SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 26
ANGGOTA :
- INDRIANI AMALIA C1C111023
- RINI NURUL CHOTIMAH C1C111028
- MEGA BANJARSARI PUTRI C1C111o34
- RAHMATTAUFAN HUSAINI C1C111108
1. Hukum Administrasi :
Umumnya berupa sanksi administratif
berupa: bunga, denda, tambahan pokok pajak,
maupun kenaikan dan dijatuhkan oleh Fiskus.
 Sanksi administrasi berkaitan dengan masalah-
masalah ketidaktaatan wajib pajak dalam
melaksanakan kewajiban.
 Contoh: Tidak menyampaikan SPT, atau
menyampaikan SPT tapi tidak benar dan tidak
lengkap yang dikarenakan alpa, dll
2. Hukum Pidana :
Berkaitan dengan denda pidana maupun
hukum penjara dan dijatuhkan oleh Hakim.
 Hukum Pidana berkaitan dengan perbuatan2
yang dapat dikategorikan kejahatan.
 Misalnya: Sengaja tidak mendaftarkan diri untuk
memperoleh NPWP, memperlihatkan
pembukuan, pencatatan atau dokumen2 lain yang
palsu atau dipalsukan seolah2 benar, dll
Peradilan Administrasi Pajak
 PeradilanAdministrasi Pajak umumnya
melibatkan 2 pihak, yaitu:
1. PihakWajib Pajak
2. Aparat Pajak (Fiskus)
 PeradilanAdministrasi Pajak dapat dibagi menjadi
2 yaitu:
1. Peradilan AdministrasiTidak Murni
Disebut PeradilanTidak Murni karena hanya
melibatkan 2 pihak, yaitu:
PihakWajib Pajak dan Pihak Fiskus.
2. Peradilan Administrasi murni
Peradilan yang melibatkan 3 pihak, yaitu:
PihakWajib Pajak, Fiskus dan Hakim yang
mengadili.
 Keberatan
Wajib Pajak dapat mengajukan keberatan atas suatu:
1. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB)
2. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar
Tambahan (SKPKBT)
3. Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB)
4. Surat Ketetapan Pajak Nihil (SKPN)
5. Pemotongan atau pemungutan oleh pihak
ketiga
 Keberatan diajukan kepada Direktur Jenderal Pajak
melalui Kepala KPP dengan surat keberatan. Surat
keberatan wajib memenuhi beberapa syarat.
Tahapan selanjutnya dalam mengajukan keberatan
adalah:
 penyampaian surat keberatan
 saat diterimanya surat keberatan
 proses penyelesaian keberatan
 Banding
Banding adalah upaya hukum yang dapat
dilakukan olehWP atau Penanggung Pajak
terhadap suatu keputusan yang dapat diajukan
banding, berdasarkan peraturan per UUan
perpajakan yang berlaku.
 Syarat Pengajuan Surat Banding
 Pemprosesan Surat Banding
 Siapa yang mengajukan Banding
 Hak-hak Pemohon Banding
 Pencabutan Banding
Dasar Hukum
Pasal 1, 35, 36, 37, 38, 39, 44, 45 Undang-
Undang Nomor 14Tahun 2002 tentang
Pengadilan Pajak.
 Pengadilan Pajak yang berkedudukan di ibu
kota negara. Susunan Pengadilan Pajak
terdiri atas : Pimpinan, hakim anggota,
sekretaris dan Panitera.
 Pimpinan Pengadilan Pajak terdiri atas:
seorang Ketua dan paling banyak(lima) orang
Wakil Ketua.
Hakim & Panitera tidak boleh merangkap menjadi:
1. Pelaksana keputusan pengadilan pajak
2. Wakil, pengampun, atau pejabat yang
berkaitan dg suatu sengketa pajak yang
akan atau sedang diperiksa olehnya.
3. Penasihat hukum
4. Konsultan pajak
5. Akuntan publik
6. Pengusaha
1. Pengadilan Pajak mempunyai tugas dan
wewenang memeriksa dan memutuskan
sengketa pajak.
2. Pengadilan Pajak dalam hal banding, hanya
memeriksa dan memutus sengketa atas
keputusan keberatan, kecuali ditentukan lain
oleh peraturan per UUan yang berlaku.
3. Pengadilan Pajak dalam hal gugatan, memeriksa dan
memutuskan sengketa atas pelaksanaan penagihan pajak atau
keputusan pembetulan dan keputusan lainnya.
GugatanWajib Pajak atau penanggung pajak terhadap:
a. Pelaksanaan Surat Paksa, surat perintah
melaksanakan penyitaan, atau pengumuman lelang.
b. Keputusan yang berkaitan dengan pelaksanaan
keputusan perpajakan.
c. Keputusan pembetulan yang berkaitan
dengan pelaksanaan keputusan perpajakan.
4. Pengadilan Pajak adalah pengadilan tingkat pertama dan
terakhir dalam memeriksa dan memutuskan sengketa pajak.
 Menolak;
 Mengabulkan sebagian atau seIuruhnya;
 Menambah Pajak yang harus dibayar;
 Tidak dapat diterima;
 Membetulkan kesalahan tulis dan/atau
kesalahan hitung; dan/atau
 Membatalkan.
 Terhadap putusan Pengadilan Pajak tidak dapat
lagi diajukan Gugatan, Banding, atau Kasasi
REFORMASI PAJAK
Tujuan utama pembaruan perpajakan nasional ini adalah
untuk lebih menegakkan kemandirian kita dalam membiayai
pembangunan nasional dengan jalan lebih mengerahkan
lagi segenap kemampuan kita sendiri.
Dengan reformasi pajak diharapkan beban pajak akan
makin adil dan wajar, sehingga di satu pihak mendorong
Wajib Pajak melaksanakan dengan kesadaran kewajibannya
membayar pajak dan di lain pihak menutup peluang –
peluang yang selama ini masih terbuka bagi Wajib Pajak
untuk menghindari pajak.
Sejak zaman penjajahan Belanda ternyata telah diberlakukan
cukup banyak undang – undang yang mengatur mengenai
pembayaran pajak, yaitu sebagai berikut :
1. Staatsblad Nomor 13 Tahun 1908 tentang Ordonansi Rumah Tangga
2. Staatsblad Nomor 498 Tahun 1921 tentang Aturan Bea Materai
3. Staatsblad Nomor 291 Tahun 1924 tentang Ordonansi Bea Balik
Nama
4. Staatsblad Nomor 405 Tahun 1932 tentang Ordonansi Pajak
Kekayaan
5. Staatsblad Nomor 718 Tahun 1934 tentang Ordonansi Pajak
Kendaraan Bermotor
6. Staatsbald Nomor 611 Tahun 1934 tentang Ordonansi Pajak Upah
7. Staatsblad Nomor 671 Tahun 1936 tentang Ordonansi Pajak Potong
8. Staatsblad Nomor 17 Tahun 1944 tentang Ordonansi Pajak
Pendapatan
9. Undang – Undang Nomor 12Tahun 1947 tentang Pajak Radio
10. Undang – Undang No. 14Thn 1947 tentang Pajak
Pembangunan I
11. Undang – Undang No. 12Thn 1952 tentang Pajak Peredaran
12. Undang – UndangThn 1951 tentang Pajak penjualan yang
diubah dengan Undang – Undang No.2Thn 1968
13. Undang – Undang No. 21Thn 1959 tentang Pajak Dividen yang
diubah dengan Undang – Undang No. 2Thn 1967 tentang Pajak
atas Bunga, Dividen, dan Royalti
14. Undang – Undang No. 19Thn 1959 tentang Penagihan Pajak
Negara dengan Surat Paksa
15. Undang – Undang No. 74Thn 1958 tentang Pajak Bunga Asing
16. Undang – Undang No. 8Thn 1967 tentangTata CaraPemungutan
PPd, PKK dan/ PPs atauTata Cara MPS-MPO
Reformasi pajak (tax reform) atau pembauran perpajakan, telah dilakukan
sejak tanggal 1 Januari 1984. bersamaan dengan dikeluarkannya serangkaian
undang – undang, adalah sebagai berikut :
1. Undang – undang No. 6Thn 1983 tentang ketentuan Umum danTata Cara
Perpajakan
2. Undang – Undang No. 7Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan
Kedua undang – undang di atas berlaku sejak 1 januari 1984
3. Undang – Undang No. 8Thn 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak
Penjualan atas Barang Mewah, direncanakan diberlakukan tahun 1984 juga
tetapi karena masih ada sesuatu yang harus dipersiapkan lebih matang maka
undang – undang tersebut diberlakukan mulai 1 April 1985
4. Undang – Undang No. 12 tentang Pajak Bumi dan Bangunan
5. Undang – Undang No. 13 tentang Bea Materai
Undang – Undang No.12Thn 1985 dan Undang – Undang No.13Thn 1985
mulai diberlakukan tahun 1995.
Pada tahun 1991 dikeluarkan Undang – Undang no. 7Thn 1983 tentang
Pajak Pengahasilan diubah dengan Undang – Undang Nomor 7Thn 1991.
Undang – Undang pajak yang dikeluarkan adalah sebagai
berikut :
1. Undang – Undang No. 9Thn 1994 tentang Undang – Undang No.
6Thn 1983 tentang Ketentuan Umum danTata Cara Perpajakan
2. Undang – Undang No. 10Thn 1994 tentang perubahan atas
Undang – Undang No. 7Thn 1983 tentang Pajak Penghasilan
3. Undang – Undang No. 11Thn 1994 tentang Undang – Undang no.
8Thn 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan
atas Barang Mewah
4. Undang – Undang No. 12Thn 1994 tentang Perubahan atas
Undang – Undang Nomor 12 tentang Pajak Bumi dan Bangunan
Selanjutnya pada tahun 1997 dikeluarkan lagi serangkaian
undang – undang baru , untuk melengkapi undang – undang yang
telah ada, adalah sebagi berikut :
1. Undang – Undang No. 17Thn 1997 tentang Badan Penyelesaian
Sengketa Pajak
2. Undang – Undang No. 18Thn 1997 tentang Pajak Daerah dan
Retribusi Daerah
3. Undang – Undang No. 19Thn 1997 tentang Penagihan Pajak dengan
Surat Paksa
4. Undang – Undang No. 20Thn 1997 tentang Penerimaan Negara
Bukan Pajak
5. Undang – Undang No. 21Thn 1997 tentang Bea Perolehan atas
Tanah dan Bangunan
Pemerintah kembali meengluarkan serangkaian undang – undang untuk
mengubah undang – undang yang telah ada, adalah sebagai berikut :
1. Undang – Undang No. 16Thn 2000 tentang Perubahan Kedua atas Undang –
undang No. 6Thn 1983 tentang ketentuan Umum danTata Cara Perpajakan
2. Undang – Undang No. 17Thn 2000 tentang Perubahan Ketiga atas Undang –
Undang No. 7Thn 1983 tentang Pajak Pengahasilan
3. Undang – Undang No. 18THn 2000 tentang Perubahan kedua atas Undang –
Undang No. 8Thn 1984 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa
dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah
4. Undang – Undang No. 19Thn 2000 tentang Penagihan pajak dengan Surat
Paksa
5. Undang – Undang No. 20Thn 2000 tentang Bea Perolehan Hak atasTanah
dan Bangunan
6. Undang – Undang No. 34Thn 2000 tentang perubahan atas Undang – Undang
No. 18Thn 1997 tentang Pajak daerah dan Retribusi daerah
Pada tahun 2002 untuk lebih memberikan rasa keadilan dan kepastian
hukum, pemerintah akhirnya mengeluarkan Undang – Undang No. 14 Tahun
2002 tentang Pengadilan Pajak yang menggantikan Undang – Undang No.
17 Thn 1997 tentang Badan Penyelesaian Sengketa Pajak yang selama ini
dirasakan kurang berpihak kepadaWajib Pajak.
Setelah lama ditunggu pada tanggal 27 Juli 2007 akhirnya pemerintah
mengesahkan Undang – Undang No. 28 Thn 2007 tentang perubahan Ketiga
atas Undang – Undang No. 6 Thn 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata
Cara Perpajakan. Perubahan ini diharapkan lebih memberikan kepastian
hukum kepada Wajib Pajak. Kemudian berturut – turut pada tahun2008
Pajak Penghasilan diubah dengan Undang – Undang No. 36 Tahun 2008 dan
Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah dengan
Undang – Undang No. 42Tahun 2009
Peradilan dalam hukum pajak ppt new

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Peradilan administrasi pajak
Peradilan administrasi pajakPeradilan administrasi pajak
Peradilan administrasi pajakfree forall
 
Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...
Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...
Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...Idik Saeful Bahri
 
Seri KUP :: Tindak Pidana Di Bidang Perpajakan
Seri KUP :: Tindak Pidana Di Bidang PerpajakanSeri KUP :: Tindak Pidana Di Bidang Perpajakan
Seri KUP :: Tindak Pidana Di Bidang PerpajakanRoko Subagya
 
Pajak bumi dan bangunan (pbb)
Pajak bumi dan bangunan (pbb)Pajak bumi dan bangunan (pbb)
Pajak bumi dan bangunan (pbb)Maulina Sahara
 
Materi ppn
Materi ppnMateri ppn
Materi ppnAy Kent
 
10. sanksi administrasi
10. sanksi administrasi10. sanksi administrasi
10. sanksi administrasinurul khaiva
 
Alternatif penyelesaian Sengketa
Alternatif penyelesaian SengketaAlternatif penyelesaian Sengketa
Alternatif penyelesaian SengketaLeks&Co
 
Materi presentasi tusi djp
Materi presentasi tusi djpMateri presentasi tusi djp
Materi presentasi tusi djpaangfauzan
 
Pengantar Perpajakan
Pengantar PerpajakanPengantar Perpajakan
Pengantar Perpajakaneryeryey
 
Regulasi dan Standar ASP Kelompok 2
Regulasi dan Standar ASP Kelompok 2Regulasi dan Standar ASP Kelompok 2
Regulasi dan Standar ASP Kelompok 2Pawestri Kinasih
 
Perlindungan Hukum Paten
Perlindungan Hukum PatenPerlindungan Hukum Paten
Perlindungan Hukum Patenalsalcunsoed
 
Perjanjian Sewa-Menyewa
Perjanjian Sewa-MenyewaPerjanjian Sewa-Menyewa
Perjanjian Sewa-MenyewaRizqy Putra
 

Was ist angesagt? (20)

Peradilan administrasi pajak
Peradilan administrasi pajakPeradilan administrasi pajak
Peradilan administrasi pajak
 
Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...
Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...
Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...
 
Seri KUP :: Tindak Pidana Di Bidang Perpajakan
Seri KUP :: Tindak Pidana Di Bidang PerpajakanSeri KUP :: Tindak Pidana Di Bidang Perpajakan
Seri KUP :: Tindak Pidana Di Bidang Perpajakan
 
penanaman modal
penanaman modalpenanaman modal
penanaman modal
 
HUKUM PERUSAHAAN
HUKUM PERUSAHAANHUKUM PERUSAHAAN
HUKUM PERUSAHAAN
 
Utang Pajak
Utang PajakUtang Pajak
Utang Pajak
 
Pajak bumi dan bangunan (pbb)
Pajak bumi dan bangunan (pbb)Pajak bumi dan bangunan (pbb)
Pajak bumi dan bangunan (pbb)
 
Hukum acara peradilan pajak
Hukum acara peradilan pajakHukum acara peradilan pajak
Hukum acara peradilan pajak
 
Materi ppn
Materi ppnMateri ppn
Materi ppn
 
10. sanksi administrasi
10. sanksi administrasi10. sanksi administrasi
10. sanksi administrasi
 
Alternatif penyelesaian Sengketa
Alternatif penyelesaian SengketaAlternatif penyelesaian Sengketa
Alternatif penyelesaian Sengketa
 
Materi presentasi tusi djp
Materi presentasi tusi djpMateri presentasi tusi djp
Materi presentasi tusi djp
 
PPN dan PPnbm
PPN dan PPnbmPPN dan PPnbm
PPN dan PPnbm
 
Pengantar Hukum Pajak
Pengantar Hukum PajakPengantar Hukum Pajak
Pengantar Hukum Pajak
 
Pengantar Perpajakan
Pengantar PerpajakanPengantar Perpajakan
Pengantar Perpajakan
 
Domisili fiskal .
Domisili fiskal .Domisili fiskal .
Domisili fiskal .
 
Regulasi dan Standar ASP Kelompok 2
Regulasi dan Standar ASP Kelompok 2Regulasi dan Standar ASP Kelompok 2
Regulasi dan Standar ASP Kelompok 2
 
Perlindungan Hukum Paten
Perlindungan Hukum PatenPerlindungan Hukum Paten
Perlindungan Hukum Paten
 
Perjanjian Sewa-Menyewa
Perjanjian Sewa-MenyewaPerjanjian Sewa-Menyewa
Perjanjian Sewa-Menyewa
 
PPh Pasal 22
PPh Pasal 22PPh Pasal 22
PPh Pasal 22
 

Andere mochten auch

Andere mochten auch (16)

Makalah peradilan pajak
Makalah peradilan pajakMakalah peradilan pajak
Makalah peradilan pajak
 
Reformasi Pajak
Reformasi PajakReformasi Pajak
Reformasi Pajak
 
Peradilan administrasi pajak
Peradilan administrasi pajakPeradilan administrasi pajak
Peradilan administrasi pajak
 
Kelompok 5 sengketa pajak
Kelompok 5 sengketa pajakKelompok 5 sengketa pajak
Kelompok 5 sengketa pajak
 
Pajak - Materi SMA
Pajak - Materi SMA Pajak - Materi SMA
Pajak - Materi SMA
 
Hukum pajak
Hukum pajakHukum pajak
Hukum pajak
 
Proses banding dengan acara biasa (hukum pajak)
Proses banding dengan acara biasa (hukum pajak)Proses banding dengan acara biasa (hukum pajak)
Proses banding dengan acara biasa (hukum pajak)
 
Sistematika Penyelesaian Sengketa Pajak
Sistematika Penyelesaian Sengketa PajakSistematika Penyelesaian Sengketa Pajak
Sistematika Penyelesaian Sengketa Pajak
 
Contoh proposal skripsi
Contoh proposal skripsiContoh proposal skripsi
Contoh proposal skripsi
 
Penagihan dan Sengketa Pajak
Penagihan dan Sengketa Pajak Penagihan dan Sengketa Pajak
Penagihan dan Sengketa Pajak
 
Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak
Pengembalian Kelebihan Pembayaran PajakPengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak
Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak
 
ETIKA PUBLIK
ETIKA PUBLIKETIKA PUBLIK
ETIKA PUBLIK
 
PENETAPAN PAJAK, KEBERATAN dan BANDING
PENETAPAN PAJAK, KEBERATAN dan BANDINGPENETAPAN PAJAK, KEBERATAN dan BANDING
PENETAPAN PAJAK, KEBERATAN dan BANDING
 
Keberatan (Pajak)
Keberatan (Pajak)Keberatan (Pajak)
Keberatan (Pajak)
 
Pemeriksaan, Keberatan, dan Banding dalam Perpajakan di Indonesia
Pemeriksaan, Keberatan, dan Banding dalam Perpajakan di IndonesiaPemeriksaan, Keberatan, dan Banding dalam Perpajakan di Indonesia
Pemeriksaan, Keberatan, dan Banding dalam Perpajakan di Indonesia
 
Bab 05 Perpajakan (Kls XI)
Bab 05 Perpajakan (Kls XI)Bab 05 Perpajakan (Kls XI)
Bab 05 Perpajakan (Kls XI)
 

Ähnlich wie Peradilan dalam hukum pajak ppt new

Sistem perpajakan indonesia
Sistem perpajakan indonesiaSistem perpajakan indonesia
Sistem perpajakan indonesiasprtmnyd
 
Uu 28 2007_kup
Uu 28 2007_kupUu 28 2007_kup
Uu 28 2007_kupenokindy
 
Uu Kup 28 2007 Batang Tubuh
Uu Kup 28 2007 Batang TubuhUu Kup 28 2007 Batang Tubuh
Uu Kup 28 2007 Batang TubuhChairudin NR
 
Bendahara dan kewajiban-pajak
Bendahara dan kewajiban-pajakBendahara dan kewajiban-pajak
Bendahara dan kewajiban-pajakasrikartini
 
3 perkembangan perpajakan di indonesia
3 perkembangan perpajakan di indonesia3 perkembangan perpajakan di indonesia
3 perkembangan perpajakan di indonesianatal kristiono
 
Prakt,komp & adm,pajak
Prakt,komp & adm,pajakPrakt,komp & adm,pajak
Prakt,komp & adm,pajakardi7835
 
Adm.perpajakan dan praktikum komputer
Adm.perpajakan dan praktikum komputerAdm.perpajakan dan praktikum komputer
Adm.perpajakan dan praktikum komputerDeby Bintang
 
Adm.perpajakan dan praktikum komputer
Adm.perpajakan dan praktikum komputerAdm.perpajakan dan praktikum komputer
Adm.perpajakan dan praktikum komputerDeby Bintang
 
serba serbi pajak di Indonesia
serba serbi pajak di Indonesiaserba serbi pajak di Indonesia
serba serbi pajak di IndonesiaJulham Efendi
 

Ähnlich wie Peradilan dalam hukum pajak ppt new (20)

Sistem perpajakan indonesia
Sistem perpajakan indonesiaSistem perpajakan indonesia
Sistem perpajakan indonesia
 
Pengantar PERPAJAKAN
Pengantar PERPAJAKANPengantar PERPAJAKAN
Pengantar PERPAJAKAN
 
Uu 28 2007
Uu 28 2007Uu 28 2007
Uu 28 2007
 
Uu 28 2007
Uu 28 2007Uu 28 2007
Uu 28 2007
 
Uu 28 2007_kup
Uu 28 2007_kupUu 28 2007_kup
Uu 28 2007_kup
 
Uu 14 2002
Uu 14 2002Uu 14 2002
Uu 14 2002
 
Uu Kup 28 2007 Batang Tubuh
Uu Kup 28 2007 Batang TubuhUu Kup 28 2007 Batang Tubuh
Uu Kup 28 2007 Batang Tubuh
 
Bendahara dan kewajiban-pajak
Bendahara dan kewajiban-pajakBendahara dan kewajiban-pajak
Bendahara dan kewajiban-pajak
 
Uu 19 2000
Uu 19 2000Uu 19 2000
Uu 19 2000
 
3 perkembangan perpajakan di indonesia
3 perkembangan perpajakan di indonesia3 perkembangan perpajakan di indonesia
3 perkembangan perpajakan di indonesia
 
UU Nomor 42 Tahun 2009
UU Nomor 42 Tahun 2009UU Nomor 42 Tahun 2009
UU Nomor 42 Tahun 2009
 
Prakt,komp & adm,pajak
Prakt,komp & adm,pajakPrakt,komp & adm,pajak
Prakt,komp & adm,pajak
 
Perda 10 2011
Perda 10 2011Perda 10 2011
Perda 10 2011
 
Perda 10 2011
Perda 10 2011Perda 10 2011
Perda 10 2011
 
Adm.perpajakan dan praktikum komputer
Adm.perpajakan dan praktikum komputerAdm.perpajakan dan praktikum komputer
Adm.perpajakan dan praktikum komputer
 
Adm.perpajakan dan praktikum komputer
Adm.perpajakan dan praktikum komputerAdm.perpajakan dan praktikum komputer
Adm.perpajakan dan praktikum komputer
 
Tgas debby
Tgas debbyTgas debby
Tgas debby
 
Uu 16 2000
Uu 16 2000Uu 16 2000
Uu 16 2000
 
serba serbi pajak di Indonesia
serba serbi pajak di Indonesiaserba serbi pajak di Indonesia
serba serbi pajak di Indonesia
 
PENAGIHAN PAJAK
PENAGIHAN PAJAKPENAGIHAN PAJAK
PENAGIHAN PAJAK
 

Kürzlich hochgeladen

PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiaNILAMSARI269850
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASbilqisizzati
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptxSirlyPutri1
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 

Kürzlich hochgeladen (20)

PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 

Peradilan dalam hukum pajak ppt new

  • 1. ANGGOTA : - INDRIANI AMALIA C1C111023 - RINI NURUL CHOTIMAH C1C111028 - MEGA BANJARSARI PUTRI C1C111o34 - RAHMATTAUFAN HUSAINI C1C111108
  • 2.
  • 3. 1. Hukum Administrasi : Umumnya berupa sanksi administratif berupa: bunga, denda, tambahan pokok pajak, maupun kenaikan dan dijatuhkan oleh Fiskus.  Sanksi administrasi berkaitan dengan masalah- masalah ketidaktaatan wajib pajak dalam melaksanakan kewajiban.  Contoh: Tidak menyampaikan SPT, atau menyampaikan SPT tapi tidak benar dan tidak lengkap yang dikarenakan alpa, dll
  • 4. 2. Hukum Pidana : Berkaitan dengan denda pidana maupun hukum penjara dan dijatuhkan oleh Hakim.  Hukum Pidana berkaitan dengan perbuatan2 yang dapat dikategorikan kejahatan.  Misalnya: Sengaja tidak mendaftarkan diri untuk memperoleh NPWP, memperlihatkan pembukuan, pencatatan atau dokumen2 lain yang palsu atau dipalsukan seolah2 benar, dll
  • 5. Peradilan Administrasi Pajak  PeradilanAdministrasi Pajak umumnya melibatkan 2 pihak, yaitu: 1. PihakWajib Pajak 2. Aparat Pajak (Fiskus)
  • 6.  PeradilanAdministrasi Pajak dapat dibagi menjadi 2 yaitu: 1. Peradilan AdministrasiTidak Murni Disebut PeradilanTidak Murni karena hanya melibatkan 2 pihak, yaitu: PihakWajib Pajak dan Pihak Fiskus. 2. Peradilan Administrasi murni Peradilan yang melibatkan 3 pihak, yaitu: PihakWajib Pajak, Fiskus dan Hakim yang mengadili.
  • 7.  Keberatan Wajib Pajak dapat mengajukan keberatan atas suatu: 1. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) 2. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan (SKPKBT) 3. Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) 4. Surat Ketetapan Pajak Nihil (SKPN) 5. Pemotongan atau pemungutan oleh pihak ketiga
  • 8.  Keberatan diajukan kepada Direktur Jenderal Pajak melalui Kepala KPP dengan surat keberatan. Surat keberatan wajib memenuhi beberapa syarat. Tahapan selanjutnya dalam mengajukan keberatan adalah:  penyampaian surat keberatan  saat diterimanya surat keberatan  proses penyelesaian keberatan
  • 9.  Banding Banding adalah upaya hukum yang dapat dilakukan olehWP atau Penanggung Pajak terhadap suatu keputusan yang dapat diajukan banding, berdasarkan peraturan per UUan perpajakan yang berlaku.
  • 10.  Syarat Pengajuan Surat Banding  Pemprosesan Surat Banding  Siapa yang mengajukan Banding  Hak-hak Pemohon Banding  Pencabutan Banding Dasar Hukum Pasal 1, 35, 36, 37, 38, 39, 44, 45 Undang- Undang Nomor 14Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak.
  • 11.  Pengadilan Pajak yang berkedudukan di ibu kota negara. Susunan Pengadilan Pajak terdiri atas : Pimpinan, hakim anggota, sekretaris dan Panitera.  Pimpinan Pengadilan Pajak terdiri atas: seorang Ketua dan paling banyak(lima) orang Wakil Ketua.
  • 12. Hakim & Panitera tidak boleh merangkap menjadi: 1. Pelaksana keputusan pengadilan pajak 2. Wakil, pengampun, atau pejabat yang berkaitan dg suatu sengketa pajak yang akan atau sedang diperiksa olehnya. 3. Penasihat hukum 4. Konsultan pajak 5. Akuntan publik 6. Pengusaha
  • 13. 1. Pengadilan Pajak mempunyai tugas dan wewenang memeriksa dan memutuskan sengketa pajak. 2. Pengadilan Pajak dalam hal banding, hanya memeriksa dan memutus sengketa atas keputusan keberatan, kecuali ditentukan lain oleh peraturan per UUan yang berlaku.
  • 14. 3. Pengadilan Pajak dalam hal gugatan, memeriksa dan memutuskan sengketa atas pelaksanaan penagihan pajak atau keputusan pembetulan dan keputusan lainnya. GugatanWajib Pajak atau penanggung pajak terhadap: a. Pelaksanaan Surat Paksa, surat perintah melaksanakan penyitaan, atau pengumuman lelang. b. Keputusan yang berkaitan dengan pelaksanaan keputusan perpajakan. c. Keputusan pembetulan yang berkaitan dengan pelaksanaan keputusan perpajakan. 4. Pengadilan Pajak adalah pengadilan tingkat pertama dan terakhir dalam memeriksa dan memutuskan sengketa pajak.
  • 15.  Menolak;  Mengabulkan sebagian atau seIuruhnya;  Menambah Pajak yang harus dibayar;  Tidak dapat diterima;  Membetulkan kesalahan tulis dan/atau kesalahan hitung; dan/atau  Membatalkan.  Terhadap putusan Pengadilan Pajak tidak dapat lagi diajukan Gugatan, Banding, atau Kasasi
  • 17.
  • 18. Tujuan utama pembaruan perpajakan nasional ini adalah untuk lebih menegakkan kemandirian kita dalam membiayai pembangunan nasional dengan jalan lebih mengerahkan lagi segenap kemampuan kita sendiri. Dengan reformasi pajak diharapkan beban pajak akan makin adil dan wajar, sehingga di satu pihak mendorong Wajib Pajak melaksanakan dengan kesadaran kewajibannya membayar pajak dan di lain pihak menutup peluang – peluang yang selama ini masih terbuka bagi Wajib Pajak untuk menghindari pajak.
  • 19. Sejak zaman penjajahan Belanda ternyata telah diberlakukan cukup banyak undang – undang yang mengatur mengenai pembayaran pajak, yaitu sebagai berikut : 1. Staatsblad Nomor 13 Tahun 1908 tentang Ordonansi Rumah Tangga 2. Staatsblad Nomor 498 Tahun 1921 tentang Aturan Bea Materai 3. Staatsblad Nomor 291 Tahun 1924 tentang Ordonansi Bea Balik Nama 4. Staatsblad Nomor 405 Tahun 1932 tentang Ordonansi Pajak Kekayaan 5. Staatsblad Nomor 718 Tahun 1934 tentang Ordonansi Pajak Kendaraan Bermotor 6. Staatsbald Nomor 611 Tahun 1934 tentang Ordonansi Pajak Upah 7. Staatsblad Nomor 671 Tahun 1936 tentang Ordonansi Pajak Potong 8. Staatsblad Nomor 17 Tahun 1944 tentang Ordonansi Pajak Pendapatan
  • 20. 9. Undang – Undang Nomor 12Tahun 1947 tentang Pajak Radio 10. Undang – Undang No. 14Thn 1947 tentang Pajak Pembangunan I 11. Undang – Undang No. 12Thn 1952 tentang Pajak Peredaran 12. Undang – UndangThn 1951 tentang Pajak penjualan yang diubah dengan Undang – Undang No.2Thn 1968 13. Undang – Undang No. 21Thn 1959 tentang Pajak Dividen yang diubah dengan Undang – Undang No. 2Thn 1967 tentang Pajak atas Bunga, Dividen, dan Royalti 14. Undang – Undang No. 19Thn 1959 tentang Penagihan Pajak Negara dengan Surat Paksa 15. Undang – Undang No. 74Thn 1958 tentang Pajak Bunga Asing 16. Undang – Undang No. 8Thn 1967 tentangTata CaraPemungutan PPd, PKK dan/ PPs atauTata Cara MPS-MPO
  • 21. Reformasi pajak (tax reform) atau pembauran perpajakan, telah dilakukan sejak tanggal 1 Januari 1984. bersamaan dengan dikeluarkannya serangkaian undang – undang, adalah sebagai berikut : 1. Undang – undang No. 6Thn 1983 tentang ketentuan Umum danTata Cara Perpajakan 2. Undang – Undang No. 7Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan Kedua undang – undang di atas berlaku sejak 1 januari 1984 3. Undang – Undang No. 8Thn 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah, direncanakan diberlakukan tahun 1984 juga tetapi karena masih ada sesuatu yang harus dipersiapkan lebih matang maka undang – undang tersebut diberlakukan mulai 1 April 1985 4. Undang – Undang No. 12 tentang Pajak Bumi dan Bangunan 5. Undang – Undang No. 13 tentang Bea Materai Undang – Undang No.12Thn 1985 dan Undang – Undang No.13Thn 1985 mulai diberlakukan tahun 1995. Pada tahun 1991 dikeluarkan Undang – Undang no. 7Thn 1983 tentang Pajak Pengahasilan diubah dengan Undang – Undang Nomor 7Thn 1991.
  • 22. Undang – Undang pajak yang dikeluarkan adalah sebagai berikut : 1. Undang – Undang No. 9Thn 1994 tentang Undang – Undang No. 6Thn 1983 tentang Ketentuan Umum danTata Cara Perpajakan 2. Undang – Undang No. 10Thn 1994 tentang perubahan atas Undang – Undang No. 7Thn 1983 tentang Pajak Penghasilan 3. Undang – Undang No. 11Thn 1994 tentang Undang – Undang no. 8Thn 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah 4. Undang – Undang No. 12Thn 1994 tentang Perubahan atas Undang – Undang Nomor 12 tentang Pajak Bumi dan Bangunan
  • 23. Selanjutnya pada tahun 1997 dikeluarkan lagi serangkaian undang – undang baru , untuk melengkapi undang – undang yang telah ada, adalah sebagi berikut : 1. Undang – Undang No. 17Thn 1997 tentang Badan Penyelesaian Sengketa Pajak 2. Undang – Undang No. 18Thn 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah 3. Undang – Undang No. 19Thn 1997 tentang Penagihan Pajak dengan Surat Paksa 4. Undang – Undang No. 20Thn 1997 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak 5. Undang – Undang No. 21Thn 1997 tentang Bea Perolehan atas Tanah dan Bangunan
  • 24. Pemerintah kembali meengluarkan serangkaian undang – undang untuk mengubah undang – undang yang telah ada, adalah sebagai berikut : 1. Undang – Undang No. 16Thn 2000 tentang Perubahan Kedua atas Undang – undang No. 6Thn 1983 tentang ketentuan Umum danTata Cara Perpajakan 2. Undang – Undang No. 17Thn 2000 tentang Perubahan Ketiga atas Undang – Undang No. 7Thn 1983 tentang Pajak Pengahasilan 3. Undang – Undang No. 18THn 2000 tentang Perubahan kedua atas Undang – Undang No. 8Thn 1984 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah 4. Undang – Undang No. 19Thn 2000 tentang Penagihan pajak dengan Surat Paksa 5. Undang – Undang No. 20Thn 2000 tentang Bea Perolehan Hak atasTanah dan Bangunan 6. Undang – Undang No. 34Thn 2000 tentang perubahan atas Undang – Undang No. 18Thn 1997 tentang Pajak daerah dan Retribusi daerah
  • 25. Pada tahun 2002 untuk lebih memberikan rasa keadilan dan kepastian hukum, pemerintah akhirnya mengeluarkan Undang – Undang No. 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak yang menggantikan Undang – Undang No. 17 Thn 1997 tentang Badan Penyelesaian Sengketa Pajak yang selama ini dirasakan kurang berpihak kepadaWajib Pajak. Setelah lama ditunggu pada tanggal 27 Juli 2007 akhirnya pemerintah mengesahkan Undang – Undang No. 28 Thn 2007 tentang perubahan Ketiga atas Undang – Undang No. 6 Thn 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan. Perubahan ini diharapkan lebih memberikan kepastian hukum kepada Wajib Pajak. Kemudian berturut – turut pada tahun2008 Pajak Penghasilan diubah dengan Undang – Undang No. 36 Tahun 2008 dan Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah dengan Undang – Undang No. 42Tahun 2009