SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 8
PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN KIMIA BERBASIS PENDEKATAN
SAINTIFIK PADA MATERI LAJU REAKSI
Astika Rahayu, Dr. Ucu Cahyana, M.Si, Dr. Zulmanelis, M.Si.
Program Studi Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas
Negeri Jakarta, Jl. Pemuda No. 10, Rawamangun, 13220, Jakarta, Indonesia.
Corresponding author: astikarhy@yahoo.com (Astika Rahayu)
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan modul pembelajaran kimia berbasis
pendekatan saintifik pada materi laju reaksi.Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian
dan pengembangan (Research dan Development). Tahapan yang dilak ukan terdiri dari analisis
kebutuhan, pengembangan produk, validasi produk oleh ahli materi,bahasa,dan media, dan uji coba
produk oleh peserta didik dan guru. Pengembangan modul pembelajaran ini berfungsi untuk
menunjang pembelajaran mandiri. Materi pembelajaran disajikan dan dirancang dengan mengadopsi
tahap-tahap pendekatan saintifik. Modul pembelajaran terdiri dari tiga kegiatan belajar yang
masing-masing tersusun secara sistematis. Tampilan visual pada modul tersaji dengan desain yang
menarik sehingga meningkatkan minat belajar peserta didik . Hasil validasi oleh para ahli
menunjukkan hasil sangat baik dengan nilai r sebesar 0,81-0,94. Pada tahap akhir, hasil uji coba
produk oleh peserta didik dan guru juga menunjukkan hasil yang sangat dengan presentase penilaian
>80%. Berdasarkan hasil yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa modul pembelajaran berbasis
pendekatan saintifik pada materi laju reaksi yang dikembangkan sangat baik dan layak untuk
digunakan dalam proses pembelajaran kimia.
Kata Kunci: Pendekatan Saintifik, Bahan Ajar, Modul Pembelajaran, Modul Kimia, Laju Reaksi.
Abstract
This research aims to develop a learning module on a scientific approach based chemical
reaction rate materia with Research and Development method. Steps being taken in this study
consisted of a needs analysis, product development, product validation by subject matter experts,
language,and media, and product trials by students and teachers. The development of this learning
module serves to support independent learning. Learning materials presented and designed by
adopting the steps of the scientific approach. It is consists of three learning activities that each
systematically arranged. Visual display on the module presented with an attractive design so as to
increase the interest of learners.Validation by the experts showed a good results with the r value of
0.81 to 0.94. In the final phase,the test results of products by learners and teachers have also proved
highly with the percentage of votes> 80%. Based on the resultsit can be concluded that the learning
module based on a scientific approach to the material reaction rate very well developed and feasible
for use in the learning process chemistry.
Keywords: Saintific Approach,Teaching Materials, Learning Module, Chemistry Module, Kinetics.
1. Pendahuluan
Kemampuan literasi sains berperan penting dalam menentukan kualitas Sumber Daya
Manusia (SDM). Sumber daya manusia yang bermutu merupakan faktor penting dalam pembangunan
di era globalisasi. Literasi sains (scientific literacy) menjadi suatu keharusan bagi setiap orang karena
saat ini dunia sangat dipenuhi dengan produk-produk kerja ilmiah (scientific inquiry). Banyak negara
berlomba-lomba meningkatkan kemampuan literasi sains warga negaranya melalui peningkatan
kualitas pembelajaran sains.
Pemahaman tentang pembelajaran sains yang mengarah pada pembentukan literasi sains
peserta didik di Indonesia nampaknya masih tergolong rendah. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil
studi Programme for International Student Assesment (PISA) dalam hal literasi matematika,
membaca, dan sains. Berdasarkan analisis hasil PISA tahun 2009 dan 2012 Indonesia menduduki
peringkat 57 lalu menurun ke peringkat 64 dari total 65 negara keanggotaan PISA (PISA Result,
2012).
Literasi sains didefinisikan sebagai pengetahuan dasar dan keterampilan yang dibutuhkan
oleh seorang individu untuk berpartisipasi dalam proses demokrasi [5]. Peningkatan literasi sains terus
ditingkatkan melalui peningkatan kualitas pembelajaran sains. Upaya tersebut ditunjukkan dengan
menerapkan suatu pendekatan pembelajaran, yaitu pendekatan saintifik. Pendekatan saintifik
merupakan pembelajaran yang mengadopsi langkah-langkah saintifik dalam membangun pengetahuan
melalui metode ilmiah. Pembelajaran saintifik menekankan pada keterampilan proses, yaitu model
pembelajaran yang mengintegrasikan keterampilan proses sains ke dalam sistem penyajian materi
secara terpadu [2]. Proses pembelajaran pada kurikulum saat ini menekankan pada dimensi pedagogik
modern dalam pembelajaran, yaitu menggunakan pendekatan ilmiah atau pendekatan saintifik. Proses
pembelajaran meliputi kegiatan mengamati, menanya, mencoba, mengolah data, menyajikan data, dan
menyimpulkan.
Pembelajaran berbasis pendekatan saintifik dapat diterapkan dalam pembelajaran kimia.
Melalui penerapannya akan dihasilkan pembelajaran yang lebih bermakna. Kualitas pembelajaran
kimia dipengaruhi oleh beberapa faktor misalnya, strategi belajar mengajar, metode, dan pendekatan
pembelajaran, serta bahan ajar yang digunakan. Bahan ajar merupakan komponen penting dalam
pembelajaran kimia. Bahan ajar dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan pada bahasan tertentu.
Salah satu bentuk pengembangan bahan ajar ialah modul pembelajaran.
Modul merupakan suatu paket belajar yang berkenaan dengan satu unit bahan pelajaran.
Modul dapat diartikan sebagai materi pelajaran yang disusun dan disajikan secara tertulis sedemikian
rupa sehingga pembacanya diharapkan dapat menyerap sendiri materi tersebut [3]. Modul disajikan
secara sistematis sehingga pembacanya dapat belajar dengan atau tanpa guru atau fasilitator.
pengajaran menggunakan modul dapat membuka kesempatan bagi peserta didik untuk belajar
menurut kecepatan masing-masing [1]. Melalui pengajaran modul peserta didik dapat belajar menurut
caranya masing-masing.
Penyusunan modul pembelajaran mengacu pada kompetensi yang terdapat di dalam tujuan
yang ditetapkan. Sesuai dengan karakteristik kimia yang harus dipahami dengan memerhatikan
hubungan antara tiga level representasi, maka bahan ajar harus dikembangkan dengan memenuhi
kriteria tersebut. Pembelajaran kimia direpresentasikan dalam 3 level, yaitu submikro, makro, dan
simbolik. Level submikro pada materi laju reaksi ditunjukkan oleh reaksi-reaksi kimia yang tidak
kasat mata. Level makro dapat diamati melalui pengukuran waktu reaksi beserta ciri-ciri terjadinya
reaksi yang dapat teramati oleh mata. Representasi pada level simbolik dapat ditemukan saat
penggunaan rumus laju reaksi (𝑣). Level simbolik terkait dengan penggunaan operasi atau simbol-
simbol untuk menggambarkan sesuatu yang dipelajari. Berdasarkan pemetaan taksonomi bloom
tersebut penyusunan materi di dalam modul dapat disusun secara sistematis.
2. Metodologi Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (research and
development), yaitu penelitian yang dipergunakan untuk menghasilkan produk tertentu [4]. Produk
yang dihasilkan berupa modul pembelajaran kimia berbasis pendekatan saintifik pada materi laju
reaksi. Ada empat tahapan yang dilakukan, yaitu tahap analisis kebutuhan, tahap pengembangan
produk, tahap validasi produk, dan tahap uji coba produk.
Tahap analisis kebutuhan dilakukan terhadap peserta didik di SMAN 58 Jakarta dan SMAN
76 Jakarta dan tiga guru kimia yang masing-masing berasal dari SMAN 58, SMAN 39, dan SMAN 88
Jakarta. Pengumpulan data pada tahap ini diperoleh melalui pengisian kuesioner. Tahap
pengembangan modul dilakukan dengan melakukan studi literatur terlebih dahulu. Validasi produk
dilakukan oleh ahli materi, ahli media, dan ahli bahasa. Pada tahap akhir dilakukan uji coba produk
kepada peserta didik dan guru ke beberapa sekolah SMA Negeri di Jakarta. Pengumpulan data pada
tahap validasi produk dan uji coba produk dilakukan dengan cara mengisi kuesioner penilaian yang
dikembangan dari BSNP (2006) mengenai instrumen penilaian tahap II buku teks pelajaran kimia
SMA/MA.
Persamaan yang digunakan untuk menentukan nilai kelayakan (r) validasi dari ahli adalah:
𝑟 =
đ‘…đœđŸđ‘ − đ‘…đœđŸđ‘’
đ‘…đœđŸđ‘
Keterangan:
r = Koefisien kesepakatan antar rater
RJKb = Jumlah kuadrat baris
RJKe = Jumlah kuadrat error
Kemudian untuk mengetahui kualitas modul pembelajaran yang dikembangkan, hasil
penilaian yang diperoleh dari instrumen uji coba produk oleh peserta didik dan guru serta instrumen
validasi produk oleh para ahli diinterpretasikan dengan menggunakan:
% =
Æ© 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑩𝑎𝑛𝑔 đ‘‘đ‘–đ‘—đ‘Žđ‘€đ‘Žđ‘
Æ© 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑱𝑚 𝑖𝑛𝑑𝑖𝑘𝑎𝑡𝑜𝑟
đ‘„ 100%
Data yang diperoleh selanjutnya diiterpretasi berdasarkan rating scale;
Tabel 1. Interpretasi Skor Rating Scale
Presentase Interpretasi
0% - 20% Sangat Kurang Baik
20,1% - 40% Kurang Baik
40,1% - 60% Cukup Baik
60,1% - 80% Baik
80,1% - 100% Sangat Baik
3. Hasil dan Pembahasan
a) Tahap Analisis Kebutuhan
Sesuai kurikulum yang berlaku saat ini, proses pembelajaran di sekolah mengacu pada
pembelajaran berbasis pendekatan saintifik. Seluruh responden guru mengaku telah mengetahui
pendekatan saintifik dan telah memfasilitasi peserta didik dengan langkah-langkah pembelajaran
saintifik dalam proses pembelajaran kimia yang dibinanya. Sebanyak 72,2% responden peserta didik
mengaku bahwa proses pembelajaran telah diawali dengan kegiatan pengamatan terhadap suatu objek
yang identik dengan langkah awal pembelajaran berbasis pendekatan saintifik [3]. Langkah
pendekatan saintifik mulai terhambat ketika masih ada sebanyak 58,3% responden peserta didik yang
belum mampu menemukan keterkaitan informasi dengan materi yang sedang dikajinya.
Meskipun para responden guru menyatakan tidak adanya kesulitan dalam menerapkan
pembelajaran berbasis pendekatan saintifik di kelas. Namun, diperlukan bahan ajar dan sikap
kemandirian yang tinggi guna menunjang proses pembelajaran berbasis pendekatan saintifik.
Pendapat peserta didik terhadap buku teks yang biasa digunakan antara lain ialah kurangnya
keterbacaan, penggunaan diksi yang sulit dipahami, tampilan yang kurang menarik, dan penyajian
materi yang terlalu luas. Bahan ajar yang digunakan juga belum mampu memfasilitasi peserta didik
untuk melakukan pembelajaran secara mandiri. Oleh karena itu, proses pembelajaran dengan berbasis
pendekatan saintifik masih belum dapat dilakukan dengan sempurna.
b) Tahap Pengembangan
Mula-mula dilakukan studi literatur dan analisis terhadap silabus pembelajaran kimia untuk
mengaji materi laju reaksi lebih dalam. Modul dibagi menjadi 3 kegiatan belajar yang masing-masing
disusun materi pembelajaran secara sistematis dengan menerapkan langkah-langkah pendekatan
saintifik. Modul memuat kompetensi inti, kompetensi dasar, pendahuluan sebagai deskripsi modul
serta tiga kegiatan belajar yang masing-masing terdapat tujuan pembelajaran, tes kemampuan awal,
materi pembelajaran, contoh soal, kegiatan peserta didik (individu dan kelompok), aplikasi materi
dalam kehidupan sehari-hari, rangkuman, uji pemahaman, tes akhir kegiatan belajar, pedoman
penilaian, dan remedial.
Tampilan modul didesain dengan perpaduan warna yang menarik, penggunaan ilustrasi
gambar yang interaktif, penggunaan jenis huruf, dan pemilihan kata yang mendukung tingkat
keterbacaan. Sampul modul didesain dengan latar belakang gambar yang berkaitan dengan kimia dan
menonjolkan unsur judul materi sebagai identitas modul. Tampilan modul dibuat menarik agar
meningkatkan minat peserta didik untuk melakukan pembelajaran menggunakan modul.
c) Tahap Validasi Modul
Tahap validasi ini bertujuan untuk mengetahui penilaian beberapa ahli terhadap modul
pembelajaran yang dikembangkan. Validasi dilakukan dengan pengisian kuesioner. Kuesioner
tersebut dibuat berdasarkan komponen penilaian aspek kelayakan isi, penyajian bahan, dan aspek
kelayakan kegrafikan yang diadaptasi dari Standar Penilaian Buku Teks Pelajaran oleh BSNP serta
dari aspek pembelajaran berbasis saintifik. Hasil yang diperoleh dari tahap validasi oleh beberapa ahli
materi, media, dan bahasa adalah sebagai berikut,
Gambar 3. Tampilan sampul modul
Tabel 2. Presentase Validasi Ahli Materi terhadap modul pembelajaran
No. Indikator % Interpretasi
1 Komponen kelayakan isi 93 Sangat Baik
2 Komponen penyajian 93 Sangat Baik
3 Pendekatan saintifik 92 Sangat Baik
Tabel 3. Presentase Validasi Ahli Media terhadap modul pembelajaran
No. Indikator % Interpretasi
1 Ukuran Modul 83 Sangat Baik
2 Bagian Kulit Modul 74 Baik
3 Bagian Isi Modul 79 Baik
Tabel 4. Presentase Validasi Ahli Bahasa terhadap modul pembelajaran
No. Indikator % Interpretasi
1 Sesuai dengan
perkembangan intelektual
75 Baik
2 Komunikatif 83 Sangat Baik
3 Dialogis & Interaktif 71 Baik
4 Lugas 75 Baik
5 Koherensi 75 Baik
6 EYD 71 Baik
7 Istilah, simbol, lambang 75 Baik
Melalui tahap ini juga diperoleh berbagai komentar dan saran perbaikan guna meningkatkan
kesempurnaan modul yang dikembangkan. Perbaikan tersebut harus dilakukan sebelum melakukan
tahap akhir, yaitu tahap uji coba produk.
d) Tahap Uji Coba Produk
Uji coba dilakukan sebanyak dua kali, yaitu pada kelompok kecil dan kelompok besar.
Kelompok kecil terdiri dari 15 responden peserta didik dan dilakukan dengan pengisian kuesioner
penilaian. Hasil uji coba kelompok kecil dapat dilihat pada Tabel 5. pada uji coba kelompok kecil ini
juga diperoleh saran-saran dari peserta didik sehingga dapat dilakukan proses penyempurnaan
kembali sebelum melakukan uji coba pada kelompok besar.
Tabel 5. Presentase Uji Coba Kelompok Kecil
No. Indikator % Interpretasi
1 Tampilan Modul 81,7 Sangat Baik
2 Penulisan Bahasa 78,3 Baik
3 Isi Modul 77,5 Baik
4 Pendekatan Saintifik 75,5 Baik
5 Kualitas Keseluruhan 80,8 Sangat Baik
Uji coba pada kelompok besar dilakukan oleh peserta didik dan guru. Peserta didik
menggunakan modul sesuai dengan petunjuk penggunaan modul sehingga peserta didik dapat
memahami metode belajar dengan modul secara maksimal. Secara umum, respon peserta didik
terhadap modul menjadi lebih baik dari penilaian pada uji coba kelompok kecil. Hal ini dikarenakan
modul sudah mengalami perbaikan. Di samping itu, guru juga menyatakan respon baiknya terhadap
penyajian materi di dalam modul. Materi pembelajaran telah tersaji dengan jelas dan sistematis pada
setiap kegiatan belajar sehingga memudahkan guru apabila digunakan di dalam kelas ataupun
digunakan oleh peserta didik secara mandiri. Hasil penilaian pada uji coba kelompok besar yang
dilakukan oleh peserta didik dan guru dapat dilihat pada Tabel 6 dan Tabel 7.
Tabel 6. Presentase Uji Coba Kelompok Besar
No. Indikator % Interpretasi
1 Tampilan Modul 93,3 Sangat Baik
2 Penulisan Bahasa 94,8 Sangat Baik
3 Isi Modul 84,3 Sangat Baik
4 Pendekatan Saintifik 85,03 Sangat Baik
5 Kualitas Keseluruhan 90,5 Sangat Baik
Tabel 7. Presentase Hasil Respon Guru terhadap Modul
No. Indikator % Interpretasi
1 Tampilan Modul 85,9 Sangat Baik
2 Penulisan Bahasa 81,3 Sangat Baik
3 Isi Modul 81,3 Sangat Baik
4 Pendekatan Saintifik 81,3 Sangat Baik
5 Kualitas Keseluruhan 81,3 Sangat Baik
4. Kesimpulan dan Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, pengembangan bahan ajar berupa modul
pembelajaran kimia berbasis pendekatan saintifik pada materi laju reaksi sangat bermanfaat. Modul
pembelajaran dikembangkan sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan guru serta menerapkan sistem
pembelajaran saintifik dalam penyajian materinya.
Berdasarkan proses penelitian dan pengembangan modul pembelajaran kimia pada materi
laju reaksi dengan pendekatan saintifik, maka disarankan beberapa hal, antara lain:
1. Melakukan penelitian tindak lanjut untuk menguji efektivitas modul pembelajaran kimia pada
materi laju reaksi pada proses pembelajaran kimia.
2. Mengintegrasikan modul pembelajaran ke dalam bentuk media IT.
3. Melakukan pengembangan modul pembelajaran kimia dengan pendekatan saintifik pada
materi kimia lainnya.
5. Daftar Pustaka
[1] Anderson, Ronald. (1983). Pemilihan dan Pengembangan Media untuk Pembelajaran.
Terjemahan Yusufhadi Miarso, dkk. Jakarta: PAU-UT.
[2] Beyer, Barry K. (1991). Teaching Thinking Skill: A Handbook for Elementary School
Teachers. New York, USA: Allyn & Bacon.
[3] Daryanto. (2014). Pendekatan Pembelajaran Saintifik Kurikulum 2013. Yogyakarta:
Gava Media.
[4] Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
[5] Turgut, H. (2007). Scientific literacy for all, Journal of Faculty of Educational Sciences,
40(2), 233-256.

Weitere Àhnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Ppt evaluasi-kurikulum-kel.-1
Ppt evaluasi-kurikulum-kel.-1Ppt evaluasi-kurikulum-kel.-1
Ppt evaluasi-kurikulum-kel.-1arlanridfan farid
 
Evaluasi Kurikulum
Evaluasi KurikulumEvaluasi Kurikulum
Evaluasi Kurikulum20091312
 
Model evaluasi kurikulum
Model evaluasi kurikulumModel evaluasi kurikulum
Model evaluasi kurikulumAnis Ilahi
 
Pengaruh kombinasi model pembelajaran problem based learning
Pengaruh kombinasi model pembelajaran problem based learningPengaruh kombinasi model pembelajaran problem based learning
Pengaruh kombinasi model pembelajaran problem based learningMutiaIranda
 
Kajian Buku
Kajian BukuKajian Buku
Kajian Bukugesty
 
04. elvinawati hal. 23 28
04. elvinawati hal. 23 2804. elvinawati hal. 23 28
04. elvinawati hal. 23 28Afwanilhuda Nst
 
Strategi pengembangan pbk
Strategi pengembangan pbkStrategi pengembangan pbk
Strategi pengembangan pbkEgi Ramadah
 
Evaluasi Kurikulum
Evaluasi KurikulumEvaluasi Kurikulum
Evaluasi KurikulumAni Mahisarani
 
http://www.slideshare.net/rahastycinthiadevi
http://www.slideshare.net/rahastycinthiadevihttp://www.slideshare.net/rahastycinthiadevi
http://www.slideshare.net/rahastycinthiadeviRahasty Cinthia Devi
 
Makalah spi kelompok5
Makalah spi kelompok5Makalah spi kelompok5
Makalah spi kelompok5asikin1
 
Ppt bab 6 evaluasi kurikulum
Ppt bab 6 evaluasi kurikulumPpt bab 6 evaluasi kurikulum
Ppt bab 6 evaluasi kurikulumnoviyanty
 
Pemodelan Jangka Sorong
Pemodelan Jangka SorongPemodelan Jangka Sorong
Pemodelan Jangka SorongLilis Indayani
 
Kurikulum dan Pembelajaran
Kurikulum dan PembelajaranKurikulum dan Pembelajaran
Kurikulum dan Pembelajarannaniandriyani
 

Was ist angesagt? (16)

Ppt evaluasi-kurikulum-kel.-1
Ppt evaluasi-kurikulum-kel.-1Ppt evaluasi-kurikulum-kel.-1
Ppt evaluasi-kurikulum-kel.-1
 
Evaluasi Kurikulum
Evaluasi KurikulumEvaluasi Kurikulum
Evaluasi Kurikulum
 
Model evaluasi kurikulum
Model evaluasi kurikulumModel evaluasi kurikulum
Model evaluasi kurikulum
 
467
467467
467
 
Pengaruh kombinasi model pembelajaran problem based learning
Pengaruh kombinasi model pembelajaran problem based learningPengaruh kombinasi model pembelajaran problem based learning
Pengaruh kombinasi model pembelajaran problem based learning
 
Kajian Buku
Kajian BukuKajian Buku
Kajian Buku
 
04. elvinawati hal. 23 28
04. elvinawati hal. 23 2804. elvinawati hal. 23 28
04. elvinawati hal. 23 28
 
Strategi pengembangan pbk
Strategi pengembangan pbkStrategi pengembangan pbk
Strategi pengembangan pbk
 
Evaluasi Kurikulum
Evaluasi KurikulumEvaluasi Kurikulum
Evaluasi Kurikulum
 
Evaluasi kurikulum
Evaluasi kurikulumEvaluasi kurikulum
Evaluasi kurikulum
 
http://www.slideshare.net/rahastycinthiadevi
http://www.slideshare.net/rahastycinthiadevihttp://www.slideshare.net/rahastycinthiadevi
http://www.slideshare.net/rahastycinthiadevi
 
Makalah spi kelompok5
Makalah spi kelompok5Makalah spi kelompok5
Makalah spi kelompok5
 
4.bab iii
4.bab iii4.bab iii
4.bab iii
 
Ppt bab 6 evaluasi kurikulum
Ppt bab 6 evaluasi kurikulumPpt bab 6 evaluasi kurikulum
Ppt bab 6 evaluasi kurikulum
 
Pemodelan Jangka Sorong
Pemodelan Jangka SorongPemodelan Jangka Sorong
Pemodelan Jangka Sorong
 
Kurikulum dan Pembelajaran
Kurikulum dan PembelajaranKurikulum dan Pembelajaran
Kurikulum dan Pembelajaran
 

Ähnlich wie PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN KIMIA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI LAJU REAKSI

Makalah semnas mipa 2010 pengembangan instrumen performance assessment seba...
Makalah semnas mipa 2010   pengembangan instrumen performance assessment seba...Makalah semnas mipa 2010   pengembangan instrumen performance assessment seba...
Makalah semnas mipa 2010 pengembangan instrumen performance assessment seba...Atcid Özil
 
Makalah semnas mipa 2010 pengembangan instrumen performance assessment seba...
Makalah semnas mipa 2010   pengembangan instrumen performance assessment seba...Makalah semnas mipa 2010   pengembangan instrumen performance assessment seba...
Makalah semnas mipa 2010 pengembangan instrumen performance assessment seba...Annik Qurniawati
 
Metodologi Penelitian
Metodologi PenelitianMetodologi Penelitian
Metodologi PenelitianAstika Rahayu
 
Pkt. 08.-penilaian-hasil-belajar
Pkt. 08.-penilaian-hasil-belajarPkt. 08.-penilaian-hasil-belajar
Pkt. 08.-penilaian-hasil-belajardidikefendi
 
PPT SEMINAR PROPOSAL SKRIPSI AKHIR NAOMI.ppt
PPT SEMINAR PROPOSAL SKRIPSI AKHIR NAOMI.pptPPT SEMINAR PROPOSAL SKRIPSI AKHIR NAOMI.ppt
PPT SEMINAR PROPOSAL SKRIPSI AKHIR NAOMI.pptAgustinuskalegotana
 
3724-Article Text-13922-1-10-20230808.pdf
3724-Article Text-13922-1-10-20230808.pdf3724-Article Text-13922-1-10-20230808.pdf
3724-Article Text-13922-1-10-20230808.pdfMuchamadMahmudi2
 
14732 50935-1-pb
14732 50935-1-pb14732 50935-1-pb
14732 50935-1-pbRabu12341
 
PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BE...
PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BE...PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BE...
PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BE...sinupid
 
ppt skripsi
ppt skripsippt skripsi
ppt skripsiLanna Coker
 
Evaluasi kurikulum (edit 2013)
Evaluasi kurikulum (edit 2013)Evaluasi kurikulum (edit 2013)
Evaluasi kurikulum (edit 2013)sadirun
 
PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN MAPEL SAINS MELALUI PENDEKATAN KETERAMPILAN ...
PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN MAPEL SAINS MELALUI PENDEKATAN KETERAMPILAN ...PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN MAPEL SAINS MELALUI PENDEKATAN KETERAMPILAN ...
PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN MAPEL SAINS MELALUI PENDEKATAN KETERAMPILAN ...Ta'allum: Jurnal Pendidikan Islam
 
113 205-3-pb
113 205-3-pb113 205-3-pb
113 205-3-pbSidraa Adion
 
1247-2601-1-SM.pdf Penerapan problem bas
1247-2601-1-SM.pdf Penerapan problem bas1247-2601-1-SM.pdf Penerapan problem bas
1247-2601-1-SM.pdf Penerapan problem basHerawatiHerawati23
 
Permendikbud no 81 a 2014
Permendikbud no 81 a 2014Permendikbud no 81 a 2014
Permendikbud no 81 a 2014martinrusmaja
 
PENGEMBANGAN SUMBER BELAJAR UNTUK MEMBANTU KEGIATAN SISWA KELAS X SMA MENGANA...
PENGEMBANGAN SUMBER BELAJAR UNTUK MEMBANTU KEGIATAN SISWA KELAS X SMA MENGANA...PENGEMBANGAN SUMBER BELAJAR UNTUK MEMBANTU KEGIATAN SISWA KELAS X SMA MENGANA...
PENGEMBANGAN SUMBER BELAJAR UNTUK MEMBANTU KEGIATAN SISWA KELAS X SMA MENGANA...Dedi Mukhlas
 
PENINGKATAN KOMPETENSI MENGGAMBAR TEKNIK SISWA KELAS X TEKNIK INSTALASI TENAG...
PENINGKATAN KOMPETENSI MENGGAMBAR TEKNIK SISWA KELAS X TEKNIK INSTALASI TENAG...PENINGKATAN KOMPETENSI MENGGAMBAR TEKNIK SISWA KELAS X TEKNIK INSTALASI TENAG...
PENINGKATAN KOMPETENSI MENGGAMBAR TEKNIK SISWA KELAS X TEKNIK INSTALASI TENAG...SMK Negeri 6 Malang
 

Ähnlich wie PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN KIMIA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI LAJU REAKSI (20)

Makalah semnas mipa 2010 pengembangan instrumen performance assessment seba...
Makalah semnas mipa 2010   pengembangan instrumen performance assessment seba...Makalah semnas mipa 2010   pengembangan instrumen performance assessment seba...
Makalah semnas mipa 2010 pengembangan instrumen performance assessment seba...
 
Makalah semnas mipa 2010 pengembangan instrumen performance assessment seba...
Makalah semnas mipa 2010   pengembangan instrumen performance assessment seba...Makalah semnas mipa 2010   pengembangan instrumen performance assessment seba...
Makalah semnas mipa 2010 pengembangan instrumen performance assessment seba...
 
Metodologi Penelitian
Metodologi PenelitianMetodologi Penelitian
Metodologi Penelitian
 
Pkt. 08.-penilaian-hasil-belajar
Pkt. 08.-penilaian-hasil-belajarPkt. 08.-penilaian-hasil-belajar
Pkt. 08.-penilaian-hasil-belajar
 
PPT SEMINAR PROPOSAL SKRIPSI AKHIR NAOMI.ppt
PPT SEMINAR PROPOSAL SKRIPSI AKHIR NAOMI.pptPPT SEMINAR PROPOSAL SKRIPSI AKHIR NAOMI.ppt
PPT SEMINAR PROPOSAL SKRIPSI AKHIR NAOMI.ppt
 
3724-Article Text-13922-1-10-20230808.pdf
3724-Article Text-13922-1-10-20230808.pdf3724-Article Text-13922-1-10-20230808.pdf
3724-Article Text-13922-1-10-20230808.pdf
 
14732 50935-1-pb
14732 50935-1-pb14732 50935-1-pb
14732 50935-1-pb
 
PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BE...
PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BE...PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BE...
PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BE...
 
ppt skripsi
ppt skripsippt skripsi
ppt skripsi
 
Ipi6884
Ipi6884Ipi6884
Ipi6884
 
Evaluasi kurikulum (edit 2013)
Evaluasi kurikulum (edit 2013)Evaluasi kurikulum (edit 2013)
Evaluasi kurikulum (edit 2013)
 
PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN MAPEL SAINS MELALUI PENDEKATAN KETERAMPILAN ...
PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN MAPEL SAINS MELALUI PENDEKATAN KETERAMPILAN ...PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN MAPEL SAINS MELALUI PENDEKATAN KETERAMPILAN ...
PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN MAPEL SAINS MELALUI PENDEKATAN KETERAMPILAN ...
 
Ppt Sidang :)
Ppt Sidang :)Ppt Sidang :)
Ppt Sidang :)
 
113 205-3-pb
113 205-3-pb113 205-3-pb
113 205-3-pb
 
Jurnal yeni
Jurnal yeniJurnal yeni
Jurnal yeni
 
1247-2601-1-SM.pdf Penerapan problem bas
1247-2601-1-SM.pdf Penerapan problem bas1247-2601-1-SM.pdf Penerapan problem bas
1247-2601-1-SM.pdf Penerapan problem bas
 
Permendikbud no 81 a 2014
Permendikbud no 81 a 2014Permendikbud no 81 a 2014
Permendikbud no 81 a 2014
 
JURNAL
JURNAL JURNAL
JURNAL
 
PENGEMBANGAN SUMBER BELAJAR UNTUK MEMBANTU KEGIATAN SISWA KELAS X SMA MENGANA...
PENGEMBANGAN SUMBER BELAJAR UNTUK MEMBANTU KEGIATAN SISWA KELAS X SMA MENGANA...PENGEMBANGAN SUMBER BELAJAR UNTUK MEMBANTU KEGIATAN SISWA KELAS X SMA MENGANA...
PENGEMBANGAN SUMBER BELAJAR UNTUK MEMBANTU KEGIATAN SISWA KELAS X SMA MENGANA...
 
PENINGKATAN KOMPETENSI MENGGAMBAR TEKNIK SISWA KELAS X TEKNIK INSTALASI TENAG...
PENINGKATAN KOMPETENSI MENGGAMBAR TEKNIK SISWA KELAS X TEKNIK INSTALASI TENAG...PENINGKATAN KOMPETENSI MENGGAMBAR TEKNIK SISWA KELAS X TEKNIK INSTALASI TENAG...
PENINGKATAN KOMPETENSI MENGGAMBAR TEKNIK SISWA KELAS X TEKNIK INSTALASI TENAG...
 

Mehr von Astika Rahayu

Desain RPP Sistem Koloid dengan Model Pembelajaran RPP
Desain RPP Sistem Koloid dengan Model Pembelajaran RPPDesain RPP Sistem Koloid dengan Model Pembelajaran RPP
Desain RPP Sistem Koloid dengan Model Pembelajaran RPPAstika Rahayu
 
Kesulitan Mengajar Kimia
Kesulitan Mengajar KimiaKesulitan Mengajar Kimia
Kesulitan Mengajar KimiaAstika Rahayu
 
ANALISIS JURNAL (REMOTE LABORATORIES)
ANALISIS JURNAL (REMOTE LABORATORIES)ANALISIS JURNAL (REMOTE LABORATORIES)
ANALISIS JURNAL (REMOTE LABORATORIES)Astika Rahayu
 
Exposure therapy
Exposure therapyExposure therapy
Exposure therapyAstika Rahayu
 
Macam-macam reaksi kimia organik
Macam-macam reaksi kimia organikMacam-macam reaksi kimia organik
Macam-macam reaksi kimia organikAstika Rahayu
 
PENYEBAB TERJADINYA PEMANASAN GLOBAL
PENYEBAB TERJADINYA PEMANASAN GLOBALPENYEBAB TERJADINYA PEMANASAN GLOBAL
PENYEBAB TERJADINYA PEMANASAN GLOBALAstika Rahayu
 
Analisis pengaruh logam merkuri pada krim pemutih wajah
Analisis pengaruh logam merkuri pada krim pemutih wajah Analisis pengaruh logam merkuri pada krim pemutih wajah
Analisis pengaruh logam merkuri pada krim pemutih wajah Astika Rahayu
 
Analisis Kebutuhan Pengembangan Bahan Ajar
Analisis Kebutuhan Pengembangan Bahan AjarAnalisis Kebutuhan Pengembangan Bahan Ajar
Analisis Kebutuhan Pengembangan Bahan AjarAstika Rahayu
 
Ontologi Pendidikan Kimia
Ontologi Pendidikan KimiaOntologi Pendidikan Kimia
Ontologi Pendidikan KimiaAstika Rahayu
 
Pengembangan demonstrasi kimia berbasis komputasi modern
Pengembangan demonstrasi kimia berbasis komputasi modernPengembangan demonstrasi kimia berbasis komputasi modern
Pengembangan demonstrasi kimia berbasis komputasi modernAstika Rahayu
 
Makalah metlit populasi dan sempel
Makalah metlit populasi dan sempelMakalah metlit populasi dan sempel
Makalah metlit populasi dan sempelAstika Rahayu
 
Tabel Periodik dan Ikatan Kimia
Tabel Periodik dan Ikatan KimiaTabel Periodik dan Ikatan Kimia
Tabel Periodik dan Ikatan KimiaAstika Rahayu
 
Biografi TADJUS SOBIRIN
Biografi TADJUS SOBIRINBiografi TADJUS SOBIRIN
Biografi TADJUS SOBIRINAstika Rahayu
 
Pendidikan sebagai ilmu
Pendidikan sebagai ilmuPendidikan sebagai ilmu
Pendidikan sebagai ilmuAstika Rahayu
 
Komponen pendidikan
Komponen pendidikanKomponen pendidikan
Komponen pendidikanAstika Rahayu
 
Hak dan Kewajiban Warganegara Indonesia
Hak dan Kewajiban Warganegara IndonesiaHak dan Kewajiban Warganegara Indonesia
Hak dan Kewajiban Warganegara IndonesiaAstika Rahayu
 
IDENTITAS NASIONAL
IDENTITAS NASIONALIDENTITAS NASIONAL
IDENTITAS NASIONALAstika Rahayu
 
FILSAFAT PANCASILA
FILSAFAT PANCASILAFILSAFAT PANCASILA
FILSAFAT PANCASILAAstika Rahayu
 
Pers Sebagai Perangkat Negara Demokrasi
Pers Sebagai Perangkat Negara DemokrasiPers Sebagai Perangkat Negara Demokrasi
Pers Sebagai Perangkat Negara DemokrasiAstika Rahayu
 

Mehr von Astika Rahayu (19)

Desain RPP Sistem Koloid dengan Model Pembelajaran RPP
Desain RPP Sistem Koloid dengan Model Pembelajaran RPPDesain RPP Sistem Koloid dengan Model Pembelajaran RPP
Desain RPP Sistem Koloid dengan Model Pembelajaran RPP
 
Kesulitan Mengajar Kimia
Kesulitan Mengajar KimiaKesulitan Mengajar Kimia
Kesulitan Mengajar Kimia
 
ANALISIS JURNAL (REMOTE LABORATORIES)
ANALISIS JURNAL (REMOTE LABORATORIES)ANALISIS JURNAL (REMOTE LABORATORIES)
ANALISIS JURNAL (REMOTE LABORATORIES)
 
Exposure therapy
Exposure therapyExposure therapy
Exposure therapy
 
Macam-macam reaksi kimia organik
Macam-macam reaksi kimia organikMacam-macam reaksi kimia organik
Macam-macam reaksi kimia organik
 
PENYEBAB TERJADINYA PEMANASAN GLOBAL
PENYEBAB TERJADINYA PEMANASAN GLOBALPENYEBAB TERJADINYA PEMANASAN GLOBAL
PENYEBAB TERJADINYA PEMANASAN GLOBAL
 
Analisis pengaruh logam merkuri pada krim pemutih wajah
Analisis pengaruh logam merkuri pada krim pemutih wajah Analisis pengaruh logam merkuri pada krim pemutih wajah
Analisis pengaruh logam merkuri pada krim pemutih wajah
 
Analisis Kebutuhan Pengembangan Bahan Ajar
Analisis Kebutuhan Pengembangan Bahan AjarAnalisis Kebutuhan Pengembangan Bahan Ajar
Analisis Kebutuhan Pengembangan Bahan Ajar
 
Ontologi Pendidikan Kimia
Ontologi Pendidikan KimiaOntologi Pendidikan Kimia
Ontologi Pendidikan Kimia
 
Pengembangan demonstrasi kimia berbasis komputasi modern
Pengembangan demonstrasi kimia berbasis komputasi modernPengembangan demonstrasi kimia berbasis komputasi modern
Pengembangan demonstrasi kimia berbasis komputasi modern
 
Makalah metlit populasi dan sempel
Makalah metlit populasi dan sempelMakalah metlit populasi dan sempel
Makalah metlit populasi dan sempel
 
Tabel Periodik dan Ikatan Kimia
Tabel Periodik dan Ikatan KimiaTabel Periodik dan Ikatan Kimia
Tabel Periodik dan Ikatan Kimia
 
Biografi TADJUS SOBIRIN
Biografi TADJUS SOBIRINBiografi TADJUS SOBIRIN
Biografi TADJUS SOBIRIN
 
Pendidikan sebagai ilmu
Pendidikan sebagai ilmuPendidikan sebagai ilmu
Pendidikan sebagai ilmu
 
Komponen pendidikan
Komponen pendidikanKomponen pendidikan
Komponen pendidikan
 
Hak dan Kewajiban Warganegara Indonesia
Hak dan Kewajiban Warganegara IndonesiaHak dan Kewajiban Warganegara Indonesia
Hak dan Kewajiban Warganegara Indonesia
 
IDENTITAS NASIONAL
IDENTITAS NASIONALIDENTITAS NASIONAL
IDENTITAS NASIONAL
 
FILSAFAT PANCASILA
FILSAFAT PANCASILAFILSAFAT PANCASILA
FILSAFAT PANCASILA
 
Pers Sebagai Perangkat Negara Demokrasi
Pers Sebagai Perangkat Negara DemokrasiPers Sebagai Perangkat Negara Demokrasi
Pers Sebagai Perangkat Negara Demokrasi
 

KĂŒrzlich hochgeladen

aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfsdn3jatiblora
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasarrenihartanti
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)PUNGKYBUDIPANGESTU1
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajarHafidRanggasi
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiaNILAMSARI269850
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 

KĂŒrzlich hochgeladen (20)

aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN KIMIA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI LAJU REAKSI

  • 1. PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN KIMIA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI LAJU REAKSI Astika Rahayu, Dr. Ucu Cahyana, M.Si, Dr. Zulmanelis, M.Si. Program Studi Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Jakarta, Jl. Pemuda No. 10, Rawamangun, 13220, Jakarta, Indonesia. Corresponding author: astikarhy@yahoo.com (Astika Rahayu) Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan modul pembelajaran kimia berbasis pendekatan saintifik pada materi laju reaksi.Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (Research dan Development). Tahapan yang dilak ukan terdiri dari analisis kebutuhan, pengembangan produk, validasi produk oleh ahli materi,bahasa,dan media, dan uji coba produk oleh peserta didik dan guru. Pengembangan modul pembelajaran ini berfungsi untuk menunjang pembelajaran mandiri. Materi pembelajaran disajikan dan dirancang dengan mengadopsi tahap-tahap pendekatan saintifik. Modul pembelajaran terdiri dari tiga kegiatan belajar yang masing-masing tersusun secara sistematis. Tampilan visual pada modul tersaji dengan desain yang menarik sehingga meningkatkan minat belajar peserta didik . Hasil validasi oleh para ahli menunjukkan hasil sangat baik dengan nilai r sebesar 0,81-0,94. Pada tahap akhir, hasil uji coba produk oleh peserta didik dan guru juga menunjukkan hasil yang sangat dengan presentase penilaian >80%. Berdasarkan hasil yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa modul pembelajaran berbasis pendekatan saintifik pada materi laju reaksi yang dikembangkan sangat baik dan layak untuk digunakan dalam proses pembelajaran kimia. Kata Kunci: Pendekatan Saintifik, Bahan Ajar, Modul Pembelajaran, Modul Kimia, Laju Reaksi. Abstract This research aims to develop a learning module on a scientific approach based chemical reaction rate materia with Research and Development method. Steps being taken in this study consisted of a needs analysis, product development, product validation by subject matter experts, language,and media, and product trials by students and teachers. The development of this learning module serves to support independent learning. Learning materials presented and designed by adopting the steps of the scientific approach. It is consists of three learning activities that each systematically arranged. Visual display on the module presented with an attractive design so as to increase the interest of learners.Validation by the experts showed a good results with the r value of 0.81 to 0.94. In the final phase,the test results of products by learners and teachers have also proved highly with the percentage of votes> 80%. Based on the resultsit can be concluded that the learning module based on a scientific approach to the material reaction rate very well developed and feasible for use in the learning process chemistry. Keywords: Saintific Approach,Teaching Materials, Learning Module, Chemistry Module, Kinetics.
  • 2. 1. Pendahuluan Kemampuan literasi sains berperan penting dalam menentukan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Sumber daya manusia yang bermutu merupakan faktor penting dalam pembangunan di era globalisasi. Literasi sains (scientific literacy) menjadi suatu keharusan bagi setiap orang karena saat ini dunia sangat dipenuhi dengan produk-produk kerja ilmiah (scientific inquiry). Banyak negara berlomba-lomba meningkatkan kemampuan literasi sains warga negaranya melalui peningkatan kualitas pembelajaran sains. Pemahaman tentang pembelajaran sains yang mengarah pada pembentukan literasi sains peserta didik di Indonesia nampaknya masih tergolong rendah. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil studi Programme for International Student Assesment (PISA) dalam hal literasi matematika, membaca, dan sains. Berdasarkan analisis hasil PISA tahun 2009 dan 2012 Indonesia menduduki peringkat 57 lalu menurun ke peringkat 64 dari total 65 negara keanggotaan PISA (PISA Result, 2012). Literasi sains didefinisikan sebagai pengetahuan dasar dan keterampilan yang dibutuhkan oleh seorang individu untuk berpartisipasi dalam proses demokrasi [5]. Peningkatan literasi sains terus ditingkatkan melalui peningkatan kualitas pembelajaran sains. Upaya tersebut ditunjukkan dengan menerapkan suatu pendekatan pembelajaran, yaitu pendekatan saintifik. Pendekatan saintifik merupakan pembelajaran yang mengadopsi langkah-langkah saintifik dalam membangun pengetahuan melalui metode ilmiah. Pembelajaran saintifik menekankan pada keterampilan proses, yaitu model pembelajaran yang mengintegrasikan keterampilan proses sains ke dalam sistem penyajian materi secara terpadu [2]. Proses pembelajaran pada kurikulum saat ini menekankan pada dimensi pedagogik modern dalam pembelajaran, yaitu menggunakan pendekatan ilmiah atau pendekatan saintifik. Proses pembelajaran meliputi kegiatan mengamati, menanya, mencoba, mengolah data, menyajikan data, dan menyimpulkan. Pembelajaran berbasis pendekatan saintifik dapat diterapkan dalam pembelajaran kimia. Melalui penerapannya akan dihasilkan pembelajaran yang lebih bermakna. Kualitas pembelajaran kimia dipengaruhi oleh beberapa faktor misalnya, strategi belajar mengajar, metode, dan pendekatan pembelajaran, serta bahan ajar yang digunakan. Bahan ajar merupakan komponen penting dalam pembelajaran kimia. Bahan ajar dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan pada bahasan tertentu. Salah satu bentuk pengembangan bahan ajar ialah modul pembelajaran. Modul merupakan suatu paket belajar yang berkenaan dengan satu unit bahan pelajaran. Modul dapat diartikan sebagai materi pelajaran yang disusun dan disajikan secara tertulis sedemikian rupa sehingga pembacanya diharapkan dapat menyerap sendiri materi tersebut [3]. Modul disajikan secara sistematis sehingga pembacanya dapat belajar dengan atau tanpa guru atau fasilitator. pengajaran menggunakan modul dapat membuka kesempatan bagi peserta didik untuk belajar
  • 3. menurut kecepatan masing-masing [1]. Melalui pengajaran modul peserta didik dapat belajar menurut caranya masing-masing. Penyusunan modul pembelajaran mengacu pada kompetensi yang terdapat di dalam tujuan yang ditetapkan. Sesuai dengan karakteristik kimia yang harus dipahami dengan memerhatikan hubungan antara tiga level representasi, maka bahan ajar harus dikembangkan dengan memenuhi kriteria tersebut. Pembelajaran kimia direpresentasikan dalam 3 level, yaitu submikro, makro, dan simbolik. Level submikro pada materi laju reaksi ditunjukkan oleh reaksi-reaksi kimia yang tidak kasat mata. Level makro dapat diamati melalui pengukuran waktu reaksi beserta ciri-ciri terjadinya reaksi yang dapat teramati oleh mata. Representasi pada level simbolik dapat ditemukan saat penggunaan rumus laju reaksi (𝑣). Level simbolik terkait dengan penggunaan operasi atau simbol- simbol untuk menggambarkan sesuatu yang dipelajari. Berdasarkan pemetaan taksonomi bloom tersebut penyusunan materi di dalam modul dapat disusun secara sistematis. 2. Metodologi Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (research and development), yaitu penelitian yang dipergunakan untuk menghasilkan produk tertentu [4]. Produk yang dihasilkan berupa modul pembelajaran kimia berbasis pendekatan saintifik pada materi laju reaksi. Ada empat tahapan yang dilakukan, yaitu tahap analisis kebutuhan, tahap pengembangan produk, tahap validasi produk, dan tahap uji coba produk. Tahap analisis kebutuhan dilakukan terhadap peserta didik di SMAN 58 Jakarta dan SMAN 76 Jakarta dan tiga guru kimia yang masing-masing berasal dari SMAN 58, SMAN 39, dan SMAN 88 Jakarta. Pengumpulan data pada tahap ini diperoleh melalui pengisian kuesioner. Tahap pengembangan modul dilakukan dengan melakukan studi literatur terlebih dahulu. Validasi produk dilakukan oleh ahli materi, ahli media, dan ahli bahasa. Pada tahap akhir dilakukan uji coba produk kepada peserta didik dan guru ke beberapa sekolah SMA Negeri di Jakarta. Pengumpulan data pada tahap validasi produk dan uji coba produk dilakukan dengan cara mengisi kuesioner penilaian yang dikembangan dari BSNP (2006) mengenai instrumen penilaian tahap II buku teks pelajaran kimia SMA/MA. Persamaan yang digunakan untuk menentukan nilai kelayakan (r) validasi dari ahli adalah: 𝑟 = đ‘…đœđŸđ‘ − đ‘…đœđŸđ‘’ đ‘…đœđŸđ‘ Keterangan: r = Koefisien kesepakatan antar rater RJKb = Jumlah kuadrat baris RJKe = Jumlah kuadrat error
  • 4. Kemudian untuk mengetahui kualitas modul pembelajaran yang dikembangkan, hasil penilaian yang diperoleh dari instrumen uji coba produk oleh peserta didik dan guru serta instrumen validasi produk oleh para ahli diinterpretasikan dengan menggunakan: % = Æ© 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑩𝑎𝑛𝑔 đ‘‘đ‘–đ‘—đ‘Žđ‘€đ‘Žđ‘ Æ© 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑱𝑚 𝑖𝑛𝑑𝑖𝑘𝑎𝑡𝑜𝑟 đ‘„ 100% Data yang diperoleh selanjutnya diiterpretasi berdasarkan rating scale; Tabel 1. Interpretasi Skor Rating Scale Presentase Interpretasi 0% - 20% Sangat Kurang Baik 20,1% - 40% Kurang Baik 40,1% - 60% Cukup Baik 60,1% - 80% Baik 80,1% - 100% Sangat Baik 3. Hasil dan Pembahasan a) Tahap Analisis Kebutuhan Sesuai kurikulum yang berlaku saat ini, proses pembelajaran di sekolah mengacu pada pembelajaran berbasis pendekatan saintifik. Seluruh responden guru mengaku telah mengetahui pendekatan saintifik dan telah memfasilitasi peserta didik dengan langkah-langkah pembelajaran saintifik dalam proses pembelajaran kimia yang dibinanya. Sebanyak 72,2% responden peserta didik mengaku bahwa proses pembelajaran telah diawali dengan kegiatan pengamatan terhadap suatu objek yang identik dengan langkah awal pembelajaran berbasis pendekatan saintifik [3]. Langkah pendekatan saintifik mulai terhambat ketika masih ada sebanyak 58,3% responden peserta didik yang belum mampu menemukan keterkaitan informasi dengan materi yang sedang dikajinya. Meskipun para responden guru menyatakan tidak adanya kesulitan dalam menerapkan pembelajaran berbasis pendekatan saintifik di kelas. Namun, diperlukan bahan ajar dan sikap kemandirian yang tinggi guna menunjang proses pembelajaran berbasis pendekatan saintifik. Pendapat peserta didik terhadap buku teks yang biasa digunakan antara lain ialah kurangnya keterbacaan, penggunaan diksi yang sulit dipahami, tampilan yang kurang menarik, dan penyajian materi yang terlalu luas. Bahan ajar yang digunakan juga belum mampu memfasilitasi peserta didik untuk melakukan pembelajaran secara mandiri. Oleh karena itu, proses pembelajaran dengan berbasis pendekatan saintifik masih belum dapat dilakukan dengan sempurna. b) Tahap Pengembangan Mula-mula dilakukan studi literatur dan analisis terhadap silabus pembelajaran kimia untuk mengaji materi laju reaksi lebih dalam. Modul dibagi menjadi 3 kegiatan belajar yang masing-masing disusun materi pembelajaran secara sistematis dengan menerapkan langkah-langkah pendekatan
  • 5. saintifik. Modul memuat kompetensi inti, kompetensi dasar, pendahuluan sebagai deskripsi modul serta tiga kegiatan belajar yang masing-masing terdapat tujuan pembelajaran, tes kemampuan awal, materi pembelajaran, contoh soal, kegiatan peserta didik (individu dan kelompok), aplikasi materi dalam kehidupan sehari-hari, rangkuman, uji pemahaman, tes akhir kegiatan belajar, pedoman penilaian, dan remedial. Tampilan modul didesain dengan perpaduan warna yang menarik, penggunaan ilustrasi gambar yang interaktif, penggunaan jenis huruf, dan pemilihan kata yang mendukung tingkat keterbacaan. Sampul modul didesain dengan latar belakang gambar yang berkaitan dengan kimia dan menonjolkan unsur judul materi sebagai identitas modul. Tampilan modul dibuat menarik agar meningkatkan minat peserta didik untuk melakukan pembelajaran menggunakan modul. c) Tahap Validasi Modul Tahap validasi ini bertujuan untuk mengetahui penilaian beberapa ahli terhadap modul pembelajaran yang dikembangkan. Validasi dilakukan dengan pengisian kuesioner. Kuesioner tersebut dibuat berdasarkan komponen penilaian aspek kelayakan isi, penyajian bahan, dan aspek kelayakan kegrafikan yang diadaptasi dari Standar Penilaian Buku Teks Pelajaran oleh BSNP serta dari aspek pembelajaran berbasis saintifik. Hasil yang diperoleh dari tahap validasi oleh beberapa ahli materi, media, dan bahasa adalah sebagai berikut, Gambar 3. Tampilan sampul modul
  • 6. Tabel 2. Presentase Validasi Ahli Materi terhadap modul pembelajaran No. Indikator % Interpretasi 1 Komponen kelayakan isi 93 Sangat Baik 2 Komponen penyajian 93 Sangat Baik 3 Pendekatan saintifik 92 Sangat Baik Tabel 3. Presentase Validasi Ahli Media terhadap modul pembelajaran No. Indikator % Interpretasi 1 Ukuran Modul 83 Sangat Baik 2 Bagian Kulit Modul 74 Baik 3 Bagian Isi Modul 79 Baik Tabel 4. Presentase Validasi Ahli Bahasa terhadap modul pembelajaran No. Indikator % Interpretasi 1 Sesuai dengan perkembangan intelektual 75 Baik 2 Komunikatif 83 Sangat Baik 3 Dialogis & Interaktif 71 Baik 4 Lugas 75 Baik 5 Koherensi 75 Baik 6 EYD 71 Baik 7 Istilah, simbol, lambang 75 Baik Melalui tahap ini juga diperoleh berbagai komentar dan saran perbaikan guna meningkatkan kesempurnaan modul yang dikembangkan. Perbaikan tersebut harus dilakukan sebelum melakukan tahap akhir, yaitu tahap uji coba produk. d) Tahap Uji Coba Produk Uji coba dilakukan sebanyak dua kali, yaitu pada kelompok kecil dan kelompok besar. Kelompok kecil terdiri dari 15 responden peserta didik dan dilakukan dengan pengisian kuesioner penilaian. Hasil uji coba kelompok kecil dapat dilihat pada Tabel 5. pada uji coba kelompok kecil ini juga diperoleh saran-saran dari peserta didik sehingga dapat dilakukan proses penyempurnaan kembali sebelum melakukan uji coba pada kelompok besar. Tabel 5. Presentase Uji Coba Kelompok Kecil No. Indikator % Interpretasi 1 Tampilan Modul 81,7 Sangat Baik 2 Penulisan Bahasa 78,3 Baik 3 Isi Modul 77,5 Baik 4 Pendekatan Saintifik 75,5 Baik 5 Kualitas Keseluruhan 80,8 Sangat Baik
  • 7. Uji coba pada kelompok besar dilakukan oleh peserta didik dan guru. Peserta didik menggunakan modul sesuai dengan petunjuk penggunaan modul sehingga peserta didik dapat memahami metode belajar dengan modul secara maksimal. Secara umum, respon peserta didik terhadap modul menjadi lebih baik dari penilaian pada uji coba kelompok kecil. Hal ini dikarenakan modul sudah mengalami perbaikan. Di samping itu, guru juga menyatakan respon baiknya terhadap penyajian materi di dalam modul. Materi pembelajaran telah tersaji dengan jelas dan sistematis pada setiap kegiatan belajar sehingga memudahkan guru apabila digunakan di dalam kelas ataupun digunakan oleh peserta didik secara mandiri. Hasil penilaian pada uji coba kelompok besar yang dilakukan oleh peserta didik dan guru dapat dilihat pada Tabel 6 dan Tabel 7. Tabel 6. Presentase Uji Coba Kelompok Besar No. Indikator % Interpretasi 1 Tampilan Modul 93,3 Sangat Baik 2 Penulisan Bahasa 94,8 Sangat Baik 3 Isi Modul 84,3 Sangat Baik 4 Pendekatan Saintifik 85,03 Sangat Baik 5 Kualitas Keseluruhan 90,5 Sangat Baik Tabel 7. Presentase Hasil Respon Guru terhadap Modul No. Indikator % Interpretasi 1 Tampilan Modul 85,9 Sangat Baik 2 Penulisan Bahasa 81,3 Sangat Baik 3 Isi Modul 81,3 Sangat Baik 4 Pendekatan Saintifik 81,3 Sangat Baik 5 Kualitas Keseluruhan 81,3 Sangat Baik 4. Kesimpulan dan Saran Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, pengembangan bahan ajar berupa modul pembelajaran kimia berbasis pendekatan saintifik pada materi laju reaksi sangat bermanfaat. Modul pembelajaran dikembangkan sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan guru serta menerapkan sistem pembelajaran saintifik dalam penyajian materinya. Berdasarkan proses penelitian dan pengembangan modul pembelajaran kimia pada materi laju reaksi dengan pendekatan saintifik, maka disarankan beberapa hal, antara lain: 1. Melakukan penelitian tindak lanjut untuk menguji efektivitas modul pembelajaran kimia pada materi laju reaksi pada proses pembelajaran kimia. 2. Mengintegrasikan modul pembelajaran ke dalam bentuk media IT. 3. Melakukan pengembangan modul pembelajaran kimia dengan pendekatan saintifik pada materi kimia lainnya.
  • 8. 5. Daftar Pustaka [1] Anderson, Ronald. (1983). Pemilihan dan Pengembangan Media untuk Pembelajaran. Terjemahan Yusufhadi Miarso, dkk. Jakarta: PAU-UT. [2] Beyer, Barry K. (1991). Teaching Thinking Skill: A Handbook for Elementary School Teachers. New York, USA: Allyn & Bacon. [3] Daryanto. (2014). Pendekatan Pembelajaran Saintifik Kurikulum 2013. Yogyakarta: Gava Media. [4] Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. [5] Turgut, H. (2007). Scientific literacy for all, Journal of Faculty of Educational Sciences, 40(2), 233-256.