SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 51
Rumah Sehat
Pengertian Rumah
• Adalah tempat untuk tinggal yang dibutuhkan
oleh setiap manusia dimanapun dia berada.
• Rumah adalah struktur fisik terdiri dari
ruangan, halaman dan area sekitarnya yang
dipakai sebagai tempat tinggal dan sarana
pembinaan keluarga (UU RI No. 4 Tahun
1992).
Menurut WHO
• Rumah adalah struktur fisik atau bangunan
untuk tempat berlindung, dimana lingkungan
berguna untuk kesehatan jasmani dan rohani
serta keadaan sosialnya baik untuk kesehatan
keluarga dan individu
• (Komisi WHO Mengenai Kesehatan dan
Lingkungan, 2001).
FungsiRumah
• sebagai tempat untuk melepaskan lelah,
tempat bergaul
• membina rasa kekeluargaan diantara anggota
keluarga,
• tempat berlindung dan menyimpan barang
berharga,
• merupakan status lambang sosial
Syarat Rumah Sehat
• jamban yang sehat,
• sarana air bersih,
• tempat pembuangan sampah,
• sarana pembuangan air limbah,
• ventilasi rumah yang baik,
• kepadatan hunian rumah yang sesuai
• lantai rumah yang tidak terbuat dari tanah
Perumahan Layak
• penyediaan air bersih,
• sanitasi pembuangan sampah,
• transportasi,
• tersedianya pelayanan sosial
(Krieger and Higgins, 2002)
Kriteria Rumah Sehat
• didasarkan pada pedoman teknis penilaian
rumah sehat Direktorat Jenderal Pengendalian
Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Depkes
RI tahun 2007. Pedoman teknis ini disusun
berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI
Nomor : 829/Menkes/SK/VII/1999 tentang
persyaratan Kesehatan Perumahan.
Syarat Rumah Sehat
1. Lantai
Saat ini, ada berbagai jenis lantai rumah. Lantai
rumah dari semen atau ubin, kermik, atau cukup
tanah biasa yang dipadatkan. Syarat yang
penting disini adalah tidak berdebu pada musim
kemarau dan tidak becek pada musim hujan.
Lantai yang basah dan berdebu merupakan
sarang penyakit.
2. Atap
Atap genteng adalah umum dipakai baik di daerah perkotaan
maupun di pedesaan. Di samping atap genteng adalah cocok
untuk daerah tropis juga dapat terjangkau oleh masyarakat
dan bahkan masyarakat dapat membuatnya sendiri.
Namun demikian banyak masyarakat pedesaan yang tidak
mampu untuk itu maka atap daun rumbai atau daun kelapa
pun dapat dipertahankan. Atap seng maupun asbes tidak
cocok untuk rumah pedesaan, disamping mahal juga
menimbulkan suhu panas di dalam rumah.
3. Ventilasi
Ventilasi rumah mempunyai banyak fungsi.
Fungsi pertama adalah untuk menjaga agar aliran udara di
dalam rumah tersebut tetap segar. Hal ini berarti
keseimbangan O2 yang diperlukan oleh penghuni rumah
tersebut tetap terjaga. Kurangnya ventilasi akan menyebabkan
kurangnya O2 di dalam rumah yang berarti kadar CO2 yang
bersifat racun bagi penghuninya menjadi meningkat. Di
samping itu tidak cukupnya ventilasi akan menyebabkan
kelembaban udara di dalam ruangan naik karena terjadi
proses penguapan cairan dari kulit dan penyerapan.
• Kelembaban akan merupakan media yang baik untuk
bakteri-bakteri patogen (bakteri-bakteri penyebab
penyakit).
• Fungsi kedua daripada ventilasi adalah membebaskan
udara ruangan dari bakteri-bakteri terutama bakteri
patogen karena disitu selalu terjadi aliran udara yang terus-
menerus. Bakteri yang terbawa oleh udara akan selalu
mengalir.
• Fungsi lainnya adalah untuk menjaga agar ruangan rumah
selalu tetap di dalam kelembaban (humidity) yang
optimum.
• Ada 2 macam ventilasi, yakni :
• Ventilasi alamiah, di mana aliran udara di dalam ruangan tersebut terjadi
secara alamiah melalui jendela, pintu, lubang angin, lubang-lubang pada
dinding dan sebagainya. Di pihak lain ventilasi alamiah ini tidak
menguntungkan karena juga merupakan jalan masuknya nyamuk dan
serangga lainnya ke dalam rumah. Untuk itu harus ada usaha-usaha lain
untuk melindungi kita dari gigitan-gigitan nyamuk tersebut.
• Ventilasi buatan, yaitu dengan mempergunakan alat-alat khusus untuk
mengalirkan udara terebut, misalnya kipas angin dan mesin pengisap
udara. Tetapi jelas alat ini tidak cocok dengan kondisi rumah di pedesaan.
Perlu diperhatikan disini bahwa sistem pembuatan ventilasi harus dijaga
agar udara tidak berhenti atau berbalik lagi, harus mengalir. Artinya di
dalam ruangan rumah harus ada jalan masuk dan keluarnya udara.
4. Cahaya
• Rumah yang sehat memerlukan cahaya yang
cukup, tidak kurang dan tidak terlalu banyak.
Kurangnya cahaya yang masuk ke dalam ruangan
rumah, terutama cahaya matahari disamping
kurang nyaman, juga merupakan media atau
tempat yang baik untuk hidup dan
berkembangnya bibit-bibit penyakit. Sebaliknya
terlalu banyak cahaya di dalam rumah akan
menyebabkan silau dan akhirnya dapat
merusakkan mata.
5. Luas Bangunan Rumah
• Luas lantai bangunan rumah sehat harus cukup untuk
penghuni di dalamnya, artinya luas lantai bangunan
tersebut harus disesuaikan dengan jumlah
penghuninya. Luas bangunan yang tidak sebanding
dengan jumlah penghuninya akan menyebabkan
perjubelan (overcrowded). Hal ini berdampak kurang
baik terhadap kesehaan penghuninya, sebab disamping
menyebabkan kurangnya konsumsi O2 juga bila salah
satu anggota keluarga terkena penyakit infeksi, akan
mudah menular kepada anggota keluarga yang lain.
6. Fasilitas-fasilitas di dalam Rumah Sehat
• Rumah yang sehat harus mempunyai fasilitas-fasilitas
sebagai berikut:
• Penyediaan air bersih yang cukup,
• Pembuangan tinja,
• Pembuangan air limbah (air bekas),
• Pembuangan sampah,
• Fasilitas dapur,
• Ruang berkumpul keluarga,
• Untuk rumah di pedesaan lebih cocok adanya serambi
(serambi muka atau belakang).
• Untuk rumah pedesaan adalah kandang
ternak.
• Sebaiknya, demi kesehatan, ternak harus
terpisah dari rumah tinggal atau dibuatkan
kandang tersendiri.
Rumah Sehat di Indonesia
Depkes RI di tahun 2006 melaporkan bahwa:
• kondisi rumah yang memenuhi syarat sehat
untuk tingkat nasional hanya 43,89%.
• kondisi pembuangan limbah yang memenuhi
syarat sebanyak 62,11%
• kondisi jamban yang memenuhi syarat
46,54%.
7 Kriteria Rumah Sehat
1. Kering
• Rumah dikondisikan dengan membangun
sistem bangunan yang dikonstruksi dengan
lingkungan dalam ruangan yang terkontrol.
Bisa dilakukan dengan menjaga agar sistem
saluran air, saluran pembuangan terjaga
dengan baik.Begitu pun masalah perembesan
dan kebocoran rumah, hendaknya diatur agar
tidak terjadi.
2. Bersih
• Sistem bangunan yang dimiliki memungkinkan
agar rumah bebas kotoran, debu, asap serta
kontaminan lainnya. Rumah yang berada di
dekat jalan raya jelas berbeda penangannya
dengan rumah yang ada di kompleks
persawahan.
3. Aman
• Rumah hendaknya dibangun dengan bentuk,
fungsi, dan peralatan yang aman bagi
penghuni. Konsep ergonomis di setiap piranti
hendaknya juga dipikirkan dengan matang. Sisi
keamanan adalah faktor yang penting, demi
menghindari terjadinya kecelakaan di dalam
maupun di sekitar rumah
4. Bebas Kontaminasi
• Gunakan cat rumah dan produk-produk
bangunan yang aman dan tidak mengganggu
kesehatan. Jauhi penggunaan formaldehida
untuk meminimalisir kontaminasi anggota
keluarga.
5. Memiliki Ventilasi
• Ventilasi berfungsi untuk memperlancar pertukaran udara segar.
Standardnya harus ada di setiap ruangan.
6. Bebas dari hewan pengganggu
• Penghuni hendaknya menjaga agar setiap sudut rumah bebas dari
hewan pengganggu seperti tikus, kecoa, cicak, dll. Hewan-hewan ini
selalu berusaha untuk mencari makanan dan sarang di dalam
rumah sehingga anda harus benar-benar ekstra bekerja keras untuk
mengenyahkannya.
7. Terawat
• Rumah yang sehat adalah rumah yang setiap elemennya terawat
dan terpelihara dengan baik. Para penghuni rumah hendaknya
mengatur jadwal khusus untuk saling berbagi tugas melakukan
tugas ini demi kepentingan bersama.
Indikator Penilaian Rumah Sehat
•Langit-langit
•Dinding
•Lantai
•Jendela kamar tidur
•Jendela ruang keluarga
•Ventilasi
•Lubang asap dapur
•Pencahayaan
•Kandang
•Pemanfaatan Pekarangan
•Kepadatan penghuni.
Indikator Sarana Sanitasi meliputi:
•Sarana air bersih
•Jamban
•Sarana pembuangan air
limbah
•Sarana pembuangan
sampah
Indikator penilaian Penghuni
•Kebiasaan mencuci tangan
•Keberadaan vektor tikus
•Keberadaan jentik.
Standar Rumah Indonesia
• Deputi Perumahan Formal Kementerian
Perumahan Rakyat (Kemenpera) Pangihutan
Marpaung menjelaskan ketentuan wajib hunian
minimal tipe 36 akan berlaku Januari 2012.
• Hal ini sejalan dengan UU No 1 Tahun 2011 soal
perumahan pasal 22 ayat 3 berbunyi Luas lantai
rumah tunggal dan rumah deret memiliki ukuran
paling sedikit 36 (tiga puluh enam) meter persegi.
• Batas minimal 36 m2 maka aturan batas luas
terkecil rumah di Indonesia hanya mengakomodir
9 m2 untuk 1 orang atau 36 m2 dengan
perhitungan ada 4 orang di dalam rumah.
Sementara standar World Health Organization
(WHO) memiliki standar rumah layak dengan luas
10 m2 per orang atau dengan total 40 m2.
• "Padahal harusnya internasional itu 12 m2, jadi
Standar Minimal Rumah Internasional adalah
Tipe 48 m2," katanya.
Lingkungan Sehat
Potensi Bahaya (hazard)
Lingkungan
• Potensi bahaya dalam lingkungan
bertanggung jawab atas seperempat dari
beban total penyakit di seluruh dunia, dan
lebih dari satu per tiga beban di kalangan
anak-anak.
• Dampak Kesehatan potensi bahaya lingkungan
meliputi lebih dari 80 penyakit & tipe-tipe
perlukaan (injury)
Lingkungan yang Lebih Sehat
• Intervensi yang tepat-sasaran mencegah
banyak di antara resiko lingkungan ini.
• Di seluruh dunia, dengan perbaikan kesehatan
lingkungan, sebanyak 13 juta kematian dapat
dicegah setiap tahunnya.
Lingkungan Global & Tantangan
Kesehatan
• Medan Elektromagnetik & telefon seluler
• Radiasi UV
Bahan Kimia adalah Bagian
dari Kehidupan Sehari-hari
• Banyak zat kimia apabila digunakan secara
benar, akan bermanfaat untuk peningkatan
kualitas hidup, kesehatan & kenyamanan.
• Akan tetapi zat kimia lainnya dapat berpotensi
membahayakan dan dapat berdampak negatif
bagi kesehatan diri dan lingkungan bila
dikelola dengan tidak benar.
10 Bahan Kimia yang merupakan Ancaman
Utama Kesehatan Masyarakat:
1. Polusi Udara
2. Arsenik
3. Asbes
4. Benzene
5. Cadmium
6. Dioxin & substansi mirip dioxin
7. Fluorid dengan kadar yang tidak tepat
8. Timah
9. Merkuri
10. Pestisida yang berbahaya
10 FAKTA SANITASI
• Sekitar 2.6 milyar orang di dunia tidak
memiliki akses untuk kebersihan (sanitasi)
yang cukup.
• Daerah dengan sanitasi terendah adalah
kawasan sub-Sahara di Afrika (31%), Asia
selatan (36%) dan Oseania (53%).
• Masalah yang mendasari pada banyak negeri
ialah infrastruktur yang lemah, dan basis
sumber daya manusia yang kurang dan
sumber yang langka untuk memperbaiki
keadaan.
10 FAKTA SANITASI
• Kurangnya fasilitas sanitasi memaksa orang
defekasi di tempat terbuka, di sungai atau
dekat tempat anak-anak bermain atau tempat
memasak makanan.
• Keadaan ini meningkatkan This increases
resiko penyakit menular: Penyakit yang
menular melalui air,
Sanitasi merupakan komponen
yang Penting
• Sanitasi merupakan komponen yang penting
dalam merespons kedaruratan & usaha
rehabilitasi untuk membendung penyebaran
penyakit, membangun kembali pelayanan
dasar dalam komunitas dan membantu
orang-orang kembali ke aktivitas hariannya.
Fasilitas Rawat Inap Kesehatan
• Fasilitas rawat inap kesehatan membutuhkan
sanitasi yang layak & harus menerapkan
higiene (kesehatan) yang baik untuk
mengendalikan infeksi.
• Di seluruh dunia, antara 5% - 30% pasien
menderita satu atau lebih infeksi yang
seharusnya dapat dihindarkan selama dalam
perawatan fasilitas rawat inap.
Sanitasi Mengurangi Angka
Kematian Akibat Diare
• Penelitian membuktikan bahwa perbaikan
sanitatsi menurunkan angka kematian akibat
diare hingga sepertiganya.
• Diare merupakan pembunuh terbesar dan
yang sebenarnya dapat dicegah:
menyebabkan kematian hingga 1.5 juta orang
per tahun, sebagian besar di kalangan balita
yang tinggal di negara berkembang.
Higiene, Edukasi & Promosi
• Higiene, edukasi & promosi cuci tangan
merupakan cara yang sederhana, mudah, dan
murah yang dapat mengurangi kasus diare
hingga 45%.
• Bahkan bila sanitasi yang ideal tidak tersedia,
menerapkan praktik higiene yang baik dalam
masyarakat akan mengarah ke kesehatan yang
lebih baik.
• Higiene yang baik bekerjasama dengan
perbaikan fasilitas mencegah penyakit.
Kesehatan Sanitasi Air/Water
• Sanitation Health (WSH)
WHO bekerja pada aspek- aspek air,
sanitasi dan hygiene, di tempat-tempat di mana
beban kesehatan berat, di mana intervensi akan
memberi perbedaan yang bermakna & tempat
di mana saat ini pengetahuan masih sangat
kurang.
Terdapat Enam Aktivitas Inti
• Manajemen kualitas air minum
• Monitoring suplai air dan sanitasi
• Pengawasan & pencegahan kolera
• Air &sSanitasi pada beberapa keadaan yang berbeda
• Manajemen sumber air
• Beberapa aktivitas lain (aspek ekonomis aspects,
perubahan iklim, & MDG: Millenium Development
Goals).
Perubahan Usia Harapan Hidup
Laporan
Pembangunan
manusia
untuk mempertajam
program-program
kesejahteraan rakyat
Khususnya pada
program
pendidikkan dan
kesejahteraan
Usaha Memperbaiki Usia Harapan
Hidup
• Wajib belajar 9 tahun
• Program kesehatan gratis yang menyeluruh
• Program peningkatan kualitas dan kuantitas
pendidikkan
- Rehabilitasi gedung sekolah
- Penyempurnaan penyaluran dana BOS
- Peningkatan kualitas dosen dan guru
Pembangunan Manusia di DKI Jakarta
• Layanan pendidikan dan kesehatan sudah
lebih baik dibandingkan dengan pelayanan
transportasi dan infrastruktur kota
• Kualitas hidup dan IPM meningkat
Usia Harapan Hidup
Peringkat IPM Tertinggi
1. DKI Jakarta
2. Sulawesi Utara
3. Riau
4. DI Yogyakarta
5. Kalimantan Timur
Indeks Pembangunan Manusia
(IPM)
• Tiga dimensi:
– Pendidikan  rata-rata lama sekolah, angka melek
huruf
– Kesehatan  angka harapan hidup
– Kemampuan daya beli  rata-rata pengeluaran riil
per kapita
Indikator Pembangunan Manusia
Aspek
Pendidikan
Aspek
Kesehatan
Aspek Pendidikan
• Dari segi keaskaraan  angka meflek huruf
relatif stabil dan tinggi
• Telah ditingkatkan dengan program wajib
belajar 9 tahun
• Alokasi dana APBD meningkat
• Rata-rata sudah menamatkan sekolah hingga
SMP
• Kesempatan memperoleh pendidikan lebih
terbuka
• Semakin banyak memperoleh pendidikan
tinggi berkualitas  akses pekerjaan dan
pendapatan yang baik lebih terbuka
Aspek Kesehatan
• Telah meningkat, indikatornya:
– Usia harapan hidup
– Angka kematian ibu dan bayi
– Prevalensi balita kurang gizi

Weitere ähnliche Inhalte

Andere mochten auch

MPKT B (CL2)
MPKT B (CL2)MPKT B (CL2)
MPKT B (CL2)siti1010
 
Hg 3 penalaran numerik grafik
Hg 3   penalaran numerik grafikHg 3   penalaran numerik grafik
Hg 3 penalaran numerik grafikKenny Sutanto
 
Penalaran logika dan statistik sensus 2 MPKT-B
Penalaran logika dan statistik sensus 2 MPKT-BPenalaran logika dan statistik sensus 2 MPKT-B
Penalaran logika dan statistik sensus 2 MPKT-BDyan Rachmawati
 
MPKT B Keterkaitan Tanggung Jawab sebagai Manajer Alam dengan KLB Hepatitis A
MPKT B Keterkaitan Tanggung Jawab sebagai Manajer Alam dengan KLB Hepatitis AMPKT B Keterkaitan Tanggung Jawab sebagai Manajer Alam dengan KLB Hepatitis A
MPKT B Keterkaitan Tanggung Jawab sebagai Manajer Alam dengan KLB Hepatitis Aayuftm
 
Penalaran logika dan statistik sensus 2 hg 5
Penalaran logika dan statistik sensus 2 hg 5Penalaran logika dan statistik sensus 2 hg 5
Penalaran logika dan statistik sensus 2 hg 5Syamsu Rijal Efendi
 
Cara Menghitung Indeks Pembangunan Manusia
Cara Menghitung Indeks Pembangunan ManusiaCara Menghitung Indeks Pembangunan Manusia
Cara Menghitung Indeks Pembangunan ManusiaRandy Wrihatnolo
 
Program PPSP dalam Pembangunan Sanitasi di Indonesia
Program PPSP dalam Pembangunan Sanitasi di IndonesiaProgram PPSP dalam Pembangunan Sanitasi di Indonesia
Program PPSP dalam Pembangunan Sanitasi di Indonesiainfosanitasi
 
Penurunan Permukaan Tanah MPKT B
Penurunan Permukaan Tanah MPKT BPenurunan Permukaan Tanah MPKT B
Penurunan Permukaan Tanah MPKT BShafira Rahmani
 
Indeks pembangunan manusia
Indeks pembangunan manusiaIndeks pembangunan manusia
Indeks pembangunan manusiasmileisfa
 
Rumah sehat di kabupaten jawa barat
Rumah sehat di kabupaten jawa baratRumah sehat di kabupaten jawa barat
Rumah sehat di kabupaten jawa baratSuci Lestari
 
LIMBAH, SAMPAH, DAN 3R - MAKALAH
LIMBAH, SAMPAH, DAN 3R - MAKALAHLIMBAH, SAMPAH, DAN 3R - MAKALAH
LIMBAH, SAMPAH, DAN 3R - MAKALAHQuirella Bellinda
 
Cl 2 tanggung jawab kita sebagai manajer alam hg 5
Cl 2 tanggung jawab kita sebagai manajer alam hg 5Cl 2 tanggung jawab kita sebagai manajer alam hg 5
Cl 2 tanggung jawab kita sebagai manajer alam hg 5Syamsu Rijal Efendi
 
Ppt CL 1 (manusia adalah penjaga bumi) HG 03
Ppt CL 1 (manusia adalah penjaga bumi)  HG 03Ppt CL 1 (manusia adalah penjaga bumi)  HG 03
Ppt CL 1 (manusia adalah penjaga bumi) HG 03afrays say
 
How to Use Social Media to Influence the World
How to Use Social Media to Influence the WorldHow to Use Social Media to Influence the World
How to Use Social Media to Influence the WorldMark Anav
 

Andere mochten auch (20)

MPKT B (CL2)
MPKT B (CL2)MPKT B (CL2)
MPKT B (CL2)
 
Hg 3 penalaran numerik grafik
Hg 3   penalaran numerik grafikHg 3   penalaran numerik grafik
Hg 3 penalaran numerik grafik
 
Penalaran logika dan statistik sensus 2 MPKT-B
Penalaran logika dan statistik sensus 2 MPKT-BPenalaran logika dan statistik sensus 2 MPKT-B
Penalaran logika dan statistik sensus 2 MPKT-B
 
MPKT B Keterkaitan Tanggung Jawab sebagai Manajer Alam dengan KLB Hepatitis A
MPKT B Keterkaitan Tanggung Jawab sebagai Manajer Alam dengan KLB Hepatitis AMPKT B Keterkaitan Tanggung Jawab sebagai Manajer Alam dengan KLB Hepatitis A
MPKT B Keterkaitan Tanggung Jawab sebagai Manajer Alam dengan KLB Hepatitis A
 
Penalaran logika dan statistik sensus 2 hg 5
Penalaran logika dan statistik sensus 2 hg 5Penalaran logika dan statistik sensus 2 hg 5
Penalaran logika dan statistik sensus 2 hg 5
 
Cara Menghitung Indeks Pembangunan Manusia
Cara Menghitung Indeks Pembangunan ManusiaCara Menghitung Indeks Pembangunan Manusia
Cara Menghitung Indeks Pembangunan Manusia
 
Program PPSP dalam Pembangunan Sanitasi di Indonesia
Program PPSP dalam Pembangunan Sanitasi di IndonesiaProgram PPSP dalam Pembangunan Sanitasi di Indonesia
Program PPSP dalam Pembangunan Sanitasi di Indonesia
 
Penurunan Permukaan Tanah MPKT B
Penurunan Permukaan Tanah MPKT BPenurunan Permukaan Tanah MPKT B
Penurunan Permukaan Tanah MPKT B
 
Indeks pembangunan manusia
Indeks pembangunan manusiaIndeks pembangunan manusia
Indeks pembangunan manusia
 
Rumah sehat di kabupaten jawa barat
Rumah sehat di kabupaten jawa baratRumah sehat di kabupaten jawa barat
Rumah sehat di kabupaten jawa barat
 
LIMBAH, SAMPAH, DAN 3R - MAKALAH
LIMBAH, SAMPAH, DAN 3R - MAKALAHLIMBAH, SAMPAH, DAN 3R - MAKALAH
LIMBAH, SAMPAH, DAN 3R - MAKALAH
 
Penalaran kuantitatif hg 5
Penalaran kuantitatif hg 5Penalaran kuantitatif hg 5
Penalaran kuantitatif hg 5
 
Cl 2 tanggung jawab kita sebagai manajer alam hg 5
Cl 2 tanggung jawab kita sebagai manajer alam hg 5Cl 2 tanggung jawab kita sebagai manajer alam hg 5
Cl 2 tanggung jawab kita sebagai manajer alam hg 5
 
Perumahan
PerumahanPerumahan
Perumahan
 
Ppt CL 1 (manusia adalah penjaga bumi) HG 03
Ppt CL 1 (manusia adalah penjaga bumi)  HG 03Ppt CL 1 (manusia adalah penjaga bumi)  HG 03
Ppt CL 1 (manusia adalah penjaga bumi) HG 03
 
Komunikasi-En Afian
Komunikasi-En AfianKomunikasi-En Afian
Komunikasi-En Afian
 
How to Use Social Media to Influence the World
How to Use Social Media to Influence the WorldHow to Use Social Media to Influence the World
How to Use Social Media to Influence the World
 
Web
WebWeb
Web
 
The human brain
The human brainThe human brain
The human brain
 
The human brain
The human brainThe human brain
The human brain
 

Ähnlich wie Rumah Sehat dan Lingkungan yang Mendukung Kesehatan

kriteria rumah ehat 2.pptx
kriteria rumah ehat 2.pptxkriteria rumah ehat 2.pptx
kriteria rumah ehat 2.pptxRyoKelvin
 
RUMAH SEHAT MENCIPTAKAN PEMUKIMAN SEHAT.pptx
RUMAH SEHAT MENCIPTAKAN PEMUKIMAN SEHAT.pptxRUMAH SEHAT MENCIPTAKAN PEMUKIMAN SEHAT.pptx
RUMAH SEHAT MENCIPTAKAN PEMUKIMAN SEHAT.pptxssuser7927a2
 
Kebersihan rumah (PBSM)
Kebersihan rumah (PBSM)Kebersihan rumah (PBSM)
Kebersihan rumah (PBSM)Siti Munirah
 
PPT Rumah Sehat.pptx
PPT Rumah Sehat.pptxPPT Rumah Sehat.pptx
PPT Rumah Sehat.pptxKangSefinaa
 
244454645-Rumah-Sehat-ppt.ppt
244454645-Rumah-Sehat-ppt.ppt244454645-Rumah-Sehat-ppt.ppt
244454645-Rumah-Sehat-ppt.pptazis93
 
Hygine Sanitasi Ponpes.pptx
Hygine Sanitasi Ponpes.pptxHygine Sanitasi Ponpes.pptx
Hygine Sanitasi Ponpes.pptxKeslingTegalrejo
 
Kader kesehatan lingkungan
Kader kesehatan lingkunganKader kesehatan lingkungan
Kader kesehatan lingkunganZakiah dr
 
Manajemen bangunan
Manajemen bangunanManajemen bangunan
Manajemen bangunanipinArch
 
Materi Kesehatan Lingkungan untuk Dokter Kecil
Materi Kesehatan Lingkungan untuk Dokter KecilMateri Kesehatan Lingkungan untuk Dokter Kecil
Materi Kesehatan Lingkungan untuk Dokter KecilAnik Purwa
 
fdokumen.com_penyuluhan-rumah-sehat.pptx
fdokumen.com_penyuluhan-rumah-sehat.pptxfdokumen.com_penyuluhan-rumah-sehat.pptx
fdokumen.com_penyuluhan-rumah-sehat.pptxkasisandidiskominfot
 
Kondisi Rumah Dan Lingkungan Sederhana Dan Sehat
Kondisi Rumah Dan Lingkungan Sederhana Dan SehatKondisi Rumah Dan Lingkungan Sederhana Dan Sehat
Kondisi Rumah Dan Lingkungan Sederhana Dan SehatBrawijaya
 
PEMBUANGAN SAMPAH SARAP, SISA TOKSIK DAN PEPEJAL SERTA SISTEM KUMBAHAN
PEMBUANGAN SAMPAH SARAP, SISA TOKSIK DAN PEPEJAL SERTA SISTEM KUMBAHANPEMBUANGAN SAMPAH SARAP, SISA TOKSIK DAN PEPEJAL SERTA SISTEM KUMBAHAN
PEMBUANGAN SAMPAH SARAP, SISA TOKSIK DAN PEPEJAL SERTA SISTEM KUMBAHANMuhammad Nasrullah
 
Sehat dari perumahan
Sehat dari perumahanSehat dari perumahan
Sehat dari perumahanDuta Aksara
 
Pertemuan 2_Dasar Kesling (30-03-2023).pdf
Pertemuan 2_Dasar Kesling (30-03-2023).pdfPertemuan 2_Dasar Kesling (30-03-2023).pdf
Pertemuan 2_Dasar Kesling (30-03-2023).pdfRidha400405
 

Ähnlich wie Rumah Sehat dan Lingkungan yang Mendukung Kesehatan (20)

rumah sehat.pdf
rumah sehat.pdfrumah sehat.pdf
rumah sehat.pdf
 
kriteria rumah ehat 2.pptx
kriteria rumah ehat 2.pptxkriteria rumah ehat 2.pptx
kriteria rumah ehat 2.pptx
 
RUMAH SEHAT MENCIPTAKAN PEMUKIMAN SEHAT.pptx
RUMAH SEHAT MENCIPTAKAN PEMUKIMAN SEHAT.pptxRUMAH SEHAT MENCIPTAKAN PEMUKIMAN SEHAT.pptx
RUMAH SEHAT MENCIPTAKAN PEMUKIMAN SEHAT.pptx
 
Kebersihan rumah (PBSM)
Kebersihan rumah (PBSM)Kebersihan rumah (PBSM)
Kebersihan rumah (PBSM)
 
PPT Rumah Sehat.pptx
PPT Rumah Sehat.pptxPPT Rumah Sehat.pptx
PPT Rumah Sehat.pptx
 
Materi phbs
Materi phbsMateri phbs
Materi phbs
 
244454645-Rumah-Sehat-ppt.ppt
244454645-Rumah-Sehat-ppt.ppt244454645-Rumah-Sehat-ppt.ppt
244454645-Rumah-Sehat-ppt.ppt
 
Hygine Sanitasi Ponpes.pptx
Hygine Sanitasi Ponpes.pptxHygine Sanitasi Ponpes.pptx
Hygine Sanitasi Ponpes.pptx
 
Modul 3 kb 1
Modul 3 kb 1Modul 3 kb 1
Modul 3 kb 1
 
Kader kesehatan lingkungan
Kader kesehatan lingkunganKader kesehatan lingkungan
Kader kesehatan lingkungan
 
Manajemen bangunan
Manajemen bangunanManajemen bangunan
Manajemen bangunan
 
Materi Kesehatan Lingkungan untuk Dokter Kecil
Materi Kesehatan Lingkungan untuk Dokter KecilMateri Kesehatan Lingkungan untuk Dokter Kecil
Materi Kesehatan Lingkungan untuk Dokter Kecil
 
Dkl materi 12
Dkl materi 12Dkl materi 12
Dkl materi 12
 
fdokumen.com_penyuluhan-rumah-sehat.pptx
fdokumen.com_penyuluhan-rumah-sehat.pptxfdokumen.com_penyuluhan-rumah-sehat.pptx
fdokumen.com_penyuluhan-rumah-sehat.pptx
 
Kondisi Rumah Dan Lingkungan Sederhana Dan Sehat
Kondisi Rumah Dan Lingkungan Sederhana Dan SehatKondisi Rumah Dan Lingkungan Sederhana Dan Sehat
Kondisi Rumah Dan Lingkungan Sederhana Dan Sehat
 
Saptel rumah sehat 2
Saptel rumah sehat 2Saptel rumah sehat 2
Saptel rumah sehat 2
 
Saptel rumah sehat 2
Saptel rumah sehat 2Saptel rumah sehat 2
Saptel rumah sehat 2
 
PEMBUANGAN SAMPAH SARAP, SISA TOKSIK DAN PEPEJAL SERTA SISTEM KUMBAHAN
PEMBUANGAN SAMPAH SARAP, SISA TOKSIK DAN PEPEJAL SERTA SISTEM KUMBAHANPEMBUANGAN SAMPAH SARAP, SISA TOKSIK DAN PEPEJAL SERTA SISTEM KUMBAHAN
PEMBUANGAN SAMPAH SARAP, SISA TOKSIK DAN PEPEJAL SERTA SISTEM KUMBAHAN
 
Sehat dari perumahan
Sehat dari perumahanSehat dari perumahan
Sehat dari perumahan
 
Pertemuan 2_Dasar Kesling (30-03-2023).pdf
Pertemuan 2_Dasar Kesling (30-03-2023).pdfPertemuan 2_Dasar Kesling (30-03-2023).pdf
Pertemuan 2_Dasar Kesling (30-03-2023).pdf
 

Kürzlich hochgeladen

Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatArfiGraphy
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 

Kürzlich hochgeladen (20)

Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 

Rumah Sehat dan Lingkungan yang Mendukung Kesehatan

  • 2. Pengertian Rumah • Adalah tempat untuk tinggal yang dibutuhkan oleh setiap manusia dimanapun dia berada. • Rumah adalah struktur fisik terdiri dari ruangan, halaman dan area sekitarnya yang dipakai sebagai tempat tinggal dan sarana pembinaan keluarga (UU RI No. 4 Tahun 1992).
  • 3. Menurut WHO • Rumah adalah struktur fisik atau bangunan untuk tempat berlindung, dimana lingkungan berguna untuk kesehatan jasmani dan rohani serta keadaan sosialnya baik untuk kesehatan keluarga dan individu • (Komisi WHO Mengenai Kesehatan dan Lingkungan, 2001).
  • 4. FungsiRumah • sebagai tempat untuk melepaskan lelah, tempat bergaul • membina rasa kekeluargaan diantara anggota keluarga, • tempat berlindung dan menyimpan barang berharga, • merupakan status lambang sosial
  • 5. Syarat Rumah Sehat • jamban yang sehat, • sarana air bersih, • tempat pembuangan sampah, • sarana pembuangan air limbah, • ventilasi rumah yang baik, • kepadatan hunian rumah yang sesuai • lantai rumah yang tidak terbuat dari tanah
  • 6. Perumahan Layak • penyediaan air bersih, • sanitasi pembuangan sampah, • transportasi, • tersedianya pelayanan sosial (Krieger and Higgins, 2002)
  • 7. Kriteria Rumah Sehat • didasarkan pada pedoman teknis penilaian rumah sehat Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Depkes RI tahun 2007. Pedoman teknis ini disusun berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor : 829/Menkes/SK/VII/1999 tentang persyaratan Kesehatan Perumahan.
  • 8. Syarat Rumah Sehat 1. Lantai Saat ini, ada berbagai jenis lantai rumah. Lantai rumah dari semen atau ubin, kermik, atau cukup tanah biasa yang dipadatkan. Syarat yang penting disini adalah tidak berdebu pada musim kemarau dan tidak becek pada musim hujan. Lantai yang basah dan berdebu merupakan sarang penyakit.
  • 9. 2. Atap Atap genteng adalah umum dipakai baik di daerah perkotaan maupun di pedesaan. Di samping atap genteng adalah cocok untuk daerah tropis juga dapat terjangkau oleh masyarakat dan bahkan masyarakat dapat membuatnya sendiri. Namun demikian banyak masyarakat pedesaan yang tidak mampu untuk itu maka atap daun rumbai atau daun kelapa pun dapat dipertahankan. Atap seng maupun asbes tidak cocok untuk rumah pedesaan, disamping mahal juga menimbulkan suhu panas di dalam rumah.
  • 10. 3. Ventilasi Ventilasi rumah mempunyai banyak fungsi. Fungsi pertama adalah untuk menjaga agar aliran udara di dalam rumah tersebut tetap segar. Hal ini berarti keseimbangan O2 yang diperlukan oleh penghuni rumah tersebut tetap terjaga. Kurangnya ventilasi akan menyebabkan kurangnya O2 di dalam rumah yang berarti kadar CO2 yang bersifat racun bagi penghuninya menjadi meningkat. Di samping itu tidak cukupnya ventilasi akan menyebabkan kelembaban udara di dalam ruangan naik karena terjadi proses penguapan cairan dari kulit dan penyerapan.
  • 11. • Kelembaban akan merupakan media yang baik untuk bakteri-bakteri patogen (bakteri-bakteri penyebab penyakit). • Fungsi kedua daripada ventilasi adalah membebaskan udara ruangan dari bakteri-bakteri terutama bakteri patogen karena disitu selalu terjadi aliran udara yang terus- menerus. Bakteri yang terbawa oleh udara akan selalu mengalir. • Fungsi lainnya adalah untuk menjaga agar ruangan rumah selalu tetap di dalam kelembaban (humidity) yang optimum.
  • 12. • Ada 2 macam ventilasi, yakni : • Ventilasi alamiah, di mana aliran udara di dalam ruangan tersebut terjadi secara alamiah melalui jendela, pintu, lubang angin, lubang-lubang pada dinding dan sebagainya. Di pihak lain ventilasi alamiah ini tidak menguntungkan karena juga merupakan jalan masuknya nyamuk dan serangga lainnya ke dalam rumah. Untuk itu harus ada usaha-usaha lain untuk melindungi kita dari gigitan-gigitan nyamuk tersebut. • Ventilasi buatan, yaitu dengan mempergunakan alat-alat khusus untuk mengalirkan udara terebut, misalnya kipas angin dan mesin pengisap udara. Tetapi jelas alat ini tidak cocok dengan kondisi rumah di pedesaan. Perlu diperhatikan disini bahwa sistem pembuatan ventilasi harus dijaga agar udara tidak berhenti atau berbalik lagi, harus mengalir. Artinya di dalam ruangan rumah harus ada jalan masuk dan keluarnya udara.
  • 13. 4. Cahaya • Rumah yang sehat memerlukan cahaya yang cukup, tidak kurang dan tidak terlalu banyak. Kurangnya cahaya yang masuk ke dalam ruangan rumah, terutama cahaya matahari disamping kurang nyaman, juga merupakan media atau tempat yang baik untuk hidup dan berkembangnya bibit-bibit penyakit. Sebaliknya terlalu banyak cahaya di dalam rumah akan menyebabkan silau dan akhirnya dapat merusakkan mata.
  • 14. 5. Luas Bangunan Rumah • Luas lantai bangunan rumah sehat harus cukup untuk penghuni di dalamnya, artinya luas lantai bangunan tersebut harus disesuaikan dengan jumlah penghuninya. Luas bangunan yang tidak sebanding dengan jumlah penghuninya akan menyebabkan perjubelan (overcrowded). Hal ini berdampak kurang baik terhadap kesehaan penghuninya, sebab disamping menyebabkan kurangnya konsumsi O2 juga bila salah satu anggota keluarga terkena penyakit infeksi, akan mudah menular kepada anggota keluarga yang lain.
  • 15. 6. Fasilitas-fasilitas di dalam Rumah Sehat • Rumah yang sehat harus mempunyai fasilitas-fasilitas sebagai berikut: • Penyediaan air bersih yang cukup, • Pembuangan tinja, • Pembuangan air limbah (air bekas), • Pembuangan sampah, • Fasilitas dapur, • Ruang berkumpul keluarga, • Untuk rumah di pedesaan lebih cocok adanya serambi (serambi muka atau belakang).
  • 16. • Untuk rumah pedesaan adalah kandang ternak. • Sebaiknya, demi kesehatan, ternak harus terpisah dari rumah tinggal atau dibuatkan kandang tersendiri.
  • 17. Rumah Sehat di Indonesia Depkes RI di tahun 2006 melaporkan bahwa: • kondisi rumah yang memenuhi syarat sehat untuk tingkat nasional hanya 43,89%. • kondisi pembuangan limbah yang memenuhi syarat sebanyak 62,11% • kondisi jamban yang memenuhi syarat 46,54%.
  • 18. 7 Kriteria Rumah Sehat 1. Kering • Rumah dikondisikan dengan membangun sistem bangunan yang dikonstruksi dengan lingkungan dalam ruangan yang terkontrol. Bisa dilakukan dengan menjaga agar sistem saluran air, saluran pembuangan terjaga dengan baik.Begitu pun masalah perembesan dan kebocoran rumah, hendaknya diatur agar tidak terjadi.
  • 19. 2. Bersih • Sistem bangunan yang dimiliki memungkinkan agar rumah bebas kotoran, debu, asap serta kontaminan lainnya. Rumah yang berada di dekat jalan raya jelas berbeda penangannya dengan rumah yang ada di kompleks persawahan.
  • 20. 3. Aman • Rumah hendaknya dibangun dengan bentuk, fungsi, dan peralatan yang aman bagi penghuni. Konsep ergonomis di setiap piranti hendaknya juga dipikirkan dengan matang. Sisi keamanan adalah faktor yang penting, demi menghindari terjadinya kecelakaan di dalam maupun di sekitar rumah
  • 21. 4. Bebas Kontaminasi • Gunakan cat rumah dan produk-produk bangunan yang aman dan tidak mengganggu kesehatan. Jauhi penggunaan formaldehida untuk meminimalisir kontaminasi anggota keluarga.
  • 22. 5. Memiliki Ventilasi • Ventilasi berfungsi untuk memperlancar pertukaran udara segar. Standardnya harus ada di setiap ruangan. 6. Bebas dari hewan pengganggu • Penghuni hendaknya menjaga agar setiap sudut rumah bebas dari hewan pengganggu seperti tikus, kecoa, cicak, dll. Hewan-hewan ini selalu berusaha untuk mencari makanan dan sarang di dalam rumah sehingga anda harus benar-benar ekstra bekerja keras untuk mengenyahkannya. 7. Terawat • Rumah yang sehat adalah rumah yang setiap elemennya terawat dan terpelihara dengan baik. Para penghuni rumah hendaknya mengatur jadwal khusus untuk saling berbagi tugas melakukan tugas ini demi kepentingan bersama.
  • 23. Indikator Penilaian Rumah Sehat •Langit-langit •Dinding •Lantai •Jendela kamar tidur •Jendela ruang keluarga •Ventilasi •Lubang asap dapur •Pencahayaan •Kandang •Pemanfaatan Pekarangan •Kepadatan penghuni.
  • 24. Indikator Sarana Sanitasi meliputi: •Sarana air bersih •Jamban •Sarana pembuangan air limbah •Sarana pembuangan sampah
  • 25. Indikator penilaian Penghuni •Kebiasaan mencuci tangan •Keberadaan vektor tikus •Keberadaan jentik.
  • 26. Standar Rumah Indonesia • Deputi Perumahan Formal Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) Pangihutan Marpaung menjelaskan ketentuan wajib hunian minimal tipe 36 akan berlaku Januari 2012. • Hal ini sejalan dengan UU No 1 Tahun 2011 soal perumahan pasal 22 ayat 3 berbunyi Luas lantai rumah tunggal dan rumah deret memiliki ukuran paling sedikit 36 (tiga puluh enam) meter persegi.
  • 27. • Batas minimal 36 m2 maka aturan batas luas terkecil rumah di Indonesia hanya mengakomodir 9 m2 untuk 1 orang atau 36 m2 dengan perhitungan ada 4 orang di dalam rumah. Sementara standar World Health Organization (WHO) memiliki standar rumah layak dengan luas 10 m2 per orang atau dengan total 40 m2. • "Padahal harusnya internasional itu 12 m2, jadi Standar Minimal Rumah Internasional adalah Tipe 48 m2," katanya.
  • 29. Potensi Bahaya (hazard) Lingkungan • Potensi bahaya dalam lingkungan bertanggung jawab atas seperempat dari beban total penyakit di seluruh dunia, dan lebih dari satu per tiga beban di kalangan anak-anak. • Dampak Kesehatan potensi bahaya lingkungan meliputi lebih dari 80 penyakit & tipe-tipe perlukaan (injury)
  • 30. Lingkungan yang Lebih Sehat • Intervensi yang tepat-sasaran mencegah banyak di antara resiko lingkungan ini. • Di seluruh dunia, dengan perbaikan kesehatan lingkungan, sebanyak 13 juta kematian dapat dicegah setiap tahunnya.
  • 31. Lingkungan Global & Tantangan Kesehatan • Medan Elektromagnetik & telefon seluler • Radiasi UV
  • 32. Bahan Kimia adalah Bagian dari Kehidupan Sehari-hari • Banyak zat kimia apabila digunakan secara benar, akan bermanfaat untuk peningkatan kualitas hidup, kesehatan & kenyamanan. • Akan tetapi zat kimia lainnya dapat berpotensi membahayakan dan dapat berdampak negatif bagi kesehatan diri dan lingkungan bila dikelola dengan tidak benar.
  • 33. 10 Bahan Kimia yang merupakan Ancaman Utama Kesehatan Masyarakat: 1. Polusi Udara 2. Arsenik 3. Asbes 4. Benzene 5. Cadmium 6. Dioxin & substansi mirip dioxin 7. Fluorid dengan kadar yang tidak tepat 8. Timah 9. Merkuri 10. Pestisida yang berbahaya
  • 34. 10 FAKTA SANITASI • Sekitar 2.6 milyar orang di dunia tidak memiliki akses untuk kebersihan (sanitasi) yang cukup. • Daerah dengan sanitasi terendah adalah kawasan sub-Sahara di Afrika (31%), Asia selatan (36%) dan Oseania (53%). • Masalah yang mendasari pada banyak negeri ialah infrastruktur yang lemah, dan basis sumber daya manusia yang kurang dan sumber yang langka untuk memperbaiki keadaan.
  • 35. 10 FAKTA SANITASI • Kurangnya fasilitas sanitasi memaksa orang defekasi di tempat terbuka, di sungai atau dekat tempat anak-anak bermain atau tempat memasak makanan. • Keadaan ini meningkatkan This increases resiko penyakit menular: Penyakit yang menular melalui air,
  • 36. Sanitasi merupakan komponen yang Penting • Sanitasi merupakan komponen yang penting dalam merespons kedaruratan & usaha rehabilitasi untuk membendung penyebaran penyakit, membangun kembali pelayanan dasar dalam komunitas dan membantu orang-orang kembali ke aktivitas hariannya.
  • 37. Fasilitas Rawat Inap Kesehatan • Fasilitas rawat inap kesehatan membutuhkan sanitasi yang layak & harus menerapkan higiene (kesehatan) yang baik untuk mengendalikan infeksi. • Di seluruh dunia, antara 5% - 30% pasien menderita satu atau lebih infeksi yang seharusnya dapat dihindarkan selama dalam perawatan fasilitas rawat inap.
  • 38. Sanitasi Mengurangi Angka Kematian Akibat Diare • Penelitian membuktikan bahwa perbaikan sanitatsi menurunkan angka kematian akibat diare hingga sepertiganya. • Diare merupakan pembunuh terbesar dan yang sebenarnya dapat dicegah: menyebabkan kematian hingga 1.5 juta orang per tahun, sebagian besar di kalangan balita yang tinggal di negara berkembang.
  • 39. Higiene, Edukasi & Promosi • Higiene, edukasi & promosi cuci tangan merupakan cara yang sederhana, mudah, dan murah yang dapat mengurangi kasus diare hingga 45%. • Bahkan bila sanitasi yang ideal tidak tersedia, menerapkan praktik higiene yang baik dalam masyarakat akan mengarah ke kesehatan yang lebih baik. • Higiene yang baik bekerjasama dengan perbaikan fasilitas mencegah penyakit.
  • 40. Kesehatan Sanitasi Air/Water • Sanitation Health (WSH) WHO bekerja pada aspek- aspek air, sanitasi dan hygiene, di tempat-tempat di mana beban kesehatan berat, di mana intervensi akan memberi perbedaan yang bermakna & tempat di mana saat ini pengetahuan masih sangat kurang.
  • 41. Terdapat Enam Aktivitas Inti • Manajemen kualitas air minum • Monitoring suplai air dan sanitasi • Pengawasan & pencegahan kolera • Air &sSanitasi pada beberapa keadaan yang berbeda • Manajemen sumber air • Beberapa aktivitas lain (aspek ekonomis aspects, perubahan iklim, & MDG: Millenium Development Goals).
  • 42. Perubahan Usia Harapan Hidup Laporan Pembangunan manusia untuk mempertajam program-program kesejahteraan rakyat Khususnya pada program pendidikkan dan kesejahteraan
  • 43. Usaha Memperbaiki Usia Harapan Hidup • Wajib belajar 9 tahun • Program kesehatan gratis yang menyeluruh • Program peningkatan kualitas dan kuantitas pendidikkan - Rehabilitasi gedung sekolah - Penyempurnaan penyaluran dana BOS - Peningkatan kualitas dosen dan guru
  • 44. Pembangunan Manusia di DKI Jakarta • Layanan pendidikan dan kesehatan sudah lebih baik dibandingkan dengan pelayanan transportasi dan infrastruktur kota • Kualitas hidup dan IPM meningkat
  • 46. Peringkat IPM Tertinggi 1. DKI Jakarta 2. Sulawesi Utara 3. Riau 4. DI Yogyakarta 5. Kalimantan Timur
  • 47. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) • Tiga dimensi: – Pendidikan  rata-rata lama sekolah, angka melek huruf – Kesehatan  angka harapan hidup – Kemampuan daya beli  rata-rata pengeluaran riil per kapita
  • 49. Aspek Pendidikan • Dari segi keaskaraan  angka meflek huruf relatif stabil dan tinggi • Telah ditingkatkan dengan program wajib belajar 9 tahun • Alokasi dana APBD meningkat • Rata-rata sudah menamatkan sekolah hingga SMP
  • 50. • Kesempatan memperoleh pendidikan lebih terbuka • Semakin banyak memperoleh pendidikan tinggi berkualitas  akses pekerjaan dan pendapatan yang baik lebih terbuka
  • 51. Aspek Kesehatan • Telah meningkat, indikatornya: – Usia harapan hidup – Angka kematian ibu dan bayi – Prevalensi balita kurang gizi