4. Berdirinya Kerajaan Kediri
• Kerajaan Kediri becorak Hindu. Terletak di
daerah Jawa Timur. Airlangga membagi
kerajaannya menjadi dua. Kediri diberikan
kepada Samarawijaya, dan Jenggala diberikan
kepada Panji Garasakan. Pada tahun 1044,
kedua kerajaan berperang untuk
memperebutkan kekuasaan sampai tahun
1052.Kemenangan awal berada di pihak
Jenggala. Akan tetapi, menginjak abad ke-12,
kemenangan sudah berada di pihak Kediri.
5. Sumber sejarah
• Berita asing tentang Kerajaan Kediri sebagian
besar diperoleh dari berita Cina. Berita Cina ini
merupakan kumpulan cerita dari para pedagang
Cina yang melakukan kegiatan perdagangan di
Kerajaan Kediri. Seperti Kronik Cina bernama Chu
fan Chi karangan Chu ju kua (1220 M). Buku ini
banyak mengambil cerita dari buku Ling wai tai ta
(1778 M) karangan Chu ik fei. Kedua buku ini
menerangkan keadaan Kerajaan Kediri pada abad
ke-12 dan ke-13M.
6. Raja-raja yang memerintah
• Raja Kediri pada tahun 1104 adalah Jayawarsa.
Setelah Jayawarsa, secara berturut-turut
Kediri diperintah oleh :
a) Bameswara (1117-1130)
b) Jayabhaya (1135-1157)
c) Sarweswara (1159-1161)
d) Aryeswara (1169-1181)
e) Gandra
(1181)
f) Kameswara (1182-1185)
g) Kertajaya
(1190-1222)
8. • Politik
Dari sekian nama raja yang sudah diketahui,
Jayabhaya adalah raja yang sangat terkenal.
Pada masa Jayabhaya, Empu Sedah dan Empu
Panuluh mengubah Kitab Bharatayudha.
Menurut Prasasti Ngantang, pemerintahan
Jayabhaya telah berhasil mengakhiri
kekacauan orang-orang Jenggala.
9. • Ekonomi
Kehidupan rakyat Kediri sangat teratur. Mata
pencaharian masyarakatnya adalah bertani
dan berdagang. Hasil utama pertaniannya
adalah beras. Barang dagangan Kediri berupa
emas, perak, gading, kayu cendana, dan
pinang. Pajak rakyat pada waktu itu berupa
hasil bumi, seperti beras dan palawija.
10. • Agama
Beberapa prasasti menyebutkan nama abhiseka raja
yang berarti penjelmaan Wisnu. Akan tetapi, hal ini
tidak langsung membuktikan bahwa wisnuisme
berkembang pada saat itu. Karena landasan filosofis
yang dikenal di Jawa pada masa itu selalu
menganggap raja saa dengan dewa Wisnu dalam hal
sebagai pelindung rakyat dan dunia atau kerajaan.
Secara umum bahwa agama Hindu, khususnya
pemujaan kepada Siwa, mendominasi perkembangan
agama pada masa kediri. Hal ini tercermin dari
temuan prasasti, arca-arca, maupun karya-karya
sastra Jawa Kuno yang berasal dari masa ini.
11. Peninggalan
Peninggalan sejarah Kerajaan Kediri, antara
lain:
• Kitab
- Kresnayana oleh Empu Triguna.
- Bharatayudha oleh Empu Sedah dan Empu
Panuluh.
- Smaradhana oleh Empu Dharmaja.
- Lubdaka oleh Empu Takunang
12. • Prasasti :
Prasasti Sirah Keting (1104 M), yang memuat tentang
pemberian hadiah tanah kepada rakyat desa oleh Raja
Jayawarsa.
Prasasti yang ditemukan di Tulungagung dan Kertosono
berisi masalah keagamaan, diperkirakan berasal dari Raja
Bameswara (1117-1130 M).
Prasasti Ngantang (1135 M), yang menyebutkan tentang
Raja Jayabaya yang memberikan hadiah kepada rakyat Desa
Ngantang sebidang tanah yang bebas dari pajak.
Prasasti Jaring (1181 M) dari Raja Gandra yang memuat
tentang sejumlah nama-nama hewan seperti Kebo Waruga
dan Tikus finada.
Prasasti Kamulan (1194 M), yang menyatakan bahwa
pada masa pemerintahan Raja Kertajaya, Kerajaan Kediri telah
berhasil mengalahkan musuh yang telah memusuhi istana di
Katang-katang.
14. Proses kehancuran
• Raja terakhir kerajaan Kediri adalah Kertajaya.
Pada masa akhir pemerintahannya, Kediri
dalam keadaan lemah. Pada tahun 1222,
Kediri diserang oleh Ken Arok dari Tumapel.
Terjadilah pertempuran di Desa Ganter dekat
pujon, Malang. Kertajaya kalah dalam
pertempuran, maka berakhirlah riwayat
kerajaan Kediri.