SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 5
Pendahuluan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) secara nasional akan diimplementasikan pada tahun pembelajaran 2004-2005, meskipun semenjak digulirkan (2001) sudah ada beberapa sekolah yang memberlakukannya, dalam bentuk uji coba atau menjadi pilot project dari Depdiknas. Gaung KBK kiranya sudah menggema ke seluruh pelosok persada tanah air tercinta, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), khususnya di kalangan pendidikan. Demikian halnya harapan yang sama ditujukan bagi KBK pendidikan IPS di tingkat SD. Tulisan ini mencoba memberikan deskripsi tentang hal-hal apa saja yang perlu diketahui, dipahami, dan diimplementasikan dari KBK IPS di tingkat SD itu. Pendidikan IPS untuk Sekolah Dasar Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di SD harus memperhatikan kebutuhan anak yang berusia antara 6-12 tahun. Anak dalam kelompok usia 7-11 tahun menurut Piaget (1963) berada dalam perkembangan kemampuan intelektual/kognitifnya pada tingkatan kongkrit operasional. Mereka memandang dunia dalam keseluruhan yang utuh, dan menganggap tahun yang akan datang sebagai waktu yang masih jauh. Yang mereka pedulikan adalah sekarang (=kongkrit), dan bukan masa depan yang belum bisa mereka pahami (=abstrak). Padahal bahan materi IPS penuh dengan pesan-pesan yang bersifat abstrak. Konsep-konsep seperti waktu, perubahan, kesinambungan (continuity), arah mata angin, lingkungan, ritual, akulturasi, kekuasaan, demokrasi, nilai, peranan, permintaan, atau kelangkaan adalah konsep-konsep abstrak yang dalam program studi IPS harus dibelajarkan kepada siswa SD. Berbagai cara dan teknik pembelajaran dikaji untuk memungkinkan konsep-konsep abstrak itu dipahami anak. Bruner (1978) memberikan pemecahan berbentuk jembatan bailey untuk mengkongkritkan yang abstrak itu dengan enactive, iconic, dan symbolic melalui percontohan dengan gerak tubuh, gambar, bagan, peta, grafik, lambang, keterangan lanjut, atau elaborasi dalam kata-kata yang dapat dipahami siswa. Itulah sebabnya IPS SD bergerak dari yang kongkrit ke yang abstrak dengan mengikuti pola pendekatan lingkungan yang semakin meluas (expanding environment approach) dan pendekatan spiral dengan memulai dari yang mudah kepada yang sukar, dari yang sempit menjadi lebih luas, dari yang dekat ke yang jauh, dan seterusnya : dunia-negara tetangga-negara-propinsi-kota/kabupaten-kecamatan-kelurahan/desa-RT/RW-tetangga-keluarga-Aku. Pola Pendekatan Lingkungan yang Semakin Meluas Pembelajaran IPS SD akan dimulai dengan pengenalan diri (self), kemudian keluarga, tetangga, lingkungan RT, RW, kelurahan/desa, kecamatan, kota/kabupaten, propinsi, negara, negara tetangga, kemudian dunia. Anak bukanlah sehelai kertas putih yang menunggu untuk ditulisi, atau replika orang dewasa dalam format kecil yang dapat dimanipulasi sebagai tenaga buruh yang murah, melainkan, anak adalah entitas yang unik, yang memiliki berbagai potensi yang masih latent dan memerlukan proses serta sentuhan-sentuhan tertentu dalam perkembangannya. Mereka yang memulai dari egosentrisme dirinya kemudian belajar, akan menjadi berkembang dengan kesadaran akan ruang dan waktu yang semakin meluas, dan mencoba serta berusaha melakukan aktivitas yang berbentuk intervensi dalam dunianya. Maka dari itu, pendidikan IPS adalah salah satu upaya yang akan membawa kesadaran terhadap ruang, waktu, dan lingkungan sekitar bagi anak (Farris and Cooper, 1994 : 46). Pendidikan IPS dalam Struktur Program Kurikulum (KBK) SD Pendidikan IPS SD disajikan dalam bentuk synthetic science, karena basis dari disiplin ini terletak pada fenomena yang telah diobservasi di dunia nyata. Konsep, generalisasi, dan temuan-temuan penelitian dari synthetic science ditentukan setelah fakta terjadi atau diobservasi, dan tidak sebelumnya, walaupun diungkapkan secara filosofis. Para peneliti menggunakan logika, analisis, dan keterampilan (skills) lainnya untuk melakukan inkuiri terhadap fenomena secara sistematik. Agar diterima, hasil temuan dan prosedur inkuiri harus diakui secara publik (Welton and Mallan, 1988 : 66-67). IPS SD diprogramkan dalam bentuk pelajaran Sejarah bersama-sama Kewargaanegara (Citizenship) dengan alokasi waktu 3 jam pelajaran setiap minggu, dan Ilmu Sosial (Social Sciences) sebanyak 3 jam pelajaram setiap minggu sejak kelas III, IV, V, dan VI. Kemungkinan besar alasan pembagian seperti ini dilandasi oleh pertimbangan, bahwa tiga tradisi besar IPS (Social Studies) adalah good citizenship, social sciences, dan reflective inquiry. Tema-tema IPS SD yang Perlu Mendapat Perhatian Secara gradual, di bawah ini akan diungkapkan beberapa tema IPS SD yang perlu mendapat perhatian kita bersama, antara lain : (1) IPS SD sebagai Pendidikan Nilai (value education), yakni : · Mendidikkan nilai-nilai yang baik yang merupakan norma-norma keluarga dan masyarakat; · Memberikan klarifikasi nilai-nilai yang sudah dimiliki siswa; · Nilai-nilai inti/utama (core values) seperti menghormati hak-hak perorangan, kesetaraan, etos kerja, dan martabat manusia (the dignity of man and work) sebagai upaya membangun kelas yang demokratis. (2) IPS SD sebagai Pendidikan Multikultural (multicultural eduacation), yakni · Mendidik siswa bahwa perbedaan itu wajar; · Menghormati perbedaan etnik, budaya, agama, yang menjadikan kekayaan budaya bangsa; · Persamaan dan keadilan dalam perlakuan terhadap kelompok etnik atau minoritas. (3) IPS SD sebagai Pendidikan Global (global education), yakni : · Mendidik siswa akan kebhinekaan bangsa, budaya, dan peradaban di dunia; · Menanamkan kesadaran ketergantungan antar bangsa; · Menanamkan kesadaran semakin terbukanya komunikasi dan transportasi antar bangsa di dunia; · Mengurangi kemiskinan, kebodohan dan perusakan lingkungan. Metode Pembelajaran IPS SD Sesuai dengan karakteristik anak dan IPS SD, maka metode ekspositori akan menyebabkan siswa bersikap pasif, dan menurunkan derajat IPS menjadi pelajaran hafalan yang membosankan. Guru yang bersikap memonopoli peran sebagai sumber informasi, selayaknya meningkatkan kinerjanya dengan metode pembelajaran yang bervariasi, seperti menyajikan cooperative learning model, role playing, membaca sajak, buku (novel), atau surat kabar/majalah/jurnal agar siswa diikutsertakan dalam aktivitas akademik. Tentu saja guru harus menimba ilmunya dan melatih keterampilannya, agar ia mampu menyajikan pembelajaran IPS SD dengan menarik. Penutup Perubahan-perubahan yang terjadi dalam struktur program kurikulum KBK, yang menyangkut pembelajaran IPS berikut pembagiannya menjadi Kewarganegaraan (Citizenship) dan Sejarah serta Ilmu Sosial, masih belum jelas kerangka berfikir berikut landasannya. Landasan permasalahan yang menyangkut kondisi kemasyarakatan membebani IPS SD dengan tekanan-tekanan dalam bentuk tuntutan keinginan dan harapan yang tidak sesuai dengan tingkat kematangan fisik, mental, dan intelektual siswa SD, dan berada di luar jangkauan peraihannya. Bagi guru, tekanan dan tuntutan melaksanakan program baru ini juga tidak kecil. Mereka harus dipersiapkan agar mampu menyajikan ilmu sosial untuk jenjang Sekolah Dasar dengan metode-metode pembelajaran yang beragam. DAFTAR PUSTAKA Bruner, J. (1978). The Process of Educational Technology. Cambridge : Harvard University. Farris, P.J. and Cooper, S.M. (1994). Elementary Social Studies. Dubuque, USA : Brown Communications, Inc. Weton, D. A and Mallan, J.T. (1988). Children and Their World. Boston : Houghton Mifflin Coy.<br />
Pendidikan ips di sd
Pendidikan ips di sd
Pendidikan ips di sd
Pendidikan ips di sd

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Ppt teori belajar dan pembelajaran
Ppt teori belajar dan pembelajaranPpt teori belajar dan pembelajaran
Ppt teori belajar dan pembelajaran
UNIMUS
 
Model pendekatan bank street untuk anak usia dini
Model pendekatan bank street untuk anak usia diniModel pendekatan bank street untuk anak usia dini
Model pendekatan bank street untuk anak usia dini
Heni Buton
 
Kurikulum & pembelajaran (ppt)
Kurikulum & pembelajaran (ppt)Kurikulum & pembelajaran (ppt)
Kurikulum & pembelajaran (ppt)
Dewi Kurnia
 
Hakikat ipa, ipa sebagai produk, proses, serta ipa untuk SD
Hakikat ipa, ipa sebagai produk, proses, serta ipa untuk SDHakikat ipa, ipa sebagai produk, proses, serta ipa untuk SD
Hakikat ipa, ipa sebagai produk, proses, serta ipa untuk SD
dodikdomek
 
Prinsip dan asas belajar dan pembelajran
Prinsip dan asas belajar dan pembelajranPrinsip dan asas belajar dan pembelajran
Prinsip dan asas belajar dan pembelajran
Mha AMha Aathifah
 

Was ist angesagt? (20)

Deskripsi Pengisian.docx
Deskripsi Pengisian.docxDeskripsi Pengisian.docx
Deskripsi Pengisian.docx
 
Ppt teori belajar dan pembelajaran
Ppt teori belajar dan pembelajaranPpt teori belajar dan pembelajaran
Ppt teori belajar dan pembelajaran
 
Aksiologi ppt
Aksiologi pptAksiologi ppt
Aksiologi ppt
 
Metode dan teknik pembelajaran
Metode dan teknik pembelajaranMetode dan teknik pembelajaran
Metode dan teknik pembelajaran
 
Model pendekatan bank street untuk anak usia dini
Model pendekatan bank street untuk anak usia diniModel pendekatan bank street untuk anak usia dini
Model pendekatan bank street untuk anak usia dini
 
2. UbD.pptx
2. UbD.pptx2. UbD.pptx
2. UbD.pptx
 
Kurikulum & pembelajaran (ppt)
Kurikulum & pembelajaran (ppt)Kurikulum & pembelajaran (ppt)
Kurikulum & pembelajaran (ppt)
 
Konsep Dasar Sejarah IPS
Konsep Dasar Sejarah IPSKonsep Dasar Sejarah IPS
Konsep Dasar Sejarah IPS
 
Hakikat ipa, ipa sebagai produk, proses, serta ipa untuk SD
Hakikat ipa, ipa sebagai produk, proses, serta ipa untuk SDHakikat ipa, ipa sebagai produk, proses, serta ipa untuk SD
Hakikat ipa, ipa sebagai produk, proses, serta ipa untuk SD
 
Penyusunan_ATP_MA.pptx
Penyusunan_ATP_MA.pptxPenyusunan_ATP_MA.pptx
Penyusunan_ATP_MA.pptx
 
Disiplin Positif Merdeka Belajar by Andi Ismira.pptx
Disiplin Positif Merdeka Belajar by Andi Ismira.pptxDisiplin Positif Merdeka Belajar by Andi Ismira.pptx
Disiplin Positif Merdeka Belajar by Andi Ismira.pptx
 
Makalah metode pembelajaran
Makalah metode pembelajaranMakalah metode pembelajaran
Makalah metode pembelajaran
 
KEL 1_Pembelajaran paradigma baru dan asesmen.pdf
KEL 1_Pembelajaran paradigma baru dan asesmen.pdfKEL 1_Pembelajaran paradigma baru dan asesmen.pdf
KEL 1_Pembelajaran paradigma baru dan asesmen.pdf
 
Sosialisasi pt kampus_mengajar_2021
Sosialisasi pt kampus_mengajar_2021Sosialisasi pt kampus_mengajar_2021
Sosialisasi pt kampus_mengajar_2021
 
epistemologi
epistemologiepistemologi
epistemologi
 
Isu-Isu Perkembangan
Isu-Isu PerkembanganIsu-Isu Perkembangan
Isu-Isu Perkembangan
 
Prinsip dan asas belajar dan pembelajran
Prinsip dan asas belajar dan pembelajranPrinsip dan asas belajar dan pembelajran
Prinsip dan asas belajar dan pembelajran
 
Pendekatan pembiayaan dalam pendidikan
Pendekatan pembiayaan dalam pendidikanPendekatan pembiayaan dalam pendidikan
Pendekatan pembiayaan dalam pendidikan
 
Prinsip evaluasi - Evaluasi Pembelajaran di PAUD
Prinsip evaluasi - Evaluasi Pembelajaran di PAUDPrinsip evaluasi - Evaluasi Pembelajaran di PAUD
Prinsip evaluasi - Evaluasi Pembelajaran di PAUD
 
Contoh Soal Bahas Indonesia tentang Wacana
Contoh Soal Bahas Indonesia tentang WacanaContoh Soal Bahas Indonesia tentang Wacana
Contoh Soal Bahas Indonesia tentang Wacana
 

Andere mochten auch

2. konsep dan hakikat ips
2. konsep dan hakikat ips2. konsep dan hakikat ips
2. konsep dan hakikat ips
Riski Widiana
 
Tugas1 (ppt layang layang)
Tugas1 (ppt layang layang)Tugas1 (ppt layang layang)
Tugas1 (ppt layang layang)
Euumay Kakashi
 
Problematika membaca menulis permulaan (autosaved) 2
Problematika membaca menulis permulaan (autosaved) 2Problematika membaca menulis permulaan (autosaved) 2
Problematika membaca menulis permulaan (autosaved) 2
Mitha Ye Es
 
Media Pembelajaran Matematika "Bangun Ruang"
Media Pembelajaran Matematika "Bangun Ruang"Media Pembelajaran Matematika "Bangun Ruang"
Media Pembelajaran Matematika "Bangun Ruang"
Linda Purnamasari
 
Aws seminar-tokyo dan-jp-final-publish
Aws seminar-tokyo dan-jp-final-publishAws seminar-tokyo dan-jp-final-publish
Aws seminar-tokyo dan-jp-final-publish
awsadovantageseminar
 
Intertextualidade no texto bíblico
Intertextualidade no texto bíblicoIntertextualidade no texto bíblico
Intertextualidade no texto bíblico
Edilson A. Souza
 
Aws seminar-tokyo ken-final-publish
Aws seminar-tokyo ken-final-publishAws seminar-tokyo ken-final-publish
Aws seminar-tokyo ken-final-publish
awsadovantageseminar
 

Andere mochten auch (20)

10 ips (diki ferdiansyah &amp; helmi bagus s)
10 ips (diki ferdiansyah &amp; helmi bagus s)10 ips (diki ferdiansyah &amp; helmi bagus s)
10 ips (diki ferdiansyah &amp; helmi bagus s)
 
Kajian IPS di SD PGSD FKIP Universitas Tanjungpura Pontianak
Kajian IPS di SD PGSD FKIP Universitas Tanjungpura PontianakKajian IPS di SD PGSD FKIP Universitas Tanjungpura Pontianak
Kajian IPS di SD PGSD FKIP Universitas Tanjungpura Pontianak
 
Hakikat n karakteristik ips new
Hakikat n karakteristik ips newHakikat n karakteristik ips new
Hakikat n karakteristik ips new
 
Ki kd ips sd
Ki kd ips sdKi kd ips sd
Ki kd ips sd
 
Kk f profesional kajian materi ips sd tinggi kk f
Kk f profesional  kajian materi ips  sd tinggi kk fKk f profesional  kajian materi ips  sd tinggi kk f
Kk f profesional kajian materi ips sd tinggi kk f
 
2. konsep dan hakikat ips
2. konsep dan hakikat ips2. konsep dan hakikat ips
2. konsep dan hakikat ips
 
Tugas1 (ppt layang layang)
Tugas1 (ppt layang layang)Tugas1 (ppt layang layang)
Tugas1 (ppt layang layang)
 
Problematika membaca menulis permulaan (autosaved) 2
Problematika membaca menulis permulaan (autosaved) 2Problematika membaca menulis permulaan (autosaved) 2
Problematika membaca menulis permulaan (autosaved) 2
 
Presentasi kelompok 1
Presentasi kelompok 1Presentasi kelompok 1
Presentasi kelompok 1
 
Konsep Dasar IPS
Konsep Dasar IPSKonsep Dasar IPS
Konsep Dasar IPS
 
Konsep Pendidikan IPS
Konsep Pendidikan IPSKonsep Pendidikan IPS
Konsep Pendidikan IPS
 
Bangun datar
Bangun datarBangun datar
Bangun datar
 
Kubus dan balok
Kubus dan balokKubus dan balok
Kubus dan balok
 
Ppt bangun datar
Ppt bangun datarPpt bangun datar
Ppt bangun datar
 
Powerpoint (PPT) inetraktif KUBUS
Powerpoint (PPT) inetraktif KUBUSPowerpoint (PPT) inetraktif KUBUS
Powerpoint (PPT) inetraktif KUBUS
 
Media Pembelajaran Matematika "Bangun Ruang"
Media Pembelajaran Matematika "Bangun Ruang"Media Pembelajaran Matematika "Bangun Ruang"
Media Pembelajaran Matematika "Bangun Ruang"
 
BANGUN RUANG DAN ALAT PERAGA MATEMATIKA SPIMUS
BANGUN RUANG DAN ALAT PERAGA MATEMATIKA SPIMUS BANGUN RUANG DAN ALAT PERAGA MATEMATIKA SPIMUS
BANGUN RUANG DAN ALAT PERAGA MATEMATIKA SPIMUS
 
Aws seminar-tokyo dan-jp-final-publish
Aws seminar-tokyo dan-jp-final-publishAws seminar-tokyo dan-jp-final-publish
Aws seminar-tokyo dan-jp-final-publish
 
Intertextualidade no texto bíblico
Intertextualidade no texto bíblicoIntertextualidade no texto bíblico
Intertextualidade no texto bíblico
 
Aws seminar-tokyo ken-final-publish
Aws seminar-tokyo ken-final-publishAws seminar-tokyo ken-final-publish
Aws seminar-tokyo ken-final-publish
 

Ähnlich wie Pendidikan ips di sd

Contoh isi proposal
Contoh isi proposalContoh isi proposal
Contoh isi proposal
Nafiessa
 
083911004_bab2.pdf
083911004_bab2.pdf083911004_bab2.pdf
083911004_bab2.pdf
erlyn22
 
[1] sk & kd tematik 1
[1] sk & kd tematik 1[1] sk & kd tematik 1
[1] sk & kd tematik 1
Nova W
 
ilmupengetahuansosialsebagaihakekatpendidikan-131202053141-phpapp02.pdf
ilmupengetahuansosialsebagaihakekatpendidikan-131202053141-phpapp02.pdfilmupengetahuansosialsebagaihakekatpendidikan-131202053141-phpapp02.pdf
ilmupengetahuansosialsebagaihakekatpendidikan-131202053141-phpapp02.pdf
SyahidKhusnulKhotima
 

Ähnlich wie Pendidikan ips di sd (20)

ips SD.word
ips SD.wordips SD.word
ips SD.word
 
Pipssd
PipssdPipssd
Pipssd
 
Silabus Sosiologi SMA Peminatan.docx
Silabus Sosiologi SMA Peminatan.docxSilabus Sosiologi SMA Peminatan.docx
Silabus Sosiologi SMA Peminatan.docx
 
50 silabus-sosiologi-sma-peminatan versi-120216
50 silabus-sosiologi-sma-peminatan versi-12021650 silabus-sosiologi-sma-peminatan versi-120216
50 silabus-sosiologi-sma-peminatan versi-120216
 
Contoh isi proposal
Contoh isi proposalContoh isi proposal
Contoh isi proposal
 
SK & KD Tematik KTSP Kelas 2
SK & KD Tematik KTSP Kelas 2SK & KD Tematik KTSP Kelas 2
SK & KD Tematik KTSP Kelas 2
 
Ilmupengetahuansosialsebagaihakekatpendidikan 131202053141-phpapp02
Ilmupengetahuansosialsebagaihakekatpendidikan 131202053141-phpapp02Ilmupengetahuansosialsebagaihakekatpendidikan 131202053141-phpapp02
Ilmupengetahuansosialsebagaihakekatpendidikan 131202053141-phpapp02
 
Kajian ips 1_fix
Kajian ips 1_fixKajian ips 1_fix
Kajian ips 1_fix
 
Informasi pengertian studi sosial, kategori ips dan proses berpikir.
Informasi pengertian studi sosial, kategori ips dan proses berpikir.Informasi pengertian studi sosial, kategori ips dan proses berpikir.
Informasi pengertian studi sosial, kategori ips dan proses berpikir.
 
083911004_bab2.pdf
083911004_bab2.pdf083911004_bab2.pdf
083911004_bab2.pdf
 
CP IPAS FASE C KURIKULUM MERDEKA
CP IPAS FASE C KURIKULUM MERDEKACP IPAS FASE C KURIKULUM MERDEKA
CP IPAS FASE C KURIKULUM MERDEKA
 
06 silabus ips smp 20012017_ok
06 silabus ips smp 20012017_ok06 silabus ips smp 20012017_ok
06 silabus ips smp 20012017_ok
 
06 silabus ips smp 20012017_ok
06 silabus ips smp 20012017_ok06 silabus ips smp 20012017_ok
06 silabus ips smp 20012017_ok
 
Bab 2 09108247080
Bab 2   09108247080Bab 2   09108247080
Bab 2 09108247080
 
SILABUS SD KELAS 1.doc
SILABUS SD KELAS 1.docSILABUS SD KELAS 1.doc
SILABUS SD KELAS 1.doc
 
[1] sk & kd tematik 1
[1] sk & kd tematik 1[1] sk & kd tematik 1
[1] sk & kd tematik 1
 
IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA.pptx
IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA.pptxIMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA.pptx
IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA.pptx
 
ilmupengetahuansosialsebagaihakekatpendidikan-131202053141-phpapp02.pdf
ilmupengetahuansosialsebagaihakekatpendidikan-131202053141-phpapp02.pdfilmupengetahuansosialsebagaihakekatpendidikan-131202053141-phpapp02.pdf
ilmupengetahuansosialsebagaihakekatpendidikan-131202053141-phpapp02.pdf
 
Capaian Pembelajaran (CP) Fase D IPS
Capaian Pembelajaran (CP) Fase D IPSCapaian Pembelajaran (CP) Fase D IPS
Capaian Pembelajaran (CP) Fase D IPS
 
[1] sk & kd tematik 2
[1] sk & kd tematik 2[1] sk & kd tematik 2
[1] sk & kd tematik 2
 

Mehr von arif08

Pemanfaatan tik dalam pendidikan
Pemanfaatan tik dalam pendidikanPemanfaatan tik dalam pendidikan
Pemanfaatan tik dalam pendidikan
arif08
 
Manfaat tik dalam pendidikan
Manfaat tik dalam pendidikanManfaat tik dalam pendidikan
Manfaat tik dalam pendidikan
arif08
 
Manfaat tik dalam pendidikan
Manfaat tik dalam pendidikanManfaat tik dalam pendidikan
Manfaat tik dalam pendidikan
arif08
 
Menyingkapi ktsp
Menyingkapi ktspMenyingkapi ktsp
Menyingkapi ktsp
arif08
 
Pembelajaran kooperatif .....
Pembelajaran kooperatif .....Pembelajaran kooperatif .....
Pembelajaran kooperatif .....
arif08
 
Meningkatkan profesionalisme guru
Meningkatkan profesionalisme guruMeningkatkan profesionalisme guru
Meningkatkan profesionalisme guru
arif08
 
Sistem pendidikan indonesia memprihatinkan
Sistem pendidikan indonesia memprihatinkanSistem pendidikan indonesia memprihatinkan
Sistem pendidikan indonesia memprihatinkan
arif08
 
Asemen dalam pembelajaran sains sd
Asemen dalam pembelajaran sains sdAsemen dalam pembelajaran sains sd
Asemen dalam pembelajaran sains sd
arif08
 
bahasa indonesia
bahasa indonesia bahasa indonesia
bahasa indonesia
arif08
 
Rangkuman+materi+ipa+kelas+6+sd
Rangkuman+materi+ipa+kelas+6+sdRangkuman+materi+ipa+kelas+6+sd
Rangkuman+materi+ipa+kelas+6+sd
arif08
 
Keuntungan pembelajaran berbasis budaya
Keuntungan pembelajaran berbasis budayaKeuntungan pembelajaran berbasis budaya
Keuntungan pembelajaran berbasis budaya
arif08
 
Sejarah bola
Sejarah bolaSejarah bola
Sejarah bola
arif08
 
Tgas tik new
Tgas tik newTgas tik new
Tgas tik new
arif08
 

Mehr von arif08 (13)

Pemanfaatan tik dalam pendidikan
Pemanfaatan tik dalam pendidikanPemanfaatan tik dalam pendidikan
Pemanfaatan tik dalam pendidikan
 
Manfaat tik dalam pendidikan
Manfaat tik dalam pendidikanManfaat tik dalam pendidikan
Manfaat tik dalam pendidikan
 
Manfaat tik dalam pendidikan
Manfaat tik dalam pendidikanManfaat tik dalam pendidikan
Manfaat tik dalam pendidikan
 
Menyingkapi ktsp
Menyingkapi ktspMenyingkapi ktsp
Menyingkapi ktsp
 
Pembelajaran kooperatif .....
Pembelajaran kooperatif .....Pembelajaran kooperatif .....
Pembelajaran kooperatif .....
 
Meningkatkan profesionalisme guru
Meningkatkan profesionalisme guruMeningkatkan profesionalisme guru
Meningkatkan profesionalisme guru
 
Sistem pendidikan indonesia memprihatinkan
Sistem pendidikan indonesia memprihatinkanSistem pendidikan indonesia memprihatinkan
Sistem pendidikan indonesia memprihatinkan
 
Asemen dalam pembelajaran sains sd
Asemen dalam pembelajaran sains sdAsemen dalam pembelajaran sains sd
Asemen dalam pembelajaran sains sd
 
bahasa indonesia
bahasa indonesia bahasa indonesia
bahasa indonesia
 
Rangkuman+materi+ipa+kelas+6+sd
Rangkuman+materi+ipa+kelas+6+sdRangkuman+materi+ipa+kelas+6+sd
Rangkuman+materi+ipa+kelas+6+sd
 
Keuntungan pembelajaran berbasis budaya
Keuntungan pembelajaran berbasis budayaKeuntungan pembelajaran berbasis budaya
Keuntungan pembelajaran berbasis budaya
 
Sejarah bola
Sejarah bolaSejarah bola
Sejarah bola
 
Tgas tik new
Tgas tik newTgas tik new
Tgas tik new
 

Pendidikan ips di sd

  • 1. Pendahuluan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) secara nasional akan diimplementasikan pada tahun pembelajaran 2004-2005, meskipun semenjak digulirkan (2001) sudah ada beberapa sekolah yang memberlakukannya, dalam bentuk uji coba atau menjadi pilot project dari Depdiknas. Gaung KBK kiranya sudah menggema ke seluruh pelosok persada tanah air tercinta, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), khususnya di kalangan pendidikan. Demikian halnya harapan yang sama ditujukan bagi KBK pendidikan IPS di tingkat SD. Tulisan ini mencoba memberikan deskripsi tentang hal-hal apa saja yang perlu diketahui, dipahami, dan diimplementasikan dari KBK IPS di tingkat SD itu. Pendidikan IPS untuk Sekolah Dasar Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di SD harus memperhatikan kebutuhan anak yang berusia antara 6-12 tahun. Anak dalam kelompok usia 7-11 tahun menurut Piaget (1963) berada dalam perkembangan kemampuan intelektual/kognitifnya pada tingkatan kongkrit operasional. Mereka memandang dunia dalam keseluruhan yang utuh, dan menganggap tahun yang akan datang sebagai waktu yang masih jauh. Yang mereka pedulikan adalah sekarang (=kongkrit), dan bukan masa depan yang belum bisa mereka pahami (=abstrak). Padahal bahan materi IPS penuh dengan pesan-pesan yang bersifat abstrak. Konsep-konsep seperti waktu, perubahan, kesinambungan (continuity), arah mata angin, lingkungan, ritual, akulturasi, kekuasaan, demokrasi, nilai, peranan, permintaan, atau kelangkaan adalah konsep-konsep abstrak yang dalam program studi IPS harus dibelajarkan kepada siswa SD. Berbagai cara dan teknik pembelajaran dikaji untuk memungkinkan konsep-konsep abstrak itu dipahami anak. Bruner (1978) memberikan pemecahan berbentuk jembatan bailey untuk mengkongkritkan yang abstrak itu dengan enactive, iconic, dan symbolic melalui percontohan dengan gerak tubuh, gambar, bagan, peta, grafik, lambang, keterangan lanjut, atau elaborasi dalam kata-kata yang dapat dipahami siswa. Itulah sebabnya IPS SD bergerak dari yang kongkrit ke yang abstrak dengan mengikuti pola pendekatan lingkungan yang semakin meluas (expanding environment approach) dan pendekatan spiral dengan memulai dari yang mudah kepada yang sukar, dari yang sempit menjadi lebih luas, dari yang dekat ke yang jauh, dan seterusnya : dunia-negara tetangga-negara-propinsi-kota/kabupaten-kecamatan-kelurahan/desa-RT/RW-tetangga-keluarga-Aku. Pola Pendekatan Lingkungan yang Semakin Meluas Pembelajaran IPS SD akan dimulai dengan pengenalan diri (self), kemudian keluarga, tetangga, lingkungan RT, RW, kelurahan/desa, kecamatan, kota/kabupaten, propinsi, negara, negara tetangga, kemudian dunia. Anak bukanlah sehelai kertas putih yang menunggu untuk ditulisi, atau replika orang dewasa dalam format kecil yang dapat dimanipulasi sebagai tenaga buruh yang murah, melainkan, anak adalah entitas yang unik, yang memiliki berbagai potensi yang masih latent dan memerlukan proses serta sentuhan-sentuhan tertentu dalam perkembangannya. Mereka yang memulai dari egosentrisme dirinya kemudian belajar, akan menjadi berkembang dengan kesadaran akan ruang dan waktu yang semakin meluas, dan mencoba serta berusaha melakukan aktivitas yang berbentuk intervensi dalam dunianya. Maka dari itu, pendidikan IPS adalah salah satu upaya yang akan membawa kesadaran terhadap ruang, waktu, dan lingkungan sekitar bagi anak (Farris and Cooper, 1994 : 46). Pendidikan IPS dalam Struktur Program Kurikulum (KBK) SD Pendidikan IPS SD disajikan dalam bentuk synthetic science, karena basis dari disiplin ini terletak pada fenomena yang telah diobservasi di dunia nyata. Konsep, generalisasi, dan temuan-temuan penelitian dari synthetic science ditentukan setelah fakta terjadi atau diobservasi, dan tidak sebelumnya, walaupun diungkapkan secara filosofis. Para peneliti menggunakan logika, analisis, dan keterampilan (skills) lainnya untuk melakukan inkuiri terhadap fenomena secara sistematik. Agar diterima, hasil temuan dan prosedur inkuiri harus diakui secara publik (Welton and Mallan, 1988 : 66-67). IPS SD diprogramkan dalam bentuk pelajaran Sejarah bersama-sama Kewargaanegara (Citizenship) dengan alokasi waktu 3 jam pelajaran setiap minggu, dan Ilmu Sosial (Social Sciences) sebanyak 3 jam pelajaram setiap minggu sejak kelas III, IV, V, dan VI. Kemungkinan besar alasan pembagian seperti ini dilandasi oleh pertimbangan, bahwa tiga tradisi besar IPS (Social Studies) adalah good citizenship, social sciences, dan reflective inquiry. Tema-tema IPS SD yang Perlu Mendapat Perhatian Secara gradual, di bawah ini akan diungkapkan beberapa tema IPS SD yang perlu mendapat perhatian kita bersama, antara lain : (1) IPS SD sebagai Pendidikan Nilai (value education), yakni : · Mendidikkan nilai-nilai yang baik yang merupakan norma-norma keluarga dan masyarakat; · Memberikan klarifikasi nilai-nilai yang sudah dimiliki siswa; · Nilai-nilai inti/utama (core values) seperti menghormati hak-hak perorangan, kesetaraan, etos kerja, dan martabat manusia (the dignity of man and work) sebagai upaya membangun kelas yang demokratis. (2) IPS SD sebagai Pendidikan Multikultural (multicultural eduacation), yakni · Mendidik siswa bahwa perbedaan itu wajar; · Menghormati perbedaan etnik, budaya, agama, yang menjadikan kekayaan budaya bangsa; · Persamaan dan keadilan dalam perlakuan terhadap kelompok etnik atau minoritas. (3) IPS SD sebagai Pendidikan Global (global education), yakni : · Mendidik siswa akan kebhinekaan bangsa, budaya, dan peradaban di dunia; · Menanamkan kesadaran ketergantungan antar bangsa; · Menanamkan kesadaran semakin terbukanya komunikasi dan transportasi antar bangsa di dunia; · Mengurangi kemiskinan, kebodohan dan perusakan lingkungan. Metode Pembelajaran IPS SD Sesuai dengan karakteristik anak dan IPS SD, maka metode ekspositori akan menyebabkan siswa bersikap pasif, dan menurunkan derajat IPS menjadi pelajaran hafalan yang membosankan. Guru yang bersikap memonopoli peran sebagai sumber informasi, selayaknya meningkatkan kinerjanya dengan metode pembelajaran yang bervariasi, seperti menyajikan cooperative learning model, role playing, membaca sajak, buku (novel), atau surat kabar/majalah/jurnal agar siswa diikutsertakan dalam aktivitas akademik. Tentu saja guru harus menimba ilmunya dan melatih keterampilannya, agar ia mampu menyajikan pembelajaran IPS SD dengan menarik. Penutup Perubahan-perubahan yang terjadi dalam struktur program kurikulum KBK, yang menyangkut pembelajaran IPS berikut pembagiannya menjadi Kewarganegaraan (Citizenship) dan Sejarah serta Ilmu Sosial, masih belum jelas kerangka berfikir berikut landasannya. Landasan permasalahan yang menyangkut kondisi kemasyarakatan membebani IPS SD dengan tekanan-tekanan dalam bentuk tuntutan keinginan dan harapan yang tidak sesuai dengan tingkat kematangan fisik, mental, dan intelektual siswa SD, dan berada di luar jangkauan peraihannya. Bagi guru, tekanan dan tuntutan melaksanakan program baru ini juga tidak kecil. Mereka harus dipersiapkan agar mampu menyajikan ilmu sosial untuk jenjang Sekolah Dasar dengan metode-metode pembelajaran yang beragam. DAFTAR PUSTAKA Bruner, J. (1978). The Process of Educational Technology. Cambridge : Harvard University. Farris, P.J. and Cooper, S.M. (1994). Elementary Social Studies. Dubuque, USA : Brown Communications, Inc. Weton, D. A and Mallan, J.T. (1988). Children and Their World. Boston : Houghton Mifflin Coy.<br />