SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 32
Peripartum
Kardiomyopati (PPCM)
Akademi Kebidanan
Yayasan Husada Madani
2015
Gagal jantung
Definisi
Suatu keadaan kardiomiopati
idiopatik, berhubungan dengan
kehamilan, bermanifestasi sebagai gagal
jantung karena disfungsi sistolik
ventrikel kiri, biasanya terjadi pada 1
bulan terakhir kehamilan sampai 5
bulan masa postpartum
terjadi pada wanita tanpa penyakit
kardiovaskular lain, tidak harus disertai
dengan dilatasi ventrikel kiri, namun
fraksi ejeksi biasanya selalu <45%.
Heart Failure Association of the European
Society of Cardiology Working Group on PPCM: tahun 2010
ANATOMI
dan
FISIOLOGI
JANTUNG
1% dari
semua
kelahiran
hidup
(NIGERIA)
1:2200-
4000
(USA)
1:1000
(Afrika
Selatan)
1:300
(Haiti)
1:1374
(India)
1:1000
(Jepang)
1:837
(Pakistan)
34:100000
(Malaysia)
0.89:1000
(Singapura)
Prevalensi
budaya orang Nigeria
mengharuskan setiap
ibu postpartum
memakan kanwa
(garam danau yang
sudah dikeringkan)
sembari tidur di atas
tempat tidur
lempung yang
dipanaskan 2 hari
sekali selama 40 hari
setelah melahirkan.
Faktor Risiko
Mempunyai
hipertensi (tekanan
darah >140/90
mmHg setelah
kehamilan minggu
ke-20), diabetes
melitus, dan
merokok.
Umur saat hamil >32
tahun, multipara
(>3 kali hamil),
kehamilan multifetal,
penggunaan obat-
obatan untuk
membantu proses
melahirkan, dan
malnutrisi terutama
obesitas (BMI >30).
Ras yang
merupakan
faktor risiko
adalah Afrika-
Amerika
Patofisiologi
Patofisiologi
1. Stres Oksidatif
 Data baru menunjukkan keterlibatan stres oksidatif,
prolactin-cleaving protease cathepsin D, dan prolaktin
pada patofisiologi PPCM.
 Stres oksidatif adalah suatu stimulus poten untuk
mengaktivasi Cathepsin D dan Matrix
Metalloproteinase-2 (MMP-2), suatu enzim yang
dapat menggenerasi prolaktin 16 kDa.
 Belakangan ini ditemukan korelasi erat antara N-
terminal brain natriuretic peptide (NTproBNP), suatu
marker tingkat stres dinding ventrikel dan gagal
jantung, prolaktin, dan marker untuk stres oksidatif
(LDL teroksidasi) dan inflamasi (interferon-gama)
2. Prolaktin, Prolaktin 16 Kda dan Katepsin D
 Stres oksidatif sebagai trigger aktivasi cathepsin D
dalam kardiomiosit akan memotong prolactin
menjadi angiostatic and pro-apoptotic
subfragment.
 Pasien PPCM akut mempunyai kadar low density
lipoprotein (LDL) serum tinggi (suatu indikasi stres
oksidatif tinggi) dan juga peningkatan kadar serum
katepsin D yang teraktivasi, prolaktin total dan
fragmen prolaktin 16kDa yang bersifat angiostatik.
3. Miokarditis
 Selain stres oksidatif, inflamasi jantung disebut juga
miokarditis, telah diketahui berhubungan dengan
PPCM.
 Virus tersebut antara lain, parvovirus B19, human
herpes virus 6, Epstein-Barr virus, dan human
cytomegalovirus.
 perubahan sistem imun saat hamil dapat
mengeksaserbasi infeksi de novo atau mereaktivasi
virus laten pada wanita hamil, menyebabkan
miokarditis yang berujung pada kardiomiopati
4. Autoimun
 Serum pasien PPCM ditemukan mempengaruhi maturisasi
sel dendrit in vitro, berbeda dibandingkan dengan serum
wanita postpartum sehat.
 Serum wanita PPCM mengandung titer autoantibodi tinggi
terhadap protein jaringan kardium yang tidak terdapat
pada pasien kardiomiopati idiopatik.
 Autoantibodi berasal dari sel fetal (microchimerism) (yang
dapat masuk ke dalam sirkulasi maternal), dan beberapa
protein (seperti aktin dan miosin) yang dilepaskan oleh
uterus selama proses melahirkan telah terdeteksi pada
pasien PPCM. Autoantibodi ini bereaksi dengan protein
miokardium maternal yang kemudian menyebabkan
PPCM
5. Genetik
 Perempuan yang mempunyai gen DCM (dilated
cardiomyopahty), dapat berujung pada PPCM
setelah kehamilan karena adanya stres
hemodinamik. Selain itu, terdapat hubungan
antara wanita dengan keluarga laki-laki yang
mempunyai DCM.
Tanda dan Gejala
Cardiomegaly Jugular venous
distention
Tachycardia Tachypnea
Hepatomegaly Hepatojugular
reflux
Ascites Peripheral
edema
Mental status
changes
Thromboemboli sianosis
Gejala PPCM diklasifikasikan menggunakan sistem
New York Heart Association sebagai berikut:
Kelas I–
Keadaan
tanpa gejala
Kelas II–
Gejala ringan
hanya pada
aktivitas
berat
Kelas III –
Gejala
dengan
aktivitas
ringan
Kelas IV –
Gejala pada
saat istirahat
Saat-saat yang berbahaya bagi
penderita
Pada kehamilan 32-36 minggu, dimana volume darah mencapai
puncaknya (hipervolumia).
Pada kala II, dimana wanita mengerahkan tenaga untuk mengedan
dan memerlukan kerja jantung yang berat.
Pada Pasca persalinan, dimana darah dari ruang intervilus plasenta
yang sudah lahir, sekarang masuk ke dalam sirkulasi darah ibu.
Pada masa nifas, karena ada kemungkinan infeksi.
Pemeriksaan penunjang
EKG
MRI
Penatalaksanaan
(umum)
Peranan bidan selama kehamilan ibu dengan
penyakit jantung ini berlangsung sangatlah penting.
• Memberikan pengertian kepada ibu hamil untuk
melaksanakan pengawasan antenatal yang
teratur.
• Kerjasama dengan ahli penyakit dalam atau
kardiolog.
• Pencegahan terhadap kenaikan berat badan dan
retensi air yang berlebihan. Jika terdapat anemia,
harus diobati.
Lanjutan…
• Timbulnya hipertensi atau hipotensi akan
memberatkan kerja jantung, hal ini harus diobati.
• Bila terjadi keluhan yang agak berat, seperti sesak
napas, infeksi saluran pernapasan, dan sianosis,
penderita harus dirawat di rumah sakit.
• Skema kunjungan antenatal: setiap 2 minggu
menjelang kehamilan 28 minggu dan 1 kali
seminggu setelahnya.
• Harus cukup istirahat, cukup tidur, diet rendah
garam, dan pembatasan jumlah cairan.
Pengobatan khusus bergantung pada kelas
penyakit :
Kelas I :
• Tidak memerlukan pengobatan tambahan.
Kelas II :
• Biasanya tidak memerlukan terapi tambahan. Mengurangi kerja fisik
terutama antara kehamilan 28-36 minggu.
Kelas III:
• Memerlukan digitalisasi atau obat lainnya. Sebaiknya dirawat di
rumah sakit sejak kehamilan 28-30 minggu.
Kelas IV :
• Harus dirawat di rumah sakit dan diberikan pengobatan,
bekerjasama dengan kardiolog.
Penatalaksanaan
(Kelas I dan II)
• Penderita kelas I dan kelas II biasanya dapat
meneruskan kehamilan dan bersalin per
vaginam, namun dengan pengawasan yang
baik serta kerjasama dengan ahli penyakit
dalam.
• Bila ada tanda-tanda payah jantung
(dekompensasi kordis) diobati dengan
digitalis. Memberikan sedilanid dosis awal 0,8
mg dan ditambah sampai dosis 1,2-1,6 mg
intravena secara perlahan-lahan. Jika perlu,
dapat diulang 1-2 kali dalam dua jam. Di
kamar bersalin harus tersedia tabung berisi
oksigen, morfin, dan suntikan diuretikum.
Lanjutan…
Lanjutan…
• Kala II yaitu kala yang kritis bagi penderita.
Bila tidak timbul tanda-tanda payah jantung,
persalinan dapat ditunggu, diawasi dan
ditolong secara spontan. Dalam 20-30 menit,
bila janin belum lahir, kala II segera
diperpendek dengan ekstraksi vakum atau
forseps. Kalau sosio sesarea dengan lokal
anestesi/lumbal/kaudal di bawah pengawasan
beberapa ahli multidisiplin.
• Untuk menghilangkan rasa sakit boleh
diberikan obat analgesik seperti petidin dan
lain-lain. Jangan diberikan barbiturat (luminal)
atau morfin bila ditaksir bayi akan lahir dalam
beberapa jam.
Lanjutan…
• Penderita kelas III dan IV tidak boleh hamil
karena kehamilan sangat membahayakan
jiwanya. Bila hamil, segera konsultasikan ke
dokter ahli atau sedini mungkin abortus
buatan medikalis.
• Pada kasus tertentu tubektomi. Bila tidak mau
sterilisasi, dianjurkan memakai kontrasepsi
yang baik adalah IUD (AKDR).
Penatalaksanaan
(Kelas I dan II)
• Penatalaksanaan kelas III dan IV, pada
penyakit yang tidak terlalu parah, dianjurkan
analgesia epidural.
• Kelahiran pervaginam dianjurkan pada
sebagian besar kasus yang ada indikasi
obstetrinya. Keputusan untuk SC juga harus
dipertimbangkan.
Lanjutan…
Pada Masa Nifas
• Setelah bayi lahir, pederita dapat tiba-tiba
jatuh kolaps, yang disebabkan darah tiba-tiba
membanjiri tubuh ibu sehingga kerja jantung
menjadi sangat bertambah. Perdarahan
merupakan komplikasi yang cukup berbahaya.
• Karena itu penderita harus tetap diawasi dan
dirawat sekurang-kurangnya 2 minggu setelah
bersalin.
Pada masa laktasi :
• Laktasi diperbolehkan pada wanita dengan
penyakit jantung kelas I dan II yang sanggup
melakukan kerja fisik.
• Laktasi dilarang pada wanita dengan penyakit
jantung kelas III dan IV.
Prognosis
• Prognosis penyakit jantung dalam kehamilan
bagi ibu dan janin, yakni bergantung pada
beratnya penyakit, umur dan penyulit-penyulit
lain.
• Bagi ibu pengawasan pengobatan, pimpinan
persalinan, dan kerjasama dengan penderita
serta kepatuhan dalam mentaati larangan,
ikut menentukan prognosis.
• Angka kematian maternal secara keseluruhan :
1-5%, Angka kematian maternal bagi
penderita berat : 15% Bagi janin, bila penyakit
jantung tidak terlalu berat, tidak begitu
mempengaruhi kematian perinatal. Namun
pada penyakit yang berat, prognosis akan
buruk karena akan terjadi gawat janin.
Pengaruh penyakit jantung terhadap kehamilan :
 Dapat terjadi abortus.
 Prematuritas
 Dismaturitas
 Lahir dengan Apgar rendah atau lahir mati.
 Kematian janin dalam rahim (KJDR).
Referensi
• Continuing Medical Education, IDI. Definisi,
Etiopatogenesis, dan Diagnosis Kardiomiopati Peripartum
pdf.
• Artoni F, Sedyawan J. Kelainan jantung pada kehamilan dan
persalinan tahun 2001 di RSCM. In: Pertemuan Ilmiah
Tahunan XIII POGI; 2002; Malang; 2002.
• Ratnadewi N, Suardi A. Tinjauan kasus penyakit jantung
dalam kehamilan di RSU Dr.Hasan Sadikin selama 5 tahun
(1994-1998). Maj Obstet Ginekol Indones 2000;24 (1):37 -
42.
• Wiratama K, Suwardewa T. Kehamilan dengan penyakit
jantung rematik (pjr) serta komplikasi stroke hemoragik. In:
Pertemuan Ilmiah Tahunan POGI XI; 1999; Semarang; 1999.

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Manajemen kasus tonsilitis
Manajemen kasus tonsilitisManajemen kasus tonsilitis
Manajemen kasus tonsilitis
Irna Wati
 
HIPOGLIKEMIA PADA ANAK
HIPOGLIKEMIA PADA ANAKHIPOGLIKEMIA PADA ANAK
HIPOGLIKEMIA PADA ANAK
Kindal
 
Materi iii tatalaksana gizi buruk
Materi iii tatalaksana gizi burukMateri iii tatalaksana gizi buruk
Materi iii tatalaksana gizi buruk
Joni Iswanto
 

Was ist angesagt? (20)

Konsep Dasar Sectio Caesarea
Konsep Dasar Sectio CaesareaKonsep Dasar Sectio Caesarea
Konsep Dasar Sectio Caesarea
 
Atresia esofagus
Atresia esofagusAtresia esofagus
Atresia esofagus
 
RETENSIO PLASENTA
RETENSIO PLASENTARETENSIO PLASENTA
RETENSIO PLASENTA
 
Manajemen kasus tonsilitis
Manajemen kasus tonsilitisManajemen kasus tonsilitis
Manajemen kasus tonsilitis
 
Peri apendikuler infiltrat
Peri apendikuler infiltratPeri apendikuler infiltrat
Peri apendikuler infiltrat
 
Standar Kompetensi Dokter Indonesia
Standar Kompetensi Dokter IndonesiaStandar Kompetensi Dokter Indonesia
Standar Kompetensi Dokter Indonesia
 
Bedah minor ; eksisi clavus
Bedah minor ; eksisi clavusBedah minor ; eksisi clavus
Bedah minor ; eksisi clavus
 
Syok pada anak
Syok pada anak Syok pada anak
Syok pada anak
 
Gagal napas
Gagal napasGagal napas
Gagal napas
 
Hydrocele hidrokel anak optek aai
Hydrocele hidrokel  anak optek aaiHydrocele hidrokel  anak optek aai
Hydrocele hidrokel anak optek aai
 
Ketuban pecah dini
Ketuban pecah diniKetuban pecah dini
Ketuban pecah dini
 
Kehamilan ektopik
Kehamilan ektopikKehamilan ektopik
Kehamilan ektopik
 
Kardiotokografi
KardiotokografiKardiotokografi
Kardiotokografi
 
Manuver leopold
Manuver leopoldManuver leopold
Manuver leopold
 
Angina pectoris stabil
Angina pectoris stabilAngina pectoris stabil
Angina pectoris stabil
 
Slide konsensus penatalaksanaan hipertensi 2019 inash
Slide konsensus penatalaksanaan hipertensi 2019 inashSlide konsensus penatalaksanaan hipertensi 2019 inash
Slide konsensus penatalaksanaan hipertensi 2019 inash
 
Rupture uteri
Rupture uteriRupture uteri
Rupture uteri
 
Rumus Johnson Toshack Converted
Rumus Johnson Toshack ConvertedRumus Johnson Toshack Converted
Rumus Johnson Toshack Converted
 
HIPOGLIKEMIA PADA ANAK
HIPOGLIKEMIA PADA ANAKHIPOGLIKEMIA PADA ANAK
HIPOGLIKEMIA PADA ANAK
 
Materi iii tatalaksana gizi buruk
Materi iii tatalaksana gizi burukMateri iii tatalaksana gizi buruk
Materi iii tatalaksana gizi buruk
 

Ähnlich wie PERIPARTUM KARDIOMYOPATI

Obstetri_PENYAKIT_SISTEMIK.pptx
Obstetri_PENYAKIT_SISTEMIK.pptxObstetri_PENYAKIT_SISTEMIK.pptx
Obstetri_PENYAKIT_SISTEMIK.pptx
ankga1
 
MATERI kehamilan dgn penyakit jantung + askeb
MATERI kehamilan dgn penyakit jantung + askebMATERI kehamilan dgn penyakit jantung + askeb
MATERI kehamilan dgn penyakit jantung + askeb
Dian Vivahana
 
Penyakit yang menyertai kehamilan dan persalinan
Penyakit yang menyertai kehamilan dan persalinanPenyakit yang menyertai kehamilan dan persalinan
Penyakit yang menyertai kehamilan dan persalinan
Wike Osake
 
Kelainan yang dipengaruhi dan mempengaruhi kehamilan
Kelainan yang dipengaruhi dan mempengaruhi kehamilanKelainan yang dipengaruhi dan mempengaruhi kehamilan
Kelainan yang dipengaruhi dan mempengaruhi kehamilan
Wak d'Add-Team
 
SCREENING PREEKLAMPSI pada ibu hamil.pptx
SCREENING PREEKLAMPSI pada ibu hamil.pptxSCREENING PREEKLAMPSI pada ibu hamil.pptx
SCREENING PREEKLAMPSI pada ibu hamil.pptx
SalehaS2
 
Referat obgyn sedih kali inersia
Referat obgyn sedih kali inersiaReferat obgyn sedih kali inersia
Referat obgyn sedih kali inersia
charezo
 
Penyakit sistemik kehamilan3
Penyakit sistemik  kehamilan3Penyakit sistemik  kehamilan3
Penyakit sistemik kehamilan3
diajengeni
 
Komplikasi yg mempengaruhi dan dipengaruhi kehamilan
Komplikasi yg mempengaruhi dan dipengaruhi kehamilanKomplikasi yg mempengaruhi dan dipengaruhi kehamilan
Komplikasi yg mempengaruhi dan dipengaruhi kehamilan
Nova Ci Necis
 

Ähnlich wie PERIPARTUM KARDIOMYOPATI (20)

penyakit jantung pada kehamilan.ppt
penyakit jantung pada kehamilan.pptpenyakit jantung pada kehamilan.ppt
penyakit jantung pada kehamilan.ppt
 
Obstetri_PENYAKIT_SISTEMIK.pptx
Obstetri_PENYAKIT_SISTEMIK.pptxObstetri_PENYAKIT_SISTEMIK.pptx
Obstetri_PENYAKIT_SISTEMIK.pptx
 
MATERI kehamilan dgn penyakit jantung + askeb
MATERI kehamilan dgn penyakit jantung + askebMATERI kehamilan dgn penyakit jantung + askeb
MATERI kehamilan dgn penyakit jantung + askeb
 
Penyakit yang menyertai kehamilan dan persalinan
Penyakit yang menyertai kehamilan dan persalinanPenyakit yang menyertai kehamilan dan persalinan
Penyakit yang menyertai kehamilan dan persalinan
 
Kelainan yang dipengaruhi dan mempengaruhi kehamilan
Kelainan yang dipengaruhi dan mempengaruhi kehamilanKelainan yang dipengaruhi dan mempengaruhi kehamilan
Kelainan yang dipengaruhi dan mempengaruhi kehamilan
 
Copy of UNIT 5.3 Penyakit Jantung Semasa Hamil.pptx
Copy of UNIT 5.3 Penyakit Jantung Semasa Hamil.pptxCopy of UNIT 5.3 Penyakit Jantung Semasa Hamil.pptx
Copy of UNIT 5.3 Penyakit Jantung Semasa Hamil.pptx
 
dr. Hamzah Sp.OG Emergency Obsteri dan Ginekologi .pptx
dr. Hamzah Sp.OG Emergency Obsteri dan Ginekologi .pptxdr. Hamzah Sp.OG Emergency Obsteri dan Ginekologi .pptx
dr. Hamzah Sp.OG Emergency Obsteri dan Ginekologi .pptx
 
SCREENING PREEKLAMPSI pada ibu hamil.pptx
SCREENING PREEKLAMPSI pada ibu hamil.pptxSCREENING PREEKLAMPSI pada ibu hamil.pptx
SCREENING PREEKLAMPSI pada ibu hamil.pptx
 
Referat obgyn sedih kali inersia
Referat obgyn sedih kali inersiaReferat obgyn sedih kali inersia
Referat obgyn sedih kali inersia
 
TP 2 Komorbiditas pada kehamilan - Taufiqo N S - 2106795381.pptx
TP 2 Komorbiditas pada kehamilan - Taufiqo N S - 2106795381.pptxTP 2 Komorbiditas pada kehamilan - Taufiqo N S - 2106795381.pptx
TP 2 Komorbiditas pada kehamilan - Taufiqo N S - 2106795381.pptx
 
Kb 5 asuhan dengan penyakit ibu selama hamil
Kb 5 asuhan dengan penyakit  ibu selama hamilKb 5 asuhan dengan penyakit  ibu selama hamil
Kb 5 asuhan dengan penyakit ibu selama hamil
 
penyakit jantung dalam kehamilan
penyakit jantung dalam kehamilanpenyakit jantung dalam kehamilan
penyakit jantung dalam kehamilan
 
Penyakit yang menyertai Kehamilan
Penyakit yang menyertai KehamilanPenyakit yang menyertai Kehamilan
Penyakit yang menyertai Kehamilan
 
Komplikasi kehamilan lanjut
Komplikasi kehamilan lanjutKomplikasi kehamilan lanjut
Komplikasi kehamilan lanjut
 
Tatalaksana Emergensi preeklampsia, RSPAD, 2014
Tatalaksana Emergensi preeklampsia, RSPAD, 2014Tatalaksana Emergensi preeklampsia, RSPAD, 2014
Tatalaksana Emergensi preeklampsia, RSPAD, 2014
 
Penyakit sistemik kehamilan3
Penyakit sistemik  kehamilan3Penyakit sistemik  kehamilan3
Penyakit sistemik kehamilan3
 
askep e salio 2
askep e salio 2askep e salio 2
askep e salio 2
 
Kehamilan tua dan muda
Kehamilan tua dan mudaKehamilan tua dan muda
Kehamilan tua dan muda
 
Komplikasi yg mempengaruhi dan dipengaruhi kehamilan
Komplikasi yg mempengaruhi dan dipengaruhi kehamilanKomplikasi yg mempengaruhi dan dipengaruhi kehamilan
Komplikasi yg mempengaruhi dan dipengaruhi kehamilan
 
Pre Eklampsia & Eklampsia
Pre Eklampsia & EklampsiaPre Eklampsia & Eklampsia
Pre Eklampsia & Eklampsia
 

Kürzlich hochgeladen

399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
nadyahermawan
 
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdfAnatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
srirezeki99
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
andi861789
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
khalid1276
 
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptxDAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
kemenaghajids83
 
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
RekhaDP2
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Acephasan2
 
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RambuIntanKondi
 
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
NezaPurna
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
Acephasan2
 

Kürzlich hochgeladen (20)

KOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdf
KOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdfKOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdf
KOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdf
 
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
 
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptxFRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
 
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdfAnatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 
Farmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptx
Farmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptxFarmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptx
Farmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptx
 
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiHigh Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
 
Proses Keperawatan Pada Area Keperawatan Gawat Darurat.pptx
Proses Keperawatan Pada Area Keperawatan Gawat Darurat.pptxProses Keperawatan Pada Area Keperawatan Gawat Darurat.pptx
Proses Keperawatan Pada Area Keperawatan Gawat Darurat.pptx
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
 
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptMEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
 
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdfJenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
 
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptxDAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
 
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
 
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
 
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitasDbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
 
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptxStatistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
 

PERIPARTUM KARDIOMYOPATI

  • 2. Definisi Suatu keadaan kardiomiopati idiopatik, berhubungan dengan kehamilan, bermanifestasi sebagai gagal jantung karena disfungsi sistolik ventrikel kiri, biasanya terjadi pada 1 bulan terakhir kehamilan sampai 5 bulan masa postpartum terjadi pada wanita tanpa penyakit kardiovaskular lain, tidak harus disertai dengan dilatasi ventrikel kiri, namun fraksi ejeksi biasanya selalu <45%. Heart Failure Association of the European Society of Cardiology Working Group on PPCM: tahun 2010
  • 4.
  • 5. 1% dari semua kelahiran hidup (NIGERIA) 1:2200- 4000 (USA) 1:1000 (Afrika Selatan) 1:300 (Haiti) 1:1374 (India) 1:1000 (Jepang) 1:837 (Pakistan) 34:100000 (Malaysia) 0.89:1000 (Singapura) Prevalensi budaya orang Nigeria mengharuskan setiap ibu postpartum memakan kanwa (garam danau yang sudah dikeringkan) sembari tidur di atas tempat tidur lempung yang dipanaskan 2 hari sekali selama 40 hari setelah melahirkan.
  • 6. Faktor Risiko Mempunyai hipertensi (tekanan darah >140/90 mmHg setelah kehamilan minggu ke-20), diabetes melitus, dan merokok. Umur saat hamil >32 tahun, multipara (>3 kali hamil), kehamilan multifetal, penggunaan obat- obatan untuk membantu proses melahirkan, dan malnutrisi terutama obesitas (BMI >30). Ras yang merupakan faktor risiko adalah Afrika- Amerika
  • 8. Patofisiologi 1. Stres Oksidatif  Data baru menunjukkan keterlibatan stres oksidatif, prolactin-cleaving protease cathepsin D, dan prolaktin pada patofisiologi PPCM.  Stres oksidatif adalah suatu stimulus poten untuk mengaktivasi Cathepsin D dan Matrix Metalloproteinase-2 (MMP-2), suatu enzim yang dapat menggenerasi prolaktin 16 kDa.  Belakangan ini ditemukan korelasi erat antara N- terminal brain natriuretic peptide (NTproBNP), suatu marker tingkat stres dinding ventrikel dan gagal jantung, prolaktin, dan marker untuk stres oksidatif (LDL teroksidasi) dan inflamasi (interferon-gama)
  • 9. 2. Prolaktin, Prolaktin 16 Kda dan Katepsin D  Stres oksidatif sebagai trigger aktivasi cathepsin D dalam kardiomiosit akan memotong prolactin menjadi angiostatic and pro-apoptotic subfragment.  Pasien PPCM akut mempunyai kadar low density lipoprotein (LDL) serum tinggi (suatu indikasi stres oksidatif tinggi) dan juga peningkatan kadar serum katepsin D yang teraktivasi, prolaktin total dan fragmen prolaktin 16kDa yang bersifat angiostatik.
  • 10. 3. Miokarditis  Selain stres oksidatif, inflamasi jantung disebut juga miokarditis, telah diketahui berhubungan dengan PPCM.  Virus tersebut antara lain, parvovirus B19, human herpes virus 6, Epstein-Barr virus, dan human cytomegalovirus.  perubahan sistem imun saat hamil dapat mengeksaserbasi infeksi de novo atau mereaktivasi virus laten pada wanita hamil, menyebabkan miokarditis yang berujung pada kardiomiopati
  • 11. 4. Autoimun  Serum pasien PPCM ditemukan mempengaruhi maturisasi sel dendrit in vitro, berbeda dibandingkan dengan serum wanita postpartum sehat.  Serum wanita PPCM mengandung titer autoantibodi tinggi terhadap protein jaringan kardium yang tidak terdapat pada pasien kardiomiopati idiopatik.  Autoantibodi berasal dari sel fetal (microchimerism) (yang dapat masuk ke dalam sirkulasi maternal), dan beberapa protein (seperti aktin dan miosin) yang dilepaskan oleh uterus selama proses melahirkan telah terdeteksi pada pasien PPCM. Autoantibodi ini bereaksi dengan protein miokardium maternal yang kemudian menyebabkan PPCM
  • 12. 5. Genetik  Perempuan yang mempunyai gen DCM (dilated cardiomyopahty), dapat berujung pada PPCM setelah kehamilan karena adanya stres hemodinamik. Selain itu, terdapat hubungan antara wanita dengan keluarga laki-laki yang mempunyai DCM.
  • 13.
  • 14. Tanda dan Gejala Cardiomegaly Jugular venous distention Tachycardia Tachypnea Hepatomegaly Hepatojugular reflux Ascites Peripheral edema Mental status changes Thromboemboli sianosis
  • 15. Gejala PPCM diklasifikasikan menggunakan sistem New York Heart Association sebagai berikut: Kelas I– Keadaan tanpa gejala Kelas II– Gejala ringan hanya pada aktivitas berat Kelas III – Gejala dengan aktivitas ringan Kelas IV – Gejala pada saat istirahat
  • 16. Saat-saat yang berbahaya bagi penderita Pada kehamilan 32-36 minggu, dimana volume darah mencapai puncaknya (hipervolumia). Pada kala II, dimana wanita mengerahkan tenaga untuk mengedan dan memerlukan kerja jantung yang berat. Pada Pasca persalinan, dimana darah dari ruang intervilus plasenta yang sudah lahir, sekarang masuk ke dalam sirkulasi darah ibu. Pada masa nifas, karena ada kemungkinan infeksi.
  • 18. Penatalaksanaan (umum) Peranan bidan selama kehamilan ibu dengan penyakit jantung ini berlangsung sangatlah penting. • Memberikan pengertian kepada ibu hamil untuk melaksanakan pengawasan antenatal yang teratur. • Kerjasama dengan ahli penyakit dalam atau kardiolog. • Pencegahan terhadap kenaikan berat badan dan retensi air yang berlebihan. Jika terdapat anemia, harus diobati.
  • 19. Lanjutan… • Timbulnya hipertensi atau hipotensi akan memberatkan kerja jantung, hal ini harus diobati. • Bila terjadi keluhan yang agak berat, seperti sesak napas, infeksi saluran pernapasan, dan sianosis, penderita harus dirawat di rumah sakit. • Skema kunjungan antenatal: setiap 2 minggu menjelang kehamilan 28 minggu dan 1 kali seminggu setelahnya. • Harus cukup istirahat, cukup tidur, diet rendah garam, dan pembatasan jumlah cairan.
  • 20. Pengobatan khusus bergantung pada kelas penyakit : Kelas I : • Tidak memerlukan pengobatan tambahan. Kelas II : • Biasanya tidak memerlukan terapi tambahan. Mengurangi kerja fisik terutama antara kehamilan 28-36 minggu. Kelas III: • Memerlukan digitalisasi atau obat lainnya. Sebaiknya dirawat di rumah sakit sejak kehamilan 28-30 minggu. Kelas IV : • Harus dirawat di rumah sakit dan diberikan pengobatan, bekerjasama dengan kardiolog.
  • 21. Penatalaksanaan (Kelas I dan II) • Penderita kelas I dan kelas II biasanya dapat meneruskan kehamilan dan bersalin per vaginam, namun dengan pengawasan yang baik serta kerjasama dengan ahli penyakit dalam.
  • 22. • Bila ada tanda-tanda payah jantung (dekompensasi kordis) diobati dengan digitalis. Memberikan sedilanid dosis awal 0,8 mg dan ditambah sampai dosis 1,2-1,6 mg intravena secara perlahan-lahan. Jika perlu, dapat diulang 1-2 kali dalam dua jam. Di kamar bersalin harus tersedia tabung berisi oksigen, morfin, dan suntikan diuretikum. Lanjutan…
  • 23. Lanjutan… • Kala II yaitu kala yang kritis bagi penderita. Bila tidak timbul tanda-tanda payah jantung, persalinan dapat ditunggu, diawasi dan ditolong secara spontan. Dalam 20-30 menit, bila janin belum lahir, kala II segera diperpendek dengan ekstraksi vakum atau forseps. Kalau sosio sesarea dengan lokal anestesi/lumbal/kaudal di bawah pengawasan beberapa ahli multidisiplin.
  • 24. • Untuk menghilangkan rasa sakit boleh diberikan obat analgesik seperti petidin dan lain-lain. Jangan diberikan barbiturat (luminal) atau morfin bila ditaksir bayi akan lahir dalam beberapa jam. Lanjutan…
  • 25. • Penderita kelas III dan IV tidak boleh hamil karena kehamilan sangat membahayakan jiwanya. Bila hamil, segera konsultasikan ke dokter ahli atau sedini mungkin abortus buatan medikalis. • Pada kasus tertentu tubektomi. Bila tidak mau sterilisasi, dianjurkan memakai kontrasepsi yang baik adalah IUD (AKDR). Penatalaksanaan (Kelas I dan II)
  • 26. • Penatalaksanaan kelas III dan IV, pada penyakit yang tidak terlalu parah, dianjurkan analgesia epidural. • Kelahiran pervaginam dianjurkan pada sebagian besar kasus yang ada indikasi obstetrinya. Keputusan untuk SC juga harus dipertimbangkan. Lanjutan…
  • 27. Pada Masa Nifas • Setelah bayi lahir, pederita dapat tiba-tiba jatuh kolaps, yang disebabkan darah tiba-tiba membanjiri tubuh ibu sehingga kerja jantung menjadi sangat bertambah. Perdarahan merupakan komplikasi yang cukup berbahaya. • Karena itu penderita harus tetap diawasi dan dirawat sekurang-kurangnya 2 minggu setelah bersalin.
  • 28. Pada masa laktasi : • Laktasi diperbolehkan pada wanita dengan penyakit jantung kelas I dan II yang sanggup melakukan kerja fisik. • Laktasi dilarang pada wanita dengan penyakit jantung kelas III dan IV.
  • 29. Prognosis • Prognosis penyakit jantung dalam kehamilan bagi ibu dan janin, yakni bergantung pada beratnya penyakit, umur dan penyulit-penyulit lain. • Bagi ibu pengawasan pengobatan, pimpinan persalinan, dan kerjasama dengan penderita serta kepatuhan dalam mentaati larangan, ikut menentukan prognosis.
  • 30. • Angka kematian maternal secara keseluruhan : 1-5%, Angka kematian maternal bagi penderita berat : 15% Bagi janin, bila penyakit jantung tidak terlalu berat, tidak begitu mempengaruhi kematian perinatal. Namun pada penyakit yang berat, prognosis akan buruk karena akan terjadi gawat janin.
  • 31. Pengaruh penyakit jantung terhadap kehamilan :  Dapat terjadi abortus.  Prematuritas  Dismaturitas  Lahir dengan Apgar rendah atau lahir mati.  Kematian janin dalam rahim (KJDR).
  • 32. Referensi • Continuing Medical Education, IDI. Definisi, Etiopatogenesis, dan Diagnosis Kardiomiopati Peripartum pdf. • Artoni F, Sedyawan J. Kelainan jantung pada kehamilan dan persalinan tahun 2001 di RSCM. In: Pertemuan Ilmiah Tahunan XIII POGI; 2002; Malang; 2002. • Ratnadewi N, Suardi A. Tinjauan kasus penyakit jantung dalam kehamilan di RSU Dr.Hasan Sadikin selama 5 tahun (1994-1998). Maj Obstet Ginekol Indones 2000;24 (1):37 - 42. • Wiratama K, Suwardewa T. Kehamilan dengan penyakit jantung rematik (pjr) serta komplikasi stroke hemoragik. In: Pertemuan Ilmiah Tahunan POGI XI; 1999; Semarang; 1999.