Laporan kasus ini membahas diagnosa morbili pada pasien perempuan berusia 4 tahun dengan gejala demam berkelanjutan, ruam di seluruh tubuh, dan komplikasi bronkopneumonia bilateral. Pemeriksaan fisik menunjukkan tanda infeksi dan ruam makulopapular, sedangkan pemeriksaan penunjang menunjukkan leukositosis dan hasil röntgen thoraks menunjukkan bronkopneumonia bilateral. Diagnosis kerja adalah morbili dengan komplikasi bronk
1. Laporan Kasus
MORBILI
Pendamping :
dr. Richard S.Nelson
dr. Corry Christina
Oleh :
dr. Aris Rahmanda
PROGRAM INTERSHIP DOKTER INDONESIA
RSUD KOTA BEKASI
2017
2. IDENTITAS PASIEN
Nama : An. AS
Jenis Kelamin : Perempuan
Usia / TTL : 12 November 2012 / 5th
Alamat : Pekayon
Tanggal MRS : 3 April 2017
3. ANAMNESIS
Demam sejak 5 hari SMRS demam dirasakan terus-menerus
Disertai dengan ruam pada 1 hari setelahnya
Ruam dimulai dari wajah dada seluruh tubuh semakin banyak
Ruam tidak bersisik, tidak menimbul, tidak terasa panas/ gatal
Pilek (+), batuk berdahak (+) hijau ke kuningan
Mata merah dan berair (+)
Sesak (-)
BAB / BAK Normal
Riwayat kejang demam (-)
4. ANAMNESIS
Riwayat pengobatan:
Pasien belum berobat untuk keluhanya saat ini. Riwayat vaksinasi tidak jelas,
Riwayat kesehatan/ penyakit:
Pasien belum pernah mengalami keluhan serupa sebelumnya. DM (-),Penyakit jantung (-),Asma
(-). HT (-)
Riwayat keluarga:
Tidak ada anggota keluarga yang mempunyai keluhan serupa sebelumnya
Kondisi lingkungan sosial dan fisik :
Pasien tinggal bersama ayah dan ibu serta nenek pasien. Lingkungan rumah padat penduduk.
Tetangga pasien memiliki keluhan yang sama dengan pasien.
5. PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : Tampak sakit ringan - sedang
Kesadaran : Composmentis, GCS E4 M6 V5
Tanda Vital
Nadi : 100 kali/menit, Isi Kuat, Cukup
Respirasi : 26 kali/menit
Suhu : 38.2 0C
BB : 10 kg
6. PEMERIKSAAN FISIK
Kepala : Normocephal, wajah tampak menyeringai
Mata : Konjungtiva anemis (-/-) sclera ikterik (-/-), injeksi konjungtiva (+/+)
Leher : Pembesaran KGB a/r Coli (-)
Thoraks
Paru-paru
Inspeksi : Pergerakan dinding dada simetris, tidak terlihat luka, kulit kemerahan atau
penonjolan
Palpasi : Tidak teraba kelainan dan masa pada seluruh lapang paru. Fremitus taktil dan
vocal statis dan dinamis kanan kiri.
Perkusi : Terdengar sonor pada kedua hemithorax
Auskultasi : Suara nafas dasar vesicular di lapang paru kanan , rhonki +/+, Wheezing -/-
7. PEMERIKSAAN FISIK
Jantung
Inspeksi : Iktus cordis tidak terlihat
Palpasi : Iktus cordis sulit di tentukan
Perkusi : Kardiomegali (-)
Auskultasi : Bunyi jantung I-II regular, gallop (-) murmur (-)
Abdomen
Inspeksi : Datar, tidak ada jejas
Auskultasi : Bising usus (+) normal
Perkusi : Timpani pada seluruh kuadran . Nyeri Ketok CVA (-)
Palpasi : Perut teraba supel.Nyeri tekan epigastrik (+), hepar dan lien tidak teraba.
8. PEMERIKSAAN FISIK
Ekstremitas
Akral hangat pada ekstremitas atas dan bawah kanan kiri
Udem negative pada ekstremitas atas dan bawah kanan kiri
Tidak terdapat atrofi pada otot ekstremitas
Baggy pants negatif
Dermatologi
Pada seluruh permukaan kulit, terdapat makula-makula hipopigmentasi dengan skuama halus
diatasnya.
9. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Darah Lengkap Hasil Nilai Rujukan
Leukosit 22.4* 5 – 10 ribu /uL
Hemoglobin 11.6 13 – 17,5 g/dL
Trombosit 382 150 -450 ribu/uL
Hematokrit 39.3 %
Elektrolit
Na 135 135-145 mmol/L
K 3.6 3.4-5.0 mmol/L
Cl 96 94-111mmol/L
11. DIAGNOSIS
DIAGNOSIS KERJA
1. Morbilli dengan komplikasi bronkopneumonia pada anak dengan gizi buruk
DIAGNOSIS BANDING
1. Rubella
2. Dengue
3. Drug eruption
12. TATALAKSANA
Tujuan penetalaksaan untuk terapi simptomatik , terapi kausatif dan tatalaksana suportif
Medikamentosa
◦ IVFD KaEN IIIB 1000cc/24 jam
◦ Paracetamol syr 3x120mg P.O
◦ Cefotaxime 3x500mg IV
◦ Vitamin A 1x200.000 U 2 hari
Non Medikamentosa
Tirah baring
Diet tinggi protein dan kandungan gizi
13. Pembahasan Kasus
ANAMNESIS
KU : Demam 5 hari SMRS
Diserati ruam dari wajah ke seluruh tubuh
Batuk (+) & pilek (+) dahak kuning
Sesak (-)
Mata kemerahan (+)
PEMERIKSAAN FISIK
BB 10kg kesan gizi buruk
Peningkatan suhu (38.2oC)
Rhonki (+/+)
Ruam makulopapular seluruh tubuh
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Leukositosis 22.400 /ul
Rö Thorax bronkopneumonia bilateral
14. Pendahuluan
oMorbilli infeksi virus akut dan menular.
oPenyebabnya virus morbili, merupakan salah satu virus RNA dari famili
paramyxoviridae
oTerdapat dalam sekret nasofaring dan darah selama masa prodromal s/di 24
jam setelah timbul bercak-bercak
oCara penularan dengan droplet dan kontak.
oInsiden tertinggi antara usia 2 dan 14 tahun,
oTimbul pada masa anak dan kekebalan seumur hidup
15. Gejala Klinis
Stadium kataral (prodromal)
Berlangsung 4-5 hari disertai panas, malaise, batuk, fotofobia, konjungtivitis dan koriza
Stadium Erupsi
Terjadinya eritema yang berbentuk makula-papula disertai menaiknya suhu badan
Mula-mula eritem timbul dibelakang telinga, dibagian atas lateral tengkuk, sepanjang rambut dan bagian belakang bawah
Ruam mencapai anggota bawah pada hari ketiga dan akan menghilang sesuai urutan terjadinya.
Stadium konvalesensi
Erupsi berkurang meninggalkan bekas yang berwarna lebih tua (hiperpigmentasi) yang lama kelamaan akan hilang sendiri
Hiperpigmentasi ini merupakan gejala patognomonik untuk morbili
16. Diagnosis Banding
Fleisher GR & Ludwig S, Textbook of Pediatric Emergency Medicine, Lippincott Williams & Wilkins
2010, p 511
17. Komplikasi
Sistem organ Komplikasi
Pernapasan Otitis media, mastoiditis, pneumonia, pneumotorak
Saraf Kejang demam, ensefalitis, peradangan pasca ensefalitis, SSPE,
sindrom guilain barre
Pencernaan Diare, apendisitis, hepatitis, pankreatitis
Mata Keratitis, ulserasi kornea, oklusi vena sentral, kebutaan
Darah Purpura trombositopeni, DIC
Jantung Miokarditis, perikarditis
Kulit Deskuamasi berat dan selulitis
Lainnya Hipokalsemi, miositis, nefritis, gagal ginjal, malnutrisi, kematian
18. Penatalaksanaan
Pengobatan morbili adalah supportif.
Pertahankan cairan tubuh dan penggantian cairan tubuh yang hilang jika diare
WHO merekomendasikan vitamin A untuk semua anak dengan serangan morbili akut. Vitamin
A diberikan sekali sehari selama dua hari dengan dosis :
1. 50.000 IU untuk bayi berusia kurang dari 6 bulan
2. 100.000 IU untuk bayi berusia 6-11 bulan
3. 200.000 IU untuk anak berusia lebih dari 12 bulan
Antibiotik bila terjadi komplikasi
Cth : Cefotaxime 200mg/kgBB pemberian dalam 3 dosis / hari
Chen, Selina. Measles. Medscape Reference [serial online] 2016 November 10 [disitasi tanggal 2017 April 5; dapat diakses
pada : http://emedicine.medscape.com/article/966220-overview
20. Daftar Pustaka
1. Chen, Selina. Measles. Medscape Reference [serial online] 2016 November 10 [disitasi
tanggal 2017 April 5; dapat diakses pada : http://emedicine.medscape.com/article/966220-
overview
2. Perry R.T., Halsey N.A., 2014, The clinical significance of measles, Oxford journals, 189-196.
3. Archbald R.W., Weller R.O., Meadow S.R., 2007, Measles pneumonia and the nature of the
inclusion-bearing giant cells, J Pathol, 103.
4. Atmar R.L, 2011, Complications of measles during pregnancy, Clin Infect Dis, 217-226.
5. Fleisher GR & Ludwig S, Textbook of Pediatric Emergency Medicine, Lippincott Williams &
Wilkins 2010, p 511