SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 23
Downloaden Sie, um offline zu lesen
Graph

Politeknik Elektronika Negeri
          Surabaya
Pengantar
• Teori graph merupakan pokok bahasan
  yang memiliki banyak penerapan.
• Graph digunakan untuk
  merepresentasikan obyek-obyek diskrit
  dan hubungan antar obyek-obyek
  tersebut.
Definisi
• Graph G didefinisikan sebagai pasangan
  himpunan (V,E), dimana:
   – V = himpunan berhingga dan tidak kosong dari
     simpul-simpul (vertices atau node).
   – E = himpunan garis/sisi (edges atau arcs) yang
     menghubungkan sepasang simpul.
  atau biasa ditulis notasi G = (V,E).
• Simpul pada graph dapat dinomori dengan
  huruf, seperti v, w, ..., dengan bilangan 1, 2, 3,
  ..., atau gabungan keduanya. Sedangkan garis
  yang menghubungkan simpul vi dengan simpul
  vj dinyatakan dengan pasangan (vi, vj) atau
  dengan lambang e1, e2, e3, ...
Definisi
• Graph G didefinisikan sebagai himpunan simpul V(G)
  dan himpunan garis E(G), dimana tiap simpul
  berasosiasi dengan himpunan yang berisi satu atau lebih
  simpul yang disebut titik ujung.
• Garis dengan satu titik ujung disebut dengan loop.
• Dua garis yang memiliki titik ujung yang sama disebut
  garis paralel.
• Dua simpul yang dihubungkan oleh sebuah garis disebut
  adjacent.
• Satu atau lebih garis berakhir pada satu titik ujung yang
  disebut incident.
• Simpul-simpul yang tidak memiliki garis incident disebut
  titik terasing.
• Graph yang tidak memiliki simpul disebut graph
  kosong.
Definisi
                                           Dari graph di samping dapat
                                           dijelaskan sebagai berikut:
                                             –   V(G) = {v1, v2, v3, v4, v5, v6}
                                             –   E(G) = {e1, e2, e3, e4, e5, e6}
                                             –   Loop adalah e6 dan e7.
      v1              v4   e6    v5
                                      e7     –   Garis paralel adalah e1 dan e2, dimana
e1         e3                                    keduanya menghubungkan titik v1
      e2         e5         v6                   dengan v2
 v2
      e4    v3                               –   Adjacent terhadap v1 adalah v2 dan v3
                                             –   Adjacent terhadap v4 adalah v5
                                             –   Incident dari e1 adalah e2, e3, e4
                                             –   Incident dari e2 adalah e1, e3, e4, e5
                                             –   Incident dari e6 adalah e7
                                             –   Titik terasing adalah v6
Graph Tidak Berarah
Menurut jenis garis-garisnya, graph
dibedakan menjadi dua jenis, yaitu graph
berarah dan graph tidak berarah.
  – Graph tidak berarah adalah graph yang
    garis-garisnya tidak mempunyai orientasi
    arah. Pada graph tidak berarah urutan
    pasangan simpul yang dihubungkan oleh sisi
    tidak diperhatikan. Sehingga (vi , vj) = (vj , vi)
    adalah sisi yang sama.
Graph Berarah
– Graph berarah adalah graph yang setiap
  garisnya diberikan orientasi arah. Pada graph
  berarah (vj , vk) dan (vk , vj) menyatakan dua
  buah garis yang berbeda. Atau dapat dikatakan
  (vj , vk) ≠ (vk , vj). Untuk garis (vj , vk), simpul vj
  dinamakan simpul asal (initial vertex) dan
  simpul vk dinamakan simpul terminal (terminal
  vertex).                   v1
                       e1                   e3
                             e2
                  v2                   e4        v3
                             e5
                        e6                  e7
                                  v4
Graph Sederhana
• Graph Sederhana adalah graph yang
  tidak memiliki loops atau garis paralel.
  – Contoh Graph Sederhana dengan 4 Simpul
    dan 2 Garis
              u   v  u    v  u   v   u   v
     u    v



     x    w    x   w   x   w   x   w   x     w
Graph Lengkap pada n verteks
• Graph dengan n simpul v1,v2, … , vn yang
  mempunyai himpunan garis yang berisi
  tepat satu garis untuk tiap pasangan
  simpul yang berbeda.
  – Contoh Graph lengkap untuk jumlah simpul 2,
    3, 4, 5                             v1

                  v3        v1   v2

                                      v5             v2



                            v3             v4   v3
 v1    v2    v1        v2        v4
Sub Graph
• Graph H dikatakan merupakan Sub
  Graph dari graph G jika-dan-hanya-jika,
  setiap simpul dalam H juga merupakan
  simpul dari G, dan setiap garis dalam H
  juga merupakan garis dari G, dan setiap
  garis dalam H mempunyai titik ujung yang
  sama dengan G.
Sub Graph
A                          B                     C                        D
                    e3
     e1
               v2                                                                        v2
                                                                v2
v1        e2                                                              v1
                           v1

E                          F                     G                        H
                                                                                              e3
               v2               e1                    e1                                 v2
                                       v2                       v2
v1        e2                                     v1        e2
                          v1

I                          J                     K                        L
                    e3                      e3                       e3                       e3
                                e1                                             e1
               v2                      v2                       v2                       v2
v1                        v1                     v1        e2             v1        e2



                         Graph Lengkap dan Sub Graph-nya
Konsep Derajat pada Graph
• Derajat dari sebuah simpul adalah jumlah
  garis yang menjadi incident pada simpul
  tersebut.
• Misal G adalah Graph dan v adalah simpul
  dari G. Derajat dari v, dinotasikan deg(v)
  sama dengan jumlah garis yang menjadi
  incident pada v.
• Total derajat dari G adalah jumlah derajat
  dari semua simpul pada G.
• Derajat dari sebuah loop adalah 2.
Konsep Derajat pada Graph
• Misal G adalah Graph dan jumlah derajat
  dari semua simpul dari G sama dengan
  dua kali jumlah garis dari G.
• Jika simpul dari G dinyatakan sebagai
  v1,v2, …, vn dimana n adalah integer
  positif, maka :
  – Total derajat dari G = deg(v1) + deg(v2) + …
   +                                   deg(vn)
                         = 2. (jumlah garis pada
   G)
Graph Isomorfik
• Dua buah graph yang isomorfik adalah
  dua buah graph yang sama, kecuali
  penamaan simpul dan garisnya saja yang
  berbeda. Hal ini dibenarkan karena
  sebuah graph dapat digambarkan dalam
            3
                              v    w
  banyak cara.
                    d     c


   Contoh:
         1
                4      2   a            b   x            y
              (a) G1           (b) G2           (c) G3
G1 isomorfik dengan G2, sedang G1 tidak isomorfik dengan G3
Graph Planar dan Graph Bidang
• Graph planar adalah graph yang dapat
  digambarkan pada bidang datar dengan
  sisi-sisi tidak saling memotong.
• Suatu graph kemungkinan merupakan
  graph planar meskipun graph ini
  digambarkan dengan garis-garis yang
  saling berpotongan, karena graph tersebut
  dapat digambarkan dengan cara berbeda
  yang garis-garisnya tidak saling
  berpotongan.
Graph Planar dan Graph Bidang
• Graph planar yang digambarkan dengan
  garis-garis yang tidak saling berpotongan
  disebut graph bidang (plane graph).

  – Contoh tiga buah Graph Planar. Graph b dan
    c adalah Graph Bidang


          a           b             c
Lintasan dan Sirkuit Euler
• Lintasan Euler adalah lintasan yang melalui
  masing-masing garis di dalam graph tepat satu
  kali.
• Bila lintasan tersebut kembali ke simpul asal,
  membentuk lintasan tertutup (sirkuit), maka
  lintasan tertutup itu dinamakan sirkuit Euler.
  Jadi, sirkuit Euler adalah sirkuit yang melewati
  masing-masing garis tepat satu kali.
• Graph yang mempunyai sirkuit Euler disebut
  graph Euler (Eulerian Graph). Graph yang
  mempunyai lintasan Euler dinamakan graph
  semi-Euler (semi Eulerian graph).
Lintasan dan Sirkuit Euler
      2            1             1               2                 2       3
(a)                        (b)           3                   (c)
                                                                       5
                                                         4    1                4

      3            4             5               6                 6       7
           a


(d)   d            b       (e)       1               2       (f)   a       b
                                             3

      e                c                                           c       d   e
                                     4               5

               f



      (a) dan (b) Graph yang mempunyai lintasan Euler (graph semi-
            Euler)
      (c) dan (d) Graph yang mempunyai sirkuit Euler (graph Euler)
      (e) dan (f) Graph yang tidak memiliki lintasan dan sirkuit Euler
Lintasan dan Sirkuit Hamilton
• Lintasan Hamilton adalah lintasan yang melalui tiap
  simpul dalam graph tepat satu kali.
• Bila lintasan tersebut kembali ke simpul asal
  membentuk lintasan tertutup (sirkuit), maka lintasan
  tertutup tersebut dinamakan sirkuit Hamilton.
• Jadi sirkuit Hamilton adalah sirkuit yang melalui tiap
  simpul di dalam graph tepat satu kali, kecuali simpul
  asal (sekaligus simpul akhir) yang dilalui dua kali.
• Graph yang memiliki sirkuit Hamilton dinamakan
  graph Hamilton sedangkan graph yang memiliki
  lintasan Hamilton dinamakan graph semi-Hamilton.
Lintasan dan Sirkuit Hamilton
      1          2         1         2         1         2




      4          3         4         3         4         3
           (a)                 (b)                 (c)



(a) Graph yang memiliki lintasan Hamilton (3,2,1,4)
(b) Graph yang memiliki sirkuit Hamilton (1,2,3,4,1)
(c) Graph yang tidak memiliki lintasan maupun sirkuit Hamilton
Latihan Soal
1.       Berapa jumlah simpul yang dimiliki oleh sebuah graph
         G jika G mempunyai:
     –     16 garis dan semuanya berderajat 2
     –     21 garis, 3 simpul berderajat 4, dan sisanya berderajat 3
     –     24 garis dan semuanya berderajat sama
2.       Misalkan G adalah graph dengan 12 garis. Misalkan
         pula G memiliki 6 titik berderajat 3 dan sisanya
         berderajat kurang dari 3. Tentukan jumlah minimum
         titik dalam G !
3.       Dalam sebuah pesta, sepuluh orang saling berjabar
         tangan. Tiap orang hanya berjabat tangan satu kali
         dengan orang lainnya. Hitung jumlah jabat tangan
         yang terjadi (Petunjuk: modelkan persoalan ini ke
         dalam graph)
Latihan Soal
4. Tunjukkan bahwa            a                       b
                                                                            b’
                                  e
   derajat maksimum                               f
                                                                   a’             c’

                                                          c
   sembarang simpul
                              d                                        f’         d’


   pada graph                             a
                                                                             e’

   sederhana dengan                                               a’
                                          e
   n simpul adalah n-1.                                       b             e’
                          d                                       d’                   b’

                                                                   c’
5. Tentukan mana di                       c

   antara graph berikut                       a                   a’              c’
   ini yang isomorfis
                                                                            b’
                                      f               b           h’              d’
                                  e                           c   g’        f’
                                              d                                   e’
Latihan Soal
6. Gambarkan graph yang mempunyai lintasan
   Hamilton tetapi tidak mempunyai sirkuit
   Hamilton.
7. Tentukan sirkuit Euler yang ada pada graph
   berikut:
                            a
                    b           c

                        e           f
                d

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Sub grup normal dan grup fakto
Sub grup normal dan grup faktoSub grup normal dan grup fakto
Sub grup normal dan grup faktoYadi Pura
 
Makalah struktur aljabar grupoida
Makalah struktur aljabar grupoidaMakalah struktur aljabar grupoida
Makalah struktur aljabar grupoidaDIANTO IRAWAN
 
Matematika Diskrit - 09 graf - 05
Matematika Diskrit - 09 graf - 05Matematika Diskrit - 09 graf - 05
Matematika Diskrit - 09 graf - 05KuliahKita
 
Pengantar analisis real_I
Pengantar analisis real_IPengantar analisis real_I
Pengantar analisis real_IFerry Angriawan
 
Order dari Elemen Grup
Order dari Elemen GrupOrder dari Elemen Grup
Order dari Elemen Grupwahyuhenky
 
Grup dan subgrup siklik
Grup dan subgrup siklikGrup dan subgrup siklik
Grup dan subgrup siklikStepanyCristy
 
Relasi rekursi (2) : Menentukan solusi relasi Rekursi Linier Homogen Berkoefi...
Relasi rekursi (2) : Menentukan solusi relasi Rekursi Linier Homogen Berkoefi...Relasi rekursi (2) : Menentukan solusi relasi Rekursi Linier Homogen Berkoefi...
Relasi rekursi (2) : Menentukan solusi relasi Rekursi Linier Homogen Berkoefi...Onggo Wiryawan
 
Vektor, Aljabar Linier
Vektor, Aljabar LinierVektor, Aljabar Linier
Vektor, Aljabar LinierSartiniNuha
 
Subgrup normal dan grup faktor
Subgrup normal dan grup faktorSubgrup normal dan grup faktor
Subgrup normal dan grup faktorSholiha Nurwulan
 
Modul Logika Matematika Lengkap
Modul Logika Matematika LengkapModul Logika Matematika Lengkap
Modul Logika Matematika LengkapAbdullah Banjary
 
Matematika Diskrit - 09 graf - 08
Matematika Diskrit - 09 graf - 08Matematika Diskrit - 09 graf - 08
Matematika Diskrit - 09 graf - 08KuliahKita
 
Penyelesaian sistem persamaan linear dengan metode iterasi gauss seidel
Penyelesaian sistem persamaan linear dengan metode iterasi gauss seidelPenyelesaian sistem persamaan linear dengan metode iterasi gauss seidel
Penyelesaian sistem persamaan linear dengan metode iterasi gauss seidelBAIDILAH Baidilah
 

Was ist angesagt? (20)

Sub grup normal dan grup fakto
Sub grup normal dan grup faktoSub grup normal dan grup fakto
Sub grup normal dan grup fakto
 
Teori Group
Teori GroupTeori Group
Teori Group
 
Geometri analitik ruang
Geometri analitik ruangGeometri analitik ruang
Geometri analitik ruang
 
Makalah struktur aljabar grupoida
Makalah struktur aljabar grupoidaMakalah struktur aljabar grupoida
Makalah struktur aljabar grupoida
 
Transformasi elementer
Transformasi elementerTransformasi elementer
Transformasi elementer
 
Matematika Diskrit - 09 graf - 05
Matematika Diskrit - 09 graf - 05Matematika Diskrit - 09 graf - 05
Matematika Diskrit - 09 graf - 05
 
Pengantar analisis real_I
Pengantar analisis real_IPengantar analisis real_I
Pengantar analisis real_I
 
Matematika diskrit
Matematika diskritMatematika diskrit
Matematika diskrit
 
Ring
RingRing
Ring
 
Order dari Elemen Grup
Order dari Elemen GrupOrder dari Elemen Grup
Order dari Elemen Grup
 
Grup dan subgrup siklik
Grup dan subgrup siklikGrup dan subgrup siklik
Grup dan subgrup siklik
 
Relasi rekursi (2) : Menentukan solusi relasi Rekursi Linier Homogen Berkoefi...
Relasi rekursi (2) : Menentukan solusi relasi Rekursi Linier Homogen Berkoefi...Relasi rekursi (2) : Menentukan solusi relasi Rekursi Linier Homogen Berkoefi...
Relasi rekursi (2) : Menentukan solusi relasi Rekursi Linier Homogen Berkoefi...
 
Vektor, Aljabar Linier
Vektor, Aljabar LinierVektor, Aljabar Linier
Vektor, Aljabar Linier
 
Subgrup normal dan grup faktor
Subgrup normal dan grup faktorSubgrup normal dan grup faktor
Subgrup normal dan grup faktor
 
Struktur Aljabar Doc
Struktur Aljabar DocStruktur Aljabar Doc
Struktur Aljabar Doc
 
Grup permutasi
Grup permutasiGrup permutasi
Grup permutasi
 
Modul Logika Matematika Lengkap
Modul Logika Matematika LengkapModul Logika Matematika Lengkap
Modul Logika Matematika Lengkap
 
Struktur aljabar-2
Struktur aljabar-2Struktur aljabar-2
Struktur aljabar-2
 
Matematika Diskrit - 09 graf - 08
Matematika Diskrit - 09 graf - 08Matematika Diskrit - 09 graf - 08
Matematika Diskrit - 09 graf - 08
 
Penyelesaian sistem persamaan linear dengan metode iterasi gauss seidel
Penyelesaian sistem persamaan linear dengan metode iterasi gauss seidelPenyelesaian sistem persamaan linear dengan metode iterasi gauss seidel
Penyelesaian sistem persamaan linear dengan metode iterasi gauss seidel
 

Ähnlich wie Graph (20)

Matdis-graph
Matdis-graphMatdis-graph
Matdis-graph
 
10
1010
10
 
Gambar81 contoh-graf
Gambar81 contoh-grafGambar81 contoh-graf
Gambar81 contoh-graf
 
Graph
GraphGraph
Graph
 
Diskret VII Graph
Diskret VII GraphDiskret VII Graph
Diskret VII Graph
 
Graph
GraphGraph
Graph
 
13 graph2
13 graph213 graph2
13 graph2
 
Matematika Diskrit graf
Matematika Diskrit grafMatematika Diskrit graf
Matematika Diskrit graf
 
285975_TEOREMA GRAPH_.ppt
285975_TEOREMA GRAPH_.ppt285975_TEOREMA GRAPH_.ppt
285975_TEOREMA GRAPH_.ppt
 
T Istrukdat11
T Istrukdat11T Istrukdat11
T Istrukdat11
 
Graf_Isomorfik_Graf_Planar_Graf_Bidang_d.pdf
Graf_Isomorfik_Graf_Planar_Graf_Bidang_d.pdfGraf_Isomorfik_Graf_Planar_Graf_Bidang_d.pdf
Graf_Isomorfik_Graf_Planar_Graf_Bidang_d.pdf
 
Teori graf-complete
Teori graf-completeTeori graf-complete
Teori graf-complete
 
Teori graf-complete
Teori graf-completeTeori graf-complete
Teori graf-complete
 
Teori Graf - Mtk Diskrit
Teori Graf - Mtk DiskritTeori Graf - Mtk Diskrit
Teori Graf - Mtk Diskrit
 
Konstruksi graf simpul busur antiajaib (a,2) dengan matrix adjacency (stefi r...
Konstruksi graf simpul busur antiajaib (a,2) dengan matrix adjacency (stefi r...Konstruksi graf simpul busur antiajaib (a,2) dengan matrix adjacency (stefi r...
Konstruksi graf simpul busur antiajaib (a,2) dengan matrix adjacency (stefi r...
 
Graph-Teori-Algoritma.pdf
Graph-Teori-Algoritma.pdfGraph-Teori-Algoritma.pdf
Graph-Teori-Algoritma.pdf
 
Graph-Struktur Data.pdf
Graph-Struktur Data.pdfGraph-Struktur Data.pdf
Graph-Struktur Data.pdf
 
tg_p3.pptx
tg_p3.pptxtg_p3.pptx
tg_p3.pptx
 
Babiv Graf
Babiv GrafBabiv Graf
Babiv Graf
 
P-9 Graph.pptx
P-9 Graph.pptxP-9 Graph.pptx
P-9 Graph.pptx
 

Kürzlich hochgeladen

Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKgamelamalaal
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfsubki124
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanAdePutraTunggali
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANwawan479953
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxnursariheldaseptiana
 
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxcontoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxdedyfirgiawan
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024ssuser0bf64e
 
Teks Debat Bahasa Indonesia Yang tegas dan lugas
Teks Debat Bahasa Indonesia Yang tegas dan lugasTeks Debat Bahasa Indonesia Yang tegas dan lugas
Teks Debat Bahasa Indonesia Yang tegas dan lugasMuhamadIlham361836
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...nuraji51
 
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerakMateri Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerakAjiFauzi8
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaAndreRangga1
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXIksanSaputra6
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptxfurqanridha
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptpalagoro17
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 

Kürzlich hochgeladen (20)

Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxcontoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
Teks Debat Bahasa Indonesia Yang tegas dan lugas
Teks Debat Bahasa Indonesia Yang tegas dan lugasTeks Debat Bahasa Indonesia Yang tegas dan lugas
Teks Debat Bahasa Indonesia Yang tegas dan lugas
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
 
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerakMateri Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

Graph

  • 2. Pengantar • Teori graph merupakan pokok bahasan yang memiliki banyak penerapan. • Graph digunakan untuk merepresentasikan obyek-obyek diskrit dan hubungan antar obyek-obyek tersebut.
  • 3. Definisi • Graph G didefinisikan sebagai pasangan himpunan (V,E), dimana: – V = himpunan berhingga dan tidak kosong dari simpul-simpul (vertices atau node). – E = himpunan garis/sisi (edges atau arcs) yang menghubungkan sepasang simpul. atau biasa ditulis notasi G = (V,E). • Simpul pada graph dapat dinomori dengan huruf, seperti v, w, ..., dengan bilangan 1, 2, 3, ..., atau gabungan keduanya. Sedangkan garis yang menghubungkan simpul vi dengan simpul vj dinyatakan dengan pasangan (vi, vj) atau dengan lambang e1, e2, e3, ...
  • 4. Definisi • Graph G didefinisikan sebagai himpunan simpul V(G) dan himpunan garis E(G), dimana tiap simpul berasosiasi dengan himpunan yang berisi satu atau lebih simpul yang disebut titik ujung. • Garis dengan satu titik ujung disebut dengan loop. • Dua garis yang memiliki titik ujung yang sama disebut garis paralel. • Dua simpul yang dihubungkan oleh sebuah garis disebut adjacent. • Satu atau lebih garis berakhir pada satu titik ujung yang disebut incident. • Simpul-simpul yang tidak memiliki garis incident disebut titik terasing. • Graph yang tidak memiliki simpul disebut graph kosong.
  • 5. Definisi Dari graph di samping dapat dijelaskan sebagai berikut: – V(G) = {v1, v2, v3, v4, v5, v6} – E(G) = {e1, e2, e3, e4, e5, e6} – Loop adalah e6 dan e7. v1 v4 e6 v5 e7 – Garis paralel adalah e1 dan e2, dimana e1 e3 keduanya menghubungkan titik v1 e2 e5 v6 dengan v2 v2 e4 v3 – Adjacent terhadap v1 adalah v2 dan v3 – Adjacent terhadap v4 adalah v5 – Incident dari e1 adalah e2, e3, e4 – Incident dari e2 adalah e1, e3, e4, e5 – Incident dari e6 adalah e7 – Titik terasing adalah v6
  • 6. Graph Tidak Berarah Menurut jenis garis-garisnya, graph dibedakan menjadi dua jenis, yaitu graph berarah dan graph tidak berarah. – Graph tidak berarah adalah graph yang garis-garisnya tidak mempunyai orientasi arah. Pada graph tidak berarah urutan pasangan simpul yang dihubungkan oleh sisi tidak diperhatikan. Sehingga (vi , vj) = (vj , vi) adalah sisi yang sama.
  • 7. Graph Berarah – Graph berarah adalah graph yang setiap garisnya diberikan orientasi arah. Pada graph berarah (vj , vk) dan (vk , vj) menyatakan dua buah garis yang berbeda. Atau dapat dikatakan (vj , vk) ≠ (vk , vj). Untuk garis (vj , vk), simpul vj dinamakan simpul asal (initial vertex) dan simpul vk dinamakan simpul terminal (terminal vertex). v1 e1 e3 e2 v2 e4 v3 e5 e6 e7 v4
  • 8. Graph Sederhana • Graph Sederhana adalah graph yang tidak memiliki loops atau garis paralel. – Contoh Graph Sederhana dengan 4 Simpul dan 2 Garis u v u v u v u v u v x w x w x w x w x w
  • 9. Graph Lengkap pada n verteks • Graph dengan n simpul v1,v2, … , vn yang mempunyai himpunan garis yang berisi tepat satu garis untuk tiap pasangan simpul yang berbeda. – Contoh Graph lengkap untuk jumlah simpul 2, 3, 4, 5 v1 v3 v1 v2 v5 v2 v3 v4 v3 v1 v2 v1 v2 v4
  • 10. Sub Graph • Graph H dikatakan merupakan Sub Graph dari graph G jika-dan-hanya-jika, setiap simpul dalam H juga merupakan simpul dari G, dan setiap garis dalam H juga merupakan garis dari G, dan setiap garis dalam H mempunyai titik ujung yang sama dengan G.
  • 11. Sub Graph A B C D e3 e1 v2 v2 v2 v1 e2 v1 v1 E F G H e3 v2 e1 e1 v2 v2 v2 v1 e2 v1 e2 v1 I J K L e3 e3 e3 e3 e1 e1 v2 v2 v2 v2 v1 v1 v1 e2 v1 e2 Graph Lengkap dan Sub Graph-nya
  • 12. Konsep Derajat pada Graph • Derajat dari sebuah simpul adalah jumlah garis yang menjadi incident pada simpul tersebut. • Misal G adalah Graph dan v adalah simpul dari G. Derajat dari v, dinotasikan deg(v) sama dengan jumlah garis yang menjadi incident pada v. • Total derajat dari G adalah jumlah derajat dari semua simpul pada G. • Derajat dari sebuah loop adalah 2.
  • 13. Konsep Derajat pada Graph • Misal G adalah Graph dan jumlah derajat dari semua simpul dari G sama dengan dua kali jumlah garis dari G. • Jika simpul dari G dinyatakan sebagai v1,v2, …, vn dimana n adalah integer positif, maka : – Total derajat dari G = deg(v1) + deg(v2) + … + deg(vn) = 2. (jumlah garis pada G)
  • 14. Graph Isomorfik • Dua buah graph yang isomorfik adalah dua buah graph yang sama, kecuali penamaan simpul dan garisnya saja yang berbeda. Hal ini dibenarkan karena sebuah graph dapat digambarkan dalam 3 v w banyak cara. d c Contoh: 1 4 2 a b x y (a) G1 (b) G2 (c) G3 G1 isomorfik dengan G2, sedang G1 tidak isomorfik dengan G3
  • 15. Graph Planar dan Graph Bidang • Graph planar adalah graph yang dapat digambarkan pada bidang datar dengan sisi-sisi tidak saling memotong. • Suatu graph kemungkinan merupakan graph planar meskipun graph ini digambarkan dengan garis-garis yang saling berpotongan, karena graph tersebut dapat digambarkan dengan cara berbeda yang garis-garisnya tidak saling berpotongan.
  • 16. Graph Planar dan Graph Bidang • Graph planar yang digambarkan dengan garis-garis yang tidak saling berpotongan disebut graph bidang (plane graph). – Contoh tiga buah Graph Planar. Graph b dan c adalah Graph Bidang a b c
  • 17. Lintasan dan Sirkuit Euler • Lintasan Euler adalah lintasan yang melalui masing-masing garis di dalam graph tepat satu kali. • Bila lintasan tersebut kembali ke simpul asal, membentuk lintasan tertutup (sirkuit), maka lintasan tertutup itu dinamakan sirkuit Euler. Jadi, sirkuit Euler adalah sirkuit yang melewati masing-masing garis tepat satu kali. • Graph yang mempunyai sirkuit Euler disebut graph Euler (Eulerian Graph). Graph yang mempunyai lintasan Euler dinamakan graph semi-Euler (semi Eulerian graph).
  • 18. Lintasan dan Sirkuit Euler 2 1 1 2 2 3 (a) (b) 3 (c) 5 4 1 4 3 4 5 6 6 7 a (d) d b (e) 1 2 (f) a b 3 e c c d e 4 5 f (a) dan (b) Graph yang mempunyai lintasan Euler (graph semi- Euler) (c) dan (d) Graph yang mempunyai sirkuit Euler (graph Euler) (e) dan (f) Graph yang tidak memiliki lintasan dan sirkuit Euler
  • 19. Lintasan dan Sirkuit Hamilton • Lintasan Hamilton adalah lintasan yang melalui tiap simpul dalam graph tepat satu kali. • Bila lintasan tersebut kembali ke simpul asal membentuk lintasan tertutup (sirkuit), maka lintasan tertutup tersebut dinamakan sirkuit Hamilton. • Jadi sirkuit Hamilton adalah sirkuit yang melalui tiap simpul di dalam graph tepat satu kali, kecuali simpul asal (sekaligus simpul akhir) yang dilalui dua kali. • Graph yang memiliki sirkuit Hamilton dinamakan graph Hamilton sedangkan graph yang memiliki lintasan Hamilton dinamakan graph semi-Hamilton.
  • 20. Lintasan dan Sirkuit Hamilton 1 2 1 2 1 2 4 3 4 3 4 3 (a) (b) (c) (a) Graph yang memiliki lintasan Hamilton (3,2,1,4) (b) Graph yang memiliki sirkuit Hamilton (1,2,3,4,1) (c) Graph yang tidak memiliki lintasan maupun sirkuit Hamilton
  • 21. Latihan Soal 1. Berapa jumlah simpul yang dimiliki oleh sebuah graph G jika G mempunyai: – 16 garis dan semuanya berderajat 2 – 21 garis, 3 simpul berderajat 4, dan sisanya berderajat 3 – 24 garis dan semuanya berderajat sama 2. Misalkan G adalah graph dengan 12 garis. Misalkan pula G memiliki 6 titik berderajat 3 dan sisanya berderajat kurang dari 3. Tentukan jumlah minimum titik dalam G ! 3. Dalam sebuah pesta, sepuluh orang saling berjabar tangan. Tiap orang hanya berjabat tangan satu kali dengan orang lainnya. Hitung jumlah jabat tangan yang terjadi (Petunjuk: modelkan persoalan ini ke dalam graph)
  • 22. Latihan Soal 4. Tunjukkan bahwa a b b’ e derajat maksimum f a’ c’ c sembarang simpul d f’ d’ pada graph a e’ sederhana dengan a’ e n simpul adalah n-1. b e’ d d’ b’ c’ 5. Tentukan mana di c antara graph berikut a a’ c’ ini yang isomorfis b’ f b h’ d’ e c g’ f’ d e’
  • 23. Latihan Soal 6. Gambarkan graph yang mempunyai lintasan Hamilton tetapi tidak mempunyai sirkuit Hamilton. 7. Tentukan sirkuit Euler yang ada pada graph berikut: a b c e f d