SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 33
Downloaden Sie, um offline zu lesen
Arie Febrianto M
   Pada umumnya setiap industri atau perusahaan,
    baik industri yang bergerak di bidang jasa
    maupun produksi mempunyai tujuan yang
    sama yaitu mencapai keuntungan yang
    optimal. Ada berbagai pos biaya yang dapat
    dihemat dan diorganisir dengan baik untuk
    mencapai tujuan ini.
   Salah satu cara dalam penghematan biaya
    produksi adalah dengan melakukan seleksi
    material atau bahan baku untuk mesin dan
    peralatan yang baik.
   Material-material pabrikasi dalam industri
    dapat diklasifikasikan menjadi 2 golongan,
    yaitu metal (logam) dan nonmetal (bukan
    logam).
   Material pabrikasi golongan metal (logam)
    dibagi menjadi 2, yaitu logam murni (hanya
    terrdiri dari satu jenis atom), contoh (Fe)
    murni, tembaga (Cu) murni; dan logam
    paduan atau metal alloy (terdiri dari dua atau
    lebih jenis atom).
   Sedangkan, materi non logam terdiri dari,
    non metal inorganik (misalnya glass, fused
    silica, stoneware) dan non metal organik
    (misalnya plastik, karet, dan kayu).
   Pemilihan material pabrikasi ini berdasarkan
    karakteristiknya agar tidak adanya interaksi
    antara peralatan dengan lingkungannya.
a. Logam Besi (Ferro, Fe)
  Bahan logam ferro mengandung karbon
  antara 0 sampai 4,5%, dan dibagi atas tiga
  golongan yaitu:
a. Besi dengan kadar karbon; 0 sampai 0,008%
b. Baja dengan kadar karbon; 0,008% sampai
  2,0%
c. Besi cor dengan kadar karbon; 2,0 sampai
  4,5%
b. Logam Bukan Besi (Non-Ferro)
 Logam non ferro yaitu logam yang tidak mengandung
  unsur besi (Fe). Kurang lebih 20% dari logam yang diolah
  menjadi produk industri merupakan logam bukan-besi
  (non-ferro). Dalam keadaan murni logam bukan besi
  memiliki sifat yang cukup baik, namum untuk
  meningkatkan kekuatannya umumnya dicampur dengan
  logam lain sehingga membentuk paduan.
 Ada beberapa ciri-ciri sifat bukan logam (non-ferro),
  diantaranya adalah:
 Tahan terhadap korosi (pengkaratan)
 Mempunyai daya hantar listrik yang baik
 Mudah dibentuk penghasil logam bukan besi (non-ferro)
  yang cukup banyak meliputi; timah putih, tembaga, nikel.
c. Bahan Non Logam
 Bahan non logam adalah suatu bahan teknik yang
  tidak termasuk ke dalam kelompok logam yang
  didapat dari bahan galian, tumbuhan atau hasil
  dari proses pengolahan minyak bumi.
 Bahan non-logam dapat terdiri dari bahan
  organik dan bahan an-organik. Bahan organik
  seperti kayu, kertas, plastik, karet, kulit, kapas
  dan sebagainya, sedangkan bahan an-organik
  seperti; batu, pasir, semen, keramik, gelas, grafit
  dan sebagainya. Bahan-bahan non logam antara
  lain asbes, karet dan plastik.
No                       Sifat teknis bahan
1    Sifat Mekanis
     Modulus elastisitas, Batas mulur, Kekuatan tarik, Keuletan,
     Kekuatan impak, Tahan aus, Perbandingan kekuatan/berat
     Daya Tahan Terhadap: Tekuk, Torsi, Geser


2    Sifat Yang Diperlukan Selama Proses Pembentukan
     - Mampu mesin (machinability), Mampu las (weldability),
     Karakteristik pengerjaan dingin, Karakteristik pengerjaan
     panas
3    Sifat-Sifat Yang Penting Sehubungan Dengan Pengaruh
     Lingkungan
     - Daya Tahan Korosi;Lingkungan Biasa (Di bawah pengaruh
     unsur-unsur kimia, minyak, gemuk, pelumas, korosi lubang,
     dsb); Daya tahan panas- Ketahanan aus; Pelapukan
a. Paduan
 Paduan adalah proses pencampuran dua logam atau
  lebih, untuk memperoleh sifat-sifat yang lebih baik
  dari bahan hasil paduan. Dengan memadukan dua
  bahan atau lebih maka dimungkinkan didapat logam
  paduan yang kuat.
 Contoh :
 ◦ Tembaga dan timah adalah logam lemah, sedangkan
   perunggu; (paduan dari tembaga dan timah) adalah bahan
   yang kuat.
 ◦ Begitu juga paduan aluminium dengan tembaga akan
   menghasilkan paduan duralumin yang relatif lebih kuat.
 ◦ Besi murni adalah bahan yang empuk, sedangkan zat arang
   adalah rapuh, sedangkan paduan antara besi murni dengan
   zat arang (karbon) disebut baja. Baja adalah bahan logam
   yang sangat keras dan liat.
b. Pengolahan Panas
 Pengolahan panas juga merupakan aspek
  penting dari ilmu bahan. Dengan pengolahan
  panas, akan didapatkan sifat-sifat yang lebih
  baik dari bahan. Contohnya dengan
  memanaskan baja dengan cepat sekitar
  800oC dan kemudian mendingin-kannya
  dalam minyak atau air, baja akan menjadi
  lebih kuat. Istilah lain dari pengolahan panas
  ini disebut juga dengan “menyepuh panas”.
c. Penguatan
 Penguatan atau pengokohan adalah cara
  ketiga untuk memperoleh sifat-sifat yang
  lebih baik. Pengokohan terjadi pada tiap
  perubahan bentuk dalam keadaan dingin.
  Contoh-contoh bentuk perubahan bentuk
  dalam keadaan dingin adalah menempa
  dingin, mencanai dingin dan menarik dingin.
d. Ditempa dan Dicanai
 Proses pembuatan dari bahan baku hingga
  menjadi jadi produk yang dapat dijual di pasaran
  dapat berlangsung dengan menggunakan palu-
  tempa atau dengan menggunakan canai. Produk
  yang dihasilkan disebut dengan logam tempa
  dan logam canai. Logam yang ditempa dan
  logam yang dicanai disebut juga logam remas.
  Logam yang ditempa masuk ke pasaran dalam
  bentuk benda tempa dan logam yang dicanai
  antara lain dalam bentuk pelat, batang, profil dan
  pipa.
e. Dituang
 Proses penuangan adalah proses memasukan
  logam cair ke dalam cetakan tertentu.
  Berbagai produk akhir yang bentuk akhirnya
  sedemikian rumit, maka proses
  pembuatannya lebih baik dengan proses
  penuangan. Proses penuangan banyak kita
 jumpai pada pembuatan bak verseneling
  engine mobil, piston, dan berbagai produk
  akhir yang bentuknya sangat rumit.
   Pemilihan material pabrikasi yang akan
    digunakan, harus diperhitungkan
    karakteristik interaksi yang mungkin terjadi
    antara peralatan dengan lingkungannya.
    Tetapi dalam praktiknya, peralatan
    mengalami kegagalan jauh sebelum
    waktunya. Mekanisme penyebab kegagalan
    yang terjadi pada berbagai industri,
    diantaranya:
No   Mekanisme Kegagalan         %
1    Korosi                      29
2    Fatik                       25
3    Patah                       16
4    Overload                    11
5    Korosi temperature tinggi   7
6    Stress corrosion cracking   6
7    Stress rupture              3
8    Aus                         3
A. Resisten terhadap aksi korosif makanan atau
  bahan kimia (bahan pembersihan/sanitasi)
  yang mungkin saling bertemu dengan
  permukaan bahan mesin atau peralatan.
 Korosi dapat menyebabkan kontaminasi
  makanan dan hilangnya kualitas, serta
  menimbulkan masalah rasa dan aroma.
B. Permukaan bahan yang sesuai.
  Untuk mencegah penumpukan kotoran yang
  dapat terakumulasi akibat sifat berkerut dari
  permukaan yang berlebihan. Permukaan
  yang halus juga dapat meningkatkan estetika
  dan penampilan peralatan proses eksternal
  yang higienis
C. Sifat mekanik yang baik sesuai dengan kinerja
  fungsi mekanik, seperti kekuatan
  struktural,ketahanan terhadap abrasi dan fisik atau
  guncangan termal.
  Proses, pembersihan, dan operasi pemeliharaan
  menentukan kondisi kerja tersebut. Di sisi lain,
  karakteristik mekanik bahan bangunan harus
  memungkinkan :
 terjadinya perpindahan panas dan dingin apabila
  diperlukan
 kemudahan perakitan dan operasional dari alat
  dengan metode yang umum
 memungkinkan pembentukan material sesuai dengan
  yang diinginkan
A. Stainless Steel
 Stainless steel menunjukkan beberapa
  karakteristik yang paling cocok sebagai
  material konstruksi yang digunakan untuk
  peralatan makanan.
 Material ini yang paling banyak digunakan
  dalam kontak langsung dengan makanan
  dalam industri. Dari jenis yang tersedia, AISI
  304 stainless steel adalah yang paling umum
  digunakan
   Sebelum penggunaan dari stainless steel,
    ketahanan korosi yang memadai diberikan
    dengan menggunakan pelapisan lapisan
    timah yang diterapkan sebagai vernis atas
    besi (misalnya, di dalam kaleng) atau
    tembaga (dalam konstruksi tangki
    pengolahan makanan dan pipa).
   Lapisan timah tipis ini memiliki keterbatasan
    umur karena memiliki resistensi yang rendah
    terhadap produk makanan yang korosif.
   Tabel 1 menunjukkan komposisi kimia
    utama dari beberapa jenis stainless steel (AISI
    302, 304, 316, 416, dan 440).
   AISI 302 lebih tahan korosi daripada AISI 301,
    dan yang paling umum digunakan.
   AISI 304 lebih tahan korosi daripada AISI
    302, tapi lebih rendah dibandingkan AISI 316.
   Dari semua jenis stainless steel, AISI 316
    memiliki ketahanan korosi terbaik terhadap
    bahan kimia.
   Aluminium memiliki konduktivitas panas yang tinggi,
    sekitar 217 W / mK atau 187 kkal / hm ° C, dan berat
    jenis sebesar 2700 kg/m3.
   Bahan ini tahan korosi di bawah kondisi normal
    selama destilasi air, jus buah, susu, dan SO2. Namun,
    tidak tahan terhadap asam klorida dan fluorida, atau
    larutan kaustik. Untuk alasan ini, produk alkali tidak
    boleh digunakan dengan bahan ini.
   Saat ini, aluminium digunakan untuk merancang
    beberapa bagian dari peralatan proses makanan
    proses. Bahan ini lebih tidak tahan korosi
    dibandingkan stainless steel, dan tidak tahan
    terhadap abrasi dari pembersihan dan sanitasi
    produk dan bahan pangan.
   Nikel murni dan monel (paduan nikel dengan 67%, tembaga 28%,
    dan sisanya besi dan mangan) secara luas digunakan dan
    diterima dibandingkan kaleng dari tembaga murni atau untuk
    peralatan makanan sampai stainless steel terbukti menjadi
    bahan yang lebih memuaskan.
   Pada awalnya, nikel murni digunakan untuk merancang peralatan
    susu pasteurisasi dan bejana berjaket yang dipanaskan oleh uap
    untuk pengolahan sup.
    Memiliki koefisien perpindahan panas tinggi. Dari data
    eksperimen pada pemanasan air dengan bejana berjaket terbuat
    dari nikel, diperoleh koefisien keseluruhan perpindahan panas
    dari 1715 kcal / hm ° C pada tahap pemanasan, dan 3300 kkal /
    hm ° C ketika mendidih. Di sisi lain, ketika bejana berjaket dibuat
    dengan stainless baja, diperoleh hanya 1.200 kkal / hm ° C
    selama pemanasan dan 2.450 kcal / hm ° C selama merebus air.
   Karakteristik negatif nikel adalah sensitif untuk
    produk terbuat dari belerang. Untuk mengatasi
    masalah ini, bejana berjaket dibuat dengan
    menggunakan nikel hanya di daerah jaket dan
    stainless steel pada permukaan dalam.
   Monel adalah bahan pilihan untuk pengolahan
    garam karena menunjukkan ketahanan korosi
    yang lebih baik dari baja stainless. Hal ini juga
    digunakan dalam pompa yang berhubungan
    dengan alkohol, air asin, minyak nabati, dan jus
    buah.
   Bahan plastik digunakan dalam pemanenan dan
    pengangkutan pertanian bahan baku ke pabrik
    pengolahan makanan, dalam makanan kemasan
    makanan padat dan cair, dan bahkan dalam
    peralatan proses (terutama tangki pengolahan).
    Plastik yang paling penting adalah (Robledo dan
    Martin, 1981):
   Polypropylene. Digunakan untuk wadah dan rak
    besar pada pemanenan dan pengangkutan bahan
    baku pertanian ke pabrik-pabrik.
   Polyethylene Densitas tinggi. Paling sering
    digunakan bahan untuk kotak panen buah,
    karena itu lebih tahan lama dan rendah biaya
    perawatan dari kayu.
   Polyethylene (PET) digunakan untuk kemasan
    susu, bir, dan jus. Jaring pemanenan untuk
    zaitun dan almond juga terbuat dari
    polyethylene dan polypropylene.
   Rigid PVC. Digunakan untuk kemasan dalam
    mengumpulkan dan pengiriman buah-
    buahan kecil dan sayuran (stroberi , ceri,
    anggur, raspberry, lobak, dll), bersama
    dengan polystyrene. Juga digunakan dalam
    kemasan minyak edible, anggur, cuka, air
    mineral tanpa gas, dll
   Polyester. Umumnya digunakan bila diperkuat dengan
    fiberglass, untuk tangki dalam fermentasi laktat
    zaitun, menggantikan kayu tradisional dengan
    kapasitas 400 kg. Tangki yang dibuat dengan
    polyester menunjukkan sifat mekanik yang baik, daya
    tahan diterima, tidak terkontaminasi dengan logam
    dalam produk makanan, dan mudah dibersihkan.
   Epoxy resin. Digunakan untuk lapisan semen dan
    karbon tangki baja untuk menghindari korosi dalam
    pengolahan anggur dan jus dan penyimpanan,
    menyederhanakan pembersihan dan sanitasi, dan
    mempermudah ketika kontak dengan makanan
    mempermudah pembersihan /sanitasi produk
Terima   kasih...

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

pengolahan bijih besi
pengolahan bijih besipengolahan bijih besi
pengolahan bijih besi
Agung Perdana
 
macam macam logam paduan
macam macam logam paduanmacam macam logam paduan
macam macam logam paduan
Wicah
 
Jurnal Tentang Mesin
Jurnal Tentang MesinJurnal Tentang Mesin
Jurnal Tentang Mesin
Alen Pepa
 
13.naskah jurnal upn sumiyanto & abdunnaser
13.naskah jurnal upn sumiyanto & abdunnaser13.naskah jurnal upn sumiyanto & abdunnaser
13.naskah jurnal upn sumiyanto & abdunnaser
OsamaOsama30
 

Was ist angesagt? (20)

Bab%20 ii
Bab%20 iiBab%20 ii
Bab%20 ii
 
Pemurnian aluminium
Pemurnian aluminium Pemurnian aluminium
Pemurnian aluminium
 
Jenis - Jenis Bahan Material
Jenis - Jenis Bahan MaterialJenis - Jenis Bahan Material
Jenis - Jenis Bahan Material
 
Besi cor presen
Besi cor presenBesi cor presen
Besi cor presen
 
2712100102-Paper
2712100102-Paper2712100102-Paper
2712100102-Paper
 
Logam ferro
Logam ferroLogam ferro
Logam ferro
 
Jenis besi cor dan kandungan nya
Jenis besi cor dan kandungan nyaJenis besi cor dan kandungan nya
Jenis besi cor dan kandungan nya
 
Makalah Logam murni dan logam paduan
Makalah Logam murni dan logam paduan Makalah Logam murni dan logam paduan
Makalah Logam murni dan logam paduan
 
Material Teknik Dasar
Material Teknik DasarMaterial Teknik Dasar
Material Teknik Dasar
 
pengolahan bijih besi
pengolahan bijih besipengolahan bijih besi
pengolahan bijih besi
 
Teknologi bahan
Teknologi bahan Teknologi bahan
Teknologi bahan
 
Presentasi aluminium
Presentasi aluminiumPresentasi aluminium
Presentasi aluminium
 
Teknologi baja kelompok 3
Teknologi baja kelompok 3Teknologi baja kelompok 3
Teknologi baja kelompok 3
 
macam macam logam paduan
macam macam logam paduanmacam macam logam paduan
macam macam logam paduan
 
Ilmu logam
Ilmu logamIlmu logam
Ilmu logam
 
bahan teknik
bahan teknikbahan teknik
bahan teknik
 
Pengertian electric arc furnance
Pengertian electric arc furnancePengertian electric arc furnance
Pengertian electric arc furnance
 
Material Teknik Alumunium
Material Teknik AlumuniumMaterial Teknik Alumunium
Material Teknik Alumunium
 
Jurnal Tentang Mesin
Jurnal Tentang MesinJurnal Tentang Mesin
Jurnal Tentang Mesin
 
13.naskah jurnal upn sumiyanto & abdunnaser
13.naskah jurnal upn sumiyanto & abdunnaser13.naskah jurnal upn sumiyanto & abdunnaser
13.naskah jurnal upn sumiyanto & abdunnaser
 

Ähnlich wie Pp 3 seleksi bahan mesin dan bangunan

Bab 1 bahan pada pengecoran logam
Bab 1 bahan pada pengecoran logamBab 1 bahan pada pengecoran logam
Bab 1 bahan pada pengecoran logam
yudhi prasetyo
 
A.c matrial. ferrous mtl genap
A.c matrial. ferrous mtl genapA.c matrial. ferrous mtl genap
A.c matrial. ferrous mtl genap
Katoning Wetan
 
METALURGI BASIC FOR GRADE ANNUAL, AND FOR READING PERFORMER
METALURGI BASIC FOR GRADE ANNUAL, AND FOR READING PERFORMERMETALURGI BASIC FOR GRADE ANNUAL, AND FOR READING PERFORMER
METALURGI BASIC FOR GRADE ANNUAL, AND FOR READING PERFORMER
ssuserb5d70c
 
Pengolongan logam, non logam, dan meta logam (semi logam)
Pengolongan logam, non logam, dan meta logam (semi logam)Pengolongan logam, non logam, dan meta logam (semi logam)
Pengolongan logam, non logam, dan meta logam (semi logam)
Sylvester Saragih
 

Ähnlich wie Pp 3 seleksi bahan mesin dan bangunan (20)

Bab 1 bahan pada pengecoran logam
Bab 1 bahan pada pengecoran logamBab 1 bahan pada pengecoran logam
Bab 1 bahan pada pengecoran logam
 
Makalah paduan cr D4 Mesin ITS
Makalah paduan cr D4 Mesin ITSMakalah paduan cr D4 Mesin ITS
Makalah paduan cr D4 Mesin ITS
 
pengetahuan material jack.pptx
pengetahuan material jack.pptxpengetahuan material jack.pptx
pengetahuan material jack.pptx
 
1. pengecoran logam
1. pengecoran logam1. pengecoran logam
1. pengecoran logam
 
A.c matrial ferrous metal
A.c matrial ferrous metalA.c matrial ferrous metal
A.c matrial ferrous metal
 
A.c matrial. ferrous mtl genap
A.c matrial. ferrous mtl genapA.c matrial. ferrous mtl genap
A.c matrial. ferrous mtl genap
 
Mpam.smk
Mpam.smkMpam.smk
Mpam.smk
 
Mpam
MpamMpam
Mpam
 
METALURGI BASIC FOR GRADE ANNUAL, AND FOR READING PERFORMER
METALURGI BASIC FOR GRADE ANNUAL, AND FOR READING PERFORMERMETALURGI BASIC FOR GRADE ANNUAL, AND FOR READING PERFORMER
METALURGI BASIC FOR GRADE ANNUAL, AND FOR READING PERFORMER
 
Paduan logam chromium D4 Mesin ITS
Paduan logam chromium D4 Mesin ITSPaduan logam chromium D4 Mesin ITS
Paduan logam chromium D4 Mesin ITS
 
Pengolongan logam, non logam, dan meta logam (semi logam)
Pengolongan logam, non logam, dan meta logam (semi logam)Pengolongan logam, non logam, dan meta logam (semi logam)
Pengolongan logam, non logam, dan meta logam (semi logam)
 
Materi bahan ajar karakteristik dan spesifikasi baja dan alumunium
Materi bahan ajar karakteristik dan spesifikasi baja dan alumuniumMateri bahan ajar karakteristik dan spesifikasi baja dan alumunium
Materi bahan ajar karakteristik dan spesifikasi baja dan alumunium
 
Tugas tengah semester
Tugas tengah semesterTugas tengah semester
Tugas tengah semester
 
Bahan Logan Non-Ferro (Non-Besi)
Bahan Logan Non-Ferro (Non-Besi)Bahan Logan Non-Ferro (Non-Besi)
Bahan Logan Non-Ferro (Non-Besi)
 
Skripshit bab 1 yuhuu
Skripshit bab 1 yuhuuSkripshit bab 1 yuhuu
Skripshit bab 1 yuhuu
 
2321 SLIDE ILMU BAHAN.pptx
2321 SLIDE ILMU BAHAN.pptx2321 SLIDE ILMU BAHAN.pptx
2321 SLIDE ILMU BAHAN.pptx
 
Logam modul 1 ppg
Logam modul 1 ppgLogam modul 1 ppg
Logam modul 1 ppg
 
Baja - Besi Tuang - Al
Baja - Besi Tuang - AlBaja - Besi Tuang - Al
Baja - Besi Tuang - Al
 
Ilmu logam
Ilmu logamIlmu logam
Ilmu logam
 
Makalah logam bukan besi
Makalah logam bukan besiMakalah logam bukan besi
Makalah logam bukan besi
 

Mehr von University of Brawijaya

13. pengendalian mutu produk agroindustri
13. pengendalian mutu produk agroindustri13. pengendalian mutu produk agroindustri
13. pengendalian mutu produk agroindustri
University of Brawijaya
 
6. teknologi produksi agroindustri (lanjutan)
6. teknologi produksi agroindustri (lanjutan)6. teknologi produksi agroindustri (lanjutan)
6. teknologi produksi agroindustri (lanjutan)
University of Brawijaya
 

Mehr von University of Brawijaya (20)

Perubahan pada pati
Perubahan pada patiPerubahan pada pati
Perubahan pada pati
 
Pertemuan ke 5 product management
Pertemuan ke 5 product managementPertemuan ke 5 product management
Pertemuan ke 5 product management
 
Pertemuan ke 4 injuries
Pertemuan ke 4 injuriesPertemuan ke 4 injuries
Pertemuan ke 4 injuries
 
Pertemuan ke 2 deterioration
Pertemuan ke 2 deteriorationPertemuan ke 2 deterioration
Pertemuan ke 2 deterioration
 
Pertemuan ke 1 quality of fresh produce
Pertemuan ke 1 quality of fresh producePertemuan ke 1 quality of fresh produce
Pertemuan ke 1 quality of fresh produce
 
15. analisa kelayakan
15. analisa kelayakan15. analisa kelayakan
15. analisa kelayakan
 
13. pengendalian mutu produk agroindustri
13. pengendalian mutu produk agroindustri13. pengendalian mutu produk agroindustri
13. pengendalian mutu produk agroindustri
 
13. kerusakan bahan pangan
13. kerusakan bahan pangan13. kerusakan bahan pangan
13. kerusakan bahan pangan
 
12. pengendalian mutu agroindustri
12. pengendalian mutu agroindustri12. pengendalian mutu agroindustri
12. pengendalian mutu agroindustri
 
12 persediaan agroindustri
12 persediaan agroindustri12 persediaan agroindustri
12 persediaan agroindustri
 
11.manajemen perawatan
11.manajemen perawatan11.manajemen perawatan
11.manajemen perawatan
 
11. persediaan agroindustri
11. persediaan agroindustri11. persediaan agroindustri
11. persediaan agroindustri
 
10. perawatan mesin dan peralatan
10. perawatan mesin dan peralatan10. perawatan mesin dan peralatan
10. perawatan mesin dan peralatan
 
7. manajemen produksi agroindustri
7. manajemen produksi agroindustri7. manajemen produksi agroindustri
7. manajemen produksi agroindustri
 
7. manajemen persediaan
7. manajemen persediaan7. manajemen persediaan
7. manajemen persediaan
 
6. teknologi produksi agroindustri (lanjutan)
6. teknologi produksi agroindustri (lanjutan)6. teknologi produksi agroindustri (lanjutan)
6. teknologi produksi agroindustri (lanjutan)
 
6. manajemen produksi
6. manajemen produksi6. manajemen produksi
6. manajemen produksi
 
5. teknologi produksi agroindustri
5. teknologi produksi agroindustri5. teknologi produksi agroindustri
5. teknologi produksi agroindustri
 
5. kapasitas produksi
5. kapasitas produksi5. kapasitas produksi
5. kapasitas produksi
 
2. perencanaan usaha agroindustri
2. perencanaan usaha agroindustri2. perencanaan usaha agroindustri
2. perencanaan usaha agroindustri
 

Kürzlich hochgeladen

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
AlfandoWibowo2
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 

Kürzlich hochgeladen (20)

PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptxPelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 

Pp 3 seleksi bahan mesin dan bangunan

  • 2. Pada umumnya setiap industri atau perusahaan, baik industri yang bergerak di bidang jasa maupun produksi mempunyai tujuan yang sama yaitu mencapai keuntungan yang optimal. Ada berbagai pos biaya yang dapat dihemat dan diorganisir dengan baik untuk mencapai tujuan ini.  Salah satu cara dalam penghematan biaya produksi adalah dengan melakukan seleksi material atau bahan baku untuk mesin dan peralatan yang baik.
  • 3. Material-material pabrikasi dalam industri dapat diklasifikasikan menjadi 2 golongan, yaitu metal (logam) dan nonmetal (bukan logam).  Material pabrikasi golongan metal (logam) dibagi menjadi 2, yaitu logam murni (hanya terrdiri dari satu jenis atom), contoh (Fe) murni, tembaga (Cu) murni; dan logam paduan atau metal alloy (terdiri dari dua atau lebih jenis atom).
  • 4. Sedangkan, materi non logam terdiri dari, non metal inorganik (misalnya glass, fused silica, stoneware) dan non metal organik (misalnya plastik, karet, dan kayu).  Pemilihan material pabrikasi ini berdasarkan karakteristiknya agar tidak adanya interaksi antara peralatan dengan lingkungannya.
  • 5.
  • 6. a. Logam Besi (Ferro, Fe) Bahan logam ferro mengandung karbon antara 0 sampai 4,5%, dan dibagi atas tiga golongan yaitu: a. Besi dengan kadar karbon; 0 sampai 0,008% b. Baja dengan kadar karbon; 0,008% sampai 2,0% c. Besi cor dengan kadar karbon; 2,0 sampai 4,5%
  • 7. b. Logam Bukan Besi (Non-Ferro)  Logam non ferro yaitu logam yang tidak mengandung unsur besi (Fe). Kurang lebih 20% dari logam yang diolah menjadi produk industri merupakan logam bukan-besi (non-ferro). Dalam keadaan murni logam bukan besi memiliki sifat yang cukup baik, namum untuk meningkatkan kekuatannya umumnya dicampur dengan logam lain sehingga membentuk paduan.  Ada beberapa ciri-ciri sifat bukan logam (non-ferro), diantaranya adalah:  Tahan terhadap korosi (pengkaratan)  Mempunyai daya hantar listrik yang baik  Mudah dibentuk penghasil logam bukan besi (non-ferro) yang cukup banyak meliputi; timah putih, tembaga, nikel.
  • 8. c. Bahan Non Logam  Bahan non logam adalah suatu bahan teknik yang tidak termasuk ke dalam kelompok logam yang didapat dari bahan galian, tumbuhan atau hasil dari proses pengolahan minyak bumi.  Bahan non-logam dapat terdiri dari bahan organik dan bahan an-organik. Bahan organik seperti kayu, kertas, plastik, karet, kulit, kapas dan sebagainya, sedangkan bahan an-organik seperti; batu, pasir, semen, keramik, gelas, grafit dan sebagainya. Bahan-bahan non logam antara lain asbes, karet dan plastik.
  • 9. No Sifat teknis bahan 1 Sifat Mekanis Modulus elastisitas, Batas mulur, Kekuatan tarik, Keuletan, Kekuatan impak, Tahan aus, Perbandingan kekuatan/berat Daya Tahan Terhadap: Tekuk, Torsi, Geser 2 Sifat Yang Diperlukan Selama Proses Pembentukan - Mampu mesin (machinability), Mampu las (weldability), Karakteristik pengerjaan dingin, Karakteristik pengerjaan panas 3 Sifat-Sifat Yang Penting Sehubungan Dengan Pengaruh Lingkungan - Daya Tahan Korosi;Lingkungan Biasa (Di bawah pengaruh unsur-unsur kimia, minyak, gemuk, pelumas, korosi lubang, dsb); Daya tahan panas- Ketahanan aus; Pelapukan
  • 10. a. Paduan  Paduan adalah proses pencampuran dua logam atau lebih, untuk memperoleh sifat-sifat yang lebih baik dari bahan hasil paduan. Dengan memadukan dua bahan atau lebih maka dimungkinkan didapat logam paduan yang kuat.  Contoh : ◦ Tembaga dan timah adalah logam lemah, sedangkan perunggu; (paduan dari tembaga dan timah) adalah bahan yang kuat. ◦ Begitu juga paduan aluminium dengan tembaga akan menghasilkan paduan duralumin yang relatif lebih kuat. ◦ Besi murni adalah bahan yang empuk, sedangkan zat arang adalah rapuh, sedangkan paduan antara besi murni dengan zat arang (karbon) disebut baja. Baja adalah bahan logam yang sangat keras dan liat.
  • 11. b. Pengolahan Panas  Pengolahan panas juga merupakan aspek penting dari ilmu bahan. Dengan pengolahan panas, akan didapatkan sifat-sifat yang lebih baik dari bahan. Contohnya dengan memanaskan baja dengan cepat sekitar 800oC dan kemudian mendingin-kannya dalam minyak atau air, baja akan menjadi lebih kuat. Istilah lain dari pengolahan panas ini disebut juga dengan “menyepuh panas”.
  • 12. c. Penguatan  Penguatan atau pengokohan adalah cara ketiga untuk memperoleh sifat-sifat yang lebih baik. Pengokohan terjadi pada tiap perubahan bentuk dalam keadaan dingin. Contoh-contoh bentuk perubahan bentuk dalam keadaan dingin adalah menempa dingin, mencanai dingin dan menarik dingin.
  • 13. d. Ditempa dan Dicanai  Proses pembuatan dari bahan baku hingga menjadi jadi produk yang dapat dijual di pasaran dapat berlangsung dengan menggunakan palu- tempa atau dengan menggunakan canai. Produk yang dihasilkan disebut dengan logam tempa dan logam canai. Logam yang ditempa dan logam yang dicanai disebut juga logam remas. Logam yang ditempa masuk ke pasaran dalam bentuk benda tempa dan logam yang dicanai antara lain dalam bentuk pelat, batang, profil dan pipa.
  • 14. e. Dituang  Proses penuangan adalah proses memasukan logam cair ke dalam cetakan tertentu. Berbagai produk akhir yang bentuk akhirnya sedemikian rumit, maka proses pembuatannya lebih baik dengan proses penuangan. Proses penuangan banyak kita  jumpai pada pembuatan bak verseneling engine mobil, piston, dan berbagai produk akhir yang bentuknya sangat rumit.
  • 15. Pemilihan material pabrikasi yang akan digunakan, harus diperhitungkan karakteristik interaksi yang mungkin terjadi antara peralatan dengan lingkungannya. Tetapi dalam praktiknya, peralatan mengalami kegagalan jauh sebelum waktunya. Mekanisme penyebab kegagalan yang terjadi pada berbagai industri, diantaranya:
  • 16. No Mekanisme Kegagalan % 1 Korosi 29 2 Fatik 25 3 Patah 16 4 Overload 11 5 Korosi temperature tinggi 7 6 Stress corrosion cracking 6 7 Stress rupture 3 8 Aus 3
  • 17. A. Resisten terhadap aksi korosif makanan atau bahan kimia (bahan pembersihan/sanitasi) yang mungkin saling bertemu dengan permukaan bahan mesin atau peralatan.  Korosi dapat menyebabkan kontaminasi makanan dan hilangnya kualitas, serta menimbulkan masalah rasa dan aroma.
  • 18. B. Permukaan bahan yang sesuai. Untuk mencegah penumpukan kotoran yang dapat terakumulasi akibat sifat berkerut dari permukaan yang berlebihan. Permukaan yang halus juga dapat meningkatkan estetika dan penampilan peralatan proses eksternal yang higienis
  • 19. C. Sifat mekanik yang baik sesuai dengan kinerja fungsi mekanik, seperti kekuatan struktural,ketahanan terhadap abrasi dan fisik atau guncangan termal. Proses, pembersihan, dan operasi pemeliharaan menentukan kondisi kerja tersebut. Di sisi lain, karakteristik mekanik bahan bangunan harus memungkinkan :  terjadinya perpindahan panas dan dingin apabila diperlukan  kemudahan perakitan dan operasional dari alat dengan metode yang umum  memungkinkan pembentukan material sesuai dengan yang diinginkan
  • 20. A. Stainless Steel  Stainless steel menunjukkan beberapa karakteristik yang paling cocok sebagai material konstruksi yang digunakan untuk peralatan makanan.  Material ini yang paling banyak digunakan dalam kontak langsung dengan makanan dalam industri. Dari jenis yang tersedia, AISI 304 stainless steel adalah yang paling umum digunakan
  • 21. Sebelum penggunaan dari stainless steel, ketahanan korosi yang memadai diberikan dengan menggunakan pelapisan lapisan timah yang diterapkan sebagai vernis atas besi (misalnya, di dalam kaleng) atau tembaga (dalam konstruksi tangki pengolahan makanan dan pipa).  Lapisan timah tipis ini memiliki keterbatasan umur karena memiliki resistensi yang rendah terhadap produk makanan yang korosif.
  • 22.
  • 23. Tabel 1 menunjukkan komposisi kimia utama dari beberapa jenis stainless steel (AISI 302, 304, 316, 416, dan 440).  AISI 302 lebih tahan korosi daripada AISI 301, dan yang paling umum digunakan.  AISI 304 lebih tahan korosi daripada AISI 302, tapi lebih rendah dibandingkan AISI 316.  Dari semua jenis stainless steel, AISI 316 memiliki ketahanan korosi terbaik terhadap bahan kimia.
  • 24.
  • 25.
  • 26.
  • 27. Aluminium memiliki konduktivitas panas yang tinggi, sekitar 217 W / mK atau 187 kkal / hm ° C, dan berat jenis sebesar 2700 kg/m3.  Bahan ini tahan korosi di bawah kondisi normal selama destilasi air, jus buah, susu, dan SO2. Namun, tidak tahan terhadap asam klorida dan fluorida, atau larutan kaustik. Untuk alasan ini, produk alkali tidak boleh digunakan dengan bahan ini.  Saat ini, aluminium digunakan untuk merancang beberapa bagian dari peralatan proses makanan proses. Bahan ini lebih tidak tahan korosi dibandingkan stainless steel, dan tidak tahan terhadap abrasi dari pembersihan dan sanitasi produk dan bahan pangan.
  • 28. Nikel murni dan monel (paduan nikel dengan 67%, tembaga 28%, dan sisanya besi dan mangan) secara luas digunakan dan diterima dibandingkan kaleng dari tembaga murni atau untuk peralatan makanan sampai stainless steel terbukti menjadi bahan yang lebih memuaskan.  Pada awalnya, nikel murni digunakan untuk merancang peralatan susu pasteurisasi dan bejana berjaket yang dipanaskan oleh uap untuk pengolahan sup.  Memiliki koefisien perpindahan panas tinggi. Dari data eksperimen pada pemanasan air dengan bejana berjaket terbuat dari nikel, diperoleh koefisien keseluruhan perpindahan panas dari 1715 kcal / hm ° C pada tahap pemanasan, dan 3300 kkal / hm ° C ketika mendidih. Di sisi lain, ketika bejana berjaket dibuat dengan stainless baja, diperoleh hanya 1.200 kkal / hm ° C selama pemanasan dan 2.450 kcal / hm ° C selama merebus air.
  • 29. Karakteristik negatif nikel adalah sensitif untuk produk terbuat dari belerang. Untuk mengatasi masalah ini, bejana berjaket dibuat dengan menggunakan nikel hanya di daerah jaket dan stainless steel pada permukaan dalam.  Monel adalah bahan pilihan untuk pengolahan garam karena menunjukkan ketahanan korosi yang lebih baik dari baja stainless. Hal ini juga digunakan dalam pompa yang berhubungan dengan alkohol, air asin, minyak nabati, dan jus buah.
  • 30. Bahan plastik digunakan dalam pemanenan dan pengangkutan pertanian bahan baku ke pabrik pengolahan makanan, dalam makanan kemasan makanan padat dan cair, dan bahkan dalam peralatan proses (terutama tangki pengolahan). Plastik yang paling penting adalah (Robledo dan Martin, 1981):  Polypropylene. Digunakan untuk wadah dan rak besar pada pemanenan dan pengangkutan bahan baku pertanian ke pabrik-pabrik.  Polyethylene Densitas tinggi. Paling sering digunakan bahan untuk kotak panen buah, karena itu lebih tahan lama dan rendah biaya perawatan dari kayu.
  • 31. Polyethylene (PET) digunakan untuk kemasan susu, bir, dan jus. Jaring pemanenan untuk zaitun dan almond juga terbuat dari polyethylene dan polypropylene.  Rigid PVC. Digunakan untuk kemasan dalam mengumpulkan dan pengiriman buah- buahan kecil dan sayuran (stroberi , ceri, anggur, raspberry, lobak, dll), bersama dengan polystyrene. Juga digunakan dalam kemasan minyak edible, anggur, cuka, air mineral tanpa gas, dll
  • 32. Polyester. Umumnya digunakan bila diperkuat dengan fiberglass, untuk tangki dalam fermentasi laktat zaitun, menggantikan kayu tradisional dengan kapasitas 400 kg. Tangki yang dibuat dengan polyester menunjukkan sifat mekanik yang baik, daya tahan diterima, tidak terkontaminasi dengan logam dalam produk makanan, dan mudah dibersihkan.  Epoxy resin. Digunakan untuk lapisan semen dan karbon tangki baja untuk menghindari korosi dalam pengolahan anggur dan jus dan penyimpanan, menyederhanakan pembersihan dan sanitasi, dan mempermudah ketika kontak dengan makanan mempermudah pembersihan /sanitasi produk
  • 33. Terima kasih...