SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 25
MATRIKS 2015
Modul Matematika Kelas XI Semester1 1
MATRIKS 2015
Modul Matematika Kelas XI Semester1 2
MATRIKS
BERBASIS MODELPEMBELAJARAN PBL
(Problem Based Learning)
KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran
agama yang dianutnya.
KI 2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur,
disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun,
responsif dan pro-aktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam
serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural,
dan metakognitif berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam
ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri,
bertindak secara efektif dan kreatif, serta
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah
keilmuan.
2.1 Memiliki motivasi internal, kemampuan bekerjasama, konsisten, sikap disiplin, rasa percaya
diri, dan sikap toleransi dalam perbedaan strategi berpikir dalam memilih dan menerapkan
strategi menyelesaikan masalah.
2.2 Mampu mentransformasi diri dalam berpilaku jujur, tangguh mengadapi masalah, kritis dan
disiplin dalam melakukan tugas belajar matematika.
2.3 Menunjukkan sikap bertanggung jawab, rasa ingin tahu, jujur dan perilaku peduli lingkungan.
3.1 Memahami dan menganalisis konsep dasar operasi matriks dan sifat-sifat operasi matriks serta
menerapkannya dalam pemecahan masalah.operasi matriks serta menerapkannya dalam
pemecahan masalah.
4.1 Memadu berbagai konsep dan aturan operasi matriks dan menyajikan model matematika dari
suatu masalah nyata dengan memanfaatkan nilai determinan atau invers matriks dalam
pemecahannya.
MODUL
KOMPETENSI DASAR
KOMPETENSI INTI
MATRIKS 2015
Modul Matematika Kelas XI Semester1 2
PETA KONSEP BANGUN DATAR
Matriks : Sekelompok bilangan yang disusun menurut baris dan kolom
dalam tanda kurung dan berbentuk seperti sebuah
persegipanjang; sebuah kumpulan bilangan atau peubah yang
disusun sehingga berbentuk persegi panjang yang bisa
digunakan untuk mewakili sistem persamaan
Invers : operasi kebalikan dari suatu operasi tertentu
Invers Matriks : matriks kebalikan dari suatu matriks persegi
Kesamaan Matriks : matriks-matriks dengan ordo yang sama dan elemen-elemen
yang seletak dari matriks-matriks teersebut sama.
Matriks Baris : matriks yang terdiri dari satu baris
Matriks Kolom : matriks yang terdiri dari satu kolom
Matriks Diagonal : matriks yang seluruh elemennya nol kecuali pada diagonal
utamanya tidak semuanya nol
Matrik Identitas / : matriks persegi yang semua unsur diagonal utamanya sama
Matriks Satuan dengan 1 dan semua unsur yang lainnya sama dengan 0.
Matriks Nol : matriks yang semua elemennya nol
Matriks Persegi : matriks dengan jumlah baris sama dengan jumlah kolom
Matriks Skalar : jika semua elemen-elemen yang terletak pada diagonal
utamanya memiliki nilai yang sama
Matriks Segitiga Atas : matriks persegi yang elemen-elemen di bawah diagonal
utamanya bernilai nol
Matriks Segitiga Bawah : matriks persegi yang elemen-elemen di atas diagonal
utamanya bernilai nol
Ordo Matriks: ukuran baris dan kolom pada matriks.
GLOSARIUM
MATRIKS 2015
Modul Matematika Kelas XI Semester1 3
Gambar 1. Gambar peta konsep Matriks
MATRIKS
Jenis - jenis
Unsur - Unsur
Oprasi
Kolom, Baris
Persegi Panjang
Persegi
Diagonal
Segitiga
Transpos
Identitas
Elemen kolom
Determinan
Elemen Baris
Penjumlahan
Pengurangan
Perkalian
Invers
MATRIKS 2015
Modul Matematika Kelas XI Semester1 4
A. Petunjuk Penggunaan Modul
Modul ini berisi standar kompetensi memecahkan masalah berkaitan dengan
segi empat dan segitiga.
1. Penjelasan untuk siswa
Dalam kegiatan belajar dengan sistem modul ini, siswa mempunyai peran
sebagai berikut :
a. Bacalah Modul ini secara berurutan, dari awal sampai akhir.
b. Isilah cek kemampuan. Nilailah apakah anda termasuk pada kategori siswa yang
perlu mempelajari modul ini, jika jawabannya ya, pelajarilah modul ini.
c. Pelajarilah modul ini secara bertahap mulai dari kegiatan belajar 1 sampai
kegiatan belajar 2.
d. Jangan melanjutkan pada kegiatan belajar 2, sebelum mencapai penguasaan
minimal kegiatan belajar 1 (skor minimal 70 %) pada tes formatif 1, dst.
e. Buatlah rencana belajar dengan menggunakan format seperti yang ada pada
modul. Jika belum paham konsultasikan rencana belajar anda dengan guru.
f. Lakukan rencana belajar anda dengan konsekuen hingga mencapai kompetensi
yang diharapkan.
g. Setiap anda mempelajari satu bab kompetensi, mulailah dengan pengetahuan
pendukung (uraian materi), mengerjakan tugas dan mengerjakan kertas kerja
siswa (worksheet).
h. Konsultasikan dengan kelompok atau guru apabila anda menemui kesulitan
untuk mencapai kompetensi.
i. Ikutilah langkah - langkah pembelajaran disetiap kegiatan pembelajaran dengan
baik.
2. Peran Serta Guru :
Dalam kegiatan belajar dengan sistem modul ini, Guru mempunyai peran
sebagai berikut :
a. Membantu siswa menyusun rencana belajar.
b. Mengarahkan siswa agar belajar sesuai dengan rencana yang telah disusun.
c. Membantu siswa memahami dan memecahkan kesulitan yang ada dalam materi,
jika siswa menemui kesulitan.
BAB 1 11
MATRIKS 2015
Modul Matematika Kelas XI Semester1 5
d. Membantu siswa melaksanakan tugas kelompok agar benar-benar sesuai dengan
tujuan mengerjakan secara kelompok
e. Mencatat semua kegiatan dan kemajuan siswa.
B. Tujuan Akhir Hasil Belajar.
Setelah siswa mempelajari modul ini, diharapkan siswa dapat :
1. Memahami operasi penjumlahan pada matriks dan sifat-sifatnya.
2. Menghitung operasi penjumlahan pada matriks dalam pemecahan masalah.
3. Menggunakan sifat komutatif dan sifat asosiatif penjumlahan matriks dalam pemecahan
masalah.
4. Menghitung operasi pengurangan dua matriks dalam pemecahan masalah.
5. Memahami operasi perkalian dua matriks dan sifat-sifatnya.
6. Menghitung operasi perkalian suatu bilangan real dengan matriks dan perkalian dua
matriks
7. Menggunakan sifat assosiatif dan sifat distributif perkalian matriks dalam pemecahan
masalah.
8. Menentukan nilai determinan matriks dalam pemecahan masalah dan menemukan sifat-
sifatnya.
9. Menentukan nilai invers matriks dalam pemecahan masalah dan menemukan sifat-
sifatnya.
10.Menentukan nilai invers matriks dengan menggunakan metode kofaktor.
11.Menerapkan konsep dan aturan operasi matriks dan menyajikan model
matematika dari suatu masalah nyata
12.Menerapkan konsep dan aturan operasi matriks dari suatu masalah nyata dengan
memanfaatkan nilai determinan atau invers matriks dalam pemecahannya.
MATRIKS 2015
Modul Matematika Kelas XI Semester1 6
Pada bagian ini, kita akan membahas pengertian, jenis – jenis, unsur – unsur, oprasi.
A. Pengertian Matriks dan Ordo Matriks
Toko Donat
Gambar 1. Donat Coklat dan Donat Keju
Deni ingin membeli donat untuk acara ulangtahun pada toko I terdapat 240 donat
coklat dan 180 donat keju, toko II ada 220 donat coklat dan 210 donat keju, sedangkan
toko 3 ada 205 donat coklat dan 205 donat keju. Susunlah dalam tabel agar Deni mudah
menghafal jumlah donat yang ada.
Penyelesaian:
Toko Donat coklat Donat keju
I 240 180
II 220 210
III 205 205
Dari tabel di atas, bila diambil angka-angkanya saja dan ditulis dalam tanda
kurung buka dan kurung tutup , bentuknya menjadi bentuk sederhana inilah yang kita
sebut sebagai matriks.
BAB 2 11
Uraian Materi
MATRIKS 2015
Modul Matematika Kelas XI Semester1 7
Berdasarkan pemaparan tersebut maka dapat disimpulkan, Matriks merupakan
susunan bilangan-bilangan yang berbentuk siku-empat terdiri dari baris dan kolom
dengan diapit oleh sepasang kurung siku. Sebagai contoh :
a. [
2 2 5
1 3 1
5 12 9
] dan b. [
3 3
1 2
]
Baris suatu matriks adalah susunan bilangan-bilangan yang mendatar dalam matriks.
Kolom suatu matriks adalah susunan bilangan-bilangan yang tegak dalam matriks.
Bentuk umum :
Secara umum matriks Amxn = [
𝑎11 … 𝑎1𝑛
… … …
𝑎 𝑚1 … 𝑎 𝑚𝑛
]
Perhatikan bahwa elemen matriks A tersebut berindeks rangkap misalnya a11, yang
artinya matriks A pada baris ke-1 dan kolom ke-1. Untuk lebih jelasnya bentuk umum
seperti :
Amxn = [ 𝒂𝒊𝒋]mxn
𝒂𝟏𝟏 𝒂𝟏𝒋 … . 𝒂𝟏𝒏
𝒂𝟐𝟏 𝒂𝟐𝒋 … . 𝒂𝟐𝒏
𝒂𝒊𝟏 𝒂𝒊𝒋 … . 𝒂𝒊𝒏
𝒂𝒎𝟏 𝒂𝒎𝒋 … . 𝒂𝒎𝒏
m= baris
n= kolom
i = 1,2…m
j= 1,2…n
Menurut Nasoetion (1980:24), suatu matriks merupakan himpunan
unsur-unsur yang disusun berdasarkan penggolongan terhadap dua sifat
yang sering disebut dengan istilah baris dan kolam. Susunan bilangan -
bilangan yang diatur pada baris dan kolom dan letaknya diantara dua buah
kurung (http://www.Belajar-Matematika.com ). Sederetan bilangan yang
berbentuk segi empat yang diapit oleh sepasang kurung siku
(http://www.p4tkmatematika.org/downloads/smk/Matriks).
Definisi :
MATRIKS 2015
Modul Matematika Kelas XI Semester1 8
Matriks dinotasikan dengan huruf capital misalnya A, B, C dan lain-lain. Banyanya
baris dan banyaknya kolom menentukan ukuran dari matriks tersebut yang disebut ordo
matriks. Perhatikan bahwa elemen dari matriks A di atas, misal a21 menyatakan elemen
pada matriks A tersebut terletak pada baris ke 2 dan kolom ke 1. Sedangkan matriks A
berordo mxn dan ditulis Amxn.
B. Macam-macam matriks
Menurut ordonya terdapat berbagai jenis matriks, antara lain.
1. Matriks Persegi
Toko buah
Gambar 2. Toko Buah
Ani ingin membeli buah mangga dan jeruk. pada toko I terdapat 2 kg mangga
dan 4 kg jeruk, toko II ada 3 kg mangga dan 7 kg jeruk. Susunlah ke dalam bentuk
matriks agar Ani mudah menghafal jumlah buah yang ada.
Pengelesaian :
Toko buah Mangga Jeruk
I 2 4
II 3 7
tabel di atas, bila diambil angka-angkanya saja dan ditulis dalam tanda kurung buka
dan kurung tutup [
2 4
3 7
].
Matriks yang dihasilkan yaitu matriks yang berordo 2x2 atau banyaknya baris
sama dengan banyaknya kolom. Matriks tersebut disebut matriks persegi.
MATRIKS 2015
Modul Matematika KelasVII Semester2 9
Pada suatu matriks persegi ada yang dinamakan sebagai diagonal utama dan
diagonal sekunder. Komponen-komponen yang terletak pada diagonal utama pada
matriks tersebut adalah 2 dan 7 yang berasal dari kiri atas ke kanan bawah.
Sebaliknya, komponen-komponen yang terletak pada diagonal sekunder berasal dari
kiri bawah ke kanan atas.
2. Matriks Baris
Yaitu matriks yang berordo 1xn atau hanya memiliki satu baris.
Contoh: A1x2 = 1 4
3. Matriks Kolom
Yaitu matriks yang hanya memiliki satu kolom.
Contoh C2x1=
2
3
4. Matriks Tegak
Yaitu matriks yang berordo mxn dengan m>n
Contoh: Q =
4 4
2 6
3 1
, Q berordo 3x2 sehingga matriks Q tampak tegak.
5. Matriks Datar
Yaitu matriks yang berordo mxn dengan m<n
Contoh: H=
2 3 1
65 6 3
, H berordo 2x3 sehingga matriks F tampak datar.
Berdasarkan elemen-elemen penyusunnya terdapat jenis matriks, antara lain :
a. Matriks Nol
Yaitu matriks yang semua elemen penyusunnya adalah nol dan dinotasikan sebagai O.
Contoh: O2x3 = [
0 0 0
0 0 0
]
b. Matriks Diagonal
Yaitu matriks persegi yang semua elemen diatas dan dibawah diagonal utamanya
adalah nol.
Contoh: F2x2 = [
1 0
0 3
]
c. Matriks Skalar
Yaitu matriks diagonal yang semua elemen pada diagonalnya sama dan elemen-
elemen selain diagonal utama adalah 0.
Contoh: F2x2 = [
3 0
0 3
]
MATRIKS 2015
Modul Matematika KelasVII Semester2 10
d. Matriks Simetri
Yaitu matriks persegi yang setiap elemennya selain elemen diagonal adalah simetri
terhadap diagonal utama, atau matriks dimana susunan elemen-elemen antara matriks
dengan transposenya sama. C=CT; maka C adalah matriks simetris
Contoh: C3x3 =
1 2 3
2 2 5
3 5 3
e. Matriks Simetri Miring
Yaitu Matriks simetri yang elemen-elemennya selain elemen diagonal saling
berlawanan.
Contoh: W3x3 = [
1 −2 3
2 2 5
−3 −5 3
]
f. Matriks Identitas (satuan)
Yaitu matriks diagonal yang semua elemen pada diagonal utamanya adalah satu dan
elemen yang lain adalah nol dan dinotasikan sebagai I.
Contoh: I3x3 = [
1 0 0
0 1 0
0 0 1
]
g. Matriks Segitiga Atas
Yaitu dikatakan segitiga atas jika aij = 0 untuk i>j dengan kata lain matriks persegi
yang elemen-elemen di bawah diagonal utamanya adalah nol.
Contoh: K3x3 = [
2 3 3
0 1 1
0 0 8
]
h. Matriks Segitiga Bawah
Yaitu dikatakan segitiga bawah jika aij = 0 untuk i<j dengan kata lain matriks persegi
yang elemen-elemen di atas diagonal utamanya adalah nol.
Contoh: V3x3 = [
2 0 0
2 1 0
3 1 8
]
i. Matriks Transpose yaitu matriks yang diperoleh dari memindahkan elemen-elemen
baris menjadi elemen pada kolom atau sebaliknya. Transpose suatu matriks
dilambangkan dengan …T, misal transpose matriks B dilambangkan dengan BT
Contoh: B2x3 =
1 2 3
0 3 4
, maka BT = [
1 0
2 3
3 4
]
MATRIKS 2015
Modul Matematika KelasVII Semester2 11
Perhatikan bahwa ordo dari BT adalah 3x2. Sehingga pada matriks transpose baris
menjadi kolom dan sebaliknya, kolom menjadi baris.
C. Operasi Matriks dan Sifat-sifatnya
a. Operasi kesamaan
Diketehui matriks sebagai berikut:
Apakah ada matriks yang sama? Dan ada yang tidak sama? Sebutkan!
Penyelesaian:
A = B, A ≠ C, B ≠ C
Dua buah matriks atau lebih dikatakan sama jika dan hanya jika mempunyai ordo
sama dan elemen-elemen yang seletak juga sama.
b. Penjumlahan dan Pengurangan dua Matriks
Diketahui matriks A= [
2 1
4 3
], B= [
3 1
4 1
] tentukan hasil penjumlahan kedua matris
tersebut!
Penyelesaian : A + B = [
2 1
4 3
] + [
3 1
4 1
]
= [
5 2
8 4
]
Misal matriks [5 2
8 4
] kita namai matriks C.
Penjumlahan Matriks, Jika A + B = C, maka elemen-elemen C diperoleh dari
penjumlahan elemen-elemen A dan B yang seletak, yaitu cij = aij +bij untuk C pada
baris ke-i dan kolom ke-j. sehingga, matriks A dan B dapat dijumlahkan apabila
kedua matriks memiliki ordo yang sama.
Sifat-sifat penjumlahan matriks
1. A+B = B+A (Komutatif)
2. A+(B+C) = (A+B)+C (Assosiatif)
3. A+O = O+A = A
4. (A+B)T = AT+BT
5. Ada B sedemikian hingga A + B = B + A = 0 yaitu B = -A
Pengurangan matriks, jika A – B = C, maka elemen-elemen C diperoleh dari
pengurangan elemen-elemen A dan B yang seletak, yaitu cij = aij-bij atau



































13
21C,
13
21B,
13
21A
MATRIKS 2015
Modul Matematika KelasVII Semester2 12
pengurangan dua matriks dapat dipandang sebagai penjumlahan matriks yaitu A + (-
B)
Contoh: A=[
1 2
4 3
], B= [
2 3
1 1
], maka A-B = [
1 2
4 3
] − [
2 3
1 1
]
= [
−1 −1
3 2
]
c. Perkalian matriks dengan skalar.
Perkalian sebuah matriks dengan skalar, maka setiap unsur matriks tersebut terkalikan
dengan skalar. Msalkan matriks A dikalikan dengan suatu bilangan real k maka kA
diperoleh dari hasil kali setiap elemen A dengan k.
Contoh: A = [
−1 −1
3 2
] maka 3A = 3 [
−1 −1
3 2
] = [
−3 −3
9 6
]
Jika a dan b bilangan real (skalar) dan matriks A dan matriks B merupakan dua
matriks dengan ordo sama sehingga dapat dilakukan operasi hitung. Maka berlaku
sifat-sifat perkalian matriks dengan skalar:
1. a(A+B) = aA+aB
2. a(A-B) = aA-aB
3. (a+b)B = aB+bB
4. (a-b)B = aB-bB
5. (ab)B = a(bB)
6. (aB)T = aBT
d. Perkalian Dua Matriks
Dua buah matriks atau lebih (misal matriks AB) dapat dikalikan jika dan hanya jika
jumlah kolom pada matriks A sama dengan jumlah baris pada matriks B. jadi
AmxnBnxr bias didefinisikan, tapi BnxrAmxn tidak dapat didefinisikan.
A B AB
mxn nxr = mxr
sehingga hasil kali matriks AB berordo mxr.
Catatan:
 Perkalian 2 matriks AB dapat didefinisikan, jika banyaknya kolom matriks
A = banyaknya baris matriks B.
MATRIKS 2015
Modul Matematika KelasVII Semester2 13
 Hasil kali dua matriks AB adalah suatu matriks dengan banyaknya baris =
banyaknya baris matriks A dan banyaknya kolom = banyaknya kolom matriks
B.
 Pada umumnya AB ≠ BA
 Apabila A suatu matriks persegi maka A2 = A.A ; A3 = A2.A ;
A4 = A3.A dan seterusnya.
 Apabila AB=BC maka tidak dapat disimpulkan bahwa A = C.
 Apabila AB=0 maka tidak dapat disimpulkan bahwa A=0 atau B=0
Contoh perkalian matriks:
1. Perkalian matriks berordo 1xa dengan ax1
A = 1 2 3 dan B =
3
2
1
, A1x3B3x1 = [(1x3) + (2x2) + (3x1)]
= [10]
Hasil kalinya merupakan matriks berordo 1x1.
2. Perkalian matriks berordo ax1 dengan 1xa
A=
1
2
3
dan B = 1 2 3 , A3x1B1x3 = [
1𝑥1 1𝑥2 1𝑥3
2𝑥1 2𝑥2 2𝑥3
3𝑥1 3𝑥2 3𝑥3
]
= [
1 2 3
2 4 6
3 6 9
]
Hasil kalinya merupakan matriks berordo 3x3.
3. Perkalian matriks berordo mxn dengan matriks nxr
A = [
2 5
1 3
], B =
1 2 3
3 1 2
A2x2B2x3 = [2 5
1 3
]
1 2 3
3 1 2
AB =
(2𝑥1)+ (5𝑥3) (2𝑥2)+ (5𝑥1) (2𝑥3) + (5𝑥2)
(1𝑥1)+ (3𝑥3) (1𝑥2)+ (3𝑥1) (1𝑥3) + (3𝑥2)
=
17 9 16
9 5 9
Sifat-sifat perkalian matriks dengan matriks antara lain :
1. A(BC) = (AB)C
2. A(B+C) = AB + AC
3. (B+C)A = BA + CA
MATRIKS 2015
Modul Matematika KelasVII Semester2 14
4. A(B-C) = AB – AC
5. (B-C)A = BA – CA
6. a(BC) = (aB)C = B(aC)
7. AI = IA = A
D. Determinan, Adjoin dan Invers Matriks
a. Determinan.
Untuk setiap matriks persegi terdapat suatu bilangan tertentu yang disebut
determinan. Determinan matriks adalah jumlah semua hasil perkalian elementer yang
bertanda dari A dan dinyatakan dengan det(A) atau |A| (Howard Anton, 1991 : hal 67).
Yang diartikan dengan sebuah hasil perkalian elementer bertanda dari suatu matriks A
adalah sebuah hasil perkalian elementer pada suatu kolom dengan +1 atau -1.
Untuk mengetahui tanda +1 atau -1dalam menentukan determinan suatu matriks yaitu
dengan menggunakan permutasi sesuai besar peringkat matriks tersebut dan ada atau
tidaknya invers pada hasil permutasi peringkat matriks tersebut.
Invers terjadi pada suatu permutasi jika terdapat bilangan yang lebih besar
mendahului bilangan yang lebih kecil pada kolom. Jika banyak invers genap dan nol
maka tanda +1 dan jika banyak invers ganjil maka tanda -1.
Misal :
1. Determinan untuk ordo 2x2 maka bentuk matriks seperti ini :
[
𝑎11 𝑎12
𝑎21 𝑎22
] permutasi dari bilangan bulat 1 dan 2 diambil bersama adalah 2! = 2
yaitu 1 2 dan 2 1 (untuk kolom) sedangkan baris menjadi patokan dan selalu berurut.
Sehingga determinan dari matriks berordo 2x2 adalah +1(a11.a22)-1(a12.a21) = a11.a22 –
a12.a21. jika matriks dalam bentuk [
𝑎 𝑏
𝑐 𝑑
] maka untuk mencari determinannya lebih
dikenal dengan bentuk ad – bc.
Contoh:
Jika matriks A = [
2 1
4 3
] maka det (A) = |A| = (2x3) – (1x4) = 6 – 4 = 2
2. Determinan untuk ordo 3x3
Maka bentuk matriks seperti [
𝑎11 𝑎12 𝑎13
𝑎21 𝑎22 𝑎23
𝑎31 𝑎32 𝑎33
], permutasi dari bilangan bulat 1,
2 dan 3 diambil bersama adalah 3! = 6 yaitu 123, 132, 213, 231, 312, dan 321
(untuk kolom) sedangkan baris menjadi patokan dan selalu berurut. Sehingga
MATRIKS 2015
Modul Matematika KelasVII Semester2 15
determinan dari matriks berordo 3x3 adalah +1(a11.a22.a33)-1(a11.a23.a32)-
1(a12.a21.a31)+1(a12.a23.a31)+1(a13.a21.a32)-1(a13.a22.a31).
Untuk mempermudah dalam mencari determinan maka berlaku :
a) Metode Sarrus
Misal matriks A = [
𝑎 𝑏 𝑐
𝑑 𝑒 𝑓
𝑔 ℎ 𝑖
]
𝑎 𝑏
𝑑 𝑒
𝑔 ℎ
- - - + + +
Maka |A| = aei + bfg + cdh – ceg – afh – bdi.
Cara ini hanya berlaku pada matriks berordo 3x3.
Contoh: D = [
1 2 2
3 1 2
1 2 3
]
Maka det (D) = |D| adalah [
1 2 2
3 1 2
1 2 3
]
1 2
3 1
1 2
|D| = (1x1x3) + (2x2x1) + (2x3x2) – (2x1x1) – (1x2x2) – (2x3x3)
= 3 + 4 + 12 – 2 – 4 – 12 = 0
b) Metode Minor dan Kofaktor
Minor suatu matriks A dilambangkan dengan Mij adalah matriks bagian dari A
yang diperoleh dengan cara menghilangkan elemen-elemennya pada baris ke-i
dan elemen-elemen pada kolom ke-j.
Contoh:
A= [
1 2 1
0 2 1
2 0 2
] maka :
M11 = [
1 2 1
0 2 1
2 0 2
] =[
2 1
0 2
]
M12 = [
1 2 1
0 2 1
2 0 2
] = [
0 1
2 2
]
M13 = [
1 2 1
0 2 1
2 0 2
] = [
0 2
2 0
]
M11, M12 dan M13 merupakan submatriks hasil ekspansi baris ke-1 dari matriks
A. Kofaktor suatu elemen baris ke-i dan kolom ke-j dari matriks A
MATRIKS 2015
Modul Matematika KelasVII Semester2 16
dilambangkan dengan α ij = (-1)i+j |Mij|, dari matriks A tersebut kofaktor a11
dilambangkan dengan α11 yaitu
(-1)i+j |Mij|
Untuk mencari det(A) dengan metode minor dan kofaktor cukup mengambil
satu ekspansi saja misal ekspansi baris ke-1atau kolom ke-1.
Sehingga
Contoh :
H = [
1 2 1
0 2 1
2 0 2
], untuk mencari |H| dengan metode minor dan kofaktor adalah
harus mencari determinan minornya terlebih dahulu yang diperoleh dari ekspansi
baris ke-1, yaitu det(M11), det(M12), det(M13), maka,
|M11| = (2x2)-(1x0) = 4
|M12| = (0x2)-(1x2) = -2
|M13| = (0x0)-(2x2) = -4
|H| = h11α11 + h12α12 + h13α13
= h11.(-1)1+1|M11| + h12.(-1)1+2|M12| + h13.(-1)1+3|M13|
= (1.4) + (2.(-1.-2)) + (1.-4)
= 4 + 4 – 4 = 4
b. Adjoin matriks
Adalah transpose dari kofaktor-kofaktor matriks tersebut, dilambangkan dengan adj A
= (αij)T
Contoh
H = [
1 2 1
0 2 1
2 0 2
] kita telah mengetahui sebelumnya α11= 4, α12= 2,
α13= -4,
α21= (-1)2+1 |
2 1
0 2
| = -4, α22= (-1)2+2 |
1 1
2 2
| =0
α23= (-1)2+3|
1 2
2 0
| = 4 , α31= (-1)3+1 |
2 1
2 1
| = 0
α32= (-1)3+2 |
1 1
0 1
| = -1, α33= (-1)3+3 |
1 2
0 2
| = 2
maka adj H = [
𝛼11 𝛼21 𝛼31
𝛼12 𝛼22 𝛼32
𝛼13 𝛼23 𝛼33
] = [
4 −4 0
2 0 −1
−4 4 2
]
MATRIKS 2015
Modul Matematika KelasVII Semester2 17
c. Invers Matriks
Jika A dan B matriks persegi nxn sedemikian hingga AB=BA=I, B disebut invers A
(B=A-1) dan A disebut invers B (A=B-1) sehingga berlaku
A A-1= A-1A=I, I adalah identitas.
Invers matriks A dirumuskan A-1 =
1
|A|
. Adj(A)
Pembuktian :
Misal matriks 2x2, matriks A= [
𝑎 𝑏
𝑐 𝑑
] dan misalkan invers matriks A adalah A-1=
[
𝑥 𝑦
𝑢 𝑣
]. Berdasarkan pengertian invers matriks, maka berlaku AA-1=I, dengan I
matriks identitas.
[
𝑎 𝑏
𝑐 𝑑
][
𝑥 𝑦
𝑢 𝑣
] = [
1 0
0 1
]
[
𝑎𝑥 + 𝑏𝑢 𝑎𝑦 + 𝑏𝑣
𝑐𝑥 + 𝑑𝑢 𝑐𝑦 + 𝑑𝑣
] = [
1 0
0 1
]
Berdasarkan kesamaan matriks maka diperoleh:
ax + bu = 1 (1)
cx + du = 0 (2)
ay + bv = 0 (3)
cy + dv = 1 (4)
dari persamaan-persamaan dilakukan eleminasi untuk menentukan nilai x, y, u, dan v.
ax + bu = 1 xd adx + bdu = d
cx + du = 0 xb bcx + bdu = 0
adx – bcx = d
x(ad-bc) = d
x =
𝑑
𝑎𝑑−𝑏𝑐
substitusikan x pada persamaan (2), sehingga diperoleh u =
−𝑐
𝑎𝑑−𝑏𝑐
, dengan cara yang
sama seperti diatas, akan diperoleh juga y =
−𝑏
𝑎𝑑−𝑏𝑐
, dan v=
𝑎
𝑎𝑑−𝑏𝑐
. Dengan demikian A-
1= [
𝑑
𝑎𝑑−𝑏𝑐
−𝑏
𝑎𝑑−𝑏𝑐
−𝑐
𝑎𝑑−𝑏𝑐
𝑎
𝑎𝑑−𝑏𝑐
] =
1
𝑎𝑑−𝑏𝑐
[
𝑑 −𝑏
−𝑐 𝑎
], dengan ad-bc≠0
Maka invers matriks A=[
𝑎 𝑏
𝑐 𝑑
]adalah A-1=
1
𝑎𝑑−𝑏𝑐
[
𝑑 −𝑏
−𝑐 𝑎
]
Sehingga rumus invers matriks adalah A-1 =
1
|A|
. Adj(A)
MATRIKS 2015
Modul Matematika KelasVII Semester2 18
Setelah telah selesai membahas materi matriks di atas, ada beberapa hal penting sebagai
kesimpulan yang dijadikan pengangan dalam mendalami dan membahas materi lebih
lanjut, antara lain:
1. Matriks adalah susunan bilangan-bilangan dalam baris dan kolom.
2. Sebuah matriks A ditransposkan menghasilkan matriks 𝐴𝑡
matriks A berubah menjadi
elemen kolom matriks A ditrasposkan kembali, hasinya menjadi matriks A atau (A
dengan elemen baris . Dengan demikian matriks
3. Penjumlahan sebarang matriks dengan matriks identitas penjumlahan hasilnya matriks
itu sendiri. Matriks identitas penjumlahan adalah matriks nol.
4. Dalam operasi penjumlahan dua matriks berlaku sifat komutatif dan assosiatif, misal jika
A dan B adalah matriks, maka
a. A + B = B + A
b. A + (B + C) = (A + B) + C
5. Hasil kali sebuah matriks dengan suatu skalar atau suatu bilangan real k akan
menghasilkan sebuah matriks baru yang berordo sama dan memiliki elemenelemenk
kali elemen-elemen dari matriks semula.
6. Dua buah matriks hanya dapat dikalikan apabila banyaknya kolom dari matriksyang
dikali sama dengan banyaknya baris dari matriks pengalinya.
7. Hasil perkalian matriks A dengan matriks identitas perkalian, hasilnya adalah matriks A.
8. Perkalian dua atau lebih matriks, tidak memenuhi sifat komutatif. Tetapi perkalian
matriks dengan skalar memenuhi sifat komutatif dan assosiatif. Misal jika k adalah
skalar, A, dan B adalah matriks maka berlaku.
a. k A = A k
b. k(A ± B) = kA ± kB
9. Hasil kali dua buah matriks menghasilkan sebuah matriks baru, yang elemenelemennya
merupakan hasil perkalian elemen baris matriks A dan elemen kolom matriks B. Misal
jika 𝐴 𝑝𝑥𝑞 dan 𝐵 𝑝𝑥𝑞 adalah dua buah matriks, maka berlaku 𝐴 𝑝𝑥𝑞x 𝐵 𝑝𝑥𝑞= 𝐶 𝑝𝑥𝑞
10. Matriks yang memiliki invers adalah matriks persegi dengan nilai determinannya tidak
nol (0).
Rangkuman
MATRIKS 2015
Modul Matematika KelasVII Semester2 19
MATRIKS
Petunjuk :
a. Kerjakanlah lembar evaluasi dengan baik dan jangan bekerja sama dengan siswa lain.
b. Lembar evaluasi digunakan untuk mengukur kemampuan siswa.
c. Evaluasi dikerjakan setelah semua materi dan uji kompetensi selesai.
d. Evaluasi dikerjakan dalam waktu 60 menit dan dikumpulkan kepada guru.
I. Untuk soal Nomor 1 sampai dengan Nomor 10 berikut ini, pilihlah satu jawaban yang
paling tepat!
1. Diketahui matriks A dan B berordo 3x3














101
011
326
A dan














feeydx
cbbaz
zyyxx
B 2
Jika A = B, tentukan nilai a,b,c,d,e,f,x,y dan z.
2. Diketahui matriks P dan Q yang berordo 2x2









yxyx
xyx
P
2
32
dan 








12
47
y
Q Jika t
QP  , tentukan
33
yx  .
3. Ditentukan matriks-matriks 












12
34
43
21
BdanA , carilah matriks
a. 2A b. -2B c.
5
2
(A+B) d. (5A-2B)t
4. Jika H adalah matriks berordo 3x3, tentukan matriks H dari persamaan berikut:



























1221
11204
1583
5
876
401
532
H
Evaluasi
BAB 3
11
MATRIKS 2015
Modul Matematika KelasVII Semester2 20
5. Tentukan hasil perkalian matriks berikut:
a.   







524
312
43
b.

























34
79
32
463
461
984
c. 

















54
32
12
63
36
6. Ditentukan matriks-matriks 








53
21
P , 




 

65
14
Q dan 








35
03
R . Carilah
matriks
ttt
QPdanPQRPQQRP )(,)(),(
7. Selesaikan setiap persamaan berikut:
a. 

















 5
9
76
52
y
x
b. 






















 261
15
4
12
413
021
z
yx
8. Ditentukan matriks 







10
21
A . Carilah matriks
432
,, AdanAA .
9. Jika A = [
1 3
2 4
] dan I, matriks satuan ordo dua, maka A2 - 2A + I adalah
10. Diketahui matriks A = [
1 2
4 3
] dan matriks Identitas. Tentukan nilai x supaya matriks
A - xI merupakan matriks singular!
11. Diket A = [
𝑥 + 𝑦 𝑥
𝑦 𝑥 − 𝑦
] B = [
1 −
1
2
𝑥
−2𝑦 3
] , jika At =B. tentukan nilai x?
12. Tentukan determinan dari :
A = [
16 −5
16 −5
]
B = [
2 9 16
0 0 0
24 16 8
]
MATRIKS 2015
Modul Matematika KelasVII Semester2 21
C = -6 1 -3 -12
4 -2 2 3
-2 -1 -1 -1
2 1 1 9
MATRIKS 2015
Modul Matematika KelasVII Semester2 22
PENUTUP
Sebagai tindak lanjut dari serangkaian kegiatan belajar dalam Modul Matematika Berbasis
Model Pembelajaran ini adalah :
Jika hasil evaluasi terhadap penguasaan kompetensi mencapai ≥ 70% maka siswa dapat
melanjutkan ke modul berikutnya. Tentu aja setelah memperoleh rekomendasi dari guru
mata pelajaran matematika yang terkait ataupun dari guru pembimbing.
Sebaliknya jika siswa masih belum dapat mencapai penguasaan kompetensi 70% maka
siswa dinyatakan belum kompeten dan siswa harus mengulang evaluasi tersebut.
Sebaiknya, perlu diadakan penelusuran terhadap penggunaan penguasaan kompetensi
dengan cara mengulang lagi tahap – tahap kegiatan belajar yang belum tuntas.
BAB 4
11
MATRIKS 2015
Modul Matematika KelasVII Semester2 23
DAFTAR PUSTAKA
Kemendikbud. 2013. Buku Guru Matematika Kelas X.Jakarta : Kemendikbud
Suprapto, dkk. 2011. Matematika Untuk SMA/MA Kelas X Semester 2. Kudus : Pustaka
Indah.
MATRIKS 2015
Modul Matematika KelasVII Semester2 24

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Materi Penunjang sebelum memasuki Barisan dan Deret Aritmatika
Materi Penunjang sebelum memasuki Barisan dan Deret AritmatikaMateri Penunjang sebelum memasuki Barisan dan Deret Aritmatika
Materi Penunjang sebelum memasuki Barisan dan Deret Aritmatika
Indah Oktriani
 
Modul bilangan berpangkat
Modul  bilangan berpangkatModul  bilangan berpangkat
Modul bilangan berpangkat
Abdul Karim
 
Rpp spltv (sistem persamaan linear tiga variabel)
Rpp spltv (sistem persamaan linear tiga variabel)Rpp spltv (sistem persamaan linear tiga variabel)
Rpp spltv (sistem persamaan linear tiga variabel)
Aisyah Turidho
 

Was ist angesagt? (20)

Analisis KD indikator 3.1- 4.4 Matematika kelas 7 SMP
Analisis KD indikator 3.1- 4.4 Matematika kelas 7 SMPAnalisis KD indikator 3.1- 4.4 Matematika kelas 7 SMP
Analisis KD indikator 3.1- 4.4 Matematika kelas 7 SMP
 
Materi Penunjang sebelum memasuki Barisan dan Deret Aritmatika
Materi Penunjang sebelum memasuki Barisan dan Deret AritmatikaMateri Penunjang sebelum memasuki Barisan dan Deret Aritmatika
Materi Penunjang sebelum memasuki Barisan dan Deret Aritmatika
 
MODUL AJAR XI MATEMATIKA GANJIL.docx
MODUL AJAR XI MATEMATIKA GANJIL.docxMODUL AJAR XI MATEMATIKA GANJIL.docx
MODUL AJAR XI MATEMATIKA GANJIL.docx
 
SILABUS MATEMATIKA KELAS 8
SILABUS MATEMATIKA KELAS 8SILABUS MATEMATIKA KELAS 8
SILABUS MATEMATIKA KELAS 8
 
Rpp poblem based learning matematika
Rpp poblem based learning matematikaRpp poblem based learning matematika
Rpp poblem based learning matematika
 
Lkpd barisan dan deret
Lkpd barisan dan deretLkpd barisan dan deret
Lkpd barisan dan deret
 
Rpp discovery learning barisan aritmatika smp kelas 8
Rpp discovery learning barisan aritmatika smp kelas 8Rpp discovery learning barisan aritmatika smp kelas 8
Rpp discovery learning barisan aritmatika smp kelas 8
 
Rpp matematika sma xii bab 1 (matriks)
Rpp matematika sma xii bab 1 (matriks)Rpp matematika sma xii bab 1 (matriks)
Rpp matematika sma xii bab 1 (matriks)
 
Rpp kd 3.1 induksi matematika fix
Rpp kd 3.1 induksi matematika fixRpp kd 3.1 induksi matematika fix
Rpp kd 3.1 induksi matematika fix
 
RPP MATRIKS KELAS XI MIPA KURIKULUM 2013
RPP MATRIKS KELAS XI MIPA KURIKULUM 2013RPP MATRIKS KELAS XI MIPA KURIKULUM 2013
RPP MATRIKS KELAS XI MIPA KURIKULUM 2013
 
LKPD materi relasi dan fungsi
LKPD materi relasi dan fungsiLKPD materi relasi dan fungsi
LKPD materi relasi dan fungsi
 
RPP - Pemodelan SPLDV
RPP - Pemodelan SPLDVRPP - Pemodelan SPLDV
RPP - Pemodelan SPLDV
 
Contoh Skenario Pembelajaran
Contoh Skenario PembelajaranContoh Skenario Pembelajaran
Contoh Skenario Pembelajaran
 
Lkpd
LkpdLkpd
Lkpd
 
BARISAN DAN DERET (RPP & LKPD)
BARISAN DAN DERET (RPP & LKPD)BARISAN DAN DERET (RPP & LKPD)
BARISAN DAN DERET (RPP & LKPD)
 
Modul bilangan berpangkat
Modul  bilangan berpangkatModul  bilangan berpangkat
Modul bilangan berpangkat
 
1. Modul Ajar-Deret Aritmatika-Matematika Umum-Kelas 10.pdf
1. Modul Ajar-Deret Aritmatika-Matematika Umum-Kelas 10.pdf1. Modul Ajar-Deret Aritmatika-Matematika Umum-Kelas 10.pdf
1. Modul Ajar-Deret Aritmatika-Matematika Umum-Kelas 10.pdf
 
Lkpd 3.31.1 (turunan fungsi a ljabar)
Lkpd 3.31.1 (turunan fungsi a ljabar)Lkpd 3.31.1 (turunan fungsi a ljabar)
Lkpd 3.31.1 (turunan fungsi a ljabar)
 
Lembar Penilaian Kognitif KD 3.1 SMP kelas VII Kurikulum 2013
Lembar Penilaian Kognitif KD 3.1 SMP kelas VII Kurikulum 2013Lembar Penilaian Kognitif KD 3.1 SMP kelas VII Kurikulum 2013
Lembar Penilaian Kognitif KD 3.1 SMP kelas VII Kurikulum 2013
 
Rpp spltv (sistem persamaan linear tiga variabel)
Rpp spltv (sistem persamaan linear tiga variabel)Rpp spltv (sistem persamaan linear tiga variabel)
Rpp spltv (sistem persamaan linear tiga variabel)
 

Ähnlich wie modul matematika berbasis problem based learning pada materi matriks kelas x MIA

Rppmatrik 140116222300-phpapp02(1)
Rppmatrik 140116222300-phpapp02(1)Rppmatrik 140116222300-phpapp02(1)
Rppmatrik 140116222300-phpapp02(1)
Haling Bantun
 
Contoh rpp 2013 matematika sma
Contoh rpp 2013   matematika smaContoh rpp 2013   matematika sma
Contoh rpp 2013 matematika sma
meianus
 

Ähnlich wie modul matematika berbasis problem based learning pada materi matriks kelas x MIA (20)

Rpp ( lessoning plan)
Rpp ( lessoning plan) Rpp ( lessoning plan)
Rpp ( lessoning plan)
 
4. matriks
4. matriks4. matriks
4. matriks
 
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
 
RPP Operasi Matriks Kelas XI Bahasa dan Budaya
RPP Operasi Matriks Kelas XI Bahasa dan BudayaRPP Operasi Matriks Kelas XI Bahasa dan Budaya
RPP Operasi Matriks Kelas XI Bahasa dan Budaya
 
Rpp matriks pertemuan 1
Rpp matriks pertemuan 1Rpp matriks pertemuan 1
Rpp matriks pertemuan 1
 
Rpp 2 dererminan dan invers matriks
Rpp 2 dererminan dan invers matriksRpp 2 dererminan dan invers matriks
Rpp 2 dererminan dan invers matriks
 
1 rpp bab vi (statistika)
1 rpp bab vi (statistika)1 rpp bab vi (statistika)
1 rpp bab vi (statistika)
 
Rpp pertidaksamaan kuadrat
Rpp pertidaksamaan kuadratRpp pertidaksamaan kuadrat
Rpp pertidaksamaan kuadrat
 
Rppmatrik 140116222300-phpapp02(1)
Rppmatrik 140116222300-phpapp02(1)Rppmatrik 140116222300-phpapp02(1)
Rppmatrik 140116222300-phpapp02(1)
 
134
134134
134
 
PROGRAM TAHUNAN MATEMATIKA KELAS XI MIA
PROGRAM TAHUNAN MATEMATIKA KELAS XI MIAPROGRAM TAHUNAN MATEMATIKA KELAS XI MIA
PROGRAM TAHUNAN MATEMATIKA KELAS XI MIA
 
RPP Perkalian Matriks
RPP Perkalian MatriksRPP Perkalian Matriks
RPP Perkalian Matriks
 
Contoh rpp 2013 matematika sma
Contoh rpp 2013   matematika smaContoh rpp 2013   matematika sma
Contoh rpp 2013 matematika sma
 
Matriks
MatriksMatriks
Matriks
 
Matriks
MatriksMatriks
Matriks
 
Det matrix
Det matrixDet matrix
Det matrix
 
RPP Matriks pertemuan 1
RPP Matriks pertemuan 1RPP Matriks pertemuan 1
RPP Matriks pertemuan 1
 
Rp pmatrik
Rp pmatrikRp pmatrik
Rp pmatrik
 
Rpp projeck based learning matematika
Rpp projeck based learning matematikaRpp projeck based learning matematika
Rpp projeck based learning matematika
 
Rpp discovery learning matematika
Rpp discovery learning matematikaRpp discovery learning matematika
Rpp discovery learning matematika
 

Kürzlich hochgeladen

ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
AgusRahmat39
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
dpp11tya
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
MetalinaSimanjuntak1
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
HafidRanggasi
 

Kürzlich hochgeladen (20)

MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
 

modul matematika berbasis problem based learning pada materi matriks kelas x MIA

  • 1. MATRIKS 2015 Modul Matematika Kelas XI Semester1 1
  • 2. MATRIKS 2015 Modul Matematika Kelas XI Semester1 2 MATRIKS BERBASIS MODELPEMBELAJARAN PBL (Problem Based Learning) KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. KI 2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. 2.1 Memiliki motivasi internal, kemampuan bekerjasama, konsisten, sikap disiplin, rasa percaya diri, dan sikap toleransi dalam perbedaan strategi berpikir dalam memilih dan menerapkan strategi menyelesaikan masalah. 2.2 Mampu mentransformasi diri dalam berpilaku jujur, tangguh mengadapi masalah, kritis dan disiplin dalam melakukan tugas belajar matematika. 2.3 Menunjukkan sikap bertanggung jawab, rasa ingin tahu, jujur dan perilaku peduli lingkungan. 3.1 Memahami dan menganalisis konsep dasar operasi matriks dan sifat-sifat operasi matriks serta menerapkannya dalam pemecahan masalah.operasi matriks serta menerapkannya dalam pemecahan masalah. 4.1 Memadu berbagai konsep dan aturan operasi matriks dan menyajikan model matematika dari suatu masalah nyata dengan memanfaatkan nilai determinan atau invers matriks dalam pemecahannya. MODUL KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI INTI
  • 3. MATRIKS 2015 Modul Matematika Kelas XI Semester1 2 PETA KONSEP BANGUN DATAR Matriks : Sekelompok bilangan yang disusun menurut baris dan kolom dalam tanda kurung dan berbentuk seperti sebuah persegipanjang; sebuah kumpulan bilangan atau peubah yang disusun sehingga berbentuk persegi panjang yang bisa digunakan untuk mewakili sistem persamaan Invers : operasi kebalikan dari suatu operasi tertentu Invers Matriks : matriks kebalikan dari suatu matriks persegi Kesamaan Matriks : matriks-matriks dengan ordo yang sama dan elemen-elemen yang seletak dari matriks-matriks teersebut sama. Matriks Baris : matriks yang terdiri dari satu baris Matriks Kolom : matriks yang terdiri dari satu kolom Matriks Diagonal : matriks yang seluruh elemennya nol kecuali pada diagonal utamanya tidak semuanya nol Matrik Identitas / : matriks persegi yang semua unsur diagonal utamanya sama Matriks Satuan dengan 1 dan semua unsur yang lainnya sama dengan 0. Matriks Nol : matriks yang semua elemennya nol Matriks Persegi : matriks dengan jumlah baris sama dengan jumlah kolom Matriks Skalar : jika semua elemen-elemen yang terletak pada diagonal utamanya memiliki nilai yang sama Matriks Segitiga Atas : matriks persegi yang elemen-elemen di bawah diagonal utamanya bernilai nol Matriks Segitiga Bawah : matriks persegi yang elemen-elemen di atas diagonal utamanya bernilai nol Ordo Matriks: ukuran baris dan kolom pada matriks. GLOSARIUM
  • 4. MATRIKS 2015 Modul Matematika Kelas XI Semester1 3 Gambar 1. Gambar peta konsep Matriks MATRIKS Jenis - jenis Unsur - Unsur Oprasi Kolom, Baris Persegi Panjang Persegi Diagonal Segitiga Transpos Identitas Elemen kolom Determinan Elemen Baris Penjumlahan Pengurangan Perkalian Invers
  • 5. MATRIKS 2015 Modul Matematika Kelas XI Semester1 4 A. Petunjuk Penggunaan Modul Modul ini berisi standar kompetensi memecahkan masalah berkaitan dengan segi empat dan segitiga. 1. Penjelasan untuk siswa Dalam kegiatan belajar dengan sistem modul ini, siswa mempunyai peran sebagai berikut : a. Bacalah Modul ini secara berurutan, dari awal sampai akhir. b. Isilah cek kemampuan. Nilailah apakah anda termasuk pada kategori siswa yang perlu mempelajari modul ini, jika jawabannya ya, pelajarilah modul ini. c. Pelajarilah modul ini secara bertahap mulai dari kegiatan belajar 1 sampai kegiatan belajar 2. d. Jangan melanjutkan pada kegiatan belajar 2, sebelum mencapai penguasaan minimal kegiatan belajar 1 (skor minimal 70 %) pada tes formatif 1, dst. e. Buatlah rencana belajar dengan menggunakan format seperti yang ada pada modul. Jika belum paham konsultasikan rencana belajar anda dengan guru. f. Lakukan rencana belajar anda dengan konsekuen hingga mencapai kompetensi yang diharapkan. g. Setiap anda mempelajari satu bab kompetensi, mulailah dengan pengetahuan pendukung (uraian materi), mengerjakan tugas dan mengerjakan kertas kerja siswa (worksheet). h. Konsultasikan dengan kelompok atau guru apabila anda menemui kesulitan untuk mencapai kompetensi. i. Ikutilah langkah - langkah pembelajaran disetiap kegiatan pembelajaran dengan baik. 2. Peran Serta Guru : Dalam kegiatan belajar dengan sistem modul ini, Guru mempunyai peran sebagai berikut : a. Membantu siswa menyusun rencana belajar. b. Mengarahkan siswa agar belajar sesuai dengan rencana yang telah disusun. c. Membantu siswa memahami dan memecahkan kesulitan yang ada dalam materi, jika siswa menemui kesulitan. BAB 1 11
  • 6. MATRIKS 2015 Modul Matematika Kelas XI Semester1 5 d. Membantu siswa melaksanakan tugas kelompok agar benar-benar sesuai dengan tujuan mengerjakan secara kelompok e. Mencatat semua kegiatan dan kemajuan siswa. B. Tujuan Akhir Hasil Belajar. Setelah siswa mempelajari modul ini, diharapkan siswa dapat : 1. Memahami operasi penjumlahan pada matriks dan sifat-sifatnya. 2. Menghitung operasi penjumlahan pada matriks dalam pemecahan masalah. 3. Menggunakan sifat komutatif dan sifat asosiatif penjumlahan matriks dalam pemecahan masalah. 4. Menghitung operasi pengurangan dua matriks dalam pemecahan masalah. 5. Memahami operasi perkalian dua matriks dan sifat-sifatnya. 6. Menghitung operasi perkalian suatu bilangan real dengan matriks dan perkalian dua matriks 7. Menggunakan sifat assosiatif dan sifat distributif perkalian matriks dalam pemecahan masalah. 8. Menentukan nilai determinan matriks dalam pemecahan masalah dan menemukan sifat- sifatnya. 9. Menentukan nilai invers matriks dalam pemecahan masalah dan menemukan sifat- sifatnya. 10.Menentukan nilai invers matriks dengan menggunakan metode kofaktor. 11.Menerapkan konsep dan aturan operasi matriks dan menyajikan model matematika dari suatu masalah nyata 12.Menerapkan konsep dan aturan operasi matriks dari suatu masalah nyata dengan memanfaatkan nilai determinan atau invers matriks dalam pemecahannya.
  • 7. MATRIKS 2015 Modul Matematika Kelas XI Semester1 6 Pada bagian ini, kita akan membahas pengertian, jenis – jenis, unsur – unsur, oprasi. A. Pengertian Matriks dan Ordo Matriks Toko Donat Gambar 1. Donat Coklat dan Donat Keju Deni ingin membeli donat untuk acara ulangtahun pada toko I terdapat 240 donat coklat dan 180 donat keju, toko II ada 220 donat coklat dan 210 donat keju, sedangkan toko 3 ada 205 donat coklat dan 205 donat keju. Susunlah dalam tabel agar Deni mudah menghafal jumlah donat yang ada. Penyelesaian: Toko Donat coklat Donat keju I 240 180 II 220 210 III 205 205 Dari tabel di atas, bila diambil angka-angkanya saja dan ditulis dalam tanda kurung buka dan kurung tutup , bentuknya menjadi bentuk sederhana inilah yang kita sebut sebagai matriks. BAB 2 11 Uraian Materi
  • 8. MATRIKS 2015 Modul Matematika Kelas XI Semester1 7 Berdasarkan pemaparan tersebut maka dapat disimpulkan, Matriks merupakan susunan bilangan-bilangan yang berbentuk siku-empat terdiri dari baris dan kolom dengan diapit oleh sepasang kurung siku. Sebagai contoh : a. [ 2 2 5 1 3 1 5 12 9 ] dan b. [ 3 3 1 2 ] Baris suatu matriks adalah susunan bilangan-bilangan yang mendatar dalam matriks. Kolom suatu matriks adalah susunan bilangan-bilangan yang tegak dalam matriks. Bentuk umum : Secara umum matriks Amxn = [ 𝑎11 … 𝑎1𝑛 … … … 𝑎 𝑚1 … 𝑎 𝑚𝑛 ] Perhatikan bahwa elemen matriks A tersebut berindeks rangkap misalnya a11, yang artinya matriks A pada baris ke-1 dan kolom ke-1. Untuk lebih jelasnya bentuk umum seperti : Amxn = [ 𝒂𝒊𝒋]mxn 𝒂𝟏𝟏 𝒂𝟏𝒋 … . 𝒂𝟏𝒏 𝒂𝟐𝟏 𝒂𝟐𝒋 … . 𝒂𝟐𝒏 𝒂𝒊𝟏 𝒂𝒊𝒋 … . 𝒂𝒊𝒏 𝒂𝒎𝟏 𝒂𝒎𝒋 … . 𝒂𝒎𝒏 m= baris n= kolom i = 1,2…m j= 1,2…n Menurut Nasoetion (1980:24), suatu matriks merupakan himpunan unsur-unsur yang disusun berdasarkan penggolongan terhadap dua sifat yang sering disebut dengan istilah baris dan kolam. Susunan bilangan - bilangan yang diatur pada baris dan kolom dan letaknya diantara dua buah kurung (http://www.Belajar-Matematika.com ). Sederetan bilangan yang berbentuk segi empat yang diapit oleh sepasang kurung siku (http://www.p4tkmatematika.org/downloads/smk/Matriks). Definisi :
  • 9. MATRIKS 2015 Modul Matematika Kelas XI Semester1 8 Matriks dinotasikan dengan huruf capital misalnya A, B, C dan lain-lain. Banyanya baris dan banyaknya kolom menentukan ukuran dari matriks tersebut yang disebut ordo matriks. Perhatikan bahwa elemen dari matriks A di atas, misal a21 menyatakan elemen pada matriks A tersebut terletak pada baris ke 2 dan kolom ke 1. Sedangkan matriks A berordo mxn dan ditulis Amxn. B. Macam-macam matriks Menurut ordonya terdapat berbagai jenis matriks, antara lain. 1. Matriks Persegi Toko buah Gambar 2. Toko Buah Ani ingin membeli buah mangga dan jeruk. pada toko I terdapat 2 kg mangga dan 4 kg jeruk, toko II ada 3 kg mangga dan 7 kg jeruk. Susunlah ke dalam bentuk matriks agar Ani mudah menghafal jumlah buah yang ada. Pengelesaian : Toko buah Mangga Jeruk I 2 4 II 3 7 tabel di atas, bila diambil angka-angkanya saja dan ditulis dalam tanda kurung buka dan kurung tutup [ 2 4 3 7 ]. Matriks yang dihasilkan yaitu matriks yang berordo 2x2 atau banyaknya baris sama dengan banyaknya kolom. Matriks tersebut disebut matriks persegi.
  • 10. MATRIKS 2015 Modul Matematika KelasVII Semester2 9 Pada suatu matriks persegi ada yang dinamakan sebagai diagonal utama dan diagonal sekunder. Komponen-komponen yang terletak pada diagonal utama pada matriks tersebut adalah 2 dan 7 yang berasal dari kiri atas ke kanan bawah. Sebaliknya, komponen-komponen yang terletak pada diagonal sekunder berasal dari kiri bawah ke kanan atas. 2. Matriks Baris Yaitu matriks yang berordo 1xn atau hanya memiliki satu baris. Contoh: A1x2 = 1 4 3. Matriks Kolom Yaitu matriks yang hanya memiliki satu kolom. Contoh C2x1= 2 3 4. Matriks Tegak Yaitu matriks yang berordo mxn dengan m>n Contoh: Q = 4 4 2 6 3 1 , Q berordo 3x2 sehingga matriks Q tampak tegak. 5. Matriks Datar Yaitu matriks yang berordo mxn dengan m<n Contoh: H= 2 3 1 65 6 3 , H berordo 2x3 sehingga matriks F tampak datar. Berdasarkan elemen-elemen penyusunnya terdapat jenis matriks, antara lain : a. Matriks Nol Yaitu matriks yang semua elemen penyusunnya adalah nol dan dinotasikan sebagai O. Contoh: O2x3 = [ 0 0 0 0 0 0 ] b. Matriks Diagonal Yaitu matriks persegi yang semua elemen diatas dan dibawah diagonal utamanya adalah nol. Contoh: F2x2 = [ 1 0 0 3 ] c. Matriks Skalar Yaitu matriks diagonal yang semua elemen pada diagonalnya sama dan elemen- elemen selain diagonal utama adalah 0. Contoh: F2x2 = [ 3 0 0 3 ]
  • 11. MATRIKS 2015 Modul Matematika KelasVII Semester2 10 d. Matriks Simetri Yaitu matriks persegi yang setiap elemennya selain elemen diagonal adalah simetri terhadap diagonal utama, atau matriks dimana susunan elemen-elemen antara matriks dengan transposenya sama. C=CT; maka C adalah matriks simetris Contoh: C3x3 = 1 2 3 2 2 5 3 5 3 e. Matriks Simetri Miring Yaitu Matriks simetri yang elemen-elemennya selain elemen diagonal saling berlawanan. Contoh: W3x3 = [ 1 −2 3 2 2 5 −3 −5 3 ] f. Matriks Identitas (satuan) Yaitu matriks diagonal yang semua elemen pada diagonal utamanya adalah satu dan elemen yang lain adalah nol dan dinotasikan sebagai I. Contoh: I3x3 = [ 1 0 0 0 1 0 0 0 1 ] g. Matriks Segitiga Atas Yaitu dikatakan segitiga atas jika aij = 0 untuk i>j dengan kata lain matriks persegi yang elemen-elemen di bawah diagonal utamanya adalah nol. Contoh: K3x3 = [ 2 3 3 0 1 1 0 0 8 ] h. Matriks Segitiga Bawah Yaitu dikatakan segitiga bawah jika aij = 0 untuk i<j dengan kata lain matriks persegi yang elemen-elemen di atas diagonal utamanya adalah nol. Contoh: V3x3 = [ 2 0 0 2 1 0 3 1 8 ] i. Matriks Transpose yaitu matriks yang diperoleh dari memindahkan elemen-elemen baris menjadi elemen pada kolom atau sebaliknya. Transpose suatu matriks dilambangkan dengan …T, misal transpose matriks B dilambangkan dengan BT Contoh: B2x3 = 1 2 3 0 3 4 , maka BT = [ 1 0 2 3 3 4 ]
  • 12. MATRIKS 2015 Modul Matematika KelasVII Semester2 11 Perhatikan bahwa ordo dari BT adalah 3x2. Sehingga pada matriks transpose baris menjadi kolom dan sebaliknya, kolom menjadi baris. C. Operasi Matriks dan Sifat-sifatnya a. Operasi kesamaan Diketehui matriks sebagai berikut: Apakah ada matriks yang sama? Dan ada yang tidak sama? Sebutkan! Penyelesaian: A = B, A ≠ C, B ≠ C Dua buah matriks atau lebih dikatakan sama jika dan hanya jika mempunyai ordo sama dan elemen-elemen yang seletak juga sama. b. Penjumlahan dan Pengurangan dua Matriks Diketahui matriks A= [ 2 1 4 3 ], B= [ 3 1 4 1 ] tentukan hasil penjumlahan kedua matris tersebut! Penyelesaian : A + B = [ 2 1 4 3 ] + [ 3 1 4 1 ] = [ 5 2 8 4 ] Misal matriks [5 2 8 4 ] kita namai matriks C. Penjumlahan Matriks, Jika A + B = C, maka elemen-elemen C diperoleh dari penjumlahan elemen-elemen A dan B yang seletak, yaitu cij = aij +bij untuk C pada baris ke-i dan kolom ke-j. sehingga, matriks A dan B dapat dijumlahkan apabila kedua matriks memiliki ordo yang sama. Sifat-sifat penjumlahan matriks 1. A+B = B+A (Komutatif) 2. A+(B+C) = (A+B)+C (Assosiatif) 3. A+O = O+A = A 4. (A+B)T = AT+BT 5. Ada B sedemikian hingga A + B = B + A = 0 yaitu B = -A Pengurangan matriks, jika A – B = C, maka elemen-elemen C diperoleh dari pengurangan elemen-elemen A dan B yang seletak, yaitu cij = aij-bij atau                                    13 21C, 13 21B, 13 21A
  • 13. MATRIKS 2015 Modul Matematika KelasVII Semester2 12 pengurangan dua matriks dapat dipandang sebagai penjumlahan matriks yaitu A + (- B) Contoh: A=[ 1 2 4 3 ], B= [ 2 3 1 1 ], maka A-B = [ 1 2 4 3 ] − [ 2 3 1 1 ] = [ −1 −1 3 2 ] c. Perkalian matriks dengan skalar. Perkalian sebuah matriks dengan skalar, maka setiap unsur matriks tersebut terkalikan dengan skalar. Msalkan matriks A dikalikan dengan suatu bilangan real k maka kA diperoleh dari hasil kali setiap elemen A dengan k. Contoh: A = [ −1 −1 3 2 ] maka 3A = 3 [ −1 −1 3 2 ] = [ −3 −3 9 6 ] Jika a dan b bilangan real (skalar) dan matriks A dan matriks B merupakan dua matriks dengan ordo sama sehingga dapat dilakukan operasi hitung. Maka berlaku sifat-sifat perkalian matriks dengan skalar: 1. a(A+B) = aA+aB 2. a(A-B) = aA-aB 3. (a+b)B = aB+bB 4. (a-b)B = aB-bB 5. (ab)B = a(bB) 6. (aB)T = aBT d. Perkalian Dua Matriks Dua buah matriks atau lebih (misal matriks AB) dapat dikalikan jika dan hanya jika jumlah kolom pada matriks A sama dengan jumlah baris pada matriks B. jadi AmxnBnxr bias didefinisikan, tapi BnxrAmxn tidak dapat didefinisikan. A B AB mxn nxr = mxr sehingga hasil kali matriks AB berordo mxr. Catatan:  Perkalian 2 matriks AB dapat didefinisikan, jika banyaknya kolom matriks A = banyaknya baris matriks B.
  • 14. MATRIKS 2015 Modul Matematika KelasVII Semester2 13  Hasil kali dua matriks AB adalah suatu matriks dengan banyaknya baris = banyaknya baris matriks A dan banyaknya kolom = banyaknya kolom matriks B.  Pada umumnya AB ≠ BA  Apabila A suatu matriks persegi maka A2 = A.A ; A3 = A2.A ; A4 = A3.A dan seterusnya.  Apabila AB=BC maka tidak dapat disimpulkan bahwa A = C.  Apabila AB=0 maka tidak dapat disimpulkan bahwa A=0 atau B=0 Contoh perkalian matriks: 1. Perkalian matriks berordo 1xa dengan ax1 A = 1 2 3 dan B = 3 2 1 , A1x3B3x1 = [(1x3) + (2x2) + (3x1)] = [10] Hasil kalinya merupakan matriks berordo 1x1. 2. Perkalian matriks berordo ax1 dengan 1xa A= 1 2 3 dan B = 1 2 3 , A3x1B1x3 = [ 1𝑥1 1𝑥2 1𝑥3 2𝑥1 2𝑥2 2𝑥3 3𝑥1 3𝑥2 3𝑥3 ] = [ 1 2 3 2 4 6 3 6 9 ] Hasil kalinya merupakan matriks berordo 3x3. 3. Perkalian matriks berordo mxn dengan matriks nxr A = [ 2 5 1 3 ], B = 1 2 3 3 1 2 A2x2B2x3 = [2 5 1 3 ] 1 2 3 3 1 2 AB = (2𝑥1)+ (5𝑥3) (2𝑥2)+ (5𝑥1) (2𝑥3) + (5𝑥2) (1𝑥1)+ (3𝑥3) (1𝑥2)+ (3𝑥1) (1𝑥3) + (3𝑥2) = 17 9 16 9 5 9 Sifat-sifat perkalian matriks dengan matriks antara lain : 1. A(BC) = (AB)C 2. A(B+C) = AB + AC 3. (B+C)A = BA + CA
  • 15. MATRIKS 2015 Modul Matematika KelasVII Semester2 14 4. A(B-C) = AB – AC 5. (B-C)A = BA – CA 6. a(BC) = (aB)C = B(aC) 7. AI = IA = A D. Determinan, Adjoin dan Invers Matriks a. Determinan. Untuk setiap matriks persegi terdapat suatu bilangan tertentu yang disebut determinan. Determinan matriks adalah jumlah semua hasil perkalian elementer yang bertanda dari A dan dinyatakan dengan det(A) atau |A| (Howard Anton, 1991 : hal 67). Yang diartikan dengan sebuah hasil perkalian elementer bertanda dari suatu matriks A adalah sebuah hasil perkalian elementer pada suatu kolom dengan +1 atau -1. Untuk mengetahui tanda +1 atau -1dalam menentukan determinan suatu matriks yaitu dengan menggunakan permutasi sesuai besar peringkat matriks tersebut dan ada atau tidaknya invers pada hasil permutasi peringkat matriks tersebut. Invers terjadi pada suatu permutasi jika terdapat bilangan yang lebih besar mendahului bilangan yang lebih kecil pada kolom. Jika banyak invers genap dan nol maka tanda +1 dan jika banyak invers ganjil maka tanda -1. Misal : 1. Determinan untuk ordo 2x2 maka bentuk matriks seperti ini : [ 𝑎11 𝑎12 𝑎21 𝑎22 ] permutasi dari bilangan bulat 1 dan 2 diambil bersama adalah 2! = 2 yaitu 1 2 dan 2 1 (untuk kolom) sedangkan baris menjadi patokan dan selalu berurut. Sehingga determinan dari matriks berordo 2x2 adalah +1(a11.a22)-1(a12.a21) = a11.a22 – a12.a21. jika matriks dalam bentuk [ 𝑎 𝑏 𝑐 𝑑 ] maka untuk mencari determinannya lebih dikenal dengan bentuk ad – bc. Contoh: Jika matriks A = [ 2 1 4 3 ] maka det (A) = |A| = (2x3) – (1x4) = 6 – 4 = 2 2. Determinan untuk ordo 3x3 Maka bentuk matriks seperti [ 𝑎11 𝑎12 𝑎13 𝑎21 𝑎22 𝑎23 𝑎31 𝑎32 𝑎33 ], permutasi dari bilangan bulat 1, 2 dan 3 diambil bersama adalah 3! = 6 yaitu 123, 132, 213, 231, 312, dan 321 (untuk kolom) sedangkan baris menjadi patokan dan selalu berurut. Sehingga
  • 16. MATRIKS 2015 Modul Matematika KelasVII Semester2 15 determinan dari matriks berordo 3x3 adalah +1(a11.a22.a33)-1(a11.a23.a32)- 1(a12.a21.a31)+1(a12.a23.a31)+1(a13.a21.a32)-1(a13.a22.a31). Untuk mempermudah dalam mencari determinan maka berlaku : a) Metode Sarrus Misal matriks A = [ 𝑎 𝑏 𝑐 𝑑 𝑒 𝑓 𝑔 ℎ 𝑖 ] 𝑎 𝑏 𝑑 𝑒 𝑔 ℎ - - - + + + Maka |A| = aei + bfg + cdh – ceg – afh – bdi. Cara ini hanya berlaku pada matriks berordo 3x3. Contoh: D = [ 1 2 2 3 1 2 1 2 3 ] Maka det (D) = |D| adalah [ 1 2 2 3 1 2 1 2 3 ] 1 2 3 1 1 2 |D| = (1x1x3) + (2x2x1) + (2x3x2) – (2x1x1) – (1x2x2) – (2x3x3) = 3 + 4 + 12 – 2 – 4 – 12 = 0 b) Metode Minor dan Kofaktor Minor suatu matriks A dilambangkan dengan Mij adalah matriks bagian dari A yang diperoleh dengan cara menghilangkan elemen-elemennya pada baris ke-i dan elemen-elemen pada kolom ke-j. Contoh: A= [ 1 2 1 0 2 1 2 0 2 ] maka : M11 = [ 1 2 1 0 2 1 2 0 2 ] =[ 2 1 0 2 ] M12 = [ 1 2 1 0 2 1 2 0 2 ] = [ 0 1 2 2 ] M13 = [ 1 2 1 0 2 1 2 0 2 ] = [ 0 2 2 0 ] M11, M12 dan M13 merupakan submatriks hasil ekspansi baris ke-1 dari matriks A. Kofaktor suatu elemen baris ke-i dan kolom ke-j dari matriks A
  • 17. MATRIKS 2015 Modul Matematika KelasVII Semester2 16 dilambangkan dengan α ij = (-1)i+j |Mij|, dari matriks A tersebut kofaktor a11 dilambangkan dengan α11 yaitu (-1)i+j |Mij| Untuk mencari det(A) dengan metode minor dan kofaktor cukup mengambil satu ekspansi saja misal ekspansi baris ke-1atau kolom ke-1. Sehingga Contoh : H = [ 1 2 1 0 2 1 2 0 2 ], untuk mencari |H| dengan metode minor dan kofaktor adalah harus mencari determinan minornya terlebih dahulu yang diperoleh dari ekspansi baris ke-1, yaitu det(M11), det(M12), det(M13), maka, |M11| = (2x2)-(1x0) = 4 |M12| = (0x2)-(1x2) = -2 |M13| = (0x0)-(2x2) = -4 |H| = h11α11 + h12α12 + h13α13 = h11.(-1)1+1|M11| + h12.(-1)1+2|M12| + h13.(-1)1+3|M13| = (1.4) + (2.(-1.-2)) + (1.-4) = 4 + 4 – 4 = 4 b. Adjoin matriks Adalah transpose dari kofaktor-kofaktor matriks tersebut, dilambangkan dengan adj A = (αij)T Contoh H = [ 1 2 1 0 2 1 2 0 2 ] kita telah mengetahui sebelumnya α11= 4, α12= 2, α13= -4, α21= (-1)2+1 | 2 1 0 2 | = -4, α22= (-1)2+2 | 1 1 2 2 | =0 α23= (-1)2+3| 1 2 2 0 | = 4 , α31= (-1)3+1 | 2 1 2 1 | = 0 α32= (-1)3+2 | 1 1 0 1 | = -1, α33= (-1)3+3 | 1 2 0 2 | = 2 maka adj H = [ 𝛼11 𝛼21 𝛼31 𝛼12 𝛼22 𝛼32 𝛼13 𝛼23 𝛼33 ] = [ 4 −4 0 2 0 −1 −4 4 2 ]
  • 18. MATRIKS 2015 Modul Matematika KelasVII Semester2 17 c. Invers Matriks Jika A dan B matriks persegi nxn sedemikian hingga AB=BA=I, B disebut invers A (B=A-1) dan A disebut invers B (A=B-1) sehingga berlaku A A-1= A-1A=I, I adalah identitas. Invers matriks A dirumuskan A-1 = 1 |A| . Adj(A) Pembuktian : Misal matriks 2x2, matriks A= [ 𝑎 𝑏 𝑐 𝑑 ] dan misalkan invers matriks A adalah A-1= [ 𝑥 𝑦 𝑢 𝑣 ]. Berdasarkan pengertian invers matriks, maka berlaku AA-1=I, dengan I matriks identitas. [ 𝑎 𝑏 𝑐 𝑑 ][ 𝑥 𝑦 𝑢 𝑣 ] = [ 1 0 0 1 ] [ 𝑎𝑥 + 𝑏𝑢 𝑎𝑦 + 𝑏𝑣 𝑐𝑥 + 𝑑𝑢 𝑐𝑦 + 𝑑𝑣 ] = [ 1 0 0 1 ] Berdasarkan kesamaan matriks maka diperoleh: ax + bu = 1 (1) cx + du = 0 (2) ay + bv = 0 (3) cy + dv = 1 (4) dari persamaan-persamaan dilakukan eleminasi untuk menentukan nilai x, y, u, dan v. ax + bu = 1 xd adx + bdu = d cx + du = 0 xb bcx + bdu = 0 adx – bcx = d x(ad-bc) = d x = 𝑑 𝑎𝑑−𝑏𝑐 substitusikan x pada persamaan (2), sehingga diperoleh u = −𝑐 𝑎𝑑−𝑏𝑐 , dengan cara yang sama seperti diatas, akan diperoleh juga y = −𝑏 𝑎𝑑−𝑏𝑐 , dan v= 𝑎 𝑎𝑑−𝑏𝑐 . Dengan demikian A- 1= [ 𝑑 𝑎𝑑−𝑏𝑐 −𝑏 𝑎𝑑−𝑏𝑐 −𝑐 𝑎𝑑−𝑏𝑐 𝑎 𝑎𝑑−𝑏𝑐 ] = 1 𝑎𝑑−𝑏𝑐 [ 𝑑 −𝑏 −𝑐 𝑎 ], dengan ad-bc≠0 Maka invers matriks A=[ 𝑎 𝑏 𝑐 𝑑 ]adalah A-1= 1 𝑎𝑑−𝑏𝑐 [ 𝑑 −𝑏 −𝑐 𝑎 ] Sehingga rumus invers matriks adalah A-1 = 1 |A| . Adj(A)
  • 19. MATRIKS 2015 Modul Matematika KelasVII Semester2 18 Setelah telah selesai membahas materi matriks di atas, ada beberapa hal penting sebagai kesimpulan yang dijadikan pengangan dalam mendalami dan membahas materi lebih lanjut, antara lain: 1. Matriks adalah susunan bilangan-bilangan dalam baris dan kolom. 2. Sebuah matriks A ditransposkan menghasilkan matriks 𝐴𝑡 matriks A berubah menjadi elemen kolom matriks A ditrasposkan kembali, hasinya menjadi matriks A atau (A dengan elemen baris . Dengan demikian matriks 3. Penjumlahan sebarang matriks dengan matriks identitas penjumlahan hasilnya matriks itu sendiri. Matriks identitas penjumlahan adalah matriks nol. 4. Dalam operasi penjumlahan dua matriks berlaku sifat komutatif dan assosiatif, misal jika A dan B adalah matriks, maka a. A + B = B + A b. A + (B + C) = (A + B) + C 5. Hasil kali sebuah matriks dengan suatu skalar atau suatu bilangan real k akan menghasilkan sebuah matriks baru yang berordo sama dan memiliki elemenelemenk kali elemen-elemen dari matriks semula. 6. Dua buah matriks hanya dapat dikalikan apabila banyaknya kolom dari matriksyang dikali sama dengan banyaknya baris dari matriks pengalinya. 7. Hasil perkalian matriks A dengan matriks identitas perkalian, hasilnya adalah matriks A. 8. Perkalian dua atau lebih matriks, tidak memenuhi sifat komutatif. Tetapi perkalian matriks dengan skalar memenuhi sifat komutatif dan assosiatif. Misal jika k adalah skalar, A, dan B adalah matriks maka berlaku. a. k A = A k b. k(A ± B) = kA ± kB 9. Hasil kali dua buah matriks menghasilkan sebuah matriks baru, yang elemenelemennya merupakan hasil perkalian elemen baris matriks A dan elemen kolom matriks B. Misal jika 𝐴 𝑝𝑥𝑞 dan 𝐵 𝑝𝑥𝑞 adalah dua buah matriks, maka berlaku 𝐴 𝑝𝑥𝑞x 𝐵 𝑝𝑥𝑞= 𝐶 𝑝𝑥𝑞 10. Matriks yang memiliki invers adalah matriks persegi dengan nilai determinannya tidak nol (0). Rangkuman
  • 20. MATRIKS 2015 Modul Matematika KelasVII Semester2 19 MATRIKS Petunjuk : a. Kerjakanlah lembar evaluasi dengan baik dan jangan bekerja sama dengan siswa lain. b. Lembar evaluasi digunakan untuk mengukur kemampuan siswa. c. Evaluasi dikerjakan setelah semua materi dan uji kompetensi selesai. d. Evaluasi dikerjakan dalam waktu 60 menit dan dikumpulkan kepada guru. I. Untuk soal Nomor 1 sampai dengan Nomor 10 berikut ini, pilihlah satu jawaban yang paling tepat! 1. Diketahui matriks A dan B berordo 3x3               101 011 326 A dan               feeydx cbbaz zyyxx B 2 Jika A = B, tentukan nilai a,b,c,d,e,f,x,y dan z. 2. Diketahui matriks P dan Q yang berordo 2x2          yxyx xyx P 2 32 dan          12 47 y Q Jika t QP  , tentukan 33 yx  . 3. Ditentukan matriks-matriks              12 34 43 21 BdanA , carilah matriks a. 2A b. -2B c. 5 2 (A+B) d. (5A-2B)t 4. Jika H adalah matriks berordo 3x3, tentukan matriks H dari persamaan berikut:                            1221 11204 1583 5 876 401 532 H Evaluasi BAB 3 11
  • 21. MATRIKS 2015 Modul Matematika KelasVII Semester2 20 5. Tentukan hasil perkalian matriks berikut: a.           524 312 43 b.                          34 79 32 463 461 984 c.                   54 32 12 63 36 6. Ditentukan matriks-matriks          53 21 P ,         65 14 Q dan          35 03 R . Carilah matriks ttt QPdanPQRPQQRP )(,)(),( 7. Selesaikan setiap persamaan berikut: a.                    5 9 76 52 y x b.                         261 15 4 12 413 021 z yx 8. Ditentukan matriks         10 21 A . Carilah matriks 432 ,, AdanAA . 9. Jika A = [ 1 3 2 4 ] dan I, matriks satuan ordo dua, maka A2 - 2A + I adalah 10. Diketahui matriks A = [ 1 2 4 3 ] dan matriks Identitas. Tentukan nilai x supaya matriks A - xI merupakan matriks singular! 11. Diket A = [ 𝑥 + 𝑦 𝑥 𝑦 𝑥 − 𝑦 ] B = [ 1 − 1 2 𝑥 −2𝑦 3 ] , jika At =B. tentukan nilai x? 12. Tentukan determinan dari : A = [ 16 −5 16 −5 ] B = [ 2 9 16 0 0 0 24 16 8 ]
  • 22. MATRIKS 2015 Modul Matematika KelasVII Semester2 21 C = -6 1 -3 -12 4 -2 2 3 -2 -1 -1 -1 2 1 1 9
  • 23. MATRIKS 2015 Modul Matematika KelasVII Semester2 22 PENUTUP Sebagai tindak lanjut dari serangkaian kegiatan belajar dalam Modul Matematika Berbasis Model Pembelajaran ini adalah : Jika hasil evaluasi terhadap penguasaan kompetensi mencapai ≥ 70% maka siswa dapat melanjutkan ke modul berikutnya. Tentu aja setelah memperoleh rekomendasi dari guru mata pelajaran matematika yang terkait ataupun dari guru pembimbing. Sebaliknya jika siswa masih belum dapat mencapai penguasaan kompetensi 70% maka siswa dinyatakan belum kompeten dan siswa harus mengulang evaluasi tersebut. Sebaiknya, perlu diadakan penelusuran terhadap penggunaan penguasaan kompetensi dengan cara mengulang lagi tahap – tahap kegiatan belajar yang belum tuntas. BAB 4 11
  • 24. MATRIKS 2015 Modul Matematika KelasVII Semester2 23 DAFTAR PUSTAKA Kemendikbud. 2013. Buku Guru Matematika Kelas X.Jakarta : Kemendikbud Suprapto, dkk. 2011. Matematika Untuk SMA/MA Kelas X Semester 2. Kudus : Pustaka Indah.
  • 25. MATRIKS 2015 Modul Matematika KelasVII Semester2 24