SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 32
TANGGA
TANGGA
 Adalah konstruksi yang menjembatani dua
tingkat vertikal yang berjarak jauh satu
sama lain.
 Mendukung aktivitas dalam dua tempat
dengan ketinggian berbeda terutama
bangunan bertingkat
TANGGA
 Terdiri dari anak tangga-anak tangga yang
memiliki tinggi yang sama.
 Dapat berbentuk lurus, memutar atau
merupakan kombinasi dari keduanya.
TANGGA
 Dalam Bidang Arsitektur Lansekap,
merupakan Area Transisi atau
penghubung eksterior dan interior yang
memiliki sifat dan fungsi berbeda.
 Memiliki elemen pelengkap seperti;
Tinggi, Lebar, Kedalaman, Borders,
Pagar Pengaman (Railing), dan
Nosing/Step nosing (bagian tepi anak
tangga)
BAGIAN UTAMA TANGGA
Ibu tangga (string), termasuk
konstruksi utama tangga yang
“memegang” anak tangga dan dapat
merupakan bagian yang terpisah
ataupun menyatu dengan konstruksi
bangunan.
BAGIAN UTAMA TANGGA
Anak tangga ( riser/vertikal,
tread/horisontal), merupakan
bagian tempat kaki berpijak.
Pegangan tangga (railing), sering
disebut juga handrail, bagian ini
berfungsi sebagai tumpuan tangan
sewaktu kita menggunakan tangga.
BAGIAN UTAMA TANGGA
Pagar tangga (baluster), bagian
yang menghubungkan ibu tangga
dengan railing dan juga berfungsi
sebagai pagar pengaman.
Bordes, merupakan tempat
beristirahat sewaktu menaiki tangga,
biasanya berupa plat datar.
POSISI LETAK
 Perletakannya memiliki beberapa aspek
pertimbangan seperti: Lokasi, Arah,
Bentuk, dan Jumlah Anak Tangga
 Perletakannya pada daerah yang mudah
dijangkau dari segala ruangan.
 Dianjurkan minimal dua buah tangga
untuk mengantisipasi keadaan darurat
LEBAR TANGGA
 Rumah tinggal min. 80 cm, service min. 60
cm
 Lebar bordes min. sama lebar tangga
 Lebar tangga min./orang 60 cm
 Lebar tangga bangunan umum 60 cm per
100 orang. Misal 1000 orang: butuh 1
tangga 6 m atau 2 tangga 3 m
 Standar keamanan bangunan min.120 cm
LEBAR & TINGGI ANAK TANGGA
 (L + 2T) = 60 s/d 65 cm
 T = 14 – 20 cm (mudah di daki)
 L = 22,5 – 30 cm (tapak sepatu dapat
berpijak)
JUMLAH ANAK TANGGA
 tidak lebih dari 12 buah
 apabila lebih bordes
 keterbatasan ruangan dimungkinkan
jumlah maksimal 16
 Ukuran seragam, bila tidak yang berbeda
pada bagian paling bawah
Jumlah anak tangga = tinggi floor to floor – 1
T
CONTOH PERHITUNGAN
 Misal: floor to floor = 320 cm
 Ukuran Anak Tangga
Dicoba : t = 16 cm, I = 26 cm
Maka : 2 t + l = (2 x 16) + 26 = 58 < 60.
tangga terlalu landai, melelahkan.
Dicoba : t = 20 cm, l = 28 cm
Maka : 2 t + l = (2 x 20) + 28 = 68 > 65.
tangga terlalu curam, cepat lelah.
Dicoba : t = 18 cm, l = 28 cm
Maka : 2 t + l = (2 x 18) + 28 = 64 cm
boleh dipakai.
CONTOH PERHITUNGAN
 Jumlah anak tangga = 320/18 – 1 = 16,78 buah
 Alternatif 1:
Jumlahnya dibulatkan ke atas (17 buah), selisihnya
dibagi rata.
320/t – 1 = 17, maka t dibuat 17,8 cm
 Alternatif 2:
Tinggi seluruh anak tangga dibuat sama, kecuali anak
tangga terbawah dengan ukuran yang berbeda.
jumlahnya lebih dari 12 anak tangga (17 anak tangga),
maka anak tangga ke 9 dapat menjadi bordes
RUANG TANGGA
 Adalah ukuran modul ruang yang
dibutuhkan untuk perletakan tangga.
 Harus cukup cahaya dan ventilasi.
 Ukuran ditentukan jumlah anak tangga
dan bentuk tangga.
GAMBAR
KONSTRUKSI TANGGA
 menjadi satu atau terpisah dengan rangka
bangunan
 dibuat menjadi satu: apabila bangunan
mengalami penurunan, sudut kemiringan
tangga berubah.
 dibuat terpisah: membutuhkan ruang yang
lebih besar.
termasuk pondasi dan ranga bangunan,
diberi sela + 5 cm.
LUBANG TANGGA
 Adalah lubang pada plat lantai atas tempat
perletakan tangga.
 Ukuran tinggi bebas: tinggi sampai anak
tangga yang tepat dibawahnya berkisar
190 – 200 cm.
 Ukuran panjang lubang tangga adalah:
P = Ptangga – nL
Ptangga = jumlah L + lebar bordes
nL =
Jumlah lebar tangga sampai tinggi bebas
TANGGA MELINGKAR
KETENTUAN LAINNYA
 Memenuhi syarat konstruksi: awet, stabil,
aman, dan kokoh.
 Kemiringan tidak terlalu tajam (sebaiknya
kurang dari 45 derajat)
 Memenuhi nilai estetika
MACAM BENTUK TANGGA
MACAM BENTUK TANGGA
MACAM BENTUK TANGGA
MACAM BENTUK TANGGA
MACAM BENTUK TANGGA
MACAM BENTUK TANGGA
TANGGA BESI
TANGGA BESI
TANGGA BESI
TANGGA BETON
TANGGA KAYU
KELENGKAPAN TANGGA

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Sni 1727 2013 tata cara pembebanan untuk rumah dan gedung
Sni 1727 2013 tata cara pembebanan untuk rumah dan gedungSni 1727 2013 tata cara pembebanan untuk rumah dan gedung
Sni 1727 2013 tata cara pembebanan untuk rumah dan gedungWSKT
 
Bahan Dinding (Materi: Bahan Bangunan)
Bahan Dinding (Materi: Bahan Bangunan)Bahan Dinding (Materi: Bahan Bangunan)
Bahan Dinding (Materi: Bahan Bangunan)Vini Andayani
 
5 presentasi kelompok (atap kayu)
5   presentasi kelompok (atap kayu)5   presentasi kelompok (atap kayu)
5 presentasi kelompok (atap kayu)GondarCool
 
Dasar dasar konstruksi kayu
Dasar dasar konstruksi kayuDasar dasar konstruksi kayu
Dasar dasar konstruksi kayuDwi Anugrah
 
18.) denah rencana &amp; detail plafond
18.) denah rencana &amp; detail plafond18.) denah rencana &amp; detail plafond
18.) denah rencana &amp; detail plafondcaturprasetyo11tgb1
 
rangka atap struktur
rangka atap strukturrangka atap struktur
rangka atap strukturmoses hadun
 
Pelat beton bertulang
Pelat beton bertulangPelat beton bertulang
Pelat beton bertulangReski Aprilia
 
Teknologi bahan konstruksi bahan 1
Teknologi bahan konstruksi   bahan 1Teknologi bahan konstruksi   bahan 1
Teknologi bahan konstruksi bahan 1Dangzt Iman
 
Menggambar sambungan kayu
Menggambar sambungan kayuMenggambar sambungan kayu
Menggambar sambungan kayuRd Rosyadi
 
Bahan Bangunan: Penutup Atap
Bahan Bangunan: Penutup AtapBahan Bangunan: Penutup Atap
Bahan Bangunan: Penutup AtapEga Abdi Satrio
 
PERATURAN DAERAH TENTANG BANGUNAN GEDUNG
PERATURAN DAERAH TENTANG BANGUNAN GEDUNGPERATURAN DAERAH TENTANG BANGUNAN GEDUNG
PERATURAN DAERAH TENTANG BANGUNAN GEDUNGinideedee
 
Konstruksi Bangunan - Dinding
Konstruksi Bangunan - DindingKonstruksi Bangunan - Dinding
Konstruksi Bangunan - Dindingnoussevarenna
 
ELEMEN-ELEMEN STRUKTUR BANGUNAN.pptx
ELEMEN-ELEMEN STRUKTUR BANGUNAN.pptxELEMEN-ELEMEN STRUKTUR BANGUNAN.pptx
ELEMEN-ELEMEN STRUKTUR BANGUNAN.pptxAndreaHiden
 

Was ist angesagt? (20)

Konstruksi Plafond
Konstruksi PlafondKonstruksi Plafond
Konstruksi Plafond
 
Sni 1727 2013 tata cara pembebanan untuk rumah dan gedung
Sni 1727 2013 tata cara pembebanan untuk rumah dan gedungSni 1727 2013 tata cara pembebanan untuk rumah dan gedung
Sni 1727 2013 tata cara pembebanan untuk rumah dan gedung
 
Bahan Dinding (Materi: Bahan Bangunan)
Bahan Dinding (Materi: Bahan Bangunan)Bahan Dinding (Materi: Bahan Bangunan)
Bahan Dinding (Materi: Bahan Bangunan)
 
5 presentasi kelompok (atap kayu)
5   presentasi kelompok (atap kayu)5   presentasi kelompok (atap kayu)
5 presentasi kelompok (atap kayu)
 
Dasar dasar konstruksi kayu
Dasar dasar konstruksi kayuDasar dasar konstruksi kayu
Dasar dasar konstruksi kayu
 
18.) denah rencana &amp; detail plafond
18.) denah rencana &amp; detail plafond18.) denah rencana &amp; detail plafond
18.) denah rencana &amp; detail plafond
 
Konstruksi atap
Konstruksi atapKonstruksi atap
Konstruksi atap
 
Buku ajar-analisa-struktur-i
Buku ajar-analisa-struktur-iBuku ajar-analisa-struktur-i
Buku ajar-analisa-struktur-i
 
Ilmu Bahan Bangunan
Ilmu Bahan BangunanIlmu Bahan Bangunan
Ilmu Bahan Bangunan
 
Plafond
PlafondPlafond
Plafond
 
rangka atap struktur
rangka atap strukturrangka atap struktur
rangka atap struktur
 
Pelat beton bertulang
Pelat beton bertulangPelat beton bertulang
Pelat beton bertulang
 
Teknologi bahan konstruksi bahan 1
Teknologi bahan konstruksi   bahan 1Teknologi bahan konstruksi   bahan 1
Teknologi bahan konstruksi bahan 1
 
Menggambar sambungan kayu
Menggambar sambungan kayuMenggambar sambungan kayu
Menggambar sambungan kayu
 
Sistem rangka pemikul momen
Sistem rangka pemikul momenSistem rangka pemikul momen
Sistem rangka pemikul momen
 
Bahan Bangunan: Penutup Atap
Bahan Bangunan: Penutup AtapBahan Bangunan: Penutup Atap
Bahan Bangunan: Penutup Atap
 
PERATURAN DAERAH TENTANG BANGUNAN GEDUNG
PERATURAN DAERAH TENTANG BANGUNAN GEDUNGPERATURAN DAERAH TENTANG BANGUNAN GEDUNG
PERATURAN DAERAH TENTANG BANGUNAN GEDUNG
 
Tiang Pancang I
Tiang Pancang ITiang Pancang I
Tiang Pancang I
 
Konstruksi Bangunan - Dinding
Konstruksi Bangunan - DindingKonstruksi Bangunan - Dinding
Konstruksi Bangunan - Dinding
 
ELEMEN-ELEMEN STRUKTUR BANGUNAN.pptx
ELEMEN-ELEMEN STRUKTUR BANGUNAN.pptxELEMEN-ELEMEN STRUKTUR BANGUNAN.pptx
ELEMEN-ELEMEN STRUKTUR BANGUNAN.pptx
 

Andere mochten auch

Sni 1741 2008 cara uji ketahanan api komponen struktur bangunan
Sni 1741 2008 cara uji ketahanan api komponen struktur bangunanSni 1741 2008 cara uji ketahanan api komponen struktur bangunan
Sni 1741 2008 cara uji ketahanan api komponen struktur bangunanRonaariyansyah17
 
2 modul analisa_struktur 1
2 modul analisa_struktur 12 modul analisa_struktur 1
2 modul analisa_struktur 1Jaka Jaka
 
Beton2 tata 15-perencanaan-pondasi-telapak
Beton2 tata 15-perencanaan-pondasi-telapakBeton2 tata 15-perencanaan-pondasi-telapak
Beton2 tata 15-perencanaan-pondasi-telapakMaman Asep
 
Pedoman teknis pembangunan bangunan gedung negara
Pedoman teknis pembangunan bangunan gedung negaraPedoman teknis pembangunan bangunan gedung negara
Pedoman teknis pembangunan bangunan gedung negarainfosanitasi
 
J.S. Daniel paper for high rise building construction cycle
J.S. Daniel paper for high rise building construction cycleJ.S. Daniel paper for high rise building construction cycle
J.S. Daniel paper for high rise building construction cycleJ.S. Daniel
 
Project Execution Plan for High Rise Building
Project Execution Plan for High Rise BuildingProject Execution Plan for High Rise Building
Project Execution Plan for High Rise BuildingDavid H Moloney
 
High Rise Building Research Document
High Rise Building Research DocumentHigh Rise Building Research Document
High Rise Building Research DocumentNicholas Socrates
 
Mumbai High Rise Buildings Case studies of Kohinoor Square, Aquaria Grande, K...
Mumbai High Rise Buildings Case studies of Kohinoor Square, Aquaria Grande, K...Mumbai High Rise Buildings Case studies of Kohinoor Square, Aquaria Grande, K...
Mumbai High Rise Buildings Case studies of Kohinoor Square, Aquaria Grande, K...Prateek Srivastava
 
Laporan tugas struktur baja
Laporan tugas struktur bajaLaporan tugas struktur baja
Laporan tugas struktur bajatanchul
 
High-rise structural systems
High-rise structural systemsHigh-rise structural systems
High-rise structural systemsAkshay Revekar
 

Andere mochten auch (13)

Tangga 1
Tangga  1Tangga  1
Tangga 1
 
Sni 1741 2008 cara uji ketahanan api komponen struktur bangunan
Sni 1741 2008 cara uji ketahanan api komponen struktur bangunanSni 1741 2008 cara uji ketahanan api komponen struktur bangunan
Sni 1741 2008 cara uji ketahanan api komponen struktur bangunan
 
2 modul analisa_struktur 1
2 modul analisa_struktur 12 modul analisa_struktur 1
2 modul analisa_struktur 1
 
Beton2 tata 15-perencanaan-pondasi-telapak
Beton2 tata 15-perencanaan-pondasi-telapakBeton2 tata 15-perencanaan-pondasi-telapak
Beton2 tata 15-perencanaan-pondasi-telapak
 
Pengenalan sap 2000
Pengenalan sap 2000Pengenalan sap 2000
Pengenalan sap 2000
 
Pedoman teknis pembangunan bangunan gedung negara
Pedoman teknis pembangunan bangunan gedung negaraPedoman teknis pembangunan bangunan gedung negara
Pedoman teknis pembangunan bangunan gedung negara
 
J.S. Daniel paper for high rise building construction cycle
J.S. Daniel paper for high rise building construction cycleJ.S. Daniel paper for high rise building construction cycle
J.S. Daniel paper for high rise building construction cycle
 
Project Execution Plan for High Rise Building
Project Execution Plan for High Rise BuildingProject Execution Plan for High Rise Building
Project Execution Plan for High Rise Building
 
High rise structure & core
High rise  structure & coreHigh rise  structure & core
High rise structure & core
 
High Rise Building Research Document
High Rise Building Research DocumentHigh Rise Building Research Document
High Rise Building Research Document
 
Mumbai High Rise Buildings Case studies of Kohinoor Square, Aquaria Grande, K...
Mumbai High Rise Buildings Case studies of Kohinoor Square, Aquaria Grande, K...Mumbai High Rise Buildings Case studies of Kohinoor Square, Aquaria Grande, K...
Mumbai High Rise Buildings Case studies of Kohinoor Square, Aquaria Grande, K...
 
Laporan tugas struktur baja
Laporan tugas struktur bajaLaporan tugas struktur baja
Laporan tugas struktur baja
 
High-rise structural systems
High-rise structural systemsHigh-rise structural systems
High-rise structural systems
 

Mehr von Arsitek 15

7 modul pa2 m7- bentuk atap
7 modul pa2 m7- bentuk atap7 modul pa2 m7- bentuk atap
7 modul pa2 m7- bentuk atapArsitek 15
 
6 modul pa2 m6-rancangan tapak
6 modul pa2 m6-rancangan tapak6 modul pa2 m6-rancangan tapak
6 modul pa2 m6-rancangan tapakArsitek 15
 
Utilitas dan Tangga
Utilitas dan TanggaUtilitas dan Tangga
Utilitas dan TanggaArsitek 15
 
Pondasi lanjut
Pondasi lanjutPondasi lanjut
Pondasi lanjutArsitek 15
 
Timeline Sejarah Arsitektur
Timeline Sejarah ArsitekturTimeline Sejarah Arsitektur
Timeline Sejarah ArsitekturArsitek 15
 
Kenapa Nilai Perancangan Saya Jelek?
Kenapa Nilai Perancangan Saya Jelek?Kenapa Nilai Perancangan Saya Jelek?
Kenapa Nilai Perancangan Saya Jelek?Arsitek 15
 

Mehr von Arsitek 15 (8)

7 modul pa2 m7- bentuk atap
7 modul pa2 m7- bentuk atap7 modul pa2 m7- bentuk atap
7 modul pa2 m7- bentuk atap
 
6 modul pa2 m6-rancangan tapak
6 modul pa2 m6-rancangan tapak6 modul pa2 m6-rancangan tapak
6 modul pa2 m6-rancangan tapak
 
Utilitas dan Tangga
Utilitas dan TanggaUtilitas dan Tangga
Utilitas dan Tangga
 
Pondasi lanjut
Pondasi lanjutPondasi lanjut
Pondasi lanjut
 
Sirkulasi
SirkulasiSirkulasi
Sirkulasi
 
Good Building
Good BuildingGood Building
Good Building
 
Timeline Sejarah Arsitektur
Timeline Sejarah ArsitekturTimeline Sejarah Arsitektur
Timeline Sejarah Arsitektur
 
Kenapa Nilai Perancangan Saya Jelek?
Kenapa Nilai Perancangan Saya Jelek?Kenapa Nilai Perancangan Saya Jelek?
Kenapa Nilai Perancangan Saya Jelek?
 

Kürzlich hochgeladen

KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAppgauliananda03
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxJuliBriana2
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...MuhammadSyamsuryadiS
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfsaptari3
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASbilqisizzati
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfJarzaniIsmail
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfEniNuraeni29
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxDEAAYUANGGREANI
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxSaujiOji
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"baimmuhammad71
 

Kürzlich hochgeladen (20)

KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 

Tangga pada Bangunan Bertingkat Rendah

  • 2. TANGGA  Adalah konstruksi yang menjembatani dua tingkat vertikal yang berjarak jauh satu sama lain.  Mendukung aktivitas dalam dua tempat dengan ketinggian berbeda terutama bangunan bertingkat
  • 3. TANGGA  Terdiri dari anak tangga-anak tangga yang memiliki tinggi yang sama.  Dapat berbentuk lurus, memutar atau merupakan kombinasi dari keduanya.
  • 4. TANGGA  Dalam Bidang Arsitektur Lansekap, merupakan Area Transisi atau penghubung eksterior dan interior yang memiliki sifat dan fungsi berbeda.  Memiliki elemen pelengkap seperti; Tinggi, Lebar, Kedalaman, Borders, Pagar Pengaman (Railing), dan Nosing/Step nosing (bagian tepi anak tangga)
  • 5. BAGIAN UTAMA TANGGA Ibu tangga (string), termasuk konstruksi utama tangga yang “memegang” anak tangga dan dapat merupakan bagian yang terpisah ataupun menyatu dengan konstruksi bangunan.
  • 6. BAGIAN UTAMA TANGGA Anak tangga ( riser/vertikal, tread/horisontal), merupakan bagian tempat kaki berpijak. Pegangan tangga (railing), sering disebut juga handrail, bagian ini berfungsi sebagai tumpuan tangan sewaktu kita menggunakan tangga.
  • 7. BAGIAN UTAMA TANGGA Pagar tangga (baluster), bagian yang menghubungkan ibu tangga dengan railing dan juga berfungsi sebagai pagar pengaman. Bordes, merupakan tempat beristirahat sewaktu menaiki tangga, biasanya berupa plat datar.
  • 8. POSISI LETAK  Perletakannya memiliki beberapa aspek pertimbangan seperti: Lokasi, Arah, Bentuk, dan Jumlah Anak Tangga  Perletakannya pada daerah yang mudah dijangkau dari segala ruangan.  Dianjurkan minimal dua buah tangga untuk mengantisipasi keadaan darurat
  • 9. LEBAR TANGGA  Rumah tinggal min. 80 cm, service min. 60 cm  Lebar bordes min. sama lebar tangga  Lebar tangga min./orang 60 cm  Lebar tangga bangunan umum 60 cm per 100 orang. Misal 1000 orang: butuh 1 tangga 6 m atau 2 tangga 3 m  Standar keamanan bangunan min.120 cm
  • 10.
  • 11. LEBAR & TINGGI ANAK TANGGA  (L + 2T) = 60 s/d 65 cm  T = 14 – 20 cm (mudah di daki)  L = 22,5 – 30 cm (tapak sepatu dapat berpijak)
  • 12. JUMLAH ANAK TANGGA  tidak lebih dari 12 buah  apabila lebih bordes  keterbatasan ruangan dimungkinkan jumlah maksimal 16  Ukuran seragam, bila tidak yang berbeda pada bagian paling bawah Jumlah anak tangga = tinggi floor to floor – 1 T
  • 13. CONTOH PERHITUNGAN  Misal: floor to floor = 320 cm  Ukuran Anak Tangga Dicoba : t = 16 cm, I = 26 cm Maka : 2 t + l = (2 x 16) + 26 = 58 < 60. tangga terlalu landai, melelahkan. Dicoba : t = 20 cm, l = 28 cm Maka : 2 t + l = (2 x 20) + 28 = 68 > 65. tangga terlalu curam, cepat lelah. Dicoba : t = 18 cm, l = 28 cm Maka : 2 t + l = (2 x 18) + 28 = 64 cm boleh dipakai.
  • 14. CONTOH PERHITUNGAN  Jumlah anak tangga = 320/18 – 1 = 16,78 buah  Alternatif 1: Jumlahnya dibulatkan ke atas (17 buah), selisihnya dibagi rata. 320/t – 1 = 17, maka t dibuat 17,8 cm  Alternatif 2: Tinggi seluruh anak tangga dibuat sama, kecuali anak tangga terbawah dengan ukuran yang berbeda. jumlahnya lebih dari 12 anak tangga (17 anak tangga), maka anak tangga ke 9 dapat menjadi bordes
  • 15.
  • 16. RUANG TANGGA  Adalah ukuran modul ruang yang dibutuhkan untuk perletakan tangga.  Harus cukup cahaya dan ventilasi.  Ukuran ditentukan jumlah anak tangga dan bentuk tangga. GAMBAR
  • 17. KONSTRUKSI TANGGA  menjadi satu atau terpisah dengan rangka bangunan  dibuat menjadi satu: apabila bangunan mengalami penurunan, sudut kemiringan tangga berubah.  dibuat terpisah: membutuhkan ruang yang lebih besar. termasuk pondasi dan ranga bangunan, diberi sela + 5 cm.
  • 18. LUBANG TANGGA  Adalah lubang pada plat lantai atas tempat perletakan tangga.  Ukuran tinggi bebas: tinggi sampai anak tangga yang tepat dibawahnya berkisar 190 – 200 cm.  Ukuran panjang lubang tangga adalah: P = Ptangga – nL Ptangga = jumlah L + lebar bordes nL = Jumlah lebar tangga sampai tinggi bebas
  • 20. KETENTUAN LAINNYA  Memenuhi syarat konstruksi: awet, stabil, aman, dan kokoh.  Kemiringan tidak terlalu tajam (sebaiknya kurang dari 45 derajat)  Memenuhi nilai estetika