SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 5
Penyakit Gagal Ginjal Kronis
Penyakit Gagal Ginjal Kronis -- Gagal ginjal adalah penyakit yang tentunya kita semuanya
tidak menginginkannya. Karena bila menderita penyakit gagal ginjal apalagi bila divonis gagal
ginjal kronis maka akan dilakukan cuci darah dalam setiap minggunya sampai 2-3 kali.
Hemodialisa atau cuci darah ini bukan merupakan pengobatan dan penyembuhan dari penyakit
gagal ginjal ini, akan tetapi untuk membuat fungsi ginjal berjalan lebih baik lagi.

Beberapa pengertian dari gagal ginjal kronik akan diterangkan di bab ini. Diantara pengertian
penyakit gagal ginjal kronik adalah :

   1. Gagal ginjal kronik adalah suatu sindrom klinis yang disebabkan penurunan fungsi ginjal
      yang bersifat menahun, berlangsung progresif dan cukup lanjut, hal ini terjadi bila laju
      filtrasi glomerular kurang dari 50 mL/min. (Suyono, et al, 2001)
   2. Gagal ginjal kronis merupakan gangguan fungsi renal yang progresif dan irreversibel
      dimana kemampuan tubuh gagal untuk mempertahankan metabolisme dan keseimbangan
      cairan dan elektrolit sehingga terjadi uremia. (Smeltzer & Bare, 2001)




Ada beberapa penyebab dari penyakit gagal ginjal kronik. Beberapa penyebab gagal ginjal
kronik adalah :

   1.   Infeksi saluran kemih (pielonefritis kronis)
   2.   Penyakit peradangan (glomerulonefritis)
   3.   Penyakit vaskuler hipertensif (nefrosklerosis, stenosis arteri renalis)
   4.   Gangguan jaringan penyambung (SLE, poliarteritis nodusa, sklerosis sitemik)
   5.   Penyakit kongenital dan herediter (penyakit ginjal polikistik, asidosis tubulus ginjal)
   6.   Penyakit metabolik (DM, gout, hiperparatiroidisme)
   7.   Nefropati toksik
   8.   Nefropati obstruktif (batu saluran kemih). (Price & Wilson, 1994)

Selanjutnya kita sekarang membahas mengenai Patofisiologi gagal ginjal kronik. Patofisiologis
dari gagal ginjal kronis selalu berkaitan dengan penurunan progresif GFR. Stadium gagal ginjal
kronis didasarkan pada tingkat GFR(Glomerular Filtration Rate) yang tersisa dan mencakup :
Penurunan cadangan ginjal. Yang terjadi bila GFR turun 50% dari normal (penurunan
       fungsi ginjal), tetapi tidak ada akumulasi sisa metabolic. Nefron yang sehat
       mengkompensasi nefron yang sudah rusak, dan penurunan kemampuan mengkonsentrasi
       urin, menyebabkan nocturia dan poliuri. Pemeriksaan CCT 24 jam diperlukan untuk
       mendeteksi penurunan fungsi
       Insufisiensi ginjal. Terjadi apabila GFR turun menjadi 20 – 35% dari normal. Nefron-
       nefron yang tersisa sangat rentan mengalami kerusakan sendiri karena beratnya beban
       yang diterima. Mulai terjadi akumulai sisa metabolic dalam darah karena nefron yang
       sehat tidak mampu lagi mengkompensasi. Penurunan respon terhadap diuretic,
       menyebabkan oliguri, edema. Derajat insufisiensi dibagi menjadi ringan, sedang dan
       berat, tergantung dari GFR, sehingga perlu pengobatan medis
       Gagal ginjal yang terjadi apabila GFR kurang dari 20% normal.
       Penyakit gagal ginjal stadium akhir. Terjadi bila GFR menjadi kurang dari 5% dari
       normal. Hanya sedikit nefron fungsional yang tersisa. Di seluruh ginjal ditemukan
       jaringan parut dan atrofi tubuluS. Akumulasi sisa metabolic dalam jumlah banyak seperti
       ureum dan kreatinin dalam darah. Ginjal sudah tidak mampu mempertahankan
       homeostatis dan pengobatannya dengan dialisa atau penggantian ginjal.(Corwin, 1994)

Pemeriksaan penunjang yang kita laksanakan untuk menegakkan diagnosa gagal ginjal kronik
ada beberapa point. Jenis pemeriksaan yang dilakukan antara lain :

   1. Pemeriksaan Laboratorium. Pemeriksaan laboratorium ini meliputi pemeriksaan
      laboratorium darah dan juga laboratorium urine. Pada pemeriksaan laboratorium darah
      yang kita perksa antara lain : BUN, Kreatinin, elektrolit (Na, K, Ca, Phospat),
      Hematologi (Hb, trombosit, Ht, Leukosit), protein, antibody (kehilangan protein dan
      immunoglobulin). Sedangkan pada pemeriksaan urine yang kita periksa antara lain yaitu :
      Warna, PH, BJ, kekeruhan, volume, glukosa, protein, sedimen, SDM, keton, SDP,
      TKK/CCT
   2. Pemeriksaan EKG. Pemeriksaan EKG ini digunakan dalam rangka melihat gambaran
      mengenai hipertropi ventrikel kiri, tanda perikarditis, aritmia, dan gangguan elektrolit
      (hiperkalemi, hipokalsemia)
   3. Pemeriksaan USG. Pemeriksaan USG ini dilakukan untuk dapat menilai besar dan bentuk
      ginjal, tebal korteks ginjal, kepadatan parenkim ginjal, anatomi system pelviokalises,
      ureter proksimal, kandung kemih serta prostate.
   4. Pemeriksaan Radiologi. Pemeriksaan radiologi yang digunakan untuk menegakkan
      diagnosa gagal ginjal kronik ada beberapa macam. Macam pemeriksaannya yaitu :
      Renogram, Intravenous Pyelography, Retrograde Pyelography, Renal Aretriografi dan
      Venografi, CT Scan, MRI, Renal Biopsi, pemeriksaan rontgen dada, pemeriksaan rontgen
      tulang, foto polos abdomen.

Penatalaksaan dari penyakit gagal ginjal kronik dari Medis yaitu dengan cara :

       Restriksi konsumsi cairan, protein, dan fosfat.
       Obat-obatan : diuretik untuk meningkatkan urinasi; alumunium hidroksida untuk terapi
       hiperfosfatemia; anti hipertensi untuk terapi hipertensi serta diberi obat yang dapat
       menstimulasi produksi RBC seperti epoetin alfa bila terjadi anemia.
Dialisis ( cuci darah )
        Transplantasi ginjal. (Reeves, Roux, Lockhart, 2001)

Komplikasi bila menderita penyakit gagal ginkal kronis banyak. Dan diantaranya komplikasi
gagal ginjal yaitu :

   1. Hiperkalemia
   2. Perikarditis
   3. Hipertensi.
   4. Anemia.
   5. Penyakit tulang. (Smeltzer & Bare, 2001)
   6. Gagal Ginjal adalah suatu penyakit dimana ginjal tidak mampu mengangkut sampah
      metabolic tubuh atau melakukan fungsi regulernya. Suatu bahan yang biasanya
      dieliminasi di urin menumpuk dalam cairan tubuh akibat gangguan ekskresi renal dan
      menyebabkan gangguan fungsi endokrin dan metabolic, cairan, elektrolit, serta asam
      basa. Gagal ginjal merupakan penyakit sistemik dan merupakan jalur akhir yang umum
      dari berbagai penyakit traktus urinarius dan ginjal.
   7. Penyakit gagal ginjal ini dapat menyerang siapa saja yang menderita penyakit serius
      atau terluka dimana hal itu berdampak langsung pada ginjal itu sendiri. Penyakit gagal
      ginjal lebih sering dialamai mereka yang berusia dewasa, terlebih pada kaum lanjut usia.




   8.

   9. Penyakit Gagal Ginjal
   10. PENYEBAB GAGAL GINJAL
   11. Terjadinya gagal ginjal disebabkan oleh beberapa penyakit serius yang didedrita oleh
       tubuh yang mana secara perlahan-lahan berdampak pada kerusakan organ ginjal. Adapun
       beberapa penyakit yang sering kali berdampak kerusakan ginjal diantaranya :
   12. - Penyakit tekanan darah tinggi (Hypertension)
       - Penyakit Diabetes Mellitus (Diabetes Mellitus)
       - Adanya sumbatan pada saluran kemih (batu, tumor, penyempitan/striktur)
       - Kelainan autoimun, misalnya lupus eritematosus sistemik
       - Menderita penyakit kanker (cancer)
       - Kelainan ginjal, dimana terjadi perkembangan banyak kista pada organ ginjal itu sendiri
       (polycystic kidney disease)
- Rusaknya sel penyaring pada ginjal baik akibat peradangan oleh infeksi atau dampak
    dari penyakit darah tinggi. Istilah kedokterannya disebut sebagai glomerulonephritis.
13. Adapun penyakit lainnya yang juga dapat menyebabkan kegagalan fungsi ginjal apabila
    tidak cepat ditangani antara lain adalah ; Kehilangan carian banyak yang mendadak (
    muntaber, perdarahan, luka bakar), serta penyakit lainnya seperti penyakit Paru (TBC),
    Sifilis, Malaria, Hepatitis, Preeklampsia, Obat-obatan dan Amiloidosis.
14. Penyakit gagal ginjal berkembang secara perlahan kearah yang semakin buruk dimana
    ginjal sama sekali tidak lagi mampu bekerja sebagaimana funngsinya. Dalam dunia
    kedokteran dikenal 2 macam jenis serangan gagal ginjal, akut dan kronik.
15. TANDA DAN GEJALA PENYAKIT GAGAL GINJAL
16. Adapun tanda dan gejala terjadinya gagal ginjal yang dialami penderita secara akut antara
    lain : Bengkak mata, kaki, nyeri pinggang hebat (kolik), kencing sakit, demam, kencing
    sedikit, kencing merah /darah, sering kencing. Kelainan Urin: Protein, Darah / Eritrosit,
    Sel Darah Putih / Lekosit, Bakteri.
17. Sedangkan tanda dan gejala yang mungkin timbul oleh adanya gagal ginjal kronik antara
    lain : Lemas, tidak ada tenaga, nafsu makan, mual, muntah, bengkak, kencing berkurang,
    gatal, sesak napas, pucat/anemi. Kelainan urin: Protein, Eritrosit, Lekosit. Kelainan hasil
    pemeriksaan Lab. lain: Creatinine darah naik, Hb turun, Urin: protein selalu positif.
18. PENENTUAN DIAGNOSA GAGAL GINJAL
19. Seorang Dokter setelah menanyakan riwayat kesehatan penderita dan tanda serta gejala
    yang timbul, untuk menentukan adanya/terjadinya kegagalan fungsi ginjal maka Beliau
    akan melakukan pemeriksaan fisik yang difokuskan pada kemungkinan pembesaran
    organ ginjal atau pembengkakan sekitar ginjal. Apabila dicurigai terjadinya kerusakan
    fungsi ginjal, maka penderita akan dikonsultasikan kepada seorang ahli ginjal
    (Nephrologist).
20. Selanjutnya dilakukan pemeriksaan laboratorium baik darah ataupun urine guna melihat
    kadar elektrolit sodium dan potassium/kalium. Pada kasus-kasus tertentu tim medis
    mungkin melakukan pemasangan selang kateter kedalam kantong urine (bladder) untuk
    mengeluarkan urine. Bila diperlukan, Tim medis akan menyarankan pemeriksaan
    pengambilan gambar struktur ginjal dengan metode Ultrasound, Computed tomography
    (CT) scans atau dengan cara Magnetic Resonance Imaging (MRI) scans. Bahkan ada
    kemungkinan dilakukannya tindakan biopsy, yaitu pengambilan contoh (sample) jaringan
    ginjal.
21. PENGOBATAN DAN PENANGANAN GAGAL GINJAL
22. Penanganan serta pengobatan gagal ginjal tergantung dari penyebab terjadinya kegagalan
    fungsi ginjal itu sendiri. Pada intinya, Tujuan pengobatan adalah untuk mengendalikan
    gejala, meminimalkan komplikasi dan memperlambat perkembangan penyakit. Sebagai
    contoh, Pasien mungkin perlu melakukan diet penurunan intake sodium, kalium, protein
    dan cairan. Bila diketahui penyebabnya adalah dampak penyakit lain, maka dokter akan
    memberikan obat-obatan atau therapy misalnya pemberian obat untuk pengobatan
    hipertensi, anemia atau mungkin kolesterol yang tinggi.
23. Seseorang yang mengalami kegagalan fungsi ginjal sangat perlu dimonitor pemasukan
    (intake) dan pengeluaran (output) cairan, sehingga tindakan dan pengobatan yang
    diberikan dapat dilakukan secara baik. Dalam beberapa kasus serius, Pasien akan
disarankan atau diberikan tindakan pencucian darah {Haemodialisa (dialysis)}.
   Kemungkinan lainnya adalah dengan tindakan pencangkokan ginjal atau transplantasi
   ginjal.
24. TINDAKAN PENCEGAHAN TERSERANG PENYAKIT GINJAL
25. Kita yang dalam kondisi “merasa sehat” setidaknya diharapkan dapat melakukan
    pemeriksaan kedokter/kontrol/laboratorium. Sedangkan bagi mereka yang dinyatakan
    mengalami gangguan Ginjal, baik ringan atau sedang diharapkan berhati-hati dalam
    mengkonsumsi oabat-obatan seperti obat rematik, antibiotika tertentu dan apabila
    terinfeksi segera diobati, Hindari kekurangan cairan (muntaber), Kontrol secara periodik.
    Semoga artikel ini berguna bagi Anda yang membutuhkan, Terima kasih.

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Was ist angesagt? (20)

Presentasi Gagal ginjal akut dan kronik
Presentasi Gagal ginjal akut dan kronikPresentasi Gagal ginjal akut dan kronik
Presentasi Gagal ginjal akut dan kronik
 
Asuhan keperawatan klien dengan gagal ginjal kronik
Asuhan keperawatan klien dengan gagal ginjal kronikAsuhan keperawatan klien dengan gagal ginjal kronik
Asuhan keperawatan klien dengan gagal ginjal kronik
 
223739743 ckd-kelompok-2
223739743 ckd-kelompok-2223739743 ckd-kelompok-2
223739743 ckd-kelompok-2
 
Gagal ginjal
Gagal ginjalGagal ginjal
Gagal ginjal
 
Askep Gagal Ginjal Akut & Kronik
Askep Gagal Ginjal Akut & KronikAskep Gagal Ginjal Akut & Kronik
Askep Gagal Ginjal Akut & Kronik
 
Askep gga & ggk
Askep gga & ggkAskep gga & ggk
Askep gga & ggk
 
Asuhan keperawatan gadar pada acut renal failure
Asuhan keperawatan gadar pada acut renal failureAsuhan keperawatan gadar pada acut renal failure
Asuhan keperawatan gadar pada acut renal failure
 
215023071 case2-ckd2
215023071 case2-ckd2215023071 case2-ckd2
215023071 case2-ckd2
 
Gagal ginjal-akut-sita
Gagal ginjal-akut-sitaGagal ginjal-akut-sita
Gagal ginjal-akut-sita
 
Presentation gagal ginjal kronik
Presentation gagal ginjal kronikPresentation gagal ginjal kronik
Presentation gagal ginjal kronik
 
Gagal ginjal Kronis dan Akute
Gagal ginjal Kronis dan AkuteGagal ginjal Kronis dan Akute
Gagal ginjal Kronis dan Akute
 
Pgk fk unand 3 harnavi
Pgk fk unand 3 harnaviPgk fk unand 3 harnavi
Pgk fk unand 3 harnavi
 
Makalah gagal ginjal
Makalah gagal ginjalMakalah gagal ginjal
Makalah gagal ginjal
 
Sap gagal ginjal kronik
Sap gagal ginjal kronikSap gagal ginjal kronik
Sap gagal ginjal kronik
 
Makalah gagal ginjal kronik
Makalah gagal ginjal kronikMakalah gagal ginjal kronik
Makalah gagal ginjal kronik
 
Gagal ginjal akut
Gagal ginjal akutGagal ginjal akut
Gagal ginjal akut
 
PPT-Chronic Kidney Disease-Muhammad Lukman Hakim, Amd.Kep
PPT-Chronic Kidney Disease-Muhammad Lukman Hakim, Amd.KepPPT-Chronic Kidney Disease-Muhammad Lukman Hakim, Amd.Kep
PPT-Chronic Kidney Disease-Muhammad Lukman Hakim, Amd.Kep
 
Gagal ginjal akut
Gagal ginjal akutGagal ginjal akut
Gagal ginjal akut
 
Ckd2
Ckd2Ckd2
Ckd2
 
147128076 case-ckd-docx
147128076 case-ckd-docx147128076 case-ckd-docx
147128076 case-ckd-docx
 

Andere mochten auch

Andere mochten auch (6)

Ggk tech
Ggk techGgk tech
Ggk tech
 
Ringkasan gagal ginjal akut
Ringkasan gagal ginjal akutRingkasan gagal ginjal akut
Ringkasan gagal ginjal akut
 
Ggk
GgkGgk
Ggk
 
Makalah arf atau gga
Makalah arf atau ggaMakalah arf atau gga
Makalah arf atau gga
 
Patologi gagal ginjal
Patologi gagal ginjalPatologi gagal ginjal
Patologi gagal ginjal
 
Cover
CoverCover
Cover
 

Ähnlich wie Penyakit gagal ginjal kronis

Ähnlich wie Penyakit gagal ginjal kronis (20)

Gagal ginjal
Gagal ginjalGagal ginjal
Gagal ginjal
 
Makalah gagal ginjal kronik
Makalah gagal ginjal kronikMakalah gagal ginjal kronik
Makalah gagal ginjal kronik
 
Makalah gagal ginjal kronik
Makalah gagal ginjal kronikMakalah gagal ginjal kronik
Makalah gagal ginjal kronik
 
Makalah gagal ginjal kronik
Makalah gagal ginjal kronikMakalah gagal ginjal kronik
Makalah gagal ginjal kronik
 
Makalah gagal ginjal kronik
Makalah gagal ginjal kronikMakalah gagal ginjal kronik
Makalah gagal ginjal kronik
 
Makalah gagal ginjal kronik
Makalah gagal ginjal kronikMakalah gagal ginjal kronik
Makalah gagal ginjal kronik
 
Makalah gagal ginjal kronik
Makalah gagal ginjal kronikMakalah gagal ginjal kronik
Makalah gagal ginjal kronik
 
GAGAL GINJAL AKUT DAN KRONIS
GAGAL GINJAL AKUT DAN KRONISGAGAL GINJAL AKUT DAN KRONIS
GAGAL GINJAL AKUT DAN KRONIS
 
Gagal ginjal kronik
Gagal ginjal kronikGagal ginjal kronik
Gagal ginjal kronik
 
Laporan pendahuluan ckd+hiperkalemi+hd
Laporan pendahuluan ckd+hiperkalemi+hdLaporan pendahuluan ckd+hiperkalemi+hd
Laporan pendahuluan ckd+hiperkalemi+hd
 
Makalah gagal ginjal
Makalah gagal ginjalMakalah gagal ginjal
Makalah gagal ginjal
 
Lp ckd+hd+hiperkalemi tika
Lp ckd+hd+hiperkalemi tikaLp ckd+hd+hiperkalemi tika
Lp ckd+hd+hiperkalemi tika
 
GAGAL GINJAL AKUT DAN KRONIS
GAGAL GINJAL AKUT DAN KRONISGAGAL GINJAL AKUT DAN KRONIS
GAGAL GINJAL AKUT DAN KRONIS
 
gagal ginjal akut dan kronis
gagal ginjal akut dan kronisgagal ginjal akut dan kronis
gagal ginjal akut dan kronis
 
Ginjal
GinjalGinjal
Ginjal
 
Makalah gagal ginjal
Makalah gagal ginjalMakalah gagal ginjal
Makalah gagal ginjal
 
Makalah gagal ginjal
Makalah gagal ginjalMakalah gagal ginjal
Makalah gagal ginjal
 
Makalah gagal ginjal
Makalah gagal ginjalMakalah gagal ginjal
Makalah gagal ginjal
 
Makalah gagal ginjal (2)
Makalah gagal ginjal (2)Makalah gagal ginjal (2)
Makalah gagal ginjal (2)
 
Ckd
CkdCkd
Ckd
 

Penyakit gagal ginjal kronis

  • 1. Penyakit Gagal Ginjal Kronis Penyakit Gagal Ginjal Kronis -- Gagal ginjal adalah penyakit yang tentunya kita semuanya tidak menginginkannya. Karena bila menderita penyakit gagal ginjal apalagi bila divonis gagal ginjal kronis maka akan dilakukan cuci darah dalam setiap minggunya sampai 2-3 kali. Hemodialisa atau cuci darah ini bukan merupakan pengobatan dan penyembuhan dari penyakit gagal ginjal ini, akan tetapi untuk membuat fungsi ginjal berjalan lebih baik lagi. Beberapa pengertian dari gagal ginjal kronik akan diterangkan di bab ini. Diantara pengertian penyakit gagal ginjal kronik adalah : 1. Gagal ginjal kronik adalah suatu sindrom klinis yang disebabkan penurunan fungsi ginjal yang bersifat menahun, berlangsung progresif dan cukup lanjut, hal ini terjadi bila laju filtrasi glomerular kurang dari 50 mL/min. (Suyono, et al, 2001) 2. Gagal ginjal kronis merupakan gangguan fungsi renal yang progresif dan irreversibel dimana kemampuan tubuh gagal untuk mempertahankan metabolisme dan keseimbangan cairan dan elektrolit sehingga terjadi uremia. (Smeltzer & Bare, 2001) Ada beberapa penyebab dari penyakit gagal ginjal kronik. Beberapa penyebab gagal ginjal kronik adalah : 1. Infeksi saluran kemih (pielonefritis kronis) 2. Penyakit peradangan (glomerulonefritis) 3. Penyakit vaskuler hipertensif (nefrosklerosis, stenosis arteri renalis) 4. Gangguan jaringan penyambung (SLE, poliarteritis nodusa, sklerosis sitemik) 5. Penyakit kongenital dan herediter (penyakit ginjal polikistik, asidosis tubulus ginjal) 6. Penyakit metabolik (DM, gout, hiperparatiroidisme) 7. Nefropati toksik 8. Nefropati obstruktif (batu saluran kemih). (Price & Wilson, 1994) Selanjutnya kita sekarang membahas mengenai Patofisiologi gagal ginjal kronik. Patofisiologis dari gagal ginjal kronis selalu berkaitan dengan penurunan progresif GFR. Stadium gagal ginjal kronis didasarkan pada tingkat GFR(Glomerular Filtration Rate) yang tersisa dan mencakup :
  • 2. Penurunan cadangan ginjal. Yang terjadi bila GFR turun 50% dari normal (penurunan fungsi ginjal), tetapi tidak ada akumulasi sisa metabolic. Nefron yang sehat mengkompensasi nefron yang sudah rusak, dan penurunan kemampuan mengkonsentrasi urin, menyebabkan nocturia dan poliuri. Pemeriksaan CCT 24 jam diperlukan untuk mendeteksi penurunan fungsi Insufisiensi ginjal. Terjadi apabila GFR turun menjadi 20 – 35% dari normal. Nefron- nefron yang tersisa sangat rentan mengalami kerusakan sendiri karena beratnya beban yang diterima. Mulai terjadi akumulai sisa metabolic dalam darah karena nefron yang sehat tidak mampu lagi mengkompensasi. Penurunan respon terhadap diuretic, menyebabkan oliguri, edema. Derajat insufisiensi dibagi menjadi ringan, sedang dan berat, tergantung dari GFR, sehingga perlu pengobatan medis Gagal ginjal yang terjadi apabila GFR kurang dari 20% normal. Penyakit gagal ginjal stadium akhir. Terjadi bila GFR menjadi kurang dari 5% dari normal. Hanya sedikit nefron fungsional yang tersisa. Di seluruh ginjal ditemukan jaringan parut dan atrofi tubuluS. Akumulasi sisa metabolic dalam jumlah banyak seperti ureum dan kreatinin dalam darah. Ginjal sudah tidak mampu mempertahankan homeostatis dan pengobatannya dengan dialisa atau penggantian ginjal.(Corwin, 1994) Pemeriksaan penunjang yang kita laksanakan untuk menegakkan diagnosa gagal ginjal kronik ada beberapa point. Jenis pemeriksaan yang dilakukan antara lain : 1. Pemeriksaan Laboratorium. Pemeriksaan laboratorium ini meliputi pemeriksaan laboratorium darah dan juga laboratorium urine. Pada pemeriksaan laboratorium darah yang kita perksa antara lain : BUN, Kreatinin, elektrolit (Na, K, Ca, Phospat), Hematologi (Hb, trombosit, Ht, Leukosit), protein, antibody (kehilangan protein dan immunoglobulin). Sedangkan pada pemeriksaan urine yang kita periksa antara lain yaitu : Warna, PH, BJ, kekeruhan, volume, glukosa, protein, sedimen, SDM, keton, SDP, TKK/CCT 2. Pemeriksaan EKG. Pemeriksaan EKG ini digunakan dalam rangka melihat gambaran mengenai hipertropi ventrikel kiri, tanda perikarditis, aritmia, dan gangguan elektrolit (hiperkalemi, hipokalsemia) 3. Pemeriksaan USG. Pemeriksaan USG ini dilakukan untuk dapat menilai besar dan bentuk ginjal, tebal korteks ginjal, kepadatan parenkim ginjal, anatomi system pelviokalises, ureter proksimal, kandung kemih serta prostate. 4. Pemeriksaan Radiologi. Pemeriksaan radiologi yang digunakan untuk menegakkan diagnosa gagal ginjal kronik ada beberapa macam. Macam pemeriksaannya yaitu : Renogram, Intravenous Pyelography, Retrograde Pyelography, Renal Aretriografi dan Venografi, CT Scan, MRI, Renal Biopsi, pemeriksaan rontgen dada, pemeriksaan rontgen tulang, foto polos abdomen. Penatalaksaan dari penyakit gagal ginjal kronik dari Medis yaitu dengan cara : Restriksi konsumsi cairan, protein, dan fosfat. Obat-obatan : diuretik untuk meningkatkan urinasi; alumunium hidroksida untuk terapi hiperfosfatemia; anti hipertensi untuk terapi hipertensi serta diberi obat yang dapat menstimulasi produksi RBC seperti epoetin alfa bila terjadi anemia.
  • 3. Dialisis ( cuci darah ) Transplantasi ginjal. (Reeves, Roux, Lockhart, 2001) Komplikasi bila menderita penyakit gagal ginkal kronis banyak. Dan diantaranya komplikasi gagal ginjal yaitu : 1. Hiperkalemia 2. Perikarditis 3. Hipertensi. 4. Anemia. 5. Penyakit tulang. (Smeltzer & Bare, 2001) 6. Gagal Ginjal adalah suatu penyakit dimana ginjal tidak mampu mengangkut sampah metabolic tubuh atau melakukan fungsi regulernya. Suatu bahan yang biasanya dieliminasi di urin menumpuk dalam cairan tubuh akibat gangguan ekskresi renal dan menyebabkan gangguan fungsi endokrin dan metabolic, cairan, elektrolit, serta asam basa. Gagal ginjal merupakan penyakit sistemik dan merupakan jalur akhir yang umum dari berbagai penyakit traktus urinarius dan ginjal. 7. Penyakit gagal ginjal ini dapat menyerang siapa saja yang menderita penyakit serius atau terluka dimana hal itu berdampak langsung pada ginjal itu sendiri. Penyakit gagal ginjal lebih sering dialamai mereka yang berusia dewasa, terlebih pada kaum lanjut usia. 8. 9. Penyakit Gagal Ginjal 10. PENYEBAB GAGAL GINJAL 11. Terjadinya gagal ginjal disebabkan oleh beberapa penyakit serius yang didedrita oleh tubuh yang mana secara perlahan-lahan berdampak pada kerusakan organ ginjal. Adapun beberapa penyakit yang sering kali berdampak kerusakan ginjal diantaranya : 12. - Penyakit tekanan darah tinggi (Hypertension) - Penyakit Diabetes Mellitus (Diabetes Mellitus) - Adanya sumbatan pada saluran kemih (batu, tumor, penyempitan/striktur) - Kelainan autoimun, misalnya lupus eritematosus sistemik - Menderita penyakit kanker (cancer) - Kelainan ginjal, dimana terjadi perkembangan banyak kista pada organ ginjal itu sendiri (polycystic kidney disease)
  • 4. - Rusaknya sel penyaring pada ginjal baik akibat peradangan oleh infeksi atau dampak dari penyakit darah tinggi. Istilah kedokterannya disebut sebagai glomerulonephritis. 13. Adapun penyakit lainnya yang juga dapat menyebabkan kegagalan fungsi ginjal apabila tidak cepat ditangani antara lain adalah ; Kehilangan carian banyak yang mendadak ( muntaber, perdarahan, luka bakar), serta penyakit lainnya seperti penyakit Paru (TBC), Sifilis, Malaria, Hepatitis, Preeklampsia, Obat-obatan dan Amiloidosis. 14. Penyakit gagal ginjal berkembang secara perlahan kearah yang semakin buruk dimana ginjal sama sekali tidak lagi mampu bekerja sebagaimana funngsinya. Dalam dunia kedokteran dikenal 2 macam jenis serangan gagal ginjal, akut dan kronik. 15. TANDA DAN GEJALA PENYAKIT GAGAL GINJAL 16. Adapun tanda dan gejala terjadinya gagal ginjal yang dialami penderita secara akut antara lain : Bengkak mata, kaki, nyeri pinggang hebat (kolik), kencing sakit, demam, kencing sedikit, kencing merah /darah, sering kencing. Kelainan Urin: Protein, Darah / Eritrosit, Sel Darah Putih / Lekosit, Bakteri. 17. Sedangkan tanda dan gejala yang mungkin timbul oleh adanya gagal ginjal kronik antara lain : Lemas, tidak ada tenaga, nafsu makan, mual, muntah, bengkak, kencing berkurang, gatal, sesak napas, pucat/anemi. Kelainan urin: Protein, Eritrosit, Lekosit. Kelainan hasil pemeriksaan Lab. lain: Creatinine darah naik, Hb turun, Urin: protein selalu positif. 18. PENENTUAN DIAGNOSA GAGAL GINJAL 19. Seorang Dokter setelah menanyakan riwayat kesehatan penderita dan tanda serta gejala yang timbul, untuk menentukan adanya/terjadinya kegagalan fungsi ginjal maka Beliau akan melakukan pemeriksaan fisik yang difokuskan pada kemungkinan pembesaran organ ginjal atau pembengkakan sekitar ginjal. Apabila dicurigai terjadinya kerusakan fungsi ginjal, maka penderita akan dikonsultasikan kepada seorang ahli ginjal (Nephrologist). 20. Selanjutnya dilakukan pemeriksaan laboratorium baik darah ataupun urine guna melihat kadar elektrolit sodium dan potassium/kalium. Pada kasus-kasus tertentu tim medis mungkin melakukan pemasangan selang kateter kedalam kantong urine (bladder) untuk mengeluarkan urine. Bila diperlukan, Tim medis akan menyarankan pemeriksaan pengambilan gambar struktur ginjal dengan metode Ultrasound, Computed tomography (CT) scans atau dengan cara Magnetic Resonance Imaging (MRI) scans. Bahkan ada kemungkinan dilakukannya tindakan biopsy, yaitu pengambilan contoh (sample) jaringan ginjal. 21. PENGOBATAN DAN PENANGANAN GAGAL GINJAL 22. Penanganan serta pengobatan gagal ginjal tergantung dari penyebab terjadinya kegagalan fungsi ginjal itu sendiri. Pada intinya, Tujuan pengobatan adalah untuk mengendalikan gejala, meminimalkan komplikasi dan memperlambat perkembangan penyakit. Sebagai contoh, Pasien mungkin perlu melakukan diet penurunan intake sodium, kalium, protein dan cairan. Bila diketahui penyebabnya adalah dampak penyakit lain, maka dokter akan memberikan obat-obatan atau therapy misalnya pemberian obat untuk pengobatan hipertensi, anemia atau mungkin kolesterol yang tinggi. 23. Seseorang yang mengalami kegagalan fungsi ginjal sangat perlu dimonitor pemasukan (intake) dan pengeluaran (output) cairan, sehingga tindakan dan pengobatan yang diberikan dapat dilakukan secara baik. Dalam beberapa kasus serius, Pasien akan
  • 5. disarankan atau diberikan tindakan pencucian darah {Haemodialisa (dialysis)}. Kemungkinan lainnya adalah dengan tindakan pencangkokan ginjal atau transplantasi ginjal. 24. TINDAKAN PENCEGAHAN TERSERANG PENYAKIT GINJAL 25. Kita yang dalam kondisi “merasa sehat” setidaknya diharapkan dapat melakukan pemeriksaan kedokter/kontrol/laboratorium. Sedangkan bagi mereka yang dinyatakan mengalami gangguan Ginjal, baik ringan atau sedang diharapkan berhati-hati dalam mengkonsumsi oabat-obatan seperti obat rematik, antibiotika tertentu dan apabila terinfeksi segera diobati, Hindari kekurangan cairan (muntaber), Kontrol secara periodik. Semoga artikel ini berguna bagi Anda yang membutuhkan, Terima kasih.