Panduan Qurban & Aqiqah
UJIAN KEIKHLASAN = QURBAN
Qurban dalam istilah fikih yaitu Udhiyyah (الأضحية) yg artinya hewan yg disembelih disaat dhuha, merupakan diwaktu kala matahari naik. Dengan Cara terminologi fikih, udhiyyah ialah hewan sembelihan yg terdiri onta, sapi, kambing terhadap hri raya Idul Adha & hari-hari tasriq utk mendekatkan diri terhadap Allah. Kata Qurban artinya mendekatkan diri terhadap Allah, sehingga terkadang kata itu pun dipakai utk menyebutkan udhiyyah.
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
PANDUAN QURBAN DAN AQIQAH
1. Panduan Qurban & Aqiqah
UJIAN KEIKHLASAN = QURBAN
Qurban dalam istilah fikih yaitu Udhiyyah ()ةيحضألا yg artinya hewan yg disembelih disaat dhuha,
merupakan diwaktu kala matahari naik. Dengan Cara terminologi fikih, udhiyyah ialah hewan sembelihan yg
terdiri onta, sapi, kambing terhadap hri raya Idul Adha & hari-hari tasriq utk mendekatkan diri terhadap Allah.
Kata Qurban artinya mendekatkan diri terhadap Allah, sehingga terkadang kata itu pun dipakai utk
menyebutkan udhiyyah. jasa aqiqah
Dalil-dalil qurban :
1. Firman Allah dalam surah Al-Kauthar : “Maka dirikanlah shalat lantaran Tuhanmu; & berkorbanlah”. Ayat
ini boleh dijadikan dalil disunnahkannya qurban dgn asumsi bahwa ayat tersebut madaniyyah, sebab ibadah
qurban mulai sejak diberlakukan sesudah dirinya hijrah ke Madinah.
2. Hadist riwayat Bukhari & Muslim dari Anas Badan Intelijen Negara Malik r.a. :”Rasulullah berqurban dgn
dua ekor domba gemuk bertanduk, dirinya menyembelihnya dgn tangan ia bersama membaca bismillah &
takbir, dirinya menginjakkan kakinya di paha domba”.
Hukum Qurban :
1. Mayoritas ulama terdiri antar lain : Abu Bakar siddiq, Uamr Badan Intelijen Negara Khattab, Bilal, Abu
Masud, Said Badan Intelijen Negara Musayyab, Alqamah, Malik, Syafii Ahmad, Abu Yusuf dll.
Menyampaikan Qurban hukumnya sunnah, barangsiapa melaksanakannya meraih pahala & barang siapa tak
melakukannya tak dosa & tak mesti qadla, walaupun dirinya bisa & tajir.Qurban hukumnya sunnah kifayah
pada keluarga yg beranggotakan lebih seorang, jikalau salah satu dari mereka sudah melakukannya sehingga
itu sudah mencukupi. Qurban jadi sunnah ain pada keluarga yg cuma berjumlah seorang. Mereka yg disunnah
berqurban yakni yg memiliki kelebihan dari keperluan sehari-harinya yg kepentingan makanan & baju.
2. Riwayat dari ulama Malikiyah emngatakan qurban hukumnya wajib bagi mereka yg dapat.
Adakah nisab qurban?
Para ulama tidak sama pernyataan tentang ukuran seorang disunnahkan melaksanakan qurban. Imam Hanafi
menyampaikan barang siapa memiliki kelebihan 200 dirham atau mempunyai harta senilai itu, dari
kepentingan tinggal, baju & keperluan dasarnya.
Imam Ahmad bicara : ukuran sanggup quran merupakan jika ia sanggup membelinya dgn uangnya meskipun
duit tersebut didapatkannya dari hutang yg beliau dapat membayarnya.
Imam Malik mengemukakan bahwa ukuran seorang dapat qurban yaitu bila dia memiliki kelebihan seharga
hewan qurban & tak memerlukan duit tersebut buat kebutuhannya yg mendasar sewaktu setahun. Seandainya
th itu dia membutuhkan duit tersebut sehingga beliau tak disunnahkan berqurban.
Imam Syafii mengemukakan : ukuran dapat yaitu kalau satu orang memiliki kelebihan duit dari kebutuhannya
& keperluan orang yg jadi tanggungannya, senilai hewan qurban kepada hri raya Idul Adha & tiga hri tasyriq.
Keutamaan qurban :
1. Dari Aisyah r.a. Rasulullah s.a.w. bersabda :”Amal yg paling disukai Allah terhadap hri penyembelihan
merupakan mengalirkan darah hewan qurban, sesungguhnya hewan yg diqurbankan bakal datang (bersama
2. kebaikan utk yg melaksanakan qurban) di hri kiamat nanti bersama tanduk-tanduknya, bulu & tulang-
tulangnya, sesunguhnya (pahala) dari darah hewan qurban sudah datang dari Allah sebelum jatuh ke bumi,
sehingga lakukanlah kebaikan ini”. (H.R. Tirmidzi).
2. Hadist Ibnu Abbas Rasulullah bersabda : ”Tiada sedekah duit yg lebuh mulia dari yg dibelanjakan utk
qurban di hri raya Adha”(H.R. Dar Qutni).
Kala penyembelihan Qurban
Dari Jundub r.a. : Rasulullah jalankan sholat (IdulAdha) di hri penyembelihan, dulu ia menyembelih,
selanjutnya dia bersabda : ”Barangsiapa menyembelih sebelum sholat sehingga hendaknyha beliau mengulangi
penyembelihan sbg mengganti, barangsiapa yg belum menyembelih sehingga hendaklah beliau menyembelih
bersama menyebutkan nama Allah”. (H.R. Bukhari & Muslim).
Dari Barra’ Badan Intelijen Negara ‘Azib, bahwa paman dirinya bernama Abu Bardah menyembelih qurban
sebelum sholat, dulu sampailah ihwal tersebut terhadap Rasulullah s.a.w. dulu dirinya bersabda : ”Barangsiapa
menyembelih sebelum sholat sehingga beliau sudah menyembelih utk ia sendiri & barang siapa menyembelih
sesudah sholat sehingga sempurnalah ibadahnya & cocok dgn sunnah (rutinitas) kaum muslimin”(H.R.
Bukhari & Muslim).
Hadist Barra’ Badan Intelijen Negara ‘Azib, Rasulullah s.a.w. bersabda :”Pekerjaan yg kita sejak mulai
jalankan di hri ini (Idul Adha) yakni sholat dulu kita pulang & menyembelih, barangsiapa melakukannya
sehingga sudah cocok dgn aliran kami, & barangsiapa mengawali dgn menyembelih sehingga sesungguhnya
itu yakni daging yg dirinya persembahkan buat keluarganya & tiada kaitannya bersama ibadah”(H.R. Muslim).
Imam Nawawi menegaskan dalam syarah sahih Muslim bahwa ketika penyembelihan sebaiknya sesudah
sholat dengan imam, & sudah berjalan konsensus (ijma’) ulama dalam masalah ini. Ibnu Mundzir pula
menyebutkan bahwa seluruhnya ulama sepakat menyampaikan tak boleh menyembelih sebelum matahari
terbit.
Adapun sesudah matahari terbit, Imam Syafi’i dll menyebut bahwa sah menyembelih sesudah matahari terbit
& sesudah tenggang diwaktu kira-kira pass buat laksanakan sholat dua rakaat & khutbah. Jikalau dirinya
menyembelih terhadap dikala tersebut sehingga sudah sah biarpun dia sholat ied atau tak.
Imam Hanafi mengemukakan : saat penyembelihan buat masyarakat pedalaman yg jauh dari perkampungan yg
ada tempat ibadah yakni terbitnya fajar, sedangkan buat warga kota & perkampungan yg ada tempat ibadah
yaitu sesudah sholat iedul adha & khutbah ied.
Imam Malik berbicara : dikala penyembelihan merupakan sesudah sholat ied & khutbah. Imam Ahmad
berbicara : waktunya yaitu sesudah sholat ied.Begitu, saat penyembelihan berlanjut sampai akhir hri tasyriq,
ialah tanggal 13 Dzulhijjah.
Tak ada dalil yg terang berkenaan batas akhir ketika penyembelihan & seluruhnya didasarkan terhadap ijtihad,
ialah didasarkan terhadap logika bahwa terhadap hari-hari itu diharamkan berpuasa sehingga mestinya itu jadi
waktu-waktu yg sah utk menyembelih qurban.
Hewan yg disembelih :
Imam Nawawi dalam syarah sahih Muslim menegaskan sudah berjalan ijma’ ulama bahwa tak sah jalankan
qurban tidak hanya bersama onta, sapi & kambing. Riwayat dari Ibnu Mundzir Hasan Badan Intelijen Negara
Sholeh mengemukakan sah berqurban bersama banteng utk tujuh orang & bersama kijang buat seseorang.
Adapun riwayat dari Bilal yg mengemukakan : “Aku tak peduli walaupun berqurban bersama seekor ayam, &
3. saya lebih senang memberikannya terhadap yatim yg menderita daripada berqurban dengannya”, maksudnya
bahwa dia menonton bahwa bersedekah dgn nilai qurban tambah baik dari berqurban. Ini opini Malik &
Tsauri. Demikian serta riwayat sebahagian sohib yg membeli daging dulu menjadikannya qurban, bukanlah
menunjukkan boleh berqurban bersama membeli daging, melainkan itu yang merupakan sample dari mereka
bahwa qurban bukan wajib melainkan sunnah.
Makan daging qurban
Hukum memakan daging qurban yg dilakukan buat beliau sendiri, kalau qurban yg dilakukan ialah nadzar
sehingga haram hukumnya memakan daging tersebut & dia mesti menyedekahkan semuanya. Adapun qurban
biasa, sehingga dagingnya dibagi tiga, sepertiga buat beliau & keluarganya, sepertiga buat dihadiahkan &
sepertiga buat disedekahkan.
Membagi tiga ini hukumnya sunnah & bukan yaitu kewajiban. Qatadah Badan Intelijen Negara Nu’man
meriwayatkan Rasulullah bersabda : ”Dulu saya melarang kalian memakan daging qurban selagi tiga hri buat
memudahkan orang yg datang dari jauh, namun saya sudah menghalalkannya buat kalian, waktu ini makanlah,
jangan sampai jual daging qurban & hadyu, makanlah, sedekahkanlah & ambilah manfaat dari kulitnya &
jangan menjualnya, jika kalian menginginkan dagingnya sehingga makanlah sesuka hatimu”(H.R. Ahmad).
Sebaiknya dalam dalam laksanakan qurban, pelakunyalah yg menyembelih & tak mewakilkannya terhadap
orang lain. Bila beliau mewakilkan terhadap orang lain sehingga sebaiknya dirinya melihat. Wallahu’alam
bissowab (http : //www.pesantrenvirtual.com/)
HAK SANG ANAK = AQIQAH
Kata ‘Aqiqah berasal dari bahasa arab. Dengan Cara etimologi, dia berarti ‘memutus’. ‘Aqqa wi¢lidayhi,
artinya bila beliau memutus (tali silaturahmi) keduanya. Dalam istilah, ‘Aqiqah berarti “menyembelih kambing
kepada hri ketujuh (dari kelahiran seseorang bayi) sbg ungkapan rasa syukur atas rahmat Allah swt berupa
kelahiran satu orang anak”.
‘Aqiqah ialah salah satu factor yg disyariatkan dalam agama islam. Dalil-dalil yg menyebutkan aspek ini, di
antaranya, yaitu Hadits Rasulullah saw, “Setiap anak tertuntut dgn ‘Aqiqah-nya’?. Ada Hadits lain yg
menyebutkan, “Anak pria (‘Aqiqah-nya dgn 2 kambing) sedang anak perempuan(‘Aqiqah-nya) bersama 1 ekor
kambing’?. Status hukum ‘Aqiqah ialah sunnah. Elemen tersebut cocok bersama pandangan mayoritas ulama,
seperti Imam Syafi’i, Imam Ahmad & Imam Malik, bersama berdasarkan dalil di atas. Para ulama itu tak
sependapat bersama yg menyampaikan wajib, bersama menyebut bahwa jikalau ‘Aqiqah wajib, sehingga
kewajiban tersebut jadi satu buah faktor yg amat ketahuan oleh agama. & jika ‘Aqiqah wajib, sehingga
Rasulullah saw pula tentu sudah menerangkan dapat kewajiban tersebut.
Sekian Banyak ulama seperti Imam Hasan Al-Bashri, pula Imam Laits, berpendapat bahwa hukum ‘Aqiqah
yakni wajib. Opini ini berdasarkan atas salah satu Hadits diatas, “Kullu ghuli¢min murtahanun bi
‘aqiqatihi’?(tiap-tiap anak tertuntut dgn ‘Aqiqah-nya), mereka berpendapat bahwa Hadits ini menunjukkan
dalil wajibnya ‘Aqiqah & menafsirkan Hadits ini bahwa seseorang anak terhenti syafaatnya bagi orang tuanya
sampai dia Di-‘Aqiqah-i. Ada pula sebahagian ulama yg mengingkari disyariatkannya (masyri»’iyyat)
‘Aqiqah, tapi pernyataan ini tak berdasar sama sekali. Dgn begitu, opini mayoritas ulama lebih mutlak buat di
terima dikarenakan dalil-dalilnya, bahwa ‘Aqiqah yakni sunnah.
Bagi seseorang ayah yg dapat hendaknya menghidupkan sunnah ini sampai beliau mendapat pahala. Bersama
syariat ini, dirinya akan berpartisipasi dalam menyebarkan rasa cinta di warga bersama mengundang para
tetangga dalam walimah ‘Aqiqah tersebut.
Tentang kapan ‘Aqiqah dilaksanakan, Rasulullah saw bersabda, “Seorang anak terhenti sampai dia Di-
‘Aqiqah-i,(adalah) yg disembelih kepada hri ketujuh dari kelahirannya & dikasih nama terhadap dikala itu’?.
4. Hadits ini menerangkan pada kita bahwa ‘Aqiqah meraih kesunnahan apabila disembelih kepada hri ketujuh.
Sayyidah Aisyah ra & Imam Ahmad berpendapat bahwa ‘Aqiqah sanggup disembelih terhadap hri ketujuh,
atau hri keempat belas maupun hri keduapuluh satu. Sedangkan Imam Malik berpendapat bahwa sembelihan
‘Aqiqah terhadap hri ketujuh cuma sekedar sunnah, kalau ‘Aqiqah disembelih kepada hri keempat, atau
kedelapan maupun kesepuluh maupun setelahnya sehingga faktor itu dibolehkan.
Menurut ekonomis penulis, kalau satu orang ayah bisa buat menyembelih ‘Aqiqah kepada hri ketujuh,
sehingga sebaiknya dirinya menyembelihnya kepada hri tersebut. Tapi, apabila dia tak dapat kepada hri
tersebut, sehingga boleh baginya buat menyembelihnya kepada disaat kapan saja. ‘Aqiqah anak laki laki tidak
serupa dgn ‘Aqiqah anak wanita. Ini ialah pernyataan mayoritas ulama, cocok Hadits yg sudah kami
sampaikan di atas. Sedangkan Imam Malik berpendapat bahwa ‘Aqiqah anak pria sama dgn ‘Aqiqah anak
wanita, yakni sama-sama 1 ekor kambing. Opini ini berdasarkan riwayat bahwa Rasulullah saw Meng-
‘Aqiqah- i Sayyidina Hasan dgn 1 ekor kambing, & Sayyidina Husein ‘“keduanya ialah cucu dirinya saw’”
bersama 1 ekor kambing.
***
Ada perbedaan lain antara ‘Aqiqah bersama Qurban, jikalau daging Qurban dibagi-bagikan dalam kondisi
mentah, sedangkan ‘Aqiqah dibagi-bagikan dalam kondisi matang. Kita bisa membawa hikmah syariat
‘Aqiqah. Merupakan, bersama ‘Aqiqah, timbullah rasa kasih sayang di warga dikarenakan mereka berkumpul
dalam satu walimah juga sebagai tanda rasa syukur terhadap Allah swt. Bersama ‘Aqiqah pun, berarti bebaslah
tali belenggu yg menghalangi satu orang anak utk memberikan syafaat terhadap orang tuanya. & lebih dari itu
seluruh, bahwasanya ‘Aqiqah yaitu menjalankan syiar Islam. Wallahu A’lam.