SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 5
Suara Merdeka 
Minggu, 13 Januari 2008 
Duel Dua Bajingan 
Cerpen: Fahrudin Nasrulloh 
Di tebing jurang Wuluh di Bukit Kumbang, onggokan mayat-mayat berserakan di mana-mana. 
Gubuk-gubuk padepokan lantak terbakar. Amis darah meruap, menjelma bebayang 
hantu ditelan asap dan menyarang pedat ke rongga-rongga batu karang. 
Roh mayat-mayat beterbangan 
Diterpa cahaya purnama 
Yang lahir dan yang mati 
Tinggal kisah di sekotak peti 
Jadi kenangan esok hari 
Malam terus merayapi rasa kelam. Tapi kobaran api kian menerbangkan lelatu kematian. 
Membubung tinggi. Hitam pekat berliuk-liuk. Bergulung-gulung bagai ribuan naga sanca 
yang berlesatan menerobos angkasa. Di atas purnama bersaput warna kuning jingga, 
kejahatan malam itu bak geriap ajal yang membelit bayangan pandangan mata yang durja. 
Ia mendengus beringas. Tatapannya sangar. Mengoceh ngalor-ngidul. Mulutnya 
memuncratkan ludah banger. Baunya bisa semaputkan orang. Ia berjubah hitam. Bertubuh 
gempal. Tegap gagah, tampan. Tapi rautnya penuh parut bekas bacokan. Mengerikan dan 
angker. Omongannya ngawur. Mbelgedhes! Mbelgedhes! Semprotan itu selalu ia 
semburkan ketika amarahnya muntap. 
Tubuhnya dekil. Bau bangkai babi. Petakilan tingkahnya. Berangasan bila melihat 
perempuan ayu montok. Tak malu ngocol di jalanan. Memang ia suka menumpahkan 
berahi di sembarang jalan. Ia menghunus pedang bergagang naga. Matanya memancarkan 
kilat bersaput kejora. Melesat ia, secepat lawa, di atas selembar daun jati, menembus 
pepohonan. Berlayangan dari ranting ke ranting. Seperti gagak maut yang mengibaskan 
kepak bengis sekarat, melengkingkan kesumat, amuknya terpanggang dendam membara. 
Sekujur tubuhnya bergetar gemuruh angkara. 
Di Bukit Kumbang, kobaran api masih berjilat-jilat, lelaki itu berdiri bak arca yang bangkit 
dari kutukan zalimnya. Jubah hitamnya berkibar-kibar diterpa sangit malam. Ingatan yang 
lamur, sayup-sayup terbayang di pelupuk mripatnya simbahan darah sang guru, Ki Padas 
Getas. Bagai janin mimpi beraroma keji, pembumihangusan padepokan Bukit Kumbang 
baginya betul-betul menorehkan tragedi yang memilukan. Empat puluh murid Ki Padas 
Getas binasa dengan cara mengerikan. Puluhan kitab warisan Syekh Karamuk musnah 
terbakar. Sebagian dilenyapkan ke Jurang Wuluh, sebagian dirampok para pemburu kitab di 
bawah pimpinan bajingan Pieter Zan Boven, si Belanda pincang bermata buta. 
Lelaki itu berkelebat di udara. Tangannya mengusap-usap wajah buruknya. Sembari 
memekik, ia berteriak lantang ketika melihat Pieter tergopoh-gopoh bersama dua orang 
berbaju hitam yang menggembol bungkusan besar.
"Mau lari ke mana kau, Landa bangsat!? Hayo hadapi aku, jika kau benar-benar pembunuh 
bayaran Kompeni laknat itu!" 
Mendengar celometan itu, Pieter hanya terkekeh-kekeh sengir menatap tingkah pongah 
Sawungpati. Seraya meludah-ludah jijik, ia duduk berleha-leha dan bersiul-siul ngece di 
sebongkah karang. Mengelus-elus pistolnya bergagang emas. Sebilah keris berwarangka 
kuning kemerah-merahan tersengkelit di pinggangnya 
"Sawungpati, jangan cuma pamer kesaktian, Kau! Aku tak akan lari dari kematian. Akulah 
tuan dari segala kematian. Dan kematianmu tinggal selangkah lagi. Dan malam inilah 
malam terakhirmu. Ketahuilah, Ki Padas Getas dan semua muridnya sudah mati dengan 
peluru-peluru berajah babiku ini. Memang mereka pantas mampus. Ia telah bersekongkol 
dengan Surapati yang mempecundangi dan membunuh Kapten Francois Tack di Kartasura. 
Karena itu, aku dapat bayaran banyak dari Kompeni untuk membunuh semua sahabat dan 
antek-antek Surapati." 
"Bangsat kalian semua! Persetan dengan Kompeni! Juga Sri Sunan yang jadi begundal dan 
boneka kaum kafir itu. Kalian sebut Surapati sebagai bandit pengacau. Tapi dia sahabatku 
yang punya keyakinan dan jiwa ksatria, dan bagiku, dia-lah yang layak menjadi raja di 
tlatah Jawa, ketimbang Sri Sunan yang dungu, gampang membunuh, dan gelap kekuasaan 
itu. Terlebih lagi, kalianlah perampok negeri kami! Bangsat! Jiancurit! Anjing najis kalian 
semua!!! Cuih! Bedebah! Cuih!" 
"He he he, Siapa yang lebih anjing bin babi hoi, murid begajulan! Kau curi Kitab Bajra 
Tapak Geni Ki Padas Getas. Kau cabuli putrinya, Ni Mayang Wulan, hingga ia terhina dan 
gantung diri. Kau tak pernah bergabung dengan laskar Surapati dalam peperangan 
sekalipun. Hidupmu cuma kau buang untuk berhura-hura. Berjudi. Sabung ayam. 
Merampok dan menjarahi harta juragan-juragan Cina. Main perempuan hingga zakarmu 
kena raja singa. Ha ha ha, kau lebih laknat dari iblis, Sawungpati! Dan sekarang, kita ini 
sama-sama biadab, Sawungpati! Kau tak terima juga jika sekarang aku melakukan 
kejahatan yang sebenarnya lebih sesat dari kejahatanmu!" 
Dua murid murtad Ki Padas Getas itu gencar saling berserapah dan lempar tuduhan. Pieter, 
si jangkung merit beraut mayat, bertulang bak jrangkong. Dengusan napasnya bagai 
memletikkan rambut pasir api yang kuasa membangkitkan mimpi buruk bagi siapa pun 
yang terjebak menatap kesangaran wajahnya. Ketangkasannya bertarung sabung memang 
setara dengan Sawungpati yang telah menguasai Kitab Bajra Tapak Geni. Namun pelor-pelor 
pistolnya yang berajah gaib itulah, yang banyak membikin gentar musuh. Bahkan 
Kompeni juga orang-orang Mataram pun menggigil menghadapinya. 
"Pieter, kenapa kau tega membunuh guru kita?" 
"Ia pantas mati. Bukan perkara aku dibayar oleh Kapten Eygel untuk membinasakannya. 
Tapi aku yakin, jika tak kubunuh si bongkeng bau tanah itu, dia pasti nanti kau bunuh juga 
dan kau rampas pula kitab saktinya. Dan ternyata benar dugaanku." 
"Tapi mengapa pula kau lenyapkan semua kitab Syekh Karamuk?" 
"Aku sudah mempelajarinya semua. Termasuk kitab babon Segara Ireng Kalimatul Arsy 
wal Maut. Aku yakin, tak seorang pun pewarisnya yang khatam mengamalkannya. Kecuali 
aku. Aku. Akulah pewaris tunggal semua ilmu guru yang kelak menjadi jawara di tlatah ini 
yang tiada tandingnya." 
"Sontoloyo, celeng demit begejil!! Terbakarlah leluhur bejatmu di alam baka, bangsat!"
"Hei, lancang benar kau sebut-sebut roh leluhurku di Den Haag yang telah beristirahat 
dengan tenang. Memang, aku sudah telanjur jadi iblis. Aku bukan pengabdi Kompeni, 
bukan budak siapa pun. Akulah tuan dari kebejatanku sendiri, dari segala kejahatan dunia. 
Sudahlah! Jangan banyak cincong kau! Hayo kita bertarung!!!" Ciaaatttttt!!! 
Ciaw, ciow, cah cih cuh 
Mata elang sambar menyambar 
Bayangan getih bersintakan 
Digulat dendam, silir menyilir 
Yahoi, jurus-jurus beradu 
Menetak nadi, gemetar pepati 
Ciaw, ciow, cah cih cuh 
Pieter berkelebat. Menghambur ke arah Sawungpati. Sementara, dua pengikutnya, jawara 
bule peranakan; Gajul van Deer dan Bajul van Keer telah bersiap-sigap menyerang dari sisi 
kanan dan kiri. 
"Hoi, Kalian menyingkirlah! Ini urusanku dengan Sawungpati. Jangan ikut campur!!!" 
"Kami berdua juga ingin menguji kesaktian Sawungpati, Tuan!" pekik Bajul van Keer. 
"Benar, Tuan, aku juga sudah gatal ingin meremukkan kepala si durjana ini!" sambung 
Gajul van Deer. 
"Jamput! Dasar kroco-kroco tak tahu diri. Kalian bukan tandingannya. Jangan membantah 
perintahku! Atau kubunuh kalian sekarang!?" 
Seketika keduanya ciut nyali dan nyengir seperti disawuri kotoran anjing. Mereka mundur 
barang lima tombak. Bersungut-sungut gentar campur grundel sambil mondar-mandir 
mengayun-ayunkan pedang dan kapak mereka. 
Bagi Gajul dan Bajul, mereka hanya sekali menyaksikan pertarungan dua pendekar urakan 
itu. Inilah persabungan kedua mereka setelah, lima tahun sebelumnya, Pieter dicocor mripat 
kirinya dengan jurus Tapak Carang Goyang oleh Sawungpati hingga buta dan kemiren kaki 
kanannya tertetak pedangnya hingga pincang. Tapi Sawungpati juga terluka cukup 
memedihkan. Karena sabetan keris Wotyamadipati milik Pieter, hampir sekujur wajahnya 
penuh carut luka. Mengerikan. Menyayat pandangan. 
Dalam sekejap keduanya sudah bertarung sengit. Berlompatan di udara. Menukik. 
Menghunus. Saling sambar menyambar dengan jurus masing-masing. Hunjaman demi 
hunjaman keris Pieter menyodok ke wajah Sawungpati. Sabetan pedang Sawungpati juga 
berkali-kali menjurus ke dada Pieter, namun ia tangkas berkelit lincah. 
Sesekali keduanya berkelebatan dari bongkahan karang satu ke bongkahan karang yang 
lain. Jika tak hati-hati, mereka bisa terpeleset terjerumus ke Jurang Wuluh. Tapi mereka 
bukan pendekar urakan biasa yang ceroboh seperti dua cecunguk Pieter yang keberanian 
dan ketangguhannya terbilang kacangan.
Hiaattt!.... Ciahhhh!.... 
Ciaaatttt!.... Heahhh!.... 
Gema suara mereka melengking menggelegar hebat. Denting keris dengan pedang 
memekakkan telinga. Percikannya bak tebaran timah panas berpletikan ke mana-mana. 
Menggiriskan bulu kuduk. Memaksa mata tersodok berkejap sebab kilaunya memerihkan 
tatapan. Membunarkan jarak pandang. Memusingkan kepala bagi siapa saja yang jika 
berani coba-coba membuka kedipan mata. 
Tiba-tiba Sawungpati mundur tiga langkah. Menata kuda-kuda. Membuka jurus-jurus dari 
Kitab Bajra Tapak Geni. Kaki kirinya dilipat dan ditapakkan di dengkul kanannya. Matanya 
terpejam. Dua telapak tangannya saling dirapatkan dan diacungkan ke langit. Mulutnya 
komat-kamit merapalkan mantra: 
aji bajra tapak geni 
segara langit segara bumi 
lipat pati latu getih 
biqudratillahi mautika 
rajiun wa laknatun 
Pieter tidak tinggal diam. Lima pelor berajah babi telah siap dibidikkan. Namun ia juga 
berjaga-jaga dengan mendaraskan mantra dari Kitab Segara Ireng Kalimatul Arsy wal 
Maut: 
aji geni ireng segara areng 
sipat Gusti sipat langgeng 
sipat menus sipat pati 
matia sajroning dzat Gusti 
la ilaha illallahu Muhammadar rasulullahu 
Serentak keduanya saling menerjang. Kibasan, pukulan, dan sodokan sama-saama mereka 
lancarkan. 
Pieter mulai keteter. Dengan susah payah ia berkelit dan menangkis pukulan dan tendangan 
Sawungpati. Sawungpati terus mendesak. Jurus kelima Bajra Tapak Geni ia tukikkan ke ulu 
hati Pieter. Sial. Pieter tak sempat menghindar. Kecepatan pukulan itu melebihi desahan 
napasnya yang mulai ngos-ngosan. Ia terjengkang tiga langkah ke belakang. Sambil 
memegangi ulu hatinya, Pieter menghirup setarikan napas. 
"Ha, ha, ha, bagaimana rasanya Bajra Tapak Geni-ku, Pieter? Jantungmu bisa-bisa ambrol 
dan gosong!!! Ha, ha, ha!!!" 
Pieter tak meladeni ocehan itu. Sekilat lepas ia tembakkan pistolnya. Sawungpati 
tergeregap menghindar. Berjumpalitan bagai kutu loncat. Empat tembakan dapat ia 
tepiskan. Tapi satu peluru menyarang di perutnya. Darah mulai menetes. Ia merintih-rintih,
nyengar-nyengir kesakitan. Wajahnya yang bercarut luka kini memerah. Pelor rajah babi 
memang dengan sendirinya merasuk ke seluruh aliran darah dan membuat si terluka makin 
garang dan lepas kendali bagai celeng alas mengamuk menyerang musuhnya. 
Sementara Pieter mulai terhuyung-huyung dan berjalan terdingklang-dingklang sembari 
memegangi ulu hatinya dengan tangan kirinya. Tangan kanannya masih tetap 
menodongkan pistol yang kosong itu ke jidat Sawungpati. Ia tahu tak ada waktu lagi 
mengisi peluru, lantas membuang pistol. 
Pieter segera mencabut Keris Wotyamadipati. Keringat dingin menderas meleleri sekujur 
tubuhnya. Ia semakin gemetar merasakan keampuhan pukulan Bajra Tapak Geni itu. 
Sawungpati juga mencabut pedangnya. Tapi pedang ini bukan pedang pusaka. Kendati 
pedang ini pernah membikin picak dan pincang si Pieter. Itu pun karena gabungan jurus 
pedang dengan dengan ajian Bajra Tapak Geni. 
Keduanya saling berhadapan dalam jarak dua tombak. Tampaknya inilah pertarungan 
hidup-mati mereka. Lalu keduanya saling menyerang. 
Crasss.... Jlepp.... 
Akhkhkh.... Eighghrrhghrrr... 
Tebasan pedang Sawungpati membuntungkan tangan kiri Pieter. Mata Pieter mengerjap-ngerjap. 
Menatap dengan nanar ke purnama yang hendak tenggelam dijemput fajar. Pieter 
limbung. Gontai, dan tersungkur tepat di kaki Sawungpati. 
Adapun Sawungpati lebih tragis lagi, keris Wotyamadipati menancap di lehernya hingga 
tembus ke tengkuk. Darahnya muncrat membasahi sekujur tubuhnya. Namun ia tetap 
berdiri tegap dengan mata mendelik. Nyalang mripatnya seolah mau menghirup cahaya 
fajar yang mulai menyingsing. Mulutnya hendak memekikkan sesuatu. Tapi tak kuasa. Lalu 
ia terjatuh tersimpuh. Meregang nyawa. Suaranya mengorok-orok sesenggrokan. Seperti 
suara sapi kejang yang disembelih.? Sejenak kemudian, kepalanya tertunduk. Dan darahnya 
yang menghitam kental itu masih saja merembes dari lehernya. 
Dengan cekatan Gajul dan Bajul menyingkirkan Pieter dari posisi Sawungpati yang tewas 
bersimpuh itu. Pieter barangkali hanya pingsan sebab kehabisan darah. Tapi pukulan 
Sawungpati itu juga sangat mematikan. Akhirnya, dengan membopong Pieter beserta 
barang jarahan lain keduanya cepat-cepat meninggalkan Bukit Kumbang itu.*** 
Lembah Pring, Jombang, 2006-2007

Weitere ähnliche Inhalte

Andere mochten auch

Sqlforetltesting 130712042826-phpapp01
Sqlforetltesting 130712042826-phpapp01Sqlforetltesting 130712042826-phpapp01
Sqlforetltesting 130712042826-phpapp01Gyanendra Kumar
 
Aryati (dodiek adyttya dwiwanto)
Aryati (dodiek adyttya dwiwanto)Aryati (dodiek adyttya dwiwanto)
Aryati (dodiek adyttya dwiwanto)arvin2014
 
Dermaga (lan fang)
Dermaga (lan fang)Dermaga (lan fang)
Dermaga (lan fang)arvin2014
 
Anting (ratna indraswari ibrahim )
Anting (ratna indraswari ibrahim )Anting (ratna indraswari ibrahim )
Anting (ratna indraswari ibrahim )arvin2014
 
Outputdevicerevision 140307140958-phpapp02
Outputdevicerevision 140307140958-phpapp02Outputdevicerevision 140307140958-phpapp02
Outputdevicerevision 140307140958-phpapp02Taufique Naik
 
contrast nephropathy
contrast nephropathycontrast nephropathy
contrast nephropathySurendra Babu
 
Charte de communication des personnages fictifs
Charte de communication des personnages fictifsCharte de communication des personnages fictifs
Charte de communication des personnages fictifsrichard peirano
 

Andere mochten auch (8)

Sqlforetltesting 130712042826-phpapp01
Sqlforetltesting 130712042826-phpapp01Sqlforetltesting 130712042826-phpapp01
Sqlforetltesting 130712042826-phpapp01
 
Aryati (dodiek adyttya dwiwanto)
Aryati (dodiek adyttya dwiwanto)Aryati (dodiek adyttya dwiwanto)
Aryati (dodiek adyttya dwiwanto)
 
Dermaga (lan fang)
Dermaga (lan fang)Dermaga (lan fang)
Dermaga (lan fang)
 
Anting (ratna indraswari ibrahim )
Anting (ratna indraswari ibrahim )Anting (ratna indraswari ibrahim )
Anting (ratna indraswari ibrahim )
 
Outputdevicerevision 140307140958-phpapp02
Outputdevicerevision 140307140958-phpapp02Outputdevicerevision 140307140958-phpapp02
Outputdevicerevision 140307140958-phpapp02
 
contrast nephropathy
contrast nephropathycontrast nephropathy
contrast nephropathy
 
Evolutions du web
Evolutions du webEvolutions du web
Evolutions du web
 
Charte de communication des personnages fictifs
Charte de communication des personnages fictifsCharte de communication des personnages fictifs
Charte de communication des personnages fictifs
 

Mehr von arvin2014

Durian (djenar maesa ayu)
Durian (djenar maesa ayu)Durian (djenar maesa ayu)
Durian (djenar maesa ayu)arvin2014
 
Dongeng untuk anjeli (willy hangguman)
Dongeng untuk anjeli (willy hangguman)Dongeng untuk anjeli (willy hangguman)
Dongeng untuk anjeli (willy hangguman)arvin2014
 
Dongeng penunggu surau (mahmudi arif d)
Dongeng penunggu surau (mahmudi arif d)Dongeng penunggu surau (mahmudi arif d)
Dongeng penunggu surau (mahmudi arif d)arvin2014
 
Dilarang menjala ikan di hari sabtu (denny prabowo)
Dilarang menjala ikan di hari sabtu (denny prabowo)Dilarang menjala ikan di hari sabtu (denny prabowo)
Dilarang menjala ikan di hari sabtu (denny prabowo)arvin2014
 
Dalam rindu (hembang tambun)
Dalam rindu (hembang tambun)Dalam rindu (hembang tambun)
Dalam rindu (hembang tambun)arvin2014
 
Cerpen buat saya (sunaryono basuki ks)
Cerpen buat saya (sunaryono basuki ks)Cerpen buat saya (sunaryono basuki ks)
Cerpen buat saya (sunaryono basuki ks)arvin2014
 
Cermin jiwa (s prasetyo utomo)
Cermin jiwa (s prasetyo utomo)Cermin jiwa (s prasetyo utomo)
Cermin jiwa (s prasetyo utomo)arvin2014
 
Cerita bohong di siang bolong (noer mursidi)
Cerita bohong di siang bolong (noer mursidi)Cerita bohong di siang bolong (noer mursidi)
Cerita bohong di siang bolong (noer mursidi)arvin2014
 
Bohonglah sekali lagi (yustine pravitasmara dewi)
Bohonglah sekali lagi (yustine pravitasmara dewi)Bohonglah sekali lagi (yustine pravitasmara dewi)
Bohonglah sekali lagi (yustine pravitasmara dewi)arvin2014
 
Bertahan di selatan (nugroho sukmanto)
Bertahan di selatan (nugroho sukmanto)Bertahan di selatan (nugroho sukmanto)
Bertahan di selatan (nugroho sukmanto)arvin2014
 
Atheis (m. dawam rahardjo)
Atheis (m. dawam rahardjo)Atheis (m. dawam rahardjo)
Atheis (m. dawam rahardjo)arvin2014
 
Anggang dari laut (pinto anugrah)
Anggang dari laut (pinto anugrah)Anggang dari laut (pinto anugrah)
Anggang dari laut (pinto anugrah)arvin2014
 
Muscle fitness
Muscle fitnessMuscle fitness
Muscle fitnessarvin2014
 
Fitness club
Fitness clubFitness club
Fitness clubarvin2014
 
Fitness training
Fitness trainingFitness training
Fitness trainingarvin2014
 

Mehr von arvin2014 (15)

Durian (djenar maesa ayu)
Durian (djenar maesa ayu)Durian (djenar maesa ayu)
Durian (djenar maesa ayu)
 
Dongeng untuk anjeli (willy hangguman)
Dongeng untuk anjeli (willy hangguman)Dongeng untuk anjeli (willy hangguman)
Dongeng untuk anjeli (willy hangguman)
 
Dongeng penunggu surau (mahmudi arif d)
Dongeng penunggu surau (mahmudi arif d)Dongeng penunggu surau (mahmudi arif d)
Dongeng penunggu surau (mahmudi arif d)
 
Dilarang menjala ikan di hari sabtu (denny prabowo)
Dilarang menjala ikan di hari sabtu (denny prabowo)Dilarang menjala ikan di hari sabtu (denny prabowo)
Dilarang menjala ikan di hari sabtu (denny prabowo)
 
Dalam rindu (hembang tambun)
Dalam rindu (hembang tambun)Dalam rindu (hembang tambun)
Dalam rindu (hembang tambun)
 
Cerpen buat saya (sunaryono basuki ks)
Cerpen buat saya (sunaryono basuki ks)Cerpen buat saya (sunaryono basuki ks)
Cerpen buat saya (sunaryono basuki ks)
 
Cermin jiwa (s prasetyo utomo)
Cermin jiwa (s prasetyo utomo)Cermin jiwa (s prasetyo utomo)
Cermin jiwa (s prasetyo utomo)
 
Cerita bohong di siang bolong (noer mursidi)
Cerita bohong di siang bolong (noer mursidi)Cerita bohong di siang bolong (noer mursidi)
Cerita bohong di siang bolong (noer mursidi)
 
Bohonglah sekali lagi (yustine pravitasmara dewi)
Bohonglah sekali lagi (yustine pravitasmara dewi)Bohonglah sekali lagi (yustine pravitasmara dewi)
Bohonglah sekali lagi (yustine pravitasmara dewi)
 
Bertahan di selatan (nugroho sukmanto)
Bertahan di selatan (nugroho sukmanto)Bertahan di selatan (nugroho sukmanto)
Bertahan di selatan (nugroho sukmanto)
 
Atheis (m. dawam rahardjo)
Atheis (m. dawam rahardjo)Atheis (m. dawam rahardjo)
Atheis (m. dawam rahardjo)
 
Anggang dari laut (pinto anugrah)
Anggang dari laut (pinto anugrah)Anggang dari laut (pinto anugrah)
Anggang dari laut (pinto anugrah)
 
Muscle fitness
Muscle fitnessMuscle fitness
Muscle fitness
 
Fitness club
Fitness clubFitness club
Fitness club
 
Fitness training
Fitness trainingFitness training
Fitness training
 

Kürzlich hochgeladen

KERTAS KERJA MINGGU BAHASA MELAYU SEKOLAH RENDAH.doc
KERTAS KERJA MINGGU BAHASA MELAYU SEKOLAH RENDAH.docKERTAS KERJA MINGGU BAHASA MELAYU SEKOLAH RENDAH.doc
KERTAS KERJA MINGGU BAHASA MELAYU SEKOLAH RENDAH.docEnaNorazlina
 
Wa + 62 82211599998, TERLARIS, souvenir dompet unik bandung
Wa + 62 82211599998, TERLARIS, souvenir dompet unik bandungWa + 62 82211599998, TERLARIS, souvenir dompet unik bandung
Wa + 62 82211599998, TERLARIS, souvenir dompet unik bandungnicksbag
 
Lim4D Link Daftar Situs Slot Gacor Hari Ini Terpercaya Gampang Maxwin
Lim4D Link Daftar Situs Slot Gacor Hari Ini Terpercaya Gampang MaxwinLim4D Link Daftar Situs Slot Gacor Hari Ini Terpercaya Gampang Maxwin
Lim4D Link Daftar Situs Slot Gacor Hari Ini Terpercaya Gampang MaxwinLim4D
 
BAB 2 BARISAN DAN DERET kelas x kurikulum merdeka
BAB 2 BARISAN DAN DERET kelas x kurikulum merdekaBAB 2 BARISAN DAN DERET kelas x kurikulum merdeka
BAB 2 BARISAN DAN DERET kelas x kurikulum merdekachairilhidayat
 
IDMPO Link Slot Online Terbaru Kamboja 2024
IDMPO Link Slot Online Terbaru Kamboja 2024IDMPO Link Slot Online Terbaru Kamboja 2024
IDMPO Link Slot Online Terbaru Kamboja 2024idmpo grup
 
Ryu4D : Daftar Situs Judi Slot Gacor Terbaik & Slot Gampang Menang
Ryu4D : Daftar Situs Judi Slot Gacor Terbaik & Slot Gampang MenangRyu4D : Daftar Situs Judi Slot Gacor Terbaik & Slot Gampang Menang
Ryu4D : Daftar Situs Judi Slot Gacor Terbaik & Slot Gampang MenangRyu4D
 
Babahhsjdkdjdudhhndjdjdfjdjjdjdjfjdjjdjdjdjjf
BabahhsjdkdjdudhhndjdjdfjdjjdjdjfjdjjdjdjdjjfBabahhsjdkdjdudhhndjdjdfjdjjdjdjfjdjjdjdjdjjf
BabahhsjdkdjdudhhndjdjdfjdjjdjdjfjdjjdjdjdjjfDannahadiantyaflah
 
IDMPO Link slot online kamboja terbaru 2024
IDMPO Link slot online  kamboja terbaru 2024IDMPO Link slot online  kamboja terbaru 2024
IDMPO Link slot online kamboja terbaru 2024idmpo grup
 
Wen4D Situs Judi Slot Gacor Server Thailand Hari Ini Gampang Jackpot
Wen4D Situs Judi Slot Gacor Server Thailand Hari Ini Gampang JackpotWen4D Situs Judi Slot Gacor Server Thailand Hari Ini Gampang Jackpot
Wen4D Situs Judi Slot Gacor Server Thailand Hari Ini Gampang JackpotWen4D
 
PPT SLIDE Kelompok 2 Pembelajaran Kelas Rangkap (4).pptx
PPT SLIDE Kelompok 2 Pembelajaran Kelas Rangkap (4).pptxPPT SLIDE Kelompok 2 Pembelajaran Kelas Rangkap (4).pptx
PPT SLIDE Kelompok 2 Pembelajaran Kelas Rangkap (4).pptxMegaFebryanika
 
STD BAB 6 STATISTIKA kelas x kurikulum merdeka
STD BAB 6 STATISTIKA kelas x kurikulum merdekaSTD BAB 6 STATISTIKA kelas x kurikulum merdeka
STD BAB 6 STATISTIKA kelas x kurikulum merdekachairilhidayat
 
IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA & BANYAK BONUS KEMENANGAN DI BAY...
IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA & BANYAK BONUS KEMENANGAN DI BAY...IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA & BANYAK BONUS KEMENANGAN DI BAY...
IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA & BANYAK BONUS KEMENANGAN DI BAY...Neta
 
IDMPO : GAME SLOT SPACEMAN PRAGMATIC PLAY MUDAH JACKPOT
IDMPO : GAME SLOT SPACEMAN PRAGMATIC PLAY MUDAH JACKPOTIDMPO : GAME SLOT SPACEMAN PRAGMATIC PLAY MUDAH JACKPOT
IDMPO : GAME SLOT SPACEMAN PRAGMATIC PLAY MUDAH JACKPOTNeta
 
Teknik pembuatan gambar ragam hias seni rupa kelas 7
Teknik pembuatan gambar ragam hias seni rupa kelas 7Teknik pembuatan gambar ragam hias seni rupa kelas 7
Teknik pembuatan gambar ragam hias seni rupa kelas 7AthikTzulatzah
 
Bento88slot Situs Judi Slot Terbaik & Daftar Slot Gacor Mudah Maxwin
Bento88slot Situs Judi Slot Terbaik & Daftar Slot Gacor Mudah MaxwinBento88slot Situs Judi Slot Terbaik & Daftar Slot Gacor Mudah Maxwin
Bento88slot Situs Judi Slot Terbaik & Daftar Slot Gacor Mudah MaxwinBento88slot
 
IDMPO Link Slot Online Terbaru 2024 kamboja
IDMPO Link Slot Online Terbaru 2024 kambojaIDMPO Link Slot Online Terbaru 2024 kamboja
IDMPO Link Slot Online Terbaru 2024 kambojaidmpo grup
 

Kürzlich hochgeladen (16)

KERTAS KERJA MINGGU BAHASA MELAYU SEKOLAH RENDAH.doc
KERTAS KERJA MINGGU BAHASA MELAYU SEKOLAH RENDAH.docKERTAS KERJA MINGGU BAHASA MELAYU SEKOLAH RENDAH.doc
KERTAS KERJA MINGGU BAHASA MELAYU SEKOLAH RENDAH.doc
 
Wa + 62 82211599998, TERLARIS, souvenir dompet unik bandung
Wa + 62 82211599998, TERLARIS, souvenir dompet unik bandungWa + 62 82211599998, TERLARIS, souvenir dompet unik bandung
Wa + 62 82211599998, TERLARIS, souvenir dompet unik bandung
 
Lim4D Link Daftar Situs Slot Gacor Hari Ini Terpercaya Gampang Maxwin
Lim4D Link Daftar Situs Slot Gacor Hari Ini Terpercaya Gampang MaxwinLim4D Link Daftar Situs Slot Gacor Hari Ini Terpercaya Gampang Maxwin
Lim4D Link Daftar Situs Slot Gacor Hari Ini Terpercaya Gampang Maxwin
 
BAB 2 BARISAN DAN DERET kelas x kurikulum merdeka
BAB 2 BARISAN DAN DERET kelas x kurikulum merdekaBAB 2 BARISAN DAN DERET kelas x kurikulum merdeka
BAB 2 BARISAN DAN DERET kelas x kurikulum merdeka
 
IDMPO Link Slot Online Terbaru Kamboja 2024
IDMPO Link Slot Online Terbaru Kamboja 2024IDMPO Link Slot Online Terbaru Kamboja 2024
IDMPO Link Slot Online Terbaru Kamboja 2024
 
Ryu4D : Daftar Situs Judi Slot Gacor Terbaik & Slot Gampang Menang
Ryu4D : Daftar Situs Judi Slot Gacor Terbaik & Slot Gampang MenangRyu4D : Daftar Situs Judi Slot Gacor Terbaik & Slot Gampang Menang
Ryu4D : Daftar Situs Judi Slot Gacor Terbaik & Slot Gampang Menang
 
Babahhsjdkdjdudhhndjdjdfjdjjdjdjfjdjjdjdjdjjf
BabahhsjdkdjdudhhndjdjdfjdjjdjdjfjdjjdjdjdjjfBabahhsjdkdjdudhhndjdjdfjdjjdjdjfjdjjdjdjdjjf
Babahhsjdkdjdudhhndjdjdfjdjjdjdjfjdjjdjdjdjjf
 
IDMPO Link slot online kamboja terbaru 2024
IDMPO Link slot online  kamboja terbaru 2024IDMPO Link slot online  kamboja terbaru 2024
IDMPO Link slot online kamboja terbaru 2024
 
Wen4D Situs Judi Slot Gacor Server Thailand Hari Ini Gampang Jackpot
Wen4D Situs Judi Slot Gacor Server Thailand Hari Ini Gampang JackpotWen4D Situs Judi Slot Gacor Server Thailand Hari Ini Gampang Jackpot
Wen4D Situs Judi Slot Gacor Server Thailand Hari Ini Gampang Jackpot
 
PPT SLIDE Kelompok 2 Pembelajaran Kelas Rangkap (4).pptx
PPT SLIDE Kelompok 2 Pembelajaran Kelas Rangkap (4).pptxPPT SLIDE Kelompok 2 Pembelajaran Kelas Rangkap (4).pptx
PPT SLIDE Kelompok 2 Pembelajaran Kelas Rangkap (4).pptx
 
STD BAB 6 STATISTIKA kelas x kurikulum merdeka
STD BAB 6 STATISTIKA kelas x kurikulum merdekaSTD BAB 6 STATISTIKA kelas x kurikulum merdeka
STD BAB 6 STATISTIKA kelas x kurikulum merdeka
 
IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA & BANYAK BONUS KEMENANGAN DI BAY...
IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA & BANYAK BONUS KEMENANGAN DI BAY...IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA & BANYAK BONUS KEMENANGAN DI BAY...
IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA & BANYAK BONUS KEMENANGAN DI BAY...
 
IDMPO : GAME SLOT SPACEMAN PRAGMATIC PLAY MUDAH JACKPOT
IDMPO : GAME SLOT SPACEMAN PRAGMATIC PLAY MUDAH JACKPOTIDMPO : GAME SLOT SPACEMAN PRAGMATIC PLAY MUDAH JACKPOT
IDMPO : GAME SLOT SPACEMAN PRAGMATIC PLAY MUDAH JACKPOT
 
Teknik pembuatan gambar ragam hias seni rupa kelas 7
Teknik pembuatan gambar ragam hias seni rupa kelas 7Teknik pembuatan gambar ragam hias seni rupa kelas 7
Teknik pembuatan gambar ragam hias seni rupa kelas 7
 
Bento88slot Situs Judi Slot Terbaik & Daftar Slot Gacor Mudah Maxwin
Bento88slot Situs Judi Slot Terbaik & Daftar Slot Gacor Mudah MaxwinBento88slot Situs Judi Slot Terbaik & Daftar Slot Gacor Mudah Maxwin
Bento88slot Situs Judi Slot Terbaik & Daftar Slot Gacor Mudah Maxwin
 
IDMPO Link Slot Online Terbaru 2024 kamboja
IDMPO Link Slot Online Terbaru 2024 kambojaIDMPO Link Slot Online Terbaru 2024 kamboja
IDMPO Link Slot Online Terbaru 2024 kamboja
 

Duel dua bajingan (fahrudin nasrulloh)

  • 1. Suara Merdeka Minggu, 13 Januari 2008 Duel Dua Bajingan Cerpen: Fahrudin Nasrulloh Di tebing jurang Wuluh di Bukit Kumbang, onggokan mayat-mayat berserakan di mana-mana. Gubuk-gubuk padepokan lantak terbakar. Amis darah meruap, menjelma bebayang hantu ditelan asap dan menyarang pedat ke rongga-rongga batu karang. Roh mayat-mayat beterbangan Diterpa cahaya purnama Yang lahir dan yang mati Tinggal kisah di sekotak peti Jadi kenangan esok hari Malam terus merayapi rasa kelam. Tapi kobaran api kian menerbangkan lelatu kematian. Membubung tinggi. Hitam pekat berliuk-liuk. Bergulung-gulung bagai ribuan naga sanca yang berlesatan menerobos angkasa. Di atas purnama bersaput warna kuning jingga, kejahatan malam itu bak geriap ajal yang membelit bayangan pandangan mata yang durja. Ia mendengus beringas. Tatapannya sangar. Mengoceh ngalor-ngidul. Mulutnya memuncratkan ludah banger. Baunya bisa semaputkan orang. Ia berjubah hitam. Bertubuh gempal. Tegap gagah, tampan. Tapi rautnya penuh parut bekas bacokan. Mengerikan dan angker. Omongannya ngawur. Mbelgedhes! Mbelgedhes! Semprotan itu selalu ia semburkan ketika amarahnya muntap. Tubuhnya dekil. Bau bangkai babi. Petakilan tingkahnya. Berangasan bila melihat perempuan ayu montok. Tak malu ngocol di jalanan. Memang ia suka menumpahkan berahi di sembarang jalan. Ia menghunus pedang bergagang naga. Matanya memancarkan kilat bersaput kejora. Melesat ia, secepat lawa, di atas selembar daun jati, menembus pepohonan. Berlayangan dari ranting ke ranting. Seperti gagak maut yang mengibaskan kepak bengis sekarat, melengkingkan kesumat, amuknya terpanggang dendam membara. Sekujur tubuhnya bergetar gemuruh angkara. Di Bukit Kumbang, kobaran api masih berjilat-jilat, lelaki itu berdiri bak arca yang bangkit dari kutukan zalimnya. Jubah hitamnya berkibar-kibar diterpa sangit malam. Ingatan yang lamur, sayup-sayup terbayang di pelupuk mripatnya simbahan darah sang guru, Ki Padas Getas. Bagai janin mimpi beraroma keji, pembumihangusan padepokan Bukit Kumbang baginya betul-betul menorehkan tragedi yang memilukan. Empat puluh murid Ki Padas Getas binasa dengan cara mengerikan. Puluhan kitab warisan Syekh Karamuk musnah terbakar. Sebagian dilenyapkan ke Jurang Wuluh, sebagian dirampok para pemburu kitab di bawah pimpinan bajingan Pieter Zan Boven, si Belanda pincang bermata buta. Lelaki itu berkelebat di udara. Tangannya mengusap-usap wajah buruknya. Sembari memekik, ia berteriak lantang ketika melihat Pieter tergopoh-gopoh bersama dua orang berbaju hitam yang menggembol bungkusan besar.
  • 2. "Mau lari ke mana kau, Landa bangsat!? Hayo hadapi aku, jika kau benar-benar pembunuh bayaran Kompeni laknat itu!" Mendengar celometan itu, Pieter hanya terkekeh-kekeh sengir menatap tingkah pongah Sawungpati. Seraya meludah-ludah jijik, ia duduk berleha-leha dan bersiul-siul ngece di sebongkah karang. Mengelus-elus pistolnya bergagang emas. Sebilah keris berwarangka kuning kemerah-merahan tersengkelit di pinggangnya "Sawungpati, jangan cuma pamer kesaktian, Kau! Aku tak akan lari dari kematian. Akulah tuan dari segala kematian. Dan kematianmu tinggal selangkah lagi. Dan malam inilah malam terakhirmu. Ketahuilah, Ki Padas Getas dan semua muridnya sudah mati dengan peluru-peluru berajah babiku ini. Memang mereka pantas mampus. Ia telah bersekongkol dengan Surapati yang mempecundangi dan membunuh Kapten Francois Tack di Kartasura. Karena itu, aku dapat bayaran banyak dari Kompeni untuk membunuh semua sahabat dan antek-antek Surapati." "Bangsat kalian semua! Persetan dengan Kompeni! Juga Sri Sunan yang jadi begundal dan boneka kaum kafir itu. Kalian sebut Surapati sebagai bandit pengacau. Tapi dia sahabatku yang punya keyakinan dan jiwa ksatria, dan bagiku, dia-lah yang layak menjadi raja di tlatah Jawa, ketimbang Sri Sunan yang dungu, gampang membunuh, dan gelap kekuasaan itu. Terlebih lagi, kalianlah perampok negeri kami! Bangsat! Jiancurit! Anjing najis kalian semua!!! Cuih! Bedebah! Cuih!" "He he he, Siapa yang lebih anjing bin babi hoi, murid begajulan! Kau curi Kitab Bajra Tapak Geni Ki Padas Getas. Kau cabuli putrinya, Ni Mayang Wulan, hingga ia terhina dan gantung diri. Kau tak pernah bergabung dengan laskar Surapati dalam peperangan sekalipun. Hidupmu cuma kau buang untuk berhura-hura. Berjudi. Sabung ayam. Merampok dan menjarahi harta juragan-juragan Cina. Main perempuan hingga zakarmu kena raja singa. Ha ha ha, kau lebih laknat dari iblis, Sawungpati! Dan sekarang, kita ini sama-sama biadab, Sawungpati! Kau tak terima juga jika sekarang aku melakukan kejahatan yang sebenarnya lebih sesat dari kejahatanmu!" Dua murid murtad Ki Padas Getas itu gencar saling berserapah dan lempar tuduhan. Pieter, si jangkung merit beraut mayat, bertulang bak jrangkong. Dengusan napasnya bagai memletikkan rambut pasir api yang kuasa membangkitkan mimpi buruk bagi siapa pun yang terjebak menatap kesangaran wajahnya. Ketangkasannya bertarung sabung memang setara dengan Sawungpati yang telah menguasai Kitab Bajra Tapak Geni. Namun pelor-pelor pistolnya yang berajah gaib itulah, yang banyak membikin gentar musuh. Bahkan Kompeni juga orang-orang Mataram pun menggigil menghadapinya. "Pieter, kenapa kau tega membunuh guru kita?" "Ia pantas mati. Bukan perkara aku dibayar oleh Kapten Eygel untuk membinasakannya. Tapi aku yakin, jika tak kubunuh si bongkeng bau tanah itu, dia pasti nanti kau bunuh juga dan kau rampas pula kitab saktinya. Dan ternyata benar dugaanku." "Tapi mengapa pula kau lenyapkan semua kitab Syekh Karamuk?" "Aku sudah mempelajarinya semua. Termasuk kitab babon Segara Ireng Kalimatul Arsy wal Maut. Aku yakin, tak seorang pun pewarisnya yang khatam mengamalkannya. Kecuali aku. Aku. Akulah pewaris tunggal semua ilmu guru yang kelak menjadi jawara di tlatah ini yang tiada tandingnya." "Sontoloyo, celeng demit begejil!! Terbakarlah leluhur bejatmu di alam baka, bangsat!"
  • 3. "Hei, lancang benar kau sebut-sebut roh leluhurku di Den Haag yang telah beristirahat dengan tenang. Memang, aku sudah telanjur jadi iblis. Aku bukan pengabdi Kompeni, bukan budak siapa pun. Akulah tuan dari kebejatanku sendiri, dari segala kejahatan dunia. Sudahlah! Jangan banyak cincong kau! Hayo kita bertarung!!!" Ciaaatttttt!!! Ciaw, ciow, cah cih cuh Mata elang sambar menyambar Bayangan getih bersintakan Digulat dendam, silir menyilir Yahoi, jurus-jurus beradu Menetak nadi, gemetar pepati Ciaw, ciow, cah cih cuh Pieter berkelebat. Menghambur ke arah Sawungpati. Sementara, dua pengikutnya, jawara bule peranakan; Gajul van Deer dan Bajul van Keer telah bersiap-sigap menyerang dari sisi kanan dan kiri. "Hoi, Kalian menyingkirlah! Ini urusanku dengan Sawungpati. Jangan ikut campur!!!" "Kami berdua juga ingin menguji kesaktian Sawungpati, Tuan!" pekik Bajul van Keer. "Benar, Tuan, aku juga sudah gatal ingin meremukkan kepala si durjana ini!" sambung Gajul van Deer. "Jamput! Dasar kroco-kroco tak tahu diri. Kalian bukan tandingannya. Jangan membantah perintahku! Atau kubunuh kalian sekarang!?" Seketika keduanya ciut nyali dan nyengir seperti disawuri kotoran anjing. Mereka mundur barang lima tombak. Bersungut-sungut gentar campur grundel sambil mondar-mandir mengayun-ayunkan pedang dan kapak mereka. Bagi Gajul dan Bajul, mereka hanya sekali menyaksikan pertarungan dua pendekar urakan itu. Inilah persabungan kedua mereka setelah, lima tahun sebelumnya, Pieter dicocor mripat kirinya dengan jurus Tapak Carang Goyang oleh Sawungpati hingga buta dan kemiren kaki kanannya tertetak pedangnya hingga pincang. Tapi Sawungpati juga terluka cukup memedihkan. Karena sabetan keris Wotyamadipati milik Pieter, hampir sekujur wajahnya penuh carut luka. Mengerikan. Menyayat pandangan. Dalam sekejap keduanya sudah bertarung sengit. Berlompatan di udara. Menukik. Menghunus. Saling sambar menyambar dengan jurus masing-masing. Hunjaman demi hunjaman keris Pieter menyodok ke wajah Sawungpati. Sabetan pedang Sawungpati juga berkali-kali menjurus ke dada Pieter, namun ia tangkas berkelit lincah. Sesekali keduanya berkelebatan dari bongkahan karang satu ke bongkahan karang yang lain. Jika tak hati-hati, mereka bisa terpeleset terjerumus ke Jurang Wuluh. Tapi mereka bukan pendekar urakan biasa yang ceroboh seperti dua cecunguk Pieter yang keberanian dan ketangguhannya terbilang kacangan.
  • 4. Hiaattt!.... Ciahhhh!.... Ciaaatttt!.... Heahhh!.... Gema suara mereka melengking menggelegar hebat. Denting keris dengan pedang memekakkan telinga. Percikannya bak tebaran timah panas berpletikan ke mana-mana. Menggiriskan bulu kuduk. Memaksa mata tersodok berkejap sebab kilaunya memerihkan tatapan. Membunarkan jarak pandang. Memusingkan kepala bagi siapa saja yang jika berani coba-coba membuka kedipan mata. Tiba-tiba Sawungpati mundur tiga langkah. Menata kuda-kuda. Membuka jurus-jurus dari Kitab Bajra Tapak Geni. Kaki kirinya dilipat dan ditapakkan di dengkul kanannya. Matanya terpejam. Dua telapak tangannya saling dirapatkan dan diacungkan ke langit. Mulutnya komat-kamit merapalkan mantra: aji bajra tapak geni segara langit segara bumi lipat pati latu getih biqudratillahi mautika rajiun wa laknatun Pieter tidak tinggal diam. Lima pelor berajah babi telah siap dibidikkan. Namun ia juga berjaga-jaga dengan mendaraskan mantra dari Kitab Segara Ireng Kalimatul Arsy wal Maut: aji geni ireng segara areng sipat Gusti sipat langgeng sipat menus sipat pati matia sajroning dzat Gusti la ilaha illallahu Muhammadar rasulullahu Serentak keduanya saling menerjang. Kibasan, pukulan, dan sodokan sama-saama mereka lancarkan. Pieter mulai keteter. Dengan susah payah ia berkelit dan menangkis pukulan dan tendangan Sawungpati. Sawungpati terus mendesak. Jurus kelima Bajra Tapak Geni ia tukikkan ke ulu hati Pieter. Sial. Pieter tak sempat menghindar. Kecepatan pukulan itu melebihi desahan napasnya yang mulai ngos-ngosan. Ia terjengkang tiga langkah ke belakang. Sambil memegangi ulu hatinya, Pieter menghirup setarikan napas. "Ha, ha, ha, bagaimana rasanya Bajra Tapak Geni-ku, Pieter? Jantungmu bisa-bisa ambrol dan gosong!!! Ha, ha, ha!!!" Pieter tak meladeni ocehan itu. Sekilat lepas ia tembakkan pistolnya. Sawungpati tergeregap menghindar. Berjumpalitan bagai kutu loncat. Empat tembakan dapat ia tepiskan. Tapi satu peluru menyarang di perutnya. Darah mulai menetes. Ia merintih-rintih,
  • 5. nyengar-nyengir kesakitan. Wajahnya yang bercarut luka kini memerah. Pelor rajah babi memang dengan sendirinya merasuk ke seluruh aliran darah dan membuat si terluka makin garang dan lepas kendali bagai celeng alas mengamuk menyerang musuhnya. Sementara Pieter mulai terhuyung-huyung dan berjalan terdingklang-dingklang sembari memegangi ulu hatinya dengan tangan kirinya. Tangan kanannya masih tetap menodongkan pistol yang kosong itu ke jidat Sawungpati. Ia tahu tak ada waktu lagi mengisi peluru, lantas membuang pistol. Pieter segera mencabut Keris Wotyamadipati. Keringat dingin menderas meleleri sekujur tubuhnya. Ia semakin gemetar merasakan keampuhan pukulan Bajra Tapak Geni itu. Sawungpati juga mencabut pedangnya. Tapi pedang ini bukan pedang pusaka. Kendati pedang ini pernah membikin picak dan pincang si Pieter. Itu pun karena gabungan jurus pedang dengan dengan ajian Bajra Tapak Geni. Keduanya saling berhadapan dalam jarak dua tombak. Tampaknya inilah pertarungan hidup-mati mereka. Lalu keduanya saling menyerang. Crasss.... Jlepp.... Akhkhkh.... Eighghrrhghrrr... Tebasan pedang Sawungpati membuntungkan tangan kiri Pieter. Mata Pieter mengerjap-ngerjap. Menatap dengan nanar ke purnama yang hendak tenggelam dijemput fajar. Pieter limbung. Gontai, dan tersungkur tepat di kaki Sawungpati. Adapun Sawungpati lebih tragis lagi, keris Wotyamadipati menancap di lehernya hingga tembus ke tengkuk. Darahnya muncrat membasahi sekujur tubuhnya. Namun ia tetap berdiri tegap dengan mata mendelik. Nyalang mripatnya seolah mau menghirup cahaya fajar yang mulai menyingsing. Mulutnya hendak memekikkan sesuatu. Tapi tak kuasa. Lalu ia terjatuh tersimpuh. Meregang nyawa. Suaranya mengorok-orok sesenggrokan. Seperti suara sapi kejang yang disembelih.? Sejenak kemudian, kepalanya tertunduk. Dan darahnya yang menghitam kental itu masih saja merembes dari lehernya. Dengan cekatan Gajul dan Bajul menyingkirkan Pieter dari posisi Sawungpati yang tewas bersimpuh itu. Pieter barangkali hanya pingsan sebab kehabisan darah. Tapi pukulan Sawungpati itu juga sangat mematikan. Akhirnya, dengan membopong Pieter beserta barang jarahan lain keduanya cepat-cepat meninggalkan Bukit Kumbang itu.*** Lembah Pring, Jombang, 2006-2007