1. I. URAIAN JARINGAN IRIGASI
1.1.Lokasi
Untuk mencapai lokasi Daerah Irigasi CIKARANG/CIPARI, dapat ditempuh
dengan kendaraan roda 4 (empat) selama ± 0.30 jam dari Serang ke arah
Selatan dengan jarak tempuh ± 19.00 km dengan melalui jalan Provinsi
dilanjutkan jalan desa ke lokasi. Letak Kantor Desa PADASUKA ± 0.150 Km
dari lokasi dan dapat ditempuh dengan kendaraan roda 4 (empat) selama ±
5 menit.
Adapun lokasi tersebut sebagai berikut :
• Nama Daerah Irigasi : CIKARANG/CIPARI
• Luas Areal : 76.30 Ha
• Kemantren : BAROS TIMUR
• UPTD Pengairan Wil. : PETIR
• Bidang : SUMBER DAYA AIR
• Dinas : DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN SERANG
• Kabupaten : SERANG
• Kecamatan : BAROS
• Desa : PADASUKA
1.2.Jaringan Irigasi
1.2.1.Sumber Air
Sumber air yang menjadi andalan untuk jaringan irigasi ini, berasal
dari Sungai CIKARANG melalui pengambilan Bangunan Bendung
CIKARANG/CIPARI.
1.2.2.Bangunan Utama
Bangunan air yang memberikan air untuk Daerah Irigasi
CIKARANG/CIPARI adalah Bendung 1 (satu) buah dan Jaringan
Pembawa Saluran SEKUNDER. Bangunan utama ini dibangun pada
Tahun 1995/1996.
1
2. 1.2.3.Daerah Layanan
Daerah layanan Daerah Irigasi CIKARANG/CIPARI, meliputi 1 (satu)
desa terdiri dari :
• Desa : PADASUKA
Adapun Daerah layanan Daerah Irigasi CIKARANG/CIPARI, dapat
dilihat pada Tabel : 1.1.
1.2.4.Jaringan Pembawa
Jaringan pembawa yang ada pada Daerah Irigasi CIKARANG/CIPARI,
adalah Sungai CIKARANG dibagikan melalui 1 (satu) buah saluran
pengambilan yaitu kearah kiri. Total panjang saluran 0.610 km,
terdiri :
Kanan : 0.000 Km terdiri dari ;
• Saluran Induk : 0.000 km
• Saluran Sekunder : 0.000 km
Kiri : 0.610 Km terdiri dari ;
• Saluran Induk : 0.000 km
• Saluran Sekunder : 0.610 km
1.3.Organisasi Dan Personalia
Daerah Irigasi CIKARANG/CIPARI terdiri dari 1 (satu) Kemantren. Adapun
UPTD yang membawahi Daerah Irigasi tersebut adalah UPTD Pengairan
Wilayah PETIR dan Kemantren BAROS TIMUR, dengan jumlah personalia
sebanyak 0 (nol) orang, terdiri dari :
Mantri Pengairan : 0 (nol) orang
Penjaga Bendung : 0 (nol) orang
Penjaga Pintu Air : 0 (nol) orang
Daftar pegawai yang dikerjakan, dapat dilihat pada Tabel 1.2.
1.4.Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) Mitra Cai
Jumlah P3A Mitra Cai yang ikut membantu mengelola pembagian air secara
kontinyu untuk Daerah Irigasi CIKARANG/CIPARI, terdiri dari 1 (satu) unit
P3A Mitra Cai dengan nama P3A Mitra Cai SALUYU terletak di Desa
PADASUKA Kecamatan BAROS Kabupaten SERANG Provinsi BANTEN.
Untuk lebih jelasnya, mengenai keberadaan Organisasi P3A Mitra Cai, dapat
dilihat pada Bagan Struktur Organisasi P3A Mitra Cai pada Gambar 1.1.
2
3. Sedangkan Struktur Organisasi Pembinaan P3A Mitra Cai dapat dilihat pada
Gambar 1.2., sedangkan untuk Daftar P3A menurut Desa dapat dilihat pada
Tabel 1.3. dan Petak Tersier ditiap Desa Tabel 1.4.
Gambar : 1.1
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI P3A MITRA CAI
NAMA P3A : SALUYU
DAERAH IRIGASI : CIKARANG/CIPARI
KECAMATAN : BAROS
LUAS AREAL : 76.30 HA
RAPAT ANGGOTA
KETUA
WAKIL KETUA
BENDAHARA SEKRETARIS
ULU-ULU TEKNIS
ANGGOTA PETANI PEMAKAI AIR
Gambar 1.2.
3
4. BAGAN PEMBINAAN PERKUMPULAN PETANI PEMAKAI AIR
MENURUT INSTRUKSI PRESIDEN NO. 2 TAHUN 1984
DEP. PEKERJAAN UMUM DEP. DALAM NEGERI DEP.PERTANIAN
DIPERTA
DPU PROVINSI GUBERNUR PROVINSI
BUPATI// DIPERTA
DPU KABUPATEN WALIKOTA KABUPATEN
UPTD PENGAIRAN CAMAT UPTD PERTANIAN
JURU PENGAIRAN KEPALA DESA P.P.L
PERKUMPULAN PETANI PEMAKAI AIR
PASAL 12 : DILAKUKAN OLEH GUBERNUR; BUPATI / WALIKOTA; CAMAT
(PEMBINAAN) : KEPALA DAERAH
: DARI SEGI TEKNIS DIBANTU OLEH INSTANSI :
1. BIDANG KETEKNIKAN IRIGASI
OLEH : DINAS PEKERJAAN UMUM BIDANG SUMBER DAYA AIR
MENGENAI : SURVEY, DESAIN, KONSTRUKSI, EKSPLOITASI
PEMELIHARAAN JARINGAN TERSIER DAN JARINGAN
TINGKAT USAHA – TANI LAINNYA.
2. BIDANG KETEKNIKAN PERTANIAN :
OLEH : DINAS PERTANIAN
MENGENAI : PEMANFAATAN AIR IRIGASI
II. DATA DASAR
4
5. 2.1.Peta Dasar Daerah Irigasi
Dapat dilihat pada Gambar 1, Gambar 2 dan Gambar 3 merupakan Skema
Jaringan Irigasi dan Skema Bangunan yang ada pada daerah irigasi.
2.1.1.Daftar Inventarisasi Petak Tersier dan Areal Sawah (Potensial)
Tiap Petak
Daftar Petak Tersier dan Areal Sawah, dapat dilihat pada Tabel : 2.1.
2.1.2.Bendung, Bangunan Pengambilan, dan Sadap
Bangunan utama pada Daerah Irigasi CIKARANG/CIPARI, terdiri
dari Bendung 1 (satu) buah, Bangunan Sadap 3 (tiga) buah, dan 1
(satu) buah Gorong-gorong.
Adapun data elevasi dan dimensi Bendung, sebagai berikut :
1. Tubuh Bendung CIKARANG/CIPARI :
• Panjang : 38.50 m
• Lebar Mercu : 17.00 m
• Elevasi Mercu : + m
• Elevasi muka air normal : + m
• Elevasi muka air banjir : + m
• Elevasi tembok pangkal : + m
• Elevasi dasar sebelah udik : + m
• Tinggi bendung : 1.00 m
2. Pintu Pengambilan Kiri
• Lebar : 1.00 m
• Elevasi bukaan bawah : + m
• Elevasi bukaan atas : + m
• Daun Pintu : 1 bh Balok Sekat
• Kapasitas Rencana : 0.299 m3/det
3. Pintu Penguras
• Lebar : 1.00 m
• Tinggi : 0.80 m
• Elevasi dasar : + m
• Daun pintu : 1 bh Balok Sekat
2.1.3.Saluran Irigasi
5
6. Saluran Irigasi yang terdapat pada Daerah Irigasi CIKARANG/CIPARI
terdiri dari 1 (satu) buah saluran SEKUNDER. Adapun nama,
panjang saluran lokasi lining dan panjang lining bisa dilihat pada
Tabel 2.2.
2.1.4.Inventarisasi Bangunan
Inventarisasi bangunan yang ada pada Daerah Irigasi
CIKARANG/CIPARI, selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 2.3. dan
Tabel 2.4.
2.2.Gambar-gambar
Perangkat gambar, peta dan dokumen yang dijilid sebagai album terpisah.
III. DATA HIDROLOGI
6
7. 3.1. Curah Hujan Dan Data Klimatologi
Daerah Irigasi CIKARANG/CIPARI mempunyai stasiun pengamat hujan
secara langsung yang ada di Kecamatan BAROS, yaitu :
• Stasiun Kecamatan BAROS dengan Nomor Stasiun : 24
Lama Pengamatan 32 tahun dari tahun 1975 s.d. tahun 2006.
Adapun data curah hujan bulanan untuk pengamatan 32 tahun terakhir,
terlihat pada Tabel 3.1
3.2. Debit Sungai
Data debit sungai rata-rata setengah bulanan untuk jangka waktu …..
tahun dari tahun ………….. sampai dengan tahun……….., dapat dilihat pada
Tabel 3.2., sedangkan Debit Maksimum dan Minimum Sungai dan
Bangunan Pengambilan dapat dilihat pada Tabel 3.3.
IV. DATA DESAIN
7
8. 4.1. Data Desain Saluran Meliputi Tabel Parameter Saluran Untuk Areal
Yang Dilayani
Perhitungan Dimensi Saluran Induk dan Sekunder Daerah Irigasi
CIKARANG/CIPARI dapat dilihat pada Tabel : 4.1
Tabel berikut menunjukan keadaan Dimensi saluran tersier, luas dan
debit rencana dari Daerah Irigasi CIKARANG/CIPARI. Perhitungan Dimensi
Saluran Tersier dapat dilihat pada Tabel : 4.2
4.2. Titik Tetap Duga
Titik Tetap Duga, dapat dilihat pada Tabel 4.3.
4.3. Bangunan Ukur dan Mistar Ukur
Tabel Bangunan Ukur dan Mistar Ukur, dapat dilihat pada Tabel 4.4. dan
Tabel 4.5.
4.4. Papan Operasi dan Larangan
Papan Operasi sebagai alat informasi bagi pengguna air, dapat dilihat pada
Tabel 4.6.
4.5. Kebutuhan Air Tanaman
Perhitungan Kebutuhan Air Tanaman, sebagai berikut :
Satuan Kebutuhan Air di
Tanaman dan tahap pertumbuhan sawah (l/det)
Musim Hujan Musim
Kemarau
I. PADI
1. Pengolahan tanah dan 1.25 1.125
pemindahan benih 0.75 0.85
2. Pertumbuhan 0.00 0.00
3. Panen
II. PALAWIJA
1. Kebutuhan air banyak 0.00 0.30
2. Kebutuhan air sedikit 0.00 0.20
Angka-angka tersebut harus diperbanyak dengan faktor kehilangan air di
saluran yang terlihat pada tabel dibawah ini :
8
9. Tingkat Jaringan Kehilangan air irigasi
1. Saluran TERSIER 30 % Kebutuhan air tanaman.
2. Saluran SEKUNDER 10 % Kebutuhan total jaringan
tersier.
3. Saluran INDUK 10 % Kebutuhan total saluran
induk plus kehilangan pada
saluran sekunder.
9