8. Kesahihan Dalil Basmalah
Al-Imam Abu Syamah al-Maqdisi berkata:
“Ketahuilah bahwa hadits-hadits yang
menerangkan mengeraskan bacaan basmalah
dalam shalat banyak sekali, riwayatnya mencapai
21 orang sahabat Nabi . Mereka
meriwayatkannya dari Nabi , sebagian dapat
difahami dari redaksi periwayatannya. Tidak ada
riwayat dari Nabi yang menegaskan membaca
basmalah dengan pelan, kecuali dua riwayat.
Pertama, riwayat dha’if dari Ibn Mughaffal, dan
kedua riwayat dari Anas yang mengandung illat
dan tidak dapat dijadikan hujjah.
10. Kesahihan Dalil Basmalah
Adapun hadits-hadits yang
menerangkan mengeraskan bacaan
basmalah dalam shalat, maka hujjah
dari hadits-hadits tersebut menjadi
keharusan karena kesahihannya, yaitu
hadits yang diriwayatkan dari enam
orang sahabat, yaitu Abu Hurarirah,
Ummu Salamah, Ibn Abbas, Anas, Ali
bin Abi Thalib dan Samurah bin Jundub
17. ORANG PERTAMA YANG MEMBACA
BASMALAH DENGAN PELAN
Al-Hafizh Ibn Hajar berkata: “Amr bin
Sa’id bin al-’Ash, penguasa dari Bani
Umayah, yang dijuluki Lathim al-Syaithan
(yang ditempeleng syetan), adalah orang
pertama yang membaca basmalah
dengan pelan, karena bermaksud
menyelisihi sahabat Abdullah bin al-
Zubair yang membaca keras. Hal ini
diriwayat-kan oleh al-Syafi’i dan lainnya
dengan sanad yang shahih”.