Sistem pengapian konvensional menggunakan breaker point untuk memutus dan menghubungkan arus listrik ke kumparan primer koil. Sistem ini mengubah tegangan listrik 12V dari baterai menjadi tegangan tinggi 10kV untuk membakar campuran udara dan bahan bakar di silinder melalui busi. Komponen utamanya termasuk baterai, koil, breaker point, condensor, distributor dan busi.
1. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan : SMK Negeri 2 Kota Solok
Kelas : XII
Semester : Ganjil
Program Keahlian : Teknik Kendaraan Ringan
Mata Pelajaran : Sistem Pengapian
Durasi ( dalam menit ) : 15 menit
Standar Kompetensi
Mengenal komponen dan cara kerja sistem pengapian konvensional
Kompetensi Dasar
Mengetahui fungsi setiap komponen dan memahami cara kerja system pengapian
konvensional
Indikator Pencapaian Kompetensi Tujuan Pembelajaran
Siswa mampu memahami komponen
dan fungsi sistem pengapian
konvensional.
Siswa mampu menjelaskan cara kerja
sistem pengapian konvensional
Kognitif:
Siswa dapat memahami fungsi,dan
komponen sistem air conditioner mobil.
Afektif
a. siswa selalu hadir dalam kelas sesuai
dengan jumlah pertemuan dan jam yang
efektif,serta tepat waktu.
b. siswa fokus mengikuti proses belajar
mengajar.
c. siswa diharapkan aktif bertanya dan
mengemukakan pendapat.
Psikomotor
a. Siswa mampu menjelaskan cara
kerja system pengapian
konvensional.
2. Bahan / alat Perlengkapan yang disediakan :1. Hand out system pengapian
konvensional
2 . Proyektor, power point
3. Papan tulis (white board), spidol dan
penghapus
Metode Pembelajaran : Ceramah, Persentasi
Kegiatan Pembelajaran :
Waktu
(menit ke
sd. menit
ke)
Uraian
Pelajaran
(materi)
Kegiatan
Sumber, Alat
Guru Siswa
1 sd. 5 Pendahuluan
(membuka
pelajaran …)
- berdoa
- Absensi
- Melaksanaka
n apersepsi
- Menyampaika
n TIK
- Memotivasi
Ceramah … Mendengar
Menjawab
Buku absen…
5 sd. 10 Penyampaian
materi
Ceramah, tanya
jawab, …
Memperhatikan, Media,
Power point,
papan tulis
10 sd. 13 Evaluasi hasil
belajar
Memberikan
Pertanyaan
Menjawab
Pertanyaan
Sesuai test
13 sd. 15 Menutup
pelajaran
Menyimpulkan,
(memberikan
contoh jawaban
dan menjelaskan
kegiatan minggu
depan)
Memperhatikan, -
3. Penilaian Hasil Belajar : 1. Mengamati peserta didik dalam memahami
komponen system pengapian konvensional.
2. Mengamati peserta didik dalam menjelaskan cara
kerja system pengapian konvensional
4. A. Uraian Sistem Pengapian
Adapun pengertian dari sistem pengapian itu sendiri adalah sistem yang bertugas
menyediakan bunga api dan sekaligus mengatur pembakaran campuran bahan bakar dan
udara yang dikompresikan di dalam silinder.
Fungsi dari sistem pengapian adalah untuk membakar campuran bahan bakar pada akhir
langkah kompressi agar dapat menghasilkan daya mekanis akibat pembakaran tersebut.
Sistem pengapian mengalami proses perkembangan dari sistem pengapian konvensional ke
semi transistor, full transistor, II A (Integrated Ignition Assembly) dan lain sebagainya.
Sistem pengapian konvensional
Sistem pengapian konvensional menggunakan breaker point untuk memutus dan
menghubungkan arus pada kumparan primer koil. Sistem ini memerlukan perawatan berkala
terutama pada breaker point yang dikarenakan kontak antar logam disertai arus listrik hingga
menyebabkan breaker point cepat aus, namun sistem ini masih banyak digunakan sampai saat
ini.
Komponen – Komponennya:
Baterai :
Sebagai sumber tenaga listrik
Ignition Switch :
Untuk memutuskan dan menghubungkan aliran listrik dari baterai ke koil.
Fuse
Sebagai pengaman arus listrik
Ignition Coil / Koil Pengapian
Ignition Coil :
Ignition Coil berfungsi untuk merubah arus listrik 12V yang diterima dari baterai
menjadi tegangan tinggi ( 10 KV atau lebih ) untuk mengahasilkan oncatan bunag api yang
kuat pada celah busi.Pada ignition coil , kumparan primer dan sekunder di gulung pada inti
besi. Kumparan – kumparan ini akan menaikkan tegangan yang diterima dari baterai menjadi
tegangan yang sanagt tinggi dengan cara induksi elektomagnet.
Kumparan Primer .
- Menciptakan medan magnet
- Penampang kawatnya besar
- Jumlah gulungan sedikit ( +/- 400 gulungan )
Kumparan Sekunder.
- Merubah induksi menjadi tegangan tinggi
- Penampang kawat kecil
- Jumlah gulungan banyak ( +/- 30.000 gulungan )
Resistor
Fungsi resistor :
5. Koil tanpa rersistor, nilai tahanan gulungan primer besar, sehingga membutuhkan
waktu lama agar arus yang masuk ke gulungan primer mencukupi untuk pembentukan medan
magnet.
Koil yang dilengkapi dengan resistor, nilai tahanan pada gulungan primer menjadi
lebih kecil akibatnya arus yang masuk ke gulungan primer dapat segera mencukupi untuk
pembentukan medan magnet.
Kontak pemutus ( platina / breaker point )
Fungsi :
Untuk memutuskan dan menghubungkan arus yang mengalir ke kumparan pimer,
agar terjadi tegangan induksi pada kumparan sekunder.
Condensor
Fungsi condensor :
Mencegah terjadinya loncatan bunga api listrik pada platina, dengan cara menyerap
arus induksi
Governor advancer
Fungsi :
Untuk memajukan saat pengapian berdasarkan putaran mesin
Distributor
Cam (nok)
Membuka breaker point ( platina ) pada sudut crankshaft ( poros engkol) yang tepat
untuk masing-masing silinder
Breaker point
Memutuskan arus listrik yang mengalir melalui kumparan primer dari ignition coil
untuk menghasilkan arus listrik tegangan tinggi pada kumparan sekunder dengan jalan ( cara
) induksi magnet listrik ( electromagnetic sistem ).
Capasitor / Condensor
Menyerap loncatan bunga api yang terjadi antara breaker point pada saat membuka
dengan tujuan untuk menaikkan tegangan coil sekunder.
Centrifugal Governor Advancer
Untuk memajukan saat pengapian sesuai dengan putaran mesin.
Vacuum Advancer
Memajukan saat pengapian sesuai dengan beban mesin.
6. Rotor
Membagikan arus listrik tegangan tinggi yang diahasilkan oleh ignition coil ke tiap –
tiap busi.
Distributor Cap
Membagikan arus listrik tegangan tinggi dari rotor ke kabel tegangan tingi untuk
masing-masing silinder.
Kabel Tegangan Tinggi
Kabel tegangan tinggi berfungsi untuk menyalurkan arus listrik tegangan tinggi hasil
induksi sekunder koil ke busi. Tegangan yang dialirkan sebesar 15.000 volt sampai 30.000
volt. Kabel tegangan tinggi terdiri dari tembaga yang diisolasi dengan karet silikon, karena
arus yang mengalir tegangannya sangat tinggi maka isolatornya sangat tebal.
Busi / sprak plug
Arus listrik tegangan tinggi dari distributor menimbulkan bunga apidengan
temperature timggi diantara elektroda tenagh dan masa dari busi untuk menyalakan campuran
udara bahan bakar yang telah di kompresikan. Meskipun konstruksi dari busi sederhana,tetapi
busi tersebut beroperasi pada kondisi yamg sangat berat. Temperatur elektroda busi dapat
mencapai kira-kira 200 derajat celcius selama langkah pembakaran, Tetapi kemudian akan
turun drastis pada langakah hisa karena didinginkan olaeh campuran bahan bakar dan udara .
Perubahan sanagt cepat dari panas ke dingin tersebut terjadi berulang-ulangkal pada saat dua
putaran poros engkol.