SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 26
MEULABOH - ACEH BARAT
2019
ULTRASONIC
TESTING
WAHYUDIN
Daftar isi
 What : Definisi, Kegunaan, dll
 Why : Background, History, dll
 How : Prosedur, Equipment, data yang
diperoleh, dll
 Kelebihan
 Kelemahan
 Video
 referensi
Latar belakang
Teknologi pengelasan pada saat ini mengalami perkembangan cukup maju
dengan berbagai metode baru yang telah ditemukan baik yang menggunakan
konvensional maupun yang numerik/digital. Hasil dari proses pengelasan memiliki
banyak keunggulan, akan tetapi dalam prosesnya hasilnya tidak selalu bagus, hal ini
dipengaruhi oleh banyak faktor baik yang sengaja maupun yang tidak disengaja. Untuk
menangani hal tersebut maka diperlukan adanya inspeksi hasil pengelasan agar sesuai
dengan keinginan dan aman untuk digunakan. [2]
Pada pembahasan ini Metode NDT yang digunakan adalah Ultrasonic Testing
(UT) yaitu pengujian yang dilakukan untuk mengetahui cacat permukaan (Surface) dan
permukaan bawah (sub-surface) suatu komponen dari material. Dengan menggunakan
prinsip gelombang ultrasonik yang dipantulkan dan dibiaskan oleh permukaan batas
antara dua bahan yang berbeda. Dari sifat pantulan tersebut dapat ditentukan tebal
bahan, lokasi cacat serta ukuran cacat. [2]
Definisi
Pengujian ultrasonik adalah bentuk lain dari pengujian tanpa merusak. Ini
berarti bahwa kita memiliki sistem pengujian tanpa merusak yang khusus. Pada
dasarnya dalam pengujian ultrasonik kita memasukkan getaran ultrasonik ke dalam
spesimen. Spesimen kemudian mengubah getaran tersebut dengan beberapa cara. Hasil
perubahannya dideteksi oleh sistem pengujian, dengan melakukan sebuah inspeksi kita
memperoleh informasi mengenai spesimen.[1] Sebagai inspektor, pekerjaan kita adalah
mengaplikasikan sistem ke dalam spesimen dan menginterpretasikan hasilnya melalui
indikasi defec yang kita peroleh.
Prinsip Ultrasonic
• Gelombang suara frekuensi tinggi dimasukkan kedalam material dipantulkan kembali
pada permukaan atau cacat.
• Energi suara yang dipantulkan ditampilkan terhadap waktu dan divisualisasikan pada
sfesimen.
Analisis dan penggunaan warna pada layar 7 inci ultra-terang memungkinkan manfaat tampilan yang signifikan
selama inspeksi las:
• Monitor gerbang dan kurva ditampilkan dalam berbagai warna
• Pesan dan alarm ditampilkan dalam warna merah
• A-scan dapat ditampilkan dalam berbagai warna untuk membantu perbandingan
• Tampilan warna dari semua parameter yang terlibat dalam lokasi cacat, termasuk jalur suara, jarak
permukaan, posisi kedalaman dan nomor kaki
• Tampilan kaki berkode warna paten GE untuk pemeriksaan sudut balok.
USM 36 Krautkramer telah dikembangkan untuk
penggunaan sehari-hari di seluruh spektrum industri,
diantaranya inspeksi las dan pengukuran laju korosi
dalam dunia industri dan petrokimia, untuk pengecoran
dan pemeriksaan tempa dan pengukuran ketebalan
logam dan pemeriksaan material khusus kedirgantaraan
Alat yang digunakan
Peralatan Inspeksi
Transduser diproduksi dalam berbagai bentuk dan ukuran untuk berbagai
aplikasi diantaranya :
• Kontak atau peremdaman
• Elemen tunggal atsu ganda
• Normal atau sudut balok
Pembangkit Ultrasonic
• Ultrasonic dihasilkan melalui transduser [4]
Prinsip Pemeriksaan Ultrasonic
• Gelombang Ultrasonic disorotkan pada permukaan dengan garis lurus dan
pada kecepatan konstan sampai mereka menghadapi permukaan
• Pada antar muka permukaan sebagian energi gelombang dipantulkan atau
ditransmisikan dapat dideteksi dan memberikan informasi tentang ukuran
reflektor.
• Waktu proses suara dapat diukur dan ini memberikan informasi tentang jarak
yang telah melakukan perjalanan suara.
Deteksi cacat pada
las [4]
Teknik Uji - Beam Normal dan
Sudut [5]
• Dalam pengujian balok
normal, berkas suara
dimasukkan kedalam artikel
tes 90 derajat kepermukaan
• Dalam pengujian balok
sudut, berkas suara
dimasukkan kedalam artikel
tes dibeberapa sudut lain
antara dari 90 derajat.
• Pilihan antara inspeksi
normal dan sudut balok
biasanya tergantung pada
dua pertimbangan :,
a. orientasi dari fitur
menarik – suara harus
diarahlan untuk
menghasiklan refleksi
terbesar dari fitur tersebut
b. penghalang pada
permukaan bagian harus
Prosedur pengujian
Ultrasonik Pada Hasil Lasan
Langkah-langkah kalibrasi alat UT [5]
1. Nyalakan pesawat UT, hubungkan probe sudut ke pesawat melalui kabel MPKL
2. Masuk menu,masuk jenis probe dan pilih Angle dan masukan sudut 70 derajat.
3. Kembali ke menu utama, pilih Two Point Calibration, pada path 1 input nilai 25
mm dan path 2 input 100 mm, selanjutnya pilih next.
4. Untuk menentukan path 1 dan path 2 gunakan blok V2 dan arahkan probe pada
radius 25 mm.
5. Cari nilai amplitudo tertinggi, kemudian tentukan pulsa pertama ditentukan
sebagai path 1 dan pulsa ke dua sebagai path 2 lalu tekan OK.
6. Cek hasil kalibrasi dengan meletakan probe pada radius 100 mm dan diatas
celah 30 mm jika indikasi muncul pada skala 10 maka kalibrasi sudah benar.
7. Pada menu awal, pilih Material Thickness, tentukan ketebalan sesuai tebal
material yang akan diuji.
Menentukan Probe Exit Point (Index)
• Letakkan probe pada posisi seperti gambar diatas
• Atur sweep length untuk menampilkan satu indikasi pada layar.
• Geser probe maju mundur untuk memperoleh indikasi tertinggi.
• Tandai posisi indikasi tertinggi tersebut pada skala horizontal probe yang bertepatan
dengan garis notch pada blok IIW V1. Tanda tersebut merupakan exit point (index) dari
probe sudut tersebut. Besarnya exit point (index) adalah jarak dari ujung depan probe
ke tanda tersebut yang umumnya dinotasikan sebagai X-value.[6]
Menentukan Besar Aktual Sudut Probe
• Letakkan probe pada posisi seperti Gambar diatas
• Atur sweep length untuk menampilkan satu indikasi pada layar.
• Geser probe maju-mundur untuk memperoleh indikasi tertinggi dari perspex.
• Perhatikan dan catat posisi skala sudut pada blok IIW V1 yang bertepatan dengan exit
point probe. Skala tersebut merupakan sudut probe aktual yang akan dipakai untuk
perhitungan saat pengujian. Toleransi maksimum yang diijinkan adalah sebesar Âą2
derajat. [6]
Kalibrasi jarak menggunakan block V2
• Letakkan probe pada posisi B
• Atur range peralatan UTFD (ultrasonic flaw detector) sebesar 100 mm, munculkan
indikasi pantulan pertama dan tertinggi pada divisi 25, dan indikasi pantulan kedua
pada divisi 100. Atur memakai fungsi “zero” agar posisi indikasi-indikasi tersebut tepat
pada divisi 25 dan 100. Peralatan telah terkalibrasi untuk range 100 mm. [6]
Pemeriksaan Sambungan Las Menggunakan Probe Sudut
Sambungan las dapat diuji ultrasonik menggunakan teknik probe
normal maupun sudut. Pengujian sambungan las memakai probe normal dapat
dilakukan jika kampuh las digerinda rata, sementara jika kampuh las tidak
digerinda, digunakan teknik probe sudut. [3] Untuk men-scan sambungan las,
transducer digerak-gerakkan ke depan dan belakang seperti di bawah ini.
Pada ½ jarak skip, berkas suara mengenai dasar pelat dan pada 1 jarak
skip, berkas akan mengenai atas pelat seperti dalam Gambar dibawah ini :
Jarak skip ditentukan oleh sudut gelombang suara yang memasuki daerah
lasan, yang ditentukan oleh sudut baji lucite. Setelah jarak skip diketahui, permukaan
benda ditandai dengan kapur untuk menunjukkan kemana probe harus digerakkan agar
diperoleh cakupan menyeluruh pada daerah las. Jarak skip juga akan bertambah jika
ketebalan benda uji bertambah besar seperti dalam gambar dibawah [5]
Tabel berikut memperlihatkan besarnya sudut probe yang sesuai untuk pengujian lasan
pada material dengan ketebalan bervariasi. Jika tebal benda bertambah besar,
disarankan dipakai probe dengan sudut yang lebih kecil. [3]
Contoh,
Dengan memakai probe sudut 70 derajat yang sudah dikalibrasi, berapakah jarak “SD” dari
exit point probe kediskontinuitas ?
Jarak “SP”pada CRT adalah 117 mm . SP x sin θ = 0.939 dikalikan dengan lintasan suara
117 mm sama dengan jarak permukaan “SD”yaitu 110 mm. Untuk mengetahui jarak skip
dari gelombang suara di dalam benda untuk probe sudut yang dipakai jarak skip dapat
dihitung dengan menggunakan rumus berikut: [3]
Kelebihan
• Metode ultrasonic memiliki penetrasi yang lebih dalam daripada metode yang lainnya
untuk mendeteksi cacat pada material yang diuji
• Metode ini juga bisa digunakan untuk mengukur tebal material atau objek
• Hasil pengujian langsung terekam oleh layar CRT, sehingga data hasil pengujian bisa
langsung diterima
• Mempunyai kekuatan penetrasi yang tinggi sehingga bisa digunakan pada material
dengan ketebalan sampai 6 meter ( tergantung dari sensivitas alatnya ).
• Memiliki sensitivitas tinggi, sehingga bisa mendeteksi cacat yang sangat kecil.
• Memiliki akurasi yang lebih baik dari metode NDT ( non destructive test ) lainnya
dalam menentukan posisi, orientasi ukuran, dan bentuk cacat internal.
• Hanya membutuhkan satu permukaan yang dapat diakses.
• Tidak berbahaya bagi operator dan orang di sekitarnya
• Outputnya bisa diproses dengan computer untuk mengetahui karakteristik cacat dan
untuk menentukan sifat sifat material. [4]
Kelemahan
• Sangat beresiko jika digunakan untuk material atau objek yang tipis
• Butuh keahlian khusus untuk membaca data yang ada di layar CRT
• Kekasaran pada permukaan sangat mempengaruhi hasil inspeksi sehingga
lapisan permukaan juga harus diteliti terlebih dahulu
• Hasinya tidak dapat didokumentasikan.
• Bagian yang tidak rata, ketidak teraturan bentuk, komponen yang sangat kecil
atau sangat tipis, atau yang tidak homogen sulit diinspeksi
• Dibutuhkan couplant antara transducer ultrasonic dengan bagian yang
sedang diinspeksi.
• Dibutuhkan reference standart untuk pengkalibrasian dan untuk mengetahui
karakteristik cacat. [4]
 Video terlampir
 Sumber dari www. Youtube.com
Referensi
[1] Berke, Michael., Nondestructive Material Resting with Ultrasonic –
Introduction to the Basic Principles, Krautkramer, 1992
[2] Deddy Kristianto, dan Wing Hendroprasetyo AP. ST. M.Eng., Studi
Penentuan Panjang Dan Kedalaman Retak Sambungan Las Pada Konstruksi
Kapal Menggunakan Pengujian Ultrasonik Dengan Variasi Frekuensi Dan
Ukuran Kristal Dan Dengan Variasi Kondisi Permukaan Coating Dan
Uncoating
[3] Tito Endramawan1, Agus Sifa2., Aplikasi Standar Aws Untuk Menentukan
Acceptance Criteria Pada Pengelasan Smaw Menggunakan Nondestructive
Test-ultrasonic Test
[4] Mohammad Thoriq Wahyudi,ST.,MM., Pengembangan Media Pembelajaran
Teori NDT
[5] www.ge-mcs.com., Inspection Technologies: Krautkramer USM 36
[6] Dr. Ala Hizazi, Introduction To Non Destructive Testing Techniqies
Sekian dan
terimakasih
wassalam

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Agung Fathony - Alat Ukur (Dial Indikator)
Agung Fathony - Alat Ukur (Dial Indikator)Agung Fathony - Alat Ukur (Dial Indikator)
Agung Fathony - Alat Ukur (Dial Indikator)gunksho
 
Pengenalan kerja bangku
Pengenalan kerja bangkuPengenalan kerja bangku
Pengenalan kerja bangkuSetiaHermayani1
 
WELDING INSPECTION.pptx
WELDING INSPECTION.pptxWELDING INSPECTION.pptx
WELDING INSPECTION.pptxZelviaMonica1
 
Laporan NDT, magnetic particle inspection (mpi)
Laporan NDT, magnetic particle inspection (mpi)Laporan NDT, magnetic particle inspection (mpi)
Laporan NDT, magnetic particle inspection (mpi)p4n71
 
Material teknik (uji kekerasan)
Material teknik (uji kekerasan)Material teknik (uji kekerasan)
Material teknik (uji kekerasan)andrinofa
 
PPT Jangka sorong.ppt
PPT Jangka sorong.pptPPT Jangka sorong.ppt
PPT Jangka sorong.pptNovaRahmadi2
 
Proses pengecoran
Proses pengecoranProses pengecoran
Proses pengecoranChache Go
 
Ukuran etiket dan garis tepi menurut standar iso
Ukuran etiket dan garis tepi menurut standar isoUkuran etiket dan garis tepi menurut standar iso
Ukuran etiket dan garis tepi menurut standar isoThoharudin Hanafi
 
liquid penetration test
liquid penetration testliquid penetration test
liquid penetration testAbdul Rahman
 
Uji kekerasan
Uji kekerasanUji kekerasan
Uji kekerasanSulton Amna
 
3. Batas Kelelahan Logam Konsep S-N (AA)
3. Batas Kelelahan Logam Konsep S-N (AA)3. Batas Kelelahan Logam Konsep S-N (AA)
3. Batas Kelelahan Logam Konsep S-N (AA)Abrianto Akuan
 
Laporan pengujian
Laporan pengujianLaporan pengujian
Laporan pengujianChache Go
 
Mengenal dasar dasar-cnc
Mengenal dasar dasar-cncMengenal dasar dasar-cnc
Mengenal dasar dasar-cncRudy Indra Permana
 
Sambungan las (1)
Sambungan las (1)Sambungan las (1)
Sambungan las (1)ibnuabdillah11
 
Modul Teori Kalibrasi (Pengujian Geometrik & Kualitas) Mesin Perkakas_Politek...
Modul Teori Kalibrasi (Pengujian Geometrik & Kualitas) Mesin Perkakas_Politek...Modul Teori Kalibrasi (Pengujian Geometrik & Kualitas) Mesin Perkakas_Politek...
Modul Teori Kalibrasi (Pengujian Geometrik & Kualitas) Mesin Perkakas_Politek...Ir. Duddy Arisandi, ST, MT
 

Was ist angesagt? (20)

Agung Fathony - Alat Ukur (Dial Indikator)
Agung Fathony - Alat Ukur (Dial Indikator)Agung Fathony - Alat Ukur (Dial Indikator)
Agung Fathony - Alat Ukur (Dial Indikator)
 
Pengenalan kerja bangku
Pengenalan kerja bangkuPengenalan kerja bangku
Pengenalan kerja bangku
 
Laporan uji kekerasan
Laporan uji kekerasanLaporan uji kekerasan
Laporan uji kekerasan
 
WELDING INSPECTION.pptx
WELDING INSPECTION.pptxWELDING INSPECTION.pptx
WELDING INSPECTION.pptx
 
Laporan NDT, magnetic particle inspection (mpi)
Laporan NDT, magnetic particle inspection (mpi)Laporan NDT, magnetic particle inspection (mpi)
Laporan NDT, magnetic particle inspection (mpi)
 
Material teknik (uji kekerasan)
Material teknik (uji kekerasan)Material teknik (uji kekerasan)
Material teknik (uji kekerasan)
 
Laporan ndt
Laporan ndtLaporan ndt
Laporan ndt
 
PPT Jangka sorong.ppt
PPT Jangka sorong.pptPPT Jangka sorong.ppt
PPT Jangka sorong.ppt
 
Proses pengecoran
Proses pengecoranProses pengecoran
Proses pengecoran
 
Ukuran etiket dan garis tepi menurut standar iso
Ukuran etiket dan garis tepi menurut standar isoUkuran etiket dan garis tepi menurut standar iso
Ukuran etiket dan garis tepi menurut standar iso
 
liquid penetration test
liquid penetration testliquid penetration test
liquid penetration test
 
AVOmeter
AVOmeterAVOmeter
AVOmeter
 
Rumus perhitungan roda gigi lurus
Rumus perhitungan roda gigi lurusRumus perhitungan roda gigi lurus
Rumus perhitungan roda gigi lurus
 
Uji kekerasan
Uji kekerasanUji kekerasan
Uji kekerasan
 
Osciloscope
OsciloscopeOsciloscope
Osciloscope
 
3. Batas Kelelahan Logam Konsep S-N (AA)
3. Batas Kelelahan Logam Konsep S-N (AA)3. Batas Kelelahan Logam Konsep S-N (AA)
3. Batas Kelelahan Logam Konsep S-N (AA)
 
Laporan pengujian
Laporan pengujianLaporan pengujian
Laporan pengujian
 
Mengenal dasar dasar-cnc
Mengenal dasar dasar-cncMengenal dasar dasar-cnc
Mengenal dasar dasar-cnc
 
Sambungan las (1)
Sambungan las (1)Sambungan las (1)
Sambungan las (1)
 
Modul Teori Kalibrasi (Pengujian Geometrik & Kualitas) Mesin Perkakas_Politek...
Modul Teori Kalibrasi (Pengujian Geometrik & Kualitas) Mesin Perkakas_Politek...Modul Teori Kalibrasi (Pengujian Geometrik & Kualitas) Mesin Perkakas_Politek...
Modul Teori Kalibrasi (Pengujian Geometrik & Kualitas) Mesin Perkakas_Politek...
 

Ähnlich wie Pengujian tidak merusak utrasonic testing

modul pengujian material metode ut
modul pengujian material metode utmodul pengujian material metode ut
modul pengujian material metode utdinabihaqqi
 
Non destructive test (ndt)
Non destructive test (ndt)Non destructive test (ndt)
Non destructive test (ndt)Dwi Andriyanto
 
UJi Uniformity, noise slice thickness dan slice position.pptx
UJi Uniformity, noise slice thickness dan slice position.pptxUJi Uniformity, noise slice thickness dan slice position.pptx
UJi Uniformity, noise slice thickness dan slice position.pptxSubunitITJTRR
 
ASESSMENT DERMAGA-JETTY-2019.ppt
ASESSMENT DERMAGA-JETTY-2019.pptASESSMENT DERMAGA-JETTY-2019.ppt
ASESSMENT DERMAGA-JETTY-2019.pptTonyKurniawan16
 
PSA AKAR TUNGGAL
PSA AKAR TUNGGALPSA AKAR TUNGGAL
PSA AKAR TUNGGALElsyaMaharani1
 
PENGGUNAAN METODE ANALISIS GELOMBANG SEISMIK PERMUKAAN UNTUK PENGEMBANGAN TE...
PENGGUNAAN METODE ANALISIS GELOMBANG SEISMIK PERMUKAAN UNTUK PENGEMBANGAN TE...PENGGUNAAN METODE ANALISIS GELOMBANG SEISMIK PERMUKAAN UNTUK PENGEMBANGAN TE...
PENGGUNAAN METODE ANALISIS GELOMBANG SEISMIK PERMUKAAN UNTUK PENGEMBANGAN TE...ayu bekti
 
Modul 1-pengukuran
Modul 1-pengukuranModul 1-pengukuran
Modul 1-pengukuranSubagiyo Kasnen
 
Fisika sekolah 3
Fisika sekolah 3Fisika sekolah 3
Fisika sekolah 3Krisna Mustofa
 
Radiofotografi ii ( ATRO NUSANTARA JAKARTA)
Radiofotografi  ii ( ATRO NUSANTARA JAKARTA)Radiofotografi  ii ( ATRO NUSANTARA JAKARTA)
Radiofotografi ii ( ATRO NUSANTARA JAKARTA)Novita Anggia
 
Ukur terabas teodolit
Ukur terabas teodolitUkur terabas teodolit
Ukur terabas teodolitNik M Farid
 
Alat ukur tanah
Alat ukur tanahAlat ukur tanah
Alat ukur tanahguestf85c19
 
Presentasi kp edwar technology
Presentasi kp edwar technologyPresentasi kp edwar technology
Presentasi kp edwar technologyIrwin Maulana
 
79546857 rks-survey-seismik
79546857 rks-survey-seismik79546857 rks-survey-seismik
79546857 rks-survey-seismikkalimi lim
 

Ähnlich wie Pengujian tidak merusak utrasonic testing (20)

modul pengujian material metode ut
modul pengujian material metode utmodul pengujian material metode ut
modul pengujian material metode ut
 
non destructive test
non destructive testnon destructive test
non destructive test
 
Mikrostruktur Bahan
Mikrostruktur BahanMikrostruktur Bahan
Mikrostruktur Bahan
 
Non destructive test (ndt)
Non destructive test (ndt)Non destructive test (ndt)
Non destructive test (ndt)
 
UJi Uniformity, noise slice thickness dan slice position.pptx
UJi Uniformity, noise slice thickness dan slice position.pptxUJi Uniformity, noise slice thickness dan slice position.pptx
UJi Uniformity, noise slice thickness dan slice position.pptx
 
ASESSMENT DERMAGA-JETTY-2019.ppt
ASESSMENT DERMAGA-JETTY-2019.pptASESSMENT DERMAGA-JETTY-2019.ppt
ASESSMENT DERMAGA-JETTY-2019.ppt
 
PSA AKAR TUNGGAL
PSA AKAR TUNGGALPSA AKAR TUNGGAL
PSA AKAR TUNGGAL
 
PENGUJIAN MATERIAL DT.pptx
PENGUJIAN MATERIAL DT.pptxPENGUJIAN MATERIAL DT.pptx
PENGUJIAN MATERIAL DT.pptx
 
PENGGUNAAN METODE ANALISIS GELOMBANG SEISMIK PERMUKAAN UNTUK PENGEMBANGAN TE...
PENGGUNAAN METODE ANALISIS GELOMBANG SEISMIK PERMUKAAN UNTUK PENGEMBANGAN TE...PENGGUNAAN METODE ANALISIS GELOMBANG SEISMIK PERMUKAAN UNTUK PENGEMBANGAN TE...
PENGGUNAAN METODE ANALISIS GELOMBANG SEISMIK PERMUKAAN UNTUK PENGEMBANGAN TE...
 
Modul 1-pengukuran
Modul 1-pengukuranModul 1-pengukuran
Modul 1-pengukuran
 
Fisika sekolah 3
Fisika sekolah 3Fisika sekolah 3
Fisika sekolah 3
 
Pengujian las
Pengujian lasPengujian las
Pengujian las
 
Paket 2
Paket 2Paket 2
Paket 2
 
1h last exam
1h last exam1h last exam
1h last exam
 
Radiofotografi ii ( ATRO NUSANTARA JAKARTA)
Radiofotografi  ii ( ATRO NUSANTARA JAKARTA)Radiofotografi  ii ( ATRO NUSANTARA JAKARTA)
Radiofotografi ii ( ATRO NUSANTARA JAKARTA)
 
Ukur terabas teodolit
Ukur terabas teodolitUkur terabas teodolit
Ukur terabas teodolit
 
Alat ukur tanah
Alat ukur tanahAlat ukur tanah
Alat ukur tanah
 
Presentasi kp edwar technology
Presentasi kp edwar technologyPresentasi kp edwar technology
Presentasi kp edwar technology
 
Qa prosesing film
Qa   prosesing filmQa   prosesing film
Qa prosesing film
 
79546857 rks-survey-seismik
79546857 rks-survey-seismik79546857 rks-survey-seismik
79546857 rks-survey-seismik
 

Mehr von artyudy

Keramik temperatur tinggi (refractory ceramics)
Keramik temperatur tinggi (refractory ceramics)Keramik temperatur tinggi (refractory ceramics)
Keramik temperatur tinggi (refractory ceramics)artyudy
 
Pengujian tidak merusak sound level measurement
Pengujian tidak merusak sound level measurementPengujian tidak merusak sound level measurement
Pengujian tidak merusak sound level measurementartyudy
 
Persamaan diferensial(differential equation
Persamaan diferensial(differential equationPersamaan diferensial(differential equation
Persamaan diferensial(differential equationartyudy
 
Diferensiasi numerik x
Diferensiasi numerik xDiferensiasi numerik x
Diferensiasi numerik xartyudy
 
Ac impedance measurement oleh wahyudin
Ac impedance measurement oleh wahyudin Ac impedance measurement oleh wahyudin
Ac impedance measurement oleh wahyudin artyudy
 
Presentasi STATISTIKA
Presentasi STATISTIKAPresentasi STATISTIKA
Presentasi STATISTIKAartyudy
 
Metrologi pengukuran
Metrologi pengukuranMetrologi pengukuran
Metrologi pengukuranartyudy
 
Makalah bahan komposit new
Makalah bahan komposit newMakalah bahan komposit new
Makalah bahan komposit newartyudy
 
Linier polarization resistance oleh wahyudin
Linier polarization resistance oleh wahyudin Linier polarization resistance oleh wahyudin
Linier polarization resistance oleh wahyudin artyudy
 
Open circuit potential (ocp) decay oleh wahyudin
Open circuit potential (ocp) decay oleh wahyudin Open circuit potential (ocp) decay oleh wahyudin
Open circuit potential (ocp) decay oleh wahyudin artyudy
 
Linier polarization resistance oleh wahyudin
Linier polarization resistance oleh wahyudin Linier polarization resistance oleh wahyudin
Linier polarization resistance oleh wahyudin artyudy
 
Coating & wrapping wahyu
Coating & wrapping wahyuCoating & wrapping wahyu
Coating & wrapping wahyuartyudy
 
WAHYU
WAHYUWAHYU
WAHYUartyudy
 

Mehr von artyudy (13)

Keramik temperatur tinggi (refractory ceramics)
Keramik temperatur tinggi (refractory ceramics)Keramik temperatur tinggi (refractory ceramics)
Keramik temperatur tinggi (refractory ceramics)
 
Pengujian tidak merusak sound level measurement
Pengujian tidak merusak sound level measurementPengujian tidak merusak sound level measurement
Pengujian tidak merusak sound level measurement
 
Persamaan diferensial(differential equation
Persamaan diferensial(differential equationPersamaan diferensial(differential equation
Persamaan diferensial(differential equation
 
Diferensiasi numerik x
Diferensiasi numerik xDiferensiasi numerik x
Diferensiasi numerik x
 
Ac impedance measurement oleh wahyudin
Ac impedance measurement oleh wahyudin Ac impedance measurement oleh wahyudin
Ac impedance measurement oleh wahyudin
 
Presentasi STATISTIKA
Presentasi STATISTIKAPresentasi STATISTIKA
Presentasi STATISTIKA
 
Metrologi pengukuran
Metrologi pengukuranMetrologi pengukuran
Metrologi pengukuran
 
Makalah bahan komposit new
Makalah bahan komposit newMakalah bahan komposit new
Makalah bahan komposit new
 
Linier polarization resistance oleh wahyudin
Linier polarization resistance oleh wahyudin Linier polarization resistance oleh wahyudin
Linier polarization resistance oleh wahyudin
 
Open circuit potential (ocp) decay oleh wahyudin
Open circuit potential (ocp) decay oleh wahyudin Open circuit potential (ocp) decay oleh wahyudin
Open circuit potential (ocp) decay oleh wahyudin
 
Linier polarization resistance oleh wahyudin
Linier polarization resistance oleh wahyudin Linier polarization resistance oleh wahyudin
Linier polarization resistance oleh wahyudin
 
Coating & wrapping wahyu
Coating & wrapping wahyuCoating & wrapping wahyu
Coating & wrapping wahyu
 
WAHYU
WAHYUWAHYU
WAHYU
 

KĂźrzlich hochgeladen

Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxManajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxarifyudianto3
 
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).pptBAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).pptDellaEkaPutri2
 
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdfLAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdfIftitahKartika
 
Gambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdf
Gambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdfGambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdf
Gambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdfYoyokSuwiknyo
 
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...rororasiputra
 
Gambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdf
Gambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdfGambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdf
Gambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdfYoyokSuwiknyo
 
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdfPengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdffitriAnnisa54
 
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxPresentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxyoodika046
 
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufakturBahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufakturAhmadAffandi36
 
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxArisatrianingsih
 
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptxperbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptxMuhamadIrfan190120
 
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.pptPresentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.pptarifyudianto3
 
PPT AHLI MADYA BANGUNAN GEDUNGggggg.pptx
PPT AHLI MADYA BANGUNAN GEDUNGggggg.pptxPPT AHLI MADYA BANGUNAN GEDUNGggggg.pptx
PPT AHLI MADYA BANGUNAN GEDUNGggggg.pptxssuserdfcb68
 
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptxUTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptxAndimarini2
 
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE TriwulanpptxLaporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptxilanarespatinovitari1
 
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdfPengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdfPusatKeteknikanKehut
 
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptxVinaAmelia23
 
Kalor dan Perpindahan Kalor presentasi.ppt
Kalor dan Perpindahan Kalor presentasi.pptKalor dan Perpindahan Kalor presentasi.ppt
Kalor dan Perpindahan Kalor presentasi.pptAchmadDwitamaKarisma
 

KĂźrzlich hochgeladen (19)

Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxManajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
 
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).pptBAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
 
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdfLAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
 
Gambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdf
Gambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdfGambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdf
Gambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdf
 
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
 
Gambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdf
Gambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdfGambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdf
Gambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdf
 
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdfPengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
 
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxPresentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
 
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufakturBahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
 
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
 
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptxperbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
 
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.pptPresentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
 
PPT AHLI MADYA BANGUNAN GEDUNGggggg.pptx
PPT AHLI MADYA BANGUNAN GEDUNGggggg.pptxPPT AHLI MADYA BANGUNAN GEDUNGggggg.pptx
PPT AHLI MADYA BANGUNAN GEDUNGggggg.pptx
 
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptxUTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
 
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE TriwulanpptxLaporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
 
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdfPengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
 
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
 
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get CytotecAbortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
 
Kalor dan Perpindahan Kalor presentasi.ppt
Kalor dan Perpindahan Kalor presentasi.pptKalor dan Perpindahan Kalor presentasi.ppt
Kalor dan Perpindahan Kalor presentasi.ppt
 

Pengujian tidak merusak utrasonic testing

  • 1. MEULABOH - ACEH BARAT 2019 ULTRASONIC TESTING WAHYUDIN
  • 2. Daftar isi  What : Definisi, Kegunaan, dll  Why : Background, History, dll  How : Prosedur, Equipment, data yang diperoleh, dll  Kelebihan  Kelemahan  Video  referensi
  • 3. Latar belakang Teknologi pengelasan pada saat ini mengalami perkembangan cukup maju dengan berbagai metode baru yang telah ditemukan baik yang menggunakan konvensional maupun yang numerik/digital. Hasil dari proses pengelasan memiliki banyak keunggulan, akan tetapi dalam prosesnya hasilnya tidak selalu bagus, hal ini dipengaruhi oleh banyak faktor baik yang sengaja maupun yang tidak disengaja. Untuk menangani hal tersebut maka diperlukan adanya inspeksi hasil pengelasan agar sesuai dengan keinginan dan aman untuk digunakan. [2] Pada pembahasan ini Metode NDT yang digunakan adalah Ultrasonic Testing (UT) yaitu pengujian yang dilakukan untuk mengetahui cacat permukaan (Surface) dan permukaan bawah (sub-surface) suatu komponen dari material. Dengan menggunakan prinsip gelombang ultrasonik yang dipantulkan dan dibiaskan oleh permukaan batas antara dua bahan yang berbeda. Dari sifat pantulan tersebut dapat ditentukan tebal bahan, lokasi cacat serta ukuran cacat. [2]
  • 4. Definisi Pengujian ultrasonik adalah bentuk lain dari pengujian tanpa merusak. Ini berarti bahwa kita memiliki sistem pengujian tanpa merusak yang khusus. Pada dasarnya dalam pengujian ultrasonik kita memasukkan getaran ultrasonik ke dalam spesimen. Spesimen kemudian mengubah getaran tersebut dengan beberapa cara. Hasil perubahannya dideteksi oleh sistem pengujian, dengan melakukan sebuah inspeksi kita memperoleh informasi mengenai spesimen.[1] Sebagai inspektor, pekerjaan kita adalah mengaplikasikan sistem ke dalam spesimen dan menginterpretasikan hasilnya melalui indikasi defec yang kita peroleh.
  • 5. Prinsip Ultrasonic • Gelombang suara frekuensi tinggi dimasukkan kedalam material dipantulkan kembali pada permukaan atau cacat. • Energi suara yang dipantulkan ditampilkan terhadap waktu dan divisualisasikan pada sfesimen.
  • 6. Analisis dan penggunaan warna pada layar 7 inci ultra-terang memungkinkan manfaat tampilan yang signifikan selama inspeksi las: • Monitor gerbang dan kurva ditampilkan dalam berbagai warna • Pesan dan alarm ditampilkan dalam warna merah • A-scan dapat ditampilkan dalam berbagai warna untuk membantu perbandingan • Tampilan warna dari semua parameter yang terlibat dalam lokasi cacat, termasuk jalur suara, jarak permukaan, posisi kedalaman dan nomor kaki • Tampilan kaki berkode warna paten GE untuk pemeriksaan sudut balok. USM 36 Krautkramer telah dikembangkan untuk penggunaan sehari-hari di seluruh spektrum industri, diantaranya inspeksi las dan pengukuran laju korosi dalam dunia industri dan petrokimia, untuk pengecoran dan pemeriksaan tempa dan pengukuran ketebalan logam dan pemeriksaan material khusus kedirgantaraan Alat yang digunakan
  • 7. Peralatan Inspeksi Transduser diproduksi dalam berbagai bentuk dan ukuran untuk berbagai aplikasi diantaranya : • Kontak atau peremdaman • Elemen tunggal atsu ganda • Normal atau sudut balok
  • 8. Pembangkit Ultrasonic • Ultrasonic dihasilkan melalui transduser [4]
  • 9. Prinsip Pemeriksaan Ultrasonic • Gelombang Ultrasonic disorotkan pada permukaan dengan garis lurus dan pada kecepatan konstan sampai mereka menghadapi permukaan • Pada antar muka permukaan sebagian energi gelombang dipantulkan atau ditransmisikan dapat dideteksi dan memberikan informasi tentang ukuran reflektor. • Waktu proses suara dapat diukur dan ini memberikan informasi tentang jarak yang telah melakukan perjalanan suara.
  • 11. Teknik Uji - Beam Normal dan Sudut [5] • Dalam pengujian balok normal, berkas suara dimasukkan kedalam artikel tes 90 derajat kepermukaan • Dalam pengujian balok sudut, berkas suara dimasukkan kedalam artikel tes dibeberapa sudut lain antara dari 90 derajat. • Pilihan antara inspeksi normal dan sudut balok biasanya tergantung pada dua pertimbangan :, a. orientasi dari fitur menarik – suara harus diarahlan untuk menghasiklan refleksi terbesar dari fitur tersebut b. penghalang pada permukaan bagian harus
  • 13. Langkah-langkah kalibrasi alat UT [5] 1. Nyalakan pesawat UT, hubungkan probe sudut ke pesawat melalui kabel MPKL 2. Masuk menu,masuk jenis probe dan pilih Angle dan masukan sudut 70 derajat. 3. Kembali ke menu utama, pilih Two Point Calibration, pada path 1 input nilai 25 mm dan path 2 input 100 mm, selanjutnya pilih next. 4. Untuk menentukan path 1 dan path 2 gunakan blok V2 dan arahkan probe pada radius 25 mm. 5. Cari nilai amplitudo tertinggi, kemudian tentukan pulsa pertama ditentukan sebagai path 1 dan pulsa ke dua sebagai path 2 lalu tekan OK. 6. Cek hasil kalibrasi dengan meletakan probe pada radius 100 mm dan diatas celah 30 mm jika indikasi muncul pada skala 10 maka kalibrasi sudah benar. 7. Pada menu awal, pilih Material Thickness, tentukan ketebalan sesuai tebal material yang akan diuji.
  • 14. Menentukan Probe Exit Point (Index) • Letakkan probe pada posisi seperti gambar diatas • Atur sweep length untuk menampilkan satu indikasi pada layar. • Geser probe maju mundur untuk memperoleh indikasi tertinggi. • Tandai posisi indikasi tertinggi tersebut pada skala horizontal probe yang bertepatan dengan garis notch pada blok IIW V1. Tanda tersebut merupakan exit point (index) dari probe sudut tersebut. Besarnya exit point (index) adalah jarak dari ujung depan probe ke tanda tersebut yang umumnya dinotasikan sebagai X-value.[6]
  • 15. Menentukan Besar Aktual Sudut Probe • Letakkan probe pada posisi seperti Gambar diatas • Atur sweep length untuk menampilkan satu indikasi pada layar. • Geser probe maju-mundur untuk memperoleh indikasi tertinggi dari perspex. • Perhatikan dan catat posisi skala sudut pada blok IIW V1 yang bertepatan dengan exit point probe. Skala tersebut merupakan sudut probe aktual yang akan dipakai untuk perhitungan saat pengujian. Toleransi maksimum yang diijinkan adalah sebesar Âą2 derajat. [6]
  • 16. Kalibrasi jarak menggunakan block V2 • Letakkan probe pada posisi B • Atur range peralatan UTFD (ultrasonic flaw detector) sebesar 100 mm, munculkan indikasi pantulan pertama dan tertinggi pada divisi 25, dan indikasi pantulan kedua pada divisi 100. Atur memakai fungsi “zero” agar posisi indikasi-indikasi tersebut tepat pada divisi 25 dan 100. Peralatan telah terkalibrasi untuk range 100 mm. [6]
  • 17. Pemeriksaan Sambungan Las Menggunakan Probe Sudut Sambungan las dapat diuji ultrasonik menggunakan teknik probe normal maupun sudut. Pengujian sambungan las memakai probe normal dapat dilakukan jika kampuh las digerinda rata, sementara jika kampuh las tidak digerinda, digunakan teknik probe sudut. [3] Untuk men-scan sambungan las, transducer digerak-gerakkan ke depan dan belakang seperti di bawah ini. Pada ½ jarak skip, berkas suara mengenai dasar pelat dan pada 1 jarak skip, berkas akan mengenai atas pelat seperti dalam Gambar dibawah ini :
  • 18. Jarak skip ditentukan oleh sudut gelombang suara yang memasuki daerah lasan, yang ditentukan oleh sudut baji lucite. Setelah jarak skip diketahui, permukaan benda ditandai dengan kapur untuk menunjukkan kemana probe harus digerakkan agar diperoleh cakupan menyeluruh pada daerah las. Jarak skip juga akan bertambah jika ketebalan benda uji bertambah besar seperti dalam gambar dibawah [5]
  • 19. Tabel berikut memperlihatkan besarnya sudut probe yang sesuai untuk pengujian lasan pada material dengan ketebalan bervariasi. Jika tebal benda bertambah besar, disarankan dipakai probe dengan sudut yang lebih kecil. [3]
  • 20.
  • 21. Contoh, Dengan memakai probe sudut 70 derajat yang sudah dikalibrasi, berapakah jarak “SD” dari exit point probe kediskontinuitas ? Jarak “SP”pada CRT adalah 117 mm . SP x sin θ = 0.939 dikalikan dengan lintasan suara 117 mm sama dengan jarak permukaan “SD”yaitu 110 mm. Untuk mengetahui jarak skip dari gelombang suara di dalam benda untuk probe sudut yang dipakai jarak skip dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut: [3]
  • 22. Kelebihan • Metode ultrasonic memiliki penetrasi yang lebih dalam daripada metode yang lainnya untuk mendeteksi cacat pada material yang diuji • Metode ini juga bisa digunakan untuk mengukur tebal material atau objek • Hasil pengujian langsung terekam oleh layar CRT, sehingga data hasil pengujian bisa langsung diterima • Mempunyai kekuatan penetrasi yang tinggi sehingga bisa digunakan pada material dengan ketebalan sampai 6 meter ( tergantung dari sensivitas alatnya ). • Memiliki sensitivitas tinggi, sehingga bisa mendeteksi cacat yang sangat kecil. • Memiliki akurasi yang lebih baik dari metode NDT ( non destructive test ) lainnya dalam menentukan posisi, orientasi ukuran, dan bentuk cacat internal. • Hanya membutuhkan satu permukaan yang dapat diakses. • Tidak berbahaya bagi operator dan orang di sekitarnya • Outputnya bisa diproses dengan computer untuk mengetahui karakteristik cacat dan untuk menentukan sifat sifat material. [4]
  • 23. Kelemahan • Sangat beresiko jika digunakan untuk material atau objek yang tipis • Butuh keahlian khusus untuk membaca data yang ada di layar CRT • Kekasaran pada permukaan sangat mempengaruhi hasil inspeksi sehingga lapisan permukaan juga harus diteliti terlebih dahulu • Hasinya tidak dapat didokumentasikan. • Bagian yang tidak rata, ketidak teraturan bentuk, komponen yang sangat kecil atau sangat tipis, atau yang tidak homogen sulit diinspeksi • Dibutuhkan couplant antara transducer ultrasonic dengan bagian yang sedang diinspeksi. • Dibutuhkan reference standart untuk pengkalibrasian dan untuk mengetahui karakteristik cacat. [4]
  • 24.  Video terlampir  Sumber dari www. Youtube.com
  • 25. Referensi [1] Berke, Michael., Nondestructive Material Resting with Ultrasonic – Introduction to the Basic Principles, Krautkramer, 1992 [2] Deddy Kristianto, dan Wing Hendroprasetyo AP. ST. M.Eng., Studi Penentuan Panjang Dan Kedalaman Retak Sambungan Las Pada Konstruksi Kapal Menggunakan Pengujian Ultrasonik Dengan Variasi Frekuensi Dan Ukuran Kristal Dan Dengan Variasi Kondisi Permukaan Coating Dan Uncoating [3] Tito Endramawan1, Agus Sifa2., Aplikasi Standar Aws Untuk Menentukan Acceptance Criteria Pada Pengelasan Smaw Menggunakan Nondestructive Test-ultrasonic Test [4] Mohammad Thoriq Wahyudi,ST.,MM., Pengembangan Media Pembelajaran Teori NDT [5] www.ge-mcs.com., Inspection Technologies: Krautkramer USM 36 [6] Dr. Ala Hizazi, Introduction To Non Destructive Testing Techniqies