12. Transformasi pada praktikum ini dilakukan dengan tujuan menyisipkan plasmid ke dalam sel. Praktikum ini menggunakan sel E. coli sebagai sel kompeten. Sel tersebut kemudian digunakan untuk transformasi yaitu disisipkannya plasmid ke dalam sel tersebut. Sel yang telah ditransformasi disebut transforman. Hasil yang diperoleh dari praktikum transformasi ini adalah koloni E. coli dalam cawan.
13.
14. E. coli transforman dapat tumbuh di kedua media. Hal ini sesuai dengan teori yang ada. Sel tersebut mampu tumbuh pada media dengan ampisilin karena di dalam selnya terdapat plasmid. Keberadaan plasmid di dalam sel E. coli membuat sel tersebut resisten terhadap antibiotik ampisilin (Lodish et al.).
15. Hasil yang diperoleh untuk sel transforman adalah tumbuh pada kedua cawan kultur. Pada cawan kultur dengan ampisilin dan tanpa ampisilin, koloni E. coli tumbuh dengan koloni – koloni kecil dan koloni lebar (TBUD) (Tabel 2.).
16. Tabel 2. Jumlah koloni sel transforman dan nontransforman pada media kultur.
17. Jenis SelJumlah koloni pada mediaMedia + ampisilinMedia tanpa ampisilinE.coli transformasi40TBUDE.coli non transformasi-TBUD
18. Sel non transformasi merupakan sel yang tidak disisipi plasmid sehingga tidak dapat tumbuh pada media dengan ampisilin (Lodish et al.). Hasil praktikum menunjukkan bahwa sel nontransformasi tidak tumbuh pada media dengan ampisilin.