Dokumen tersebut membahas tentang rukun-rukun Islam yang terdiri dari syahadat, sholat, puasa, zakat, dan haji. Dijelaskan definisi, hukum, dan syarat-syarat pelaksanaan masing-masing rukun tersebut.
2. DENGAN MENYEBUT NAMA ALLAH YANG MAHA
PENGASIH LAGI MAHA PENYAYANG
Assalamuaikum Wr. Wb
3. Pendahuluan
Islam merupakan agama yang diridhoi oleh Allah SWT, maka
beruntunglah bagi kita yang dilahirkan dari keluarga islam dan
dalam keadaan islam , untuk itu saat ini tinggal bagaimana kita
menjadikan agama islam ini sebagai agama yang selamat dan
menyelamatkan bagi kita dan orang – orang disekitar kita
kemudian.
4. Yang akan dibahas
• Pengertian Rukun
• Pemahaman Islam
• Rukun Islam
– Syahadat
– Sholat
– Puasa
– Zakat
– Haij
5. Pengertian Rukun
Rukun adalah hal – hal yang
wajib atau harus dilakukan
dalam mengerjakan sesuatu
yang biasanya dilakukan
secara sistematis
(berurutan) dan dikerjakan
saling terpisah.
6. Pemahaman Islam
• Secara Bahasa (Etismologi)
1. Aslama, artinya menyerahkan diri
2. Salima, artinya selamat
3. Sallama, artinya menyelamatkan orang
lain.
4. Salam, Aman, damai, sentosa.
7. • Segi Istilah (Terminologi)
Secara Terminologis (istilah, maknawi)
dapat dikatakan islam adalah agama
wahyu berintikan tauhid atau keesaan
Tuhan yang diturunkan oleh Allah SWT
kepada Nabi Muhammad SAW sebagai
utusan-Nya yang terakhir dan berlaku
bagi seluruh manusia, dimana pun dan
kapan pun, yang ajarannya meliputi
seluruh aspek kehidupan manusia
8. 1. Syahadat
• Syahadat Tauhid
“Aku mengakui (dengan Haqqul Yaqin)
bahwa tiada Tuhan selain Allah”.
• Syahadat Rasul
“Aku mengakui (dengan Haqqul Yakin)
bahwa Nabi Muhammad saw adalah
utusan Allah”.
9. Keutamaan Syahadat
Dari Abu Hurairah Radliyallah 'Anhu, Rasulullah
Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda:
"Saya bersaksi bahwa tiada tuhan (yang berhak
diibadahi) selain Allah dan aku adalah utusan
Allah, tiada-lah seorang hamba bertemu Allah
(meninggal dunia) dengan membawa keduanya tanpa ada
keraguan sedikitpun pasti ia akan masuk surga." (HR.
Muslim)
10. Hal – hal yang membatalkan syahadat
• Syirik
• Menjadikan orang lain atau hal lain sebagi
perantara antara dirinya dan Allah S.W.T
• Tidak mau mengkafirkan orang – orang yang
jelas kufur
• Berhukum seain hukum Allah S.W.T
11. 2. Sholat
a. Pengertian
Secara etimologi shalat berarti do’a dan
secara terminologi atau istilah, para ahli fiqih
mengartikan secara lahir dan hakiki, secara
lahiriah shalat berarti beberapa ucapan dan
perbuatan yang dimulai dengan takbir dan
diakhiri dengan salam, yang dengannya kita
beribadah kepada Allah menurut syarat –
syarat yang telah ditentukan (Sidi Gazalba,88).
12. Dalil – dalil tentang kewajiban sholat
Al-Baqarah, 43
“Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan
rukulah beserta orang – orang yang ruku”
Al – Baqoroh : 110
“Dan dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat dan apa – apa yang kamu
usahakan dari kebaikan bagi dirimu, tentu kamu akan dapat pahalanya pada
sisi Allah sesungguhnya Allah maha melihat apa – apa yang kamu kerjakan”
14. Rukun Shalat
• Berdiri (bagi yang mampu)
• Takbiratul ihram
• Membaca surat Al Fatihah pada tiap rakaat
• Rukuk dan tuma’ninah
• Iktidal setelah rukuk dan tuma'ninah
• Sujud dua kali dengan tuma'ninah
• Duduk antara dua sujud dengan tuma'ninah
• Duduk dan membaca tasyahud akhir
• Membaca salawat nabi pada tasyahud akhir
• Membaca salam yang pertama
• Tertib (melakukan rukun secara berurutan)
15. Syarat Wajib Sholat
• Islam
• Baligh
• Berakal
• Suci dari hadast besar dan kecil
• Sudah masuk waktu sholat
16. 3. Puasa
• Definisi Puasa
Shaum (puasa) berasal dari kata bahasa arab
yaitu shaama-yashuumu, yang
bermakna menahan atau sering juga disebut
al-imsak. Yaitu menahan diri dari segala apa
yang membatalkan puasa
17. B. Macam-macam puasa dari segi hukum
Ulama madzhab Maliki, Syafi’i dan hambali
sepakat bahwasanya puasa itu terbagi menjadi
empat macam, yaitu :
Puasa wajib
Puasa sunnah (mandub)
Puasa makruh
Puasa haram
18. • Syarat Wajib Puasa
Beragama Islam
Baligh (telah mencapai umur dewasa)
Berakal
Mumayyiz
Berupaya untuk mengerjakannya.
Sehat
Tidak musafir
• Syarat Sah Puasa
Beragama Islam
Berakal
Tidak dalam haid, nifas dan wiladah (melahirkan anak)
bagi kaum wanita
Hari yang sah berpuasa.
19. Hal – hal yang membatalkan puasa
• Makan
• Minum
• Hubungan suami istri
• Muntah disengaja
• Haid
• Gila
21. 4. Zakat
• Makna Zakat
Menurut Bahasa(lughat), zakat berarti :
tumbuh; berkembang; kesuburan atau
bertambah (HR. At-Tirmidzi) atau dapat
pula berarti membersihkan atau
mensucikan (QS. At-Taubah : 10)
22. • Hukum Zakat
Hukum zakat adalah wajib (fardhu) atas
setiap muslim yang telah memenuhi syarat-
syarat tertentu
• Macam-macam Zakat
– Zakat Nafs (jiwa), juga disebut zakat fitrah
yaitu sering disebut zakat pembersih harta, yang
dibayarkan setelah subuh sebelum sholat
ied, yang besarnya 1 sha atau kalau dihitung
sebesar 3,5 liter beras atau sekitar 2,7 gr
makanan pokk kepada 8 golongan penerima zakat
(mustahik).
23. – Zakat maal (Zakat harta
o Syarat-syarat Kekayaan yang Wajib di Zakati
a. Milik Penuh (Almilkuttam)
b. Berkembang
c. Cukup Nishab
d. Lebih Dari Kebutuhan Pokok
e. Bebas dari hutang
f. Berlalu Satu Tahun (Al-Haul)
o Harta yang wajib dizakati
a. Binatang ternak
b. Emas dan Perak
c. Harta Perniagaan
d. Kekayaan laut
e. Rikaz (harta karun)
24. • Nishab Zakat Mal
Hewan Ternak
– Sapi, kerbau, dan kuda nishabnya yaitu 30 ekor
– Kambing atau domba nishabnya yaitu 40 ekor
– Ternak unggas dan perikanan nishabnya yaitu dilihat dari
keuntungan bila telah mencapai setara dengan 20 dinar
atau 85 gr emas
– Unta nishabnya yaitu 5 ekor
Emas dan Perak nishabnya 20 dinar atau setara dengan 85 gr
emas murni
Perniagaan nishabnya 20 dinar
Hasil Pertanianadalah nishabnya adalah 5 wasq atau setara
dengan 750 kg
25. – Zakat Profesi
Dasar Hukum
Firman Allah SWT:
dan pada harta-harta mereka ada hak untuk
orang miskin yang meminta dan orang miskin
yang tidak dapat bagian
(QS. Adz Dzariyat:19)
Zakat ini diperuntukan kepada seseorang dengan
hasil profesinya ia menjadi kaya, maka wajib atas
kekayaannya itu zakat, akan tetapi jika hasilnya
tidak mencukupi kebutuhan hidup (dan
keluarganya), maka ia menjadi mustahiq
(penerima zakat)
26. Haji
A. Pengertian Haji Dan Umrah
• Asal mula arti haji menurut lughah atau arti bahasa (etimologi)
adalah “al-qashdu” atau “menyengaja”. Sedangkan arti haji
dilihat dari segi istilah (terminology) berarti bersengaja
mendatangi Baitullah (ka’bah) untuk melakukan beberapa
amal ibadah dengan tata cara yang tertentu dan dilaksanakan
pada waktu tertentu pula, menurut syarat-syarat yang
ditentukan oleh syara’, semata-mata mencari ridho Allah.
• Adapun umrah menurut bahasa bermakna ‘ziarah’. Sedangkan
menurut syara’ umrah ialah menziarahi ka’bah, melakukan
tawaf di sekelilingnya, bersa’i antara Shafa dan Marwah dan
mencukur atau menggunting rambut dengan cara tertentu dan
dapat dilaksanakan setiap waktu.
27. B. Tujuan Haji Dan Umrah
• Al-baqarah 189
•
• ″Mereka bertanya kepadamu tentang bulan sabit. Katakanlah:
"Bulan sabit itu adalah tanda-tanda waktu bagi manusia dan
(bagi ibadat) haji; dan bukanlah kebajikan memasuki rumah-
rumah dari belakangnya, akan tetapi kebajikan itu ialah
kebajikan orang yang bertakwa. dan masuklah ke rumah-rumah
itu dari pintu-pintunya; dan bertakwalah kepada Allah agar
kamu beruntung″. (Al-baqarah : 189)
28. 1. Syarat-Syarat Melakukan Haji
Adapun syarat-syarat wajib melakukan ibadah
haji dan umrah adalah :
a) Islam
b) Baligh (dewasa)
c) Aqil (berakal sehat
d) Merdeka
e) Mampu (Istitha’ah)
29. 2. Rukun-rukun Ibadah Haji dan Umrah
Rukun haji dan umrah merupakan ketentuan-
ketentuan/perbuatan-perbuatan yang wajib dikerjakan dalam
ibadah haji apabila ditinggalkan, meskipun hanya salah
satunya, ibadah haji atau umrahnya itu tidak sah. Adapun
rukun-rukun haji dan umrah itu adalah sebagai berikut :
• Ihram
• Wukuf di arafah
• Thawaf
• Sa’i
• Bercukur
• Tertib
30. Larangan dalam haji
• Bersetubuh, bermesra-mesraan, berbuat maksiat, dan bertengkar dalam
haji.
• Dilarang menikah dan menikahkan (menjadi wali).
• Dilarang memakai pakaian yang di jahit, harum-haruman (minyak
wangi), memakai kain yang di celup, menutup kepala, memakai sepatu
yang menutup mata kaki. Adapun kaum wanita, mereka boleh memakai
pakaian yang menutupi seluruh tubuhnya, kecuali dan kedua telapak
tangannya. Yang haram bagi mereka bagi mereka hanya kaos tangan dan
pakaina yang telah di celup dengan celupan yang berbau harum.
• Perempuan dilarang menutup muka dan kedua telapak tangan.
• Dilarang menghilangkan rambut dan bulu badan, memotong kuku selama
haji, kecuali sakit tetapi wajib membayar dam.
• Dilarang berburu atau membunuh binatang liar yang halal di makan.