SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 6
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan : SMK Negeri 2 Kota Solok
Kelas : XII
Semester : Ganjil
Program Keahlian : Teknik Kendaraan Ringan
Mata Pelajaran : Sistem Pengapian
Durasi ( dalam menit ) : 15 menit
Standar Kompetensi
Mengenal komponen dan cara kerja sistem pengapian konvensional
Kompetensi Dasar
Mengetahui fungsi setiap komponen dan memahami cara kerja system pengapian
konvensional
Indikator Pencapaian Kompetensi Tujuan Pembelajaran
 Siswa mampu memahami komponen
dan fungsi sistem pengapian
konvensional.
 Siswa mampu menjelaskan cara kerja
sistem pengapian konvensional
Kognitif:
Siswa dapat memahami fungsi,dan
komponen sistem air conditioner mobil.
Afektif
a. siswa selalu hadir dalam kelas sesuai
dengan jumlah pertemuan dan jam yang
efektif,serta tepat waktu.
b. siswa fokus mengikuti proses belajar
mengajar.
c. siswa diharapkan aktif bertanya dan
mengemukakan pendapat.
Psikomotor
a. Siswa mampu menjelaskan cara
kerja system pengapian
konvensional.
Bahan / alat Perlengkapan yang disediakan :1. Hand out system pengapian
konvensional
2 . Proyektor, power point
3. Papan tulis (white board), spidol dan
penghapus
Metode Pembelajaran : Ceramah, Persentasi
Kegiatan Pembelajaran :
Waktu
(menit ke
sd. menit
ke)
Uraian
Pelajaran
(materi)
Kegiatan
Sumber, Alat
Guru Siswa
1 sd. 5 Pendahuluan
(membuka
pelajaran …)
- berdoa
- Absensi
- Melaksanaka
n apersepsi
- Menyampaika
n TIK
- Memotivasi
Ceramah … Mendengar
Menjawab
Buku absen…
5 sd. 10 Penyampaian
materi
Ceramah, tanya
jawab, …
Memperhatikan, Media,
Power point,
papan tulis
10 sd. 13 Evaluasi hasil
belajar
Memberikan
Pertanyaan
Menjawab
Pertanyaan
Sesuai test
13 sd. 15 Menutup
pelajaran
Menyimpulkan,
(memberikan
contoh jawaban
dan menjelaskan
kegiatan minggu
depan)
Memperhatikan, -
Penilaian Hasil Belajar : 1. Mengamati peserta didik dalam memahami
komponen system pengapian konvensional.
2. Mengamati peserta didik dalam menjelaskan cara
kerja system pengapian konvensional
A. Uraian Sistem Pengapian
Adapun pengertian dari sistem pengapian itu sendiri adalah sistem yang bertugas
menyediakan bunga api dan sekaligus mengatur pembakaran campuran bahan bakar dan
udara yang dikompresikan di dalam silinder.
Fungsi dari sistem pengapian adalah untuk membakar campuran bahan bakar pada akhir
langkah kompressi agar dapat menghasilkan daya mekanis akibat pembakaran tersebut.
Sistem pengapian mengalami proses perkembangan dari sistem pengapian konvensional ke
semi transistor, full transistor, II A (Integrated Ignition Assembly) dan lain sebagainya.
Sistem pengapian konvensional
Sistem pengapian konvensional menggunakan breaker point untuk memutus dan
menghubungkan arus pada kumparan primer koil. Sistem ini memerlukan perawatan berkala
terutama pada breaker point yang dikarenakan kontak antar logam disertai arus listrik hingga
menyebabkan breaker point cepat aus, namun sistem ini masih banyak digunakan sampai saat
ini.
Komponen – Komponennya:
Baterai :
Sebagai sumber tenaga listrik
Ignition Switch :
Untuk memutuskan dan menghubungkan aliran listrik dari baterai ke koil.
Fuse
Sebagai pengaman arus listrik
Ignition Coil / Koil Pengapian
Ignition Coil :
Ignition Coil berfungsi untuk merubah arus listrik 12V yang diterima dari baterai
menjadi tegangan tinggi ( 10 KV atau lebih ) untuk mengahasilkan oncatan bunag api yang
kuat pada celah busi.Pada ignition coil , kumparan primer dan sekunder di gulung pada inti
besi. Kumparan – kumparan ini akan menaikkan tegangan yang diterima dari baterai menjadi
tegangan yang sanagt tinggi dengan cara induksi elektomagnet.
Kumparan Primer .
- Menciptakan medan magnet
- Penampang kawatnya besar
- Jumlah gulungan sedikit ( +/- 400 gulungan )
Kumparan Sekunder.
- Merubah induksi menjadi tegangan tinggi
- Penampang kawat kecil
- Jumlah gulungan banyak ( +/- 30.000 gulungan )
Resistor
Fungsi resistor :
Koil tanpa rersistor, nilai tahanan gulungan primer besar, sehingga membutuhkan
waktu lama agar arus yang masuk ke gulungan primer mencukupi untuk pembentukan medan
magnet.
Koil yang dilengkapi dengan resistor, nilai tahanan pada gulungan primer menjadi
lebih kecil akibatnya arus yang masuk ke gulungan primer dapat segera mencukupi untuk
pembentukan medan magnet.
Kontak pemutus ( platina / breaker point )
Fungsi :
Untuk memutuskan dan menghubungkan arus yang mengalir ke kumparan pimer,
agar terjadi tegangan induksi pada kumparan sekunder.
Condensor
Fungsi condensor :
Mencegah terjadinya loncatan bunga api listrik pada platina, dengan cara menyerap
arus induksi
Governor advancer
Fungsi :
Untuk memajukan saat pengapian berdasarkan putaran mesin
Distributor
Cam (nok)
Membuka breaker point ( platina ) pada sudut crankshaft ( poros engkol) yang tepat
untuk masing-masing silinder
Breaker point
Memutuskan arus listrik yang mengalir melalui kumparan primer dari ignition coil
untuk menghasilkan arus listrik tegangan tinggi pada kumparan sekunder dengan jalan ( cara
) induksi magnet listrik ( electromagnetic sistem ).
Capasitor / Condensor
Menyerap loncatan bunga api yang terjadi antara breaker point pada saat membuka
dengan tujuan untuk menaikkan tegangan coil sekunder.
Centrifugal Governor Advancer
Untuk memajukan saat pengapian sesuai dengan putaran mesin.
Vacuum Advancer
Memajukan saat pengapian sesuai dengan beban mesin.
Rotor
Membagikan arus listrik tegangan tinggi yang diahasilkan oleh ignition coil ke tiap –
tiap busi.
Distributor Cap
Membagikan arus listrik tegangan tinggi dari rotor ke kabel tegangan tingi untuk
masing-masing silinder.
Kabel Tegangan Tinggi
Kabel tegangan tinggi berfungsi untuk menyalurkan arus listrik tegangan tinggi hasil
induksi sekunder koil ke busi. Tegangan yang dialirkan sebesar 15.000 volt sampai 30.000
volt. Kabel tegangan tinggi terdiri dari tembaga yang diisolasi dengan karet silikon, karena
arus yang mengalir tegangannya sangat tinggi maka isolatornya sangat tebal.
Busi / sprak plug
Arus listrik tegangan tinggi dari distributor menimbulkan bunga apidengan
temperature timggi diantara elektroda tenagh dan masa dari busi untuk menyalakan campuran
udara bahan bakar yang telah di kompresikan. Meskipun konstruksi dari busi sederhana,tetapi
busi tersebut beroperasi pada kondisi yamg sangat berat. Temperatur elektroda busi dapat
mencapai kira-kira 200 derajat celcius selama langkah pembakaran, Tetapi kemudian akan
turun drastis pada langakah hisa karena didinginkan olaeh campuran bahan bakar dan udara .
Perubahan sanagt cepat dari panas ke dingin tersebut terjadi berulang-ulangkal pada saat dua
putaran poros engkol.

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Sistem Catu Daya (SCD) BAB 3. generator listrik
Sistem Catu Daya (SCD) BAB 3. generator listrikSistem Catu Daya (SCD) BAB 3. generator listrik
Sistem Catu Daya (SCD) BAB 3. generator listrikPutri Berlian Abadi
 
Menghitung instalasi pembangkit listrik tenaga surya
Menghitung instalasi pembangkit listrik tenaga suryaMenghitung instalasi pembangkit listrik tenaga surya
Menghitung instalasi pembangkit listrik tenaga suryaListrik Tenaga Surya
 
Skema sistem tenaga listrik
Skema sistem tenaga listrikSkema sistem tenaga listrik
Skema sistem tenaga listrikuti kurnia
 
Pengantar Sistem tenaga listrik
Pengantar Sistem tenaga listrikPengantar Sistem tenaga listrik
Pengantar Sistem tenaga listrikHamid Abdillah
 
Materi Teknik Tenaga Listrik
Materi Teknik Tenaga ListrikMateri Teknik Tenaga Listrik
Materi Teknik Tenaga ListrikCharis Muhammad
 
Ppt ketenagalistrikan 01_kb1
Ppt ketenagalistrikan 01_kb1Ppt ketenagalistrikan 01_kb1
Ppt ketenagalistrikan 01_kb1SPADAIndonesia
 
Mini kabin elektrik with arduino
Mini kabin elektrik with arduinoMini kabin elektrik with arduino
Mini kabin elektrik with arduinoilyasir04
 
Sistem pengapian otomotif
Sistem pengapian otomotifSistem pengapian otomotif
Sistem pengapian otomotifdedihermanto
 
Makalah generator ac
Makalah generator ac Makalah generator ac
Makalah generator ac Surya Andika
 
Transduser Magnetostriktif & Piezoelektrik
Transduser Magnetostriktif & PiezoelektrikTransduser Magnetostriktif & Piezoelektrik
Transduser Magnetostriktif & Piezoelektrikyusufrahman8
 
Macam-macam instalasi listrik rumah
Macam-macam instalasi listrik rumahMacam-macam instalasi listrik rumah
Macam-macam instalasi listrik rumahYusrizal Azmi
 

Was ist angesagt? (20)

Rangkuman Teknik Tenaga Listrik
Rangkuman Teknik Tenaga ListrikRangkuman Teknik Tenaga Listrik
Rangkuman Teknik Tenaga Listrik
 
8.1
8.18.1
8.1
 
Sistem Catu Daya (SCD) BAB 3. generator listrik
Sistem Catu Daya (SCD) BAB 3. generator listrikSistem Catu Daya (SCD) BAB 3. generator listrik
Sistem Catu Daya (SCD) BAB 3. generator listrik
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Menghitung instalasi pembangkit listrik tenaga surya
Menghitung instalasi pembangkit listrik tenaga suryaMenghitung instalasi pembangkit listrik tenaga surya
Menghitung instalasi pembangkit listrik tenaga surya
 
Katalog Lampu LED
Katalog Lampu LEDKatalog Lampu LED
Katalog Lampu LED
 
Skema sistem tenaga listrik
Skema sistem tenaga listrikSkema sistem tenaga listrik
Skema sistem tenaga listrik
 
generator-ac-dc
generator-ac-dcgenerator-ac-dc
generator-ac-dc
 
Pengantar Sistem tenaga listrik
Pengantar Sistem tenaga listrikPengantar Sistem tenaga listrik
Pengantar Sistem tenaga listrik
 
Materi Teknik Tenaga Listrik
Materi Teknik Tenaga ListrikMateri Teknik Tenaga Listrik
Materi Teknik Tenaga Listrik
 
Ppt ketenagalistrikan 01_kb1
Ppt ketenagalistrikan 01_kb1Ppt ketenagalistrikan 01_kb1
Ppt ketenagalistrikan 01_kb1
 
8.2
8.28.2
8.2
 
Mini kabin elektrik with arduino
Mini kabin elektrik with arduinoMini kabin elektrik with arduino
Mini kabin elektrik with arduino
 
Sistem pengapian otomotif
Sistem pengapian otomotifSistem pengapian otomotif
Sistem pengapian otomotif
 
Piezoelektrik
PiezoelektrikPiezoelektrik
Piezoelektrik
 
Makalah generator ac
Makalah generator ac Makalah generator ac
Makalah generator ac
 
Elektrik tk3
Elektrik tk3Elektrik tk3
Elektrik tk3
 
sensor tranduser
 sensor tranduser sensor tranduser
sensor tranduser
 
Transduser Magnetostriktif & Piezoelektrik
Transduser Magnetostriktif & PiezoelektrikTransduser Magnetostriktif & Piezoelektrik
Transduser Magnetostriktif & Piezoelektrik
 
Macam-macam instalasi listrik rumah
Macam-macam instalasi listrik rumahMacam-macam instalasi listrik rumah
Macam-macam instalasi listrik rumah
 

Andere mochten auch (20)

κεφ12
κεφ12κεφ12
κεφ12
 
Decisiones de la EFSA sobre la fibra dietetica
Decisiones de la EFSA sobre la fibra dieteticaDecisiones de la EFSA sobre la fibra dietetica
Decisiones de la EFSA sobre la fibra dietetica
 
πλουτωνας
πλουτωναςπλουτωνας
πλουτωνας
 
MainManager CAFM product overview
MainManager CAFM product overviewMainManager CAFM product overview
MainManager CAFM product overview
 
Home town sustainability
Home town sustainabilityHome town sustainability
Home town sustainability
 
AIPF 2016
AIPF 2016AIPF 2016
AIPF 2016
 
презентация материально тех база1
презентация материально  тех база1презентация материально  тех база1
презентация материально тех база1
 
ABCD NCCGP 2013
ABCD NCCGP 2013ABCD NCCGP 2013
ABCD NCCGP 2013
 
Tutorial slate material 3dsmax 2010
Tutorial slate material 3dsmax 2010Tutorial slate material 3dsmax 2010
Tutorial slate material 3dsmax 2010
 
γκραφιτι
γκραφιτιγκραφιτι
γκραφιτι
 
ουρανος
ουρανοςουρανος
ουρανος
 
κεφ9
κεφ9κεφ9
κεφ9
 
San francisco best practices
San francisco best practicesSan francisco best practices
San francisco best practices
 
ερμης
ερμηςερμης
ερμης
 
Human resources chapter 1
Human resources chapter 1Human resources chapter 1
Human resources chapter 1
 
الوحدة الاولى
الوحدة الاولىالوحدة الاولى
الوحدة الاولى
 
2013 NCCGP Annual Members Meeting
2013 NCCGP Annual Members Meeting2013 NCCGP Annual Members Meeting
2013 NCCGP Annual Members Meeting
 
Molte calvo obra
Molte  calvo  obraMolte  calvo  obra
Molte calvo obra
 
La computadora
La computadora  La computadora
La computadora
 
διας
διαςδιας
διας
 

Ähnlich wie Rpp mmk 2

MEDIA AJAR SISTEM_PENGAPIAN..pdf
MEDIA AJAR SISTEM_PENGAPIAN..pdfMEDIA AJAR SISTEM_PENGAPIAN..pdf
MEDIA AJAR SISTEM_PENGAPIAN..pdfagusprimanto
 
Makalah Elektronika Industri
Makalah Elektronika IndustriMakalah Elektronika Industri
Makalah Elektronika Industriydwd11
 
Ketenagalistrikan 01 kb1
Ketenagalistrikan 01 kb1Ketenagalistrikan 01 kb1
Ketenagalistrikan 01 kb1SPADAIndonesia
 
1. Modul Proteksi Tenaga Listrik.pdf
1. Modul Proteksi Tenaga Listrik.pdf1. Modul Proteksi Tenaga Listrik.pdf
1. Modul Proteksi Tenaga Listrik.pdfIWISUKARTO531201031
 
Ketenagalistrikan 01 kb1
Ketenagalistrikan 01 kb1Ketenagalistrikan 01 kb1
Ketenagalistrikan 01 kb1SPADAIndonesia
 
CyPIRAL_2040221038_M Akbar Hidayatullah_Laporan Mesin listrik dan kontrol ger...
CyPIRAL_2040221038_M Akbar Hidayatullah_Laporan Mesin listrik dan kontrol ger...CyPIRAL_2040221038_M Akbar Hidayatullah_Laporan Mesin listrik dan kontrol ger...
CyPIRAL_2040221038_M Akbar Hidayatullah_Laporan Mesin listrik dan kontrol ger...AkbarHidayatullah11
 
Teknologi-SVC-dan-aplikasinya.pdf
Teknologi-SVC-dan-aplikasinya.pdfTeknologi-SVC-dan-aplikasinya.pdf
Teknologi-SVC-dan-aplikasinya.pdfutimuhadis
 
Makalah Sistem Proteksi Tenaga Listrik
Makalah Sistem Proteksi Tenaga ListrikMakalah Sistem Proteksi Tenaga Listrik
Makalah Sistem Proteksi Tenaga ListrikSyahrul Ramazan
 
dasar sistem elektronika.pptx
dasar sistem elektronika.pptxdasar sistem elektronika.pptx
dasar sistem elektronika.pptxKevinCarrillo74
 
Sistem pengisian
Sistem pengisianSistem pengisian
Sistem pengisianvaniasrofi
 
rancang bangun sistem hybrid PLTS-PLN
rancang bangun sistem hybrid PLTS-PLNrancang bangun sistem hybrid PLTS-PLN
rancang bangun sistem hybrid PLTS-PLNAgusta Laksmana
 

Ähnlich wie Rpp mmk 2 (20)

MEDIA AJAR SISTEM_PENGAPIAN..pdf
MEDIA AJAR SISTEM_PENGAPIAN..pdfMEDIA AJAR SISTEM_PENGAPIAN..pdf
MEDIA AJAR SISTEM_PENGAPIAN..pdf
 
Sistem pengapian baterai konvensional
Sistem pengapian baterai konvensionalSistem pengapian baterai konvensional
Sistem pengapian baterai konvensional
 
PRE_INVERTER.pptx
PRE_INVERTER.pptxPRE_INVERTER.pptx
PRE_INVERTER.pptx
 
SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK
SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK
SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK
 
Makalah Elektronika Industri
Makalah Elektronika IndustriMakalah Elektronika Industri
Makalah Elektronika Industri
 
Ketenagalistrikan 01 kb1
Ketenagalistrikan 01 kb1Ketenagalistrikan 01 kb1
Ketenagalistrikan 01 kb1
 
GARDU INDUK SISTEM TENAGA LISTRIK
GARDU INDUK SISTEM TENAGA LISTRIK  GARDU INDUK SISTEM TENAGA LISTRIK
GARDU INDUK SISTEM TENAGA LISTRIK
 
SISTEM_PENGAPIAN.pptx
SISTEM_PENGAPIAN.pptxSISTEM_PENGAPIAN.pptx
SISTEM_PENGAPIAN.pptx
 
Chapter ii
Chapter iiChapter ii
Chapter ii
 
Chapter ii 2
Chapter ii 2Chapter ii 2
Chapter ii 2
 
1. Modul Proteksi Tenaga Listrik.pdf
1. Modul Proteksi Tenaga Listrik.pdf1. Modul Proteksi Tenaga Listrik.pdf
1. Modul Proteksi Tenaga Listrik.pdf
 
Ketenagalistrikan 01 kb1
Ketenagalistrikan 01 kb1Ketenagalistrikan 01 kb1
Ketenagalistrikan 01 kb1
 
CyPIRAL_2040221038_M Akbar Hidayatullah_Laporan Mesin listrik dan kontrol ger...
CyPIRAL_2040221038_M Akbar Hidayatullah_Laporan Mesin listrik dan kontrol ger...CyPIRAL_2040221038_M Akbar Hidayatullah_Laporan Mesin listrik dan kontrol ger...
CyPIRAL_2040221038_M Akbar Hidayatullah_Laporan Mesin listrik dan kontrol ger...
 
Ignition system ruri
Ignition system ruriIgnition system ruri
Ignition system ruri
 
Teknologi-SVC-dan-aplikasinya.pdf
Teknologi-SVC-dan-aplikasinya.pdfTeknologi-SVC-dan-aplikasinya.pdf
Teknologi-SVC-dan-aplikasinya.pdf
 
Makalah Sistem Proteksi Tenaga Listrik
Makalah Sistem Proteksi Tenaga ListrikMakalah Sistem Proteksi Tenaga Listrik
Makalah Sistem Proteksi Tenaga Listrik
 
dasar sistem elektronika.pptx
dasar sistem elektronika.pptxdasar sistem elektronika.pptx
dasar sistem elektronika.pptx
 
Laporan pk t
Laporan pk tLaporan pk t
Laporan pk t
 
Sistem pengisian
Sistem pengisianSistem pengisian
Sistem pengisian
 
rancang bangun sistem hybrid PLTS-PLN
rancang bangun sistem hybrid PLTS-PLNrancang bangun sistem hybrid PLTS-PLN
rancang bangun sistem hybrid PLTS-PLN
 

Mehr von Aries M

Infografis ujian-nasional-2015-argb
Infografis ujian-nasional-2015-argbInfografis ujian-nasional-2015-argb
Infografis ujian-nasional-2015-argbAries M
 
1.7.1 ki kd teknik kendaraan ringan
1.7.1 ki kd teknik kendaraan ringan1.7.1 ki kd teknik kendaraan ringan
1.7.1 ki kd teknik kendaraan ringanAries M
 
Silabus logam
Silabus logamSilabus logam
Silabus logamAries M
 
Silabus logam kurikul
Silabus logam kurikulSilabus logam kurikul
Silabus logam kurikulAries M
 
Silabus logam
Silabus logamSilabus logam
Silabus logamAries M
 
Silabus logam
Silabus logamSilabus logam
Silabus logamAries M
 
Pengapian konvensional
Pengapian konvensionalPengapian konvensional
Pengapian konvensionalAries M
 

Mehr von Aries M (7)

Infografis ujian-nasional-2015-argb
Infografis ujian-nasional-2015-argbInfografis ujian-nasional-2015-argb
Infografis ujian-nasional-2015-argb
 
1.7.1 ki kd teknik kendaraan ringan
1.7.1 ki kd teknik kendaraan ringan1.7.1 ki kd teknik kendaraan ringan
1.7.1 ki kd teknik kendaraan ringan
 
Silabus logam
Silabus logamSilabus logam
Silabus logam
 
Silabus logam kurikul
Silabus logam kurikulSilabus logam kurikul
Silabus logam kurikul
 
Silabus logam
Silabus logamSilabus logam
Silabus logam
 
Silabus logam
Silabus logamSilabus logam
Silabus logam
 
Pengapian konvensional
Pengapian konvensionalPengapian konvensional
Pengapian konvensional
 

Rpp mmk 2

  • 1. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan : SMK Negeri 2 Kota Solok Kelas : XII Semester : Ganjil Program Keahlian : Teknik Kendaraan Ringan Mata Pelajaran : Sistem Pengapian Durasi ( dalam menit ) : 15 menit Standar Kompetensi Mengenal komponen dan cara kerja sistem pengapian konvensional Kompetensi Dasar Mengetahui fungsi setiap komponen dan memahami cara kerja system pengapian konvensional Indikator Pencapaian Kompetensi Tujuan Pembelajaran  Siswa mampu memahami komponen dan fungsi sistem pengapian konvensional.  Siswa mampu menjelaskan cara kerja sistem pengapian konvensional Kognitif: Siswa dapat memahami fungsi,dan komponen sistem air conditioner mobil. Afektif a. siswa selalu hadir dalam kelas sesuai dengan jumlah pertemuan dan jam yang efektif,serta tepat waktu. b. siswa fokus mengikuti proses belajar mengajar. c. siswa diharapkan aktif bertanya dan mengemukakan pendapat. Psikomotor a. Siswa mampu menjelaskan cara kerja system pengapian konvensional.
  • 2. Bahan / alat Perlengkapan yang disediakan :1. Hand out system pengapian konvensional 2 . Proyektor, power point 3. Papan tulis (white board), spidol dan penghapus Metode Pembelajaran : Ceramah, Persentasi Kegiatan Pembelajaran : Waktu (menit ke sd. menit ke) Uraian Pelajaran (materi) Kegiatan Sumber, Alat Guru Siswa 1 sd. 5 Pendahuluan (membuka pelajaran …) - berdoa - Absensi - Melaksanaka n apersepsi - Menyampaika n TIK - Memotivasi Ceramah … Mendengar Menjawab Buku absen… 5 sd. 10 Penyampaian materi Ceramah, tanya jawab, … Memperhatikan, Media, Power point, papan tulis 10 sd. 13 Evaluasi hasil belajar Memberikan Pertanyaan Menjawab Pertanyaan Sesuai test 13 sd. 15 Menutup pelajaran Menyimpulkan, (memberikan contoh jawaban dan menjelaskan kegiatan minggu depan) Memperhatikan, -
  • 3. Penilaian Hasil Belajar : 1. Mengamati peserta didik dalam memahami komponen system pengapian konvensional. 2. Mengamati peserta didik dalam menjelaskan cara kerja system pengapian konvensional
  • 4. A. Uraian Sistem Pengapian Adapun pengertian dari sistem pengapian itu sendiri adalah sistem yang bertugas menyediakan bunga api dan sekaligus mengatur pembakaran campuran bahan bakar dan udara yang dikompresikan di dalam silinder. Fungsi dari sistem pengapian adalah untuk membakar campuran bahan bakar pada akhir langkah kompressi agar dapat menghasilkan daya mekanis akibat pembakaran tersebut. Sistem pengapian mengalami proses perkembangan dari sistem pengapian konvensional ke semi transistor, full transistor, II A (Integrated Ignition Assembly) dan lain sebagainya. Sistem pengapian konvensional Sistem pengapian konvensional menggunakan breaker point untuk memutus dan menghubungkan arus pada kumparan primer koil. Sistem ini memerlukan perawatan berkala terutama pada breaker point yang dikarenakan kontak antar logam disertai arus listrik hingga menyebabkan breaker point cepat aus, namun sistem ini masih banyak digunakan sampai saat ini. Komponen – Komponennya: Baterai : Sebagai sumber tenaga listrik Ignition Switch : Untuk memutuskan dan menghubungkan aliran listrik dari baterai ke koil. Fuse Sebagai pengaman arus listrik Ignition Coil / Koil Pengapian Ignition Coil : Ignition Coil berfungsi untuk merubah arus listrik 12V yang diterima dari baterai menjadi tegangan tinggi ( 10 KV atau lebih ) untuk mengahasilkan oncatan bunag api yang kuat pada celah busi.Pada ignition coil , kumparan primer dan sekunder di gulung pada inti besi. Kumparan – kumparan ini akan menaikkan tegangan yang diterima dari baterai menjadi tegangan yang sanagt tinggi dengan cara induksi elektomagnet. Kumparan Primer . - Menciptakan medan magnet - Penampang kawatnya besar - Jumlah gulungan sedikit ( +/- 400 gulungan ) Kumparan Sekunder. - Merubah induksi menjadi tegangan tinggi - Penampang kawat kecil - Jumlah gulungan banyak ( +/- 30.000 gulungan ) Resistor Fungsi resistor :
  • 5. Koil tanpa rersistor, nilai tahanan gulungan primer besar, sehingga membutuhkan waktu lama agar arus yang masuk ke gulungan primer mencukupi untuk pembentukan medan magnet. Koil yang dilengkapi dengan resistor, nilai tahanan pada gulungan primer menjadi lebih kecil akibatnya arus yang masuk ke gulungan primer dapat segera mencukupi untuk pembentukan medan magnet. Kontak pemutus ( platina / breaker point ) Fungsi : Untuk memutuskan dan menghubungkan arus yang mengalir ke kumparan pimer, agar terjadi tegangan induksi pada kumparan sekunder. Condensor Fungsi condensor : Mencegah terjadinya loncatan bunga api listrik pada platina, dengan cara menyerap arus induksi Governor advancer Fungsi : Untuk memajukan saat pengapian berdasarkan putaran mesin Distributor Cam (nok) Membuka breaker point ( platina ) pada sudut crankshaft ( poros engkol) yang tepat untuk masing-masing silinder Breaker point Memutuskan arus listrik yang mengalir melalui kumparan primer dari ignition coil untuk menghasilkan arus listrik tegangan tinggi pada kumparan sekunder dengan jalan ( cara ) induksi magnet listrik ( electromagnetic sistem ). Capasitor / Condensor Menyerap loncatan bunga api yang terjadi antara breaker point pada saat membuka dengan tujuan untuk menaikkan tegangan coil sekunder. Centrifugal Governor Advancer Untuk memajukan saat pengapian sesuai dengan putaran mesin. Vacuum Advancer Memajukan saat pengapian sesuai dengan beban mesin.
  • 6. Rotor Membagikan arus listrik tegangan tinggi yang diahasilkan oleh ignition coil ke tiap – tiap busi. Distributor Cap Membagikan arus listrik tegangan tinggi dari rotor ke kabel tegangan tingi untuk masing-masing silinder. Kabel Tegangan Tinggi Kabel tegangan tinggi berfungsi untuk menyalurkan arus listrik tegangan tinggi hasil induksi sekunder koil ke busi. Tegangan yang dialirkan sebesar 15.000 volt sampai 30.000 volt. Kabel tegangan tinggi terdiri dari tembaga yang diisolasi dengan karet silikon, karena arus yang mengalir tegangannya sangat tinggi maka isolatornya sangat tebal. Busi / sprak plug Arus listrik tegangan tinggi dari distributor menimbulkan bunga apidengan temperature timggi diantara elektroda tenagh dan masa dari busi untuk menyalakan campuran udara bahan bakar yang telah di kompresikan. Meskipun konstruksi dari busi sederhana,tetapi busi tersebut beroperasi pada kondisi yamg sangat berat. Temperatur elektroda busi dapat mencapai kira-kira 200 derajat celcius selama langkah pembakaran, Tetapi kemudian akan turun drastis pada langakah hisa karena didinginkan olaeh campuran bahan bakar dan udara . Perubahan sanagt cepat dari panas ke dingin tersebut terjadi berulang-ulangkal pada saat dua putaran poros engkol.