SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 30
Suku Bunga
Perekonomian Indonesia
Kelompok 6
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Arief Anzarullah
Try Arista Pancarani
Heirine Tanara
M. Riza Rayogi
Mutiarany Nuary
Elga Rizky Maulidyna Anis
M. Ade Hartadi

(01111401063)
(01101401077)
(01101401069)
(01111401057)
(01111401111)
(01101401067)
(01101401085)

Dosen Pengasuh :
Drs. Syaipan Djambak, M.Si
Pengertian Tingkat Bunga
Tingkat suku bunga (interest rate) merupakan salah
satu variabel ekonomi yang sering dipantau oleh para
pelaku ekonomi.
Tingkat suku bunga dipandang memiliki dampak
langsung terhadap kondisi perekonomian.
Berbagai keputusan yang berkenaan dengan konsumsi,
tabungan dan investasi terkait erat dengan kondisi
tingkat suku.
Definisi Tingkat Bunga
1. Boediono (2001:75) mengemukakan bahwa:
“Tingkat bunga adalah sebagai harga dari
penggunaan uang untuk jangka waktu tertentu”.
2. Tingkat bunga adalah harga yang harus dibayar bila
terjadi pertukaran antara satu rupiah sekarang dan
satu rupiah nanti, misalnya setahun lagi.
Contoh : tingkat bunga 20% per tahun, artinya bila
sekarang meminjam Rp.1.000.000,- maka setahun
lagi mengembalikan Rp.1.200.000,-
1. Teori Tingkat Bunga Klasik
• Menurut teori kaum klasik, bunga adalah
harga dari penggunaan loanable funds atau
harga yang terjadi dipasar dana investasi
dalam suatu periode tertentu.
• Dalam pasar dana investasi terdapat
2 kelompok :
Surplus of fund

Lack of fund
Lan jutan Teori Tingkat Bunga Klasik
1.
2.

Surplus of fund yaitu anggota masyarakat yang dalam suatu
periode tertentu mempunyai kelebihan pendapatan dari
kebutuhan mereka untuk konsumsi.
Lack of fund yaitu para investor yang dalam periode yang
sama membutuhkan dana untuk investasi lebih dari
pendapatannya atau para pengusaha yang ingin memperluas
usahanya.
Jumlah tabungan dari kelompok penabung membentuk
supply akan loanable funds dan jumlah kebutuhan dari
kelompok investor membentuk permintaan (demand) akan
loanable funds.
Tingkat Bunga Keseimbangan (Klasik)
Tingkat Bunga
%
E2

i2
i1

I = Kurva Permintaan
terhadap dana investasi

S

S = Kurva penawaran dana
investasi

E1
I2

I1,i2 = tingkat bunga
keseimbangan

I1
0

F1

F2

Dana Investasi

Tingkat bunga keseimbangan tercipta di pasar dana investasi atau pasar barang dengan
bertemunya antara penawaran dan permintaan akan dana investasi (S = I).
2. Teori Tingkat Bunga Keynes
• Menurut Keynes, tingkat bunga ditentukan oleh permintaan
dan penawaran uang. Ada Tiga Motif orang memegang uang
yaitu:
– Motif Transaksi
– Motif Berjaga-jaga
– Motif Spekulasi
• Keynes menekankan hubungan langsung antara tingkat bunga
yang harus dibayar dengan unsur permintaan uang untuk
tujuan spekulasi. Permintaan uang akan besar bila tingkat
bunga rendah dan sebaliknya.
Lanjutan Teori Tingkat Bunga Keynes
• Menurut Keynes, uang juga bisa produktif, hanya saja caranya
berbeda dengan pandangan klasik.
• Apabila ada uang tunai ditangan, orang akan dapat
berspekulasi dengan jalan membeli surat-surat berharga seperti
saham atau obligasi dipasar modal.
• Dengan kemungkinan memperoleh keuntungan berupa capital
gain atau deviden (dari hasil saham) ataupun memperoleh
bunga (dari obligasi).
Oleh karena ada kemungkinan mendapat keuntungan inilah,
apabila uang tersebut dipinjamkan kepada seseorang, maka
orang yang memperoleh pinjaman haruslah membayar bunga.
Kurva Tingkat keseimbangan Keynes
i

i1
i2

MD

0
MS1

MS2

Money Supply (MS)
3. Teori Modern
Teori ini dikembangkan oleh John Hicks di dalam
Econometrica (1937). John Hicks yang pertama kali
menekankan suatu tingkat bunga keseimbangan umum
(General Equilibrium of Interest Rate) dalam perekonomian,
bila memenuhi keseimbangan di pasar dana investasi (pasar
barang) dan keseimbangan di pasar uang.
Tingkat bunga keseimbangan umum inilah yang disebut
dengan tingkat bunga murni (pure interest rate = RM).
Tipe suku bunga
Ada 2 tipe suku bunga, yaitu :
1. Real interest rate
Koreksi atas tingkat inflsi dan didefinisikan sebagai nominal
interest rate dikurangi dengan tingkat inflasi.
Real rate = Nominal rate – Rate of inflation
2. Nominal interest rate.
Tingkat suku bunga yang biasanya tertera di rekening koran
dimana mereka memberikan tingkat pengembalian untuk
setiap investasi yang dilakukan.
Pengukur Tingkat suku bunga
1. Pinjaman sederhana
Adalah sejumlah pinjaman debitur yang dibayar kembali pada waktu jatuh
tempo ditambah bunga pinjaman.
2. Pinjaman bayaran tetap
Adalah sejumlah pinjaman debitur yang dibayar setiap periode ditambah
bunga pinjaman dengan jumlah tetap, biasanya perbulan.
3. Obligasi kupon
Adalah penerbit atau penjual obligasi membayar bunga tetap (coupon
payment) kepada pemegang obligasi setiap tahun dan nilai nominal pada
waktu jatuh tempo.
4. Obligasi diskonto atau tanpa kupon
Adalah obligasi tanpa kupon yang dibeli dibawah harga nominal dan
dibayar lagi sebesar nilai nominal sesudah jatuh tempo.
Struktur Resiko Tingkat suku bunga
1. Resiko kegagalan
Adalah kemungkinan obligasi gagal jual karena ketidak sanggupan
penerbit obligasi membayar bunga atau pembayaran nilai nominal obligasi
pada saat jatuh tempo. Obligasi yang tidak memiliki kegagalan disebut
dengan obligasi bebas resiko kegagalan, yaitu obligasi pemerintah.
2. Likuiditas
Penurunan likuiditas obligasi perusahaan karena sulit diperdagangkan dan
biaya penjualan naik mengakibatkan penurunan permintaan.
3. Pajak pendapatan
Pajak pendapatan dibebankan pada pendapatan kupon obligasi perusahaan,
sebaliknya pajak pendapatan tidak dibebankan pada pada pendapatan
kupon obligasi pemerintah.
Faktor yang mempengaruhi suku bunga
1. Kebutuhan dana
Apabila bank kekurangan dana, sementara pemohonan pinjaman
meningkat, maka yang dilakukan oleh bank agar dana tersebut cepat
terpenuhi dengan meningkatkan suku bunga simpanan.
2. Persaingan
Dalam memperebutkan dana simpanan, maka disamping faktor promosi,
yang paling utama pihak perbankan harus memerhatikan pesaing. Dalam
arti jika untuk bunga simpanan rata-rata 16%, maka jika hendak
membutuhkan dana cepat sebaiknya bunga simpanan kita naikkan diatas
bunga pesaing misalnya 17%.
3. Kebijakan pemerintah
Baik bunga simpanan maupun bunga pinjaman kita tidak boleh melebihi
bunga yang sudah ditetapkan oleh pemerintah
Lanjutan faktor yang mempengaruhi suku bunga
4. Harga laba yang di inginkan
Sesuai dengan target yang diinginkan, jika laba yang diinginkan besar,
maka bunga ikut besar dan sebaliknya.
5. Jangka waktu
Semakin panjang jangka waktu pinjaman, akan semakin tinggi bunganya,
hal ini disebabkan besar kemungkinan resiko dimasa akan datang.
6. Kualitas jaminan
Semakin likuid jaminan yang diberikan, semakin rendah bunga kredit yang
dibebankan dan sebaliknya.
7. Reputasi perusahaan
Bonafiditas suatu perusahaan yang akan memperoleh kredit sangat
menentukan tingkat suku bunga yang akan dibebankan nantinya, karena
biasanya perusahaan yang bonafid kemungknan risik macet kredit dimasa
mendatang relatif kecil dan sebaliknya.
Lanjutan faktor yang mempengaruhi suku bunga
8. Produk yang kompetitif
Produk yang dibiayai kredit tersebut laku dipasaran. Untuk produk yang
kompetitif, bunga kredit yang diberikan relatif rendah dibandingkan
dengan produk yang kurang kompetitif.
9. Hubungan baik
Biasanya bank menggolongkan nasabahnya antara nasabah utama (primer)
dan nasabah biasa (sekunder). Penggolongan ini didasarkan keaktifan dan
loyaritas nasabah yang bersangkutan dengan pihak bank.
10. Jaminan pihak ketiga
Dalam hal ini pihak yang memberikan jaminan kepada penerima
kredit.biasanya jika pihak yang memberikan jaminan bonafid, baik dari
segi kemampuan membayar, nama baik maupun loyaritasnya terhadap
bank, maka bunga yang dibebankanpun berbeda.
Tingkat bunga Murni, Premi Resiko dan Biaya Transaksi
(I*M) Tingkat Bunga Murni (pure interest rate) yaitu tingkat bunga
dimana tidak ada resiko, yang ada hanya dalam dunia khayal. Sama sekali
dan tidak ada biaya lain yang dikeluarkan oleh debitur dalam transaksi
tersebut.
(I*P) Premi Resiko adalah tambahan tingkat bunga atau kenaikan tingkat
bunga yang disebabkan adanya resiko yang diperhitungkan oleh kreditur
yaitu dengan jalan meminta barang jaminan atau tingkat bunga yang lebih
tinggi. Para debitur yang kurang percaya atau jaminannya rendah maka
premi resiko yang dibebankan lebih tinggi.
(IT) Biaya Transaksi yaitu biaya yang harus ditanggung dalam
penyelenggaraan transaksi, misalnya biaya menyimpan dan memelihara
barang jaminan, biaya administrasi, dan biaya penagihan, dan lain-lain.
Biaya transaksi berbeda-beda untuk setiap transaksi. Di Negara
berkembang biasanya biaya transaksi cukup tinggi dan dibebankan dalam
bentuk bunga yang lebih tinggi.
Tingkat bunga nominal
Tingkat bunga nominal adalah tingkat bunga yang harus
dibayar disamping pengembalian pinjaman pokok pada saat
jatuh tempo dan merupakan penjumlahan dari unsur-unsur
tingkat bunga, yaitu: tingkat bunga murni, premi resiko, biaya
transaksi, laju inflasi.
Faktor-faktor tersebut subjektif terutama yang berkaitan
dengan perkiraan tentang perkembangan perekonomian
dimasa yang akan dating. Oleh karena itu diberi tanda
diatasnya berupa bintang (*). Rumus tingkat bunga nominal
adalah :
IN = I*M + I*P + IT + I*i
Tingkat Bunga Riil
Tingkat bunga riil adalah tingkat bunga nominal dikurangi laju
inflasi yang terjadi selama periode yang sama.
Ir = In – Ii
Dimana:
Ir = Tingkat bunga riil (actual real rate of interest)
In = Tingkat bunga nominal
Ii = Laju inflasi yang benar-benar terjadi selama periode tersebut.
Dampak perubahan suku bunga
• GDP (Gross Domestik Product)
Sebagai indikator tingkat kesehatan pertumbuhan ekonomi
Negara, meliputi Konsumsi + Investasi + Pengeluaran
Pemerintah + (Ekspor-Impor) apabila peningkatan suku bunga
mampu mengangkat pertumbuhan ekonomi maka interest rate
(IR) perlu dinaikkan demikian juga sebaliknya.
• Tingkat Pengangguran (Unemployment Rate)
Dampak yang harus diperhatikan dalam kebijakan naikturunnya suku bunga apakah semakin meningkatkan peluang
usaha dan peluang kerja atau malah justru meningkatkan
pengangguran dan PHK. Unemployment Rate berpengaruh
terhadap sinyal perubahan tren perekonomian Negara.
Lanjutan dampak perubahan suku bunga
•

Kredit Perumahan Rakyat
Turunnya jumlah unit perumahan baru dapat memperlambat perekonomian
dan mendorong ke arah resesi. Sebaliknya, peningkatan pada jumlah unit
perumahan baru mengindikasikan tumbuhnya perekonomian.
Masalahnya kenaikan interest rate kadang menghambat daya beli
masyarakat terhadap perumahan baru dan suku bunga pinjaman (KPR)
yang masih dalam masa pembayaran jangka panjang. Problem inilah yang
kadang kebijakan kenaikan interest rate sangat tidak disukai oleh rakyat
kecil.
Contohnya belakangan The Fed selama hampir setahun ini tetap
mempertahankan suku bunga rendah < 0.25 % dalam rangka menguatkan
ekonomi kerakyatan.
Table Suku Bunga Dunia
•

Tabel Tingkat Suku Bunga Dunia meliputi tingkat suku bunga saat ini dari
23 negara berbeda termasuk kurs sebelumnya dan tanggal terakhir ketika
diubah oleh Bank Sentral.

•

Tinjuan Bank Sentral Utama
Lanjutan Table Suku Bunga Dunia
Lanjutan Table Suku Bunga Dunia
Lanjutan Table Suku Bunga Dunia
Penjelasan
• Dari data suku bunga diatas, dapat di katakan bahwa
tingkat suku bunga indonesia termasuk masih
tergolong besar apa bila dibandingkan dengan negaranegara maju yang ada di Asia Pasific.
• Akan tetapi tingkat suku bunga indonesia dari tahun
ke tahun cendrung turun. Hal tersebut baik untuk
membuat investasi (dan konsumsi) bertambah. Apa
bila tingkat suku bunga naik, maka penawaran
(tabungan) akan naik dan permintaan akan dana
investasi akan turun.
• Tulus T.H. Tambunan (2009 : 177) di dalam
kelompok ASEAN, Indonesia termasuk ekonomi
yang suku bunganya relatif tinggi.
• Suku bunga untuk tabungan deposito di Indonesia
berkisar antara tertinggi 23% pada tahun 1998 saat
krisis ekonomi mencapai klimaksnya dan terendah
3,48% pada tahun 2007.
• Sedangkan untuk deposito berjangka 12 bulan, pada
tahun 1998 suku bunganya juga paling tinggi
mencampai hampir 28,3%.
• Ini dikarenakan krisis ekonomi yang disebabkan oleh
krisis rupiah, sehingga pemerintah melalui kebijakan
moneternya berusaha menguatkan nilai tukar rupiah
terhadap dolar As dengan menaikan suku bunga bank.
• Teorinya, jika suku bunga tabungan dalam rupiah
lebih tinggi dibandingkan suku bunga tabungan
dalam dolar AS, maka arus modal akan masuk ke
indonesia atau paling tidak, pelarian modal ke luar
bisa dihentikan atau dikurangi.
Terima Kasih

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter
106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter
106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter
Arief Wibowo
 
Time value of money
Time value of moneyTime value of money
Time value of money
PT Lion Air
 
Permintaan dan penawaran agregat
Permintaan dan penawaran agregatPermintaan dan penawaran agregat
Permintaan dan penawaran agregat
Rizki Prisandi
 
Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1
Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1
Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1
Leo Dhunt
 
Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...
Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...
Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...
padlah1984
 
Ppt akuntansi differensial
Ppt akuntansi differensialPpt akuntansi differensial
Ppt akuntansi differensial
Yoshita Elsyanti
 

Was ist angesagt? (20)

Manajemen keuangan part 3 of 5
Manajemen keuangan part 3 of 5Manajemen keuangan part 3 of 5
Manajemen keuangan part 3 of 5
 
106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter
106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter
106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter
 
Bab IV Teori Perilaku Konsumen
Bab IV Teori Perilaku KonsumenBab IV Teori Perilaku Konsumen
Bab IV Teori Perilaku Konsumen
 
Efek substitusi dan pendapatan
Efek substitusi dan pendapatanEfek substitusi dan pendapatan
Efek substitusi dan pendapatan
 
Teori Permintaan akan Uang Klasik dan Keynes (Ekonomi Moneter - BAB 4)
Teori Permintaan akan Uang Klasik dan Keynes (Ekonomi Moneter - BAB 4)Teori Permintaan akan Uang Klasik dan Keynes (Ekonomi Moneter - BAB 4)
Teori Permintaan akan Uang Klasik dan Keynes (Ekonomi Moneter - BAB 4)
 
Pasar Persaingan Sempurna (Ekonomi Mikro)
Pasar Persaingan Sempurna (Ekonomi Mikro)Pasar Persaingan Sempurna (Ekonomi Mikro)
Pasar Persaingan Sempurna (Ekonomi Mikro)
 
Time value of money
Time value of moneyTime value of money
Time value of money
 
Return dan Risiko Aset Tunggal
Return dan Risiko Aset TunggalReturn dan Risiko Aset Tunggal
Return dan Risiko Aset Tunggal
 
Faktor faktor yang mempengaruhi investasi
Faktor faktor yang mempengaruhi investasiFaktor faktor yang mempengaruhi investasi
Faktor faktor yang mempengaruhi investasi
 
Permintaan dan penawaran agregat
Permintaan dan penawaran agregatPermintaan dan penawaran agregat
Permintaan dan penawaran agregat
 
Kebijakan moneter
Kebijakan moneterKebijakan moneter
Kebijakan moneter
 
Penilaian Obligasi (Valuasi Obligasi)
Penilaian Obligasi (Valuasi Obligasi)Penilaian Obligasi (Valuasi Obligasi)
Penilaian Obligasi (Valuasi Obligasi)
 
metode trend kuadratis
metode trend kuadratismetode trend kuadratis
metode trend kuadratis
 
Contoh Soal Pengantar Ekonomi https://www.masterfair.xyz/
Contoh Soal Pengantar Ekonomi https://www.masterfair.xyz/Contoh Soal Pengantar Ekonomi https://www.masterfair.xyz/
Contoh Soal Pengantar Ekonomi https://www.masterfair.xyz/
 
Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1
Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1
Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1
 
Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...
Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...
Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...
 
Jumlah Uang Beredar dan Penawaran Uang (Ekonomi Moneter - BAB 5)
Jumlah Uang Beredar dan Penawaran Uang (Ekonomi Moneter - BAB 5)Jumlah Uang Beredar dan Penawaran Uang (Ekonomi Moneter - BAB 5)
Jumlah Uang Beredar dan Penawaran Uang (Ekonomi Moneter - BAB 5)
 
Portofolio investasi-bab-17-analisis-opsi
Portofolio investasi-bab-17-analisis-opsiPortofolio investasi-bab-17-analisis-opsi
Portofolio investasi-bab-17-analisis-opsi
 
Keseimbangan 4 sektor
Keseimbangan 4 sektorKeseimbangan 4 sektor
Keseimbangan 4 sektor
 
Ppt akuntansi differensial
Ppt akuntansi differensialPpt akuntansi differensial
Ppt akuntansi differensial
 

Andere mochten auch

Teori Pertumbuhan Ekonomi
Teori Pertumbuhan EkonomiTeori Pertumbuhan Ekonomi
Teori Pertumbuhan Ekonomi
msahuleka
 
Prinsip ekonomi casefair e8j2
Prinsip ekonomi casefair e8j2Prinsip ekonomi casefair e8j2
Prinsip ekonomi casefair e8j2
qwertycoy
 
4. kemiskinan, ketimpangan, dan pembangunan
4. kemiskinan, ketimpangan, dan pembangunan4. kemiskinan, ketimpangan, dan pembangunan
4. kemiskinan, ketimpangan, dan pembangunan
MiracLe Min
 
Menurut teori keynes ,,,,
Menurut teori keynes ,,,,Menurut teori keynes ,,,,
Menurut teori keynes ,,,,
bradpull
 
Pengantar ekonomi makro
Pengantar ekonomi makroPengantar ekonomi makro
Pengantar ekonomi makro
Imo Priyanto
 

Andere mochten auch (20)

Kuis uts statistik
Kuis uts statistikKuis uts statistik
Kuis uts statistik
 
Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan Ekonomi
 
4 bab 1
4 bab 14 bab 1
4 bab 1
 
More than Data
More than DataMore than Data
More than Data
 
Bank dan lembaga keuangan - kegiatan mengalokasikan dana
Bank dan lembaga keuangan - kegiatan mengalokasikan danaBank dan lembaga keuangan - kegiatan mengalokasikan dana
Bank dan lembaga keuangan - kegiatan mengalokasikan dana
 
ekonomi mikro makro
ekonomi mikro makroekonomi mikro makro
ekonomi mikro makro
 
Inflasi
InflasiInflasi
Inflasi
 
Bab 2 teori ekonomi klasik dan keyness
Bab 2 teori ekonomi klasik dan keynessBab 2 teori ekonomi klasik dan keyness
Bab 2 teori ekonomi klasik dan keyness
 
Teori Pertumbuhan Ekonomi
Teori Pertumbuhan EkonomiTeori Pertumbuhan Ekonomi
Teori Pertumbuhan Ekonomi
 
Konsumsi dan Investasi
Konsumsi dan InvestasiKonsumsi dan Investasi
Konsumsi dan Investasi
 
KONSUMSI
KONSUMSIKONSUMSI
KONSUMSI
 
Prinsip ekonomi casefair e8j2
Prinsip ekonomi casefair e8j2Prinsip ekonomi casefair e8j2
Prinsip ekonomi casefair e8j2
 
4. kemiskinan, ketimpangan, dan pembangunan
4. kemiskinan, ketimpangan, dan pembangunan4. kemiskinan, ketimpangan, dan pembangunan
4. kemiskinan, ketimpangan, dan pembangunan
 
(Pert. 2) teori konsumsi dan investasi
(Pert. 2) teori konsumsi dan investasi(Pert. 2) teori konsumsi dan investasi
(Pert. 2) teori konsumsi dan investasi
 
Menurut teori keynes ,,,,
Menurut teori keynes ,,,,Menurut teori keynes ,,,,
Menurut teori keynes ,,,,
 
1 soal latihan distribusi frekuensi 2016
1 soal latihan distribusi frekuensi 20161 soal latihan distribusi frekuensi 2016
1 soal latihan distribusi frekuensi 2016
 
Makalah ekonomi makro
Makalah ekonomi makroMakalah ekonomi makro
Makalah ekonomi makro
 
Mi bab5 kel10_revisii
Mi bab5 kel10_revisiiMi bab5 kel10_revisii
Mi bab5 kel10_revisii
 
Pengantar ekonomi makro
Pengantar ekonomi makroPengantar ekonomi makro
Pengantar ekonomi makro
 
2017 Tantangan Risiko Global Indonesia
2017 Tantangan Risiko Global Indonesia2017 Tantangan Risiko Global Indonesia
2017 Tantangan Risiko Global Indonesia
 

Ähnlich wie Suku bunga

Makalah suku bunga bank indonesia
Makalah suku bunga bank indonesiaMakalah suku bunga bank indonesia
Makalah suku bunga bank indonesia
naeltalahaturuson
 
Makalah suku bunga bank indonesia
Makalah suku bunga bank indonesiaMakalah suku bunga bank indonesia
Makalah suku bunga bank indonesia
naeltalahaturuson
 
Tasya nabila 2003101010346 Makalah Obligasi & Pasar Modal.pdf
Tasya nabila 2003101010346 Makalah Obligasi & Pasar Modal.pdfTasya nabila 2003101010346 Makalah Obligasi & Pasar Modal.pdf
Tasya nabila 2003101010346 Makalah Obligasi & Pasar Modal.pdf
TasyaNabila18
 

Ähnlich wie Suku bunga (20)

Mku materi 1
Mku materi 1Mku materi 1
Mku materi 1
 
Makalah 1 manajemen keuangan - NUROH - 11011700148
Makalah 1 manajemen keuangan - NUROH - 11011700148Makalah 1 manajemen keuangan - NUROH - 11011700148
Makalah 1 manajemen keuangan - NUROH - 11011700148
 
risiko suku bunga.pptrisiko suku bunga.ppt
risiko suku bunga.pptrisiko suku bunga.pptrisiko suku bunga.pptrisiko suku bunga.ppt
risiko suku bunga.pptrisiko suku bunga.ppt
 
Teori Tingkat Bunga.pptx
Teori Tingkat Bunga.pptxTeori Tingkat Bunga.pptx
Teori Tingkat Bunga.pptx
 
Mk04 bunga
Mk04 bungaMk04 bunga
Mk04 bunga
 
Tugas mn 1
Tugas mn 1Tugas mn 1
Tugas mn 1
 
Yustika resume dan uts
Yustika resume dan utsYustika resume dan uts
Yustika resume dan uts
 
Manajemen risiko suku bunga
Manajemen risiko suku bungaManajemen risiko suku bunga
Manajemen risiko suku bunga
 
Tugas softskill
Tugas softskillTugas softskill
Tugas softskill
 
Tugas softskill
Tugas softskillTugas softskill
Tugas softskill
 
Tugas softskill
Tugas softskillTugas softskill
Tugas softskill
 
Manajemen keuangan resume bab 1 7
Manajemen keuangan resume bab 1 7Manajemen keuangan resume bab 1 7
Manajemen keuangan resume bab 1 7
 
Manajemen keuangan resume bab 1 7
Manajemen keuangan resume bab 1 7Manajemen keuangan resume bab 1 7
Manajemen keuangan resume bab 1 7
 
Manajemen keuangan resume bab 1 7
Manajemen keuangan resume bab 1 7Manajemen keuangan resume bab 1 7
Manajemen keuangan resume bab 1 7
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Makalah suku bunga bank indonesia
Makalah suku bunga bank indonesiaMakalah suku bunga bank indonesia
Makalah suku bunga bank indonesia
 
Makalah suku bunga bank indonesia
Makalah suku bunga bank indonesiaMakalah suku bunga bank indonesia
Makalah suku bunga bank indonesia
 
Tasya nabila 2003101010346 Makalah Obligasi & Pasar Modal.pdf
Tasya nabila 2003101010346 Makalah Obligasi & Pasar Modal.pdfTasya nabila 2003101010346 Makalah Obligasi & Pasar Modal.pdf
Tasya nabila 2003101010346 Makalah Obligasi & Pasar Modal.pdf
 
Tugas 1
Tugas 1Tugas 1
Tugas 1
 
Makalah keuangan sebelum uts
Makalah keuangan sebelum utsMakalah keuangan sebelum uts
Makalah keuangan sebelum uts
 

Mehr von Arief Anzarullah

Presentasi kerukunan antar umat beragama
Presentasi kerukunan antar umat beragamaPresentasi kerukunan antar umat beragama
Presentasi kerukunan antar umat beragama
Arief Anzarullah
 
Analisa pengaruh neraca pembayaran. (Makalah Ekonomi Internasional)
Analisa pengaruh neraca pembayaran. (Makalah Ekonomi Internasional)Analisa pengaruh neraca pembayaran. (Makalah Ekonomi Internasional)
Analisa pengaruh neraca pembayaran. (Makalah Ekonomi Internasional)
Arief Anzarullah
 
Daerah konvergensi dan dinamika ekonomi indonesia
Daerah konvergensi dan dinamika ekonomi indonesiaDaerah konvergensi dan dinamika ekonomi indonesia
Daerah konvergensi dan dinamika ekonomi indonesia
Arief Anzarullah
 
Kemiskinan, ketimpangan, dan pembangunan
Kemiskinan, ketimpangan, dan pembangunanKemiskinan, ketimpangan, dan pembangunan
Kemiskinan, ketimpangan, dan pembangunan
Arief Anzarullah
 
Analisis neraca pembayaran indonesia (full)
Analisis neraca pembayaran indonesia (full)Analisis neraca pembayaran indonesia (full)
Analisis neraca pembayaran indonesia (full)
Arief Anzarullah
 
Pengantar Ekonomi Pembagunan
Pengantar Ekonomi Pembagunan Pengantar Ekonomi Pembagunan
Pengantar Ekonomi Pembagunan
Arief Anzarullah
 
Instrumen evaluasi kinerja
Instrumen evaluasi kinerjaInstrumen evaluasi kinerja
Instrumen evaluasi kinerja
Arief Anzarullah
 

Mehr von Arief Anzarullah (15)

IKD- SDA
IKD- SDAIKD- SDA
IKD- SDA
 
Presentasi kerukunan antar umat beragama
Presentasi kerukunan antar umat beragamaPresentasi kerukunan antar umat beragama
Presentasi kerukunan antar umat beragama
 
Gerakan rotasi bumi ikd
Gerakan rotasi bumi ikdGerakan rotasi bumi ikd
Gerakan rotasi bumi ikd
 
Presentasi tenses group 8
Presentasi tenses group 8Presentasi tenses group 8
Presentasi tenses group 8
 
Persaingan Monopolistik
Persaingan MonopolistikPersaingan Monopolistik
Persaingan Monopolistik
 
Analisa pengaruh neraca pembayaran. (Makalah Ekonomi Internasional)
Analisa pengaruh neraca pembayaran. (Makalah Ekonomi Internasional)Analisa pengaruh neraca pembayaran. (Makalah Ekonomi Internasional)
Analisa pengaruh neraca pembayaran. (Makalah Ekonomi Internasional)
 
Manajemen Pemasaran
Manajemen PemasaranManajemen Pemasaran
Manajemen Pemasaran
 
Keterbelakangan
KeterbelakanganKeterbelakangan
Keterbelakangan
 
Daerah konvergensi dan dinamika ekonomi indonesia
Daerah konvergensi dan dinamika ekonomi indonesiaDaerah konvergensi dan dinamika ekonomi indonesia
Daerah konvergensi dan dinamika ekonomi indonesia
 
Kemiskinan, ketimpangan, dan pembangunan
Kemiskinan, ketimpangan, dan pembangunanKemiskinan, ketimpangan, dan pembangunan
Kemiskinan, ketimpangan, dan pembangunan
 
Analisis neraca pembayaran indonesia (full)
Analisis neraca pembayaran indonesia (full)Analisis neraca pembayaran indonesia (full)
Analisis neraca pembayaran indonesia (full)
 
Pengantar Ekonomi Pembagunan
Pengantar Ekonomi Pembagunan Pengantar Ekonomi Pembagunan
Pengantar Ekonomi Pembagunan
 
Resume Kompensasi SDM
Resume Kompensasi SDMResume Kompensasi SDM
Resume Kompensasi SDM
 
Instrumen evaluasi kinerja
Instrumen evaluasi kinerjaInstrumen evaluasi kinerja
Instrumen evaluasi kinerja
 
Persentasi jurnal sdm
Persentasi jurnal sdmPersentasi jurnal sdm
Persentasi jurnal sdm
 

Kürzlich hochgeladen

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 

Kürzlich hochgeladen (20)

MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptxPANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 

Suku bunga

  • 2. Kelompok 6 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Arief Anzarullah Try Arista Pancarani Heirine Tanara M. Riza Rayogi Mutiarany Nuary Elga Rizky Maulidyna Anis M. Ade Hartadi (01111401063) (01101401077) (01101401069) (01111401057) (01111401111) (01101401067) (01101401085) Dosen Pengasuh : Drs. Syaipan Djambak, M.Si
  • 3. Pengertian Tingkat Bunga Tingkat suku bunga (interest rate) merupakan salah satu variabel ekonomi yang sering dipantau oleh para pelaku ekonomi. Tingkat suku bunga dipandang memiliki dampak langsung terhadap kondisi perekonomian. Berbagai keputusan yang berkenaan dengan konsumsi, tabungan dan investasi terkait erat dengan kondisi tingkat suku.
  • 4. Definisi Tingkat Bunga 1. Boediono (2001:75) mengemukakan bahwa: “Tingkat bunga adalah sebagai harga dari penggunaan uang untuk jangka waktu tertentu”. 2. Tingkat bunga adalah harga yang harus dibayar bila terjadi pertukaran antara satu rupiah sekarang dan satu rupiah nanti, misalnya setahun lagi. Contoh : tingkat bunga 20% per tahun, artinya bila sekarang meminjam Rp.1.000.000,- maka setahun lagi mengembalikan Rp.1.200.000,-
  • 5. 1. Teori Tingkat Bunga Klasik • Menurut teori kaum klasik, bunga adalah harga dari penggunaan loanable funds atau harga yang terjadi dipasar dana investasi dalam suatu periode tertentu. • Dalam pasar dana investasi terdapat 2 kelompok : Surplus of fund Lack of fund
  • 6. Lan jutan Teori Tingkat Bunga Klasik 1. 2. Surplus of fund yaitu anggota masyarakat yang dalam suatu periode tertentu mempunyai kelebihan pendapatan dari kebutuhan mereka untuk konsumsi. Lack of fund yaitu para investor yang dalam periode yang sama membutuhkan dana untuk investasi lebih dari pendapatannya atau para pengusaha yang ingin memperluas usahanya. Jumlah tabungan dari kelompok penabung membentuk supply akan loanable funds dan jumlah kebutuhan dari kelompok investor membentuk permintaan (demand) akan loanable funds.
  • 7. Tingkat Bunga Keseimbangan (Klasik) Tingkat Bunga % E2 i2 i1 I = Kurva Permintaan terhadap dana investasi S S = Kurva penawaran dana investasi E1 I2 I1,i2 = tingkat bunga keseimbangan I1 0 F1 F2 Dana Investasi Tingkat bunga keseimbangan tercipta di pasar dana investasi atau pasar barang dengan bertemunya antara penawaran dan permintaan akan dana investasi (S = I).
  • 8. 2. Teori Tingkat Bunga Keynes • Menurut Keynes, tingkat bunga ditentukan oleh permintaan dan penawaran uang. Ada Tiga Motif orang memegang uang yaitu: – Motif Transaksi – Motif Berjaga-jaga – Motif Spekulasi • Keynes menekankan hubungan langsung antara tingkat bunga yang harus dibayar dengan unsur permintaan uang untuk tujuan spekulasi. Permintaan uang akan besar bila tingkat bunga rendah dan sebaliknya.
  • 9. Lanjutan Teori Tingkat Bunga Keynes • Menurut Keynes, uang juga bisa produktif, hanya saja caranya berbeda dengan pandangan klasik. • Apabila ada uang tunai ditangan, orang akan dapat berspekulasi dengan jalan membeli surat-surat berharga seperti saham atau obligasi dipasar modal. • Dengan kemungkinan memperoleh keuntungan berupa capital gain atau deviden (dari hasil saham) ataupun memperoleh bunga (dari obligasi). Oleh karena ada kemungkinan mendapat keuntungan inilah, apabila uang tersebut dipinjamkan kepada seseorang, maka orang yang memperoleh pinjaman haruslah membayar bunga.
  • 10. Kurva Tingkat keseimbangan Keynes i i1 i2 MD 0 MS1 MS2 Money Supply (MS)
  • 11. 3. Teori Modern Teori ini dikembangkan oleh John Hicks di dalam Econometrica (1937). John Hicks yang pertama kali menekankan suatu tingkat bunga keseimbangan umum (General Equilibrium of Interest Rate) dalam perekonomian, bila memenuhi keseimbangan di pasar dana investasi (pasar barang) dan keseimbangan di pasar uang. Tingkat bunga keseimbangan umum inilah yang disebut dengan tingkat bunga murni (pure interest rate = RM).
  • 12. Tipe suku bunga Ada 2 tipe suku bunga, yaitu : 1. Real interest rate Koreksi atas tingkat inflsi dan didefinisikan sebagai nominal interest rate dikurangi dengan tingkat inflasi. Real rate = Nominal rate – Rate of inflation 2. Nominal interest rate. Tingkat suku bunga yang biasanya tertera di rekening koran dimana mereka memberikan tingkat pengembalian untuk setiap investasi yang dilakukan.
  • 13. Pengukur Tingkat suku bunga 1. Pinjaman sederhana Adalah sejumlah pinjaman debitur yang dibayar kembali pada waktu jatuh tempo ditambah bunga pinjaman. 2. Pinjaman bayaran tetap Adalah sejumlah pinjaman debitur yang dibayar setiap periode ditambah bunga pinjaman dengan jumlah tetap, biasanya perbulan. 3. Obligasi kupon Adalah penerbit atau penjual obligasi membayar bunga tetap (coupon payment) kepada pemegang obligasi setiap tahun dan nilai nominal pada waktu jatuh tempo. 4. Obligasi diskonto atau tanpa kupon Adalah obligasi tanpa kupon yang dibeli dibawah harga nominal dan dibayar lagi sebesar nilai nominal sesudah jatuh tempo.
  • 14. Struktur Resiko Tingkat suku bunga 1. Resiko kegagalan Adalah kemungkinan obligasi gagal jual karena ketidak sanggupan penerbit obligasi membayar bunga atau pembayaran nilai nominal obligasi pada saat jatuh tempo. Obligasi yang tidak memiliki kegagalan disebut dengan obligasi bebas resiko kegagalan, yaitu obligasi pemerintah. 2. Likuiditas Penurunan likuiditas obligasi perusahaan karena sulit diperdagangkan dan biaya penjualan naik mengakibatkan penurunan permintaan. 3. Pajak pendapatan Pajak pendapatan dibebankan pada pendapatan kupon obligasi perusahaan, sebaliknya pajak pendapatan tidak dibebankan pada pada pendapatan kupon obligasi pemerintah.
  • 15. Faktor yang mempengaruhi suku bunga 1. Kebutuhan dana Apabila bank kekurangan dana, sementara pemohonan pinjaman meningkat, maka yang dilakukan oleh bank agar dana tersebut cepat terpenuhi dengan meningkatkan suku bunga simpanan. 2. Persaingan Dalam memperebutkan dana simpanan, maka disamping faktor promosi, yang paling utama pihak perbankan harus memerhatikan pesaing. Dalam arti jika untuk bunga simpanan rata-rata 16%, maka jika hendak membutuhkan dana cepat sebaiknya bunga simpanan kita naikkan diatas bunga pesaing misalnya 17%. 3. Kebijakan pemerintah Baik bunga simpanan maupun bunga pinjaman kita tidak boleh melebihi bunga yang sudah ditetapkan oleh pemerintah
  • 16. Lanjutan faktor yang mempengaruhi suku bunga 4. Harga laba yang di inginkan Sesuai dengan target yang diinginkan, jika laba yang diinginkan besar, maka bunga ikut besar dan sebaliknya. 5. Jangka waktu Semakin panjang jangka waktu pinjaman, akan semakin tinggi bunganya, hal ini disebabkan besar kemungkinan resiko dimasa akan datang. 6. Kualitas jaminan Semakin likuid jaminan yang diberikan, semakin rendah bunga kredit yang dibebankan dan sebaliknya. 7. Reputasi perusahaan Bonafiditas suatu perusahaan yang akan memperoleh kredit sangat menentukan tingkat suku bunga yang akan dibebankan nantinya, karena biasanya perusahaan yang bonafid kemungknan risik macet kredit dimasa mendatang relatif kecil dan sebaliknya.
  • 17. Lanjutan faktor yang mempengaruhi suku bunga 8. Produk yang kompetitif Produk yang dibiayai kredit tersebut laku dipasaran. Untuk produk yang kompetitif, bunga kredit yang diberikan relatif rendah dibandingkan dengan produk yang kurang kompetitif. 9. Hubungan baik Biasanya bank menggolongkan nasabahnya antara nasabah utama (primer) dan nasabah biasa (sekunder). Penggolongan ini didasarkan keaktifan dan loyaritas nasabah yang bersangkutan dengan pihak bank. 10. Jaminan pihak ketiga Dalam hal ini pihak yang memberikan jaminan kepada penerima kredit.biasanya jika pihak yang memberikan jaminan bonafid, baik dari segi kemampuan membayar, nama baik maupun loyaritasnya terhadap bank, maka bunga yang dibebankanpun berbeda.
  • 18. Tingkat bunga Murni, Premi Resiko dan Biaya Transaksi (I*M) Tingkat Bunga Murni (pure interest rate) yaitu tingkat bunga dimana tidak ada resiko, yang ada hanya dalam dunia khayal. Sama sekali dan tidak ada biaya lain yang dikeluarkan oleh debitur dalam transaksi tersebut. (I*P) Premi Resiko adalah tambahan tingkat bunga atau kenaikan tingkat bunga yang disebabkan adanya resiko yang diperhitungkan oleh kreditur yaitu dengan jalan meminta barang jaminan atau tingkat bunga yang lebih tinggi. Para debitur yang kurang percaya atau jaminannya rendah maka premi resiko yang dibebankan lebih tinggi. (IT) Biaya Transaksi yaitu biaya yang harus ditanggung dalam penyelenggaraan transaksi, misalnya biaya menyimpan dan memelihara barang jaminan, biaya administrasi, dan biaya penagihan, dan lain-lain. Biaya transaksi berbeda-beda untuk setiap transaksi. Di Negara berkembang biasanya biaya transaksi cukup tinggi dan dibebankan dalam bentuk bunga yang lebih tinggi.
  • 19. Tingkat bunga nominal Tingkat bunga nominal adalah tingkat bunga yang harus dibayar disamping pengembalian pinjaman pokok pada saat jatuh tempo dan merupakan penjumlahan dari unsur-unsur tingkat bunga, yaitu: tingkat bunga murni, premi resiko, biaya transaksi, laju inflasi. Faktor-faktor tersebut subjektif terutama yang berkaitan dengan perkiraan tentang perkembangan perekonomian dimasa yang akan dating. Oleh karena itu diberi tanda diatasnya berupa bintang (*). Rumus tingkat bunga nominal adalah : IN = I*M + I*P + IT + I*i
  • 20. Tingkat Bunga Riil Tingkat bunga riil adalah tingkat bunga nominal dikurangi laju inflasi yang terjadi selama periode yang sama. Ir = In – Ii Dimana: Ir = Tingkat bunga riil (actual real rate of interest) In = Tingkat bunga nominal Ii = Laju inflasi yang benar-benar terjadi selama periode tersebut.
  • 21. Dampak perubahan suku bunga • GDP (Gross Domestik Product) Sebagai indikator tingkat kesehatan pertumbuhan ekonomi Negara, meliputi Konsumsi + Investasi + Pengeluaran Pemerintah + (Ekspor-Impor) apabila peningkatan suku bunga mampu mengangkat pertumbuhan ekonomi maka interest rate (IR) perlu dinaikkan demikian juga sebaliknya. • Tingkat Pengangguran (Unemployment Rate) Dampak yang harus diperhatikan dalam kebijakan naikturunnya suku bunga apakah semakin meningkatkan peluang usaha dan peluang kerja atau malah justru meningkatkan pengangguran dan PHK. Unemployment Rate berpengaruh terhadap sinyal perubahan tren perekonomian Negara.
  • 22. Lanjutan dampak perubahan suku bunga • Kredit Perumahan Rakyat Turunnya jumlah unit perumahan baru dapat memperlambat perekonomian dan mendorong ke arah resesi. Sebaliknya, peningkatan pada jumlah unit perumahan baru mengindikasikan tumbuhnya perekonomian. Masalahnya kenaikan interest rate kadang menghambat daya beli masyarakat terhadap perumahan baru dan suku bunga pinjaman (KPR) yang masih dalam masa pembayaran jangka panjang. Problem inilah yang kadang kebijakan kenaikan interest rate sangat tidak disukai oleh rakyat kecil. Contohnya belakangan The Fed selama hampir setahun ini tetap mempertahankan suku bunga rendah < 0.25 % dalam rangka menguatkan ekonomi kerakyatan.
  • 23. Table Suku Bunga Dunia • Tabel Tingkat Suku Bunga Dunia meliputi tingkat suku bunga saat ini dari 23 negara berbeda termasuk kurs sebelumnya dan tanggal terakhir ketika diubah oleh Bank Sentral. • Tinjuan Bank Sentral Utama
  • 24. Lanjutan Table Suku Bunga Dunia
  • 25. Lanjutan Table Suku Bunga Dunia
  • 26. Lanjutan Table Suku Bunga Dunia
  • 27. Penjelasan • Dari data suku bunga diatas, dapat di katakan bahwa tingkat suku bunga indonesia termasuk masih tergolong besar apa bila dibandingkan dengan negaranegara maju yang ada di Asia Pasific. • Akan tetapi tingkat suku bunga indonesia dari tahun ke tahun cendrung turun. Hal tersebut baik untuk membuat investasi (dan konsumsi) bertambah. Apa bila tingkat suku bunga naik, maka penawaran (tabungan) akan naik dan permintaan akan dana investasi akan turun.
  • 28. • Tulus T.H. Tambunan (2009 : 177) di dalam kelompok ASEAN, Indonesia termasuk ekonomi yang suku bunganya relatif tinggi. • Suku bunga untuk tabungan deposito di Indonesia berkisar antara tertinggi 23% pada tahun 1998 saat krisis ekonomi mencapai klimaksnya dan terendah 3,48% pada tahun 2007. • Sedangkan untuk deposito berjangka 12 bulan, pada tahun 1998 suku bunganya juga paling tinggi mencampai hampir 28,3%.
  • 29. • Ini dikarenakan krisis ekonomi yang disebabkan oleh krisis rupiah, sehingga pemerintah melalui kebijakan moneternya berusaha menguatkan nilai tukar rupiah terhadap dolar As dengan menaikan suku bunga bank. • Teorinya, jika suku bunga tabungan dalam rupiah lebih tinggi dibandingkan suku bunga tabungan dalam dolar AS, maka arus modal akan masuk ke indonesia atau paling tidak, pelarian modal ke luar bisa dihentikan atau dikurangi.