2. 2
LATAR BELAKANG
PP No. 32 Tahun 2013 Perubahan Atas PP No. 19 Tahun 2005
Pemberlakuan Kurikulum 2013 di kelas X dan kelas XI SMA pada
Tahun Pelajaran 2014-2015
Masih ada Guru yang membuat RPP hanya dengan “Copy and
Paste”
Permendikbud No. 81 A Tahun 2014 Lampiran V : RPP adalah
kewajiban guru secara mandiri atau kelompok
3. 3
TUJUAN
Memfasilitasi guru secara individual maupun
kelompok dalam mengembangkan dan menyusun
RPP sesuai dengan rambu-rambu sebagaimana yang
tercantum pada Permendikbud Nomor 65 Tahun
2013 tentang Standar Proses dan Permendikbud
Nomor 81A Tahun 2013 tentang Impelmentasi
Kurikulum.
4. 4
RUANG LINGKUP
1. Acuan Pengembangan RPP
2. Komponen dan Format RPP.
3. Meknisme Pengembangan RPP
4. Evaluasi dan revisi RPP
6. 6
ACUAN PENGEMBANGAN
Standar Kompetensi Lulusan
Sikap:
Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang
beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan
bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
7. 7
ACUAN PENGEMBANGAN
Pengetahuan;
Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan
budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab serta
dampak fenomena dan kejadian.
Keterampilan:
Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan
kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sebagai
pengembangan dari yang dipelajari di sekolah secara
mandiri.
8. 8
ACUAN PENGEMBANGAN
Kompetensi Inti;
Jenjang SMA/SMK/MA/MAK/SMALB/PAKET C sama, tapi
berbeda untuk setiap tingkatan kelas X, XI, dan XII.
1. Kompetensi Sikap Spiritual (KI-1)
2. Kompetensi Sikap Sosial (KI-2)
3. Kompetensi Pengetahuan (KI-3)
4. Kompetensi Keterampilan (KI-4)
9. 9
PRINSIP PENGEMBANGAN RPP
1. RPP disusun sebagai terjemahan dari ide kurikulum
dan berdasarkan silabus ke dalam bentuk rancangan
proses pembelajaran
2. RPP dikembangkan menyesuaikan dengan silabus.
kondisi di satuan pendidikan, kemampuan awal
peserta didik, minat, motivasi belajar, bakat, potensi,
kemampuan sosial, emosi, gaya belajar kebutuhan
khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya,
norma, nilai, dan/atau lingkungan peserta didik.
10. 10
PRINSIP PENGEMBANGAN RPP
3. Proses pembelajaran dirancang berpusat pada
peserta didik untuk mengembangkan motivasi,
minat, rasa ingin tahu, kreativitas, inisiatif, inspirasi,
kemandirian, semangat belajar, keterampilan belajar
dan kebiasaan belajar.
4. Proses pembelajaran dirancang untuk
mengembangkan kegemaran membaca, pemahaman
beragam bacaan, dan berekspresi dalam berbagai
bentuk tulisan.
5. Memberikan umpan balik dan tindak lanjut.
11. 11
PRINSIP PENGEMBANGAN RPP
6. Memuat rancangan program pemberian umpan balik
positif, penguatan, pengayaan, dan remedi.
7. Memperhatikan keterkaitan dan keterpaduan antara KI
dan KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran,
penilaian, dan sumber belajar untuk mencapai SKL
8. Mengakomodasikan pembelajaran tematik, keterpaduan
lintas mata pelajaran untuk sikap dan keterampilan, dan
keragaman budaya.
9. Mempertimbangkan penerapan teknologi informasi dan
komunikasi secara terintegrasi, sistematis, dan efektif .
12. 12
PENDEKATAN SAINTIFIK
mengembangkan pengalaman belajar peserta
didik melalui kegiatan:
• mengamati (observing),
• menanya (questioning),
• mencoba/mengumpulkan informasi
(experimenting/ collecting information),
• mengasosiasi/menalar (assosiating), dan
• mengomunikasikan (communicating).
13. 13
PENDEKATAN SAINTIFIK
Mengamati dapat dilakukan antara lain melalui kegiatan
mencari informasi, melihat, mendengar, membaca, dan atau
menyimak.
Menanya untuk membangun pengetahuan peserta didik
secara faktual, konseptual, dan prosedural, hingga berpikir
metakognitif, dapat dilakukan melalui kegiatan diksusi, kerja
kelompok, dan diskusi kelas.
14. 14
PENDEKATAN SAINTIFIK
Mengeksplor/mengumpulkan informasi, atau
mencoba untuk meningkatkan keingintahuan
peserta didik dalam mengembangkan kreatifitas,
dapat dilakukan melalui membaca, mengamati
aktivitas, kejadian atau objek tertentu, memperoleh
informasi, mengolah data, dan menyajikan hasilnya
dalam bentuk tulisan, lisan, atau gambar.
15. 15
PENDEKATAN SAINTIFIK
Mengomunikasikan adalah sarana untuk menyampaikan
hasil konseptualisasi dalam bentuk lisan, tulisan,
gambar/sketsa, diagram, atau grafik, dapat dilakukan melalui
presentasi, membuat laporan, dan/ atau unjuk kerja.
Mengasosiasi dapat dilakukan melalui kegiatan menganalisis
data, mengelompokan, membuat kategori, menyimpulkan,
dan memprediksi/mengestimasi
16. 16
MODEL PEMBELAJARAN
1. Inquiry Based Learning
2. Discovery Based Learning
3. Project Based Learning
4. Problem Based Learning
• bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai
akhir yang disajikan secara khas oleh guru.
• bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan,
metode, dan teknik pembelajaran
17. 17
MODEL PEMBELAJARAN
Inquiry Based Learning:
1. Observasi/Mengamati
2. Mengajukan pertanyaan
3. Mengajukan dugaan atau kemungkinan jawaban/
mengasosiasi atau melakukan penalaran
4. Mengumpulkan data yang terakait dengan dugaan
atau pertanyaan yang diajukan/memprediksi dugaan
Merumuskan kesimpulan-kesimpulan berdasarkan
data yang telah diolah atau dianalisis,
5. mempresentasikan atau menyajikan hasil temuannya.
18. 18
MODEL PEMBELAJARAN
Discovery Based Learning:
1. Stimulation (memberi stimulus); bacaan, atau gambar,
atau situasi, sesuai dengan materi
pembelajaran/topik/tema.
2. Problem Statement (mengidentifikasi masalah);
menemukan permasalahan menanya, mencari
informasi, dan merumuskan masalah.
3. Data Collecting (mengumpulkan data); mencari dan
mengumpulkan data/informasi, melatih ketelitian,
akurasi, dan kejujuran, mencari atau merumuskan
berbagai alternatif pemecahan masalah
19. 19
MODEL PEMBELAJARAN
Discovery Based Learning:
4. Data Processing (mengolah data); mencoba dan
mengeksplorasi pengetahuan konseptualnya, melatih
keterampilan berfikir logis dan aplikatif.
5. Verification (memferifikasi); mengecek kebenaran atau
keabsahan hasil pengolahan data, mencari sumber
yang relevan baik dari buku atau media,
mengasosiasikannya menjadi suatu kesimpulan.
6. Generalization (menyimpulkan); melatih pengetahuan
metakognisi peserta didik.
20. 20
MODEL PEMBELAJARAN
Problem Based Learning;
1. Orientasi pada masalah; mengamati masalah yang
menjadi objek pembelajaran.
2. Pengorganisasian kegiatan pembelajaran;
menyampaikan berbagai pertanyaan (atau menanya)
terhadap malasalah kajian.
3. Penyelidikan mandiri dan kelompok; melakukan
percobaan (mencoba) untuk memperoleh data dalam
rangka menyelesaikan masalah yang dikaji.
4. Pengembangan dan Penyajian hasil; mengasosiasi
data yang ditemukan dengan berbagai data lain dari
berbagai sumber.
5. Analisis dan evaluasi proses pemecahan masalah;
21. 21
MODEL PEMBELAJARAN
Project Based Learning;
1.Menyiapkan pertanyaan atau penugasan proyek; langkah
awal agar peserta didik mengamati lebih dalam terhadap
pertanyaan yang muncul dari fenomena yang ada.
2.Mendesain perencanaan proyek; menyusun perencanaan
proyek bisa melalui percobaan.
3.Menyusun jadwal sebgai langkah nyata dari sebuah
proyek.
4.Memonitor kegiatan dan perkembangan proyek;
mengevaluasi proyek yang sedang dikerjakan.
5.Menguji hasil; Fakta dan data dihubungkan dengan
berbagai data lain.
6.Mengevaluasi kegiatan/pengalaman; mengevaluasi
kegiatan sebagai acuan perbaikan untuk tugas proyek pada
mata pelajaran yang sama atau mata pelajaran lain.
23. 23
METODE PEMBELAJARAN
Metode; cara yang digunakan untuk
mengimplementasikan rencana yang sudah disusun
dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk
mencapai tujuan pembelajaran.
1. Diskusi
2. Eksperimen
3. Demonstrasi
4. Simulasi
24. 24
METODE PEMBELAJARAN & KEGIATAN 5 M
Kegitan/Me
tode
Mengamati Menanya Mencoba Mengasosiasi Mengomuni
kasikan
Diskusi V V V V V
Eksperimen V V V V V
Demonstrasi V V V V V
Simulasi V V V V V
27. Keterkaitan KI dan SKL dalam Pembelajaran
Materi Pokok
Penilaian
Pengetahuan
Penilaian
Ketrampilan
KI-3, KD-3…,
KI-4, KD-4…,
KI-2,
KD-2…,
KI-1,
KD-1…,
S
K
L
Kegiatan
Pembelajaran
Penilaian
Sikap
IPK
Tujuan
Pembelaja
ran
28. Keterkaitan antara KI dan SKL
• KI-3 dikembangkan menjadi KD dan IPK,, materi pokok/tema/topik
melalui kegiatan pembelajaran (though curriculum), pengalaman
belajar langsung (direct teaching).
Penilaian; bentuk tes tulis, tes lisan, atau penugasan.
• KI-1 dan KI-2 dapat dikembangkan menjadi KD dan IPK sebagai
dampak penggiring (nurturant effects) dan merupakan pengalaman
belajar tidak langsung (indirect teaching)
Penilaian : pengamatan/observasi, penilaian diri, penilaian antar
teman, atau jurnal.
• KI-4 dikembangkan menjadi KD dan IPK, melalui kegiatan
pembelajaran (though curriculum), pengalaman belajar secara
langsung (direct teaching).
Penilaian; antara lain dengan penilaian projek, unjuk kerja, atau
portofolio.
28
29. Keterkaitan antara KI dan SKL
• Kegiatan pembelajaran yang dikembangkan
menggunakan pendekatan saintifik: mengamati,
menanya, mencoba/mengumpulkan informasi, menalar
atau mengasosiasi, dan mengomunikasikan.
• Keempat kompetensi tersebut harus dicapai peserta
didik sebagai hasil pembelajaran secara utuh dan
terpadu, agar peserta didik dapat mencapai kompetensi
minimal sesuai dengan tuntutan Standar Kompetensi
Lulusan (SKL). 29
30. Mengembngkan IPK
• Indikator; rumusan yang menggambarkan karakteristik,
ciri-ciri, perbuatan, atau respon yang harus ditunjukkan
atau dilakukan oleh peserta didik, digunakan sebagai
penanda/indikasi pencapaian kompetensi dasar.
• Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) adalah perilaku
yang dapat diukur dan/atau diobservasi untuk
menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu,
dirumuskan menggunakan KKO mencakup sikap,
pengetahuan, dan keterampilan.
• IPK dikembangkan dari KD yang berasal dari KI-1 (jika
ada), KI-2, KI-3, dan KI-4.
30
31. Mengembngkan IPK
• IPK dikembangkan dari KD yang berasal dari KI-1 (jika
ada), KI-2, KI-3, dan KI-4.
• IPK dari KI-1 dan KI-2 tidak harus dikembangkan, namun
jika akan dikembangkan maka dapat mengacu pada KD-
1 dan KD-2, dan tidak menggunakan kata kerja
operasional (KKO)
• Penggunaan KKO pada IPK disesuaikan dengan
karakteristik mata pelajaran, dan dikaitkan dengan
materi pembelajaran yang memuat pengetahuan
faktual, konseptual, dan prosedural (untuk kelas X),
serta metakognisi (untuk kelas XI dan XII).
31
32. Merumuskan Tujuan Pembelajaran
• Tujuan pembelajaran dirumuskan berdasarkan KD,
menggunakan KKO yang dapat diamati dan diukur,
mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
• Tujuan dapat diorganisasikan mencakup seluruh KD
atau diorganisasikan untuk setiap pertemuan.
• Tujuan pembelajaran dirumuskan dalam bentuk kalimat
pernyataan yang menggambarkan arah dan target yang
dicapai dalam seluruh rangkaian kegiatan (dalam satu
atau berberapa minggu/pertemuan) dalam satu materi
pokok/tema/teks, serta memuat penjelasan proses dan
hasil yang diharapkan.
32
33. MengidentifikasiMateri Pembelajaran
• Materi pembelajaran dikembangkan dari KD-3 dan/atau
KD-4, serta memperhatikan KD-1 dan KD-2 sebagai
dampak penggiring (nurturant effects) hasil belajar
peserta didik
• Potensi peserta didik, relevansi dengan karakteristik
daerah, tingkat perkembangan fisik, intelektual,
emosional, sosial, dan spritual peserta didik,
kebermanfaatan bagi peserta didik, Struktur keilmuan,
aktualitas, kedalaman, dan keluasan materi
pembelajaran, relevansi dengan kebutuhan peserta didik
dan tuntutan lingkungan, dan alokasi waktu.
33
34. MengembangkanKegiatan Pembelajaran
• Pendekatan Saintifik (5 M) ; mengamati, menanya, mencoba,
mengasosiasi, mengomunikasikan (sesuai karakteristik
mapel)
• Penggunaan model/metode; dipilih yang sesuai dengan
pendekatan saintifik yang diperlukan untuk mengembangkan
sikap, pengetahuan, dan keterampilan, pelaksanaan
difokuskan kepada kesesuaian dengan pengalaman belajar
peserta untuk mencapai kompetensi tertentu,
mempertimbangkan karakteristik KD atau materi
pembelajaran.
• Menentukan Alokasi Waktu
• Menentukan/memilih Alat, atau bahan, atau sumber yang
sesuai dengan karakteristik materi pembelajaran
34
35. Mengembangkan Penilaian
• Penilaian pencapaian KD dilakukan berdasarkan indikator.
• Penilaian dilakukan menggunakan penilaian autentik dan tes
dalam bentuk tertulis maupun lisan. , pengamatan kinerja,
pengukuran sikap, penilaian hasil karya; tugas, projek
dan/atau produk, penggunaan portofolio, dan penilaian diri.
• Oleh karena pada setiap pembelajaran peserta didik
didorong untuk menghasilkan karya, maka penyajian
portofolio merupakan cara penilaian yang harus dilakukan
untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah.
• Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian kompetensi
yaitu KD-KD pada KI-3 dan KI-4.
35
36. Mengembangkan Penilaian
• Menggunakan acuan kriteria; yaitu berdasarkan apa yang bisa
dilakukan peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran, dan
bukan untuk menentukan posisi seseorang terhadap kelompoknya.
• Sistem penilaian berkelanjutan dalam arti semua indikator ditagih,
kemudian hasilnya dianalisis untuk menentukan KD yang telah
dimiliki dan yang belum, serta untuk mengetahui kesulitan peserta
didik. Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut.
• Tindak lanjut hasil penilaian berupa perbaikan proses pembelajaran
berikutnya, program remedi dan program pengayaan
• Sistem penilaian disesuaikan dengan pengalaman belajar yang
ditempuh dalam proses pembelajaran. Misalnya, pendekatan tugas
observasi lapangan, maka evaluasi harus diberikan pada proses, dan
produk berupa hasil melakukan observasi lapangan.
36