SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 60
AKADEMI OPI
PLN AREA MENTENG

Edition # 1

Oktober 2011

Operasional Performance Improvement Magazine
Learn, Share, Implementation

RCPS

5S

OME

VM

PT. PLN (PERSERO)
DISTRIBUSI JAKARTA DAN TANGERANG
AREA MENTENG
Remarks From The Leader
By : Najahul Imtihan

Diberi amanah sebagai penerus program

OPI di Area Jaringan Gambir, seluruh
jajaran PLN Menteng merasa tertantang
untuk membuktikan bahwa unit ini layak
menjadi pelopor dalam implementasi OPI
di Direktorat Jawa Bali.

Meskipun berbagai tantangan datang
menghampiri dan keterbatasan yang
masih dimiliki, berbekal semangat dan
motivasi yang tinggi dari seluruh jajaran
PLN Area Menteng (yang notabene unit yang masih bayi, lahir
tanggal 1 Oktober 2010), bertekad untuk mensukseskan
pelaksanaan OPI, yang diyakini adalah “jalan menuju kesuksesan
PLN”.
Tools demi tools OPI mulai diimplementasikan dan meskipun
saat ini hasilnya belum terlihat “besar” tapi semua yakin bahwa
“We are on The right Track”.
Salah satu tools yang sedang diimplementasikan adalah 5S, yang
untuk tahap awal ini diimplementasikan di Kantor Pelayanan
Grogol, mengingat Kantor Area Menteng sedang dalam tahap
renovasi.
Harapan kami, api semangat dan motivasi ber-OPI ria diseluruh
jajaran Area Menteng dapat menular keseluruh jajaran PLN DKI
dan seluruh insan PLN pada umumnya

Salam OPI
A Note From Our Desk
By : Arif Purnomo
“Asalkan tujuannya performa ekselen, semua program kami
telen”, inilah semangat dan tekad dalam menjalankan program
OPI di PLN Area Menteng. Untuk mencapai kinerja unggul,
diyakini bahwa “OPI adalah Jalannya”. Mengapa ? Sudah
seringkali kita dengar, bahwa OPI memberikan berbagai macam
tools-tools untuk membantu mencapai kinerja ekselen, toolstools tersebut dikelompokkan dalam dalam 3 (tiga) workstream,
yaitu Technical System (TS), Management Infrastructure (MI),
Mindset, Capability and Leadership (MCL).
Majalah OPI ini, dibuat dengan tujuan untuk memberikan
sharing tools OPI dan report implementasinya di PLN Area
Menteng, dengan harapan bisa mempermudah komunikasi
antara Local Coach OPI dan karyawan di PLN Menteng.
Terakhir, semoga OPI dipahami oleh setiap pegawai dan
dijalankan secara sustain.
Tim Local Coach OPI PLN Menteng
Koordinator : Faisal Risa (TS)
Wakil Koordinator : Arif Purnomo (TS)
Sekretaris : Desiana Iflaka (TS)
Anggota : Nazrivan (MI)
IG. M Aditya (MI)
Herijanto (TS)
Febriana Mulia S (MI)
Guslini (MCL)
Nur Hikmah (MCL)
Muhlas (MCL)
Dewi Purwaty Riyani (MCL)
Daftar Isi
Cover of Book
Remark from the Leader [3]
A Note from the desk [4]
Kartun Cerita Kang OPI [7]
Visual Manajemen [13]
Visual Management Modul Background [13]
Implementasi VM di PLN Menteng [16]
Kendala – kendala [18]
5 S (Sort, Set in order, Shine, Sandardize, Sustain) [19]
5S Modul Background [19]
Implementasi 5S di PLN menteng [23]
Kondisi sebelum 5S [23]
Sort, Set in order, shine dan standardize [24]
Kondisi sesudah 5S [24]
Komentar frontliner [27]
Root Cause Solving Problem (RCPS) [31]
RCPS Modul Background [31]
Pelatihan RCPS [37]
Implementasi RCPS di PLN Menteng [38]
RCPS – Gangguan jointing SKTM [39]
RCPS – Lama penormalan gangguan Meter prabayar [42]
RCPS – Penyebab susut [44]
Meeting Effectiveness [49]
Meeting Effectivenes Modul Background [49]
Mengukur effektivitas rapat [52]
Report score OME Rapat Manajemen PLN menteng [53]
Tips Coaching [57]
Cover End
( Ilustrasi dan Cerita Kang OPI oleh Guslini dan LC Area Menteng )
Aliran Visual Manajemen
Bro, tahu tidak kalau pegawai
PLN Menteng ternyata
berjiwa seni tinggi ?
Buktinya di setiap dinding
ruang kerja ada lukisan yang
keren.
Tapi saya bingung, lukisannya
aliran apa ya ???

5S

Lukisan
Aliran Visual Manajemen
Visual Manajemen
Visual Management Modul Background
Visual manajemen adalah alat yang mengkomunikasikan informasi
yang relevan dalam rangka mengarahkan tindakan korektif yang dapat
didefinisikan sebagai “bentuk apapun dari tanda visual atau display
yang memuat informasi bagi mereka yang berada dalam penglihatan”,
selain itu juga visual manajemen merupakan komponen utama
komunikasi
dua
arah
antara manajemen dan
frontline.
Visual
manajemen
diperlukan
untuk membiasakan rapat
di sekitar data visual yang
digambar sendiri atau
dihasilkan komputer untuk
membantu memperbaiki
efektivitas rapat dan pada
Figure 26. Komunikasi Visual Manajemen
saat yang sama, data visual
data berfokus pada diskusi tentang masalah yang dihadapi serta
solusinya, sehingga menggerakkan orang - orang untuk menyelesaikan
masalah.
Keuntungan utama penggunaan visual manajemen adalah
menghilangkan kerugian, memfasilitasi atau melanjutkan praktik
perbaikan dan mendukung pelaksanaan kebijakan. Adapun dampak
penggunaan visual manajemen dapat dirasakan oleh tiga komponen
utama, yaitu pelanggan, perusahaan dan karyawan.
Dampak terhadap pelanggan :
• Memperbaiki konsistensi dalam kualitas dan ketepatan waktu
pengiriman produk kepada pelanggan.

13 | O P I s h a r e
Dampak terhadap perusahaan :
▪ Mengurangi kerugian (misalnya situasi tak terkendali,
pekerjaan berulang, biaya mengirim work order dengan cepat,
dll.), meningkatkan produktivitas.
▪ Menciptakan lingkungan kerja yang “user friendly”,
meningkatkan reliabilitas and stabilitas.
▪ Menyoroti bahaya kerja, memperbaiki safety dan mengurangi
downtime.
▪ Mendukung kebijakan dan praktik perbaikan kinerja (misalnya
operasi standar, 5S, changeover cepat, maintenance preventif,
program safety, dll.)
Dampak terhadap karyawan :
▪ Meningkatkan efektivitas, keamanan dan moral pekerja.
Visual manajemen memeiliki 5 (lima) tujuan utama, yaitu memberikan
informasi kinerja saat ini, trend kinerja, perubahan atau perbaikan,
proses standart dan identifikasi atau penandaan.

Figure 27. Lima tujuan utama visual manajemen

14 | O P I s h a r e
Figure 28. Contoh visual manajemen

Kunci sukses pelaksanaan visual manajemen adalah sebagai berikut :
1. Update data secara teratur,
▪ Frontline sebagai pemilik hendaknya mengupdate
informasi dg frekuensi yg sesuai, misalnya setiap shift
untuk produksi atau status equipment
▪ Frontline melaksanakan rapat di sekitar alat visual
untukmemfokuskan diskusi mereka pada problem
utama
2. Visibilitas dan aksesibilitas,
▪ Menempatkan alat visual di area yang terlihat jelas
untuk target audiensi
▪ Kemudahan akses penting untuk meningkatkan
penggunaan
3. Relevan, jelas dan sederhana,
▪ Di setiap area, hanya tunjukkan informasi yang relevan
untuk area tersebut
▪ Pastikan chartnya jelas dan semua orang memahami
chart tersebut
4. Fokus pada isu yang diperlukan,
▪ Tunjukkan hanya informasi yang Anda ingin tim Anda
fokus di dalamnya – hindari kelebihan informasi
15 | O P I s h a r e
Implementasi Visual Manajemen di PLN
Menteng

Figure 29. VM Prosedur layanan PB dan PD

Figure 30. VM Standar mutu layanan

16 | O P I s h a r e
Figure 31. VM Kinerja Utama PLN Menteng

Figure 32. VM Kinerja pada masing – masing fungsi / departemen

17 | O P I s h a r e
Figure 33. VM peta gangguan setiap Gardu Induk

Kendala – kendala yang dalam pelaksanaan visual manajemen,
diantaranya :
• Updating data tidak berjalan dengan lancar
• Frontliner belum memahami manfaat dari penggunaan Visual
Manajemen
• Data Visual manajemen terkesan kaku dan tidak mudah
dimengerti oleh Frontliner atau pegawai
Langkah – langkah perbaikan untuk mengurangi dan bahkan
menghilangkan kendala – kendala tersebut, diantaranya :
▪ Penunjukan PIC Updating data Visual Manajemen
▪ Menjadikan VM sebagai bahan CoC
▪ Pelaksanaan CoC di dekat lokasi Visual Manajemen
▪ Review data yang perlu ditampilkan sebagai VM dan review
cara menampilkan
▪ Sosialisasi tentang visual manajemen.

18 | O P I s h a r e
5S
5 S Modul Background
5S adalah suatu metode
penataan
dan
pemeliharaan wilayah
kerja secara intensif
yang
berasal
dari
Jepang, yang digunakan
oleh manajemen dalam
usaha
memelihara
ketertiban, efisiensi, dan
disiplin di lokasi kerja
sekaligus meningkatan
kinerja
perusahaan
secara menyeluruh. Penerapan 5S umumnya diberlakukan bersamaan
dengan penerapan kaizen agar dapat mendorong efektivitas
pelaksanaan 5S.
Isi dari 5S antara lain :
1. Seiri, Ringkas, merupakan kegiatan menyingkirkan barangbarang yang tidak diperlukan sehingga segala barang yang ada
di lokasi kerja hanya barang yang benar-benar dibutuhkan
dalam aktivitas kerja.
2. Seiton, Rapi, segala sesuatu harus diletakkan sesuai posisi yang
ditetapkan sehingga siap digunakan pada saat diperlukan.
3. Seiso, Resik, merupakan kegiatan mempersihkan peralatan dan
daerah kerja sehingga segala peralatan kerja tetap terjaga
dalam kondisi yang baik.
4. Seiketsu, Rawat, merupakan kegiatan menjaga kebersihan
pribadi sekaligus mematuhi ketiga tahap sebelumnya.
5. Shitsuke, Rajin, yaitu pemeliharaan kedisiplinan pribadi masingmasing pekerja dalam menjalankan seluruh tahap 5S.
19 | O P I s h a r e
Figure 41. Translasi tahapan 5 S

Manfaat
bagi
organisasi
atau
perusahaan
dengan
mengimplementasikan 5S di lingkungan kerja, adalah :
1. Untuk budaya perusahaan,
▪ Menciptakan dampak nyata dari perubahan
yangbdibuat oleh karyawan garis depan
▪ Mengembangkan prosedur standar dan kepemilikan di
garis depan untuk menegakkan perubahan pertama
▪ Meningkatkan tingkat moral dan meningkatkan
keterlibatan pekerja, terutama dengan program
perubahan
▪ Mengembangkan pemahaman tentang efisiensi kerja
dalam organisasi
▪ Menggambarkan pentingnya standardisasi
▪ Sepenuhnya membersihkan dan mengatur “area
model” sebagai awal dari kegiatan yang sedang
berlangsung perbaikan 5S
▪ Menciptakan kesadaran prinsip-prinsip 5S
2. Untuk oprasional perusahaan,
▪ Meningkatkan kondisi operasi
▪ Mengurangi variabilitas proses
20 | O P I s h a r e
▪
▪
▪
▪
▪
▪
▪

Meningkatkan keandalan proses
Mengurangi kesalahan pengoperasian peralatan
Mengurangi waktu yang diperlukan untuk mencari
Meningkatkan ketersediaan peralatan
Meningkatkan kepuasan pelanggan
Mengurangi biaya
Meningkatkan keamanan

Figure 42. Tahapan 5 S (Sort, Set in order, Shine, Standardize dan Sustain

Figure 43. Tahap Sort, flow pemilihan frekuensi penggunaan barang

21 | O P I s h a r e
Figure 44. Tahap Set in Order, peletakan barang sesuai dengan tempatnya

Figure 45. Tahap Shine, membersihkan dan memperbaiki

Figure 46. Ilustrasi tahap Standardize, menetapkan standar proses da peletakan

Figure 47. Ilustrasi tahap Sustain, pelaksanaan yang berkesinambungan
dan menjadi habit atau kebiasaan

22 | O P I s h a r e
Implementasi 5 S di PLN Menteng (Grogol)
Kondisi Sebelum

Figure 48. Kondisi halaman sebelum implementasi 5S

Figure 49. Kondisi ruang kerja sebelum implementasi 5S

23 | O P I s h a r e
Sort, Set in order, Shine dan Standardize

Figure 50. Bersama – sama melakukan Sort, Set in order dan shine

Figure 51. Standardize

Kondisi Sesudah

Figure 52. Kondisi halaman sesudah implementasi 5S

24 | O P I s h a r e
Figure 53. Kondisi ruang kerja sesudah implementasi 5S

Figure 54. Kondidi ruang kerja sesudah implementasi 5S

25 | O P I s h a r e
Figure 55. Kondisi infrastruktur sesudah 5S

Figure 56. Kondisi ruang pelayanan sesudah implementasi 5S

26 | O P I s h a r e
Figure 57. Kondisi Elevator setelah 5S

Komentar Frontliner sesudah implementasi 5S

27 | O P I s h a r e
28 | O P I s h a r e
Root Cause Problem Solving (RCPS)
RCPS Modul Background
Root Cause Problem Solving adalah setiap pendekatan terstruktur
untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mengakibatkan sifat,
besarnya, lokasi, dan waktu saat hasil yang didapat tidak sesuai
harapan atau target, yaitu untuk mengidentifikasi apa perilaku petugas,
apa yang dilakukan, apa yang tidak dilakukan, dan untuk menemukan
perubahan sehingga mencegah terulangnya kejadian serupa sehingga
dicapai hasil yang lebih baik. RCPS biasanya digunakan sebagai metode
reaktif untuk mengidentifikasi event yang menjadi penyebab suatu
masalah, kemudian mengungkapkan dan memecahkan masalah
mereka. Analisis dilakukan setelah peristiwa terjadi. Wawasan dalam
RCPS bisa membuatnya berguna sebagai metode pro-aktif.
Jadi, yang diberikan dalam modul RCPS adalah Cara menganalisis untuk
memisahkan masalah menjadi komponen-komponen sederhana dan
Pendekatan terstruktur untuk mengidentifikasi akar penyebab
permasalahan. Ada beberapa alasan kenapa kita memerlukan RCPS, di
antaranya adalah :
▪ Menguraikan akar penyebab permasalahan organisasi dan
teknis secara sistematis dalam sebuah perusahaan
▪ Mengajari para praktisi menjadi tekun, teliti, dan selalu
berdasarkan fakta dalam pemecahan masalah.
▪ Melibatkan personil perusahan pada perubahan yang perlu
dilakukan dalam tahap implementasi (jika tidak segera)
Dalam praktik RCPS digunakan kerangka kerja prinsip 5-Why, dengan
alasan :
▪ Penggunaannya mudah
▪ Banyak orang tahu tentang hal ini
▪ Mudah untuk diajarkan
▪ Mudah untuk digunakan
▪ Logikanya mudah untuk disampaikan dan mudah untuk
dipahami
31 | O P I s h a r e
▪

Dampak dari pendekatan
▪ Menggerakkan ke arah solusi dan tindakan
▪ Menggunakan proses terstruktur
▪ Dapat diterapkan untuk banyak situasi
▪ Menggali hampir semua kemungkinan dan pilihan

Figure 1. Kerangka kerja 5-Why “Causal Tree”

Karakteristik “causal tree” 5-why yang baik terdiri dari beberapa hal,
adalah :
▪ Dimulai dengan masalah spesifik yang dapat
dikuantifikasi dalam hal waktu, frekuensi, produksi
atau uang
▪ Menembus hingga akar permasalahan dengan
berulangkali menanyakan “mengapa” masalah
tersebut ada (mis., tiap cabang/ranting menjawab
mengapa pada isu di level sebelumnya)
▪ Mutually Exclusive Collectively Exhaustive (MECE)

32 | O P I s h a r e
Figure 2. Perbedaan pertanyaan efektif dan pertanyaan tidak efektif

Figure 3. Contoh Root Cause Analyze dengan prinsip 5-why

Pada Figure 3, di atas ditanyakan “mengapa” pada setiap penyebab
masalah sampai dengan ditemukan akar penyebab masalah yang paling
mendasar.
33 | O P I s h a r e
Ada 4 (empat) langkah dalam proses root cause solving problem, yaitu :
1. Langkah Pertama : Mendefinisikan masalah
▪ Elemen – elemen kunci untuk pertimbangan :
 Apa masalah sesungguhnya di sini?
 Mana saja pihak yang terlibat?
 Apa dampak dari masalah ini?
▪ Cara – cara / konsep :
 Lembar kerja definisi Permasalahan
2. Langkah Kedua : Strukturisasi masalah
▪ Elemen – elemen kunci untuk pertimbangan :
 Mem-breakdown masalah-masalah
 Ciptakan hipotesa awal
 Apa bagian-bagian mendasar dari masalah?
▪ Cara – cara / konsep :
 Pohon masalah
 MECE
3. Langkah Ketiga : Memprioritaskan masalah / Solusi
▪ Elemen – elemen kunci untuk pertimbangan :
 Mana masalah atau solusi yang paling penting untuk
diselesaikan?
 Apa
yang
dapat
kita
pecahkan
atau
implementasikan secara cepat untuk maju ke
depan?
▪ Cara – cara / konsep :
 Analisa Pareto
 Matriks prioritasi
 5-Whys
4. Langkah Keempat : Perencanaan tindakan
▪ Elemen – elemen kunci untuk pertimbangan :
 Apa saja pilihannya? (Work review, Escalat, Involve
others)
 Apa tindakan praktis yang dapat dilakukan tim saat
ini?
▪ Cara – cara / konsep :

Gantt chart

Rapat-rapat yang efektif
34 | O P I s h a r e
Figure 4. Empat langkah dalam proses RCPS

Figure 5. Contoh grafik Pareto prioritas masalah

Figure 6. Matriks analisa prioritas idea antara usaha vs dampak

35 | O P I s h a r e
Tahap kontrol terhadap RCPS yang sudah dilakukan adalah dengan
visualisasi, hal ini bertujuan untuk kemudahan komunikasi, kemudahan
pemantauan, meningkatkan kepedulian/tanggung jawab semua pihak
dan tentunya agar tindakan yang diambil dilaksanakan secara kontinyu.

Figure 7. Contoh Visualisasi RCPS

Figure 8. Contoh Template Visual RCPS dari Pertamina

36 | O P I s h a r e
Pelatihan RCPS
Pelatihan Root Cause Solving Problem diberikan sudah beberapa kali
yaitu kesempatan pertama
melalui forum knowledge
sharing atau toolsdown
pada 4 Maret 2011 dengan
narasumber dari regional
coach dan diikuti oleh Tim
Engineering, para Asisten
Manajer dan Staf Ophardist.
Pada
kesempatan
ini
dipraktikan membuat RCPS
tentang
permasalahan
lamanya
pemulihan
Figure 9. Toolsdown RCPS
gangguan. Pada kesempatan
kedua adalah pelatihan RCPS bagi Local Coach OPI pada Bootcamp II
yang dilaksanakan pada tanggal 29 – 30 September 2011. Pada
kesempatan ini para local coach dibekali bagaimana cara melakukan
root cause analyze dan menemukan solving problem. Dan agar peserta
lebih memahami tentang RCPS, maka dibuat kelompok - kelompok dari
peserta bootcamp untuk praktik membuat root cause solving problem
dengan masalah lamanya pelayanan pasang baru lebih dari 10 hari.

Figure 10. Bootcamp II, Materi RCPS

37 | O P I s h a r e
Implementasi RCPS di PLN menteng
Root cause solving problem
sudah dimanfaatkan hampir
di
setiap
fungsi
/
departemen
dalam
hal
membantu mencari akar
permasalahan
dan
pemecahan
masalah.
Menurut
report
yang
diterima sudah ada 10
(sepuluh) RCPS di Area
Figure 11. Implementasi RCPS di PLN
Menteng,
namun
dari
menteng
sepuluh RCPS belum semua
memenuhi struktur RCPS, karena ada RCPS yang belum sampai pada
akar masalah dan belum sampai dengan prioritas masalah dan action
plan. Berikut ini praktik RCPS yang dilakukan di PLN Area Menteng :
1. Gangguan tidak jelas pada SKTM
2. Gangguan Jointing
3. Lama pekerjaan jointing lebih dari 2 jam
4. Pemadaman listtrik akibat gangguan SKTM
5. Stok Kwh Meter 3 phase 5/20 dan 20/60 kosong
6. Penormalan gangguan MPB lama
7. Susut distribusi
8. Keterbatasan kesempatan training yang sesuai dengan
kebutuhan pekerjaan
9. Produktifitas dan motivasi frontliner / pegawai menurun
10. Kurangnya pemahaman frontliner tentang prioritas bisnis di
PLN Area Menteng
Pada kesempatan ini tidak akan ditampilkan semua RCPS yang ada,
tetapi hanya beberapa sebagai gambaran atau contoh implementasi
RCPS di PLN Area Menteng disertai juga contoh analisa pareto, matrik
prioritas, initiative charter dan time line tracking action plan.
38 | O P I s h a r e
RCPS - Gangguan Jointing SKTM
Dari record data sejak bulan Januari sampai dengan Maret 2011,
didiagnosa bahwa penyebab tertinggi terjadinya gangguan kabel SKTM
di PLN Area Menteng adalah akibat gangguan jointing kabel
sebagaimana ditunjukkan Figure 12 di bawah ini. Maka untuk mencari
pemecahan masalah tersebut dibuat analisa akar permasalahan / root
cause analyze (RCA).

Figure 12. Pareto Chart penyebab gangguan SKTM

Berdasarkan grafik pareto penyebab gangguan SKTM, bisa dilihat
peringkat 5 besar sebagai berikut :
1. Jointing SKTM rusak
2. Kabel SKTM rusak
3. Gangguan tidak jelas / tidak diketahui penyebabnya
4. Pekerjaan pihak luar (Galian PAM, Telkom, dll)
5. Gangguan CT, PT dan Fuse TM

39 | O P I s h a r e
Figure 13. RCPS gangguan jointing

Figure 14. Matrik prioritas pemecahan masalah gangguan jointing

40 | O P I s h a r e
Figure 15. PIC initiative idea

Figure 16. Initiative charter dari salah satu pemecahan masalah gangguan jointing

41 | O P I s h a r e
Figure 17. Tracking timeline initiative idea / action plan

RCPS – Penyebab lamanya penormalan
gangguan Meter Prabayar

Figure 18. Pareto chart waktu penormalan gangguan MPB

42 | O P I s h a r e
Figure 19. RCPS penyebab lamanya penormalan gangguan LPB

Figure 20. Matriks prioritas problem solving lamanya penormalan gangguan MPB

Berdasarkan analisa RCPS masalah lamanya penormalan gangguan
meter prabayar ditemukan akar masalah, diantaranya material MPB
untuk pemeliharaan belum tersedia, belum ada mekanisme atau probis
yang mengatur dan petugas belum memahami meter prabayar. Dan
initiative yang dilakukan adalah permintaan meter prabayar dari
material investasi, pembuatan mekanisme atau probis penanganan
gangguan MPB serta sosialisasi kepada petugas terkait.
43 | O P I s h a r e
RCPS – Penyebab susut distribusi

Figure 21. Trend susut distribusi sampai dengan bulan September 2011

Figure 22. RCPS susut distribusi dari faktor pembelian energi

Figure 23. RCPS susut distribusi faktor penjualan energi(1)

44 | O P I s h a r e
Figure 24. RCPS susut distribusi faktor penjualan energi(2)

Figure 25. RCPS susut distribusi dari faktor penjualan(3) dan teknis

45 | O P I s h a r e
46 | O P I s h a r e
Persiapan
pemasangan pipa
HDPE untuk
pelindung Jointing
SKTM, dalam upaya
mencegah terjadinya
gangguan penyulang
akibat jointing kabel
Meeting Effectiveness
Meeting Effectiveness Modul Background
Mungkin di antara anda pernah
melakukan komplain terhadap
sebuah rapat yang tidak efektif,
yang dikeranakan oleh : frekuensi
rapat yang terlalu sering sehinga
menurangi waktu melakukan
pekerjaan, permasalahan yang
dibahas selalu sama dan panjang
(bertele-tele), tidak ada yang
dihasilkan dalam rapat, sifat pasif
dari beberapa peserta yang hadir dalam rapat atau peserta rapat yang
terlalu dominan tidak menghargai pendapat peserta lain.
Untuk itu sangat perlu pelaksanaan rapat secara efektif, karena perlu
disadari bahwa sulit mengadakan rapat dengan orang-orang yang
tepat, jadi ketika bisa rapat, penggunaan waktu harus efektif (mis.
membuat perubahan yang penting) dan rapat hanya boleh mengambil
sedikit waktu dari jam kerja keseluruhan, yang harus mendominasi
jadwal adalah aksi nyata.

Figure 34. Proses inti dalam rapat

49 | OPIshare
Ada 3 (tiga) proses inti dalam sebuah rapat, yaitu :
1. Cakupan – pengaturan supaya rapat sukses, yang perlu
dilakukan adalah :
▪ Bersikap jelas dengan tujuan rapat
▪ Mengundang orang-orang yang tepat ke dalam rapat
▪ Mempersiapkan kumpulan informasi yang tepat
▪ Membuat agenda yang jelas
2. Keterlibatan – pelaksanaan rapat, yang perlu dilakukan adalah :
▪ Mengidentifikasi peran yang jelas untuk orang-orang
▪ Memfasilitasi diskusi
▪ Membuat kesimpulan dan persetujuan
3. Laksanakan – tindak lanjut dan dampak, yang perlu dilakukan
adalah :
▪ Membuat daftar tindakan
▪ Mendefinisikan tanggung jawab untuk tindakan
lanjutan
▪ Mendefinisikan waktu yang diharapkan untuk
melaksanakan tindakan
Alasan pembuatan agenda rapat yang jelas menjadi penting adalah
untuk :
▪ Mendefinisikan proses menuju tujuan rapat
▪ Membantu menjelaskan siapa yang harus hadir dan siapa
yang bertanggung jawab untuk setiap bagian dalam agenda
▪ Membantu memfokuskan pikiran peserta kepada tujuan
rapat sebelum rapat tersebut dimulai
▪ Menyediakan petunjuk untuk menjaga rapat tetap di
jalurnya
Apa Agenda
Rapat

?

50 | OPIshare
Figure 35. Alokasi peran dan tanggung jawab para pihak yang terlibat dalam rapat

Tanggung jawab peserta rapat, adalah :
1. Sikap individu
▪ Datang dengan persiapan – baca kertas briefing dan
persiapkan isi yang diperlukan
▪ Datang tepat waktu – jangan sia-siakan waktu orang
lain
▪ Penuh perhatian saat rapat
▪ Matikan HP atau buat menjadi “silent”, tinggalkan
ruangan jika ada interupsi darurat
▪ Fokus pada diskusi rapat, jangan masuk pada diskusi
sampingan
▪ Bersikap konstruktif dan berorientasi pada solusi – jika
Anda mengangkat suatu masalah pastikan Anda
menawarkan solusinya
2. Interaksi kelompok
▪ Hargai pendapat orang lain – jika seseorang berada
dalam rapat, mereka memiliki hak untuk didengar
▪ Undang peserta yang “diam” – tanya masukan mereka
jika ada orang yang tidak berpartisipasi
▪ Bicaralah – keberatan yang dibuat setelah rapat tidak
dianggap.
51 | OPIshare
▪

Dukung keputusan tim – Jika Anda tidak setuju dengan
keputusan yang diambill tim, jadilah anggota tim yang
baik dan dukung konsensus kelompok.

Mengukur Efektivitas Rapat
Ada 4 (empat) langkah untuk mengukur efektivitas rapat, yaitu :
1. Mengumpulkan data notulensi rapat
2. Menghitung Overall Meeting Effectiveness (OME)
3. Menentukan seberapa baik rapat mengarah pada

tindakan
4. Menentukan
area
fokus
selama
implementasi
menggunakan 3T3P (Tentukan, Temukan (Permasalahan,
Penyebab, Penyelesaian), Tindakan)

Figure 36. Ilustrasi bagan hitung Overall Meeting Effectivenes (OME)

Dalam perhitungan OME, waktu yang mengurangi efektifitas rapat
adalah :
▪ Waktu untuk menunggu
▪ Waktu untuk membicarakan topik yang tidak relevan
▪ Waktu untuk update data (mencari, mengambil)
▪ Waktu untuk diskusi tidak efektif
52 | OPIshare
Report Score OME Rapat Manajemen PLN
Menteng

Figure 37. Trend Score OME Rapat Manajemen PLN Menteng

Figure 38. Waterfall score OME tanggal 27 Mei 2011

53 | OPIshare
Figure 39. Waterfall score OME tanggal 7 Oktober 2011

Figure 40. Template Notulen Rapat

54 | OPIshare
Tips Praktis untuk Coaching
Pengertian coaching yang harus
dipahami adalah, Anda melakukan
coaching. Artinya, Anda akan banyak
“mengarahkan”
coachee
dengan
bertanya. Tujuannya adalah setelah
coaching session telah selesai, para
coachee dapat memiliki skill yang dapat
mereka gunakan untuk mengerjakan
project berikutnya sendiri. Berbeda dengan directing, yang sifatnya
satu arah.

Beberapa tahapan yang harus dilalui :

Tahap Persiapan :
Pada tahap ini seorang coach harus memiliki acuan meeting standar
yang memiliki elemen minimal what, when, who (PIC) dalam template
tersebut. Template tersebut akan berguna untuk mencatat hasil
coaching antara coach dan couchee. Seorang coach harus memiliki
jadwal meeting. Ini akan membuat coach selalu fokus untuk
membimbing coachee mendapatkan hasil yang ditargetkan.

Tahap Coaching secara ringkas

Ada 5 skill utama yang harus dikuasai yaitu :
1. Membangun kesamaan dan keakraban dengan coachee.
2. Mendengarkan dengan aktif.
3. Kemampuan klarifikasi issue.
4. Bertanya dengan cepat.
5. Giving feedback.

Menyimpulkan dan tindak lanjut

Di akhir coaching pastikan anda kembali menyimpulkan hasil coaching
dengan para coachee dan tekankan kembali apa saja yang harus
ditindak-lanjuti.

Coaching berikutnya dan pelaporan

Di tahap ini, saat bertemu dengan coachee di jadwal coaching
berikutnya, pastikan awal sesi coaching berikutnya, coach
menuntaskan untuk membahas apa saja yang sudah dilakukan dan apa
hasilnya untuk dianalisa bersama.
Demikian tips praktis coaching, semoga bermanfaat bagi kita semua.
(Sumber : Majalah Shift, Edisi Juli – Agustus 2011)
Referensi :
• Materi / Modul
Bootcamp OPI
• Laporan
Steering
Committee OPI
• Majalah Shift
• Wikipedia

OPI Share – Learn, Share
and Implementation
Diharapkan dengan diterbitkannya
edisi pertama Majalah OPIshare, bisa
memberi manfaat, diantaranya :
meningkatkan pengetahuan bagi
pegawai terutama tentang tools –
tools dalam OPI, meningkatkan kerja
pegawai sehingga meningkatkan
kinerja perusahaan.
Kedepannya, semoga bisa diterbikan
OPIshare edisi dua dan seterusnya
dengan materi yang lebih kaya.
PT. PLN (PERSERO)
DISTRIBUSI JAKARTA DAN TANGERANG

AREA MENTENG

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Contoh laporan kunjungan industri
Contoh laporan kunjungan industriContoh laporan kunjungan industri
Contoh laporan kunjungan industriAi Roudatul
 
Proposal Project Management Plan
Proposal Project Management PlanProposal Project Management Plan
Proposal Project Management PlanSariWahyuningsih4
 
Pengenalan aplikasi bisnis menggunakan odoo ERP
Pengenalan aplikasi bisnis menggunakan odoo ERPPengenalan aplikasi bisnis menggunakan odoo ERP
Pengenalan aplikasi bisnis menggunakan odoo ERPMuhammad Syarif
 
Overview SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001:2015)_ Training "SISTEM MANAJEMEN MUTU"
Overview SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001:2015)_ Training "SISTEM MANAJEMEN MUTU"Overview SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001:2015)_ Training "SISTEM MANAJEMEN MUTU"
Overview SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001:2015)_ Training "SISTEM MANAJEMEN MUTU"Kanaidi ken
 
Presentasi Lisan
Presentasi LisanPresentasi Lisan
Presentasi LisanDwi Anita
 
Contoh Presentasi Tugas Akhir
Contoh Presentasi Tugas AkhirContoh Presentasi Tugas Akhir
Contoh Presentasi Tugas AkhirAgus Nurwahyudi
 
Silabus Training "NEGOTIATION & PRESENTATION SKILLS for Professional"
Silabus Training "NEGOTIATION & PRESENTATION SKILLS for Professional"Silabus Training "NEGOTIATION & PRESENTATION SKILLS for Professional"
Silabus Training "NEGOTIATION & PRESENTATION SKILLS for Professional"Kanaidi ken
 
101 Tanya Jawab SMAP SNI ISO 37001:2016
101 Tanya Jawab SMAP SNI ISO 37001:2016101 Tanya Jawab SMAP SNI ISO 37001:2016
101 Tanya Jawab SMAP SNI ISO 37001:2016Media Andalas
 
Pedoman manajemen risiko
Pedoman manajemen risikoPedoman manajemen risiko
Pedoman manajemen risikoSusilo Susilo
 
Gambar 7.1. rencana kerja
Gambar 7.1. rencana kerjaGambar 7.1. rencana kerja
Gambar 7.1. rencana kerjaEsty DP
 
Publikasi bali budaya dan pembangunan ekonomi
Publikasi bali budaya dan pembangunan ekonomiPublikasi bali budaya dan pembangunan ekonomi
Publikasi bali budaya dan pembangunan ekonomiRai Utama I Gusti Bagus
 
Rancang Bangun Sistem Informasi PSB (Penerimaan Siswa Baru) SDN Setiamanah Ma...
Rancang Bangun Sistem Informasi PSB (Penerimaan Siswa Baru) SDN Setiamanah Ma...Rancang Bangun Sistem Informasi PSB (Penerimaan Siswa Baru) SDN Setiamanah Ma...
Rancang Bangun Sistem Informasi PSB (Penerimaan Siswa Baru) SDN Setiamanah Ma...Arif Yulianto
 
Term of reference narasumber
Term of reference narasumberTerm of reference narasumber
Term of reference narasumberSyisnawati Syarif
 
Surat Bahasa Inggris Fenti Anitasari
Surat Bahasa Inggris Fenti AnitasariSurat Bahasa Inggris Fenti Anitasari
Surat Bahasa Inggris Fenti AnitasariFenti Anita Sari
 
Susunan Acara Pelatihan Dasar Perencanaan Tata Ruang Wilayah dan Kawasan 16-2...
Susunan Acara Pelatihan Dasar Perencanaan Tata Ruang Wilayah dan Kawasan 16-2...Susunan Acara Pelatihan Dasar Perencanaan Tata Ruang Wilayah dan Kawasan 16-2...
Susunan Acara Pelatihan Dasar Perencanaan Tata Ruang Wilayah dan Kawasan 16-2...guestc4d600
 

Was ist angesagt? (20)

Contoh laporan kunjungan industri
Contoh laporan kunjungan industriContoh laporan kunjungan industri
Contoh laporan kunjungan industri
 
Proposal Project Management Plan
Proposal Project Management PlanProposal Project Management Plan
Proposal Project Management Plan
 
Pengenalan aplikasi bisnis menggunakan odoo ERP
Pengenalan aplikasi bisnis menggunakan odoo ERPPengenalan aplikasi bisnis menggunakan odoo ERP
Pengenalan aplikasi bisnis menggunakan odoo ERP
 
Overview SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001:2015)_ Training "SISTEM MANAJEMEN MUTU"
Overview SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001:2015)_ Training "SISTEM MANAJEMEN MUTU"Overview SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001:2015)_ Training "SISTEM MANAJEMEN MUTU"
Overview SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001:2015)_ Training "SISTEM MANAJEMEN MUTU"
 
Presentasi Lisan
Presentasi LisanPresentasi Lisan
Presentasi Lisan
 
Contoh Presentasi Tugas Akhir
Contoh Presentasi Tugas AkhirContoh Presentasi Tugas Akhir
Contoh Presentasi Tugas Akhir
 
Silabus Training "NEGOTIATION & PRESENTATION SKILLS for Professional"
Silabus Training "NEGOTIATION & PRESENTATION SKILLS for Professional"Silabus Training "NEGOTIATION & PRESENTATION SKILLS for Professional"
Silabus Training "NEGOTIATION & PRESENTATION SKILLS for Professional"
 
101 Tanya Jawab SMAP SNI ISO 37001:2016
101 Tanya Jawab SMAP SNI ISO 37001:2016101 Tanya Jawab SMAP SNI ISO 37001:2016
101 Tanya Jawab SMAP SNI ISO 37001:2016
 
Pedoman manajemen risiko
Pedoman manajemen risikoPedoman manajemen risiko
Pedoman manajemen risiko
 
Gambar 7.1. rencana kerja
Gambar 7.1. rencana kerjaGambar 7.1. rencana kerja
Gambar 7.1. rencana kerja
 
Analisis Kebutuhan Sistem Informasi
Analisis Kebutuhan Sistem InformasiAnalisis Kebutuhan Sistem Informasi
Analisis Kebutuhan Sistem Informasi
 
Permohonan dana ke alumni
Permohonan dana ke alumniPermohonan dana ke alumni
Permohonan dana ke alumni
 
Publikasi bali budaya dan pembangunan ekonomi
Publikasi bali budaya dan pembangunan ekonomiPublikasi bali budaya dan pembangunan ekonomi
Publikasi bali budaya dan pembangunan ekonomi
 
Proposal CSR
Proposal CSRProposal CSR
Proposal CSR
 
Rancang Bangun Sistem Informasi PSB (Penerimaan Siswa Baru) SDN Setiamanah Ma...
Rancang Bangun Sistem Informasi PSB (Penerimaan Siswa Baru) SDN Setiamanah Ma...Rancang Bangun Sistem Informasi PSB (Penerimaan Siswa Baru) SDN Setiamanah Ma...
Rancang Bangun Sistem Informasi PSB (Penerimaan Siswa Baru) SDN Setiamanah Ma...
 
Term of reference narasumber
Term of reference narasumberTerm of reference narasumber
Term of reference narasumber
 
Ppt penawaran
Ppt penawaranPpt penawaran
Ppt penawaran
 
Surat Bahasa Inggris Fenti Anitasari
Surat Bahasa Inggris Fenti AnitasariSurat Bahasa Inggris Fenti Anitasari
Surat Bahasa Inggris Fenti Anitasari
 
Proposal futsal
Proposal futsalProposal futsal
Proposal futsal
 
Susunan Acara Pelatihan Dasar Perencanaan Tata Ruang Wilayah dan Kawasan 16-2...
Susunan Acara Pelatihan Dasar Perencanaan Tata Ruang Wilayah dan Kawasan 16-2...Susunan Acara Pelatihan Dasar Perencanaan Tata Ruang Wilayah dan Kawasan 16-2...
Susunan Acara Pelatihan Dasar Perencanaan Tata Ruang Wilayah dan Kawasan 16-2...
 

Ähnlich wie 5S-PLNMENTENG

13. Rudy Harland Seniang Sakti, Strategic Implementation From Short Term Stra...
13. Rudy Harland Seniang Sakti, Strategic Implementation From Short Term Stra...13. Rudy Harland Seniang Sakti, Strategic Implementation From Short Term Stra...
13. Rudy Harland Seniang Sakti, Strategic Implementation From Short Term Stra...Rudy Harland
 
Presentasi PM SMPI Bandung 10 Mei 2017
Presentasi PM SMPI Bandung 10 Mei 2017Presentasi PM SMPI Bandung 10 Mei 2017
Presentasi PM SMPI Bandung 10 Mei 2017direktoratkaminfo
 
Materi IV Sosialisasi Permen SMPI Batam 6 Juli 2017
Materi IV Sosialisasi Permen SMPI Batam 6 Juli 2017Materi IV Sosialisasi Permen SMPI Batam 6 Juli 2017
Materi IV Sosialisasi Permen SMPI Batam 6 Juli 2017direktoratkaminfo
 
Cover dan pertanyaan kel 4
Cover dan pertanyaan kel 4 Cover dan pertanyaan kel 4
Cover dan pertanyaan kel 4 erlineili
 
pengukuran kinerja "Implementation Lessons"
 pengukuran kinerja "Implementation Lessons" pengukuran kinerja "Implementation Lessons"
pengukuran kinerja "Implementation Lessons"RitaNeuer
 
Kisah Tentang Usaha Menwujudkan Sebuah Visi
Kisah Tentang Usaha Menwujudkan Sebuah VisiKisah Tentang Usaha Menwujudkan Sebuah Visi
Kisah Tentang Usaha Menwujudkan Sebuah VisiRahmat Taufiq Sigit
 
Tugas sim, mayang sari, yananto mihadi putra, pengembangan sistem informasi, ...
Tugas sim, mayang sari, yananto mihadi putra, pengembangan sistem informasi, ...Tugas sim, mayang sari, yananto mihadi putra, pengembangan sistem informasi, ...
Tugas sim, mayang sari, yananto mihadi putra, pengembangan sistem informasi, ...Mayangsari_22
 
merancang laporan efektif-ifg-3 MTQ
merancang laporan efektif-ifg-3 MTQmerancang laporan efektif-ifg-3 MTQ
merancang laporan efektif-ifg-3 MTQboijos
 
04. KAIZEN GSPE.pdf
04. KAIZEN GSPE.pdf04. KAIZEN GSPE.pdf
04. KAIZEN GSPE.pdfsugeng59
 
Lean six sigma green belt project at pln area serpong
Lean six sigma green belt project at pln area serpongLean six sigma green belt project at pln area serpong
Lean six sigma green belt project at pln area serpongArif Purnomo
 
Artikel tugas sim 7
Artikel tugas sim 7Artikel tugas sim 7
Artikel tugas sim 7Fridamodok31
 
Bahan tayang diklatsar-konsepsi aktualisasi-gol iii-2018
Bahan tayang diklatsar-konsepsi aktualisasi-gol iii-2018Bahan tayang diklatsar-konsepsi aktualisasi-gol iii-2018
Bahan tayang diklatsar-konsepsi aktualisasi-gol iii-2018hadiarnowo
 
Sim, fina melinda jm, hapzi ali, implementasi dan jenis sistem informasi, s1 ...
Sim, fina melinda jm, hapzi ali, implementasi dan jenis sistem informasi, s1 ...Sim, fina melinda jm, hapzi ali, implementasi dan jenis sistem informasi, s1 ...
Sim, fina melinda jm, hapzi ali, implementasi dan jenis sistem informasi, s1 ...Fina Melinda Jumrotul Mu'minin
 
Implementasi sistem informasi, sistem informasi manajemen, tanri imam maulana...
Implementasi sistem informasi, sistem informasi manajemen, tanri imam maulana...Implementasi sistem informasi, sistem informasi manajemen, tanri imam maulana...
Implementasi sistem informasi, sistem informasi manajemen, tanri imam maulana...Tanri Imam
 
9. sim, ronna azani dwi septiani, hapzi ali, information in implementation, ...
9. sim, ronna azani dwi septiani, hapzi ali,  information in implementation, ...9. sim, ronna azani dwi septiani, hapzi ali,  information in implementation, ...
9. sim, ronna azani dwi septiani, hapzi ali, information in implementation, ...RonnaAzaniDwiSeptian
 
Tugas besar 2 sistem informasi manajemen kelompok 3
Tugas besar 2 sistem informasi manajemen kelompok 3Tugas besar 2 sistem informasi manajemen kelompok 3
Tugas besar 2 sistem informasi manajemen kelompok 3YuniarGesilaRasya4
 
Mi uts continual service improvement
Mi uts continual service improvementMi uts continual service improvement
Mi uts continual service improvementagusayun80
 
Man op tugas 1 translate
Man op tugas 1 translateMan op tugas 1 translate
Man op tugas 1 translateAninda Maharani
 

Ähnlich wie 5S-PLNMENTENG (20)

13. Rudy Harland Seniang Sakti, Strategic Implementation From Short Term Stra...
13. Rudy Harland Seniang Sakti, Strategic Implementation From Short Term Stra...13. Rudy Harland Seniang Sakti, Strategic Implementation From Short Term Stra...
13. Rudy Harland Seniang Sakti, Strategic Implementation From Short Term Stra...
 
Presentasi PM SMPI Bandung 10 Mei 2017
Presentasi PM SMPI Bandung 10 Mei 2017Presentasi PM SMPI Bandung 10 Mei 2017
Presentasi PM SMPI Bandung 10 Mei 2017
 
Materi IV Sosialisasi Permen SMPI Batam 6 Juli 2017
Materi IV Sosialisasi Permen SMPI Batam 6 Juli 2017Materi IV Sosialisasi Permen SMPI Batam 6 Juli 2017
Materi IV Sosialisasi Permen SMPI Batam 6 Juli 2017
 
Cover dan pertanyaan kel 4
Cover dan pertanyaan kel 4 Cover dan pertanyaan kel 4
Cover dan pertanyaan kel 4
 
Introduction to tqm
Introduction to tqmIntroduction to tqm
Introduction to tqm
 
pengukuran kinerja "Implementation Lessons"
 pengukuran kinerja "Implementation Lessons" pengukuran kinerja "Implementation Lessons"
pengukuran kinerja "Implementation Lessons"
 
Kisah Tentang Usaha Menwujudkan Sebuah Visi
Kisah Tentang Usaha Menwujudkan Sebuah VisiKisah Tentang Usaha Menwujudkan Sebuah Visi
Kisah Tentang Usaha Menwujudkan Sebuah Visi
 
Tugas sim, mayang sari, yananto mihadi putra, pengembangan sistem informasi, ...
Tugas sim, mayang sari, yananto mihadi putra, pengembangan sistem informasi, ...Tugas sim, mayang sari, yananto mihadi putra, pengembangan sistem informasi, ...
Tugas sim, mayang sari, yananto mihadi putra, pengembangan sistem informasi, ...
 
merancang laporan efektif-ifg-3 MTQ
merancang laporan efektif-ifg-3 MTQmerancang laporan efektif-ifg-3 MTQ
merancang laporan efektif-ifg-3 MTQ
 
04. KAIZEN GSPE.pdf
04. KAIZEN GSPE.pdf04. KAIZEN GSPE.pdf
04. KAIZEN GSPE.pdf
 
Lean six sigma green belt project at pln area serpong
Lean six sigma green belt project at pln area serpongLean six sigma green belt project at pln area serpong
Lean six sigma green belt project at pln area serpong
 
Artikel tugas sim 7
Artikel tugas sim 7Artikel tugas sim 7
Artikel tugas sim 7
 
Bahan tayang diklatsar-konsepsi aktualisasi-gol iii-2018
Bahan tayang diklatsar-konsepsi aktualisasi-gol iii-2018Bahan tayang diklatsar-konsepsi aktualisasi-gol iii-2018
Bahan tayang diklatsar-konsepsi aktualisasi-gol iii-2018
 
Sim, fina melinda jm, hapzi ali, implementasi dan jenis sistem informasi, s1 ...
Sim, fina melinda jm, hapzi ali, implementasi dan jenis sistem informasi, s1 ...Sim, fina melinda jm, hapzi ali, implementasi dan jenis sistem informasi, s1 ...
Sim, fina melinda jm, hapzi ali, implementasi dan jenis sistem informasi, s1 ...
 
Erp pertemuan-7
Erp pertemuan-7Erp pertemuan-7
Erp pertemuan-7
 
Implementasi sistem informasi, sistem informasi manajemen, tanri imam maulana...
Implementasi sistem informasi, sistem informasi manajemen, tanri imam maulana...Implementasi sistem informasi, sistem informasi manajemen, tanri imam maulana...
Implementasi sistem informasi, sistem informasi manajemen, tanri imam maulana...
 
9. sim, ronna azani dwi septiani, hapzi ali, information in implementation, ...
9. sim, ronna azani dwi septiani, hapzi ali,  information in implementation, ...9. sim, ronna azani dwi septiani, hapzi ali,  information in implementation, ...
9. sim, ronna azani dwi septiani, hapzi ali, information in implementation, ...
 
Tugas besar 2 sistem informasi manajemen kelompok 3
Tugas besar 2 sistem informasi manajemen kelompok 3Tugas besar 2 sistem informasi manajemen kelompok 3
Tugas besar 2 sistem informasi manajemen kelompok 3
 
Mi uts continual service improvement
Mi uts continual service improvementMi uts continual service improvement
Mi uts continual service improvement
 
Man op tugas 1 translate
Man op tugas 1 translateMan op tugas 1 translate
Man op tugas 1 translate
 

Mehr von Arif Purnomo

Infografik Kinerja PLN Area Cikokol Semester I Tahun 2014
Infografik Kinerja PLN Area Cikokol Semester I Tahun 2014Infografik Kinerja PLN Area Cikokol Semester I Tahun 2014
Infografik Kinerja PLN Area Cikokol Semester I Tahun 2014Arif Purnomo
 
Laporan Serah Terima Jabatan Asisten Manajer Transaksi Energi
Laporan Serah Terima Jabatan Asisten Manajer Transaksi EnergiLaporan Serah Terima Jabatan Asisten Manajer Transaksi Energi
Laporan Serah Terima Jabatan Asisten Manajer Transaksi EnergiArif Purnomo
 
Report as Assistant Manager of Energy Transactions in Menteng Area of PLN
Report as Assistant Manager of Energy Transactions in Menteng Area of PLNReport as Assistant Manager of Energy Transactions in Menteng Area of PLN
Report as Assistant Manager of Energy Transactions in Menteng Area of PLNArif Purnomo
 
Wisata indonesia nanggro aceh darussalam
Wisata indonesia   nanggro aceh darussalamWisata indonesia   nanggro aceh darussalam
Wisata indonesia nanggro aceh darussalamArif Purnomo
 
Indonesia punya senjata pemusnah massal
Indonesia punya senjata pemusnah massalIndonesia punya senjata pemusnah massal
Indonesia punya senjata pemusnah massalArif Purnomo
 
Implementasi sistem informasi geografis (sig) jaringan distribusi, menuju pel...
Implementasi sistem informasi geografis (sig) jaringan distribusi, menuju pel...Implementasi sistem informasi geografis (sig) jaringan distribusi, menuju pel...
Implementasi sistem informasi geografis (sig) jaringan distribusi, menuju pel...Arif Purnomo
 
Integritas Layanan PLN Area Serpong
Integritas Layanan PLN Area SerpongIntegritas Layanan PLN Area Serpong
Integritas Layanan PLN Area SerpongArif Purnomo
 
Kemerdekaan Republik Indonesia
Kemerdekaan Republik IndonesiaKemerdekaan Republik Indonesia
Kemerdekaan Republik IndonesiaArif Purnomo
 
Marhaban ya ramadhan
Marhaban ya ramadhanMarhaban ya ramadhan
Marhaban ya ramadhanArif Purnomo
 
Pasokan Listrik 2010
Pasokan Listrik 2010Pasokan Listrik 2010
Pasokan Listrik 2010Arif Purnomo
 
Pln area serpong toward wcs
Pln area serpong toward wcsPln area serpong toward wcs
Pln area serpong toward wcsArif Purnomo
 

Mehr von Arif Purnomo (11)

Infografik Kinerja PLN Area Cikokol Semester I Tahun 2014
Infografik Kinerja PLN Area Cikokol Semester I Tahun 2014Infografik Kinerja PLN Area Cikokol Semester I Tahun 2014
Infografik Kinerja PLN Area Cikokol Semester I Tahun 2014
 
Laporan Serah Terima Jabatan Asisten Manajer Transaksi Energi
Laporan Serah Terima Jabatan Asisten Manajer Transaksi EnergiLaporan Serah Terima Jabatan Asisten Manajer Transaksi Energi
Laporan Serah Terima Jabatan Asisten Manajer Transaksi Energi
 
Report as Assistant Manager of Energy Transactions in Menteng Area of PLN
Report as Assistant Manager of Energy Transactions in Menteng Area of PLNReport as Assistant Manager of Energy Transactions in Menteng Area of PLN
Report as Assistant Manager of Energy Transactions in Menteng Area of PLN
 
Wisata indonesia nanggro aceh darussalam
Wisata indonesia   nanggro aceh darussalamWisata indonesia   nanggro aceh darussalam
Wisata indonesia nanggro aceh darussalam
 
Indonesia punya senjata pemusnah massal
Indonesia punya senjata pemusnah massalIndonesia punya senjata pemusnah massal
Indonesia punya senjata pemusnah massal
 
Implementasi sistem informasi geografis (sig) jaringan distribusi, menuju pel...
Implementasi sistem informasi geografis (sig) jaringan distribusi, menuju pel...Implementasi sistem informasi geografis (sig) jaringan distribusi, menuju pel...
Implementasi sistem informasi geografis (sig) jaringan distribusi, menuju pel...
 
Integritas Layanan PLN Area Serpong
Integritas Layanan PLN Area SerpongIntegritas Layanan PLN Area Serpong
Integritas Layanan PLN Area Serpong
 
Kemerdekaan Republik Indonesia
Kemerdekaan Republik IndonesiaKemerdekaan Republik Indonesia
Kemerdekaan Republik Indonesia
 
Marhaban ya ramadhan
Marhaban ya ramadhanMarhaban ya ramadhan
Marhaban ya ramadhan
 
Pasokan Listrik 2010
Pasokan Listrik 2010Pasokan Listrik 2010
Pasokan Listrik 2010
 
Pln area serpong toward wcs
Pln area serpong toward wcsPln area serpong toward wcs
Pln area serpong toward wcs
 

Kürzlich hochgeladen

Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajarHafidRanggasi
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptxSirlyPutri1
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)PUNGKYBUDIPANGESTU1
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 

Kürzlich hochgeladen (20)

Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 

5S-PLNMENTENG

  • 1. AKADEMI OPI PLN AREA MENTENG Edition # 1 Oktober 2011 Operasional Performance Improvement Magazine Learn, Share, Implementation RCPS 5S OME VM PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAKARTA DAN TANGERANG AREA MENTENG
  • 2.
  • 3. Remarks From The Leader By : Najahul Imtihan Diberi amanah sebagai penerus program OPI di Area Jaringan Gambir, seluruh jajaran PLN Menteng merasa tertantang untuk membuktikan bahwa unit ini layak menjadi pelopor dalam implementasi OPI di Direktorat Jawa Bali. Meskipun berbagai tantangan datang menghampiri dan keterbatasan yang masih dimiliki, berbekal semangat dan motivasi yang tinggi dari seluruh jajaran PLN Area Menteng (yang notabene unit yang masih bayi, lahir tanggal 1 Oktober 2010), bertekad untuk mensukseskan pelaksanaan OPI, yang diyakini adalah “jalan menuju kesuksesan PLN”. Tools demi tools OPI mulai diimplementasikan dan meskipun saat ini hasilnya belum terlihat “besar” tapi semua yakin bahwa “We are on The right Track”. Salah satu tools yang sedang diimplementasikan adalah 5S, yang untuk tahap awal ini diimplementasikan di Kantor Pelayanan Grogol, mengingat Kantor Area Menteng sedang dalam tahap renovasi. Harapan kami, api semangat dan motivasi ber-OPI ria diseluruh jajaran Area Menteng dapat menular keseluruh jajaran PLN DKI dan seluruh insan PLN pada umumnya Salam OPI
  • 4. A Note From Our Desk By : Arif Purnomo “Asalkan tujuannya performa ekselen, semua program kami telen”, inilah semangat dan tekad dalam menjalankan program OPI di PLN Area Menteng. Untuk mencapai kinerja unggul, diyakini bahwa “OPI adalah Jalannya”. Mengapa ? Sudah seringkali kita dengar, bahwa OPI memberikan berbagai macam tools-tools untuk membantu mencapai kinerja ekselen, toolstools tersebut dikelompokkan dalam dalam 3 (tiga) workstream, yaitu Technical System (TS), Management Infrastructure (MI), Mindset, Capability and Leadership (MCL). Majalah OPI ini, dibuat dengan tujuan untuk memberikan sharing tools OPI dan report implementasinya di PLN Area Menteng, dengan harapan bisa mempermudah komunikasi antara Local Coach OPI dan karyawan di PLN Menteng. Terakhir, semoga OPI dipahami oleh setiap pegawai dan dijalankan secara sustain. Tim Local Coach OPI PLN Menteng Koordinator : Faisal Risa (TS) Wakil Koordinator : Arif Purnomo (TS) Sekretaris : Desiana Iflaka (TS) Anggota : Nazrivan (MI) IG. M Aditya (MI) Herijanto (TS) Febriana Mulia S (MI) Guslini (MCL) Nur Hikmah (MCL) Muhlas (MCL) Dewi Purwaty Riyani (MCL)
  • 5. Daftar Isi Cover of Book Remark from the Leader [3] A Note from the desk [4] Kartun Cerita Kang OPI [7] Visual Manajemen [13] Visual Management Modul Background [13] Implementasi VM di PLN Menteng [16] Kendala – kendala [18] 5 S (Sort, Set in order, Shine, Sandardize, Sustain) [19] 5S Modul Background [19] Implementasi 5S di PLN menteng [23] Kondisi sebelum 5S [23] Sort, Set in order, shine dan standardize [24] Kondisi sesudah 5S [24] Komentar frontliner [27]
  • 6. Root Cause Solving Problem (RCPS) [31] RCPS Modul Background [31] Pelatihan RCPS [37] Implementasi RCPS di PLN Menteng [38] RCPS – Gangguan jointing SKTM [39] RCPS – Lama penormalan gangguan Meter prabayar [42] RCPS – Penyebab susut [44] Meeting Effectiveness [49] Meeting Effectivenes Modul Background [49] Mengukur effektivitas rapat [52] Report score OME Rapat Manajemen PLN menteng [53] Tips Coaching [57] Cover End
  • 7.
  • 8.
  • 9.
  • 10.
  • 11. ( Ilustrasi dan Cerita Kang OPI oleh Guslini dan LC Area Menteng )
  • 12. Aliran Visual Manajemen Bro, tahu tidak kalau pegawai PLN Menteng ternyata berjiwa seni tinggi ? Buktinya di setiap dinding ruang kerja ada lukisan yang keren. Tapi saya bingung, lukisannya aliran apa ya ??? 5S Lukisan Aliran Visual Manajemen
  • 13. Visual Manajemen Visual Management Modul Background Visual manajemen adalah alat yang mengkomunikasikan informasi yang relevan dalam rangka mengarahkan tindakan korektif yang dapat didefinisikan sebagai “bentuk apapun dari tanda visual atau display yang memuat informasi bagi mereka yang berada dalam penglihatan”, selain itu juga visual manajemen merupakan komponen utama komunikasi dua arah antara manajemen dan frontline. Visual manajemen diperlukan untuk membiasakan rapat di sekitar data visual yang digambar sendiri atau dihasilkan komputer untuk membantu memperbaiki efektivitas rapat dan pada Figure 26. Komunikasi Visual Manajemen saat yang sama, data visual data berfokus pada diskusi tentang masalah yang dihadapi serta solusinya, sehingga menggerakkan orang - orang untuk menyelesaikan masalah. Keuntungan utama penggunaan visual manajemen adalah menghilangkan kerugian, memfasilitasi atau melanjutkan praktik perbaikan dan mendukung pelaksanaan kebijakan. Adapun dampak penggunaan visual manajemen dapat dirasakan oleh tiga komponen utama, yaitu pelanggan, perusahaan dan karyawan. Dampak terhadap pelanggan : • Memperbaiki konsistensi dalam kualitas dan ketepatan waktu pengiriman produk kepada pelanggan. 13 | O P I s h a r e
  • 14. Dampak terhadap perusahaan : ▪ Mengurangi kerugian (misalnya situasi tak terkendali, pekerjaan berulang, biaya mengirim work order dengan cepat, dll.), meningkatkan produktivitas. ▪ Menciptakan lingkungan kerja yang “user friendly”, meningkatkan reliabilitas and stabilitas. ▪ Menyoroti bahaya kerja, memperbaiki safety dan mengurangi downtime. ▪ Mendukung kebijakan dan praktik perbaikan kinerja (misalnya operasi standar, 5S, changeover cepat, maintenance preventif, program safety, dll.) Dampak terhadap karyawan : ▪ Meningkatkan efektivitas, keamanan dan moral pekerja. Visual manajemen memeiliki 5 (lima) tujuan utama, yaitu memberikan informasi kinerja saat ini, trend kinerja, perubahan atau perbaikan, proses standart dan identifikasi atau penandaan. Figure 27. Lima tujuan utama visual manajemen 14 | O P I s h a r e
  • 15. Figure 28. Contoh visual manajemen Kunci sukses pelaksanaan visual manajemen adalah sebagai berikut : 1. Update data secara teratur, ▪ Frontline sebagai pemilik hendaknya mengupdate informasi dg frekuensi yg sesuai, misalnya setiap shift untuk produksi atau status equipment ▪ Frontline melaksanakan rapat di sekitar alat visual untukmemfokuskan diskusi mereka pada problem utama 2. Visibilitas dan aksesibilitas, ▪ Menempatkan alat visual di area yang terlihat jelas untuk target audiensi ▪ Kemudahan akses penting untuk meningkatkan penggunaan 3. Relevan, jelas dan sederhana, ▪ Di setiap area, hanya tunjukkan informasi yang relevan untuk area tersebut ▪ Pastikan chartnya jelas dan semua orang memahami chart tersebut 4. Fokus pada isu yang diperlukan, ▪ Tunjukkan hanya informasi yang Anda ingin tim Anda fokus di dalamnya – hindari kelebihan informasi 15 | O P I s h a r e
  • 16. Implementasi Visual Manajemen di PLN Menteng Figure 29. VM Prosedur layanan PB dan PD Figure 30. VM Standar mutu layanan 16 | O P I s h a r e
  • 17. Figure 31. VM Kinerja Utama PLN Menteng Figure 32. VM Kinerja pada masing – masing fungsi / departemen 17 | O P I s h a r e
  • 18. Figure 33. VM peta gangguan setiap Gardu Induk Kendala – kendala yang dalam pelaksanaan visual manajemen, diantaranya : • Updating data tidak berjalan dengan lancar • Frontliner belum memahami manfaat dari penggunaan Visual Manajemen • Data Visual manajemen terkesan kaku dan tidak mudah dimengerti oleh Frontliner atau pegawai Langkah – langkah perbaikan untuk mengurangi dan bahkan menghilangkan kendala – kendala tersebut, diantaranya : ▪ Penunjukan PIC Updating data Visual Manajemen ▪ Menjadikan VM sebagai bahan CoC ▪ Pelaksanaan CoC di dekat lokasi Visual Manajemen ▪ Review data yang perlu ditampilkan sebagai VM dan review cara menampilkan ▪ Sosialisasi tentang visual manajemen. 18 | O P I s h a r e
  • 19. 5S 5 S Modul Background 5S adalah suatu metode penataan dan pemeliharaan wilayah kerja secara intensif yang berasal dari Jepang, yang digunakan oleh manajemen dalam usaha memelihara ketertiban, efisiensi, dan disiplin di lokasi kerja sekaligus meningkatan kinerja perusahaan secara menyeluruh. Penerapan 5S umumnya diberlakukan bersamaan dengan penerapan kaizen agar dapat mendorong efektivitas pelaksanaan 5S. Isi dari 5S antara lain : 1. Seiri, Ringkas, merupakan kegiatan menyingkirkan barangbarang yang tidak diperlukan sehingga segala barang yang ada di lokasi kerja hanya barang yang benar-benar dibutuhkan dalam aktivitas kerja. 2. Seiton, Rapi, segala sesuatu harus diletakkan sesuai posisi yang ditetapkan sehingga siap digunakan pada saat diperlukan. 3. Seiso, Resik, merupakan kegiatan mempersihkan peralatan dan daerah kerja sehingga segala peralatan kerja tetap terjaga dalam kondisi yang baik. 4. Seiketsu, Rawat, merupakan kegiatan menjaga kebersihan pribadi sekaligus mematuhi ketiga tahap sebelumnya. 5. Shitsuke, Rajin, yaitu pemeliharaan kedisiplinan pribadi masingmasing pekerja dalam menjalankan seluruh tahap 5S. 19 | O P I s h a r e
  • 20. Figure 41. Translasi tahapan 5 S Manfaat bagi organisasi atau perusahaan dengan mengimplementasikan 5S di lingkungan kerja, adalah : 1. Untuk budaya perusahaan, ▪ Menciptakan dampak nyata dari perubahan yangbdibuat oleh karyawan garis depan ▪ Mengembangkan prosedur standar dan kepemilikan di garis depan untuk menegakkan perubahan pertama ▪ Meningkatkan tingkat moral dan meningkatkan keterlibatan pekerja, terutama dengan program perubahan ▪ Mengembangkan pemahaman tentang efisiensi kerja dalam organisasi ▪ Menggambarkan pentingnya standardisasi ▪ Sepenuhnya membersihkan dan mengatur “area model” sebagai awal dari kegiatan yang sedang berlangsung perbaikan 5S ▪ Menciptakan kesadaran prinsip-prinsip 5S 2. Untuk oprasional perusahaan, ▪ Meningkatkan kondisi operasi ▪ Mengurangi variabilitas proses 20 | O P I s h a r e
  • 21. ▪ ▪ ▪ ▪ ▪ ▪ ▪ Meningkatkan keandalan proses Mengurangi kesalahan pengoperasian peralatan Mengurangi waktu yang diperlukan untuk mencari Meningkatkan ketersediaan peralatan Meningkatkan kepuasan pelanggan Mengurangi biaya Meningkatkan keamanan Figure 42. Tahapan 5 S (Sort, Set in order, Shine, Standardize dan Sustain Figure 43. Tahap Sort, flow pemilihan frekuensi penggunaan barang 21 | O P I s h a r e
  • 22. Figure 44. Tahap Set in Order, peletakan barang sesuai dengan tempatnya Figure 45. Tahap Shine, membersihkan dan memperbaiki Figure 46. Ilustrasi tahap Standardize, menetapkan standar proses da peletakan Figure 47. Ilustrasi tahap Sustain, pelaksanaan yang berkesinambungan dan menjadi habit atau kebiasaan 22 | O P I s h a r e
  • 23. Implementasi 5 S di PLN Menteng (Grogol) Kondisi Sebelum Figure 48. Kondisi halaman sebelum implementasi 5S Figure 49. Kondisi ruang kerja sebelum implementasi 5S 23 | O P I s h a r e
  • 24. Sort, Set in order, Shine dan Standardize Figure 50. Bersama – sama melakukan Sort, Set in order dan shine Figure 51. Standardize Kondisi Sesudah Figure 52. Kondisi halaman sesudah implementasi 5S 24 | O P I s h a r e
  • 25. Figure 53. Kondisi ruang kerja sesudah implementasi 5S Figure 54. Kondidi ruang kerja sesudah implementasi 5S 25 | O P I s h a r e
  • 26. Figure 55. Kondisi infrastruktur sesudah 5S Figure 56. Kondisi ruang pelayanan sesudah implementasi 5S 26 | O P I s h a r e
  • 27. Figure 57. Kondisi Elevator setelah 5S Komentar Frontliner sesudah implementasi 5S 27 | O P I s h a r e
  • 28. 28 | O P I s h a r e
  • 29.
  • 30.
  • 31. Root Cause Problem Solving (RCPS) RCPS Modul Background Root Cause Problem Solving adalah setiap pendekatan terstruktur untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mengakibatkan sifat, besarnya, lokasi, dan waktu saat hasil yang didapat tidak sesuai harapan atau target, yaitu untuk mengidentifikasi apa perilaku petugas, apa yang dilakukan, apa yang tidak dilakukan, dan untuk menemukan perubahan sehingga mencegah terulangnya kejadian serupa sehingga dicapai hasil yang lebih baik. RCPS biasanya digunakan sebagai metode reaktif untuk mengidentifikasi event yang menjadi penyebab suatu masalah, kemudian mengungkapkan dan memecahkan masalah mereka. Analisis dilakukan setelah peristiwa terjadi. Wawasan dalam RCPS bisa membuatnya berguna sebagai metode pro-aktif. Jadi, yang diberikan dalam modul RCPS adalah Cara menganalisis untuk memisahkan masalah menjadi komponen-komponen sederhana dan Pendekatan terstruktur untuk mengidentifikasi akar penyebab permasalahan. Ada beberapa alasan kenapa kita memerlukan RCPS, di antaranya adalah : ▪ Menguraikan akar penyebab permasalahan organisasi dan teknis secara sistematis dalam sebuah perusahaan ▪ Mengajari para praktisi menjadi tekun, teliti, dan selalu berdasarkan fakta dalam pemecahan masalah. ▪ Melibatkan personil perusahan pada perubahan yang perlu dilakukan dalam tahap implementasi (jika tidak segera) Dalam praktik RCPS digunakan kerangka kerja prinsip 5-Why, dengan alasan : ▪ Penggunaannya mudah ▪ Banyak orang tahu tentang hal ini ▪ Mudah untuk diajarkan ▪ Mudah untuk digunakan ▪ Logikanya mudah untuk disampaikan dan mudah untuk dipahami 31 | O P I s h a r e
  • 32. ▪ Dampak dari pendekatan ▪ Menggerakkan ke arah solusi dan tindakan ▪ Menggunakan proses terstruktur ▪ Dapat diterapkan untuk banyak situasi ▪ Menggali hampir semua kemungkinan dan pilihan Figure 1. Kerangka kerja 5-Why “Causal Tree” Karakteristik “causal tree” 5-why yang baik terdiri dari beberapa hal, adalah : ▪ Dimulai dengan masalah spesifik yang dapat dikuantifikasi dalam hal waktu, frekuensi, produksi atau uang ▪ Menembus hingga akar permasalahan dengan berulangkali menanyakan “mengapa” masalah tersebut ada (mis., tiap cabang/ranting menjawab mengapa pada isu di level sebelumnya) ▪ Mutually Exclusive Collectively Exhaustive (MECE) 32 | O P I s h a r e
  • 33. Figure 2. Perbedaan pertanyaan efektif dan pertanyaan tidak efektif Figure 3. Contoh Root Cause Analyze dengan prinsip 5-why Pada Figure 3, di atas ditanyakan “mengapa” pada setiap penyebab masalah sampai dengan ditemukan akar penyebab masalah yang paling mendasar. 33 | O P I s h a r e
  • 34. Ada 4 (empat) langkah dalam proses root cause solving problem, yaitu : 1. Langkah Pertama : Mendefinisikan masalah ▪ Elemen – elemen kunci untuk pertimbangan :  Apa masalah sesungguhnya di sini?  Mana saja pihak yang terlibat?  Apa dampak dari masalah ini? ▪ Cara – cara / konsep :  Lembar kerja definisi Permasalahan 2. Langkah Kedua : Strukturisasi masalah ▪ Elemen – elemen kunci untuk pertimbangan :  Mem-breakdown masalah-masalah  Ciptakan hipotesa awal  Apa bagian-bagian mendasar dari masalah? ▪ Cara – cara / konsep :  Pohon masalah  MECE 3. Langkah Ketiga : Memprioritaskan masalah / Solusi ▪ Elemen – elemen kunci untuk pertimbangan :  Mana masalah atau solusi yang paling penting untuk diselesaikan?  Apa yang dapat kita pecahkan atau implementasikan secara cepat untuk maju ke depan? ▪ Cara – cara / konsep :  Analisa Pareto  Matriks prioritasi  5-Whys 4. Langkah Keempat : Perencanaan tindakan ▪ Elemen – elemen kunci untuk pertimbangan :  Apa saja pilihannya? (Work review, Escalat, Involve others)  Apa tindakan praktis yang dapat dilakukan tim saat ini? ▪ Cara – cara / konsep :  Gantt chart  Rapat-rapat yang efektif 34 | O P I s h a r e
  • 35. Figure 4. Empat langkah dalam proses RCPS Figure 5. Contoh grafik Pareto prioritas masalah Figure 6. Matriks analisa prioritas idea antara usaha vs dampak 35 | O P I s h a r e
  • 36. Tahap kontrol terhadap RCPS yang sudah dilakukan adalah dengan visualisasi, hal ini bertujuan untuk kemudahan komunikasi, kemudahan pemantauan, meningkatkan kepedulian/tanggung jawab semua pihak dan tentunya agar tindakan yang diambil dilaksanakan secara kontinyu. Figure 7. Contoh Visualisasi RCPS Figure 8. Contoh Template Visual RCPS dari Pertamina 36 | O P I s h a r e
  • 37. Pelatihan RCPS Pelatihan Root Cause Solving Problem diberikan sudah beberapa kali yaitu kesempatan pertama melalui forum knowledge sharing atau toolsdown pada 4 Maret 2011 dengan narasumber dari regional coach dan diikuti oleh Tim Engineering, para Asisten Manajer dan Staf Ophardist. Pada kesempatan ini dipraktikan membuat RCPS tentang permasalahan lamanya pemulihan Figure 9. Toolsdown RCPS gangguan. Pada kesempatan kedua adalah pelatihan RCPS bagi Local Coach OPI pada Bootcamp II yang dilaksanakan pada tanggal 29 – 30 September 2011. Pada kesempatan ini para local coach dibekali bagaimana cara melakukan root cause analyze dan menemukan solving problem. Dan agar peserta lebih memahami tentang RCPS, maka dibuat kelompok - kelompok dari peserta bootcamp untuk praktik membuat root cause solving problem dengan masalah lamanya pelayanan pasang baru lebih dari 10 hari. Figure 10. Bootcamp II, Materi RCPS 37 | O P I s h a r e
  • 38. Implementasi RCPS di PLN menteng Root cause solving problem sudah dimanfaatkan hampir di setiap fungsi / departemen dalam hal membantu mencari akar permasalahan dan pemecahan masalah. Menurut report yang diterima sudah ada 10 (sepuluh) RCPS di Area Figure 11. Implementasi RCPS di PLN Menteng, namun dari menteng sepuluh RCPS belum semua memenuhi struktur RCPS, karena ada RCPS yang belum sampai pada akar masalah dan belum sampai dengan prioritas masalah dan action plan. Berikut ini praktik RCPS yang dilakukan di PLN Area Menteng : 1. Gangguan tidak jelas pada SKTM 2. Gangguan Jointing 3. Lama pekerjaan jointing lebih dari 2 jam 4. Pemadaman listtrik akibat gangguan SKTM 5. Stok Kwh Meter 3 phase 5/20 dan 20/60 kosong 6. Penormalan gangguan MPB lama 7. Susut distribusi 8. Keterbatasan kesempatan training yang sesuai dengan kebutuhan pekerjaan 9. Produktifitas dan motivasi frontliner / pegawai menurun 10. Kurangnya pemahaman frontliner tentang prioritas bisnis di PLN Area Menteng Pada kesempatan ini tidak akan ditampilkan semua RCPS yang ada, tetapi hanya beberapa sebagai gambaran atau contoh implementasi RCPS di PLN Area Menteng disertai juga contoh analisa pareto, matrik prioritas, initiative charter dan time line tracking action plan. 38 | O P I s h a r e
  • 39. RCPS - Gangguan Jointing SKTM Dari record data sejak bulan Januari sampai dengan Maret 2011, didiagnosa bahwa penyebab tertinggi terjadinya gangguan kabel SKTM di PLN Area Menteng adalah akibat gangguan jointing kabel sebagaimana ditunjukkan Figure 12 di bawah ini. Maka untuk mencari pemecahan masalah tersebut dibuat analisa akar permasalahan / root cause analyze (RCA). Figure 12. Pareto Chart penyebab gangguan SKTM Berdasarkan grafik pareto penyebab gangguan SKTM, bisa dilihat peringkat 5 besar sebagai berikut : 1. Jointing SKTM rusak 2. Kabel SKTM rusak 3. Gangguan tidak jelas / tidak diketahui penyebabnya 4. Pekerjaan pihak luar (Galian PAM, Telkom, dll) 5. Gangguan CT, PT dan Fuse TM 39 | O P I s h a r e
  • 40. Figure 13. RCPS gangguan jointing Figure 14. Matrik prioritas pemecahan masalah gangguan jointing 40 | O P I s h a r e
  • 41. Figure 15. PIC initiative idea Figure 16. Initiative charter dari salah satu pemecahan masalah gangguan jointing 41 | O P I s h a r e
  • 42. Figure 17. Tracking timeline initiative idea / action plan RCPS – Penyebab lamanya penormalan gangguan Meter Prabayar Figure 18. Pareto chart waktu penormalan gangguan MPB 42 | O P I s h a r e
  • 43. Figure 19. RCPS penyebab lamanya penormalan gangguan LPB Figure 20. Matriks prioritas problem solving lamanya penormalan gangguan MPB Berdasarkan analisa RCPS masalah lamanya penormalan gangguan meter prabayar ditemukan akar masalah, diantaranya material MPB untuk pemeliharaan belum tersedia, belum ada mekanisme atau probis yang mengatur dan petugas belum memahami meter prabayar. Dan initiative yang dilakukan adalah permintaan meter prabayar dari material investasi, pembuatan mekanisme atau probis penanganan gangguan MPB serta sosialisasi kepada petugas terkait. 43 | O P I s h a r e
  • 44. RCPS – Penyebab susut distribusi Figure 21. Trend susut distribusi sampai dengan bulan September 2011 Figure 22. RCPS susut distribusi dari faktor pembelian energi Figure 23. RCPS susut distribusi faktor penjualan energi(1) 44 | O P I s h a r e
  • 45. Figure 24. RCPS susut distribusi faktor penjualan energi(2) Figure 25. RCPS susut distribusi dari faktor penjualan(3) dan teknis 45 | O P I s h a r e
  • 46. 46 | O P I s h a r e
  • 47. Persiapan pemasangan pipa HDPE untuk pelindung Jointing SKTM, dalam upaya mencegah terjadinya gangguan penyulang akibat jointing kabel
  • 48.
  • 49. Meeting Effectiveness Meeting Effectiveness Modul Background Mungkin di antara anda pernah melakukan komplain terhadap sebuah rapat yang tidak efektif, yang dikeranakan oleh : frekuensi rapat yang terlalu sering sehinga menurangi waktu melakukan pekerjaan, permasalahan yang dibahas selalu sama dan panjang (bertele-tele), tidak ada yang dihasilkan dalam rapat, sifat pasif dari beberapa peserta yang hadir dalam rapat atau peserta rapat yang terlalu dominan tidak menghargai pendapat peserta lain. Untuk itu sangat perlu pelaksanaan rapat secara efektif, karena perlu disadari bahwa sulit mengadakan rapat dengan orang-orang yang tepat, jadi ketika bisa rapat, penggunaan waktu harus efektif (mis. membuat perubahan yang penting) dan rapat hanya boleh mengambil sedikit waktu dari jam kerja keseluruhan, yang harus mendominasi jadwal adalah aksi nyata. Figure 34. Proses inti dalam rapat 49 | OPIshare
  • 50. Ada 3 (tiga) proses inti dalam sebuah rapat, yaitu : 1. Cakupan – pengaturan supaya rapat sukses, yang perlu dilakukan adalah : ▪ Bersikap jelas dengan tujuan rapat ▪ Mengundang orang-orang yang tepat ke dalam rapat ▪ Mempersiapkan kumpulan informasi yang tepat ▪ Membuat agenda yang jelas 2. Keterlibatan – pelaksanaan rapat, yang perlu dilakukan adalah : ▪ Mengidentifikasi peran yang jelas untuk orang-orang ▪ Memfasilitasi diskusi ▪ Membuat kesimpulan dan persetujuan 3. Laksanakan – tindak lanjut dan dampak, yang perlu dilakukan adalah : ▪ Membuat daftar tindakan ▪ Mendefinisikan tanggung jawab untuk tindakan lanjutan ▪ Mendefinisikan waktu yang diharapkan untuk melaksanakan tindakan Alasan pembuatan agenda rapat yang jelas menjadi penting adalah untuk : ▪ Mendefinisikan proses menuju tujuan rapat ▪ Membantu menjelaskan siapa yang harus hadir dan siapa yang bertanggung jawab untuk setiap bagian dalam agenda ▪ Membantu memfokuskan pikiran peserta kepada tujuan rapat sebelum rapat tersebut dimulai ▪ Menyediakan petunjuk untuk menjaga rapat tetap di jalurnya Apa Agenda Rapat ? 50 | OPIshare
  • 51. Figure 35. Alokasi peran dan tanggung jawab para pihak yang terlibat dalam rapat Tanggung jawab peserta rapat, adalah : 1. Sikap individu ▪ Datang dengan persiapan – baca kertas briefing dan persiapkan isi yang diperlukan ▪ Datang tepat waktu – jangan sia-siakan waktu orang lain ▪ Penuh perhatian saat rapat ▪ Matikan HP atau buat menjadi “silent”, tinggalkan ruangan jika ada interupsi darurat ▪ Fokus pada diskusi rapat, jangan masuk pada diskusi sampingan ▪ Bersikap konstruktif dan berorientasi pada solusi – jika Anda mengangkat suatu masalah pastikan Anda menawarkan solusinya 2. Interaksi kelompok ▪ Hargai pendapat orang lain – jika seseorang berada dalam rapat, mereka memiliki hak untuk didengar ▪ Undang peserta yang “diam” – tanya masukan mereka jika ada orang yang tidak berpartisipasi ▪ Bicaralah – keberatan yang dibuat setelah rapat tidak dianggap. 51 | OPIshare
  • 52. ▪ Dukung keputusan tim – Jika Anda tidak setuju dengan keputusan yang diambill tim, jadilah anggota tim yang baik dan dukung konsensus kelompok. Mengukur Efektivitas Rapat Ada 4 (empat) langkah untuk mengukur efektivitas rapat, yaitu : 1. Mengumpulkan data notulensi rapat 2. Menghitung Overall Meeting Effectiveness (OME) 3. Menentukan seberapa baik rapat mengarah pada tindakan 4. Menentukan area fokus selama implementasi menggunakan 3T3P (Tentukan, Temukan (Permasalahan, Penyebab, Penyelesaian), Tindakan) Figure 36. Ilustrasi bagan hitung Overall Meeting Effectivenes (OME) Dalam perhitungan OME, waktu yang mengurangi efektifitas rapat adalah : ▪ Waktu untuk menunggu ▪ Waktu untuk membicarakan topik yang tidak relevan ▪ Waktu untuk update data (mencari, mengambil) ▪ Waktu untuk diskusi tidak efektif 52 | OPIshare
  • 53. Report Score OME Rapat Manajemen PLN Menteng Figure 37. Trend Score OME Rapat Manajemen PLN Menteng Figure 38. Waterfall score OME tanggal 27 Mei 2011 53 | OPIshare
  • 54. Figure 39. Waterfall score OME tanggal 7 Oktober 2011 Figure 40. Template Notulen Rapat 54 | OPIshare
  • 55.
  • 56.
  • 57. Tips Praktis untuk Coaching Pengertian coaching yang harus dipahami adalah, Anda melakukan coaching. Artinya, Anda akan banyak “mengarahkan” coachee dengan bertanya. Tujuannya adalah setelah coaching session telah selesai, para coachee dapat memiliki skill yang dapat mereka gunakan untuk mengerjakan project berikutnya sendiri. Berbeda dengan directing, yang sifatnya satu arah. Beberapa tahapan yang harus dilalui : Tahap Persiapan : Pada tahap ini seorang coach harus memiliki acuan meeting standar yang memiliki elemen minimal what, when, who (PIC) dalam template tersebut. Template tersebut akan berguna untuk mencatat hasil coaching antara coach dan couchee. Seorang coach harus memiliki jadwal meeting. Ini akan membuat coach selalu fokus untuk membimbing coachee mendapatkan hasil yang ditargetkan. Tahap Coaching secara ringkas Ada 5 skill utama yang harus dikuasai yaitu : 1. Membangun kesamaan dan keakraban dengan coachee. 2. Mendengarkan dengan aktif. 3. Kemampuan klarifikasi issue. 4. Bertanya dengan cepat. 5. Giving feedback. Menyimpulkan dan tindak lanjut Di akhir coaching pastikan anda kembali menyimpulkan hasil coaching dengan para coachee dan tekankan kembali apa saja yang harus ditindak-lanjuti. Coaching berikutnya dan pelaporan Di tahap ini, saat bertemu dengan coachee di jadwal coaching berikutnya, pastikan awal sesi coaching berikutnya, coach menuntaskan untuk membahas apa saja yang sudah dilakukan dan apa hasilnya untuk dianalisa bersama. Demikian tips praktis coaching, semoga bermanfaat bagi kita semua. (Sumber : Majalah Shift, Edisi Juli – Agustus 2011)
  • 58.
  • 59. Referensi : • Materi / Modul Bootcamp OPI • Laporan Steering Committee OPI • Majalah Shift • Wikipedia OPI Share – Learn, Share and Implementation Diharapkan dengan diterbitkannya edisi pertama Majalah OPIshare, bisa memberi manfaat, diantaranya : meningkatkan pengetahuan bagi pegawai terutama tentang tools – tools dalam OPI, meningkatkan kerja pegawai sehingga meningkatkan kinerja perusahaan. Kedepannya, semoga bisa diterbikan OPIshare edisi dua dan seterusnya dengan materi yang lebih kaya.
  • 60. PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAKARTA DAN TANGERANG AREA MENTENG