anabolisme. (Ismed,2013). B. Klasifikasi Metabolisme Klasifikasi metabolisme terbagi mnjadi : 1. Katabolisme Katabolisme merupakan proses penguraian zat untuk membebaskan energi kimia yang tersimpan dalam senyawa organik tersebut. Saat molekul terurai menjadi molekul yang lebih kecil terjadi pelepasan energi sehingga terbentuk energi panas. Bila pada suatu reaksi dilepaskan energi, reaksinya disebut reaksi eksergonik. Reaksi semacam itu disebut juga reaksi eksoterm. Katabolisme merupakan reaksi perombakan senyawa dengan molekul Kompleks untuk membentuk senyawa-senyawa dengan molekul yang lebih sederhana, serta menghasilkan energi. Proses katabolisme juga disebut sebagai proses pelepasan energi.
  • 4. 2. Anabolisme Anabolisme merupakan reaksi kebalikan dari katabolisme. Reaksi anabolisme membentuk senyawa dengan molekul-molekul sederhana menjadi senyawa dengan molekul yang lebih kompleks. Proses anabolisme ini membutuhkan energi, yang biasanya diperoleh dari energi yang dihasilkan pada proses katabolisme. Pada kloroplas terjadi transformasi energi, yaitu dari energi cahaya sebagai energi kinetik berubah menjadi energi kimia sebagai energi potensial, berupa ikatan senyawa organik pada glukosa. Dengan bantuan enzim-enzim, proses tersebut berlangsung cepat dan efisien. Bila dalam suatu reaksi memerlukan energi dalam bentuk panas reaksinya disebut reaksi endergonik. Reaksi semacam itu disebut reaksi endoterm. Kedua rangkaian reaksi tersebut berlangsung secara sistematis dan teratur. Proses kedua rangkaian reaksi metabolisme tersebut dapat dipercepat dengan adanya suatu katalisator berupa enzim. C. Metabolisme Pada Tumbuhan Pada tumbuhan ada dua metabolisme yaitu metabolisme primer dan sekunder. Proses metabolisme primer menghasilkan senyawa-senyawa yang digunakan dalam proses biosintesis sehari-hari, yaitu karbohidrat, protein, lemak dan asam nukleat. Sebaliknya proses metabolisme sekunder menghasilkan senyawa dengan aktivitas biologis tertentu seperti alkaloid, terpenoid, flavonoid, tannin dan steroid. Sedangkan Metabolit sekunder tidak memiliki fungsi khusus dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Senyawa-senyawa tersebut lebih dibutuhkan untuk eksistensi kelangsungan hidup tanaman itu di alam. Fungsi utama metabolit sekunder adalah melindungi tanaman dari serangan mikroba, contohnya tanaman akan membentuk fitoaleksin, senyawa khusus yang disintesis di sekitar sel yang terinfeksi, mempertahankan diri dari gangguan predator, untuk melawan gangguan herbivora yaitu dengan membentuk senyawa toksik yang menyebabkannya
  • 5. menjadi beracun, perlindungan terhadap lingkungan, misalnya antosianin diproduksi untuk melindungi tanaman dari terpaan sinar UV, memenangkan persaingan dengan cara menghasilkan senyawa yang bersifat alelopati, beracun terhadap tanaman lain di sekitarnya, sebagai agen atraktan, menarik kehadiran serangga dan herbivora lain untuk membantu penyebaran biji. Senyawanya berupa pigmen yang membuat organ reproduksi berwarna cerah. (Hanani E, 2010). D. Lipid Lipid adalah golongan senyawa organik yang sangat heterogen yang menyusun jaringan tumbuhan dan hewan. Lipid merupakan golongan senyawa organik kedua yang menjadi sumber makanan, merupakan kira-kira 40% dari makanan yang dimakan setiap hari. Lipida mempunyai sifat umum sebagai berikut: 1. Tidak larut dalam air 2. Larut dalam pelarut organik seperti benzena, eter, aseton, kloroform, dan karbontetraklorida. 3. Mengandung unsur-unsur karbon, hidrogen, dan oksigen, kadang-kadang juga mengandung nitrogen dan fosfor bila dihidrolisis akan menghasilkan asam lemak. 4. Berperan pada metabolisme tumbuhan dan hewan. Lipid disusun oleh sejumlah senyawa lemak yang tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut organik seperti eter, aseton, kloroform dan benzena.Termasuk senyawa lipid adalah monogliserida, digliserida, fosfatida, serebrosida, sterol, terpen, asam lemak dll (Poedjiadi 1994; Zamora, 2005). Senyawa lipid dapat dibagi dalam 3 golongan besar yaitu : 1. Lipida Sederhana Minyak dan lemak termasuk dalam golongan lipida sederhana. Minyak dan lemak yang telah dipisahkan dari jaringan asalnya
  • 6. mengandung sejumlah kecil komponen selain trigliserida, yaitu: lipida kompleks (lesitin, sephalin, fosfatida lainnya, glikolipida), sterol yang berada dalam keadaan bebas atau terikat dengan asam lemak, asam lemak bebas, lilin, pigmen yang larut dalam lemak, dan hidrokarbon. Komponen tersebut mempengaruhi warna dan flavor produk. Lemak dan minyak terdiri dari trigliserida campuran, yang merupakan ester dari gliserol dan asam lemak rantai panjang. Minyak nabati terdapat dalam buah-buahan, kacang-kacangan, biji-bijian, akar tanaman, dan sayur-sayuran. Secara kimia yang diartikan dengan lemak adalah trigliserida dari gliserol dan asam lemak. Berdasarkan bentuk strukturnya trigliserida dapat dipandang sebagai hasil kondensasi ester dari satu molekul gliseril dengan tiga molekul asam lemak, sehingga senyawa ini sering juga disebut sebagai triasilgliserol. Jika ketiga asam lemak penyusun lemak itu sama disebut trigliserida paling sederhana. Tetapi jika ketiga asam lemak tersebut tidak sama disebut dengan trigliserida campuran. Pada umumnya trigliserida alam mengandung lebih dari satu jenis asam lemak. Trigliserida jika dihidrolisis akan menghasilkan 3 molekul asam lemak rantai panjang dan 1 molekul gliserol. 2. Lipida Majemuk Lipida majemuk jika dihidrolisis akan menghasilkan gliserol , asam lemak dan zat lain. Secara umum lipida komplekss dikelompokkan menjadi dua, yaitu fosfolipida dan glikolipida. Fosfolipida adalah suatu lipida yang jika dihidrolisis akan menghasilkan asam lemak, gliserol, asam fosfat serta senyawa nitrogen. Contoh senyawa yang termasuk dalam golongan ini adalah lesitin dan sephalin. 3. Sterol Sterol sering ditemukan bersama-sama dengan lemak. Sterol dapat dipisahkan dari lemak setelah penyabunan. Oleh karena sterol tidak tersabunkan maka senyawa ini terdapat dalam residu. Lebih dari 30 jenis sterol telah dijumpai di alam, terdapat pada jaringan binatang
  • 7. dan tumbuhan, ragi, jamur, tetapi jarang ditemukan dalam bakteri. Persenyawaan sterol yang terdapat dalam minyak terdiri dari kolesterol dan fitostrerol. Senyawa kolesterol umumnya terdapat dalam lemak hewani, sedangkan fitosterol terdapat dalam minyak nabati. E. Prores Pembentukan Minyak Pada Tumbuhan Kandungan minyak, baik pada tanaman, disintesis dari jalur biokimia yang sama yakni biosintesis asam lemak. Biosintesis asam lemak ini tidak jauh berbeda antara satu tanaman dengan tanaman lainnya, kecuali untuk jalur-jalur alternatif pembentukan asam lemak pada kondisi tertentu. Pembentukan minyak pada tanaman selalu ditandai dengan adanya akumulasi senyawa triasilgliserol (TAG) pada bagian-bagian tanaman, seperti biji dan buah. Berawal dari senyawa TAG inilah, berbagai bentuk lemak yang akan dirubah menjadi minyak disintesis. Bentuk lemak yang dihasilkan masing-masing tanaman akan berbeda-beda tergantung pada strukturnya yang didasarkan pada panjang rantai dan jumlah ikatan tak jenuhnya. Senyawa TAG umumnya ditemukan sebagai cadangan lemak atau minyak dan tergolong sebagai lipid non-polar (netral), yang membedakannya dari lipid membran polar. TAG tersusun atas tiga rantai asam lemak yang teresterifikasi melalui gugus hidroksil pada tulang punggung gliserolnya. Biosintesis TAG pada tanaman berlangsung di tiga tempat, yakni plastida, mitokondria, dan sistem endomembran. Meski substratnya dapat diganti, namun masing-masing kompartemen di sel tanaman ini memiliki jalur sintesis TAG yang independen. Salah satu jalur biokimia yang dikenal dan terkait dengan biosintesis TAG pada tanaman adalah jalur Kennedy. Jalur siklus Kennedy ini terdiri atas sejumlah tahapan asilasi serta penambahan gliserol-3-fosfat pada masing-masing gugus hidroksil dari senyawa gliserol tersebut (Kennedy, 1961 cit Yu et al., 2011). Tubuh lipid merupakan struktur lapisan tunggal yang diselubungi oleh membran dan protein yang melekat pada organel dengan
  • 8. diameter sekitar 0.2-2.5 μm. Tubuh lipid ini umumnya terletak di sitoplasma pada hampir semua sel tanaman (Murphy, 2001 cit Yu et al., 2011). Tubuh lipid pada tanaman tidak hanya berperan sebagai penyimpan cadangan lemak seluler, namun juga menyediakan energi simpan yang efektif selama proses perkecambahan benih. Plastoglobula adalah tubuh lipid yang ditemukan di dalam plastida yang mengandung TAG, senyawa metabolit dari golongan isoprenoid, dan protein (Brehelin et al., 2007 cit Yu et al., 2011). Senyawa triasilgliserol yang disimpan di dalam biji dan buah tanaman disintesis dari hasil fotosintat berupa molekul gula yang selanjutnya dikonversi menjadi sejumlah prekursor yang dibutuhkan dalam biosintesis asam lemak. Glikolisis, yang merupakan bagian dari jalur biosintesis karbohidrat, memainkan peranan penting dalam proses konversi ini (Gambar 1). Senyawa piruvat yang dihasilkan dari proses glikolisis akan dikonversi menjadi asetil ko-A oleh kompleks enzim piruvat dehidrogenase yang terdapat di plastida (Durrett et al., 2008). Gambar 1. Skema proses Metabolisme pada tumbuhan. (Ophardt,2003) Asetil ko-A yang dihasilkan dari piruvat selanjutnya diaktifkan menjadi malonil ko-A yang dikatalis oleh kompleks enzim asetil ko-A karboksilase (ACC) di plastida (Nikolau et al., 2003). Malonil ko-A yang dihasilkan oleh ACC menyusun donor karbon untuk masing-masing siklus lintasan biosintesis asam lemak (Gambar 2). Sebelum memasuki proses
  • 9. biosintesisnya, gugus malonil ditransfer dari ko-A ke kofaktor protein yang disebut acyl carrier protein (ACP), yang merupakan substrat utama komplek enzim yang mensintesis asam lemak. Proses transfer ini dikatalis oleh enzim malonil ko-A:ACP S-maloniltransferase (MAT). Asam lemak dihasilkan melalui kompleks multisubunit yang dapat dengan mudah dipisahkan yang tersusun atas enzim monofungsional yang dikenal dengan enzim fatty acid sinthase (FAS). FAS menggunakan asetil ko-A sebagai unit awal dan malonil-ACP sebagai elongator. Malonil thioester selanjutnya memasuki rangkaian reaksi kondensasi dengan asetil ko-A dan akseptor asil-ACP. Reaksi kondensasi awal dikatalis oleh enzim 3-ketoasil-ACP sintase tipe III (KAS III) dan menghasilkan 4:0-ACP. Kondensasi selanjutnya dikatalis oleh KAS I (isoform KAS B) yang dapat menghasilkan 16:0-ACP dan KAS II (KAS A) yang akhirnya memperpanjang rantai 16:0-ACP menjadi 18:0-ACP (Pidkowich et al., 2007). Gambar 2. Skema lintasan biosintesis lipid pada tanaman. Reaksi tambahan dibutuhkan setelah masing-masing tahapan kondensasi untuk memperoleh asam lemak jenuh dengan dua karbon yang lebih panjang dibandingkan saat siklus awal yang dikatalis oleh sejumlah enzim seperti 3-ketoasil-ACP-reduktase (KAR), hidroksiasil-ACP-
  • 10. dehidratase, dan enoil-ACP-reduktase (ENR) (Mou et al., 2000 cit Baud dan Lepiniec, 2010). Selama proses sintesisnya, gugus asil dihidrolisis oleh asil-ACP-thioesterase (Fat A dan Fat B) yang melepaskan asam lemak bebas. Tipe FatA melepaskan oleat dari ACP, sedangkan thioesterase FatB aktif dengan asil-ACP jenuh dan tidak jenuh (Mayer dan Shanklin, 2007). Asam lemak selanjutnya diaktifkan menjadi ester ko-A di bagian membran luar dari kloroplas oleh rantai panjang asil-koA-sintetase (LACS) sebelum dibawa ke retikulum endoplasma (Baud dan Lepiniec, 2010). Kompleks FAS umumnya menghasilkan 18:0-ACP. Hanya saja, struktur stearat (18:0) ini jarang sekali dibawa dari plastida sehingga struktur ini jarang terakumulasi di dalam buah atau biji. Struktur asam lemak yang dibawa dari plastida ke RE sebagian besar berbentuk palmitat (16:0). Struktur 16:0-ACP inilah yang dilepaskan oleh mesin FAS sebelum dikonversi menjadi 18:0-ACP. Malonil-koA di sitosol digunakan untuk sintesis VLCFA (very-long- chain fatty acids), yakni asam lemak dengan 20 atau lebih atom karbon. VLCFA terdapat di sel tanaman dalam jumlah yang sangat banyak terutama pada permukaan daun dalam bentuk lapisan lilin dan pada komponen kutilkula dimana senyawa ini berperan dalam proses pertahanan terhadap xenobiotik (Yu et al., 2011). VLCFA adalah prekursor VLC-PUFA yang sangat penting bagi kesehatan dan gizi manusia (Das, 2006 cit Yu et al., 2011) yang hanya dapat dihasilkan oleh tanaman tingkat tinggi. Setelah dipisahkan dari ACP, asam lemak bebas dibawa dari plastida dan dikonversi menjadi asil ko-A. Asam lemak yang baru ini dapat diolah menjadi TAG pada biji dan buah yang sedang berkembang melalui beberapa cara, salah satunya melalui jalur Kennedy. Melalui jalur ini, dua rantai asil diesterifikasi dari asil ko-A menjadi gliserol-3-fosfat untuk membentuk asam fosfatidik (PA), yang selanjutnya beberapa senyawa fosfat tersebut akan dibuang sehingga terbentuk diasilgliserol (DAG). Dengan menggunakan asil ko-A sebagai donor asil, enzim
  • 11. diasilgliserol asiltransferase (DAGT) akan mengkonversi DAG menjadi TAG (Durrett et al., 2008). Sebagai alternatif dari jalur Kennedy, asam lemak baru juga dapat bergabung pertama kali dengan lipid membran pada kantung plastida dan atau pada retikulum endoplasma. DAG dan fosfatidilkolin (PC) dapat saling bertukar tempat melalui aktivitas enzim kolinfosfotransferase, yang menggambarkan jalur khusus bagi laju asam lemak ke dalam dan ke luar PC. Beberapa hasil penelitian memperlihatkan adanya bukti yang menyatakan bahwa fungsi PC sebagai senyawa intermediat sangat penting dalam mendorong pembentukan TAG, terutama yang berasal dari tipe PUFA (polyunsaturated fatty acid). Menurut laporan Ohlrogge dan Jaworski (1997) dalam Durrett et al. (2008), diketahui bahwa adanya tambahan proses desaturasi oleat (18:1) yang berlangsung ketika oleat ini diesterifikasi menjadi PC. Hasil studi lainnya juga menunjukkan bahwa asam lemak yang baru dihasilkan dapat langsung diolah menjadi PC melalui mekanisme editing asil, dibandingkan melalui senyawa intermediat PA dan DAG (Bates et al., 2007). Rantai asil dari PC dapat diolah menjadi TAG melalui beberapa cara, yaitu: (a) konversi balik ke DAG dan (b) melalui proses konversi DAG ke TAG dengan menggunakan PC yang dikatalis oleh enzim fosfolipid diasilgliserol asiltransferase (PDAT) (Dahlqvist et al., 2000). Palmitat (16:0) dan stearat (18:0) adalah produk utama dari aktivitas enzim sintase asam lemak di plastida. Namun, asam lemak utama yang dibutuhkan oleh tanaman berupa senyawa C18, seperti oleat (18:1Δ9), linoleat (18:2Δ9, 12) dan linolenat (18:3Δ9, 12, 15). Ketiga jenis asam lemak ini berperan sebagai penyusun. Selain ketiga asam lemak ini, terdapat berbagai asam lemak jenis lain yang memiliki rantai karbon yang lebih panjang, jumlah ikatan ganda tak jenuh yang lebih banyak, dan
  • 12. jumlah gugus hidroksil yang lebih banyak. Variasi asam lemak ini akan berkontribusi dalam munculnya mekanisme modifikasi cadangan lemak lain dalam sel tanaman (Aitzetmullera et al., 2003 cit Yu et al., 2011). Modifikasi asam lemak selama biosintesis lemak pada tanaman merupakan suatu proses krusial dalam membentuk cadangan asam lemak yang dibutuhkan oleh tubuh tanaman itu sendiri. F. Jalur Sintesis Tag Ketika TAG telah terbentuk di dalam RE, tepatnya di dalam sub-domain khusus organel (Shockey et al., 2006 cit Baud dan Lepiniec, 2010), TAG selanjutnya dibawa dan diakumulasikan ke struktur sub-seluler yang dikenal sebagai tubuh lipid (lipid body) atau tubuh minyak (oil body). Tubuh minyak merupakan organel berbentuk lonjong, dengan diameter antara 0.2-2.5 μm (tergantung pada spesies tanamannya), yang tersusun atas sebuah matriks TAG yang dikelilingi oleh sebuah lapisan tunggal fosfolipid. Pada lapisan ini, terdapat rantai alifatik yang berorientasi ke TAG yang berada di lumen dan gugus fosfat yang berada di sitosol (Yatsu dan Jacks, 1972 cit Baud dan Lepiniec, 2010). Tubuh minyak ini tumbuh dari domain mikro di dalam RE (Gambar. 3) (Baud dan Lepiniec, 2010). Gambar. 3 Jalur Sintesis Tag (Ramli et al., 2002)
  • 13. G. Kandungan Lipid Pada Biji Penyimpanan asam lemak berbentuk minyak dan lemak dalam jumlah yang relatip besar dapat ditemukan sebagai bahan cadangan penting dalam buah dan bijibijian (Estiti, 1995). Cadangan ini tersimpan dalam endosperm atau perisperm dalam bentuk lipid dengan kandungan yang beragam. Persentase kandungan lipid beberapa biji-bijian pada Tabel 1. Tabel 1. Kandungan Lipid Pada Biji-bijian. Spesies Jaringan Cadangan Utama Kandungan Lipid Jagung Endosperma 5% Gandum Endosperma 2% Kapri Koletidon 2% Kacang Tanah Koletidon 40-50% Kedelai Koletidon 17% Jarak Endosperma 64% Bunga matahari Koletidon 45-50% Sumber : Salisbury dan Ross, 1995 Kandungan Lipid pada Biji-bijian yang paling tinggi di peroleh dari biji tumbuhan jarak dengan kandungan lipid 64%, sedangkan kandungan lipid yang terendah di peroleh dari gandum dan kapri dengan kandungan lipid 2%. Adapun fungsi lipid pada tumbuhan yaitu sebagai komponen struktural membran, dengan jenis lemak yang terlibat gliserolipid, sphigolipid dan sterol. Sebagai senyawa penyimpan (storage compounds) dengan jenis senyawa trigliserida dan lilin. Untuk senyawa aktif dalam reaksi transfer elektron dengan adanya pigmen klorofil, ubuquinon dan plastoquinon. Sebagai fotofroteksi dengan adanya jenis lemak karotenoid. Jenis lemak tokoferol berfungsi untuk perlindungan terhadap kerusakan dari radikal bebas. Untuk jenis kutin suberin dan lilin yang merupakan asam lemak berantai panjang itu memiliki fungsi sebagai penyaringan dan
  • 14. perlindungan air pada permukaan tanaman. Adapun fungsi-fungsi lain dari metabolisme lipid yaitu: 1. Modifikasi protein ,penambahan dan penyambungan membran dengan jenis asam lemak utama 14 : 0 dan 16 : 0. 2. Asilasi ,Prenilasi, Glikolisasi, Signaling Internal External dan Senyawa pertahanan dengan jenis-jenis lemak yang terlibat seperti phosphatidy linosytol, delicol, asam asisad, giberelin, minyak atsiri, komponen resin dan terpen. H. Biosintesis Asam Lemak. Asam lemak dibentuk oleh kondensasi berganda unit asetat dari asetil CoA. Sebagian besar reaksi sintetis asam lemak terjadi hanya di kloroplas daun serta di proplastid biji dan akar. Asam lemak yang disintesis di kedua organel ini terutama adalah asam palmitat dan asam oleat. Asetil CoA yang digunakan untuk membentuk lemak di kloroplas sering dihasilkan oleh piruvat dehidrogenase dengan menggunakan piruvat yang dibentuk pada glikolisis di sitosol. Sumber lain asetil CoA pada kloroplas beberapa tumbuhan adalah asetat bebas dari mikotondria. Asetat ini diserap oleh plastid dan diubah menjadi asetil CoA, untuk digunakan membentuk asam lemak dan lipid lainnya. (Salisbury dan Ross, 1995) Rangkuman reaksi sintetis asam lemak dengan contoh asam palmitat dapat diberikan sebagai berikut. 8 asetil CoA+7ATP3+14 NADPH+14 H+ palmitil CoA + 7 CoA + 7 ADP2- + 7 H2PO4- + 14 NADP+ + 7 H2O Pada reaksi sintesa asam lemak, enzim CoA dan protein pembawa asil (ACP) mempunyai peranan penting. Enzim-enzim ini berperan membentuk rantai asam lemak dengan menggabungkan secara bertahap satu gugus asetil turunan dari asetat dalam bentuk asetil CoA dengan
  • 15. sebanyak n gugus malonil turunan dari malonat dalam bentuk malonil CoA, seperti ditunjukkan pada reaksi berikut. (Weete, 1980). Acetil CoA + n Malonil CoA + 2n ADPH + 2n H+ CH3(CH2- CH2)n CO CoA + n CO2 + n CoASH + 2n NADP+ + (n-1) H2O Sintesa asam lemak berlangsung bertahap dengan siklus reaksi perpanjangan rantai asam lemak hingga membentuk rantai komplit C16 dan C18. Biosintesis pada tanaman terjadi di dalam plastida, selama biosintesis asam lemak serangkaian gugus reaksi berulang menggabungkan asetil CoA menjadi gugus asil 16 atau 18 atom karbon. Sintesis dan metabolisme lipid berlangsug di berbagai organel dan dalam beberapa kasus melibatkan pergerakan lipid dari satu seluler ke kompartemen yang lain.
  • 16. BAB III KESIMPULAN Asam lemak dalam bentuk lemak dan minyak sebagai senyawa trigliserida umumnya terdapat pada biji-bijian. Lemak dan minyak yang tergolong lipid terdapat sebagai tumpukan bahan cadangan dan sumber energi. Asam lemak atau minyak diproduksi pada daun. Namun minyak dan lemak pada biji-bijian diproduksi dengan biosintesis karena lemak dan minyak yang tidak larut dalam air. Pada biji-bijian, lemak diproduksi dari asetil CoA dalam proplastid. Energi yang diperlukan untuk sintesis asam lemak yaitu elektron NADPH tersedia dari lintasan respirasi pentosa fosfat, dan ATP dari glikolisis piruvat. Sintesis asam lemak dari malonil ACP yang ditransfer dari malonil CoA hasil sintesis dari asetil CoA, berlangsung melalui pengulangan siklus pembentukan rantai asam lemak hingga memiliki jumlah atom karbon yang lengkap.
  • 17. DAFTAR PUSTAKA Bates, p. D., j. B. Ohlrogge, and m. Pollard. 2007. Incorporation of newly synthesized fatty acids into cytosolic glycerolipids in pea leaves occurs via acyl editing. Journal of biological chemistry vol. 282 no. 43: pp 31206-31216. Baud, s. And l. Lepiniec. 2010. Review: physiological and developmental regulation of seed oil production. Progress in lipid research. Doi:10.1016/j.plipres.2010.01.001. Dahlqvist, a., u. Stahl, m. Lenman, a. Banas, m. Lee, l. Sandager, and h. Ronne, and s. Stymne. 2000. Phospholipid diacylglycerol acyltransferase: an enzyme that catalyzes the acyl-coa-independent formation of triacylglycerol in yeast and plants. Proceeding of national academy of sciences vol. 97 no. 12: pp 6487-6492. Durrett, t. P. C. Benning, and j. Ohlrogge. 2008. Plant triacylglycerols as feedstocks for the production of biofuels. The plant journal vol. 54: pp 593–607. Estiti, B.H. 1995. Anatomi Tumbuhan Berbiji. Penerbit ITB Bandung, hal. 247-255. Ebook. Mayer, k. M. And j. Shanklin. 2007. Identification of amino acid residues involved in substrate specificit y of plant acyl-acp thioesterases using a bioinformatics-guided approach. Bmc plant biology 7:1. Nikolau, b. J., j. B. Ohlrogge, and e. S. Wurtele. 2003. Plant biotin-containing carboxylases. Archives of biochemistry and biophysics vol. 414: pp 211–222. Ophardt, c. E. 2003. Overview of metabolism. Virtual chem book ofelmhurstcollege.Http://www.elmhurst.edu/~chm/vchembook/590 0verviewmet.html. Diakses tanggal 24 Agustus 2014. Pidkowich, m. S., h. T. Nguyen, i. Heilmann, t. Ischebeck, and j. Shanklin. 2007. Modulating seed β-ketoacyl-acyl carrier protein synthase ii level converts the composition of a temperate seed oil to that of a palm-like tropical oil. Proceeding of national academy of sciences vol. 104 no. 11: pp 4742-4747. Ramli, U. S., D. S. Baker, P. A. Quant, and J. L. Harwood. Control analysis of lipid biosynthesis in tissue cultures from oil crops shows that flux control is shared between fatty acid synthesis and lipid assembly. Biochemical Journal 364: pp 393–401.
  • 18. Salisbury, F.B. dan C.W. Ross. 1995. Fisiologi Tumbuhan Jilid 2. Terjemahan dari Plant Physiology oleh D.R Lukman dan Sumaryono, Penerbit ITB Bandung, hal. 133-139. Ebook. Weete, J.D. 1980. Lipid Biochemistry. Prenum Press New York, pp. 1- 129. Yu, w. L., w. Ansari, n. G. Schoepp, m. J. Hannon, s. P. Mayfield, and m. D. burkart. 2011. Modifications of the metabolic pathways of lipid and triacylglycerol production in microalgae. Microbial cell factories vol. 10 no. 91.