Dokumen ini membahas tentang penjajahan Belanda di Indonesia dan perjuangan para tokoh daerah dalam melawan penjajah. Belanda berhasil menguasai wilayah Nusantara karena tidak adanya persatuan antar daerah. Mereka menerapkan sistem kerja paksa dan pajak yang memberatkan rakyat. Beberapa tokoh yang melawan penjajah diantaranya Sultan Agung, Pattimura, Untung Suropati, Diponegoro dan Tuanku Imam Bonjol."
2. A. Penjajahan Belanda di
Indonesia
1. Jatuhnya Daerah-Daerah di
Wilayah Nusantara ke dalam
Kekuasaan Pemerintah Belanda
2. Sistem kerja paksa dan penarikan
pajak yang memberatkan rakyat
3. Perjuangan para tokoh daerah
untuk mengusir penjajah belanda
3. 1. Jatuhnya Daerah-Daerah di Wilayah Nusantara ke
dalam Kekuasaan Pemerintah Belanda
Dulu…
Sebelum dijajah Bangsa asing, indonesia
terdiri atas beberapa kerajaan yang merdeka.
Diantaranya kerajaan Sriwijaya dan
Majapahit
4.
KEKAYAAN ALAM indonesia berupa
REMPAH-REMPAH menarik bangsa asing
untuk datang ke Indonesia
Mereka membeli rempah-rempah untuk
dijual kembali di Negaranya masingmasing dengan harga yang tinggi
Bangsa asing yang datang ke Indonesia
tersebut adalah Portugis, Spanyol, Inggris,
Belanda dan jepang
6.
Portugis adalah bangsa asing pertama
yang datang ke Indonesia. Mereka
mendarat di Kepulauan Maluku pada
tahun 1511
Kepulauan Maluku kaya akan rempahrempah
Tidak lama kemudian bangsa Spanyol
juga datang ke Maluku pada tahun 1521
7. BELANDA DATANG KE
INDONESIA
Tahun 1596, belanda datang ke
Indonesia, dipimpin oleh CORNELIS
DE HOUTMAN
Belanda mendarat di pelabuhan
Banten, Jawa Barat
Belanda bersikap sombong, congkak
dan ingin menguasai perdagangan di
tanah air
Belanda mendirikan perkumpulan
dagang yang di sebut VOC
12.
Dari Banten, Belanda terus berusaha
untuk meluaskan kekuasaannya sehingga
berhasil menguasai wilayah Nusantara
Mengapa banyak daerah di wilayah
indonesia jatuh ke tangan Belanda??
Karena :
tidak adanya persatuan dan
kesatuan di antara daerah-daerah
tersebut.
13. Berbagai cara Belanda dalam
menguasai Indonesia
1. Belanda pandai menghasut dan
memfitnah
2. Melakukan politik adu domba
(devide et impera) diantara para raja
dan pembantu dekat raja
3. Memberikan hadiah dan iming-iming
kepada para raja dan pembantu dekat
raja
14. 2. Sistem kerja paksa dan penarikan
pajak yang memberatkan rakyat
15. Kerja Paksa
Kerja paksa pada zaman penjajahan
Belanda disebut KERJA RODI
Di zaman penjajahan Belanda, rakyat
Indonesia dipaksa bekerja untuk
membuat jalan raya dari Anyer s.d
Panarukan (1000 Km) tanpa
mendapatkan upah
Proyek pembuatan jalan ini dipimpin
oleh DEANDELS, sehingga disebut
JALAN DEANDELS
16.
17. Kerja Paksa
Membuat jalan
Membangun jembatan
Menebang kayu
Membuat tempat-tempat pertahanan
Belanda
Semuanya itu untuk KEPENTINGAN
BELANDA
18. TANAM PAKSA
Sistem tanam paksa diciptakan oleh
VAN DEN BOSCH
Dalam sistem ini rakyat harus
menyediakan sebagian tanahnya
untuk kepentingan Belanda
Rakyat dipaksa menanam tanaman
sesuai kehendak Belanda khususnya
tanaman yang laku dijual di Eropa
Seperti : Kopi, tembakau, the, tebu, dll
19. Lanjutan…
Hasil tanaman ini harus diserahkan
kepada Belanda untuk dibeli dengan
harga yang sangat murah
Tanah yang digunakan untuk tanam
paksa itu dibebaskan dari pajak tanah
Sedangkan rakyat yang tidak memiliki
tanah HARUS BEKERJA di kebun
pemerintah Belanda selama 65 HARI
tiap tahunnya.
21. MONOPOLI DAGANG BELANDA
MONOPOLI adalah situasi yg
pengadaan barang dagangannya
tertentu (di pasar lokal atau nasional)
sekurang-kurangnya sepertiganya
dikuasai oleh satu orang atau satu
kelompok, sehingga harganya dapat
dikendalikan: pengusahaan minyak
bumi dan gas alam adalah -pemerintah; 2 hak tunggal untuk
berusaha (membuat dsb);
22. MONOPOLI DAGANG BELANDA
Belanda ingin menguasai seluruh
perdagangan di Indonesia, sehingga
belanda dapat leluasa menentukan
harga kepada rakyat
Para pedagang Indonesia dilarang
mengadakan hubungan dagang dengan
bangsa lain. Rakyat hanya boleh
menjual rempah-rempah ke Belanda
Sebagai pembeli tunggal, belanda
seenaknya mnetapkan harga semurahmurahnya
23. 3. Perjuangan para tokoh daerah untuk
mengusir Belanda
Perjuangan Sultan Agung (Raja Mataram)
Perjuangan Kapitan Pattimura (Maluku)
Perjuangan Untung Suropati
Perjungan Pangeran Diponegoro
(Mataram)
Perjuangan tuanku Imam Bonjol
(Minangkabau)
Perjuangan pangeran Antasari
(Kalimantan)
Perjuangan Rakyat Aceh
26. Perjuangan Sultan Agung
Sultan agung adalah Raja Mataram
Sultan agung tidak senang Belanda
menguasai batavia (jakarta)
Untuk mengusir Belanda, ia
mengerahkan 20.000 prajurit, namun
gagal
Kemudian Sultan Agung menyerang
kembali dengan persiapan yang lebih
matang, namun tetap gagal
Belanda membakar gudang-gudang
beras persediaan makanan prajurit
28. Perjuangan Pattimura
Pattimura adalah pahlawan dari
Maluku
Melihat kondisi rakyat maluku yang
menderita, maka kapten pattimura
tergerak hatinya untuk melawan
Belanda
Pasukan pattimura berhasil merebut
BENTENG DUURSTEDE pada
tanggal 16 Mei 1817, pasukan
belanda yang berada di dalam
29. Lanjtan….
Sebagai balasan atas kekalahan nya,
belanda mendatangkan bantuan yang
lebih banyak lagi dengan senjata yang
lengkap. Akhirnya benteng duurstede
dapat direbut kembali
Pattimura ditangkap oleh Belanda
Belanda membujuk pattimura untuk
bekerja sama, tapi ia menolaknya
dengan tegas
Pattimura dihukum gantung!
30.
31. Perjuangan Untung Suropati
Untung Suropati adalah pejuang yang
malang melintang dari Jawa barat –
Jawa timur
Perlawanan mulai dikobarkan di Jawa
Barat pada tahun 1686, kemudian
keJawa Tengah dan Jawa Timur.
Untung Suropati berhasil mengalahan
pasukan Belanda dan membunuh
KAPTEN TACK
32. Lanjutan
…
Pada tahun 1706, dengan bantuan
pasukan mataram yang waktu itu
diperintah oleh Paku Buwana I,
Belanda menyerang kota Bangil
Untung suriopati terluka parah dan
kemudian gugur!
33.
34. Perjuangan Pangeran
Diponegoro
Nama aslinya adalah RADEN MAS
ONTOWIRYO, yang lebih dikenal
dengan panggilan Pangeran
diponegoro
Perang mulai berkobar seletah
Belanda membuat jalan yang melalui
makam leluhur pangeran diponegoro
Perang ini berlangsung tahun 18251830 dengan pusat pertahan di
Selarong
35. Siasat perang yang digunakan adalah
siasat perang GRILYA (cara
berperang yg dilakukan dengan cara
sembunyi-sembunyi dan secara tibatiba)
Perang meluas ke daerah Banyumas,
Kedu, Surakarta, Semarang, Demak,
Grobong, Rembang dan Madiun