SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 12
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
KECAMATAN SRAGI
DESA KEDUNGJARAN
PERATURAN DESA KEDUNGJARAN
NO 6 TAHUN 2017
TENTANG
KESEHATAN IBU, BAYI BARU LAHIR DAN ANAK
(KIBBLA)
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
KECAMATAN SRAGI
DESA KEDUNGJARAN
PERATURAN DESA KEDUNGJARAN
NO 6 TAHUN 2017
TENTANG
KESEHATAN IBU, BAYI BARU LAHIR DAN ANAK (KIBBLA)
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEPALA DESA KEDUNGJARAN
Menimbang : a. bahwa dalam rangka menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) serta Angka
Kematian Bayi (AKB) di Desa Kedungjaran sebagai upaya peningkatan
kesejahteraan rakyat perlu dilakukan pelayanan kesehatan dasar terutama
kepada ibu, bayi dan anak;
b. bahwa pengelolaan dan penyelenggaraan pembangunan kesehatan di wilayah
Desa Kedungjaran merupakan tanggungjawab bersama antara Pemerintah
Desa, Lembaga-lembaga yang ada di tingkat desa, dunia usaha/swasta dan
masyarakat;
c. bahwa sehubungan dengan maksud pada huruf a, dan b konsideran
menimbang ini, perlu adanya Peraturan Desa tentang Kesehatan Ibu, Bayi
Baru Lahir dan Anak (KIBBLA);
Mengingat : 1. Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan;
2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5495);
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2015 Tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 Tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa;
4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia No. 111 Tahun
2014 Tentang Pedoman Teknis Peraturan di Desa;
5. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1529 / Menkes /
SK / X / 2010 tentang Pedoman Umum Pengembangan Desa dan Kelurahan
Siaga Aktif;
6. Peraturan Menteri Desa No. 1 Tahun 2015 tentang Pedoman Kewenangan
Berdasarkan Hak Asal Usul dan Kewenangan Lokal Berskala Desa;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2016
Tentang Pedoman Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat Dengan
Pendekatan Keluarga;
8. Permen Desa Nomor 22 Tahun 2016 Tentang Prioritas Penggunaan Dana
Desa tahun 2017
9. Peraturan Desa No. 12 Tahun 2015 Tentang Mobil Siaga;
10. Peraturan Desa Kedungjaran No. 2 Tahun 2017 Tentang Kesehatan Desa.
11. Peraturan Desa Kedungjaran No. 6 Tahun 2017 Tentang PKD
Dengan Persetujuan Bersama
BADAN PERMUSYAWARATAN DESA KEDUNGJARAN
Dan
KEPALA DESA KEDUNGJARAN
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN DESA KEDUNGJARAN TENTANG KESEHATAN IBU,
BAYI BARU LAHIR DANANAK (KIBBLA)
Dalam Peraturan Desa ini yang di maksud dengan:
1. Desa adalah Desa Kedungjaran.
2. Peraturan Desa adalah kebijakan penyelenggaraan pemerintahan desa yang ditetapkan
oleh Kepala Desa Kedungjaran setelah mendapat persetujuan dari Badan
Permusyawaratan Desa Kedungjaran.
3. Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan
setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi.
4. Kesehatan Ibu Bayi Baru Lahir dan Anak yang selanjutnya disebut KIBBLA adalah
paket pelayanan terpadu dengan memfokuskan pada intervensi yang terbukti berhasil
menurunkan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi serta Anak.
5. Pos Pelayanan Terpadu yang selanjutnya disebut Posyandu adalah upaya kesehatan
bersumber daya masyarakat yang memberikan pelayanan kesehatan masyarakat yang
meliputi 5 program prioritas yaitu keluarga berencana, kesehatan ibu dan anak, gizi,
imunisasi dan penanggulangan diare.
6. Pos Persalinan Desa yang selanjutnya disebut Poliklinik Kesehatan Desa adalah
fasilitas pelayanan masyarakat desa yang memberikan pelayanan kesehatan ibu, bayi
dan anak.
7. Praktek bidan adalah tempat untuk penyelenggaraan pelayanan kebidanan bagi wanita
hamil, nifas, dan KB, dan penyelenggaraan pelayanan bayi dan balita.
8. Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi yang selanjutnya
disingkat P4K adalah kegiatan yang dilakukan dalam rangka peningkatkan peran aktif
suami, keluarga dan masyarakat dalam merencanakan persalinan yang aman dan
persiapan menghadapi komplikasi bagi ibu hamil serta tanda bahaya kehamilan.
9. Dukun bayi adalah tenaga non profesional yang bekerja membantu proses persalinan
oleh tenaga kesehatan.
10. Tim Kesehatan Desa, atau nama lain yang sudah ada di desa, adalah suatu lembaga
yang pembentukannya berdasarkan hasil musyawarah desa yang melibatkan tokoh
masyarakat, agama, pemuda, PKK, bidan di desa, kader posyandu, BPD, dan LPMD.
Tim Kesehatan Desa ini dikoordinir oleh Pokja IV PKK, dan beranggotakan kader
kesehatan.
11. Sasaran KIBBLA adalah Ibu hamil, ibu melahirkan, ibu nifas, bayi baru lahir dan
balita.
BAB II
HAK DAN KEWAJIBAN
Bagian Pertama
Hak Masyarakat
Pasal 2
Setiap orang berhak:
(1) mendapatkan akses pelayanan KIBBLA pada sarana pelayanan kesehatan Pemerintah
Desa dan Tenaga Kesehatan;
(2) mendapatkan informasi KIBBLA yang proposional;
(3) bagi masyarakat miskin mendapat jaminan pembiayaan KIBBLA dari Pemerintah
Desa.
Bagian Kedua
Kewajiban Penyelenggara Pelayanan KIBBLA
Pasal 3
Penyelenggara pelayanan KIBBLA berkewajiban:
(1) meningkatkan pemeliharaan KIBBLA;
(2) memberikan informasi yang sebenranya mengenai pelayanan KIBBLA;
(3) melakukan kemitraan antara Pemerintah dan swasta termasuk Bidan praktek swasta
dalam upaya meningkatkan derajad KIBBLA;
(4) memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan;
(5) prosedur yang sebagimana dimaksud pada ayat (4) adalah segala aturan yang berlaku
pada Poliklinik Kesehatan Desa dan Posyandu Desa.
Bagian Ketiga
Kewajiban Masyarakat
Pasal 4
Masyarakat pengguna layanan KIBBLA berkewajiban:
(1) mematuhi prosedur dan anjuran dari penyelenggara pelayanan;
(2) meningkatkan pemeliharaan kesehatan diri dan keluarga;
(3) meningkatkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS);
(4) membantu pengguna layanan KIBBLA;
(5) membantu mensosialisasikan program Pemerintah Desa tentang KIBBLA.
BAB III
WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB PEMERINTAH DESA
Bagian Pertama
Wewenang
Pasal 5
Wewenang Pemerintah Desa dalam penyelenggaran pelayanan kesehatan:
(1) memberikan penerangan dan penyuluhan KIBBLA kepada masyarakat;
(2) melakukan pembinaan dan pengawasan kepada para tenaga kesehatan baik perorangan
maupun yang berada pada institusi pemerintah desa dan swasta;
(3) membantu Pemerintah melakukan Audit Maternal Perinatal (AMP) terhadap setiap
kasus yang terkait dengan kematian ibu dan bayi.
Bagian Kedua
Tanggung Jawab
Pasal 6
Tanggung jawab Pemerintah Desa dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan:
(1) mengatur, membina dan mengevaluasi penyelenggaraan pelayanan KIBBLA;
(2) menyelenggarakan pelayanan kesehatan KIBBLA yang merata dan terjangkau oleh
masyarakat;
(3) meningkatkan derajad kesehatan masyarakat.
BAB IV
PELAYANAN KESEHATAN
Bagian Pertama
Pasal 7
(1) Bayi dan balita dari keluarga miskin yang kekurangan energi kronis berhak mendapat
jaminanan pemberian makanan tambahan melalui dana APBDES dan swadaya
masyarakat.
(2) Bayi dan balita berhak mendapat pelayanan Posyandu secara rutin: monitoring
pertumbuhan, gizi, imunisasi, pencegahan diare.
Bagian Kedua
Tenaga Persalinan
Pasal 8
(1) Setiap pertolongan persalinan harus dilaksanakan di sarana kesehatan dan ditangani
oleh tenaga kesehatan / Bidan yang kompeten.
(2) Dalam melaksanakan pertolongan persalinan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
tenaga kesehatan dapat menjalin kemitraan dengan dukun bayi.
Bagian Ketiga
Pembagian Tugas Bidan, Dukun Bayi, Tim Kesehatan Desa
Pasal 9
(1) Bidan mempunyai tugas:
a. melakukan asuhan kebidanan sesuai standar pelayanan dan kewenangannya;
b. melakukan pemeriksaan pada kehamilan;
c. melakukan pertolongan persalinan;
d. melakukan asuhan kebidanan paska persalinan pada ibu nifas dan bayi baru lahir;
dan
e. melakukan perawatan pada bayi baru lahir.
(2) Dukun bayi mempunyai tugas:
a. memotifasi setiap ibu hamil untuk melakukan pemeriksaan kehamilan sedini
mungkin pada Bidan atau Tenaga Kesehatan;
b. memotifasi ibu hamil untuk merencanakan persalinan bersama Bidan dan atau
Tenaga Kesehatan;
c. mendampingi ibu bersalin pada saat persalinan di Bidan dan atau Tenaga
Kesehatan;
d. melakukan perawatan pada bayi lahir sesuai standar pelayanan dan
kewenangannya.
(3) Tim Kesehatan Desa mempunyai tugas:
a. melakukan pertemuan rutin dengan difasilitasi oleh Bidan;
b. memberikan masukan untuk pemantapan pelaksanaan P4K;
c. melakukan up-date (pemutakhiran data) bulanan KIA;
d. membahas hambatan yang terjadi dalam pelaksanaan P4K dan bagaimana
mengatasinya;
e. memantau kesiapan masyarakat dalam berpartisipasi dalam pelaksanaan P4K
(komponen P4K).
BAB V
MEKANISME USULAN KESEHATAN DAN SUMBER DANA
Bagian Pertama
Mekanisme Usulan Kesehatan
Pasal 10
(1) Perencanaan kesehatan dan atau KIBBLA dimulai dari tingkat desa melalui
musrenbangdes dengan melibatkan unsur masyarakat secara partisipatif.
(2) Hasil pembahasan prioritas usulan termasuk di dalamnya bidang kesehatan dan atau
KIBBLA selanjutnya akan dibahas pada musrenbang di tingkat kecamatan dan
kabupaten.
(3) Dalam musrenbang ditingkat kecamatan Forum Masyarakat Desa (FMD) masuk
sebagai delegasi/utusan desa untuk membawa aspirasi/usulan tentang kesehatan dan
atau KIBBLA.
(4) Utusan Forum Masyarakat Desa dalam musrenbang kecamatan yang dimaksud pada
butir 3 adalah unsur Tim Kesehatan Desa yang memiliki kemampuan untuk
meyakinkan dan membawa aspirasi usulan kesehatan dan atau KIBBLA dalam
pembahasan usulan pada musrenbang kecamatan.
Bagian Kedua
Sumber Dana Dan Mekanisme Pengelolaan
Pasal 11
(1) Sumber dana untuk mendukung program KIBBLA diperoleh dari APBDes,
bersumber dari:
a. APBN;
b. APBD;
c. ADD;
d. Sumbangan masyarakat desa;
e. Bantuan lainnya (misalnya dari PNPM).
(2) Pengelolaan dana dilakukan oleh Tim Kesehatan Desa melalui Bendahara Tim
Kesehatan Desa.
BAB VI
PELAKSANAAN PROGRAM KIBBLA
Bagian Pertama
Pemantauan Wilayah Setempat - Kesehatan Ibu Dan Anak
Pasal 12
(1) Tim Kesehatan Desa melakukan pendataan dan pemantauan semua sasaran KIBBLA.
(2) Biaya pendataan sasaran KIBBLA akan dialokasikan dari dana Program KIBBLA.
(3) Pemantauan kesehatan ibu dan anak dilakukan secara menyeluruh untuk aspek
pemeriksaan kehamilan (K4), persalinan oleh tenaga kesehatan, pemeriksaan bayi
baru lahir (KN2), pelayanan nifas, dan kontrasepsi pasca persalinan.
(4) Bidan desa secara aktif menggerakkan kelompok dasa wisama untuk menemukan
kasus-kasus KIBBLA resiko tinggi.
(5) Kader posyandu bersama bidan desa secara aktif melakukan pencatatan dan pelacakan
untuk sasaran yang tidak datang (pelayanan 5 T = Timbang berat badan, Tekanan
darah diukur, imunisiasi TT, Tablet besi, Tinggi fundus atau usia kehamilan) pada
saat posyandu.
(6) Tim Kesehatan Desa melaporkan kasus kematian maternal ke petugas kesehatan
(kematian ibu yang melahirkan, hamil dan nifas sampai dengan 42 hari setelah
melahirkan), perinatal (kematian janin umur 28 minggu dan sampai dengan 7 hari
setelah bayi lahir), dan neonatal (kematian bayi berumur 8-28 hari). Tim Kesehatan
Desa juga ikut membantu memberikan informasi apabila dilakukan AMP (Audit
Maternal Perinatal).
Bagian Kedua
Persiapan Biaya
Pasal 13
(1) Bagi keluarga yang sangat miskin (pra sejahtera) yang mendapatkan Jamkesmas maka
tidak dikenakan biaya untuk pelayanan kesehatan ibu dan anak (pemeriksaan ibu
hamil, penanganan gawatdaruratan, ibu nifas, dan neonatus).
(2) Bagi masyarakat miskin yang belum terdaftar dalam Jamkesmas dan mengalami
kasus kegawatdaruratan maka dibantu dari alokasi dana APBDES, Jamkesmasda dan
swadaya masyarakat sesuai kemampuan desa.
(3) Bagi masyarakat yang masuk kategori miskin (sejahtera 1), terutama yang tinggal di
dusun terpencil apabila mengalami kasus kegawatdaruratan maka dibantu biaya
transportasi menuju Rumah Sakit.
(4) Penjelasan mengenai kriteria sejahtera 1 akan diatur kemudian berdasarkan Surat
Keputusan Kepala Desa atas masukan dari lembaga desa dan Bidan desa.
(5) Untuk persiapan kelahiran, setiap ibu hamil harus melakukan tabungan ibu bersalin
(Tabulin) sejak diketahui hamil sampai melahirkan.
(6) Setiap masyarakat harus melakukan penggalangan dana sosial ibu bersalin (dasolin)
yang dikelola oleh Tim Kesehatan Masyarakat dan digunakan untuk membantu
pelayanan masyarakat yang tidak mampu.
(7) Tata cara masyarakat yang membutuhkan Dasolin ini adalah dengan meminta surat
pengantar dari ketua RT setempat kemudian menghubungi Tim Kesehatan Desa,
selanjutnya jira pengajuan sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan, Ketua Tim
Kesehatan Desa merekomendasikannya lepada bendahara untuk melakukan
pembayaran.
Bagian Ketiga
Persiapan Donor Darah
Pasal 14
(1) Tim Kesehatan Desa dan dibantu aparat desa melakukan pendataan kepada
masyarakat untuk menjadi calon pendonor, guna mempersiapkan apabila terjadi kasus
kegawatdaruratan yang dialami oleh masyarakat dan membutuhkan darah.
(2) Masyarakat yang telah terdaftar sebagai calon pendonor darah secara sukarela
menandatangani surat perjanjian sebagai calon pendonor dan siap apabila sewaktu-
waktu dibutuhkan untuk menyumbang darahnya.
Bagian Keempat
Persiapan Transportasi
Pasal 15
(1) Pemerintah Desa wajib mempersiapkan Sarana Transportasi guna keperluan
Pengantaran dan Penjemputan untuk keperluan Kibbla.
(2) Pemerintah Desa selain mempersiapkan Sarana Transportasi juga wajib
mempersiapkan Tenaga Pengemudi yang siap 24 jam X 7 Hari guna keperluan
Pengantaran dan Penjemputan untuk keperluan Kibbla.
(3) Mengenai biaya Operasional Sarana Transportasi diatur dalam Peraturan tersendiri.
BAB VII
PENGAWASAN DAN PELAPORAN
Pasal 16
(1) Penanggungjawab pengawasan pengelolaan kegiatan dan keuangan adalah Kepala
Desa, BPD dan LPMD.
(2) Tim Kesehatan Desa wajib melaporkan pelaksanaan kegiatan dan pengelolaan
keuangan kepada Kepala Desa, BPD, LPMD dan kepada masyarakat melalui
musyawarah sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam satu tahun.
(3) Pertanggungjawaban pengelolaan keuangan untuk KIBBLA diatur dalam Perdes
APBDes.
BAB VIII
KETENTUAN LAIN–LAIN
Pasal 17
(1) Hal-hal lain yang belum cukup diatur dalam Peraturan Desa ini, baik mengenai
pelaksanaan pasal-pasal maupun Kebijakan khusus akan diatur lebih lanjut oleh
Kepala Desa yang ditetapkan dalam Peraturan Kepala Desa dan atau Keputusan
Kepala Desa.
(2) Peraturan Desa ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
(3) Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan perundangan Peraturan Desa
ini dengan penempatan dalam lembaran Berita Desa Kedungjaran Kecamatan Sragi
Kabupaten Pekalongan.
Di Keluarkan di Kedungjaran
Pada tanggal 15 Januari 2017
KEPALA DESA KEDUNGJARAN
S A R I D J O
Diundangkan di Kedungjaran
Pada tanggal 15 Januari 2017
Pj. SEKRETARIS DESA KEDUNGJARAN
WASDARI
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
KECAMATAN SRAGI
DESA KEDUNGJARAN
Sekretariat : Jl. Raya Sragi Bojong KM 2 No.3 Kedungjaran 51155
SURAT KEPUTUSAN KEPALA DESA KEDUNGJARAN
NOMOR : 3 / I / 2017
TENTANG
TIM KESEHATAN DESA
PENGAWAS PELAKSANAAN KIBBLA
DESA KEDUNGJARAN
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEPALA DESA KEDUNGJARAN
Menimbang : a. Bahwa Pemerintah Desa berkewajiban meningkatkan Derajat Kesehatan
atas Masyarakat di Desanya.
b. Bahwa dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di
desanya, maka Pemerintah Desa perlu menyediakan fasilitas tempat dan
Tenaga Kesehatan untuk sarana pelayanan kesehatan bagi masyarakat
desa.
c. Bahwa untuk melaksanakan perihal yang dimaksud di huruf a dan b perlu
diambil Keputusan Kepala Desa.
Mengingat : 1. Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan;
2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5495);
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2015 Tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 Tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang
Desa;
4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia No. 111 Tahun
2014 Tentang Pedoman Teknis Peraturan di Desa;
5. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1529 / Menkes /
SK / X / 2010 tentang Pedoman Umum Pengembangan Desa dan
Kelurahan Siaga Aktif;
6. Peraturan Menteri Desa No. 1 Tahun 2015 tentang Pedoman Kewenangan
Berdasarkan Hak Asal Usul dan Kewenangan Lokal Berskala Desa;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2016
Tentang Pedoman Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat Dengan
Pendekatan Keluarga;
8. Permen Desa Nomor 22 Tahun 2016 Tentang Prioritas Penggunaan Dana
Desa tahun 2017
9. Peraturan Desa No. 12 Tahun 2015 Tentang Mobil Siaga;
10. Peraturan Desa Kedungjaran No. 2 Tahun 2017 Tentang Kesehatan Desa.
11. Peraturan Desa Kedungjaran No. 5 Tahun 2017 Tentang Poliklinik
Kesehatan Desa.
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Kesatu : Menyediakan Sebidang Tanah dengan Bangunan di atasnya di Jl. Raya Sragi –
Bojong RT 001 RW 001 Desa Kedungjaran Kecamatan Sragi Kabupaten
Pekalongan Jawa Tengah untuk Poliklinik Kesehatan Desa.
Kedua : Menyiapkan Kader Kesehatan guna ditugaskan di Poliklinik Kesehatan Desa.
Ketiga : Menyiapkan Tenaga Kesehatan guna melayani Pelayanan Kesehatan kepada
Masyarakat di Poliklinik Kesehatan Desa Kedungjaran.
Keempat : Menyiapkan Peralatan dan Obat-obatan baik secara mandiri maupun
berkoordinasi dengan Instansi terkait.
Kelima : Membentuk Pengurus Organisasi Poliklinik Kesehatan Desa dengan Tugas dan
kewajiban sesuai Peraturan yang berlaku.
Keenam : Segala biaya yang timbul akibat dikeluarkannya Keputusan ini dibebankan pada
Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Kedungjaran (APBDes).
Kedelapan : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan dengan ketentuan bahwa
apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini
akan diperbaiki kembali sebagaimana mestinya
Ditetapkan di : Kedungjaran
Pada Tanggal : 17 Januari 2017
KEPALA DESA KEDUNGJARAN
SARIDJO
Tembusan :
1. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan
2. Camat Sragi
3. Kepala Puskesmas Sragi
4. Bidan Desa
5. Kader Kesehatan
6. Arsip
Lampiran 1 : Keputusan Kepala Desa
Nomor : 2 / I / 2017
Tanggal : 17 Januari 2017
SUSUNAN PENGURUS
POLIKLINIK KESEHATAN DESA
DESA KEDUNGJARAN KECAMATAN SRAGI KABUPATEN PEKALONGAN
NO
KEDUDUKAN
DALAM ORGANISASI
JABATAN
DALAM KEDINASAN
NAMA
1 Pembina Camat Sragi Drs. H. Hasanudin
2 Pengawas Kepala Puskesmas I Sragi Dr. Asit
3 Penanggungjawab Kepala Desa Desa Kedungjaran Saridjo
4 Ketua Ketua BPD Desa Kedungjaran Suud
5 Sekretaris Sekretaris Desa Kedungjaran Wasdari
6 Bendahara Bendahara Desa Kedungjaran Agus Tamtomo
7 Kader Kesehatan Kader PKK Desa Kedungjaran Anik
8 Bidan Desa Bidan dari Puskesmas I Sragi Indah
9 Humas Perangkat Desa Ridhowi
10 Perlengkapan Perangkat Desa Prawiro Raharjo
KEPALA DESA KEDUNGJARAN
SARIDJO
Lampiran 2 : Keputusan Kepala Desa
Nomor : 2 / I / 2017
Tanggal : 17 Januari 2017
JADWAL DAN TARIF LAYANAN
POLIKLINIK KESEHATAN DESA
DESA KEDUNGJARAN KECAMATAN SRAGI KABUPATEN PEKALONGAN
A. JADWAL LAYANAN
NO HARI JAM LAYANAN PETUGAS JAGA
1. Senin 08.00 – 12.00 Wibb
2. Selasa Libur
3. Rabu 08.00 – 12.00 Wibb
4. Kamis Libur
5. Jumat Libur
6. Sabtu 08.00 – 12.00 Wibb
7. Minggu Libur
B. TARIF LAYANAN
NO JENIS LAYANAN Biaya KETERANGAN
1. Periksa Rp. 5.000,-
2. Imunisasi Rp. 5.000,-
3. Cek Gula Darah Rp. 7.000,-
4. Cek Kolestoral Rp.15.000,-
5. Cek Asam Urat Rp.17.500,-
6. KB -
7. Mobil Siaga Gratis
KEPALA DESA KEDUNGJARAN
SARIDJO

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

PROGRAM KERJA POKJA IV.docx
PROGRAM KERJA POKJA IV.docxPROGRAM KERJA POKJA IV.docx
PROGRAM KERJA POKJA IV.docx
emon874993
 
Sk kader posyandu
Sk kader posyanduSk kader posyandu
Sk kader posyandu
Abdul Kohar
 
PPT RUK - LPA PKP.pptx
PPT RUK - LPA PKP.pptxPPT RUK - LPA PKP.pptx
PPT RUK - LPA PKP.pptx
PatenPisan1
 

Was ist angesagt? (20)

4. Kampung Keluarga Berkualitas.pptx
4. Kampung Keluarga Berkualitas.pptx4. Kampung Keluarga Berkualitas.pptx
4. Kampung Keluarga Berkualitas.pptx
 
materi power point POKJA IV.pptx
materi power point POKJA IV.pptxmateri power point POKJA IV.pptx
materi power point POKJA IV.pptx
 
Penyusunan RPJMDes dan RKPDes
Penyusunan RPJMDes dan RKPDesPenyusunan RPJMDes dan RKPDes
Penyusunan RPJMDes dan RKPDes
 
PROGRAM KERJA POKJA IV.docx
PROGRAM KERJA POKJA IV.docxPROGRAM KERJA POKJA IV.docx
PROGRAM KERJA POKJA IV.docx
 
DO Posyandu Aktif.pdf
DO Posyandu Aktif.pdfDO Posyandu Aktif.pdf
DO Posyandu Aktif.pdf
 
Materi Rembuk Stunting Desa.pptx
Materi Rembuk Stunting Desa.pptxMateri Rembuk Stunting Desa.pptx
Materi Rembuk Stunting Desa.pptx
 
Bab 1 admen
Bab 1 admenBab 1 admen
Bab 1 admen
 
Sk kader posyandu
Sk kader posyanduSk kader posyandu
Sk kader posyandu
 
TPCB.pptx
TPCB.pptxTPCB.pptx
TPCB.pptx
 
Penyusunan RKP Desa
Penyusunan RKP DesaPenyusunan RKP Desa
Penyusunan RKP Desa
 
Desa siaga aktif
Desa siaga aktifDesa siaga aktif
Desa siaga aktif
 
PPT RUK - LPA PKP.pptx
PPT RUK - LPA PKP.pptxPPT RUK - LPA PKP.pptx
PPT RUK - LPA PKP.pptx
 
Perdes no. 2 tahun 2017 tentang kesehatan desa
Perdes no. 2 tahun 2017 tentang kesehatan desaPerdes no. 2 tahun 2017 tentang kesehatan desa
Perdes no. 2 tahun 2017 tentang kesehatan desa
 
Orientasi kader kesehatan
Orientasi kader kesehatanOrientasi kader kesehatan
Orientasi kader kesehatan
 
Musyawarah Desa
Musyawarah DesaMusyawarah Desa
Musyawarah Desa
 
Uppka
UppkaUppka
Uppka
 
Manajemen puskesmas
Manajemen puskesmas Manajemen puskesmas
Manajemen puskesmas
 
575015275-STANDAR-2-5-PIS-PK.pdf
575015275-STANDAR-2-5-PIS-PK.pdf575015275-STANDAR-2-5-PIS-PK.pdf
575015275-STANDAR-2-5-PIS-PK.pdf
 
Pmk no.39 ttg pedoman ukm
Pmk no.39 ttg pedoman ukmPmk no.39 ttg pedoman ukm
Pmk no.39 ttg pedoman ukm
 
Materi pelatihan kader posyandu 2016
Materi pelatihan kader posyandu 2016Materi pelatihan kader posyandu 2016
Materi pelatihan kader posyandu 2016
 

Ähnlich wie Perdes no. 6 tahun 2017 tentang kibbla

Profil editan hasan profil desa bantarsari 2019 tgl 2 pagi2
Profil editan hasan profil desa bantarsari 2019 tgl 2 pagi2Profil editan hasan profil desa bantarsari 2019 tgl 2 pagi2
Profil editan hasan profil desa bantarsari 2019 tgl 2 pagi2
hasanslide
 
Pedoman desa siaga
Pedoman desa siagaPedoman desa siaga
Pedoman desa siaga
Anggit T A W
 
Permenkes no 75 th 2014 ttg puskesmas
Permenkes no 75 th 2014 ttg puskesmasPermenkes no 75 th 2014 ttg puskesmas
Permenkes no 75 th 2014 ttg puskesmas
Ika Kusumawati
 
PMK No 2 Th 2022 ttg Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Nonfisik Bidang Kesehatan...
PMK No 2 Th 2022 ttg Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Nonfisik Bidang Kesehatan...PMK No 2 Th 2022 ttg Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Nonfisik Bidang Kesehatan...
PMK No 2 Th 2022 ttg Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Nonfisik Bidang Kesehatan...
FhitrianyHerzah
 
194358704 desa-siaga-fifi
194358704 desa-siaga-fifi194358704 desa-siaga-fifi
194358704 desa-siaga-fifi
ali mustofa
 
pmk-nomor-43-tahun-2019-tentang-puskesmas.pdf
pmk-nomor-43-tahun-2019-tentang-puskesmas.pdfpmk-nomor-43-tahun-2019-tentang-puskesmas.pdf
pmk-nomor-43-tahun-2019-tentang-puskesmas.pdf
MutiahNuraini2
 
pmk-nomor-43-tahun-2019-tentang-puskesmas.pdf
pmk-nomor-43-tahun-2019-tentang-puskesmas.pdfpmk-nomor-43-tahun-2019-tentang-puskesmas.pdf
pmk-nomor-43-tahun-2019-tentang-puskesmas.pdf
SahlanJerfatin
 

Ähnlich wie Perdes no. 6 tahun 2017 tentang kibbla (20)

Perdes no. 5 tahun 2017 tentang pkd
Perdes no. 5 tahun 2017 tentang pkdPerdes no. 5 tahun 2017 tentang pkd
Perdes no. 5 tahun 2017 tentang pkd
 
Profil editan hasan profil desa bantarsari 2019 tgl 2 pagi2
Profil editan hasan profil desa bantarsari 2019 tgl 2 pagi2Profil editan hasan profil desa bantarsari 2019 tgl 2 pagi2
Profil editan hasan profil desa bantarsari 2019 tgl 2 pagi2
 
Helvi ok.ppt
Helvi ok.pptHelvi ok.ppt
Helvi ok.ppt
 
PERDES TENTANG PERAN DESA DALAM PENCEGAHAN STUNTING
PERDES TENTANG PERAN DESA DALAM PENCEGAHAN STUNTINGPERDES TENTANG PERAN DESA DALAM PENCEGAHAN STUNTING
PERDES TENTANG PERAN DESA DALAM PENCEGAHAN STUNTING
 
Perdes no. 3 tahun 2017 tentang phbs
Perdes no. 3 tahun 2017 tentang phbsPerdes no. 3 tahun 2017 tentang phbs
Perdes no. 3 tahun 2017 tentang phbs
 
Pedoman desa siaga
Pedoman desa siagaPedoman desa siaga
Pedoman desa siaga
 
Permenkes no 75 th 2014 ttg puskesmas
Permenkes no 75 th 2014 ttg puskesmasPermenkes no 75 th 2014 ttg puskesmas
Permenkes no 75 th 2014 ttg puskesmas
 
PMK No 2 Th 2022 ttg Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Nonfisik Bidang Kesehatan...
PMK No 2 Th 2022 ttg Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Nonfisik Bidang Kesehatan...PMK No 2 Th 2022 ttg Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Nonfisik Bidang Kesehatan...
PMK No 2 Th 2022 ttg Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Nonfisik Bidang Kesehatan...
 
Pleno modul 2 blok 5 b
Pleno modul 2 blok 5 bPleno modul 2 blok 5 b
Pleno modul 2 blok 5 b
 
Kpm
KpmKpm
Kpm
 
Mencegah Stunting Dari Desa
Mencegah Stunting Dari DesaMencegah Stunting Dari Desa
Mencegah Stunting Dari Desa
 
194358704 desa-siaga-fifi
194358704 desa-siaga-fifi194358704 desa-siaga-fifi
194358704 desa-siaga-fifi
 
3. FC PAPARAN DESA SIAGA (P4K).pptx
3. FC PAPARAN DESA SIAGA (P4K).pptx3. FC PAPARAN DESA SIAGA (P4K).pptx
3. FC PAPARAN DESA SIAGA (P4K).pptx
 
Permenkes Nomor 43 Tahun 2019.tentang puskesmas pdf
Permenkes Nomor 43 Tahun 2019.tentang puskesmas pdfPermenkes Nomor 43 Tahun 2019.tentang puskesmas pdf
Permenkes Nomor 43 Tahun 2019.tentang puskesmas pdf
 
Pmk no.39 ttg_pis_pk3 JE3Q LJDNQENDLQJND3Q;DM;QMLNLNQNDFNEJNFL
Pmk no.39 ttg_pis_pk3 JE3Q LJDNQENDLQJND3Q;DM;QMLNLNQNDFNEJNFLPmk no.39 ttg_pis_pk3 JE3Q LJDNQENDLQJND3Q;DM;QMLNLNQNDFNEJNFL
Pmk no.39 ttg_pis_pk3 JE3Q LJDNQENDLQJND3Q;DM;QMLNLNQNDFNEJNFL
 
PMK_No.39_ttg_PIS_PK.pdf
PMK_No.39_ttg_PIS_PK.pdfPMK_No.39_ttg_PIS_PK.pdf
PMK_No.39_ttg_PIS_PK.pdf
 
Pedoman Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat Dengan pendekatan Keluarga
Pedoman Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat Dengan pendekatan KeluargaPedoman Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat Dengan pendekatan Keluarga
Pedoman Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat Dengan pendekatan Keluarga
 
Peran KPM dalam Perencanaan Pembangunan Desa.pptx
Peran KPM dalam Perencanaan Pembangunan Desa.pptxPeran KPM dalam Perencanaan Pembangunan Desa.pptx
Peran KPM dalam Perencanaan Pembangunan Desa.pptx
 
pmk-nomor-43-tahun-2019-tentang-puskesmas.pdf
pmk-nomor-43-tahun-2019-tentang-puskesmas.pdfpmk-nomor-43-tahun-2019-tentang-puskesmas.pdf
pmk-nomor-43-tahun-2019-tentang-puskesmas.pdf
 
pmk-nomor-43-tahun-2019-tentang-puskesmas.pdf
pmk-nomor-43-tahun-2019-tentang-puskesmas.pdfpmk-nomor-43-tahun-2019-tentang-puskesmas.pdf
pmk-nomor-43-tahun-2019-tentang-puskesmas.pdf
 

Mehr von ari saridjo

Laporan penyelenggaraan pemerintahan desa
Laporan penyelenggaraan pemerintahan desaLaporan penyelenggaraan pemerintahan desa
Laporan penyelenggaraan pemerintahan desa
ari saridjo
 

Mehr von ari saridjo (20)

Sk lpmd th 2017 2021
Sk lpmd th 2017 2021Sk lpmd th 2017 2021
Sk lpmd th 2017 2021
 
Rekap dprd provinsi kedungjaran th 2019
Rekap dprd provinsi kedungjaran th 2019Rekap dprd provinsi kedungjaran th 2019
Rekap dprd provinsi kedungjaran th 2019
 
Rekap pilpres kedungjaran
Rekap pilpres kedungjaranRekap pilpres kedungjaran
Rekap pilpres kedungjaran
 
Rekap dpd ri kedungjaran
Rekap dpd ri kedungjaranRekap dpd ri kedungjaran
Rekap dpd ri kedungjaran
 
Rekapitulasi dpr ri kedungjaran 2019
Rekapitulasi dpr ri kedungjaran 2019Rekapitulasi dpr ri kedungjaran 2019
Rekapitulasi dpr ri kedungjaran 2019
 
Rekap dprd kabupaten kedungjaran 2019
Rekap dprd kabupaten kedungjaran 2019Rekap dprd kabupaten kedungjaran 2019
Rekap dprd kabupaten kedungjaran 2019
 
Lpj pembangunan pagar makam des1
Lpj pembangunan pagar makam des1Lpj pembangunan pagar makam des1
Lpj pembangunan pagar makam des1
 
Perdes no. 15 tahun 2017 ttg sewa tanah kas desa
Perdes no. 15 tahun 2017 ttg sewa tanah kas desaPerdes no. 15 tahun 2017 ttg sewa tanah kas desa
Perdes no. 15 tahun 2017 ttg sewa tanah kas desa
 
Perdes no. 14 th 2017 ttg pengelolaan aset desa
Perdes no. 14 th 2017 ttg pengelolaan aset desaPerdes no. 14 th 2017 ttg pengelolaan aset desa
Perdes no. 14 th 2017 ttg pengelolaan aset desa
 
Perdes no 13 th 2017 ttg batas wilayah desa
Perdes no 13 th 2017 ttg batas wilayah desaPerdes no 13 th 2017 ttg batas wilayah desa
Perdes no 13 th 2017 ttg batas wilayah desa
 
Perdes no 12 th 2017 ttg kewenangan desa
Perdes no 12 th 2017 ttg kewenangan desaPerdes no 12 th 2017 ttg kewenangan desa
Perdes no 12 th 2017 ttg kewenangan desa
 
Laporan penyelenggaraan pemerintahan desa 2017
Laporan penyelenggaraan pemerintahan desa 2017Laporan penyelenggaraan pemerintahan desa 2017
Laporan penyelenggaraan pemerintahan desa 2017
 
Data kemiskinan
Data kemiskinanData kemiskinan
Data kemiskinan
 
Apbdes kedungjaran 2018
Apbdes kedungjaran 2018Apbdes kedungjaran 2018
Apbdes kedungjaran 2018
 
Rpd dana desa tahun 2018
Rpd dana desa tahun 2018Rpd dana desa tahun 2018
Rpd dana desa tahun 2018
 
Perdes no. 7 tahun 2017 tentang lingkungan hidup
Perdes no. 7 tahun 2017 tentang lingkungan hidupPerdes no. 7 tahun 2017 tentang lingkungan hidup
Perdes no. 7 tahun 2017 tentang lingkungan hidup
 
Pengurus RAPI 35 Kab. Pekalongan
Pengurus RAPI 35 Kab. PekalonganPengurus RAPI 35 Kab. Pekalongan
Pengurus RAPI 35 Kab. Pekalongan
 
Ad art pengnas_rapi_2016
Ad art pengnas_rapi_2016Ad art pengnas_rapi_2016
Ad art pengnas_rapi_2016
 
Laporan penyelenggaraan pemerintahan desa
Laporan penyelenggaraan pemerintahan desaLaporan penyelenggaraan pemerintahan desa
Laporan penyelenggaraan pemerintahan desa
 
Warga dusun i
Warga dusun iWarga dusun i
Warga dusun i
 

Perdes no. 6 tahun 2017 tentang kibbla

  • 1. PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN KECAMATAN SRAGI DESA KEDUNGJARAN PERATURAN DESA KEDUNGJARAN NO 6 TAHUN 2017 TENTANG KESEHATAN IBU, BAYI BARU LAHIR DAN ANAK (KIBBLA)
  • 2. PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN KECAMATAN SRAGI DESA KEDUNGJARAN PERATURAN DESA KEDUNGJARAN NO 6 TAHUN 2017 TENTANG KESEHATAN IBU, BAYI BARU LAHIR DAN ANAK (KIBBLA) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA DESA KEDUNGJARAN Menimbang : a. bahwa dalam rangka menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) serta Angka Kematian Bayi (AKB) di Desa Kedungjaran sebagai upaya peningkatan kesejahteraan rakyat perlu dilakukan pelayanan kesehatan dasar terutama kepada ibu, bayi dan anak; b. bahwa pengelolaan dan penyelenggaraan pembangunan kesehatan di wilayah Desa Kedungjaran merupakan tanggungjawab bersama antara Pemerintah Desa, Lembaga-lembaga yang ada di tingkat desa, dunia usaha/swasta dan masyarakat; c. bahwa sehubungan dengan maksud pada huruf a, dan b konsideran menimbang ini, perlu adanya Peraturan Desa tentang Kesehatan Ibu, Bayi Baru Lahir dan Anak (KIBBLA); Mengingat : 1. Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan; 2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5495); 3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2015 Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 Tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa; 4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia No. 111 Tahun 2014 Tentang Pedoman Teknis Peraturan di Desa; 5. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1529 / Menkes / SK / X / 2010 tentang Pedoman Umum Pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif; 6. Peraturan Menteri Desa No. 1 Tahun 2015 tentang Pedoman Kewenangan Berdasarkan Hak Asal Usul dan Kewenangan Lokal Berskala Desa; 7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2016 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat Dengan Pendekatan Keluarga; 8. Permen Desa Nomor 22 Tahun 2016 Tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa tahun 2017 9. Peraturan Desa No. 12 Tahun 2015 Tentang Mobil Siaga; 10. Peraturan Desa Kedungjaran No. 2 Tahun 2017 Tentang Kesehatan Desa. 11. Peraturan Desa Kedungjaran No. 6 Tahun 2017 Tentang PKD
  • 3. Dengan Persetujuan Bersama BADAN PERMUSYAWARATAN DESA KEDUNGJARAN Dan KEPALA DESA KEDUNGJARAN MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DESA KEDUNGJARAN TENTANG KESEHATAN IBU, BAYI BARU LAHIR DANANAK (KIBBLA) Dalam Peraturan Desa ini yang di maksud dengan: 1. Desa adalah Desa Kedungjaran. 2. Peraturan Desa adalah kebijakan penyelenggaraan pemerintahan desa yang ditetapkan oleh Kepala Desa Kedungjaran setelah mendapat persetujuan dari Badan Permusyawaratan Desa Kedungjaran. 3. Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi. 4. Kesehatan Ibu Bayi Baru Lahir dan Anak yang selanjutnya disebut KIBBLA adalah paket pelayanan terpadu dengan memfokuskan pada intervensi yang terbukti berhasil menurunkan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi serta Anak. 5. Pos Pelayanan Terpadu yang selanjutnya disebut Posyandu adalah upaya kesehatan bersumber daya masyarakat yang memberikan pelayanan kesehatan masyarakat yang meliputi 5 program prioritas yaitu keluarga berencana, kesehatan ibu dan anak, gizi, imunisasi dan penanggulangan diare. 6. Pos Persalinan Desa yang selanjutnya disebut Poliklinik Kesehatan Desa adalah fasilitas pelayanan masyarakat desa yang memberikan pelayanan kesehatan ibu, bayi dan anak. 7. Praktek bidan adalah tempat untuk penyelenggaraan pelayanan kebidanan bagi wanita hamil, nifas, dan KB, dan penyelenggaraan pelayanan bayi dan balita. 8. Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi yang selanjutnya disingkat P4K adalah kegiatan yang dilakukan dalam rangka peningkatkan peran aktif suami, keluarga dan masyarakat dalam merencanakan persalinan yang aman dan persiapan menghadapi komplikasi bagi ibu hamil serta tanda bahaya kehamilan. 9. Dukun bayi adalah tenaga non profesional yang bekerja membantu proses persalinan oleh tenaga kesehatan. 10. Tim Kesehatan Desa, atau nama lain yang sudah ada di desa, adalah suatu lembaga yang pembentukannya berdasarkan hasil musyawarah desa yang melibatkan tokoh masyarakat, agama, pemuda, PKK, bidan di desa, kader posyandu, BPD, dan LPMD. Tim Kesehatan Desa ini dikoordinir oleh Pokja IV PKK, dan beranggotakan kader kesehatan. 11. Sasaran KIBBLA adalah Ibu hamil, ibu melahirkan, ibu nifas, bayi baru lahir dan balita. BAB II HAK DAN KEWAJIBAN Bagian Pertama Hak Masyarakat Pasal 2 Setiap orang berhak: (1) mendapatkan akses pelayanan KIBBLA pada sarana pelayanan kesehatan Pemerintah Desa dan Tenaga Kesehatan; (2) mendapatkan informasi KIBBLA yang proposional;
  • 4. (3) bagi masyarakat miskin mendapat jaminan pembiayaan KIBBLA dari Pemerintah Desa. Bagian Kedua Kewajiban Penyelenggara Pelayanan KIBBLA Pasal 3 Penyelenggara pelayanan KIBBLA berkewajiban: (1) meningkatkan pemeliharaan KIBBLA; (2) memberikan informasi yang sebenranya mengenai pelayanan KIBBLA; (3) melakukan kemitraan antara Pemerintah dan swasta termasuk Bidan praktek swasta dalam upaya meningkatkan derajad KIBBLA; (4) memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan; (5) prosedur yang sebagimana dimaksud pada ayat (4) adalah segala aturan yang berlaku pada Poliklinik Kesehatan Desa dan Posyandu Desa. Bagian Ketiga Kewajiban Masyarakat Pasal 4 Masyarakat pengguna layanan KIBBLA berkewajiban: (1) mematuhi prosedur dan anjuran dari penyelenggara pelayanan; (2) meningkatkan pemeliharaan kesehatan diri dan keluarga; (3) meningkatkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS); (4) membantu pengguna layanan KIBBLA; (5) membantu mensosialisasikan program Pemerintah Desa tentang KIBBLA. BAB III WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB PEMERINTAH DESA Bagian Pertama Wewenang Pasal 5 Wewenang Pemerintah Desa dalam penyelenggaran pelayanan kesehatan: (1) memberikan penerangan dan penyuluhan KIBBLA kepada masyarakat; (2) melakukan pembinaan dan pengawasan kepada para tenaga kesehatan baik perorangan maupun yang berada pada institusi pemerintah desa dan swasta; (3) membantu Pemerintah melakukan Audit Maternal Perinatal (AMP) terhadap setiap kasus yang terkait dengan kematian ibu dan bayi. Bagian Kedua Tanggung Jawab Pasal 6 Tanggung jawab Pemerintah Desa dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan: (1) mengatur, membina dan mengevaluasi penyelenggaraan pelayanan KIBBLA; (2) menyelenggarakan pelayanan kesehatan KIBBLA yang merata dan terjangkau oleh masyarakat; (3) meningkatkan derajad kesehatan masyarakat.
  • 5. BAB IV PELAYANAN KESEHATAN Bagian Pertama Pasal 7 (1) Bayi dan balita dari keluarga miskin yang kekurangan energi kronis berhak mendapat jaminanan pemberian makanan tambahan melalui dana APBDES dan swadaya masyarakat. (2) Bayi dan balita berhak mendapat pelayanan Posyandu secara rutin: monitoring pertumbuhan, gizi, imunisasi, pencegahan diare. Bagian Kedua Tenaga Persalinan Pasal 8 (1) Setiap pertolongan persalinan harus dilaksanakan di sarana kesehatan dan ditangani oleh tenaga kesehatan / Bidan yang kompeten. (2) Dalam melaksanakan pertolongan persalinan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), tenaga kesehatan dapat menjalin kemitraan dengan dukun bayi. Bagian Ketiga Pembagian Tugas Bidan, Dukun Bayi, Tim Kesehatan Desa Pasal 9 (1) Bidan mempunyai tugas: a. melakukan asuhan kebidanan sesuai standar pelayanan dan kewenangannya; b. melakukan pemeriksaan pada kehamilan; c. melakukan pertolongan persalinan; d. melakukan asuhan kebidanan paska persalinan pada ibu nifas dan bayi baru lahir; dan e. melakukan perawatan pada bayi baru lahir. (2) Dukun bayi mempunyai tugas: a. memotifasi setiap ibu hamil untuk melakukan pemeriksaan kehamilan sedini mungkin pada Bidan atau Tenaga Kesehatan; b. memotifasi ibu hamil untuk merencanakan persalinan bersama Bidan dan atau Tenaga Kesehatan; c. mendampingi ibu bersalin pada saat persalinan di Bidan dan atau Tenaga Kesehatan; d. melakukan perawatan pada bayi lahir sesuai standar pelayanan dan kewenangannya. (3) Tim Kesehatan Desa mempunyai tugas: a. melakukan pertemuan rutin dengan difasilitasi oleh Bidan; b. memberikan masukan untuk pemantapan pelaksanaan P4K; c. melakukan up-date (pemutakhiran data) bulanan KIA; d. membahas hambatan yang terjadi dalam pelaksanaan P4K dan bagaimana mengatasinya; e. memantau kesiapan masyarakat dalam berpartisipasi dalam pelaksanaan P4K (komponen P4K). BAB V MEKANISME USULAN KESEHATAN DAN SUMBER DANA Bagian Pertama Mekanisme Usulan Kesehatan Pasal 10
  • 6. (1) Perencanaan kesehatan dan atau KIBBLA dimulai dari tingkat desa melalui musrenbangdes dengan melibatkan unsur masyarakat secara partisipatif. (2) Hasil pembahasan prioritas usulan termasuk di dalamnya bidang kesehatan dan atau KIBBLA selanjutnya akan dibahas pada musrenbang di tingkat kecamatan dan kabupaten. (3) Dalam musrenbang ditingkat kecamatan Forum Masyarakat Desa (FMD) masuk sebagai delegasi/utusan desa untuk membawa aspirasi/usulan tentang kesehatan dan atau KIBBLA. (4) Utusan Forum Masyarakat Desa dalam musrenbang kecamatan yang dimaksud pada butir 3 adalah unsur Tim Kesehatan Desa yang memiliki kemampuan untuk meyakinkan dan membawa aspirasi usulan kesehatan dan atau KIBBLA dalam pembahasan usulan pada musrenbang kecamatan. Bagian Kedua Sumber Dana Dan Mekanisme Pengelolaan Pasal 11 (1) Sumber dana untuk mendukung program KIBBLA diperoleh dari APBDes, bersumber dari: a. APBN; b. APBD; c. ADD; d. Sumbangan masyarakat desa; e. Bantuan lainnya (misalnya dari PNPM). (2) Pengelolaan dana dilakukan oleh Tim Kesehatan Desa melalui Bendahara Tim Kesehatan Desa. BAB VI PELAKSANAAN PROGRAM KIBBLA Bagian Pertama Pemantauan Wilayah Setempat - Kesehatan Ibu Dan Anak Pasal 12 (1) Tim Kesehatan Desa melakukan pendataan dan pemantauan semua sasaran KIBBLA. (2) Biaya pendataan sasaran KIBBLA akan dialokasikan dari dana Program KIBBLA. (3) Pemantauan kesehatan ibu dan anak dilakukan secara menyeluruh untuk aspek pemeriksaan kehamilan (K4), persalinan oleh tenaga kesehatan, pemeriksaan bayi baru lahir (KN2), pelayanan nifas, dan kontrasepsi pasca persalinan. (4) Bidan desa secara aktif menggerakkan kelompok dasa wisama untuk menemukan kasus-kasus KIBBLA resiko tinggi. (5) Kader posyandu bersama bidan desa secara aktif melakukan pencatatan dan pelacakan untuk sasaran yang tidak datang (pelayanan 5 T = Timbang berat badan, Tekanan darah diukur, imunisiasi TT, Tablet besi, Tinggi fundus atau usia kehamilan) pada saat posyandu. (6) Tim Kesehatan Desa melaporkan kasus kematian maternal ke petugas kesehatan (kematian ibu yang melahirkan, hamil dan nifas sampai dengan 42 hari setelah melahirkan), perinatal (kematian janin umur 28 minggu dan sampai dengan 7 hari setelah bayi lahir), dan neonatal (kematian bayi berumur 8-28 hari). Tim Kesehatan Desa juga ikut membantu memberikan informasi apabila dilakukan AMP (Audit Maternal Perinatal). Bagian Kedua Persiapan Biaya Pasal 13 (1) Bagi keluarga yang sangat miskin (pra sejahtera) yang mendapatkan Jamkesmas maka tidak dikenakan biaya untuk pelayanan kesehatan ibu dan anak (pemeriksaan ibu hamil, penanganan gawatdaruratan, ibu nifas, dan neonatus).
  • 7. (2) Bagi masyarakat miskin yang belum terdaftar dalam Jamkesmas dan mengalami kasus kegawatdaruratan maka dibantu dari alokasi dana APBDES, Jamkesmasda dan swadaya masyarakat sesuai kemampuan desa. (3) Bagi masyarakat yang masuk kategori miskin (sejahtera 1), terutama yang tinggal di dusun terpencil apabila mengalami kasus kegawatdaruratan maka dibantu biaya transportasi menuju Rumah Sakit. (4) Penjelasan mengenai kriteria sejahtera 1 akan diatur kemudian berdasarkan Surat Keputusan Kepala Desa atas masukan dari lembaga desa dan Bidan desa. (5) Untuk persiapan kelahiran, setiap ibu hamil harus melakukan tabungan ibu bersalin (Tabulin) sejak diketahui hamil sampai melahirkan. (6) Setiap masyarakat harus melakukan penggalangan dana sosial ibu bersalin (dasolin) yang dikelola oleh Tim Kesehatan Masyarakat dan digunakan untuk membantu pelayanan masyarakat yang tidak mampu. (7) Tata cara masyarakat yang membutuhkan Dasolin ini adalah dengan meminta surat pengantar dari ketua RT setempat kemudian menghubungi Tim Kesehatan Desa, selanjutnya jira pengajuan sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan, Ketua Tim Kesehatan Desa merekomendasikannya lepada bendahara untuk melakukan pembayaran. Bagian Ketiga Persiapan Donor Darah Pasal 14 (1) Tim Kesehatan Desa dan dibantu aparat desa melakukan pendataan kepada masyarakat untuk menjadi calon pendonor, guna mempersiapkan apabila terjadi kasus kegawatdaruratan yang dialami oleh masyarakat dan membutuhkan darah. (2) Masyarakat yang telah terdaftar sebagai calon pendonor darah secara sukarela menandatangani surat perjanjian sebagai calon pendonor dan siap apabila sewaktu- waktu dibutuhkan untuk menyumbang darahnya. Bagian Keempat Persiapan Transportasi Pasal 15 (1) Pemerintah Desa wajib mempersiapkan Sarana Transportasi guna keperluan Pengantaran dan Penjemputan untuk keperluan Kibbla. (2) Pemerintah Desa selain mempersiapkan Sarana Transportasi juga wajib mempersiapkan Tenaga Pengemudi yang siap 24 jam X 7 Hari guna keperluan Pengantaran dan Penjemputan untuk keperluan Kibbla. (3) Mengenai biaya Operasional Sarana Transportasi diatur dalam Peraturan tersendiri. BAB VII PENGAWASAN DAN PELAPORAN Pasal 16 (1) Penanggungjawab pengawasan pengelolaan kegiatan dan keuangan adalah Kepala Desa, BPD dan LPMD. (2) Tim Kesehatan Desa wajib melaporkan pelaksanaan kegiatan dan pengelolaan keuangan kepada Kepala Desa, BPD, LPMD dan kepada masyarakat melalui musyawarah sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam satu tahun. (3) Pertanggungjawaban pengelolaan keuangan untuk KIBBLA diatur dalam Perdes APBDes.
  • 8. BAB VIII KETENTUAN LAIN–LAIN Pasal 17 (1) Hal-hal lain yang belum cukup diatur dalam Peraturan Desa ini, baik mengenai pelaksanaan pasal-pasal maupun Kebijakan khusus akan diatur lebih lanjut oleh Kepala Desa yang ditetapkan dalam Peraturan Kepala Desa dan atau Keputusan Kepala Desa. (2) Peraturan Desa ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. (3) Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan perundangan Peraturan Desa ini dengan penempatan dalam lembaran Berita Desa Kedungjaran Kecamatan Sragi Kabupaten Pekalongan. Di Keluarkan di Kedungjaran Pada tanggal 15 Januari 2017 KEPALA DESA KEDUNGJARAN S A R I D J O Diundangkan di Kedungjaran Pada tanggal 15 Januari 2017 Pj. SEKRETARIS DESA KEDUNGJARAN WASDARI
  • 9. PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN KECAMATAN SRAGI DESA KEDUNGJARAN Sekretariat : Jl. Raya Sragi Bojong KM 2 No.3 Kedungjaran 51155 SURAT KEPUTUSAN KEPALA DESA KEDUNGJARAN NOMOR : 3 / I / 2017 TENTANG TIM KESEHATAN DESA PENGAWAS PELAKSANAAN KIBBLA DESA KEDUNGJARAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA DESA KEDUNGJARAN Menimbang : a. Bahwa Pemerintah Desa berkewajiban meningkatkan Derajat Kesehatan atas Masyarakat di Desanya. b. Bahwa dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di desanya, maka Pemerintah Desa perlu menyediakan fasilitas tempat dan Tenaga Kesehatan untuk sarana pelayanan kesehatan bagi masyarakat desa. c. Bahwa untuk melaksanakan perihal yang dimaksud di huruf a dan b perlu diambil Keputusan Kepala Desa. Mengingat : 1. Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan; 2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5495); 3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2015 Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 Tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa; 4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia No. 111 Tahun 2014 Tentang Pedoman Teknis Peraturan di Desa; 5. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1529 / Menkes / SK / X / 2010 tentang Pedoman Umum Pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif; 6. Peraturan Menteri Desa No. 1 Tahun 2015 tentang Pedoman Kewenangan Berdasarkan Hak Asal Usul dan Kewenangan Lokal Berskala Desa; 7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2016 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat Dengan Pendekatan Keluarga; 8. Permen Desa Nomor 22 Tahun 2016 Tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa tahun 2017 9. Peraturan Desa No. 12 Tahun 2015 Tentang Mobil Siaga; 10. Peraturan Desa Kedungjaran No. 2 Tahun 2017 Tentang Kesehatan Desa. 11. Peraturan Desa Kedungjaran No. 5 Tahun 2017 Tentang Poliklinik Kesehatan Desa. MEMUTUSKAN Menetapkan : Kesatu : Menyediakan Sebidang Tanah dengan Bangunan di atasnya di Jl. Raya Sragi – Bojong RT 001 RW 001 Desa Kedungjaran Kecamatan Sragi Kabupaten Pekalongan Jawa Tengah untuk Poliklinik Kesehatan Desa. Kedua : Menyiapkan Kader Kesehatan guna ditugaskan di Poliklinik Kesehatan Desa. Ketiga : Menyiapkan Tenaga Kesehatan guna melayani Pelayanan Kesehatan kepada
  • 10. Masyarakat di Poliklinik Kesehatan Desa Kedungjaran. Keempat : Menyiapkan Peralatan dan Obat-obatan baik secara mandiri maupun berkoordinasi dengan Instansi terkait. Kelima : Membentuk Pengurus Organisasi Poliklinik Kesehatan Desa dengan Tugas dan kewajiban sesuai Peraturan yang berlaku. Keenam : Segala biaya yang timbul akibat dikeluarkannya Keputusan ini dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Kedungjaran (APBDes). Kedelapan : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan dengan ketentuan bahwa apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan diperbaiki kembali sebagaimana mestinya Ditetapkan di : Kedungjaran Pada Tanggal : 17 Januari 2017 KEPALA DESA KEDUNGJARAN SARIDJO Tembusan : 1. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan 2. Camat Sragi 3. Kepala Puskesmas Sragi 4. Bidan Desa 5. Kader Kesehatan 6. Arsip
  • 11. Lampiran 1 : Keputusan Kepala Desa Nomor : 2 / I / 2017 Tanggal : 17 Januari 2017 SUSUNAN PENGURUS POLIKLINIK KESEHATAN DESA DESA KEDUNGJARAN KECAMATAN SRAGI KABUPATEN PEKALONGAN NO KEDUDUKAN DALAM ORGANISASI JABATAN DALAM KEDINASAN NAMA 1 Pembina Camat Sragi Drs. H. Hasanudin 2 Pengawas Kepala Puskesmas I Sragi Dr. Asit 3 Penanggungjawab Kepala Desa Desa Kedungjaran Saridjo 4 Ketua Ketua BPD Desa Kedungjaran Suud 5 Sekretaris Sekretaris Desa Kedungjaran Wasdari 6 Bendahara Bendahara Desa Kedungjaran Agus Tamtomo 7 Kader Kesehatan Kader PKK Desa Kedungjaran Anik 8 Bidan Desa Bidan dari Puskesmas I Sragi Indah 9 Humas Perangkat Desa Ridhowi 10 Perlengkapan Perangkat Desa Prawiro Raharjo KEPALA DESA KEDUNGJARAN SARIDJO
  • 12. Lampiran 2 : Keputusan Kepala Desa Nomor : 2 / I / 2017 Tanggal : 17 Januari 2017 JADWAL DAN TARIF LAYANAN POLIKLINIK KESEHATAN DESA DESA KEDUNGJARAN KECAMATAN SRAGI KABUPATEN PEKALONGAN A. JADWAL LAYANAN NO HARI JAM LAYANAN PETUGAS JAGA 1. Senin 08.00 – 12.00 Wibb 2. Selasa Libur 3. Rabu 08.00 – 12.00 Wibb 4. Kamis Libur 5. Jumat Libur 6. Sabtu 08.00 – 12.00 Wibb 7. Minggu Libur B. TARIF LAYANAN NO JENIS LAYANAN Biaya KETERANGAN 1. Periksa Rp. 5.000,- 2. Imunisasi Rp. 5.000,- 3. Cek Gula Darah Rp. 7.000,- 4. Cek Kolestoral Rp.15.000,- 5. Cek Asam Urat Rp.17.500,- 6. KB - 7. Mobil Siaga Gratis KEPALA DESA KEDUNGJARAN SARIDJO